130
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik. Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) 1

Lap. Bab 1-6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kepengawasan

Citation preview

Page 1: Lap. Bab 1-6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan

lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang

dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan

lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam

bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran

mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap,

dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1)

perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat

sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif

dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek

perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang

berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada

beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat

(aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan

mental.

1

Page 2: Lap. Bab 1-6

Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik yang

mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah:

metoda yang digunakan guru, gaya mengajar guru, lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan

keadaan masyarakat).

Dari semua faktor eksternal tersebut diatas faktor yang paling

dominan yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik

adalah adalah faktor metoda dan gaya mengajar guru

Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya

sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya

Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik,

metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta

didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan

efektif.

Metode pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk

membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah

ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 2012).

Cara-cara yang dipilih dalam menetapkan metode pembelajaran meliputi

sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman

belajar kepada peserta didik . metode pembelajaran tidak hanya terbatas

pada prosedur dan kegiatan saja, melainkan juga termasuk di dalamnya

materi pengajaran dan sumber belajar alat dan bahan yang digunakan.

Faktor yang memengaruhi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal.

2

Page 3: Lap. Bab 1-6

Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar

pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat.

Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam,

lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru

sebagai pengelola kelas seperti . Guru harus dapat melaksanakan proses

pembelajaran dengan metode dan teknik yang tepat, oleh sebab itu guru

harus mampu menciptakan berbagai inovasi dan kreativitas dalam

melaksanakan pembelajaran, memiliki persiapan mental, kesesuaian antara

tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan ajar, kondisi fisik, dan

motivasi kerja yang tinggi. Dari semua faktor internal guru tersebut diatas

faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar

peserta didik adalah Kemampuan guru menciptakan inovasi dan kreativitas

dalam melaksanakan pembelajaran serta kemampuan guru dalam memilih

dan menerapkan metoda pembelajaran

Berdasarkan pengalaman saya sebagai kepala sekolah dalam

membimbing para guru di sekolah dasar tempat saya bertugas, disadari

bahwa kegiatan-kegiatan yang telah diadakan tidak memberi pengaruh besar

terhadap perubahan mereka dalam mengelola proses pembelajaran di kelas.

Karena kenyataan menunjukkan, bahwa, materi yang diberikan hanya

bersifat kognitif tanpa dibarengi dengan praktek langsung di dalam kelas.

Sehingga teori-teori yang telah diberikan tersebut hanya sebatas

pengetahuan saja, karena untuk prakteknya diserahkan kepada masing-

masing guru untuk mempraktekkannya langsung di sekolah masing-masing.

3

Page 4: Lap. Bab 1-6

Tetapi para guru jarang sekali mempraktekkan apa yang mereka peroleh dari

kegiatan yang telah diikuti. Kebanyakan dari mereka kembali ke polanya

yang lama dalam mengajar setelah selesai mengikuti kegiatan.

Mereka kurang memperhatikan proses pembelajaran di dalam

ruang kelas. Padahal sesungguhnya guru sebagai salah satu faktor yang

sangat menentukan dalam pembelajaran mempuyai tugas utama mengajar,

mendidik dan membimbing siswa-siswa untuk belajar serta mengembangkan

dirinya. Di dalam tugasnya seorang guru diharapkan dapat membantu siswa

dalam memberi pengalaman-pengalaman lain untuk membentuk kehidupan

sebagai individu yang dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat

modern.

Hal ini diperparah lagi oleh keadaan bahwa proses pembelajaran

yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu, kecuali guru itu sendiri.

Kebanyakan Guru Dalam mengajar dikelas tidak dilengkapi dengan

rencanaan pembelajaran (RPP) sebagaimana mestinya.

Akibatnya guru tidak tertantang melakukan persiapan mengajar

dengan baik, memikirkan metode mengajar yang bervariasi, mempersiapkan

media untuk mendukung dan menciptakan proses pembelajaran yang aktip

kreativ efektip dan menyenangkan

Berdasarkan hasil observasi penulis di kelompok kerja guru SDN

01 Bina Tani kelas IV yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG)

Gugus II kecamatan Mesuji Makmur kabupaten Ogan Komering Ilir

Sumatera Selatan, diperoleh kenyataan bahwa yang terjadi di lapangan

menunjukkan masih banyak hal berkenaan dengan proses pembelajaran IPA

4

Page 5: Lap. Bab 1-6

yang harus dibenahi. Kemampuan guru dalam menyusun RPP masih rendah

dalam melaksakan pembelajaran pemberian pengalaman nyata kepada siswa

hampir tidak pernah terjadi, sehingga pelajaran IPA dirasakan oleh siswa

sebagai suatu hal yang jauh dari lingkungan keseharian mereka. Struktur

kegiatan belajar mengajar IPA di SD masih nampak statis, yaitu masih

didominasi oleh guru (teacher-centered). Siswa pasif, yang sering dikenal

dengan istilah proses pengajaran duduk, dengar, catat dan hafal (DDCH).

Metode yang diterapkan guru selama ini lebih banyak menggunakan metode

konvensional seperti tanya jawab dan ceramah sehingga motivasi untuk

belajar dan hasil belajar siswa rendah

Melalui wawancara dengan Guru-guru yang terhimpun dalam

kelompok kerja guru (KKG) Kelas IV gugus II kecamatan Mesuji Makmur,

diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru-guru masih memiliki

kesulitan dalam menyusun Rencana pembelajaran sesuai dengan tuntutan

permen 81a tahun 2013 tentang standar proses terutama bagaimana

merumuskan indikator pencapaian kompetensi merumuskan tujuan

pembelajaran .menguraikan materi ajar sesui standar kompetensi dan

kompetensi dasar dan menyusun alat penilaian sedangkan dalam proses

pembelajaran guru belum mampu menerapkan pembelajaran PAKEM

sesuai PP 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan teruma

bagaimana cara memotivasi siswa, membuka dan menutup

pelajaran ,menggunakan metoda yang bervariasi,melakukan pegelolaan

kelas.memanpaatkan media danmenggunakan teknik bertanya

5

Page 6: Lap. Bab 1-6

Oleh karena itu untuk memenuhi salah satu kompetensi guru

tersebut maka teknik penyajian pembelajaran haruslah teknik penyajian

yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada

siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan

digunakan oleh siswa dengan baik.

Berdasarkan studi pendahuluan terhadap guru-guru yang akan

melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas seringkali

mengalami kesulitan dalam memulai ketrampilan mengajar dengan kata lain

keterampilan guru dalam membuat RPP masih rendah. Rendahnya

keterampilan guru dalam membuat RPP berdasarkan hasil observasi , maka

peneliti mencoba melakukan pengembangan ketrampilan mengajar dengan

model pembelajaran menggunakan metode Kreativitas. Adapun metode

kreativitas yang dimaksudkan dalam tulisan ini diartikan sebagai cara,

prosedur, kegiatan belajar mengajar yang dirancang sendiri oleh guru, di

mana siswa menemukan sendiri data, fakta, konsep dan teori yang

diperlukan melalui informasi yang disajikan berupa syair dan lagu,

melengkapi teks, cerita bergambar, broken circle, melengkapi gambar dan

pantun bersahut di mana guru bertindak sebagai motivator, dan fasilitator

untuk menjawab / menyelesaikan masalah atau persoalan yang ditemukan.

Metode kreativitas, yaitu model yang dibuat sendiri oleh guru atau

siswa yang merupakan sumbangan pribadinya dalam usaha untuk

menghidupkan peristiwa-peristiwa yang sedang dipelajari. Selain itu pula

untuk menggugah hasrat yang laten pada siswa untuk menciptakan sesuatu.

Dalam hal ini diusahakan agar masing-masing guru dapat menyumbangkan

6

Page 7: Lap. Bab 1-6

satu unsur Kreativitas dari satu konsep peristiwa pakta hukum dan berbagai

permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari hari kedalam

kreatvitas bentuk syair dan lagu, melengkapi teks, cerita bergambar, broken

circle, melengkapi gambar dan pantun bersahut dan lain lain sesuai dengan

kreativitas guru dan siswa itu sendiri. Menurut Guilford (1959) kreativitas

sebagai kemampuan untuk melihat dan memecahkan masalah yang ditandai

dengan sifat-sifat bakat berfikir kreatif yaitu kepekaan terhadap masalah,

kelancaran, kelenturan, keaslian, perumusan kembali, dan kerincian dalam

pemikiran dan gagasan; serta sifat-sifat bukan bakat berfikir kreatif, yaitu

percaya diri, menguasai masalah, memiliki minat dan apresiasi kepada

kegiatan kreatif, toleran, berani mengambil resiko, senang berpetualang dan

mencari hal-hal baru, dan pemikiran yang beragam.

Amabile (1983) yang menyebutkan bahwa: creativity can be

regarded as the quality of product or respons judged to be creative people.

Munandar (2010; 47-50) mengemukakan tiga bentuk rumusan

kreativitas sebagai berikut:

Pertama, Kreativitas adalah ”kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.

Dari pengertian ini, kreativitas dapat diartikan sebagai daya cipta, yaitu

kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru.

Kedua, kreativitas (berfikir kreatif, atau berfikir divergen) adalah

kemampuan memecakan masalah berdasarkan data atau informasi yang

tersedia untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu

masalah, di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan

7

Page 8: Lap. Bab 1-6

keanekaragaman jawaban. Model-model kemampuan berfikir

kreatifmungkin ndapat diterapkan SD meliputi: menyusun kata konsep,

menyusun huruf, teka-teki silang, peta konsep, sajak dan gambar, sair dan

lagu, potong dan tempel gambar broken circle, melengkapi gambar pantun

bersahut, melengkapi teks, cerita bergambar, dan sebagainya

Ketiga, secara opersional kreativitas dapat dirumuskan sebagai

”kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibelitas), dan

orisinilitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

(mengembangkan, memperkaya, dan memperinci) suatu gagasan”.

Reni Akbar (2011:12) juga menyatakan bahwa pengetian

kreativitas : 1) pemanfaatan barang atau bahan baik yang bekas atau baru

sehingga fungsinya menjadi lain dari fungsi aslinya. contoh: pemanfaatan

bola lampu listrik bekas menjadi model penyulingan air laut menjadi air

tawar. Pengembangan fungsi saklar sebagai pendeteksi volume air dalam

bak, dan sebagainya 2) menggabungkan fungsi beberapa bahan/barang bekas

atau baru sehingga memiliki fungsi baru yang lain dari aslinya. Contoh:

pembuatan alat peraga, model dan alat IPA sederhana, dan 3) menyusun

strategi pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan yang baru.

Contoh: pendekatan sains, teknologi, lingkungan masyarakat dan lembaran

kerja siswa non eksperimen dan sebagainya.

Dengan demikian maka diharapkan jangan menjadi guru yang

memiliki kemampuan kognitif saja. pembelajaran yang sering dipakai guru

dalam pembelajaran di sekolah. Secara umum, penerapan metode

konvensional ini dilakukan melalui komunikasi satu arah sehingga situasi

8

Page 9: Lap. Bab 1-6

belajarnya terpusat pada guru. Suparman (1991) menyatakan bahwa Metode

konvensional didominasi oleh metode ceramah dan tanya jawab, metode

pembelajarannya berbentuk pemberian penjelasan-penjelasan dari pengajar

kepada siswa dan diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang

belum jelas. Penggunaan metode ceramah sangat tergantung dengan

kemampuan guru, karena gurulah yang berperan penuh. Kepiawaian guru

dalam menguasai bahan, audience, keterampilan bahasa dan intonasinya

sangat menentukan keberhasilan dalam menggunakan metode ini. Masih

dominannya guru menggunakan metode ceramah dalam mengajar

disebabkan desakan kurikulum, sebagaimana dikemukakan Semiawan

(2001) bahwa karena adanya desakan waktu untuk mengejar pencapaian

kurikulum, maka guru akan memilih jalan yang termudah, yaitu

menginformasikan fakta dan konsep melalui metode ceramah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk

melakukan penelitian terhadap guru-guru kelas IV SDN 01 Bina Tani

Gugus II KKG Kecamatan Mesuji Makmur mata pelajaran IPA yang

pernah mengikuti Diklat mata tatar penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yaitu salah satu mata tatar dalam workshop penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang merupakan salah satu

perangkat administrasi yang harus disiapkan oleh guru.

1.2. Rumusan Masalah

Secara umum penelitian ini adalah usaha memperbaiki mata tatar

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pendekatan dan metode

kreativitas. Dengan rincian masalah sebagai berikut:

9

Page 10: Lap. Bab 1-6

”Apakah kegiatan KKG Gugus II kecamatan Mesuji makmur dapat

meningkatkan ketrampilan mengajar IPA dengan metoda kreativitas bagi

Guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bina Tani”

Pengambilan data penelitian untuk keterampilan mengajar IPA

dengan menggunakan metoda kreativitas terhadap Guru Kelas IV Sekolah

Dasar dalam KKG Gugus II kecamatan Mesuji Makmur dilakukan

sebelum dan sesudah proses pembelajaran, menggunakan format Alat

Penilaian Keterampilan Guru APKG 2 yang dimodifikasi , format APKG 2

digunakan untuk menilai keterampilan guru dalam melaksanakan

pengajaran. Sedangkan usaha-usaha perbaikannya melalui diskusi antara

guru yang mengajar dengan peneliti setelah proses belajar mengajar selesai

dengan mengamati hasil rekaman video, dan apabila ternyata terdapat

kurang dari angka 3 dari hasil penilaian terhadap format APKG 2

modifikasi, maka dilakukan perbaikan terhadap keterampilan guru dalam

mengajar sampai hasil yang diharapkan. Hal ini, dapat dilihat dari

pencapaian kriteria terhadap format APKG 2. Modifikasi.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menyelidiki Apakah

kegiatan KKG Gugus II kecamatan Mesuji Makmur dapat meningkatkan

keterampilan mengajar IPA dengan metoda kreativitas bagi Guru Kelas IV

Sekolah Dasar 01 Bina Tani.

10

Page 11: Lap. Bab 1-6

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat pengembangan mengajar dengan metode kreativitas yang

dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat::

1. Guru, untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru dalam

memahami dan menerapkan proses pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode kreativitas sehingga hasil belajar siswa akan

semakin meningkat.

2. Kepala sekolah, untuk memberikan sumbangan yang bermanfaat dan

berguna dalam rangka memperbaiki proses proses pembelajaran IPA.

3. Dinas Diknas Kabupaten Kota, Diknas Kecamatan Mesuji Makmur,

untuk dapat lebih meningkatkan kemampuan guru dalam memperbaiki

proses pembelajaran IPA terutama melalui penerapan metode kreativitas

sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

1.5. Hipotesis tindakan

Kegiatan KKG Gugus II Kecamatan Mesuji Makmur dapat meningkatkan

keterampilan mengajar IPA dengan metoda kreativitas bagi Guru Kelas IV

Sekolah Dasar 01 Bina Tani.

11

Page 12: Lap. Bab 1-6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ruang Lingkup IPA Sekolah Dasar

Pendidikan llmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah

satu mata pelajaran yang tercantum di dalam struktur kurikulum

tingkat satuan pendidikan di Sekolah Dasar. Dalam kurikulum 2013

dijelaskan bahwa IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan, dan konsep-konsep yang terorganisasi tentang

alam sekitarnya, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses kerja ilmiah.

Proses ilmiah di atas antara lain meliputi kerja ilmiah yang

mencakup: penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan

kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah, serta

penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Untuk memperoleh

gagasan-gagasan dalam IPA, siswa perlu dilatih berpikir divergen

agar siswa mampu menemukan masalah dan mengembangkan

masalah tersebut menjadi gagasan penyelesaian. Cara ini menuntut

siswa untuk berpikir kreatif dalam IPA. Tanpa kreativitas, IPA tidak

akan berkembang dinamis selayaknya sebagal ilmu pengetahuan.

Menurut Alandre (2009 : 1) bahwa kualitas siswa yang dapat

hidup pada dunia teknologi adalah siswa yang mampu menggunakan

teknologi. Dalam pembelajaran teknologi harus dapat

mengembangkan dua aktivitas yakni penggunaan teknologi dan

12

Page 13: Lap. Bab 1-6

penciptaan teknologi itu sendiri. Sehingga dengan pembelajaran

teknologi ini diharapkan siswa memiliki berbagai kompetensi

sebagai bekal dari proses pendidikan yang mereka tempuh. Oleh

sebab itu, Harlen (2005) menyarankan agar pengajaran IPA dapat

mengembangkan sikap ilmiah (scientific attitude) seperti sikap ingin

tahu (curiosity), kebiasaan mencari bukti sebelum menerima

pernyataan (respect for evidence), sikap luwes dan terbuka dengan

gagasan ilmiah (flexibelity), kebiasaan bertanya secara kritis (critical

reflection) dan sikap peka terhadap mahluk hidup dan lingkungan

sekitar (sensitifity to living things and environment).

Dalam Pedoman Umum Kurikulum 2006 (Dikdasmen, 2006),

kurilulum mata pelajaran IPA juga menggariskan bahwa salah satu

tujuannya adalah untuk menanamkan pengetahuan dan konsep-

konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta

menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan

teknologi tersebut dapat dicapai jika proses belajar mengajar IPA

melibatkan berbagai metode mengajar khususnya eksperimen. Jadi,

tidak sekedar interaksi satu arah dan menekankan hafalan (rote

learning) tetapi belajar yang sesungguhnya (meaningful learning).

Tampaknya proses belajar mengajar yang demikian masih belum

banyak diterapkan oleh kalangan pengajar IPA.

Alasan klasik adalah kurangnya waktu belajar dan karena

beban kurikulum yang padat. Menurut Masdjudi (1999), kurikulum

yang dirasa padat ini disebabkan oleh: 1) pengembangan kurikulum

13

Page 14: Lap. Bab 1-6

dibagi masing-masing kelompok bidang studi; 2) dirasakan terlalu

banyaknya materi yang dianggap penting.

Ruang lingkup dan isi standar kompetensi kurikulum 2006

merupakan konsep-konsep pokok yang kemudian secara luwes dapat

dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Secara lebih

kongkrit, materi pelajaran IPA di SD meliputi:

a. Kerja Ilmiah.

1. Penyelidikan/Penelitian; Siswa menggali pengetahuan yang

berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan

analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan

menafsirkan data, mengkomunikasikan kesimpulan, serta menilai

rencana prosedur dan hasilnya.

2. Berkomunikasi Ilmiah; Siswa mengkomunikasikan pengetahuan

ilmiah hasil temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok

serta sasaran untuk berbagai tujuan.

3. Pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah; Siswa

mampu berkreativitas dan memecahkan masalah serta membuat

keputusan dengan menggunakan metode ilmiah.

4. Sikap dan nilai ilmiah; Siswa mengembangkan sikap ingin tahu,

tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual,

terbuka terhadap pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam

menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk hidup dan

lingkungan, serta tekun dan teliti.

14

Page 15: Lap. Bab 1-6

b. Pemahaman Konsep

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan; Makhluk hidup memiliki

banyak keberagaman dalam hal struktur dan prilaku yang

berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan hidupnya. Siswa

mengumpulkan informasi tentang cara-cara makhluk hidup untuk

bertahan hidup dan mengembangkan pemahaman mengenai

strukturnya agar berfungsi secara efektif di lingkungannya. Siswa

mengidentifikasi pola interaksi yang terjadi di lingkungan

sekitarnya.

2. Benda dan sifatnya; Sifat-sifat benda ditentukan oleh struktur

dasarnya. Benda dapat dikelompokkan menurut sifat-sifatnya

yang berbeda. Siswa menyelidiki sifat-sifat benda, bagaimana

sifat ini dapat diubah, dan pengaruh perubahan ini pada kegunaan

benda.

3. Energi dan perubahannya; Bumi tempat kita hidup telah dibentuk

oleh gaya-gaya yang mempengaruhi bentuk, gerak, perilaku dan

energi dari objek. Siswa menjajaki pengaruh gaya dalam

kehidupan sehari-hari, memikirkan cara menggunakan energi dan

konsekuensinya terhadap lingkungan dan masyarakat. .

4. Bumi dan alam semesta; Bumi merupakan salah satu bagian dari

alam semesta serta memiliki banyak komponen. Siswa menggali

gagasan tentang sifat bumi yang dinamis dan sistem tata surya.

Menyelidiki berbagai cara makhluk hidup memanfaatkan bumi,

tata surya, dan sumber daya alam.

15

Page 16: Lap. Bab 1-6

5. Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (saling temas);

Sains terdapat di dalam teknologi, lingkungan dan masyarakat.

Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang

dapat diidentifikasikan. Penerapan sains perlu dilakukan secara

bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Penekanan pembelajaran salingtemas diarahkan pada

pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya

melalui penerapan konsep sains dan kompetensi bekerja ilmiah

secara bijaksana.

2.1.2 Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

Siswa atau peserta didik di SD adalah mereka yang berusia

sekitar 6-13 tahun, yang sedang menjalani tahap perkembangan dari

masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja awal. Tahap

perkembangan anak-anak di SD merupakan suatu masa di mana

mereka mempersiapkan dirinya untuk perkembangan dan

kehidupannya di masa yang akan datang.

Sesuai dengan perkembangan usianya, perkembangan tingkah laku

siswa SD didominasi oleh rasa ingin tahu yang besar terhadap

berbagai hal. Demikian juga halnya dengan tingkah laku siswa dalam

belajar. Hal ini sejalan dengan tahap perkembangan psikososial anak

menurut Erikson (dalam Biehler, 1982:37) bahwa saat anak

memasuki dunia sekolah dasar ia berada pada tahap Industry, maka

16

Page 17: Lap. Bab 1-6

saat itu perkembangan tingkah lakunya didominasi oleh rasa ingin

tahu yang tinggi dan merasa yakin dengan ”performance” nya. Pada

tahap ini anak belajar mendapatkan pengakuan dengan menghasilkan

sesuatu.

Sejalan dengan perkembangan usianya, tingkah laku dan kegiatan

siswa sekolah dasar yang merupakan peralihan dari masa kanak-

kanak menuju remaja awal masih lebih banyak bermain, bercerita,

bernyanyi dan humor. Hal ini sejalan dengan pendapat Biehler

(1982:97-114) yang mengemukakan bahwa kegiatan belajar siswa

sekolah dasar sesuai dengan karakteristik dan tahap

perkembangannya dapat dilakukan melalui berbagai permainan. Oleh

karena itu, dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan

berbagai metode bermain seperti menyusun kata konsep, menyusun

huruf, teka-teki silang, peta konsep, sajak dan gambar, sair dan lagu,

potong dan tempel gambar broken circle, melengkapi gambar pantun

bersahut, melengkapi teks, cerita bergambar, dan sebagainya

sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan

menyenangkan.

.

2.1.3 Metode Kreativitas

a. Pengertian Metode

Pengertian metode secara etimologi dalam Kemus Besar Bahasa

Indonesia (1995:652) diartikan sebagai cara kerja yang sistematis

untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

17

Page 18: Lap. Bab 1-6

yang ditentukan. Dari pengertian metode ini dapat dikemukakan

bahwa metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh secara

sistematis dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna mencapai

tujuan pembelajaran yakni hasil belajar.

Hasil belajar siswa akan dapat diperoleh secara optimal apabila

proses pembelajaran yang dilakukan memenuhi standar. Hal ini sesuai

dengan ketentuan yang tercantum pada PP. No 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 yang berbunyi

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

siswa”.

Atwi (2001), mengatakan bahwa metode mengajar adalah

sebagai cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai

tujuan, metode mengajar berfungsi sebagai cara dalam menyajikan

(menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran

kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hamalik

(1993), metode mengajar adalah suatu cara, atau langkah-langkah

yang akan ditempuh dalam proses belajar mengajar.

18

Page 19: Lap. Bab 1-6

Dari uraian tersebut metode mengajar dapat disimpulkan

sebagai, cara, prosedur belajar mengajar yang dipakai oleh guru dan

siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Pengertian Kreativitas

Manusia dilahirkan memiliki berbagai potensi, salah satu

potensi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran adalah

kreativitas. Reni (2011:24) menilai bahwa kekeliruan dalam

pembelajaran adalah kurangnya penelitian terhadap fungsi-fungsi otak

belahan kanan. Belahan otak kiri diisi dengan membaca, menulis,

berhitung atau pengetahuan, yang melatih kemampuan berpikir logis,

rasional dan linier. Belahan otak kanan belum banyak diisi sehingga

terjadi ketidak seimbangan fungsi-fungsi otak. Fungsi otak menurut

belahannya, yaitu belahan kiri (left hemisphere) dan belahan kanan

(right hemisphere). Fungsi belahan otak kanan, yaitu irasional,

non-logis, holistik, spontan, perasaan, imajinasi, intuisi, ruang,

orientasi pada manusia, think in picture, dan kreatif. Fungsi belahan

otak kiri yaitu rasional, logis, linear, sekuensial, fakta, pengetahuan,

sistem/aturan, simbol, orientasi pada fakta, think in words and figures,

dan implementasi.

Guilford (1959) mengartikan kreativitas sebagai kemampuan

untuk melihat dan memecahkan masalah yang ditandai dengan sifat-

sifat bakat berfikir kreatif yaitu kepekaan terhadap masalah,

kelancaran, kelenturan, keaslian, perumusan kembali, dan kerincian

dalam pemikiran dan gagasan; serta sifat-sifat bukan bakat berfikir

19

Page 20: Lap. Bab 1-6

kreatif, yaitu percaya diri, menguasai masalah, memiliki minat dan

apresiasi kepada kegiatan kreatif, toleran, berani mengambil resiko,

senang berpetualang dan mencari hal-hal baru, dan pemikiran yang

beragam.

Amabile (1983) yang menyebutkan bahwa: creativity can be

regarded as the quality of product or respons judged to be creative

people.

Munandar (1992; 47-50) mengemukakan tiga bentuk rumusan

kreativitas sebagai berikut:

Pertama, Kreativitas adalah ”kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang

ada. Dari pengertian ini, kreativitas dapat diartikan sebagai daya cipta,

yaitu kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru.

Kedua, kreativitas (berfikir kreatif, atau berfikir divergen)

adalah kemampuan memecakan masalah berdasarkan data atau

informasi yang tersedia untuk menemukan banyak kemungkinan

jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada

kuantitas, ketepatgunaan, dan keanekaragaman jawaban. Model-model

kemampuan berfikir kreatifmungkin ndapat diterapkan SD meliputi:

menyusun kata konsep, menyusun huruf, teka-teki silang, peta konsep,

sajak dan gambar, sair dan lagu, potong dan tempel gambar broken

circle, melengkapi gambar pantun bersahut, melengkapi teks, cerita

bergambar, dan sebagainya

20

Page 21: Lap. Bab 1-6

Ketiga, secara opersional kreativitas dapat dirumuskan

sebagai ”kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan

(fleksibelitas), dan orisinilitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk

mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, dan memperinci)

suatu gagasan”.

Reni Akbar (2011:12) juga menyatakan bahwa pengetian

kreativitas : 1) pemanfaatan barang atau bahan baik yang bekas atau

baru sehingga fungsinya menjadi lain dari fungsi aslinya. contoh:

pemanfaatan bola lampu listrik bekas menjadi model penyulingan air

laut menjadi air tawar. Pengembangan fungsi saklar sebagai pendeteksi

volume air dalam bak, dan sebagainya 2) menggabungkan fungsi

beberapa bahan/barang bekas atau baru sehingga memiliki fungsi baru

yang lain dari aslinya. Contoh: pembuatan alat peraga, model dan alat

IPA sederhana, dan 3) menyusun strategi pembelajaran IPA dengan

menggunakan pendekatan yang baru. Contoh: pendekatan sains,

teknologi, lingkungan masyarakat dan lembaran kerja siswa non

eksperimen dan sebagainya.

c. Pengertian Metode Kreativitas

Dari berbagai pengertian berkenaan dengan metode khususnya

metode pembelajaran dan pengertian kreativitas dapat dikemukakan

bahwa, metode kreativitas merupakan cara, prosedur, kegiatan belajar

mengajar yang dirancang sendiri oleh guru, di mana siswa menemukan

sendiri data, fakta, konsep dan teori yang diperlukan melalui informasi

yang disajikan berupa, syair dan lagu, melengkapi teks, cerita

21

Page 22: Lap. Bab 1-6

bergambar, broken circle, melengkapi gambar, pantun bersahut dan

lain lain di mana guru bertindak sebagai motivator, dan fasilitator

untuk menjawab/menyelesaikan masalah atau persoalan yang

ditemukan. Dengan demikian, memungkinkan kerja otak belahan kiri

dan otak belahan kanan secara seimbang dengan ciri-ciri berfikir

kognitif dan perilaku siswa antara lain: (1) keterampilan berfikir lancar

(2) keterampilan berfikir lentur, (3) keterampilan berfikir orisinil (asli),

(4) keterampilan berfikir rinci (mengelaborasi), (5) keterampilan

menilai (mengevaluasi), dan ciri-ciri non kognitif dan perilaku siswa

adalah: (1) rasa ingin tahu, (2) bersifat imajinatif, (3) merasa tertantang

dengan kemajemukan, (4) sifat berani mengambil resiko, dan (5) sifat

menghargai.

d. Keunggulan dan Kelemahan Metode Kreativitas

22

Page 23: Lap. Bab 1-6

Metode kreativitas dapat digunakan pada setiap tingkat kelas

dan pada semua materi pelajaran. Hal ini dikarenakan metode

kreativitas memiliki banyak keunggulan. Keunggulan metode

kreativitas tersebut antara lain memberikan kesempatan kepada siswa

untuk lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran bersama-sama

teman-temannya. Siswa dilatih untuk mencari, menemukan dan

menyimpulkan informasi serta mampu menggunakan informasi yang

telah diperoleh tersebut untuk memecahkan masalah yang mereka

hadapi. Metode kreativitas juga mampu memotivasi anak untuk belajar

sungguh-sungguh. Reni (2001) menyatakan metode kreativitas dapat

memacu dan mendorong belahan otak bagian kanan dan kiri berfungsi

secara seimbang. Dengan keseimbangan ini, maka pembelajaran

menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih

termotivasi untuk belajar. Kondisi ini akan lebih memungkinkan siswa

dapat menguasai secara tuntas materi pada kegiatan inti pembelajaran.

23

Page 24: Lap. Bab 1-6

Dalam penerapan metode kreativitas, peranan guru adalah

sebagai motivator,dan fasilitator. Selanjutnya, metode kreativitas

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanggung jawab

terhadap kelompok dan dirinya sendiri dalam menyelesaikan tugas-

tugas pembelajaran. Aktivitas yang didominasi oleh siswa akan

mampu mengembangkan kreativitas mereka. Di sinilah pada dasarnya

terletak hakekat pembelajaran. Selain itu, metode kreativitas mampu

mengembangkan potensi sosial yang ada di dalam diri siswa. Setiap

individu (siswa) di kemudian hari mau-tidak mau harus mampu

berhubungan dengan sesamanya. Kemampuan bersosialisasi

merupakan modal dasar untuk mencapai kesuksesan mereka. Metode

ini merupakan sarana untuk mengembangkan potensi sosial tersebut.

24

Page 25: Lap. Bab 1-6

Beberapa metode kreativitas yang cocok diterapkan untuk

siswa sekolah dasar antara lain adalah: menyusun kata konsep,

menyusun huruf, teka-teki silang, peta konsep, sajak dan gambar, sair

dan lagu, potong dan tempel gambar broken circle, melengkapi

gambar pantun bersahut, melengkapi teks, cerita bergambar, dan

sebagainya (Harry dan Kawet, 2000). Metode kreativitas juga

memiliki kelemahan. Kelemahan metode kreativitas terletak pada

keributan di dalam kelas sering tidak dapat dikontrol oleh guru jika

pengelolaan kelas tidak baik/terabaikan. Tingkat ketercapaian tujuan

pembelajaran sering terabaikan karena kebebasan siswa mendominasi

proses pembelajaran. Sering aktivitas pembelajaran didominasi oleh

siswa yang memiliki tingkat keaktifan tinggi. Siswa yang keaktifannya

rendah tenggelam dan mengalami pesimistis dalam belajar.

2.1.4 Keterampilan Mengajar

Guru sebagai pendidik, dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam melaksanakan proses pembelajaran kompetensi

adalah suatu keadaan mental yang memberikan kepada seseorang

kualifikasi untuk berwewenang dan bertanggung jawab atas tindakan

atau perbuatannya. Bila dikaitkan dengan mengajar Ali Imron

(2005:160) menyatakan bahwa kemampuan itu merupakan sesuatu

yang esensial yang harus dimiliki oleh guru, karena tugas guru yang

paling utama adalah mengajar. Lebih lanjut dikatakan bahwa

kemampuan mengajar sebenarnya merupakan pencerminan bagi guru

atas kompetensi yang dilakukannya.

25

Page 26: Lap. Bab 1-6

Nana Sudjana (1997:87) berpendapat bahwa pelaksanaan

proses belajar-mengajar meliputi beberapa tahapan, yaitu: (1) tahap

pra pembelajaran, yakni tahap yang ditempuh pada saat memulai

proses belajar mengajar, (2) tahap pembelajaran, yakni tahap

penyampaian pesan, (3) tahap evaluasi dan tindak lanjut, tahap ini

bertujuan untuk menguasai keberhasilan tahap pembelajaran.

Sehubungan dengan proses pembelajaran, Sumadi

Suryabrata (1991:7-8) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran,

guru harus senantiasa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

individu peserta berupa potensi bakat, minat serta intelektual yang

berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dan

kepribadian mereka yang unik dan khas yang berpengaruh terhadap

proses pembelajaran tersebut.

Salah satu tujuan pendidikan guru adalah menolong anak

mengembangkan potensinya dengan semaksimal mungkin. Oleh

karena itu guru harus memahami dan mengenal hakekat anak yang

pada dasarnya bukan manusia dalam bentuk kecil atau seorang dewasa

minus beberapa hal yang belum dimiliki. Anak adalah seseorang yang

berada pada suatu masa perkembangan tertentu dan memiliki potensi

untuk menjadi dewasa.

Dalam proses pengembangan potensi melalui proses

pembelajaran, guru dapat menumbuh-kembangkan situasi pendidikan

yang memungkinkan pelaksanaan proses pendidikan yang memberikan

dampak positif terhadap perkembangan peserta didik. Prayitno

26

Page 27: Lap. Bab 1-6

(2002:2) menyebutkan bahwa melalui penerapan kewibawaan, kasih

sayang dan kelembutan, keteladanan, penguatan, dan ketegasan yang

mendidik, diharapkan proses pembelajaran akan diwarnai dengan

penghargaan yang setinggi-tingginya oleh guru terhadap harkat dan

martabat peserta didik sebagai.

2.1.5 KKG gugus II guru kelas IV kecamatan Mesuji Makmur

Kelompok kerja guru ( KKG ) adalah sekumpulan guru-

guru sekolah dasar yang setiap satu minggu sekali berkumpul disuatu

tempat untuk membicarakan berbagai masalah yang timbul dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam upaya menciptakan dan

menerapkan kegiatan belajar mengajar yang aktif kreativ inofatif dan

menyenangkan sesuai dengan tuntutan Bab IV pasal 19 tahun 2005

tentang sandar nasional pendidikan yang berbunyi Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik..

Dalam hal ini BSNP 2006 mengatakan untuk

meningkatkan aktivitas dan kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran perlu dibentuk suatu organisasi seprti porum ilmia

guru ,kelompok kerja guru (KKG) ,musawara guru mata pelajaran

27

Page 28: Lap. Bab 1-6

(MGMP),Ikatan kerja guru mata pelajaran (IKGM) dan organisasi lain

yang sejenis.

KKG gugus II guru kelas IV kecamatan Mesuji Makmur

kabupaten Ogan Komering Ilir, di SDN 01 Bina Tani kecamatan

Mesuji Makmur dengan anggota 10 orang guru kelas IV (lampiran 3).

Pertemuan KKG diadakan satu minggu sekali setiap hari kamis dari

pukul 08,00 sampai pukul 12.00 di SD Negeri 01 Bina Tani Kegiatan

KKG didampingi nara sumber dan pasilitator Pengawas.

Pada kegiatan KKG tersebut materi yang dibahas antara

lain ,diskusi, membahahas, serta mencari solusi berbagai kesulitan

dalam melaksanakan pembelajaran minggu lalu, menyusun silabus dan

RPP untuk pembelajaran minggu depan dengan berbagai metoda dan

teknik secara kelompok, melakukan simulasi pembelajaran sesuai RPP

yang telah dibuat , diskusi tentang kebaikan dan kelemahan RPP yang

telah dibuat dan diskususi tentang kebaikan dan kelemahan simulasi

pembelajaran ,serta membahas ,repleksi usul saran dari pasilitator

2.2 Hasil Penelitian Relevan

Rani Gusti (2007) meneliti tentang efektivitas metode

pembelajaran dan teknik kreativitas terhadap pembelajaran IPA SD. Hasil

penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode

dan teknik kreativitas, memungkinkan berkembangnya keterampilan guru

dalam melaksanakan pembelajaran IPA yang menyenangkan dan hasil

belajar IPA siswa lebih tinggi

2.3 Kerangka berpikir

28

Page 29: Lap. Bab 1-6

Rendahnya kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran

yang aktip kreatip efektiv dan menyenngkan pada pembelajaran IPA di

Sekolah Dasar dikarnakan ketidak mengertian guru tentang apa itu

pembelajaran aktip kreatip efektip dan menyengkan ( PAKEM ) hal tersebut

diperparah lagi dengan kebiasaan guru yang sudah merasa nyaman mengajar

dengan metode konvensional dengan metode cerama dan tanya jawab,

siswa hampir tidak pernah diberi pengalaman nyata dalam belajar , sehingga

pelajaran IPA dirasakan oleh siswa sebagai suatu hal yang jauh dari

lingkungan keseharian mereka. Struktur kegiatan belajar mengajar IPA di

SD masih nampak statis, yaitu masih didominasi oleh guru (teacher-

centered). Siswa pasif, yang sering dikenal dengan istilah proses pengajaran

duduk, dengar, catat dan hafal (DDCH). sehingga motivasi untuk belajar dan

hasil belajar siswa rendah Metode kreativitas merupakan salah satu

metode pembelajaran yang berorientasi kepada proses pembelajaran aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang menekankan pada

kemampuan dan proses kognitif terhadap fungsi otak belahan kiri (left

hemisphere) dan belahan kanan (right hemisphere) sebagai kemampuan

untuk melihat dan memecahkan masalah ysang dianggap Mampu

Meningkatkan Keterampilan dan daya serap belajar IPA siswa pada

kenyataannya belum mampu diterapkan oleh guru dalam mengajar IPA di

Sekolah dasar hal itu dikarnakan rendahnya pengetahuan, kererampilan dan

pemahaman guru tentang metoda Kreativitas.

Kelompok Kerja Guru ( KKG ) gugus II guru kelas IV kecamatan

Mesuji Makmur kabupaten Ogan Komering Ilir dimana disetiap pertemuan

29

Page 30: Lap. Bab 1-6

materi yang dibahas antara lain ,diskusi, membahahas, serta mencari solusi

berbagai kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran minggu lalu,

menyusun silabus dan RPP untuk pembelajaran minggu depan dengan

berbagai metoda dan teknik secara kelompok, melakukan simulasi

pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat , diskusi tentang kebaikan dan

kelemahan RPP yang telah dibuat dan diskususi tentang kebaikan dan

kelemahan simulasi pembelajaran ,serta membahas ,repleksi usul saran dari

pasilitator untuk pembelajaran minggu depan dengan kegiatan tersebut

diharapksan kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang aktiv

kreatif efektif dan Menyenangkan merupakan implementasi dalam

meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan metoda Kreativitas

sebagai kemampuan melihat dan memecahkan masalah yang ditandai

dengan sifat-sifat bakat berfikir kreatif untuk meningkatkan motivasi dan

aktivitas belajar siswa dan kreativitas Guru dalam upaya menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa metode kreativitas yang

dilatihkan pada kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) gugus II guru kelas

IV kecamatan Mesuji Makmur kabupaten Ogan Komering Ilir diduga dapat

menigkatkan Keterampilan Mengajar IPA dengan Metoda Kreativitas bagi

guru SDN 01 Bina Tani kelas IV kecamatan Mesuji Makmur dikarnakan

pada kegiatan KKG, guru dilatih untuk merancang kegiatan belajar

mengajar dengan metode kreatifitas yang menekankan pada kegiatan siswa

untuk menemukan sendiri data, fakta, konsep dan teori yang diperlukan

sehingga pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan guru lebih terampil

30

Page 31: Lap. Bab 1-6

dalam mengajar dan selanjutnya meningkatkan kreativitas, motivasi dan

keterampilan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Kerangka berfikir

Gambar 1 Kerangka berfikir

PerencanaanPelaksanaanObservasi Refleksi

Keterampilan Mengajar IPA dengan Metoda Kreativitas Guru Kelas IV

Rendah

Kegiatan KKG Gugus II Kecamatan Mesuji Makmur

Siklus ISiklus IISiklus III

Keterampilan Mengajar IPA dengan Metoda Kreativitas Guru

Kelas IV Meningkat

31

Page 32: Lap. Bab 1-6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sebagai salah satu bentuk dari

penelitian kualitatif yang bertujuan untuk meningkatkan keteampilan

melaksanakan pembelajaran mengajar dengan menggunakan metode

kreatavitas melalui kegiatan KKG gugus II kecamatan Mesuji Makmur.

Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) siklus, dan setiap siklus melalui 4

(empat) tahap kegiatan. setiap siklus dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mendiskusikan kesulitan belajar minggu lalu

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

menggunakan metode kreativitas berdasarkan materi yang akan

diajarkan

c.Melaksanakan simulasi pembelajaran dengan metode Kreativitas

d. Mendiskusikan hasil simulasi pembelajaran dengan metode

kreativitas. Kemudian dilakukan analisis dan refleksi dan apabila

penilaian terhadap setiap guru dengan APKG 2 yang dimodifikasi

telah mencapai nilai rata rata minimal katagori baik maka tindakan

32

Page 33: Lap. Bab 1-6

dianggap sudah berhasi

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar kelas IV gugus II

kelompok kerja guru dalam kecamatan Mesuji Makmur yang telah

melakukan.praktek mengajar / simulasi pembelajaran pada pertemuan KKG

guru kelas IV kecamatan Mesuji Makmur kabupaten Ogan Komering Ilir

yang anggotaya sebanyak 10 guru.

Obyek penelitian tindakan ini adalah keterampilan dalam

melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode kreativitas

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap guru-guru Sekolah Dasar kelas IV

dalam kecamatan Mesuji Makmur yang telah mengikuti pelatihan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan praktek / simulasi

mengajar dalam kegiatan KKG GUGUS II Kecamatan Makmur Makmur

untuk mata pelajaran IPA.

Penelitian dilaksanakan tiap tiap hari sabtu dari pukul 08,00 sampai

pukul 12,00 pada bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember 2015

bertempat di SD Negeri 01 Bina Tani kabupaten Ogan Komering Ilir

dengan jadwal sebagai berikut :

No. JADWAL kegiatan BulanAgt Sep Okt Nop

I Perencanaan1 Pengumpulan data awal X

2 Penyusunan silabus pembelajaran X

3 Penyusunan rencana pembelajaran X

4 Penyusunan instrument penelitian X

33

Page 34: Lap. Bab 1-6

II Pelaksanaan

1 Pelaksanaan tindakan siklus I X

2 Observasi dan monitoring X

3 Refleksi siklus I X

4 Perencanaan tindakan siklus II X

5 Pelaksanaan tindakan siklus II X

6 Observasi dan monitoring X

7 Refleksi siklus II X

8 Perencanaan tindakan siklus III X

9 Pelaksanaan tindakan siklus III X

10 Observasi dan monitoring X

11 Refleksi siklus III X

12 Analisa data X

13 Penyusunan laporan X

14 Seminar/perbaikan laporan X

15 Penggandaan laporan penelitian X

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan yaitu terdiri dari:

3.4.1 Identifikasi Awal

KKG Guru kelas yang diikuti oleh 10 guru, dengan kajian

awal dilakukan peneliti untuk mengetahui permasalahan yang

berkaitan dengan keterampilan mengajar dengan metode Kreativitas

yang secara nyata mendesak dan perlu ditangani.

Adapun hasil pengamatan pra tindakan terhadap guru Sekolah

Dasar kelas IV gugus II kelompok kerja guru dalam kecamatan

Indralaya dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode

kreativitas.

34

Page 35: Lap. Bab 1-6

Berdasarkan analisis terhadap 10 Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang disusun guru nampak ditemukan kecenderungan

bahwa secara keseluruhan memiliki nilai sama. Dan setelah

dilakukan wawancara maka diketahui bahwa guru belum memahami

keterampilan mengajar dengan metode Kreativitas

3.4.2 Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan maka perlu dilakukan

penyusunan program tindakan. Oleh karena itu pada tahap ini

peneliti dan guru secara kolaboratif menetapkan keterampilan

mengajar dengan metode Kreativitas

Rancangan pembelajaran tersebut disusun sedemikian rupa

yang akan dilaksanakan pada masing-masing tahapan. Pembelajaran

yang dilaksanakan dalam satu pertemuan selama 40 menit. Urutan

proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Observasi keterampilan

Diskusi struktur pembelajaran yang mengacu pada metode

kreativitas

Dilanjutkan dengan pemantapan hasil diskusi

Demonstrasi pembelajaran dengan metode kreativitas

3.4.3 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Guru melaksanakan simulasi mengajar pada tahap 1, peneliti

menginterpretasikan dan mengevaluasi tahap 1. Kegiatan inti akhir

dari tahap 1. Interpretasi dan evaluasi tindakan tahap 1 dijadikan

35

Page 36: Lap. Bab 1-6

sebagai rekomendasi bagi tindakan 2. Prosedur pelaksanaan tindakan

pada tahap 2 dan 3 dilakukan mengikuti pola prosedur yang terjadi

pada tahap 1. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru,

dalam hal ini tindakan dilakukan simultan dan tampak dalam arti

tindakan yang dilakukan oleh peneliti dengan mengikutkan guru

sehingga peneliti perlu memberikan pengarahan dan pemodelan

pembelajaran dengan menggunakan metode kreativitas agar tindakan

benar-benar tepat dan sesuai dengan rencana.

3.4.4 Pemantauan

Pemantauan dilakukan secara terus menerus mulai tahap 1

sampai tahap 3. Pemantauan yang dilakukan dalam satu tahapan

memberi pengaruh pada tindakan yang dilakukan pada tahap

berikutnya. Hasil pengamatan selanjutnya didiskusikan dengan guru

sehingga menghasilkan refleksi yang berpengaruh pada tindakan yang

dilakukan pada tahap berikutnya pula. Pada pelaksanaan tahap 4

dilaksanakan dua kali pertemuan dalam rangka membuktikan asumsi

peneliti bahwa rutinitas pelatihan keterampilan mengajar dapat

meningkatkan pengembangan mengajar bagi guru ke arah yang lebih

baik dan berkualitas.

3.4.5 Refleksi

Peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan kegiatan

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Materi yang didiskusikan

melalui kegiatan:

Melakukan analisis tentang kegiatan yang telah

36

Page 37: Lap. Bab 1-6

dilaksanakan

Mengulas dan menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan

tindakan yang dilakukan

Membahas kendala-kendala yang ditemukan berkaitan

dengan tindakan yang telah dilakukan

Melakukan interpretasi serta menyimpulkan data untuk

selanjutnya dilihat relevansinya dengan rencana yang telah

ditetapkan

Setelah satu tahapan dilaksanakan dan dari kegiatan

pengamatan serta penilaian secara refleksi diperoleh data yang

menunjukkan adanya keharusan untuk melakukan perbaikan ataupun

perubahan, maka tindakan pembelajaran berikutnya merupakan

tindakan pembelajaran yang sudah direvisi dan merupakan siklus ulang

tindakan sebelumnya. siklus ulang tindakan terhenti setelah

memperoleh bahwa rencana awal penelitian berkaitan dengan

keterampilan mengajar dalam mata tatar Penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode kreativitas telah

memperoleh peningkatan.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Alat Penilaian Keterampilan Guru APKG II. yang dimodifikasi

dipakai untuk menggali data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran.

37

Page 38: Lap. Bab 1-6

Adapun komponen kemampuan proses pembelajaran, terdiri dari

sepuluh komponen (lihat lampiran). Setiap kemampuan diukur berdasarkan

bukti-bukti yang tampak pada observasi dan evaluasi.

3.6 Analisis Data

3.6.1. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data menggunakan rumus teknik proporsi

(Sudjana,1987 ) yaitu :

Dengan

K = [ A / N ] x 100 %

K = Persentase keterampilan guru

A = jumlah guru yang melakukan aktivitas keterampilan

N = jumlah total guru

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk grafik untuk lebih

memudahkan dalam membaca data dan memprediksikan apa

kesimpulan dari perlakuan yang diberikan.

3.6.2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan yang diamati

adalah Keterampilan melaksanakan Pembelajaran dengan metode

Kreativitas

Persentase Keterampilan ditentukan dengan acuan dari Arikunto

(2006) sebagai berikut:

76% - 100% sangat terampil (ST)

38

Page 39: Lap. Bab 1-6

51% - 75% Cukup Terampil (CT)

26% - 50% Kurang Terampil (KT)

1% - 25% Tidak terampil (TT)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian siklus pertama

Berdasarkan hasil analisis hasil pengamatan terhadap praktek

mengajar yag dilakukan guru dengan mengunakan APKG 2 yang

dimodifikasi pada siklus 1 diperoleh data yang memuat data kompetensi

keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran data tersebut adalah :

4.1.1 Data kompetensi Melaksanakan pembelajaran

Dari hasil pengamatan dengan menggunakan APKG 2

modifikasi terhadap simulasi mengajar yang dilaksanakan guru diperoleh

prosentase keterampilan guru pada siklus pertama seperti pada tabel 2

Tabel data keterampilan guru dalam melaksanakanPembelajaran pada siklus 1

No Komponen/keterampilan yang amati Rata-rata ( % )

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 64,1

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran 32,0

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat 43.4

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi 24,2

5.Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran 27,3

6.Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat 51,0

7 Mengunakan teknik Bertanya 31,6

39

Page 40: Lap. Bab 1-6

8 Membimbing diskusi kelompok kecil 42,0

9 Kemampuan memberikan penguatan 53,5

10 Kemampuan Menutup Pembelajaran 56,7

Rata-rata 42,58

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa guru belum

terampil menggunakan alat bantu Pembelajaran 32,0 %, menggunakan

metode pembelajaran yang tepat 43.4 % memberi kesempatan kepada

siswa untuk berpartisipasi 24,2 % menggunakan respon dan pertanyaan

siswa dalam pembelajaran 27,3 % , mengunakan teknik bertanya

31,6 % membimbing diskusi kelompok kecil 42,0 % dan sudah cukup

terampil dalam hal kemampuan membuka pelajaran 64,1 % ,

kemampuan menutup pembelajaran 56,7 %, dan kemampuan

memberikan penguatan 53,5 %.

Secara umum dapat dikatakan guru SD kelas IV yang

tergabung dalam gugus II kecamatan Mesuji Makmur kurang terampil

dalam melaksanakan pembelajaran hal ini dapat dilhat pada Prosentase

rata-rata keterampilan melaksananakan pembelajaran pada tabel 2

sebesar 42,85 % adapun keterampilan guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang perlu ditingkatkan diantaranya menggunakan alat

bantu pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran , memberi

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi, menggunakan respon dan

pertanyaan siswa dalam pembelajaran, mengunakan teknik bertanya,

dan membimbing diskusi kelompok kecil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

70 64.1

32

43.4

24.2 27.3

51

31.6

42

53.5 56.7

Rata-Rata

Grafik keterampilan guru dalam melaksanakan Pembelajaran pada siklus 1

40

Page 41: Lap. Bab 1-6

Ket : 1. Kemampuan Membuka Pelajaran

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat

7. Mengunakan teknik Bertanya

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

9. Kemampuan memberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

4.1.2 Refleksi siklus 1

Hasil pengamatan terhadap praktek mengajar yang

dilakukan guru pada siklus 1 secara umum dapat dikatakan guru SDN 02

Karya Jaya kelas IV yang tergabung dalam gugus II kecamatan Mesuji

Makmur kurang terampil dalam melaksanakan pembelajaran hal

terlihat saat simulasi pembelajaran 1) Guru belum terlampil

menggunakan alat bantu pembelajaran (media) hal ini terlihat saat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

70 64.1

32

43.4

24.2 27.3

51

31.6

42

53.5 56.7

Rata-Rata

Grafik keterampilan guru dalam melaksanakan Pembelajaran pada siklus 1

41

Page 42: Lap. Bab 1-6

simulasi pembelajaran sebagian guru mempersiapkan media

pembelajaran tapi tidak dipakai saat pembelajaran, 2) Metode

pembelajaran yang digunakan sebagian besar haya cerama yang

diselingi dengan tanya jawab belum bervariasi , 3) Sebagian besar guru

belum memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran siswa tidak diberi kesempatan untuk bertanya.dan

mengemukakan pendapatnya atau gagasanya terhadap materi yang

disampaikan, 4) Sebagian besar guru belum terampil menggunakan

respon dan pertanyaan Siswa dalam pembelajaran, 5) Sebagian besar

guru belum trampil mengunakan teknik Bertanya masih ada guru yang

tidak memberikan waktu tuggu, memberi giliran, menyebarkan

pertanyaan dan memberikan acuan saat mengajukan pertanyaan pada

siswa , 6) Guru belum terampil Membimbing diskusi kelompok kecil

4.2 Hasil Penelitian Siklus Dua

Pada siklus ke dua hasil analis yang dilakukan terhadap data

kompetensi keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran :

4.2.1 Data kompetensi Melaksanakan pembelajaran

Dari hasil pengamatan selama simulasi pembelajaran yang

dilaksanakan guru pada siklus ke dua diperoleh prosentase

keterampilan guru-guru SDN 01 Bina Tani kelas IV yang tergabung

dalam gugus II kecamatan Mesuji Makmur dalam melaksanakan

seperti pada tabel.

Tabel Data keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaranpada siklus 2

42

Page 43: Lap. Bab 1-6

No Komponen/ Keterampilan yang diamati Rata-rata( % )

1 Kemampuan Membuka Pelajaran 72,42. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran 78,73. Menggunakan Metode Pembelajaran yang tepat 66,24. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi 47.5

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam pembelajaran 45,6

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran dengan tepat 72.3

7 Mengunakan teknik Bertanya 49.18 Membimbing diskusi kelompok kecil 59,89 Kemampuan memberikan penguatan 77,010 Kemampuan Menutup Pembelajaran 78,4

Rata-rata 61,70

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa guru sudah cukup

terampil dalam hal kemampuan membuka pelajaran 72,4 % ,

Kemampuan menutup pembelajaran 78,4 %, Kemampuan

memberikan penguatan 77,0 %. menggunakan metode pembelajaran

yang tepat 66,2 % namun masih belum terampil menggunakan alat

bantu pembelajaran 48,7 %, mengunakan teknik bertanya 31,6 %

memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi 47,5 %

menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran

45,6 % membimbingdiskusi kelompok kecil 59,8 %.

Walaupun masih banyak keterampilan yang perlu

ditingkatkan seperti keterampilan guru dalam menggunakan Alat

bantu pembelajaran, mengunakan teknik bertanya, memberi

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi , menggunakan Respon

43

Page 44: Lap. Bab 1-6

dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran, secara umum dapat

dikatakan guru SDN 01 Bina Tani kelas IV yang tergabung dalam

gugus II kecamatan Mesuji Makmur setelah siklus ke dua cukup

terampil dalam melaksanakan pembelajaran hal ini dapat dilhat pada

Prosentase rata-rata keterampilan melaksananakan pembelajaran pada

tabel 4 sebesar 68.1 %.

Ket : 1. Kemampuan Membuka Pelajaran

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran

6.Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat

7. Mengunakan teknik Bertanya

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

70

80

90

72.478.7

66.2

47.5 45.6

72.3

49.1

59.8

77 78.4

Grafik keterampilan guru dalam melaksanakan keterampi-lan mengajar siklus 2

44

Page 45: Lap. Bab 1-6

9. Kemampuan memberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

4.2.2 Refleksi Siklus 2

1. Keterampilan guru dalam menentukan Langkah-langkah

pembelajaran masih perlu ditingkatkan terutama bagaimana cara

merencanakan apersepsi,motivasi ,prasyarat Ilmu pengetahuan pada

kegiatan awal , pada kegiatan inti guru harus trampil bagaimana

cara mendeskripsikan kegiatan belajar mengajar supaya menjadi

aktif, kreatip, inovatip dan menyenangkan, pada kegiatan penutup

guru harus terampil bagaimana merencakan program tindak lanjut

agar siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas mandiri

maupaun tugasterstruktur 3) Keterampilan merencanakan

penilaian masih perlu ditingkatkan terutama cara merencanakan

jenis dan prosedur penilaian ,dan pada alat penilaian harus

mencantumkan soal, kunci jawaban, penskoran, dan petunjuk

penilaian

2. Dari hasil pengamatan selama simulasi pembelajaran yang

dilaksanakan guru pada siklus ke dua secara dapat dikatakan

kompetensi dan ketrampilan guru-guru SDN 01 Bina Tani kelas IV

yang tergabung dalam gugus II kecamatan Mesuji Makmur

dalam melaksanakan pembelajaran IPA mengalami peningkatan

dibading pada siklus 1 pada siklus 1 rata rata prosentasi

keterampilan guru 42,58 % menjadi 61,70 % dalam hal ini dapat

dikatakan di ahir siklus kedua guru-guru SDN 01 Bina Tani kelas

45

Page 46: Lap. Bab 1-6

IV yang tergabung dalam gugus II kecamatan Mesuji Makmur

dalam melaksanakan pembelajaran IPA sudah cukup namun masih

perlu ditingkatkan dalam hal keterampilan guru dalam: 1)

Menggunakan alat bantu pembelajaran / alat praga (media

pembelajaran) terutama dalam hal merancang,membuat dan

memodifikasi alat bantu pembelajaran, membuat LKS kreativitas

serta menggunakan LKS dan media pembelajaran lainnya yang

berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan

guru melalui metode kreativitas. 2) Teknik bertanya, dalam

melakukan tehnik bertanya guru harus lebih meningkatkan lagi

bagaimanacara memusatkan perhatan siswa saat mengajukan

pertanyaan ,bagaimana menyebarkan pertanyaan dan mengajukan

pertanyaan yang memberi acuan, 3) Memberi kesempatan kepada

siswa untuk berpartisipasi dan menggunakan respon dan pertanyaan

siswa dalam pembelajaran

4.3 Hasil Penelitian siklus Tiga

Setelah siklus ketiga berahir hasil analisis yang dilakukan terhadap

hasil pengamatan praktek mengajar yag dilakukan guru diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel Data keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada

siklus 3

No. Komponen/keterampilan yang amatiRata-rata( % )

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 97,8

46

Page 47: Lap. Bab 1-6

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran 79,23. Menggunakan Metode Pembelajaran yang tepat 90,64. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi 89.7

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam pembelajaran 85,4

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran dengan tepat 93.9

7 Mengunakan teknik Bertanya 82,18 Membimbing diskusi kelompok kecil 75.29 Kemampuan memberikan penguatan 96,0

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran 95,7

Rata-rata 88,56

Secara umum dapat dikatakan guru SDN 02 Karya Jaya kelas IV

yang tergabung dalam gugus II kecamatan Mesuji Makmur setelah siklus ke

tiga sangat terampil dalam melaksanakan pembelajaran ssecara rinci dapat

kita uraikan keterampilan membuka pelajaran 97,8 %, keterampilan

menggunakan alat bantu pembelajaran 79.2 %.keterampilan menggunakan

metode pembelajaran 90.6 %, keterampilan memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpartisipasi 89,7%,keterampilan menggunakan respon dan

pertanyaan siswa dalam pembelajaran 85,4 %, keterampilan menggunakan

dan menyampaikan materi pembelajaran 93,9 %, keterampilan

menggunakan teknik bertanya 82,1 %, keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil 75,2 % , keterampilan memberikan penguatan 96,0 % dan

keterampilan menutup pelajaran 95,7%.

47

Page 48: Lap. Bab 1-6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

20

40

60

80

100

120

97.8

79.2

90.6 89.7 85.493.9

82.175.2

96 95.7

Grafik keterampilan guru dalam melaksanakan pembela-jkaran Siklus 3

Ket : 1. Kemampuan Membuka Pelajaran

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat

7. Mengunakan teknik Bertanya

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

9. Kemampuan memberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

3.Refleksi siklus 3

Berdasarkan hasil pengamatan selama simulasi pembelajaran

yang dilaksanakan guru diahir siklus ke tiga dapat dikatakan

48

Page 49: Lap. Bab 1-6

kompetensi dan ketrampilan guru-guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA dengan menggunakan metode kreativitas naik dari

61.70 % menjadi 88,56 % (naik 26,86 %) dengan demikian dapat

diartikan bahwa ahir siklus ketiga guru-guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA sudah sangat terampil, dan sudah mampu

menerapkan pembelajaran aktif kreatip efektif inovatif dan

menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang

menerapkan metode, kreativitas

Selanjutnya dalam menerapkan pembelajaran IPA dikelas

guru-guru sudah memiliki kompetensi dan ketrampilan sesuai dengan

tuntutan APKG 2 modifikasi, sepert membuka pelajaran, menggunakan

alat bantu pembelajaran menggunakan metode pembelajaran,

memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi, menggunakan

respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran, menggunakan dan

menyampaikan materi pembelajaran, menggunakan teknik bertanya,

membimbing diskusi kelompok kecil, memberikan penguatan, dan

menutup pelajaran. Meningkat cukup signifikan

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis dan pengolahan data terhadap keterampilan

guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan metoda kreativitas ternyata

guru masih kurang terampil dalam melaksanakan pembelajaran IPA, sesuai

dengan tahapan tahapan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran

menggunakan metoda kreativitas yang sudah dilatihkan, hal ini dikarnakan

guru belum memahami betul bagaimana menyusun RPP IPA dan bagaimana

49

Page 50: Lap. Bab 1-6

cara menerapkan model pembelajaran IPA menggunakan metoda kreativitas

dikarnakan: 1) Guru sudah terbiasa dan merasa nyaman mengajar dengan

metoda konpensional (teacher-centered). Dimana yang guru aktif sedangkan

siswa pasif, yang sering dikenal dengan istilah proses pengajaran duduk,

dengar, catat dan hafal (DDCH). 2) Sebagian besar guru belum paham dan

belum mampu mendiskripsikan materi IPA yang akan diajarkan kedalam

lembar kerja siswa ( LKS ) bentuk kreativias 3) Sebagian guru belum

terampil merancang/memodifikasi alat/media pembelajaran yang dibutuhkan

untuk melaksanakan pembelajaran kreativitas hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Reni Akbar (2001:12) yang menyatakan bahwa Kreativitas

dalam pembelajaran diartikan sebagai pemanfaatan barang atau bahan baik

yang bekas atau baru sehingga fungsinya menjadi lain dari fungsi aslinya.

atau menggabungkan fungsi beberapa bahan/barang bekas atau baru sehingga

memiliki fungsi baru yang lain dari aslinya. Atau menyusun strategi

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan yang baru.seperti

pendekatan sains, teknologi, lingkungan masyarakat dan lembaran kerja

siswa bentuk kreativitas dalam seperti. menyusun kata konsep, menyusun

huruf, teka-teki silang, peta konsep, sajak dan gambar, sair dan lagu, potong

dan tempel gambar broken circle, melengkapi gambar pantun bersahut,

melengkapi teks, cerita bergambar, dan sebagainya 4 ) Dalam melaksakan

pembelajaran Guru belum terlampil menggunakan alat bantu pembelajaran

(media),

Dalam hal ini sebagian guru juga belum terbiasa menggunakan

metoda kreativitas pembelajaran, metoda yang digunakan sebagian besar

50

Page 51: Lap. Bab 1-6

hanya cerama yang diselingi dengan tanya jawab, belum terbiasa memberi

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran dan

belum terbiasa untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

dan mengemukakan pendapat atau gagasanya terhadap materi yang

disampaikan, guru juga belum terampil menggunakan respon dan pertanyaan

Siswa.

Untuk mengatasi semua kekurangan tersebut diahir siklus pertama

guru guru dilatih ulang dan diajak berdiskusi mengengenai bagaimana

melaksanakan pembelajaran dengan metoda kreativitas agar pembelajaran

menjadi efektiv, inovatif, kreativ dan menyenangkan disampng itu dilakukan

simulasi pembelajaran ulang supaya guru-guru memahami dan mampu

menerapkan pembelajaran kreativ efektiv inovatif dan menyenangkan

berkaitan dengan metoda kreativitas untuk diterapkan pada siklus kedua pada

pertemuan KKG minggu berikutnya.

4.4.1 Pembahasan Hasil Penelitian Siklus 1 dan 2

Dari hasil pengolahan data kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA dengan menggunakan metoda kreativitas guru sudah

mulai menerapkan pembelajaran aktip kreativ dan menyenangkan sesuai

konsep yang telah dibahas pada siklus satu walaupun disana sini masih

ada kekurangannya 5) Guru cukup terampil melaksankan pembelajaran

IPA sesuai tuntutan APKG 2 yang dimodifikasi sesuai dengan apa yang

telah didiskusikan dan dilatihkan pada siklus 1 keterampilan-

keterampilan tersebut dari siklus satu ke siklus dua mengalami

peningkatan yang cukup signifikan seperti tampak pada tabel

51

Page 52: Lap. Bab 1-6

Tabel Data peningkatan keterampilan guru dalam melaksanakanpembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2

No Komponen/keterampilan yang amatiRata-rata( % )

Siklus1

Siklus2

Peningkatan

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 64,1 72,4 8,3

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran 32,0 48,7 16,1

3. Menggunakan Metode Pembelajaran yang tepat 43.4 66,2 22,8

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

24,2 47.5 23,3

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam pembelajaran

27,3 45,6 18,3

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran dengan tepat

51,0 72.3 21,3

7 Mengunakan teknik Bertanya 31,6 49.1 17,5

8 Membimbing diskusi kelompok kecil 42,0 59,8 17,8

9 Kemampuan memberikan penguatan 53,5 77,0 23,5

10 Kemampuan Menutup Pembelajaran 56,7 78,4 21,7

Rata-rata 42,58 61,70 19,12

Dengan menggunakan data pada tabel diatas dapat di jelaskan

bahwa kopetensi dan keterampilan guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA denganmetode teknik danLKS kreativitas pada siklus

dua mengalami peningkatan dibading pada siklus pertama. Prosentase

rata rata keterampilan guru melaksanakan pembelajaran naik dari

45.58 % menjadi 61,70 % ( naik 19,12 % ) secara rinci peningkatan

prosentase keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA

dengan metode kreativitas dari siklus satu ke siklus dua dapat dijelaskan

sebagai berikut. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran meningkat

52

Page 53: Lap. Bab 1-6

8,3 %, keterampilan guru dalam menggunakan alat bantu pembelajaran

meningkat 16,1 %.keterampilan guru dalam menggunakan metode

pembelajaran meningkat 22,8 %, keterampilan guru dalam memberikan

kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi meningkat 22,3 %,

keterampilan guru dalam menggunakan respon dan pertanyaan siswa

dalam pembelajaran meningkat 18,3 %, keteram pilan guru dalam

menggunakan dan menyampaikan materi pembelajaran meningkat 21,3 %,

keterampilan guru guru dalam dalam menggunakan teknik bertanya

meningkat 17,5 %, keterampilan guru dalam dalam membimbing diskusi

kelompok kecil meningkat 17,8 % , keterampilan guru dalam memberikan

penguatan meningkat 23,5% dan keterampilan guru dalam menutup

pelajaran meningkat 21,7 %. walaupun diahir kegiatan siklus dua guru-

guru sudah cukup terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan mengunakan metode kreativitas namun masih ada kopetensi

keterampilan guru yang harus ditingkatkan walaupun keterampilan

tresebut dari siklus satu ke siklus ke dua mengalami peningkatan

53

Page 54: Lap. Bab 1-6

Grafik peningkatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

70

80

90

siklus 1

siklus 2peningkatan

Ket :

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat

7. Mengunakan teknik Bertanya

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

9. Kemampuan memberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

54

Page 55: Lap. Bab 1-6

Ada beberapa keterampilan guru yang perlu ditingkatkan diahir

siklus dua untuk diterapkan pada siklus tiga 1) untuk menyusun RPP IPA

kompetensi yang masih harus di tingkatkan adalah keterampilan

merumuskan tujuan pembelajaran , keterampilan menentukan langkah-

langkah pembelajaran, dan keterampilan merancang penilaian 2) Untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran

yang mengunakan metode, kreativitas kompetensi dan keterampilan yang

harus ditingkatkan adalah keterampilan menggunakan alat bantu

pembelajaran ,keterampilan mengunakan teknik bertanya, ketermpilan

memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi, keterampilan

menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran, dan

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

Untuk meningkatkan kompetensi tersebut diahir siklus kedua

guru-guru diajak diskusi lalu menyusun RPP IPA ulang dan melakukan

simulasi pembelajaran untuk mempraktekan RPP IPA yang telah disusun

yang akan diterapkan pada siklus ketiga pada pertemuan minggu

berikutnya.

Guru guru juga sudah memiliki kompetensi dan terampil dalam

melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan APKG 2 modifikasi

Diahir siklus ketiga keterampilan guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kreativitas mengalami

peningkatan yang cukup signifikan seperti tampak pada tabel

55

Page 56: Lap. Bab 1-6

Tabel Data peningkatanketerampilan guru dalam melaksanakanpembelajaran pada siklus 2 dan siklus 3

No Komponen/keterampilan yang amati

Rata-rata( % )SikLus 2

SikLus 3

Peningkatan

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 72,4 97,8 25,42. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran 48,7 79,2 30,53. Menggunakan Metode Pembelajaran yang

tepat 66,2 90,6 24,4

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi 47.5 89.7 22,2

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam pembelajaran 45,6 85,4 39,8

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran dengan tepat 72.3 93.9 21,6

7 Mengunakan teknik Bertanya 49.1 82,1 33,08 Membimbing diskusi kelompok kecil 59,8 75.2 15,49 Kemampuan memberikan penguatan 77,0 96,0 19.010 Kemampuan Menutup Pembelajaran 78,4 95,7 17,3

Rata-rata 61,70 88,56 26,86

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat kita uraikan bahwa

kopetensi dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA

dengan metode kreativitas pada siklus tiga mengalami peningkatan

sangat signifikan dibading pada siklus kedua. Prosentase rata rata

keterampilan guru melaksanakan pembelajaran naik dari 61,70 %

menjadi 88,56 % (naik 26,86 % ) secara rinci peningkatan prosentase

kopetensi dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA

menggunakan metode kreativitas dari siklus satu ke siklus dua dapat

dijelaskan sebagai berikut, keterampilan membuka pelajaran meningkat

25,4 %, keterampilan menggunakan alat bantu pembelajaran meningkat

30,5 %. keterampilan menggunakan metode pembelajaran meningkat 24,4

%, keterampilan memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi

meningkat 42,2 %,keterampilan menggunakan respon dan pertanyaan

siswa dalam pembelajaran meningkat 39.8 %, keteram pilan menggunakan

dan menyampaikan materi pembelajaran meningkat 21,6 %,

56

Page 57: Lap. Bab 1-6

keterampilan menggunakan teknik bertanya meningkat 16,1 %,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil meningkat 15,4 % ,

keterampilan memberikan penguatan meningkat 19,0 % dan keterampilan

menutup pelajaran meningkat 17,3 %.

Grafik peningkatanketerampilan guru dalam melaksanakanpembelajaran pada siklus 2 dan siklus 3

Ket : 1. Kemampuan Membuka Pelajaran

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa dalam

pembelajaran

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi Pembelajaran

dengan tepat

7. Mengunakan teknik Bertanya

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

9. Kemampuan memberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

20

40

60

80

100

120

72.4

48.7

66.2

47.5 45.6

72.3

49.159.8

77 78.4

97.8

79.290.6 89.7 85.4

93.982.1

75.2

96 95.7

25.430.5

24.4

42.2 39.8

21.633

15.4 19 17.3

Siklus 2Siklus 3peningkatan

57

Page 58: Lap. Bab 1-6

Dikarnakan pada akhir siklus ke tiga keterampilan guru-guru

dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode teknik

dan LKS kreativitas sudah tercapai sesuai dengan yang

diharapkan maka penelitian tindakan ini tidak dilanjutkan lagi ke siklus

keempat

58

Page 59: Lap. Bab 1-6

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa ketempilan

guru-guru Sekolah Dasar Negeri 01 Bina Tani kelas IV pada gugus II KKG

dalam kecamatan Mesuji Makmur kabupataen Ogan Komering Ilir dalam

menyusun RPP IPA dan keterampilan melaksanakan pembelajaran IPA

dengan menggunakan metoda kreativitas dapat disimpulkan bahwa :

Kegiatan KKG Gugus II kecamatan Mesuji Makmur dapat meningkatkan

keterampilan mengajar IPA dengan metoda kreativitas bagi Guru Kelas IV

Sekolah Dasar. (Hipotesis)

59

Page 60: Lap. Bab 1-6

5.2. Saran-saran

Dari temuan yang diperoleh pada penelitian ini, disampaikan saran-

saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kreativitas yang dilatihkan

dalam kelompok kerja guru (KKG) di sekolah dasar cukup efektif untuk

meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran

model PAKEM dikelas IV SD.

Berdasarkan hal itu, disarankan kepada para guru untuk menggunakan

metode Kreativitas dalam pembelajaran IPA.

60

Page 61: Lap. Bab 1-6

Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk dapat menggunakan

metode kreativitas sebagai bahan inovasi dan variasi dalam pembelajaran

IPA. 1) Tahap pertama, guru secara sendiri-sendiri atau kelompok dalam

kegiatan KKG mempelajari buku petunjuk aplikasi metode Kreativitas

untuk menambah pengetahuan dan pemahaman. 2) Tahap kedua,

melakukan pendekatan dan membujuk para guru untuk mau melaksanakan

uji coba baik di sekolah masing-masing atau secara bersama-sama dalam

kegiatan KKG serta meminta penilaian dari guru / teman sejawat / kepala

sekoh dan pengawas terhadap strategi / metode baru yang diuji cobakan

hasil ujicoba diharapkan dapat menjadi bahan gambaran, bahwa metode

kreativitas efektif meningkatkan keterampilan dan kemampuan guru dalam

dalam melaksakan pembelajaran 3) Tahap ketiga, memberikan informasi

kepada para guru bahwa metode kreativitas relevan untuk meningkatkan

kemampuan guru melaksanakan pembelajaran model PAKEM. 4) Tahap

keempat, para guru dengan pengetahuan yang cukup melaksanakan di

sekolah masing-masing.

2. Penerapan strategi metode dan teknik pembelajaran selalu dipengaruhi

oleh perbedaan individu. Untuk itu para guru disarankan untuk

memperhatikan perbedaan individu dalam penerapan metode kreativitas.

61

Page 62: Lap. Bab 1-6

3. Agar metode kreativitas dapat dipahami oleh para guru ada tiga jalan yang

dapat ditempuh, yaitu pengembangan diri, pendidikan dan latihan ( Diklat )

serta melalui pendidikan formal. Jalan pengembangan diri, disarankan agar

setiap individu guru mau membaca buku-buku dan media lain yang berisi

tentang inovasi pendidikan, baik yang menyangkut metode kreativitas

maupun inovasi lainnya, yang dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran IPA. Pelatihan dan penataran dapat ditempuh melalui

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Sistem Pembinaan Profesi

(SPP) dengan wadah kegiatan KKG/MGMP dan penataran yang diadakan

oleh departemen dan dinas pendidikan dengan materi yang sifatnya inovatif

baik metode kreativitas maupun inovasi lainnya. Pendidikan formal

terutama Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) yang mendidik

calon guru Sekolah Dasar sampai ke Sekolah Lanjutan Atas untuk guru

bidang studi IPA, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan memiliki

keterampilan menggunakan metode kreativitas dan metode-metode inovasi

lainnya. Calon guru tanpa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

memadai, bila terjun ke lapangan menjadi guru mereka akan mendapat

hambatan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dapat

menyenangkan, mudah, cepat dan menggairahkan siswa dalam belajar IPA

62

Page 63: Lap. Bab 1-6

4. Diharapkan pembelajaran dengan metode kreativitas ini bukan hanya

digunakan pada mata pelajaran IPA saja tapi dapat di terapkan untuk

matapelajaran lain disekolah dasar

5. Penelitian ini hanya terbatas pada pada gur-guru kelas IV SD pada

KKG gugus 1 kecamatan Indralaya, maka penelitian ini tidak

terlepas dari berbagai keterbatasan dan kelemahan. Oleh karena itu, agar

dapat memperoleh data empirik dan pengetahuan yang lebih luas,

diharapkan ada peneliti lain mau mengadakan penelitian serupa dengan

jumlah sampel yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar,Reni., dkk 2011. Kreativitas. Jakarta: Algresindo.

Alandre. 2009 The thingking classroom is based on the collective research and

ideas of cognitive skills group, Harvard Project Zero

Ali Imron (2005). Pembinaan Guru di Indonesia. Malang: Pustaka Jaya..

Atwi, Suparman. (2001). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat

Antar Universitas-PPAI

Biehler, Robert F. 1982. Psychology applied to teaching. New York: Houghton

Mifflin.

Depdiknas. 1995.Kamus Besar BahasaIndonesia Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Kurikulum 2004. Pengembangan Silabus dan

Sistem Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

63

Page 64: Lap. Bab 1-6

Depdiknas. 2005. Standar Pendidikan Nasional, Peranturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafika.

Depdiknas. 2007. Standar standar proses , PeranturanMentri pendidikan

Republik Indonesia 41 Tahun 2001 Tentang Standar Proses. Jakarta:

Depdiknas

Guilford, J. P. 1959. Fundamental Statistisc in Psychology and Education. New

York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Herlen. W. 2005. Teaching and learning primary in science. London: Harper and

Row Ltd.

Hamalik. 1993. Psikologi belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru

Harry dan Th Kawet. 2008. Pengembangan Kreativitas Dalam Pembelajaran

IPA. Bandung: PPPG IPA.

Nana,Sujana. 1987. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Masdjudi. 1999. Menggusur kurikulum padat, Pendidikan dan Kebudayaan.

Munandar,Utami.2010 Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Penuntun bagi guru dan prang tua. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

-----------. 1999. Kreativitas dan keberbakatan. Jakarta: Gramedia

Rani Gusti 2007. Efektivitas pembelajaran Kretivitas terhadap hasil belajar IPA

siswa SLTPN di Pariaman, Tesis, PPs. Universitas Negeri Padang.

Semiawan,Cony. 2001. Memupuk Bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah

Menengah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sumadi Suryabrata. (1991). Ilmu dalam Prespektif. Jakarta: Obor Indonesia

T.Raka,Joni 2012, Strategi Belajar-Mengajar Tinjauan Pengantar,

P2LPTK Ditjen Pendidikan Tinggi Dep. P dan K: Jakarta.

.

64

Page 65: Lap. Bab 1-6

.

Lampiran 1: Instrumen Penelitian

1. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) 1Modifikasi

Nama Guru :

NIP :

Mata Pelajara :

Unit Kerja :

No. Komponen yang dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus

2. Menguraikan Materi Pembelajaran

3. Menentuan Alat Bantu Pembelajaran

4. Menentuan Metode pembelajaran

5. Menentukan Langka langkah pembelajaran

6. Menentuan Sumber Belajar

65

Page 66: Lap. Bab 1-6

7 Menetapkan Alokasi Waktu

8.. Merancang Penilaian

.

Rata rata

Lampiran 2:

Instrumen Penelitian

1. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) 2

Modifikasi

Nama Guru :

NIP :

Mata Pelajara :

Unit Kerja :

No.Komponen yang dinilai

Nilai

1 2 3 4

1. Kemampuan Membuka

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Yang tepat

66

Page 67: Lap. Bab 1-6

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi

5. Menggunakan Respon dan Pertanyaan Siswa

dalam pembelajaran

6. Menggunakan dan menyampaikan Materi

Pembelajaran dengan tepat

7 Mengunakan teknik Bertanya

8 Membimbingdiskusi kelompok kecil

9 Kemampuanmemberikan penguatan

10. Kemampuan Menutup Pembelajaran

Rata-rata

Lampiran 3

Daftar nama guru-guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Bina T ani

pada KKG gugus II kecamatan Mesuji Makmur

No. Nama Tempat Tugas

1. Rohada S.Pd SD Negri 01 Bina Tani

2. Samsuri, S.Pd.SD

3. Marlina , S.Pd.SD

4. Ernelly, S.Pd.SD

5. Zakia Wati, S.Pd.SD

6. Sardiman, S.Pd

7. Amrina Rosada, A.Ma.Pd

8. M.Padil Fitri, S.Pd.SD

9. Iskandar, S.Pd

67

Page 68: Lap. Bab 1-6

10. Sri Yulianti, S.Pd.SD

Lampiran 4:

DAFTAR CURRICULUM VITAE

1 Nama NGANI S.Pd M.M.

2 Jenis Kelamin Laki laki

3 NIP 196409071992081001

4 Pangkat/Golongan Penata TKI/IIId

5 Pekerjaan Pengawas Madya

68

Page 69: Lap. Bab 1-6

6 Instansi UPTD Pendidikan Kec Mesuji

Makmur

7 Alamat Kantor Jln.Pulay raya catur tunggal

Kecamatan Mesuji Makmur Kab OKI

Kode Pos 30681

Mesuji Makmur, Nopember 2015

Yang membuat pernyataan

NGADI,S.Pd.M.M.

NIP : 19640071992081001

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

Mata pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

1 Standar kompetensi

69

Page 70: Lap. Bab 1-6

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan /atau bentuk suatu benda

2 Kopetensi Dasar

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah bentuk suatu benda

3 Indikator

1 Menyebutkan pengertian gaya

2 Menjelaskan bahwa karet bila ditarik menjadi panjang

3 Menjelaskan bila plastisin bulat bila ditekan menjadi pipih

4 Menjelaskan bahwa lidi bila ditekan menjadi patah

4 Tujuan pembelajaran

1. Setelah tanya jawab siswa dapat menyebutkan pengertian gaya

2. Setelah menerima informasi dari guru siswa dapat menjelaskan bahwa karet

bila ditarik menjadi panjang

3. Setelah demonstrasi siswa dapat menjelaskan bila plastisin bulat bila

4. ditekan menjad pipih

5. Setelah demonstrasi siswa dapat menjelaskan bahwa lidi bila ditekan

6. menjadi patah

5 Materi ajar

51 Pengertian Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan

52 Pengaru gaya

Sakah satu pengaruh gaya terhadap benda dapat mengubah bentuk benda

Contoh 1 Karet gelang ditarik bentuknya bertambah panjang

2 Plastisin bulat ditekan menjadi pipih

3 Lidih ditekan menjadi patah

6 Metode pembelajaran

70

Page 71: Lap. Bab 1-6

1 Cerama

2 Tanya jawab

3 Demonstrasi

7 Langka langkah pembelajaran

7.1 Kegiatan Awal

1 Menuliskan judul pelajaran

2 Menyampaikan tujuan

3 Motivasi

Apa yang terjadi dengan kaca bila dipukul dan mengapa hal

tersebut terjadi

7.2 Kegiatan Inti

1 Menerima inpormasi dari guru tertang pengertian Gaya

2 Melakukan demonstrasi bahwa karet gelang bila ditarik menjadi

panjang

3 Melakukan demonstrasi bahwa Plastisin bentuk bulat bila ditekan

bentuknya menjadi pipih

4 Melakukan demonstrasi bahwa Lidi bila ditekukmmenjadi patah

7.3 Kegiatan Ahir

1 Membuat Kesimpulan

2 Tindak lanjut /PR

Siswa diberi tugas membuat rangkuman tentang pelajaran minggu

depan energi Panas

3 Memberikan penguatan

8 Sarana dan sumber belajar

8.1 Alat bantu mengajar

1 Plastisin

2 Lidi

3 Karet gelang

8.2 Sumber Belajar

71

Page 72: Lap. Bab 1-6

1 Buku Super IPA kls IV Bambang Sutejo

2 Buku Pedoman guru dalam pembelajaran IPA Kls IV Sumiharto

9 Evaluasi

1 Jenis penilaian : tertulis

2 Prosedur penilaian :penilaian proses dan penilaian Ahir

3 Alat penilaian

Soal Kunci jawaban Skor

1 Sebutkan pengertian gaya Gaya adalah tarikan atau

dorongan

2

2 Jelaskan apa yamng terjadi pada

karet bila karet tersebut ditarik

Bentuk karet bertambah

panjang

2

3 Jelaskan apa yang terjadi pada

plastisin bulat bila ditekan

Bentuknya menjadi pipih 2

4 Jelaskan Apa yang terjadi pada

lidih bila ditekuk

Lidih menjadi patah 2

Jumlah Skor siswa

Nilai Anak = ---------------------------- x 100

Skor Maksimum

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

Mata pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

1 Standar kompetensi

72

Page 73: Lap. Bab 1-6

Memahami Berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari hari

2 Kopetensi Dasar

Menderkripsikan panas dan bunyiyang terdapat dilingkungan sekitar

serta sipat-ipatnya

3 Indikator

1Menyebutkan pengertian Panas

2 Menyebutkan 3 nama termometer

3Memberi 3 contoh energi Panas

4 Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi

5 Setelah mengerjakan tugas siswa dapat memberikan 2 contoh

perpindahan Kalor secara konveksi

6 Memberi contoh Panas yang merambat secara Radiasi

7 Menyebutkan nama alat yangdapat mencegah perpindahan kalor

4 Tujuan pembelajaran

1 Setelah mendengar penjelasan guru siswa dapat menyebutkan

pengertian Panas

2 Setelah tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 nama termometer

3 Setelah tanya diskusi siswa dapat memberi 3 contoh energi Panas

4 Setelah tanya jawab siswa dapat menjelaskan perpindahan kalor

secara konduksi

5 Setelah mengerjakan tugas siswa dapat memberikan 2 contoh

Perpindahan Kalor secara konveksi

6 Setelah mengerjakan tugas siswa dapat memberi contoh Panas yang

merambat secara Radiasi

7 Setelah mendengar penjelasan guru siswa menyebutkan nama alat

Yang dapat mencegah perpindahan kalor

5 Materi ajar

73

Page 74: Lap. Bab 1-6

1 Pengertian Panas

Panas adalah zat alir yang berupa kalor sedangkan tingkat / derajat

panas dinginya suatu zat dinamakan Suhu

2 Alat ukur suhu

Alat ukur suhu dinamakan termo meter menurut Skalnya termometer ada 4

jenis yaitu Reamur,Celsius, Fahranheit, Kalvin.

3 Sumber energi Panas Contoh Sumber energi Panas dalam dalam

kehidupan sehari hari Api, Sinar matahari,Mata Air panas,Gesekan

4 Sipat sipat energi Panas

Energi panas dapatberpindah dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat

yang suhunya rendah dilihat dari cara berpindahnya ada 3cara perpindahan

panas

a Perpindahan panas secara konveksi Perpindahan Panas yang di ikuti oleh

perpindahan zat perantaranya contoh

Memasak Air ,Pristiwa Angin darat dan Angin Laut

b Perpindahan panas secara konduksi

Perpindahan Panas yang tidak di ikuti oleh perpindahan zat perantaranya

contoh

Besi yang ujungnya dipanaskan panas tersebut merambat kepangkal besi

c Perpindahan Panas secara Pancaran /Radiasi

Perpindahan kalor tampa zat perantara Contoh sinar mata hari

5 Alat yang dapat mencega perpindahan kalor dinamakan Termos

6 Metode pembelajaran

1 Cerama

2 Diskusi

3 tanya jawab

4 Penugasan

7 Langkah langkah pembelajaran

1 Kegiatan Awal 10 menit

1 Menuliskan judul pelajaran

74

Page 75: Lap. Bab 1-6

2 Menyampaikan tujuan

2 Motivasi

Apa yang kamu rasakan bila kedua telapak tanga kita gesek

gesekan dan mengapa hal tersebut terjadi

2 Kegiatan Inti 70 menit

1 Guru menanyakan kepada siswa apakah tugas merangkum materi tentang

energi Panas sudah dikerjakan

2 Guru meminta siswa membaca rangkuman yang telah dibuat dalam hati

3 Guru membagikan LKS cerita bergambar tentangenergi panas

4 Siswa secara perosang diminta membaca cerita bergambar tentang energi

panas

5 secara sendiri-sendiri siswa diminta membuat rangkuman konsep apa saja

yang ditemukan dalam cerita bergambar tersebut

6 Guru meminta sala satu dari siswa memprosentasikan

rangkumannya didepan kelas

sedang siswa lainnya diminta menanggapi

8 Siswa menjawab pertanyaan diskusi secara perorangan dengan

bimbingan guru (fase berpikir)

9 Siswa menjawab pertanyaan diskusi secara berpasangan dengan

bimbingan guru (fase berpasangan)

10 Siswa menjawab pertanyaan diskusi secara kelompok dengan

bimbingan guru (fase berbagi)

11 Masing masing kelompok melaporkan hasil diskusinya

3 Kegiatan Ahir 10 menit

1 Membuat Kesimpulan

2 Tindak lanjut /PR

Siswa diberi tugas membuat rangkuman tentang pelajaran minggu

depan energi Bunyi

3 Memberikan evaluasi

8 Sarana dan sumber belajar

1 Alat bantu mengajar

75

Page 76: Lap. Bab 1-6

1 Chart tentang perpindahan panas secara konveksi,konduksi da Radiasi

2 LKS cerita Bergambar

2 Sumber Belajar

1 Buku Super IPA kls IV Bambang Sutejo

2 Buku Pedoman guru dalam pembelajaran IPA Kls IV Sumiharto

9 Penilaian

1 Jenis penilaian : tertulis

2 Prosedur penilaian : penilaian proses dan penilaian Ahir

3 Alat penilaian

Soal Kunci jawaban Skor

1 Sebutkan pengertian

Panas

1 Panas adalah zat alir yang berupa

kalor

1

2 Sebutkan 3 nam

termometer

2 a Reamur

b Celsius

c Fahranheit

3

3 Beri 3 contoh energi

Panas

3 a SinarMatahari

b Api

c Gesekan

3

4 Jelaskan perpindahan kalor

secara konduksi

4 Perpindahan Panas yang tidak

diikuti oleh perpindahan zat

perantaranya

2

5 Berikan 2 contoh

perpindahan Kalor secara

konveksi

5 a Memasak Air ,

b Pristiwa Angin darat dan Angin

Laut

2

6 Beri 1 contoh Panas yang

merambat secara Radiasi

6 Sinar Matahari

7 Menyebutkan nama alat

yangdapat mencegah

perpindahan kalor

7 Termos 1

Jumlah Skor Maksimum 12

76

Page 77: Lap. Bab 1-6

Jumlah Skor siswa

Nilai Anak = ---------------------------- x 100

Skor Maksimum

77

Page 78: Lap. Bab 1-6

Sandi, selain api apa saja

Gesekan, Matahari dan

sumber air

Gambar 1

Gambar 2

Rini besi yang saya pegang terasa panas

Itu berarti panas telah merambat

secara konduksi

Dengan cara apa lagi panas merambat

Dengan cara Radiasi dan Konveksi Rini

78

Page 79: Lap. Bab 1-6

Rini,! Apa nama alat yang dapat m

encegah perpindahan PANAS

Termos Sandi

Gambar 3

Pertanyaan diskusi1. Jelaskan Pengertiaan energi panas

2. Dari gambar 1 Beri 4 contoh energi panas dalam kehidupan

sehari-hari

3 Dari Gambar 2

A Sebutkan 3 cara merambat Energi panas

B Beri contoh perambatan energi panas secara konduksi

4 Dari gambar 3 apa nama alat yang dapat mencegah

perpidahan panas

5 Jelaskan bagaimana cara perpindahan panas

A Konveksi

B Konduksi

C Radiasi

79

Page 80: Lap. Bab 1-6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi waktu : 4 x 35 menit

1 Standar kompetensi

Memahami Berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan Sehari hari

2 Kopetensi Dasar

Menderkripsikan panas dan bunyiyang terdapat dilingkungan sekitar

serta sipat Sipatnya

3 Indikator

1 Menyebutkan pengertian Energi Bunyi

2 Menyebutkan 3 jenis energi bunyi berdasar frekwensinya

3 Menyebutkan 2 contoh hewan yang dapat mendengar bunyiInfra

sonik

4 Memberi 4 contoh sumber energi bunyi

5 Memberi 2 contoh energi bunyi karena dipukul

6 Menyebutkan 3 jenis bunyi pantul

7 Menyebutkan Pengertian Gema

4 Tujuan pembelajaran

1 Setelah mengerjakan tugas siswa dapat menyebutkan pengertian

Energi Bunyi

2 Setelah bermain broken circle siswa dapat menyebutkan 3 jenis energi

bunyi berdasar frekwensinya

3 Setelah bermain broken circle siswa menyebutkan 2 contoh hewan

yang dapat mendengar bunyiInfra sonik

4 Setelah belajar berpasangan siswa dapat memberi 4 contoh sumber

energi bunyi

5 Setelah belajar berpasangan siswa dapat memberi 2 contoh energi

80

Page 81: Lap. Bab 1-6

bunyi karena dipukul

6 Setelah diskusi kelompok siswa dapat menyebutkan 3 jenis bunyi

pantul

7 Setelah diskusi kelompok siswa dapat menyebutkan pengertian

Gema

5 Materi ajar

A Pengertian Energi bunyi

Energi bunyi adalah energi yang dihasil kan oleh benda yang

sedang bergetar

B jenis bunyi berdasarkan frekwensi getarannya

1 Bunyi Infrsa sonik

Bunyi yang frekwensinya .< 20 Hz bunyi ini tidak dapat didengar

oleh manusia karena frekwensinya terlalu rendah Bunyi Infrsa

sonik dapat didengar oleh Kelelawar dan Anjing

2 Bunyi Auidio Sonik

Bunyi yang frekwensinya 20 Hz sd 20 000 Hz bunyi Auidio Sonik

dapat

didengar oleh manusia dan hewan

3 Bunyi Ultra sonik

Bunyi yangfrekwensinya <20 000 Hz bunyi ini tidak dapat didengar

oleh manusia karena frekwensinya terlalu tinggi bunyi Ultra sonik

dapat didengar oleh limba-lumba dan kelelawar

C Sumber Buyi

Dilihat dari cara bergetarnya sumber bunyi ada 4 macam

1 Karena dipetik contoh Harpa dan Gitar

2 Karena digesek contoh Biola dan rebab

3 Karena dipukul contoh Gendang dan Beduk

D Macam macam bunyi pantul

1 Gema

81

Page 82: Lap. Bab 1-6

Bunyi pantul yang terdengar Setelah bunyi asli

2 Gaung

Bunyi pantul yang terdengar Sebagian bersama bunyi asli

3 Bunyi pantul memperkuat bunyi asli

Bunyi pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi asli

6 Metode pembelajaran

Mengungunakan model pembelajaran koperatip learning tipe Berpikir

berpasangan Berbagi yang didalamnya terdapat metod Cerama,

diskusi,tanya jawab,dan Penugasan

7 Langka langka pembelajaran

a Kegiatan Awal 10 menit

1 Menuliskan judul pelsajaran

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran

3 Motivasi

Apa yang terjadi bila botol bekas dipukul dengan sendok

mengapa demikian

b Kegiatan Inti 115 menit

1 Guru menanyakan kepada siswa apakah tugas merangkum materi

tentang energi bunyi sudah dikerjakan

2 Guru meminta siswa membaca rangkuman yang telah dibuat dalam

hati

3 Guru membagikan LKs Broken Circle dalam amplop tertutup

4 Guru menjelaskan cara bermain broken circle

5 Siswa Bermsain broken circle dibawah bimbingan guruSiswa

Bermsain broken circle dibawah bimbingan guru

6 Siswa secara kelompok menempelkan hasil kerjakelompoknya

berupa broken circle dipapan tulis

7 Guru membagikan Lks lembar pertanyaan

8 siswa menjawab pertanyaan guru secara tertulis perorangan

(fase berpikir)

82

Page 83: Lap. Bab 1-6

9 Siswa menjawab pertanyaan guru secara berpasangan

(fase berbagi)

10 Siswa menjawab pertanyaan guru secara kelompok (fase berbagi)

11 Masing masing kelompok melaporkan hasil diskusinya

c Kegiatan Ahir 15 menit

1 Membuat Kesimpulan

2 Tindak lanjut /PR

Siswa diberi tugas membuat rangkuman tentang pelajaran

minggu depan tentang Energi alternatif

3 Memberikan penguatan

8 Sarana dan sumber belajar

1 Alat bantupembelajaran

1 LKS permainan broken Circle

2 Chart tentang jenisbunyi, sumber bunyi, macam macam

bunyipantul

2 Sumber belajar

1 Buku Super IPA kls IV Bambang Sutejo

2 Buku Pedoman guru dalam pembelajaran IPA Kls IV Sumiharto

9 Evaluasi

1 Jenis penilaian : tertulis

2 Prosedur penilaian : Penilaian proses dan penilaian Ahir

3 Alat penilaian

Soal Kunci jawaban Skor

1 Sebutkan pengertian

Energi Bunyi

Energi bunyi adalah energi yang

dihasil kan oleh benda yang

sedang bergetar

2

2 Sebutkan 3 jenis energi

bunyi berdasar

frekwensinya

1 Infra sonik

2 Audio sonik

3 Ultra sonik

3

3 Sebutkan 2 contoh hewan

yang dapat mendengar

1 Anjing

2 Kelelawar

2

83

Page 84: Lap. Bab 1-6

bunyi Infra sonik

4 Beri 4 contoh sumber

energi bunyi

1 Bunyi karena dipetik

2 Bunyi karena dipukul

3 Bunyi karena ditup

4 Bunyi karena digesek

4

5 Beri 2 contoh energi

bunyi karena dipukul

1 Gendang

2 Beduk

2

6 Sebutkan 3 jenis bunyi

pantul

1 Gema

2 Gaung

3 Bunyi pantul memperkuat bunyi

Asli

3

7 Sebutkan Pengertian

Gema

Gema adalah bunyi pantul yang

terdengar setelah bunyiasli

2

Jumlah Skor Maksimum 18

Jumlah Skor siswa

Nilai Anak = ---------------------------- x 100

Skor Maksimum

Mengetahui, Indralaya, 1 Agustus 2014

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Dra. Yanti Sumarni Ernely

NIP. 131890236 NIP. 131396032

84

Page 85: Lap. Bab 1-6

Kunci Broken Circle Tentang Energi Bunyi

Lembar kerja siswa Pertemuan ke 3Broken circle Energi bunyi

Petunjuk1. Didalam amplop terdapat potongan-potongan kertas yang

bertuliskan konsep bunyi2. Kelompokan konsep konsep tersebut menjadi 3 kelompok tentang :

a. sumber bunyib. Jenis bunyic. Macam macam bunyi pantul

3. Setelah dikelompokkan susun dantempelkan pada tempat yang tela disediakan

4.Jika ada kesulitan mintalah bantuan guru

85

Page 86: Lap. Bab 1-6

Tempat Memasang Potongan Kertas Broken Circle Tentang Energi Bunyi

Pertanyaan diskusi1.Sebutkan pengertian bunyi2.Berikan masing masing 2 contoh sumber bunyi yang didengar karena: a. Dipetik b. Dipukul c. Ditiup d. Digesek

86

Page 87: Lap. Bab 1-6

3.Berikan masing masing 2 contoh mahluk hidup yang dapat mendengar jenis bunyi a. Infra sonik b. Audio sonik c. Ultra sonik4.Bunyi dapat dipantulkan jelaskan apa yang dimaksut dengan bunyi pantul : a.Memperkuat bunyi asli b.Gaung c.Gema

5.Bunyi dapat merambat melalui zat padat zat cair dan udara berikancontoh dalam kehidupan sehari hari peeristiwa merambatnya bunyi melalui :

a. Zat padatb. Zat cairc. Udara

87