69
KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR DAN AIR KELAPA MUDA PADA LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA SKRIPSI WA ICA NIM. L1A1 11 031 JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016

KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN

PENGENCER TRIS KUNING TELUR DAN AIR KELAPA MUDA

PADA LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

SKRIPSI

WA ICA

NIM. L1A1 11 031

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 2: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ii

KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN

PENGENCER TRIS KUNING TELUR DAN AIR KELAPA MUDA

PADA LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Peternakan

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada jurusan Peternakan

Oleh:

WA ICA

NIM. L1A1 11 031

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 3: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. APABILA

DIKEMUDIAN HARI TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA

SKRIPSI INI HASIL JIPLAKAN, MAKA SAYA BERSEDIA MENERIMA

SANKSI SESUAI DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU.

Kendari, Oktober 2016

WA ICA

NIM. L1A1 11 031

Page 4: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Kualitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Bahan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda pada

Lama Penyimpanan yang Berbeda

Nama : Wa Ica

NIM : L1A1 11 031

Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si. Achmad Selamet Aku, S. Pt., M.Si.

NIP. 19621231 199103 1 021 NIP. 19720714 200012 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan, Ketua Jurusan Peternakan

Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc.

NIP. 19690212 199403 1 003 NIP. 19731231 199903 1 005

Tanggal lulus : 25 Oktober 2016

Page 5: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

v

HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN

Judul : Kualitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Bahan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda pada

Lama Penyimpanan yang Berbeda

Nama : Wa Ica

NIM : L1A1 11 031

Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Telah diujikan di depan Tim Penguji Skripsi dan telah diperbaiki sesuai

saran-saran saat ujian

Kendari, 28 Oktober 2016

Tim Penguji:

Ketua : Dr. Ir. La Ode Ba’a, M.P. ........................................

Sekretaris : Syam Rahadi, S.Pt., M.P. ........................................

Anggota : Dr. Ir. Andi Murlina Tasse, M.Si. ........................................

Anggota : Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si. ........................................

Anggota : Achmad Selamet Aku, S.Pt., M.Si. ........................................

Page 6: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Wa Ica, dilahirkan pada 23 April 1991 di

Lapokainse, Kec. Kosambi, Kab. Muna Barat. Penulis

adalah anak keempat yang merupakan anak perempuan

tunggal dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak La

Dati dan Ibu Wa Ngkobala.

Pendidikan Sekolah Dasar ditempuh penulis dan

diselesaikan pada tahun 2004 di SD Madrasah Ibtidaiyah

Kosambi, Kabupaten Muna Barat. Pendidikan Menengah Pertaman diselesaikan

pada tahun 2008 di MTs negeri Kusambi, Kabupaten Muna Barat dan Pendidikan

Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2011 di SMK Negeri 1 Kusambi.

Penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi pada tahun 2011 dan

diterima sebagai mahasiswa di Universits Halu Oleo melalui jalur SNMPTN.

Selama masa perkuliahan, penulis mendapatkan bantuan Beasiswa Pendidikan

Mahasiswa Miskin (BIDIKMISI) selama 4 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswa

aktif di Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.

Page 7: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

vii

ABSTRAK

WA ICA (L1A1 11 031): Kualitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Bahan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda pada Lama Penyimpanan

yang Berbeda. Dibimbing oleh Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si. sebagai Pembimbing

I dan Achmad Selamet Aku, S.Pt., M.Si. sebagai Pembimbing II.

Sapi bali merupakan plasma nutfah Indonesia yang memiliki potensi besar

untuk dikembangkan. Teknologi IB pada sapi bali melibatkan penggunaan

pengencer semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pemberian tris kuning telur dan air kelapa muda terhadap kualitas spermatozoa

sapi bali pada lama penyimpanan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan sapi

bali sebanyak 1 ekor dengan bahan pengencer tris kuning telur dan air kelapa

muda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 5 perlakuan dan 3

ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan pengencer tris kuning telur

dengan penambahan air kelapa 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari total volume

pengencer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas semen segar sapi bali

pada penelitian ini baik secara makroskopis maupun mikroskopis sangat bagus

dengan warna semen segar yaitu krem, berbau khas amis, pH normal (7), volume

ejakulat 4 ml, konsistensi kental, konsentrasi 1,5 x 109 sel/ml, gerak massa +++,

motilitas 85% dan daya hidup 88%. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa

penggunaan pengencer tris kuning telur dengan level penambahan air kelapa

muda yang berbeda pada lama penyimpanan yang berbeda tidak menunjukan

pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tris kuning

telur dan subtitusi sebagian pengencer tris kuning telur dengan air kelapa muda

dapat mempertahankan kualitas spermatozoa.

Kata Kunci: sapi bali, plasma semen, spermatozoa, tris kuning telur, dan air

kelapa

Page 8: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

viii

ABSTRAK

WA ICA (L1A1 11 031): The Spermatozoa Quaility of Bali Cattle with Tris-Egg

Yolk Thinner and Coconut Water on Different Storage Time. Supervised by La

Ode Nafiu and Achmad Selamet Aku

Bali cattle was Indonesia local cattle that had big potent to be developed.

Artificial insemination (AI) technology on Bali cattle involves the using of sperm

diluents. The aim of this research was to understand effect of addition of tris-egg

yolk and coconut water on spermatozoa quality at different storage time. This

research used Bali cattle and tris-egg yolk with coconut water as the diluents

substrate. This study used completely randomized design with 5 treatments and 3

replications. Treatments of this study used tris-egg yolk thinner with addition of

coconut water as much 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of total of thinner volume.

Result of this research showed that fresh sperm quality of Bali cattle was good

both by macroscopic and microscopic indicated by cream sperm color, distinctive

odor, normal pH (7), ejaculate volume were 4 ml, thick consistency, concentration

of spermatozoa were 1.5 x 109 cells/ml, mass motility were +++, individual

motility was 85%, viability was 88%. Result of statistical analysis showed that

application of tris-egg yolk thinner with different level of addition coconut water

at different time storage has real effect on motility and viability of spermatozoa.

Based on the result, it could be concluded that application of tris-egg yolk and

partial substitution of tris-egg yolk thinner with coconut water can sustain the

quality of spermatozoa.

Key word: bali cattle, seminal plasma, sperm, spermatozoa, tris-egg yolk, and

coconut water

Page 9: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas limpahan rahmat dan hidayah serta kasih sayang-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam juga senantiasa

tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW atas perjuangan beliaulah

yang telah mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah atau kebodohan

kepada cahaya Islam.

Skripsi yang berjudul “Kualitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Bahan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda pada Lama Penyimpanan

yang Berbeda”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu tahapan sekaligus syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Jurusan Peternakan, Fakultas

Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak

Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si. selaku Pembimbing I dan Bapak

Achmad Selamet Aku, S.Pt., M.Si. selaku Pembimbing II, atas segala bantuan,

bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis untuk

kesempurnaan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa

hormat, cinta dan kasih penulis persembahkan kepada Ayahanda tercinta

La Dati dan Ibunda tercinta Wa Ngkobala atas segala cinta, kasih sayang,

perhatian, doa dan perngorbanan yang tidak pernah bisa terukur.

Melalui kesempatan ini pula tanpa mengurangi rasa hormat dan

penghargaan, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu

Oleo, Bapak Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Peternakan dan Bapak La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., selaku Ketua

Jurusan Peternakan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti pendidikan di Universitas Halu Oleo.

Page 10: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

x

2. Bapak Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si. selaku Penasehat Akademik yang

senantiasa membimbing dan membantu kelancaran penulis selama

mengikuti perkuliahan.

3. Bapak Syam Rahadi, S.Pt., M.P., Bapak Dr. Ir. La Ode Ba’a, M.P., Ibu

Dr. Ir. Andi Murlina Tasse, M.Si., Bapak Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si.,

dan Bapak Achmad Selamet Aku, S.Pt., M.Si. selaku dosen penguji atas

kesediaannya menguji, memberikan saran dan koreksinya kepada penulis

demi kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Peternakan yang tidak dapat disebut satu

persatu yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bernilai

bermanfaat bagi penulis serta seluruh staf yang telah melayani dengan baik

dan memberikan bantuan selama penulis melakukan pengurusan segala

administrasi perkuliahan.

5. Teman-teman Angkatan 2011: Siti Murni Syafiu, S.Pt., Erfin, S.Pt.,

Sarpen, S.Pt., Sumarni, S.Pt., Marniati, S.Pt., Hajar, S.Pt., Iva Armila, S.Pt.,

Kresno Dwi Atm., S.Pt., Ridwan, S.Pt., Mahfud, S.Pt., Muh. Zikrullah,

S.Pt.,, Jandi Muh. L., S.Pt., Jumardi, S.Pt., Muh. Edy Suryono, S.Pt.,

Usman, S.Pt., Herwanto Teni, S.Pt., Adi Saputro, S.Pt., dan Fakhrul Arifin

Nasution, S.Pt.,. Terima kasih atas kebersamaan yang indah selama di

bangku kuliah serta motivasi dan inspirasi tiada henti.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat kepada semua pihak,

terutama dalam pengembangan IPTEK dibidang peternakan. Semoga kita selalu

dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Kendari, Oktober 2016

Penulis,

Page 11: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 4

1. Sapi Bali ............................................................................................ 4

2. Spermatozoa ...................................................................................... 5

3. Morfologi Spermatozoa ...................................................................... 7

4. Evaluasi Kualitas Spermatozoa ........................................................ 9

5. Kandungan Tris Kuning Telur .......................................................... 12

6. Kandungan Air Kelapa ...................................................................... 13

B. Kerangka Pikir ....................................................................................... 14

C. Hipotesis ................................................................................................. 16

Page 12: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

xii

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 17

B. Materi Penelitian .................................................................................... 17

1. Bahan Penelitian ................................................................................. 17

2. Peralatan Penelitian ............................................................................ 17

C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 17

1. Persiapan Penampungan Semen ........................................................ 17

2. Penampungan Semen ........................................................................ 18

3. Pengamatan Semen Segar ................................................................. 18

4. Pembuatan Tris Kuning Telur .......................................................... 19

5. Pencampuran Bahan Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa

Muda .................................................................................................. 19

6. Komposisi Pengencer ........................................................................ 19

D. Rancangan Penelitian ............................................................................ 20

E. Variabel Penelitian ................................................................................. 21

1. Evaluasi Makroskopis ....................................................................... 21

2. Evaluasi Mikroskopis ........................................................................ 22

E. Analisis Data .......................................................................................... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kualitas Semen Segar ........................................................................... 24

1. Kualitas Makroskopis ....................................................................... 24

2. Kualitas Mikroskopis ........................................................................ 27

B. Pengaruh Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda terhadap Daya

Hidup Spermatozoa ................................................................................ 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 34

B. Saran ....................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Komponen Kimiawi Semen Sapi ............................................................... 8

2. Komposisi Pengencer Semen Penelitian .................................................... 20

3. Rataan Kualitas Makroskopis Semen Segar Sapi Bali ............................... 24

4. Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Sapi Bali ........................................... 27

5. Rataan Persentase Motilitas Spermatozoa Sapi Bali dengan

Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa .................... 30

6. Rataan Daya Hidup Spermatozoa Sapi Bali dengan Menggunakan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa ............................................ 32

Page 14: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................ 15

Page 15: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 37

2. Prosedur Pembuatan Pengencer Semen ................................................. 39

3. Data Penelitian ....................................................................................... 40

4. Analisis Data Penelitian ......................................................................... 41

Page 16: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sapi bali merupakan plasma nutfah Indonesia yang memiliki potensi besar

untuk dikembangkan sebagai sumber ketersediaan daging. Kelebihan sapi bali

adalah memiliki cita rasa yang lebih disukai oleh masyarakat. Sapi bali

mempunyai keterbatasan pejantan unggul dan terjadinya perkawinan silang

dengan bangsa lain karena dipelihara secara umbaran. Pemeliharaan secara

umbaran dapat menyebabkan perkawinan alam yang tidak terkendali sehingga

memungkinkan terjadinya perkawinan antar bangsa. Oleh karena itu, guna

mempertahankan kemurnian sapi bali perlu dilakukan upaya manipulasi

bioteknologi reproduksi, salah satunya dengan Inseminasi Buatan.

Sapi bali adalah hasil domestikasi dari Banteng (Bibos banteng) habitat

aslinya di pulau bali. Sapi bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses

domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan

Lombok. Penggolongan sapi ke dalam suatu bangsa (breed), didasarkan atas

sekumpulan persamaan karakteristik tersebut yang sama. Atas dasar karakteristik

tersebut, sapi dapat dibedakan dari ternak lainnya meskipun masih dalam spesies

yang sama. Usaha pemeliharaan sapi bali secara tradisional dengan sistem umbar

menyebabkan perkembangan dan kesehatan sulit dikontrol. Pemeliharaan ini juga

memungkinkan terjadinya perkawinan dalam satu kerabat sehingga menghasilkan

keturunan yang homozigot resesif, yakni individu yang memiliki kemampuan

produksi dan reproduksi rendah.

Page 17: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

2

Inseminasi buatan merupakan suatu cara perkawinan yang lebih efisien dan

efektif dalam penggunaan semen pejantan unggul untuk membuahi sapi betina

dalam jumlah banyak dibandingkan dengan perkawinan alam. Salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan IB adalah kualitas semen pejantan unggul yakni

karakteristik semen yang dapat dinilai melalui pemeriksaan secara makroskopis

maupun mikroskopis.

Keberhasilan IB dipengaruhi oleh penampungan, penyimpanan,

pengenceran semen, kesuburan betina dan kualitas semen sapi bali sangat

diperhatikan. Upaya peningkatan kualitas semen sapi bali dapat dilakukan dengan

memberikan. tris kuning telur dan lesitin kelapa. tris kuning telur dan air kelapa

muda dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas spermatozoa sapi bali.

Air kelapa muda adalah cairan isotonis alami yang banyak digunakan

sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang, mencegah keracunan khususnya

keracunan mineral.Air kelapa muda mengandung glukosa, mineral, vitamin dan

protein. Hal ini menyebabkan air kelapa muda banyak digunakan sebagai

pengencer semen terutama pada sapi dan kambing. Bahan-bahan yang terkandung

di dalam air kelapa muda dapat menyediakan kebutuhan fisik dan kimiawi

spermatozoa sehingga dapat mempertahankan fertilitas dan daya hidup

spermatozoa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang dapat dikaji dalam

penelitian ini adalah bagaimana kualitas spermatozoa sapi bali yang diencerkan

Page 18: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

3

menggunakan tris kuning telur dan air kelapa muda pada lama penyimpanan yang

berbeda.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tris

kuning telur dan air kelapa muda terhadap kualitas spermatozoa sapi bali pada

lama penyimpanan yang berbeda. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah

memperkaya pilihan bahan pengencer spermatozoa untuk mempertahankan

viabilitas spermatozoa sapi bali.

Page 19: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Sapi Bali

Sapi bali (Bos sondaicus) merupakan sapi asli Indonesia dengan populasi

yang cukup besar. Pada tahun 2011, populasi sapi potong di Indonesia adalah

14.824.373 ekor, dimana 4.789.777 ekor merupakan sapi bali (BPS, 2011). Hal ini

menunjukkan bahwa posisi sapi bali dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional

sangat strategis, sehingga upaya peningkatan populasi dan peningkatan mutu

genetik tetap harus diupayakan (Ishak, 2011). Taksonomi sapi bali yaitu :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Sub class : Theria

Infra Class : Eutheria

Ordo : Artiodactyla

Sub Ordo : Ruminantia

Infra Prdo : Pecora

Family : Bovidae

Genus : Bos (cattle)

Spesies : Bos javanicus (banteng/sapi bali)

Sapi bali memiliki bibir dan ekor hitam, dan kaki berwarna putih dari lutut

ke bawah, dan terdapat warna putih di bawah paha dan bagian oval yang putih

yang jelas pada bagian pantat. Pada bagian punggung selalu terdapat garis hitam

yang jelas, dari bahu dan berakhir di atas ekor. Warna pada ternak jantan lebih

gelap daripada ternak betina, warna bulu menjadi coklat tua sampai hitam pada

Page 20: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

5

saat mencapai dewasa. Sapi bali memiliki bulu pendek, halus, licin, kulit

berpigmen dan halus, dan kepala lebar dan pendek (Williamson dan

Payne, 1993).

Penelitian mengenai sapi bali telah banyak dilakukan diantaranya adalah

potensi dan keragaman genetik sapi bali (Noor dkk., 2001). Sapi bali merupakan

tipe sapi yang kecil namun peluang pengembangannya sangat potensial karena

dapat dipelihara pada padang penggembalaan ekstensif dengan kualitas rumput

rendah, tetapi kemampuan reproduksi dan adaptasi yang tinggi (Talib, 2002).

Rataan bobot lahir sapi bali secara umum 18,4 ± 1,6 kg, namun ada variasi kisaran

bobot jantan dan betina yaitu pada jantan 10,5 sampai 22 kg rataan 18,9 ± 1,4

sementara betina bobot lahir 13 sampai 26 kg rataan 17,9 ± 1,6 dengan lama

kebuntingan 284,4 ± 5,7 (Prasojo dan Muhamad, 2010).

Perbaikan mutu genetik sapi bali yang sekaligus sebagai upaya

menghasilkan bibit unggul dan mempertahankan keberadaannya dilakukan

melalui program seleksi dan pengaturan perkawinan yang jelas arah dan tujuannya

serta berkelanjutannya. Upaya perbaikan mutu genetik mencakup aspek

pelestarian, peningkatan performans produksi dan reproduksi serta populasinya

secara terintegrasi (Hakim, 2010).

2. Spermatozoa

Spermatozoa merupakan suatu sel kecil, kompak, khas yang tidak

bertumbuh atau membagi diri. Secara umum terdiri dari kepala yang membawa

materi herediter paternal dan ekor yang mengandung sarana penggerak. Ukuran

dan bentuk spermatozoa berbeda pada berbagai jenis hewan tetapi struktur

Page 21: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

6

morfologinya sama. Pada bagian permukaan spermatozoa dibungkus oleh suatu

membran lipoprotein yang apabila sel mati permeabilitas membrannya akan

meninggi terutama di daerah pangkal kepala dan hal ini merupakan dasar

pewarnaan semen yang membedakan spermatozoa hidup dan mati

(Feradis, 2010).

Pada hakekatnya spermatozoa merupakan bagian dari semen. Semen

tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu; spermatozoa dan sel-sel jantan yang

bersuspensi di dalam suatu cairan yang disebut dengan plasma semen

(Toelihere, 1985).

Semen berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti biji. Semen dalam

ilmu reproduksi diartikan sekresi kelamin jantan yang secara normal di

ejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina sewaktu kopulasi, dan dapat juga

ditampung dalam tempat sementara sebagai inseminasi buatan (Partodiharjo,

1992). Spermatozoa sendiri dihasilkan didalam testis yang disebut dengan tubuli

semiferus, sedangkan plasma semen adalah campuran seksresi yang dibuat oleh

epididimis dan kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vasikularis dan

kelenjar prostat. Reproduksi spermatozoa atau plasma semen keduanya dikontrol

dengan hormon (Toelihere, 1985).

Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis.

Spermatogonium bermitosis menjadi spermatosit primer spermatosit primer

bermiosis menjadi spermatosit sekunder, spermatosit sekunder bermiosis menjadi

spermatid. Spermatid mengalami metamorphose menjadi spermatozoa.

Page 22: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

7

Spermatozoa keluar dari testis menjadi saluran vas efferens, ductuss epididymis,

vas defferent, urethra dan penis (Ihsan, 2010).

3. Morfologi spermatozoa

Spermatozoa yang normal memiliki kepala, badan dan ekor, bagian depan

dinding kepala (yang mengandung asam dioxyribonucleus, di dalam kromosom),

tampak sekitar 2/3 bagian tertutup akrosom. Tempat sambungan dasar akrosom

dan kepala disebut cincin nukleus.Diantara kepala dan badan terdapat sambungan

pendek, yaitu leher yang berisi sentriole proximal, yang disebut galea

capitis.Galea capitis ini penting dalam proses fertilisasi. Bagian leher dari

spermatozoa merupakan bagian yang paling lemah dan mempunyai panjang kira-

kira 0,5 mikron. Leher ini menghubungkan kepala dan bagian tubuh. Bagian ekor

spermatozoa meruncing dan membentuk filament terminal yang mempunyai

panjang kira-kira 5 sampai 10 mikron (Feradis, 2010).

Semen berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti biji. Semen dalam

ilmu reproduksi diartikan sekresi kelamin jantan yang secara normal di

ejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina sewaktu kopulasi, dan dapat juga

ditampung dalam tempat sementara sebagai inseminasi buatan

(Partodiharjo,1992). Spermatozoa sendiri dihasilkan didalam testis yang disebut

dengan tubuli semiferus, sedangkan plasma semen adalah campuran seksresi yang

dibuat oleh epididimis dan kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar

vasikularis dan kelenjar prostat. Reproduksi spermatozoa atau plasma semen

keduanya dikontrol dengan hormon (Toelihere, 1985).

Page 23: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

8

Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. Proses

spermatogenesis diawali dari spermatogonium yang bermitosis menjadi

spermatosit primer, kadang-kadang dinyatakan sebagai pusat genetik aktivitas

spermatozoa. Bagian badan dimulai dari leher dan berlanjut ke cincin sentriole.

Bagian badan dan ekor mampu bergerak bebas, meskipun tanpa kepala. Ekor

berupa cambuk, membantu mendorong spermatozoa untuk bergerak maju

(Salisbury, 1985).

Bagian kepala spermatozoa terdiri dari inti dan akrosom dan perbandingan

antara akrosom dan inti adalah sepertiga dari kepala dibentuk oleh akrosom dan

dua pertiganya dibentuk oleh inti. Perbandingan ini terlihat bila spermatozoa

diamati di bawah mikroskop elektron. Dalam akrosom dapat dijumpai satu sampai

tiga buah vakuola dengan besar yang berbeda-beda. Akrosom dilindungi oleh

sebuah lapisan yang tipis dan transparan yang motilitas, dan gerakan masa

spermatozoa ( Toelihere, 1985).

Tabel 1. Komponen Kimiawi Semen Sapi

Komposisi semen Satuan mg(mg/ 100 ml)

PH

Air, g 100/ml

Natrium

Kalium

Kalsium

Magnesium

Klorida

6,9 (6,4-7,8)

90 (87-95)

230 (240-280)

140 (80-210)

44 (35-60)

9 (7-12)

180 (110-290)

Page 24: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

9

4. Evaluasi kualitas spermatozoa

Kualitas reproduksi sapi bali dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

umur, genetik, lingkungan dan pakan. Setiap spesies memiliki sifat semen yang

berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada volume, kekentalan, konsentrasi

spermatozoa, bau, warna, motilitas dan gerakan massa spermatozoa.

(Toelihere, 1985).

a. Evaluasi makroskopis

1. Volume

Volume semen yang tertampung dapat langsung terbaca pada tabung

penampung semen yang berskala. Semen sapi dan domba mempunyai volume

rendah tetapi konsentrasi spermatozoa tinggi sehingga memperlihatkan warna

krem atau warna susu. Semen kuda dan babi merupakan cairan yang lebih

voluminous dan lebih putih karena konsentrasi spermatozoa rendah. Volume

semen per ejakulat berbeda menurut bangsa, umur, ukuran badan, tingkatan

makanan, frekuensi penampungan dan berbagai faktor lain. Pada umumnya,

hewan muda yang berukuran kecil dalam satu spesies menghasilkan volume

semen yang rendah. Ejakulasi yang sering menyebabkan penurunan volume dan

apabila dua ejakulat diperoleh berturut-turut dalam waktu singkat maka umumnya

ejakulat yang kedua mempunyai volume yang lebih rendah (Feradis,2010).

Volume semen sapi antara 5-8 ml, domba 0,8-1,2 ml, babi 150-200 ml, dan

kuda 60-100 ml. Volume rendah tidak merugikan tetapi apabila disertai dengan

konsentrasi yang rendah akan membatasi jumlah spermatozoa yang tersedia

(Feradis, 2010).

Page 25: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

10

2. Warna dan Konsistensi

Semen sapi normal berwarna seperti susu atau krem keputih-putihan dan

keruh. Kira-kira 10% sapi menghasilkan semen yang normal dengan warna

kekuning-kuningan, yang disebabkan oleh riboflavin yang dibawa oleh satu gen

autosom resesif dan tidak mempunyai pengaruh terhadap fertilitas (Feradi., 2010).

Adanya kuman-kuman Pseudomonas Aeruginosa di dalam semen sapi dapat

menyebabkan warna hijau kekuning-kuningan apabila semen dibiarkan di suhu

kamar. Gumpalan-gumpalan, bekuan dan kepingan-kepingan di dalam semen

menunjukkan adanya nanah yang umumnya berasal dari kelenjar-kelenjar

pelengkap dari ampula. Semen yang berwarna gelap sampai merah muda

menandakan adanya darah segar dalam jumlah berbeda dan berasal dari saluran

kelamin urethra atau penis. Warna kecoklatan menunjukkan adanya darah yang

telah mengalami dekomposisi. Warna coklat muda atau warna kehijau-hijauan

menunjukkan kemungkinan kontaminasi dengan feses (Feradis, 2010).

Warna, dan konsistensi berkaitan satu sama lainnya. Bila warna semakin

pudar, maka konsistensi spermatozoa semakin rendah dan semen akan semakin

encer. Aerens dkk, (2012) menyatakan bahwa hasil pemeriksaan konsistensi

semen segar yang dilakukannya mempunyai persentase yang bervariasi antar

bangsa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan rata-rata konsentrasi dan volume

semen segar yang berbeda. Sapi bali mempunyai volume semen yang tinggi

namun mepunyai konsentrasi semen yang rendah sehingga semen segar yang

mempunyai konsistensi sedang persentasenya tinggi. Savitri (2014) menambahkan

bahwa konsistensi atau kekentalan semen segar sapi bali yang bagus adalah pekat.

Page 26: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

11

3. pH

Pada umumnya, spermatozoa sangat aktif dan tahan hidup lama pada pH

sekitar 7,0. Motilitas partial dapat dipertahankan pada pH antara 5 sampai

10.Walaupun spermatozoa segera dimobiliser oleh kondisi-kondisi asam, pada

beberapa spesies dapat dipulihkan kembali apabila pH dikembalikan ke netral

dalam waktu satu jam. Spermatozoasapi dan domba yang menghasilkan asam

laktat dalam jumlah yang tinggi dan metabolisme fruktosa plasma seminalis,

sehingga penting untuk memberikan unsur penyangga seperti garam phospat,

sitrat bikarbonat di dalam medium (Toelihere, 1985).

b. Evaluasi mikroskopis

1. Konsentrasi

Pada sapi dan domba mempunyai konsistensi kental berwarna krem,

sedangkan semen kuda dan babi cukup encer dan berwana terang sampai kelabu.

Pada sapi konsistensi kental dan berwarna krem mempunyai konsentrasi 1.000

juta sampai 2.000 juta atau lebih sel spermatozoa per ml, konsisitensi encer

berwarna susu memiliki konsentrasi 500 juta sampai 600 juta sel spermatozoa per

ml, semen yang cairan berawan atau sedikit kekeruhan memiliki konsentrasi

sekitar 100 sampai 50 juta spermatozoa per ml (Feradis, 2010).

2. Gerak

1. Gerakan massa

Menurut Salisbury dan VandenMark (1985) sesuai dengan bentuk morfologi

spermatozoa dan pola metaboliknya yang khusus dengan dasar produksi energi

Page 27: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

12

spermatozoa hidup dapat mendorong dirinya sendiri maju ke depan di dalam

lingkungan zat cair. Motilitas telah sejak lama dikenal sebagai alat untuk

memindahkan spermatozoa melalui saluran reproduksi hewan betina. Transpor

kilat spermatozoa dari serviks ke infundibulum terjadi secara otomatik (meski

pada spermatozoa tidak motil) karena rangsangan oxitocyn, terhadap konsentrasi

saluran reproduksi. Motilitas spermatozoa di dalam infundibulum bertugas

sebagai alat penyebaran spermatozoa secara acak ke seluruh daerah saluran

kelamin betina, dimana terdapat ovum yang mampu dibuahi, jadi menjamin

kepastian secara statik pertemuan spermatozoa dengan ovum. Faktor-faktor yang

mempengaruhi motilitas spermatozoa adalah umur spermatozoa, maturasi

(pematangan) spermatozoa, penyimpanan energi ATP (Adenosin Triphosfat),

agen aktif, biofisik dan fisiologik, cairan suspensi dan adanya rangsangan

hambatan (Hafez, 2000).

5. Kandungan Tris Kuning Telur

Bahan pengencer Tris Kuning Telur terdiri dari Tris aminomethane, asam

sitrat monohidrat, kristal glukosa, kuning telur, penicillin, strepromycin dan

aquabidestilata. Tris aminomethane berfungsi sebagai buffer dan

mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit.Kuning telur

berfungsi melindungi spermatozoa terhadap cold shock dan sebagai sumber energi

(Triana, 2005).

Sekitar 30% dari berat telur adalah bagian dari kuning telur.Kuning telur

memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap dibanding putih telur. Komposisi

kuning telur terdiri dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin

Page 28: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

13

(Sarwono, 1995). Protein telur termasuk sempurna karena mengandung semua

jenis asam amino esensial dalam jumlah yang cukup seimbang (Haryanto, 1996).

Menurut Toelihere (1985). Kuning telur mengandung lipoprotein dan lechitin

yang mempertahankan dan melindungi integritas dan selubung lipoprotein dari sel

spermatozoa dan mencegah cold shock. Menurut Hafez (1987) mengenai daya

guna telur ayam sebagai pengencer semen sangat berharga dan pada dewasa ini

penggunaannya meluas ke seluruh dunia. Tetapi pada kuning telur juga terdapat

zat yang dapat merusak fertilitas spermatozoa sehingga bisa menjadi racun bagi

spermatozoa dan juga zat-zat yang dapat mencegah kerusakan spermatozoa

selama proses pendinginan (Situmorang, 1991).

6. Kandungan air kelapa

Pada setiap butir kelapa mengandung air sebanyak 300 ml pada kelapa

dalam dan 230 ml pada kelapa hibrida dengan bobot jenis rata-rata 1,02 dan pH

agak asam (pH 5,6). Selain karakteristik cita rasa yang khas, air kelapa merupakan

kandungan cairan yang memiliki gizi terutama mineral yang sangat baik untuk

tubuh manusia. Secara khusus air kelapa kaya akan kalsium. Selain mineral, air

kelapa mengandung gula (1,7-2,6%) dan protein (0,14-0,2%) sehingga air kelapa

berpontensi dijadikan bahan baku produk pangan dan minuman (Hidayat et al.,

2010).

Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi, yaitu protein 0,2%, lemak 0,15%,

karbohidrat 7,27%, gula, vitamin, elektrolit dan hormon pertumbuhan. Kandungan

gula maksimun 3 gram per 100 ml air kelapa (Warisno, 2004). Selain itu air

kelapa juga mengandung mineral seperti kalium dan natrium. Mineral-mineral itu

Page 29: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

14

diperlukan dalam poses metabolisme, juga dibutuhkan dalam pembentukan

kofaktor enzim-enzim ekstraseluler oleh bakteri pembentuk selulosa. Selain

mengandung mineral, air kelapa juga mengandung vitamin-vitamin seperti

riboflavin, tiamin, biotin (Pambayun, 2002., Ulrike dkk., 2005).

B. Kerangka pikir

Produktifitas ternak sangat menentukan keberhasilan suatu usaha

peternakan. Untuk meningkatkan produktifitas sapi bali terkhusus di Sulawesi

Tenggara perlu dilakukan upaya inseminasi buatan (IB) guna menjamin

ketersediaan bibit sapi bali yang memiliki sifat unggul. Pengenceran semen sangat

perlu diperhatikan guna keberhasilan pelaksanaan IB, terutama untuk menjamin

kualitas spermatozoa yang digunakan saat IB tetap terjaga. Pengencer tris kuning

telur merupakan bahan pengencer yang umum digunakan sebagai bahan

pengencer spermatozoa sapi. Dalam penelitian ini dilakukan kombinasi antara

bahan pengencer tris kuning telur dengan air kelapa dengan tujuan untuk melihat

berapa persen konsentrasi pemberian air kelapa dalam bahan pengencer tris

kuning telur yang bagus digunakan untuk mempertahankan kualitas spermatozoa

sapi bali.

Page 30: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

15

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Produktivitas sapi bali

Peningkatan produktivitas sapi bali

Inseminasi Buatan

Semen Pejantan

Pemberian bahan penencer Tris kuning

telur dan air kelapa muda

Spermatozoa

Evaluasi Kualitas Spermatozoa

Kualitas Makroskopis

Kualitas Mikroskopis

Motilitas dan

Viabilitas

Spermatozoa

Page 31: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

16

C. Hipotesis

Pemberian bahan pengencer tris kuning telur dan air kelapa muda diduga

dapat mempertahankan kualitas spermatozoa sapi bali.

Page 32: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

17

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dimulai pada bulan Februari-

Maret tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Peternakan, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi

Tenggara.

B. Materi penelitian

1. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi bali sebanyak 1 ekor,

bahan pengencer tris kuning telur dan air kelapa muda, NaCl fisiologis, dan eosin.

2. Peralatan penelitian

Perlatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas Vagina buatan,

timbangan, mikroskop, pipet tetes, spoid, gelas ukur, sendok, gelas objek, kaca

preparat, kaca penutup, tisu, pingset, alkohol, petridis, dan dhaemocytometer.

C. Prosedur penelitian

1. Persiapan Penampungan Semen

Sebelum dilakukan penampungan semen, terlebih dahulu disediakan betina

pemancing dan kandang jepit. Tubuh betina pemancing harus bersih terutama

bagian vulva, sedangkan kandang jepit harus terbebas dari kontaminasi kotoran

dan dalam keadaan bersih kemudian betina pemancing diikat dan ditempatkan

pada kandang jepit. Setelah itu disediakan vagina buatan yang terlah terisi dengan

Page 33: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

18

air hangat. Suhu vagina buatan disesuaikan, bagian permukaan vagina buatan

dilapisi dengan jely atau vaselin.

2. Penampungan Semen

Setelah dipersiapkan betina pemancing, kandang jepit dan vagina buatan,

pejantan yang telah disediakan kemudian dibiarkan mendekati betina hingga

menaiki betina. Pada saat pejantan mulai menaiki betina dan ereksi, penis pejantan

yang ereksi kemudian diarahkan masuk kedalam vagina buatan dengan posisi

vagina buatan yang konstan (tidak goyang/bergerak).

Setelah pejantan mengalami ejakulasi, bagian permukaan corong vagina

buatan yang telah berisi semen segera di hadapkan keatas agar keseluruan semen

masuk kedalam tabung penampungan dalam vagina buatan. Kemudian vagina

buatan dibalut dengan kain hitam untuk menghindari terpaan sinar matahari secara

langsung dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengamatan.

Penampungan spermatozoa dilakukan selama tiga hari yaitu pada pagi hari.

3. Pengamatan Semen Segar

Tahap selanjutnya yang kita lakukan adalah pengamatan terhadap kualitas

spermatozoa segar baik secara makroskopis dan mikroskopis sesuai dengan

parameter yang sudah ditentukan.

Page 34: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

19

4. Pembuatan Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Muda

Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan menyediakan bahan-bahan

pengencer seperti Tris kuning telur dan air kelapa muda sebelum melakukan

penelitian. Setelah bahan pengencer sudah diperoleh semuanya maka langkah

pertama yang dilakukan adalah dengan mencampurkan Tris kuning telur dan air

kelapa muda yang berfungsi untuk melihat kualitas spermatozoa sapi bali.

5. Pencampuran bahan pengencer Tris kuning telur dan air kelapa muda

Setelah pembuatan bahan pengencer tris kuning telur dan air kelapa muda,

disiapkan sebagai bahan pengencer untuk perlakuan penelitian, dilakukan

perlakuan dengan pemberian bahan pengencer tris kuning telur dengan

konsentrasi air kelapa yang berbeda-beda pada semen. Setelah itu dilakukan

pengamatan Viabilitas (daya hidup) dari spermatozoa yang telah diberikan

pengenceran dengan perlakuan yang berbeda.

6. Komposisi Pengencer

Komposisi pengencer yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan

persentase kandungan dan subtitusi air kelapa muda disajikan pada Tabel 2.

Page 35: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

20

Tabel 2. Komposisi Pengencer Semen Penelitian

Komposisi

Jumlah

Bahan

Satuan

Rancangan Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4

Tris Aminomethan (g) 3,87 3,096 3,096 3,096 3,096 3,096

Asam Sitrat (g) 2,17 1,756 1,756 1,756 1,756 1,756

Fruktosa (g) 1,56 1,248 1,248 1,248 1,248 1,248

Aquades (ml) 100 80 80 80 80 80

Penicilin (UI) 100.000 80.000 80.000 80.000 80.000 80.000

Streptomycin (mg) 100 80 80 80 80 80

Kuning Telur (%) * 20,00 % 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00

Air (%) 47,00 % 9,40 7,05 4,70 2,35 0,00

Protein (%) 17,00 % 3,40 2,55 1,70 0,85 0,00

Lemak (%) 34,00 % 6,80 5,10 3,40 1,70 0,00

Karbohidrat (%) 0,80 % 0,16 0,12 0,08 0,04 0,00

Lain-lain (%) 1,20 % 0,24 0,18 0,12 0,06 0,00

Air Kelapa (%) ** - 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00

Air (%) 94,80 % 0,00 4,74 9,48 14,22 18,96

Protein (%) 0,99 % 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20

Lemak (%) 0,20 % 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04

Karbohidrat (%) 3,77 % 0,00 0,19 0,38 0,57 0,75

Lain-lain (%) 0,24 % 0,00 0,01 0,02 0,04 0,05

Total - 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Ket: * Sumber: Winarno & Koswara, 2002.

** Sumber: Esti & Sawedi, 2001.

D. Rancangan penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental, yaitu

dengan menggunakan semen sapi bali (bos sondaicus). Rancangan penelitian yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5

perlakuan dengan 3 kali ulangan uji kualitas spermatozoa. Perlakuan yang

diberikan yaitu :

P0 = 80% tris aminomethan + 20% kuning telur

P1 = 80% tris aminomethan + 15% kuning telur + 5% air kelapa muda

P2 = 80% tris aminomethan + 10% kuning telur + 10% air kelapa muda

P3 = 80% tris aminomethan + 5% kuning telur + 15% air kelapa muda

P4 = 80% tris aminomethan + 0% kuning telur + 20% air kelapa muda

Page 36: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

21

E. Variabel penelitian

Variabel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Evaluasi makroskopis

a. Warna semen

Warna semen dilihat langsung dari gelas ukur saat penampungan

spermatozoa dilakukan, pada umumnya spermatozoa berwarna putih susu.

b. Bau semen

Bau spermatozoa dapat langsung dilakukan dengan mencium bau secara

langsung.

c. Volume semen

Volume dapat diketahui secara langsung dari semen yang terlihat pada

tabung penampung berskala.

d. Konsistensi

Konsistensi atau derajat kekentalan dapat diketahui dengan cara

menggoyangkan tabung yang berisi semen secara perlahan-lahan sambil melihat

gerakan permukaan semen di dalam tabung. Jika pergeseran semen dalam tabung

gerakannya lambat maka dapat diartikan bahwa semen memiliki konsistensi

kental, sedangkan jika gerakannya cepat maka dapat diartikan bahwa semen

memiliki konsistensi encer.

e. pH semen

Derajat keasaman (pH) semen dapat diketahui dengan cara meneteskan

semen diatas kertas indikator pH berskala 1-14. Perubahan warna pada kertas pH

tersebut disesuaikan dengan standar warna pada kertas indikator pH.

Page 37: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

22

2. Evaluasi mikroskopis

a. Persentase gerakan massa spermatozoa

Gerakan massa spermatozoa dikategorikan dalam 3 golongan, yaitu

pergerakan masa spermatozoa menyerupai awan tebal dan bergerak cepat (+++),

pergerakan massa spermatozoa menyerupai awan tebal dan bergerak agak lambat

(++) dan pergerakan massa spermatozoa menyerupai awan tipis dan bergerak

lambat (+) (Toelihere, 1985).

b. Persentase motilitas

Persentase motilitas spermatozoa ditentukan melalui pengamatan

spermatozoa di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran lensa objektif 40 x.

penilaian diberikan mulai nol persen (tidak ada spermatozoa yang bergerak ke

depan) sampai 100% (semua spermatozoa bergerak ke depan). Penentuan

motilitas dapat dilakukan dengan penilaian yaitu:

a. Nol adalah spermatozoa tidak bergerak,

b. Satu adalah spermatozoa dengan gerakan berputar di tempat,

c. Dua atau kurang dari 50% spermatozoa bergerak agresif, gerakan melingkar

dan bergelombang,

d. Tiga adalah antara 50-80% spermatozoa bergerak progresif dan membentuk

lingkaran kecil,

e. Empat adalah 90% spermatozoa bergerak aktif, progresif dan membentuk

gelombang cepat, dan

f. Lima adalah 100% spermatozoa bergerak aktif, sangat progresif dan

membentuk gelombang sangat cepat (Toelihere, 1985).

Page 38: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

23

c. Persentase Daya Hidup

Persentase daya hidup dihitung dengan melihat jumlah spermatozoa yang

hidup dan mati menggunakan media eosin. Pengamatan dilakukan secara

mikroskopis menggunakan mikroskop.

d. Konsentrasi

Konsentrasi spermatozoa menunjukan jumlah sel spermatozoa tiap satuan

volume semen. Konsentrasi spermatozoa dihitung dengan menggunakan

haemocytometer.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam berdasarkan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap

variabel penelitian. Jika penelitian berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut

menggunakan uji Duncan (Gaspers, 1989).

Model linear yang digunakan yaitu :

Yij = µ + αi+ εij

Dimana :

Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i (1, 2, 3) dan ulangan ke-j (1,2,3)

µ = Rataan umum dengan bahan Tris kuning telur dan air kelapa muda

αi = Pengaruh ke-i terhadap pemberian bahan pengencer Tris kuning telur

dan air kelapa muda.

εij = Pengaruh galat dari perlakuan

Page 39: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kualitas Semen Segar

1. Kualitas Makroskopis

Kualitas reproduksi sapi bali dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

umur, genetik, lingkungan dan pakan. Setiap spesies memiliki sifat semen yang

berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada volume, kekentalan, konsentrasi

spermatozoa, bau, warna, motilitas dan gerakan massa spermatozoa.

(Toelihere, 1985). Kualitas makroskopis semen segar sapi bali dalam penelitian

ini disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan Kualitas Makroskopis Semen Segar Sapi Bali

Variabel Uji Hasil Uji

Warna Putih krem

Bau Khas amis

Volume ejakulat 4 ml/ejakulasi

Konsistensi Kental

pH 7

a. Warna dan Bau

Warna dan bau semen diamati secara langsung saat penampungan

spermatozoa dilakukan. Warna dan bau semen menentukan kualitas fisik dari

semen yang ditampung. Tabel 3 menunjukan bahwa warna semen sapi bali yaitu

putih krem dengan bau amis yang khas. Warna dan bau semen dalam penelitian

ini masih dalam kondisi bagus dan menjukan bahwa semen tidak terkontaminasi

oleh darah, nanah, urin maupun zat kontaminator lainnya.

Feradis (2010) menyatakan bahwa semen sapi normal berwarna seperti susu

atau krem keputih-putihan dan keruh. Kira-kira 10% sapi menghasilkan semen

Page 40: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

25

yang normal dengan warna kekuning-kuningan, yang disebabkan oleh riboflavin

yang dibawa oleh satu gen autosom resesif dan tidak mempunyai pengaruh

terhadap fertilitas. Semen yang berwarna gelap sampai merah muda menandakan

adanya darah segar dalam jumlah berbeda dan berasal dari saluran kelamin urethra

atau penis. Warna kecoklatan menunjukkan adanya darah yang telah mengalami

dekomposisi. Warna coklat muda atau warna kehijau-hijauan menunjukkan

kemungkinan kontaminasi dengan feses. Selain itu, kontaminasi dari darah, nanah

maupun feses dapat diketahui dari bau semen.

b. Volume semen

Volume semen yang tertampung dapat langsung terbaca pada tabung

penampung semen yang berskala. Semen sapi dan domba mempunyai volume

rendah tetapi konsentrasi spermatozoa tinggi sehingga memperlihatkan warna

krem atau warna susu (Feradis, 2010). Volume semen sapi bali dalam penelitian

ini (Tabel 3) yaitu 4 ml. Hasil ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Feradis

(2010) yang menyatakan bahwa volume semen sapi antara 5-8 ml.

Volume semen per ejakulat berbeda menurut bangsa, umur, ukuran badan,

tingkatan makanan, frekuensi penampungan dan berbagai faktor lain. Pada

umumnya, hewan muda yang berukuran kecil dalam satu spesies menghasilkan

volume semen yang rendah. Ejakulasi yang sering menyebabkan penurunan

volume dan apabila dua ejakulat diperoleh berturut-turut dalam waktu singkat

maka umumnya ejakulat yang kedua mempunyai volume yang lebih rendah.

Volume rendah tidak merugikan tetapi apabila disertai dengan konsentrasi yang

rendah akan membatasi jumlah spermatozoa yang tersedia (Feradis, 2010).

Page 41: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

26

c. Konsistensi

Konsistensi atau derajat kekentalan dapat diketahui dengan cara

menggoyangkan tabung yang berisi semen secara perlahan-lahan sambil melihat

gerakan permukaan semen di dalam tabung. Jika pergeseran semen dalam tabung

gerakannya lambat maka dapat diartikan bahwa semen memiliki konsistensi

kental, sedangkan jika gerakannya cepat maka dapat diartikan bahwa semen

memiliki konsistensi encer. Konsistensi semen sapi bali dalam penelitian ini

(Tabel 3.) adalah kental.

Warna, dan konsistensi berkaitan satu sama lainnya. Bila warna semakin

pudar, maka konsistensi spermatozoa semakin rendah dan semen akan semakin

encer. Aerens dkk, (2012) menyatakan bahwa hasil pemeriksaan konsistensi

semen segar yang dilakukannya mempunyai persentase yang bervariasi antar

bangsa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan rata-rata konsentrasi dan volume

semen segar yang berbeda. Sapi bali mempunyai volume semen yang tinggi

namun mepunyai konsentrasi semen yang rendah sehingga semen segar yang

mempunyai konsistensi sedang persentasenya tinggi. Savitri (2014) menambahkan

bahwa konsistensi atau kekentalan semen segar sapi bali yang bagus adalah pekat.

d. pH semen

Derajat keasaman (pH) semen dapat diketahui dengan cara meneteskan

semen diatas kertas indikator pH berskala 1-14. Perubahan warna pada kertas pH

tersebut disesuaikan dengan standar warna pada kertas indikator pH. Rataan pH

semen segar sapi bali dalam penelitian ini adalah 7 (Tabel 3).

Page 42: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

27

Hasil ini sesuai dengan Toelihere, (1985) yang menyatakan bahwa pada

umumnya spermatozoa sangat aktif dan tahan hidup lama pada pH sekitar 7,0.

Motilitas partial dapat dipertahankan pada pH antara 5 sampai 10. Walaupun

spermatozoa segera dimobiliser oleh kondisi-kondisi asam, pada beberapa spesies

dapat dipulihkan kembali apabila pH dikembalikan ke netral dalam waktu satu

jam.

2. Kualitas Mikroskopis Semen Segar

Hasil uji kualitas mikroskopis semen segar sapi bali pada penelitian ini

disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Kualitas Mikroskopis Semen Segar Sapi Bali

Variabel Uji Hasil Uji

Konsentrasi 1540 x 106

sel/ml

Gerak Massa +++

Gerakan Individu (Motilitas) 85%

Daya Hidup 88%

a. Konsentrasi Spermatozoa

Konsentrasi adalah jumlah sel spermatozoa per milliliter spermatozoa

Konsentrasi spermatozoa dalam penelitian ini (Tabel 4) adalah 1540 x 106

sel/ml.

Hasil ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Feradis (2010) bahwa sapi dengan

konsistensi semen yang kental dan berwarna krem mempunyai konsentrasi 1.000

juta sampai 2.000 juta atau lebih sel spermatozoa per ml, konsistensi encer

berwarna susu memiliki konsentrasi 500 juta sampai 600 juta sel spermatozoa per

ml, semen yang cairan berawan atau sedikit kekeruhan memiliki konsentrasi

sekitar 100 sampai 50 juta spermatozoa per ml.

Page 43: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

28

b. Gerak Massa Spermatozoa

Gerak spermatozoa dikategorikan dalam 3 golongan, yaitu pergerakan masa

spermatozoa menyerupai awan tebal dan bergerak cepat (+++), pergerakan massa

spermatozoa menyerupai awan tebal dan bergerak agak lambat (++) dan

pergerakan massa spermatozoa menyerupai awan tipis dan bergerak lambat (+)

(Toelihere, 1985). Gerak massa dalam penelitian ini (Tabel 4) sangat bagus yaitu

menyerupai awan tebal (+++). Hal ini menunjukan bahwa tingkat keaktifan

pergerakan spermatozoa tinggi.

c. Persentase motilitas

Persentase motilitas menentukan kualitas spermatozoa dengan melihat besar

persentase pergerakan spermatozoa secara individu. Rataan presentase motilitas

semen segar sapi bali dalam penelitian ini (Tabel 4) adalah 85%. Angka motilitas

semen segar sapi bali dalam penelitian ini tinggi (progresif) yang menunjukan

bahwa semen segar sapi bali yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

kualitas yang bagus.

Terjadinya penurunan motalitas pada semen cair spermatozoa sapi bali

diduga karena terjadi penurunan jumlah energi dan adanya penimbunan asam

laktat akibar akhir metabolisme spermatozoa. Hafez (2000) menambahkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi motilitas spermatozoa adalah umur

spermatozoa, maturasi (pematangan) spermatozoa, penyimpanan energi ATP

(Adenosin Triphosfat), agen aktif, biofisik dan fisiologik, cairan suspensi dan

adanya rangsangan hambatan.

Page 44: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

29

d. Daya Hidup

Persentase daya hidup dihitung dengan melihat jumlah spermatozoa yang

hidup dan mati menggunakan media eosin. Daya hidup spermatozoa pada semen

segar sapi bali dalam penelitian ini (Tabel 4) adalah 88%. Hasil ini menunjukan

bahwa semen segar sapi bali pada penelitian ini memiliki kualitas yang bagus.

Persentase daya hidup semen segar dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan

dengan persentase hidup sapi bali pada penelitian Savitri, dkk. (2014) bahwa

persentase hidup semen segar sapi bali yaitu 75%.

Hafez (1993) menyatakan bahwa persentase hidup spermatozoa harus lebih

dari 50%. Terjadinya penurunan motilitas pada semen cair spermatozoa sapi bali

yang kemudian diikuti dengan penurunan daya hidup dari spermatozoa dan pada

penelitian ini diduga disebabkan terbentuknya asam laktat yang semakin banyak .

Asam laktat tersebut akan menghambat proses metabolisme maupun proses

respirasi spermatozoa yang mempunyai daya hidup rendah sehingga akan semakin

cepat menurun daya hidupnya atau mengalami kematian.

B. Pengaruh Tris Kuning Telur dan Air Kelapa Terhadap Kualitas

Spermatozoa

1. Persentase Motilitas

Persentase motilitas merupakan salah satu parameter yang menentukan

kualitas spermatozoa. Persentase motilitas dapat dilihat dengan mengamati

persentase pergerakan spermatozoa secara mikroskopis pada pembesaran 400x

dengan mengamati setiap pergerakan masing-masing sel spermatozoa. Persentase

motilitas dapat dijadikan sebagai acuan apakah spermatozoa yang terkandung

Page 45: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

30

dalam semen layak digunakan dalam kegiatan inseminasi buatan atau tidak.

Persentase motilitas spermatozoa dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rataan Persentase Motilitas Spermatozoa Sapi Bali dengan

Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa

Perlakuan Motilitas (%)

H1 H2 H3

P0 85.00 75.00 70.00

P1 83.33 75.00 60.00

P2 84.00 70.00 65.00

P3 80.00 70.00 60.00

P4 85.00 80.00 70.00

Rata-rata 83,47 74,00 65,00

Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penggunaan pengencer Tris

kuning telur dan air kelapa pada level yang berbeda tidak menunjukan pengaruh

yang nyata (P>0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa. Hal ini

menunjukan bahwa pemberian pengencer tris kuning telur menggunakan

penambahan air kelapa tidak lebih baik untuk mempertahankan motilitas

spermatozoa. Rataan persentase motilitas spermatozoa (Tabel 5) pada hari

pertama adalah 85% (P0), 83,33% (P1), 84% (P2), 80% (P3), dan 85% (P4).

Rataan persentase motilitas spermatozoa menurun pada hari ke-2 yang berkisar

antara 70% - 75%, dan pada hari ke-3 yang berkisar antara 60% - 70%.

Situmorang (1992) dalam Ikhsanuddin (2002) menyatakan bahwa terjadinya

penurunan motalitas pada semen cair spermatozoa sapi bali diduga karena terjadi

penurunan jumlah energi dan adanya penimbunan asam laktat akibar akhir

metabolisme spermatozoa. Hafez (2000) menambahkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi motilitas spermatozoa adalah umur spermatozoa, maturasi

Page 46: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

31

(pematangan) spermatozoa, penyimpanan energi ATP (Adenosin Triphosfat),

agen aktif, biofisik dan fisiologik, cairan suspensi dan adanya rangsangan

hambatan.

2. Daya Hidup Spermatozoa

Daya hidup spermatozoa menggambarkan persentase banyaknya

spermatozoa yang hidup dalam konsentrasi spermatozoa permeliter secara objektif

pada saat semen di campur dengan zat warna (eosin 2%) karena adanya

perbedaan aktifitas antara spermatozoa yang hidup dengan spermatozoa yang

mati ( Hafez, 1993, dalam Puspita 2002). Rataan daya hidup spermatozoa sapi bali

dengan penambahan tris kuning telur pada level pemberian air kelapa yang

berbeda disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Rataan Daya Hidup Spermatozoa Sapi Bali dengan Menggunakan

Pengencer Tris Kuning Telur dan Air Kelapa

Perlakuan Daya Hidup Spermatozoa (%)

H1 H2 H3

P0 88,00 80,00 73,00

P1 85,00 80,00 67,00

P2 87,00 74,00 68,00

P3 83,00 73,00 65,00

P4 88,00 83,00 73,00

Rata-rata 86,20 78,00 69,20

Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penggunaan pengencer tris

kuning telur dan air kelapa pada level yang berbeda tidak menunjukan pengaruh

yang nyata (P>0,05) terhadap daya hidup spermatozoa. Rataan persentase daya

hidup spermatozoa (Tabel 6) pada hari pertama adalah 88% (P0), 85% (P1),

Page 47: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

32

87% (P2), 83% (P3), dan 88% (P4). Rataan persentase daya hidup spermatozoa

menurun pada hari ke-2 yang berkisar antara 73% - 83%, dan pada hari ke-3 yang

berkisar antara 65% - 73%.

Terjadinya penurunan motilitas pada semen cair spermatozoa sapi bali yang

kemudian diikuti dengan penurunan daya hidup dari spermatozoa dan pada

penelitian ini diduga disebabkan terbentuknya asam laktat yang semakin banyak .

Asam laktat tersebut akan menghambat proses metabolisme maupun proses

respirasi spermatozoa yang mempunyai daya hidup rendah sehingga akan semakin

cepat menurun daya hidupnya atau mengalami kematian (Hafez, 1987)

Page 48: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tris

kuning telur dan subtitusi sebagian pengencer tris kuning telur dengan air kelapa

muda dapat mempertahankan kualitas spermatozoa.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan pengencer spermatozoa

dengan penambahan air kelapa menggunakan metode yang berbeda dengan

konsentrasi pengencer yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Page 49: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

34

BPS. 2011. Rillis Hasil Akhir Pendapatan Sapi potong, Sapi Perah, dan Kerbau

(PSPK). Badan Pusat Statistik: Jakarta.

Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta : Bandung.

Gaspersz. 1989. Metode perancangan percobaan. Armico, Bandung.

Hafez, E. S. E. 2000. Semen Evaluation in Reproduction In Farm Animals.

7edition. Lippincott Wiliams and Wilkins. Maryland, USA.

Hafez, E. S. E. 1987. Reproduction in Farm Animal, 4th

Edition, Lea and

Fibiger.Philadelfia, USA.

Haryanto. 1996. Pengawetan Telur Segar. Kanisius, Yogyakarta.

Hakim, L. 2010.Pengembangan dan Penerapan Teknologi Breeding untuk

Menghasilkan Bibit Unggul Sapi Bali di Indonesia. Laporan Program

Insentif Universitas Brawijaya: Malang.

Hidayat, T., D. sumangat dan A. N. Alamsyah, 2010. Produksi, pangsa pasar dan

divertifikasi Produk olahan kelapa.

Ishak, Andi B. L. 2011. Identifikasi Keragaman Gen FSH Sub-Unit Beta, Gen

FSH Reseptor dan Gen GH pada Sapi Bali Jantan Sebagai Penanda

Kualitas Sperma. Disertasi. Fakultas Peternakan IPB: Bogor.

Ihsan, M. N. 2010. Ilmu reproduksi ternak dasar. Universitas Brawijaya Press.

Malang.

IKhsanuddin.M, 2002. Efektivitas dan Teknilogi Reproduksi Hewan Betina

Domestik Terjemahan O.K. Hanya Putra. Bandung

Noor RR, Farajallah A, Karmita M. 2001. Pengujian Kemurnian Sapi Bali

Dengan Analisis Hemoglobin dengan Metode Isoelectric Focusing.

Prasojo, G., I. Arifiantini dan K. Mohamad. 2010. Korelasi antara lama

kebuntingan, bobot lahir dan jenis kelamin pedet hasil inseminasi buatan

pada Sapi Bali. Jurnal Veteriner: 11 (1) : 41-45.

Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber

Widya. Jakarta.

Pambayun, R., 2002, Teknologi Pengolahan Nata de Coco.Kanisius: Yogyakarta.

Puspita, M. R, 2002. Pengaruh Perbedaan Jenis Pengecer Terhadap Kualitas

Semen Cair Domba Garut. Skripsi.Institusi pertanian Bogor.

Salisbury, G. W. and N. L. Van Denmark. 1985. Fisiologi dan Inseminasi Buatan

pada Sapi (Physiologi and Artificial Insemination of Cattle).

Page 50: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

35

Diterjemahkan oleh Djanuar, R. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Savitri F.K. 2014. Kualitas Semen Beku Sapi Bali dengan Penambahan Berbagai

Dosis Vitamin C pada Bahan Pengencer Skim Kuning Telur. Skripsi.

Fakultas Peternakan, Universitas Lampung.

Sarwono B. 1995. Pengawetan Telur dan Manfaatnya. Penebar Swadaya, Jakarta.

Situmorang, P. 1991. Meningkatkan Produksi ternak kerbau melalui Inseminasi

Buatan (IB). Makalah Seminar Aplikasi Teknologi di Medan Johor,

Medan, 3 sampai 5 Juli 1991.

Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak.Angkasa. Bandung.

Triana, I. N., 2005. Reproduksi Ternak. Http://[email protected]. Diakses

pada tanggal 1 Mei 2013.

Talib C, K Entwistle, A Siregar, S Budiarti-Turner and D Lindsay, 2002. Survey

of population and production Dynamics of Bali cantle and existing

Breeding programs in Indonesia. Working Papers: Bali Catle Workshop.

Bali. 4-7 February 2002.

Ulrike, U., Stephanie H., Dieter K. 2005, Analytical Investigation of Baterial

Cellulose: 223 (1) : 201- 202.

Williamson, G. and W. J. A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah

Tropis,Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Warisno, 2004, Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco, Media Pustaka,

Jakarta.

Page 51: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

36

LAMPIRAN

Page 52: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

37

Lampiran 1. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

A. Proses Pembuatan Deluter/Buffer (200 Ml) di Hari Pertama Sebelum

Melakukan Penampungan Semen Pada Sapi Bali.

B. Proses Penampungan Semen Sapi Bali

Page 53: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

38

C. Pemeriksaan Semen Segar

D. Proses Penyiapan Bahan Pengencer pada Perlakuan Penelitian

Page 54: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

39

Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Pengencer Semen

I. Buffer (untuk 100 ml) (Buffer A)

- Tris aminomethan 3,87 gram

- Asam sitrat 2,17 gram

- Fruktosa 1,56 gram

- Ditambahkan aquades sampai 100 ml

II. Buffer Antibiotik (Buffer B)

- Streptomycin 0,5 gram dilarutkan dalam 4 ml aquades sehingga tiap 1 ml

mengandung 250 mg streptomycin

- Penicilin 1,5 juta IU + 15 ml aquabides, jadi tiap ml mengandung

100.000 IU penicillin

Sehingga, Buffer A sebanyak 99,1 ml + 0,4 ml streptomycin + 0,5 ml

penicillin

Bahan Pengencer AB = 80% + Kuning Telur 20% (Kontrol)

Page 55: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

40

Lampiran 3. Data Penelitian

Kualitas Semen Segar Sapi Bali

Kualitas Makroskopis

Variabel Karakteristik

Volume Ejakulat 4

Warna Putih Krem

Bau Khas amis

Konsistensi Kental

pH 7

Kualitas Mikroskopis

Variabel

Karakteristik

Konsentrasi 1,540 x 106

Gerak Massa +++

Gerakan Individu (Motilitas) 85%

Daya Hidup 78%

Motilitas Spermatozoa

Perlaku

an

Motilitas (%) Rata-

rata H1 H2 H3

1 2 3 x 1 2 3 x 1 2 3 x

P0 85,00 85,00 85,00 85,00 75,00 75,00 75,00 75,00 70,00 70,00 70,00 70,00 76,67

P1 80,00 85,00 85,00 83,33 70,00 80,00 75,00 75,00 55,00 65,00 60,00 60,00 72,78

P2 80,00 88,00 84,00 84,00 60,00 80,00 70,00 70,00 50,00 75,00 70,00 65,00 73,00

P3 80,00 80,00 80,00 80,00 70,00 70,00 70,00 70,00 60,00 60,00 60,00 60,00 70,00

P4 82,00 88,00 85,00 85,00 75,00 85,00 80,00 80,00 65,00 75,00 70,00 70,00 78,33

Rata-

rata 81,40 85,20 83,80 83,47 70,00 78,00 74,00 74,00 60,00 69,00 66,00 65,00 74,16

Daya Hidup Spermatozoa

Perlaku

an

Daya Hidup Spermatozoa (%) Rata-

rata H1 H2 H3

1 2 3 x 1 2 3 x 1 2 3 x

P0 84,00 90,00 90,00 88,00 75,00 85,00 80,00 80,00 70,00 72,00 77,00 73,00 80,33

P1 85,00 85,00 85,00 85,00 80,00 80,00 80,00 80,00 60,00 75,00 66,00 67,00 77,33

P2 85,00 90,00 86,00 87,00 72,00 80,00 70,00 74,00 64,00 70,00 70,00 68,00 76,33

P3 80,00 85,00 84,00 83,00 70,00 75,00 74,00 73,00 65,00 65,00 65,00 65,00 73,67

P4 86,00 90,00 88,00 88,00 80,00 85,00 84,00 83,00 65,00 80,00 74,00 73,00 81,33

Rata-

rata 84,00 88,00 86,60 86,20 75,40 81,00 77,60 78,00 64,80 72,40 70,40 69,20 77,80

Page 56: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

41

Lampiran 4. Analisis Data

1. Motilitas Spermatozoa

Hari Pertama

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 85 85 85 85,00

P1 80 85 85 83,33

P2 80 88 84 84,00

P3 80 80 80 80,00

P4 82 88 85 85,00

Rata-rata 81,40 85,20 83,80 83,47

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

db Perlakuan

db Galat

85,00 104500,2667

7225,00 7225,000 104500,2667

104618,00 104500,26667

85,00

117,7333333

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

1567504

15

104500,2667

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

1252,00

83,47

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =1252,0

2

2)(

2

2)( 2

)(

Page 57: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

42

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

1,915

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =6,6667

83,4667

6,666666667

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =12,7667

3,09%

- 104500,2667

51,06666667

117,7333333 51,06666667

66,66666667

255,00

=2,5820

83,4667

313654,00

4

– 104500,2667

65025,00 65025,00– 104500,2667

255,00

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

6,6667

12,76666667

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =66,66666667

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =51,06666667

2

– FK

2

– FK

x100% x100%

x100%

2)( 2

)(

Page 58: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

43

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

8. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

=

BNT(0,01) =

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,99433866117,733

Total 436,4

Kuadrat Tengah

12,7667

6,667

Perlakuan 51,0667 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

BNT(α) = x √( )tα (db galat)2KTG

n

F Hitung

1,95

)15

= 2,228138842 x √( )

BNT(0,05) = 2,228138842

6,10170732

0,888933333

= 2,228138842 x 0,942832612

2,100761964

x √(13,334

Page 59: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

44

Hari Kedua

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 75,00 75,00 75,00 75,00

P1 70,00 80,00 75,00 75,00

P2 60,00 80,00 70,00 70,00

P3 70,00 70,00 70,00 70,00

P4 75,00 85,00 80,00 80,00

Rata-rata 70,00 78,00 74,00 74,00

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

db Perlakuan

db Galat

- 82140,0000

210

240,00

247050,00

– 82140,0000

50625,00 57600,00– 82140,0000

80,00 82140,0000

5625,00 6400,000 82140,0000

82650,00 82140,00000

75,00

510

225,00

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

=

1232100

15

82140

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

1110,00

74,00

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =1110,0

2

2

– FK

2

– FK

2)(

2

2)( 2

)(

2)( 2

)(

Page 60: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

45

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

1,75

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =30,0000

74,0000

30

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =52,5000

7,40%

F Hitung

1,75

510 210

300

=5,4772

74,0000

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,99433866300

Total 510

Kuadrat Tengah

52,5

30

Perlakuan 210 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

4

30,0000

52,5

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =300

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =210

x100% x100%

x100%

Page 61: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

46

Hari Ketiga

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 70 70 70 70

P1 55 65 60 60

P2 50 75 70 65

P3 60 60 60 60

P4 65 75 70 70

Rata-rata 60 69 66 65

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

db Perlakuan

db Galat

- 63375,0000

300

210,00

191025,00

– 63375,0000

44100,00 44100,00– 63375,0000

70,00 63375,0000

4900,00 4900,000 63375,0000

64125,00 63375,00000

70,00

750

210,00

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

=

950625

15

63375

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

975,00

65,00

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =975,0

2

2

– FK

2

– FK

2)(

2

2)( 2

)(

2)( 2

)(

Page 62: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

47

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

1,666666667

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =45,0000

65,0000

45

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =75,0000

10,32%

F Hitung

1,666666667

750 300

450

=6,7082

65,0000

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,99433866450

Total 750

Kuadrat Tengah

75

45

Perlakuan 300 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

4

45,0000

75

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =450

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =300

x100% x100%

x100%

Page 63: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

48

2. Daya Hidup Spermatozoa

Hari Pertama

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 84 90 90 88

P1 85 85 85 85

P2 85 90 86 87

P3 80 85 84 83

P4 86 90 88 88

Rata-rata 84 88 86,6 86,2

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

db Perlakuan

db Galat

88,00 111456,6000

7056,00 7744,000 111456,6000

111573,00 111456,60000

84,00

116,4

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

1671849

15

111456,6

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

1293,00

86,20

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =1293,0

2

2)(

2

2)( 2

)(

Page 64: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

49

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

2,35

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =6,0000

86,2000

6

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =14,1000

2,84%

- 111456,6000

56,4

116,4 56,4

60

264,00

=2,4495

86,2000

334539,00

4

– 111456,6000

69696,00 69696,00– 111456,6000

264,00

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

6,0000

14,1

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =60

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =56,4

2

– FK

2

– FK

x100% x100%

x100%

2)( 2

)(

Page 65: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

50

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

8. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

=

BNT(0,01) =

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,9943386660

Total 116,4

Kuadrat Tengah

14,1

6

Perlakuan 56,4 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

BNT(α) = x √( )tα (db galat)2KTG

n

F Hitung

2,35

)15

= 2,228138842 x √( )

BNT(0,05) = 2,228138842

6,10170732

0,8

= 2,228138842 x 0,894427191

1,992907966

x √(12

Page 66: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

51

Hari Kedua

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 75 85 80 80

P1 80 80 80 80

P2 72 80 70 74

P3 70 75 74 73

P4 80 85 84 83

Rata-rata 75,4 81 77,6 78

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

db Perlakuan

db Galat

- 91260,0000

222

249,00

274446,00

– 91260,0000

57600,00 62001,00– 91260,0000

84,00 91260,0000

5625,00 7056,000 91260,0000

91616,00 91260,00000

75,00

356

240,00

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

=

1368900

15

91260

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

1170,00

78,00

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =1170,0

2

2

– FK

2

– FK

2)(

2

2)( 2

)(

2)( 2

)(

Page 67: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

52

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

1,424460432

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =27,8000

69,2000

27,8

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =39,6000

7,62%

F Hitung

1,424460432

436,4 158,4

278

=5,2726

69,2000

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,99433866278

Total 436,4

Kuadrat Tengah

39,6

27,8

Perlakuan 158,4 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

4

27,8000

39,6

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =278

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =158,4

x100% x100%

x100%

Page 68: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

53

Hari Ketiga

Perlakuan Ulangan

Rata-rata 1 2 3

P0 70 72 77 70

P1 60 75 66 60

P2 64 70 70 64

P3 65 65 65 65

P4 65 80 74 65

Rata-rata 70 72 77 70

5

3

= p – 1 = 4 (db P)

= p x ( u – 1 ) = 10 (db G)

= ( p x u ) – 1 = 14 (db T)

Y

p x u 5 x 3

=

JKT = Ʃ Yij – FK = + …….. + –

= + …….. + –

= –

=

Ʃ Yi. + …….. +

u 3

+ …….. +

3

3

=

db Perlakuan

db Galat

- 71829,6000

158,4

219,00

215964,00

– 71829,6000

47961,00 47961,00– 71829,6000

74,00 71829,6000

4900,00 5476,000 71829,6000

72266,00 71829,60000

70,00

436,4

219,00

Diketahui: Jumlah Perlakuan (p) =

Jumlah Ulangan (u) =

Total Keseluruhan (Y) =

Rataan Total (r) =

1. Derajat Bebas (db)

=

=

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

JKP = =

=

1077444

15

71829,6

3. Jumlah Kuadrat

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

1038,00

69,20

db Total

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = =1038,0

2

2

– FK

2

– FK

2)(

2

2)( 2

)(

2)( 2

)(

Page 69: KUALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI DENGAN BAHAN …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/L1A111031_sitedi_SKRIPSI Wa Ica (2... · DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

54

JKG = JKT – JKP = -

=

JKP

db. Perlakuan

=

JKG

db. Galat

=

KTP

KTG

=

KTG

r. Total

=

7. Tabel ANOVA

4

10

14

Ket.

tn Tidak Berbeda Nyata

1,424460432

6. Koefisien Keragaman (Coefisien Varian/CV)

CV = =27,8000

69,2000

27,8

5. Nilai F Hitung ( F Hit.)

F Hit. = =39,6000

7,62%

F Hitung

1,424460432

436,4 158,4

278

=5,2726

69,2000

F Tabel

5% 1%

3,47804969 5,99433866278

Total 436,4

Kuadrat Tengah

39,6

27,8

Perlakuan 158,4 tn

Galat

Keragaman db Jumlah Kuadrat

4

27,8000

39,6

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

KTG = =278

10

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

4. Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

KTP = =158,4

x100% x100%

x100%