42
STRATEGI KONSERVASI KAWASAN Hero Marhaento, S.Hut., M.Si [email protected]; [email protected] 081328800393

Konservasi Kawasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konservasi Kawasan

STRATEGI KONSERVASI KAWASAN

Hero Marhaento, S.Hut., [email protected]; [email protected]

081328800393

Page 2: Konservasi Kawasan

Basic Kawasan Konservasi (WRI, 2003)“Wilayah darat maupun laut yang

dicanangkan dan diwujudkan untukmelindungi keanekaragaman hayati danbudaya terkait, serta dikelola secara legal dan efektif”

Dasar penetapan prioritas konservasi :◦ Kekhasan◦ Keterancaman◦ Kegunaan

Page 3: Konservasi Kawasan

Tujuan Kawasan Konservasi

The following are the main purposes of management:◦ Scientific research◦ Wilderness protection◦ Preservation of species and genetic diversity◦ Maintenance of environmental services◦ Protection of specific natural and cultural features◦ Tourism and recreation◦ Education◦ Sustainable use of resources from natural ecosystems◦ Maintenance of cultural and traditional attributes

Page 4: Konservasi Kawasan

Penetapan Kawasan Hutan

Menggunakan kriteria dan standar pengukuhankawasan hutan terwujudnya kepastian hukumatas status, letak, batas dan luas kawasan hutan.

Ruang lingkup pengukuhan kawasan hutan, meliputi : ◦ Penunjukan Kawasan Hutan◦ Penataan Batas Kawasan Hutan◦ Pemetaan Kawasan Hutan◦ Penetapan Kawasan Hutan

LihatSK Menhut

32/2001

Page 5: Konservasi Kawasan

Phase dalam pemantapan kawasan KK

PenunjukanKK

Penataan Batasdan pemetaan

KKKK

mantap

Integrasi dengantataruang/pembangunanregional

Page 6: Konservasi Kawasan

Dasar Penunjukkan KK

pertimbangan habitat; keendemisan dan keanekaan jenis; pertimbangan biogeografi; pertimbangan wilayah dan luas kawasan

yang dikonservasi; faktor fisik dan manusia, pertimbangan ekonomi

Page 7: Konservasi Kawasan

Pertimbangan Habitat

Habitat merupakan tempat atau area dimana suatu jenis tumbuhan atau hewanbiasa terdapat (Smiet, 1986)

Perlu pengenalan habitat identifikasijenis spesifik yang hanya bisa tinggal disatu tempat tertentu

Fokus pada jenis dengan habitat spesifik Disesuaikan pula dengan kondisi spesies-

nya (tingkat kerentanannya)

Page 8: Konservasi Kawasan

Keendemisan dan Keanekaan Jenis

Penyebaran jenis, khususnya jenis-jenisyang endemis atau unik bagi suatu tempat

Badak bercula satu di Ujung Kulon , Banteng di Baluran, Orang Utan di TanjungPuting, burung Cendrawasih di Irian, Komodo di pulau Komodo, bunga Raflesiadi Bengkulu

Page 9: Konservasi Kawasan

Focal Species Spesies-species yang mempunyai peran fungsional

dalam sistem ekologis sehingga keberadaannya dantrend statusnya berpengaruh pada kondisi sistemekologi tempat ia berada.

Spesies yang mendorong dibentuknya kawasandilindungi (Noss, dkk., 2002)

Penyempurnaan konsep spesies payung , dedanspesies indikator dengan pendekatan multispecies yang ditetapkan dengan prosedur yang sistematisdalam pemilihan spesies-spesies payungnya.

Page 10: Konservasi Kawasan

Focal Spesies

•Species indikator

•Species payung

•Species kunci

•Species bendera

•Species perekayasa ekologi

•Spesies tropic-link

Page 11: Konservasi Kawasan

Kategorisasi Focal species

(1) Species indikator:suatu makhluk hidup yang dapatdigunakan sebagai penciri untukmengukur kondisi spesies lain ataulingkungan tertentu yang diinginkan. ◦ Indikator deteksi dini adanya tekanan

terhadap sebuah sistem ekologi. ◦ Contoh : Elang Jawa sebagai predator

puncak di hutan Jawa

Page 12: Konservasi Kawasan

Cont’d

(2) Species Payung: suatu species yang membutuhkan habitat yang sangat luas, sehinggaperlindungan thd species tsb, akan melestarikanjuga species lain yang berada di habitat yang sama namun kebutuhan habitatnya lebih sempit

(3) Species kunci: suatu species yang mempunyaipengaruh yang signifikan thd satu atau lebihproses ekologis kunci

Page 13: Konservasi Kawasan

Cont’d Species Bendera: suatu species yang digunakan

sebagai maskot program konservasi, karenamampu menggugah ketertarikan atau simpatimasyarakat..

Tropic-link species: suatu species yang menguasai suatu posisi kunci dalam jaring-jaringmakanan dan perpindahan materi dan energiantar tingkatan trophic.

Perekayasa ekologi: suatu species yang secaralangsung atau tidak langsung mengontrolketersediaan sumberdaya untuk makhluk lain dengan mempengaruhi kondisi fisik dari bahan-bahan biotis maupun abiotis.

Page 14: Konservasi Kawasan

pertimbangan biogeografi Sejarah geologi dunia sebaran geografis flora

dan fauna Penggabungan dan pemisahan daratan benua dan

kepulauan menggambarkan pola sebaran fauna & flora.

Indonesia sangat unik karena pengaruh dari Asia dan Australia

Garis Wallace (yang didasarkan pada sebaranspecies burung) menunjukkan batas barat darisebaran tipe species fauna Australian. Garis inibergerak antara Kalimantan dan Sulawesi sertaantara Bali dan Lombok.

Page 15: Konservasi Kawasan

Garis Liddeker dan garis Weber (yang didasarkan pada sebaran mamalia dan molluska) menunjukkan batas timur dari spesies fauna oriental. Garis ini bergerak antara Irian Jaya danMaluku dan melintasi bagian barat kepulauanAru.

Area diantara keduanya, termasuk Philipina, Sulawesi, Maluku dan sebagian kecil kepulauanSunda sebelah timur Bali merupakan zonatransisi antara fauna oriental dan Australian dandinamakan sub bagian Wallacea.

Page 16: Konservasi Kawasan

pertimbangan wilayah dan luaskawasan yang dikonservasi

wilayah konservasi harus cukup luas untukdapat melindungi populasi semua unsuryang mampu hidup terus dengan mencarimakan sendiri dalam wilayah yang sudahdipilih secara cermat

Teori Pulau Biogeografi (SLOSS) SLOSS : Single Large or Several Small

Page 17: Konservasi Kawasan

faktor fisik dan manusia Penetapan suatu kawasan konservasi perlu

dukungan dari masyarakat setempat Rawan konflik :◦ Konflik tata batas◦ Konflik satwa

Enclave memasukkan kawasan pemukimanpenduduk ke dalam kawasan tersebut untukmempertahankan kesinambungan ekologi

Batas wilayah sedapat mungkin mengikutiliku-liku fisiografi

Page 18: Konservasi Kawasan

pertimbangan ekonomi

Pengembangan suatu kawasan konservasi, mengacu pada konsep modern (Mackinnon, 1993) perlu analisis nilaiekonomi

penilaian ekonomi sumberdaya merupakansuatu peralatan ekonomi yang menggunakan teknik penilaian sumberdayauntuk mengestimasi nilai uang dari barangdan jasa yang diberikan oleh kawasankonservasi

Page 19: Konservasi Kawasan

Nilai Guna Langsung (direct use values) nilai yang dapat dihitung dengan menggunakan

metode-metode perhitungan tradisional◦ Contoh : ◦ makanan yang dihasilkan dari kawasan◦ produk-produk laut atau hutan◦ manfaat rekreasi

Manfaat - manfaat ini mudah dihitung sebagaimanfaat yang diperoleh dari kawasan konservasi(seperti tiket masuk, produk hutan dan hutan yang dipanen) dan biaya kehilangan kesempatan(seperti hilangnya hak atas sumberdayapertambangan atau dalam ilmu ekonomi seringdisebut dengan istilah opportunity cost.

Page 20: Konservasi Kawasan

Nilai Guna Tak Langsung (indirect use values)

Nilai yang tidak dapat dihitung dengan menggunakan metode-metode tradisional manfaat fungsional dari proses ekologiyang secara terus menerus memberikan peranannya kepadamasyarakat dan ekosistem. Contoh :◦ contoh hutan dataran tinggi yang utuh secara terus menerus

memberikan perlindungan pengendalian banjir◦ peranan hutan bakau pesisir yang mempertahankan

keberlanjutan sumberdaya perikanan. ◦ hutan tropis dapat menyerap karbon dan mengendalikan

perubahan iklim. Nilai guna non konsumtif memperlihatkan keterkaitan yang

jelas antara kawasan konservasi dan pembangunan ekonomi.

Page 21: Konservasi Kawasan

Nilai guna pilihan (option values) Merupakan manfaat-manfaat sumberdaya alam

yang disimpan atau dipertahankanuntukkepentingan yang akan datang (sepertisumberdaya hutan yang disisihkan untukpemanenan masa akan datang) dan produk-produk spekulatif lainnya seperti sumberdayagenetik dari hutan tropis untuk kepentinganmasa depan.

Umumnya produk-produk yang belumdiketahui tersebut tidak memiliki nilai pasarpada saat ini (bioprospecting)

Page 22: Konservasi Kawasan

Nilai lainnya Nilai guna non konsumtif meliputi nilai

keberadaan (exsistence values) Nilaikeberadaan adalah nilai yang diberikan olehmasyarakat kepada kawasan konservasi atasdasar manfaat spiritual, estetika dan kultural.

nilai warisan (bequest values) Nilai warisanadalah nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini terhadap suatu daerah tertentuagar tetap utuh untuk diberikan kepadagenerasi akan datang . Nilai-nilai ini juga tidakterefleksikan dalam harga pasar.

Page 23: Konservasi Kawasan

KK sebagai Faktor Biaya Selain memberikan nilai keuntungan, KK juga

dipandang sebagai faktor biaya biaya langsung dan biaya oportunitas (biaya dalam

bentuk kerugian akibat kehilangan kesempatandalam pemanfaatan sumberdaya) yang signifikan.

Biaya langsung meliputi keseluruhan komponenbiaya yang terdapat dalam anggaran pemerintah, peralatan, pemeliharaan, transportasi, administrasi, penelitian, penyuluhan masyarakat, pengembanganmasyarakat di daerah penyangga, tata batas, pemantauan dan penegakan hukum.

Page 24: Konservasi Kawasan

biaya oportunitas, biaya ini sepertikehilangan hak pemanfaatan hasil kayu, hasil hutan non kayu, pertambangan, lahanpertanian, pemukiman penduduk, lahanindustri, pembuangan limbah, perikanan, komoditas ekspor dan pariwisata

Page 25: Konservasi Kawasan

Pre-test1. Sebutkan 2 jenis KK yang termasuk ke dalam Kawasan Suaka Alam?

2. Sebutkan 3 jenis KK yang termasuk ke dalam kelompok Kawasan Pelestarian Alam?

3. Sebutkan 3 kegiatan utama konservasi dalam pengelolaan kawasan konservasi ? (Katakunci3 P )

4. Apakah perbedaan antara KSA dan KPA ?

5. Sebutkan 3 tipe kawasan yang dilindungi (Protected Areas) menurut katagorisasi IUCN / World Commission on Protected Areas?

6. Kawasan konservasi yang pengelolaannnya dianggap paling memadukan antara kepentinganekonomi dan ekologi?

7. Kawasan konservasi yang ditetapkan untuk melindungi keberadaan satu atau lebih spesiestertentu adalah?

8. Kawasan konservasi yang ditetapkan untuk merepresentasikan proses ekologis yang berlangsung secara alami disebut sebagai apa?

9. Pembagian wilayah dalam sebuah taman nasional untuk membedakan intensitaspengelolaan disebut sebagai apa?

10. Wilayah yang berada di sekeliling kawasanTaman Nasional atau Cagar Alam yang gunanyauntuk sebagai tambahan luasan habitat spesies yang ada dalam kawasan konservasisekaligus sebagai barrier tekanan masyarakat yang berada di sekitarnya disebut sebagaikawasan apa?

11. Peraturan apa yang melandasi pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia?

Page 26: Konservasi Kawasan

Kategorisasi KK

• International (IUCN)◦ 6 kategori

• Nasional◦ Basis UU 5/1990 & UU 41/1999

Page 27: Konservasi Kawasan

Dasar Sistem Klasifikasi (Philips & Horrison, 1999) Menekankan kepentingan kawasan lindung Menunjukkan cakupan tujuan kawasan

lindung yang luas Mempromosikan ide mengenai kawasan

lindung sebagai sebuah sistem daripadasebagai unit-unit yang terisolasi

Mengurangi salah paham dalam memandangkawasan lindung

Menetapkan persetujuan dengan standarinternasional

Meningkatkan komunikasi dan pengertian

Page 28: Konservasi Kawasan

KATAGORI MENURUT IUCN, 1994

1. Strict Nature Reserve/Wilderness AreaA. Strict Nature ReserveB. Wilderness Area

2. National Park3. Natural Monumen4. Habitat Species Management Area5. Protected Landscape/Seascape6. Managed Resource Protected Area

Page 29: Konservasi Kawasan
Page 30: Konservasi Kawasan
Page 31: Konservasi Kawasan

Kategori secara nasional Kawasan Suaka Alam◦ Cagar Alam◦ Suaka Margasatwa

Kawasan Pelestarian Alam◦ Taman Nasional◦ Taman Hutan Raya◦ Taman Wisata Alam

Cagar Biosfir Taman Buru (UU 41/1999) Hutan Lindung

Page 32: Konservasi Kawasan

Cagar Alama. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;b. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusun;c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang

masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang

pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas;

e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya konservasi.

Page 33: Konservasi Kawasan

Suaka Margasatwa

a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;

b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran

tertentu;d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang

bersangkutan.

Page 34: Konservasi Kawasan

KSA

Terdapat 219 unit Cagar Alam Daratdengan total luas 4.332.258,90 hektar, dan 9 unit Cagar Alam perairan dengan luas sekitar 216.555,47 hektar;

Suaka Margasatwa darat sebanyak 69 unit dengan luas 5.120.647,33 hektar, dan 7 unit Suaka perairan dengan luas sekitar342.940 hektar.

Page 35: Konservasi Kawasan

Taman Nasional

Kawasan Pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengansistem zonasi yang dimanfaatkan untukkeperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Permenhut 56 th 2006

Page 36: Konservasi Kawasan

Taman Hutan Raya Kawasan Pelestarian Alam dengan tujuan

untuk koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami dan buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentinganpenelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi

Taman Wisata Alam Kawasan Pelestarian alam dengan tujuan

utama bagi kepentingan pariwisata danrekreasi alam.

Page 37: Konservasi Kawasan

Taman Burua. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik

dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia;b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah

raga serta terletak dekat pusat-pusat permukiman penduduk;

c. Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakkan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa;

d. Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan.

Page 38: Konservasi Kawasan

KPA 43 unit Taman Nasional Darat dengan luas

12.401.949,47 hektar, dan 7 unit Taman Nasional Laut dengan luas 4.045.049 hektar.

99 unit Taman Wisata Alam Darat dengan total luas sekitar 297.682,15 hektar, dan 17 Taman Wisata Laut dengan total luas sekitar765.482 hektar

14 unit Taman Buru dengan total luas sekitar225.992,70 hektar

18 unit Taman Hutan Raya dengan luas total sekitar 336.748,80 hektar

Page 39: Konservasi Kawasan

Hutan Lindung

Kawasan hutan yang mempunyai fungsipokok sebagai perlindungan sistemhidroorologis

Mengatur tata air, mencegah banjir, pengendalian erosi, memelihara kesuburantanah, mencegah intrusi air laut

Kriteria diatur dalam SK Mentan837/1980

Page 40: Konservasi Kawasan

Berbagai Kategorisasi KK

Sumber KategoriUU 5/1967 Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan

Wisata (Taman Buru dan Hutan Wisata)

PPA Cagar Alam, Taman Nasional, Suaka Biosfer, Penampungan satwa, Taman Wisata Darat, Taman Laut, Taman Buru

UU 5/1990 Kawasan Suaka Alam (Cagar Alam, SuakaMargasatwa)Kawasan Pelestarian Alam (Taman Nasional, Tahura, TWA)

Page 41: Konservasi Kawasan

Sumber KategoriIUCN 1A. Kawasan lindung untuk ilmu pengetahuan

1B. Kawasan Lindung untuk hidupan liar2. KL untuk perlindungan ekosistem3. KL untuk konservasi pemandangan alam yang spesifik4. KL untuk konservasi melalui intervensi pengelolaanoleh manusia5. KL untuk konservasi lansekap atau bentang laut danrekreasi6. KL untuk pemanfaatan yang lestari thd ekosistem alam

UU 41/99 Hutan Suaka Alam (Cagar Alam dan Suaka Margasatwa), Hutan Pelestarian Alam (TN, TWA, Tahura), Taman Buru

Page 42: Konservasi Kawasan