134
PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN Buku pedoman praktis untuk implementasi di Indonesia

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Buku pedoman praktis untuk implementasi di Indonesia

Page 2: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

2

Page 3: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

Prepared by Marine Change for the USAID Sustainable Ecosystems Advanced (USAID SEA) ProjectSeptember 2020

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Buku pedoman praktis untuk implementasi di Indonesia

Page 4: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

4

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRANBuku pedoman praktis untuk implementasi di Indonesia

Publikasi ini diproduksi oleh Proyek USAID Sustainable Ecosystems Advanced (USAID SEA)

Kantor Proyek USAID SEAMenara Sona Topas, Lantai 16, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920, Indonesia Chief of Party: Alan White, PhD ([email protected])Deputy Chief of Party: Tiene Gunawan, PhD ([email protected])

Kutipan: Aragão, D.L., Paulus, I.G.N., Nuraini, Kosasih, V.C., White, A., Gunawan, T., Rudyanto, dan Minarputri, N. 2020. Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan. Buku Pedoman Praktis untuk Implementasi di Indonesia. Jakarta, Indonesia. Publikasi disiapkan oleh Marine Change untuk Proyek USAID SEA.

Kontributor: Marine Change Deborah Aragão, I Gusti Ngurah Paulus, Nuraini., Vanessa Claudia Kosasih. USAID SEA Alan White, Tiene Gunawan, Rudyanto, Noorafebrianie Minarputri

Suntingan: Melva Aritonang dan Deborah Lilienfeld Aragão

Layout: For Good Impact

Dicetak di: Jakarta, Indonesia

Hak kekayaan intelektual: Sesuai dengan ADS, Bab 31 8, kepemilikan publikasi ini dipegang oleh USAID SEA atas nama USAID Indonesia.USAID SEA menyimpan semua haknya sampai Proyek berakhir. Hak-hak ini termasuk reproduksi dan penyebaran materi yang terkandung di sinikepada mitra pemerintah dan / atau mitra kerja untuk tujuan distribusi dan promosi yang lebih luas.

Penafian: Publikasi ini diwujudkan oleh dukungan yang murah hati dari Rakyat Amerika melalui United States Agency for International Dvelopment (USAID) No. AID-497-C-1 6-00008 dengan kolaborasi erat dari Pemerintah Indonesia. Isi publikasi ini adalah tanggung jawab USAID SEA dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika Serikat.

Foto sampul depan: Pemandangan udara dari tempat wisata di Kokas Fakfak, Papua Barat, Indonesia. Gambar © Mark ErdmannFoto sampul belakang: Foto udara dari Pantai Pulau Saparua, Maluku, Indonesia. Image © Moluccas Coastal Care

Page 5: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

5

Dibuat Bersama

Agus WidayantoAlan WhiteAmrullah RosadiAngela AimeeAnisa BudiayuAsril Djunaidi

Beginer SubhanChristiana Yuni KusmiatiDian Prihati SahonoFajar Renita SitinjakGabrielle JohnsonI Gede Dananjaya Bagaskara

Indarwati AminuddinLeny DwihastutyNoora MinarputriRudyantoSaid RidhaSilvianita Timotius

Theresia SusantiTiene GunawanUmi Kalsum MadaulYoppie Agustian

Page 6: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

6

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 8Kata Pengantar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 9Kata Pengantar dari USAID Indonesia 10Abreviasi 11Buku Saku Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan (KKP) 13Cara menggunakan buku ini 13

Bagian 1: Dasar-dasar Pariwisata Berkelanjutan 151.1 Apa itu pariwisata berkelanjutan? 161.2 Tren dalam pariwisata berkelanjutan 221.3 Bagaimanakah cara kerja Kawasan Konservasi Perairan? 241.4 Mengapa KKP penting bagi saya? 311.5 Apa yang terjadi saat suatu wilayah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan? 351.6 Bagaimana pariwisata dapat berdampak buruk terhadap KKP? 38

Bagian 2: Keterlibatan di Pariwisata Berkelanjutan 422.1 Bagaimana kita bisa ikut terlibat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan? 432.2 Bagaimana organisasi kemasyarakatan dapat membuat perbedaan positif dalam KKP? 482.3 Tinjauan KKP dan Kasus Pariwisata Berkelanjutan 50 a. Komodo 52 b. Bunaken 56 c. Nusa Penida 59 d. Gili Matra 62 e. Bentang Laut Kepala Burung, Raja Ampat 662.4 Pentingnya menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan 702.5 Kode Etik Untuk Operator Pariwisata Berkelanjutan di Dalam Kawasan Konservasi Perairan 72

DAFTAR ISI

Page 7: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

7

Bagian 3: Menerapkan Pariwisata Berkelanjutan 743.1 ‘Bagaimana cara’ … menerapkan praktik pariwisata yang baik untuk mendukung pariwisata bahari berkelanjutan 753.2 Cara mendapatkan/mengurus izin usaha di Kawasan Konservasi Perairan 763.3 Cara menjadi wisatawan ekowisata yang baik di Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia 773.4 Cara memilih operator wisata untuk kegiatan snorkeling 783.5 Cara melakukan snorkeling yang baik dan ramah lingkungan 793.6 Cara melakukan kegiatan wisata yang ramah lingkungan 803.7 Pemasangan alat tambat apung (Mooring Buoys) 813.8 Kode etik menyelam 863.9 Standar minimum keselamatan untuk operator selam 903.10 Cara berinteraksi dan melihat satwa di laut 923.11 Cara berinteraksi dengan hiu paus 953.12 Cara melihat penyu dari perahu 963.13 Cara berinteraksi dengan penyu 973.14 Cara melihat situs penyu bertelur 983.15 Cara berenang dengan pari manta 1003.16 Cara yang baik membersihkan sampah dari dalam laut 104

3.17 Cara merencanakan kegiatan di dalam KKP 1053.18 Cara membuat panduan untuk wisatawan 1073.19 Cara memberi manfaat bagi masyarakat setempat di sekitar KKP 1093.20 Cara memilih dan membeli ikan yang berkelanjutan 1103.21 Cara mengurangi penggunaan energi 1143.22 Caramengelolapenggunaanairsecaraefisien 1153.23 Cara mengelolah air limbah 1183.24 Cara mengelola limbah padat 1213.25 Cara mengurangi pengunaan plastic sekali pakai 1223.26 Cara mengurangi ancaman mikroplastik 1233.27 Cara membuat komposter skala kecil 1243.28 Cara mendaur ulang 1273.29 Cara Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Wisata Kecil 129

4 Deklarasi komitmen etika untuk Pariwisata Berkelanjutan 1305 Referensi untuk bacaan lebih lanjut 1316 Kontak Penting 1327 Daftar Pustaka 133

TABLE OF CONTENTS

Page 8: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

8

KATA PENGANTAR

Masa pandemi COVID-19 menandai dunia dengan berbagai cara, meninggalkan dampak dalam kurun waktu yang lama. Pariwisata internasional terhenti; destinasi yang sebelumnya mengalami peningkatan tren, saat ini justru menunjukkan tren yang berbalik; kerugian ekonomi terjadi dimana-mana. Saat ini, lebih dari masa-masa sebelumnya, adalah waktu yang tepat untuk memikirkan dan menemukan kembali makna dari bisnis pariwisata.

Bagaimana jika destinasi wisata kembali bangkit dengan membawa konsep pariwisata berkelanjutan?Bagaimana jika manfaat lingkungan yang positif dinilai sebanding, atau lebih penting daripada, manfaat ekonomi?Bagaimana jika masyarakat lokal setempat dilibatkan dan memiliki peran yang lebih banyak dalam pariwisata?

Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan - Buku Pedoman Praktis untuk Implementasi di Indonesia - dibuat dengan harapan untuk dapat membentuk kembali status quo sektor pariwisata di Indonesia saat ini dan memungkinkan perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Destinasi dan layanan pariwisata yang dapat merangkul tujuan lingkungan, sosial dan ekonomi tidak mesti berada dalam imajinasi kita saja, ataupun terbatas untuk hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu saja. Buku Pedoman Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan memberikan pengetahuan teknis untuk mendukung penyedia akomodasi, operator penyelaman, operator tur, dan masyarakat lokal yang mengoperasikan layanan pariwisata untuk berpartisipasi dalam perubahan berkelanjutan. Buku Pedoman ini juga merupakan alat untuk membantu para pembuat keputusan dengan menyajikan aksi-aksi praktis yang dapat mendorong perubahan cepat dan jangka panjang sehingga dapat melindungi habitat laut asli Indonesia yang tersisa. Yang terpenting, buku ini bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan secara luas, menjangkau operator di Kawasan Konservasi Perairan di seluruh nusantara dan memberi mereka kesempatan untuk menempatkan diri sebagai pusat transformasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Apa yang terjadi selanjutnya, dan warisan untuk generasi penerus di dunia pasca pandemi, bergantung pada kita semua yang terlibat dalam transformasi pariwisata berkelanjutan ini.

KATA PENGANTAR

Page 9: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

9

KATA PENGANTAR DARI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Sebagai negara bahari, Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya laut yang sangat besar. Keanekaragaman hayati laut Indonesia sangat penting bagi penghidupan masyarakat Indonesia dan dunia. Kekayaan ini merupakan modal pembangunan bangsa melalui pemanfaatan yang berkelanjutan, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan akan tercapai bila terdapat keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian sumberdaya laut.

Satu upaya besar yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia secara intensif melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menjaga kelestarian sumber daya dan keanekaragaman hayati laut adalah melalui pengembangan dan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Saat buku ini disusun, Indonesia telah mengembangkan sekitar 23,42 juta hektar KKP yang melingkupi sekitar 7% dari total luas perairan Indonesia.

Strategi penting untuk memastikan agar KKP dapat dikelola dengan baik dan dilindungi adalah melalui kegiatan wisata bahari berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mendukung upaya konservasi. Buku Panduan Pariwisata Berkelanjutan ini merupakan buku pedoman praktis untuk mendukung implementasi ekowisata di Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia.

Buku saku ini disarikan dari pengetahuan dan pengalaman para pemangku kepentingan dalam industri pariwisata bahari di Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Buku ini akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha pariwisata seperti hotel, homestay, restoran, operator perjalanan wisata, pemandu wisata, operator selam dan snorkeling, serta operator kegiatan pariwisata berbasis air lainnya yang beroperasi di dalam atau berdekatan dengan kawasan konservasi perairan.

Penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada USAID Sustainable

Ecosystems Advanced (SEA) Project, para penulis dan kontributor utama atas penyusunan buku ini, serta kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga Buku Panduan Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan dapat diselesaikan dengan baik. Semoga buku ini bisa digunakan sebagai acuan bagi pelaku usaha pariwisata untuk kegiatan pariwisata berkelanjutan di sekitar Kawasan Konservasi Perairan, sehingga kualitas sumberdaya pesisir dan laut serta kehidupan masyarakat pesisir di Kawasan Konservasi Perairan kita terjaga dan kuat melalui pariwisata bahari berkelanjutan.

Ir. Andi Rusandi, M.SiDirektur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati LautDirektorat Jenderal Pengelolaan Ruang LautKementerian Kelautan dan Perikanan

KATA PENGANTAR DARI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Page 10: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

10

KATA PENGANTAR DARI USAID INDONESIA

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, adalah pemimpin yang kuat dalam pengelolaan sumber daya laut. Selama lebih dari 20 tahun, Pemerintah Amerika Serikat, melalui United States Agency for International Development (USAID), telah mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat pengelolaan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan. Kolaborasi kami dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam perlindungan keanekaragaman hayati laut, meningkatkan upaya Indonesia dalam membangun fondasi kesejahteraan ekonomi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang, serta melindungi keunikan keanekaragaman hayati laut Indonesia.

Visi pemerintah saat ini untuk pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan termasuk wisata bahari merupakan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi lokasi wisata bahari yang masih tersembunyi. Setiap daerah memiliki kekayaan alam laut yang unik khususnya di provinsi-provinsi bagian timur dengan terumbu karang kelas dunia, pantai dan kawasan konservasi.

USAID, melalui Program Sustainable Ecosystems Advanced (SEA), mengembangkan Buku Panduan Pariwisata Berkelanjutan di Sekitar Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang berfokus pada pendekatan praktis untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan ekowisata di kawasan pesisir di sekitar kawasan konservasi perairan. Hal ini penting karena banyak KKP di Indonesia yang telah menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik dan internasional.

Buku panduan ini menampilkan lima KKP terkemuka di Indonesia yang telah berkembang dari waktu ke waktu dengan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan dan mendapat manfaat dari upaya pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan. Buku panduan ini berisi tantangan yang dialami serta upaya mengurangi dampak negatif akibat berkembangnya industri pariwisata. Buku ini juga menawarkan banyak praktik-praktik baik yang mudah diterapkan dan dapat diadaptasi di kawasan konservasi perairan lainnya untuk memastikan integritasnya dari waktu ke waktu.

Pariwisata berkelanjutan di sekitar KKP tidak hanya berkontribusi pada kelangsungan hidup jangka panjang akan upaya perlindungan ekosistem laut dan keanekaragaman hayati laut tetapi juga memberikan pilihan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Selain itu pendapatan dari industri wisata juga memberikan kontribusi yang besar bagi pembiayaan pengelolaan KKP jangka panjang.

USAID sangat bangga dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam kegiatan ini dan kegiatan lainnya demi mendukung usaha perlindungan dan pelestarian sumber daya laut untuk generasi yang akan datang.

Matthew BurtonDirekturKantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia

KATA PENGANTAR DARI USAID INDONESIA

Page 11: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

11

ABBREVIASI

Abbreviasi dan Kata-Kata Arti Kata

24/PERMEN/KP/2019 Tata Cara Pemberian Izin Lokasi Perairan dan Izin Pengelolaan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

BCD Perangkat Kontrol Apung

BHS Bird’s Head Seascape

BLUD Badan Layanan Umum Daerah

BUMDES Badan Usaha Milik Desa

CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora

CPR Resusitasi jantung

CTC Coral Triangle Center

DOCK Dive Operators Community Komodo

DPTNB Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken

DSD Discover Scuba Dive

Ha Hektar

INDECON Indonesian Ecotourism Network

IUCN International Union for Conservation of Nature

LED Light Emitting Diode

Lembaga OSS Lembaga Online Single Submission

MEF Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

MMAF Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

MNP Taman Nasional Perairan

MPA Kawasan Konservasi Perairan

NGOs Organisasi non-pemerintah

NP Taman Nasional

NTT Nusa Tenggara Timur

NWSA North Sulawesi Watersports Association

OSS Online-Single Submission

ABBREVIASI

Page 12: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

12

Abbreviasi dan Kata-Kata Arti Kata

PADI Professional Association of Diving Instructors

PERMEN Peraturan Pemerintah

PHKA Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

POKDARWIS Kelompok Sadar Wisata

POKMASWAS Kelompok Masyarakat Pengawas

Prop Baling-baling

PUB Dewan Utilitas Umum

RIPPARNAS Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional

RPMJDES Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa)

SATGAS Satuan Tugas

SSI Scuba Schools International

TIES The International Ecotourism Society

TNC The Nature Conservancy

UNESCO The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

UPT Unit Pelayanan Teknis

UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah

USAID SEA United States Agency of International Development Sustainable Ecosystems Advanced

WWF-ID World Wildlife Fund Indonesia

ABBREVIASI

Page 13: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

13

BUKU SAKU PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP)

Pariwisata berkelanjutan telah banyak dipaparkan secara luas oleh organisasi internasional, akademisi, dan para praktisi. Berbagai studi kasus yang mendokumentasikan pelaksanaan pariwisata berkelanjutan di seluruh dunia dan di Indonesia dari perspektif pengembangan sektor swasta dan publik tersedia secara luas. Banyak juga contoh praktik-praktik pariwisata berkelanjutan yang dipublikasikan, di samping berbagai institusi yang juga terlibat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Buku saku ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis yang diolah dari kumpulan pengetahuan dan pengalaman yang tersedia di lapangan bagi penerapan pariwisata berkelanjutan. Diharapkan buku saku ini memberi manfaat bagi Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang sudah ada maupun bagi yang baru akan dicanangkan di Indonesia.

Buku ini dirancang sebagai alat praktis bagi pengguna utama buku pegangan ini, yaitu lembaga yang terkait dengan kegiatan pariwisata (swasta atau pemerintah) yang beroperasi di dalam atau berdekatan dengan KKP, seperti hotel, homestay, restoran, operator tur, pemandu wisata, operator selam dan snorkeling, serta operator kegiatan pariwisata berbasis air lainnya. Buku saku ini lebih berfungsi sebagai pengantar praktis topik-topik penting dan informasi praktis tentang pariwisata berkelanjutan serta bagaimana menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan di industri pariwisata, ketimbang memberikan informasi dan teori mendalam terkait pariwisata berkelanjutan. Namun demikian, buku ini menyajikan referensi dan sumber bagi pengguna buku saku untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rinci terkait pariwisata berkelanjutan.

Cara menggunakan buku panduan iniBuku saku ini disusun ke dalam tiga bagian:Bagian1adalahpengantarpariwisataberkelanjutanyangmencakupdefinisidankonsep.Bagian 2 berfokus pada pelibatan berbagai pemangku kepentingan dalam pariwisata berkelanjutan.Bagian 3 menyediakan panduan praktis dari berbagai praktik terbaik pariwisata berkelanjutan.

Bagian 1Dasar-dasar Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Konservasi PerairanBagian 1 ini memperkenalkan tahapan dan konsep-konsep utama dari pariwisata berkelanjutan dan Kawasan Konservasi Perairan. Dalam bagian pengantar ini, pembaca akan menemukan definisidarikonsep-konseputama,danselukbelukserta kaitan antara pariwisata dan alam di dalam KKP.

Bagian 2Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam kegiatan Pariwisata BerkelanjutanBagian 2 menjabarkan manfaat dan potensi bagi berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pariwisata berkelanjutan, dengan potensi dan manfaat yang dapat didapatkan dari adanya KKP. Dibagian ini juga terdapat studi kasus tentang destinasi wisata Indonesia yang dibangun di sekitar KKP.

Bagian 3Melakukan Praktik Pariwisata Berkelanjutan Bagian 3 berisi berbagai panduan "Bagaimana cara", untuk memberikan informasi dan praktiknyata, dan berorientasi pembaca sehingga mereka dapat meningkatkan kegiatan pariwisata berkelanjutan di aktivitas mereka

BUKU SAKU PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP)

Page 14: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

14

Seorang lelaki bepergian dengan perahu di daerah Kokas Fakfak, Papua Barat. Foto©️Mark Erdmann

Page 15: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

15

BAGIAN IDASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN1.1 Apa itu pariwisata berkelanjutan?1.2 Tren dalam pariwisata berkelanjutan1.3 Bagaimanakah cara kerja Kawasan Konservasi Perairan?1.4 Mengapa KKP penting bagi saya?1.5 Apa yang terjadi saat suatu wilayah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan?1.6 Bagaimana pariwisata dapat berdampak buruk terhadap KKP?

Page 16: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

16

1.1 APA ITU PARIWISATA BERKELANJUTAN?

Pariwisata berkelanjutan adalah

"Perjalanan dan kunjungan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan ke daerah yang masih alami, untuk menikmati dan menghargai alam serta setiapfiturbudayayangmenyertainya,baikmasalaludanmasakini,disertaiaktivitasyangmendukungkonservasi,mengurangidampaknegatif,danmendorong sosial-ekonomi yang menguntungkan dan melibatkan masyarakat lokal."1

Ekowisata merupakan aspek penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

InternationalEcotourismSociety(TIES)mendefinisikanekowisatasebagai“Perjalananwisatabertanggungjawabkedaerahyangalamiyangmelestarikan lingkungan, mempertahankan kesejahteraan masyarakat setempat, dan mengandung konsep interpretasi dan pendidikan” (TIES, 2015). Pendidikan yang dimaksud diperuntukkan bagi seluruh pihak baik masyarakat, staf dan tamu.2

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah pesisir yang luas. Peningkatan perlindungan laut melalui Kawasan Konservasi Perairan selama satu dekade terakhir telah mendorong konsep ekowisata menjadi prioritas. Dengan demikian, buku saku ini berfokus pada pendekatan praktis untuk mendorong kegiatan pariwisata berkelanjutan dan ekowisata di daerah pesisir di sekitar Kawasan Konservasi Perairan.

1Tourism, ecotourism, and protected areas: the state of nature-based tourism around the world and guidelines for its development. International Union for Conservation of Nature, 1996.2 The International Ecotourism Society website https://ecotourism.org/what-is-ecotourism/

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Masyarakat Lokal

Kawasan Konservasi Perairan

Pariwisata berkelanjutan

Bisnis

Prinsip pariwisata berkelanjutan:

• Meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya.• Salah satu cara untuk menyalurkan ilmu pengetahuan dan

menghargai kekayaan alam.• Memberikan manfaat ekonomi bagi suatu daerah dan

masyarakatnya.• Secara aktif mendukung dan memperkuat upaya konservasi alam.• Memperkuat ketahanan struktur dan pengembangan kehidupan

masyarakat lokal.

Page 17: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

17BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

• Tujuan utamanya adalah aspek ekonomi (hanya mempertimbangkan keuntungan semata)

• Tahap perencanaan tidak mempertimbangkan aspek pelestarian sumber daya alam sebagai prioritas

• Masyarakat setempat kurang diprioritaskan dalam pengembangan pariwisata

• Sebagian besar pendapatan disalurkan kepada para operator & investor luar

• Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi

• Konstruksi bangunan tidak memprioritaskan produk lokal

• Tujuannya harus mempertimbangkan 3 aspek yaitu lingkungan, sosial budaya dan ekonomi

• Tahap perencanaan selalu memprioritaskan kelestarian sumber daya alam

• Masyarakat setempat merupakan sebuah prioritas, misalnya dengan cara mengapresiasi budaya lokal

• Sebagian besar pendapatan berputar di dalam komunitas masyarakat setempat dan Kawasan Konservasi Perairan

• Pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses perencanaan dan implementasi, khususnya masyarakat setempat

• Konstruksi bangunan menggunakan produk lokal tanpa mengekspolitasi sumber daya tersebut secara berlebihan

Pariwisata Konvensional Pariwisata BerkelanjutanVS

Komponen pariwisata berkelanjutan4

• Memiliki dampak minimal terhadap sumber daya alam, khususnya di kawasan lindung.

• Meminimalisir kerusakan lingkungan (flora,fauna,habitat,air,sumberdayakehidupan laut, penggunaan energi, kontaminasi, dll.)

• Kontribusi positif terhadap lingkungan, termasuk berkontribusi pada upaya perlindungannya.

• Tidak merusak struktur sosial dan budaya masyarakat di mana ia berada.

• Menghormati budaya dan tradisi setempat.• Melibatkan seluruh pemangku

kepentingan (individu, masyarakat, operator tur, lembaga pemerintah, dll.) Dalam semua fase perencanaan, pengembangan, dan pemantauan.

• Mendidik / Penyadartahuan pemangku kepentingan tentang peran mereka.

• Berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat

• Menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan dan adil bagi masyarakat lokal misalnya sebagai mata pencaharian alternative yang memberikan nilai tambah ekonomi

• Memberi manfaat bagi seluruh pihak baik pemilik, karyawan dan lingkungan.

Lingkungan Sosial Ekonomi+ +

Page 18: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

18

32004. The International Tourism Society. World Tourism Organization, n.d.4Rep. The International Tourism Society. World Tourism Organization, n.d.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Keterkaitan antar aspek di pariwisata berkelanjutan

Penting untuk diketahui bahwa ada beberapa keterkaitan aspek budaya, alam, dan pembangunan di dalam kegiatan pariwisata dengan berbagai lapisan kompleksitasnya. Keterkaitan aspek ini juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, budaya di suatu lokasi atau negara dapat berubah. Selain itu, struktur dan praktik pariwisata tidak terisolasi dari aspek kehidupan lainnya; hal ini saling terkait dengan semua aspek kehidupan sehari-hari dan menyentuh hubungan berbagai pihak, tempat, dan waktu. Dalam hal kebijakan, pariwisata berkelanjutan melingkupi bidang perencanaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, transportasi, pembangunan, dan budaya.

Penting untuk diingat bahwa ada tumpang tindih peran dan perbedaan prioritas bagi semua pihak yang berkepentingan ketika memikirkan strategi untuk pariwisata berkelanjutan pada suatu Kawasan Konservasi Perairan. Strategi pariwisata berkelanjutan harus melingkupi prioritas yang berbeda-beda ini, tetapi tidak boleh mengesampingkan tujuan pengembangan berkelanjutan yang penting untuk jangka panjang.3

Page 19: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

19

Kebijakan

Nasional

Provinsi

Kabupaten

Penduduk setempat

Kebudayaan

Nasional

Menyambut wisatawan

Provinsi

Menggalakkan praktik ekowisata

Kabupaten

Badan Pemerintah

Dinas Pariwisata

Kementrian Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Kementrian Pariwisata

Kegiatan Wisata

wisata selam

wisata snorkling

wisata selancar

wisata dan/atau olahraga permukaan air lainnya

wisata pancing

wisata tontonan

pembuatan foto, video, dan film komersial

wisata perahu layar

Daya Tarik Wisata

Alam

Budaya

Peninggalan bersejarah

lautan

Tarian daerah

hutan

Festival budaya

Makanan daerah

Kerajinan tangan

Kapal tenggelam

lokasi bersejarah nasional dan internasional

Wisatawan

Tingkatan dan kualitas pekerja

pariwisata

Kesiapan berbahasa asing

Kualitas standar minimum

Masyarakat

LSM

Domestik

Kelompok masyarakat

Mancanegara

Mobil

Pesawat

Kapal

Operator selam

penyelam, dll

naik gunung dan wisata darat, dll

Operator tur

Tingkatan dan kualitas layanan

utama

Penyedia makanan dan akomodasi

Transportasi

Penyedia kegiatan pariwisata

Restaurant/Warung

Resort/Hotel/Homestay

Infrastruktur

Tipe dan kelas akomodasi

Transportasi

rendah

Jalan

menengah

BandaraJumlah penerbangan

atas

Pelabuhan

Komponen apa saja yang terkait

dengan Pariwisata di Kawasan Konservasi

Perairan?

edukasi public: mempromosikan dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan parktik ekowisata

edukasi public: mempromosikan dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan parktik ekowisata

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 20: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

20 Wisata pantai yang baik dan berkelanjutan di sekitar Kawasan Konservasi Perairan

Papan informasi membantu pengunjung dan operator wisata mematuhi peraturan KKP.

Tradisi daerah dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Alat tambat apung membantu melindungi karang dan organisme dasar laut.

Ekowisata menyediakan pekerjaan bagi masyarakat dan membantu melestarikan KKP.

Pengelolaan limbah yang baik melindungi kehidupan dan habitat laut.

Masyarakat sekitar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekowisata.

Page 21: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

21

Pariwisata berkelanjutan menjadi trend industri pariwisata saat ini dan sudah menjadi sebuah keharusan. Ada 3 aspek penting dalam pariwisata berkelanjutan; ekonomi, sosial dan lingkungan. Semua ini penting tidak saja untuk saat ini, melainkan juga untuk masa depan. Industri Pariwisata tidakhanyasemata-matamemberikanprofitbagipelakupariwisata/investor tetapi juga harus mensejahterakan masyarakat lokal, serta mempertahankan keanekaragaman hayati di destinasi wisata dan melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat.

(BAPAK) MUHAMMAD ASYURA UMARKepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai

Page 22: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

22

1.2 TREN DALAM PARIWISATA BERKELANJUTAN

Selain bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat setempat, pariwisata berkelanjutan juga dapat memberikan keuntungan bagi sektor bisnis.

Peringkat Indonesia dalam indeks daya saing dalam World Economic Forum's Travel and Tourism pada tahun 2017, naik dari peringkat ke-70 pada tahun 2013.6

Ke-42

Wisatawan global mengatakan bahwa mereka cenderung memilih akomodasi ramah lingkungan, baik yang sedang mencari akomodasi yang berkelanjutan/ramah lingkungan atau yang tidak.9

70%Kunjungan wisatawan internasional pada tahun 2018 ke Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 14% sejak 2014.7

15,8 juta

Wisatawan global merasa lebih suka tinggal di suatu akomodasi jika mereka tahu bahwa akomodasi tersebut memiliki label ramah lingkungan.

62%

Kegiatan pariwisata di wilayah pesisir, menunjukkan pentingnya untuk mengembangkan panduan praktik yang baik dalam manajemen pengunjung terkait pengelolaan pariwisata berkelanjutan di komunitas pesisir dan pantai.8

80%

Wisatawan bersedia untuk mengeluarkan setidaknya 5% lebih banyak biaya perjalanan wisata mereka untuk memastikan mereka meminimalisir dampak negatif pada lingkungan.

67%

6WEF, 20177Badan Pusat Statistik (BPS), 20198WWF.“BluePlanet:Coasts.”http://wwf.panda.org/our_work/oceans/coasts/.9Booking.com Survey, 2019.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 23: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

23

Konsumen di seluruh dunia mengatakan mereka lebih suka membeli produk dan jasa dari perusahaan yang telah mengimplementasikan program-program yang memberikan kontribusi kepada masyarakat lokal.10

66%Merupakan segmen konsumen yang paling cepat berkembang di industri ini. Mereka aktif, suka berpetualang, sadar terhadap konsep keterhubungan dan sadar sosial, serta ingin terlibat langsung di tempat-tempat mereka berada.11

Milenial

Portofolio produk pariwisata Indonesia terkait dengan alam.12

35%

10Nielsen Wire survey, 2012.11SustainableTravelInternational.(2017).“TravelPhilanthropy.”https://sustainabletravel.org/our-work/travel-philanthropy.12Teguh, 2017

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 24: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

24

Menurut World Conservation Union (IUCN), kawasan konservasi perairanadalah“Ruanggeografisyangterdefinisidenganjelas,diakui,didedikasikan dan dikelola, melalui cara legal atau efektif lainnya, untuk mencapai konservasi alam jangka panjang serta keterkaitannya dengan jasa ekosistem dan nilai-nilai budaya”.14

DiIndonesia,KawasanKonservasiPerairan(KKP)didefinisikansebagai wilayah laut yang dilindungi dan dikelola melalui sistem zonasi untuk mencapai pengelolaan sumber daya perikanan dan ekosistem laut yang berkelanjutan.15

Dengan kata lain, KKP adalah wilayah lautan di mana aktivitas manusia dikelola secara lebih ketat daripada di perairan sekitarnya. Hal ini mirip dengan cara kawasan lindung dan taman nasional yang beroperasi di daratan. KKP memiliki tujuan ekologis, sosial dan ekonomi.

14World Conservation Union..15Indonesian Ministry of Marine Affairs and Fisheries regulation PP no 47 year 2016.

Sistem zonasi di Nusalasi Bay - Van Den Bosch MPA, Fakfak, West Papua.

Zona Inti

Sub-Zona Pemanfaatan Tradisional = 178.542,7 ha

Sub-Zona Danau Air Asin

Sistem Zonasi

Zona lainnya

Zona Pemanfaatan Terbatas

Sub-Zona Kerakera = 9.760,5 ha

Sub-Zona Pulau Kecil

1.3 BAGAIMANAKAH CARA KERJA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN?

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 25: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

25

• Untuk melindungi ekosistem penting bagi kehidupan laut.

• Untuk melestarikan habitat yang dianggap penting untuk kelangsungan hidup dan/atau siklus hidup berbagai spesies, termasuk spesies yang penting secara ekonomi.

• Untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang dan pemeliharaan keanekaragaman hayati spesies laut.

• Untuk melindungi spesies dan populasi yang terkuras, terancam, langka atau hampir punah.

• Untuk mencegah kegiatan luar agar tidak berdampak negatif pada wilayah KKP.

• Pencegahan dan mitigasi perubahan iklim.

• Untuk memperkuat ketahanan pangan bagi orang-orang yang bergantung pada sumber daya laut sebagai nutrisi yang diperlukan untuk kehidupannya.

• Untuk melestarikan dan mengelola situs bersejarah dan penting secara budaya bagi masyarakat setempat, dan melindungi nilai estetika alami dari wilayah laut.

• Untuk mengakomodasi berbagai kegiatan manusia yang sejalan dengan pengelolaan kelautan yang berkelanjutan (seperti pariwisata dan pendidikan).

• Untuk mengintegrasikan dan mencerminkan kearifan/pengetahuan tradisional dalam desain dan manajemen, untuk melestarikan, menghormati dan memperkuat norma-norma dan nilai-nilai budaya yang mendukung pelestarian keanekaragaman hayati laut.

• Untuk penelitian dan pelatihan dan untuk pemantauan dampak lingkungan dari aktivitas manusia, termasuk efek langsung dan tidak langsung dari pembangunan dan praktik penggunaan lahan yang berdekatan.

• Untuk mendorong perilaku adaptif terhadap praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.

• Untuk memastikan keberlanjutan produksi hasil kelautan dan perikanan yang penting secara ekonomi (seperti ikan dan spesies laut lainnya untuk konsumsi).

• Untuk melindungi sumber daya alam yang dapat memberikan peluang untuk menghasilkan pendapatan alternatif melalui kegiatan non-eksploitatif, seperti pariwisata berbasis kelautan yang berkelanjutan dan akuakultur yang dikelola dengan baik.

• Untuk memastikan jasa ekosistem yang penting tetap ada untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

• Manfaat ekonomi bagi pemerintah daerah melalui pendapatan pajak karena meningkatnya bisnis pariwisata.

Tujuan ekologis Tujuan sosial Tujuan ekonomi+ +

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 26: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

26

Kegiatan ekonomi yang tidak sejalan dengan tujuan KKPDi gambar ini kita bisa melihat kegiatan ekonomi yang tidak selaras dengan tujuan ekologis KKP dan berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada biota dan habitat laut.

Resor tepi pantai yang terlalu dekat perairan akan membawa puing ke laut dan menyebabkan erosi pantai.

Limbah dari kapal akan merusak habitat dan kehidupan laut.

Penangkapan ikan destruktif merusak habitat laut dan menguras sumber perikanan.

Limbah yang tidak dikelola akan merusak kehidupan dan kualitas air laut.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 27: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

27

Tradisi budaya daerah dapat dibagikan kepada pengunjung.

Kegiatan ekonomi yang sejalan dengan tujuan KKP Di gambar ini kita bisa melihat kegiatan ekonomi yang selaras dengan tujuan KKP dan memberikan manfaat jangka panjang pada masyarakat setempat dan kehidupan laut

Akomodasi yang dimiliki oleh penduduk lokal merupakan hal yang penting untuk ekowisata.

Pemandu wisata setempat memberikan pengetahuan lokal kepada pengunjung.

Pengelolaan KKP yang baik menunjang kehidupan bawah laut yang sehat.

Masakan khas daerah merupakan daya tarik bagi pengunjung.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 28: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

28

Perayaan upacara deklarasi adat, Sorong Selatan. Foto ©️ WWF

Kawasan Konservasi Perairan di IndonesiaDi Indonesia, terdapat berbagai jenis Kawasan Konservasi Perairan (KKP), dan untuk tujuan buku ini kami meninjau Taman Nasional Laut yang sebagian besar berada di bawah yurisdiksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan kawasan konservasi perairan yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di bawah otoritas hukum dan teknis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kedua Kementerian ini memiliki mandat utama untuk mengelola kawasan konservasi perairan dan secara umum tujuan kedua kementerian ini selaras dengan satu sama lain yaitu untuk melakukan perlindungan ekosistem perairan dan keanekaragaman hayati di wilayah yang ditentukan melalui sistem zonasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengelola 30 kawasan yang mencakup — Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Wakatobi, Takabonerate, Karimunjawa, Bunaken, Kepulauan Togean, dan Teluk Cendrawasih serta Taman Nasional Komodo dimana sebagian besar kawasan tersebut terdiri dari perairan. Untuk Kawasan Konservasi Perairan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, kewenangan berada di bawah tingkat Pemerintah Nasional dan Provinsi yang bergantungan kepada jarak dari garis pantai (0-12 mil laut berada di bawah otoritas Pemerintah Provinsi; di atas 12 mil laut berada di bawah otoritas Pemerintah Nasional). KKP yang dikelola langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan dukungan dari Pemerintah Regional yaitu: TWP Pulau Pieh; TWP Kepulauan Anambas; TWP Gili Matra; Taman Negara Laut Sawu; TWP Kapoposang; TWP Laut Banda; SAP Aru Bagian Tenggara; SAP Raja Ampat; SAP Waigeo Barat; dan TWP Kepulauan Padaido. Selain dari KKP yang dikelola langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat 156 KKP yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten (Laporan DJPRL, 2020).

Setiap kawasan konservasi perairan di Indonesia memiliki perencanaan manajemen tersendiri yang mencakup zona pemanfaatan dan zona perlindungan yang bisa saja terdapat sedikit perbedaan antar lokasi dan antar kedua kementerian tersebut. Walaupun demikian, secara umum kawasan konservasi perairan di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melindungi sumber daya alam di area tersebut dan memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. Saat mengunjungi lokasi, ada baiknya untuk mempelajari pengelolaan kawasan konservasi dan rencana zonasi untuk mengetahui kegiatan apa yang diizinkan mauupun dilarang. Unit Pengelola Kawasan Konservasi pada area tersebut merupakan sumber terbaik untuk informasi ini.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 29: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

29

Zona IntiZona Pemanfaatan

Zona LainnyaZona Perikanan Berkelanjutan

Page 30: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

30

Zona KKPMenurut peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, terdapat 4 jenis zona yang diizinkan dalam KKP18:

Meskipun KKP memiliki berbagai ukuran dan bentuk, zona dasar ini penting untuk mengelola sumber daya dengan tata cara yang bersifat melindungi lingkungan laut dan memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan seperti nelayan, pengunjung, peneliti, atau lainnya.

• Zona Inti ‘No-Take'. Zona di mana tidak boleh ada kegiatan ekstraktif sama sekali. Zona Inti harus memiliki luas setidaknya 2% (dua persen) dari total KKP.

• Zona Perikanan Berkelanjutan. Zona di mana hanya nelayan lokal yang tinggal di dalam atau sekitar KKP yang diizinkan untuk menangkap ikan, atau di mana hanya alat tangkap tertentu saja yang diizinkan untuk digunakan.

• Zona Pemanfaatan. Zona di mana tidak ada penangkapan ikan atau ekstraksi diperbolehkan, serta penyelam dan wisatawan juga diizinkan untuk masuk.

• Zona Lainnya. Adalah zona selain zona inti, zona penangkapan ikan berkelanjutan, dan zona pemanfaatan yang digunakan dan ditunjuk untuk tujuan lain, misalnya: sub-zona rehabilitasi, atau sub-zona pelabuhan, atau penggunaan lainnya.

18Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan19Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan

Panduan khusus tentang jenis-jenis kegiatan yang diperbolehkan di dalam masing-masing wilayah KKP dicantumkan dalam beberapa Peraturan Menteri seperti PP nomor 47 tahun 2016 dan PP nomor 30 tahun 201019 yaitu mengenai ‘Cara merencanakan kegiatan di dalam KKP’

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 31: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

31

Indonesia berkomitmen untuk memperluas KKP-nya menjadi 30 juta hektar pada 203020. Pembentukan KKP dapat membawa manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung kepada berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemilik usaha kecil hingga generasi yang akan datang. Selain membantu melestarikan habitat dan spesies laut penting, KKP menunjukkan dampak positif pada kinerja perikanan, yang dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat dan bisnis lokal.21 Ikan yang lebih besar dan spesies lain melepaskan lebih banyak telur, yang akan mengarah pada peningkatan kesehatan ekosistem dan pemulihan spesies.

Perlindungan jangka panjang dapat mendukung pemulihan spesies yang banyak ditangkap; salah satu dari banyak manfaat penting secara langsung yang dapat dimiliki KKP. Memastikan perlindungan spesies ikan yang lebih besar akan menghasilkan peningkatan jumlah keturunan.

Potensi pemulihan spesies ikan dalam jangka panjang menghasilkan KKP yang dirancang dan dikelola dengan baik

20https://indonesia.wetlands.org/news/press-release-making-marine-protected-areas-cornerstone-blue-economy/21Gell,Fiona&Roberts,Callum.(2003).BenefitsBeyondBoundaries:TheFisheryEffectsofMarineReserves.TrendsinEcology&Evolution.18.448-455.10.1016/S0169-5347(03)00189-7

1.4 MENGAPA KKP PENTING BAGI SAYA?

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 32: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

32

Page 33: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

33

Manfaat yang dihasilkan dari pariwisata berkelanjutan di KKP Siapa saja yang bisa mendapatkan manfaat?

Meningkatkan penjualan untuk bisnis yang sudah ada

Wisatawan yang datang sebagai efek dari pembentukan KKP, dapat memberikan dampak langsung dalam penjualan bisnis di beberapa jenis bisnis.

• Penyedia akomodasi: hotel, homestay, resor, wisma• penyedia makanan: restoran, warung, produsen makanan lokal• Penyedia transportasi: pengemudi mobil, pemilik kapal• Pembuat furniture• Pekerja konstruksi• Agen pemandu wisata

Menciptakan peluang bisnis baru

Karena KKP dapat menjadi dasar dan daya tarik baru di destinasi wisata, hal ini dapat membawa peluang bisnis di bidang-bidang baru:• Pemandu wisata• Pemandu selam• Interpretasi bahasa• Hiburan

• Masyarakat setempat• Bisnis lokal

Menciptakan peluang penghasilan baru untuk masyarakat setempat

• KKP dapat menjadi sumber pendapatan sekunder bagi masyarakat lokal.

• Masyarakat setempat dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan menyediakan layanan pendukung pariwisata seperti makanan, pemanduan wisata, penerjemah bahasa, transportasi dan cinderamata, dan berbagai hal lainnya.

• Masyarakat setempat juga dapat berbagi budaya mereka dengan menampilkan tarian dan upacara tradisional untuk wisatawan.

• Masyarakat setempat

KKP yang dirancang dan dikelola dengan baik dapat memiliki potensi dampak jangka panjang dalam pemulihan spesies ikanSelain itu, KKP dapat membantu populasi biota laut untuk kembali pulih, dan menjadi daya tarik penting bagi wisatawan sehingga menciptakan peluang bisnis baru bagi masyarakat lokal. Yang terakhir, banyaknya habitat laut yang dilindungi dalam KKP memiliki manfaat berupa penyerapan karbon misalnya seperti hutan bakau, rumput laut, dll.22

22https://indonesia.wetlands.org/news/press-release-making-marine-protected-areas-cornerstone-blue-economy/Gell,Fiona&Roberts,Callum.(2003).BenefitsBeyondBoundaries:TheFisheryEffectsofMarineReserves.TrendsinEcology&Evolution.18.448-455.10.1016/S0169-5347(03)00189-

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 34: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

34

Manfaat yang dihasilkan dari pariwisata berkelanjutan di KKP Siapa saja yang bisa mendapatkan manfaat?

Pengembangan keterampilan baru untuk masyarakat setempat

• Masyarakat setempat dapat mempelajari keterampilan baru dan memiliki profesi baru karena jasa/layanan yang baru dituntut oleh wisatawan yang mengunjungi KKP.

• Profesi di berbagai bidang seperti manajemen hotel, manajemen perhotelan, katering makanan, jasa penterjemahan/interpretasi bahasa, manajemen menyelam adalah beberapa yang akan diminta oleh wisatawan baru.

• Masyarakat setempat

Peningkatan investasi

• KKP dapat menarik investasi dari pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan/jasa di KKP

• Misalnya: pemerintah dapat berinvestasi dalam pemasangan alat tambat apung (mooring buoy) untuk digunakan kapal ketika berada di dalam KKP. Alat tambat apung akan meminimalkan kerusakan pada karang, yang memiliki dampak langsung dalam pemulihan perikanan.

• Masyarakat setempat• Bisnis lokal

Perbaikan infrastruktur

Infrastruktur seperti jalan, daerah dermaga kapal, peningkatan akses listrik, dan lainnya, dapat mengikuti seiring meningkatnya permintaan pariwisata.

• Masyarakat setempat• Bisnis lokal• Turis

Peningkatkan biomassa ikan

• KKP yang dikelola dan dirancang dengan baik berfungsi untuk mengamankan daerah pemijahan ikan yang berada di zona inti

• Seiring waktu, KKP yang dikelola dengan baik mengalami peningkatan jumlah dan ukuran ikan karena ekosistem laut yang lebih sehat dan lebih seimbang.

• Nelayan lokal• Perusahaan pengolahan ikan

Peningkatan pendapatan dari pajak

Peningkatan pendapatan dari pariwisata akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan dari pajak yang dapat digunakan untuk investasi pemerintah

• Masyarakat setempat• Bisnis lokal

Peningkatan ketahanan lingkungan dan masyarakat dari bencana

• KKP telah terbukti sebagai kawasan perlindungan penting untuk mengurangi dampak dari bencana alam. Karena KKP biasanya mencakup ekosistem pelindung seperti terumbu karang atau bakau.

• Gelombang diperlambat oleh terumbu karang sedangkan bakau adalah penahan angin yang efektif untuk mengurangi erosi.

• Masyarakat setempat• Bisnis lokal

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 35: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

35

Setelah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan (KKP), akan ada beberapa hal yang terjadi. Pertama dan yang terpenting, ketika KKP ditetapkan harus ada Badan Pengelola dan Rencana Pengelolaan. Rencana Pengelolaan adalah dokumen penting yang menjadi acuan bagi KKP, yang menjelaskan mengenai batas-batas KKP, zona, rencana kerja, penentuan anggaran untuk mengelola KKP, dan Badan Pengelolanya.

Badan Pengelola bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan yang tercantum pada dokumen Rencana Pengelolaan, yang meliputi tetapi tidak terbatas pada, penetapan dan pemungutan biaya masuk KKP, patroli, dan melaksanakan program konservasi.

Berikut ini tahapan/langkah yang diperlukan saat suatu wilayah ditetapkan sebagai KKP 1. Penyusunan dokumen pedoman dan aturan yang harus diikuti

sesuai dengan rencana dan tujuan pengelolaan konservasi.2. Pembentukan Badan Pengelola yang bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa pedoman diikuti.3. Penetapan biaya masuk yang disepakati untuk alokasi upaya konservasi.4. Penentuan zona tertentu di mana kegiatan seperti memancing,

menyelam, snorkeling akan diperbolehkan.5. Setelah KKP ditetapkan, ada beberapa kegiatan juga yang tidak

diizinkan dan dilarang. Lihatlah kegiatan-kegiatan ini di tabel informasi selanjutnya.

6. Setiap pelaku bisnis harus mendapatkan ijin untuk beroperasi untuk memastikan kegiatan bisnis diizinkan di dalam KKP.

Kegiatan apa saja yang tidak diperbolehkan di dalam KKP

• Penangkapan ikan yang merusak, seperti menangkap menggunakan sianida atau peledak.

• Mengambil atau merusak karang.• Mengambil pasir dari pantai.• Memancing dan menangap spesies yang dilindungi oleh undang-

undang yang berlaku misalnya ikan hiu, pari, duyung dan penyu.• Pembuangan limbah ke laut, seperti sampah plastik dan limbah

rumah tangga.• Mengambil telur penyu.

Perizinan bisnis dalam suatu KKPAda dua izin utama yang diperlukan untuk mendirikan bisnis dan menggunakan sumber daya dalam suatu KKP: Izin Lokasi dan Surat Izin Pengusahaan Perairan.

Izin Lokasi diperlukan untuk dapat menggunaan lokasi secara permanen, sementara Izin Pengelolaan diperlukan untuk menggunakan dan mengelola sumber daya di area tersebut, serupa dengan izin bisnis. Pemerintah Provinsi bertanggung jawab untuk mengeluarkan izin ini. Izin hanya dapat dikeluarkan jika penggunaan dan lokasi diselaraskan dengan rencana zonasi dalam KKP dan tidak terletak dalam zona inti, rute laut, zona pelabuhan, pantai, dan area yang dimiliki oleh masyarakat adat. Izin tidak akan dikeluarkan untuk kegiatan yang terkait dengan penambangan, pembuangan, dan reklamasi23.Lihat cara mendapatkan Izin ini pada Bagian 3 Cara mendapatkan izin operasi usaha di Kawasan Konservasi Perairan.

23Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 24/PERMEN-KP/2019 Tentang Tata Cara Pemberian Izin Lokasi Perairan Dan Izin Pengelolaan Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

1.5 APA YANG TERJADI SAAT SUATU WILAYAH DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN?

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 36: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

36

Pentingnya rencana pengelolaan KKPRencana Pengelolaan KKP adalah dokumen perencanaan yang menjadi panduan untuk menjalankan KKP. Hal ini merupakan bagian penting dalam proses pembentukan KKP dan wajib dimiliki oleh semua KKP yang diakui secara hukum. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) di tingkat Provinsi bertanggung jawab untuk memiliki salinan rencana pengelolaan KKP yang berada di daerahnya.

Dokumen Rencana Pengelolaan KKP ini biasanya sangat rinci, di bawah ini adalah beberapa bagian paling penting untuk menjadi pertimbangan pelaku bisnis dan masyarakat..

!ProfilKKP. Menjelaskan area KKP, daerah, dan desa yang termasuk di dalam KKP dan koordinatnya. ! Zonasi. Berisi peta KKP yang menggambarkan lokasi berbagai zona yang memiliki fungsi berbeda (Zona Inti, Zona Pemanfaatan terbatas -sub zona pariwisata-, dll.). Bagian ini juga mencakup tujuan konservasi KKP. Misalnya: spesies target yang dilindungi seperti hiu dan habitat tertentu seperti hutan bakau.

! Rencana Pengelolaan. Berisi visi dan misi KKP serta prinsip-prinsip acuan untuk pengelolaan. Pada bagian inilah rencana kerja KKP dituliskan. Di sinilah tercantum berbagai kegiatan yang telah direncanakan pemerintah untuk KKP, frekuensi kegiatan dan anggaran yang diajukan untuk 5 tahun ke depan. Misalnya: pelatihan untuk komunitas setempat, patroli berkala, serta pemantauan habitat.

Survey yang dilakukan di Kepulauan Maluku memperlihatkan kondisi ekosistem terumbu karang yang sehat. Foto©️Coral Triangle Center

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 37: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

37

Instansi pemerintah yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di dalam dan sekitar KKPAda berbagai instansi pemerintah yang terlibat dalam suatu pengelolaan KKP dengan peran yang berbeda-beda. Tabel di bawah ini memberikan ringkasan dari beberapa instansi pemerintah yang dapat membantu anda apabila anda memiliki pertanyaan terkait KKP dan rencana pariwisata berkelanjutan di wilayah anda.

Instansi Peran Apa yang bisa saya dapatkan dari instansi ini?

Dinas Pariwisata Kabupaten

Mempromosikan dan melaksanakan rencana pengembangan pariwisata tingkat kabupaten.

Dinas Pariwisata Kabupaten membuat rencana kerja tahunan yang menjadi acuan alokasi anggaran mereka.Sebagian besar Dinas Pariwisata memiliki petugas untuk mendukung promosi lokasi sebagai tujuan wisata.Anda dapat mengunjungi kantor mereka dan meminta untuk melihat rencana kerja tahunan (RIPDA) untuk memahami visi kabupaten tentang pengembangan pariwisata.Anda juga dapat mengetahui jenis pelatihan apa dan kegiatan peningkatan kapasitas apa saja yang mereka rencanakan dan bagaimana, bersama-sama, Anda dapat berkontribusi untuk mengembangkan destinasi wisata secara berkelanjutan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Mengawasi kegiatan penangkapan ikan di tingkat Kabupaten, termasuk memantau dan mencatat tangkapan ikan ,serta melaporkan penangkapan ikan illegal yang merusak lingkungan.DKP Kabupaten juga mendukung untuk melaksanakan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang pengembangan perikanan.

DKP memiliki rencana kerja tahunan yang menguraikan kegiatan dan anggaran mereka untuk setiap tahunnya.Anda dapat mengunjungi kantor DKP setempat untuk memahami upaya mereka dalam mendukung perikanan di kabupaten Anda.Anda dapat menghubungi kantor DKP setempat untuk melaporkan insiden penangkapan ikan illegal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Mengawasi kegiatan penangkapan ikan di tingkat provinsi.Badan Pengelola KKP bertanggung jawab kepada DKP Provinsi.

Anda dapat menanyakan ke kantor DKP Provinsi Anda mengenai informasi tentang zona KKP, laporan pemantauan KKP dan kegiatan lainnya.Anda juga dapat meminta kantor DKP Provinsi Anda untuk jadwal pelatihan dan pengembangan kapasitas terkait pengelolaan KKP dan panduan praktik yang baik.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 38: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

38

KKP

KKP perlu dikelola dengan baik untuk dapat menghasilkan manfaat. Mengingat banyak pihak yang terlibat dalam mengelola dan menggunakan KKP, ada beberapa aspek yang dapat menjadi ancaman dalam pengelolaan KKP dan berkontribusi pada timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan kawasan.

Penambangan pasir

Informasi lebih lanjut tentang KKP dan zonasi lihat bagian 1.3 Bagaimana cara kerja Kawasan Konservasi Perairan?

Peruntukkan Zona di KKP tidak dipatuhi

Pelaku bisnis tidak menyadari akan adanya KKP

erosi

Kepadatan wisatawan yang berlebihan

Limbah yang tidak dikelola

Bisnis tidak siap untuk menerima wisatawan

Masyarakat tidak menyadari adanya KKP serta pembagian zonanya

Kerusakan pada KKP karena aktivitas lain

Pengembangan lahan yang berdampak pada

habitat alamiah

penangkapan ikan tidak berkelanjutan

Menggunakan material yang tidak ramah lingkungan

Limbah dari aktivitas wisata

Bangunan di darat

pariwisata tidak berkelanjutan

Terlalu dekat dengan pantai

Limbah dari budidaya perikanan

penambangan (paris, terumbu karang)

aktivitas industri

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

1.6 BAGAIMANA PARIWISATA DAPAT BERDAMPAK BURUK TERHADAP KKP?

Page 39: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

39

Tanpa keterlibatan seluruh pihak, dampak buruk ini tidak hanya akan merusak habitat alami, tetapi juga berpotensi berdampak pada bisnis dan masyarakat setempat.

Masalah PenyebabBagaimana hal tersebut dapat berdampak

pada KKP?Siapa saja yang

terdampak?Apa saja dampaknya?

Kepadatan wisatawan yang berlebihan (Overcrowding)

• Tidak ada studi daya dukung maupun jumlah pengunjung maksimum yang tidak dipantau menyebabkan KKP menerima jumlah kunjungan yang berlebihan.

• Kerusakan karang dan biota laut menghambat proses biologis yang diperlukan untuk mengembalikan kawasan tersebut seperti semula.

• Merusak objek wisata alam yang indah.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Masyarakat setempat

• Turis berhenti datang karena daya tarik alam yang sudah rusak.

• Pendapatan menurun.

Pelaku bisnis tidak mengetahui adanya KKP

• Pelaku bisnis tidak terlibat dalam proses pembentukan KKP.

• Pelaku bisnis tidak tertarik untuk mempelajari tentang KKP.

• Pelaku bisnis melanjutkan praktik tidak berkelanjutan yang merusak KKP. Contoh: membuang sampah dan air limbah tanpa pengolahan ke laut.

• Aktivitas yang tidak mengusung prinsip berkelanjutan yang dapat merusak karang, populasi ikan, dan spesies lain di dalam KKP.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Turis berhenti datang karena daya tarik alam yang sudah rusak.

• Pendapatan menurun.

Kerusakan pada KKP dari kegiatan lain (mis. kegiatan menangkap ikan, limbah yang tidak dikelola)

• Nelayan menggunakan alat tangkap yang tidak berkelanjutan yang bersifat merusak (mis. bom dan sianida), atau tidak melepaskan tangkapan sampingan (mis. penyu, hiu dan pari)

• Penduduk setempat tidak memiliki infrastruktur yang tepat untuk membuang limbahnya, sehingga sampah di buang ke laut.

• Berkurangnya populasi hewan karismatik yang menarik wisatawan (mis. Penyu dan hiu), sehingga jumlah wisatawan menurun

• Sektor perikanan tidak dapat kembali seperti semula.

• Keindahan alami lokasi menyelam dan snorkeling berkurang karena sampah sehingga wisatawan berkurang

• Nelayan setempat• Bisnis Lokal• Masyarakat setempat

• Tangkapan ikan menurun.• Turis berhenti datang

karena mereka tidak dapat melihat binatang laut.

• Pendapatan menurun.

Bisnis belum siap menerima ekowisatawan

• Pelaku bisnis tidak memiliki prosedur standar minimum yang diperlukan untuk menerima wisatawan.

• Kurang tersedianya investasi untuk peningkatan kualitas pelayanan.

• Pelaku bisnis tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk melayani wisatawan, misalnya mengenai pentingnya KKP dan spesies yang ada.

• Wisatawan tidak menyukai pengalaman mereka di lokasi wisata sehingga tidak merekomendasikan lokasi ini pada orang lain dan dapat menghentikan kegiatan pariwisata

• KKP menurunnya pendapatan dari biaya masuk, menyebabkan dana yang diperlukan untuk pengawasan dan patroli menurun.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Masyarakat setempat

• Turis berhenti datang.• Penghasilan menurun.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 40: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

40

Masalah PenyebabBagaimana hal tersebut dapat

berdampak pada KKP?Siapa saja yang

terdampak?Apa saja dampaknya?

Pengembangan lahan yang berdampak pada habitat alami

• Pengembangan lahan tidak dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan KKP lainnya.

• Penambangan pasir yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pantai, mengganggu lokasi penyu bertelur, yang dapat menyebabkan penurunan populasi penyu.

• Puing-puing tanah dan limbah (plastik) dapat berakhir di lautan.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Turis berhenti datang karena kerusakan alam.

• Pendapatan menurun.

Zona dalam KKP tidak dipatuhi

• Masyarakat setempat, operator selam, bisnis pariwisata, dan orang luar tidak mengetahui pembagian zona di dalam KKP.

• Penangkapan berlebih di zona penangkapan ikan dan di zona inti dimana ikan bertelur dapat mengurangi populasi ikan dengan cepat, menyebabkan kerusakan kondisi sumber daya ikan dalam jangka panjang.

• Nelayan setempat• Masyarakat setempat

• Tangkapan ikan rendah.• Pendapatan menurun.

Pengembangan lahan

• Kegiatan pengembangan dan pembangunan lahan menyebabkan sedimen mengalir ke lautan yang berdampak pada terumbu karang.

• Limpasan sedimen dapat merusak dan bahkan membunuh terumbu karang.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Masyarakat setempat

• Turis berhenti datang karena kerusakan alam.

• Pendapatan pariwisata berkurang.

Limbah yang tidak dikelola

• Infrastruktur tidak mampu mengikuti peningkatan limbah yang dihasilkan dari peningkatan sektor pariwisata.

• Penduduk setempat tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk membuang limbahnya.

• Sampah di buang ke laut sehingga merusak karang dan membunuh hewan laut.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Turis berhenti datang karena kerusakan alam.

• Pendapatan pariwisata berkurang.

Masyarakat tidak mengetahui KKP dan zonanya

• Masyarakat setempat tidak mengetahui batas dan zona KKP.

• Memancing di zona pariwisata dapat berdampak buruk terhadap pengalaman wisatawan.

• Penangkapan ikan di zona terlarang akan menghalangi proses bertelurnya ikan dan proses rehabilitasi populasi ikan.

• Bisnis pariwisata setempat (mis. penyedia akomodasi dan transportasi)

• Nelayan.

• Turis berhenti datang karena pengalaman negatif.

• Pendapatan pariwisata berkurang.

• Penghasilan nelayan berkurang.

Erosi • Membuat bangunan di area pantai yang terlalu dekat dengan laut.

• Penambangan pasir dari daerah pesisir yang mudah mengalami erosi.

• Luas pantai berkurang.• Bangunan tidak memiliki ketahanan

terhadap bencana alam.

• Bisnis pariwisata setempat.

• Masyarakat setempat

• Bangunan yang rusak karena rusaknya tanah.

• Penurunan sektor pariwisata.

BAGIAN I: DASAR-DASAR PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 41: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

41

Pariwisata bahari ada untuk dapat dinikmati orang-orang secara bertanggung jawab dan sadar terhadap lingkungan serta keberagamannya. Ini merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya alam laut, yang dimana perlu pengelolaan yang hati-hati dan disini Kawasan Konservasi Perairan memberikan dasar yang jelas bagi para pemangku kepentingan untuk memastikan peran dari masing-masing berkontribusi terhadap keberlanjutan.

(BAPAK) RENDRA HERTIADHISpice Island Divers, Ambon Maluku

Page 42: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

42 PART II: ENGAGING IN SUSTAINABLE TOURISM—2 HOW CAN I ENGAGE IN SUSTAINABLE TOURISM IN MY MPA?

BAGIAN IIKETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN 2.1 Bagaimana kita bisa ikut terlibat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Konservasi Perairan?2.2 Bagaimana organisasi kemasyarakatan dapat membuat perbedaan positif dalam KKP?2.3 Tinjauan KKP dan Kasus Pariwisata Berkelanjutan Komodo Bunaken Nusa Penida Gili Matra Bentang Laut Kepala Burung, Raja Ampat2.4 Pentingnya menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan 2.5 Kode Etik Untuk Operator Pariwisata Berkelanjutan di Dalam Kawasan Konservasi Laut

Page 43: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

43BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Mengembangkan KKP sebagai tujuan wisata berkelanjutan adalah upaya bersama antara sektor publik dan swasta. Ada peran yang berbeda-beda untuk berbagai pihak, misalnya pemerintah desa yang berlokasi di dekat atau di dalam KKP memiliki peran berbeda dengan operator tur yang berbasis di luar daerah.

Pemerintah – desa, kabupaten, provinsi dan pusat - dapat membuat peraturan bagi penduduk dan pengunjung untuk menghormati batas-batas KKP dan zona di dalamnya. Mereka juga memantau penegakan peraturan ini.

Hotel, homestay, wisma dan restoran dapat mencegah dampak negatif terhadap KKP, karena misalnya pengelolaan limbah dari tamu mereka yang mengalir ke laut, dan juga membawa pengunjung yang dapat berkontribusisecarafinansialkeKKPdenganmembayarbiayamasukataujenis biaya lainnya.

Operator selam (Dive center) dapat menjadi sumber pekerjaan baru bagi masyarakat setempat serta mitra yang dapat berkontribusi dalam pembersihan laut dan pantai.

Operator tur/ Biro perjalanan wisata dapat membuat paket wisata baru yang memasukkan KKP sebagai salah satu destinasi wisatanya, berkontribusisecarafinansialterhadapanggaranoperasionalKKP,danjugamemilih untuk bermitra dengan akomodasi lokal, membantu bisnis lokal untuk berkembang.

Wisatawan dapat memilih untuk mendukung bisnis yang sadar lingkungan yang mematuhi peraturan KKP. Mereka juga dapat membeli kerajinan tangan dan suvenir langsung dari masyarakat setempat.

Pada akhirnya, dengan bekerja bersama, semua pemangku kepentingan ini bisa mendapatkan keuntungan dengan KKP yang berfungsi dengan baik.

Unit Pengelolan KKP, seperti misalnya UPTD, adalah elemen penting dari tata kelola KKP. UPTD misalnya, merupakan bagian dari Pemerintah Provinsi dan merupakan pelaksana kegiatan tata kelola, administrasi dan programatik KKP. Kepala UPTD dapat berkoordinasi dengan Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi. Jika ada perubahan dalam KKP, UPTD pengelolaanya bertanggung jawab untuk menginformasikannya kepada pelaku bisnis dan masyarakat setempat. Mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan pemantauan kondisibiofisik.

Pastikan untuk selalu mengecek ke UPTD sebagai pengelola KKP yang bertanggung jawab atas Kawasan konservasi untuk mendapatkan berita terbaru.

2.1 BAGAIMANA KITA BISA IKUT TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN?

Page 44: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

44

Bagaimana pemangku kepentingan yang berbeda dapat mendukung pariwisata berkelanjutan di KKP?

Pastikan desain dan bangunan desa yang baik.Masukkan rencana pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dalam anggaran desa - Rencana Pengelolaan Jangka Menengah Desa (RPJMDES)Dapat menentukan suatu lokasi yang dapat dijadikan tempat pengolahan daur ulang.Buat komposter mini untuk limbah organikMendedikasikan sebagian dari anggaran desanya untuk meminimalkan ancaman terhadap KKP, seperti pengelolaan limbahDorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam gugus tugas masyarakat dan kelompok manajemen misalnya POKMASWAS dan POKDARWISGunakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk mengelola kelompok wisata berbasis masyarakat (POKDARWIS)Buat peraturan lokal agar masyarakat setempat mematuhi zona MPA.Mengadakan kegiatan pembersihan pantai

Mengintegrasikan topik pariwisata berkelanjutan dalam proses perencanaan dokumen - Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS)Mempromosikan kode etik untuk praktik pariwisata berkelanjutanAlokasikan anggaran untuk pariwisata berbasis masyarakat dan pengembangan pariwisata berkelanjutanAlokasikan anggaran untuk penegakan hukum dan pemantauan di Kawasan Konservasi Perairan

Menyediakan personel penegak hukum untuk KKP.Alokasikan anggaran untuk operasi UPTD.

Pemerintah Desa Kementrian Pariwisata DKP Provinsi

Environment Social Economic

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 45: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

45

Integrasikan topik pariwisata berkelanjutan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) dan anggaran tahunannya. Contohnya:

pelatihan untuk masyarakat lokal tentang pengelolaan limbah;pemasangan tempat sampah di pantai dengan jumlah wisatawan yang tinggi;pelatihan wisma lokal dan pemilik homestay tentang zonasi KKP;pelatihan operator selam lokal tentang kode etik selam yang baik.

Ikuti peraturan KKP.Pasang komposter organik.Buat deposit daur ulang.Minimalkan penggunaan botol plastik untuk air, kemasan plastik, dan alat makan plastik.Pasang keterangan informasi tentang KKP beserta spesies penting dan upaya konservasi.Gunakan bahan bangunan berkelanjutan untuk bangunanMambuat kegiatan pembersihan pantai secara rutin.Beli makanan yang diproduksi secara lokal.Mempekerjakan dari masyarakat setempatLatih masyarakat setempat keterampilan baru.Beli ikan yang ditangkap secara lokal dalam pedoman keberlanjutan.Beli kerajinan tangan dan suvenir dari produsen lokal di sekitar KKP.

Ikuti peraturan KKP.Gunakan alat tambat apung (mooring buoy).Bantu pelihara alat tambat apung (mooring buoy).Berpartisipasi dalam kegiatan pemantauan KKP.Laporkan setiap insiden saat zona KKP tidak dipatuhi.Ikuti kode etik selam yang bik.Menjawab tamu singkat tentang KKP, upaya konservasi lokal dan spesies utamanya.Minimalkan penggunaan botol plastik untuk air, kemasan plastik, dan alat makan plastikMambuat kegiatan pembersihan bawah air.Membayar biaya konservasi untuk setiap tamu.Menawarkan produk dan layanan yang disediakan oleh kelompok masyarakat misalnya POKDARWIS.Menyewa pemandu selam dari komunitas lokal.Latih anggota masyarakat setempat dalam keterampilan menyelam.Beli makanan dari produsen lokal saat di pulau-pulau terpencil.

Dinas Pariwisata Hotel, homestay dan wisma Operator Selam

Environment Social Economic

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 46: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

46

Ikuti peraturan KKP.Pasang komposter organik.Buat deposit daur ulang.Minimalkan penggunaan botol plastik untuk air, kemasan plastik, dan alat makan plastikPasang keterangan informasi tentang KKP beserta spesies penting dan upaya konservasi.Gunakan bahan bangunan berkelanjutan untuk bangunan.Beli makanan yang diproduksi secara lokal.Beli ikan yang ditangkap secara lokal dalam pedoman keberlanjutan.Mempekerjakan masyarakat setempatLatih anggota masyarakat setempat dalam keterampilan baru.Menawarkan produk dan layanan yang disediakan oleh POKDARWIS.

Ikuti peraturan KKP.Masukkan informasi tentang KKP, spesies penting dan upaya konservasi.Ikuti praktik lingkungan yang baik, seperti batas kecepatan kapal, tidak mengejar dan mengganggu hewan.Gunakan bahan bangunan berkelanjutan untuk bangunan.Mendidik tamu tentang KKP dan kode etik.Pilih restoran milik lokal yang mengikuti pedoman makanan laut berkelanjutan.Masukkan tur pulau di dalam KKP.Pilih hotel kecil, wisma dan homestay milik masyarakat setempat Mempekerjakan masyarakat setempatLatih anggota masyarakat setempat dalam keterampilan baru.Menawarkan produk dan layanan yang disediakan oleh POKDARWIS.

Restoran Operator Wisata

Environment Social Economic

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 47: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

47

Edukasi Konservasi Bahari dan Aksi Bersih Pantai di Konda. Foto ©️Siti Yasmina Enita

Page 48: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

48

Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)Kelompok Masyarakat Pengawas, yang dikenal sebagai POKMASWAS adalah satuan tugas di bawah arahan Dinas Kelautan dan Perikanan di tingkat Provinsi. POKMASWAS bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan dan kegiatan lain yang terkait dengan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan. POKMASWAS terdiri dari perwakilan dari masyarakat lokal dan pemerintah. Kelompok ini adalah bentuk integrasi dan pengelolaan bersama untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan.

POKMASWAS di Pulau Ay di Provinsi Maluku misalnya, melakukan patroli di sekitar KKP setiap minggu untuk memeriksa apakah ada penangkapan ikan yang terjadi di zona larangan menangkap ikan. Mereka juga melakukan patroli di malam hari di area pantai di lokasi sarang penyu untuk memastikan mereka penyu tidak terganggu.

Masyarakat yang bertempat tinggal di dalam dan sekitar Kawasan Konservasi Perairan adalah salah satu kunci untuk memastikan keberhasilan tujuan KKP dalam jangka panjang. Peraturan di Indonesia memberi pengakuan berbagai jenis organisasi kemasyarakatan untuk terlibat dalam pengelolaan KKP, dengan mendukung keterlibatan dari masyarakat. Terdapat dua kelompok masyarakat yang saat ini aktif di banyak KKP di seluruh Indonesia yaitu POKMASWAS dan POKDARWIS, walaupun demikan hal ini tidak menutup kemungkinan untuk kelompok masyarakat lainnya untuk terbentuk membentuk kelompok di masa mendatang.

Hotel, wisma tamu, operator selam, dan operator wisata lainnya dapat bermitra dengan kelompok masyarakat, memberikan wisatawan kesempatan unik untuk terlibat dengan masyarakat saat berlibur. Contoh-contoh ini dapat menginspirasi masyarakat di lokasi dan bisnis lain untuk membentuk kemitraan kreatif.

Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)Kelompok Sadar Wisata, yang dikenal sebagai POKDARWIS adalah kelompok masyarakat di tingkat desa yang dapat dibentuk di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Sebagai bagian dari BUMDES, POKDARWIS berhak mendapatkan alokasi dari anggaran desa. POKDARWIS juga dapat dibentuk terpisah dari struktur desa, dan diorganisir secara independen oleh kelompok masyarakat di desa tersebut.

POKDARWIS dapat didirikan dengan rekomendasi dari kepala desa kepada Dinas Pariwisata Kabupaten / Kota, yang bertanggung jawab untuk memberikan dasar hukum bagi POKDARWIS untuk beroperasi. Setelah memperoleh persetujuan hukum dari Dinas Pariwisata, POKDARWIS dapat beroperasi untuk mengelola dan mengembangkan kegiatan pariwisata berbasis masyarakat. Dengan memiliki status hukum, POKDARWIS juga dapat menerima dukungan langsung dari

2.2 BAGAIMANA ORGANISASI KEMASYARAKATAN DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN POSITIF DALAM KKP?

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 49: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

49

Kementerian, terutama dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. POKDARWIS terdiri dari anggota komunitas lokal yang tinggal di desa tempat POKDARWIS berada. POKDARWIS dapat mengelola anggaran dan kegiatannya di bawah pengawasan langsung dari BUMDES dan pemerintah desa.

POKDARWIS di desa Galo-Galo di kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara menawarkan wisata snorkeling di daerah sekitar desanya. Tur snorkeling diatur melalui rotasi nelayan yang memiliki perahu yang cocok untuk membawa wisatawan dan peralatan snorkeling. LSM Reef Check Indonesia, dengan dukungan dari Proyek USAID SEA, melatih anggota POKDARWIS tentang praktik terbaik utuk melakukan snorkeling dan teknik pengarahan. Bersama dengan anggota POKDARWIS, Reef Check memetakan tempat snorkeling terbaik. Reef Check menyumbangkan peralatan snorkeling (masker, sirip, dan snorkel) ke POKDARWIS sebagai investasi awal mereka. Pendapatan dari wisata snorkeling dibagi antara nelayan dan POKDARWIS.

POKDARWIS di Mare telah menciptakan jaringan homestay. Sekitar 20 penduduk desa telah melengkapi kamar tambahan di rumah mereka untuk menerima wisatawan. LSM Reef Check Indonesia, dengan dukungan dari Proyek SEA USAID, melatih pemilik rumah untuk menyiapkan kamar bagi tamu dan dasar-dasar keramahtamahan. Melalui sistem rotasi, POKDARWIS berupaya memastikan bahwa semua pemilik rumah menerima jumlah tamu yang sama. POKMASWAS Siganoi Sorong Selatan, Papua Barat. Foto©️ Ridwan Putra

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 50: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

50

Terdapat beberapa KKP di Indonesia yang telah menjadi destinasi wisata terkenal bagi wisatawan. Pada bagian ini kita akan melihat 5 contoh taman nasional serta kawasan konservasi perairan dari Indonesia, sehingga kita bisa mendapatkan perspektif lebih lanjut mengenai gambaran dan tantangan dalam menerapkan strategi pariwisata berkelanjutan.

Kami memilih Komodo, Nusa Penida, Bunaken, Gili Matra dan Raja Ampat, karena lokasi-lokasi ini menawarkan peluang untuk membandingkan kinerja berbagai unit manajemen dari waktu ke waktu. Pada halaman-halaman berikut, kami akan memaparkan bagaimana mereka mengembangkan daerah-daerah ini dari waktu ke waktu, jenis badan pengelola, tantangan dan dampak pariwisata, pertumbuhannya serta beberapa praktik terbaik yang dapat disesuaikan dengan berbagai area perlindungan. Memahami pelajaran dari lokasi-lokasi ini dapat membantu Anda untuk merancang pengembangan pariwisata di KKP di dekat anda.

2.3 TINJAUAN KKP DAN KASUS PARIWISATA BERKELANJUTAN

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 51: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

51

1980

Taman Nasional Laut Komodo

didirikan

1993

Gili Matra didirikan

2014

Badan pengelola TN Bunaken digantikan oleh Balai Taman

Nasional Bunaken

2009

Transisi pengawasan Gili

Matra

2003

Pembuatan Prakarsa

Pengelolaan Kolaboratif Komodo

2018

Transisi UPT Nusa Penida

MPA dari tingkat kabupaten ke

provinsi

1991

Taman Nasional Laut Bunaken

didirikan

2000

Manajemen TN Bunaken

terstruktur berubah menjadi badan

manajemen lokal

2015

Mekanisme Pembiayaan

Berkelanjutan didirikan

2004

Jejaring KKP Raja Ampat didirikan

2010

KKP Nusa Penida

didirikan

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 52: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

52

Taman Nasional Komodo dipilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Alam yang baru oleh UNESCO. Lokasi ini adalah rumah bagi Komodo - kadal raksasa yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia ini dan memiliki daya tarik ilmiah yang besar untuk dipelajari dari segi evolusi mereka. Perairan di sekitar Pulau Komodo memiliki keanekaragaman hayati laut yang kaya dan juga merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang, suatu area dengan keanekaragaman hayati laut terumbu karang terkaya di dunia dan mega fauna seperti, pari manta, penyu, paus, lumba-lumba, dan duyung.

Taman Nasional Komodo secara resmi ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980. Luas cakupan awalnya yaitu 72.000 ha lalu kemudian diperluas menjadi 219.322 ha pada tahun 1984 dikarenakan perluasan wilayah laut dan bagian dari daratan Flores. Di bawah ini adalah peta Taman Nasional Komodo dan zona saat ini.

Tipe Kawasan: Taman Nasional LautTahun Penetapan: 1980Luas Kawasan Dilindungi: 219.322 hektar

a. Komodo

Peta Zonasi Taman Nasional Komodo

Sumber: Balai Taman Nasional Komodo, 2000.

Zona Inti

Zona Rimba

Zona Perlindungan Bahari

Zona Pemanfaatan Wisata Daratan

Zona Pemanfaatan Wisata Bahari

Zona Pemanfaatan Khusus Pelagis

Zona Khusus Penelitian dan Pelatihan Daratan

Zona Khusus Penelitian dan Pelatihan Bahari

Zona Khusus Pemukiman Masyarakat Tradisional

Zona Pemanfaatan Traditional Daratan

Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 53: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

53

PERTUMBUHAN PARIWISATAJumlah pengunjung ke Komodo meningkat secara drastis dari 36.000 pengunjung pada tahun 2009 menjadi 176.830 pengunjung pada tahun 2018 - peningkatan mengejutkan sebesar 391%. Pada awalnya, peraturan di Taman Nasional Komodo tidak mengizinkan pengembangan pariwisata di dalam Taman Nasional. Akibatnya, Labuan Bajo, kota terdekat dengan Komodo, menjadi pusat akomodasi, restoran, dan operator hotel. Labuan Bajo yang dahulunya merupakan desa nelayan yang tenang telah berubah menjadi hotspot pariwisata, menampung lebih dari 140 akomodasi mulai dari hotel bintang 5 hingga hotel dan penginapan milik lokal yang lebih kecil - termasuk jaringan hotel besar seperti resor AYANA yang menawarkan paket mewah. Peraturan yang melarang pembangunan akomodasi di Taman Nasional diubah pada tahun 2017, dan telah memacu perkembangan baru di wilayah tersebut.

Menyelam atau snorkeling adalah salah satu atraksi utama, dan sebagian besar operator pariwisata menawarkan paket untuk menyelam atau snorkeling. Dengan demikian, pemantauan jumlah pengunjung dan dampaknya terhadap ekosistem sangat penting bagi ekosistem laut.

PENGELOLAANTaman Nasional Komodo telah mengalami beberapa perubahan manajemen sejak didirikan pada tahun 1980. Pada tahun 1995, LSM The Nature Conservancy (TNC) mulai melaksanakan program konservasi yang mencakup kegiatan seperti peningkatan kesadaran, pembangunan konstituensi, pemantauan penangkapan ikan dengan bahan peledak yang merupakan salah satu ancaman utama di Taman Nasional Komodo.

Pada tahun 2003, pemerintah menyetujui pembentukan Prakarsa Pengelolaan Kolaboratif Komodo dan pembentukan perusahaan bersama antara TNC dan PT Putri Naga Komodo untuk melanjutkan proses perencanaan bisnis24. Dibawah pantauan Departmen Kehutanan (sekarang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (sekarang Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya) serta PT. Putri Naga Komodo dapat beroperasi di bawah payung skema kolaborasi manajemen.,

Pengelolaan Taman Nasional Komodo secara hukum merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tetapi pemerintah provinsi NTT baru-baru ini menyuarakan niatnya untuk mengambil alih pengelolaan taman nasional dan pada akhir tahun lalu pemerintah pusat mengumumkan kemungkinan rencana untuk menutup taman nasional bagi pengunjung selama satu tahun untuk meningkatkan populasi komodo dan rusa, sumber makanan utama bagi komodo, dalam upaya melestarikan ekosistem wilayah tersebut sambil melakukan renovasi.

Saat itu, PKA25 Balai Taman Nasional Komodo dan PT. Putri Naga Komodo bekerja bersama untuk melindungi sumber daya Taman Nasional yang luas. PT. Putri Naga Komodo (PNK) adalah perusahaan bersama. Di bawah Prakarsa Pengelolaan Kolaboratif Komodo (KCMI) yang didanai Bank Dunia, PNK bekerja sama dengan otoritas Taman Nasional Komodo bekerja untuk melindungi keanekaragaman hayati laut dan darat yang unik serta mengembangkan Taman Nasional Komodo sebagai tujuan ekowisata untuk kepentingan masyarakat lokal dan generasi masa depan.

24HK/42/Tahun 2003.25Perlindungan dan Konservasi Alam

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 54: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

54

Dampak Positif Negatif

Lingkungan • Perlindungan hukum terhadap 219.322 hektar habitat laut yang merupakan rumah bagi biota karismatik seperti duyung dan pari manta.

• peningkatan biomassa ikan• meningkatkan penangkapan ikan di luar KKP• Penurunan yang signifikan dalam tingkat historis

penangkapan ikan ilegal dan merusak yang merajalela di tahun-tahun sebelumnya di pulau-pulau tersebut

• Meningkatnya permintaan akan makanan laut termasuk penggunaan teknik penangkapan ikan yang merusak, misalnya penggunaan dinamit di dalam Taman Nasional Komodo masih terjadi.

• Peningkatan sampah plastik dan limbah manusia serta oli mesin yang memasuki laut.

• Kepadatan pada lokasi tertentu baik di darat maupun di laut menyebabkan degradasi ekosistem dan habitat.

Sosial • Masuknya transmigrasi domestik dan ekspatriat ke dalam kawasan untuk mencari pekerjaan sebagai hasil dari pertumbuhan pariwisata

• Protes dari warga terhadap dua pengembang swasta yang ditetapkan untuk membangun restoran dan akomodasi di Kepulauan Komodo pada tahun 2018

• Peningkatan standar hidup orang-orang yang tinggal di daerah tersebut

• Komunitas tradisional mengalami pengaruh dari luar, mengurangi kebiasaan tradisional.

• Meningkatnya akses dan ketersediaan perangkat televisi, radio, dan mobilitas yang meningkat mempercepat laju perubahan.

• Kepadatan di banyak lokasi atraksi utama baik di dalam maupun di bawah air menyebabkan pengalaman pengunjung yang tidak menyenangkan

• Protes dari warga terhadap dua pengembang swasta yang ditetapkan untuk membangun restoran dan akomodasi di Kepulauan Komodo pada tahun 2018.26

Ekonomi • Peningkatan pemasukan ke dalam daerah• Diperoleh pendapatan sebesar Rp 32 miliar dari kunjungan

wisata ke Taman Nasional pada tahun 2018, meningkat dari Rp 29 miliar pada tahun sebelumnya.

• Peraturan Taman Nasional Komodo tidak mengizinkan akomodasi atau jenis pembangunan lain apa pun di dalam batas-batas Taman Nasional.

• Meningkatnya peluang kerja di sektor perhotelan (hotel, restoran) untuk melayani pengunjung yang datang, tetapi kebanyakan staf adalah pendatang daripada masyarakat setempat.

• Tingkat inflasi yang tinggi, biaya hidup semakin mahal terutama dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu..

• Relatif, terjadi korupsi dalam cara penggunaan dan pengelolaan retribusi antara perusahaan swasta dan pemerintah.

DAMPAKAda dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari pertumbuhan pariwisata.

26Mongobay.com, Bassten Gokkon, August 2018

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 55: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

55

TANTANGANMengatasi praktik penangkapan ikan yang merusak dan ilegal adalah salah satu tantangan utama Taman Nasional Komodo sejak didirikan. Pertumbuhan populasi, dan dampak yang terkait, seperti peningkatan sampah dan limbah rumah tangga, juga merupakan ancaman bagi Taman Nasional. Selain itu, peningkatan pariwisata yang cepat di daerah tersebut mengancam ekosistem laut.

Rencana pengelolaan saat ini belum dikelola secara efektif dan rencana zonasi yang komprehensif belum diselesaikan.

PRAKTIK YANG BAIKPerlindungan daerah oleh jagawana. Komitmen penjaga alam oleh masyarakat, yang disebut Jagawana, telah menunjukkan komitmen masyarakat untuk melestarikan daerah tersebut. Jagawana bekerja dari jam enam pagi sampai jam lima sore membimbing para turis melalui area daratan Taman Nasional Komodo. Jagawana bertugas di Kepulauan Komodo dengan pengetahuan yang cukup tentang pulau-pulau tempat tinggal komodo sampai kebiasaan hewan purba ini.

Koalisi sektor swasta untuk mempromosikan penyelaman yang aman dan berkelanjutan. Dive Operators Komodo (DOCK) adalah organisasi yang terdiri dari operator selam lokal yang merasa perlu untuk mulai bekerja sama untuk memasang alat tambat apung (mooring buoy) baru di Taman Nasional; antara tahun 2001 dan 2006, terdapat 46 tambatan baru yang ditempatkan di dalam Taman Nasional dan alat tambat apung yang lama diperbaiki. Di dalam organisasi terdapat anggota aktif sebanyak 16 operator selam yang sepenuhnya berkontribusi pada operasional taman nasional. Anggota DOCK telah setuju untuk menerapkan panduan penyelaman yang lebih ketat untuk memastikan bahwa operasi mereka sesuai dengan praktik terbaik penyelaman internasional dan juga berkomitmen untuk terus mengikuti standar yang disyaratkan dalam kegiatan yang dinamis dan berkembang pesat ini.

DOCK juga melakukan kegiatan pemantauan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di dan sekitar Taman Nasional Komodo untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah. Melalui penggunaan media sosial - Facebook dan Instagram - mereka menjalankan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal dan bisnis tentang mengenai topik keselamatan, pengurangan limbah, dan praktik pengelolaan limbah.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 56: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

56

Taman Nasional Bunaken mencakup 89.065 hektar area yang terdiri dari daratan (3%) dan laut (97%). Taman Nasional ini terletak relatif dekat dengan Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Taman Nasional ini terdiri dari lima pulau yaitu Bunaken, Manado Tua, Siladen, Montehage dan Nain. Kawasan konservasi ini merupakan bagian dari wilayah Indo-Pasifikyangmenampungkeanekaragamanhayatilauttertinggididunia.Hal ini menjadi alasan utama mengapa daerah ini dilindungi. Daerah ini merupakan rute migrasi beberapa hewan yang dilindungi dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi sektor perikanan dan pariwisata. Selain keanekaragaman hayati, Taman Nasional Bunaken juga merupakan tempat dimana hewan langka dan terancam punah dapat ditemui misalnya duyung, paus, penyu dan lumba-lumba. • Setidaknya terdapat 58 genera dan sub-genera terumbu karang.• Jumlah jenis ikan diperkirakan mencapai 2.000 spesies.• Kedalaman air terdalam sekitar 1.360 meter terletak antara Manado

Tua dan Montehage.• Terdapat sekitar 25 lokasi penyelaman di Bunaken

PERTUMBUHAN PARIWISATATerdapat lebih dari 30 resor di pulau kecil Bunaken (8,08 kilometer persegi), menawarkan aktivitas penyelaman scuba dan snorkeling sebagai daya tarik utama mereka. Sebagian besar akomodasi berukuran sedang - maksimal 40 kamar - dan tidak ada hotel bertingkat tinggi di pulau itu. Dulunya, destinasi wisata yang sepi ini menarik wisatawan terutama penyelam dari Eropa, namun saat ini sebagian besar pengunjungnya berasal dari Cina dan Singapura, dengan berbagai pengalaman tingkat menyelam dan snorkeling yang beragam. Tersedianya penerbangan langsung dari kota-kota di Cina ke Manado - bandara terdekat ke Bunaken - telah berkontribusi pada perubahan komposisi wisatawan di Bunaken.

Tipe Kawasan: Taman Nasional LautTahun Penetapan: 1991Luas Kawasan Dilindungi: 89.065 hektar

b. Bunaken

Peta Zonasi Pulau Bunaken, Taman Nasional Bunaken

Sumber: World Database on Protected Areas (WDPA) via ProtectedPlanet.net

Pemukiman

Zona Inti

Zona Pemanfaatan Pariwisata

Zona Tradisional

Zona Rimba

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 57: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

57

27https://en.antaranews.com/news/127760/north-sulawesi-eyes-boosting-tourist-arrivals-through-bunaken-festival28Supit, A. (2007). Impact of tourism visit toward change of coral reefs condition in Bunaken Island North Sulawesi Province29https://www.liputan6.com/regional/read/2518380/pesona-bunaken-kian-meredup-ini-penyebabnya?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F30https://travel.kompas.com/read/2016/07/23/191700427/Pemprov.Sulut.Pertanyakan.Retribusi.di.Bunaken31https://travel.kompas.com/read/2014/05/05/0807000/Turis.Keluhkan.Pungutan.di.Bunaken

Kementerian Pariwisata Indonesia menetapkan Sulawesi Utara sebagai rising star dari sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2019, karena industri pariwisatanya telah mencatat pertumbuhan sebesar 600% selama empat tahun terakhir. Sekitar 120.000 wisatawan asing mengunjungi Sulawesi Utara pada tahun 2018, naik dari 20.000 pada tahun 2015, 40.000 pada tahun 2016, dan 80 ribu pada tahun 201727. Bunaken merupakan destinasi utama dan paling populer di Sulawesi Utara.

Ada sekitar 10.000 hingga 12.000 wisatawan yang menyelam di Bunaken per tahun, sedangkan kapasitas maksimum hanya 8.000-9.000 orang per tahun28. Hal Ini menunjukkan bahwa kegiatan wisata telah melampaui daya dukung lingkungan.

PENGELOLAANSejak didirikan, Taman Nasional Bunaken telah memiliki tiga struktur manajemen yang berbeda. Dari tahun 1991 hingga 2000, pengelolaan dan pendanaannya diperoleh dari pemerintah pusat. Pada tahun 2000, badan pengelola lokal yaitu Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken (DPTNB) dibentuk melalui peraturan baru. Di bawah peraturan baru, biaya masuk kawasan adalah IDR 75.000 untuk pengunjung asing dan IDR 25.000 untuk pengunjung domestik. Operator selam, melalui Asosiasi Olahraga Air Sulawesi Utara, bertanggung jawab untuk mengumpulkan biaya masuk orang asing dan desa bertanggung jawab atas pengunjung domestik. DPTNB mengelola pendapatan biaya masuk yang dibagi antara pemerintah

daerah (20% dari pendapatan) dan sisanya dialokasikan untuk operasional dan upaya konservasi Taman Nasional.Pada 2014, DPTNB diubah dan digantikan oleh Balai Taman Nasional Bunaken, diawasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 29. Biaya masuk direvisi pada tahun 2015: IDR 150.000 per tahun atau IDR 50.000 per hari untuk pengunjung asing dan IDR 5.000 per hari untuk pengunjung domestik30. Pengunjung asing dapat memilih antara biaya harian atau tahunan. Meskipun ada biaya masuk yang ditetapkan oleh badan pengelola, kelompok nelayan mengenakan biaya tambahan Rp50.000 untuk wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Bunaken.31

Tampaknya kontrol atas pengelolaan wilayah konservasi masih tumpang tindih antara dua lembaga pemerintahan yang berbeda. Masyarakat setempat menuntut revisi untuk sistem pembayaran dan pengelolaan kawasan konservasi, dan LSM menganggap pemerintah memiliki kapasitas yang kurang untuk mengelola Taman Nasional. Ada juga isu-isu mengenai warga negara tertentu yang didorong untuk mengunjungi Taman Nasional dengan paket liburan murah, telah membuat perjanjian khusus untuk tidak membayar biaya masuk sehingga membuat jengkel komunitas penyelam setempat. Selain itu, wisatawan telah melaporkan berbagai degradasi lingkungan laut karena kepadatan wisatawan berlebih serta penyelam dengan tingkat keterampilan rendah dan perenang snorkel yang menyentuh terumbu karang. Hal ini mengakibatkan buruknya reputasi komunitas penyelam lokal dan mengurangi kunjungan wisatawan.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 58: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

58

TANTANGAN• Pengelolaan Taman Nasional yang tumpang tindih oleh berbagai

badan yang berdampak pada usaha penegakan dan implementasi dari rencana pengelolaan.

• Kesulitan dalam mengelola anggaran yang diterima dari Taman Nasional karena pendapatan yang diterima harus melalui pemerintah pusat dan kurangnya transparansi pada anggaran yang dialokasikan ke Taman Nasional.

• Degradasi ekosistem laut dikarenakan intensitas tinggi dari kegiatan pariwisata seperti penyelaman, penggunaan jangkar, dan snorkeling.

• Degradasi yang disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti penambangan terumbu karang dan penangkapan ikan menggunakan sianida.

DAMPAK

Dampak Positif Negatif

Environmental • Degradasi terumbu karang akibat penggunaan jangkar.• Penyelam pemula dan perenang snorkel yang menginjak karang.• Limbah dari resor dan oli mesin.

Social • Status kepemilikan atas tanah penduduk hilang karena investasi dan pengembangan.

Economic • Peluang kerja baru untuk masyarakat setempat.• Pendanaan operasional Taman Nasional dari biaya masuk

Taman Nasional.

• Kebijakan yang tidak jelas dan implementasi sistem biaya yang membingungkan sehingga menimbulkan keresahan beberapa pihak.

• Kebocoran ekonomi dari investasi asing.

PRAKTIK YANG BAIKKeterlibatan sektor swasta melalui Asosiasi Olahraga Air Sulawesi Utara (NSWA). NSWA terdiri dari 14 operator selam sebagai anggota dan berfokus pada pendidikan, pembukaan lapangan kerja dan penegakan zona di Taman Nasional. NWSA telah terlibat dalam kegiatan berikut ini: mendukung bisnis pariwisata dengan memperkerjakan penduduk desa, merekrut penduduk desa untuk berpartisipasi dalam kegiatan patroli Taman Nasional, melarang penggunaan jangkar, dan mendukung LSM untuk pemantauan ilmiah.

Kepemimpinan sektor swasta dalam gerakan pembersihan area pesisir dan laut. Terdapat satu resor dan operator selam yang menjadi sorotan di Bunaken karena upayanya untuk mempromosikan pembersihanpantaidanlautsecarateratur.ResorMurexDivemelakukan pembersihan rutin di tiga area pantai. Mereka menggunakan jaring, mengumpulkan plastik dan sampah lainnya di lokasi penyelaman.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 59: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

59

Kepulauan Nusa Penida terletak di tenggara pulau Bali, Indonesia. Kecamatan Nusa Penida terdiri dari tiga pulau yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan dengan 16 desa dan 46 desa tradisional (adat). Sebanyak 45.580 penduduk tinggal di pulau ini dan bergantung pada perikanan, budidaya rumput laut, wisata bahari pertanian serta peternakan sebagai mata pencaharian utama mereka.

Kepulauan Nusa Penida ditetapkan sebagai KKP dengan tujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dan laut yang paling beragam di dunia serta melestarikan ekosistem kepulauan seraya mempertahankan mata pencaharian masyarakat. Nusa Penida memiliki 296 spesies karang dan 576 spesies ikan serta habitat bagi spesies unik dan karismatik seperti; penyu, hiu, lumba-lumba, paus, manta dan mola-mola.

KKP Nusa Penida dicadangkan pada tahun 2010 melalui komitmen Pemerintah Kabupaten Klungkung dan ditetapkan pada tahun 2014 oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Pada 2017, KKP Nusa Penida ditempatkan di bawah yurisdiksi Pemerintah Provinsi Bali sebagai implementasi penerapan UU No. 24 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Sistem zonasi Nusa Penida MPA terdiri dari empat zona dengan tujuh sub-zona: zona inti, zona perikanan tradisional, zona wisata bahari, zona sakral, zona wisata bahari khusus, zona budidaya rumput laut dan zona pelabuhan. Melalui sistem zonasi ini, 20.070 hektar area perairan di Nusa Penida dilindungi.

Zona suci dalam sistem zonasi KKP Nusa Penida bertujuan untuk

Tipe Kawasan: Kawasan Konservasi PerairanTahun Penetapan: 2010Luas Kawasan Dilindungi: 20,057 hektar

c. Nusa Penida

Peta Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida

Sumber: Coral Triangle Atlas, 2013

Alur Laut

Titik Koordinat Batas Luar

Zona Inti

Zona Perikanan Bahari Khusus

Zona Pariwisata Bahari

Zona Suci

Zona Budidaya Rumput Laut

Zona Pelabuhan

Zona Perikanan Tradisional

Terumbu karang

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 60: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

60

menggabungkan pengetahuan lokal dan situs keagamaan tradisional. Di zona suci tersebut terdapat kegiatan keagamaan yaitu Nyepi Segara. Nyepi Segara atau Nyepi di laut adalah penghormatan bagi Dewa Baruna (Dewa Laut Bali) dan satu hari dalam setahun, semua aktivitas laut di KKP Nusa Penida dihentikan.

PERTUMBUHAN PARIWISATAPenetapan suatu kawasan menjadi sebuah KKP menunjukkan bahwa ada sesuatu yang penting dan unik di tempat tersebut yang perlu dilestarikan. Keunikan Nusa Penida telah menarik wisatawan untuk datang ke tempat ini. Keindahan pulau dan bawah lautnya telah menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang dan menikmati pulau ini. Pengumpulan data dari Unit Pengelola KKP Bali dengan Coral Triangle Center (CTC) pada 2019-2020 menunjukkan bahwa ada lebih dari 1.000 orang mengunjungi pulau itu dalam satu hari. Pariwisata di Nusa Penida telah memberikan manfaat ekonomi yang sangatsignifikanbagimasyarakatdantelahmenjadisumbermatapencaharian utama bagi masyarakat pesisir di Nusa Penida. Selain dampak ekonomi yang sudah dirasakan oleh masyarakat setempat, peningkatan kunjungan wisatawan juga memberi tekanan pada pulau itu. Polusi plastik, kerusakan ekosistem, dan tekanan pada biota perairan adalah beberapa hal yang terjadi di Nusa Penida sebagai akibat dari pengembangan pariwisata.

PENGELOLAANPada tahun 2008, The Nature Conservancy (TNC) memfasilitasi prosesidentifikasipotensiwilayahKabupatenNusaPenidauntukmenjadi KKP dan Coral Triangle Center (CTC) mulai bekerja di kawasan tersebut sejak 2010. Lima tahun pertama di awal tahap persiapan membutuhkan biaya sekitar US $ 100.000 per tahun untuk

survei biologis dan sosial ekonomi, pemantauan, patroli pengawasan, pelatihan, penjangkauan publik, pemasangan pelampung tambat dan pencatat suhu, melakukan penelitian dan juga untuk membuat dokumen perencanaan.

Nusa Penida ditetapkan sebagai KKP dengan tujuan melestarikan biota dan ekosistem, memastikan keberlanjutan pariwisata serta keberlanjutan mata pencaharian masyarakat. Semua tujuan pembentukan KKP ini dapat tercapai jika pengelolaan yang efektif dilakukan. Unit Pengelola KKP Bali, KKP bersama dengan CTC serta dukungan dari mitra berkomitmen untuk mendorong manajemen KKP yang efektif di Nusa Penida. Kegiatan pengelolaan seperti: pengawasan rutin dengan polisi laut dan Angkatan Laut Indonesia, pemantauan kesehatan terumbu karang, pemantauan pemanfaatan sumber daya, penelitian tentang Mola dan Manta, pengembangan kapasitas untuk para pengelola KKP, program penjangkauan dan penyadaran, dan program kelompok masyarakat bersama dilakukan untuk mengarah pada manajemen yang efektif.

Tantangan utama dalam pengelolaan KKP Nusa Penida adalah dana manajemen yang terbatas sementara aktivitas penggunaan semakin meningkat. Pengelolaan KKP Nusa Penida membutuhkan dana setidaknya 1,7 miliar rupiah setiap tahun untuk manajemen minimum dan untuk manajemen maksimum diperlukan sekitar 5 miliar rupiah per tahun. Pendanaan saat ini dari alokasi dana pemerintah masih sangat minim sehingga pemenuhan dana manajemen masih didukung oleh para pihak sebagai mitra kerja. Keterbatasan pendanaan ini perlu segera ditindaklanjuti dengan mengembangkan mekanisme pendanaan yang berkelanjutan sehingga manajemen dapat lebih efektif. Tanpa dukungan dana yang memadai, akan sulit untuk memastikan kesesuaian pola pemanfaatan dengan sistem zonasi KKP.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 61: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

61

DAMPAK

Dampak Positif Negatif

Lingkungan • Perlindungan atas 20.057 hektar habitat laut yang merupakan tempat tinggal bagi spesies karismatik seperti mola-mola dan pari manta.

• Meningkatnya sampah plastik dan limbah dari kegiatan manusia.• Kegiatan snorkeling yang tidak bertanggung jawab, menyebabkan kerusakan.

Sosial • Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan• Lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat Penangkapan ikan

tradisional masih diperbolehkan di sebagian besar wilayah KKP.

• Bisnis tur kapal yang tidak mempekerjakan atau mengonsumsi produk dari masyarakat setempat.

Ekonomi • Pendirian usaha kecil yang dimiliki oleh masyarakat setempat seperti homestay.

• Bisnis budidaya rumput laut masyarakat setempat berhenti disebabkan penurunan kualitas air laut.

TANTANGANTantangan paling nyata yang ditemui di KKP Nusa Penida adalah kepadatan pariwisata akibat tingginya jumlah wisatawan yang mengunjungi KKP.

Peningkatan permintaan paket wisata sehari dari wisatawan yang berlibur di Bali telah mendorong pertumbuhan perusahaan wisata kapal hariansepertiQuicksilver,BountydanBaliHaiCruiseyangmembawalebih dari 200 wisatawan per hari saat musim ramai. Perusahaan-perusahaan ini menjalankan operasional secara mandiri sehingga hanya memberikan manfaat ekonomi sedikit hingga tidak sama sekali bagi masyarakat setempat.

Kepadatan juga berkontribusi pada peningkatan produksi limbah di daerah tersebut. Tanpa sistem dan infrastruktur pengelolaan limbah yang tepat, banyak sampah berakhir di lautan menyebabkan citra buruk di media masa tentang Nusa Penida.

Selain itu, tidak adanya studi daya dukung untuk KKP membuat tidak mungkin untuk menentukan jumlah pengunjung yang diperbolehkan beroperasi di dalam KKP setiap tahun. Dengan demikian, tidak ada kontrol terhadap jumlah pengunjung yang menimbulan risiko bagi keberlanjutan jangka panjang dari lokasi ini sebagai destinasi wisata.

Terdapat pula tantangan perihal tata kelola yang berdampak pada pengelolaan Nusa Penida, khususnya transisi UPT KKP dari tingkat kabupaten ke provinsi pada tahun 2018. Selama masa transisi, UPT tidak menerima alokasi anggaran, dan oleh karena itu, tidak dapat melakukan kegiatan pemantauan dan pengawasannya.

PRAKTIK YANG BAIKKode Etik untuk Berinteraksi dengan Mola. Mola merupakan salah satu spesies paling menarik bagi penyelam yang mengunjungi Nusa Penida. Kode Etik ini bertujuan untuk memberikan pengalaman menyelam yang aman dengan tetap menjaga dampak seminimal mungkin untuk mola dan habitatnya. Kode etik ini dibuat sebagai upaya bersama dari pemerintah, LSM dan mitra sektor swasta selam di Bali.

Kemitraan dalam pemantauan kesehatan karang tahunan. Mitra operator selam di Nusa Penida bekerja sama dengan UPT KKP dan CTC untuk melakukan pemantauan kesehatan terumbu setiap tahunnya. Diharapkan dengan melakukan kegiatan bersama ini, dukungan untuk pengelolaan KKP Nusa Penida dapat dilakukan untuk jangka panjang dan mitra wisata selam memahami kondisi terumbu karang saat ini.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 62: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

62

Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP) terdiri dari tiga pulau yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan yang terletak di Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Kehidupan laut yang beragam yang meliputi Hiu-karang sirip-hitam (Carcharhinus melanopterus), Hiu-karang sirip-putih (Triaenodon obesus), Lepu ayam (Pterois volitans), Belut-moray belang (Gymnothorax moringa), Penyu hijau (Chleonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), berbagai jenis pari seperti Pari-elang tutul (Aetobatus narinari), Pari manta (Manta alfredi) dan banyak lagi ditemukan di Taman Wisata Perairan Gili Matra.33 Terumbu karang di Gili Matra memiliki luas total 227,6 hektar atau sekitar luasan yang sama dengan luas pulau Gili Trawangan. Rata-rata, karang keras di Gili Matra mencakup 40,1% wilayah terumbu karang dan sisanya adalah karang lunak. Ada sekitar 109 jenis karang keras dari 14 famili dan 44 genesis. Ekosistem rumput laut di TWP Gili Matra mencakup 44,5% di wilayah pesisir di Gili Trawangan, 42,5% wilayah pesisir di Gili Meno dan 53,8% wilayah pesisir di Gili Air.

PERKEMBANGAN PARIWISATATaman Wisata Perairan Gili Matra memiliki jumlah kunjungan wisatawan tertinggi di Nusa Tenggara Barat dengan 32,30% dari total jumlah kunjungan wisata di Provinsi ini. Taman Wisata Perairan ini tentu menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata Nusa Tenggara Barat. Menurut data tahun 2014, Gili Trawangan umumnya menerima hingga 43.000 wisatawan per bulan.34 Selain itu, pertumbuhan kedatangan wisatawan ke Gili Matra meningkat

Tipe Kawasan: Taman Wisata Perairan Tahun Ditetapkan: 1993Luas Kawasan Dilindungi: 2,954 hektar

d. Gili Matra

Peta Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Gili Matra

33GiliParadise.2006.“Diving the Gili Islands Information”. [online] http://www.gili-paradise.com/gilis-information/dive-the-gilis/ [Accessed 1 August 2018 at 5.58pm]34NationalGeographicIndonesia.2014.“KunjunganWisatawankeGiliTrawanganMeningkat30Persen“.[online]Availableat:http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/05/kunjungan-wisatawan-ke-gili-trawangan-meningkat-30-persen. [Accessed 23 February 2017 at 2.20 pm]

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Sumber: Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang

Zona inti

Zona pelabuhanZona pemanfaatan

Zona rehabilitasi biorocksZona perikanan berkelanjutan

Ekosistem terumbu karangSub Zona Perikanan Berkelanjutan Karang

Page 63: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

63

35Department of Tourism North Lombok District.36BA. 01/Menhut-IV/2009 – BA. 108/MEN.KPIII/2009.

lebih dari 30% per tahun dan melihat ke belakang dari tahun 2011 hingga 2016, peningkatan keseluruhan selama kurun waktu 5 tahun tersebut tercatat melampaui 100% dalam peningkatan jumlah kedatangan wisatawan.35

Gili Trawangan adalah pulau tersibuk dan lebih dikenal sebagai 'distrik pesta' di Taman Wisata Perairan Gili Matra. Ada berbagai layanan yang ditawarkan di pulau-pulau di kawasan Taman Wisata Perairan Gili Matra mulai dari akomodasi kelas rendah, menengah dan tinggi, operator selam, restoran, bar dan layanan pariwisata lainnya. Sebagian besar masyarakat lokal yang mendiami pulau-pulau tersebut umumnya mengandalkan industri pariwisata sebagai mata pencaharian mereka. Industri pariwisata telah mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dalam beberapa tahun terakhir, yang menghasilkan sejumlah dampak buruk termasuk degradasi terumbu karang, erosi

pantai, masalah dengan pengelolaan limbah, pengembangan yang tidak sah atau tidak sesuai izin, penangkapan ikan ilegal dan keresahan antara orang Indonesia dan orang Barat/Ekspatriat yang memiliki bisnis di Taman Wisata Perairan Gili Matra.

PENGELOLAANKawasan Gili Matra pertama kali didirikan pada tahun 1993. Pada tahun 2001, Gili Matra didirikan sebagai Kawasan Konservasi Cagar Alam Laut, di bawah pengawasan Kementerian Kehutanan Indonesia. Namun, pada 2009, pengawasan Gili Matra dialihkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.36 Saat ini, Gili Matra dijadikan sebagai Taman Wisata Perairan dan dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.

DAMPAK

Dampak Positif Negatif

Lingkungan • Degradasi terumbu karang dari penggunaan jangkar.• Menginjak karang oleh perenang snorkel dan penyelam pemula.• Meningkatnya limbah cair dan padat dari layanan akomodasi wisata di pulau-pulau• Peningkatan limbah oli mesin yang tercemar di laut.

Sosial • Status kepemilikan tanah penduduk lokal yang hilang karena dorongan investasi dan pengembangan pariwisata.• Komunitas lokal dipinggirkan dan 'disembunyikan' dari citra pariwisata.• Kurangnya keterlibatan dari masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata di pulau mereka.• Degradasi budaya lokal dan kesenjangan sosial antara masyarakat lokal dan pelaku industri pariwisata.

Ekonomi • Peluang kerja baru untuk komunitas lokal.

• Pendanaan untuk kegiatan Kawasan Konservasi Perairan dengan adanya biaya masuk kawasan.

• Ketidakpastian kebijakan yang berlaku dan implementasinya• Kebocoran ekonomi dari investasi asing.• Kesenjangan ekonomi antara komunitas lokal dan ekspatriat/bisnis pariwisata

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 64: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

64

TANTANGANPengelolaan Kawasan Konservasi Perairan di Taman Wisata Perairan Gili Matra. Pergeseran pengelolaan Gili Matra telah menghambat pengelolaan yang efektif. Selain itu, kurangnya sistem pengelolaan yang melibatkan para pelaku bisnis dan masyarakat lokal secara inklusif menjadikan lebih sulit bagi pemerintah untuk mengelola kawasan itu sendiri. Di sisi lain, unit pengelola Taman Wisata Perairan Gili Matra tidak memiliki kantor di dalam kawasan. Unit pengelola memiliki kantor di Pelabuhan Pemenang, di daratan Lombok yang membutuhkan biaya tambahan untuk pemantauan kawasan dan tidak secara langsung dapat melihat apa yang terjadi di dalam Taman Wisata Perairan tersebut.

Peran dan keterlibatan masyarakat lokal dalam industri pariwisata. Dengan investasi asing yang besar di Gili Matra, masyarakat lokal terdesak ke tengah pulau dan kehilangan hak milik tanah mereka karena desakan dan dorongan pengembang. Ini merupakan tantangan besar terkait bagaimana cara menempatkan masyarakat lokal sebagai prioritas pengembangan pariwisata, karena mereka yang mendiami pulau tersebut tidak menerima manfaat dan malah dipinggirkan dari pengembangan industri pariwisata di pulau mereka.

PRAKTIK YANG BAIKGili Eco Trust dan SATGAS (Satuan Tugas). Gili Eco Trust adalah LSM lokal yang berbasis di Gili Trawangan yang berfokus pada lingkungan berkelanjutan dan ekowisata. Sementara SATGAS adalah satuan tugas yang dipimpin oleh masyarakat setempat yang mendukung pemantauan di Taman Wisata Perairan Gili Matra. Secara Bersama, Gili Eco Trust dan SATGAS telah menciptakan gerakan bersama untuk mendidik, mempromosikan dan melibatkan bisnis di pulau-pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air untuk berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan seperti pembersihan pantai secara teratur, mengumpulkan sumbangan konservasi, melakukan kegiatan daur ulang, melakukan pemantauan terumbu karang, dan melakukan pengelolaan limbah untuk bisnis. Namun, beberapa kegiatan mereka menjadi kontroversial setelah Gili Eco Trust menerapkan sumbangan sukarela ke operator selam untuk berkontribusi dan mendukung kegiatan konservasi di Gili Matra itu tanpa dasar hukum dan / atau persetujuan dari pemerintah. Dana dari donasi sukarela ini digunakan untuk mempertahankan operasi Gili Eco Trust dan SATGAS.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 65: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

65

Peta Zonasi TWP Gili Matra di Gili Trawangan, Lombok. Image ©️Anton Muhajir

Page 66: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

66

Raja Ampat adalah area kepulauan seluas 70.000 km² yang tergabung dari daratan dan lautan. Raja Ampat memiliki lebih dari 1.500 pulau kecil yang mengelilingi empat pulau utama Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo, yang terletak di Provinsi Papua Barat. Kawasan perairannya memiliki keanekaragaman hayati laut yang terkaya di bumi - terdapat sekitar 75% dari total spesies karang dunia dan lebih dari 1.750 spesies ikan terumbu karang. Selain habitat bawah laut, Raja Ampat di Papua juga rumah bagi lebih dari setengah luasan hutan bakau di Indonesia, dan sekitar 14% dari luas hutan bakau dunia. Selain pari manta, hiu dan spesies laut penting lainnya, terdapat Abun yang merupakan pantai tempatbersarangyangterbesardiduniauntukpenyubelimbingPasifikyang dimana saat ini sangat terancam punah.

LSM Internasional ternama seperti Conservation International, The Nature Conservancy, WWF dan LSM lainnya telah mendukung komunitas lokal dan pemerintah untuk membangun jejaring kawasan konservasi sejak awal 2000-an. Jaringan Bentang Laut (BLKB) -Bird’s Head Seascape- Papua terdiri dari 12 kawasan konservasi perairan yang mencakup 3,6 juta hektar area. Masing-masing Kawasan Konservasi Perairan secara formal berada dibawah pengelolaan badan pemerintah yang berbeda yaitu Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Faktor pembeda yang berkontribusi pada keberhasilan penciptaan jaringan kawasan ini adalah kemauan dan kesiapan politik - dari tingkat kabupaten dan provinsi - untuk melindungi keanekaragaman hayati laut.

Tipe Kawasan: Jaringan Kawasan Konservasi Bentang Laut Kepala Burung Raja Ampat yang mencakup 12 Kawasan Konservasi Perairan di Raja AmpatTahun Ditetapkan: 2004Luas Kawasan Dilindungi: 3.6 Juta hektar

e. Bentang Laut Kepala Burung, Raja Ampat

Kawasan Konservasi Perairan di Bentang Laut Kepala Burung, Papua Barat

Sumber: Conservation International, 2018.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 67: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

67

Koalisi lebih dari 70 donor bergabung untuk menciptakan mekanisme pendanaan jangka panjang untuk jaringan Bentang Laut Kepala Burung. Hal ini tercipta karena adanya kerja sama skala global antara LSM, komunitas lokal, pemerintah provinsi dan kabupaten, serta bisnispariwisata.Kerjasamatersebutmerupakanfiturpentingyangberkontribusi pada pembentukan dan suksesnya koalisi ini. Peran konservasi diserahkan dari LSM kepada pemerintah daerah setelah fase pembangunan kapasitas melalui proses yang panjang untuk memastikan kapasitas dan keahlian pemangku kepentingan lokal memadai, serta mereka dapat menjadi pemimpin dalam penelitian dan pengelolaan Kawasan konservasi.

PERTUMBUHAN PARIWISATADikarenakan lokasi Raja Ampat yang tergolong jauh dan terpencil, jarak, ketersediaan, dan keterbatasan penerbangan berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata yang tergolong lambat. Regulasi setempat memberlakukan pembatasan jumlah akomodasi yang dapat beroperasi di Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 20 saja. Akomodasi-akomodasi tersebut saat ini berfokus pada kegiatan menyelam dan snorkeling sebagai daya tarik utama, dan menjadikan habitat bawah laut sebagai aset terpenting mereka. Untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal bersama konservasi laut, LSM telah mendukung penciptaan jaringan homestay lokal sebagai penyedia akomodasi. Selain penginapan berupa resort untuk kelas atas dan homestay, terdapat lebih dari 70 kapal liveaboard yang beroperasi di perairan Raja Ampat.

Pariwisata tumbuh dengan rata-rata 30% per tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kapal liveaboard yang mengunjungi Raja Ampat semakin banyak, menyebabkan kepadatan di area-area utama/inti Kawasan Konservasi di Raja Ampat. Belajar dari insiden kapal pesiar yang menabrak terumbu karang, maka peraturan baru perlu ditetapkan untuk mengontrol jumlah pengunjung dan meminimalisir kerusakan pada terumbu karang dan ekosistem.

PENGELOLAANKemitraan antara Conservation International, Rare, The Nature Conservancy, World Wide Fund for Nature (ID), World Wildlife Fund (AS), dan Universitas Papua menciptakan program pemantauan ekologi di Bentang Laut Kepala Burung Papua (Bird’s Head Seascape). Sejak tahun 2010, melalui kemitraan yang dimulai oleh CI, TNC, WWF-ID, telah dilakukan pemantauan ekologis - kepadatan dan biomassa populasi ikan dan pengukuran persentase tutupan karang - dalam sembilan KKP.

Selain pemantauan ekologis, Bentang Laut Kepala Burung Papua (Bird’s Head Seascape) memantau pola dan tren tata kelola sumber daya laut di delapan KKP yang mencakup empat Kabupaten di Papua Barat.

Bentang Laut Kepala Burung Papua (Bird’s Head Seascape) menggunakan papan nilai dari Bank Dunia untuk menilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi. Dari penilaian terakhir untuk tahun 2016, menunjukkan bahwa secara umum, manajemen kawasan terus membaik, meskipun tingkat peningkatan bervariasi di antara setiap KKP dalam jaringan tersebut.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 68: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

68

DAMPAK

Dampak Positif Negatif

Lingkungan • Pembentukan tim patroli lokal.• Pengurangan praktik penangkapan ikan yang merusak menjadi kurang dari 1%• 90% pengurangan penangkapan ikan berlebihan oleh nelayan luar.• Rata-rata 114% peningkatan biomassa ikan di dalam KKP Raja Ampat.• Rata-rata 12% peningkatan tutupan karang hidup di seluruh KKP.

• Meningkatnya sampah plastik dan limbah manusia mulai berdampak pada kesehatan lingkungan dan karang.

• Kapal pesiar yang kandas di terumbu karang dan kerusakan lingkungan lainnya akibat kepadatan berlebih dari kegiatan pariwisata selama musim ramai.

Sosial • Sistem homestay telah mendorong pariwisata berbasis masyarakat dan berkontribusi pada pendapatan lokal

• Peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal dari resort• Diversifikasi keterampilan lokal untuk memasukkan industri perhotelan dan operator selam

Ekonomi • Pekerjaan baru dan peluang karier untuk komunitas lokal.• Pendanaan pengelolaan KKP dengan adanya biaya masuk ke kawasan.• Tingkat pertumbuhan pariwisata tahunan rata-rata 30%

TANTANGANPeningkatan pariwisata di wilayah Raja Ampat menciptakan peluang bagimasyarakatsetempatuntukmendiversifikasipendapatanmerekayang biasanya dari penangkapan ikan. Dengan dukungan dari organisasi eksternal, beberapa penduduk menyediakan kamar di rumah mereka untuk ditawarkan sebagai akomodasi bagi pengunjung yang mengarah bagi pembentukan asosiasi homestay. Dengan menggunakan situs web sebagai saluran pemasaran utamanya, asosiasi homestay, mempromosikan pilihan akomodasi yang terjangkau. Namun, masih ada tingkat berbeda dalam kualitas layanan yang ditawarkan di antara setiap homestay.

Tingkat kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris tidak sama di seluruh homestay. Ini membuat sulit bagi wisatawan yang tidak dapat berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan tuan rumah mereka. Standar keamanan untuk snorkeling tidak sama di semua homestay. Beberapa homestay tidak memberi tahu tamu mereka tentang praktik terbaik dalam melakukan snorkeling atau menemani mereka selama snorkeling. Hal ini mengakibatkan beberapa wisatawan melakukan snorkelling sendiri dan terbawa arus hingga sangat jauh dari titik masuk mereka.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 69: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

69

PRAKTIK YANG BAIKKolaborasi luar biasa dari LSM, pemerintah daerah dan kegiatan di Bentang Laut Kepala Burung menciptakan beberapa praktik terbaik yang dapat diadaptasi oleh KKP lain atau jaringan KKP di Indonesia.

Menggunakan studi daya dukung (carrying capacity) untuk menentukan jumlah maksimum pengunjung. Conservation International melakukan studi daya dukung untuk menentukan jumlah pengunjung yang dapat ditangani oleh kawasan tersebut tanpa menimbulkanancamansignifikanterhadaplingkunganalam.Tolokukurini memungkinkan otoritas pengelola untuk mengatur di pintu masuk ke KKP, menjaganya pada tingkat yang tidak mengancam keberlanjutan jangka panjang.

Unit Pengelola dibentuk sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk memberikan lebih banyak otonomi atas pendapatan KKP. Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) di Raja Ampat didirikan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagaistrategiuntukmemastikankeberlanjutanfinansialKKPdiRajaAmpat37.BLUDdapatsecarafleksibelmenggunakanPenerimaanNegara Bukan Pajak yang dihasilkan oleh biaya masuk untuk menutup biaya pengelolaan38. Ini adalah area pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan sistem BLUD.

37Regent Regulation No. 18 Year 2014 on the Environmental Service Fee by the Marine Protected Area Technical Management Authority under the Raja Ampat Marine and Fisheries Agency.38Raja Ampat Regent Decree No. 61 of 2014.

Pembentukan mekanisme pembiayaan jangka panjang untuk menutupi biaya pengelolaan yang sedang berlangsung. The Walton Family Foundation dan koalisi lebih dari 70 donor secara kolektif menginvestasikan lebih dari 65 juta dollar Amerika untuk pembentukan mekanisme keuangan jangka panjang (dana perwalian). Dana perwalian ini disebut Blue Abadi Fund yang dibentuk pada tahun 2017. Blue Abadi Fund bertujuan untuk memfasilitasi pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dengan memberikan dana bantuan kepada masyarakat dan organisasi lokal serta menghasilkan sumber pendapatan daerah. Koalisi Kepala Burung Bentang Laut membentuk kelompok kerja pembiayaan berkelanjutan yang bermitra dengan Dewan Penasihat Papua untuk memastikan bahwa biaya pengelolaan KKP dapat dikelola dalam jangka panjang. Bentang Laut Kepala Burung menetapkan bahwa investasi minimum 7,7 juta dollar Amerika juta per tahun diperlukan untuk menjaga kelestarian KKP di Bentang Laut Kepala Burung Papua. Sebagian besar dana, 6,7 juta dollar akan ditujukan ke lembaga-lembaga lokal. Proyeksi pendapatan untuk KKP termasuk kontribusi tahunan sebesar 3 juta dollar dari anggaran pemerintah Indonesia, 1,4 juta dollar dari biaya masuk, 1,4 juta dollar dari dana perwalian Bentang Laut Kepala Burung dan 800.000 dollar dari LSM melalui kegiatan mereka, menyisakan sekitar 1 juta dollar sebagai celah pendanaan yang akan dicari oleh koalisi Bentang Laut Kepala Burung Papua.

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 70: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

70

Wisatawan ke Indonesia kebanyakan berasal dari China, Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Ekowisata adalah segmen wisata khusus dan jumlah kedatangannya belum didokumentasikan secara terpisah di Indonesia. Permintaan akan wisata alam dan ekowisata tergolong tinggi dan akan terus tumbuh, khususnya dari pasar Eropa. Dengan demikian, penting untuk bisnis dan operator wisata untuk siap menerima wisatawan dari berbagai negara, dengan selera dan preferensi yang berbeda-beda.

Sulit untuk memukul rata apa yang akan membuat pengalaman liburan berkesan dan luar biasa bagi semua wisatawan. Tetapi dengan meningkatnya kesadaran tentang ekowisata dan keinginan untuk meninggalkan dampak positif pada destinasi wisata yang mereka kunjungi menjadi semakin populer dan berkembang, kita dapat melihat beberapa unsur tertentu yang krusial untuk ekowisata.

Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing. Sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Indonesia tidak fasih berbahasa Indonesia, tetapi mereka mungkin fasih berbahasa Inggris. Penting agar staf anda dapat berbicara dalam bahasa asing dan menyediakan materi informasi dalam setidaknya satu bahasa asing (Bahasa Inggris). Tidak dapat berkomunikasi mungkin membuat beberapa wisatawan frustasi dan membuat mereka kurang menikmati liburan mereka.

Perbandingan kualitas harga. Ekowisata, seperti halnya wisatawan di segmen khusus lainnya, mempertimbangkan rasio harga dan kualitas akomodasi dan kegiatan yang mereka pesan. Mereka ingin memberikan dampak positif pada lokasi yang mereka kunjungi, mereka juga ingin memastikan bahwa layanan yang mereka pilih sesuai dengan harga yang dibayarkan. Mereka bersedia membayar lebih untuk akomodasi yang secara konkret menunjukkan bahwa mereka berkontribusi kepada masyarakat setempat dan tidak merusak lingkungan alam, tetapi mereka tidak akan merasa nyaman membayar lebih untuk sebuah layanan saja.

Pastikan tamu Anda senang. Kepuasan tamu adalah konsep utama dalam pemasaran, dan hal ini berperan dalam menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan. Meskipun wisatawan ekowisata tertarik berkunjung ke suatu lokasi karena keanekaragaman hayati, sebagai penyedia layanan anda harus memastikan tingkat kepuasan tamu anda. Pastikan staf anda dilatih untuk bertanya kepada tamu apakah ada sesuatu yang dapat dibantu untuk membuat waktu menginap/berkunjung mereka menjadi lebih baik dan memperlakukan semua pelanggan dengan hormat dan setara.

Pastikan kebersihan. Memastikan bahwa akomodasi, operator selam, dan restoran anda bersih dan higienis, adalah prioritas utama. Pastikan area toilet anda bersih, ada tisu toilet dan dan wastafel untuk tamu mencuci tangan yang tersedia. Penyedia akomodasi harus selalu memastikan kamar dan area umum/bersama tetap bersih dan rapi.

2.4 PENTINGNYA MENCIPTAKAN PENGALAMAN UNIK BAGI WISATAWAN

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 71: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

71

Pengalaman unik meninggalkan bekas yang kuat di dalam memori. Memori itu akan membuat orang teringat dan rindu untuk kembali merasakannya lagi. Seperti di Morotai, kearifan lokalnya lah yang membuat Morotai unik dan berbeda dibandingkan daerah lain di Indonesia.

(IBU) SHERLY TJOANDAIstri Bupati Kabupaten Pulau Morotai

Page 72: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

72

Bisnis yang beroperasi di dalam atau di sekitar KKP dapat mengadopsi kode etik dalam operasinya untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan, mendukung pengelolaan KKP dan juga melindungi aset utamanya yaitu ekosistem laut. Berdasarkan praktik terbaik internasional, kami merekomendasikan kode etik berikut ini39:

KODE ETIK UNTUK OPERATOR PARIWISATA BERKELANJUTAN1. Menjaga kelestarian alam tempat yang dikunjungi.2. Tidak dengan sengaja mengganggu atau menyentuh satwa liar atau mengganggu habitat satwa liar.3. Lebihefisiendalampenggunaansumberdaya alam dan laut, seperti air dan listrik.4. Mengelola limbah cair dan padat dengan benar.5. Berusahalah untuk mengurangi plastik sekali pakai.6. Kembangkan dan terapkan program daur ulang untuk bisnis/kegiatan anda.7. Hormati adat dan budaya masyarakat setempat.8. Mendukung perusahaan, seperti (resort, hotel, perusahaan transportasi, pemandu wisata, dll) yang mengadopsi dan menerapkan kode

etik pariwisata berkelanjutan.9. Mempekerjakan orang-orang yang memahami dan menghormati budaya lokal dan lingkungan.10. Bagikan pedoman/panduan kepada pengunjung untuk menginformasikan dan mendidik mereka tentang praktik lingkungan yang baik dan

sejarah budaya daerah 11. Melatih staf tentang konservasi laut, pengelolaan limbah, dan tentang budaya setempat.12. Gunakan produk dari wilayah setempat yang akan bermanfaat bagi ekonomi masyarakat setempat dan jangan membeli barang yang

terbuat dari hewan dan tumbuhan yang terancam, hampir punah atau dilarang.13. Operasikan bisnis/kegiatan sesuai dengan peraturan terkait penggunaan Kawasan Konservasi Perairan.14. Mematuhi undang-undang dan standar keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang..

39The Ecotourism Society.

2.5 KODE ETIK UNTUK OPERATOR PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DALAM KAWASAN KONSERVASI LAUT

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 73: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

73

Penginapan homestay tradisional yang ada di daratan Raja Ampat merupakan contoh baik untuk konstruksi pembangunan ramah lingkungan. Masyarakat lokal menjadi pemilik dan pengelola penginapan-penginapan ini. Foto©️ The Raja Ampat Homestay

BAGIAN II: KETERLIBATAN DI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 74: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

74

3.1 ‘Bagaimana cara’ … menerapkan praktik pariwisata yang baik untuk mendukung pariwisata bahari berkelanjutan

3.2 Cara mendapatkan/mengurus izin usaha di Kawasan Konservasi Perairan

3.3 Cara menjadi wisatawan ekowisata yang baik di Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia

3.4 Cara memilih operator wisata untuk kegiatan snorkeling3.5 Cara melakukan snorkeling yang baik dan ramah lingkungan3.6 Cara melakukan kegiatan wisata yang ramah lingkungan 3.7 Pemasangan alat tambat apung (Mooring Buoys)3.8 Kode etik menyelam3.9 Standar minimum keselamatan untuk operator selam3.10 Cara berinteraksi dan melihat binatang laut saat3.11 Cara berinteraksi dengan hiu paus3.12 Cara melihat penyu dari perahu3.13 Cara berinteraksi dengan penyu3.14 Cara melihat situs penyu bertelur 3.15 Cara berenang dengan pari manta 3.16 Cara yang baik membersihkan sampah dari dalam laut

3.17 Cara merencanakan kegiatan di dalam KKP3.18 Cara membuat panduan untuk wisatawan3.19 Cara memberi manfaat bagi masyarakat setempat di sekitar

KKP3.20 Cara memilih dan membeli ikan yang berkelanjutan3.21 Cara mengurangi penggunaan energi3.22 Cara mengelola penggunaan air secara efisien3.23 Cara mengelolah air limbah3.24 Cara mengelola limbah padat3.25 Cara mengurangi pengunaan plastic sekali pakai3.26 Cara mengurangi ancaman mikroplastik3.27 Cara membuat komposter skala kecil3.28 Cara mendaur ulang3.29 Cara Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Wisata Kecil

4 Deklarasi komitmen etika untuk Pariwisata Berkelanjutan5 Referensi untuk bacaan lebih lanjut6 Kontak Penting7 Daftar Pustaka

BAGIAN IIIMENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 75: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

75BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Bagian ini membahas tentang implementasi praktik-praktik penting yang akan berkontribusi pada pariwisata bahari berkelanjutan. Tabel di bawah ini menunjukkan jenis dampak-dampak - lingkungan, sosial dan/atau ekonomi - dan para pemangku kepentingan yang dapat menerapkan praktik-praktik tersebut. Bagian ini membahas tentang praktik-praktik terbaik yang dapat dilakukan di Kawasan Konservasi Perairan.

Turis yang bertanggung jawab saat berada di lautPenyedia wisata dan pariwisata yang

bertanggung jawab: Perlindungan Lingkungan dan Sumber Daya

Tanggung jawab pemangku kepentingan dalam Pengembangan Pariwisata

Cara yang baik membersihkan sampah dari dalam laut

Cara menjadi wisatawan ekowisatawan (wisatawan peduli lingkungan) yang baik di Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia

Cara mendapatkan/mengurus izin usaha di Kawasan Konservasi Perairan

Cara memilih dan membeli ikan yang baik Cara memasang alat tambat apung

Cara memilih operator wisata untuk kegiatan snorkeling

Cara mengurangi penggunaan energi Standar minimum keselamatan untuk operator selam

Cara melakukan snorkeling yang baik dan ramah lingkungan

Cara mengelola penggunaan air secara efisien Cara membuat panduan untuk wisatawan

Kode Etik Menyelam Cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai

Cara memberi manfaat bagi masyarakat setempat di sekitar KKP

Cara berinteraksi dan melihat satwa di laut Cara mengurangi ancaman plastik mikro Cara mengurangi konsumsi bahan bakar di kapal wisata kecil

Cara berinteraksi dengan hiu paus Cara mengelolah air limbah

Cara melihat penyu dari perahu Cara mengelola limbah padat

Cara berinteraksi dengan penyu Cara membuat komposter skala kecil

Cara melihat situs penyu bertelur Cara mendaur ulang

Cara berenang dengan pari manta Cara merencanakan kegiatan di dalam KKP

3.1 ‘BAGAIMANA CARA’ … MENERAPKAN PRAKTIK PARIWISATA YANG BAIK UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA BAHARI BERKELANJUTAN

Page 76: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

76

Pelaku bisnis diwajibkan untuk mendapatkan izin operasi di wilayah yang dinyatakan sebagai Kawasan Konservasi Perairan. Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah yang sederhana untuk membantu anda mengetahui prosesnya.

1. Izin dapat dikeluarkan untuk:a. Warga Negara Indonesia.b. Perusahaan dengan status hukum yang berlaku.c. Koperasi dibentuk oleh komunitas.

2. Ada dua izin utama yang diperlukan:a. Izin Lokasi. Ini adalah izin pertama yang anda perlukan dan ini

menjadi dasar untuk kemudian mengeluarkan izin pengelolaan dan izin lain yang mungkin diperlukan. Izin ini akan dikeluarkan dengan mempertimbangkan beberapa faktor utama;i. Jenis dan ukuran bisnisii. Daya dukung areaiii. Kawasan/ruang yang diperlukan untuk mendukung bisnisiv. Teknologi yang digunakanv. Potensi dampak terhadap lingkungan yang mungkin disebabkan

b. Izin Pengelolaan. Izin pengelolaan yang Anda ajukan untuk pemanfaatan pariwisata alam perairan di Kawasan Konservasi adalah Surat Izin Pengusahaan Alam Perairan (SIPPAP) yang akan berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dengan ketentuan registrasi ulang setiap 5 (lima) tahun. Kegiatan pengusahaan pariwisata alam perairan yang dimaksud yaitu penyediaan infrastruktur pariwisata alam perairan, penyediaan peralatan kegiatan pariwisata alam perairan, penyediaan jasa transportasi, dan jasa pramuwisata.

3. Mengajukan Izin Lokasi. Anda harus mengirimkan permintaan Anda ke Lembaga OSS40 (Online Single Submission). Anda harus mengajukan proposal dengan serangkaian persyaratan untuk mendapatkan izin ini. Rincian dokumen yang diperlukan yang diperlukan dapat diperiksa dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan 24 / PERMEN / KP / 2019 dan situs web Lembaga OSS yang dapat diakses secara online.

4. Mengajukan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan di Kawasan Konservasi Perairan. Setelah Izin Lokasi diperoleh, Anda dapat mengajukan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan. Permohonan SIPPAP diajukan melalui Lembaga OSS dengan melampirkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan 24 / PERMEN / KP / 2019 dan situs web Lembaga OSS.

Izin untuk Komunitas Lokal. Ada opsi alternatif bagi komunitas lokal untuk mendapatkan izin. Komunitas lokal dapat memperoleh izin melalui dukungan dan fasilitasi dari pemerintah tingkat kabupaten / kota. Pemerintah daerah akan membantu komunitas lokal mendapatkan izin. Komunitas lokal harus memenuhi serangkaian standar dan mengumpulkan dokumen yang diperlukan untuk diserahkan. Anda diharuskan menghubungi aparat pemerintah setempat.

Untuk perincian lebih lanjut tentang dokumen dan standar yang disyaratkan, anda dapat mengakses Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan 24 / PERMEN / KP / 2019.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

40OSS (Online single submission)/ Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik adalah sebuah portal pendaftaran izin usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

3.2 CARA MENDAPATKAN/MENGURUS IZIN USAHA DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Page 77: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

77

Anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) di Pulau Sula, Maluku Utara, mengikuti pelatihan untuk pemantauan dan pengumpulan data kelautan dan perikanan dengan tujuan menegakkan regulasi Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Foto©️Yoga Putera

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Anda dapat menggunakan liburan anda sebagai peluang untuk berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat anda pertimbangkan saat berlibur di Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia.

9. Jangan pernah mengganggu satwa liar atau menyentuh karang ketika anda snorkeling atau menyelam.

10. Membayar biaya masuk konservasi ke badan pengelola KKP.11. Berpartisipasi dalam kegiatan dengan masyarakat setempat.

Tanyakan akomodasi anda apakah mereka menjalankan kegiatan berikut atau apakah mereka tahu lembaga/orang yang menjalankannya:• Edukasi lingkungan.• Pembersihan pantai.• Program daur ulang

Tanyakan pada operator selam anda tentang Kawasan Perlindungan Perairan (KKP)1. Spesies apa yang dapat ditemukan di dalam KKP?2. Apakah ada zona yang berbeda di dalam KKP?3. Jangan membuang sampah atau membuang sampah ke laut.4. Pilih akomodasi yang dimiliki oleh masyarakat lokal untuk

penginapan anda.5. Coba langkah-langkah penghematan energi ini:

• Matikan lampu saat anda meninggalkan kamar.• Mematikan AC ketika anda tidak berada di kamar.• Cabut semua perangkat dari sumber saat tidak mengisi daya.

6. Cobalah strategi pengurangan limbah ini:• Bawa botol air minum anda sendiri.• Minta isi ulang air di restoran dan hotel.• Bawalah set garpu, pisau, dan sendok yang dapat digunakan kembali.• Tolak sedotan plastik.• Minta gelas yang bisa digunakan kembali dan tolak gelas plastik.

7. Saat anda makan di luar, pilihlah makanan anda dengan bijak.• Tanyakan buah dan sayuran apa yang sedang musim.• Jangan membeli spesies langka, terancam atau dilindungi seperti

penyu, hiu atau pari.• Jangan membeli ikan yang terlihat terlalu kecil.

8. Beli souvenir buatan tangan dari komunitas lokal! Tetapi pastikan mereka tidak terbuat dari penyu, karang, bulu burung atau spesies lainnya.

3.3 CARA MENJADI EKOWISATAWAN (WISATAWAN PEDULI LINGKUNGAN) YANG BAIK DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI INDONESIA

Page 78: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

78

Memilih operator wisata untuk membawa anda tur snorkeling dapat menjadi tantangan. Berikut adalah beberapa tips untuk anda dalam memilih operator wisata dengan mempertimbangkan keselamatan dan konservasi kawasan yang anda kunjungi.

• Pilih operator yang menerapkan prinsip konservasi. Ini dapat diketahui melalui media promosi dan fasilitas yang mereka tawarkan, seperti:›› Memperkenalkan lingkungan dan ekosistem yang akan dikunjungi;›› Menekankan dan menerapkan pelatihan buoyancy serta

memberlakukan larangan untuk menyentuh dan / atau menginjak binatang atau karang;

›› Menggunakan alat tambat apung (mooring buoy) secara bertanggung jawab;

›› Secara aktif mendukung dan terlibat dalam kegiatan konservasi.

• Pastikan operator tur anda memiliki peralatan yang memadai untuk menyelam dan snorkeling.

• Pastikan operator tur anda memiliki peralatan P3K yang memadai.• Pastikan bahwa pemimpin selam memiliki keahlian dan

pengalaman yang memadai dan memiliki setidaknya ‘dive master’ untuksertifikatselammerekabagikegiatanmenyelam.41

41Responsible Marine Tourism Activity. Best Environmental Equitable Practices Diving, Snorkeling, Recreational Fishing, Jet Skiing, Parasailing. WWF- Indonesia, 2015.

Survey yang dilakukan di Kepulauan Maluku memperlihatkan kondisi ekosistem terumbu karang yang sehat. Foto©️Coral Triangle Cente

3.4 CARA MEMILIH OPERATOR WISATA UNTUK KEGIATAN SNORKELING

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 79: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

79

42Responsible Marine Tourism Activity. Best Environmental Equitable Practices Diving, Snorkeling, Recreational Fishing, Jet Skiing, Parasailing. WWF- Indonesia, 2015.

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat pengalaman snorkeling anda berkesan dan mencegah kerusakan pada lingkungan dan mengganggu spesies laut

• Pilih titik masuk dan keluar dengan hati-hati untuk menghindari terumbu karang dan memastikan keamanan.

• Pertahankan posisi anda tetap horizontal ketika anda berada di dekat atau di atas terumbu karang. Idealnya, anda setidaknya 50 cm (19 inci) dari substrat bagian bawah.

• Jangan menyentuh terumbu karang atau hewan laut. Selain kemungkinan menyakiti diri sendiri, karang dan sebagian besar hewan laut sangat rentan terhadap sentuhan manusia.

• Jaga jarak yang aman dari terumbu karang atau hewan laut yang mungkin anda temui.

• Perhatikanfinsandadangerakantubuhandauntukmenghindarikontak dengan karang atau kemungkinan mengaduk pasir/sedimen bagian bawah.

• Jangan berdiri dan / atau bersandar di dasar laut atau di terumbu karang.

• Jangan mendekati atau mengganggu hewan yang akan naik ke permukaan air, terutama hewan yang perlu bernafas seperti penyu, ular, dan mamalia laut lainnya.

• Jangan mengejar, mengganggu, atau menunggang hewan laut.• Jangan memegang terumbu selama safety stop. Sesuaikan daya

apung/bouyancy Anda.

• Jangan mengambil apa pun dari alam atau membeli hewan atau produk turunannya sebagai souvenir

• Menghormati budaya dan kearifan lokal masyarakat adat di sekitar lokasi. Ini bervariasi dari kode etik berpakaian hingga pembatasan untuk mengunjungi lokasi tertentu.

• Jangan membuang limbah anda di lautan atau lokasi snorkeling dan area pantai

• Jika anda mengambil foto, ingatlah bahwa keselamatan hewan dan diri anda jauh lebih penting daripada foto anda.

• Jika anda snorkelling atau menyelam di malam hari, HINDARI menyentuh atau membangunkan binatang tidur. Juga waspada terhadap hewan nokturnal yang mencari makan di malam hari (seperti belut moray).

Catatan untuk perenang snorkel: • Latih keterampilan berenang anda untuk berenang menuju area

berbatu.• Untuk perenang yang kurang berpengalaman, pertimbangkan

untuk mengenakan jaket pelampung untuk meningkatkan daya apung anda dan berenanglah dengan pemandu wisata.42

3.5 CARA MELAKUKAN SNORKELING YANG BAIK DAN RAMAH LINGKUNGAN

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 80: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

80

Operator tur dan komunitas yang menawarkan wisata snorkeling bisa bekerja sama untuk memastikan berlangsungnya praktik yang baik untuk lingkungan dalam Kawasan Konservasi Perairan. Untuk memastikan anda menjalankan tur snorkeling dengan lancar dan berkontribusi positif terhadap lingkungan, berikut beberapa tips.

• Terapkan kebijakan "jangan menyentuh". Memberitahu penyelam dan perenang snorkel bahwa kebijakan

"jangan menyentuh" berlaku untuk semuanya. Kebijakan ini dapat diperkuat dengan mendorong penggunaan jaket pelampung untuk perenang yang tidak berpengalaman.

• Memberikan panduan tentang kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan laut.

Beri tahu tamu anda tentang pentingnya dan kerentanan ekosistem pesisir dan terumbu karang serta dampak negatif yang diakibatkan oleh snorkeling yang tidak bertanggung jawab.

• Kenali lokasi wisata anda, terutama jika itu termasuk dalam kawasan konservasi.

• Memahami dan mematuhi aturan yang berlaku di lokasi kegiatan, termasuk zona di mana kegiatan pariwisata mungkin dapat dan/atau mungkin tidak dapat dilakukan.

• Ingatkan tamu anda untuk menghormati budaya dan kearifan lokal masyarakat adat di sekitar lokasi. Ini bervariasi dari cara berpakaian hingga pembatasan untuk mengunjungi lokasi tertentu.

• Pastikan kapten kapal anda memahami aturan penggunaan jangkar dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab.

• Beri tahu otoritas setempat tentang gangguan atau kerusakan lingkungan yang diamati selama kegiatan wisata di lokasi untuk membantu pemantauan.

• Ingatkan tamu anda untuk selalu menghormati lingkungan laut, termasuk satwa liar yang tinggal di sana.

• Jika memungkinkan, anda dapat membagi peserta perjalanan wisata menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang berpengalaman dan kelompok yang kurang berpengalaman menyelam/berenang.

Untuk kelompok yang sedikit pengalaman menyelamnya, bawa mereka ke daerah dengan cakupan terumbu karang yang kurang padat dan pastikan mereka menyelam/berenang tidak terlalu dekat dengan substrat bawah.

• Operator harus memiliki rencana darurat jika terjadi insiden selama kegiatan. Mulai dari memberikan pertolongan pertama, menugaskan penanggung jawab saat ada interogasi, dan mengetahui lokasi fasilitas / pusat kesehatan. Rencana ini harus diketahui oleh setiap staf terutama pemandu yang menemani turis ke lokasi kegiatan.

• Pastikan perangkat komunikasi anda memadai dan berfungsi dengan baik.

• Pastikan anda menyediakan tempat sampah.• Bantu pemerintah setempat untuk menilai kapasitas daya dukung

menyelam di wilayah Anda. Bekerja dengan operator lain dan pihak berwenang setempat untuk menilai daya dukung kegiatan menyelam terutama di lokasi-lokasi populer dapat membantu menghindari terlalu banyak penyelam di area tertentu.

3.6 CARA MELAKUKAN KEGIATAN WISATA YANG RAMAH LINGKUNGAN

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 81: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

81

Operator tur lokal di Pulau Morotai, Maluku Utara, menunjukan buku flip tentang spesies laut di Morotai MPA. Foto ©️ M.Topandi

a. Zona inti• Pelampung mooring dicat merah dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Awal / kode yang digunakan adalah ZI, dengan nomor urut.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.

Buku panduan WWF memiliki informasi yang lengkap terkait pemasangan alat tambat apung (Mooring Buoy): Untuk pewarnaan alat tambat apung di kawasan taman nasional yang berfungsi sebagai penanda zona serta tempat tambatan, diatur dalam Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56 / Menhut.II / 2006 tentang Zonasi Taman Nasional dan Peraturan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam Nomor P.3 / IV / SET / 2011 tentang pedoman desain kawasan untuk pengelolaan pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, suaka hutan, dan taman alam.

Hal-hal penting dalam perencanaan dan pemasangan alat tambat apung adalah: koordinasi dan penyesuaian regulasi, survey lokasi, penentuan komponen-bahan, pemasangan alat tambat apung, Informasi penggunaan alat tambat apung, pemeliharaan alat tambat apung, melaporkan alat tambat apung yang hilang, program pendanaan untuk alat tambat apung.

Adapun lampiran Surat Keputusan Menteri dalam zonasi batas, huruf C. nomor 5 untuk Taman Nasional di perairan laut, dinyatakan bahwa huruf-huruf awal / kode untuk penanda batas zona adalah sebagai berikut:

3.7 PEMASANGAN ALAT TAMBAT APUNG (MOORING BUOYS)

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 82: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

82

b. Zona Konservasi Laut• Pelampung mooring dicat warna biru gelap dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Awal / kode yang digunakan adalah ZB, dengan nomor urut.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.c. Zona Pemanfaatan

• Pelampung mooring dicat hijau gelap dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Bagian atas mooring buoy diberi cincin tambahan sebagai mooring

kapal.• Awal / kode yang digunakan adalah ZP.• Pelampung mooring juga berfungsi sebagai tambatan kapal bagi

wisatawan.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.d. Zona Tradisional

• Pelampung mooring dicat warna coklat tua dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Bagian atas mooring buoy diberi cincin tambahan sebagai mooring

kapal.• Awal / kode yang digunakan adalah ZTr.• Mooring buoy juga berfungsi sebagai tambatan kapal bagi

masyarakat.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.

e. Zona Khusus• Pelampung mooring dicat abu-abu gelap dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Awal / kode yang digunakan adalah ZKh.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.f. Zona rehabilitasi

• Pelampung mooring dicat biru muda dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Awal / kode yang digunakan adalah Zre.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.g. Zona Agama, Budaya, dan Sejarah

• Pelampung mooring berwarna ungu tua dengan keliling 10 cm.• Huruf-hurufnya berwarna hitam.• Awal / kode yang digunakan adalah ZBS.• Penempatan kode dan angka disesuaikan dengan bentuk mooring

buoy.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 83: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

83

Melestarikan laut merupakan hal yang penting karena dapat menjadi daya tarik untuk wisatawan asing maupun lokal. Pariwisata bahari merupakan sumber utama pendapatan asli desa bagi Negeri Ameth. Sumber daya laut yg terpelihara memberikan peluang usaha bagi masyarakat pesisir yg mayoritas Nelayan. Selain itu, pelestarian laut merupakan nilai budaya masyarakat adat yang wajib dijaga dan dipelihara.

(BAPAK) WEMPI DIRK PARINUSSARaja Negeri Ameth

Page 84: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

84

TALI TAMBAT

RANTAI GALVANIS

Gunakan kombinasi empat balok semen: setiap balok dikaitkan dengan balok lainnya menggunakan rantai galvanis.

Balok perlu ditenggelamkan berpasangan yang tersambung oleh sebuah rantai.

Balok perlu diperkuat, misalnya dengan mencampur semen dengan potongan besi.

Kami menyarankan untuk membuat tali tambat di kedalaman 10m sampai 30m, hal ini akan mempermudah untuk pengawasan dan pengecekan kondisi rantai dan tali.

Pemasangan alat tambat apung merupakan salah satu cara paling efektif sebagai #AlternatifPenggantiJangkar yang berguna untuk menghindari kerusakan habitat laut yang sensitif. Six Senses Laamu membagikan salah satu dari banyak cara yang dapat dilakukan! Ingat: karena jenis kapal berbeda-beda, maka spesifikasi untuk membuat tali tambat (mooring lines) juga berbeda. Gunakan materi ini sebagai panduan untuk membuat alat tambat apung anda.

Alat tambat apung untuk kedalaman 30 m, dan ukuran kapal 43 kaki, material yang digunakan sebagai berikut:

4x balok beton (1000kg per balok)40m rantai galvanis ukuran 20mm40m tali polypropylene monofilament ukuran 28mm6x kuku kuda (shackles)1x pelampung permukaan berwarna jingga (diameter 18 inci)1x pelampung bawah air untuk mengangkat rantai (mis.2 x botol 5 liter)

MATERIALTotal 3 hariHari pertama: pembuatan balok beton (idealnya di pinggir pantai)Hari kedua: memindahkan balok beton ke lokasi tambat apungHari ketiga: menyelam untuk memasang tali dan rantai ke balok

WAKTU

.............

.............

2 penyelam 6 awak kapalSTAF

Cobalah untuk selalu memilih area dengan dampak paling minimal terhadap lingkungan. Untuk menempatkan balok beton, pastikan Anda memilih dasar berpasir atau area dimana tidak terdapat habitat laut yang mudah terganggu misalnya hindari area lamun dan terumbu karang.

Perlu di ingat saat memilih lokasi tambat yang memungkinkan badai menyeret balok didasar laut atau sekitar terumbu karang, pastikan berat balok penahan sesuai dengan ukuran kapal untuk meminimalkan pergerakan ini.

SPESIFIKASI BALOK BETON:Tampak samping Tampak atas

70 cm

10 cm

150 cm

150

cm

Pilihan terbaik adalah membuat alat tambat apung yang ditambatkan secara permanen ke substrat,

misalnya dengan cara mengebor batuan padat untuk mengupayakan kerusakan minimum pada habitat

bentik. Tambat permanen ini akan bertahan lebih lama dan kemungkinan akan memiliki lebih sedikit dampak pada lingkungan laut selama badai besar.

Namun demikian, di banyak kasus, alat yang dibutuhkan atau komposisi dasar laut tidak memungkinkan untuk

metode tambat jenis permanen dilakukan, oleh karena itu kami memberikan alternatif praktis lain.

Six Senses Laamu dan Deep Blue Divers, salah satu dari sepuluh operator selam terbaik tersertifikasi Green Fins (per Juli 2018), mendukung kampanye International Year of the Reef 2018 untuk meningkatkan kesadaran mengenai praktik dan operasi selam berkelanjutan. Mereka merupakan salah satu mitra simbiosis dari The Reef-World Foundation yang membantu membentuk industri selam SCUBA berkelanjutan dan melindungi lingkungan laut untuk generasi penerus.

Sumber: greenfins.net

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 85: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

85

TALI TAMBAT

RANTAI GALVANIS

Gunakan kombinasi empat balok semen: setiap balok dikaitkan dengan balok lainnya menggunakan rantai galvanis.

Balok perlu ditenggelamkan berpasangan yang tersambung oleh sebuah rantai.

Balok perlu diperkuat, misalnya dengan mencampur semen dengan potongan besi.

Kami menyarankan untuk membuat tali tambat di kedalaman 10m sampai 30m, hal ini akan mempermudah untuk pengawasan dan pengecekan kondisi rantai dan tali.

Pemasangan alat tambat apung merupakan salah satu cara paling efektif sebagai #AlternatifPenggantiJangkar yang berguna untuk menghindari kerusakan habitat laut yang sensitif. Six Senses Laamu membagikan salah satu dari banyak cara yang dapat dilakukan! Ingat: karena jenis kapal berbeda-beda, maka spesifikasi untuk membuat tali tambat (mooring lines) juga berbeda. Gunakan materi ini sebagai panduan untuk membuat alat tambat apung anda.

Alat tambat apung untuk kedalaman 30 m, dan ukuran kapal 43 kaki, material yang digunakan sebagai berikut:

4x balok beton (1000kg per balok)40m rantai galvanis ukuran 20mm40m tali polypropylene monofilament ukuran 28mm6x kuku kuda (shackles)1x pelampung permukaan berwarna jingga (diameter 18 inci)1x pelampung bawah air untuk mengangkat rantai (mis.2 x botol 5 liter)

MATERIALTotal 3 hariHari pertama: pembuatan balok beton (idealnya di pinggir pantai)Hari kedua: memindahkan balok beton ke lokasi tambat apungHari ketiga: menyelam untuk memasang tali dan rantai ke balok

WAKTU

.............

.............

2 penyelam 6 awak kapalSTAF

Cobalah untuk selalu memilih area dengan dampak paling minimal terhadap lingkungan. Untuk menempatkan balok beton, pastikan Anda memilih dasar berpasir atau area dimana tidak terdapat habitat laut yang mudah terganggu misalnya hindari area lamun dan terumbu karang.

Perlu di ingat saat memilih lokasi tambat yang memungkinkan badai menyeret balok didasar laut atau sekitar terumbu karang, pastikan berat balok penahan sesuai dengan ukuran kapal untuk meminimalkan pergerakan ini.

SPESIFIKASI BALOK BETON:Tampak samping Tampak atas

70 cm

10 cm

150 cm

150

cm

Pilihan terbaik adalah membuat alat tambat apung yang ditambatkan secara permanen ke substrat,

misalnya dengan cara mengebor batuan padat untuk mengupayakan kerusakan minimum pada habitat

bentik. Tambat permanen ini akan bertahan lebih lama dan kemungkinan akan memiliki lebih sedikit dampak pada lingkungan laut selama badai besar.

Namun demikian, di banyak kasus, alat yang dibutuhkan atau komposisi dasar laut tidak memungkinkan untuk

metode tambat jenis permanen dilakukan, oleh karena itu kami memberikan alternatif praktis lain.

Six Senses Laamu dan Deep Blue Divers, salah satu dari sepuluh operator selam terbaik tersertifikasi Green Fins (per Juli 2018), mendukung kampanye International Year of the Reef 2018 untuk meningkatkan kesadaran mengenai praktik dan operasi selam berkelanjutan. Mereka merupakan salah satu mitra simbiosis dari The Reef-World Foundation yang membantu membentuk industri selam SCUBA berkelanjutan dan melindungi lingkungan laut untuk generasi penerus.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 86: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

86

Source: greenfins.net

3.8 KODE ETIK MENYELAM

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Sebagai anggota Green Fins, operator selam berkomitmen untuk melindungi lingkungan laut dengan mengikuti praktik terbaik ini.

Jika anda menyadari terdapat ketidakpatuhan terhadap salah satu praktik berikut, harap menyampaikan informasi ke [email protected].

Memajang sertifikat dan poster Green Fins di kapal dan kantor operator selam

Dilarang melakukan spearfishing atau menjual serta memajang terumbu karang/ biota laut

Pastikan perenang yang tidak berpengalaman memakai jaket pelampung saat snorkeling

Mempraktekan daya apung yang baik, identifikasi biota, kursus-kursus pemantauan ekosistem laut (mis. pengamatan terumbu karang) dan mengajarkan penggunaan kaki katak (fin) secara hati-hati dan keterampilan fotografi bawah air

Mengidentifikasi dan memberi pelatihan untuk seseorang sebagai duta Green Fins bagi anda

Mengedukasi seluruh staf operator selam tentang Panduan Menyelam dan Snorkeling yang Ramah Lingkungan setiap tahun

Mengadopsi kebijakan “pembuangan minimum” dan “bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan” melalui penampungan dan pembuangan yang aman bagi limbah berbahaya. Mis. gunakan produk pembersih ramah lingkungan, daur ulang, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak memberi makan ikan

Page 87: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

87BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

GREEN FINS: Praktik terbaik untuk staf operator selam

Selalu memberikan pengarahan dan menegakkan aturan terkait lingkungan seperti aturan yang ketat untuk "tidak menyentuh biota laut".

Jadilah panutan yang baik dan ikuti Pedoman Menyelam dan Snorkeling yang Ramah Lingkungan

Berpartisipasi dalam pembersihan pantai dan bawah laut secara teratur

Berpartisipasi dalam pemantauan terumbu karang dan kehidupan laut serta menyediakan buku identifikasi dan poster biota laut

Selalu gunakan pelampung tambat (mooring buoy). Apabila memungkinkan, ikut memasang dan merawat pelampung tambat.

Melarang pengumpulan, penjualan, dan memajang biota laut serta tidak mendukung perdagangan sirip hiu.

Memberi tahu dan menjelaskan kepada penyelam/pelanggan tentang aturan lingkungan dan kawasan konservasi perairan (jika relevan).

Page 88: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

88

Sumber: greenfins.net

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Sebagai anggota Green Fins, operator selam berkomitmen untuk melindungi lingkungan laut dengan mengikuti praktik terbaik ini.

Jika anda menyadari terdapat ketidakpatuhan terhadap salah satu praktik berikut, harap memberikan informasi ke [email protected].

Sebagai anggota Green Fins kami berkomitmen untuk melindungi kehidupan laut, dan meminta pelanggan kami untuk memberikan dukungan dengan mengikuti panduan sederhana ini.

Mendukung konservasi dan duta Green FinsMenghargai kehidupan laut dan

mengambil foto tanpa mengganggu lingkungan

Pastikan semua peralatan terpasang rapih dan tidak terseret di terumbu

karang

Melatih daya apung dan keterampilan fotografi

Hanya menyentuh batu atau karang mati jika memang sangat

diperlukan

Hindari mengaduk sedimen dengan menjaga jarak terhadap dasar

perairan

Page 89: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

89

Pemandangan Pantai Pulau Saparua, Maluku, Indonesia. Foto ©️Molucas Coastal Care

Page 90: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

90

1. Rencanakan penyelaman dan menyelam sesuai dengan rencana.2. Ketahui/Kenali lokasi penyelaman anda. Jangan pernah melakukan

explorasidenganklien.3. Jangan menyelam dalam kelompok yang lebih besar dari 4

penyelam dengan 1 pemandu. Jika anda tidak memiliki pemandu yang cukup, jangan menambah peserta penyelam dalam kelompok anda tetapi naikan harga anda.

4. Jangan pernah membiarkan penyelam atau staf sendirian di bawah air : 86% kecelakaan terjadi ketika penyelam sendirian. Kelompol harus berkumpul bersama!

5. Atur penyelaman dengan level yang sama dalam satu kelompok.6. Sarankan/jualprogram“ReferesherDive”untukorang-orangyang

sudah tidak menyelam selama dua tahun, itu bagus untuk bisnis Anda!

7. Peralatan Anda harus diperiksa setiap hari dan diganti bila diperlukan. Karena itu pastikan untuk menyisihkan uang pembayaran dan tidak membelanjakan semuanya setelah klien membayar.

8. Jangan menerima klien yang telah meminum alkohol. Anda tidak dapat memprediksi reaksi mereka di bawah air dan itu bisa berbahaya bagi pemandu juga.

9. Jikaandapemandudiving,dapatkansetidaknyasertifikat“Rescue”PADI atau SSI.

10. Jika dive center anda memberikan kursus: jangan pernah melewati sesi keterampilan, ikuti prosedur PADI atau SSI.

11.Periksasertifikasiklienanda.Jikatidakadabuktisertikasi,tolakreservasi divingnya atau sarankan program Discover Scuba Dive (DSD).

12. Minta penyelam anda untuk mengisi formulir medis dan beri tahu tentang aturan larangan terbang selama 18 jam.

13. Uji tangki anda: semua tangki yang digunakan menampung udara untuk bernafas di bawah air, harus diuji setiap 5 tahun dan dicap pada leher tabung serta diperiksa secara visual setiap tahun.

14.Gantifilterpadakompresorsepertiyangdisarankanolehpabrikatau bahkan lebih cepat dalam iklim tropis ( biasanya sekitar 25 jam pemakaian).

15. Kualitas udara yang disediakan untuk menyelam harus memenuhi standar minimum berikut: Oksigen 21% - plus atau minus 0,5% Karbon Monoksida: Kurang dari 10 bagian per sejuta. Karbon Dioksida: Kurang dari 1000 bagian per sejuta. Minyak: Kurang dari 5mg per meter kubik. Air: Sekering mungkin dan tidak menimbulkan kondensasi pada suhu di atas 50oF. Bebas dari bau dan rasa.

16. Semua staf perlu tahu cara mempraktekkan C.P.R (resusitasi jantung) dan pertolongan pertama. Anda perlu tahu kapan anda melakukan apa jika terjadi kecelakaan. SSI dan PADI mulai dari tingkat“Rescue”menjelaskannyahalinidengansempurna.

17. Tuliskan prosedur yang harus diikuti jika terjadi kecelakaan: di mana rumah sakit terdekat yang memiliki ruang decompression, bagaimana cara pergi ke sana. Jika klien anda memiliki asuransi, pastikan klien anda telah mengontrak asuransi perjalanan yang akan membayar penerbangan dengan ketinggian rendah. Hampir semua orang Eropa memilikinya.

3.9 STANDAR MINIMUM KESELAMATAN UNTUK OPERATOR SELAM

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 91: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

91

18.Pastikanuntukmelakukanbriefingkeselamatanlengkapdikapal:jelaskan tentang lokasi penyelaman, pastikan penyelam anda tahu kode tangan, tunjukkan di mana letak oksigen di kapal, dll.

19. Pastikan untuk memberi setiap penyelam penanda permukaan pelampung di BCD mereka dan beri tahu mereka bahwa mereka memilikinya.

20. Saat menyelam dari perahu pastikan kapten mengawasi penyelam selama menyelam dan mengikuti gelembung udara. Kapten dilarang tidur saat para penyelam berada didalam air.

21. Program Discover Scuba Diving adalah program yang paling berbahaya untuk dilakukan. Oleh karena itu, ikuti aturan dan program ini hanya dapat dilakukan oleh instruktur PADI atau SSI yang berkualitas.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Lima alasan mengapa standar keselamatan dasar harus ditaati oleh dive center:

1. Enam alasan utama kecelakaan yang terjadi dapat dihindari oleh dive center.

2. Ketika anda menerapkan aturan keselamatan dasar, anda akan terlihat profesional dan ketika anda terlihat professional, anda secara otomatis menarik klien untuk memberi komentar yang baik di TripAdvisor. Jangan lupa TripAdvisor dilihat oleh sebagian besar wisatawan Eropa dan Amerika. Dengan komentar buruk anda akan memiliki lebih sedikit atau tidak ada klien sama sekali.

3. Kecelakaan dapat dengan mudah membunuh bisnis anda: semua orang tahu segalanya melalui media sosial, jika ada kecelakaan di dive center anda, bisnis anda tidak akan bertahan.

4. Jika anda tidak mengikuti aturan standar dasar tetapi pesaing baru atau yang sudah ada mengikuti aturan tersebut, mereka akan mengambil alih pasar anda. Penyelam tahu bahwa hidup mereka ada di tangan anda!

5. Jangan perah lupa scuba diving adalah olahraga ekstrim: jika Anda memilki keraguan, segera keluar dari air!

Enam alasan mengapa penyelam dapat meninggal.

1. Peralatan dengan kualitas buruk. 2. Masalah kesehatan penyelam dan proses darurat operator

menyelamyangtidakefisien.3. Penyelaman tidak direncanakan dengan benar.4. Masalah prosedural seperti daya apung atau udara.5. Udara buruk di dalam tangka.6. Terpisah dari grup.

Page 92: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

92

Oleh: United States National Oceanic and Atmospheric Administration Saat melihat satwa liar di laut, semua kapal dan perahu lain harus saling menjaga jarak yang sesuai dari satwa laut (misalnya mammalia laut dan penyu), sambil mengamati batas kecepatan yang sesuai. Panduan umum disediakan di sini, tetapi untuk beberapa spesies perlu memiliki aturan yang khusus(lihatdibagianbawahtentangundang-undangyangspesifikuntukspesiestertentu).

Saat Melihat Mamalia Laut Dengan Menggunakan Perahu

Batasi waktu yang dihabiskan untuk mengamati individu dan kelompok hewan hingga 30 menit

atau kurang.

Jangan mengejar, melingkari, atau melompati binatang dengan perahu. Jangan menjebak hewan

di antara perahu atau pantai.

Hindari mendekati mamalia laut ketika ada perahu lain yang dekat. Beberapa kapal di situasi ini lebih cenderung dan sering mengganggu mamalia laut.

Info lebih detail dapat dilihat di:https://www.fisheries.noaa.gov/topic/marine-life-viewing-guidelines#guidelines-&-distances

3.10 CARA BERINTERAKSI DAN MELIHAT SATWA DI LAUT

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 93: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

93

Hindari kecepatan berlebihan atau perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah saat di dekat

paus atau lumba-lumba.

Jauhi gelembung yang dikeluarkan dari paus bungkuk. Ini adalah gelembung di bawah permukaan tanda sebelum paus naik untuk mengambil makanan

di permukaan.

Saat mendekati mamalia laut, perlambat kecepatan perahu, operasikan dengan kecepatan yang sesuai dan dengan perlahan. Tempatkan mesin anda di

netral ketika paus mendekat untuk lewat.

Jangan pernah mengejar atau mengikuti satwa laut — setiap pergerakan kapal harus dari jarak yang disarankan dan sedikit sejajar dengan atau dari

bagian belakang hewan. Jika anda perlu bergerak di sekitar satwa laut, lakukan dari belakang. Jangan

pernah mendekati langsung.

Hindari mendekati paus atau lumba-lumba, dan pada saat ada anak mamalia laut tersebut.

Jangan sekali-kali menempatkan perahu anda di antara induk dan anak. Berhati-hatilah terhadap

tamparan sirip paus yang bisa melukai orang dan merusak perahu.

Jangan secara sengaja mengarahkan perahu anda atau berakselerasi ke arah mamalia laut dengan

maksud menciptakan tekanan yang memungkinkan mereka untuk membungkuk atau bangun.

Perlahan-lahan tinggalkan area jika mamalia laut menunjukkan tanda-tanda terganggu.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 94: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

94

Tetap berada setidaknya 100-meter dari paus, dan 50-meter dari lumba-lumba, anjing laut atau singa laut.

Page 95: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

ZONA EKSKLUSIF 250 METER

30 M

ETER

3 M

ETER DARI KEPALA

4 METER DARI E

KOR

KODE ETIKPAJANG RAMBU

DAN POSTERARAHAN

PENGANTARPENEGAKKAN

HUKUM

JUMLAH KAPAL

TIDAK MENYELAM SCUBA

KONTAK EKSKLUSIF

AKSESORIS DILARANG

KECEPATANPENGUMPANAN

DILARANGDILARANG MENGGANGGU

ATAU MENGEJAR TIDAK MENGENAKAN

TABIR SURYA

WAKTU DI SEKITAR HEWAN

MENIT

SKUTER ATAU JET SKI DILARANG

FOTOGRAFI BERLAMPU KILAT DILARANG FOTOGRAFI

JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK

MAKSIMAL 10

DILARANG MENYENTUH ATAU

MENUNGGANGI HEWANTIDAK SELFIE

DENGAN HEWAN

PEDOMAN BERINTERAKSI DENGAN HIU PAUSKode etik berikut dirancang berdasarkan kode-kode etik yang telah mengatur tata cara berenang dengan hiu paus di Terumbu Ningaloo, Australia Barat, dan juga berdasarkan sejumlah penelitian ilmiah77

Sumber: WWF International, Project Aware dan Manta Trust, 2017.

95

3.11 CARA BERINTERAKSI DENGAN HIU PAUS

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 96: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

96

Tetap berada setidaknya 50-meter dari penyu. Jangan memberi makan, atau mencoba memberi makan penyu.

Jangan mengejar, mengepung, atau menjebak penyu antara perahu dan pantai.

Hindari kecepatan berlebihan atau perubahan kecepatan secara mendadak atau mengubah arah secara tiba-tiba di dekat penyu.

Saat melihat penyu melambat, operasikan kecepatan perahu menjadi lambat. Masukkan mesin dalam kondisi netral jika

ada penyu yang ingin diamati. Biarkan penyu lewat dan bergerak perlahan.

43NationalOceanandAtmosphericAgencyoftheUnitedStates.https://www.fisheries.noaa.gov/topic/marine-life-viewing-guidelines#guidelines-&-distances

3.12 CARA MELIHAT PENYU DARI PERAHU43

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 97: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

97

Penyu telah hidup di lautan selama lebih dari 150 juta tahun. Sayangnya, reptil purba ini sekarang terancam punah. Banyak populasi penyu menurun sebagai akibat dari perburuan yang terus-menerus, peningkatan pembangunan di area pantai, penangkapan sampingan dalam perikanan, degradasi dan kehancuran pantai dimana mereka bertelur, dan polusi laut. Anda dapat membantu melindungi mereka dengan mengikuti panduan sederhana ini.

FAKTA MENGENAI PENYU• Semua spesies penyu terancam punah dan membutuhkan

perlindungan.• Penyu bisa mati tenggelam jika mereka tidak dapat mencapai

permukaan laut untuk bernafas.• Sampah di laut sangatlah berbahaya, terutama kantong plastik, penyu

dapat mengira plastik sebagai ubur-ubur yang merupakan makanan kesukaan penyu.

• Penyu tetap berada di wilayah yang sama selama bertahun-tahun dan saat dewasa kembali ke daerah yang sama dimana mereka ditetaskan setiap tahunnya. Jika lokasinya hancur, penyu tidak akan pernah kembali.

SAAT DI AIR• Amatilah penyu dari kapal – ingat, kapal bisa menabrak penyu dan

membunuhnya.• Saat berada di dalam air, jaga jarak Anda dan hindari untuk tidak

mengejutkan penyu. Jangan ganggu penyu saat istirahat, tidur atau makan.

• Dekati penyu dengan perlahan dan tenang serta menjauhlah jika mereka menunjukkan tanda-tanda terganggu.

• Jangan pernah mencoba menombak, mengganggu, menangkap, atau menunggangi penyu.

• Jangan menyentuh atau memberi makan penyu.• Bawa pulang semua sampah; sampah dapat membunuh penyu,

terutama ketika penyu mengira sebagai makanan.44

44Coral Reef Alliance (CORAL) and Wider Caribbean Sea Turtle Conservation Network (WIDECAST).

3.13 CARA BERINTERAKSI DENGAN PENYU

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 98: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

98

• Jangan mengganggu lokasi penyu bertelur.• Jangan meninggalkan benda yang dapat menghalangi penyu menuju

pantai dan bertelur.• Saat melihat penyu bertelur, jangan membuat suara yang

mengganggu. Gunakanlah lampu redup sesuai kebutuhan.• Jangan arahkan senter langsung ke kepala penyu. Mereka sangat

sensitif terhadap suara dan cahaya. Mereka tidak akan bertelur dan kembali ke laut jika merasa terganggu.

• Menjauhlah saat penyu menutup lubang tempat penyu bertelur (ruang telur).

• Jangan menghalangi penyu yang menuju ke daratan ataupun saat kembali ke laut.

• Hindarikontakfisikataulangsungdenganpenyuatautelur.Kontakfisikhanyadiperbolehkanuntukkegiatanpenelitiansepertipengukuran panjang tubuh dan pemasangan tanda.

• Bersikaplah proaktif dalam melindungi area penyu bertelur dari sampah. Penyu akan kembali ke tempat mereka menetas dan tidak akan kembali jika lokasi tersebut rusak.

TELUR PENYU YANG MENETAS• Jangan arahkan senter atau cahaya ke tukik penyu, meskipun sudah

ada di laut.• Jangan ganggu lokasi penetasan penyu atau membantu mereka saat

muncul di permukaan pasir.• Jangan membawa hewan peliharaan - terutama anjing - karena

mereka bisa saja memakan tukik penyu dan mengganggu mereka.• Lampu kilat kamera hanya diizinkan ketika penyu sudah muncul di

pasir dari lokasi penetasan.• Jangan menyentuh atau memegang tukik penyu.• Biarkan tukik merangkak ke laut tanpa terganggu dan dibantu.• Tetap di posisi anda saat penyu melintasi pantai, untuk meminimalisir

risiko menginjak mereka.45

45Observe and Interact with Sea Animals. Best Environmental Equitable Practices. WWF Indonesia, 2015.

3.14 CARA MELIHAT SITUS PENYU BERTELUR

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 99: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

99

Morotai mempunyai berbagai lokasi selam yang menarik dengan gerombolan ikan bumphead parrotfish, hiu karang sirip hitam, dan pari mobula. Foto ©Alex Westover

Page 100: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

100

10 M

ETER

3 METER

TIDAK MENYELAM SCUBA

KODE ETIKPAJANG RAMBU

DAN POSTERARAHAN

PENGANTARPENEGAKKAN

HUKUM

JUMLAH KAPAL

KONTAK EKSKLUSIF

AKSESORIS DILARANG

TIDAK MENGENAKAN TABIR SURYA

WAKTU DI SEKITAR HEWAN

MENITJUMLAH ANGGOTA

KELOMPOK MAKSIMAL 10

DILARANG MENYENTUH ATAU

MENUNGGANGI HEWANPENGUMPANAN

DILARANG

KECEPATAN KECEPATANPENARIKAN OLEH KAPAL DILARANG

PEDOMAN BERINTERAKSI DENGAN PARI MOBULID (PARI MANTA DAN PARI SETAN)Kode etik berikut dirancang berdasarkan Pedoman Interaksi Manta yang dikembangkan oleh Manta Trust. Kode etik tersebut juga mencerminkan riset ilmiah terbaru84

Sumber: WWF International, Project Aware dan Manta Trust, 2017.

46Responsible Shark and Ray Tourism. A guide to Best Practice. WWF.

3.15 CARA BERENANG DENGAN PARI MANTA46

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 101: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

101

PANDUAN 10-LANGKAH DARI MANTA TRUSTBagaimana berinteraksi dengan Pari manta secara berkelanjutan di manapun anda berada.

1. Masuklah ke air dengan perlahan dan tenang, jarak pengamatan lebih dari 10 meter / 33 kaki dari Pari manta.

2. Pastikansepatukakikatak(fins)andadibawahpermukaanairsaat berenang. Percikan dan kebisingan dapat menakuti Pari manta, sehingga sebaiknya anda mendekati Pari manta setenang mungkin.

Sumber: Manta Trust (https://swimwithmantas.org)Ilustrasi oleh Rebecca Carter Art

3. JANGAN mendekati Pari manta lebih dekat dari 3 meter / 10 kaki. Apabila manta datang ke arah anda tetaplah diam dan biarkan Pari manta mendekat.

4. Anda harus mendekati Pari manta dari samping mereka, sehingga tidak mengganggu arah berenang Pari manta.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 102: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

102

7. Bagi penyelam scuba. Ketika anda berjumpa dengan Pari manta, kemungkinan anda akan

menjumpainya di tempat pembersihan (cleaning station). Lokasi ini adalah tempat penting bagi Pari manta.

Selama perjumpaan, tetaplah di samping tempat pembersihan. JANGAN berenang ke area pembersihan utama.

8. Bagi penyelam scuba. Tetap berenang rendah dan dekatkan diri ke dasar laut, tetapi

hati-hati jangan sampai merusak karang di bawah Anda. Hal ini juga tergantung pada lokasi penyelaman, anda mungkin perlu tetap berada di area yang telah diperuntukkan bagi penyelam.

5. Saat Pari manta berenang melewati anda, JANGAN mengejarnya! Anda tidak akan akan bisa menyusul Pari manta, dan justru akan menakut-nakuti mereka.

6. JANGAN menyentuh Pari manta. Anda bisa mengganggu Pariu mantadan dapat didenda (tergantung pada hukum setempat). Mereka juga dapat melukai anda dengan kibasan sayapnya yang kuat jika terkejut.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 103: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

103

9. Bagi penyelam scuba. Ketika seekor Pari manta berenang ke arah anda, jangan

menghalangi mereka dan biarkan mereka berenang di atas kepala. Tetaplah berenang rendah dan tetap di tempat anda saat itu.

10. Selain langkah-langkah di atas, pastikan untuk mengikuti peraturan, hukum, dan regulasi tambahan untuk lokasi Pari manta yang anda kunjungi.

Dive Morotai. Foto© Alex Westover

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 104: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

104

Bersih-bersih di dalam air adalah cara yang baik untuk menjaga lingkungan laut. Ada beberapa pertimbangan khusus saat bersih-bersih di bawah air, terutama di lingkungan rentan misalnya di terumbu karang . Harap ikuti panduan sederhana ini untuk menghindari kerusakan terumbu karang.

MERENCANAKAN PENYELAMAN• Selalu menyelam dengan minimal satu orang lain dan pastikan untuk

memeriksa peralatan menyelam serta kode-kode penyelaman sebelumnya.

• Pastikan kondisi bawah laut dan keadaan cuaca dalam keadaan baik untuk memastikan keamanan penyelam dan keamanan organisme bawah laut.

PENGGUNAAN ALAT• Selain alat selam normal, penyelam memerlukan:

» Karung. » Sarung tangan untuk melindungi tangan dari sampah dan benda tajam. » Gunting/alat pemotong untuk memotong tali pancing dan kaleng.

PROTOKOL PENYELAMAN• Bekerjalah perlahan dan hati-hati.• Menyelam dalam posisi pandangan ke bawah untuk menghindari

menyentuh bagian dasar laut.• Sesuaikan daya apung dalam penyelaman karena dengan membawa

sampah membuat beban Anda jadi lebih berat.• Pastikan berbagai peralatan disimpan di tempat aman dan karung

dipegang dengan baik sehingga tidak menyeret atau merusak terumbu karang.

• Satu penyelam mengumpulkan sampah dengan sarung tangan

sementara penyelam lain memegang karung.• Pisahkan sampah kaca, jarum dan kait pancing di dalam karung lain

untuk keselamatan.• Jangan pernah mencoba melepas apa pun yang tidak mudah

diangkat seperti ban atau aki mobil.

SASARAN PEMBERSIHAN• Plastik, terutama kantong plastik.• Kain atau karung beras.• Pancing, jaring, dan perangkap ikan/lobster yang rusak.• Baterai, kaleng, dan botol yang tidak ditinggali biota laut.• Puntung rokok dan tutup botol.

HAL APA SAJA YANG HARUS DIAMBIL DAN DITINGGALKANJanganlah mengambil barang bekas yang sudah membaur dengan terumbu karang atau yang telah menjadi tempat hidup biota laut.

Periksalah sebelum anda memasukkan sampah ke karung• Pastikan tidak ada biota laut yang hidup di setiap sampah yang diambil.• Jangan ambil botol yang memiliki tanda kehidupan biota laut.• Bukalah kaleng untuk memastikan tidak ada sesuatu di dalamnya.• Pegang gelas atau kaleng yang ditemukan di area pasir dasar laut lalu

keluarkan pasir atau lumpur sebelum memasukkan sampah ke kantung

3.16 CARA YANG BAIK MEMBERSIHKAN SAMPAH DARI DALAM LAUT

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 105: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

105

Apa saja yang harus ditinggalkan • Apa pun yang tersangkut dan sulit diambil atau menjadi tempat

tumbuh biota laut.• Apa pun yang telah ditumbuhi kehidupan laut.• Apa pun yang mungkin berbahaya.• Benda berat — jangan pernah gunakan perangkat kontrol daya

apung (bcd) anda untuk mengangkat benda berat.• Drum logam dan wadah yang mungkin mengandung bahan berbahaya.

Tali pancing plastik • Jangan menarik tali pancing yang melayang bebas di air. Potong

dan ambil di bagian tertentu saja untuk menghindari kerusakan organisme yang tumbuh di sekitarnya.

• Gunakanlah gunting daripada pisau.• Gulung tali pancing pada suatu benda atau pada tangan.

PENCATATAN HASILDokumentasikan seluruh sampah yang dikumpulkan agar sumbernya dapat ditelusuri sehingga masalah pencemaran dapat ditangani dari sumbernya. Untuk informasi lebih lanjut dan lembar pencatatan, Anda bisa menghubungi The Ocean Conservancy.

SETELAH PENYELAMANSampah yang dikumpulkan harus dibawa ke tempat pembuangan sampah — jangan ditinggalkan di pantai.47

47The Coral Reef Alliance (CORAL) and The Ocean Conservancy.

1. Ketahuilah zona-zona KKPSetiapKKPmemilikipetayangmenggambarkanlokasigeografismasing-masing zona dalam KKP. Kantor DKP Provinsi dan kantor unit pengelola pasti memiliki peta KKP terbaru dengan zona yang telah disetujui.

Zona di masing-masing KKP pastilah berbeda-beda, seperti yang ditunjukkan pada contoh berbeda di bawah ini.

Peta Zonasi KKP Ay-Rhun. Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara & Coral Triangle Center, 2020.

Zona Inti (960.48 Ha)

Zona Pemanfaatan Wisata Bahari (99.18 Ha)

Zona Perikanan Berkelanjutan (46909.08 Ha)

3.17 CARA MERENCANAKAN KEGIATAN DI DALAM KKP

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 106: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

106

2. Memahami kegiatan apa saja yang diizinkan di setiap zonaMenurut peraturan Indonesia, terdapat 4 jenis zona dalam KKP:48

3. Informasikan kepada unit pengelola KKP setempat tentang kegiatan yang anda rencanakanWalaupun aktivitas yang anda rencanakan diperbolehkan di dalam zona KKP, anda tetap disarankan untuk menginformasikan rencana anda ke unit pengelola KKP. Unit pengelola bertanggung jawab untuk memantau dan menegakkan regulasi di kawasan konservasi, mengumpulkan biaya masuk ke kawasan, dan mengimplementasikan program konservasi. Memberi tahu unit pengelola tentang rencana kegiatan anda dapat meningkatkan kualitas pengelolaan KKP, dan memastikan anda mengetahui apabila ada perubahan dalam KKP, seperti perubahan biaya masuk KKP, lokasi tambatan atau program lingkungan yang menarik.

Tipe Zona Kegiatan yang diperbolehkan Kegiatan yang dilarang

Zona Inti ‘khusus kegiatan menyangkut ilmu pengetahuan’.

• Penelitian• Patroli

• Kegiatan ekstraktif• Pengambilan pasir• Memancing

• Pengambilan sumber daya laut

• Budidaya rumput laut• Menyelam

• Snorkeling• kayaking• Berselancar• Ski air

Zona Perikanan Berkelanjutan • Penelitian• Patroli• Penangkapan ikan

oleh nelayan yang tinggal di dalam atau di sekitar KKP

• Budidaya rumput laut

• Menyelam• Snorkeling

• kayaking• Berselancar• Ski air

Zona Pemanfaatan • Penelitian• Patroli• Menyelam

• Snorkeling• kayaking

• Berselancar• Ski air

• Kegiatan ekstraktif• Penambangan pasir• Memancing

• Pengambilan sumber daya laut• Budidaya rumput laut

48KP No. Per.30/Men/2010.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 107: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

107

Ada banyak cara untuk membuat panduan tentang masalah lingkungan dan budaya bagi wisatawan yang menarik dan interaktif, misalnya berupa poster di biro perjalanan wisata, operator selam atau hotel, atau menggunakan media sosial. Halaman Facebook memungkinkan interaksi antara calon tamu dan hotel / homestay setempat dan dapat menjadi cara yang murah untuk menyebarkan informasi mengenai KKP, praktik lingkungan yang baik atau berita lain kepada pengunjung baru atau tamu yang ingin kembali mengunjungi kawasan konservasi. Instagram juga dapat menjadi platform yang dapat digunakan untuk menyebar informasi dengan murah/nyaris tanpa biaya.

Beberapa kelompok di Indonesia sudah menggunakan platform media sosial ini untuk berbagi informasi tentang destinasi wisata mereka.

Who Where they share

DOCK, Komodo. DOCK adalah sekelompok operator selam lokal yang berdedikasi untuk melindungi Taman Nasional Komodo serta menjaga standar keselamatan dan profesionalisme dalam komunitas penyelaman.

Facebook: https://www.facebook.com/DOCK.Komodo/ Instagram: https://www.instagram.com/dock.komodo/ Fisik: Operator selam di labuan bajo, LSM

Stay Raja Ampat, Raja Ampat. Situs web dan halaman facebook yang menyediakan informasi dan cara untuk menghubungi penyedia wisata bagi wisatawan mandiri untuk merencanakan liburan ke Raja Ampat.

Facebook: https://www.facebook.com/gorajaampat/Situs Web: https://www.stayrajaampat.com/?fbclid=IwAR0HSB_Abp-dCCAYKAco2MPMTLj5yho2OIefyhVkVjC6CnD3oP3r5JmhEbc

Birdshead Seascape, Raja Ampat. Inisiatif dari LSM lokal dan internasional, pemerintah daerah, kabupaten, provinsi dan nasional, masyarakat pesisir, organisasi lokal, dan universitas untuk memenuhi kebutuhan Birdshead Seascape di Indonesia.

Facebook: https://www.facebook.com/birdsheadseascape Instagram: https://www.instagram.com/birdsheadseascape/ Situs Web: https://birdsheadseascape.com/

3.18 CARA MEMBUAT PANDUAN UNTUK WISATAWAN

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 108: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

108

Berikut ini merupakan beberapa contoh informasi yang dapat Anda bagikan ke wisatawan menggunakan Facebook atau Instagram.• Panduan interaksi dengan hewan laut.• Zonasi KKP.• Tanggal dan lokasi kegaiatan bersih-bersih pantai atau laut.• Penelitian baru tentang spesies atau habitat dalam KKP anda.• Penyedia layanan setempat (mis. hotel, homestay, losmen,

restoran) yang mematuhi kode etik dan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

• Cara-cara untuk mengurangi polusi plastik.• Lokasi daur ulang.• Tanggaldanlokasipemutaranfilmmengenailingkungan.• Lokasi pembayaran biaya masuk dan waktu operasional KKP. • Biaya masuk KKP (dan pembaruan biaya apabila ada).• Penggunaan pendapatan KKP, seperti patroli dan kegiatan

pemantauan.

Apa yang dibutuhkan untuk memulai dan mengelola halaman Facebook atau Instagram? • Akun email atau nomor telepon.• Satu orang yang bertanggung jawab untuk mengunggah materi dan

menjawab pertanyaan yang datang melalui platform tersebut.

Beberapa tips untuk menjaga halaman Facebook atau Instagram untuk tetap fokus pada destinasi wisata • Sertakan deskripsi yang jelas tentang tujuan halaman.• Posting secara berkala (sekali per minggu) tetapi tidak terlalu banyak

(3 kali per hari).• Posting informasi mengenai destinasi wisata anda yang relevan bagi

pengunjung, seperti biaya masuk KKP, lokasi pembayaran, jam kerja, kode etik.

• Buatlah posting sederhana yang dapat menggambarkan pesan dengan jelas.

• Gunakan foto-foto menarik yang memikat pengunjung untuk membaca teks

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 109: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

109

Membeli produk dan layanan dari komunitas terdekat tidak hanya akan mendukung perekonomian mereka, tetapi juga dapat meningkatkan nilai bisnis mereka dan menjadikan bisnis mereka sebagai karakteristik unik dari lokasi tersebut/sebagai ikon bagi para tamu. Tindakan sederhana seperti membeli buah-buahan dan sayuran dari produsen lokal, menyediakan furnitur yang dibuat oleh tukang kayu lokal dan menampilkan tarian lokal akan membuatpengalamanyangluarbiasabagiparatamudanberkontribusipadadiversifikasipendapatandariorang-orangyangtinggaldidalamataudi sekitar KKP.

Usaha yang dapat dilakukan Beberapa kiat yang dapat membuat tindakan anda menjadi unik

Beli buah-buahan dan sayuran organik lokal

• Sediakan menu musiman menggunakan aneka buah dan sayuran lokal sebagai bahan bakunya.• Buatlah menu anda menggunakan rempah-rempah dan resep lokal, menciptakan pengalaman unik bagi para tamu.• Bangun kisah kreatif mengenai buah-buahan dan sayuran lokal, termasuk cerita mengenai penjual dimana anda berbelanja.

Beli ikan dari nelayan setempat • Sediakan menu musiman berbahan baku ikan, dengan memvariasikan hidangan sesuai dengan kelimpahan ikan.• Beli ikan dewasa (besarnya sesuai dengan panduan penangkapan ikan) yang ditangkap di zona penangkapan ikan KKP.• Jangan membeli spesies yang terancam (lihat cara membeli ikan).

Beli furnitur buatan lokal • Gunakan kursi dan meja yang dibuat oleh tukang kayu setempat.• Buat karya-karya unik yang sesuai dengan desain lokal.• Jika tukang kayu tidak tahu desain yang anda inginkan, ajari mereka desain baru.• Latih staf anda untuk mengetahui bahwa furnitur tersebut dibuat secara lokal dan jenis bahannya.

Beli kerajinan lokal • Beli tembikar, sabun dan tikar tenunan tangan buatan masyarakat setempat.• Buatlah toko kecil untuk memamerkan kerajinan lokal.• Gunakan tekstil lokal (batik atau lainnya) untuk menghias.

Rekrut penggiat seni lokal • Libatkan penyanyi lokal untuk tampil di wisma anda (daripada menawarkan karaoke).• Libatkan masyarakat setempat untuk menampilkan tarian lokal untuk para tamu.

Hindari ikan karang • Sajikan makanan laut dari perikanan pelagis seperti tuna, mackerel, mahi mahi dan ikan pelagis kecil.

Menggunakan kembali material yang sudah tidak dipakai

• Gunakan material lokal untuk perabotan, seperti perahu nelayan.• Kembalikan furnitur kayu lama daripada membuat furnitur baru.

3.19 CARA MEMBERI MANFAAT BAGI MASYARAKAT SETEMPAT DI SEKITAR KKP

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 110: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

110

Salah satu ancaman utama terhadap KKP adalah penangkapan ikan misalnya penangkapan ikan di luar zona penangkapan ikan yang telah ditentukan, penangkapan ikan yang belum mencapai dewasa dan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang dapat merusak ekosistem laut. Mendukung para nelayan untuk menyesuaikan perilaku penangkapan mereka terhadap zona KKP akan membawa manfaat jangka panjang bagi sektor pariwisata dan para nelayan itu sendiri. Bisnis pariwisata dapat terlibat secara langsung dengan mengadopsi beberapa panduan pembelian ikan.

Untuk bisnis di dalam KKP yang menyajikan ikan karang dengan ukuran apa pun harus dihindari karena ikan ini memiliki nilai wisata yang tinggi bagi penyelam dan tamu wisata snorkeling. Lebih baik menyajikan hidangan laut dari perikanan pelagis seperti tuna, mackerel, mahi mahi dan ikan pelagis kecil. Pelaku bisnis memiliki peran penting dalam mendorong nelayan setempat untuk menargetkan spesies jenis ini daripada spesies ikan karang.

Panduan pembelian ikan

1. Ketahuilah spesies ikan yang Anda beli. Mengetahui apakah spesies ikan ini ditangkap secara berlebihan atau terancam atau memiliki nilai wisata tinggi seperti jenis ikan karang berukuran besar. Hindari membeli spesies yang terancam punah, terancam, dan dilindungi.

Baronang

Ikan Cakalang

Makerel

Cumi-cumi

Kepiting Kelapa

Abalon

Ikan Kuro

Baramundi

3.20 CARA MEMILIH DAN MEMBELI IKAN YANG BAIK

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Barakuda

Ikan Pari

Page 111: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

111

2. Ketahuilah ukuran ikan dewasa.

3. Hanya membeli ikan dewasa.

4. Ketahuilah peralatan yang digunakan para nelayan

5. Mengetahui di mana ikan itu ditangkap.

Biota Laut di bawah merupakan biota yang dilindungi penuh oleh Negara49 50 51 52 53 54

Nama Spesies

Lumba-lumba Ordo Cetacean (13 spesies lumba-lumba)Pari Manta Manta sp (2 spesies)

Kima Hippopus sp (2 spesies)

Penyu Testudinata group (6 spesies)Ikan Pari Gergaji Pristis sp (4 spesies)

Duyung Dugong dugong

Ikan Hiu Paus Rhincodon typus

Paus Ordo Cetacean (21 spesies paus)Ikan raja laut Latimeria chalumnae

Triton terompet Charonia tritonis

Nautilus berongga Nautilus pompilius

Ketam tapak kuda Limulidae family (3 spesies)Kepala kambing Cassis cornuta

Troka, Susur bundar, lola Trochus niloticus

Batu laga, Siput hijau Turbo marmoratus

49Ministry of Environment of the Republic of Indonesia Regulation Permen LHK No.106/2018.50Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 4/2014.51Republic of Indonesia Regulation Perlindungan penuh PP No. 7 / 1999.52Republic of Indonesia Regulation Permen LHK 20/2018 jo Permen LHK 92/2018.53Republic of Indonesia Regulation Permen KP No. 18/2013.54Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 59/2011.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 112: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

112

Biota Laut di bawah merupakan biota yang dilindungi terbatas oleh Negara 55 56 57 58

Nama Spesies

Ikan Terubuk Tenualosa macrura

Ikan Terubuk Tenualosa ilisha

Ikan Capungan Banggai Pterapogon kauderni

Ikan Napoleon Cheilinus undulatus

Bambu Laut Isis hippuris

Jenis Ikan Ukuran Dewasa

Tuna sirip-kuning

> 108 cm

Tuna cakalang

> 50 cm

Kakap merah

> 40 cm

Kerapu

> 54.8 cm

Alat tangkap Potensi dampak pada habitat laut

Pancing • Penangkapan ikan satu per satu.• Sedikit dampak terhadap ekosistem laut

Pancing huhate

• Penangkapan ikan satu per satu.• Sedikit dampak terhadap ekosistem laut

Pukat cincin • Menangkap beberapa ikan sekaligus, menghabiskan stok ikan lebih cepat.

• Berpotensi untuk menangkap spesies sampingan (mis. penyu, hiu, pari).

• Menangkap ikan yang belum dewasa.• Berpotensi menjadi alat tangkap yang tertinggal di laut dan

merusak lingkungan (ghost gear) jika tidak dibuang dengan benar.

Jaring insang (Gillnet)

• Berpotensi tersangkut sehingga merusak karang.• Menangkap beberapa ikan sekaligus, menghabiskan stok ikan

lebih cepat.• Berpotensi untuk menangkap spesies sampingan (mis. penyu,

hiu, pari).• Berpotensi tersangkut di karang atau bagian lain dari

ekosistem laut.• Berpotensi menjadi alat tangkap yang tertinggal di laut dan

merusak lingkungan (ghost gear) jika tidak dibuang dengan benar.

Alat pendukung yang dapat membantu keputusan Anda saat memancing 1. Jenis ikan umum dan ukuran dewasa

2. Alat tangkap yang biasa digunakan dan potensi dampaknya terhadap KKP

55Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 43/2016.56Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 49/2016.57Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 37/2013.58Republic of Indonesia Regulation Kepmen KP No. 46/2014.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 113: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

113

3. Panduan hidangan laut berkelanjutan WWF yang menunjukkan status spesies yang dianggap terancam di Indonesia.

WWF SEAFOOD ADVISORWWF Seafood Advisor adalah aplikasi seluler berisi panduan daftar ikan yang dapat dijumpai di perairan Indonesia dilengkapi dengan petunjuk pengkonsumsian. Pada aplikasi ini, Anda dapat mengetahui jenis ikan yang sebaiknya dihindari, dipertimbangkan maupun baik untuk dikonsumsi. Anda dapat mengunduh aplikasi ini di playstore.

WWF SEAFOOD GUIDESelain aplikasi WWF Seafood Advisor, WWF juga mengembangkan versi siap cetak bernama WWF Seafood Guide yang bisa Anda temukan di www.wwf.or.id/seafoodguide atau www.panda.org.

Penjual ikan di pasar dekat pelabuhan di Kota Ambon, Maluku. Foto©️ Asril Junaidi

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 114: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

114

1. Matikan komputer dan AC Komputer menggunakan energi yang besar. Matikan komputer pada akhir

hari saat tidak lagi digunakan. Matikan juga AC di kamar atau kantor ketika tidak dipakai atau ganti dengan kipas angin dan sediakan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara.

2. Pilih bola lampu hemat energi Lampu LED adalah pilihan pencahayaan yang paling hemat energi. Lampu

LED menggunakan listrik 75% lebih sedikit daripada lampu pijar. Mereka juga tidak memiliki merkuri, dan bertahan sekitar 25 kali lebih lama dari lampu pijar tradisional. Saat mengganti bola lampu pilih lampu LED.

3. Cabut kabel elektronik yang tidak digunakan dan gunakan timer Perangkat seperti televisi dan printer menggunakan daya siaga, bahkan

ketika dalam kondisi tidak menyala. Beberapa pengisi daya terus menarik sejumlah kecil energi, bahkan ketika dicolokkan (penilaian yang baik adalah jika pengisi daya terasa hangat saat disentuh). Mematikan alat elektronik yang tidak digunakan dapat mengurangi konsumsi energi dan ini dapat dilakukan paling efektif dengan timer yang secara otomatis akan mematikan alat tersebut di malam hari.

4. Gunakan kabel daya untuk mengurangi beban colokan Anda. Gunakan kabel daya untuk mematikan semua perangkat sekaligus.

Memmatikan saklar pada soket ekstensi anda memiliki efek yang sama seperti mencabut setiap soket dari dinding, mencegah hilangnya energi.

5. Matikan lampu Matikan lampu di kamar yang tidak digunakan, termasuk kamar tamu atau

area umum

1

2 3

4 5

3.21 CARA MENGURANGI PENGGUNAAN ENERGI

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 115: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

115

Air adalah sumber daya penting untuk kehidupan dan kesehatan yang baik, tetapi sekitar sepertiga dari populasi global tidak memiliki akses ke air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Meskipun sebagian besar planet kita ditutupi air, sebagian besar adalah air asin dan karenanya tidak dapat dikonsumsi. Air tawar hanya 2,5% dari total air di bumi, 70% darinya terkunci di gletser dan lapisan salju permanen. Sumber-sumber terbatas ini dikombinasikan dengan permintaan global yang besar akan air bersih telah menyebabkan kelangkaan air global.62

Kamimenawarkanbeberaparekomendasiuntukmengelolasumberdayapentinginisecaraefisien!

1. Periksa semua keran, wastafel, toilet, dan kolam anda apakah ada kebocoran.Peralatan bocor bisa jadi penyebab limbah air dan terbuangnya air.

2. Gunakan perlengkapan dan peralatan yang hemat airPeralatan untuk air anda saat ini mungkin menjadi penyebab anda tidakefisienmenggunakanair.Periksaperalatanandasaatinidan lihat apakah penggantian dan peningkatan diperlukan untuk membuat anda lebih hemat air.

62JakartaGreenBuildingUserguide,Volume5,WaterEfficiency.InternationalFinanceCorporation.

Tabeldibawahinimenunjukkantingkataliranperlengkapanefisienair.

Rekomendasi Aliran Maksimum / Kapasitas Flush Faucet/fitingtidakbolehmelebihilajualiranmaksimumdankapasitasflushyangtercantumdibawahini.

Fitting/ ProdukPersyaratan Aliran

Maksimum / Kapasitas Flush

Keran & Mixer Mandi 9 liter/min Keran Baskom & Mixer 6 liter/min Wastafel / Keran Bib & Mixer 8 liter/min Pancuran 9 liter/min Wadah Siram (per Siram) Dual flush 4.5 liter (full flush) Katup Siram Urinal & Urinal (per Siram) 1.5 liter

Mencuci tangan dapat menghabiskan banyak air. Keran yang menggunakan laju aliran hingga 23 liter/menit masih digunakan di beberapa bangunan,meskipunkeranyangefisienmenggunakansesedikit7liter/menit tersedia. Laju aliran yang lebih rendah memungkinan dilakukan jika keran dilengkapi dengan aerator keran. Sebuah studi yang dilakukan oleh Singapore Public Utilities Board (PUB) menunjukkan bahwa laju aliran serendah 2 liter per menit cukup untuk tujuan mencuci normal di toilet.

Showerhead Hemat Air. Showerhead normal memiliki laju aliran kurang lebih 12 liter / menit. Showerhead hemat air membantu mengurangi penggunaan air tanpa mempengaruhi tingkat kenyamanan dari tekanan air bagi pengguna.

3.22 CARA MENGELOLA PENGGUNAAN AIR SECARA EFISIEN

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 116: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

116

4. Tanyakan kepada tamu anda apakah mereka ingin handuk dan seprai mereka dicuci setiap hari. Mencuci handuk dan seprai tamu dapat menjadi penyebab besar konsumsi air dalam operasi anda. Anda dapat membuat tamu anda lebih sadar lingkungan dengan menempatkan papan nama di kamar tamu tentang handuk dan seprai.

3. Pasang sistem daur ulang airAir daur ulang dari instalasi pengolahan air limbah dapat digunakan untuk konsumsi air sekunder. Ini akan menurunkan jumlah air bersih yang anda konsumsi.Air dari pemanenan kondensat AC juga bisa menjadi sumber air lainnya.

5. Periksa kolam renang andaMemiliki kolam renang dapat meningkatkan konsumsi air tawar di sebuah hotel besar hingga 10%, jadi pikirkan dengan baik apakah kolam renang benar-benar diperlukan sebelum membuatnya. Langkah-langkah ini akan membantu memastikan tidak ada air yang terbuang.• Lakukan perawatan rutin untuk mencegah kebocoran.

Memeriksa kebocoran paling baik dilakukan dengan membaca meteran air di malam hari dan pagi hari.

• Kuraslah kolam renang setiap dua atau tiga hari daripada setiap hari dengan metode backwash. Yang terbaik adalah memilih

sistem backwash di mana air dapat ditangkap kembali dan digunakan untuk irigasi.

• Selalu tutupi kolam renang jika tidak digunakan untuk mencegah penguapan dan mengurangi kebutuhan untuk mengosongkan dan mengisi ulang.

• Memasang tombol tekan pancuran di tepi kolam akan mengurangi penggunaan air.

6. Pastikan penggunaan air untuk taman anda dan area lainnya efisien• Jangan menyiram sewaktu panas di hari tersebut. Di daerah

beriklim panas, waktu terbaik untuk menyiram adalah di malam hari

• Yang terbaik adalah menghindari penggunaan sistem penyiraman otomatis, jika mereka harus menggunakan air dapat dihemat oleh pengatur waktu pada alat penyiram untuk mengontrol penggunaan air. Sensor kelembaban di kebun dan lahan juga dapat digunakan untuk menghindari penyiraman berlebih

• Tempatkan prosedur untuk penyiraman manual dan latih staf kebun untuk mengurangi penggunaan air jika memungkinkan

• Gunakan teknik panen air hujan untuk mengalihkan dan menangkap air hujan dari atap dan selokan. Air dapat dialihkan ke tangki penyimpanan bawah tanah atau ke puntung air. Tanaman sebenarnya lebih cocok dengan air hujan daripada air yang diolah dari keran

• Jika memungkinkan, gunakan air bekas dari bak mandi dan bak cuci untuk irigasi. Pertimbangkan memasang sistem perawatan

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 117: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

117

63Water Management and Responsibility in Hotels. Green Hotelier, March 22, 2013. https://www.greenhotelier.org/know-how-guides/water-management-and-responsibility-in-hotels/

yang memungkinkan anda untuk menggunakan air kotor olahan dari toilet untuk kebun. Instalasi pengolahan harus diposisikan dengan hati-hati sehubungan dengan angin yang ada dan ditutupi dari pandangan. Manajemen sistem ini harus dikontrol dengan baik.

• Sistem irigasi yang dirancang dan dikontrol dengan baik akan mengalirkan air kapan dan di mana dibutuhkan

• Menggunakan kompos organik akan menambah nutrisi dan membantu mempertahankan kelembaban di tanah

• Menempatkan serpihan kayu di atas tanah membantu mengurangi penguapan

• Spesies tanaman asli sering membutuhkan lebih sedikit air sehingga desain dan lansekap lahan anda sesuai dengan lingkungan yang ada

7. Jadikan dapur anda hemat air • Keran di dapur harus memiliki aliran maksimum 10 liter per

menit.• Peralatan dan piring direndam terlebih dahulu menghemat

penggunaan air mengalir. Demikian pula, cucilah sayuran dan buah-buahan dalam bak air, bukannya membilas di air yang mengalir.

• Hindari mencairkan makanan di bawah air mengalir dan hindari menggunakan air mengalir untuk melelehkan es di saringan wastafel.

Pantai Ora. Foto©Zainul Arifin

8. Latih staf anda tentang metode hemat air • Tempelkan informasi prosedur dan lakukan pelatihan untuk

memberi tahu pegawai tentang bagaimana mereka dapat mengurangi penggunaan air. Prosedur ini harus mencakup berapa kali menyiram toilet saat membersihkan, tidak membiarkan keran mengalir atau menggunakan air berlebih, menggunakan pel bukan selang saat membersihkan lantai.

• Pastikan staf anda mengikuti "penghematan air dari pencucian seprai" di setiap kamar (lihat tip 4). Pastikan mereka meninggalkan handuk dan seprai untuk tamu yang memilih untuk tidak mencuci setiap hari.63

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 118: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

118

3.23 CARA MENGELOLAH AIR LIMBAH

Sebagian besar daerah pedesaan di Indonesia tidak memiliki sistem pembuangan limbah kota atau desa. Akibatnya, ada banyak praktik yang tidak konsisten ketika berurusan dengan air limbah (limbah) baik untuk tempat tinggal maupun bisnis yang berlokasi di area ini. Pembuangan air limbah yang tidak tepat dari rumah, hotel, wisma atau dive center anda dapat berdampak negatif bagi lingkungan darat dan laut.

Meskipun kita mungkin tidak melihatnya atau merasakan dampak limbah, limbah yang tidak diolah dapat memiliki dampak negatif jangka pendek dan jangka panjang terhadap lingkungan alam.64

BEBERAPA DAMPAK NEGATIF DARI AIR LIMBAH YANG TIDAK DIOLAH TERLEBIH DAHULU

• Penurunan oksigen dapat menyebabkan kematian biota laut. Ketika limbah membusuk, proses ini menbutuhkan oksigen dari air sekitarnya dan jika konsentrasi limbah yang dibuang terlalu besar, jumlah oksigen yang tersedia untuk ikan, hewan air lainnya dan tanaman laut akan tidak cukup dan dapat menyebabkan kematian.

• Kemungkinan penyakit bagi manusia dan biota laut. Limbah dapat menyebabkan penyakit dikarenakan adanya bakteri dan virus, hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat, terutama para perenang dan mereka yang makan kerang terkontaminasi.

• Ketidakseimbangan nutrisi di lautan dapat mengganggu ganggang dan berdampak pada pertumbuhan biota laut. Pembuangan limbah yang juga kaya akan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan ganggang dan tanaman laut lainnya. Jika ganggang tumbuh terlalu cepat, mereka dapat mencegah cahaya mencapai ke dasar laut, menghasilkan racun dan dapat menyebabkan penipisan oksigen.

64UKMarineSpecialAreasofConservation.http://www.ukmarinesac.org.uk/activities/ports/ph6_2_3.htm

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 119: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

119

Di daerah pedesaan dan pulau kebanyakan rumah dan bisnis memiliki septic tank sendiri. Jika wisma, hotel, atau kantor anda tidak memiliki septic tank, berikut adalah beberapa informasi tentang cara membangun septic tank, sehingga anda dapat mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.

Septic tank hanyalah sebuah beton atau tangki baja besar yang terkubur di halaman. Ukuran tangki mungkin berbeda, beberapa dapat menampung 4.000 liter air atau lebih.

Air limbah mengalir ke tangki di satu ujung dan meninggalkan tangki di ujung lainnya.

A—Air limbah masukB—Lapisan buihC—Air

D—Lapisan lumpurE—Untuk mengeringkan bidang

Dalam gambar ini, anda dapat melihat tiga lapisan. Apa pun yang mengapung naik ke atas dan membentuk lapisan yang dikenal sebagai lapisan buih. Apa pun yang lebih berat dari air tenggelam untuk membentuk lapisan lumpur. Di tengah adalah lapisan air yang cukup jernih. Air ini mengandung bakteri dan bahan kimia seperti nitrogen dan fosfor yang bertindak sebagai pupuk, tetapi sebagian besar bebas dari padatan.

Air limbah masuk ke septic tank dari pipa saluran pembuangan di rumah, seperti yang ditunjukkan di sini:

A—ToiletB—WastafelC—Bak mandiD—Tumpukan lubang anginE—Kedalam septic tank

Septic tank secara alami menghasilkan gas (disebabkan oleh bakteri yang menghancurkan bahan organik dalam air limbah), dan gas ini berbau menyengat.

Wastafel memiliki loop pipa yang disebut perangkap-P yang menahan air di loop bawah dan menghalangi gas mengalir kembali. Sebaliknya, gas mengalir ke atas pipa ventilasi.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 120: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

120

Air secara perlahan diserap dan disaring oleh tanah di bidang drainase. Ukuran bidang drainase ditentukan oleh seberapa baik tanah menyerap air. Di tempat-tempat di mana tanahnya terbuat dari tanah liat keras yang menyerap air dengan sangat lambat, bidang pembuangan harus jauh lebih besar.

Sistem septik biasanya ditenagai oleh gravitasi. Air mengalir dari rumah ke tangki, dan turun dari tangki ke ladang pembuangan. Ini adalah sistem yang sepenuhnya pasif.65

65How Stuff Works. https://home.howstuffworks.com/home-improvement/plumbing/sewer2.htm

Saluran pipa drainase khas berdiameter 10 sentimeter dan dikubur di parit dengan kedalaman sekitar 1,5 m dan lebar 0,6 m. Kerikil mengisi bagian bawah 60 cm hingga 90 cm dari parit dan tanah menutupi kerikil, seperti ini:

Saat air baru masuk ke tangki, ia memindahkan air yang sudah ada di sana. Air ini mengalir keluar dari septic tank dan menuju ke saluran pembuangan. Lapangan pembuangan terbuat dari pipa berlubang yang dikubur dalam parit yang diisi dengan kerikil.

Diagram berikut menunjukkan tampilan overhead rumah, septic tank, kotak distribusi, dan saluran pembuangan:

A—RumahB—Septic tankC—Kotak distribusiD—Drain field

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 121: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

121

3.24 CARA MENGELOLA LIMBAH PADAT

Model praktik terbaik pengelolaan limbah kecil di hotel-hotel kecil

PencegahanEliminasi limbah sebelum benar-benar dibuat.

MinimisasiPengurangan limbah selama siklus hidup produk.

Penggunaan kembaliMenggunakan kembali bahan limbah agar tidak masuk ke aliran limbah.

Daur ulangproses mengubah bahan limbah menjadi bahan dan benda baru.

KomposProses di mana sampah organik dipecah secara biologis sehingga produk akhir dapat digunakan untuk hortikultura.

TPAsitus untuk pembuangan bahan limbah oleh penguburan.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 122: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

122

3.25 CARA MENGURANGI PENGUNAAN PLASTIK SEKALI PAKAI: PENCEGAHAN

Selain

Buat produk yang dapat dibeli turis dengan nama wisma atau hotel Anda

Pakai

Selain SelainPakai Pakai

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 123: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

123

3,26 CARA MENGURANGI ANCAMAN PLASTIK MIKRO

Ada jenis limbah lain yang kita hasilkan tanpa menyadari dampak negatifnya terhadap laut.

Studi terbaru telah menemukan bahwa potongan plastik kecil - plastik mikro (micro plastic) - panjangnya kurang dari lima milimeter dapat ditemukan di lautan dan berbahaya bagi kehidupan laut dan perairan kita. Penelitian telah menemukan bahwa bayi ikan mengkonsumsi plastik mikro, tetapi dampaknya terhadap manusia belum diketahui.66

Beberapa bagian dari plastik mikro berasal dari produk pembersih pribadi seperti pasta gigi dan produk pembersih wajah dengan butiran partikel mikro.67 Untuk mencegah peningkatan plastik mikro ke dalam aliran laut, kami menyarankan pendekatan berikut:

1. Kurangi penggunaan dan paparan kita terhadap plastik.Menghindari semua penggunaan plastik yang tidak perlu, termasuk barang sekali pakai, dan mengganti plastik jika memungkinkan.

2. Pilih sabun, pasta gigi, dan barang perawatan pribadi lainnya yang tidak memiliki microbeads.Lebih baik pilihlah sabun yang terbuat dari bahan alami, seperti kelapa atau produk lokal lainnya. Ini akan membantu anda mendukung lingkungan dan juga terlibat dengan komunitas lokal.

66NationalGeographic.https://www.nationalgeographic.com/magazine/2019/05/microplastics-impact-on-fish-shown-in-pictures/67World Economic Forum. https://www.weforum.org/agenda/2019/12/microplastics-ocean-plastic-pollution-research-salps/

3. Pisahkan semua plastik untuk didaur ulang.Meskipun sulit menemukan pusat daur ulang di daerah pedesaan dan terpencil, cobalah pisahkan plastik anda dari sampah organik. Plastik yang masuk ke lautan akan rusak seiring waktu, dan akhirnya menjadi plastik mikro.

4. Mencegah semua plastik di daerah pantai.Luangkan waktu saat anda berjalan-jalan di pantai dan kumpulkan plastik yang anda lihat saat kirim. Mencegah plastik tidak masuk ke laut akan membantu mengurangi plastik mikro.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 124: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

124

3.27 CARA MEMBUAT KOMPOSTER SKALA KECIL

APA SAJA YANG TIDAK BISA KOMPOS?Hindari pengomposan yang rentan terhadap kutu atau penyakit (daging dan ikan, kotoran anjing dan kucing, kotoran kucing, arang panggangan dan abu batubara)

APA ITU KOMPOS?Kompos hanyalah bahan organik yang membusuk. Manfaat: kompos memecah alami menjadi pupuk kaya nutrisi yang membantu kebun tetap subur.

APA SAJA YANG BISA DIJADIKAN KOMPOS?Intinya semua bahan organik bisa dikomposkan.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 125: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

125

CARA MEMISAHKAN KOMPOS:

Limbah coklat (barang-barang yang membusuk lebih lambat)

Limbah hijau (limbah kebun berdaun hijau dan bahan limbah yang membusuk cepat)

APA YANG KAU BUTUHKAN

Air Mikroorganisme di udara

Limbah coklat Limbah hijau

Termometer

• Air.• Udara - untuk mikroorganisme yang terlibat.• Sampah coklat: jerami kering, daun, serpihan kayu, sisa tanaman mati,

serpihan kertas.• Sampah hijau: sisa makanan (sisa sayuran, ampas kopi, kulit telur) dan

limbah halaman.• Termometer (opsional) - tengah tumpukan kompos Anda harus

bersuhu 54 hingga 65,5 derajat Celcius.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 126: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

126

LANGKAH OLEH PANDUAN LANGKAH

1. Siapkan tempat sampah untuk kompos anda, sebaiknya dengan penutup dari tumpukan kompos sehingga panas dari proses penguraian dapat dipertahankan – hal ini juga akan membantu mencegah peresapan air hujan yang dapat membuat bahan terlalu basah.

2. Gabungkan sampah hijau dan basah anda dengan sampah kering coklat (tambahkan lebih banyak sampah coklat jika tumpukan kompos anda terlihat terlalu basah dan berbau, tambahkan sampah hijau dan air jika kompos anda terlihat sangat coklat dan kering).

3. Semprotkan air di atas tumpukan secara teratur sehingga memiliki konsistensi basah yang tepat, ketika anda memeriksa bagian tengah tumpukan kompos anda, bagian itu harus hangat.

4. Balikkan tumpukan seminggu sekali, untuk memberinya oksigen.

5. Siap memberi makan kebun anda! Setelah kompos tidak lagi mengeluarkan panas dan menjadi kering, berwarna coklat dan mudah hancur, kompos sudah siap!

Tempat kompos Penutup1 2

3

4 5

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 127: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

127

3.28 CARA MENDAUR ULANG

Daur ulang itu mudah dilakukan dan dapat berkontribusi pada perubahan di dunia!

APA YANG DIDAUR ULANG

Kertas & KartonKarton, koran, majalah, kertas kantor, dan surat biasa bisa didaur ulang selama tidak terkontaminasi oleh makanan, cairan atau limbah.

Hancurkan kotak kardus. Itu membuat mereka lebih mudah untuk memproses dan menyisakan lebih banyak ruang untuk daur ulang lainnya.

Kertas tidak dapat didaur ulang jika dicampur dengan bahan lain. Lepaskan bungkus gelembung atau jendela plastik sebelum mendaur ulang kemasan.

Kaleng logamBeberapa kaleng logam memiliki lapisan terisolasi yang mungkin tidak dapat didaur ulang. Jika ragu, buanglah! Daur ulang tidak perlu dicuci secara menyeluruh, tetapi harus kering agar tidak mencemari barang lain.

Daur ulang menghemat sumber dayaKetika kita mendaur ulang, bahan diolah menjadi produk baru, mengurangi kebutuhan untuk mengkonsumsi sumber daya alam yang akan membantu melindungi habitat alam untuk masa depan.

Daur ulang menghemat energiMenggunakan bahan daur ulang dalam proses pembuatan menggunakan energi jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk baru dari bahan baku.

Daur ulang membantu melindungi lingkunganDaur ulang mengurangi kebutuhan untuk mengekstraksi, memurnikan dan memproses bahan baku yang semuanya menciptakan polusi udara dan air.Karena daur ulang menghemat energi, ia juga mengurangi emisi gas rumah kaca, yang membantu mengatasi perubahan iklim.

Daur ulang mengurangi TPAKetika kita mendaur ulang, bahan-bahan yang dapat didaur ulang diproses kembali menjadi produk-produk baru, dan sebagai hasilnya jumlah sampah yang dikirim ke lokasi TPA berkurang yang mengurangi emisi metana, gas rumah kaca yang kuat.68

68brysonrecycling.org

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 128: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

128

PlastikSementara wadah plastik keras seperti botol air, botol susu, dan wadah deterjen dapat dimasukkan ke dalam wadah anda, plastik fleksibelsepertitasbelanjaan,bungkusgelembung,danstyrofoammemerlukan penanganan khusus dan tidak dapat didaur ulang.

Wadah MakananWadah makanan dan botol bumbu adalah kandidat daur ulang yang baik. Pastikan mereka dibilas dan dikeringkan sebelum anda memasukkannya ke dalam wadah daur ulang anda.

BEBERAPA TIPS69

Pastikan daur ulang anda bersih dan kering.Satu benda kotor dapat mencemari semua proses daur ulang, jadi pastikan daur ulang kosong, bersih dan kering.

Setelah kardus atau kertas bersentuhan dengan makanan atau cairan, itu tidak lagi dapat didaur ulang. Jangan biarkan lebih dari satu sendok teh cairan tetap berada dalam daur ulang.

Pastikan semua daur ulang anda terpisah dan tidak tercampur. Ketika dua atau lebih material terhubung, mereka tidak dapat didaur ulang sebagaimana adanya, bahkan jika semuanya dapat didaur ulang.

Jika semua bahan campuran dapat didaur ulang, seperti kemasan plastik dengan sisipan kertas, pisahkan barang-barang dan masukkan ke dalam wadah anda satu per satu.

Jika hanya sebagian bahan campuran yang dapat didaur ulang, seperti amplop jendela, pisahkan bagian plastik dari kertas dan daur ulang kertas.

69recyclingsimplified.ocm

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 129: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

129

3.29 CARA MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DI KAPAL WISATA KECIL

Kapal wisata kecil dapat mengkonsumsi banyak bahan bakar dan memiliki emisi karbon tinggi yang berkontribusi terhadap krisis iklim. Kami memiliki beberapa saran yang akan membantu anda menjadi lebihefisiendalamkonsumsibahanbakar,membantubumidanmenghemat uang pada saat bersamaan.

SEBELUM MEMULAI PERJALANAN ANDA1. Periksa mesin rutin anda secara teratur dan lakukan perawatan dasar.

Gantifilterbahanbakarsecarateratur-merekamenghilangkanpartikelyangtidakdiinginkan,meningkatkanefisiensimesin.Aditif bahan bakar akan membersihkan bagian-bagian mesin, memecah zat yang berpotensi berbahaya.

2. Periksa baling-baling anda.Pilih penyangga yang tepat untuk jenis kapal anda.Cari bilah bengkok, bantingan atau tepi yang terkikis, karena kerusakan akan meningkatkan penggunaan bahan bakar.

3. Rawatlah bagian bawah kapal anda.Bersihkan lambung kapal anda secara teratur karena adanya tumbuhan dan hewan yang menempel di lambung kapal dapat meningkatkan gesekan, memperlambat laju perahu anda.

4. Pasang meteran aliran bahan bakar.Ukur konsumsi bahan bakar pada putaran yang berbeda per menit (rpm)untukmenemukankecepatanpalingefisienuntukkapalanda.

5. Rencanakan ke depan.Pasang surut air laut dan angin relevan untuk kapal layar dan kapal listrik. Berlayar melawan ombak atau angin kencang membutuhkan lebih banyak tenaga mesin daripada bergerak bersama mereka.

6. Kurangi berat berlebih di kapal.Seringlah mengkosongkan tangki bensin anda.Bawa dan / atau simpan hanya barang-barang yang anda butuhkan.

SELAMA PERJALANAN ANDA1. Kecepatan yang lebih lambat di atas air akan mengurangi

konsumsi bahan bakar.2. Menggunakan trim tab dan power tab secara hati-hati mencegah

pergerakan yang tidak terarah dan mengurangi hambatan, memungkinkan perahu beroperasi pada rpm yang lebih rendah.

3. Periksa pergolakan anda.Pergolakan besar menunjukkan bahwa perahu Anda sedang mencoba memanjat permukaan air dan menggunakan tenaga dan bahan bakar ekstra.Untuk mengatasinya, sebaiknya memperlambat atau mempercepat ke rata-rata kecepatan untuk membuat pergolakan lebih kecil.

4. Bacalah sinyal asap itu.Warna knalpot mesin diesel anda dapat mengindikasikan masalah yang mengurangiefisiensimesindanmeningkatkankonsumsibahanbakar:Asap hitam - menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar atau terbakar sebagian, yang berarti mesin kelebihan beban, membutuhkan udara untuk pembakaran, atau telah menggunakan injektor.Asap biru - terbentuk ketika oli bak mesin dibakar di ruang bakar karena cincin, penuntun katup atau segel yang aus.Asap putih - adalah kabut tetesan bahan bakar yang sangat kecil karena kualitas bahan bakar yang buruk, masalah timing katup injektor / katup, atau gasket buruk yang memungkinkan cairan pendingin masuk ke dalam silinder.70

72Green Boating Guide. Sailors for the Sea. https://www.sailorsforthesea.org/programs/green-boating-guide/reduce-fuel-usage

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 130: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

130

4 DEKLARASI KOMITMEN ETIKA UNTUK PARIWISATA BERKELANJUTAN

Saya_____________________dari______________________berlokasidi_______________setujupada__________untukmematuhikodeetik untuk pariwisata berkelanjutan berikut.

Saya berjanji untuk menjaga kelestarian alam di tempat yang dikunjungi.

Saya berjanji untuk tidak pernah sengaja mengganggu atau menimbulkan gangguan terhadap satwa liar atau habitat satwa liar.

Saya berjanji untuk lebih hemat terhadap pemakaian sumber daya alam dan laut, seperti air dan listrik.

Saya berjanji untuk mengelola limbah cair dan padat dengan benar.

Saya berjanji untuk mengurangi plastik sekali pakai.

Saya berjanji untuk mengembangkan dan menerapkan program daur ulang.

Saya berjanji untuk menghormati adat dan budaya masyarakat setempat.

Saya berjanji untuk mendukung perusahaan, seperti resor, hotel, perusahaan transportasi, pemandu wisata, yang mengadopsi dan menerapkan kode etik pariwisata berkelanjutan.

Saya berjanji untuk mempekerjakan orang-orang yang memahami dan menghormati budaya lokal dan lingkungan.

Saya berjanji untuk membagikan panduan kepada pengunjung untuk menginformasikan dan mendidik mereka tentang praktik lingkungan dan sejarah budaya daerah tersebut.

Saya berjanji untuk melatih staf tentang konservasi laut, pengelolaan limbah, dan tentang budaya setempat.

Saya berjanji untuk menggunakan produk-produk lokal yang bermanfaat bagi masyarakat setempat dan tidak membeli barang-barang yang terbuat dari spesies yang terancam, hampir punah atau dilarang.

Saya berjanji untuk menjalankan bisnis saya sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk penggunaan kawasan laut atau alam yang dilindungi.

Saya berjanji untuk mematuhi undang-undang dan standar keselamatan yang ditetapkan oleh pihak berwenang.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 131: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

131

5 REFERENSI UNTUK BACAAN LEBIH LANJUT

Ecotourism Development - A Manual for Conservation Planners and Managers. Volume I - An Introduction to Ecotourism Planning. https://pdfs.semanticscholar.org/b983/82cb6cab2288e8dedac675d68e82a457baad.pdf?_ga=2.245901124.1166709937.1578433783-1699341894.1578433783

Ecotourism Development – A Manual for Conservation Planners and Managers. Volume II: The business of Ecotourism Management and Development. https://www.cbd.int/financial/greenmarkets/g-greenecotoursm-undp.pdf

The Green Fins Guide to environmentally friendly diving and snorkelling. https://portal.greenfins.net/a/img/cms/Green%20Fins%20Toolkit/The%20Green%20Fins%20GuideENG.pdf

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 132: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

132

6 KONTAK PENTING

Organisasi Nama kontak Telepon Email Website Perihal bantuan

GreenFins Marthen Welly +62 812 3877 089 [email protected] greenfins.net Penilaian sertifikasi green fins

Coral Triangle Centre Kantor +62 361 289 338 [email protected] coraltrianglecenter.org Pelatihan Ekowisata

Indonesian Ecotourism Network (INDECON)

Ary Suhandi +62 21 8378 6736 [email protected] indecon.or.id Pelatihan Ekowisata

WWF Signing Blue Kantor +62 852 5629 9878 [email protected] wwf.id Penilaian ekowisata

Ecomantra Sean Nino +62 821 4419 7137 [email protected] eco-mantra.com/en/ Penilaian penggunaan energi; desain efektif

Synergy Efficiency Solutions

Steven Piro +62813 3746 8531 [email protected] synergy.id Penilaian penggunaan enegi

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

Kantor +62 21 351 3300ext. 6119

[email protected] djprl.kkp.go.id Pelayanan Perizinan di Kawasan Konservasi Perairan (Izin Lokasi dan IPPAP)

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Kantor Whatsapp:+62 811 9787 818

[email protected] djpsdkp.kkp.go.id Pelaporan Pelanggaran Pemanfaatan Pariwisata Alam Perairan

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 133: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

133

7 DAFTAR PUSTAKA

Drumm, Andy & Moore, A.. (2005). Ecotourism Development – A Manual for Conservation Planners and Managers. Volume I - An Introduction to Ecotourism Planning. Second Edition. The Nature Conservancy.

Drumm, Andy & Moore, A.. (2004). Ecotourism Development – A Manual for Conservation Planners and Managers. Volume II: The business of Ecotourism Management and Development (2004). The Nature Conservancy.

D.S.M. Samia et all. (2017). Best Practices Toward Sustainable Ecotourism. Springer International Publishing AG.

Gell,Fiona&Roberts,Callum.(2003).BenefitsBeyondBoundaries:TheFisheryEffectsofMarineReserves.TrendsinEcology&Evolution.18.448-455. 10.1016/S0169-5347(03)00189-7.

Greene,A.,WhiteA.,Kilarski,S(Eds.)2013.Designingmarineprotectedareanetworkstoachievefisheries,biodiversityandclimatechangeobjectives in tropical ecosystems: A practitioner guide. The Nature Conservancy and the United States Agency for International Development Coral Triangle Support Partnership, Cebu City, Philippines.

Katz,L,Delfs,R,Erdmann,M,Fox,M,Garbaliauskas,R,Greenberg,R,Renosari,G,Soles,A,Stone,C,Villeda,K(2015)BlueAbadiBusinessPlan.Bird'sHead Seascape Coalition, Manokwari, West Papua, Indonesia.

Lester, Sarah & Halpern, Benjamin & Grorud-Colvert, Kirsten & Lubchenco, Jane & Ruttenberg, Benjamin & Gaines, Steven & Airame, Satie & Warner, Robert. (2009). Biological Effects Within No-Take Marine Reserves: A Global Synthesis. Marine Ecology-progress Series - MAR ECOL-PROGR SER. 384. 33-46. 10.3354/meps08029.

The Green Fins Guide to environmentally friendly diving and snorkelling. The United Nations Environment Programme and Reef World Foundation.

The Global Sustainable Tourism Council Criteria for Hotels. Global Sustainable Tourism Council Criteria.

BAGIAN III: MENERAPKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Page 134: PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN KONSERVASI …

134

The Sustainable Ecosystems Advanced Project (USAID SEA) is a five-year initiative that supports the Government of Indonesia to improve the governance of fisheries and marine resources and to conserve biological diversity at local, district, provincial, and national levels. USAID SEA is implemented through a consortium of partners and works in eastern Indonesia in the provinces of Maluku, North Maluku and West Papua. It has assisted to add more than one million hectares of new and well designed marine protected areas across these provinces since 2016.

www.sea-indonesia.org