Upload
aris-choirul-anwar
View
97
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PROCEEDINGS
SEMINAR NASIONAL
"TERITORIALITAS, PARIWISATA DAN
PEMBANGUNAN DAE
6AGUST
Ed- or:A. M. Suartika, ST., MEngSc., PhD.
Editor:
G. AM. Suartika, ST., MEngSc., PhD.
Editing Lay Out Naskah :
Ni Made Emmi Nutrisia Dewi, ST
Desain CoverlSampul :
Ida Bagus Ardi Sentosa, ST,
Hak cipta pada masing-masing kontrobutorDilarang memperbaoyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun,tanpa izin tertulis dari penulis
Seminar:Nasionaf"'liritoriafitas, Pariwisata, (])an Pem5aTlJunan(])aerafl#
Kata Pengantar
Om Swastyastu
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Proceeomqe Seminar
"Teritorialitas, Pariwisata, dan Pembangunan Daerah" dengan topik :
1. Percepatan pembangunan desa melalui aspek spasial, pariwisata, sumber daya
manusia, capacity building, pertanian, dan budaya
2. Pariwisata dan tata ruang daerah
3. Ruang berfungsi ritual sebagai destinasi wisata
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dan kepariwisataan yang
berkesinambungan
5. Pariwisata berkelanjutan dan konservasi
Dapat kami selesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Proceedings ini disusun
sebagai materi yang akan dipresentasikan pada seminar di Wisma Werdapura Sanur
pada tanggal 06 Agustus 2011. Proceedings ini disusun atas kerjasarna antara ProgramStudi Magister Arsitektur Universitas Udayana dengan JkatanArsitek Indonesia Daerah
Bali, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Daerah Bali dan Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia Daerah Bali. Tim Penyusun menyadari Proceedings ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bertujuan demi kesempurnaan
Proceedings ini kami harapkan. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik berupa data, informasi dan petunjuk selama proses penyusunan sampai terbitnya
Proceedings ini, kami mengucapkan terimakasih serta memberikan penghargaan yang
sebesar-besamya.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Denpasar, Agustus 2011
Tim Penyusun
Program Stwfi. 9r1.agister)lrsite/(Jur Uttiuetsitas Vaayana
Seminar Nasional "Ieritorialitas, Pariwisata, iDan Pem6an8unan C])aerali'
SambutanKetua Program Studi Magister Arsitektur
Universitas Udayana
Harapannya, seminar ini akan menjadi ajang aktivitas akademik yang berkelanjutan ke
depannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para mahasiswa
Program Magister Arsitektur Udayana, Program Keahlian Perencanaan dan Manajemen
Pembangunan Desa dan Kota angkatan 2010, serta atas atas segala bantuan dan
partisipasi yang diberikan oleh para mahasiswa Program Magister Arsitektur Udayana,
Program Keahlian Perencanaan dan Manajemen Pembangunan Desa dan Kota
angkatan 2008 dan 2009 dan semua pihak yang telah mendukung kesuksesan
pelaksanaan Seminar Nasional ini.
G A M Suartika, ST. MEngSc. PhD
Ketua Program Magister Arsitektur
Universitas Udayana
Denpasar, 06 Agustus 2011
ii
Seminar !J{'asional t'Ieruoriaiitas, Pariwisata, ([)an Pem5aneunan iDaeran ~
Ucapan Terima KasihKetua Panitia
Om Swastyastu
Puji dan syukur kami panjantkan atas berkat Tuhan Yang Mahaesa, Program Studi
Magister Arsitektur Universitas Udayana, Program Keahlian Perencanaan dan
Manajemen Pembangunan Oesa dan Kota angkatan 2010 bekerjasama dengan Ikatan
Arsitek Indonesia Oaerah Bali menyelenggarakan seminar dengan judul "Teritorialitas,
Pariwisata, dan Pembangunan Daerah" pada tanggal 06 Agustus 2011, bertempat di
Auditorium, Gedung Pascasarjana, Universitas Udayana, Oenpasar BaiL ;.
Oengan segala kerendahan hati, melalui proceeding ini, kami mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada :
1. Rekan-rekan Panitia Program Studi Magister Arsitektur Universitas Udayana. Program
Keahlian Perencanaan dan Manajemen Pembangunan Desa dan Kota angkatan 2010
2. Ketua Program Studi Magister Arsitektur Universitas Udayana selaku pihak
penyelenggara yang telah meyediakan tempat dan segala fasillitas untuk semua
kegiatan penyusunan proceedings
3. Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Oaerah Bali yang telah mendukung kegiatan
seminar ini
4. Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Oaerah Bali yang telah mendukung
kegiatan seminar ini
5. lkatan Nasional Konsultan Indonesia Oaerah Bali yang telah mendukung kegiatan
seminar ini
6. Para penyaji (Keynote Speaker) dan pemakalah yang telah berkontribusi
menyampaikan ide dan pemikiran kritisnya sebagai bahan diskusi pada acara ini
7. Pihak Sponsor yang telah memberikan dukungan materialnya
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun telah berkontribusi
nyata, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pelaksanaan seminar
ini dapat berjalan lancar dan proceedings ini dapat terwujud
Semoga hasil seminar ini dapat bermanfaat dan proceedings ini menjadi dokumentasi
berharga bagi pembangunan di Bali dan menjadikan inspirasi oleh stakeho/der kedepan.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Oenpasar, 06 Agustus 2011
Ketua Panitia
A.A. Sutrisna Wijaya, ST
Proaram Studi 9riani.ster J4.rsite~tur Uniuersitas Vaa-yana iii
Seminar Nasionai "Ieritoriaiitas, CFariwisata, (])an CJ>em6angunan tDaerali
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Sambutan Ketua Program Studi Magister Arsitektur Universitas Udayana ..................ii
Ilcapan Terima Kasih Ketua Panitia iii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iv
Paper Seminar .................................................................................................................... iv
1.Percepatan pembangunan desa me/alui aspek spasial, pariwisata, sumber daya
manusia, capacity building, pertanian, dan budaya ...................................1-1
aPercepatan pembangunan desa melalui aspek pariwisata di Kecamatan Kinternani,
Kabupaten Bangli. Bali
(Tjokorda Praganingrum dan Emmi Nutrisia Dewi) 1-2
b.Percepatan pembangunan desa melalui aspek sumber daya manusia di Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli. Bali
(Anom Gautama, Segeriana dan Pumama Jaya) 1-13
c.Percepatan pembangunan desa melalui aspek budaya di Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli, Ball
(Ardi Sentosa dan Aditya Abriawan) 1-21
d.Percepatan pembangunan desa melalui aspek pertanian di Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli, Bali
(Ambara dan Swarmini) 1-34
e.Percepatan pembangunan desa melalui aspek spasial di Kecamatan Kintamani,Kabupaten Bangli, Bali
(Sutrisna dan Tony) 1-44
f.Percepatan pembangunan desa melalui aspek capacity building di Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali
(Arya dan Yudha Owipayana) 1-54
2.Pariwisata dan tata ruang daerah ...................................................................11-1
a.Pariwisata akhir pekan: apa yang bisa dipelajari dari 2 days and 1nighr?
(Ayu Putu Utari Parthami Lestari) 11-2
b.Perbaikan mutu jalur pedestrian dapat meningkatkan daya tarik suatu kawasan
(Vika Lestari) 11-11
c.Struktur ruang dan potensi kepariwisataan dalam meningkatkan keunggulan
kompetitif wilayah di Bali
(Ni Luh Putu Eka Febri Yanti,ST.MSc) 11-21
Proaram Studi. :M.aaister JIrsitektur Universitas Vda-yana iv
. I.":.. - .. . ~ '=!. I ~ .' ~ _ Seminar !J{asionaf "Ieritorialitas, Pariwisata, Dan Pem6angunan C])aerafi'
d.Kawasan perdagangan sebagai potensi wisata belanja
(Dimyati) 11-31
e. Batas Pengembangan Kawasan Wisata
(Franky Uauw) 11-38
f.Tinjauan Ontologis Pengalaman Ruang dalam Pariwisata
(Alvin Hadiwono) 11-49
g.Konsep Pengembangan Terbatas Bedugul-Pancasari sebagai Daya Tarik Wisata
(I Made Adhika) 11-55
h. Konflik tata ruang dan pariwisata di Bali: pertarungan budaya tradisional dan modem
kapitalistik
(Syamsul Alam Paturusi dan Widiastuti} 11-61
i. Pola Permukiman Tradisional Madura Desa Ellak Daya Kabupaten Sumenep
(Mukhlisah. Antariksa. dan Tunjung Wijayanto.S ) 11-66
j. Perlunya master plan prasarana olahraga Bali untuk efektivitas pemanfaatan lahan
(I Ketut Mudra) 11-77
3.Ruang berfungsi ritual sebagai destinasi wisata ................................................. 11I1
a.Pura dan wisatawan: membina simbiosis mutualisme buatan untuk meningkatkan
kesucian
(I Wayan Runa) 111-2
b. Sinkretisme Budaya BaJi-Cina :Potensi Kelenteng sebagai Destinasi Wisata
Arsitektur di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali
(Freddy Hendrawan) 111-10
c. Pariwisata dan konsumsi spasiaJ: absensi ruang publik pada tempat berfungsi ritual
yang dijadikan destinasi wisata (Studi Kasus Pura Tirta Empul Tampaksiring)
(Gusti Ayu Made Suartika} 111-20
d. Dampak Spasial Pembangunan Kepariwisataan di Tempat-Tempat Berfungsi Ritual
(Studi Kasus Pura Tirta Empul Tampaksiring)
(Ardi Sentosa dan Aditya Abriawan) 11I-27
e. Strategi pengembangan dan dampak spasial pembangunan kepariwisataan di Pura
Tanah Lot
(Tjokorda Praganingrum dan Emmi Nutrisia Dewi) 11I-39
f. Pembangunan Kepariwisataan ditempat Berfungsi Ritual Objek Wisata Pura Ulun
Danu Beratan
(Arya dan Yudha Dwipayana) v 11I-47
g. Pengembangan Kawasan Sekitar Pura Ulun Danu Batur sebagai Kawasan
Pariwisata Berbasis Komunitas
(Ambara dan Swarmini) 111-55
Proaram Studi 9rf.anisterjlmte~ur Universitas Vcfayana v
Seminar Nasional "Teritorialitas, Pariwisata, (])an Pem6angunan Daerali ~
h. Strategi Pengembangan Pariwisata Spiritual di Kawasan Pura Besakih
(Anom Gautama, Segeriana dan Pumama Jaya) 111-65
i. Penerapan bhisama kesucian pura dan pembangunan pariwisata berkelanjutan (studi
kasus kawasan Pura luhur UJuwatu)
(Sutrisna dan Tony) 111-75
j. Ritual dalam Ruang Permukiman (Studi Kasus Oesa Puyung -lombok Tengah)
(Ibnu Sasongko) 111-85
4.Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dan kepariwisataan yang".berkesinambungan IV-1
a.Peningkatan kualitas dan kuantitas sekolah tinggi pariwisata dan perhotelan sebagai
salah satu solusi peningkatan sektor pariwisata
(Irana Maya Salim) N-2
b.Pendekatan 'partisipatif dalam pemberdayaan masyarakat pendukung sentra
pariwisata (studi kasus : Oesa pengrajin lukisan jelekong - bale endah - Kabupaten
Bandung)
(Nanang Suherrnan) N-9c. Peranan arsitek profesional dalam dunia pariwisata di era globalisasi
(I Kadek Pranajaya) IV-17
d.Berbagai kemungkinan perubahan arsitektur tradisional yang masih dapat diterima
oleh masyarakat banyak, sehingga dapat mempertahankan jumlah kehadiran
wisatawan di Bali
(I n d art 0 y 0) IV-24
e."Menjual kota", melihat potensi dan mengembangkan pariwisata
(Doddy Yuono) ,.1V-38
f.Destinasi kontrol oleh krama adat terhadap pemanfaatan ruang-ruang berfungsi
budaya
(Gede Andika lesmana) IV-49
g. Pengembangan Kawasan Interface Kota - Desa, Catatan Pemikiran KotadesasiProcess(I Komang Gede Santhyasa) IV-59
5.Pariwisata berJcelanjutan dan konservasi .......................V-1
a.Konsep ekowisata dan tri mandala dalam pengembangan Taman Wisata Alam
Oanau Buyan Kabupaten BuJeleng
(Aris Subagiyo dan Made AnikWiryantini) ..................................................................... V-2
b.Pariwisata, konservasi, kotatua yang terlupakan (Studi Kasus: Kotatua Jakarta)
(Wahyu Prakosa) V-14
Program Stzufi 9rf.Cl{jister)Irsite~ur Universitas Vaayana vi
Seminar Nasionai TIeritorialitas, Pariwisata, rDan Pem6angunan Cf)aerafzM
c.Oampak perkembangan pariwisata teffiadap warisan alam yang perlu dipertanggung-
jawabkan (studi pembahasan objek wisata pantai)
Hakim Iskandar V-2S
d.Pelestarian pariwisata daerah di Indonesia (Studi Kasus Objek Wisata Hutan
Sangeh, Badung, Bali)
(Erika Istiyani) V-35
e.Pengembangan pariwisata dengan pendekatan ekosistem (studi kasus pulau
pramuka kepulauan seribu, Jakarta
(Parino Rahardjo) V-42
f. Konservasi Prinsip dan Nilai:Preferensi Bagi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan'"di Desa Penglipuran, Bali
(Wahyudi Arimbawa) V-56
g.Observatorium Bosscha dan Kompleksitas Menghadapi Perubahan: Alternatif bagi
Sebuah Pusaka Sains Berkelanjutan
(priscilla Epifania Ariaji) V-66
h.Perencanaan Pariwisata di Kawasan Lindung Kecamatan Sempol Kabupaten
Bondowoso
(Nindya Sari, Indah Prihatiningsih dan Fadli Usman) v-74i. Sumber daya budaya dan konservasi kota dalam konteks perancangan kota
(Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) V-80
Susunan Kepanitiaan
Lembar contributor & sponsor
Pronram Studi :Magister JlrsiteKjur Universitas Vaayana vii
r>gram Studi fMaoister}lmte~ur Vniversitas Vlfayana V14
Seminar J{asionai "Ieritotiaiitas, lPariwisata, ([)an Pem6angunan c])aerah'
Pariwisata, Konservasi, Kotatua yang TerJupakan(Studi Kasus: Kotatua Jakarta)
Wahyu Prakosa**Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Gunadarma, Depok
Email: [email protected]
Abstrak
Peninggalan tempat-tempat bersejarah merupakan potensi suatu negara yang dapatdijadikan warisan pusaka harus dilestarikan dan dapat sebagai obyek penelitian,investasi pariwisata bahkan sumber ekonomi. Warisan tersebut dapat berupa ~bangunan tua yang memiliki sejarah dan aristektur yang menarik. Kotatua Jakarta liadahentinya melakukan upaya pelastarian dan menjaga aset-aset budaya yang masihtersisa dengan menghidupkan di Kawasan tersebut, hal ini menjadi salah satu nilaipostitif dalam upaya mengkonservasi kawasan sekaligus dijadikan obyek wisata. Oariupaya-upaya tersebut muncul permasalahan diantaranya : penanganan pihak-pihakterkait belum maksimal, citra kawasan beJum jeJas, bangunan banyak yang mulai rusakclan hancur.
Tujuan dalam penelitian ini adalah penanganan secara terus-menerus, peningkatan citrakawasan, memaksimalkan bangunan bersejara sebagai wisata budaya. Metode yangdigunakan adalah kualitatif dan cara yang digunakan adalah survei dan survei sekunder.Oan hasil yang diharapkan adalah rnemaksimalkan potensi bangunan tua sehingga Iebihproduktif dan peningkatan ekonomi lokal sehingga saJing terkait dan menjadi sebtalinvestasi pariwisata yang sang at menguntungkan.
Keywords: konservasi, pariwisata, kotatua, Jakarta
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Jakarta sebagai kota Metropolitan juga dikenal dengan kota budaya, kota pendidikan,kota pariwisata, kota maritim, kota industri, kota perdagangan, dan sebutan lainnya.Oalam usiannya yang cukup tua sejak terbentuknya kota Jakarta, maka memiliki warisankotalbangunan yang saat ini sangat dilindoogi sekaligus dipertahankan keberadaannyadan banyak obyek~yek pariwisata yang menarik.
Membahas tentang warisan budaya, mempertahankannya dan kaitannya denganpariwisata, maka kota Jakarta memiliki semuanya sating terkait untuk mendukungkeberadaan suatu obyek yang menjadi warisanlbagian sejarah dari terbentuknya kotaJakarta, warisan yang perlu dilindungildipet1ahankan, warisan yang dijadikan obyekpariwisata. Cikal bakaJ kota Jakarta dullXl)'a disebut dengan Batavia yang nUaiberkembang sekitar abad XVI yang saat ini dikenaf dengan Kotatua Jakarta, dilihat
_ SeminarNasUmaf"fJ'eritoriafitas, Pariwisata, C[)anPem6angunan C[)aeran'
menyeluruh dan dapat mencegah hilangnya identitas sebuah kota akibat dariperombakkan bangunan atau rusak dimakan usia. Hal yang telah dilakukan adalah diKawasan Stasiun Kota, Kawasan Fatahillah, Kawasan Sunda Kelapa, Kawasan KaliBesar Timur dan Barat. Hasil dari menghidupkan Kotatua Jakarta adalah bahwakawasan tersebut menjadi obyek wisata yang sangat menarik, banyak pengunjung dikawasan tersebut khususnya Kawasan Fatahillah yang tidak hanya waktu liburan sajatetapi pada hari biasa juga banyak peng\.Iljung. Hal ini menjadi saIah satu nilai postitifdalam upaya revitalisasi Kotatua, dengan meningkatnya pengunjung di kawasan terebut.
Di saat Pariwisata dan kehidupan aktivitas di kawasan Kotatua Jakarta yang semakinmeningkat dan sekilas upaya konservasi dengan melakukan revitalisasi kawasan sudahcukup berhasil, tetapi ada beberapa hal yang terlihat belum adanya keseriusan dalammenangani kawasan Kotatua Jakarta. dianlaranya beberapa bangunan mulai rusak(dinding, atap roboh), sistem parkir yang belum jelas(semrawut), disaat jalan rays macetjalur pejalan kaki mulai rusak dan cenderung dilewati kendaraan bermotor," jalurpedestrian mulai rusak, PKl yang semrawut dan cenderung memanfaatkan tepibangunan tua untuk memasang tends-tenda. Melihat kondisi seperti ini belum ataubahkan tidak ada upaya-upaya dalam penataan yang menyeluruh dan hanya sebatasmenguntungkan sepihak saja tanpa memikirkan keberadaan bangunan-bangunan yangmulai memprihatinkan dan tinggal menunggu waktu saja keberadaannya.
Melihat kondisi Kotatua Jakarta yang sangat memprihatinkan karena ada beberapa halyang dilupakanldibiarkan rusak maka per1u adanya upaya-upaya secara menyeluruhdari berbagai pihak : pemerintah, pariwisata, masyarakat, dan pihak-pihak terkait untukmewujudkan kotatua sebagai kawasan pariwisata dan kawasan cagar budaya yangmendukung keberadaan Kota Jakarta.
1.2 Permasalahan
Kondisi Kotatua yang masih banyak permasalahan terkait penanganan yang tidakmaksaimal hal ini terlihat dari: banyak bangunan terpingirkan yang berkaibatkerusakanlhancur, penanganan dari pemerintah, pemanfaatan kawasanlbangunansebagai obyek wisata yang saling menguntungkan baik pemerintah, masyarakat. pemilikbangunan. citra kawasan yang masih semrawut diantaranya PKl tidak tertata dancenderung kotor, kemacetan menimbulkan jalur pedestrian dilewati sepeda motor,beberapa area taman yang tidak terawat, pandangan ke bangunan tua beberapaterhalangi oleh stasiun busway, papan nama Bangunan, dU.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam bahasan ini adalah (1) penanganan Kotatua Jakarta secara serius danterus menerus, (2) peningkatan citra kawasan agar semakin kuat, (3) memaksimalkanbangunan-bangunan sejarah yang ada menjadi potensi wisata budaya.
2. HasiJ Dan Pembahasan
2.1 SeJarah Perkembangan Kotatua Jakarta
Kotatua Jakarta memiJiki nilai historis yang sangat tinggi, dimana struktur kota Bataviamasih terlihat jelas pada saat ini, begitu juga bangunannya yang sampai saat ini masihbanyak yang dapat kita nikmat.
a. Perkembangan Kota Batavia
Kota Batavia mulai terbentuk sektar tahun 1611 setelah diijinkannya membuat sebuahgudang di wilayah Jayakarta. yang nantinya menjadi sebuah kasteel pertama dan sekitartahun 1619 terjadi perbutan kekuasaan dengan dihancurkannya kota Jayakarta olehBelanda dipimpin oJeh J.P. Coen. Setelah kejadian ini maka muJailah peran Bataviasebagai pusat ekonomi dan politik semakain meningkat dan kuet, hingga kemudiankarena kapasitas yang tidak mampu menampung segaJakegiatanlaktivitas di daJamnyamaka kemudian dibuatlah Kasteel ke-dua yang ukurannya 9 kali lebih besar serta
ProjJram Stzufi 9rf.l1{1isterAniteiJur Vniwnitas Vaayana ViS
_ Seminar:J{asWnaf "'Teritoriafitas, Pariwisata, (])an Pem6m1fJunan (])aeran'
Bangunan-bangunan tua yang ada saat masih dapat kita lihat gambar 1.4. Dimanabangunan-bangunan yang ada saat ini tersebar di seluruh kawasan Kotatua,berdasarkan peta tersebut maka untuk memudahkan identifikasi dapat dikelompokkanmenjadi 7 bagian, yaitu:
Oambar 5. Bangunan-banguna tua yang tersebar di Kotatua Jakarta(sumber : hasil survey, 2011)
I. Kawasan Fatahillah
Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum Wayang, Kantor Pos, cafe Batavia, Dasaad MusinConcern, Kantor 1MIayah PT. Asuransi Jasa Indonesia (WEVA). Kantor Pemiagaan HindiaBelanda, Gedung PT. Asuransi Jasindo, PT. Platoon (3 gedung), Gedung Balai Konservasi, HotelBeverty Hill, Gedung PT. Kali Mas, Gedung Arsip Bank Mandiri, Ex Kantor Tjipta Niaga, AnekaNiaga,INKOPAD. .
Cl7'ogramStudi 9rfo.eister)f.mte~ur VniwTSitas Vaayana V-18
" ,1"- Semmar Jfasionaf "Ieritorialitas, Pariwisata, (])an Pem6atlfJunan (])aeran
Kawasan Taman Beos
Stasiun KA Jakarta-Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Bank Mandiri, BNI 1946-GudangArsip
Kawasan Kali Besar
INKOPAO saqai GedLItg Kosong
Bangunan hancur depan terminal, Gedung PT, Jasa Raharja, Bangunan no. 27INKOPAD, Gedung Arsip Bank Pacific (kosong), Ex Kantor Tjipta Niaga, Ex. Kantor PT. Vico Indo, KantorPengacara/Law Office H. Ojohan, Gedung PT. Sadar, Kantor Notaris PPAT, Museum Wayang (bag. Belakang),Ex. Bank Ekspor Impor (Bank Mandiri), PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna, Gedung PT. Asuransi Jasa Raharja,Gedung PT. Kerta Nlaga, Gedung PT. Banda Ghara Reksa, Perkumpulan Maha Bodhi, Gedung PT ESkaha,
Gedoog Singa KIrilg - Resmran Padang
Gedung Slnga Kuning, Gedung Asuransi Wahana Tata, Gedung Bentengm Toko Merah, Pitera Sabia Prima,Kantor Peiayanan Pajak Tambora, Inkopad TNI AD, BlI, AIhena executive Club, Gedung Kosong, Law Firm H.Djohan Ojauhary, RukanIRuko, RukanIRuko, RukanlRuko, RukanIRuko,Toko, Restoran, Restoran Padang.
Baogunan No.f, PT. Telkom, STMIK Swadharma, rrc Perusahaan Pe:dagangan Indonesia, Bangunan Kosong2lantai, Bangunan Kosong 2 lantal, Bangunan No. 34, Kantor ThosIba, PT. Wahana Andamari, PT. SamudraIndonesia, Ban unan No, 47- 48, Kantor.
Cl70tJram Sttufi !MatJister )lrsite~urVniverntas Vtfayana V-19
~------------------------------------------------------~-- ~
Seminar Nasionai "Ieritorialitas, Pariwisata, Dan Pem6atIfJunan c])aeran'
Kawasan Museum Bahari
Gudang, Terdapat 2 Gedung Kosong, Kantor Bina Usaha (81), Rumah-rumah kantor, Bangunan Kosong,DharmaNiaga.
Kawasan Jalan Tiang Bendera
Gudang Gandum clan Tembok sisi timur, Kawasan Stasiun Barang, Gudang-gudang gaya rumah cina
2.2 Kotatua Jakarta Sebagai Obyek Wisata Dan Konservasl Yang MaslhTerlupakan
Kotatua Jakarta yang selalu bebenah sebagai kawasan konservasi dengan warisanbudayanya sehingga menjadi andalan sebagai obyek pariwisata, ha! ini terlihat darikawasan ini yang cukup banyak para wisatawan khususnya di daerah sekitar Museum
ProoramStudi 9rlOfJister)fr.site~ur Vniver.sitas Vtfayana V-20
Seminar Nasional "Teriuniahtas, CJ>ariwisata,(])an 1'em6aneunan CJ)aeran'
penjalan kaki, tapi dalam kenyataanya upaya-upaya tersebut tidak dapat berjalansebagai mana mestinya karena batasan rencana sirkulasi tidak jelas dan sang at mudahterjadi pelangaran aturan yang ada.
Gambar 7. Pedestrian dRewati pengendara sepeda motor, jalur sirkulasi tidak jelas(sumber : hasil survey, 2011)
Gambar 8. parker, PKL menmanfaatkan salah satu sisi bangunan lama, rusaknya jalur pedestrian.(sumber : had survey, 2011 )
V-22
Seminar!J{asionaf "Ieritorialuas, Pariwisata, (])an Pem6angunan tDaerah
Area parl
..., };f.
4. Membuat alurljalur wisata yang jelas sehingga menjadi suatu pengkayaanpengalaman wisata.
5. Melibatkan dari berbagai pihak untuk menjaga dan melestarikan warisan budayasehingga menjadi obyek pariwisata yang dapat diandalkan dan memberikan dampakyang positif terhadap masyarakat, lingkungan dan Negara.
6. Sarana dan prasarana yang direncanakan dengan pertimbangan prilaku masyarakatdan kebutuhan bagi pengunjung kawasan Kotatua, seperti penyediaan area parkir,pedestrian yang bebas dari sepeda motor, perbaikan paedestrian yang telah rusak.
7. Penataan kembali PKL yang semrawut dan tidak memanfaatkan bagian daribangunantua
3. Kesimpulan clan Saran
Pariwisata dan Konservasi Kotatua Jakarta membutuhkan proses yang sangat panjang,keseriusan dan dilakukan terus menerus sehingga warisan budaya dapat terjaga dandapat ditingkatkan vitalitas kawasan sebagai kegiatan sosial-budaya ekonomi pariwisata.Upaya tersebut dilakukan secara menyelun.tl di setiap potensi yang ada di kawasanKotatua, sehingga tidak hanya terpusat di saIah satu aset wisata tetapi secarapenyeluruh dan penanganan dengan skala prioritas.
Hal yang perlu adanya tinjauan kembali masalah adalah :
1. Pemeliharaan dan perbaikan bangunan tua2. Menghubungkan tiap-tiap aset wisata menjadi sebuah alur pengaJaman wisata yang
lebih jelas dan tidal< terpusat dai salah satu obyek saja tetapi secara menyeluruh.3. Melibatkanlkerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kawasan
Kotatua.4. Penataan kembali area parkir, PKL, jalur pejalan kaki termasuk perbaikannya.
4. Daftar Pustaka
Dinas Tata Bangunan dan Pemugaran DKI Jakarta. 1997. Bangunan-Bangunan Saks;Perjuangan Bangsa. DKI Jakarta.
Firdaus. 2008. Memberdayakan Kotatua Jakarta Sebagal Wisata Budaya. JurnalKepariwisataan Indonesia Vol. 3 No. 2, Juni 2008 ISSN 1907-9419
Haris, Tawaliooddin. 2007. Kola clan Masyarakat Jakarta clari Kola Tradisional IceKota Kolonial (Abad XVI- XVIII). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Heuken SJ, A. 2007. Historical Sites of Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.Jakarta Culture & Heritage. 2007. Sejarah clan Guidelines Kotatua. Dinas Kebudayaan
dan Permuseuman DKI Jakarta.Nirwanda, Sapta. Pembangunan SeIctoTPariwisata Di Era Otonomi Daerah di akses 8
april2010Priatmodjo, Danang. 2006. Kota Tua Jakarta: Hari-Hari Menanti Revitalisasl. Seminar
Revitalisasi: Arti Baru bagi Masa Lalu. Jurusan Arsitektur - FTSP - UniversitasGunadarma.
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. 2000. Bangunan Cagar Budaya di Propinsl OKIJakarta. Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.
Pratiwi, WlWik O. Konsep-Konsep PeteneanaaII Patiwisala. http://www.ar.itb.ac.idlwdplarchiveslcategory/tourism-coursesl, di akses 8 april 2010.
Surjomihardjo, Abdurrachman. 2000. Sejarah PeTlrembangan Kota Jakarta. DinasMuseum & Pemugaran Propinsi OKJ Jakarta.
__ --:-.....,-_~,.__---.. 2001. Beberapa Segi Sejarah Masyarakat-BudayaJakarta. Dinas Museum & Pemugaran Propinsi DKI Jakarta.
Wibisono, Bambang Hari. 2006. Pende/catan TeoTitis Dan KonseptuaJ RevitaJisas;Kawasan dan Bangunan. Makalah seminar "Revitalisasi: Arti Baru bagi Masalalu" Universitas Gunadarma.
V-24
"TERITORIA
PEMB
PROCEEDINGS SEMINAR
Proceeding ini merupSeminar asl I~.~rllt)ldilengga nbekerjasama ganPerencanaa Indonesia eDaera Bali. ara ini dilaksana n pada fa~"I*ud 0 um Progra PascasarjanaUnlVers11_.,_._
De pasar Bali. Se ar Nas ini r'apllaPl....~lUetnjmerangkum berbagai pem iran, ide, saran yangkalangan baik ilmuwan, praktisi maupun kalangan lal nya sehingga dapatberguna bagi kemajuan Bangsa Indonesia khususnya dalam bidangpembangunandaerahdan pa
~.illNltN.a faat bagiapat
EUG.plalll UNi"ta kasiyana tel