Upload
epril-lylia
View
231
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
OLEH :
NI MADE ARI PRADNYADEWI
P07120012035
2.1 REGULER
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Keluhan yang sering terjadi pada trimester III : sering kencing, nyeri
punggung, obstipasi, varises, sesak nafas, karam kaki, oedem dan
nyeri ulu hati.
b. Riwayat kesehatan
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang
dialami, dan pengobatan yangsedang atau pernah dilakukan. Hal ini
penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-
penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada
waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Terutama dinyatakan
mengenai penyakit jantung, paru-paru, DM, penyakit kelamin,
pembedahan yang pernah dialami dan penyakit-penyakit yang lain.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dinyatakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga, terutama :
1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu penyakit
menular seperti TBC, hepatitis
2) Penyakit keluarga yang dapat diturunkan seperti kencing manis,
hemofili, dan asma
3) Riwayat hamil kembar
Informasi di atas penting untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan
pencegahan dan penanggulangannya
d. Riwayat kebidanan
1) Haid
Informasi mengenai haid sangat penting untuk memperhitungkan
usia kehamilan dan perkiraan persalinannya. Memperkirakan
tanggal persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti
hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan rumus NAEGLE
sebagai berikut :
a) Untuk bulan Januari–Maret, tanggal ditambah 7 % ditambah 9
b) Untuk bulan Maret – Desember : tanggal ditambah 7, bulan
dikurangi 3 dan tahun ditambah 1
c) Selain HPHT ditanyakan pula pula menarche, lamanya haid,
banyaknya darah haid, keluhan yang dirasakan selama haid
dan lain-lain untuk memperoleh gambaran mengenai fungsi
alatreproduksi.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Mengkaji kehamilan yang lalu
(1) Keluhan yang dirasakan misalnya pusing, mual,
muntah, dll.
(2) Adakah penyakit
(3) Sudah periksa dimana dan berapa kali
(4) Nasehat yang diberikan apa saja, dilaksanakan apa
tidak
b) Mengkaji ibu hamil multipara, keadaan anak
(1) Berapa anak yang hidup
(2) Berapa anak yang meninggal, umur berapa dan kapan
(3) Pernahkah mengalami abortus, apabila pernah berapa
kali dan pada usia kehamilan berapa
c) Persalinan yang lalu
(1) Jenis persalinan untuk menentukan persalinan
berikutnya
(2) Apakah plasenta susah dilahirkan
(3) Apakah pernah mengalami perdarahan banyak,
kemungkinan persalinan berikutnya bisa terjadi
perdarahan juga
d) Keadaan bayi
(1) Apakah bayi lahir langsung menangis
(2) Apakah anak ada kelainan
(3) Jenisnya, beratnya dan panjangnya
e) Keadaan nifas
(1) Pada waktu nifas ibu mengalami panas atau
perdarahan
(2) Bagaimana laktasinya
(3) Apakah bayi diteteki, sampai umur berapa bulan
(4) Apakah puting susu pernah lecet dan bagaimana cara
mengatasinya.
(5) Lama nifas ± 6 minggu, hari 1-2 lochea, hari 409
lochea sangilenta dan hari ke 10-15 lochea alba.
e. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin,
ibu, atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus
didapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi
oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual
janin.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : sebaiknya di ambil pada posisi duduk
dengan lengan sejajar posisi jantung
2) Nadi : frekuensi normalnya 60-90 kali permenit.
Takikardi dapt terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid,
dan infeksi. Nadi diperiksa dengan satu menit penuh.
Nadi diperiksa untuk mengetahui masalah pada sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
3) Pernapasan : frekuensi napas selama hamil berkisar
antara 16-24 kali permenit.takipnea terjadi karena infeksi
pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas harus
sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru
bebas dari suara napas abdominal.
4) Suhu normal wanita hamil adalah 36,2-37,6 oC.
Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan
membutuhkan perawatan medis.
c. Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
d. Leher (kelenjar tiroid : membesar / tidak )
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar
limfe membengkak.
e. Dada dan axial
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting
susu, adakah coloctrum.
f. Ekstremitas (oedema, varises, reflek patella)
g. Abdomen (inspeksi, palpasi, auskultasi)
h. Genetalia ( vulva, vagina, perineum)
Keadaan perineum, adakah asites, tanda Chadwick.
i. Sistem kardiovascular
1) Bendungan vena : biasanya terjadi pada tungkai, vulva,
rektum. Bendungan vena bisa berkembang menjadi varises
2) Oedema
Oedema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian
darah pada ekstremitas akibat perpindahan cairan
intravaskular ke ruang intersitiil. Odeman pada tangan dan
wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan
tanda dari hipertensi pada kehamilan.
j. Sistem muskuloskeletal
1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan, keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Barat badan awal kunjungan sebagai dasar menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan
sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm, ibu berisiko melahirkan bayi prematur
dan BBLR. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg
dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi
kehamilan, persalinan secara seksio caesarea, dan infeksi
postpartum.
3) Abdomen
Kontur, ukuran dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi di atas simpisis
pubis. Kandung kemih harus dikosongkan saat pemeriksaan
untuk memperoleh hasil yang akurat.
k. Sistem neurologi
Tidak diperlukan pemeriksaan neurologi lengkap bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan terjadi
masalah. Hanya saja pemeriksana refleks tendon terutama
patella perlu dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
l. Sistem integumen
Pucat menandakan anemia, jaundice menandakan gngguan
pada hepar, lesi, hiperpigmentasi, seperti choasma gravidarum
serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan serta strie.
Penampang kuku berwarna merah muda berarti pengisian
kapiler baik.
m. Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran
yang berlebih menandakan hipertiroid
n. Sistem gastrointestinal
1) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir
bebas dari ulcerasi, gusi berwarna kemerahan, oedema
akibat efek peningkatan esterogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik.
2) Usus
Bising usus berkurang karena efek progesteron pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan
bising usus terjadi apabila menderita diare.
o. Sistem urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara
urine tengah. Urin diperiksa utuk mendeteksi tanda infeksi
saluran kemih dan zat yang ada dalam urin yang menandakan
masalah.
1) Protein
Seharusnya tidak ada dalam urin, tetapi bila ada berarti
adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah kecil bisa dikatakan normal.
Glukosa dlam jumlah besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urin setelah mealkukan aktivitas
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak
adekuat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
p. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan
pengeluaran kolostrum. Adanya benjolan atau tidak
simetris pada payudara.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus
perlu diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan
jaringan parut perineum
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil
dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang
disebut tanda Chadwik (Mitayani, 2009 : 4)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :
Trimester I
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak
mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik dan
pengaruh hormonal akibat kehamilan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pusing, pusing dan mual
muantah akibat kehamilan
Trimester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi &
fisiologi kehamilan.
2. Difisiensi pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan
kebutuhan alamiah dari kehamilan
3. Perubahan pola seksual berhubungan dengan rasa tidak nyaman, rasa
takut bahwa senggaman akan mencedareai janin
Trimester III
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
perubahan fisik pengaruh hormonal
2. Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran; perawatan bayi berhubungan dengan kurang
pengalaman
3. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan adanya penekanan
vesika urinaria oleh uterus
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma
sekunder
C. INTERVENSI
Trimester I
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak
mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan,
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
a. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
b. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
c. Mengikuti diet yang dianjurkan
d. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan
penambahan berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir
trimester pertama)
Intervensi Rasional
Tentukan keadekuatan kebiasaan
asupan nutrisi dulu atau sekarang
dengan menggunakan batasan 24 jam.
Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi
ibu selama kehamilan
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35
tahun).
Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan
lansia cenderung obesitas/diabetes
gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji
pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk memakannya
Memakan bahan bukan makanan pada
kehamilan karena kebutuhan psikologis,
fenomena budaya, respon terhadap lapar dan
atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB
pregravid. Informasikan tentang
penambahan prenatal yang optimum
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal
atau dibawah BB normal masa kehamilan,
meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR
2. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan.
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien
tidak mengalami mual muntah
Kriteria Hasil :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekwensi mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi
Intervensi Rasional
Tentukan frekwensi/beratnya mual/muntah Memberikan data yang berkenaan dengan
semua kondisi fisik, peningkatan HCG,
perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat
mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan kan
input/output, tes urine dan penurunan BB
setiap hari.
Membantu menetukan hiperemesis
grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan elektrolit. Muntah dapat
menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
Anjurkan peningkatan masukan minuman
berkarbonat, makan 6 x sehari dengan
tinggi karbohidrat dan jumlahnya sedikit.
Membantu mengatasi mual/muntah dan
menurunkan keasaman lambung.
Kaji suhu dan perubahan kulit, membran
mukosa, tensi, BJ urine dan output/input.
Indikator dalam membantu mengevaluasi
kebutuhan hidrasi
3. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan
pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan
perubahan tonus otot
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
pasien merasa lebih nyaman
Kriteria Hasil :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
Intervensi Rasional
Anjurkan klien memperhatikan higyene
individu perorangan dan menghindari
penggunaan bedak talk.
Meningkatkan higyene dengan mengabsorpasi
secret vagina yang berlebihan. Bedak talk dapat
menyebabkab kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis berkemih.
Anjurkan menghindari minuman
Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh perubahan
uterus. Meskipun itu normal tapi dapt
mengandung kafein menyebabkab iritasi, kafein memiliki sifat
diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar
terhadap keluarga/pekerjaan
Mendorong klien menyusun prioritas termasuk
waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari bila
asupan produk susu dikurangi.
Membantu memperbaiki keseimbangan
kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
Trimester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan anatomi & fisiologi kehamilan
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan gangguan
citra tubuh dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Body image positif
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan
personal
3. Mendiskripsikan secara factual
perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi sosial
Intervensi Rasional
Tinjau ulang/ kaji sikap terhadap kehamilan
perubahan bentuk tubuh, dan sebagainya.
Pada triwulan kedua, perubahan bentuk
tubuh telah tampak. Respons negatif dapat
terjadi pada klien/pasangan yang memiliki
konsep diri yang rapuh, didasarkan pada
penampilan fisik.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan
respon klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.
Indivudu bereaksi secara berbeda terhadap
perubahan yang terjadi. Informasi dapat
membantu klien memahami/menerima apa
yang terjadi.
Diskusikan metoda perawatan kulit dan
berias (untuk meminimalkan/
menyembunyikan area kulit yang menjadi
gelap), menggunakan kaus kaki penyokong ,
pemeliharaan postur, dan program latihan
sedang
Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa
baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan (+) tentang diri
2. Defisiensi pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan
kebutuhan alamiah dari kehamilan
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan
belajar pasien dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Klien mengetahui kebutuhan saat ia hamil
2. Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dikatakan perawat /
tim kesehatan
Intervensi Rasional
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus
pada setiap kunjungan
Fero sulfat dan asam folat dpt membantu
mempertahankan kadar Hb normal
Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis :
malnutrisi, penyalahgunaan/ penggunaan zat
Membantu mengingatkan klien untuk
terjadinya resiko potensial dan memerlukan
pemantauan yang lebih ketat
Beri HE mengenai apa saja yang dibutuhkan
pada saat kehamilan yaitu pemeriksaan
rutin, nutrisi dll
Memberikan informasi dini kepada klien
Trimester III
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
perubahan fisik pengaruh hormonal
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ketidaknyamanan klien
dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Status lingkungan yang nyaman
2. Status kenyamanan meningkat
3. Dapat mengontrol ketegangan
(ketakutan)
Intervensi Rasional
Kaji terus-menerus ketidaknyamanan
klien dan metode mengatasinya
Data dasar terbaru untuk merencanakan
perawatan
Kaji status pernapasan klien Penurunan kapasitas pernapasan saat
uterus menekan difragma, mengakibatkan
dipsnea, khususnya pada multigravida
yang tidak mengalami kelegaan dengan
ikatan antara ibu dan bayi dalam
kandungannya
Perhatikan adanya keluhan ketegangan
pada punggung dan perubahan cara jalan.
Lanjutkan penggunaan sepatu hak
rendah, latihan pelvic-rock, girdle
maternitas, penggunaan kompres hangat,
sentuhan terapeutik dengan tepat
Lordosis dan regangan otot disebabkan
oleh pengaruh hormone (rrelaksin,
progesterone) pada sambungan pelvis
dan perpindahan pusat gravitasi sesuai
dengan pembesaran uterus. Intervensi
multiple biasanya lebih membantu untuk
menghilangkan ketidaknyamanan.
2. Difisiensi pengetahuan mengenai persiapan
untuk persalinan/kelahiran; perawatan bayi berhubungan dengan kurang
pengalaman
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien mengetahui
persiapan yang harus ia lakukan
Kriteria Hasil :
1. Klien menyatakan pemahaman
mengenai persiapan persalinan dan perawatan bayi
2. Mampu menjelaskan kembali apa
yang dikatakan perawat
Intervensi Rasional
Berikan info tentang perubahan fisik
atau fisiologis normal berkenaan dengan
trimester tiga
Pemahanman kenormalan perubahan ini
dapat menurunkan kecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaiaan
aktivitas perawatan diri
Berikan info verbal atau tertulis tentang
perawatan bayi, perkembangan,
pemberian makan, berikan referensi
tepet.
Membantu menyiapkan pengambilan
peran baru, memerlukan barang-barang
tertentu untuk perabot, pakaian bayi,
membantu persiapan membri makan,
cara menyusui dengan menggunakan
botol.
Anjurkan keikutsertaan dalam kelas
kelahiran anak (bila belum mengikuti)
dan melakukan orientasi RS/RB
Menurunkan ansietas berkanaan
dengan ketidaktahuan, meningkatkan
mekanisme koping untuk
persalinan/kelahiran .
3. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan adanya penekanan vesika
urinaria oleh uterus
Tujuan :
Klien mampu mengatasi perubahan eliminasi urine
Kriteria Hasil :
1. Mengungkapkan penyebab sering kencing
2. Dapat mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius
Intervensi Rasional
Berikan informasi perubahan berkemih Dapat mengubah kebiasaan berkemih
yang dapat menimbulkan gangguan
perkemihan
Anjurkan mengindari posisi tegak &
supine dalam waktu lama
Posisi ini memungkinkan terjadinya
sindrom vena cava dan menurunkan aliran
vena.
Kaji ulang masalah-masalah medis yang
ada sebelumnya (misal: penyakit ginjal,
hipertensi dan penyakit jantung)
Masalah-masalh yang mempengaruhi
fungsi ginjal di sertai dengan
peningakatan folume cairan dan statis
meningkatkan resiko clien terhadap
masah-masalah sirkulasi yang
mempengaruhi plasenta atau janin
D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh
perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan rencana keperawatan diantaranya :
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi ; ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan
fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan
respon pasien.
Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit
dari rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah
kesehatan dan perawatan yang muncul pada pasien (Budianna Keliat,
1994,4).
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan,
dimana evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan
dalam rencana keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk
melakukan pengkajian ulang
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004. Buku Ajar : Keperawatan Maternitas Edisi IV.
Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik
Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga. Jakarta: Bhakti Husada
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Nanda Internasional.2010. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Jakarta : EGC
Wikipedia. 2010. Kehamilan dalam : ( http://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilan. )
Diakses pada 04 April 2014 pukul 14.30