27

Click here to load reader

KODE ETIK PROFESI (10)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KODE ETIK  PROFESI (10)

KODE ETIK PROFESIPEREKAM DAN INFORMASI

KESEHATAN

Dipresentasikan olehImelda Retna Weningsih

Page 2: KODE ETIK  PROFESI (10)

KOMPETENSI UMUM

Setelah mempelajari materi ajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memahami kaidah dasar moral dan nilai-nilai dalam kode etik dan mengimplementasikan Kode Etik profesi Perekam dan Informasi Kesehatan dengan mengetahui kewajiban umum, kewajiban hubungan antar sesama anggota, organisasi lain maupun thd diri sendiri. Sehingga memahami tanggungjawab profesi dalam privasi, kerahasiaan & keamanan.

Page 3: KODE ETIK  PROFESI (10)

KOMPETENSI KHUSUSSetelah mempelajari mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat:1. Mengerti definisi kode etik & kode etik Profesi

Perekam medis 7 –AN Kode etik dibuat.2. Memahami dan melaksanakan kewajiban umum

sebagai profesional perekam dan Informasi kesehatan3. Memberikan beberapa contoh pelanggaran kode etik4. Melaksanakan kewajiban thd profesi maupun thd diri

sendiri

Page 4: KODE ETIK  PROFESI (10)

PENDAHULUAN

• Pedoman etik/sikap perilaku Profesi perlu dirumuskan dalam mempertanggungjawabkan segala tindakan profesinya baik kepada profesi, pasien, maupun masyarakat luas.

• Profesional MIK mempunyai kewajiban etik dalam melindungi privasi dan kerahasiaan serta keamanan pasien.

• Kewajiban tersebut sebagai dasar dalam proses pembuatan keputusan etis.

Page 5: KODE ETIK  PROFESI (10)

KODE ETIK PROFESI

• Kode : tulisan, (kata-kata, tanda) yg dg persetujuan mempunyai arti atau maksud yg ttt.

• Etik : aturan tata susila, sikap akhlak• Profesi : bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan

keahlian (ketrampilan, kejuruan, dll) ttt.• Kode etik : norma-norma yg harus diindahkan oleh setiap

profesi dalam melaksanakan tugas profeisinya dan dlm kehidupan bermasyarakat

• Kode Etik Profesi : aturan-aturan yang disepakati oleh para profesi dalam mengatur sikap profesional di bidang pekerjaannya

Page 6: KODE ETIK  PROFESI (10)

FUNGSI KODE ETIK PROFESI

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi ttg prinsip profesionalisme yg digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan

3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi ttg hubungan etika dalam keanggotaan profesi

Page 7: KODE ETIK  PROFESI (10)

PELANGGARAN THD KODE ETIK PROFESI

Pelanggaran thd kode etik profesi bisa dalam berbagai bentuk, praktek scr umum ada 2 kasus:1. Pelanggaran thd perbuatan yg tidak

mencerminkan respek thd nilai-nilai yg seharusnya dijunjung tinggi oleh profesi itu.contoh: memperdagangkan jasa/membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan mendapatkan untung uang yg berkelebihan.

Atau kekuasaan merupakan perbuatan yg sering dianggap melanggar kode etik profesi.

Page 8: KODE ETIK  PROFESI (10)

PELANGGARAN THD KODE ETIK PROFESI……lanjut

2. Pelanggaran thd perbuatan pelayanan jasa profesi yg kurang mencerminkan kualitas keahlian yg sulit/kurang dapat dipertanggungjawabkan menurut standar/kriteria profesional.

Contoh :tidak berkualitas dalam pelayanan pendaftaran/identifikasi pasien (tidak sesuai prosedur)

Page 9: KODE ETIK  PROFESI (10)

KODE ETIK PROFESI PEREKAM DAN INFORMASI K ESEHATAN

• Profesional MIK harus mengetahui kapan informasi kesehatan digunakan dan kapan dapat diungkapkan.

• Profesional MIK juga harus memahami kaidah dasar moral, sehubungan dengan pengungkapan informasi pasien.

Page 10: KODE ETIK  PROFESI (10)

KAIDAH DASAR MORAL

• Petikan dari ‘Beauchamp & Childress’ 1994, diambil dari Buku Pedoman MIK, Gemala Hatta, Ed. hal. 188, bahwa KAIDAH DASAR MORAL bagi tenaga kesehatan adalah:

- Beneficence (berbuat baik)- Nonmaleficence (tidak berbuat yg

memperburuk)- Autonomy (menghormati hak privasi pasien)- & justice ( memperlakukan org lain scr adil)

Page 11: KODE ETIK  PROFESI (10)

KAIDAH TURUNANRULES

PRIVACY (menghormati hak pribadi pasien),CONFIDENTIALITY (Kewajiban menyimpan

informasi kesehatan sbg rahasia),FIDELITY (kesetiaan),

VERACITY (Menjunjung tinggi kebenaran & kejujuran)

Page 12: KODE ETIK  PROFESI (10)

Contoh pengungkapan informasi pasien

• Peranan beneficence kaidah berbuat baik mengakibatkan

profesional MIK harus yakin bahwa informasi hanya diungkapkan kepada individu yg membutuhkannya dlm rangka melakukan perbuatan yg menguntungkan/utk kepentingan pasien (klaim asuransi)

Page 13: KODE ETIK  PROFESI (10)

Contoh pengungkapan informasi pasien

• Peranan nonmaleficence kaidah yg mengakibatkan profesional MIK

harus yakin bahwa informasi tidak diberikan kepada pihak yg tidak berwewenang dan memungkin merugikan pasien (meminta informasi untuk tujuan diskriminasi perusahaan asuransi)

Page 14: KODE ETIK  PROFESI (10)

Contoh pengungkapan informasi pasien

• Peranan autonomy kaidah yg mengakibatkan profesional MIK

harus memastikan bahwa pasienlah yg memutuskan boleh atau tidaknya akses thd informasi kesehatannya, bukan pasangannya atau pihak ketiga.

Page 15: KODE ETIK  PROFESI (10)

Contoh pengungkapan informasi pasien

• Peranan justice kaidah yg mengakibatkan profesional MIK

harus menetapkan ketentuan scr adil dan konsisten untuk semua orang.

Page 16: KODE ETIK  PROFESI (10)

KOKE ETIK AIK (PORMIKI 2006)

• Kode Etik Perekam & Informasi Kesehatan:Pedoman untuk sikap dan perilaku perekam dan Informasi kesehatan dalam menjalankan tugas serta mempertanggungjawabkan segala tindakan profesi baik kepada profesi , pasien, maupun masyarakat luas.Konggres I PORMIKI menyepakati KODE ETIK PROFESI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

Page 17: KODE ETIK  PROFESI (10)

I. KEWAJIBAN UMUM1. Didalam melaksanakan tugas profesi, Setiap pelaksanaan

rekam medis dan informasi kesehatan selalu bertindak demi kehormatan dan kemuliaan diri, profesi dan organisasi PORMIKI.

2. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan selalu menjalankan tugas berdasarkan standar profesi tertinggi

3. Lebih mengutamakan pelayanan daripada kepentingan profesi dan selalu berusaha memberikan pelayanan yg sesuai dg kebutuhan pel. Kes. Yg bermutu

4. Selalu menyimpan dan menjaga data rekam medis serta informasi yg terkandung didalamnya sesuai dg ketentuan prosedur manajemen, ketetapan pimpinan institusi, dan peraturan perundangan yag berlaku.

Page 18: KODE ETIK  PROFESI (10)

I. KEWAJIBAN UMUM….lanjutan5. Selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas

informasi pasien yang terkait dg individu & sosial.6. Selalu melaksanakan tugas yg dipercayakan pimpinan

kepadanya dengan penuh tanggungjawab, teliti, dan akurat.

7. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yg berkaitan dg perkembangan MIK

8. AIK wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang kode etik profesi.

CONTOH:• Menerima ajakan KS seseorang/organisasi untuk

melakukan pekerjaan menyimpang dari ketetapan/aturan. Memberikan data utk kep. Promosi suatu instansi ttt.

Page 19: KODE ETIK  PROFESI (10)

9. Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan kode etik:

a. Menerima ajakan KS seseorang/organisasi untuk melakukan pekerjaan menyimpang dari ketetapan/aturan yg berlaku.

b. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam laporan rekam medis yg dapat merusak citra profesi MIK, profesi lain, institusi.

c. Menerima imbalan jasa yang melebihi ketentuan yang berlaku dan atau tidak sesuai dg jasa yg diberikan.

10. Wajib meningkatkan mutu pelayanan kesehatan11. Wajib menghormati dan menaati peraturan dan kebijakan

organisasi profesi.

I. KEWAJIBAN UMUM….lanjutan

Page 20: KODE ETIK  PROFESI (10)

KODE ETIK RS (KODERSI) KAITAN dg. MIK

Pasal 4 : RS harus memelihara semua catatan/arsip, baik medik maupun non medik scr baik

Pasal 9 : RS harus mengindahkan hak-hak asasi pasienPasal 10 : RS harus memberikan penjelasan apa yg

diderita pasien & tindakan apa yg hendak dilakukan.Pasal 11 : RS harus meminta persetujuan pasien

(informed consent) sebelum melakukan tindakan medik.

Page 21: KODE ETIK  PROFESI (10)

II. KEWAJIBAN HUBUNGAN ANTAR SESAMA ANGGOTA PROFESI

1. Melindungi masyarakat dan profesi MIK dari penyimpangan kode etik Profesi rekam medis dan informasi kesehatan, dengan melaporkan setiap penyimpangan dari kode etik kepada majelis kehormatan etik profesi rekam medis dan informasi kesehatan

2. Selalu berusaha menciptakan suasana kerjasama tim antar anggota profesi rekam medis dan informasi kesehatan demi kemajuan rekam medis dan informasi kesehatan, citra baik profesi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

3. Berpartisipasi dalam upaya mengembangkan dan memperkuat anggota profesi untuk mewakili penampilan profesi scr baik di masyarakat

4. Menyerahkan jabatan atau kedudukan dalam suatu posisi dalam organisasi scr terhormat kepada pejabat baru yang dipilih.

Page 22: KODE ETIK  PROFESI (10)

III. KEWAJIBAN DALAM HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI PROFESI DAN INSTITUSI LAIN

1. AIK memberikan informasi ttg identitas diri, kredential profesi, pendidikan dan pengalaman serta ungkapan minat dalam setiap pengadaan perjanjian kerja atau pemberitahuan yang berkaitan.

2. Menjalin kerjasama yang baik dg organisasi pemerintah dan organisasi profesi lainnya dalam rangka peningkatan mutu AIK dan mutu pelayanan kesehatan.

Page 23: KODE ETIK  PROFESI (10)

IV. KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. Setiap profesi MIK harus selalu menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja scr baik

2. Selalu mengikuti perkembangan rekam medis dan informasi kesehatan.

Page 24: KODE ETIK  PROFESI (10)

V. PENUTUP

Setiap pelaksana MIK wajib menghayati dan mengamalkan kode etik profesi rekam medis dan informasi kesehatan demi pengabdiannya yang tulus dalam pembangunan bangsa dan negara.

Page 25: KODE ETIK  PROFESI (10)

EVALUASI

1. KAIDAH DASAR MORAL bagi tenaga kesehatan adalah Beneficence (berbuat baik). Jelaskan contoh dalam pengungkapan informasi pasien oleh profesi MIK!

2. Administrator Informasi Kesehatan wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang kode etik profesi. Berikan 2 (dua) contoh penyimpangan kode etik profesi tersebut.

Page 26: KODE ETIK  PROFESI (10)

REFERENSI

• Hatta, Gemala., 2008, Pedoman MIK• Huffman, Edna K., 1994, Health Information

Management, 10th ed., Berwyn, Ill.: Physicians’ Record Company.

• Poerwadarminta, W.J.S., 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka

• Kode Etik Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indoensia (PORMIKI)

Page 27: KODE ETIK  PROFESI (10)

TERIMA KASIHTERIMA KASIH