37
Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer Adinda Sofiatunnisa Karlina Sari Sujana

Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT

Citation preview

Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer

Kelumpuhan Nervus Fasialis PeriferAdinda SofiatunnisaKarlina Sari Sujana

Nervus fasialis di dalam Os. Temporal

Nervus Fasialis

Tiga Komponen Saraf FasialisKomponen motoris : mempersarafi otot wajah kecuali m. Levator palpebra superior. Juga mempersarafi m. stapedius dan venter posterior m. digastrikusKomponen sensorik : mempersarafi dua pertiga lidah untuk pengecapanKomponen parasimpatis : persarafan pada glandula lakrimalis, glandula submandibula dan glandula lingualis

Fungsi Nervus FasialisKelumpuhan saraffasialis (NVII) merupakan kelumpuhan otot - ototwajah dimana pasientidakataukurangdapatmenggerakkanototwajah,sehinggatampak wajahpasien tidak simetris. Terutama jelas terlihat saat pasien diminta untuk menggembungkanpipi dan mengerutkan dahi.

Definisi Kelumpuhan N. FasialisFriedmandanMerit menemukan sekitar 7 dari 430 kasus paresis nervus fasialis disebabkan oleh trauma kepala. Adapun kelumpuhan saraffasialis idiopatik (Bells Palsy) sekitar 20 - 30 kasus per100.000 penduduk pertahun, sekitar 60 - 75% dari semua kasus merupakan paralysis nervus fasialis unilateral.Kausa tumor merupakanhal yang jarang, hanya sekitar 5% dari semua kasus kelumpuhan saraf fasialis.Insiden laki-laki = perempuan.Rata-rata muncul padausia 40 tahun meskipun penyakit ini dapat timbul di semua umur. Imeningkat pada umur di atas 70 tahun.EpidemiologiKongenitalInfeksi: Infeksi intrakranial (sindrom Ramsey-Hunt, herpes optikus,), infeksi telinga tengah (otitis media supuratif kronis)Tumor: Tumor intrakranial (Tumor serebelopontin, neuroma akustik, dan neuriloma), tumor ekstrakranial (tumor telinga dan tumor parotis)Trauma: Fraktur pars petrosa os temporalGangguan pembuluh darah: Trombosis arteri karotis, arteri maksilaris, dan arteri serebri mediaIdiopatikEtiologi Kelumpuhan N. FasialisFig. 1.8.1 Facial nerve paralysis due to facial nerve absence at birth

Bells palsy. When the patient closes his eyes, the eye onthe paralyzed side rolls up

ABRamsey Hunt syndrome. (a) Vesicles in the right auricle.(b) Right-sided facial nerve paralysis Menentukan derajat kelumpuhan & letak lesi. Gradasi fungsi saraf fasialis menurut House-BrackmannNormalDisfungsi RinganDisfungsi SedangDisfungsi Sedang BeratDisfungsi BeratParalisis TotalGradasi Freys fungsi motorik, tonus, sinkinesis dan hemispasmePemeriksaan Fungsi Saraf Fasialis

Gradasi Fungsi Saraf Fasialis menurut House-Brackmann Grade I - NormalKelemahan yang sedikit yang terlihat pada inspeksi dekat, bisa ada sedikit sinkinesis.Pada istirahat simetri dan selaras.Pergerakan dahi sedang sampai baik.Menutup mata dengan usaha minimal. Terdapat sedikit asimetris pada mulut jika melakukan pergerakan.

Grade II Disfungsi RinganTerlihat tapi tidak tampak adanya perbedaan antarakedua sisi. Adanya sinkinesis ringan. Pada istirahat ditemukan spasme atau kontraktur hemifasial.Pada istirahat simetris dan selaras. Pergerakan dahi ringan sampai sedang. Menutup mata dengan usaha. Mulutsedikitlemahdenganpergerakanyang maksimum

Grade III Disfungsi SedangTampak kelemahan bagian wajah yang jelas dan asimetri.Pada istirahat simetris dan selarasKemampuan menggerakkan dahi tidak ada. Tidak dapat menutup mata dengan sempurna. Mulut tampak asimetris dan sulit digerakkan

Grade IV Disfungsi Sedang BeratWajahtampakasimetris.Pergerakan wajah tidak ada dan sulit dinilai.Dahi tidak dapat digerakkan. Tidak dapat menutup mata. Mulut tidak simetris dan sulit digerakkan.

Grade V Disfungsi BeratTidak ada pergerakan

Grade VI Paralisis TotalM. Frontalis mengangkat alisM. Soucilier mengerutkan alisM. Piramidalis mengangkat & mengerutkan hidungM.orbikularis okuli memejamkan mata kuat2M. Zigomatikus tertawa lebarM. Levator komunis memoncongkan mulut ke depan sambil memperlihatkan gigiM. Businator menggembungkan pipiM. Orbikularis oris bersiulM. Triangularis menarik sudut bibir ke bawahM. Mentalis memoncongkan mulut tertutup rapat ke depanyg Pemeriksaan fungsi motorikFungsi Motorik (0-3)

12346587910

678910

5432

1Bandingkan kanan dan kiri Gerakan normal dan simetris = 3Sedikit ada gerakkan = 1Diantaranya = 2Tidak ada gerakkan sama sekali = 0Penilaian pemeriksaan fungsi motorikTonusGustometri Penilaian pada setiap tingkatan kelompok otot muka, bukan setiap otot. Total seluruhnya = 15 (terdapat 5 tingkatan dikalikan 3)Jika ada hipotonus maka dikurangi -1 hingga -2 pada setiap tingkatan tergantung gradasinya

Sistem pengecapan pada 2/3 anterior lidah dipersyarafi oleh n. Korda timpani. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membandingkan ambang rasa antara kanan dan kiri.Jika perbedaan 50% maka disebut patologis.

12345TonusAreaHIPOTONUSHIPERTONUSWajah diam1

23

45Kerutan di dahi hilang Alis mata jatuhFisura palpebra melebarLipatan nasolabial mendatar/hilang Hidung deviasi ke arah sisi sehatNasal ala mendatarPipi jatuhSudut mulut jatuhBibir jatuh Kerutan di dahi meningkatAlis mata naikFisura palpebra menyempitLipatan nasolabial makin dalam

Pipi menonjol/tertarik ke dalamBibir terangkat dan/tertarik ke lateral Wajah gerakMenimbulkan gerakan asimetrik pada sisi sehat.Fenomena Bells dengan sklera terlihat.Bibir dan filtrum deviasi ke sisi sehat. Gerakan pada sudut bibir saat mata berkedipMata menutup di saat mengunyah, bicara atau tersenyum.Kontraksi beberapa otot yang menimbulkan akinesia

03Menentukan komplikasi parese fasialis.A. Pasien memejamkan mata kuat2 lihat pergerakkan otot pada daerah sudut bibir atas. B. Pasien tertawa lebar sambil memperlihatkan gigi lihat pergerakkan otot sudut mata bawah

penilaian A dan B : Jika normal pada kedua sisi = (2), jika sisi parese hiper = (-1) atau (-2)C. Sinkesis dapat dilihat saat pasien bicara (geakkan emosi) perhatikan gerakkan otot sekita mulut. Nilai 1 jika pergerakkan normal. Nilai 0 jika pergerakkan tidak simetris.

Sinkiesis Komplikasi pada penyembuhan parese fesialis yang berat.Pasien diminta untuk mengedipkan mata berulang-ulang tampak gerakkan otot pada sudut bibir bawah / sudut mata bawah. Pada kasus berat, otot platisma di daerah leher juga ikut bergerak.

Untuk setiap gerakkan hemispasme dinilai dgn -1.Fungsi motorik otot sis wajah normal = 50 atau 100%. Gradasi paresis fasialis dibandingkan dengan nilai tersebut dikali 2 untuk presentasenya. Hemispasme Tes Schiemer

Schimer test / naso-lacrymal reflexRefleks stapediusMengetahui fungsi serabut simpatis n. Fasialis yg disalurkan melalui nervus petrosus superfisialis mayor setinggi ganglion genikulatum.Meletakkan kertas lakmus pada bagian inferior konjungtivaMenggunakan elektroakustik impedans meter memberikan rangsangan pada pada m. Stapedius untuk mengetahui fungsi n. Stapedius cabang N. VIISesuai dengan etiologi [kausatif]Medikamentosa menghilangkan edema syaraf dengan menggunakan :Anti inflamasiVasodilatansianeurotronikaOperatif Tatalaksana TerimakasihGeorge L. Adams, et al. Boies: buku ajar penyakit THT Ed. 6. Jakarta: EGC. 1997Snell, SR. Neuroanatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed 5. Jakarta : EGC; p 400. 2007.Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta: FKUI. 2011Anatomy and Physiologi MartiniAntomi Sobotta

Daftar Pustaka