MODUL KELUMPUHAN

Embed Size (px)

Citation preview

ENGELINE ANGLIADI BAGIAN IKFR FK UNSRAT

TIU: y Membimbing mahasiswa dalam membedakan penyebab kelumpuhan beserta penanganan rehabilitasi medis TIK: Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk :y Mengerti peranan rehabilitasi medik dalam kasus kelumpuhan y Membedakan kasus-kasus kelumpuhan baik UMN (Upper Motor Neuron) maupun LMN (lower Motor Neuron) y Menjelaskan penanganan rehabilitasi medik pada kelumpuhan secara terpadu dan terkait dengan bidang ilmu yang lain y Menjelaskan peranan tim rehabilitasi yang berperan dalam menangani kasus kelumpuhan. y Menjelaskan mengenai modalitas fisik yang dipakai dalam menangani kasus kelumpuhan.

Definisi kelumpuhan :y Kelumpuhan adalah suatu keadaan dimana seseorang

mengalami pengurangan aktivitas fisik bahkan sampai tidak dapat melaksanakan aktivitas kehidupan seharihari secara normal. y Kelumpuhan merupakan salah satu gejala dan tanda dari sindroma neuromuskuler. y Kelumpuhan bisa terjadi pada segala usia, salah satu ekstremitas, sesisi tubuh, kedua kaki (paraplegi/ parese) atau bahkan ke-4 anggota gerak (tetraplegi/parese).

Penyebab Kelumpuhan- Gangguan peredaran darah otak/stroke - Trauma SSP (Susunan saraf pusat)/Trauma Capitis/cedera kepala berat) - Peradangan SSP (meningitis,encephalitis) - Trauma akut pada medulla spinalis - Spondilitis tuberkulosa - Hernia Nukleus Pulposus - Gangguan syaraf tepi - Gangguan otot - Komplikasi dari immobilisasi lama - Motor neuron disease: *Lesi LMN : 1.SMA (Spinal Muscular Atrophy). 2. PPS (Post Polio Syndrome) /poliomyelitis * Lesi UMN : Primary bilateral sclerosis

Tipe KelumpuhanLMN (Lower motor neuron) dengan gejala-gejala: - Kelemahan - Atrofi otot - Flaksid/ hipotonus - Hiporefleks/arefleks UMN (Upper Motor Neuron) dengan gejala-gejala : - Hiperrefleks - Hipertonus/spastisitas - kelemahan - Disuse atrofi

y Kelumpuhan sering diartikan

sebagai kelemahan otot (Muscle Weakness). y Kelemahan sendiri merupakan gejala ,bukan suatu penyakit. y Tetapi dapat juga diartikan sebagai paraplegi/tetraplegi.

A. Muscle Weakness

penyebabnya bisa Neurogenik atau Miopatik I. Neurogenika. UMN/Cortical

: Stroke,ICH (Intra Cerebral Hemoragic),CP (cerebral palsi) - Demyelinating: MS (Multiple Sclerosis) - Infeksi : Encephalitis atau meningitis - Struktural : Neoplasma - Eksogen : TBI( Traumatic Brain Injury) SCI (Spinal Cord injury)

- Vascular

b. Kombinasi UMN dan LMN : ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) c. LMN Disorders : - Motor Neuron : SMA,Poliomyelitis, PPS - Sistem saraf tepi: SGB, Radikulopati, pleksopati, kompresi - Neuromuskular Junction: Myasthenia Gravis

II. Myopatik (Usually present with proximal weakness) a. Muscular dystrophy : DMD b. Reumatologik Disorder: RA,SLE c. Toksin/drug Induced : Steroid, hipokalemik, alkohol d. Metabolik Miopati : DM, Elektrolit imbalance e. Endokrin Miopati : Hipotiroid, Hiperparatiroid f. Infeksi (Myositis) : Virus dan bakteri (Poliomyelitis, dll)

B. Paraplegia/TetraplegiI Neurogenik a. UMN: 1. Otak : Vaskular, Tumor,Demyelinisasi (MS), Hidrocephalus 2. Batang Otak/Spinal Cord: - Trauma (SCI) - Vaskular (Spinal arteriovenous Malformation) - Inflamasi - Tumor - Degeneratif (Cervical spondylolysis) - Kongenital (Spina bifida) - Infeksi (TB) - Nutrisi (Defisiensi Vitamin B-12)

B. Kombinasi UMN dan LMN : ALS C. LMN: 1. Motorneuron : SMA. Poliomyelitis 2. SSP : SGB ( Sindrome Guillain Barre), tumor 3. Neuromuscular junction : MG (Myasthenia Gravis) II.Myopatik : Elektrolit imbalance, periodik paralisis familial

C. HEMIPLEGI/PARESE 1. Vaskular : Stroke, TIA, CP 2. Trauma : TBI 3. Demyelinisasi : MS 4. Tumor : Primer, metastase 5. Infeksi : Abses Otak, ensefalitis

4. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan : y anamnesa, y pemeriksaan fisik dan y pemeriksaan penunjang.

Anamnesa:y Lokasi kelumpuhan y Onset: Akut, Sub Akut, Kronik y Penyebab: Trauma, didahului gejala infeksi y Gangguan sensoris y Gangguan kelemahan otot y Gangguan penyerta lain; nyeri, kaku sendi y Progresifitas y Gangguan Fungsional y Psikologis

Pemeriksaan fisik : y MMT (Manual Muscle Testing), y Tonus Otot, y Refleks Fisiologis, y refleks patologis, y sensibilitas (dermatom)

Pemeriksaan Penunjang: y EMG, y Foto roentgen, y Myelo CT, y Laboratorium, y EEG, y Pemeriksaan Liquor Serebrospinal

y Penanganan disesuaikan dengan penyebab kelumpuhan, tipe kelumpuhan, anggota gerak yang terkena, dimana mempertimbangkan aspek medik, sosial ekonomi dan psikologis untuk tercapai fungsional penderita supaya bisa mandiri y Konsep ilmu kedokteran yang baru, tidak lagi menempatkan rehabilitasi medik pada fase ke 3 setelah preventif (dulu dianggap fase 1), dan kuratif (fase 2), tetapi telah memasukkan partisipasi rehabilitasi medik sejak dini yaitu pada kegiatan preventif.

Sasaran rehabilitasi medik dapat di bagi menjadi 3 aspeky Mengurangi, jika mungkin menghilangkan impairment (kelainan) sebagai aspek kuratif melalui modalitas fisik y Mencegah disability (ketidakmampuan) sebagai aspek preventif y Restorasi fungsi optimal dengan mengatasi handicap (kecacatan) sebagai aspek rehabilitatif y Dengan strategi baru ini, banyak komplikasi dan kecacatan dapat dicegah atau dikurangi, disamping itu, restorasi fungsi optimal dapat dilaksanakan dengan cepat

Tujuan Program Rehabilitasi Kelumpuhan :y Mencegah kontraktur sendi y Mencegah fatique/kelelahan otot y Memaksimalkan penggunaan alat bantu aktivitas yang y y y y

hemat energi Konseling psikososial Mengurangi nyeri Mencegah komplikasi tirah baring lama Meningkatkan kualitas hidup

Program Rehabilitasi di laksanakan melalui kerjasama tim yang terdiri dari y Fisioterapi, y Okupasi Terapi, y Orthotic Prosthetic, y Sosial medik, y psikologis dan y perawat rehabilitasi. Demikian juga kerjasama harus di bina dengan dokter spesialis yang terkait dengan kasus kelumpuhan supaya penanganan secara holistik dapat tercapai

y Fisioterapi adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan

mengenai pengobatan fisik dengan memakai sarana berupa terapi latihan dan pemakaian modalitas fisik y Modalitas adalah agen-agen fisik yang digunakan untuk menghasilkan respon terapi pada jaringan. Meliputi panas, dingin, air, suara, daya listrik, dan gelombang elektromagnetik (termasuk sinar infra merah, sinar tampak, atau sinar ultraviolet [UV]; shortwave; dan microwave)

y Okupasi terapi adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan

yang mengarahkan respons penderita kepada suatu aktifitas yang sudah dipilih yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah kecacatan, mengevaluasi tingkah laku dan melatih penderita yang mengalami disfungsi fisik maupun disfungsi psikososial. Pelaksanaan: y pemberian latihan peningkatan gerak sendi (ROM), latihan penguatan otot (muscle strengthening) dan latihan koordinasi y cara-cara penggunaan alat Bantu dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang hemat energi.

y Orthotic-prosthetic (OP) adalah suatu ilmu pengetahuan

dan seni dalam bidang medik yang mempelajari mengenai teknik cara pengukuran , pembuatan serta pengepasan alat Bantu dan alat ganti anggota tubuh yang hilang karena penyakit atau trauma. y Tujuan dari OP adalah mengembalikan fungsi, mencegah dan mengoreksi kecacatan , menyanggah berat badan dan menambah kekuatan.

y Sosial medik adalah salah satu bagian dari tim

rehabilitasi yang melakukan kegiatan yang bertujuan untuk membantu kesulitan seseorang atau kelompok dalam penyesuaian diri dan pelaksanaan fungsi-fungsi social yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang disfungsi. y petugas social medik melakukan pelayanan untuk sosialisasi dan pengembangan, penyembuhan, pemberian bantuan, rehabilitasi dan perlindungan social serta pemberian informasi dan nasehat yang di sesuaikan dengan kondisi fisik yang di alami oleh penderita.

y Psikologi adalah salah satu sub unit dari bagian

rehabilitasi medik yang melakukan pelayanan psikologik berupa penyesuaian diri secara emosional terhadap keadaan kecacatan diri beserta penyesuaian terhadap lingkungannya.Selain itu mempersiapkan baik pasien maupun keluarga dari segi mental / psikis agar dapat menerima keadaan dan rajin melakukan program latihan yang sudah di susun.

Menurut Rusk (1945) salah seorang perintis Ilmu Kedokteran Fisik & Rehabilitasi, program rehabilitasi komprehensip mengandung 4 unsur: y Pemulihan kondisi fisik y Pemulihan kondisi psikologis y Latihan pravokasional y Resosialisasi

if we Cannot add years to life, We should at least life to years . Moris Piersol Physiatrist

program rehabilitasiy Pemakaian modalitas fisik y Terapi latihan : Latihan ROM pasif/aktif y Konseling dan edukasi melalui psikoterapi y Peningkatan kemampuan ADL (Activity of Daily

Living) y Meningkatkan endurance dan kebugaran. y Pemasangan alat Bantu : Splint, brace y Posisioning/ bedridden yang benar.

Prinsip pengelolaan biasanya di bagi 3 tahap :1. Penatalaksaan pada fase akut.

Lebih diutamakan penatalaksanaan medis dan bedah. Tujuan Rehabilitasi: y Mencegah atau meminimalkan defisit neurologis y Mencegah komplikasi tirah baring

Program Rehabilitasi y Cegah kegagalan respirasi yang disebabkan oleh retensi sekresi bronchial y Pertahankan integrasi kulit y Cegah komplikasi cardiovascular y Cegah distensi bladder, infeksi traktus urinarius

2. Penatalaksanaan fase pemulihan Kondisi medis terutama neurologis dan hemodinamis sudah stabil Tujuan rehabilitasi : y Mengembalikan fungsi terutama AKS semaksimal mungkin dengan peningkatan program yang bersifat lebih aktif y Mencegah komplikasi sekunder

3. Penatalaksanaan fase lanjut Merupakan tahap persiapan pulang Tujuan rehabilitasi - resosialisasi kembali ke masyarakat - mempertahankan kemampuan fungsional mungkin - meningkatkan kualitas hidup Program rehabilitasi: y - Persiapan resosialisasi y - Rujukan untuk vocational training y - Konseling untuk keluarga y - Home Program

selama

yT E R I M A K A S I H