24
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA Disusun oleh: Nama : Ridia Alvi Fitria NIM : 201310401011074 1

kedokteran keluarga penyakit metabolik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran keluarga penyakit metabolik (hipoglikemia + HT)

Citation preview

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh:Nama : Ridia Alvi FitriaNIM : 201310401011074

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

Dibuat di:RSUM Surya Melati KediriPada tanggal:19 Mei 2015

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

I. IDENTITAS A. PENDERITA1. Nama (Inisial): Tn.S2. Umur: 61 thn3. Jenis Kelamin: Laki-laki4. Agama: Kristen5. Pekerjaan: Tidak Bekerja6. Status Perkawinan: Menikah 7. Jumlah Anak: 3 orang8. Pendidikan terakhir: SD Tamat9. Alamat lengkap: RT 10 Desa Mbedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri

B. PASANGAN 1. Nama (Inisial): Ny.T2. Umur: 53 thn3. Jenis Kelamin: Perempuan4. Agama: Kristen5. Pekerjaan: Pedagang6. Status Perkawinan: Menikah 7. Jumlah Anak: 3 orang8. Pendidikan terakhir: SD Tamat9. Alamat lengkap: RT 10 Desa Mbedali, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri

4

C. ANGGOTA KELUARGA (2 generasi)

NoNama (Inisial)SexUsiaPekerjaan(deskripsi lengkap)Hubungan Keluarga (S, I, AK, AA)Status Perkawinan (TK, K, J, D)Keterangan Domisili SerumahStatus Kesehatan

YaTdk

1Tn.SL61 thnTidak BekerjaPasienMenikahVHipoglikemia dan Hipertensi Grade II JNC VII

2Ny.TP53 thnPedagangIstriMenikahVDispepsia

3Tn.GL36 thnPeternakAnak PertamaBelum MenikahV-

4Ny.HP34 thnIbu Rumah TanggaAnak KeduaMenikahV-

5Tn.JL36 thnPetaniMenantuMenikahV-

6An.FP14 thnPelajarCucuBelum MenikahV-

7Ny.DP31 thnIbu Rumah TanggaAnak KetigaMenikahV-

8Tn.IL32 thnPegawai PabrikMenantuMenikahV-

9An.TP7 thnPelajarCucuBelum MenikahV-

10An.KL2 bln-CucuBelum MenikahV-

Ny.DTn. JNy.HTn. GNy.TTn. SD. Genogram

An. KAn.TTn. INy.F

II. DATA DASAR KESEHATANA. STATUS MEDIS/KLINISNoIdentitas (Inisial)Status Present

1Tn.S(pasien)KU : tidak sadarRPS : pasien datang ke IGD RSUM Surya Melati dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Awalnya pasien gemetar dulu lalu keluar keringat dingin kemudian pasien pingsan dan tidak sadarkan diri. Pasien menyangkal telah meminum obat kencing manis sebelumnya. Pasien diare sejak kemarin. Diare 5x/hari, cair (+), ampas (-), lender (-), darah (-) warna kuning, bau (+). Pasien juga muntah sejak hari ini sebelum pingsan. Muntah 2x/hari isi sisa makanan. Pasien tidak makan apapun hari ini karena muntah. Demam (-)RPD : HT(+) sejak 1 tahun ini biasanya meminum captopril, tapi tidak rutin minum obat, hanya minum obat jika sakit kepala. DM(+) sejak 4 tahun inirutin minum Renabetic (Glibenclamid) 0 0 1.RPK : HT (-) DM (-)

Pemeriksaan Fisik :KU : Lemah ; GCS : 213Vital sign : TD: 190/100 mmHg; N: 92 x/mnt; Tax : 36 C; RR:20 x/mntK/L : A/I/C/D : -/-/-/-Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : Flat, supel, nyeri tekan epigastrium (+), BU (+) , Hepar/Lien tak terabaEks : akral hangat, kering, merah, edema (-)Laboratorium: GDA Stick 43 mg/dl

2Ny.TKU : nyeri perutRPS : nyeri perut dirasakan di ulu hati. Nyeri perut hilang timbul. Nyeri tidak menjalar ke punggung. Demam(-), Mual/muntah (-), Batuk/pilek(-), BAB/BAK normal.RPD: -RPK : -

Vital sign : TD: 110/80 mmHg; N: 84 x/mnt; RR:20 x/mntK/L : A/I/C/D : -/-/-/-, kaku kuduk (-)Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normal, Hepar/Lien tak terabaEks : akral hangat (+), edema (-) , eritema(-)

3Tn.GKU: tidak ada keluhanRPS: tidak ada keluhanRPD: -RPK: HT(ayah), DM(Ayah)Vital Sign: TD:120/70mmHg; N:76x/mnt; RR:20x/mntK/L :A/I/C/D: -/-/-/-,kaku kuduk(-) Faring hiperemi (-) Tonsil : T2/T2, kripte (+), detritus (-)Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normal, Hepar/Lien tak terabaEks : akral hangat (+), edema (-)

B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN

NoKomponenKeterangan (deskripsi jelas)

1.(Tn.S)PromotifMelakukan pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah ke klinik di dekat rumah, yaitu di Mardi Rahayu dan Klinik Diva 1 mgg 2 mgg sekali.

PreventifMengurangi makanan yang manis, mengandung garam, santan dan tidak mengkonsumsi kopi (rasional) . Pasien tidak merokok(rasional).Pasien jarang untuk berolahraga

KuratifSejak 2 tahun ini rutin pasien mengkonsumsi renabetic tiap malam hari. Sedangkan untuk obat darah tinggi nya, pasien mengkonsumsi Captopril (rasional). Jika pasien pusing dan darahnya tinggi, pasien merebus daun alpukat dan meminumnya (irasional).

RehabilitatifPasien kontrol ke rumah sakit jika ada keluhan.

2. (Ny.T)PromotifTidak pernah mengikuti posyandu lansia dan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh bidan desa.

PreventifMengurangi makanan yang kecut dan pedas untuk mencegah terjadinya nyeri perut (rasional).

KuratifPasien minum Promag yang membeli di warung atau di apotek bila nyeri perut terjadi (rasional).

RehabilitatifPasien kontrol ke rumah sakit jika ada keluhan.

3.

(Tn.G)PromotifJarang mengikuti penyuluhan kesehatan

Preventif-

KuratifJika pasien sakit ringan, pasien membeli obat di apotek(rasional). Namun jika sakitnya memberat, pasien baru berobat ke rumah sakit.

Rehabilitatif-

Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll

NoKomponenKeterangan

1Tn.S(pasien)Aktivitas Ibadah : pasien rutin ke gereja GKJW di dekat rumah tiap hari mingguRekreasi : Jarang pergi ke tempat rekreasi. Sosial: pasien jarang berkumpul dengan warga sekitarnya dan jarang datang ke acara perkumpulan Gereja.GiziKuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup, nasi, sayur, tempe, tahu, botokan, lele ; Kebiasaan makan: rutin;; Konsumsi makanan tertentu: tidak ada ; Alergi makanan: Tidak ada ; Makanan yang dihindari selama ini: menghindari masakan manis dan asin PekerjaanPekerjaan: pasien tidak bekerja setelah menderita sakit kencing manis, yaitu sejak 2 tahun yang lalu. Dahulu pasien berprofesi seorang sopir.

Jaminan Kesehatan:Pasien tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.

2Ny.TAktivitas Ibadah : pasien rutin ke gereja GKJW di dekat rumah tiap hari minggu.Sosial : mengikuti perkumpulan dengan ibu ibu gereja tiap hari Kamis dan Jumat dengan agenda arisan dan ibadah.GiziKuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup, nasi, sayur, tempe, tahu, botokan, lele; Kebiasaan makan: makan teratur ; Selera makanan: baik; Konsumsi makanan tertentu: tidak ada ; Alergi makanan: Tidak ada ; Makanan yang dihindari selama ini: makanan yang pedas dan kecut.PekerjaanPasien berjualan makanan di depan rumah. Kadang pasien juga berjualan hasil sawah dan lading berupa lombok, terong, jagung, buah papaya dan kelapa.

Jaminan Kesehatan:Pasien tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.

3Tn.GAktivitas Ibadah : pasien rutin ke gereja GKJW di dekat rumah tiap hari minggu. Rekreasi : Jarang pergi ke tempat rekreasi. Kuantitasnya dalam satu tahun 2-3 kali. Biasanya pasien bepergian bersama teman-temannya.Sosial: pasien sering mengikuti perkumpulan gereja khusus laki laki tiap hari Selasa malamGiziKuantitas: 2-3 x/hari; Kualitas: cukup ; nasi, sayur, tempe, tahu, botokan, lele; Kebiasaan makan: makan teratur; Selera makanan: baik ; Konsumsi makanan tertentu: tidak ada ; Alergi makanan: Tidak ada PekerjaanPekerjaan: Setiap hari pasien bekerja sebagai peternak ayam potong yang ada di belakang rumahnya. Peternakan yang dimiliki bukan milik sendiri tetapi Mitra.

Jaminan Kesehatan:Pasien tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.

C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN

Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll

NoKomponen LingkunganKeterangan

1Lingk. Fisik Bangunan rumah merupakan milik sendiri Luas bangunan: 7 m x 16 m Sumber penerangan dengan lampu terdiri dari 6 buah ( 1 di ruang tamu, 1 di ruang tengah dan dapur, 2 untuk 2 kamar, 1 untuk kamar mandi, dan 1 di teras belakang) Lantai terbuat dari ubin. Keluarga atau pun tamu yang keluar masuk rumah tidak menggunakan alas kaki. Dinding keseluruhan adalah tembok bata semen. Ventilasi cukup, cahaya matahari yang masuk cukup. Semua kamar memiliki pintu kamar Atap terbuat dari genting. Sarana MCK merupakan untuk pribadi dengan menggunakan Septic tank. Sumber air: Sumur bor menggunakan sanyo, sumur bor sekitar 2-3 meter dari MCK Rumah bersebelahan berdempetan satu sama lain.

2.Lingk. Biologi Bagian depan rumah terdapat tanaman-tanaman dan 1 pohon. Bagian belakang rumah digunakan untuk kandang ayam

3Lingk. Kimia Sampah biasanya dibuang ke belakang rumah atau dibakar. Limbah setelah mencuci piring dan mencuci baju biasa dibuang ke selokan atau parit.

4Lingk. Sosial Hubungan dengan tetangga sangat erat dalam 1 RT/ RW dan 1 desa. Masing-masing mengenal satu sama lain. Ada kegiatan lingkungan semua ikut berpartisipasi terutama pasien sendiri Hubungan antar anak-orang tua cukup baik karena walaupun tidak satu rumah, anak-anak sering menghubungi orang tua lewat telepon atau pulang ke rumah jika libur.

5Lingk. Budaya dan Agama Sering mengadakan perkumpulan di gereja setiap minggu.

6Lingk. Psikologis Pasien memiliki masalah tentang perekonomian. Sejak Tn. S sakit, pasien tidak bekerja dan yang bekerja hanya istrinya. Dan istri pasien berjualan makanan tidak setiap hari, hanya bila terdapat waktu, karena istri pasien sibuk mengurus pasien sejak sakit. Hasil sawah dan ladang juga tidak menentu tergantung cuaca.

7Lingk. Ekonomi Pendapatan diperoleh dari hasil berjualan makanan dan hasil sawah Ny.T. Pendapatan yang diperoleh Ny.T perbulan sekitar Rp 400.000- Rp600.000 Kebutuhan per bulannya sekitar Rp.500.000 600.000 untuk kebutuhan makan, biaya listrik dan kesehatan.

8Lingk. ErgonomiTn.S: Sejak sakit Tn. S lebih sering berbaring di rumah dan tidak bekerja. Pasien lebih sering tidur di rumah.

Ny T: Setiap pagi Ny.T mencuci pakaian dalam posisi jongkok dan kadang membungkuk Saat berjualan makanan di depan rumah, Ny. T lebih sering dalam posisi berdiri

Tn.G Setiap pagi Tn. G selalu memberikan makan ayam ayam nya dan sering dalam posisi berdiri saat bekerja.

III. DIAGNOSIS HOLISTIK

Tn. S

a. Aspek 1: -Keluhan : Tidak sadarkan dirib. Aspek 2: Hipoglikemia Hipertensi Stage IIb. Aspek 3: Tidak pernah olahraga. Kepatuhan pengobatan kurang.c. Aspek 4: Kurangnya promosi kesehatan Masalah ekonomid. Aspek 5: Social function scale 3

Ny.T

a. Aspek 1: -Keluhan: Dispepsia-Ketakutan : takut bila suaminya meninggal karena DM dan HT yang diderita-Harapan : Ingin jika suaminya sembuh dan dapat bekerja seperti semula.b. Aspek 2: Dyspepsia c. Aspek 3: Tidak pernah olahraga. d. Aspek 4: Kurangnya informasi tentang kesehatan pasien Kurangnya informasi kesehatan Masalah ekonomie. Aspek 5: Social function scale 1

IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:Tn. S, 61 tahunASPEKURAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)

1.Tidak sadarkan diri

-pasien datang dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan diare, muntah dan tidak makan sama sekali sebelum tidak sadar. Setelah dicek ternyata kadar GDA 43 mg/dl Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien tidak sadarkan diri akibat gula darah yang terlalu rendah sehingga perlu dilakukan pemberian cairan glukosa agar pasien sadar kembali.

2.- Hipoglikemia (43 mg/dl)- Hipertensi Stage IISaat datang pasien menderita hipoglikemia. Pasien menderita DM sejak 2 tahun yang lalu dan rutin minum obat. Tadi pagi sebelum tidak sadarkan diri pasien mengaku tidak minum obat tetapi pasien tidak makan sama sekali.Pasien mempunyai darah tinggi sejak 1 tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat. O2 4 lpm Bolus D40% 2 flakon (50 ml) Infus D10% 14 tpm Captopril 25 mg sublingual Cek GDA 15 menit kemudian

3.- Tidak pernah olahraga. - kepatuhan pengobatan kurang -pasien jarang melakukan olah raga sehari-harinya, pasien hanya sering beristirahat dirumah dan berbaring.-pasien hanya minum obat darah tinggi jika ada keluhan saja, misalnya ketika kepala pasien nyeri pasien baru meminum obat antihipertensinya-pasien diharuskan melakukan exercise seperti berjalan kaki atau lari-lari kecil sekitar 30 menit per hari. -pasien diminta untuk sering kontrol ke rumah sakit tidak hanya saat ada keluhan saja.

4. Kurangnya informasi keluarga tentang kesehatan pasien Kurangnya promosi kesehatan Masalah ekonomi

-keluarga kurang mengetahui secara jelas bagaimana kondisi pasien saat ini, sehingga keluarga kurang berperan dalam penyembuhan pasien-pasien juga jarang mengikuti penyuluhan kesehatan di desanya Hendaknya keluarga mendukung dan memberikan semangat kepada pasien untuk tetap menjaga kesehatan serta mengusulkan/mengantar untuk cek kesehatan rutin ke puskesmas ataupun kepelayanan kesehatan lainya Mengaktifkan kader posyandu lansia untuk memantau kesehatan pasien yang memiliki penyakit kronik, misalnya DM dan Hipertensi. Petugas kesehatan hendaknya lebih aktif dalam kegiatan promosi kesehatan, seperti menggunakan pamflet2, brosur, maupun poster tentang Hipertensi dan DM yang disebar/ditempatkan di tempat umum, melakukan penyuluhan pada acara perkumpulan warga setiap bulannya. Menyarankan untuk menggunakan kartu Jamkesmas yang telah dimiliki oleh pasien

5.Social function scale 3Sejak sakit, pasien tidak mampu bekerja seperti biasanya. Pasiennya lebih sering tidur di rumah. Pasien juga jarang atau hanya sesekali bersosialisasi dengan tetangga ataupun komunitas gerejanya. -

Ny.T, 53 tahun

ASPEKURAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)

1.-Keluhan: Dispepsia-Ketakutan jika suaminya meninggal karena DM dan HT yang diderita-Ingin suaminya sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasanya.

-pasien mengeluh nyeri perut sejak tadi pagi, nyeri dirasakan di ulu hati dan tidak menjalar.- Sehubungan dengan penyakit yang diderita suami pasien, saat ini pasien khawatir dengan kadar gula dan tekanan darah suaminya yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perburukan kondisi seperti yang dialami oleh tetangga pasien.

-pasien diharuskan mengurangi aktivitasnya di rumah dan harus banyak istirahat.-pasien diharuskan membantu mengawasi pengobatan suami pasien dan pola konsumsi suami pasien

2.-Dispepsia

pasien mengeluh nyeri perut sejak tadi pagi, nyeri dirasakan di ulu hati dan tidak menjalar.

-Antasida syrup 3 x cth 1-Curcuma 3 x 1 tablet

3.-Tidak pernah olahraga.

Pasien jarang berolahraga-pasien diharuskan berolahraga, seperti jalan kaki selama 15 menit setiap harinya.

4. Kurangnya informasi kesehatan Masalah ekonomi

-Pasien kurang memperoleh informasi mengenai kesehatannya-Masalah psikis (stress ekonomi) dapat memicu terjadinya kekambuhan nyeri perut pada pasien Pasien harus rutin memantau kesehatannya setiap bulan di posyandu lansia. Selain itu, melalui posyandu lansia, pasien juga memperoleh informasi mengenai keadaan pasien Pasien disarankan untuk menggunakan kartu Jamkesmas untuk berobat. Keluarga diminta untuk memotivasi dan memberi semangat pada Ny.T, selain itu Ny.T juga harus memotivasi dirinya sendiri dan mengalihkan rasa sedihnya tersebut dengan melakukan kegiatan, misalnya dengan menonton televisi, bermain dengan cucunya.

5.Social function scale 1Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Pasien tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Bisa mengikuti kegiatan arisan atau perkumpulan di gereja.

LAMPIRAN