Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kebijakan Nasional Penerapan Kesejahteraan Hewan Di Indonesia
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian RI
Disampaikan dalam acara rapat koordinasi Nasionak Kesejahteraan Hewan 2019
Contoso Ltd.
1. Pendahuluan
2. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
3. Dasar hukum dan kebijakan kesrawan
4. Kesrawan dalam peningkatan produktifitas peternakan
5. Pandangan kesrawan dalam perdagangan global
6. Peran serta masyarakat dalam penerapan kesrawan
7. Kesimpulan Animal welfare….
POKOK BAHASAN
Trend Pemberitaan di Media massa terkait kesejahteraan hewan dalam 4 tahun terakhir semakin meningkat
(-) Semakin banyak kasus ??
Dahulu Terlapor/tidak terlapor??
(+) Masyarakat semakin sadar/sarana menyadarkan masyarakat…?? *)Sampling dari 5 media : kompas, detik, liputan 6, Media Indonesia, BBC News Indonesia.
*) Data Update 2 September 2019
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kompas Detik Liputan 6 Media Indonesia
BBC NEWS Indonesia
Total
2016
2017
2018
2019
Animal Welfare
1. Pendahuluan
Contoso Ltd.
2. DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
Dibentuk pada tahun 2000 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/2000
Kegiatan Dit. Kesmavet :
1. Penerapan Sistem Jaminan Keamanan Pangan Asal Hewan
2. Pengamanan Produk Hewan Pengawasan Peredaran PAH (Public Awarness)
3. Pencegahan Penularan Zoonosis
4. Pembinaan Penerapan Kesejahteraan Hewan
Fungsi kesejahteraan hewan ditangani oleh Subdit Kesejahteraan Hewan berdasarkan Permentan No. 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
3. DASAR HUKUM dan KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN HEWAN
5
Definisi Kesejahteraan Hewan adalah Segala
urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami
hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk
melindungi hewan dari perlakuan setiap orang
yang tidak layak terhadap hewan yang
dimanfaatkan manusia.
UU Nomor 18 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (42)
Contoso Ltd.
5 Prinsip Kebebasan Hewan
Add a footer 6
1.Bebas dari lapar, malnutrisi dan haus (freedom from hunger, malnutrition and thirst);
2.Bebas dari rasa takut dan tertekan(freedom from fear and distress);
3.Bebas dari ketidak nyamanan fisik dan thermal (freedom from physical and thermal discomfort);
4.Bebas dari rasa nyeri, luka, dan penyakit (freedom from pain, injury and disease); and
5.Bebas mengekspresikan perilaku alaminya (freedom to express normal patterns of behaviour). (OIE,1965)
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
5F
Contoso Ltd.
Prinsip (3R) Pada Hewan Laboratorium
Replacement;
Apabila dimungkinkan menggunakan material pengganti
bukan hewan
Reduction;
Meminimalisir jumlah hewan uji coba yang digunakan
Refinement ; Mengurangi pemakaian prosedur yang parah (severity) dan tidak berperikemanusiaan (inhuman)
3R
Russel & Burch, 1959
Animal Welfare
Contoso Ltd.
PEMAHAMAN KESEJAHTERAAN HEWAN Dilakukan melalui 3 pendekatan
Etika
manusia dengan tata
nilai bermoral
Sains/Keilmuan/ilmiah
pembuktian ilmiah atas
adanya penderitaan yang dialami
hewan
Hukum/ legislasi
mengatur bagaimana seyogyanya
manusia memperlakukan
hewan dan bagaimana hewan
diperlakukan
Add a footer 8
“Kesejahteraan Hewan Untuk
Kesejahteraan Manusia
Contoso Ltd.
Perkembangan Hukum Positif Kesejahteraam Hewan di Indonesia Staatsblad Nomor 614 tentang Petunjuk mengenai pemotongan hewan dan pemotongan hewan besar betina bertanduk
1990
1938 1958
KUHP, Bab XIV – Kejahatan terhadap Kesusilaan, Pasal 302 UU No. 73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya UU No. 1 /1946 RI tentang Peraturan
Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia
1967 - -
Peraturan lainnya terkait penerapan Kesrawan di bidang Karantina, Konservasi, dan Perikanan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi
Peraturan Dirjen PHKA No. 09/IV-set/2011 tentang Pedoman Etika dan Kesejahteraan Satwa di Lembaga Konservasi
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/2014 tentang
pemotongan hewan kurban
1990 1999 - - 2009
Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan pasal 66-67 terkait Kesejahteraan Hewan
Peraturan Pemerintah No. 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
- -
2013
2012 2013
Menteri pertanian memberikan dukungan terhadap deklarasi universal kesejahteraan hewan (UDAW) di sidang umum PBB pada 10 mei 2013
- - - - - - 2014 - 2015 2016
Undang – Undang No. 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
ISO 34700/2016 “Animal welfare management — General requirements
and guidance for organizations in the food
supply chain” Adopsi identik SNI
UU No. 6 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pasal 22 – Kesejahteraan Hewan
/1999 2014 2015
Permentan 37/2015 tentang Cara Produksi
Kopi Luwak Melalui Pemeliharaan Luwak
yang Memenuhi Prinsip Kesejahteraan
Hewan
Contoso Ltd.
UU 18/2009 Jo UU 41/2014 Tentang Peternakan dan KESEHATAN HEWAN
PP No. 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
Pasal 82
Penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan rekayasa genetik di bidang peternakan dan
kesehatan hewan dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah agama; kesehatan
manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan; kesejahteraan hewan; serta tidak merugikan
keanekaragaman hayati.
Pasal 66 (1) Untuk kepentingan kesejahteraan hewan dilakukan tindakan yang berkaitan dengan penangkapan dan penanganan; penempatan dan pengandangan; pemeliharaan dan perawatan; pengangkutan; pemotongan dan pembunuhan; serta perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap hewan.
Pasal 67 Penyelenggaraan kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat.
Contoso Ltd.
Kesejahteraan hewan diatur pada Bab III (dari pasal 83 s/d pasal 99) :
a. Penangkapan dan penanganan (pasal 86)
b. Penempatan dan Pengandangan(pasal 87)
c. Pemeliharaan dan Perawatan(88)
d. Pengangkutan (89)
e. Penggunaan dan pemanfaatan (90-93)
f. Perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap hewan(93-94)
g. Pemotongan dan Pembunuhan (95-96)
h. Praktik Kedokteran Hewan Perbandingan (pasal 97-99)
PP No. 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Lanjutan………… Pasal 94 (PP 95/2012) (1) Gubernur dan bupati/walikota melakukan pembinaan perlakuan dan
pengayoman yang wajar terhadap Hewan kepada pemilik Hewan, orang yang menangani Hewan sebagai bagian dari pekerjaannya, dan pemilik serta pengelola fasilitas pemeliharaan Hewan.
(2) Pembinaan perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penyediaan sarana, sosialisasi, dan edukasi.
“Dari uraian pasal ini disimpulkan Dinas propinsi/kab. melakukan pembinaan sesuai kondisi wilayahnya masing-masing melalui penyediaan sarana, sosialisasi dan edukasi”
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Sanksi PIDANA UU 18/2009 Jo UU 41/2014
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
(1) Setiap Orang yang menganiaya dan/atau menyalahgunakan Hewan sehingga
mengakibatkan cacat dan/atau tidak produktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
66A ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan
paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang mengetahui adanya perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66A ayat (1) dan tidak melaporkan kepada pihak yang berwenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66A ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan
paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan dan denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).”
Contoso Ltd.
Pasal 302 (sanksi 3bln/denda Rp4500,-) atau (9bln/denda Rp.350,-)
tentang Penganiayaan ringan terhadap hewan
Pasal 490 (sanksi 6hari/denda Rp.300,-)
tentang menghasut hewan tarik/beban, memelihara hewan buas yang berbahaya bagi orang lain
Pasal 540 (sanksi 8hari/denda Rp.2250,-
tentang menggunakan hewan melebihi kekuatannya, menggunakan hewan cacat/luka/bunting, tanpa diberi makan minum
Pasal 541 (denda Rp.225,-) tentang kuda beban yang belum cukup umur, menggunakan induk yang anaknnya belum
tumbuh keenam giginya
Pasal 544 (Sanksi 6 hari/Denda Rp.375,-) tentang sabung ayam/jangkrik tanpa seijin polisi
Sangksi KUHP MASIH Sangat RINGAN
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Aturan/Panduan Tentang Kesejahteraaan Hewan SAAT INI
1. UU 18/2009 jo UU 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan PP 95/2012 kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/2014 tentang pemotongan hewan kurban
3. Permentan 37/2015 tentang Cara Produksi Kopi Luwak Melalui Pemeliharaan Luwak yang Memenuhi Prinsip Kesejahteraan Hewan
4. Acuan Standart OIE/WOAH Sudah ada 13 Chapter
5. ASEAN Food Safety Module GAHP For Layers and Broilers
6. ISO 34700/2016 “Animal welfare management — General requirements and guidance for organizations in the food supply chain” Adopsi identik SNI
7. Pedoman Penerapan kesrawan pada budidaya ruminansia
8. R-Permentan dan pedoman/SOP lainya (Draf-draf sedang proses)
Target Prioritas 2019 Budidaya ternak, Renstranas Kesrawan, Transportasi, Hewan Laboratorium
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
4. Kesrawan dalam peningkatan produktifitas peternakan
Amanat Undang-Undang dan PP
UU Nomor 18 Tahun 2009 Jo UU Nomor 41 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 67;
“Penyelenggaraan kesejahteraan hewan dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama Masyarakat”
16 “Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Tujuan Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Ternak 1. Meningkatkan Produksi dan Produktifitas
2. Meningkatkan Keamanan Produk
3. Meningkatkan Mutu dan daya Saing
4. Meningkatkan Pendapatan Peternak/Perusahaan/perseorangan
5. Menurunkan tingkat kematian hewan
6. Meningkatkan status kesehatan hewan
7. Menigkatkan kwalitas/daya saing
8. Meningkatkan harga jual terutama ternak
9. Meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dan penurunan penggunaan obat-obatan
10. Berperan dalam pengendalian penyakit hewan (menurunkan resiko penyakit zoonosis dan penyakit lain
17 Animal Welfare
Contoso Ltd.
Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Rantai Produksi Peternakan
Produsen/Farm • GFP
• GHP
Saleyards
(Pemasaran ternak)
• GHP
Processing (RPH)
•GMP
•GPP
•GDP
Market (distribusi)
• GDP
Konsumen
• GCP
PUBLIC AWARENESS
(PAH ASUH)
Direktorat Kesmavet
Policy
1. Government
Ilmu
2. Academician
3.Farmer
4. Private sector
Transport Transport Transport Transport
Animal welfare practice
Contoso Ltd.
PEMBAGIAN KEWENANGAN
*)Kesrawan Pada Ternak produksi (farm s/d pemotongan)
*)Kesrawan hewan kesayangan
Contoh : pemotongan hewan, depopulasi saat rabies, penganiayaan kuda pekerja
*)Kesrawan Penggunaan Hewan Laboratorium
Kesrawan Satwa Liar/konservasi
Contoh : penanganan hewan di kebun binatang, lembaga konservasi, Hewan sirkus lumba-lumba, harimau, beruang, monyet, dll
Kesrawan pada Satwa Aquatik
- Budidaya
- Slaughter
- Transportasi
Kesrawan saat terjadi bencana alam Tanggung jawab bersama-sama, bersama dengan masyarakat
OFFICE INTERNATIONAL DES EPIZOOTICA (OIE)
Contoso Ltd.
Point Penerapan Kesejahteraan Hewan 1. Di Peternakan (Farm) Pakan dan minum; cara pemberian, akses/kecukupan, Pengandangan dan penempatan Cara penanganan, cara perawatan dan menajemen pemeliharaan Penggunaan metode ex. Kastrasi, potong paruh, identitas ternak,IB Kebebasan mengekspresikan perilaku alami, dll
2. Saat di Transportasikan Persiapan keberangkatan Loading Selama Perjalanan Unloading Tindakan emergency
3. Saat Pemotongan Pengistirahatan, peralatan yang digunakan, pagar pembatas, handle/restrain, cara merobohkan, cara penyembelihan, dll
4. Status Kesehatan Hewan
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Sasaran Pokok Strategi Nasional Kesrawan 1. Terbangunnya komitmen Kementerian dan Lembaga, organisasi dan
masyarakat dalam hal penerapan kesejahteraan hewan;
2. Tersedianya standar kesejahteraan hewan nasional;
3. Terlaksananya penerapan standar dan pedoman kesejahteraan hewan secara berkesinambungan dan terkoordinasi;
4. Terlaksananya penelitian dan pengembangan kesejahteraan hewan yang terintegrasi;
5. Terwujudnya koordinasi penanganan isu strategis kesejahteraan hewan yang berdampak kepada kepentingan Nasional.
Implementasi Program/Kegiatan Strategi Nasional Kesejahteraan Hewan
Animal Welfare
Contoso Ltd.
Strategi Penerapan Kesejahteraan Hewan
1. Harmonisasi dan penerapan standar kesrawan
2. Meningkatkan pemahaman Kesrawan(Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
3. Menyediakan forum pengembangan kebijakan dan kegiatan yang sesuai
4. Memasukkan kurikulum kesrawan dalam pendidikan (Usia dini, Menengah & PT)
5. Terus mengikuti perkembangan pengetahuan baru terkait kesejahteraan hewan
6. Pengembangan penelitian terkait kesejahteraan hewan yang implementatif
Add a footer
23 “Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Prinsip Dasar KEGIATAN KESEJAHTERAAN HEWAN yang harus dilakukan
Workshop Penerapan
KIE
KAP Survey
Materi Edukasi
Koordinasi Nasional
Pembinaan Penerapan di
Unit Usaha/UPT
NSPK Kesrawan
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KESADARAN
PENINGKATAN PENERAPAN PENGAWASAN DAN
PEMBINAAN PENERAPAN
Supervisi dan
Advokasi
Monev Kesrawan
Animal Welfare
Contoso Ltd.
KEGIATAN KESEJAHTERAAN HEWAN
KESRAWAN
Sub Kegiatan Penerapan
NSPK(sedang Proses) KOORDINASI MONEV
Sub Kegiatan Advokasi
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
5. Pandangan Kesrawan Dalam Perdagangan Global
Tantangan
Kesadaran publik terhadap kesejahteraan hewan masih rendah
Penerapan aspek kesejahteraan hewan masih dikesampingan
Terbatas jumlah SDM dan kompetensinya yang mengerti ttg kesrawan
Perlu terbangun sistem yang terintegrasi dalam mengimplementasikan kesejahteraan hewan
Isu kesrawan mudah digunakan sebagai isu politik baik dalam negeri maupun luar negeri
Peluang
Terus meningkatnya pemahaman masyarakat akan tuntutan pemenuhan kesejahteraan hewan di sektor peternakan
Effisiensi peluang usaha peternakan misalnya industri peternakan sapi dan unggas
Adanya dasar hukum yang jelas (Standar internasional (OIE), UU, PP, Pedum, Standar2 swasta)
Perbaikan sarana dan prasarana peternakan yang mendukung implementasi kesrawan seperti : sarana transportasi
ISU GLOBAL
1. Kesrawan merupakan isu publik yang menjadi perhatian dunia Internasional
2. Masih kurangnya penelitian ilmiah dalam menentukan indikator kesejahteraan hewan
3. Isu Kesrawan dalam perdagangan dunia
WTO-GATT Article XX General Exceptions Suatu negara berhak melakukan pembatasan perdagangan atas alasan “kepentingan melindungi moral publik”
4. Contoh kasus hambatan perdagangan negara akibat isu kesrawan:
Indonesia VS Australia (2011) perlakukan sapi eks Australia
Uni Eropa VS Kanada, Norwegia (2010) pelarangan perdagangan bulu anjing laut
Australia Mempersyaratkan penerapan kesrawan terhadap rencana pemasukan sapi Brahman Cross 2017/2018 Add a footer
26 “Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Standar Publik &Swasta *Standar publik (Global) International Standard Setting Bodies (The Three Sisters)
Nasional Undang – Undang, PP, PerMen, Perda
** Standar Swasta (Global) Ritel Internasional, Restoran Waralaba, Jaringan Hotel Internasional
Nasional Asosiasi Peternak, Rumah Potong, Produsen, Ritel
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Upaya Yang Dilakukan Pemerintah
1. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Penerapan kesejahteraan hewan sejak usia dini (anak usia sekolah) bekerjasama dengan asosiasi peternakan, pramuka dan LSM
2. Pengawasan dan pembinaan penerapan kesejahteraan hewan di Unit Usaha/peternakan;
3. Pemerintah membangun sistem transportasi laut (kapal) untuk penerapan kesrawan yang lebih baik
4. Implementasi Good Animal Husbandry Practice (GAHP-ASEAN) (wajib menerapkan kesejahteraan hewan terutama produk ekspor) melalui NKV (Nomor Kontrol Veteriner)
5. Mendukung iklim usaha Peternakan; Ex. perunggasan, mengatur tata ruang & perijinan, menyediakan sarana dan prasarana pendukung, dan ikut menciptakan iklim usaha yang kondusif Permentan nomor 31/2014 tentang Pedoman Budidaya Ayam Pedaging dan Ayam Petelur yang Baik
6. Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 2286/SE/PK.400/F/03/2018 Tentang Peningkatan Penyelenggaraan dan Pengawasan Penerapan Kesejahteraan Hewan
7. Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 9874/SE/PK.420/F/09/2018 Tentang Peningkatan Pengawasan Terhadap Peredaran/Perdagangan Daging Anjing
Dapat di download di :
http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/regulasi-2/category/6-peraturan-lainnya
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
UU NO 18/2009 jo UU NO 41/2014 tentang PKH pasal 67; Penyelenggaraan kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat
Masyarakat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesejahteraan Hewan
Tujuan :
Mengetahui apa yang dimaksud kesrawan?
Memahami dan menerapkan prinsip dasar kesejahteraan hewan
Pemahaman ANIMAL WELFARE VS ANIMAL RIGHTS
ANIMAL WELFARE ; Pengelolaan hewan, dimanfaatkan manusia, memperhatikan hak dasar hidup hewan dan terpenuhinya prinsip kebebasan hewannya
ANIMAL RIGHTS ; Hewan dibiarkan hidup di alam bebas tanpa campur tangan manusia. tidakboleh dipelihara dan dimanfaatkan
6. Peran serta masyarakat dalam penerapan kesrawan
Add a footer 29
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Contoh Kegiatan Komunikasi Informasi Dan Edukasi/KIE kesrawan dalam Indopet Expo, Jambore,Indonesian Rare Disorders(IRD) 2018
Animal Welfare
Contoso Ltd.
Contoh Kegiatan Komunikasi Informasi Dan Edukasi/KIE (Bimtek Indukan Sapi Potong di 3 Provinsi; Riau, Sumut, Aceh)
Animal Welfare
Contoso Ltd.
7. Kesimpulan
1. Penerapan kesejahteraan hewan harus dipandang sebagai peluang yang dapat meningkatkan produksi dan produktifitas serta daya saing produk hewan yang dihasilkan
2. Penguatan legislasi Kesrawan sebagai dasar penerapan kesejahteraan hewan baik di level Pusat dan daerah
3. Perlu Sosialisasi dan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan
4. Terus giat membangun opini publik yang posistif terkait kesejahteraan hewan
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”
Contoso Ltd.
Info lebih lanjut: http://Kesmavet.ditjennak.pertanian.go.id
www.facebook.com/kesmaveteriner https://www.instagram.com/direktoratkesmavet/
Email : [email protected] Telp. 021-7815780 ; Fax.021-7827466
“Kesejahteraan Hewan Untuk Kesejahteraan
Manusia”