Author
herdadwis
View
430
Download
33
Embed Size (px)
7/23/2019 jurnal ampul
1/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sediaan farmasi tidak hanya sebatas sediaan padat, semi padat, dan cair,
tetapi terdapat juga sediaan galenik dan sediaan steril,dimana pada sediaan
steril ini terdiri dari obat tetes mata, salep mata, tetes mulut,tetes telinga,tetes
hidung, injeksi, dan infus. Ini semua merupakan sediaan-sediaan yang
termasuk dalam sediaan steril.Pada sediaan steril, sediaan yang agak rumit
pembuatannya adalah injeksi. Pembuatan sediaan harus dilakukan dengan hati-
hati untuk menghindari kontaminasi mikroba dan bahan asing.
Injeksi ini sendiri didefenisikan sebagai sediaan steril untuk kegunaan
parental yang dibuat dengan melarutkan, mengemulsi, atau mensuspensikan
sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut atau dengan menggunakan bahan
atau zat yang isotonis, maksudnya mempunyai tekanan osmosis yang sama
dengan darah dan cairan tubuh yang lain. Menggunakan air yaitu Aua Pro
Injeksi sebagai zat pemba!a.Penggunaan injeksi dapat diberikan kepada
penderita suatu penyakit, bila pasien tidak dapat menelan obat atau obat tidakdapat diserap dari mukosa saluran cerna.
Sediaan injeksi ini tidak semuanya harus jernih, dapat pula ber!arna
tergantung pada obatnya, tetapi bila obatnya tidak ber!arna, maka cairan harus
jernih, selain itu pula harus aman, yaitu tidak menyebabkan iritasi jaringan
atau efek toksis. Isohidrisdimaksudkan agar bila diinjeksi ke dalam tubuh,
tidak terasa sakit dan penyerapannya dapat optimal.
"adah untuk injeksi termasuk penutup tidak boleh berinteraksi melalui
berbagai cara, baik secara fisik maupun kimia!i dengan sediaan yang dapat
mengubah kekuatan, mutu dan kemurnian, di luar persyaratan resmi dalam
kondisi basa pada !aktu penanganan, pengangkutan, penyimpanan, penjual
dan penggunaan. Injeksi yang sediaannya sudah keruh dan !adahnya telah
rusak jangan digunakan lagi, karena injeksi ini merupakan salah satu sediaan
obat dalam bidang farmasi yang !ajib untuk diketahui bagaimana cara
pembuatan dan bagaimana pula cara pemakaiannya.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 1
7/23/2019 jurnal ampul
2/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#ntuk mengetahui cara pembuatan dan pemakaiannya serta khasiat
sediaan injeksi dalam bentuk ampul yang jug merupakan salah satu bentuk
sediaan steril, diperlukan suatu proses agar menghasilkan produk yang dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh konsumen, serta mempunyai efek terapi yang
sesuai. $leh karena itu, seorang farmasis dituntut untuk mengetahui hal-hal
tersebut. #ntuk itulah praktikum sediaan injeksi ampul dilakukan.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut %
&. #ntuk meracik dan membuat sediaan steril, khususnya pada percobaan ini
adalah injeksi ampul.
'. #ntuk mengetahui khasiat dan penggunaan obat ini
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 2
7/23/2019 jurnal ampul
3/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB II
FORMULA
A. Master Formula
a. Formula
() (anitidin *+l ' mg
a+l ,/ 0 s
A.P.I ad m1
Pro % Ani 2&3 tahun4
!. Formula "
() 5fedrin *+l ' mg
a+l ,/ 0 s
A.P.I ad m1
Pro % Ana 2&3 tahun4
#. Formula $
() 6eksametason ' mg
a+l ,/ 0 s
A.P.I ad m1
Pro % Ali 2&3 tahun4
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 3
7/23/2019 jurnal ampul
4/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
B. %elengka&an Rese&
a. %elengka&an Rese&
dr. (ahman
SIP. &)I6I)'/
7ln. Asrama *aji o. & kendari 8elp.9:3;:
7/23/2019 jurnal ampul
5/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
!. %elengka&an Rese& "
dr. (ahman
SIP. &)I6I)'/
7ln. Asrama *aji o. & kendari 8elp.9:3;:
7/23/2019 jurnal ampul
6/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#. %elengka&an Rese& $
dr. (ahman
SIP. &)I6I)'/
7ln. Asrama *aji o. & kendari 8elp.9:3;:
7/23/2019 jurnal ampul
7/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
'. Alasan &enggunaan !a(an
a. Penggunaan Ba(an Akt)*
. Ran)t)d)n H'l
6alam injeksi merupakan zat aktif yakni sebagai antagonis reseptor
*' untuk mengahambat sekresi lambung. (anitidin digunakan untuk
mengobati gejala akut tukak lambung dan duodenum, refluks esofagitis,
=eadaan hipersekresi patologis 2sindrom zollinger > 5llison4,
hipersekresi pada bedah.
Adapun efek samping dari (anitidin ialahn nyeri kepala, pusing,
malaise, mialgia, mual, diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus,
kehilangan libido dan impoten.(anitidin dapat berinteraksi dengan
ifedipin, "arfarin, 8eofillin, dan Metroprolol Serta penggunaan
ranitidine bersama antasid atau antikolinergik sebaiknya diberikan
dengan selang !aktu & jam.6osis de!asa injeksi IM, I?, dan intermiten
mg setiap ;-< jam, dosis tidak lebih dari 9 mg sehari
". E*edr)n H'l
5fedrin merupakan zat aktif yang di indikasikan sebagai asma
bronchial, bronchitis, bronchitis kronis disertai emfisema,
bronkhusposmus emfisema, dan alergi lain pada saluran pernapasan .
$. Deksametason
6eksametason merupakan zat aktif yang di Ind)kas)kan untuk
imunosupresan atau anti alergi, anti inflamasi, ganguan kolagen, alergi
dan inflamasi pada mata, remati, radang atau alergi pada kulit,
gangguan pencernaan dan saluran pernafasan, serta penyakit asma
bronchial, rinitis alergi, dermatosis, urtikaria, menekan reaksi radang
yang berlebihan dan edema otak. Adapun %ontra )nd)kas)n+a adalah
tukak lambung, gangguan fungsi ginjal, gloukoma,dan hipersensitif.
E*ek sam&)ng jangka panjang, 8ukak lambung, hipoglikemia, atropi
kulit, lemah otot, menstruasi tidak teratur, sakit kepala. Dos)s de!asa
sehari ,3 > / mg, Anak-anak @ & tahun% ,& > ,' mg &- tahun%
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 7
7/23/2019 jurnal ampul
8/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
,'-&, mg ;-&' tahun% ,'-' mg. untuk kemasan% dus &B& tab dan
botol & tab dus & ampul & ml.
!. Penggunaan Ba(an Tam!a(an
. Na'l
atrium =lorida 2a+l4 merupakan bahan yang berfungsi
sebagai bahan pengisotonik karena mempunyai tekanan osmosis yang
sama dengan darah atau dengan cairan tubuh yang lain. atrium
klorida 2a+l4 kation utamanya ekstra sel yang sangat pentig untuk
mempertahankan kenormalan cairan ekstra sel, penggunaan a+l
merupakan zat tambahan.
". A,ua Pro Injeks)
Aua Pro Injeksi digunakan sebagai pelarut untuk membuat
sediaan steril.Aua Pro Injeksi dibuat dengan cara menyaring kembali
air suling dengan kaca netral atau !adah logam yang dilengkapi
dengan labu perak,hasil sulingan pertama dibuang,sulingan selanjutnya
ditambung dalam !adah yang cocok dan segera digunakan.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 8
7/23/2019 jurnal ampul
9/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB III
TIN-AUAN PUTA%A
A. Landasan Teor)
a. Pengert)an Am&ul
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan emulsi atau suspesi atau
serbuk yang harus di larutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
di gunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit
atau melalui selaput lendir 21ukas, '&&4.
Injeksi dibuat dengan cara melarutkan, mengemulsikan atau
mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut atau dengan
mengisi sejumlah obat ke dalam !adah dosis tunggal atau !adah dosis
ganda 2Anief, &//34.
Ampul adalah !adah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang
memiliki ujung runcing 2leher4 dan bidang dasar datar. #kuran
nominalnya adalah &, ', , &, '. =adang > kadang juga hanya ' atau
: m1. Ampul adalah !adah takaran tinggi, oleh karena total jumlah
cairannya ditentukan dalam satu kali pemakaian untuk satu kali injeksi.Ampul dibuat dari bahan gelas tidak ber!arna, akan tetapi untuk bahan
obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan gelas ber!arna coklat tua 2?oigt,
&//94.
Ampul dimaksudkan untuk penggunaan parental sebagai dosis
tunggal dan yang bila dibuka, tidak dapat ditutup rapat kembali dengan
jaminan tetap steril 21ukas, '&&4.
!. +arat/s+arat untuk )njeks) 0+amsun)1 "22345
&. Aman, tidak boleh menyebabkan iritasi jaringan atau efek toksis.
Pelarut dan bahan penolong harus dicoba pada he!an dulu, untuk
meyakinkan keamanan dan pemakaian bagi manusia.
'. 7ika obat suntik berupa larutan, maka harus jernih, bebas dari patikel-
partikel padat, kecuali yang berbentuk suspensi.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA 9
7/23/2019 jurnal ampul
10/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
:. Sedapat mungkin isohidris. yaitu mempunyai p* C 3,9 agar tidak terasa
sakit dan penyerapan obatnya dapat optimal.
9. Sedapat mungkin isotonis, yaitu mempunyai tekanan osmosis yang
sama dengan darah atau cairan tubuh, agar tidak terasa sakit dan
menimbulkan hemolisis lain. 7ika terpaksa dapat dibuat sedikit
hipertonis, tetapi jangan hipotonis.
. *arus steril, yaitu bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen
maupun yang apatogen, baik dalam bentuk Degetatif maupun dalam
bentuk spora.
;. *arus bebas pirogen untuk larutan injeksi yang mempunyai Dolume &
m1 atau lebih dari sekali penyuntikan.
3. 8idak boleh ber!arna kecuali jika zat khasiatnya memang ber!arna.
#. %euntungan dan kerug)an sed)aan )njeks)
a4 %euntungan sed)aan )njeks) +a)tu 0+amsun)1 "22345
&. Eekerja cepat, misalnya injeksi adrenalin pada syok anafilaktik
'. 6apat digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan
lambung, merangsang jika masuk ke cairan lambung atau tidak
diabsorbsi baik oleh cairan lambung.
:. =emurnian dan takaran zat khasiat lebih terjamin.
9. 6apat digunkan sebagai depo terapi.
!4 %erug)an sed)aan )njeks) +a)tu 5
&. =arena bekerja cepat, jika terjadi kekeliruan sukar dilakukan
pencegahan.
'. +ara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga khusus.
:. =emungkinan terjadinya injeksi pada bekas suntikan.
9. Secara ekonomis lebih mahal dibandingkan dengan sediaan yang
digunakan peroral.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
10
7/23/2019 jurnal ampul
11/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
11
7/23/2019 jurnal ampul
12/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
B. Ura)an Ba(an
a. Ura)an Ba(an Ran)t)d)n H'L Injeks) Am&ul
. RANITIDIN H'L 0FI Ed)s) I6 (al. $7"4
ama resmi % (AI8I6I *F6($+1$(I6#M
ama sinonim % (anitidin hidroklorida
Eerat molekul % :,
7/23/2019 jurnal ampul
13/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup baik.
=hasiat penggunaan % Sumber ion klorida dan ion natrium.
$. A9UA PRO IN-E%I 0FI Ed)s) III (al. :;4
ama (esmi % AH#A P($ I75=SI
Sinonim % Air untuk injeksi
Pemerian % =easaman-kebasaan, Amonium, Eesi,
8embaga, 8imbal, =alsium, =lorida, itrat,
Sulfat. at teroksidasi memenuhi syarat
yang tertera pada Aua 6estillata.
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup kedap. 7ika disimpan
dalam !adah tertutup kapas berlemak
harus digunakan dalam !aktu : hari setelah
pembuatan.
=hasiat penggunaan % #ntuk pembuatan injeksi ampul.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
13
7/23/2019 jurnal ampul
14/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
!. Ura)an Ba(an E*edr)n H'L Injeks) Am&ul
. EFEDRIN H'L 0FI Ed)s) III (al.
7/23/2019 jurnal ampul
15/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup baik.
=hasiat penggunaan % Sumber ion klorida dan ion natrium.
$. A9UA PRO IN-E%I 0FI Ed)s) III (al. :;4
ama (esmi % AH#A P($ I75=SI
Sinonim % Air untuk injeksi
Pemerian % =easaman-kebasaan, Amonium, Eesi,
8embaga, 8imbal, =alsium, =lorida, itrat,
Sulfat. at teroksidasi memenuhi syarat
yang tertera pada Aua 6estillata.
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup kedap. 7ika disimpan
dalam !adah tertutup kapas berlemak
harus digunakan dalam !aktu : hari setelah
pembuatan.
=hasiat penggunaan % #ntuk pembuatan injeksi ampul
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
15
7/23/2019 jurnal ampul
16/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#. Ura)an Ba(an Deksametason Injeks) Am&ul
. DE%AMETAON 0FI Ed)s) III (al. :
7/23/2019 jurnal ampul
17/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
". NATRIUM %LORIDA 0FI Ed)s) III (al. 82$4
ama (esmi % A8(I#M +*1$(I6#M
Sinonim % atrium =lorida
(umus molekul % a+l
Pemerian % *ablur heksahedral tidak ber!arna atau
serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
=elarutan % 1arut dalam ',< bagian air, dalam ',3
bagian
air mendidih dan dalam lebih kurang &
bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol
2/04 P.
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup baik.
=hasiat penggunaan % Sumber ion klorida dan ion natrium.
$. A9UA PRO IN-E%I 0FI Ed)s) III (al. :;4ama (esmi % AH#A P($ I75=SI
Sinonim % Air untuk injeksi
Pemerian % =easaman-kebasaan, Amonium, Eesi,
8embaga, 8imbal, =alsium, =lorida, itrat,
Sulfat. at teroksidasi memenuhi syarat
yang tertera pada Aua 6estillata.
Penyimpanan % 6alam !adah tertutup kedap. 7ika disimpan
dalam !adah tertutup kapas berlemak
harus digunakan dalam !aktu : hari setelah
pembuatan.
=hasiat penggunaan % #ntuk pembuatan injeksi ampul.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
17
7/23/2019 jurnal ampul
18/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB I6
METODE %ER-A
A. Alat dan Ba(an
a. Alat +ang d)gunakan
&. Ampul m1.
'. Autoklaf.
:. Eatang pengaduk.
9. +orong gelas.
. Lelas kimia & m1.
;. $Den.
3. Sendok tanduk.
7/23/2019 jurnal ampul
19/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
B. Per()tungan Ba(an
a. Per()tungan !a(an Ran)t)d)n H'L
&. Peritungan 8onisitas
B=0,52(b1)
b2
=eterangan %
E % Eobot a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,' % 8itik beku cairan tubuh 2,'+4
b& % P8E zat khasiat
b' % P8E zat tambahan 2a+l C ,3;4
6iketahui % P8E (anitidin *+1 C ,&
#ntuk +
= gram
100mL
=25mg
5mL
=
2520
520
=500mg
100mL
=0,5 gram
100mL
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
19
7/23/2019 jurnal ampul
20/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
B=0,52(0,100,5)
0,576 s
B=0,520,05
0,576
B=0,8159 gram
100mL 2*ipotonis4
#ntuk m1 C
0,8159
1005=0,04 gram=40mg
'. Perhitungan =elebihan ?olumeV
1=nV2
=eterangan %
?& % ?olume total untuk 2n C jumlah ampul 4
?' % ?olume yang akan diisi kedalam ampul
% Eanyaknya ampul yang akan dibuat
V1=35,3
V1=15,9mL
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
20
7/23/2019 jurnal ampul
21/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
:. Perhitungan Eahan
&4 (anitidin ' mg C ,' gram
Untuk3 ampul=0,02515,9
5=0,0795 gram
'4 a+l C ,9 gram
Untuk3 ampul=0,0415,9
5=0,1272 gram
:4 API C 15,9(0,0795+0,1272 )
C &,;/ m1
!. Per()tungan !a(an E*edr)n H'L
&. Peritungan 8onisitas
B=0,52(b1)
b2
=eterangan %
E % Eobot a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,' % 8itik beku cairan tubuh 2,'+4
b& % P8E zat khasiat
b' % P8E zat tambahan 2a+l C ,3;4
6iketahui % P8E 5fedrin *+1 C ,&;
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
21
7/23/2019 jurnal ampul
22/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#ntuk +
=
gram
100mL
=250mg
5mL
=25020
520
=5000mg100mL
=5 gram
100mL
B=0,52(0,165)0,576
B=0,520,8
0,576
B=0,486 gram
100mL 2*ipertonis4
#ntuk m1 C
0,486
1005=0,0243 gram=24,3mg
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
22
7/23/2019 jurnal ampul
23/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
'. Perhitungan =elebihan ?olume
V1=nV2
=eterangan %
?& % ?olume total untuk 2n C jumlah ampul 4
?' % ?olume yang akan diisi kedalam ampul
% Eanyaknya ampul yang akan dibuat
V1=35,3
V1=15,9mL
:. Perhitungan Eahan
&. 5fedrin ' mg C ,' gram
Untuk3 ampul=0,2515,9
5=0,795 gram
'. a+l C ,9 gram
Untuk3 ampul=0,024315,9
5=0,0772mL
:. API C 15,9(0,795+0,0772 )
C &,' m1
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
23
7/23/2019 jurnal ampul
24/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#. Per()tungan !a(an Deksametason
&. Peritungan 8onisitas
B=0,52(b1)b2
=eterangan %
E % Eobot a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,' % 8itik beku cairan tubuh 2,'+4
b& % P8E zat khasiat
b' % P8E zat tambahan 2a+l C ,3;4
6iketahui % P8E 6eksametason C ,/
#ntuk +
= gram
100mL
=25mg
5mL
=2520
520
=500mg
100mL
=0,5 gram
100mL
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
24
7/23/2019 jurnal ampul
25/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
B=0,52(0,090,5)
0,576
B=0,520,045
0,576
B=0,8246 gram
100mL 2*ipotonis4
#ntuk m1 C
0,8246
1005=0,0412 gram=41mg
'. Perhitungan =elebihan ?olumeV
1=nV2
=eterangan %
?& % ?olume total untuk 2n C jumlah ampul 4
?' % ?olume yang akan diisi kedalam ampul
% Eanyaknya ampul yang akan dibuat
V1=35,3
V1=15,9mL
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
25
7/23/2019 jurnal ampul
26/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
:. Perhitungan Eahan
&4 6eksametason ' mg C ,' gram
Untuk3 ampul=0,02515,9
5=0,0795 gram
'4 a+l C ,9& gram
Untuk3 ampul=0,04115,9
5=0,1303 gram
:4 API C 15,9(0,0795+0,1303 )
C &, m1
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
26
7/23/2019 jurnal ampul
27/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
'. Prosedur %erja
a. Prosedur %erja Pem!utan Ran)t)d)n H'L Injeks)
. 6isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
". 6ilakukan sterilisasi pada alat yang akan digunakan.
$. 6itimbang bahan sesuai dengan perhitungan %
- (anitidin *+l ,3/ gram
- a+l ,&'3' m1
- 6iukur A.P.I &,;/ m1
9. 6ilarutkan (anitidin *+l dalam gelas kimia dengan sedikit aua pro
injeksi dan diaduk hingga larut.
. 6imasukkan a+l kedalam larutan (anitidin *+l dan diaduk sampai
homogen
;. 6isaring dengan kertas saring lalu dimasukkan sisa A.P.I ,diaduk
hingga homogen
3. 6iukur p* laruan dengan p* uniDersal
7/23/2019 jurnal ampul
28/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
. 6imasukan a+l ke dalam larutan 5fedrin *+l dan diaduk sampai
homogen
;. 6isaring dengan kertas saring lalu dimasukkan sisa A.P.I ,diaduk
hingga homogen
3. 6iukur p* laruan dengan p* uniDersal
7/23/2019 jurnal ampul
29/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
d. Prosedur ter)l)sas)
No Nama Alat Metode ter)l)sas)
& Eatang pengaduk 6isterilkan dalam oDen dengan suhu
&c selama ' jam
' Eotol Ampul6isterilkan dalam autoklaf selama &
menit pada suhu &'&c
: +orong kaca6isterilkan di oDen pada suhu &c
selama ' jam
9 Lelas #kur 6isterilkan dalam autoklaf selama &
menit pada suhu &'&c
Lelas =imia6isterilkan dalam autoklaf selama &
menit pada suhu &'&c
; Spoit6isterilkan dalam autoklaf selama &
menit pada suhu &'&c
3 1abu #kur 6isterilkan dalam autoklaf selama &
menit pada suhu &'&c
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
29
7/23/2019 jurnal ampul
30/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB 6
PEMBAHAAN
6alam percobaan kali ini, akan dibuat sediaan steril yaitu injeksi ampul.
Ampul adalah !adah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang memiliki
ujung runcing 2leher4 dan bidang dasar datar. Ampul adalah salah satu dari sediaan
steril yang umumnya digunakan pada dosis tunggal dan tidak menggunakan
penga!et.
6ari pembuatan ampul ini diperlukan ketelitian agar sediaan terhindar dari
mikroba dan benda-benda asing lainnya. =etelitian ini sangat diharapkan karena
sediaan injeksi ampul ini tidak menggunakan penga!et dan digunakan untuk satu
kali pemakaian. Sama halnya dengan pembuatan sediaan-sediaan steril lainya hal
pertama yang dilakukan dalam pembuatan ampul ini adalah proses pensterilan alat-
alat dan bahan yang digunakan ke dalam autoklaf dan di dalam oDen.
&. Pembuatan (anitidin *+1 Injeksi
Setelah proses sterilisasi maka dilakukanlah penimbangan bahan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam injeksi ampul ini yaitu (anitidin
*+l, a+l, dan A.P.I. Eahan yang ditimbang terlebih dahulu adalah (anitidin*+l ,&:' gram dan diukur a+l ,'&' m1 dalam gelas ukur. =emudian
larutkan (anitidin *+l dalam gelas kimia dengan sedikit aua pro injeksi.
=emudian tambahkan a+l ke dalam larutan (anitidin *+l aduk hingga
homogen. +ukupkan Dolumenya dengan aua pro injeksi hingga &, m1.
Pipet larutan sebanyak cc dengan menggunakan spoit cc ke dalam masing-
masing ampul.
'. Pembuatan 5fedrin *+1 Injeksi
Setelah proses sterilisasi maka dilakukanlah penimbangan bahan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam injeksi ampul ini yaitu 5fedrin
*+l, a+l, dan A.P.I. Eahan yang ditimbang terlebih dahulu adalah 5fedrin *+l
,3/ gram dan diukur a+l ,33' m1 dalam gelas ukur. =emudian larutkan
5fedrin *+l dalam gelas kimia dengan sedikit aua pro injeksi. =emudian
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
30
7/23/2019 jurnal ampul
31/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
tambahkan a+l ke dalam larutan 8hiamin *+l aduk hingga homogen.
+ukupkan Dolumenya dengan aua pro injeksi hingga &,' m1. Pipet larutan
sebanyak cc dengan menggunakan spoit cc ke dalam masing-masing ampul.
:. Pembuatan 6eKametason Injeksi
Setelah proses sterilisasi maka dilakukanlah penimbangan bahan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam injeksi ampul ini yaitu
6eKametason , a+l, dan A.P.I. Eahan yang ditimbang terlebih dahulu adalah
6eKametason ,&:' gram dan diukur a+l ,'&3: m1 dalam gelas ukur.
=emudian larutkan 6eKametason dalam gelas kimia dengan sedikit aua pro
injeksi. =emudian tambahkan a+l ke dalam larutan 6eKametason aduk hingga
homogen. +ukupkan Dolumenya dengan aua pro injeksi hingga &, m1.
Pipet larutan sebanyak cc dengan menggunakan spoit cc ke dalam masing-
masing ampul.
Pada proses pengisian larutan ke dalam masing-masing tiga ampul,
saatnya dilakukan eDaluasi sediaan. Pada eDaluasi ini yang akan diperiksa
adalah uji p* pada (anitidin *+1, 5fedrin *+l dan 6eKametason. #ji p* ini
dilakukan dengan bantuan kertas indikator p* dimana kertas tersebutdicelupkan ke dalam larutan kemudian diamati pada !arna apa larutan tersebut
berada. 6ari pengamatan !arna tersebut dapat diketahui p* (anitidin *+1
yaitu 3, , 5fedrin *+l yang dibuat adalah ;, dimana p* 5fedrin *+l dalam
Oornas edisi II halaman &&/ adalah ;,-3, dan 6eKametason yaitu 3, dimana
p* 6eKametason dalam Oornas edisi II halaman /9 adalah 3,-
7/23/2019 jurnal ampul
32/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
dan dapat mengakibatkan kebocoran pada sterilisasi akhir. Adapun khasiat
penggunaan dari resep injeksi ampul ini adalah simpatomimetikum yaitu obat
yang dapat menghambat timbulnya aktiDitas saraf parasimpatik.
BAB 6I
PENUTUP
8. %es)m&ulan
6ari hasil percobaan dapat disimpulkan bah!a %
&. Ampul adalah !adah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang
memiliki ujung runcing 2leher4 dan bidang dasar datar. Ampul adalah salah
satu dari sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis tunggal dan
tidak menggunakan penga!et.
'. 6ari hasil eDaluasi (anitidin *+1 yaitu 3, ,5fedrin *+l yaitu ;, dimana
p* 5fedrin *+l dalam Oornas edisi II halaman &&/ adalah ;,-3, dan
6eKametason yaitu 3, dimana p* 6eKametason dalam Oornas edisi II
halaman /9 adalah 3,-
7/23/2019 jurnal ampul
33/34
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
DAFTAR PUTA%A
6epkes (I. &/3/.Farmakope Indonesia Edisi III. 7akarta% 6epkes (I.
6epkes (I. &//.Farmakope Indonesia Edisi IV. 7akarta% 6epkes (I.
1ukas, Stefanus. '&&.Formulasi Steril. Fogyakarta% A6I
Syamsuni. ';.Ilmu Resep. 7akarta % 5L+
?oigt, (udolf. &//9. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Fogyakarta% Ladjah
Mada #niDersity Press
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
33
7/23/2019 jurnal ampul
34/34
sensitif atau alergi terhadap ranitidine.
la, mengantuk, vertigo, diare, muntah, dan nyeri.
si melalui ginjal, dosis ranitidine menyesuaikan terhadap penderita gangguan fungsi ginjal.Hati-hati pem
nan :
ruangan yaitu 2! ",#erlindung dari $ahaya matahari se$ara langsung
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
isi ' ampul ( m)0
Di prodksi o!e"
PT#$%NA HUSADA &AR'A
Kendari
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA