8
OPEN ACCES Vol. 11 No. 2: 51-58 Oktober 2018 Peer-Reviewed AGRIKAN Jurnal Agribisnis Perikanan (E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072) URL: https: https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/ DOI: 10.29239/j.agrikan.11.2.51-58 Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang Tetap ( Set Gill Net) , CPUE dan Panjang Baku Ikan di Danau Burung, dan Danau Hanjalutung di Kelurahan Petuk Ketimpun, Provinsi Kalimantan Tengah ( Fish Species Caught in Set Gill Net, CPUE, and Fork Length in Burung Lake and Hanyalutung Lake in Petuk Ketimpun , Province of Central Kalimantan) Sweking 1 , Anang Najamuddin 2 dan Firlianty 3 1 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected] 2 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected] 3 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected] Info Artikel: Diterima : 28 Oktober 2018 Disetujui : 04 Nov 2018 Dipublikasi : 09 Nov 2018 Artikel Penelitian Keyword: jenis ikan, CPUE, kematangan gonad, Kalimantan Tengah Fish species, CPUE, gonad maturity, Central Kalimantan Korespondensi: Sweking Universitas Palangkaraya Palangkaraya, Indonesia Email: [email protected] Copyright© Oktober 2018 AGRIKAN Abstrak. Keanekaragaman jenis ikan merupakan sumberdaya perairan yang dapat digali terutama jenis-jenis komoditi ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia karena diperairan umum khususnya didanau hidup berbagai jenis ikan yang merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan dan sangat potensial untuk dikembangkan terutama melalui usaha budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap di danau Burung dan danau Hanjalutung, kematangan gonad, and hasil tangkapan per satuan usaha penangkapan, menggunakan jarring insang tetap. Ikan yang tertangkap di Danau Burung dan danau Hanjalutung dari hasil pengambilan sampel ikan sebanyak 2 (dua) kali sampling pada setiap danau. Tercatat 18 (delapanbelas) spesies ikan yang tergolong dalam 9 (sembilan) famili dengan kelimpahan 323 (tiga ratus duapuluh tiga). Dapat disimpulkan Jaring insang tetap (set gill net ) merupakan alat tangkap yang efektif karena penangkapan memiliki variasi yang tinggi. Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi ada pada danau Burung yaitu 0,36 Kg / trip. Nilai TKG ikan yang tertangkap pada pagi lebih tinggi dari nilai TKG ikan yang tertangkap pada sore. Luciosoma trinema, Cyptopterus micronema, dan Cyclocheilicthys janthochir mewakili spesies ikan yang memiliki panjang tubuh terbesar. Abstract. Fish species are aquatic resources, particularly in lake ecosystem, useful for human and can be developed through aquaculture activities. This study was aimed at knowing the fish species caught in Burung lake and Hanjalutung lake, gonad maturity, and CPUEt. Samples were collected twice in each lake using a set gill net. This study recorded 18 species of 9 familiesi with a total catch of 323 individuals. As conclusion, set gill net is an effective sampling gear to gain high variety of fish. The highest Catch Per Unit Effort (CPUE) was found in Burung lake, 0,36 Kg / trip. Gonad maturity was found higher in morning catch than in the afternoon. Luciosoma trinema, Cyptopterus micronema, and Cyclocheilicthys janthochir represented the fish of the longest size in both lakes. I. PENDAHULUAN Perikanan merupakan salah satu sektor yang sangat penting di Indonesia yang belum di kelola dengan baik, meskipun demikian pemerintah telah berusaha membangun sektor perikanan ini dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan, dan meningkatkan ekspor dengan tetap mempertahankan kelestarian sumberdaya bidang yang terkait. Menurut Organsastra (2009), sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya alam yang dapat pulih (Renewable Resources), namun apabila dikaitkan dengan jumlah stok, populasi ikan dengan intensitas pemanfaatan / eksploitasi yang terus meningkat (tinggi) akan mengancam stok dan populasi ikan akan berkurang ataupun dapat punah. Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Perairan umum yang sangat intensif cenderung menurunkan produksi dan populasi ikan, yang perlu di perhatikan bahwa sumberdaya perikanan ini pemanfaatannya ada batas optimal dan perlu pula informasi bahwa sumberdaya perikanan ini menjamin kehidupan masyarakat menjadi usaha yang sangat menguntungkan secara ekonomis. Propinsi Kalimantan Tengah memiliki perairan umum dengan luas ± 2.333.077 Ha dimana 2.267.800 Ha yang terdiri dari rawa seluas 1.811.500 Ha, sungai 323.500 (59 buah sungai) dan danau seluas 132.800 Ha (111 buah danau). Danau ini telah dimanfaatkan sekitar 40-50 %. Khusus untuk wilayah Kota Palangkaraya, luas perairan umumnya mencapai ± 57.362,91 Ha, yang terdiri dari danau 1.300 Ha, sungai 10.000 Ha dan rawa 46.000 Ha. (BPS, 2010) Masyarakat Kalimantan Tengah sudah sejak lama sangat tergantung pada sumberdaya ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, hal

Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

OPEN ACCES

Vol. 11 No. 2: 51-58

Oktober 2018

Peer-Reviewed

AGRIKAN Jurnal Agribisnis Perikanan (E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072)

URL: https: https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/

DOI: 10.29239/j.agrikan.11.2.51-58

Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang Tetap (Set Gill Net), CPUE dan Panjang Baku Ikan di Danau Burung, dan Danau Hanjalutung di

Kelurahan Petuk Ketimpun, Provinsi Kalimantan Tengah

(Fish Species Caught in Set Gill Net, CPUE, and Fork Length in Burung Lake and Hanyalutung Lake in Petuk Ketimpun , Province of Central Kalimantan)

Sweking1 , Anang Najamuddin2 dan Firlianty3

1Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected]

2Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected] 3 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangkaraya, Indonesia, Email : [email protected]

Info Artikel:

Diterima : 28 Oktober 2018

Disetujui : 04 Nov 2018

Dipublikasi : 09 Nov 2018

Artikel Penelitian

Keyword:

jenis ikan, CPUE, kematangan

gonad, Kalimantan Tengah

Fish species, CPUE, gonad

maturity, Central

Kalimantan

Korespondensi:

Sweking

Universitas Palangkaraya

Palangkaraya, Indonesia

Email:

[email protected]

Copyright©

Oktober 2018 AGRIKAN

Abstrak. Keanekaragaman jenis ikan merupakan sumberdaya perairan yang dapat digali terutama jenis-jenis

komoditi ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia karena diperairan umum khususnya didanau

hidup berbagai jenis ikan yang merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan dan sangat potensial untuk

dikembangkan terutama melalui usaha budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan yang

tertangkap di danau Burung dan danau Hanjalutung, kematangan gonad, and hasil tangkapan per satuan

usaha penangkapan, menggunakan jarring insang tetap. Ikan yang tertangkap di Danau Burung dan danau

Hanjalutung dari hasil pengambilan sampel ikan sebanyak 2 (dua) kali sampling pada setiap danau. Tercatat

18 (delapanbelas) spesies ikan yang tergolong dalam 9 (sembilan) famili dengan kelimpahan 323 (tiga ratus

duapuluh tiga). Dapat disimpulkan Jaring insang tetap (set gill net ) merupakan alat tangkap yang efektif

karena penangkapan memiliki variasi yang tinggi. Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi ada pada danau

Burung yaitu 0,36 Kg / trip. Nilai TKG ikan yang tertangkap pada pagi lebih tinggi dari nilai TKG ikan

yang tertangkap pada sore. Luciosoma trinema, Cyptopterus micronema, dan Cyclocheilicthys janthochir

mewakili spesies ikan yang memiliki panjang tubuh terbesar.

Abstract. Fish species are aquatic resources, particularly in lake ecosystem, useful for human and can be

developed through aquaculture activities. This study was aimed at knowing the fish species caught in Burung

lake and Hanjalutung lake, gonad maturity, and CPUEt. Samples were collected twice in each lake using a set

gill net. This study recorded 18 species of 9 familiesi with a total catch of 323 individuals. As conclusion,

set gill net is an effective sampling gear to gain high variety of fish. The highest Catch Per Unit Effort (CPUE)

was found in Burung lake, 0,36 Kg / trip. Gonad maturity was found higher in morning catch than in the

afternoon. Luciosoma trinema, Cyptopterus micronema, and Cyclocheilicthys janthochir represented the fish of

the longest size in both lakes.

I. PENDAHULUAN

Perikanan merupakan salah satu sektor yang

sangat penting di Indonesia yang belum di kelola

dengan baik, meskipun demikian pemerintah

telah berusaha membangun sektor perikanan ini

dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan

nelayan, dan meningkatkan ekspor dengan tetap

mempertahankan kelestarian sumberdaya bidang

yang terkait.

Menurut Organsastra (2009), sumberdaya

perikanan merupakan sumberdaya alam yang

dapat pulih (Renewable Resources), namun

apabila dikaitkan dengan jumlah stok, populasi

ikan dengan intensitas pemanfaatan / eksploitasi

yang terus meningkat (tinggi) akan mengancam

stok dan populasi ikan akan berkurang ataupun

dapat punah.

Pemanfaatan sumberdaya perikanan di

Perairan umum yang sangat intensif cenderung

menurunkan produksi dan populasi ikan, yang

perlu di perhatikan bahwa sumberdaya perikanan

ini pemanfaatannya ada batas optimal dan perlu

pula informasi bahwa sumberdaya perikanan ini

menjamin kehidupan masyarakat menjadi usaha

yang sangat menguntungkan secara ekonomis.

Propinsi Kalimantan Tengah memiliki perairan

umum dengan luas ± 2.333.077 Ha dimana

2.267.800 Ha yang terdiri dari rawa seluas 1.811.500

Ha, sungai 323.500 (59 buah sungai) dan danau

seluas 132.800 Ha (111 buah danau). Danau ini

telah dimanfaatkan sekitar 40-50 %. Khusus untuk

wilayah Kota Palangkaraya, luas perairan

umumnya mencapai ± 57.362,91 Ha, yang terdiri

dari danau 1.300 Ha, sungai 10.000 Ha dan rawa

46.000 Ha. (BPS, 2010)

Masyarakat Kalimantan Tengah sudah sejak

lama sangat tergantung pada sumberdaya ikan

untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, hal

Page 2: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

52

ini karena Kalimantan Tengah memiliki

sumberdaya perikanan yang melimpah. Oleh

karena itu masyarakat Kalimantan Tengah

memiliki banyak pengetahuan mengenai jenis alat

tangkap dan tehnik penangkapan ikan dengan

baik.

Alat tangkap dan tehnik penangkapan

ikan yang dilakukan nelayan di perairan umum di

Kalimantan Tengah masih bersifat tradisional. Hal

ini dilihat dari tehnik penangkapan yang

menggunakan pemanfaatan tingkah laku ikan

(behaviour). Kagiatan penangkapan yang sudah

dilarang pemerintah daerah Kalimantan Tengah

kadang-kadang masih digunakan masyarakat yang

kurang bertanggung jawab yaitu dengan cara

penggunaan zat kimia (beracun) dan strum (arus

listrik).

Perairan Danau Burung dan Danau

Hanjalutung berada di daerah aliran Sungai

Rungan Kelurahan Petuk Ketimpun Kota

Palangkaraya. Danau ini merupakan salah satu

perairan umum daratan yang mempunyai potensi

perikanan yang cukup besar karena memiliki

keaneka ragaman yang cukup tinggi, terutama

ikan yang bergizi tinggi dan memiliki nilai

ekonomis. Oleh karena itu, Danau Burung dan

Danau Hanjalutung merupakan sala satu daerah

usaha penangkapan dan berperan penting dalam

kehidupan masyarakat sekitar sebagai sumber

protein hewani dan sumber pendapatan

masyarakat.

Danau Burung dan danau Hanjalutung

berperan penting bagi masyarakat di sekitarnya,

oleh karena itu perlu di lakukan pemantauan

spesies ikan dan jenis alat tangkap yang

digunakan masyarakat nelayan pada penangkapan

ikan. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan penulis dan semua pihak yang

berkepentingan dengan danau tersebut. Set Gill

net atau sering disebut jaring insang karena alat

tangkap ini dibuat dan dirancang secara menjerat

ikan melalui insang. Alat tangkap gill net ini

banyak digunakan oleh para nelayan Tradisional

maupun nelayan modern dikarenakan alat ini

sangat praktis untuk menangkap ikan juga ramah

terhadap lingkungan. Pengoperasian jaring insang

dilakukan dengan cara menghadang arah renang

gerombolan ikan pelagis atau demersal yang

menjadi sasaran tangkap sehingga terjerat pada

jaring.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama satu

bulan dengan tempat penelitian didaerah Danau

Burung dan Danau Hanjalutung danau ini berada

di kelurahan petuk ketimpun kec. Jekan Raya

Propinsi Kalimantan Tengah. Alasan pemilihan

lokasi karena danau tersebut merupakan salah

satu sentral produksi penangkapan ikan di Kota

Palangka Raya.

Alat dan Bahan yang digunakan dalam

Penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian

No Alat dan Bahan Kegunaan Jumlah

1 Perahu Alat Transportasi 1 Unit

2 Jaring Insang tetap ukuran 1 cm Alat Tangkap Ikan 2 Buah

3 Jaring Insang tetap ukuran 2 cm Alat Tangkap Ikan 2 Buah

4 Jaring Insang tetap ukuran 3 cm Alat Tangkap Ikan 2 Buah

5 Ikan Hasil Tangkapan Objek Penelitian _

6 Kamera Dokumentasi 1 Buah

7 Ember Tempat Menyimpan Ikan 6 Buah

8 Alat tulis Menulis _

9 Kantong Plastik Menyimpan Ikan 6 Buah

10 Aquades Campuran Formalin 1 Liter

11 Larutan Formalin 10 % Mengawetkan ikan 1 Liter

11 Buku Identifikasi Mengidentifikasi Ikan _

12 Tissue Membersihkan ikan 1 gulung

13 Pisau cutter Membedah ikan 1 buah

14 Sarung tangan Membedah ikan 2 pasang

15 Masker Alat pengaman 2 buah

16 Timbangan Menimbang ikan 1 buah

Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah survei atau observasi langsung ke

lapangan. Menurut (Nasir 1988 dalam Erna 2003),

survei langsung adalah penyelidikan yang

dilakukan untuk memperoleh data-data secara

langsung. Metode yang digunakan dalam

Page 3: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

53

penelitian ini adalah survei atau observasi

langsung ke lapangan. Menurut (Nasir 1988 dalam

Erna 2003), survei langsung adalah penyelidikan

yang dilakukan untuk memperoleh data-data

secara langsung.

1. Penetapan Stasiun

Pemasangan alat tangkap dan bentuk

peletakan jaring disesuaikan dengan kebiasaan

nelayan setempat agar penangkapan lebih efektif.

Teknik sampling merupakan penggambilan

sampel dengan maksud dan tujuan tertentu,

dimana lokasi dianggap penting dan mewakili

sehingga sampel yang diambil mempunyai sifat

yang sama. Pada setiap danau di lokasi penelitian

di tetapkan 3 (tiga) stasiun yang dianggap dapat

mewakili perairan Danau Burung dan Danau

hanjalutung yaitu pada bagian inlet, tengah dan

outlet. Yang mana setiap stasiun dibedakan

berdasarkan mesh size jaring

2. Penggambilan Sampel Ikan

Penggambilan sampel ikan dilakukan

dengan pemasangan alat tangkap jaring insang

tetap (Set gill net) yang dipasang pada masing-

masing stasiun di setiap danau yang mana setiap

danau menggunakan 3 (tiga) buah alat tangkap

jaring insang tetap yang mempunyai ukuran mesh

size yang berbeda, yaitu dengan ukuran 1cm

berukuran 30 x 1,5 m, 2 cm berukuran 30 x 1,5 m

dan 3 cm berukuran 30 x 1,5 m. Jaring insang ini

dioperasikan selama 5 jam dengan 2 (dua) kali

pengangkatan yaitu pemasangan pertama

dipasang pada pukul 07.00 Wib pagi hari dan

diangkat pada pukul 12.00 Wib siang hari dan

kedua dipasang langsung setelah pengangkatan

jaring pertama dan diangkat pada pukul 17.00 sore

hari.

Setiap penggambilan sampel ikan, jumlah

dan jenis ikan yang tertangkap dipisahkan serta

dicatat per stasiun dimasukan kedalam ember

yang berbeda untuk setiap stasiun pengamatan.

Untuk sampel ikan diawetkan dengan formalin

10% serta diidentifikasi.

Analisis Data yang digunakan dengan

mengukur

1. Catch Per Unit Effort (CPUE) CPUE merupakan hasil penangkapan per

unit alat tangkap pada kondisi biomassa yang

maksimal atau merupakan angka yang

menggambarkan perbandingan antara hasil

tangkap per unit upaya atau usaha. Analisis

variable catch per unit effort (CPUE) pada

perikanan tangkap dapat menunjukan kinerja

pemanfaatan sumber daya perikanan sesuai daya

dukung. Secara nasional CPUE menunjukan angka

positif yang berarti penangkapan ikan masih dapat

dilaksanakan, namun untuk beberapa wilayah

pengelolaan perikanan (WPP). Dari hasil simulasi

untuk 10 tahun mendatang, produksi perikanan

tangkap secara keseluruhan akan menurun,

sehingga perlu upaya optimalisasi penangkapan,

dan perlunya dilakukan pengurangan serta

rasionalisasi jumlah alat tangkap.

Penghitungan CPUE bertujuan untuk

mengetahui kelimpahan dan tingkat pemanfaatan

perikanan yang didasari atas pembagian antara

total hasil tangkapan (catch) dengan upayah

penangkapan (effort) menurut Damarjati (2011),

rumus yang digunakan adalah: Dimana:

Catch (C) = Total hasil penangkapan (kg)

Effort (E) = Total upaya penangkapan (trip)

CPUE = Hasil tangkapan per upaya penangkapan

(kg/trip)

2. Panjang Baku Ikan

Rumus yang digunakan dalam menghitung

rata-rata panjang baku ikan yang tertangkap di

Danau Burung dan Danau Hanjalutung adalah

sebagai berikut

keterangan:

= rata-rata panjang baku ikan

x1 = Panjang ikan pertama

x2 = Panjang ikan kedua

xn = Panjang ikan ke n

n = Jumlah ikan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Tangkapan

Danau Burung dan danau Hanjalutung

merupakan salah satu danau yang terletak di

Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekan

Raya, Kota Palangka Raya. Sebagian besar sumber

air pada danau berasal dari Sungai Rungan, karena

merupakan daerah limpasan banjir (flood plain

lakes). Di danau Burung dan danau Hanjalutung di

temukan beberapa jenis tumbuhan air yang hidup

di sekitar danau, antara lain jenis tumbuhan air

yang mengapung bebas pada permukaan air,

seperti : eceng gondok (Eichhornia crassipes mart),

Page 4: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

54

kiambang (Pistian stratiotes) dan jenis tumbuhan

yang hidup di daratan sepanjang Danau seperti

rotan. Diharapkan dengan adanya tanaman di

pinggiran danau akan mengurangi aliran

permukaan dan erosi di sepanjang tepian danau,

sehingga pendangkalan dan penimbunan lumpur

pada danau dapat dicegah dan dikurangi.

Dilihat dari segi pemanfaaatannya, Danau

Burung dan danau Hanjalutung sampai sekarang

lebih banyak dimanfaatkan untuk usaha

penangkapan dari pada usaha budidaya ikan. Hal

ini disebabkan para nelayan setempat masih

mengandalkan hasil tangkapan untuk kebutuhan

konsumsi masyarakat setempat. Seiring

perkembangan jaman di Danau Hanjalutung saat

ini dibentuknya beberapa program yaitu danau

Hanjalutung dijadikan sebagai percontohan dan

image tentang lingkungan yang baik.

Terbentuknya Kelompok Informasi Masyarakat

(KIM) untuk menjaga danau dari pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab dan sebagai lahan

pembibitan untuk ikan air tawar terutama ikan

patin, nila dan betok.

Ikan yang tertangkap di Danau Burung dan

danau Hanjalutung dari hasil pengambilan

sampel ikan sebanyak 2 (dua) kali sampling pada

setiap danau. Tercatat ada 18 (delapan belas)

spesies ikan yang tergolong dalam 9 (sembilan)

famili dengan kelimpahan 323 (tiga ratus

duapuluh tiga) individu. Untuk lebih jelasnya

jenis-jenis ikan yang tertangkap selama proses

pengambilan sampel di Danau Burung dan Danau

Hanjalutung , dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis – Jenis Ikan Yang Tertangkap di Danau Burung dan Danau Hanjalutung

No spesies Nama Latin Danau

Burung

Danau

Hanjalutung

1 Saluang Rasbora jacopsoni √ √

2 Banta Osteochilus triporos √ √

3 Kalabau Osteochils melanoplenura √ -

4 Juah Luciosoma trinema √ √

5 Hampala Hampala macrolepidota √ -

6 Puhing Cyclocheilicthys janthochir √ √

7 Tapah Wallago leeri - √

8 Lais Cyptopterus micronema √ √

9 Baung Macrones nemurus √ -

10 Sepat Rawa Trichogaster trichopterus √ -

11 Sepat mutiara Trichogaster leeri √ √

12 Biawan Helostoma teminckii √ -

13 Tandrapis Parachela hypophtalmus √ √

14 Patung Pristolepis fasciatus √ √

15 Kapar Belontia hasselti √ √

16 Jelawat Leptobarbus hoevenii - √

17 Pentet Clarias batrachus - √

18 Betok Anabas testtudineus - √

Sumber : Data Primer Yang Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 2. Ikan yang tertangkap di

danau Burung berjumlah 14 spesies dan ikan yang

tertangkap di danau Hanjalutung berjumlah 13

spesies. Ada beberapa spesies ikan yang

terrtangkap di satu danau namun tidak ada di

danau lain, yaitu spesies Kalabau (Osteochils

melanoplenura), Hampala (Hampala

macrolepidota), Baung (Macrones nemurus), Sepat

Rawa (Trichogaster trichopterus, dan Biawan

(Helostoma teminckii) hanya tertangkap di danau

Burung. Sedangkan spesies ikan Tapah (Wallago

leeri), jelawat (Leptobarbus hoevenii), Pentet

(Clarias batrachus), dan Betok (Anabas

testtudineus) hanya ada tertangkap di danau

Hanjalutung.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan

keanekaragaman spesies ikan yang tertangkap di

danau Burung lebih tinggi dibandingkan di danau

Hanjalutung. Hal ini disebabkan karena

kelimpahan fegetasi di danau burung lebih tinggi

dibandikan di danau Hanjalutung..

Hasil identifiasi morfologis dan klasifikasi

ikan yang tertangkap di Danau Burung dan Danau

Hanjalutung sebagai berikut :

Page 5: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

55

Famili Nama Ikan Gambar

Cyprinidae Saluang (Rasbora lateristiata)

Ikan Banta (Osteochilus triporos)

Ikan Kelabau (Osteochilus

melanopleura)

Juah (Luciosoma spilopleura)

Jelawat (Leptobarbus melanopleura)

Hampala (Hampala macrolepidota)

Puhing (Cyclocheilicthys janthochir)

Siluriade

lais junggang (Cyptopterus micronema)

Tapah (Wallago micropogon)

Clariidae Pentet (Clarias sp)

Bagridae Baung (Macrones nemurs)

Page 6: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

56

Belontidae Sepat Mutiara (Trichogaster leeri)

Sepat rawa (Trichogaster trichopterus)

Helostomatidae Biawan (Helostoma temminckii)

Anabantidae Betok (Anabas testtdienus)

Parachela Tandrapis (Parachela oxygastroides)

Osphoronemidae Patung (Pristolepis fasciata)

Kapar (Belontia hasselti)

3.2. CPUE (Catch Per Unit Effort)

Catch Per Unit Effort (CPUE) pada danau

Hanjalutung dan danau Burung dapat di lihat di

lampiran 2. Adapun perbandingan CPUE pada

masing-masing danau dapat disederhanakan

dalam bentuk Gambar 1.

Terlihat pada Gambar 1 Catch Per Unit

Effort (CPUE) tertinggi ada pada penangkapan

sore hari di danau Burung yaitu 0,36 Kg / trip,

kedua pada penangkapan pagi hari di danau

Burung yaitu 0,26 Kg/ trip, ketiga pada

penangkapan sore hari di danau Hanjalutung yaitu

0,23 Kg / trip, yang paling rendah pada

penangkapan pagi hari di danau Hanjalutung

yaitu sebesar 0,15 Kg / trip. Dapat disimpulkan

CPUE tertinggi ada pada danau Burung. Menurut

masyarakat setempat hal ini diduga disebabkan

karena faktor kondisi lingkungan perairan pada

masing-masing danau yang berbeda. Selain itu

faktor jumlah alat tangkap yang digunakan di

danau Hanjalutung lebih tinggi dibanding di

danau Burung.

Page 7: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

57

Gambar 1. Diagram Catch Per Unit Effort di Danau Burung dan Danau

Hanjalutung

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Ikan yang tertangkap di Danau Burung dan

danau Hanjalutung dari hasil pengambilan

sampel ikan sebanyak 2 (dua) kali sampling

pada setiap danau. Tercatat 18 (delapanbelas)

spesies ikan yang tergolong dalam 9 (sembilan)

famili dengan kelimpahan 323 (tiga ratus

duapuluh tiga). Dapat disimpulkan Jaring

insang tetap (set gill net) merupakan alat

tangkap yang efektif karena penangkapan

memiliki variasi yang tinggi.

2. Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi ada pada

danau Burung yaitu 0,36 Kg / trip

3. Nilai TKG ikan yang tertangkap pada pagi

lebih tinggi dengan nilai 6,4 dari nilai TKG

ikan yang tertangkap pada sore yaitu dengan

nilai 5.

4. 3 spesies ikan yang mewakili ukuran panjang

tertingi disetiap danau yaitu Juah (Luciosoma

trinema), ikan Lais (Cyptopterus micronema)

puhing (Cyclocheilicthys janthochir)

4.2. Saran

Berdasarkan pengamatan selama penelitian

penulis menyarankan perlu adanya pemanfaatan

danau Burung dan Danau hanjalutung sesuai

dengan prinsip manajemen sumberdaya perikanan

mengingat potensi sumberdaya perikanan cukup

baik yang dilihat dari struktur keanekaragaman

spesies ikan pada setiap danau. perlu

dilakukannya pengamatan pada setiap alat

tangkap yang tidak ramah lingkungan , karena hal

tersebut sangat mempengaruhi keseimbangan

ekosistem pada danau. Perlu diadakan penelitian

lanjutan pada musim yang berbeda dan

menggunakan alat tangkap yang lebih beragam

agar dapat dibandingkan dengan data yang ada.

REFERENSI

Anonim , 2006. Potensi Sumberdaya Perikanan Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Universitas Palangka Raya.

Ardianor, 2003. Karakteristik Perairan Umum Kalimantan Tengah. Makalah Seminar Suaka Perikanan

(16 juli 2003 di Buntok). 39 halaman.

Ayodhyoa, 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor. Yayasan Dwi Sri. Hal 58-70.

Buchar, T. 1998. Bioekologi Komunitas Ikan di Perairan Danau Sabuah Kabupaten kapuas Propinsi

Kalimantan Tengah (tesis, tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor. 108

halaman.

Danau Burung Danau Hanjalutung

0,26

0,15

0,36

0,23

CPUE ( Kg / trip) pagi sore

Page 8: Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Insang

Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 2 (Oktober 2018)

58

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). 2011. Laporan Tahunan 2011. Dinas Kelautan Dan Perikanan

Propinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya

Dirjen Perikanan. 2006. Bahan Dialog Dirjen Perikanan Tangkap Dengan Sub Komisi Kelautan dan

Perikanan DPR-RI, DKP. Jakarta

Djamali Asikin. 1996. Suberdaya Perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Dalam Rangka Dies Natalis Ke- 13

Universitas Palangkaraya. Palangkaraya halaman 23

Gunarso, W. 1996. Tingkah Laku Ikan dan Gill Net. Fakultas Perikanan Bogor. IPB. Halaman 10

Komite Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah. 2004. Strategi nasional dan rencana aksi

pengelolaan lahan basah indonesia. Wetland International-IP. Bogor. Xx + 153 hlm

Kottelat, M. A. T., Whitten, S. N,. Kartika dan S. Wijoatmojo, 1993. Freshwater Fishery of Western

Indonesia and Sulawesi. Perplus Edition Ltd. JakartaZ

Llyas,S.1990. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perairan Umum Bagi Pengembangan Perikanan. Puslitbang

Perikanan dan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Halaman 81

Mardani, Mangalik, A. Jagau, Y. dan Hadie, J. 2013. Inventarisasi Jenis Ikan Yang Tertangkap di

Beberapa Perairan Danau Diwilayah Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan Kalimantan

Tengah. Mardani, et al/EnviroScienteae ( 9): 102-116.

Marsuganda., S. 2010. perbandingan metode estimasi selektivitas jaring insang. Jurnal perikanan

tangkap. Vol XIX no 1. April 2010

Muchlisin, Z.A, Asias, Khoo Khay Huat, Edi Rudi, 2008. Keaneka Ragaman Ikan Air Tawar Di Nanggroe

Aceh Darusalam (NAD), Indonesia. Jurnal of Tropical fisheries vol.3 edisi 2 juli 2008. Jurusan

Perikanan Fakultas Pertanian Universiras Palangka Raya. Palangka Raya

Organsastra, 2009. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan

Umum Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. (Tesis). Banjarbaru.

Purwanto. 2003. Makalah Pengelolnaan Sumberdaya Ikan. Workshop pengkajian sumberdaya ikan.

Jakarta 25 Maret 2003

Sweking, 2012. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap Danau Oxbow Barito Mati di Desa Asem

Kecamatan Dusun Selatan Kalimantan Tengah. (Proposal Disertasi ). Brawijaya, Malang

Syarifin, N., 1993. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Usaha Penangkapan Ikan.

Tesis (tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana IPB Bogor

Trijoko, Pranoto, S. 2006. Keanekaragaman Jenis Ikan Di Sepanjang Aliran Sungai Opak. DIY. Prosiding.

Seminar Nasional Ikan IV, 06.

Von Brandt. 2005. Fish catching methods of the world. Edisi ke 4. Otto G, kalaus L, erdman D, Thomas W,

editor. Oxfort. Blackwell Publishing. 523p.

Wetzel, R.G.2000. Limnology. Lake and River Ecosystem. Third edition. Academic Press. Sydney.

How to cite this article:

Sweking, Anang Najamuddin dan Firlianty. 2018. Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring

Insang Tetap (Set Gill Net), CPUE dan Panjang Baku Ikan di Danau Burung, dan Danau

Hanjalutung di Kelurahan Petuk Ketimpun, Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal AGRIKAN

Volume 11 Nomor 2, E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072. DOI:

https://doi.org/10.29239/j.agrikan.11.2.51-58