Upload
oviamoi
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fdd
Citation preview
7/18/2019 Intubasi Trakea
1/4
Intubasi Trakea
Intubasi trakea adalah tindakan memasukkan pipa endotrakeal ke dalam trakea sehingga jalan
napas bebas hambatan dan napas mudah dibantu atau dikendalikan. Ekstubasi trakea adalah
tindakan pengeluaran pipa endotrakeal.
Tujuan
Pembersihan saluran trakeobronkial, mempertahankan jalan napas agar tetap paten,
mencegah aspirasi, serta mempermudah pemberian ventilasi dan oksigenisasi.
Indikasi
Tindakan resusitasi, tindakan anestesi, pemeliharaan jalan napas, dan pemberian ventilasi
mekanis jangka panjang.
Peralatan
Sebelum mengerjakan Intubasi Trakea, dapat diingat kata STATICS.
S = scope, laringoskop dan stetoskop
T = tubes,pipa endotrakeal
A = airway tubes,pipa orofaringnasofaring
T = tape,plester
I = introducer, stilet, mandren
C = connector, sambungan!sambungan
S = suction,penghisap lendir
". #aringoskop
Ada dua jenis laringoskop, $aitu %
a; Blade lengkung &'acintosh(. )iasa digunakan pada laringoskopi de*asa. Peganglah
gagang dengan tangan kiri. #eher pasien difleksikan dan kepala diekstensikan. 'ulut
dibuka denganjari telunjuk kanan, bibir atas disibakkan dengan jempol kanan. +jung
blade laringoskop dimasukkan perlahan sampai mencapai valekula menekan liga!
mentum hipoepiglotikum dan menggerakkann$a ke atas untuk menampakkan laring
dan pita suara. igi jangan digunakan sebagai bantalan untuk mengangkat ujungblade. #ampu laringoskop harus terang.
b; Blade lurus. #aringoskopi dengan blade lurus &misaln$a blade 'agill( mempun$ai
teknik $ang berbeda. +jung blade tidak diletakkan pada valekula tetapi diteruskan
melampaui batas ba*ah epiglotis. Epiglotis diangkat langsung dengan blade untuk
menampilkan laring. Teknik ini biasa digunakan pada ba$i dan anak karena
mempun$ai epiglotis relatif lebih panjang dan kaku. Trauma pada epiglotis lebih
sering terjadi pada laringoskopi dengan blade lurus.
-. Pipa Endotrakeal
)iasan$a dibuat dari karet atau plastik. Pipa plastik $ang sekali pakai dan lebih tidakmengiritasi mukosa trakea. +ntuk operasi tertentu, misaln$a di daerah kepala dan leher
7/18/2019 Intubasi Trakea
2/4
dibutuhkan pipa $ang tidak bisa tertekuk $ang mempun$ai spiral nilon atau besi.
+ntuk mencegah kebocoran jalan napas, keban$akan pipa endotrakeal mempun$ai balon
(cuff)pada ujung distaln$a. Terdapat dua jenis balon $aitu balon dengan volume kecil dan
besar. )alon volume kecil cenderung bertekanan tinggi pada sel!sel mukosa, danmengurangi aliran darah kapiler. Sehingga dapat men$ebabkan iskemia. )alon volume
besar melingkupi daerah mukosa $ang lebih luas dengan tekanan lebih rendah
dibandingkan balon volume kecil.
Pipa tanpa balon (cuff)biasa digunakan pada anak!anak karena bagian tersempit jalan
napas adalah pada daerah ra*an krikoid. Pada orang de*asa biasa dipakai pipa dengan
balon karena bagian tersempit adalah trakea.
Pada orang de*asa, digunakan pipa endotrakeal dengan diameter internal $ang besar
untuk mengurangi resistensi pernapasan. iameter internal pipa untuk laki!laki de*asa
biasan$a berkisar /,0 ! 1,0 mm dan *anita 2,3 ! /,3 mm. +ntuk intubasi oral panjang pipa
$ang masuk -0 ! -4 cm. Pada anak dipakai rumus%
Panjang pipa $ang masuk &mm( 5 umur &tahun( 6 7
7
8umus di atas merupakan perkiraan dan harus disediakan pipa 0,3 mm lebih kecil dan lebih
besar. +ntuk anak $ang lebih kecil dapat diperkirakan dengan melihat kelingkingn$a.
4. Pipa orofaringnasofaring. Alat ini digunakan untuk mencegah obstruksi jalan napaskarena jatuhn$a lidah dan faring pada pasien $ang tidak diintubasi.
7. Plester untuk memfiksasi pipa trakea setelah tindakan intubasi.
3. Stilet atau forsep intubasi. Stilet &mandren( digunakan untuk mengatur kelengkungan
pipa endotrakeal sebagai alat bantu saat insersi pipa. 9orseps intubasi &'agill( digunakan
untuk memanipulasi pipa endotrakeal nasal atau pipa nasogastrik melalui orofaring.
)iasan$a dibantu dengan laringoskopi.
:. Alat penghisap (suction).
igunakan untuk membersihkan jalan napas.
Tindakan
". Persiapan. Pasien dalam posisi tidur terlentang, oksiput diganjal dengan bantal sehingga
kepala dalam posisi ekstensi serta trakea dan laringoskop berada dalam satu garis lurus.
-. ;ksigenisasi. Setelah dilakukan anestesi dan diberikan pelumpuh otot lakukan
oksigenisasi dengan pemberian ;-"00< minimal - menit. Sungkup muka dipegang
dengan tangan kiri dan balon dengan tangan kanan.
7/18/2019 Intubasi Trakea
3/4
ambar sungkup muka
4. #aringoskopi. 'ulut pasien dibuka dengan tangan kanan dan gagang laringoskop
dipegang dengan tangan kiri. aun laringoskop dimasukkan dari sudut kanan mulut.
#idah pasien didorong dengan daun tersebut ke kiri dan lapangan pandang akan terbuka.aun laringoskop didorong ke dalam rongga mulut. agang diangkat dengan lengan kiri
dan akan terlihat uvula, faring, serta epiglotis. Ekstensi kepala dipertahankan dengan
tangan kanan. Epiglotis diangkat sehingga tampak aritenoid dan pita suara $ang tampak
keputihan berbentuk huruf =
ambar tindakan laringoskopi
7. Pemasangan pipa endotrakeal. Pipa dimasukkan dengan tangan kanan melalui sudut
kanan mulut sampai balon pipa tepat mele*ati pita suara. )ila perlu sebelum
memasukkan pipa, asisten diminta untuk menekan laring ke posterior sehingga pita suaratampak jelas. )ila mengganggu, stilet dicabut. =entilasioksigenisasi diberikan dengan
tangan kanan memompa balon dan tangan kiri memfiksasi pipa. )alon pipa
dikembangkan dan daun laringoskop dikeluarkan. Pipa difiksasikan dengan plester.
ambar fiksasi pipa
3. 'engontrol letak pipa. ada dipastikan berkembang saat diberikan ventilasi. Se*aktu
dilakukan ventilasi dilakukan auskultasi dada dengan stetoskop, diharapkan suara napas
kanan dan kiri sama. )ila dada ditekan terasa udara di pipa endotrakeal. )ila terjadiintubasi endobronkial akan terdapat tanda!tanda, $aitu suara napas kanan dan kiri
berbeda, kadang!kadang timbul *hee>ing, sekret lebih ban$ak, dan tahanan jalan napas
terasa lebih berat. ?ika ada ventilasi ke satu sisi seperti ini, pipa ditarik sedikit sampai
ventilasi kedua paru sama. Sedangkan bila terjadi intubasi ke esofagus maka daerah
epigastriumgaster mengembang, terdengar suara saat ventilasi &dengan stetoskop(,
kadang!kadang keluar cairan lambung, dan makin lama pasien tampak biru. +ntuk hal ini
pipa dicabut dan tindakan intubasi dilakukan setelah diberikan oksigenisasi $ang cukup.
:. =entilasi. Pemberian ventilasi sesuai dengan kebutuhan pasien.
Komplikasi@omplikasi tindakan intubasi trakea dapat terjadi saat dilakukann$a tindakan laringoskopi
dan intubasi, selama pipa endotrakeal dimasukkan, dan setelah ekstubasi.
A. @omplikasi tindakan laringoskopi dan intubasi%
1; 'alposisi% intubasi esofagus, intubasi endobronkial, malposisi laryngeal cuff.
2; Trauma jalan napas% kerusakan gigi, laserasi bibir, lidah, atau mukosa mulut, cedera
tenggorok, dislokasimandibula, dan diseksi retrofaringeal.
3; angguan refleks% hipertensi, takikardia, tekanan intrakranial rneningkat, tekanan
intraokular meningkat, dan spasme laring.
4; 'alfungsi tuba% perforasi cuff). @omplikasi pemasukan pipa endotrakeal%
7/18/2019 Intubasi Trakea
4/4
1; 'alposisi% ekstubasi $ang terjadi sendiri, intubasi ke endobronkial, malposisi la-
ryngeal cuff.
2; Trauma jalan napas% inflamasi dan ulserasi mukosa, serta ekskoriasi kulit hidung.
3; 'alfungsi tuba% obstruksi.
C. @omplikasi setelah ekstubasi%
1; Trauma jalan napas% edema dan stenosis &glotis, subglotis, atau trakea(, suara
serakparau &granuloma atau paralisis pita suara(, malfungsi dan aspirasi laring.
2; angguan refleks% spasme laring.