15
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perikanan adalah suatu usaha atau kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah suatu usaha atau kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan makhluk hidup perairan. Sedangkan pembangunan perikanan adalah suatu upaya manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perikanan dan sumberdaya perairan, terutama pada ikan yang terdapat di dalamnya. Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di air baik di air tawar maupun di air laut. Ikan terdapat dua grup yaitu agnatha dan gnathostomata. Yang masing-masing memiliki tiga kelas utama. Kelas pertama merupakan kelas cephalospidomophi, kelas kedua merupakan kelas condrichthyes, kelas ketiga merupakan kelas osteichthyes. Bentuk ikan terbagi dua yaitu bilateral simetris dan non bilateral simetris. Bentuk tubuh ikan bermacam-macam misalkan pipih mendatar, torpedo, pipih (compressed), pipih (depressed), ular, bola, pipa, dan lain-lain (Penuntun Praktikum ichthyology, 2014). Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai dengan empat puluh ribu spesies ikan yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat ribu di antaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar.

insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perikanan adalah suatu usaha atau kegiatan manusia untuk memanfaatkan

sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah

suatu usaha atau kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumber daya perairan, baik

tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan merupakan suatu kegiatan yang

berhubungan dengan makhluk hidup perairan. Sedangkan pembangunan perikanan

adalah suatu upaya manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perikanan dan

sumberdaya perairan, terutama pada ikan yang terdapat di dalamnya.

Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan

insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di air

baik di air tawar maupun di air laut.

Ikan terdapat dua grup yaitu agnatha dan gnathostomata. Yang masing-masing

memiliki tiga kelas utama. Kelas pertama merupakan kelas cephalospidomophi, kelas

kedua merupakan kelas condrichthyes, kelas ketiga merupakan kelas osteichthyes.

Bentuk ikan terbagi dua yaitu bilateral simetris dan non bilateral simetris. Bentuk

tubuh ikan bermacam-macam misalkan pipih mendatar, torpedo, pipih (compressed),

pipih (depressed), ular, bola, pipa, dan lain-lain (Penuntun Praktikum ichthyology,

2014).

Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai

dengan empat puluh ribu spesies ikan yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat

ribu di antaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar.

Page 2: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

2

Jumlah spesies ikan yang tercatat di daerah Riau diperkirakan mencapai tiga ratus

spesies ikan. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang lainnya

sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada dasarnya dapat

dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian.

Pengetahuan tentang pengenalan ikan merupakan salah satu aspek yang

sangat penting dalam Ichthyology khususnya dalam kegiatan melaksanakan

identifikasi, sehingga berdasarkan data yang telah diuraikan dapat dengan mudah

mengelompokkan jenis-jenis ikan yang masih termasuk satu golongan ataupun dapat

membedakan dengan mudah ikan-ikan yang berlainan jenis.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang

penggolongan ikan berdasarkan bentuk tubuh dan bentuk sirip serta morfologinya

antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya.

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa bisa membedakan

ikan dengan cara cepat, tepat dan benar. Selain itu wawasan mahasiswa tentang

perbedaan ikan akan meningkat dengan adanya praktikum ini

Page 3: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi ikan menurut Rahardjo (2000), yaitu makhluk vertebrata yang

berdarah dingin, bernapas dengan insang dan bergerak dengan sirip, yang hidup di

perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh dan bagian luar tubuh yang

berbeda-beda sehingga ikan dapat digolongkan dalam beberapa bagian. Meskipun

ikan memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun ikan mempunyai pola dasar yang

sama, yaitu “ kepala-badan-ekor”.

Ikan terdapat dua grup yaitu agnatha dan gnathostomata. Yang masing-masing

memiliki tiga kelas utama. Kelas pertama merupakan kelas cephalospidomophi, kelas

kedua merupakan kelas condrichthyes, kelas ketiga merupakan kelas osteichthyes.

Bentuk ikan terbagi dua yaitu bilateral simetris dan non bilateral simetris. Bentuk

tubuh ikan bermacam-macam misalkan pipih mendatar, torpedo, pipih (compressed),

pipih (depressed), ular, bola, pipa, dan lain-lain (Penuntun Praktikum ichthyology,

2014).

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar

ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari

jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di

perairan. (Wahyuningsih dan barus, 2006).

Bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup

di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata lain, habitat atau lingkungan dimana

ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh; sedangkan cara bergerak

maupun tingkah lakunya akan berbeda dari satu habitat ke habitat lainnya. Ikan akan

Page 4: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

4

menyesuaikan diri terhadap faktor-faktor fisika, kimia, biologis dari habitat ikan yang

bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus air, pH, salinitas, dan makhluk-

makhluk lainnya seperti plankton, jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya

(Saanin,2007).

Romimohtarto (2005), Kelas Condrichthyes tidak mempunyai tulang yang

benar, tetapi terdiri dari tulang rawan (cartilage), mempunyai rahang kuat, dan

mulutnya terdapat di bagian bawah mulut, celah insang eksternal dan biasanya ada

lima pasang. Kelas Osteichthyes (Telestoi) merupakan ikan yang bertulang karena

mempunyai rangka dari bahan tulang dan sifat lain yang mudah dikenal adalah

adanya satu celah insang di kedua sisi kepala.

Cephalaspidomorphi, Condrichthyes dan Osteichthyes dimasukkan ke dalam

Pisces, merupakan kelompok hewan yang sangat besar dan banyak diminati orang,

sehingga kelompok hewan ini mendapat perhatian sebagai bidang ilmu khusus yakni

iktiologi. (Romimohtarto, 2005).

Romimohtarto (2005), Kelas Condrichthyes tidak mempunyai tulang yang

benar, tetapi terdiri dari tulang rawan (cartilage), mempunyai rahang kuat, dan

mulutnya terdapat di bagian bawah mulut, celah insang eksternal dan biasanya ada

lima pasang. Kelas Osteichthyes (Telestoi) merupakan ikan yang bertulang karena

mempunyai rangka dari bahan tulang dan sifat lain yang mudah dikenal adalah

adanya satu celah insang di kedua sisi kepala.

Page 5: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

5

II. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ikhtiologi mengenai “Pengenalan morfologi spesies ikan yang

berbeda” dilaksanakan pada Kamis, 01 Mei 2014 pukul 13.00 WIB sampai dengan

pukul 15.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru,

Panam, Pekanbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan baung sampah

(Mystus nemurus), ikan senangin (Eleutheronema tetradactylum), dan ikan patin

(pangasius- pangasius). Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti

nampan, buku penuntun praktikum ikhtilogi, serbet, tissue, sarung tangan, masker

dan alat tulis serta ikan baung (mystus nemurus), ikan barau (hampala

macrolepidota), dan ikan patin (pangasius-pangasius).

3.3 Metode Praktikum

Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode

pengamatan langsung terhadap objek, kemudiakan dilakukan analisis terhadap objek.

Menentukan deskripsi morfologi dan klasifikasinnya. Ikan disediakan di

laboratorium.

Page 6: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

6

3.4 Prosedur Praktikum

1. Amati ikan yang telah disediakan di meja praktikan.

2. Gambarkan ikan sampel yang terdapat di meja praktek, minimal 3 jenis ikan

berbeda karakter.

3. Pada setiap ikan yang digambar pada sudut kanan atas dibuat klasifikasi ikan.

4. Pada bagian bawah lengkapi dengan deskripsi ikan yaitu: bentuk tubuh ikan,

posisi dan bentuk mulut, ukuran rostrum, kondisi bibir. Letak, ukuran dan

jumlah sungut, posisi mata, keberadaan sisik tubuh, bentuk linealateralis,

sirip, dan modifikasi sirip.

Page 7: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

7

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

1. Ikan Barau (hampala macrolepidota)

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Osteichthyes

Ordo : Perciformes

Family : Hampaladae

Genus : Hampala

Species : Hampala macrolepidota

Gambar 1. Ikan Barau (Hampala macrolepidota)

Page 8: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

8

2. Ikan Baung (mystus nemurus)

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Osteichthyes

Ordo : Siluriformes

Family : Bagridae

Genus : Mystus

Species : Mystus nemurus

Gambar 2. Ikan Baung (mystus nemurus)

Page 9: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

9

3. Ikan Patin (pangasius-pangasius)

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Osteichthyes

Ordo : Cypriniformes

Family : Pangasidae

Genus : Pangasius

Species : Pangasius- pangasius

Gambar 3. Ikan Patin (pangasius-pangasius)

Page 10: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

10

4.2. Pembahasan

1. Deskripsi Ikan Barau (Hampala macrolepidota)

Habitat ikan ini berada di perairan air laut. Bentuk tubuh ikan ini pipih

compressed. Tubuhnya bilateral simetri. Ikan ini mempunyai lubang hidung dirhinous

(dua pasang), posisi mulut berada di superior. Ikan ini tidak mempunyai sungut. Dan

tidak ada sisik. Bentuk mulut non protactile. Sirip punggung sejajar dengan sirip

perut. Sirip dada terletak di bawah sudut tutup insang. Sirip perut posisinya sub

abdominal. Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor. Sedangkan sirip ekornya

berbentuk forked.

2. Deskripsi Ikan Baung ( Mystus nemurus)

Habitat ikan ini berada di perairan air tawar. Bentuk tubuh ikan ini kepala

picak badan pipih. Tubuhnya bilateral simetri. Ikan ini mempunyai lubang hidung

monorhinous (satu pasang), posisi mulut berada di inferior. Ikan ini mempunyai

sungut. Dan tidak ada sisik. Bentuk mulut non protactile. Sirip punggung sejajar

dengan sirip perut. Sirip dada terletak di bawah sudut tutup insang. Sirip perut

posisinya abdominal. Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor. Sedangkan sirip

ekornya berpinggiran tegak.

4. Deskripsi Ikan Patin (Pangasius - pangasius)

Habitat ikan ini berada di perairan air tawar. Bentuk tubuh ikan ini pipih

compressed. Tubuhnya bilateral simetri. Ikan ini mempunyai lubang hidung

monorhinous (satu pasang), posisi mulut berada di inferior. Ikan ini mempunyai

Page 11: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

11

sungut. Dan tidak ada sisik. Bentuk mulut protactile. Sirip punggung sejajar dengan

sirip perut. Sirip dada terletak di bawah sudut tutup insang. Sirip perut posisinya sub

abdominal. Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor. Sedangkan sirip ekornya bentuk

forked.

Page 12: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

12

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis ikan

mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya, baik satu genus, mauupun

satu family pasti akan mempunyai perbedaan. Hal itu dapat dilihat dari morfologinya

,dalam segi mulut, sirip, hidung, mata, dan bentuk tubuh ikan.

5.1 Saran

Dalam praktikum sebaiknya dipersiapkan dulu segala bahan dan alat yang

diperlukan dengan lengkap. Selain itu juga diperlukan berbagai bahan bacaan sebagai

referensi praktikum. Hal ini sangat mendukung kelancaran praktikum di masa akan

datang, diharapkan agar asisten dapat membantu dan membimbing praktikan.

Kemudian sebaiknya sarana dan prasarana laboratorium dibuat lebih baik lagi

sehingga tujuan dari praktikum tercapai. Serta ikan yang di praktikan harus segar.

Page 13: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

13

DAFTAR PUSTAKA

C. Pulungan Manda, R Windarti Budijono Neli safrina 2014. Penuntun Praktikum

Ichtyology. Universitas Riau. Pekanbaru

Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Riau, 2001. Potensi dan tingkat pemanfaatansumber daya perikanan dan kelautan propinsi Riau. 45 hal (tidakditerbitkan).

Djuhanda,T.,1981.Dunia Ikan.Armico.Bandung.190 hal.

Emdany. 2000. Biologi Reproduksi Ikan Senangin Dari Perairan Muara Sungai

Evy,R., Endang Mujiani dan K. Sujono.2001. Usaha Perikanan di Indonesia. MutiaraSumber Widya. Jakarta. 96 hal.

Nontji,A.1993. Laut Nusantara . Pernerbit Djambatan, Jakarta. 367 hal.

Rahardjo,2001. Ichtyhologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 97 hlm.

Romimohtarto, K. 2005. Ilmu Pengetahuan Biota Laut. Djambatan. Jakarta. 540 hal.

Rokan. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Saanin,H. 1986. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan. Bina Cipta. Bandung.

Tim Iktiologi. 1989. Iktiologi. IPB Fakultas Perikanan Jurusan Manajemen

Sumberdaya Perairan. Bogor.

Wahyuningsih.H dan Barus. 2006. Ikhtiologi.Departemen Biologi FMIPA USU,

Medan.

Page 14: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

14

L A M P I R A N

Page 15: insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poi ... · PDF fileBentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup ... Praktikum ikhtiologi mengenai

15

1. Alat-alat yang digunakan selama praktikum

Buku Penuntun Tissue

Pensil Pena

Penggaris Penghapus

Nampan / Baki Serbet