26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos. Pekerjaan urat daging atau otot untuk setiap aktifitas kehidupan hewan sehari- hari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga kepada peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut. Secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos. Myoelectric merupakan modifikasi otot tertentu yang menghasilkan arus listrik. Pada ikan pari terjadi modifikasi otot hypaxial di daerah ekor dengan menghasilkan arus listrik sebesar 500 volt.Terdiri dari piringan bermuatan listrik = elektroplax Tiap piringan berhubungan ujung-ujung syaraf sehingga terjadi aliran listrik.

95802553 Makalah Ikhtiologi Ikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ikhtiologi

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara

    fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang

    dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah

    rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga

    macam urat daging atau otot berdasarkan struktur dan

    fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.

    Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua

    yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan

    yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot

    polos. Pekerjaan urat daging atau otot untuk setiap aktifitas

    kehidupan hewan sehari- hari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh

    hingga kepada peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh

    disebabkan karena keaktifan otot tersebut. Secara fungsional otot ini

    dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan

    yang tidak dibawah rangsangan otak.

    Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau

    otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot

    bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa

    dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot

    bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot

    polos.

    Myoelectric merupakan modifikasi otot tertentu yang menghasilkan

    arus listrik. Pada ikan pari terjadi modifikasi otot hypaxial di daerah ekor

    dengan menghasilkan arus listrik sebesar 500 volt.Terdiri dari piringan

    bermuatan listrik = elektroplax Tiap piringan berhubungan ujung-ujung

    syaraf sehingga terjadi aliran listrik.

  • 2

    Beberapa ratus species ikan memiliki organ penghasil listrik,

    namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat.

    Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun

    dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan

    penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi

    lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari

    susunan lain yang sejajar.

    Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama

    yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Misalnya,

    pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada

    setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh

    piringan sampai setengah juta.

    Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai.

    Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif.

    Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara

    serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase

    semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu

    menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau

    sampai 650 volt pada belut listrik.

    Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat listrik

    ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di

    laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air

    laut mengandung garam membuat dirinya lebih tahan terhadap arus

    listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada

    speciesnya.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini sebagai

    berikut:

    a. Bagaimanakah fungsi sistem otot pada ikan?

  • 3

    b. Bagaimanakah hubungan sistem otot dengan pergerakan ikan?

    c. Bagaimanakah Peranan organ listrik pada ikan?

    d. Jenis-jenis ikan apa sajakah yang memiliki organ listrik?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:

    a. Sebagai tugas mata kuliah ikhtiologi perikanan

    b. Sebagai bahan bacaan agar dapat mengetahui dan memahami

    jebih jelas tentang ikhtiologi ikan khususnya pada sistem otot

    dan organ listrik pada ikan.

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sistem Otot Pada Ikan (Urat Daging)

    2.1.1 Otot Polos (Urat Daging Licin)

    Serabut otot polos lebih sederhana dan kecil dibandingkan

    dengan serabut otot lainnya. Serabut ini tumbuh dari mesenchim

    embrio. Secara primer berasal dari mesoderm dengan disertai sel-sel

    jaringan ikat, kemudian berkembang menjadi otot polos. Kerja otot polos

    ini disebut involuntary karena kerjanya tidak dipengaruhi oleh

    rangsangan otak. Serabut otot polos pada umumnya tersusun dalam

    ikatan, tetapi banyak pula yang tersebar. Kontraksi otot ini lambat dan

    kerjanya lama.

    Otot polos antara lain terdapat pada:

    a. Otot polos yang terdapat pada dinding saluran

    pencernaan, baik yang melingkar maupun yang

    memanjang. Otot ini digunakan untuk menggerakkan

    makanan (gerakan peristaltik); yang lainnya ditemukan pada

    saluran kelenjar pencernaan, kantung urine, trakhea dan

    bronkhi dari paru-paru.

    b. Otot polos yang terdapat pada saluran peredaran darah, yaitu

    urat daging melingkar berguna untuk mengatur tekanan darah.

    c. Otot polos yang terdapat pada mata yang digunakan

    dalam mengatur akomodasi dengan menggerakkan lensa mata

    dan mengatur intensitas cahaya.

    d. Otot polos yang terdapat pada saluran ekskresi dan

    reproduksi digunakan dalam menggerakkan produk yang ada

    di dalamnya.

    2.1.2 Otot Jantung (Urat Daging Jantung)

    Jaringan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang

  • 5

    pada serabutnya. Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah,

    masing-masing berhubungan satu sama lainnya. Otot jantung

    berkonttraksi kuat dan terus menerus bekerja, sampai individu ini mati.

    Kerja otot jantung ini sifatnya involuntary karena bekerja diluar

    rangsangan otak. Secara embriologi, otot jantung merupakan tipe

    istimewa dari otot polos, dimana sel-selnya menjadi bersatu seperti

    syncytium.

    Otot ini berwarna merah tua, berbeda dengan otot bergaris yang

    berkisar antara warna putih hingga warna merah jambu bergantung pada

    jenis ikannya. Otot ini disebut pula sebagai myocardium. Myocardium

    ini dilapisi oleh selaput pericardium (selaput luar) dan endocaardium

    (selaput dalam).

    2.1.3 Otot Bergaris (Urat Daging Bergaris)

    Disebut otot bergaris karena serabutnya memperlihatkan garis-

    garis melintang dengan banyak inti tersebar pada bagian-bagian

    pinggirnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat pada

    rangka atau kulit, dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi

    oleh rangsangan otak.

    Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh

    ikan terdiri dari kumpalan blok otot atau urat daging. Tiap-tiap blok otot

    dinamakan myotome (pada saat embryo disebut myomer). Pada urat

    daging yang menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan, dari

    belakang kepala sampai ke batang ekor myotome tersusun menurut pola

    tertentu yang biasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu, Cyclostomine yang

    ditemukan pada kelompok agnatha dan Piscine yang ditemukan pada

    kelompok ikan Elasmobranchii dan Teleostei (Gambar 1). Kumpulan

    otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau

    organ tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung, otot

    penarik sirip dada.

  • 6

    Pola kontruksi otot-otot parietal terdiri dari urutan myomere yang

    zig-zag diikat oleh myoseptum yaitu bagian jaringan ikat yang

    membatasi antara myomer berurutan. Myomer terbentang mulai dari

    tengkorak sampai ujung ekor yang berdaging.

    Setiap myomer terdiri dari bagian dorsal yang disebut epaksial

    dan bagian ventral disebut hypaksial (Gambar 1). Keduanya

    dipisahkan oleh jaringan ikat yang disebut horizontal skeletogeneus

    septum (gambar 2). Di bagian permukaan selaput ini terdapat urat

    daging yang menutupinya dinamakan Musculus lateralis superficialis

    yang banyak mengandung lemak dengan istilah lain disebut red muscle

    karena warnanya yang merah kehitaman. Umumnya serabut otot

    mengarah anteroposterior, tetapi beberapa serabut hypoksial dari setiap

    myomer tersusun serong ventromedial. Kontraksi dari kelompok myomer

    di satu pihak akan disambut oleh kontraksi kelompok myomer di lain

    pihak, menyebabkan tubuh ikan menjadi meliuk-liuk dalam gerakan

    berenang.

    Gambar 1. Potongan melintang tubuh ikan

  • 7

    Gambar 2. Urat daging permukaan sirip perut ikan tulang sejati dan

    tulang rawan

    Pada umumnya kerja otot memiliki fungsi ganda, ada yang

    berfungsi sebagai synergis yang bekerja saling menyokong dengan

    yang lainnya, ada pula yang berfungsi sebagai antagonis yang bekerja

    berlawanan, yaitu satu berkontraksi dan yang lainnya mengendur.

    Bagian-bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat,

    yaitu:

    a. Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tiga

    pasang,

    b. Otot hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang,

    hyoid dan lengkung insang (berfungsi sebagai pengembang),

    c. Otot branchiomeric yang terdapat pada muka, rahang

    dan lengkung insang (berfungsi sebagai pengkerut). Otot

    yang bekerja terhadap rawan insang pada hiu ialah kelompok

    otot branchial yang terdiri dari otot-otot konstriktor, levator dan

    interakualia,

    d. Otot appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip.

  • 8

    Pada daerah sirip berpasangan (sirip perut dan sirip

    dada), otot-ototnya melanjutkan diri ke dinding tubuh, terjadi pelekatan

    ikatan otot hypaksial dari beberapa myomer yang berurutan ke gelang

    anggota dan menyebar pada sirip, membentuk dua macam kelompok

    otot yaitu Abductor (untuk menegakkan) dan Adductor (untuk

    mengembangkan), dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot

    tipis yang di antara jari-jari sirip (untuk melipat) dan otot yang menegang

    dan menggerakkan girdle.

    Dalam beberapa hal, sirip berpasangan selain berfungsi untuk

    pergerakan, juga sebagai alat untuk menyalurkan sperma dari ikan

    jantan kepada betina pada golongan ikan Elasmobranchii, sehingga

    urat daging di sini pun berfungsi sebagai pendorong sperma keluar.

    Otot sirip-sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip tersebut.

    Otot- otot permukaan pada sirip punggung dan sirip dubur disusun

    sebagai pasangan otot protractor (penegang) dan retractor (pengendur).

    Urat daging inclinator lateral dan urat daging erector di bagian depan

    serta depressor di bagian belakang. Sirip ekor mempunyai gumpalan

    otot lateral yang dihubungkan oleh otot pada bagian dasarnya. Otot

    ekor berfungsi menggerakkan (dorsal flexor dan ventral flexor) dan

    mengembangciutkan seperti kipas (flexor, interfilamental di antara jari-jari

    sirip).

    Pada kepala ikan, otot berhubungan terutama dengan rahang dan

    tulang lengkung insang. Otot ini mempunyai dua komponen, yaitu

    komponen urat daging permukaan (superficialis) dan komponen otot di

    bagian dalam.

    2.1.4 Bagian Daging Pada Ikan

  • 9

    Gambar 3 Letak daging merah pada jenis ikan tuna

    Daging merah tuna dapat dibedakan berdasarkan lapisan

    lemaknya yaitu otoro, chutoro dan akami (Gambar 4). Otoro terdapat

    pada bagian perut bawah, berwarna lebih terang karena lebih banyak

    mengandung lemak dan lebih mahal dibandingkan chutoro.

    Gambar 4 Pembagian daging merah tuna berdasarkan lapisan lemak

    Daging merah ikan adalah lapisan daging ikan yang berpigmen

    kemerahan sepanjang tubuh ikan di bawah kulit tubuh. Jumlah

    daging merah bervariasi mulai kurang dari 1 2 % pada ikan yang

    tidak berlemak hingga 20 % pada ikan yang berlemak. Diameter sel

    atau jaringan otot pada daging merah lebih kecil (Okada, 1990).

  • 10

    Daging merah kaya akan lemak, suplai oksigen dan mengandung

    mioglobin. Daging merah pada ikan pelagis memungkinkan jenis

    ikan ini berenang pada kecepatan yang tetap untuk memperoleh

    makanan dan untuk bermigrasi (Learson dan Kaylor, 1990).

    Okada (1990) menyatakan bahwa daging merah mengandung

    mioglobin dan hemoglobin yang bersifat prooksidan serta kaya akan

    lemak. Warna merah pada daging ikan disebabkan kandungan

    hemoproteinnya tinggi yang tersusun atas protein moiety, globin dan

    struktur heme. Di antara hemoprotein yang ada, mioglobin adalah

    hemoprotein yang terbanyak. Lebih 80 % hemoprotein pada daging

    merah adalah mioglobin dan hemoglobin. Kandungan mioglobin

    pada daging merah ikan tuna dapat lebih dari 3.500 mg/100 g

    (Watanabe, 1990). Hal ini yang menyebabkan mudahnya terjadi

    ketengikan pada daging merah ikan tuna (Okada, 1990).

    2.2 Organ Listrik Pada Ikan

    Pada beberapa Elasmobranchii dan Teleostei, otot-otot

    tertentu sudah jauh berubah atau merupakan modifikasi dari sel-

    sel otot yang dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan

    muatan listrik. Jumlah ikan yang diketahui mempunyai organ listrik kira-

    kira 500 spesies yang tergolong dalam tujuh family Chonrichtheys dan

    Osteichthyes.

    Organ listrik ini dapat ditemukan pada ekor (ikan pari listrik), di

    bawah kulit (Teleostei), pada sirip, di belakang mata (star-gazer), atau

    pada sebagian besar permukaan tubuh (belut listrik). Pada umumnya

    organ listrik ini berasal dari otot yang memiliki ragam penampilan, lokasi,

    struktur, dan juga faalnya.

    Ikan yang hidup pada daerah beriklim sedang mempunyai

    voltage yang lebih tinggi dari pada ikan yang hidup pada daerah

    dingin. Pada umumnya ikan laut mempunyai voltase tinggi dibanding

  • 11

    ikan air tawar, kecuali electriceel (Electrophoros) dan electric

    cat fish (Malapterurus electricus).

    Ikan yang memiliki organ listrik bervoltase tinggi, organ

    listriknya berfungsi sebagai senjata untuk bertahan terhadap serangan

    predator dan alat untuk mencari makan, contohnya, Electrophorus

    electricus, Torpedo nobilian, Malapterurus electricus. Sedangkan ikan

    bervoltase rendah, organ listriknya berfungsi sebagai bagian dari sistem

    electrosensory dan dapat bula berfungsi sebagai alat komunikasi antar

    ikan, contohnya, Mormyrus rume, Gymnotus carapo, Gymnoranchus

    niloticus, Raja clavata. Organ- organ tersebut berasal dari kelompok otot

    branchiomer, sebab diatur oleh saraf kranial ke 7 dan ke 9.

    Ikan Raja dan Electrophorus, organ listriknya terletak pada ekor

    dan berubah dari kelompok otot hypaksial. Pada Electrophorus

    electricus (belut laut), organ listriknya mengeluarkan muatan listrik

    antara 350 - 650 volt. Ikan ini memiliki ukuran tubuh hingga

    panjang 3 meter, termasuk ikan dengan pergerakan lamban dan hidup

    pada daerah yang visibiltasnya rendah. Pada ikan Torpedo nobilian

    yang hidupnya di dasar laut dengan pergerakannya lamban,

    mengeluarkan cahaya sampai 220 volt. Malapterurus electricus, hidup

    di sungai yang gelap di benua Afrika, panjangnya bisa sampai satu

    meter dan dapat mengeluarkan muatan listrik sebesar 350 volt (Bond,

    1979).

    Komunikasi, orientasi, dan deteksi terhadap mangsa

    merupakan fungsi yang paling umum dari organ listrik. Pada

    beberapa spesies, organ listrik dipergunakan juga untuk menyerang

    lawan atau mempertahankan diri, bahkan ikan-ikan besarpun dapat

    dilemahkan dengan muatan listrik yang lebih kuat. Ikan-ikan listrik

    memancarkan muatan yang tetap, dan sangat sensitif terhadap

    gangguan-gangguan yang dihasilkan oleh obyek di dalam medan listrik

  • 12

    dekat tubuhnya.

    Unit fungsional organ listrik adalah electroplaks, berupa sel

    berinti banyak, berbentuk uang logam besar. Umumnya sebelah

    permukaannya datar melipat-lipat kecil; mitokhondria terkonsentrasi di

    bawah selaput ini. Permukaan datar yang sebelahnya lagi penuh

    dengan saraf-saraf yang masuk. Beratus bahkan beribu-ribu

    electroplaks bertumpuk membentuk batang, dan banyak batang-batang

    terdapat dalam satu organ. Dalam stadium istirahat, potensial listrik

    tumbuh antara permukaan dalam (negatif) dan permukaan luar dari

    setiap electroplaks. Jika organ tersebut dirangsang oleh sarafnya,

    potensial listrik sejenak berbalik dengan demikian arus listrik

    melampaui potensial istirahatnya.

    Gambar 5. Organ elektrik pada bagian ekor.

    Masing-masing diskus horizontal bernukleus (elektroplax)

    merupakan modifikasi serabut otot hipaksial tunggal. C= Centrum, M =

    Myomer epaksial (Puniawati,2008). Fungsi: melumpuhkan/membunuh,

  • 13

    mangsa, komunikasi dan sebagai alat indera.

    2.2.1 Peranan organ Listrik Pada Berbagai Jenis Ikan

    2.2.1.1 Ikan yang "Melihat" dengan Medan Listrik

    Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada

    jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah dua

    hingga tiga volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah

    semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan

    untuk apa?

    Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Allah

    menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan

    menerima sinyal-sinyal tersebut.

    Gambar 6. Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus

    di ekornya.

    Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk

    ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik

    di sekitarnya. Benda apa pun dalam medan ini membiaskannya, sehingga

    ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada

    tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini

    seperti halnya radar.

    Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik

    dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh

  • 14

    benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika

    kerumitan radar yang digunakan oleh manusia kita renungkan, penciptaan

    mengagumkan dalam tubuh ikan akan menjadi jelas.

    2.2.1.2 Penerima (Reseptor) untuk Tujuan Khusus

    Dalam tubuh ikan-ikan ini terdapat beragam tipe penerima

    (reseptor). Reseptor kantung (ampullary) memeriksa sinyal listrik

    berfrekuensi rendah yang dipancarkan oleh ikan lainnya yang tengah

    berenang atau ulat (larva) serangga. Reseptor ini begitu peka sehingga

    dapat menentukan medan magnetik bumi sekaligus mengumpulkan

    informasi mengenai buruan atau pun pemangsa.

    Gambar 7. Ikan dari jenis Gnathonemus petersi

    Reseptor kantung tidak dapat mengindera sinyal berfrekuensi tinggi

    yang dipancarkan oleh ikan ini. Ini disempurnakan oleh suatu reseptor

    tabung. Pengindera ini peka pada pelepasan muatan listrik oleh ikan itu

    sendiri dan berguna sebagai peta lingkungannya.

    Dengan adanya sistem ini maka ikan-ikan tersebut dapat

    berkomunikasi dan saling mengingatkan tentang adanya ancaman.

    Mereka juga saling bertukar informasi mengenai jenis, usia, ukuran dan

    jenis kelamin.

    2.2.1.3 Sinyal yang Menggambarkan Perbedaan Jenis Kelamin

  • 15

    Setiap jenis ikan listrik memiliki ciri sinyal yang berbeda-beda.

    Bahkan, bisa ada perbedaan antar ikan dalam satu jenis. Walaupun

    demikian, bentuk umum tetap tak berubah. Beberapa perincian saja yang

    khusus pada masing-masing ikan tersebut. Ketika ikan betina berenang

    melewati ikan jantan maka ia akan langsung merasakannya dan langsung

    menanggapi.

    Gambar 8. Seekor ikan listrik dapat menentukan jenis kelamin ikan

    lainnya melalui sinyal.

    2.2.1.4 Sinyal yang Menggambarkan Usia

    Sinyal listrik juga membawa informasi mengenai usia ikan ini.

    Seekor ikan yang baru menetas membawa tanda berbeda dengan yang

    dewasa. Sinyal ikan yang baru menetas mempertahankan ciri itu hingga

    empat belas hari sejak kelahirannya, ketika mereka berubah dan menjadi

    seperti sinyal sebagaimana yang dimiliki oleh ikan dewasa. Hal ini

    memainkan peranan amat penting dalam mengatur hubungan yang rumit

    antara induknya yang jantan dan betina. Induknya yang jantan akan

    mengenali bayinya dan sekaligus membawanya pulang untuk

    melindunginya.

    2.2.1.5 Kegiatan Sehari-hari yang Disampaikan Melalui Sinyal

    Ikan juga mampu menyampaikan informasi selain jenis kelamin dan

    usia. Pada semua jenis ikan listrik, meningginya frekuensi menyebarkan

  • 16

    pesan peringatan. Sebagai contoh, jenis Mormydae biasanya

    menghantarkan sinyal listrik dengan frekuensi 10 Hz atau setara dengan

    10 getaran per detik yang dapat ditingkatkannya hingga 100-120 Hz.

    Mormydae yang diam memperingatkan lawan akan sebuah serangan.

    Sikap ini menyerupai gerakan mengepalkan tangan sebelum bertarung.

    Pada umumnya, peringatan ini cukup berpengaruh untuk menakuti lawan.

    Setelah bertarung, pihak yang terluka menghentikan kegiatan listriknya

    dan tidak mengirimkan sinyal selama hampir 30 menit. Ikan yang

    menenangkan diri atau yang meninggalkan pertarungan biasanya juga

    tetaptidak bergerak. Maksud di balik itu adalah untuk mempersulit lawan

    lainnya menemukan mereka. Maksud lainnya juga untuk menghindari

    hantaman dari benda sekitarnya karena mereka menjadi "buta" arus listrik

    karena kurangnya sinyal.

    Gambar 9. Sistem Khusus Anti Gangguan pada Sinyal

    Seekor ikan listrik menentukan kedudukan ikan lainnya melalui

    sinyal. Jadi, apa yang terjadi ketika seekor ikan listrik yang mendekati ikan

    lainnya menghasilkan sinyal yang sama? Tidakkah hal ini mengganggu

    kedua radar mereka? Gangguan merupakan sebuah akibat yang lumrah

  • 17

    di sini. Namun, mereka telah diciptakan dengan cara pertahanan alami

    yang mencegah terjadinya gangguan tersebut. Para ahli menamai sistem

    ini "Tindakan Pencegahan terhadap Gangguan" atau disingkat dengan

    "JAR (Jamming Avoidance Response)." Ketika sang ikan bertemu dengan

    ikan lain pada frekuensi yang sama, ia mengubah frekuensinya. Dengan

    cara inilah gangguan dapat dicegah sedini mungkin, sehingga tidak

    pernah berlanjut lagi.

    Semua ini menegaskan akan adanya suatu sistem yang sangat

    rumit pada ikan listrik. Asal mula sistem ini tidak pernah dapat dijelaskan

    secara utuh dengan evolusi.

    2.2.3 Jenis-Jenis Sinyal Yang Dipancarkan Oleh Jenis Ikan

    Yang Berbeda.

    Gambar 10. Jenis-jenis sinyal yang dipancarkan oleh jenis ikan yang

    berbeda.

  • 18

    Gambar 11. Ikan yang memancarkan gelombang listrik berkomunikasi

    melalui gelombang ini.

    Anggota dari satu jenis menggunakan sinyal yang serupa. Karena

    kehidupan mereka yang berkelompok, mereka mengubah frekuensi untuk

    mencegah kebingungan, yang memungkinkan dibedakannya sinyal yang

    serupa tapi tak sama.

    2.2.4 Jenis Ikan Yang Mempunyai Kekuatan Listrik Mematikan

    Semua hewan yang hidup memancarkan muatan listrik (meskipun

    hanya listrik yang dikeluarkan lemah) selama gerakan otot rutin. Namun,

    hanya terdapat satu kelompok (kebanyakan air) hewan yang

    memungkinkan mereka untuk (dalam beberapa kasus) fisik menghasilkan

    listrik. Hewan-hewan ini bergantung pada kemampuan electroreception

    biologis mereka untuk memproduksi dan dorongan rasa / atau listrik untuk

    berburu mangsa untuk melawan serangan pemangsa dan bahkan

    navigasi.

    2.2.4.1 Ikan Belalai Gajah

    Ditemukan di sekitar sungai di Afrika barat dan tengah, ikan ini

    berwarna gelap funky yang. Batang seperti tonjolan dari kepala (yang

    tidak seperti pada gajah, adalah mulut sebenarnya lebih dari hidung).

    Elephantnose dilengkapi dengan organ yang menghasilkan listrik khusus,

    yang terletak di ekor, yang terdiri dari ribuan "kotak seperti sel multi-

    bernukleus" disebut electroplax (atau electroplaques).

  • 19

    Gambar 12. Ikan Belalai Gajah

    Menurut WetWebMedia.com, dalam keadaan istirahat, masing-

    masing sel electroplax memiliki muatan negatif di dalam dan muatan

    positif di luar. Ketika organ dirangsang melalui kontraksi otot, / internal

    biaya eksternal dibalik, menciptakan arus listrik lemah. Dengan demikian,

    elephantfish ini mampu mendeteksi berbagai tingkat distorsi dalam bidang

    diproduksi diri dan kemudian dapat membedakan antara predator dan

    mangsa.

    2.2.4.2 Ikan Pari Electric

    Seperti belut listrik, hewan ini, juga mampu mengendalikan

    tegangan di setiap muatan listrik dalam tubuhnya. Organ produksi terletak

    di kedua sisi kepala dan bersama-sama menempatkan di mana saja dari

    delapan sampai 220 volt. Ada 69 spesies sinar dalam empat keluarga,

    dengan Torpedo genus yang paling menonjol dinamai kata Latin "torpere,"

    yang berarti menyebabkan menjadi kaku atau melumpuhkan. Kejutan

    listrik yang dihasilkan oleh ray berukuran rata-rata serupa dengan efek jika

    menjatuhkan pengering rambut ke bak mandi.

  • 20

    Gambar 13. Ikan Pari Electric

    2.2.4.3 Hiu Kepala Martil

    Gambar 14. Hiu Kepala Martil

    Dengan ratusan ribu organ electrorecptor (disebut Ampullae dari

    Lorenzini) di dalam tubuh mereka, hiu ini menjadi satu satunya hiu yang

    memiliki sensitivitas listrik terbesar yang dapat mendeteksi sinyal dari

  • 21

    setengah milyar volt hewan lain. Dan memudahkan dalam mencari

    mangsa. Terdiri dari kanal yang dipenuhi jeli membuka sebagai pori-pori

    (dan tampak seperti bintik hitam di permukaan), ampullae mendeteksi

    medan listrik yang dihasilkan oleh penduduk bawah air lainnya, sehingga

    martil untuk memindai pasir dan menggali makan malam dari dasar laut.

    Martil juga dikatakan menggunakan deteksi internal mereka seperti

    perangkat GPS, membantu untuk menyesuaikan diri dengan mendeteksi

    arus laut yang bergerak dalam medan magnet bumi.

    2.2.4.4 Ikan Electric Skate

    Gambar 15. Ikan Electric Skate

    Makhluk-makhluk ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka

    di dasar laut (air dingin), menggunakan kemampuan electrosense mereka

    untuk mengambil medan listrik lemah yang dikeluarkan oleh udang, siput

    dan kerang kegemaran mereka. Mulut mereka terletak di bagian bawah

    tubuh mereka, sehingga lebih mudah untuk mencari makanan. Masing-

    masing dikembangkan dengan organ bilateral di sepanjang ekor yang

    menghasilkan sengatan listrik intermiten. Intensitas shock bervariasi dari

    spesies ke spesies, tetapi umumnya mereka diberkati dengan daya tahan,

  • 22

    yang memungkinkan mereka untuk menahan goncangan cukup lama.

    Meskipun mengandalkan diri mereka dengan listrik yang dihasilkan untuk

    melawan predator, mereka juga menggunakannya sebagai cara untuk

    mengenali dan berkomunikasi dengan satu sama lain.

    2.2.4.5 Belut listrik

    Gambar 16. Belut listrik

    Paling sering ditemukan di perairan Amerika Selatan, belut listrik

    menghasilkan listrik lebih dari hewan lain di dunia. Dengan 5.000 sampai

    6.000 electroplax! Apa lagi, penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat

    menghasilkan kejutan intermiten tanpa melelahkan selama satu jam.

    Bahwa jumlah tenaga listrik dengan mudah bisa membuktikan mematikan

    bagi manusia dewasa berukuran rata-rata. Namun, sebagian dari apa

    yang membuat belut listrik sangat unik adalah kemampuannya untuk

    mengontrol intensitas guncangan mereka. Ikan dengan tegangan tinggi ini

    bertentangan dengan kepercayaan populer dan moniker orang orang,

    belut listrik tidak benar-benar diklasifikasikan sebagai belut, tetapi lebih

    sebagai ikan

  • 23

    2.2.4.6 Catfish Electric

    Gambar 17. Catfish Electric

    Ini lele air tawar, asli dari perairan tropis Afrika. Dengan

    kemampuan untuk menghasilkan listrik sampai dengan 350 volt yang kira-

    kira jumlah yang sama yang diperlukan untuk menggerakkan komputer

    selama 45 menit - ikan ini lebih siap untuk menangkal predator dari hampir

    semua hewan lain. Terdiri dari jaringan otot dimodifikasi, organ listrik

    mereka membentuk lapisan agar-agar hanya di bawah kulit ikan patin itu.

  • 24

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Sistem urat dagin atau sistem otot pada ikan secara fungsional

    otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan

    otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya

    ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan struktur

    dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung. Dari

    penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel

    pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka

    yaitu otot jantung dan otot polos.

    Pada beberapa Elasmobranchii dan Teleostei, otot-otot

    tertentu sudah jauh berubah atau merupakan modifikasi dari sel-

    sel otot yang dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan

    muatan listrik. Jumlah ikan yang diketahui mempunyai organ listrik kira-

    kira 500 spesies yang tergolong dalam tujuh family Chonrichtheys dan

    Osteichthyes.

    Organ listrik ini dapat ditemukan pada ekor (ikan pari listrik), di

    bawah kulit (Teleostei), pada sirip, di belakang mata (star-gazer), atau

    pada sebagian besar permukaan tubuh (belut listrik). Pada umumnya

    organ listrik ini berasal dari otot yang memiliki ragam penampilan, lokasi,

    struktur, dan juga faalnya

    Unit fungsional organ listrik adalah electroplaks, berupa sel

    berinti banyak, berbentuk uang logam besar. Umumnya sebelah

    permukaannya datar melipat-lipat kecil; mitokhondria terkonsentrasi di

    bawah selaput ini. Permukaan datar yang sebelahnya lagi penuh

    dengan saraf-saraf yang masuk. Beratus bahkan beribu-ribu

    electroplaks bertumpuk membentuk batang, dan banyak batang-batang

    terdapat dalam satu organ. Dalam stadium istirahat, potensial listrik

  • 25

    tumbuh antara permukaan dalam (negatif) dan permukaan luar dari

    setiap electroplaks. Jika organ tersebut dirangsang oleh sarafnya,

    potensial listrik sejenak berbalik dengan demikian arus listrik

    melampaui potensial istirahatnya.

    3.2. Saran

    Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang berguna

    bagi mahasiswa khususnya jurusan perikanan,sehingga dapat memahami

    tentang ikhtiologi perikanan khususnya system otot dan organ yang

    menghasilkan listrik pada ikan dengan membandingkan atau

    menambahkan referensi lain sehingga dapat diaplikasikan di kehidupan

    sehari-hari.

  • 26

    DAFTAR PUSTAKA

    Alamsjah,S. 1974. Ichthiyologi Sistematika (Ichthyologi I). Proyek

    Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, IPB

    Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller and D.R.M. Passino. 1977.

    Ichthyology. Second edition. John Wiley & Sons, New York

    Love, M.S. and G.M. Cailliet (eds.). 1979. Readings in Ichthyology.

    Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi

    Lutfita, 2008. Misteri Belut Listrik. http://azzahraku.multiply.com/

    Moyle, P.B. and J.J. cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to

    Ichthyology. Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New

    Jersey.

    Nelson, J.S. 1976. Fishes of the World. John Wiley and Sons, New York.

    Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Departemen Biologi Perairan,

    Fakultas Perikanan, IPB

    Puniawati,Nyoman. 2008. Systema Musculare. Program Pascasarjana

    Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

    Yahya, Harun.. 2005. KEAJAIBAN DESAIN DI ALAM.

    http://www.harunyahya.com/indo/index.php