83
IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH : NUR RAMADHANI HIDAYAT NIM.P0032001403 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN D-III KEPERAWATAN 2017

IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS

DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH :

NUR RAMADHANI HIDAYAT

NIM.P0032001403

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

ii

Page 3: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

iii

Page 4: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

iv

MOTTO

“Pelajarilah ilmu, karena mempelajari ilmu karena Allah itu mencerminkan ketakutan,

mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, mencarinya adalah jihad,

mengajarkannya untuk keluarga adalah taqarub. Ilmu adalah pendamping saat sendirian

dan teman karib saat menyepi”

Jangan lupa usaha tanpa doa bagaiakan rumah tanpa pondasi.

Bukankah berdoa sambil berusaha adalah kunci keberhasilan. Insyaallah

semua tiada yang sia-sia

Ridho kedua orang tua adalah langkah awal meraih kesuksesan dunia daan akhirat

Engkau harus bisa melihat keutamaan pada diri sahabatmu atas dirimu

bukan melihat keutamaan dirimu atas dirinya

Karya tulis ini kupersembahkan untuk agamaku,

almamaterku, ayahanda dan ibunda tercinta,

serta keluarga dan sahabat terkasih

Page 5: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

v

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

a. Nama : Nur Ramadhani Hidayat

b. Tempat/Tanggal Lahir : Kasipute, 05 Februari 1996

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jl. Pendidikan, Kel. Bangkudu,

Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara

II. JENJANG PENDIDIKAN

a. SD Negeri 1 Kulisusu, Tamat Tahun 2008

b. SMP Negeri 1 Kulisusu, Tamat Tahun 2011

c. SMA Negeri 1 Wangi-Wangi, Tamat Tahun 2014

d. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2014-

Sekarang.

Page 6: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

vi

ABSTRAK

Nur ramadhani Hidayat (P00320014033) Identifikasi Pola Makan Pada Pasien

Gastritis Di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Dibimbing oleh Anita Rosanty dan

Sahmad. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau local. Gastritis dapat

disebabkan oleh makanan. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam

pengaturan jumlah dan jenis makanan seperti mempertahankan kesehatan, status

nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Angka kejadian gastritis

di Puskesmas Poasia tahun 2016 sebanyak 2177 kasus. Tujuan penelitian ini untuk

mengidentifikasi pola makan pada pasien gastritis. Variabel independen yaitu

adalah pola makan (frekuensi makan dan jenis makanan). Variabel dependen yaitu

kejadian Gastritis. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan survei

yang dilakukan pada tanggal 14 Juni-13 Juli 2017. Populasi penelitian sebanyak

195 kasus. Sampel penelitian ini yaitu 49 yang diambil secara Accidental

sampling. Instrumen penelitian yaitu lembar kuesioner. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pola makan pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota

Kendari sebagian besar memiliki pola makan yang berisiko yaitu sebanyak 28

responden (57,1%), sedangkan yang tidak berisiko sebanyak 21 responden

(42,9%). Pola makan dari segi frekuensi makan pasien gastritis di Puskesmas

Poasia Kota Kendari yang tidak beresiko sebanyak 24 responden (49,0%) dan

yang berisiko sebanyak 25 responden (51,0%). Pola makan dari segi jenis

makanan yang dikonsumsi pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

yang berisiko sebanyak 38 responden (77,6%) dan yang tidak beresiko sebanyak

11 responden (22,4%). Perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif

oleh pihak Puskesmas Poasia Kota Kendari khususnya bagi tenaga kesehatan

tentang penyakit gastritis, pengobatan, serta diit penderita gastritis khususnya

tenaga kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya

pada penderita gastritis sehingga meningkatkan motivasi masyarakat dalam upaya

menjaga pola makan sebagai salah satu penatalaksanaan penyakit gastritis.

Kata Kunci : Pola Makan, Gastritis, Frekuensi Makan, Jenis Makanan, Pasien

Daftar Pustaka : 26 buku (2002-2016) + 3 internet

Page 7: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan

judul “Identifikasi Pola Makan Pada Pasien Gastritis Di Puskesmas Poasia Kota

Kendari”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan.

Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

Ayahanda H. Gayatri, SE dan Ibunda Hj. Arni Ahmar atas semua bantuan moril

maupun material, motivasi, dukungan, dan cinta kasih yang tulus serta doa yang

tiada henti dipanjatkan demi kesuksesan studi yang penulis jalani selama

menuntut ilmu sampai selesainya karya tulis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih kepada

ibu Anita Rosanty, SST.,M.Kes selaku pembimbing I dan bapak Sahmad

S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran

selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga tujukan

kepada:

1. Bapak Muslimin L, A.Kep.,S.Pd.,M.Si selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Bapak Muslimin L, A.Kep.,S.Pd.,M.Si selaku penguji 1, Ibu Dali,

SKM.,M.Kes selaku penguji 2, dan Ibu Reni Devianti Usman,

M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku penguji 3.

Page 8: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

viii

3. Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.

4. Bapak Petrus, SKM.,M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

5. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini.

6. dr.H. Juriadi Paddo, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Poasia yang telah

memberikan izin penelitian.

7. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga

besar yang selama ini telah berkorban baik materi maupun non materi demi

kesuksesan penulis serta terima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

8. Rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Khususnya angkatan

2014 tingkat A dan B yang senantiasa menyemangati saat proses perkuliahan

dan penulisan KTI.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Kendari, Juli 2017

Peneliti

Page 9: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... iii

MOTTO............................................................................................ iv

RIWAYAT HIDUP.......................................................................... v

ABSTRAK........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR...................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan masalah.................................................................. 4

C. Tujuan penelitian................................................................... 4

D. Manfaat penelitian................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Gasritis.......................................... 6

B. Tinjauan Tentang Pola Makan............................................... 20

C. Tinjauan Tentang Pola Makan Pada Pasien Gastritis ............. 27

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran..................................................................... 33

B. Kerangka Konsep................................................................... 34

C. Variabel Penelitian................................................................. 34

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif........................... 35

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian....................................................................... 36

B. Tempat dan waktu penelitian .................................................... 36

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 36

D. Jenis dan Cara Pengambilan Data.......................................... 37

E. Instrument penelitian............................................................. 38

F. Pengolahan Data.................................................................... 39

Page 10: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

x

G. Analisa Data........................................................................... 39

H. Etika penelitian...................................................................... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...................................................................... 41

B. Pembahasan.................................................................................. 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................ 55

B. Saran...................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Penderita Gastritis di Puskesmas Poasia

Kota Kendari

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Gastritis di Puskesmas

Poasia Kota Kendari

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Pendidikan Penderita Gastritis di Puskesmas

Poasia Kota Kendari

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Responden Penderita Gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel 5.5 Distribusi pola makan dari pada pasien gastritis di Puskesmas Poasia

Kota Kendari

Tabel 5.6 Distribusi pola makan dari segi frekuensi makan pada pasien

Gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel.5.7 Distribusi frekuensi pola makan dari segi jenis makanan yang

dikonsumsi oleh pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Hal

44

45

45

46

47

47

48

Page 12: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Lembar Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Surat Pernyataan Menjadi Persetujuan Menjadi

Responden

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengantar Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 Surat Pengantar Izin Penelitian Dari Jurusan

Keperawatan Ke Badan Pengembangan Dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Poltekkes Kendari.

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Poltekkes Ke

Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi

Sulawesi Tenggara

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian Dan

Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penellitian

Lampiran 9 Tabulasi Data Hasil Penelitian

Lampiran 10 Master Tabel Penelitian

Page 13: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang

dapat merangsang peningkatan asam lambung, seperti : asinan, cuka, sambal,

serta kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah

penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang

bebas hingga berdampak pada kesehatan tubuh (Mustakim, 2009).

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan

mukosa lambung, yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau local (Sylvia,

2005). Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat

akut, kronis difus, atau local dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak

enak pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah, 2010)

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis adalah

infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang nyeri secara terus-menerus,

konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stres fisik, kelainan

sistem kekebalan tubuh, radiasi dan kemoterapi, serta penyakit reflux. Selain

beberapa penyebab tersebut, gastritis dapat disebabkan oleh makanan. Selain

karena terlambat makan ataupun stres, yang juga turut mempengaruhi

naiknya kadar asam lambung adalah jenis makanan yang masuk ke dalamnya.

(Putra, 2013)

Manifestasi klinis dari gastritis yaitu anoreksia, rasa penuh, nyeri pada

epigastrium, mual dan muntah, sendawa, dan hematemesis. Sedangkan

dampak atau komplikasi yang dapat timbul pada gastritis akut yaitu

Page 14: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

2

hematemesis atau melena, dan pada gastritis kronis yaitu terjadinya

perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia karena

gangguan absorpsi vitamin B12 (anemia pernisiosa) (Suratun & Lusianah,

2010)

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukan bahwa kejadian

gastritis berkaitan dengan pola makan. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Ratna Yunita dengan judul Hubungan Antara Karakteristik Responden,

Kebiasaan Makan Dan Minum Serta Pemakaian NSAID (Non Steroid Anti

Inflamation Drug) Dengan Terjadinya Gastritis Pada Mahasiswa Kedokteran

di dapatkan hasil uji statistic P=0,041 (P value <α) yang berarti ada hubungan

antara keteraturan makan dengan kejadian gastritis. Menurut Oktaviani

(2011) yang menemukan hasil P value=0,000 (P <α), yang berarti ada

hubungan antara jenis makanan dengan kejadian gastritis. Sedangkan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryani Hartati dan Eka

Kurnianingsi (2013), hasil analisis bivariat antara kebiasaan makan yang

dimakan ada hubungannya dengan kejadian gastritis.

Badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun 2012, insiden gastritis

di dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden

terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk

setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi

pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi

dibandingkan populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimtomatik.

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, gastritis

merupakan peringkat ke lima dari 10 besar penyakit terbanyak pasien rawat

Page 15: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

3

inap yaitu 24,716 kasus dan peringkat ke enam dari 10 besar penyakit

terbanyak rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia yaitu 88,599 kasus.

Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup

tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh

Departemen Kesehatan RI dan angka kejadian gastritis tertinggi mencapai

91,6% yaitu di kota Medan, lalu di beberapa kota lainnya seperti Surabaya

31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,35%,

Aceh 31,2% (Depkes, Profil Kesehatan Republik Indonesia, 2012)

Berdasarkan data awal yang diperoleh pada tanggal 21 Maret 2017,

Kasus gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari 3 tahun terakhir

menduduki peringkat ketiga teratas dari 10 kasus penyakit tertinggi di

Puskesmas Poasia selama tahun 2014, 2015, dan 2016. Tahun 2014 angka

kejadian gastritis mencapai 2177, tahun 2015 kasus gastritis mencapai angka

2507 kasus, sedangkan pada tahun 2016 angka kejadian gastritis mencapai

2177 kasus dengan rata-rata 181 kasus setiap bulan. Tahun 2017 dari bulan

Januari hingga Februari mencapai 195 kasus (Profil Puskesmas Poasia,

2016).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dipaparkan diatas

sebelumnya maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Identifikasi Pola

Makan Pada Pasien Gastritis Di Puskesmas Poasia”

Page 16: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

4

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Identifikasi Pola Makan Pada Pasien

Gastritis Di Puskesmas Poasia Kota Kendari”.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui Identifikasi Pola Makan Pada Pasien Gastritis Di

Puskesmas Poasia Kota Kendari.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran pola makan dari segi frekuensi makan pada

penderita gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

b. Mengetahui gambaran pola makan dari segi jenis makanan pada

penderita gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Meningkatkan pengetahuan tentang penelitian secara umum (teoritis) dan

menambah pengetahuan tentang pola makan pada pasien gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari.

2. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan pertimbangan pentingnya penyuluhan tentang hubungan

yang kuat anatara pola makan dengan kejadian gastritis untuk mencegah

terjadinya penyakit gastritis pada pasien di Puskesmas Poasia Kota

Kendari.

Page 17: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

5

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian selanjutnya

dan mengembangkan variabel lain dalam penelitian khususnya tentang

pola makan pada pasien gastitis.

4. Bagi Institusi

Sebagai informasi untuk peneliti berikutnya yang akan meneliti tentang

penyakit gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

Page 18: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Gasritis

1. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan berurutan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh. Makanan dalam arti

“Biologis” adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam

metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau

memperoleh tenaga (Energi) bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam

metabolisme, maka makanan itu harus ke dalam sel (Irianto, 2005). Fungsi

utama system pencernaan adalah menyediakan zat nutrisi yang sudah

dicerna secara berkesinambungan untuk didistribusikan kedalam sel

melalui sirkulasi dengan unsur – unsur air, elektrolit, dan zat gizi. Sebelum

zat ini diserap oleh tubuh, makanan harus bergerak sepanjang saluran

pencernaan (syafuddin, 2009)

Proses pencernaan dibagi menjadi dua yaitu :

a. Pencernaan Mekanis

Pencernaan mekanis yaitu proses pengubahan molekul

kompleks menjadi molekul sederhana secara mekanis, misalnya

penghancuran makanan dengan gigi atau oleh otot lambung.

b. Pencernaan Kimiawi

Page 19: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

7

Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan senyawa organik

yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi

molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (Anonim, 2011)

Saluran pencernaan pada manusia dimulai dari rongga mulut dan

diakhiri oleh anus ( lubang pelepasan ). Adapun alat – alat dari system

pencernaan yaitu terdiri dari :

1) Rongga Mulut

Rongga mulut dibagian depan dibatasi oleh bibir, dibagian

belakang oleh dinding faring posterior, dibagian lateral selaput

lendir bukalis dan tonsil, dibagian atas palatum durum dan palatum

molle dan dibagian bawah oleh dasar mulut. Didalam rongga mulut

terdapat gigi, lidah dan kelenjar pencernaan yaitu berupa kelenjar

ludah. Gigi dan lidah berguna untuk memecahkan makanan secara

mekanik. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptyalin yang

mencerna hidrat arang. Rongga mulut ( mouth cavity ) mempunyai

panjang 15 – 20 cm dengan diameter 10 cm. Didalam mulut sudah

mulai terjadi proses penyerapan dengan mekanisme difusi pasif (

transport pasif ) dan transport konvelisif ( pori ). Dalam mulut

terdapat enzim ptyalin, maltase, dan musin. Sekresi air ludah 500 –

1500 ml per hari dengan pH 6,4

2) Faring

Daerah faring merupakan persimpangan dari rongga mulut ke

kerongkongan dan dari rongga hidung ke tenggorok. Pada saat

Page 20: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

8

menelan makanan, maka lubang ke saluran napas ditutup oleh anak

tekak sehingga makanan akan terdorong ke kerongkongan.

3) Esofagus

Esofagus merupakan organ silindris berongga dengan panjang

sekitar 25 cm dan diameter 2 cm. Esofagus terletak posterior

terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap vertebrata, setinggi

C6 menembus diafragma sampai torakal 11. Saluran pencernaan

sesudah mulut adalah kerongkongan ( esophagus ). Esofagus

adalah saluran yang terdapat dibelakang rongga mulut yang

menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Dinding

kerongkongan dibentuk oleh otot – otot melingkar yang bergerak

tanpa kita sadari. Gerakannya disebut gerak peristaltic, yaitu

gerakan otot lingkar yang mengkerut – kerut seperti meremas –

remas sehingga makanan dapat masuk kedalam lambung. Esofagus

mempunyai Ph cairannya 5 – 6, tidak terdapat enzim maupun

absorbs. Getah lambung dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat

pada dinding lambung, dimana dinding lambung menghasilkan

asam lambung berupa asam klorida, pepsinogen, renin lipase

lambung, dan mucin.

4) Lambung ( Ventrikulus )

Lambung atau perut besar merupakan organ yang terletak didalam

rogga perut yaitu terletak disebelah kiri atas, dibawah sekat rongga

dada ( Diafragma ). Lambung merupakan sebuah kantong muskuler

yang letaknya antara esofagus dan usus halus, sebelah kiri abdomen

Page 21: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

9

dan di bagian depan pankreas dan limpa yang dibentuk oleh otot

polos yang tersusun secara memanjang. Lambung merupakan

saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan peristaltic,

terutama didareah epigaster. Variasi dari bentuk lambung sesuai

dengan jumlah makanan yang masuk, adanya gelombang peristaltic

tekanan organ lain dan postur tubuh. Lambung disebut juga gaster

yang panjangnya 20 cm dengan diameter 15 cm dan pHnya 1 – 3,5.

Cairan lambung yang disekresi sekitar 2000 – 3000 ml/hari.

Kapasitas lambung kira – kira 1,2 liter dan bila kosong 100 liter.

5) Usus halus ( Intestinum minor )

Usus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan

yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum,

panjangnya sekitar 6 meter dan merupakan saluran pencernaan

yang paling panjang. Usus halus merupakan kelanjutan dari saluran

pencernaan setelah lambung. Bentuk dan susunannya berupa pipa

kecil yang berkelok – kelok didalam rongga perut diantara usus

besar dan dibawah lambung. Makanan dapat masuk karena adanya

gerakan yang memberikan permukaan yang lebih luas. Banyaknya

jonjot – jonjot pada tempat absorbsi memperluas permukaannya.

Usus halus terdiri dari usus dua belas jari ( duodenum ) panjangnya

sekitar 25 cm dengan diameter 5 cm dan pHnya 6,5 – 7,6, usus

kosong ( jejunum ) panjangnya 300 cm diameter 5 cm dengan pH

6,3 – 7,3, usus penyerapan ( ileum ) panjangnya 300 cm diameter

2,5 – 5 cm dengan pH 6,3 – 7,3. Usus halus sebagai sistem

Page 22: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

10

pencernaan secara enzimatis menghasilkan enzim – enzim yang

diantaranya erepsin, maltase, sukrosa, dan laktase.

6) Usus besar ( Intestinum mayor )

Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus

berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjang 1,5 –

1,7 meter dan penampang 5 – 6 cm. Usus besar merupakan lanjutan

dari usus halus yang tersusun seperti huruf U terbalik dan

mengelilingi usus halus dari valvula ileoskalis sampai keanus. Usus

besar terdiri dari 3 bagian yaitu cecum, colon, dan rektum. Lapisan

– lapisan usus besar terbagi atas beberapa kolon yaitu asendens,

transversum, desendens, dan sigmoid.

7) Rektum

Rektum terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan

intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di

depan os sakrum dan os koksigis. Rektum panjangnya 15 – 19 cm,

diameter 2,5 cm dengan pH 7,5 – 8,0

8) Anus

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan

rektum dengan bagian luar atau sebagai tempa keluarnya feses

(Anonim,2013).

2. Definisi Gasritis

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.

Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung

sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab

Page 23: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

11

terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan

merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2012)

Menurut Hirlan dalam (Suyono, 2008) gastritis merupakan proses

inflamasi pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang

berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri

atau bahan iritan lain. Secara histopatologi dapat dibuktikan adanya

infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. Sedangkan menurut Suratun

(2010), gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

Gastritis atau yang secara umum dikenal dengan istilah sakit “mag”

atau sakit ulu hati ialah suatu peradangan mukosa lambung paling sering

diakibatkan ketidakaturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat

atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab

lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Yuliarti,

2009)

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa gastritis

adalah suatu peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang

disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakaturan dalam pola

makan, misalnya terlambat makan, makan terlalu banyak, cepat, makan

makanan yang terlalu berbumbu dan pedas. Hal tersebut dapat

menyebabkan terjadiya gastritis.

Page 24: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

12

3. Klasifikasi Gastritis

Menurut Mustakim (2009), gastritis dibagi 2 yaitu :

a. Gastritis Akut

Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan dan

dapat disembuhkan atau sembuh sendiri merupakan respon mukosa

lambung terhadap berbagai iritan lokal. Endotoksin, bakteri, alkohol,

kafein, dan aspirin merupakan agen-agen penyebab yang sering, obat-

obatan lain seperti NSAID juga terlibat. Beberapa makanan berbumbu

termasuk cuka, lada, atau mustard dapat menyebabkan gejala yang

mengarah pada gastritis.

b. Gastritis Kronik

Gastritis kronik ditandai oleh atropi progresif epitel kelenjar

disertai dengan kehilangan sel pametel dan cref cell. Gastritis kronis

diduga merupakan predisposisi timbulnya tukak lambung akut

karsinoma. Insiden kanker lambung khususnya tinggi pada anemia

pernisiosa.

Sedangkan menurut (Suratun & Lusianah, 2010), klasifikasi

gastritis terbagi 2 yaitu :

a. Gastritis akut, merupakan peradangan pada mukosa lambung yang

menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung dan setelah

terpapar pada zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung.

b. Gastritis kronik, merupakan gastritis yang terkait dengan atropi

mukosa gastrik sehingga produksi HCl menurun dan menimbulkan

Page 25: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

13

kondisi achlorhidria dan ulserasi peptic. Gastritis kronik dapat

diklasifikasikan pada tipe A dan Tipe B.

1) Tipe A merupakan gastritis autoimun. Adanya antibody

terhadap sel parietal menimbulkan reaksi peradangan yang

pada akhirnya dapat menimbulkan atropi mukosa lambung.

Pada 95% pasien dengan anemia pernisiosa dan 60% pasien

dengan gastitis atropi kronik memilki antibody terhadap sel

parietal. Biasanya kondisi ini merupakan tendensi terjadinya

Ca lambung pada fundus atau korpus.

2) Tipe B merupakan gastritis yang terjadi akibat infeksi oleh

helicobacter phyori. Terdapat inflamasi yag difuse pada

lapisan mukosa sampai muscularis, sehingga sering

menyebabkan perdarahan dan erosi. Sering mengenai antrum.

4. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis bervariasi mulai dari keluhan ringan hingga

muncul perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien

tidak menimbulkan gejala yang khas . manifestasi gastritis akut dan kronik

hampir sama, seperti dibawah ini :

a. Anoreksia

b. Rasa penuh

c. Nyeri pada epigastrium

d. Mual dan muntah

e. Sendawa

f. Hematemesis (Suratun & Lusianah, 2010)

Page 26: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

14

5. Penyebab Gastritis

Menurut (Potter, 2008), terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh

pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis

dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam

lambung meningkat.

Menurut Suratun & lusiana, (2010), penyebab gastritis yaitu :

a. Konsumsi obat-obatan kimia (asetaminofen/aspirin, steroid

kortikosteroid), digitalis. Asetaminofen dan kortikosteroid dapat

mengakibatkan iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (Non Steroid

Anti Inflamasi Drugs) dan kortikosteroid menghambat sintesis

prostaglandin sehingga sekresi HCL meningkat dan menyebabkan

suasana lambung menjadi sangat asam sehingga menimbulkan iritasi

mukosa lambung.

b. Konsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan mukosa

lambung.

c. Terapi radiasi, refluk empedu, zat-zat korosif (cuka, lada)

menyebabkan kerusakan mukosa lambung dan menimbulkan edema

dan perdarahan.

d. Kondisi yang stressful (trauma, luka bakar, kemoterapi dan kerusakan

susunan saraf pusat) merangsang peningkatan prouksi HCL lambung.

e. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschericia coli,

salmonella dan lain-lain.

Page 27: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

15

6. Patofisiologi

Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya

bersifat jinak dan merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai

iritan local. Patofisiologi terjadinya gastritis dan tukak peptic ialah bila

terdapat ketidakseimbangan factor penyerang (ofensif) dan factor

pertahanan (defensive) pada mukosa gastroduodenal, yakni peningkatan

factor ofensif dan atau penurunan kapasitas defensive mukosa. Factor

ofensif tersebut meliputi asam lambung, pepsin, asam empedu, enzim

pancreas, infeksi Helicobacter pylori yang bersifat gram-negatif, OAINS,

alcohol dan radikal bebas. Sedangkan system pertahanan atau factor

defensive mukosa gastroduodenal terdiri dari tiga lapis yakni elemen

preepitelial, epithelial, dan subepitelial ( Pangestu, 2003).

Elemen preepitelial sebagai lapis pertahanan pertama adalah berupa

lapisan mucus bicarbonate yang merupakan penghalang fisikokimiawi

terdapat berbagai bahan kimia termasuk ionhidrogen (Kuma,2005).

Obat-obatan, alkohol, garam empedu, zat iritan lainnya dpat

merusak mukosa lambung (gastritis erosive). Mukosa lambung berperan

penting dalam melindungi lambung dalam autodigesti oleh HCl dan

pepsin. Bila mukosa lambung rusak maka terjadi difusi HCl ke mukosa

dan HCl akan merusak mukosa. Kehadiran HCl dimukosa lambung

menstimulasi perubahahan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin

merangsang pelepasan histamine dari sel mast. Histamine akan

menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga terjadi

perpindahan cairan dari intrasel ke ekstrasel dan menyebabkan edema dan

Page 28: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

16

kerusakan kapiler sehingga timbul perdarahan pada lambung. Biasanya

lambung dapat melakukan regenerasi mukosa oleh karena itu gangguan

tersebut menghilang dengan sendirinya.

Namun bila lambung sering terpapar dengan zat iritan maka

inflamasi akan terjadi terus-menerus. Jaringan yang meradang akan di isi

oleh jaringan fibrin sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan

terjadi atropi sel mukosa lambung. Faktor intrinsik yang dihasilkan oleh

sel mukosa lambung akan menurun atau hilang sehingga cobalamin

(vitamin B12 ) tidak dapat diserap di usus halus. Sementara vitamin B12 ini

berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel darah merah. Pada

akhirnya klien gastritis dapat mengalami anemia. Selain itu dinding

lambung menipis rentan terhadap perforasi lambung dan perdarahan.

a. Gastritis Akut

Gastritis Akut Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena

stress, zat kimia obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas

maupun asam. Pada pasien yang mengalami strees akan terjadi

perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan

meningkatkan produksi asam klorida (HCl) didalam lambung akan

menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun

makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner,

yang berfungsi untuk menghasilkan mukus mengurangi produksinya.

Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung

agar tidak ikut tercerna respon mukosa lambung karena penurunan

sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilitasi sel mukosa gaster.

Page 29: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

17

Lapisan mukosa gaster terdapat enzim yang memproduksi asam

klorida atau HCl, terutama daerah fundus.Vasodilitasi mukosa gaster

akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat

menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena

kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat

penurunan sekresi mukus dapat berupa pengelupasan. Pengelupasan

sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi memicu timbulnya

pendarahan. Pendarahan yang terjadi dapat mengancam hidup

penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi,

sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah pendarahan

(Price & Wilson, 2006)

b. Gastritis Kronis

Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery

pylory ( H. pylory ). Gastritis Kronis dapat diklasifikasikan sebagai

tipe A / tipe B, tipe A ( sering disebut sebagai gastritis autoimun )

diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atrofi dan

infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun

seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari

lambung. Tipe B ( kadang disebut sebagai gastritis ) mempengaruhi

antrum dan pylorus ( ujung bawah lambung dekat duodenum ) ini

dihubungkan dengan bakteri Pylory. Faktor diet seperti minum panas

atau pedas, penggunaan atau obat-obatan dan alkohol, merokok, atau

Page 30: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

18

refluks isi usus ke dalam lambung (Smeltzer, Suzanne, Bare, &

Brenda, 2002)

7. Pemeriksaan Diagnostik

a. Darah lengkap bertujuan untuk mengetahui adanya anemia

b. Pemeriksaan serum vitamin B12 bertujuan untuk mengetahui adanya

defisiensi B12.

c. Analisa feses bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.

d. Analisa gaster bertujuan untuk mengetahui kandungan HCl lambung.

Achlorhidra menunjukan adanya gastritis atropi.

e. Tes antibody serum. Bertujuan untuk mengetahui adanya anti body sel

parietal dan factor intrinsic lambung terhadap helicobacter pylori.

f. Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila ada

kecurigaan berkembangnya ulkus peptikum.

g. Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.

8. Pentalaksanaan Gastritis

a. Penatalaksanaan Medik

Pada klien yang mengalami mual dan muntah anjurkan pasien

untuk bedrest, status NPO (Nothing Peroral), pemberian antiemetic

dan pasang infuse ntuk mempertahankan cairan tubuh klien. Pasien

biasanya sembuh spontan dalam beberapa hari. Bila muntah berlanjut

perlu dipertimbangkan pemasangan NGT (Naso Gastric Tube).

Antasida diberikan untuk mengatasi perasaan begah (penuh) dan tidak

enak di abdomen dan menetralisir asam lambung dengan peningkatan

pH lambung sekitar 6. Antagonis H2 (seperti rantin atau ranitidine,

Page 31: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

19

simetidin) dan inhibitor pompa proton (seperti omeprazol atau

lansoprazole) mampu menurunkan sekresi asam lambung. Antibiotik

diberikan bila dicurigai adanya infeksi oleh helicobacter pylori.

Kombinasi dua atau tiga antibiotic dapat diberikan untuk

mengeradikasi helicobacter pylori (seperti clarithromycin dan

amoksisilin). Bila telah terjadi perdarahan akibat erosi mukosa

lambung maka perlu dilakukan transfuse darah untuk mengganti

cairan yang keluar dari tubuh dan dilakukan lavage (bilas) lambung.

Bila tidak dapat dikoreksi maka pembedahan gastritis adalah

gastrectomi parsial, vagotomi atau pyloroplasti. Injeksi intravena

cobalamin dilakukan bila terdapat anemia pernisiosa. (Suratun &

Lusianah, 2010)

Sedangkan menurut (Suyono, 2008), penatalaksanaan medikal

untuk gastritis akut adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet

lambung dengan porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk

mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis reseptor H2

inhibition pompa proton, antikolinergik, dan antasida juga ditujukan

sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.

b. Penatalaksanaan Keperawatan

Menurut (Suratun & Lusianah, 2010), Focus intervensi

keperawatan adalah bagaimana mengevaluasi dan mengeliminasi

factor penyebab gastritis antara lain anjurkan klien untuk tidak

mengkonsumsi alkohol, kafein, teh panas, atau zat iritan bagi lambung

Page 32: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

20

serta merubah gaya hidup dengan pola hidup sehat dan

meminimalisasi stress.

B. Tinjauan Tentang Pola Makan

1. Pengertian

Pola makan adalah gambaran mengenai macam, jumlah, dan

komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang yang

merupakan ciri khas dari suatu kelompok tertentu (Hartono,2000).

Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam

hubungan dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan

: makanan pokok, sumber protein, sayur, buah dan berdasarkan frekuensi :

harian, mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal

pemilihan makanan dan waktu makan manusia dipengaruhi oleh usia,

selera pribadi, kebiasaan, budaya, dan social ekonomi (Almatsier, 2002).

Pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau

sekelompok orang dalam memilih, menggunakan bahan makanan dalam

konsumsi pangan setiap hari yang meliputi frekuensi makan, porsi makan,

dan jenis makan yang berdasarkan factor-faktor social, budaya dimana

mereka hidup (Hudha, 2006 ).

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah

dan jenis makanan seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

mencegah atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI,2009).

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat

mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan

kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi

Page 33: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

21

tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan

terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM)

terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah

konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan

kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sngat penting untuk

petumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-

anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan

normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,

produktifitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan

kematian (Depkes, Pedoman Gizi Seimbang, 2014). Nutrisi sangat

berguna untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Selain karena

factor kekurangan nutrisi, akhir-akhir ini juga muncul penyakit akibat

salah pola makan seperti kelebihan makan atau makan makanan yang

kurang seimbang. Bahkan, kematian akibat penyakit yang timbul karena

pola makan yang salah/tidak sehat belakangan ini cenderung meningkat.

Penyakit akibat pola makan yang kurang sehat tersebut diantaranya

diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit arteri

koroner, sirhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler.

Untuk menghindari penyakit-penyakit akibat pola makan yang

kurang sehat, diperlukan suatu pedoman bagi individu, keluarga dan

masyarakat, tentang pola makan yang sehat. Seperti dijelaskan

sebelumnyaa, bahwa pola makan itu dibentuk sejak masa kanan-kanak

yang akan terbawa hingga dewasa. Oleh karena itu, membentuk pola

Page 34: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

22

makan yang baik harus mengetahui bagaimana kebiasaan dan karakteristik

anaknya. (Dirjen Binkesmas RI (1997)).

Pola makan terdiri :

a. Frekuensi Makan

Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang melakukan

kegiatan makan dalam sehari baik makanan utama maupun makanan

selingan. Menurut Suhardjo (2002) dalam hudha (2006) frekuensi

makan dikatakan baik bila frekuensi makan setiap harinya 3 kali

makanan utama atau 2 kali makanan utama dengan 1 kali makanan

selingan, dan dinilai kurang bila makan setiap harinya kurang dari 2

kali.

Pada umumnya setiap orang melakukan makanan utama 3 kali

yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam atau sore. Ketiga

waktu makan tersebut yang paling penting adalah makan pagi, sebab

dapat membekali tubuh dengan berbagai zat makanan terutama kalori

dan protein berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja.

Makan siang diperlukan setiap orang, karena sejak pagi merasa

lelah akibat melakukan aktivitas. Disamping makanan utama yang

dilakukan 3 kali biasanya dalam sehari makanan selingan dilakukan

sekali atau dua kali diantara waktu makan guna menaggulangi rasa

lapar, sebab jarak waktu makan yang lama. Pola makan yang tidak

normal dapat diidentifikasi kembali menjadi 2, yakni Majalahnh

(2009) :

Page 35: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

23

1) Makan dalam jumlah sangat banyak (inge eating disorder) mirip

dengan bulimia nervosa dimana orang makan dalam jumlah

sangat banyak, tetapi tidak diikuti dalam memuntahkan kembali

apa yang telah dimakan. Akibatnya didalam tubuh terjadi

penumpukan kalori.

2) Makan di malam hari (night-eating syndrome), kurang nafsu

makan di pagi hari digantikan dengan makan berlebihan, agitasi

dan insomnia di malam harinya.

Menurut Suparyanto (2012) dalam Wahyu (2015), bila

seseorang terlambat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung

yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat

mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di

sekitar epigastrium. Kebiasaan makan tidak teratur ini akan

membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu

berlangsung lama, produksi asam lambung akan berlebihan

sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan

dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut dapat

menyebabkan rasa perih dan mual.

b. Jenis Makanan

Jenis makanan yang dikonsumsi dapat dikelompokan menjadi 2

yaitu makanan utama dan makanan selingan. Makanan utama adalah

makanan yang dikonsumsi seseorang berupa makan pagi, makan

siang, dan makan malam yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk,

sayur, buah, dan minuman.

Page 36: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

24

Makanan pokok adalah makanan yang dianggap memegang

peranan penting dalam susunan hidangan. Pada umumnya makanan

pokok berfungsi sebagai sumber energy (kalori) dalam tubuh dan

memberi rasa kenyang (Sediaoetama, 2004). Makanan pokok yang

biasa dikonsumsi yaitu nasi, roti, dan mie atau bihun.

Menurut (Angkow, Robot, & Onibala, 2014) jenis makanan

sangat berperan dalam pengosongan lambung. Makanan yang

berjumlah banyak akan menghasilkan kimus dalam jumlah banyak

pula. Kimus yang terlalu banyak di duodenum akan memperlambat

proses pengosongan lambung. Makanan yang mengandung

karbohidrat meninggalkan lambung dalam beberapa jam (Sherwood

dalam (Angkow, Robot, & Onibala, 2014)). Dalam masalah ini yang

paling penting adalah memberikan health education terhadap pasien

gastritis untuk menghindari makanan yang dapat merangsang atau

mengiritasi lambung seperti makanan pedas, makanan berbumbu

seperti cuka dan makanan yang mengandung tajam, makanan asam,

dan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan mengkonsumsi

buah dan sayur yang rendah serat serta pola makan yang tepat baik

dari segi jenis, jumlah, dan jadwal/keteraturan makan.

c. Porsi Makan

Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran maupun takaran

makanan yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Jumlah (porsi)

makanan sesuai dengan anjuran makanan bagi remaja menurut

Sediaotema (2004) dalam Hudha (2006). Jumlah (porsi) standar bagi

Page 37: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

25

remaja antara lain : makanan pokok berupa nasi, roti tawar, dan mie

instan. Jumlah atau porsi makanan pokok antara lain : nasi 100 gram,

roti tawar 50 gram, mie instan untuk ukuran besar 100 gram dan

ukuran kecil 60 gram. Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk

nabati dan lauk hewani, jumlah atau porsi makanan antara lain :

daging 50 gr, ikan 50 gr, tempe 50 gr (dua potong), tahu 100 gr (dua

potong). Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, jumlah atau porsi sayuran dari berbagai jenis makanan

sayuran antara lain : sayur 100 gr. Buah merupakan suatu hidangan

yang disajikan setelah makanan utama berfungsi sebagai pencuci

mulut. Jumlah porsi buah ukuran 100gr, ukuran potongan 75 gr.

2. Factor Yang Mempengaruhi Pola Makan

Perawat perlu mengkaji beberapa factor yang mempengaruhi pola

makan pasien antara lain factor budaya, agama/kepercayaan, status

ekonomi, personal preference, dan kesehatan (Depkes RI, 2009).

Menurut Febrida 2013 dalam Wahyu 2015 jenis pekerjaan

menentukan makanan apa yang dikonsumsi, beban kerja berlebih

mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap pekerja, karena itu

kebutuhan akan zat gizi seorang tenaga kerja, harus sesuai dengan berat

ringannya beban kerja yang diterimanya, seperi beban kerja berlebih,

akan membutuhkan sumber energi yang lebih banyak.

Salah satu faktor lain yang mempengaruhi pola makan adalah jenis

kelamin. Wanita lebih banyak terkena penyakit gastritis karena wanita

sering diet terlalu ketat, karena takut gemuk, makan tidak beraturan,

Page 38: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

26

disamping itu wanita lebih emosional (Ronal H. 1996 dalam Murjayanah

2010). Hal ini sependapat dengan teori yang menyatakan bahwa jumlah

penderita gastritis lebih banyak perempuan dibanding pria khususnya bagi

wanita dengan dewasa muda. Gastritis juga biasa menyerang usia dewasa

muda hingga lanjut usia.(Riyanto, 2008).

3. Makanan Biasa

Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan

agar tetap sehat (Depkes RI, 2009) makanan biasa diberikan pada

penderita yang tidak memerlukan makanan khusus berhubungan dengan

penyakitnya, susunan makanan sama dengan orang sehat. Hanya

dibolehkan makan makanan sama dengan orang sehat. Hanya tidak

diperbolehkan makan makanan yang merangsang yang dapat

menimbulkan gangguan pencernaan, makanan ini cukup protein dan zat

gizi lainnya.

4. Diet Untuk Penderita Gastritis

Berikut adalah tiga tips diet sehat bagi penderita gastritis

a. Makan Teratur

Makan dengan jarak teratur adalah prinsip utama bagi

penderita gastritis. Makanlah dalam porsi kecil setiap 3 jam sekali.

Jangan pernah membiarkan perut terlalu lama kosong. Selain

mengurangi makan, cobalah lebih teratur berolahraga, misalnya jalan

kaki selama 30 menit sehari.

Page 39: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

27

b. Step By Step

Sebaiknya, usaha menurunkan berat badan tidak dilakukan

secara drastis. Capailah berat badan ideal dalam beberapa tahap.

Misalnya, tahap pertama adalah menentukan target penurunan berat

badan sekitar 5-10 % atau 4-9 kg dari berat badan saat ini. Setelah

target pertama tercapai, barulah menentukan target kedua dan

selanjutnya.

c. Perkecil Porsi Makan

Kurangi jumlah makanan hingga 1/3 atau ½ dari porsi yang

biasa anda makan. Sebagai gantinya, makanlah buah-buahan segar

yang tidak asam serta minum susu nonfat tanpa gula atau teh hangat

tanpa gula. Sebagai teman minum teh, anda bisa memilih biskuit

sehat. Selain itu, hindari makanan yang diolah dengan minyak atau

santan kental.

Jika anda dinyatakan positif menderita gastritis, sebaiknya

kenali jenis-jenis makanan yang tidak mengganggu gastritis anda.

Salah satu cara untuk mengurangi kambuhnya gasritis adalah makan

dalam porsi kecil, namun frekuensinya sering. Misalnya, anda sering

mengosumsi makanan ringan tiap 1 atau 2 jam sekali sebelum atau

sesudah makan besar guna menghindari perut dalam keadaan kosong.

C. Tinjauan Tentang Pola Makan Pada Pasien Gastritis

Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan

dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan : makanan

pokok, sumber protein, sayur, buah dan berdasarkan frekuensi : harian,

Page 40: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

28

mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan

makanan dan waktu makan manusia dipengaruhi oleh usia, selera pribadi,

kebiasaan, budaya, dan social ekonomi (Almatsier, 2002)

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan

jenis makanan seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah

atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes, 2014)

Adapun jenis makanan yang dapat menyebabkan terjadinya

kekambuhan gastritis adalah jenis makanan yang berbumbu dan asam seperti

cuka, makanan pedas yang dapat menyebabkan terjadinya pengeluaran asam

lambung secara berlebihan atau mengiritasi lambung dan makanan yang

kurang terjaga kebersihannya sehingga terkontaminasi oleh kuman penyebab

penyakit. Maka dalam pola makan sehari-hari seseorang harus

memperhatikan jenis, jumlah dan keteraturan makan mempertahankan

kesehatan status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit

gastritis.

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis adalah

infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang nyeri secara terus-menerus,

konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokaina, stress fisik,

kelainan system kekebalan tubuh, radiasi dan kemoterapi, serta penyakit bile

refluks. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak

dalam tubuh (Putra, 2013)

Selain beberapa penyebab tersebut, gastritis dapat disebabkan oleh

makanan. Sebagaimana dilansir dalam (Putra, 2013), gangguan pada lambung

sering disebabkan oleh tingginya kadar asam lambung. Selain karena

Page 41: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

29

terlambat makan ataupun stress, yang juga turut mempengaruhi naiknya kadar

asam lambung adalah jenis makanan jenis makanan yang masuk ke dalamnya.

Berikut adalah tujuh jenis makanan yang disarankan oleh keda ahli

otolaringologi tersebut agar dikurangi asupannya.

1. Cokelat

Kandungan kakao, kafeina, dan stimulan lain, seperti theobromine dapat

menyebabkan kadar asam di lambung meningkat. Selain itu, cokelat juga

banyak mengandung lemak. Sementara itu, lemak dapat berpengaruh pada

asam lambung.

2. Minuman bersoda

Minuman yang mengandung soda atau berkarbonasi adalah salah satu

penyebab utama gangguan pada lambung. Pasalnya, minuman jenis ini

sifatnya sangat asam, ditambah dengan efek karbonasi, yang membuat

perut jadi kembung, sehingga membuat kondisi makin tidak nyaman.

3. Makanan yang digoreng

Makanan ini juga bisa berpengaruh pada asam lambung karena memiliki

kadar lemak yang tinggi. Selain itu, hobi makan gorengan kerap

menimbulkan gangguan Heartburn, yaitu rasa nyeri yang terdapat di ulu

hati.

4. Minuman beralkohol

Konsumsi bir, minuman keras, dan anggur dapat berpengaruh terhadap

naiknya asam lambung. Memang, ada beberapa jenis minuman alkohol

yang sifatnya tidak terlalu asam, tetapi para ahli menyatakan bahwa akohol

Page 42: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

30

dapat melemaskan saluran dibagian bawah esophagus dan hal tersebut

dapat menyebabkan naiknya asam lambung.

5. Produk olahan susu yang tinggi lemak

Makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar asam lambung.

Sementara itu, banyak produk olahan susu yang sudah bersifat asam.

6. Daging yang berlemak

Selain kandungan lemaknya tinggi, daging sapi, kambing ataupun domba

dapat bertahan lama dalam perut, sehingga meningkatkan kemungkinan

naiknya asam lambung.

7. Kafeina

Kebiasaan minum kopi yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap

gangguan lambung.

Dalam masalah ini yang paling penting adalah memberikan health

education terhadap pasien gastritis untuk menghindari makanan yang

dapat merangsang atau mengiritasi lambung seperti makanan pedas,

makanan berbumbu tajam, makanan asam, serta pola makan yang tepat

baik dari segi jenis, jumlah, dan jadwal/keteraturan makan. Disamping itu

pula kebersihan makanan harus diperhatikan agar tidak terkontaminasi

oleh Helicobacter Pylori penyebab penyakit.

Pemberian Health education kepada penderita untuk mengenali

secara dini gejala gastritis dan secepatnya berobat ke puskesmas terdekat

bila gejala gastritis itu kambuh adalah salah satu cara yang paling baik

untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah dari penyakit

tersebut.

Page 43: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

31

Selain itu, para penderita gastritis dan radang lambung disarankan

untuk mengkonsumsi makanan yang dapat mengurangi serangan nyeri

lambung, seperti kentang, pisang, brokoli, bubur, serta lainnya namun

dengan memperhatikan kandungan serat pada makanan karena makanan

dengan kadar serat yang tinggi dapat merangsang saluran cerna. Berikut

adalah penjelasan detailnya.

a. Kentang

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang baik dan mampu

memberikan rasa kenyang cukup lama. Mengonsumsi bubur kentang

atau jus kentang yang bersifat basa di pagi hari dapat bermanfaat guna

menetralisasi asam lambung sebelum menyantap makanan lain.

b. Pisang

Pisang mengandung kalium, yang bermanfaat menyeimbangkan pH

(derajat keasaman) didalam lambung. Pisang juga mampu memberi

rasa kenyang, sehingga amat baik dikonsumsi di antara waktu makan.

Selain itu, pisang juga kaya akan potasium, yang mampu

menormalkan peningkatan tekanan darah akibat serangan stres.

c. Brokoli

Brokoli merupakan sumber kalium dan sulfur yang baik. Sulfur

mampu berperan sebagai antioksidan pelindung lapisan dalam kulit

lambung. Brokoli juga kaya akan vitamin C, yang baik untuk

memelihara stamina tubuh. Makanan lain yang mengandung sulfur

adalah bawang merah dan bawang putih.

Page 44: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

32

d. Lidah Buaya

Tanaman yang konon dikenal dengan khasiatnya yang dapat

memanjangkan rambut ini bermanfaat guna meredakan panas dalam

dan mempercepat penyembuhan luka. Kandungan saponin pada lidah

buaya mempunyai kemampuan antiseptic. Sedangkan, kandungan

antrakuinon dan kuinonnya berkhasiat sebagai antibiotik, penghilang

rasa sakit, dan merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Tidak

ketinggalan, kandungan mukopolisakarida di dalam lidah buaya juga

berguna untuk memulihkan radang, termasuk radang saluran

pencernaan dan arthritis.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukan bahwa

kejadian gastritis berkaitan dengan pola makan. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Ratna Yunita dengan judul Hubungan Antara

Karakteristik Responden, Kebiasaan Makan Dan Minum Serta

Pemakaian NSAID Dengan Terjadinya Gastritis Pada Mahasiswa

Kedokteran di dapatkan hasil uji statistic P=0,041 (P value <à) yang

berarti ada hubungan antara keteraturan makan dengan kejadian

gastritis. Menurut Oktaviani (2011) yang menemukan hasil P

value=0,000 (P <à), yang berarti ada hubungan antara jenis makanan

dengan kejadian gastritis. Sedangkan Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Suryani Hartati dan Eka Kurnianingsi (2013), hasil

analisis bivariat antara kebiasaan makan yang dimakan ada

hubungannya dengan kejadian gastritis.

Page 45: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

33

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan

dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan : makanan

pokok, sumber protein, sayur, buah dan berdasarkan frekuensi : harian,

mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan

makanan dan waktu makan manusia dipengaruhi oleh usia, selera pribadi,

kebiasaan, budaya, dan social ekonomi (Almatsier, 2002)

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan

jenis makanan seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah

atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes, Pedoman Gizi Seimbang,

2014)

Pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang

peningkatan asam lambung, seperti : asinan, cuka, sambal, serta kebiasaan

merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah penderita gastritis.

Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga

berdampak pada kesehatan tubuh (Mustakim, 2009).

Terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik

dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan, sehingga

lambung menjaadi sensitif bila asam lambung meningkat (Potter, 2008).

Page 46: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

34

B. Kerangka Konsep

Variable independent variable Dependent

Pola makan

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian terdiri dari dua variabel :

1. Variabel independent ( variabel bebas ) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel dependent ( variabel terikat ) yang mana dalam

penelitian ini variabel independent adalah pola makan yang meliputi

frekuensi makan dan jenis makanan.

2. Variabel dependent ( variabel terikat ) variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independent, yang mana variabel dependent dalam penelitian ini

adalah kejadian Gastritis.

Frekuensi makan

Jenis makan

Porsi makan

Kejadian Gastritis

Page 47: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

35

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Pasien gastritis dalam penelitian ini meliputi pasien rawat jalan dan rawat

inap di Puskesmas Poasia Tahun 2017 yang telah di diagnosa gastritis oleh

dokter.

2. Pola makan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah frekuensi makan

dan jenis makan yang dikonsumsi oleh penderita gastritis.

Kriteria objektif

Tidak Beresiko : Jika jawaban responden >50%

Beresiko : Jika jawaban responden ≤50%

3. Frekuensi makan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu frekuensi

makan utama yang seimbang sebanyak 2-3 kali sehari dan makanan

selingan 1 kali sehari.

Kriteria Objektif

Tidak berisiko : Jika jawaban responden > 50%

Berisiko : Jika jawaban responden < 50%.

4. Jenis makanan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jenis makanan

yang dikonsumsi oleh penderita gastritis yaitu mudah dicerna (lembek),

tidak bergas, tidak berlemak, tidak pedas, dan rendah serat.

Kriteria Objektif

Tidak berisiko : Jika jawaban responden > 50%

Berisiko : Jika jawaban responden < 50%

Page 48: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

36

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dengan pendekatan survei.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Juni – 13 Juli 2017

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikonto,

2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah penderita gastritis

di Puskesmas Poasia dari bulan Januari – Februari tahun 2017 sebanyak

195 kasus.

2. Sampel

Tehnik pengambilan/penentuan sampel yaitu accidental Sampling

yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakana sebagai sampel, bila dipandang orang

yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka

sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian

berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau

Page 49: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

37

20-25% atau lebih. Sehingga dapat di ambil sampel sebesar 25% dengan

perhitungan :

= 25% x jumlah populasi

=

x 195 kasus

= 48,75 atau 49 kasus.

Kriteria inklusi subjek penelitian :

a) Orang dengan diagnosa medis gastritis

b) Orang dengan umur 18 tahun ke atas.

D. Jenis dan Cara Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer meliputi :

Data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan

lembar kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti yaitu data pola

makan meliputi frekuensi makan dan jenis makanan.

b. Data Sekunder

Data sekunder meliputi rekam medik di Puskesmas Poasia Kota

Kendari berupa buku registrasi pasien untuk mengumpulkan data

tentang diagnosis pasien gastritis yang diperoleh dari Puskesmas

Poasia.

2. Cara Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui lembar kuesioner, yang terdiri atas 3

lampiran yaitu lembar permohonan, persetujuan dan kuesioner yang

terdiri atas 10 pertanyaan yang akan diisi oleh responden berdasarkan

Page 50: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

38

hubungan frekuensi makan dan jenis makan dengan kejadian gastritis. Di

Puskesmas Poasia.

E. Instrument penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar kuesioner

atau angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada

kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Instrumen pengumpulan data

terdiri dari 2 bagian :

1. Data demografi

Identitas meliputi tanggal pengisian, nama inisial, usia, dan jenis

kelamin.

2. Kuesioner pola makan

Bagian kedua kuesioner untuk mengetahui frekuensi makan dan

jenis makanan. Untuk mengukur frekuensi makan dan Jenis makanan

makan menggunakan skala Gutman dengan pembobotan jika pertanyaan

positif, maka untuk jawaban “ya” diberi skor 1 dan “tidak” diberi skor 0.

Sedangkan jika pertanyaan negataif, untuk jawaban “ya” diberi skor 0

dan “tidak” diberi skor 1. Adapun pertanyaan positif dalam dalam

penelitian ini untuk variabel frekuensi makan yaitu pertanyaan nomor 1,

2, dan 3 sedangkan pertanyaan positif variabel jenis makanan adalah

nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Adapun pertanyaan negatif dalam penelitian ini

untuk variabel frekuensi makan adalah nomor 4 dan 5, sedangkan pada

variabel jenis makanan tidak memiliki pertanyaan negatif.

Page 51: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

39

F. Pengolahan Data

Pengolahan data ini meliputi kegiatan :

a. Editing, adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

disimpulkan.

b. Coding, adalah membuat atau pembuatan kode pada tiap-tiap data yang

termasuk kategori yang sama.

c. Scoring, adalah memberi skor pada data yang telah dikumpulkan.

d. Tabulating, adalah membuat table yang berisikan data yang telah diberi

kode sesuai dengan analisa yang dibutuhkan.

G. Analisa Data

Data yang ada setelah dilakukan proses pengolahan setelah itu

dilakukan tehnik analisa data. Analisa data yang digunakan adalah uji statistic

dengan melalui analisis univariat. Analisa data yang dilakukan pada setiap

variabel hasil penelitian, (Notoatmodjo, 2010)

Variabel yang ada dalam penelitian ini disusun secara deskriptif

dengan tabel distribusi pola makan. Tabel distribusi dan frekuensi pola

makan memuat pola makan responden meliputi frekuensi makan dan jenis

makanan pada penderita gastritis dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Fr = Persentase Hasil Yang dicapai (frekuensi relatif)

F = Frekuensi Kategori Variabel

n = Jumlah Sampel Penelitian,

100% = Konstanta (Nasir, 2005).

Fr =

x 100%

Page 52: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

40

H. Etika penelitian

1. Lembar Persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan ini diberikan kepada kepada responden. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan riset dilakukan serta dampak yang

mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden di

Puskesmas Poasia bersedia untuk diteliti, maka harus menandatangani

lembar persetujuan tersebut. Jika keluarga menolak untuk diteliti maka

penelitian tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

a. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga keharmonisan responden, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan member inisial nama pada masing-masing lembar tersebut.

b. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden diamankan oleh peneliti. Hanya

data-data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai

hasil riset (Nursalam, 2003)

Page 53: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

41

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota Kendari, sekitar 9

KM dari ibukota Provinsi. Sebagian besar wilayah kerja merupakan

dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan sehingga sangat

ideal untuk permukiman. Di bagian utara berbatasan dengan Teluk

Kendari yang sebagian besar berupa hamparan empang. Pada bagian

barat yang mencakup 2 kelurahan (Kelurahan Anduonohu dan

Kelurahan Rahandouna) merupakan daerah dataran yang ideal untuk

pemukiman sehingga sebagian besar penduduk bermukim di kedua

kelurahan ini. Pada bagian timur merupakan daerah perbukitan.

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau

44,75 KM2

atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4

Kelurahan dafinitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna

luas 1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha,

dengan 82 RW/RK dengan jumlah penduduk 28.932 jiwa tahun 2016

serta tingkat kepadatan penduduk 49 orang/m2

atau 490 orang/Km2,

Page 54: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

42

dengan tingkat kepadatan hunian rumah rumah rata-rata 5

orang/rumah.

b. Demogafis

Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati

suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang

kependudukan sangat penting artinya di dalam menghitung sebaran

jumlah penduduk, usia pendduk, pekerjaan, pendapatan dan

pendiidikan. Data ini bisa diperoleh dari laporan penduduk, sensus

penduduk dan survey penduduk. Jumlah penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Poasia pada Tahun 2016 sebanyak 28.932 jiwa tersebar di

4 wilayah kelurahan.

c. Sarana Puskesmas

Puskesmas Poasia dalam melaksanakan kegiatannya baik

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ditunjang oleh:

a. Puskesmas pembantu sebanyak 2 unit terdiri dari:

1) Pustu Anggoeya

2) Pustu Batumarupa

b. Pondok bidan kelurahan sebanyak 4 buah, terdapat di kelurahan:

1) Anduonohu

2) Kelurahan Matabubu

c. Kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit

d. Kendaraan roda 2 sebanyak 14 unit

e. Posyandu aktif sebanyak 16 unit

f. Posyandu Usia Lanjut sebanyak 4 unit

Page 55: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

43

g. Dukun terlatih sebanyak 4 orang

h. Kader posyandu sebanyak 75 orang

i. Toko obat berizin sebanyak 4 buah

j. Apotek sebanyak 1 apotek

Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan dengan

kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan

dengan kapasitas tempat tidur 2 buah dan perawatan umum dengan

kapasitas tempat tidur 15 buah.

Page 56: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

44

2. Karakteristik Responden

a. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur di Puskesmas Poasia

Kota Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Umur Penderita Gastritis

di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No. Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)

1. 18-20 3 6,1

2. 21-25 6 12,2

3. 26-30 2 4,1

4. 31-35 7 14,3

5. 36-40 10 20,4

6. 41-45 4 8,2

7. 46-50 6 12,2

8. 51-55 5 10,2

9. 56-60 2 4,1

10. >60 4 8,2

Jumlah 49 100

Sumber : Data Primer 2017

Persentase di atas menunjukan bahwa persentase terbanyak

yaitu pada umur 36-40 tahun sebanyak 10 responden (20,4%) dan yang

terendah pada golongan umur 26-30 dan 56-60 yaitu masing-masing 2

responden atau 4,1%.

b. Jenis Kelamin

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas

Poasia Kota Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 5.2

berikut ini:

Page 57: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

45

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Gastritis

di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No. Jenis Kelamin Responden Frekuensi %

1. Laki-laki 5 10,2%

2. Perempuan 44 89,8%

Total 49 100%

Sumber : Data Primer 2017

Tabel di atas menunjukan bahwa persentase terbanyak adalah

jenis kelamin perempuan sebanyak 44 responden (89,8%) dan paling

kecil jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (10,2%)

c. Jenis Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan jenis pedidikan di Puskesmas

Poasia Kota Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 5.3

berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Jenis Pendidikan Penderita Gastritis

Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No. Jenis Pendidikan Responden Frekuensi %

1. SD 1 2,04

2. SMP 6 12,24

3. SMA 30 61,22

4. PT 12 24,5

Total 49 100,00

Sumber : Data Primer 2017

Tabel di atas menunjukan presentase terbanyak pada responden

dengan tingkat pendidikan SMA 30 responden (61,22%) dan terendah

pada responden dengan tingkat pendidikan SD 1 responden (2,04 %).

Page 58: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

46

d. Jenis Pekerjaan

Distribusi responden berdasarkan umur di Puskesmas Poasia

Kota Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 5.4 berikut ini:

Tabel. 5.4

Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Penderita Gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari

No. Jenis Pekerjaan Responden Frekuensi %

1. PNS 9 18,36

2. IRT 26 53,06

3. MAHASISWA 7 14,28

4. NELAYAN 1 2,04

5. WIRASWASTA 6 12,24

TOTAL 49 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukan frekuensi pekerjaan

terbanyak yaitu ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 26 responden

(53,06%) dan yang terendah yaitu nelayan 1 responden (2,04%).

3. Analisis distribusi frekuensi dan persentase variabel penelitian

Analisis ini dilakukan untuk melihat secara umum variabel

penelitian dengan mendeskripsikan hasil-hasil penelitian berdasarkan

variabel yang diteliti sebagai berikut:

a. Pola makan

Distribusi frekuensi pola makan pada pasien gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari dapat dilihat dari tabel :

Page 59: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

47

Tabel.5.5

Distribusi pola makan dari pada pasien gastritis di Puskesmas

Poasia Kota Kendari

No. Pola makan Frekuensi %

1. Tidak Berisiko 21 42,9%

2. Berisiko 28 57,1%

Total 49 100%

Sumber : Data Primer 2017

Data diatas menunjukan pola makan yang berisiko lebih tinggi

yaitu sebanyak 28 responden (57,1%), sedangkan yang tidak berisiko

lebih rendah yaituu 21 responden (42,9%)

b. Pola makan dari segi Frekuensi makan

Distribusi frekuensi pola makan dilihat dari segi frekuensi

makan pada pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel.5.6

Distribusi pola makan dari segi frekuensi makan pada pasien

gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No.

Pola makan

(Frekuensi makan)

Frekuensi

%

1. Tidak Berisiko 24 49,0%

2. Berisiko 25 51,0%

Total 49 100%

Sumber : Data Primer 2017

Distribusi frekuensi pola makan dari segi frekuensi makan

pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari yang Berisiko

sebanyak 25 responden (51,0%), sedangkan yang memiliki frekuensi

makan tidak berisiko sebanyak 24 responden (29,0%).

Page 60: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

48

c. Pola Makan dari segi Jenis makanan

Distribusi frekuensi pola makan dilihat dari segi jenis makan

pada pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel.5.7

Distribusi frekuensi pola makan dari segi jenis makanan yang

dikonsumsi oleh pasien gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No. Jenis Makanan Frekuensi %

1. Beresiko 38 77,6%

2. Tidak Beresiko 11 22,4%

Total 49 100%

Sumber : Data Primer 2017

Distribusi frekuensi Jenis makanan yang dikonsumsi pasien

gastritis yang berisiko sebanyak 38 responden (77,6%), dan yang tidak

beresiko sebanyak 11 responden (22,4%).

B. Pembahasan

1. Pola makan

Hasil penelitian tentang identifikasi pola makan pada pasien

gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kota Kendari menunjukan pola

makan yang berisiko lebih tinggi dibandingkan pola makan yang tidak

berisiko yaitu pola makan yang berisiko sebanyak 28 responden

(57,1%), sedangkan yang tidak berisiko sebanyak 21 responden

(42,9%). Hal ini dapat dilihat dari segi frekuensi makan dan jenis

makanan yang dikonsumsi penderita gastritis dan dapat diuraikan

sebagai berikut :

Page 61: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

49

a. Frekuensi makan

Hasil penelitian tentang identifikasi pola makan pada pasien

gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari yaitu dari segi

frekuensi makan yang berisiko sebanyak 25 responden (51,0%),

sedangkan yang memiliki frekuensi makan tidak beresiko sebanyak

24 responden (49,0%).

Data diatas menunjukan 24 responden memiliki frekuensi

makan yang tidak berisiko dimana frekuensi makan responden

yang dimaksudkan yaitu dalam sehari makan minimal 3 kali

makanan pokok sehingga dapat mencegah terjadinya kekambuhan

penyakit gastritis. Hal ini sesuai dengan teori Suhardjo (2002)

dalam Hudha (2006) frekuensi makan dikatakan baik bila frekuensi

makan setiap harinya 3 kali makanan utama atau 2 kali makanan

utama dengan 1 kali makanan selingan, dan dinilai kurang bila

makan setiap harinya kurang dari 2 kali.

Sedangkan 25 responden (51%) lainnya memiliki pola

makan dengan frekuensi makan yang berisiko yang berarti bahwa

sebagian besar responden makan kurang dari 3 kali dalam sehari

dan tidak mengonsumsi cemilan untuk mengisi kekosongan

lambung sebelum mengonsumsi makanan pokok. Terlebih

responden yang makannya tidak teratur sering melupakan sarapan

di pagi hari. Hal ini menunjukan bahwa penderita gastritis belum

menerapkan diet gastritis yang baik dan benar sehingga

menyebabkan kekambuhan penyakit gastritis. Menurut Suparyanto

Page 62: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

50

(2012) dalam Wahyu (2015), bila seseorang terlambat makan

sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin

banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung

serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. Kebiasaan

makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk

beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung

akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada

lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut

dapat menyebabkan rasa perih dan mual.

Hasil penelitian tentang distribusi frekuensi makan pasien

gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari sebanyak 51,0%

memiliki frekuensi makan yang tidak teratur atau berisiko. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara diet gastritis

yang seharusnya dilakukan oleh penderita gastritis dengan

kenyataannya. Hal tersebut dimungkinkan salah satunya karena

faktor beban kerja dari penderita gastritis sendiri, dari hasil

penelitian menunjukan bahwa pekerjaan responden yang terbanyak

adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (53,06%), dapat

diketahui bahwa ibu rumah tangga meskipun pekerjaannya hanya

didalam rumah namun tanggung jawabnya sebenarnya cukup berat,

sejak dari pagi hingga malam mengurus rumah dan anak, karena

pekerjaannya yang berat tersebut maka ibu rumah tangga

kebanyakan melewatkan waktu makannya karena beban kerja yang

Page 63: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

51

cukup banyak dan sedikit waktu untuk beristirahat (Wahyu,

Supono, & Hidayah, 2015)

Menurut Febrida 2013 dalam Wahyu 2015 jenis pekerjaan

menentukan makanan apa yang dikonsumsi, beban kerja berlebih

mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap pekerja, karena itu

kebutuhan akan zat gizi seorang tenaga kerja, harus sesuai dengan

berat ringannya beban kerja yang diterimanya, seperi beban kerja

berlebih, akan membutuhkan sumber energi yang lebih banyak.

Jika ditinjau dari karakteristik responden menurut jenis

kelamin, penderita gastritis lebih banyak menyerang perempuan

dibandingkan laki-laki, yaitu 44 responden dari total 49 responden

adalah wanita. Hal ini sependapat dengan teori Ronal H. (1996)

dalam Murjayanah (2010) Salah satu faktor lain yang

mempengaruhi pola makan adalah jenis kelamin. Wanita lebih

banyak terkena penyakit gastritis karena wanita sering diet terlalu

ketat, karena takut gemuk, makan tidak beraturan, disamping itu

wanita lebih emosional. Riyanto (2008) juga menyatakan bahwa

jumlah penderita gastritis lebih banyak perempuan dibanding pria

khususnya bagi wanita dengan dewasa muda hingga lanjut usia.

b. Jenis makanan

Berdasarkan hasil penelitian pada pasien gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari, seluruh responden mengonsumsi

jenis makanan yang bervariasi. Dari tabel distribusi frekuensi jenis

makanan yang dikonsumsi penderita gastritis sebanyak 38

Page 64: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

52

responden (77,6%) mengonsumsi jenis makanan yang beresiko

bagi penderita gastritis. Sedangkan sebanyak 11 responden (22,4%)

mengonsumsi makanan yang tidak beresiko bagi penderita/pasien

gastritis.

Data distribusi jenis makanan yang dikonsumsi oleh pasien

gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari sebanyak 18 responden

(36,7%) sering mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak

mengandung gas, artinya sebanyak 31 responden (63,27%) sering

mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gas

seperti alkohol, minuman bersoda, durian, kol, kacang panjang, dan

sebagainya. Sebanyak 9 responden (18,37%) sering mengonsumsi

makanan yang tidak berlemak, artinya sebanyak 40 responden

(81,63%) sering mengkonsumsi makanan berlemak sepeti gorengan

dan mengandung santan. Sebanyak 10 responden (20,41%) sering

mengonsumsi makanan yang tidak pedas pedas, yang berarti

sebanyak 39 responden (79,59%) sering mengkonsumsi makanan

yang pedas.

Menurut (Putra, 2013) bahwa penderita gastritis sebaiknya

menghindari makanan yang mengandung gas, pedas, dan berlemak

karena akan mengiritasi mukosa lambung. Seperti yang diketahui

bahwa minuman/makanan yang mengandung gas sifatnya sangat

asam, ditambah dengan efek karbonasi, yang membuat perut

menjadi kembung, sehingga membuat kondisi makin tidak nyaman.

Makanan berlemak juga bisa berpengaruh pada asam lambung

Page 65: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

53

karena memiliki kadar lemak yang tinggi. Selain itu,

mengkonsumsi makanan berlemak kerap menimbulkan gangguan

heartburn, yaitu rasa nyeri yang terdapat di epigastrium. Para ahli

menyatakan bahwa alkohol dapat melemaskan saluran dibagian

bawah esophagus dan hal tersebut dapat menyebabkan naiknya

asam lambung (Putra, 2013).

Menurut (Angkow, Robot, & Onibala, 2014) jenis makanan

sangat berperan dalam pengosongan lambung. Makanan yang

berjumlah banyak akan menghasilkan kimus dalam jumlah banyak

pula. Kimus yang terlalu banyak di duodenum akan memperlambat

proses pengosongan lambung. Makanan yang mengandung

karbohidrat meninggalkan lambung dalam beberapa jam

(Sherwood dalam (Angkow, Robot, & Onibala, 2014).

Jika dilihat dari karakteristik responden, jenis makanan

masuk dalam kategori beresiko kemungkinan disebabkan karena

faktor pekerjaan, dimana dari hasil penelitian di ketahui bahwa

urutan kedua pekerjaan responden yang paling banyak adalah

adalah PNS, dimana pekerjaan PNS merupakan pekerjaan yang

sangat sibuk sehingga terkadang untuk memilih jenis makanan

sesuai diit penderita gastritis di lingkungan kerja tidak

memungkinkan, dikarenakan waktu istirahat yang terbatas dan

beban kerja yang cukup tinggi. Sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Febrida 2013 dalam Wahyu 2015 jenis

pekerjaan menentukan makanan apa yang dikonsumsi, beban kerja

Page 66: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

54

berlebih mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap pekerja,

karena itu kebutuhan akan zat gizi seorang tenaga kerja, harus

sesuai dengan berat ringannya beban kerja yang diterimanya, seperi

beban kerja berlebih, akan membutuhkan sumber energi yang lebih

banyak.

Salah satu bentuk pencegahan gastritis adalah memberikan

pendidikan kesehatan terhadap pasien gastritis untuk menghindari

makanan yang dapat merangsang atau mengiritasi lambung seperti

makanan pedas, makanan berbumbu seperti cuka dan makanan

yang pedas, makanan asam, dan mengonsumsi makanan yang

mudah dicerna dan mengkonsumsi buah dan sayur yang rendah

serat serta pola makan yang tepat baik dari segi frekuensi dan jenis

makanan

.

Page 67: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti berdasarkan hasil

penelitian yang ada, bahwa pola makan pasien gastritis di Puskesmas Poasia

Kota Kendari sebagian besar memiliki pola makan yang berisiko yaitu

sebanyak 28 responden (57,1%), sedangkan yang tidak berisiko sebanyak 21

responden (42,9%). dan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pola makan dari segi frekuensi makan pasien gastritis di Puskesmas

Poasia Kota Kendari yang tidak beresiko sebanyak 24 responden

(49,0%) dan yang berisiko sebanyak 25 responden (51,0%).

2. Pola makan dari segi jenis makanan yang dikonsumsi pasien gastritis di

Puskesmas Poasia Kota Kendari yang berisiko sebanyak 38 responden

(77,6%) dan yang tidak beresiko sebanyak 11 responden (22,4%).

B. Saran

1. Karya tulis ini diharapkan menambah wawasan dan bisa menjadi

motivasi dalam menuntut ilmu kedepan khususnya tentang metodologi

penelitian serta pola makan pada pendeita gastritis.

2. Perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif oleh pihak

Puskesmas Poasia Kota Kendari khususnya bagi tenaga kesehatan

tentang penyakit gastritis, pengobatan, serta diit penderita gastritis

khususnya tenaga kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat khususnya pada penderita gastritis sehingga meningkatkan

Page 68: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

56

motivasi masyarakat dalam upaya menjaga pola makan sebagai salah satu

penatalaksanaan penyakit gastritis.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan dasar

dalam melakukan penelitian lebih lanjut khususnya tentang pola makan

pada pasien gastritsi dan diharapkkan dapat mengembangkan variabel

lain yang belum diteliti.

4. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta informasi

tentang pola makan pada penderita gastritis di lingkungan Poltekkes

Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan serta diharapkan adanya kerja

sama antara Puskesmas Poasia dan Poltekkes Kendari di bidang

penelitian selanjutnya.

Page 69: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

57

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Angkow, J., Robot, F., & Onibala, F. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan

dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota

Manado. Jurnal Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedoteran Universitas Sam Ratulangi , 1-7.

Anonim. (2011). http : // Privalast.blogspot.com/10/ Sistem-pencernaan-pada

manusia. Html. Di akses pada tanggal 4 Juni 2017 .

Depkes, R. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI.

Depkes, R. (2012). Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Febrida, M. d. (2013). Jenis Makanan Sesuai Profesi, Berat Badan dan usia.

Hartati, S., & Kurnianingsih, E. (2013). Hubungan Periaku Makan Dengan

Kejadian Gastritis pada Mahasiswa Akper Manggala Husada Jakarta

Tahun 2013. Jurnal Keperawatan Volume 6, No. 1 , 51-56.

Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika.

Irianto, K. (2005). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Jakarta:

Yrama Widya.

Murjayanah, H. (2010). Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Gastritis. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.

Mustakim. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna. Jakarta: Pustaka Populer

Obor.

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, dan instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Oktavia, P. (2011). Hubungan antara pola makan dengan frekuensi kekambuhan

gastritis pada pasien di rumah sakit Wismarini Pringsewu Lampung.

Poasia, P. (2016). Profil Kesehatan Puskesmas Poasia. Kendari: Rekam Medik

Puskesmas Poasia.

Page 70: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

58

Potter, P. A. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan

Praktek. Jakarta: EGC.

Price, S. A., & Wilson, L. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses

Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC.

Pusponegoro, D. R. (2012). Sistem Informasi Pendaftaran Rawat Inap Di Suatu

Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer.

Putra, S. R. (2013). Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-Medika.

Riyanto, H. (2008). Gastritis. www.wordpress.co.id.

Di akses tanggal 4 Juni 2017

Smeltzer, Suzanne, C., Bare, & Brenda, G. (2002). Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC.

Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Suratun, & Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal. Jakarta: TIM.

Suyono, S. (2008). Ilmu penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Syafuddin. (2009). Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika .

Yuliarti. (2009). Maag : Kenali, Hindari, Obati. Yogyakarta: Andi.

Wahyu, D., Supono, & Hidayah, N. (2015). Pola Makan Sehari-hari Penderita

Gastritis. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) , I, 17-24.

Z, Ikawati. (2010). Resep Hidup Sehat.

Diakses Tanggal 12 Juli 2017: http://book.google.com.

Page 71: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Nur Ramadhani Hidayat

Nim : P00320014033

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan, bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul “ Identifikasi

Pola Makan Pada Pasien Gastritis di Puskesmas Poasia Kota Kendari”.

Sehubungan dengan hal ini, mohon kesediaan bapak/ibu untuk

meluangkan waktu menjadi responden dalam penelitian ini, anda berhak untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden. Apabila setuju, maka bapak/ibu

dipersilahkan untuk menandatangani surat perseetujuan responden ini.

Atas kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, sebelumnya

diucapkan terima kasih.

Kendari, 2017

Peneliti

Nur Ramadhani Hidayat

Page 72: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan an. Nur Ramadhani Hidayat (NIM.

P00320014033), dengan judul “ Identifikasi Pola Makan Pada Pasien Gastritis

di Puskesmas Poasia Kota Kendari”. Dan saya memahami bahwa data ini

bersifat rahasia.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari,.....…….2017

Responden

( )

Page 73: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

LEMBAR KUESIONER

IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS

DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI

A. IDENTITAS RESPONDEN Hari/tanggal :

1. No. Responden :

2. Nama (inisial) :

3. Umur :

4. Jenis kelamin :

5. Pendidikan :

6. Pekerjaan :

7. Alamat :

B. VARIABEL PENELITIAN

I. Petunjuk menjawab soal :

Beri tanda (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan kebiasaan yang

sering anda lakukan.

II. Pola Makan

a. Frekuensi Makan

No. Pertanyaan Tentang Frekuensi Makan Ya Tidak

1. Apakah setiap hari anda biasa sarapan ?

2. Apakah anda makan makanan pokok (nasi, lauk-pauk,

sayur) sebanyak 3x dalam sehari ?

3. Apakah Anda makan makanan selingan(snack) setiap 1 kali

sehari?

4. Apakah Anda sering makan malam dalam jumlah banyak

dan tidak sarapan di pagi hari ?

5. Apakah anda sering makan siang lewat dari jam 13.00 ?

b. Kuesioner Jenis Makanan

No. Pertanyaan Tentang Jenis Makanan Ya Tidak

1. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang

lembek/mudah dicerna ?

2. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan dan minuman

yang tidak bergas ?

3. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang tidak

berlemak ?

4. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang tidak

pedas ?

5. Apakah anda sering makan buah-buahan/sayuran yang

rendah serat?

Page 74: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 75: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 76: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 77: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 78: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 79: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 80: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 81: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 82: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

Page 83: IDENTIFIKASI POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS DI … NUR RAMADHANI.pdf · penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada

1

FOTO DOKUMENTASI

Gambar 1: Peneliti meminta kesediaan salah

satu pasien untuk menjadi responden

Gambar 2: Proses penandatanganan informed concent

Gambar 3:Dalam proses pengisian kuesioner