12

Click here to load reader

Gastritis Vidi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gastritis Vidi

Citation preview

Page 1: Gastritis Vidi

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib di penuhi

seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan dengan adanya sistem

pencernaan atau traktus gastrointestinal yang merupakan salah satu sistem yang

mendukung tubuh manusia. Sistem pencernaan atau gastrointestinal terdiri dari

beberapa organ, yaitu mulut, esofagus, gaster, colon dan anus.Sistem pencernaan

akan terganggu apabila salah satu atau beberapa organ pencernaan terjadi inflamasi,

kerusakan, maupun ketidaknormalan. Salah satugangguan pencernaan yang paling

sering dijumpai dan diderita masyarakat adalah gastritis atau di masyarakat umum

sering disebut dengan penyakit maag atau dalam istilah kesehatan dikenal dengan

gastritis.

Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat

maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang

tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses inflamasi

padalapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang awam sering

menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah satu yang paling

banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering

menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah

maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah

berdarah.

Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres,karena

stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-

obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah

rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual,lidah berlapis. Penyakit

gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri

Page 2: Gastritis Vidi

dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga

menyebabkan peredaran saluran cerna atas,ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi

vitamin B. Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis

dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak

minumkurang lebih 8 gelas/hari,istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari

makanan pedas dan panas dan hindari stres.

Anatomi Lambung

Lambung merupakan organ muskular yang berbentuk menyerupai huruf Jyang

berfungsi menerima dan mencampur makanan dari esofagus dengan cairanlambung

dan mendorong makanan ke usus kecil. Makanan memasuki lambung dari esofagus dengan

melewati otot berbentuk cincin yang disebut sfingter yangdapat membuka dan

menutup sehingga berfungsi mencegah makanan kembali keesofagus (Lestari, 2008).

Lambung memiliki panjang sekitar 25 cm dan 10 cm pada saat kosong, volume 1-1,5

liter pada dewasa normal. Terletak persis di bawah diafragma, terdiri dari kardia,

fundus, korpus, antrum dan pylorus (Aiache,et al, 1993).

Permukaan luar C. Permukaan dalam.Anak panah melalui canalis

pyloricumSel-sel yang melapisi lambung mensekresikan tiga komponen penting,yaitu

mukus, HCl, dan prekursor pepsin. Mukus yang dihasilkan oleh sel mukus

menyelaputi sel-sel yang melapisi lambung sebagai perlindungan terhadapkerusakan

oleh enzim dan asam.

Rusaknya lapisan mukus misalnya oleh infeksiHelicobacter pylori atau karena

aspirin, dapat menyebabkan kerusakan yangmengarah kepada ulser lambung. Asam

klorida yang dihasilkan oleh sel parietalmenyediakn lingkungan asam yang

dibutuhkan pepsin untuk menguraikan protein, serta sebagai penghalang masuknya

infeksi bakteri. Sekresi asamlambung distimulasi oleh impuls syaraf, gastrin (hormon

yang dilepaskanlambung), dan histamin. Sedangkan chief cell yang ditemukan di

Page 3: Gastritis Vidi

bagian palingdalam dari kelenjar lambung menghasilkan enzim pencernan

pepsinogen yangkemudian diubah menjadi pepsin (Berkow, 1997).

Gambar 1. Gaster (Ventriculus) dan Doudenum Proksimal.A. . 2. Histologi Lambung

Lambung adalah reservoar untuk menampung makanan dan pengolahannya

oleh kelenjar-kelenjar dalam mukosa. Pada keadaan kosong volume lumennya hanya

50-75 mL, namun pada saat makan kapasitasnya dapatmencapai lebih dari 1,2 liter.

Volume sekret yang dihasilkan seharinya berkisar antara 500 sampai 1000 mL, paling

banyak saat mencerna makanan. Getah lambung yang bening tanpa warna

mengandung mukus, air, HCl, dan enzim pepsin. Sekresi asam mempertahankan

lingkungan intern yang optimal untuk proteolisis oleh pepsin yang paling aktif pada

pH 2 (Fawcett, 2002). Lambung secara histologis terdiri atas empat lapisan yang

tersusun dari dalam ke luar yakni lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan

muskularis, dan lapisan serosa (Price dan Wilson, 2006) .

Page 4: Gastritis Vidi

a. Lapisan Mukosa - Lapisan mukosa merupakan lapisan yang tersusun atas lipatan-

lipatan longitudinal, disebut juga rugae. Mukosa lambung terdiri atas tiga lapisan,

yakni epitel, lapisan propria, dan muskularis mukosa. Pada epitel permukaannya

menekuk dengan kedalamaan berbeda ke dalam lamina propria membentuk sumur

lambung (gastric pits). Lamina propria tersusun atas jaringan pengikat longgar

diselingi otot polos dan sel-sel limfoid. Juga terdapat muskularis mukosa,

yaknilapisan yang memisahkan mukosa dan submukosa yang masih merupakan

lapisan otot polos (Junquiera dan Carneiro, 2003)

Mukosa lambung mempunyai satu lapis epitel silinder yang berlekuk-lekuk

(foveolae gastricae), tempat bermuaranya kelenjar lambung yang spesifik. Kelenjar

pada daerah cardiac dan pylorus hanya memproduksi mukus, sedangkan kelenjar

pada daerah corpus dan fundus memproduksi mukus, asam klorida dan enzim

proteolitik. Karena itu pada kelenjar corpus dan fundus ditemukan 3 jenis sel, yaitu

sel yang memproduksi mukus yaitu sel mukus, sel yang menghasilkan HCl yaitu sel

parietal, sel yang menghasilkan enzim proteolitik yaitu sel epitel mukosa (Sukirno,

2008).

Lamina propria terdiri atas anyaman serat retikuler dan kolagen, serta sedikit

elastin. Juga anyaman fibrosa yang mengandung limfosit, eosinofil, selmast, dan sel

plasma. Kontraksinya berhubungan dengan pengeluaran sekret pada mukosa (Bloom

dan Fawcett, 2002) .

Lapisan muskularis mukosa terdiri atas lapisan otot polos tipis yang tersusun

sirkuler di bagian dalam serta lapisan longitudinal di bagian luar (Eroschenko,

2003) .Kelenjar-kelenjar lambung yang terdapat pada daerah kardia mencakup5%

dari keseluruhan wilayah yang terdapat kelenjar lambung dan mengandungmukus dan

sel-sel endokrin. Kebanyakan kelenjar lambung (75%) ditemukan didalam mukosa

oksintik dan mengandung mucous neck, parietal, chief, endocrine,dan

enterochromaffin cells. Kelenjar-kelenjar pyloric berada pada daerah antrum,kelenjar-

kelenjar ini mengandung mucous dan endocrine cells (termasuk gastrincells). Parietal

cell, disebut juga oxyntic cell, lebih sering ditemukan pada bagian leher lambung,

Page 5: Gastritis Vidi

atau pada isthmus, atau disebut juga kelenjar oksintik. Kelenjar oksintik terletak pada

bagian korpus dan fundus lambung, meliputi 75% bagian proksimal lambung

sementara kelenjar pilorik terletak pada bagian pilorik lambung (Del Valle, 2005).

b. Lapisan submukosa - Lapisan submukosa tersusun atas jaringan alveolar longgar

yang menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan ini

memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltik. Pada lapisan ini banyak

mengandung pleksus saraf, pembuluh darah, dan saluran limfe (Price dan Wilson,

2006).

c. Lapisan muskularis - Lapisan muskularis tersusun atas tiga lapis otot polos. Bagian

luar tersusunatas lapisan longitudinal, bagian tengah tersusun atas lapisan sirkuler,

dan bagiandalam tersusun atas lapisan oblik (Price dan Wilson, 2006) .

d. Lapisan serosa - Lapisan ini adalah lapisan tipis jaringan ikat yang menutupi

lapisanmuskularis. Merupakan lapisan paling luar yang merupakan bagian dari

peritonium visceralis. Jaringan ikat yang menutupi peritonium visceralis banyak

mengandung sel lemak (Eroschenko, 2003)

Gambar 2. Gambaran histologis lambung normal (Sumber: Junqueira andCarneiro, Basic Histology, a text and atlas

Page 6: Gastritis Vidi

2.1. DEFINISI

Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan

mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh

berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang

berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi

terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan

pada lambung.

Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis

akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa

lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif apabila

kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis. Penyakit ini

dijumpai di klinik, sebagai akibat samping pemakaian obat, sebagai penyulit

penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui.

Perjalanan penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang

dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna atas.

Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering diagnosisnya

tidak tercapai. Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan pemeriksaan khusus

yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan saja.

Jenis gastritis yang lainnya yaitu gastritis kronik. Gastritis kronik adalah suatu

peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. Gastritis kronik

sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung, tetapi hubungan

sebab akibat antara keduanya belum pernah dapat dibuktikan.

Page 7: Gastritis Vidi

2.2. ETIOLOGI

Secara umum penyebab gastritis adalah :

a. Perubahan pola makan, berbagai jenis makanan dilaporkan dapatmencetuskan

serangan antara lain: buah yang asam, asinan serta makananterlalu berbumbu.

b. Obat analgetik – anti inflamasi ( aspirin, antalgin, postan, silicylat,indometahacin,

sulfonamide, steroid ). Golongan non – steroid antiinflammation Drugs ( NSAID ) ini

dosis yang rendah sudah dapatmenyebabkan keluhan pada mukosa lambung.

c. Alkohol dan nikotin rokok, karena nikotin akan mengurangi sekresibikarbonat

pancreas dan menghambat netralisasi dalam lambung ke dalamduodenum.

d. Stress, berhubungan dengan sistem parasimpatis yang berespon

denganmeningkatnya hiperaktifitas lambung dan meningkatnya sekresi lambung.

Etiologi berdasarkan jenis gastritis :

a. Gastritis akut, dapat disebabkan oleh :

1) Refluks usus lambung

2) Bahan kimia misalnya lisol

3) Merokok

4) Obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin

5) Alcohol dan endotoksin

6) Stress fisis yang dapat disebabkan dengan luka bakar, sepsis, trauma,

pembedahan, gagal pernapasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.

Page 8: Gastritis Vidi

b. Gastritis kronik :

1) Ulkus lambung kronik

2) Imunologi

3) Anemia kekurangan besi idiopatik

4) Anemia penyakit Addison dan gondok

2.3. EPIDEMOLOGI

Insidensi H. pylori mendekati 90% pada orang dewasa dan anak-anak lebih

tinggi. Insidensi gastritis meningkat seiring dengan pertambahan umur. Insidensi

gastritis yang disebabkan infeksi H. Pylori meningkat pada usia 8-16 tahun.

Sosioekonomi yang rendah dan riwayat keluarga yang memiliki ulkus gaster juga

berhubungan dengan kejadian gastritis.