2
Efektifitas Perijinan Penanaman Modal Asing di Indonesia Ibnu Malik Jani Safarina 115010100111048 [email protected] Abstrak Pada kuartal III tahun 2014, negara Indonesia mengalami kenaikan Penanaman Modal Asing yang cukup besar yaitu berjumlah 20% ke angka US$ 22,6 miliar. Penanaman Modal Asing ini yang paling banyak diminati antara lain pertambangan, transportasi dan telekomunikasi, logam, kimia dasar, serta farmasi. Di samping itu, PBB juga mencatat outlook yang bagus bagi investasi infrastruktur Indonesia akibat kebijakan pemerintah yang memperbolehkan pihak swasta untuk menggarap proyek pelabuhan dan jasa transportasi lainnya. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh presiden melalui Perpres yang berkaitan dengan kepemilikan investasi properti oleh WNA. Kemudahan lain yang diberikan untuk menjalankan Penanaman Modal Asing dari segi perizinan yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Investor Asing hanya perlu membekali dirinya dengan surat izin penanaman modal, perluasan modal, ataupun izin lain yang terkait dengan penanaman modal di Indonesia. Terkait dengan adanya pasar bebas di wilayah Asia, BKPM dapat dengan mudah memberikan izin atas Penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing tanpa memprioritaskan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Atas tindakan ini, terdapat banyak sekali celah penyalahgunaan perizinan yang terdapat dalam system perizinan tersebut. Dengan adanya system perizinan yang sangat mudah diberikan, diharapkan untuk lebih memprioritaskan investor dalam negeri untuk meningkatkan SDM dalam negeri, setelah investor dalam negeri terpenuhi, barulah izin diturunkan terhadap investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Ibnu Malik Jani S (115010100111048)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Abstak

Citation preview

Page 1: Ibnu Malik Jani S (115010100111048)

Efektifitas Perijinan Penanaman Modal Asing

di Indonesia

Ibnu Malik Jani Safarina

115010100111048

[email protected]

Abstrak

Pada kuartal III tahun 2014, negara Indonesia mengalami kenaikan Penanaman Modal Asing yang cukup besar yaitu berjumlah 20% ke angka US$ 22,6 miliar. Penanaman Modal Asing ini yang paling banyak diminati antara lain pertambangan, transportasi dan telekomunikasi, logam, kimia dasar, serta farmasi. Di samping itu, PBB juga mencatat outlook yang bagus bagi investasi infrastruktur Indonesia akibat kebijakan pemerintah yang memperbolehkan pihak swasta untuk menggarap proyek pelabuhan dan jasa transportasi lainnya. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh presiden melalui Perpres yang berkaitan dengan kepemilikan investasi properti oleh WNA. Kemudahan lain yang diberikan untuk menjalankan Penanaman Modal Asing dari segi perizinan yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Investor Asing hanya perlu membekali dirinya dengan surat izin penanaman modal, perluasan modal, ataupun izin lain yang terkait dengan penanaman modal di Indonesia. Terkait dengan adanya pasar bebas di wilayah Asia, BKPM dapat dengan mudah memberikan izin atas Penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing tanpa memprioritaskan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Atas tindakan ini, terdapat banyak sekali celah penyalahgunaan perizinan yang terdapat dalam system perizinan tersebut. Dengan adanya system perizinan yang sangat mudah diberikan, diharapkan untuk lebih memprioritaskan investor dalam negeri untuk meningkatkan SDM dalam negeri, setelah investor dalam negeri terpenuhi, barulah izin diturunkan terhadap investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Kata Kunci : Investasi Asing, Perizinan, Penanaman Modal Asing, Investor dalam Negeri