2
Hubungan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin Sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang secara umum mengoordinasikan aktivitas – aktivitas tubuh yang cepat, misalnya gerakan otot. Neurotransmiter adalah zat perantara kimiawi yang dikeluarkan ke dalam celah sinaps dengan jarak jangkauan kerja pendek yang berfungsi untuk membuka atau menutup saluran ion spesifik bila bergabung dengan protein reseptor, contoh : asetilkolin, epinefrin, norepinefrin, histamin, glisin, glutamat, aspartat. Sistem endokrin bekerja dengan mensekresikan hormon ke dalam darah untuk mempengaruhi tempat – tempat yang jauh, terutama mengontrol aktivitas metabolik dari aktivitas lain yang memerlukan durasi daripada kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah. Sistem saraf dan sistem endokrin merupakan dua sistem kontrol utama tubuh. Sistem endokrin dan sistem saraf, keduanya mengubah sel sasaran dengan mengeluarkan zat perantara kimiawi ( neurotramsmiter atau hormon ) yang berinteraksi secara tertentu dengan reseptor spesifik sel sasaran mereka. Sistem saraf dan sistem endokrin secara fungsional berhubungan erat, banyak aspek regulasi dari sistem saraf dan sistem endokrin yang saling bertemu ( neuroendokrin ). Ilmu yang mempelajarinya disebut neuroendokrinologi. 1. Sistem saraf secara langsung atau tidak langsung menontrol sekresi hormon Contoh : Sistem saraf simpatis menstimulasi medula adrenal untuk mensekresikan epinefrin Pada keadaan stress, korteks adrenal mengeluarkan kortisol 2. Suatu zat perantara kimiawi dapat berupa hormon ( bila disekresikan kelenjar endokrin ) dan neurotransmiter ( bila dikeluarkan dari ujung saraf ) Contoh : norepinefrin disekresikan sebagai hormon oleh medula adrenal dan dibebeskan sebagai neurotransmiter oleh serat saraf pascaganglion simpatis

Hubungan Sistem Saraf Dan Sistem Endokrin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Hubungan Sistem Saraf Dan Sistem Endokrin

Hubungan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin

Sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang secara umum mengoordinasikan aktivitas – aktivitas tubuh yang cepat, misalnya gerakan otot. Neurotransmiter adalah zat perantara kimiawi yang dikeluarkan ke dalam celah sinaps dengan jarak jangkauan kerja pendek yang berfungsi untuk membuka atau menutup saluran ion spesifik bila bergabung dengan protein reseptor, contoh : asetilkolin, epinefrin, norepinefrin, histamin, glisin, glutamat, aspartat.

Sistem endokrin bekerja dengan mensekresikan hormon ke dalam darah untuk mempengaruhi tempat – tempat yang jauh, terutama mengontrol aktivitas metabolik dari aktivitas lain yang memerlukan durasi daripada kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah.

Sistem saraf dan sistem endokrin merupakan dua sistem kontrol utama tubuh. Sistem endokrin dan sistem saraf, keduanya mengubah sel sasaran dengan mengeluarkan zat perantara kimiawi ( neurotramsmiter atau hormon ) yang berinteraksi secara tertentu dengan reseptor spesifik sel sasaran mereka.

Sistem saraf dan sistem endokrin secara fungsional berhubungan erat, banyak aspek regulasi dari sistem saraf dan sistem endokrin yang saling bertemu ( neuroendokrin ). Ilmu yang mempelajarinya disebut neuroendokrinologi.

1. Sistem saraf secara langsung atau tidak langsung menontrol sekresi hormonContoh :

Sistem saraf simpatis menstimulasi medula adrenal untuk mensekresikan epinefrin

Pada keadaan stress, korteks adrenal mengeluarkan kortisol

2. Suatu zat perantara kimiawi dapat berupa hormon ( bila disekresikan kelenjar endokrin ) dan neurotransmiter ( bila dikeluarkan dari ujung saraf )Contoh : norepinefrin disekresikan sebagai hormon oleh medula adrenal dan dibebeskan sebagai neurotransmiter oleh serat saraf pascaganglion simpatis

3. NeurohormonAdalah hormon yang dikeluarkan ke dalam darah secara spesifik oleh neuron neurosekretorikInteraksi primer neuroendokrin yaitu pada hipotalamus – hipofisis. Hipofisis posterior merupakan perpanjangan dari hipotalamus. Hipotalamus, terdiri dari sel – sel saraf yang aksonnya bejalan melalui infundibulum untuk berakhir di kapiler hipofisis posterior. Nukleus paraventrikel dan nukleus supraoptik yang berada di hipotalamus, menghasilkan vasopresin dan oksitosin. Bila ada efek stimulatorik ke hipotalamus, vasopresin atau oksitosin akan disekresikan dari hipotalamus posterior untuk dilepaskan ke dalam darah.

Page 2: Hubungan Sistem Saraf Dan Sistem Endokrin

4. NeuromodulatorAdalah zat perantara kimiawi yang tidak bekerja secara langsung pada sinaps. Bekerja dengan konsentrasi yang jauh lebih rendah dari neurotransmiter dan menimbulkan respon yang lebih lambat dan lebih berkepanjangan dengan menimbulkan perubahan biokimia jangka panjang di sel saraf. Berupa neuropeptida atau steroid yang dapat dihasilkan di jaringan saraf atau steorid yang beredar di sirkulasi. Contoh :Kolesistokinin ( CCK ), dikeluarkan oleh usus halus untuk kontraksi kantung empedu dan pelepasan empedu. CCK ditemukan juga di vesikel – vesikel sinaps di berbagai daerah di otak yang berperan dalam rasa kenyang dan menurunkan persepsi rangsangan nyeri.