52
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA C KARYA BHAKTI PURWOREJO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan oleh: Isnain Eliza Setyani A11200793 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP …elib.stikesmuhgombong.ac.id/244/1/ISNAIN ELIZA SETYANI NIM... · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI

  • Upload
    hangoc

  • View
    248

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP

KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI

MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA C KARYA BHAKTI

PURWOREJO

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:

Isnain Eliza Setyani

A11200793

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya ajukan

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Gombong, April 2016

Isnain Eliza Setyani

A11200793

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, April 2016 Isnain Eliza Setyani1), Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Mat2), Irmawan Andri Nugroho, S.Kep.,Ns3)

xiv + 50 halaman + 6 tabel + 2 gambar + 6 lampiran

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI

MENTAL DI SLB C KARYA BHAKTI PURWOREJO

ABSTRAK

Latar Belakang: Retardasi mental merupakan suatu keadaan dengan intelegensi yang kurang. Anak retardasi mental selain memiliki keterbatasan intelegensi juga memiliki keterbatasan dalam kemampuan perawatan diri sendiri. Sehingga mereka membutuhkan dukungan dari keluarga. Bentuk dukungan keluarga dapat berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informasi dan sosial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 responden yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif maupun korelasi menggunakan uji Spearman Rank (Rho). Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan Februari 2016, didapatkan hasil bahwa dari 30 responden sebagian besar dukungan keluarga dalam kategori cukup 15 responden (50,0%). Sebagian besar memiliki kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental dalam kategori cukup 17 responden (56,7%). Hasil analisa data dengan menggunakan uji Spearman Rank (Rho), didapatkan ρ-value 0,029 < rs = 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo. Kata Kunci: Anak retardasi mental, dukungan keluarga, kemandirian perawatan

diri --------------------------------------------------------------------------------------------------- 1) Mahasiswa S1 Keperawatan 2) Pembimbing 1 3) Pembimbing 2

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, April 2016

Isnain Eliza Setyani1), Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Mat2), Irmawan Andri Nugroho, S.Kep.,Ns3) xiv + 50 pages + 6 tables + 2 figures + 6 appendices

CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND SELF-CARE INDEPENDENCE OF MENTAL RETARDATION CHILDREN AT

KARYA BHAKTI EXTRAORDINARY SCHOOL/C OF PURWOREJO

ASBTRACT

Background: Mental retardation is a condition of children who have lack of intelligence. They have both limited intelligence and ability to have self-care independence. Therefore they do need family support to help them. The family support consist of emotional, appreciatory, instrumental, informational, and social supports. Objecftive: The present study aims at finding out correlation between family support and self-care independence of mental retardation children at Karya Bhakti Extraordinary School C of Purworejo. Methods: This study used correlational description with cross sectional approach. The samples were 30 respondents taken by purposive sampling technique. Data collecting used questionnaires. Data were analyzed by descriptive analysis and corellation using the Spearman Rank (Rho) test. Results: There were 15 respondents (50,0%) who had family support at mediocre category. There were 17 respondents (56,7%) who had self-care independence at mediocre category. The Spearman Rank (Rho) test showed that ρ-value 0,029 < rs (0,05). Conclusion: There was significant correlation between family support and self-care independence of mental retardation children at Karya Bhakti Extraordinary School C of Purworejo. Keywords: mental retardation children, family support, self-care independence --------------------------------------------------------------------------------------------------- 1) Bachelor of nursing student 2) First research consultant 3) Second research consultant

HALAMAN MOTTO

“Sabar, Ikhlas, Berfikir Positif, dan Sadar Manusia Tidak Ada Yang Sempurna”

“Kesempurnaan Hanya Milik Alloh SWT”

“Jika hari ini Alloh memberikan nikmat sedih, maka hari ini juga Alloh telah

menyiapkan nikmat senang untuk hari esok”

“Don’t Give Up... !!!”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Terucap syukur Alhamdulillahirobbil’alamin, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

Ibu (Sugiharti) dan Bapak (Hadi Sukayat) tersayang yang telah mencurahkan

segenap doa dan kasih sayang, pengorbanan dan kerja keras yang telah

dilakukan selama ini demi untuk masa depan saya. Semoga Alloh senantiasa

memberikan kesehatan, kebahagiaan, lindungan dan rizki yang berkah.

Kakak (Wakhid Aji Saputra) dan Saudara kembar saya (Isnain Elina

Setyarini) yang saya sayangi, terimakasih telah menjadi saudara terbaik saya.

Semoga kita selalu saling menyemangati satu sama lain dan bisa meraih masa

depan yang lebih baik demi untuk kebahagiaan kedua orang tua kita.

Mas Yayan Kurniadi yang tercinta, terimakasih untuk semua doa, semangat,

cinta, sayang dan perhatian yang telah diberikan. Terimakasih untuk tetap

bersamaku dan memberikan semangat untuk skripsiku.

Sahabat-sahabat terbaikku (Novi Anaswati, Punti Bela Antika, Ratih Meila

Sari, Isnaeni Restiana, Muhammad Tegar Cahyo Jati, dan Nurul Annisa)

terimakasih untuk selalu bersamaku baik senang ataupun sedih. Terimakasih

untuk canda tawa kalian, terimakasih untuk semua doa, semangat, dan

kekompakan kalian. Terimakasih untuk kerjasama kalian sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Teman-teman seperjuangan dan seangkatan 2016. Sukses buat kalian semua.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan antara Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian Perawatan Diri

pada Anak Retardasi Mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo”. Sholawat serta

salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga

peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Madkhan Anis, S. Kep., Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Isma Yuniar, M. Kep selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong

3. Eka Riyanti, M. Kep., Sp. Mat. selaku pembimbing 1 yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Irmawan Andri N, S. Kep., Ns. selaku pembimbing 2 yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapatkan balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Penulis

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan

berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk

kesempurnaan skripsi penelitian ini.

Gombong, April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK (BAHASA INGGRIS) ............................................ vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 6

1.5 Keaslian Penelitian ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9

2.1 Tinjauan Teori .................................................................... 9

2.1.1 Dukungan Keluarga ........................................................ 9

2.1.2 Kemandirian Perawatan Diri ........................................... 13

2.1.3 Retardasi Mental ............................................................. 19

2.2 Kerangka Teori......................................................................... 27

2.3 Kerangka Konsep ..................................................................... 28

2.4 Hipotesis ................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 30

3.1 Metode Penelitian..................................................................... 30

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................ 30

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 31

3.4. Variabel Penelitian ................................................................... 32

3.5 Definisi Operasional................................................................. 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33

3.7 Teknik Analisa Data ................................................................. 34

3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 35

3.9 Etika Penelitian ........................................................................ 36

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 38

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 38

4.2 Pembahasan .............................................................................. 41

4.3 Keterbatasan ............................................................................. 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 49

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 49

5.2 Saran ...................................................................................... 49

DAFTAR TABEL

Tabel 3.5.1 Definisi Operasional................................................................. 32

Tabel 4.1.1 Usia Responden ........................................................................ 38

Tabel 4.1.2 Tingkat Pendidikan Responden................................................ 39

Tabel 4.1.3 Dukungan Keluarga di SLB C Karya Bhakti Purworejo ......... 39

Tabel 4.1.4 Kemandirian Perawatan Diri Pada Anak Retardasi Mental

di SLB C Karya Bhakti Purworejo ........................................... 40

Tabel 4.1.5 Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian

Perawatan Diri Pada Anak Retardasi Mental ........................... 40

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian........................................................ 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 28

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Untuk Kepala Sekolah SLB C Karya Bhakti Purworejo

Lampiran II Permohonan Ijin Penelitian Untuk KPMPT Purworejo

Lampiran III Surat Tembusan Dari KPMPT Purworejo

Lampiran IV Surat Keterangan Penelitian

Lampiran V Permohonan Menjadi Responden

Lampiran VI Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran VII Kuesioner Penelitian

Lampiran VIII Hasil Uji Spearman Rank (Rho)

Lampiran IX Rencana Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran X Riwayat Konsul Pembimbing 1

Lampiran XI Riwayat Konsul Pembimbing 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan individu yang normal belum tentu dimiliki anak saat

dilahirkan. Beberapa di antaranya mempunyai keterbatasan, baik secara

fisik maupun psikis yang telah dialami sejak awal masa perkembangan.

Anak dengan retardasi mental adalah salah satu contoh gangguan yang

dapat ditemui di berbagai tempat, dengan karakteristik penderitanya yang

memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata (Intelligence Quotient (IQ)

84 ke bawah) dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi maupun

melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti melakukan perawatan diri

(mandi, makan, belajar dan lain-lain). Seorang anak yang mengalami

retardasi mental dalam perkembangannya berbeda dengan anak-anak

normal (Rahmawati 2014).

Istilah ‘self-care’ atau perawatan diri, merupakan perilaku yang

dilakukan atau dikerjakan setiap individu untuk mempertahankan hidup

kesehatan dan kesejahteraan dan biasanya juga digunakan untuk anak usia

sekolah yang memang diharapkan telah mampu menguasai dan meningkatkan

keterampilan melindungi dirinya sendiri ( Karrebrock & Lewit, 1999 dalam

Tork et al., 2007). Usia sekolah merupakan periode penting dalam tumbuh

kembang anak. Pada tahap ini, anak mulai menunjukan karakteristik

tersendiri dan mulai belajar untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara

mandiri (Ling, 2008).

Pada dasarnya semua manusia mempunyai kebutuhan untuk melakukan

perawatan diri dan mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan itu secara

mandiri, kecuali bila tidak mampu. Keperawatn diri (self care) menurut orem

(2001) adalah kegiatan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan

kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan individu baik dalam keadaan sehat

maupun sakit yang dilakukan dan diprakarsai oleh individu itu sendiri.

2

Menurut WHO (World Health Organization) 2000, berdasarkan

standar skor dari kecerdasan kategori AAMR (American Association of

Mental Retardation) gangguan mental manual klasifikasi penyakit di

indonesia menempati urutan kesepuluh di dunia. Menurut WHO 2011

tercatat sebanyak 15% dari penduduk dunia atau 785 juta orang

mengalami gangguan mental dan fisik. Data Pokok Sekolah Luar Biasa di

seluruh Indonesia (BPS, 2010) berdasarkan kelompok usia sekolah,

menunjukkan bahwa: jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 yang

menyandang retardasi mental sebanyak 62.011 orang dengan rincian: 60%

anak laki-laki dan 40% anak perempuan. Dari jumlah tersebut anak yang

terkena retardasi mental sangat berat sebanyak 2,5%, retardasi mental berat

sebanyak 2,8%, retardasi mental cukup berat sebanyak 2,6%, dan anak

retardasi mental ringan atau lemah pikiran sebanyak 3,5% dan sisanya anak

dungu.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Sosial Provinsi Jawa

Tengah (Pusat Data dan Informasi Kemsos, 2012) jumlah penyandang cacat

usia 0-17 tahun yang ada berjumlah 1.732 orang. Dari total jumlah tersebut

31,93% atau 553 orang adalah penderita retardasi mental. Penyandang

retardasi mental tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota yang ada di

Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan menurut Disnakertransos Kab. Purworejo

(2010), jumlah anak yang menderita retardasi mental di kota Purworejo

tahun sebanyak 707 anak.

Orangtua dan anak yang menderita retardasi mental sangat berperan

dalam melatih dan mendidik dalam proses perkembangannya. Tanggung

jawab dan peran orangtua sangat penting terhadap anak yang mengalami

gangguan kesehatan mental khususnya retardasi mental untuk membantu

mengembangkan perilaku adaptif sosial yaitu kemampuan untuk mandiri,

maka dari itu orangtua harus mengetahui cara yang paling efektif

digunakan untuk mendidik dan membentuk kemandirian anak (Nurani,

2014).

3

Masalah ketergantungan melakukan perawatan diri sering terdapat pada

kelompok anak (orang yang sangat muda), sangat tua, orang yang sakit atau

orang yang cacat (Kiiay et al., 2005). Ketergantungan perawatan diri

dijelaskan oleh WHO sebagai ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan

harian seperti mempertahankan kebersihan diri, makan, dan kesadaran akan

bahaya sebagai salah satu masalah terbesar dalam kesehatan di dunia (WHO,

2002).

Beberapa penelitian telah mempelajari fenomena tersebut pada orang

dewasa, namun sangat jarang dilakukan pada kelompok anak-anak. Sebuah

Survey Rumah Tangga yang dilakukan oleh UNICEF dan University of

Wisconsin (2008) untuk memantau kondisi kesehatan pada wanita dan anak-

anak di negara berkembang memperoleh data yang memperlihatkan bahwa

terdapat 52,4% anak usia 6-9 tahun yang berada di sekolah serta mengalami

disabilitas atau ketidakmampuan melakukan aktivitas harian secara mandiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Grando (2011 dalam

Ramawati 2011) menyimpulkan terdapat 3 masalah dalam seseorang individu

ketika tidak mampu melakukan keterampilan perawatan diri, yaitu 1) krisis

personal, yaitu keadaan seseorang yang mengalami krisis disebabkan

ketidakmampuan melakukan perawatan diri; 2) kekerasan dalam hubungan

sosial, yaitu kekerasan fisik maupun psikososial yang mengakibatkan

penurunan rasa percaya diri dan timbulnya rasa malu yang berhubungan

dengan ketidakmampuan seseorang melakukan perawatan atau melindungi

dirinya sendiri; 3) psikosis, yaitu keadaan pada individu yang mengalami

skizofrenia dan tidak mampu merawat diri sehingga menimbulkan hambatan

atau keterlambatan dalam membuat keputusan dan melakukan kegiatan

perawatan diri.

Adanya disabilitas pada anak akan berdampak tidak hanya pada anak,

tetapi juga pada orang tua dan lingkungan. Anak dengan disabilitas atau

ketidakberdayaan membutuhkan pelayanan kesehatan dan ketersediaan dana

yang tidak sedikit, sehingga dapat menjadi bebab bagi keluarga, lingkungan,

dan negara (Ehrenkrantz et al., 2001). Counting Costs (2010 dalam Ramawati

4

2011), sebuah survey yang dilakukan pada 1.100 keluarga di Inggris,

memperlihatkan bahwa keluarga dengan anak disabilitas mengalami

kesulitan dalam penyediaan makanan dan alat penghangat didalam rumah,

lebih dari 50% keluarga tersebut telah meminjam uang dari kerabat atau

teman untuk membayar tagihan atau membeli makanan. Jumlah ini

meningkat dari angka 42% ditahun 2008 dan lebih dari 40% keluarga

mengajukan bantuan sosial dari negara (meningkat dari 25% pada tahun

2008), dan lebih dari tiga per empat keluarga tersebut (73%) tidak dapat

melakukan kegiatan rekreasi (meningkat dari 55% pada tahun 2008). Survey

tersebut juga menemukan bahwa mayoritas keluarga dengan anak disabilitas

mengalami kesulitan untuk mempertahankan pekerjaan dan sekaligus

merawat anaknya di rumah (Sen, 2010).

Anak dengan retardasi mental mempunyai keterlambatan dan

keterbatasan dalam semua area perkembangan sehingga mereka

mengalami kesulitan untuk memiliki kemampuan dalam merawat diri

sendiri dan cenderung memiliki ketergantungan dengan lingkungan

terutama pada orang tua dan saudara-saudaranya. Untuk mengurangi

ketergantungan dan keterbatasan akibat kelainan yang diderita anak

retardasi mental, dapat dilakukan dengan pendidikan khusus, latihan-

latihan, memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang kegiatan

kehidupan sehari-hari. Keberhasilan anak berkelainan dalam menjalankan

tugas perkembangannya tidak lepas dari bimbingan dan dukungan yang

diberikan oleh keluarga, khususnya kedua orang tua. Orang tua dalam

membimbing dan mendidik anaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah pendidikan, (Activity Daily Living/ ADL). Pendidikan

merupakan salah satu yang mempengaruhi pola pikir dan pandangan

orang tua dalam mengasuh, membimbing dan mendidik anaknya sehingga

mempengaruhi kesiapan orang tua untuk menjalankan peran

pengasuhannya (Effendi,2008. Reni Puspita 2012).

Berdasarkan hasil wawancara kepada 6 keluarga atau orang tua dari

anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo menunjukkan

5

dukungan orang tua terhadap anak yang mengalami retardasi mental belum

semua anak mendapatkan dukungan dari keluarganya terutama orang tuanya.

Sebagian anak yang setiap harinya mendapatkan dukungan atau motifasi dari

keluarga tentang kemandirian perawatan diri, sudah cukup mampu melakukan

perawatan diri seperti melakukan kebersihan diri (personal hygiene), makan,

dan berpakainan secara mandiri, walaupun terkadang masih banyak anak

yang sering dibantu atau dipantau oleh keluarganya dikarenakan orang tua

masih merasa khawatir terhadap anak. Akan tetapi juga masih banyak anak

yang belum mampu melakukan perawatan diri secara mandiri dikarenakan

dukungan keluarga yang kurang, seperti halnya anak-anak yang tinggal di

asrama sekolah. Mereka setiap harinya selalu dibantu oleh pengurus asrama

dalam melakukan perawatan diri dan setiap harinya mereka tidak

mendapatkan dukungan atau motifasi dari keluarganya terutama orang tua

mengenai kemandirian perawatn diri sehingga untuk kampuan kemandirian

perawatan diri kurang.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri

pada anak retardasi mental. Diharapkan melalui penelitian ini didapatkan

pengetahuan untuk dapat mengembangkan kemampuan merawat diri pada

anak retardasi mental sehingga kelak ketika mereka dewasa dapat

bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan tidak tergantung kepada

orang lain. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul

“Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri

pada anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas maka dirumuskan

masalah penelitian adalah “Adakah hubungan antara dukungan keluarga

terhadap kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental di

SLB C Karya Bhakti Purworejo?”

6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian

perawatan diri pada anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi bentuk dukungan keluarga terhadap kemandirian

perawatan diri pada anak retardasi mental

2. Mengidentifikasi bentuk kemandirian perawatan diri pada anak

retardasi mental

3. Mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga terhadap

kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang hubungan

antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri pada anak

retardasi mental, serta menerapkan teori yang telah diperoleh dan

menambah kemajuan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

a. Dapat sebagai tambahan kepustakaan untuk bahan bacaan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Dapat sebagai bahan informasi tambahan untuk kegiatan dalam

penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat

memberikan informasi kepada orangtua mengenai pengaruh dukungan

keluarga terhadap kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental

sebagai upaya dalam menghadapi anak dengan retardasi mental.

7

1.4.4 Bagi Lembaga Pendidikan (SLB)

Dapat menjadi bahan evluasi bagi guru SLB untuk mengembangkan

program pengajaran atau pelatihan terkait keterampilan anak retardasi

mental dalam melakukan perawatan diri, baik disekolah maupun saat di

rumah.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan informasi yang kami peroleh selama ini, penelitian mengenai

“Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian perawatan diri

pada anak retardasi mental di SLB C Karya Bhakti Purworejo belum ada,

penelitian yang pernah dilakukan adalah:

1. “Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kemampuan

perawatan diri pada anak retardasi mental di SLB Negeri Ungaran” oleh

Zemmy Arfandi (2014). Jenis penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif korelasi dengan variable independen dukungan

keluarga dan variable dependen kemampuan perawatan diri anak

retardasi mental. Populasi dalam penelitian ini adalah bapak atau ibu

yang mempunyai anak retardasi mental sedang di SLB Negeri

Ungaran sebanyak 109 responden. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 51

responden. Analisa univariat dalam penelitian melalui prosentase dan

distribusi frekuensi. Sedangkan analisa bivariat menggunakan uji-uji

korelasi Kendall Tau digunakan untuk mengetahui hubungan antara

dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan diri anak

retardasi mental. Hasil penelitiannya adalah diantara 51 reponden

sebagian besar dukungan sosial yang diterima anak retardasi mental

di SLB Negeri Ungaran dalam kategori cukup yaitu sejumlah 30

anak (58,8%), 18 (35,3%) dukungan sosial keluarga dalam kategori

baik dan sedangkan 3 (5,9%) dukungan keluarga dalam kategori

kurang. Berdasarkan uji Kendall Tau diperoleh nilai korelasinya adalah

0,409 dengan p-value sebesar 0,004. Oleh karena p-value 0,004 < α (0,05)

8

maka Ho ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan

diri pada anak retardasi mental di SLB Negeri Ungaran. Persamaan

penelitiannya adalah pada motode penelitian yang diambil, yaitu sama-

sama menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi dan juga pada

teknik sampling yang digunakan juga sama-sama menggunakan teknik

purposive sampling. Pada sampel, sama-sama meneliti keapada orang tua

yang memiliki anak dengan retardasi mental. Sedangkan perbedaan pada

penelitian ini adalah tempat penelitian dan jumlah populasi yang diambil.

2. “Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat

kemandirian anak retardasi mental dalam persona hygiene di SLB Negeri

Colomadu” oleh Reni puspita rini (2012). Jenis penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif yang menggunakan

desain penelitian Cross Sectional. Pada penelitian ini teknik sampling

yang digunakan adalah sampling jenuh dengan responden sebanyak 31

responden. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan

analisa bivariat. Hasil penelitiannya adalah Hasil penelitian kemandirian

anak menunjukkan dari 31 anak yang mengalami retardasi mental

pada penelitian ini, ada 16 anak retardasi mental (51,6%) mandiri

dari orang tua yang berpendidikan rendah sebanyak 11 responden

(35,5%) dan dari orang tua yang berpendidikan tinggi sebanyak 5

responden (16,1%). Berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test

diperoleh signifikansi probabilitas (p) = 0,076. Karena probabilitas (p)

hitung lebih dari 0,05, maka H0 penelitian diterima, sehingga

diputuskan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang

tua dengan tingkat kemandirian Anak retardasi mental dalam personal

hygiene di SDLB Negeri Colomadu. Dalam penelitian ini terdapat

kesamaan yaitu pada motode penelitian yang diambil, yaitu sama-sama

menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi dan juga pada analisa

data yang digunakan. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah

teknik sampling yang digunakan, dan jumlah responden yang diambil.

DAFTAR PUSTAKA

Ambari, P. (2010). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan KeberfungsianSosial Pada Pasien Skizofrenia Pasca Perawatan Di Rumah Sakit.Skripsi. Diambil tanggal 10 November 2015 darieprints.undip.ac.id/10856/1/Ringkasan_skripsi.pdf

Arfandi. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga DenganKemampuan Perawatan Diri Pada Anak Retardasi Mental. Skripsi.Ungaran: STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi 6. Jakarta:Rineka Cipta.

Chabib, Thoha. 1996. Ciri-ciri Kemandirian Belajar.http://Subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html . Diakses pada tanggal 20Februari 2016.

Barus. (2002). Indigenous, vol.6. journal Psikologi UMS.

Christin, Merlyn. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Respon CemasAnak Usia Sekolah terhadap Pemasangan Intravena di Rumah SakitAdvent Medan. Skripsi. Tidak Dipublikasikan.

Delphi. (2006). Terapi Permainan 1. Bandung: Rizqi Press.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), Cet.ke-3.

Depkes. (2000). Standar Pedoman Perawatan Jiwa.

Ehrenkrantz, D., Miller, C., Vernberg, D. K., &Fox, M. H. (2001). MeasuringPrevelence of Childhood Disability: Addressing Family Needs WhileAugmenting Prevention.

Eko Kurniawan. (2011). Hubungan Atara Dukungan Sosial Keluarga DenganKemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental. Skripsi.From:http//www.perpusnwu.web.id/perpustakaan/opac/index.php.Diakses Pada Tanggal 23 Februari 2016.

Fadilah, Lailatul. (2008). Kendala Penerapan Terapi ABA (Applied BehaviorAnalisys) Terhadap Kemandirian Anak Retardasi Mental / GDD DiPusat Terpadu A Plus Malang. Skripsi. Malang: Universitas IslamNegeri (UIN) Malang.

Friedman, MM, Bowden, V.R, dan Jones, E.G. (2010). Buku Ajar KeperawatanKeluarga : Riset, Teori, dan Praktik, alih bahasa, Akhir Yani S. Hamiddkk : Ed 5. Jakarta: EGC.

Ghozali.I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hayati, T. (2003). Kemampuan Merawat Diri sendiri anak Autis DalamPenatalaksanaan holistik Autism. Kumpulan makalah kongtes nasionalautisme Indonesia pertama. Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian IlmuPenyakit Dalam FKUI, Jakarta: FKUI.

Kittay, E., Jennings, B., & Wawasan, A. (2005). Dependency, Difference AndThe Global Ethic of Logterm Care. J. Polit. Philos, 13: 443-469.

Ling, F. (2008). Self-care Behaviors of School-agea Children With Heart Disease.Pediatric Nursing Journals, 34 (2), 131-138.

Meleise. (2007). Theoretical Nursing: Development & Progress. 4thEd.Philadephia: Lippincolt Williams & Wilkins.

M, Indah, Sopa. (2009). Pelaksanaan Bimbingan Dalam MenumbuhkanKemandirian Anak Yang Mengalami Down Syndrome di SLB-C YayasanKhrisna Murti Jakarta Selatan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah.

Mubarak, W.H. (2006). Pengantar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: SagungSeto.

Notoatmodjo, S.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurani. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat KemandirianPada Anak Retardasi Mental Di SLB Negeri 01 Bantul. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Nursalam, (2001). Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu KeperawatanPedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam. (2007). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktek.Jakarta: Salemba Medika.

Orem, D., E. (2001). Nursing: Concept of Practice. 6thEd. St. Louis: Mosby.

Purnawan, I. 2008. Dukungan Keluarga.http://wawan2507.wordpress.com/author/wawan2507/

Rahmawati. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan KemampuanPerawatan Diri Anak Tuna Grahita Di Kabupaten Banyumas JawaTengah. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Riwidikdo, Handoko, (2008). Statistika Kesehatan (Belajar Mudah TeknikAnalisa Data Penelitian Kesehatan). Yogyakarta: Mitra Cendekiapress.

Saryono, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Citra Medika.

Sen, S. (2010). Counting The Cost 2010: Families With Disabled ChildrenStruggle to Afford Food And Heating, http://Cafamily.org.uk/index.phpDiakses pada tanggal 10 November 2015.

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Surabaya: GrahaIlmu.

Setiawati. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan, Jakarta:TIM

Sugiyono, (2009). Statistika Untuk Penelitian Cetakan Klima. Bandung: CVALFABETA.

Supartini. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Aplikasi Dalam Praktik.Jakarta: EGC.

UNICEF & University of Winconsin. (2002). Monitoring Child Disability inDeveloping Countries: Result From The Multiple Indicator ClusterSurveys (MICS). Februari 20, 2011.

Utami. (2003). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: GramediaPustaka Utama

Widyartanty. (2009). Hubungan Pemberian Motivasi Keluarga TerhadapKemampuan Merawat Diri Pada Anak Tunagrahita.From:http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/Kriesty.%20W.pdf. Diakses tanggal 25 Februari 2016.

Wold Health Organisation. (2002). Current and Future Long-term Care Needs:An Analysis Based on The 1990 Who Study, Frame: Creative,http://www.who.int/entity/chp/knowledge/publication/ltc_need.pdf.Diakses pada tanggal 13 November 2015.

LAMPIRAN

Lampiran V

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : ISNAIN ELIZA SETYANI

NIM : A11200793

Akan mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C KARYA BHAKTI PURWOREJO TAHUN 2016”. Untuk mkasud tersebut, saya akan mengumpulkan data dari ibu/bapak/saudara/saudari dan dengan kerendahan hati, saya meminta kesediaannya menjadi responden untuk mengisi kuesioner yang akan saya bagikan.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika ibu/bapak/saudara/saudari tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada paksaan bagi ibu/bapak/saudara/saudari, namun jika bersedia dimohon untuk menandatangani pernyataan kesediaan menjadi responden.

Atas perhatian dan kesediaan ibu/bapak/saudara/saudari, saya ucapkan terimakasih.

Penulis,

(ISNAIN ELIZA SETYANI)

Lampiran VI

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami penjelasan pada lembar permohonan

menjadi responden, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai responden dalam

penelitian yang akan dilakukan oleh :

Nama : ISNAIN ELIZA SETYANI

NIM : A11200793

Judul : HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C KARYA BHAKTI PURWOREJO

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan merugikan saya, oleh

karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

Purworejo, 2014

Responden

( )

Lampiran VII

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP

KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI

MENTAL DI SLB C KARYA BHAKTI PURWOREJO

(Diadopsi dari: Juzri Sidik,2014)

Identitas responden

1. Nama Sekolah : SLB C Karya Bhakti Purworejo

2. Jenis Kelamin Responden : Laki-laki / Perempuan

3. Usia :

4. Pendidikan :

Petunjuk Umum Pengisian Kuesioner :

1. Bacalah pernyataan yang diberikan dengan baik sehingga dimengerti.

2. Pilihlah :

SL, jika Anda SELALU melakukan pernyataan tersebut

SR, JIKA Anda SERING melakukan pernyataan tersebut

KD, jika Anda KADANG-KADANG melakukan pernyataan tersebut

TP, jika Anda TIDAK PERNAH melakukan pernyataan tersebut

JR, jika Anda JARANG melakukan pernyataan tersebut

3. Mengisi seluruh nomor pernyataan tanpa bantuan orang lain.

4. Setiap pernyataan hanya berlaku untuk satu jawaban.

5. Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia.

Mohon Kerjasama

Kuesioner Dukungan Keluarga

No Pernyataan SL SR KD TP JR

1.

2.

3.

4.

5.

Dukungan Informasi

Keluarga mencari informasi terkait kesehatan

anak melalui media massa ataupun

elektronik.

Keluarga menginformasikan kepada anak

terkait kondisi anak.

Keluarga mendidik anak sesuai kondisi anak.

Keluarga tidak mengetahui fungsi dari

tempat pendidikan anak.

Keluarga melatih anak beberapa

keterampilan (seperti belajar makan sendiri,

menggunakan pakaian sendiri, mandi sendiri

dll).

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Dukungan Emosional

Keluarga tidak menggunakan kalimat yang

mudah dipahami anak ketika berkomunikasi.

Keluarga memotivasi anak untuk

berkomunikasi kepada teman-temannya.

Keluarga mendampingi anak saat belajar di

rumah.

Keluarga merawat anak dengan penuh kasih

sayang.

Keluarga memotivasi anak ketika anak tidak

ingin makan

Keluarga menanyakan perasaan anak selama

di sekolah.

Keluarga mengenalkan hal-hal yang baik dan

buruk.

13.

14.

15.

16.

17.

Dukungan Penghargaan

Dalam mengambil keputusan pengobatan,

keluarga tidak melibatkan anak.

Keluarga memberikan kesempatan kepada

anak untuk melakukan kegiatan yang

disenangi.

Keluarga tidak mengetahui makanan yang

disukai oleh anak

Keluarga tidak melibatkan anak dalam

kegiatan sehari-hari.

Keluarga menyemangati dan menghibur anak

ketika anak merasa tidak diterima di

lingkungan sekitar.

18.

19.

20.

21.

22.

Dukungan Instrumental

Keluarga menyediakan transportasi dan

biaya berobat ketika anak sakit.

Keluarga menyiapkan makanan bergizi untuk

kebutuhan sehari-hari anak.

Keluarga meluangkan waktu untuk menjaga

dan merawat anak di rumah.

Keluarga menciptakan lingkungan yang

aman untuk anak dalam melakukan kegiatan

sehari-hari.

Keluarga acuh terhadap kebutuhan sekolah

anak.

23.

24.

Dukungan Sosial

Keluarga meluangkan waktu untuk

berkumpul bersama.

Keluarga memberikan kebebasan pada anak

dalam berhubungan dengan tetangga dan

25.

26.

teman-temannya.

Keluarga mengajak anak dalam kegiatan

keagamaan.

Keluarga tidak mengajarkan anak rasa

empati terhadap orang lain.

KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI ANAK RETARDASI MENTAL

Keterangan :

SL : SELALU dibantu/mampu/diawasi

KD : KADANG-KADANG dibantu/mampu/diawasi

TP : TIDAK PERNAH dibantu/mampu/diawasi

Berikan tanda checklist (√) pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan

kemampuan anak retardasi mental sehari-hari.

NO KEGIATAN TP

Dibantu

KD

Dibantu

SL

Dibantu

1. Kebersihan badan

1.1. Mencuci muka sendiri

1.2. Mencuci tangan sendiri

1.3. Mencuci kaki sendiri

1.4. Menyikat gigi sendiri

1.5. Menyuci rambut dengan shampo

1.6. Menyisir rambut sendiri

1.7. Mandi sendiri

2. Eliminasi

2.1. Buang air kecil sendiri

2.2. Buang air besar sendiri

3. Makan dan minum

3.1. Memegag piring sendiri

3.2. Memegang sendok sendiri

3.3. Menyendok makanan dari piring

sendiri

3.4. menggerakkan sendok ke mulut

sendiri

3.5. Memegang gelas sendiri

3.6. Menuang air ke dalam gelas sendiri

3.7. Menggerakan gelas ke dalam mulut

sendiri

KEGIATAN TP

Dibantu

KD

Dibantu

SL

Dibantu

4. Berpakaian

4.1. Memakai kaos sendiri

4.2. Memakai kemeja sendiri

4.3. Memakai rok/celana pendek sendiri

4.4. Memakai rok/celana panjang sendiri

4.5. Memakai pakaian dalam sendiri

4.6. Memakai kaos kaki sendiri

4.7. Memakai sepatu sendiri

4.8. Mengikat tali sepatu sendiri

4.9. Melepaskan kaos sendiri

4.10.Melepaskan kemeja sendiri

4.11. Melepaskan rok/celana sendiri

5. Mobilisasi/ Pergerakan

5.1.Berjalan dalam bidang datar

5.2.Berjalan dalam bidang miring

5.3.Berjalan di dalam rumah

5.4.Berjalan mengelilingi sekolah

5.5.Berlari

5.6.Menggeser kursi/ meja

5.7.Memindahkan kursi/ meja

5.8.Turun dari tempat tidur

5.9.Mengangkat benda ringan (< 1 kg)

5.10. Mengangkat benda berat (> 2 kg)

5.11.Masuk/ keluar dari kamar mandi

KEGIATAN TP

Dibantu

KD

Dibantu

SL

Dibantu

5.12.Duduk di kursi

5.13.Berdiri tegak

5.14.Melompat

5.15.Memanjat

6. Sosialisasi dan Perkembangan TP

Diawasi

KD

Diawasi

SL

Diawasi

6.1. Bermain dengan teman di rumah

6.2. Bermain dengan saudara/ kerabat

dalam keluarga

6.3. Bermain dengan teman di sekolah

KEGIATAN TP

Mampu

KD

Mampu

SL

Mampu

6.4. Dapat menuliskan huruf/ abjad

6.5. Dapat menuliskan 1 kata atau lebih

6.6. Dapat menuliskan angka

6.7. dapat menyebutkan huruf/ abjad

dengan benar

6.8. Dapat membaca 1 kata

6.9. Dapat membaca 1 kalimat

6.10. Dapat mengikuti perintah

7. Komunikasi

7.1. Menampakan kesukaan terhadap

sesuatu/ seseorang

8. Pekerjaan Rumah Tangga

8.1. Mencuci piring/ gelas

8.2. Menyapu lantai

8.3. Mengepel lantai

KEGIATAN TP

Mampu

KD

Mampu

SL

Mampu

8.4. Membersihkan jendela

8.5. Mencuci pakaian

8.6. Membersihkan ruang/ kamar tidur

8.7. Membantu menyediakan makanan

bagi anggota keluarga yang lain

9. Perlindungan diri

9.1. Anak merokok

9.2. Anak memakai helm bila naik

sepeda

9.3. Menghindari api

Lampiran VIII Frequencies

Statistics

Umur

Responden

Tingkat

Pendidikan

Responden

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 2,17

Median 2,21a

Mode 2

Std. Deviation ,747

Variance ,557

Skewness -,286

Std. Error of Skewness ,427

Kurtosis -1,095

Std. Error of Kurtosis ,833

Minimum 1

Maximum 3

a. Calculated from grouped data.

Frequency Table

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 30-40 6 20,0 20,0 20,0

41-50 13 43,3 43,3 63,3

51-60 11 36,7 36,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Tingkat Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 1 3,3 3,3 3,3

SD 6 20,0 20,0 23,3

SMA 17 56,7 56,7 80,0

SMP 6 20,0 20,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

FREQUENCIES VARIABLES=Dukungan Kemandirian /NTILES=4 /STATISTICS=STDDEV VARIANCE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Dukungan

Keluarga

Kemandirian

Perawatan Diri

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 1,90 1,83

Median 2,00 2,00

Mode 2 2

Std. Deviation ,712 ,648

Variance ,507 ,420

Skewness ,147 ,166

Std. Error of Skewness ,427 ,427

Kurtosis -,912 -,502

Std. Error of Kurtosis ,833 ,833

Minimum 1 1

Maximum 3 3

Percentiles 25 1,00 1,00

50 2,00 2,00

75 2,00 2,00

Frequency Table

Dukungan Keluarga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 9 30,0 30,0 30,0

cukup 15 50,0 50,0 80,0

kurang 6 20,0 20,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Kemandirian Perawatan Diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 9 30,0 30,0 30,0

cukup 17 56,7 56,7 86,7

kurang 4 13,3 13,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

EXAMINE VARIABLES=Dukungan BY Kemandirian /PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUPS /STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL.

Explore Kemandirian Perawatan Diri

Case Processing Summary

Kemandirian

Perawatan

Diri

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan

Keluarga

baik 9 100,0% 0 ,0% 9 100,0%

cukup 17 100,0% 0 ,0% 17 100,0%

kurang 4 100,0% 0 ,0% 4 100,0%

Descriptives

Kemandirian Perawatan Diri

Statisti

c

Std.

Error

Dukungan Keluarga baik Mean 1,56 ,176

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1,15

Upper Bound 1,96

5% Trimmed Mean 1,56

Median 2,00

Variance ,278

Std. Deviation ,527

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness -,271 ,717

Kurtosis -2,571 1,400

cukup Mean 1,94 ,181

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1,56

Upper Bound 2,33

5% Trimmed Mean 1,93

Median 2,00

Variance ,559

Std. Deviation ,748

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 2

Skewness ,099 ,550

Kurtosis -1,047 1,063

kurang Mean 2,50 ,289

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1,58

Upper Bound 3,42

5% Trimmed Mean 2,50

Median 2,50

Variance ,333

Std. Deviation ,577

Minimum 2

Maximum 3

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness ,000 1,014

Kurtosis -6,000 2,619

Tests of Normality

Kemandirian

Perawatan

Diri

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dukungan

Keluarga

baik ,356 9 ,002 ,655 9 ,000

cukup ,237 17 ,012 ,819 17 ,004

kurang ,307 4 . ,729 4 ,024

a. Lilliefors Significance Correction

CROSSTABS /TABLES=Dukungan BY Kemandirian /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan

Keluarga *

Kemandirian

Perawatan Diri

30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%

Dukungan Keluarga * Kemandirian Perawatan Diri Crosstabulation

Kemandirian Perawatan

Diri

Total baik cukup kurang

Dukungan

Keluarga

baik Count 4 5 0 9

Expected Count 2,7 5,1 1,2 9,0

% within Dukungan Keluarga 44,4% 55,6% ,0% 100,0%

% within Kemandirian Perawatan Diri 44,4% 29,4% ,0% 30,0%

% of Total 13,3% 16,7% ,0% 30,0%

cukup Count 5 8 2 15

Expected Count 4,5 8,5 2,0 15,0

% within Dukungan Keluarga 33,3% 53,3% 13,3% 100,0%

% within Kemandirian Perawatan Diri 55,6% 47,1% 50,0% 50,0%

% of Total 16,7% 26,7% 6,7% 50,0%

kurang Count 0 4 2 6

Expected Count 1,8 3,4 ,8 6,0

% within Dukungan Keluarga ,0% 66,7% 33,3% 100,0%

% within Kemandirian Perawatan Diri ,0% 23,5% 50,0% 20,0%

% of Total ,0% 13,3% 6,7% 20,0%

Total Count 9 17 4 30

Expected Count 9,0 17,0 4,0 30,0

% within Dukungan Keluarga 30,0% 56,7% 13,3% 100,0%

% within Kemandirian Perawatan Diri 100,0% 100,0

%

100,0

%

100,0%

% of Total 30,0% 56,7% 13,3% 100,0%

NONPAR CORR /VARIABLES=Dukungan Kemandirian /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

Correlations

Dukungan

Keluarga

Kemandirian

Perawatan

Diri

Spearman's rho Dukungan Keluarga Correlation Coefficient 1,000 ,400*

Sig. (2-tailed) . ,029

N 30 30

Kemandirian

Perawatan Diri

Correlation Coefficient ,400* 1,000

Sig. (2-tailed) ,029 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).