15
Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 99 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) DENGAN STATUS GIZI IBU MENYUSUI DI BPS SUHAMA AMD KEB DESA PANGKAH KULON KABUPATEN GRESIK Rukana, Hudzaifatut Toyyibah ABSTRAK Dukungan Keluarga adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakaan kegiatan fungsi dasar keluarga yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga (suami) dengan status gizi ibu menyusui di BPS Bidan Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kabupaten Gresik. Desain yang digunakan adalah desain penelitian analitik Cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu menyusui dengan teknik purposive sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan tes (pengukuran),analisa data yang digunakan untuk pembuktian hipotesis menggunakan uji statistik koefesien kontigensi. Hasil perhitungan koefesien kontigensi di dapatkan nilai p (0,10) < α (0,05), maka hipotesis nol yang diajukan diterima. Jadi tidak ada dukungan keluarga (suami) dengan status gizi ibu menyusui di BPS Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga (suami) dengan status gizi ibu menyusui di BPS Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik. Dalam Pemberian zat gizi yang sebaik-baiknya harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktifitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil dan menyusui. Kata kunci : Dukungan keluarga (suami),status gizi ibu menyusui PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa di pengaruhidan ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakat dimana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut ditentukan oleh status gizi. Status gizi seseorang di katakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut (Wiryo, 2005). Seorang ibu menyusui tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan ibu tidak selalu menuruti rasa laparnya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat badan dan dapat mengembalikan otot kendor menjadi pulih kembali. Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi produksi air susu ibu.Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sayur-sayuran. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 99

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) DENGAN STATUS

GIZI IBU MENYUSUI DI BPS SUHAMA AMD KEB DESA PANGKAH KULON

KABUPATEN GRESIK

Rukana, Hudzaifatut Toyyibah

ABSTRAK

Dukungan Keluarga adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril

maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakaan kegiatan

fungsi dasar keluarga yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,

saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga (suami)

dengan status gizi ibu menyusui di BPS Bidan Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kabupaten

Gresik.

Desain yang digunakan adalah desain penelitian analitik Cross sectional, jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 32 ibu menyusui dengan teknik purposive sampling. Instrument

dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan tes (pengukuran),analisa data yang

digunakan untuk pembuktian hipotesis menggunakan uji statistik koefesien kontigensi.

Hasil perhitungan koefesien kontigensi di dapatkan nilai p (0,10) < α (0,05), maka

hipotesis nol yang diajukan diterima. Jadi tidak ada dukungan keluarga (suami) dengan status

gizi ibu menyusui di BPS Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga

(suami) dengan status gizi ibu menyusui di BPS Suhama Amd Keb Desa Pangkah Kulon

Kabupaten Gresik. Dalam Pemberian zat gizi yang sebaik-baiknya harus memperhatikan

kemampuan tubuh seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktifitas,

dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil dan menyusui.

Kata kunci : Dukungan keluarga (suami),status gizi ibu menyusui

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa di pengaruhidan

ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakat

dimana salah satu indikator tingkat kesehatan

tersebut ditentukan oleh status gizi. Status

gizi seseorang di katakan baik apabila

terdapat keseimbangan dan keserasian antara

perkembangan fisik dan perkembangan

mental orang tersebut (Wiryo, 2005).

Seorang ibu menyusui tidak perlu makan

berlebihan, tetapi cukup menjaga agar

konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan ibu

tidak selalu menuruti rasa laparnya. Proses

menyusui itu sendiri membantu ibu

mengurangi berat badan dan dapat

mengembalikan otot kendor menjadi pulih

kembali. Tetapi, berdiet atau menahan lapar

akan mengurangi produksi air susu ibu.Ibu

menyusui biasanya cepat merasa haus.

Karenanya ibu menyusui harus minum

sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu

kedelai, jus buah segar, atau sayur-sayuran.

Kebutuhan vitamin dan mineral selama

menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 100

Hindarilah minuman ringan, teh, atau kopi,

seperti halnya ketika hamil. Namun demikian,

tidak ada bukti ilmiah bahwa seorang ibu

yang meminum susu akan membantu

produksi ASI. Malahan, apabila ibu menyusui

terlalu banyak mengkonsumsi produk susu

dapat menyebabkan bayi terkena kolik.Saat

menyusui, minuman keras sebisa mungkin

dihindari. Selain itu, merokok selama

menyusui dapat membahayakan bayi dan

mengurangi produksi susu. Selain itu

motivasiseorangibu sangat menentukan

didalam pemberianASI eksklusifselama 6

bulan.Disebutkan bahwa dorongan dan

dukungan dari pemerintah, petugas kesehatan

dan dukungan keluarga serta dari tempat ibu

bekerja menjadi penentu timbulnya motivasi

pada ibu menyusui.

Timbulnya motivasi ibu dapat berasal dari

dukungan keluarga,dukungan keluarga

merupakan faktor yang paling besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI

eksklusif .dengan adanya dukungan keluarga

terutama dari suami maka akan berdampak

kepada peningkatan rasa percaya dari ibu di

dalam menyusui (Wirawan,2009)

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, pemberian

ASI pada bayi di bawah 6 bulan

belummemuaskan. Pemberian ASI pada umur

0-1 bulan 45,4%, 2-3 bulan38,3%, dan 4-5

bulan 31%. Secara keseluruhan cakupan

pemberian ASI eksklusif di Indonesia tahun

2010 hanya 20% jauh dari target yang

ditetapkan yaitu 80%. Berdasarkan data yang

saya dapatkan di Bps Bidan Suhama Amd

Keb Pangkah Kulon Kecamatan Ujung

Pangkah Kabupaten Gresik pada bulan

desember 2011 sampai bulan mei 2012

diperoleh hasil 35 ibu menyusui dan

didapatkan hasil 25 ibu menyusui yang

kurang mendapatkan dukungan dari keluarga

(71%) dan terdapat 10 ibu menyusui yang

pemenuhan nutrisinya baik (29%)

Untuk itu dukungan keluarga mempunyai

hubungan dengan suksesnya pemberian ASI

Eksklusif kepada bayi. Dukungan keluarga

adalah dukungan untuk memotivasi ibu

memberikan ASI saja kepada bayinya sampai

usia 6 bulan, memberikan dukungan

psikologis kepada ibu dan mempersiapkan

nutrisi yang seimbang kepada ibu. (Sudiharto

2007) Faktor keberhasilan dalam menyusui

adalah menyusui secara dini dengan posisi

yang benar,teratur dan eksklusif. Dalam hal

ini peranan petugas kesehatan (bidan) dan

kader sangatlah penting untuk menolong ibu

menyusui, mengatasi kesulitan-kesulitannya

dan dibutuhkan informasi yang lengkap

mengenai manfaat dari ASI dan menyusui

serta mendukung ibu dalam memenuhi

kebutuhan nutrisi yang mengandung banyak

zat gizi, sedangkan ibu yang bekerja

menyebabkan ibu mempunyai kesempatan

untuk bertukar informasi dengan rekan kerja

tentang pantang makanan. Ibu menyusui

tidaklah terlalu ketat dalam mengatur

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 101

nutrisinya, yang terpenting adalah makanan

yang menjamin pembentukan air susu yang

berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan bayinya dan juga

meningkatkan produksi ASI.

Petunjuk pola makan yang sehat adalah

makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah

kalori dan zat gizi yang sesuai dengan

kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein,

vitamin, mineral, serat dan air. Selain itu, pola

makan harus diatur secara rasional, yaitu 3

kali sehari (pagi,siang dan malam). Selain

makanan utama ibu menyusui harus

mengkonsumsi cemilan dan jus buah-buahan

sebagai makanan selingan.Oleh karena itu,

pola makan dengan menu seimbang sangat

dianjurkan yang mana menu seimbang terdiri

dari jumlah kalori serta zat gizi yang sesuai

dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral, serat dan air.

Sebagai contoh makanan yang terdiri dari

nasi, ikan, sayur bayam, apel dan susu.

Sedangkan jenis makanan yang sebaiknya

dihindari oleh ibu diantaranya adalah

makanan yang mengandung zat aditif atau

bahan pengawet makanan yang berkalori

tinggi, daging atau makanan yang tidak diolah

dengan sempurna serta makanan yang

merangsang seperti makanan pedas. Perilaku

makan ibu secara kualitatif dapat diketahui

dari frekuensi, jenis, dan porsi makan ibu

selama menyusui bayinya. Frekuensi makan

ibu menyusui yang dianjurkan yaitu makan 3

kali sehari (pagi, siang dan malam) dan sesuai

dengan porsinya. Sedangkan jenis makanan

yang dianjurkan adalah semua makanan yang

mengandung semua unsur utama dalam tubuh

terutama karbohidrat, protein, dan lemak yang

mana dikonsumsi secara seimbang dan tidak

berlebihan dengan porsi makan 2 kali porsi

makan waktu hamil. Ibu menyusui

diwajibkan menambah konsumsi protein

hewani hingga 1,5 kali dengan jumlah normal

(Krisnatuti, 2005).dari hasil uraian diatas

penulis ingin mengetahui hubungan antara

dukungan keluarga dengan status gizi ibu

menyusui di Bps Suhama,Amd Keb Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah

Kabupaten Gresik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut Apakah

ada Hubungan Antara Dukungan Keluarga

(suami) dengan Status Gizi Ibu Menyusui di

Bps Suhama,Amd Keb Desa Pangkah Kulon

Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten

Gresik ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Antara Dukungan

Keluarga (Suami) dengan Status Gizi Ibu

Menyusui di Bps Suhama,Amd Keb Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah

Kabupaten Gresik.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Dukungan keluarga

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 102

(Suami) Desa Pangkah Kulon Kecamatan

Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

2. Mengidentifikasi Status Gizi Ibu

Menyusui Desa Pangkah Kulon Kecamatan

Ujung Pangkah Kabupaten Gresik..

3. Menganalisis Hubungan Antara Dukungan

Keluarga (Suami) dengan Status Gizi Ibu

Menyusui di Bps Suhama,Amd Keb Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah

Kabupaten Gresik.

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Bagi Peneliti

Penulisan ini bermanfaat untuk menambah

wawasan tentang Hubungan Antara

Dukungan Keluarga (suami) dengan Status

Gizi Ibu Menyusui di Bps Suhama,Amd Keb

Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung

Pangkah Kabupaten Gresik., Sehingga

peneliti dapat memberikan asuhan kebidanan

pada ibu yang menyusui.

1.3.2 Bagi Institusi Pelayanan / BPS

Dapat digunakan sebagai sarana peningkatan

mutu asuhan kebidanan di BPS Suhama Amd

Keb.Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung

Pangkah Kabupaten Gresik.

1.3.3 Bagi Responden

Penelitian ini dapat meningkatkan

pemahaman klien tentang Hubungan Antara

Dukungan Keluarga (suami) dengan Status

Gizi Ibu Menyusui di Bps Suhama,Amd Keb

Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung

Pangkah Kabupaten Gresik.

1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan

mengenai Hubungan Antara Dukungan

Keluarga (suami) dengan Status Gizi Ibu

Menyusui di Bps Suhama,Amd Keb Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah

Kabupaten Gresik.

TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dukungan Keluarga

2.1.1 Pengertian dukungan keluarga

Bailon dan Maglaya dalam Sudiharto

(2007) Menyatakan, bahwa keluarga adalah

dua atau lebih individu yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan atau

adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah

tangga, melakukan interaksi satu sama lain

menurut peran masing-masing, serta

menciptakan dan mempertahankan suatu

budaya. Keluarga adalah suatu kelompok

yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

di rekat oleh ikatan darah, perkawinan,

atau adopsi serta tinggal bersama.

Sudiarto (2007), Menyatakan setiap

anggota keluarga mempunyai struktur

peran formal dan informal, misalnya suami

mempunyai peran formal sebagai kepala

keluarga dan pencari nafkah. Peran

informal suami adalah sebagai panutan dan

pelindung keluarga. Struktur keluarga

meliputi kemampuan berkomunikasi,

kemampuan keluarga saling berbagi,

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 103

kemampuan sistem pendukung di antara

anggota keluarga,kemampuan perawatan

diri dan kemampuan menyelesaikan

masalah.

Suami adalah pria yang menjadi pasangan

resmi seorang wanita (KBBI, 2005).Suami

juga berperan sebagai pencari

nafkah,pendidik,pelindung,dan memberi

rasa aman, sebagai kepala keluarga,

sebagai anggota dari kelompok sosialnya

serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya (Madhi, 2009).

Friedman dalam Sudiharto (2007),

Menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga

antara lain adalah fungsi efektif, yaitu

fungsi internal keluarga untuk pemenuhan

kebutuhan psikososial, saling mengasuh

dan memberikan cinta kasih, serta saling

menerima dan mendukung.

Menurut Friedman (2003) Dukungan

keluarga merupakan bagian integral dari

dukungan sosial. Dampak positif dari

dukungan keluarga adalah meningkatkan

penyusuaian diri seseorang terhadap

kejadian-kejadian dalam kehidupan.

Dukungan emosi dari lingkungan dan juga

Dukungan keluarga akan membantu dalam

mengatasi rasa frustasi yang menjalar,

menemani ibu bila terlihat kesepian,

menanggapi dan memperhatikan

kebahagian ibu. Serta menghibur bila ibu

terlihat sedih. Suami dan anggota keluarga

yang lain harus dilibatkan dalam tiap

konseling, sehingga dapat dibangun

pemahaman dari orang-orang terdekat ibu

terhadap apa yang dirasakan dan

dibutuhkannya (Saleha, 2003).

2.1.2 Fungsi Pokok Keluarga

1. Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan

kepribadian) : Untuk pemenuhan

kebutuhan psikososial, saling mengasuh

dan memberikan cinta kasih, serta saling

menerima dan mendukung.

2. Fungsi sosialisasi dan fungsi penempatan

sosial : proses perkembangan dan

perubahan individu keluarga, tempat

anggota keluarga berinteraksi sosial dan

belajar berperan di lingkungan.

3. Fungsi reproduktif untuk meneruskan

kelangsungan keturunan dan menambah

sumber daya manusia.

4. Fungsi ekonomis : untuk memenuhi

kebutuhan keluarga,seperti sandang,

pangan, dan papan.

5. Fungsi perawatan kesehatan : untuk

merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah kesehatan

2.1.3 Tugas Keluarga Dalam Bidang

Kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan

kesehatan, keluarga mempunyai 5 tugas

keluarga dalam bidang kesehatan yang

harus dilakukan, yaitu:

1. Mengenal masalah kesehatan setiap

anggotanya

Perubahan sekecil apapun yang dialami

anggota keluarga secara tidak langsung

menjadi perhatian dan tanggung jawab

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 104

keluarga, maka apabila menyadari adanya

perubahan perlu segera dicatat kapan

terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan

seberapa besar perubahannya.

2. Mengambil keputusan untuk melakukan

tindakan yang tepat bagi keluarga.

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang

utama untuk mencari pertolongan yang

tepat sesuai dengan keadaan keluarga,

dengan pertimbangan siapa diantara

keluarga yang mempunyai kemampuan

memutuskan untuk menentukan tindakan

keluarga maka segera melakukan tindakan

yang tepat agar masalah kesehatan dapat

dikurangi atau bahkan teratasi. Jika

keluarga mempunyai keterbatasan

seyoganya meminta bantuan orang lain

dilingkungan sekitar keluarga.

3. Memberikan keperawatan anggotanya

yang sakit atau yang tidak dapat membantu

dirinya sendiri karena cacat atau usianya

terlalu muda.

Perawatan ini dapat dilakukan dirumah

apabila keluarga memiliki kemampuan

melakukan tindakan untuk pertolongan

pertama atau kepelayanan kesehatan

untuk memperoleh tindakan lanjutan agar

masalah yang lebih parah tidak terjadi.

4. Mempertahankan suasana dirumah yang

menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota

keluarga.

5. Mempertahankan hubungan timbal balik

antara keluarga dan lembaga kesehatan

(pemanfaatan fasilitas kesehatan yang

ada).

2.1.4 Bentuk Dukungan Keluarga

a. Dukungan Emosional (Emosional

Support)

Keluarga sebagai sebuah tempat yang

aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan

terhadap emosi. Meliputi ungkapan empati,

kepedulian dan perhatian.

b. Dukungan Penghargaan (Apprasial

Assistance)

Keluarga bertindak sebagai sebuah

bimbingan umpan balik, membimbing dan

menengahi pemecahan masalah dan

sebagai sumber dan validator identitas

anggota.Terjadi lewat ungkapan hormat

(penghargan) positif.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber

pertolongan praktis dan konkrit, mencakup

bantuan langsung seperti dalam bentuk

uang, peralatan, waktu.manfaat dukungan

ini adalah mendukung pulihnya energy atau

stamina dan semangat yang menurun

selain itu individu merasa bahwa masih ada

perhatian dan kepedulian.

d. Dukungan Informasi (informasi support)

Keluarga berfungsi sebagai sebuah koletor

dan disse minator (penyebar) informasi

tentang dunia, mencakup memberri

nasehat, petunjuk-petunjuk, saran atau

umpan balik. Bentuk dukungan keluarga

yang diberikan oleh keluarga adalah

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 105

dorongan semangat, pemberian nasehat

atau mengawasi tentang pola makan

sehari-hari dan pengobatan.Dukungan

keluarga juga merupakan perasaan individu

yang mendapat perhatian, disenangi,

dihargai dan termasuk bagian dari

masyarakat,aspek-aspek aspek-aspe dalam

dukungan keluarga ini adalah

nasehat,usulan,saran,petunjuk dan

pemberian informasi (Utami, 2003).

2.1.5 Hubungan dukungan keluarga

dengan harga diri

Dukungan keluarga mempengaruhi

kesehatan dengan melindungi diri

penderita kusta terhadap efek negatif dari

stres yang berat. Dukungan keluarga yang

baik seseorang dapat mengurangi stres

misalnya dengan menyibukkan diri.

Dukungan keluarga yang positif sebanding

dibawah intensitas stres yang tinggi dan

rendah, misalnya seseorang dengan

dukungan keluarga tinggi dapat memiliki

harga diri yang lebih tinggi sehingga tidak

mudah terserang stress. Peran keluarga

mempunyai pengaruh yang sangat tinggi

dalam harga diri, sebuah keluarga yang

memiliki harga diri yang rendah akan tidak

mempunyai kemampuan dalam

membangun harga diri anggota

keluarganya dengan baik, keluarga akan

memberikan umpan balik yang negatif dan

berulang-ulang akan merusak harga diri

bagi penderita, harga dirinya akan

terganggu jika kemampuannya

menyelesaikan masalahnya tidak adekuat.

2.2 Konsep Dasar Status Gizi

2.2.1 Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah Suatu ukuran mengenai

kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat

dari makanan yang dikonsumsi dan

penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh.

Status gizi dibagi menjadi tiga kategori,

yaitu status gizi kurang, gizi normal dan gizi

lebih (Almatsier, 2005).

Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel

tertentu atau perwujudan dari nutriture

dalam bentuk variabel tertentu(Supariasa,

dkk, 2007).

Status gizi adalah Keadaan tubuh yang

merupakan hasil akhir dari

ketidakseimbangan antara zat gizi yang

masuk ke dalam tubuh dan ultilisasinya

(sediaoetama,2010)

Gizi adalah Suatu proses organisme

menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses digesti,

absobsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan

kehidupan, pertumbuhan dan fungsi

normal dari organ-organ, serta

menghasilkan energi Dalam menetukan

klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku

yang sering disebut reference. Baku

antropometri yang sering digunakan di

Indonesia adalah World Health

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 106

Organization National Centre for Health

Statistic (WHO-NCHS). Berdasarkan baku

WHO NCHS status gizi dibagi menjadi

empat: Pertama, gizi lebih untuk over

weight, termasuk kegemukan dan obesitas.

Kedua, Gizi baik untuk well nourished.

Ketiga, Gizi kurang untuk under weight

yang mencakup mild dan oderat, PCM

(Protein Calori Malnutrition) Keempat Gizi

buruk untuk severe PCM, termasuk

marasmus, marasmik-kwasiorkor dan

kwasiorkor.

2.2.2 Unsur Dalam Menu Makanan

Seimbang

Setiap orang untuk hidup dan

meningkatkan kualitas hidup memerlukan

lima kelompok zat gizi ( karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral ) dalam

jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan

kekurangan. Disamping itu manusia

memerlukan air dan serat untuk

memperlancar berbagai proses faal dalam

tubuh. Pemberian zat gizi yang sebaik-

baiknya harus memperhatikan kemampuan

tubuh seseorang untuk mencerna

makanan, umur, jenis kelamin, jenis

aktifitas, dan kondisi tertentu seperti sakit,

hamil dan menyusui. Makanan yang sehat

harus seimbang yaitu mengandung unsur-

unsur :

2.2.3 Jumlah makanan bagi ibu

menyusui

Kualitas dan jumlah makanan yang

dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada

jumlah ASI yang dihasilkan, pemberian

ASI sangat penting karena ASI adalah

makanan utama bayi. Dengan ASI bayi

akan sempurna tumbuh sebagai manusia

yang sehat dan mempunyai IQ yang

tinggi. Karena itu ibu menyusui harus

mengkonsumsi tambahan 700 kkal

untuk produksi ASI dan aktifitas ibu

selama menyusui (Paath, 2005, hal. 58).

Dalam memenuhi kebutuhan zat gizi sehari-

hari pada ibu menyusui, diperlukan jenis

makanan yang beraneka ragam dan jumlah

makanan yang lebih besar dari biasanya,

jenis makanan yang dikonsumsi seperti:

nasi, tempe, tahu, pepaya, telur, susu. Air

putih merupakan minuman terbaik bagi ibu

menyusui. Ibu sebaiknya minun segelas air

putih, sesaat sebelum menyusui dan kapan

saja ibu merasa haus, minimal 8 gelas (3

liter) setiap hari.

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi

Penyusunan Gizi Seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan

keuangan keluarga)

2. Sosial budaya (tidak

bertentangan)

3. Kondisi kesehatan

4. Umur

5. Berat badan

6. Aktivitas

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 107

7. Kebiasaan makan (like or

dislike).

8. Ketersediaan pangan setempat

2.2.5 Upaya Menanggulangi Masalah Gizi

Seimbang

Upaya menanggulangi masalah gizi

seimbang, yakni “ Gizi kurang “ dan Gizi

lebih “, adalah Dengan membiasakan

mengkonsumsi hidangan sehari-hari

dengan susunan zat gizi yang seimbang. 13

Pesan Dasar Gizi Seimbang, yaitu :

1. Makan beraneka ragam

2. Makan makanan untuk

memenuhi kecukupan energi

3. Makan sumber karbohidrat

setengah dari kebutuhan energi

4. Batasi konsumsi lemak dan

minyak

5. Gunakan garam beryodium

6. Makan makanan bersumber zat

besi

7. Berikan ASI pada bayi

8. Biasakan makan pagi

9. Minum air putih bersih

10. Olahraga teratur

11. Hindari minuman beralkohol

12. Makan makanan yang aman bagi

kesehatan

13. Baca tabel pada makanan yang

dikemas

2.2 Contoh menu lengkap yang di

anjurkan untuk ibu menyusui

Gizi Ibu Hamil dan menyusui

2.2.6 Penilaian Status Gizi

Untuk menilai status gizi seseorang,

ditanyakan tentang makanan dan masalah

kesehatan, dilakukan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan laboratorium tertentu. Pada

pemeriksaan darah dilakukan pengukuran

kadar zat gizi dan bahan-bahan yang

tergantung kepada kadar zat gizi (misalnya

hemoglogbin, hormon tiroid dan

transferin). Untuk menentukan riwayat

makan seseorang, ditanyakan makanan apa

yang dimakan dalam 24 jam terakhir dan

jenis makanan seperti apa yang biasanya

dimakan. Dibuat catatan tentang daftar

makanan yang dimakan selama 3

hari.Selama pemeriksaan fisik, diamati

penampilan secara keseluruhan dan

tingkah lakunya, juga distribusi lemak

tubuh serta fungsi organ tubuhnya.

Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan

berbagai masalah kesehatan, Misalnya

perdarahan lambung apat menyebabkan

anemia karena kekurangan zat besi.

Seseorang yang telah diobati dengan

vitamin A dosis tinggi karena berjerawat

bias mengalami sakit kepala dan

pengelihatan ganda sebagai akibat

keracunan vitamin A.

Berbagai sistem tubuh bisa dipengaruhi

oleh kelainan gizi:

1. Sistem saraf bisa terkena oleh

kekurangan niasin (pelagra), beri-beri,

kekurangan atau kelebihan vitamin B6

(piridoksin) dan kekurangan vitamin B12

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 108

2. Pengecapan dan pembauan bisa

dipengaruhi kekurangan seng

3. Sistem pembuluh darah jantung

bisa dipengaruhi oleh :

a. Beri – beri

b. Kegemukan (obesitas)

c. Makanan tinggi lemak menyebabkan

hiperkolesterolemi dan penyakit jantung

koroner

d. Makanan kaya garam

bisa menyebabkan tekanan darah tinggi ;

1. Saluran pencernaan dipengaruhi oleh

pelagra, kekurangan asam folat dan banyak

minum alcohol

2. Mulut (lidah, bibir, gusi dan membran

mukosa) dipengaruhi oleh kekurangan

vitamin B dan vitamin C

3. Pembesaran kelenjar tiroid terjadi

akibat kekurangan iodium

4. Kecenderungan mengalami perdarahan

dan gejala pada kulit seperti ruam

kemerahan, kulit kering dan pembengkakan

karena penimbunan cairan (edema) bisa

terjadi pada kekurangan vitamin K,

kekurangan vitamin C, kekurangan vitamin

A dan beri-beri

5. Tulang dan sendi dapat terkena

ricketsia, osteomalasia, osteoporosis dan

kekurangan vitamin C.

2.3 Konsep Perhitungan Nilai

Tengah

2.3.1 Median

Median adalah nilai yang

membatasi 50% nilai bagian bawah dan

Nilai bagian bawah 50% nilai bagian atas

atau nilai yang letaknya ditengah setelah

datanya disusun berurutan.

Tabel Status Gizi berdasarkan indeks

Antropometri(Sumber:Yayah

K.Husaini,antropometri sebagai indeks gizi

dan kesehatan masyarakat ).

Status

Gizi

Indeks

BB/U TB/U BB/TB

Gizi

Baik

>80% > 90% > 90%

Gizi

Sedang

71%-

80%

81%-

90%

81%-

90%

Gizi

Kurang

61%-

70%

71%-

80%

71%-

80%

Gizi

Buruk

≤ 60% ≤ 70% ≤ 70%

Catatan : Persen dinyatakan terhadap

median baku NCHS

Median adalah suatu ukuran pemusatan

yang menempati posisi tengah jika data

diurutkan menurut besarnya. Posisi tengah

dari seperangkat data sebanyak N yang

telah terurut terletak pada posisi yang ke (N

+ 1) 2. Jika N gasal, maka ada data yang

berada pada posisi tengah dan nilai data itu

merupakan nilai median. Jika N genap,

maka sebagai mediannya diambil rata-rata

hitung dua data yang ada di tengah.

Sehingga median adalah nilai tengah (jika

banyaknya data gasal) atau rata-rata hitung

dua nilai tengah (jika banyaknya data

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 109

genap) dari seperangkat data yang terurut.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari

perencanaan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan mengantisipasi beberapa

kesulitan yang mungkin timbul selama

proses penelitian (nursalam,2003).

Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analitik dengan

menggunakan pendekatan cross sectional,

yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

variabel sebab (independent variable) dan

variabel akibat (dependent variable) serta

melekukan pengukuran hanya satu kali saja

pada saat yang sama (nursalam,2003).

Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya ( Suhiyono, 2004 ).

Populasi dalam penelitian ini adalah

Seluruh nutrisi ibu menyusui di wilayah Bps

Suhama,Amd keb Pangkah Kulon

Kecamatan Gresik terdapat 35 ibu

menyusui.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi

yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat, 2011 ). Dalam penelitian ini

sampel yang digunakan adalah Seluruh

nutrisi ibu menyusui di wilayah Bps

Suhama,Amd Keb Pangkah Kulon

Kecamatan Gresik terdapat 32 ibu

menyusui dengan kriteria :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi yaitu karakteristik umum

subjek penelitian dari suatu populasi target

terjangkau yang akan diteliti ( Nursalam,

2008). Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah:

a. Bersedia menjadi responden.

b. Ibu menyusui yang sehat fisik dan

tidak menderita gangguan jiwa.

c. Ibu menyusui yang bisa membaca

dan menulis.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi merupakan kreteria

dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi

syarat sebagai sampel penelitian yang

menyebabkan antara lain :

a. Adanya hambatan etik

b. Menolak menjadi responden

c. Terdapat keadaan yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

Teknik pengambilan sampel atau

Sampling

Teknik sampling merupakan suatu

proses seleksi sampel yang digunakan

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 110

dalam penelitian dari populasi yang ada,

sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada ((Hidayat,

2011 ).

Dalam penelitian ini pemilihan

sampling dilakukan secara purposive

sampling dimana teknik pengambilan

sampel sesuai populasi yang di kehendaki

peneliti.

4.4 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan 2

variabel yaitu :

4.4.1 Variabel independen ( ariabel

bebas )

Merupakan varibel yang menjadi

sebab perubahan atau sebab timbulnya

variabel independen (terikat) ( Hidayat,

2011 ). Variabel Independen penelitian ini

adalah Dukungan Keluarga (Suami)

4.4.2 Variabel Dependen ( variabel

terikat )

Merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena

variabel bebas ( Hidayat, 2011 ). Variabel

Dependen penelitian ini adalah Status Gizi

Ibu Menyusui .

PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisa data dan

hasil penelitian yang diperoleh maka

ada beberapa hal yang dibahas yaitu :

6.1 Dukungan Keluarga (Suami)

tentang Status Gizi Ibu

Menyusui

Distribusi frekuensi ibu menyusui

menurut hubungan dukungan

keluarga (suami) tentang status gizi

ibu menyusui di Desa Pangkah

Kulon Kabupaten Gresik sebagian

besar responden tidak mendukung

(59%). Hal ini disebabkan oleh

sebagian masyarakat berpendidikan

menengah. Menurut Sudiharto

(2007) Dukungan keluarga

mempunyai hubungan dengan gizi

ibu menyusui, Menyatakan setiap

anggota keluarga mempunyai

struktur peran formal dan informal,

misalnya suami mempunyai peran

formal sebagai kepala keluarga dan

pencari nafkah. Peran informal

suami adalah sebagai panutan dan

pelindung keluarga. Struktur

keluarga meliputi kemampuan

berkomunikasi, kemampuan

keluarga saling berbagi,

kemampuan sistem pendukung di

antara anggota

keluarga,kemampuan perawatan

diri dan kemampuan

menyelesaikan masalah.Jadi dapat

di simpulkan Dukungan keluarga

akan membantu dalam mengatasi

rasa frustasi yang menjalar,

menemani ibu bila terlihat

kesepian, menanggapi dan

memperhatikan kebahagian ibu.

Serta menghibur bila ibu terlihat

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 111

sedih. Suami dan anggota keluarga

yang lain harus dilibatkan dalam

tiap konseling, sehingga dapat

dibangun pemahaman dari orang-

orang terdekat ibu terhadap apa

yang dirasakan dan dibutuhkannya.

6.2 Status Gizi Ibu Menyusui

Distribusi frekuensi

responden berdasarkan status gizi

ibu menyusui di Desa Pangkah

Kulon Kabupaten Gresik hampir

sebagian status gizi ibu menyusui

yang sedang (47,%).hal ini

disebabkan karena kebanyakan

masyarakat tidak tinggal satu

rumah dengan ibunya. Setiap

orang untuk hidup dan

meningkatkan kualitas hidup

memerlukan lima kelompok zat

gizi ( karbohidrat, protein, lemak,

vitamin dan mineral ) dalam

jumlah yang cukup, tidak

berlebihan dan kekurangan,

Pemberian zat gizi yang sebaik-

baiknya harus memperhatikan

kemampuan tubuh seseorang

untuk mencerna makanan, umur,

jenis kelamin, jenis aktifitas, dan

kondisi tertentu seperti sakit,

hamil dan menyusui. Kualitas dan

jumlah makanan yang dikonsumsi

ibu sangat berpengaruh pada

jumlah ASI yang dihasilkan,

pemberian ASI sangat penting

karena ASI adalah makanan

utama bayi, karena itu ibu

menyusui harus mengkonsumsi

tambahan 700 kkal untuk

produksi ASI dan aktifitas ibu

selama menyusui (Paath, 2005,

hal. 58). Hal ini responden selama

hamil dan setelah melahirkan

sudah di beri konseling oleh bidan

desa sehingga sebagian ibu

menyusui sudah mengerti

makanan apa yang baik selama

menyusui.

6.3 Hubungan antara dukungan

keluarga (suami) dengan status

gizi ibu menyusui di BPS

Suhama Amd Keb Pangkah

Kulon Kabupaten Gresik

Berdasarkan hasil penelitian

hampir sebagian responden

dukungan keluarga (suami) (41%)

dan status gizi ibu menyusui yang

baik (41%). Hal ini tejadi karena

Mereka hidup dalam satu rumah

tangga, melakukan interaksi satu

sama lain menurut peran masing-

masing, serta menciptakan dan

mempertahankan suatu budaya

(Bailon dan Maglaya dalam

Sudiharto (2007)). Bentuk

dukungan keluarga yang diberikan

oleh keluarga adalah dorongan

semangat, pemberian nasehat atau

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 112

mengawasi tentang pola makan

sehari-hari dan

pengobatan.Dukungan keluarga

juga merupakan perasaan individu

yang mendapat perhatian,

disenangi, dihargai dan termasuk

bagian dari masyarakat, aspek-

aspek dalam dukungan keluarga ini

adalah

nasehat,usulan,saran,petunjuk dan

pemberian informasi (Utami,

2003).

Sebagian besar responden

tidak mendapatkan dukungan

keluarga (59%) dan status gizi ibu

menyusui yang sedang (47%). Hal

ini karena dukungan dibutuhkan

dalam mengatasi ketegangan

kehadiran keluarga sangat penting

untuk mendorong ibu dalam

meningkatkan kepercayaan diri dan

menstabilkan emosinya, serta

memberikan motivasi yang besar

terhadap ibu yang

menyusui..kualitas dan jumlah

makanan yang di konsumsi ibu

sangat berpengaruh pada jumlah

ASI yang dihasilkan, (Sudiharto

(2007)) menyatakan bahwa fungsi

dasar keluarga antara lain adalah

fungsi efektif, yaitu fungsi

internal keluarga untuk

pemenuhan menjelaskan bahwa

keluarga memiliki fungsi dukungan

yaitu dukungan

informasional,dukungan penilaian,

dukungan instrumental dan

dukungan emosional kebutuhan

psikososial, saling mengasuh dan

memberikan cinta kasih, serta

saling menerima dan mendukung

Dukungan informasional adalah

keluarga berfungsi sebagai

sebuah keluarga diseminator atau

penyebar informasi tentang semua

informasi yang ada dalam

kehidupan.Keluarga berfungsi

sebagai pencari informasi yang

berhubungan dengan masalah

menyusui dari tenaga kesehatan.

Berdasarkan hasil uji

koefisien kontigensi di dapatkan

bahwa tidak adanya hubungan

antara dukungan keluarga dengan

status gizi ibu menyusui, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitupola konsumsi dan asupan,

status kesehatan, pengetahuan,

status ekonomi, pemeliharaan

kesehatan, lingkungan dan budaya.

Dalam struktur dukungan keluarga

peran formal dan informal,

misalnya suami mempunyai peran

formal sebagai kepala keluarga

yang memperhatikan nutrisi ibu

menyusui yang dibutuhkan untuk

menjamin kesehatan yang optimal.

Peran informal suami adalah

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) …

Jurnal Penelitian AKBID Mandiri Gresik 2015 113

sebagai panutan dan pelindung

keluarga.ada salah satu mitos

bahwa menyusui adalah urusan Ibu,

hal ini sebagian besar ibu menyusui

kurang mendapatkan dukungan

keluarga baik dari pihak keluarga

maupun suami.