31
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA HIPOTERMI DAN HIPERTERMI Dosen : Hapisah S.ST.,M.PH Oleh : Kelompok 3 Putri Amalia Putri Wulandari Raden Gusti Ayu C.R.P Raudatul Jannah Resky Novia Anggeraini Ridhayatunnisa Rifa’atul Mahmudah Rizky Vaira Sara Cintia Tessa Dwi Muliawati Tri Noor Hayati Triana Murti Handayani Widya Isnawati Zulfina Nadya Kaffi POLITEKNEIK KESEHATAN BANJARMASIN

Hipotermia Dan Hipertermia 2

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN BALITAHIPOTERMI DAN HIPERTERMIDosen : Hapisah S.ST.,M.PH

Oleh : Kelompok 3Putri AmaliaPutri WulandariRaden Gusti Ayu C.R.PRaudatul JannahResky Novia AnggerainiRidhayatunnisaRifaatul MahmudahRizky VairaSara CintiaTessa Dwi MuliawatiTri Noor HayatiTriana Murti HandayaniWidya IsnawatiZulfina Nadya KaffiPOLITEKNEIK KESEHATAN BANJARMASINJURUSAN DIII KEBIDANAN2013/2014HIPOTERMIA DAN HIPERTERMIA

PRINSIP DASAR MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DENGAN MENCEGAH HIPOTERMIAMengeringkan bayi baru lahir segera setelah lahirBayi baru lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan dingin (Cold Stress) yang merupakan gejala awal hipotermi. Bayi kedinginan biasanya tidak memperlihatkan gejala menggigil oleh karena control suhunya belum sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal hipotermia seringkali tidak tidak terdeteksi oleh ibu/keluarga bayi atau penolong persalinan.Gejala hipotermia terjadi bila suhu tubuh (aksila) bayi turun di bawah 36oC. Nilai normal 36,5oC-37,5oCUntuk mencegah terjadinya serangan dungin, setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu). Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat mulai kepala kemudian seluruh tubuh. Handuk yang basah harus diganti dengan dengan handuk yang kering dan hangat. Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut, diberi topi/tutup kepala, kaus tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan dengan dengan telungkup diatas dada untuk mendapat kehangatan dari dekapan ibu. Penilaian derajat vitalitas bayi segera lahir hendaknya dilakukan dibawah lampu agar terang dan sinar lampu dapat memanasi tubuh bayi.Segera keringkan setiap bayi baru lahirdengan kain yang hangat dan kering untuk menghindari hipotermia.

Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabilUntuk mencegah terjadinya serangan dingin, ibu/keluarga dan penolong persalinan harus menunda memandikan bayi. Pada bayi baru lahir sehat yaitu lahir cukup bulan, berat >2.500 gram, langsung menangis kuat, maka memandikan bayi, gunakanlah air hangat. Pada bayi baru lahirdengan risiko (tidak termasuk kriteria diatas), keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan dengan berat lahir 40.50C atau sedikit lebih rendah, kulit teraba kering dan panas, kelainan susunan saraf pusat, takikardia, aritmia, kadang terjadi perdarahan miokard, dan pada saluran cerna terjadi mual, muntah, dan kram. 5) Haemorrhargic Shock and Encephalopathy (HSE)Gambaran klinis mirip dengan heat stroke tetapi tidak ada riwayat penyelimutan berlebihan, kekurangan cairan, dan suhu udara luar yang tinggi. HSE diduga berhubungan dengan cacat genetic dalam produksi atau pelepasan serum inhibitor alpha-1-trypsin.Kejadian HSE pada anak adalah antara umur 17 hari sampai dengan 15 tahun (sebagian besar usia < 1 tahun dengan median usia 5 bulan). Pada umumnya HSE didahului oleh penyakit virus atau bakterial dengan febris yang tidak tinggi dan sudah sembuh (misalnya infeksi saluran nafas akut atau gastroenteritis dengan febris ringan). 6) Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)Definisi SIDS adalah kematian bayi (usia 1-12 bulan) yang mendadak, tidak diduga, dan tidak dapat dijelaskan. Kejadian yang mendahului sering berupa infeksi saluran nafas akut dengan febris ringan yang tidak fatal. Hipertermia diduga kuat berhubungan dengan SIDS.

5. Penilaian hipertermia bayi baru lahirGejala hipertermia bayi baru lahir:a. Suhu tubuh bayi > 37,5Cb. Frekuensi pernafasan bayi > 60/menitc. Tanda tanda dehidrasi, yaitu berat badan menurun, turgor kulit kurang, banyaknya air kemih berkurang.

6. Penanganan hipertermia bayi baru lahira. Bayi dipindahkan ke ruangan yang sejk dengan suhu kamar seputar 26-28c.b. Tubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu tubuh bayi normal (jangan menggunakan air es)c. Berikanlah cairan dekstrose: Nacl= 1:4 secara intravena sampai dehidrasi teratasid. Antibiotika diberikan apabila ada infeksi

7. Pencegahan Terhadap Hipertermiaa. Kesehatan lingkungan.b. penyediaan air minum yang memenuhi syarat.c. Pembuangan kotoran manusia pada tempatnya.d. Pemberantasan lalat.e. Pembuangan sampah pada tempatnya.f. Pendidikan kesehatan pada masyarakat.g. Pemberian imunisasi lengkap kepada bayi.h. Makan makana yang bersih dan sehati. Jangan biasakan anak jajan diluar

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.http://mymidwife.files.wordpress.com/2012/06/hipotermi.docx. Di unduh Kamis, 6 Maret 2014, pukul 14.00 WITA. Onlinehttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23045/4/Chapter%20II.pdf. Di unduh Kamis, 6 Maret 2014, pukul 14.00 WITA. Online