200
i HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI TEKNIK- TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRODUKSI MULTIMEDIA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA (STUDI KASUS SMK N 1 CEPU) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer Oleh Sekar Pramudita NIM.5302411160 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

  • Upload
    leliem

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

i

HALAMAN JUDUL

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL

BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI TEKNIK-

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRODUKSI

MULTIMEDIA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA

(STUDI KASUS SMK N 1 CEPU)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika dan

Komputer

Oleh

Sekar Pramudita NIM.5302411160

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas

Negeri Semarang (UNNES) maupun diperguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acauan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Page 3: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Sekar Pramudita

NIM : 5302411160

Program Studi : S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Judul Skripsi :―Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam Mengingkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Dalam Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Multimedia Kelas X Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK N 1

Cepu)‖

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi Program Studi S-1 Teknik Elektro FT. UNNES

Page 4: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini dengan judul ―Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dalam Mengingkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi Multimedia Kelas X

Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK N 1 Cepu)‖ telah dipertahankan di depan

siding Panitian Ujian Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 5 November 2015

Page 5: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

v

MOTTO & PERSEMBAHAN

Motto

1. Life is not about finding yourself but life is about creating yourself

(Penulis)

2. There is 1000 NO just for 1 YES. Keep trying (Penulis)

3. 고생 끝에 낙이 온다. Usaha akan berakhir dengan sebuah hasil (Filsafat

Kuno Korea)

Persembahan :

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan

untuk :

1. Papa, mama, dan adikku Iqbal Nur Ikhsan yang selalu

memberikan semangat, cinta, kasih serta do’a dan

dukungannya yang tak pernah berhenti hingga saat ini.

2. Keluarga besar Subari dan Ramelan, terima kasih untuk

do’a dan dukungannya hingga saat ini.

3. Sahabat-sahabatku (Esti, Ratna, Lian, Iin, Zya, Yogo,

Wahid, Udin, Riris, Reni), serta teman-teman Kost

―PINASTHIKA‖ ,sahabat-sahabat yang selalu

memberikan dukungan, waktu serta tawa untuk membuat

kenangan bersama. Terima kasih telah menghiasi hariku.

4. Teman-teman Pendidikan Teknik Infromatika dan

Komputer 2011, terima kasih untuk kenangan serta

semangatnya.

5. Super Junior, sebagai tokoh inspirasi dan pemberi

semangat selama ini melalui musiknya.

6. Almamaterku UNNES

Page 6: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

vi

ABSTRAK

Pramudita, Sekar. 2015. ―Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dalam Mengingkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi Multimedia Kelas X

Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK N 1 Cepu)‖.

Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing :Drs. Rafael Sri Wiyardi, M.T.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Keaktifan Belajar, Strategi Pembelajaran,

Kooperatif,

Hasil belajar dan keaktifan belajar siswa menjadi permasalahan yang

ditemukan peneliti dalam melakukan observasi sebelum dilaksanakannya

penelitian di SMK N 1 Cepu. Diperoleh data bahwa siswa yang tuntas hanya 50%

atau 15 siswa dalam satu kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw

terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar siswa di SMK N 1 Cepu.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

dengan rancangan penelitian post control group pretes-posttest pada setiap kelas

yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen kelas X SMK Negeri 1 Cepu

Tahun Ajaran 2014/2015 Jurusan Multimedia

Hasil menunjukan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata adalah 7,8

dengan prosentase ketuntasan sebesar 66,67%. Metode pembelajaran jigsaw

memiliki tingkat keaktifan siswa sebesar 66%. Sedangkan kelas kontrol nilai rata-

rata adalah 7,11 dengan prosentase ketuntasan sebesar 40%. Kelas kontrol

memiliki tingkat keaktifan siswa sebesar 48%. Kesimpulan dari penelitian yang

menerapkan dua metode pada dua kelas yang berbeda adalah penerapan metode

pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa Kelas

X Jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Cepu Tahun Ajaran 2014/2015. Pengajar

diharapkan dapat menerapkan sistem pembelajaran yang kreatif untuk menarik

minat siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan diharapkan penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran jigsaw dapat diperbaiki

lagi.

Page 7: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta

salam selalu dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini guna untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika dan

Komputer serta sebagai salah satu referensi dalam ranah penelitian yang serupa.

Judul yang peneliti ajukan adalah ―Implementasi Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Mengingkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil

Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Multimedia Kelas X Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK N 1 Cepu)‖

Skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Teknik

2. Drs. Rafael Sri Wiyardi, M.T, Dosen Pembimbing (Penguji III)

3. Drs. Sugiyanto,M.Pd, Kepala SMK Negeri 1 Cepu

4. Siswa-siswa SMK Negeri 1 Cepu Jurusan Multimedia Tahun Ajatran

2014/2015

5. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca untuk melakukan

penelitian lanjutan demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

Semarang, 16 September 2015

Peneliti

Page 8: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iv

MOTTO & PERSEMBAHAN ................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

A. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Penegasan Istilah .......................................................................................... 7

D. Tujuan ........................................................................................................ 11

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ................................................ 13

Page 9: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

ix

A. Landasan Teori ........................................................................................... 13

B. Kerangka Berfikir....................................................................................... 37

C. Hipotesis ..................................................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40

A. Metode Penelitian Eksperimen .................................................................. 40

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40

C. Variabel penelitian ..................................................................................... 43

D. Pengendalian .............................................................................................. 44

E. Metode dan Desain Penelitian .................................................................... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 50

G. Alur Penelitian ........................................................................................... 51

H. Metode Analisis Instrumen ........................................................................ 53

1. Uji Validitas ........................................................................................... 53

2. Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 55

3. Tarif Kesukaran Soal .............................................................................. 57

4. Daya Pembeda Soal ................................................................................ 58

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................. 61

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 61

1. Uji Coba Soal ......................................................................................... 61

2. Hasil Belajar ........................................................................................... 73

2. Hasil Observasil Keaktifan Belajar ........................................................ 79

Page 10: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

x

B. Analisis ....................................................................................................... 80

1. Analisis Uji Soal Siswa .......................................................................... 80

2. Analisis Hasil Belajar Siswa .................................................................. 87

3. Analisis Keaktifan Belajar Siswa ........................................................... 90

C. Pembahasan ................................................................................................ 92

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Kesimpulan ................................................................................................ 98

B. Saran ........................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 100

Page 11: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

xi

DAFTAR TABEL

1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Grup Design……………… 46

2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal………………………………….... 57

3. Klasifikasi Daya Pembeda…..…………………………………………. 58

4. Hasil Uji Soal Kelas XI Jurusan Multimedia SMK N 1 Cepu…………. 61

5. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol……………………………………. 71

6. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen...…………………………………. 72

7. Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol………………………………… 72

8. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen…….………………………. 72

9. Uji Hipotesis Hasil Belajar…………………………………………….. 73

10. Uji Hipotesis Keaktifan Belajar………………………………………... 73

11. Hasil Pretest Kelas Eksperimen (Kelas X Multimedia 1)…………….. 73

12. Hasil Posttest Kelas Eksperimen (Kelas X Multimedia 1)……………. 74

13. Hasil Pretest Kelas Kontrol (Kelas X Multimedia 2)…………………. 76

14. Hasil Posttest Kelas Kontrol (Kelas X Multimedia 2)………………… 77

15. Hasil Observasi Kelas Eksperimen ………..………………………....... 79

16. Hasil Observasi Kelas Kontrol ……...………………………………… 80

17. Tabel Uji Validitas Soal………………………………………............... 81

18. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Untuk Katagori Sukar……… 83

19. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Untuk Katagori Sedang…….. 83

20. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Untuk Katagori Mudah…….. 84

21. Jawaban Uji Soal Nomor 1…………………………………………….. 84

22. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah………………………………... 86

Tabel : Halaman :

Page 12: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

xii

23. Hasil Rekaptulasi Siswa Kelas Eksperimen (X Multimedia 1)……… 87

24. Hasil Rekaptulasi Siswa Kelas Kontrol (X Multimedia 2)…………… 88

25. Rekapitulasi Hasil Belajar …………………………………………….. 93

26. Rekapitulasi Keaktifan Belajar………………………………………… 95

Page 13: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw…………………………………………… 31

2. Kurva Presentasi Kelompok………………………………………….. 32

3. Ilustrasi Pembagian Kelompok Asal dan Kelompok Ahli Jigsaw…… 47

4. Alur Penelitian………………………………………………………... 52

5. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Antar Metode ……….………..... 89

6. Rekapitulasi Tingkat Keaktifan Siswa Antar Metode…………………. 89

7. Perbandingan Tingkat Keaktifan siswa antar metode ………….………… 91

8. Perbandingan Tingkat Keaktifan siswa antar metode……..................... 92

Gambar : Halaman :

Page 14: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Siswa Uji Soal (Kelas XI Multimedia)…………….............. 103

2. Daftar Siswa Kelas Eksperimen (X Multimedia 1)……………...... 104

3. Uji Validitas……………………………………………….............. 105

4. Uji Reliabilitas…………………………………………………….. 112

5. Uji Daya Beda Soal……………………………………………….. 116

6. Uji Kesukaran Soal………………………………………………... 124

7. Soal Uji Validitas………………………………………………….. 131

8. Kunci Jawaban Soal Uji Validitas…………………………............ 145

9. Soal Pretest ……….………………………………………............. 146

10. Kunci Jawaban Pretest …………………………………………… 150

11. Soal Posttest ……………………………………………………… 151

12. Kunci Jawaban Soal Posttest ……………………………………... 160

13. Jurnal Mengajar……………………………………………............ 161

14. RPP Jigsaw ……………………………………………………….. 163

15. Silabus…………………………………………………………...... 176

16. Surat Izin Observasi……………………………………………….. 180

17. Surat Permohonan Penelitian……………………………………… 181

18. Surat Keterangan Selesai Penelitian………………………………. 182

19. SK Dosen Pembimbing…………………………………………… 183

20. SK Dosen Penguji…………………………………………………. 184

Lampiran : Halaman :

Page 15: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih dalam tahap yang bisa

dibilang belum maksimal. Salah satu yang menyebabkan sistem pendidikan di

Indonesia masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintahan

Indonesia. Masalah-masalah yang sering kali dijumpai seperti bocornya soal

Ujian Nasional (UN) dalam setiap tingkatan pendidikan, kurangnya sarana

prasarana mengajar di berbagai daerah di seluruh Indonesia, masih kurangnya

pemerataan kesejahteraan sekolah, dan salah satu masalah yang sampai

sekarang masih menjadi pokok pembicaraan adalah kurikulum pembelajaran

yang selalu diganti. Pelaksanaan inilah yang harusnya diawasi oleh

pemerintah. Dalam pelaksanaannya juga pemerintah harusnya lebih banyak

lagi memberikan pelatihan-pelatihan khusus mengenai kurikulum yang

sedang berlaku sehingga guru dapat menerapkannya dengan tepat dan benar

dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Berdasarkan pada kurikulum yang berlangsung sekarang ini yaitu

Kurikulum 2013 atau biasa disebut dengan K13, siswa dituntut untuk aktif.

Guru bukan lagi menjadi satu-satu sumber ilmu dan guru bukan lagi menjadi

satu-satunya pihak yang memegang kendali penuh dalam kelas. Siswa

dituntut untuk berfikir kreatif dan aktif dalam pembelajaran. Siswa mampu

mengembangkan kemampuannya dalam belajar dan membentuk sebuah

konsep tersendiri dalam suatu pembelajaran. Dalam pembelajaran ini guru

Page 16: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

2

atau pengajar hanya bertindak sebagai pengawas dan pengendali apabila ada

siswa

yang sudah keluar batas atau alur pengajaran. Walaupun hanya bertindak

sebagai pengawas dan pengendali dalam kelas kualitas seorang pengajar juga

menjadi hal penting dalam meningkatkan kualitas KBM di kelas. Seorang

pengajar yang kompeten dan kreatif dapat meluluskan pribadi-pribadi yang

unggul sesuai dengan yang ditujukan oleh K13. Guru yang kompeten dan

kreatif memiliki kemampuan untuk membawa kelas yang diajarnya menjadi

kelas yang hidup dan kreatif dalam menyampaikan ide-ide baru.

Berdasarkan hasil observasi tentang proses pengajaran yang

berlangsung di SMK N 1 Cepu pada tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan

tanggal 21 Januari 2015, masih dijumpai guru yang melakukan pengajarannya

dengan menggunakan sistem pengajaran yang tradisional dimana guru

menerangkan dan murid mendengarkan dan mencatat. Komunikasi yang

terbangun dalam kegiatan ini seringkali yang berlangsung sepihak, dari pihak

pengajar yang melakukan Kegitan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode

ceramah tidak seluruh siswa yang hadir dalam kelas tersebut memperhatikan

dan paham mengenai materi yang sedang diberikan. Bahkan tak jarang siswa

banyak melamun atau bahkan bermain dengan teman lainnya dibelakang

kelas saat pembelajaran sedang berlangsung dan tidak mendengarkan materi

yang diberikan oleh pengajar. Tingkat keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan atau memecahkan suatu kasus juga masih rendah hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang bertanya hingga akhir Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Siswa pun juga cenderung menerima

Page 17: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

3

mentah-mentah materi yang diberikan oleh pengajar tanpa menanyakan

kenapa, dari sudut pandang ini juga dapat dilihat bahwa tingkat berfikir kritis

siswa masih rendah. Dilihat dari tingkat keaktifan siswa yang kurang juga

berdampak pada hasil belajar siswanya. Dilihat dari jumlah siswa yang tuntas

dalam satu Kompetensi Dasar (KD) sebelumnya adalah 15 siswa atau 50%.

Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi

tidak fokus dengan materi yang sedang diajarkan sehingga siswa tersebut

tidak paham mengenai materi yang diajarkan. Menurut Tiwan (2008:4) yang

menjabarkan mengenai teori konstruktivistik adalah ―salah satu filsafat

pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi

kita sendiri. Pandangan konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan

bahwa, anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri

dalam belajar secara sadar, sedangkan guru yang membimbing siswa ke

tingkat pengetahuan yang lebih tinggi‖. Dari teori tersebut menyebutkan

bahwa pemahaman siswa sangat penting dalam pelaksanaan KBM.

Sedangkan menurut Natalia (2011:5) bahwa ―aktivitas belajar adalah gerakan

atau tingkah laku yang dilakukan sama-sama untuk aktif ketika belajar.

Aktivitas belajar ini dapat dilihat dari aktivitas siswanya dalam proses belajar

mengajar dan hasil belajarnya‖. Dari kutipan tersebut dapat dilihat hubungan

antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa.

Jika pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan kurang

berdampak langsung terhadap hasil belajar siswa. Dari ulasan singkat tersebut

dapat dikatakan bahwa keaktifan belajar siswa belum maksimal sehingga

Page 18: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

4

pemahaman materi pun juga belum maksimal yang berdampak pada hasil

belajar yang kurang maksimal juga.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Lorentya.Y dan Mahendra.A (2012) bahwa metode pembelajaran yang dapat

mengatasi masalah ini adalah dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw. Strategi pembelajaran tipe kooperatif mengajak siswa untuk belajar

kecakapan akademik sekaligus keterampilan social karena pembelajaran

dilakukan secara kelompok. Dalam jurnalnya yang berjudul ―Implementasi

Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan

Keaktifan Belajar Akuntasi Pada Siswa Kelas X Akuntasi 3 SMK Negeri 7

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012‖ bahwa dalam belajar setiap siswa

harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat, dan membimbing

untuk mencapai tujuan instruksional. Pemilihan metode yang digunakan

dalam pengajaran tergantung guru yang mengajarnya. Metode pembelajaran

yang tidak tepat dapat mempengaruhi tujuan diatas. Pemilihan ini disebut

dengan strategi pembelajaran. Masih banyak guru yang belum mampu untuk

memilih dan mengimplementasikan startegi pembelajaran yang tepat

sehingga hasilnya pun tidak sesuai dengan harapan. Jumlah siswa yang

banyak dalam suatu kelas pun dapat menjadi masalah tersendiri bagi

pengajaran. Semakin banyak siswa maka pengajar pun semakin sulit unruk

menguasai kelas. Materi yang diterima oleh siswa pun tidak maksimal.

. Hal ini dikemukanan oleh Lorentya.Y dan Mahendra.A(2012:68),

bahwa implikasi prinsip belajar bagi siswa agar menjadi aktif salah satunya

dengan pemberian tugas atau pemberian kesempatan untuk melaksanakan

Page 19: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

5

eksperimen dalam kelompok. Dari sekian banyak tipe pembelajaran yang ada

dalam strategi pembelajaran kooperatif, tipe jigsaw dianggap paling tepat

karena tipe ini mengajak siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan

suatu permasalahan. Kerja sama tim juga dapat meningkatkan keterampilan

bersosialisasi siswa dan juga materi yang dipahami bersama dengan teman

dapat meningkatkan pemahaman materi yang diberikan oleh guru. Setiap

anggota kelompok memiliki kewajiban untuk membagikan ilmunya kepada

anggota lainnya, sehingga siswa juga diajarkan untuk hidup bersosialisasi dan

ketergantungan dalam artian positif terhadap siswa lainnya.

Dibandingkan dengan metode pembelajaran yang masih diterapkan

dibanyak sekolah yaitu guru masih menjadi satu-satunya pusat pembelajaran

dan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Guru menjelaskan didepan kelas dan

siswa mencatat materi yang diberikan selama jam pelajaran berlangsung. Jika

metode ini dijalankan terus menerus siswa tidak diberikan kesempatan untuk

mengembangkan rasa ingin taunya dan bereksperimen lebih lanjut karena

pembelajaran yang dilakukan hanya sebatas mendengar penjelesan guru dan

mencatat. Selain itu pula, jika sistem pembelajaran seperti ini terus

dilaksanaksn siswa juga tidak dapat bersosialisasi dengan siswa lainnya

dalam hal pembelajaran. Sistem pembelajaran seperti ini hanya berlaku untuk

siswa-siswa yang mau mendengarkan dan mencatat semua hal yang

dikemukan oleh guru, siswa dengan tipe seperti ini menganggap semua yang

dikatakan oleh guru adalah kebenaran sedangkan pada faktanya guru juga

manusia yang pastinya banyak melakukan kesalahan. Pada pelaksanaannya

dilapangan juga dalam satu kelas tidak mungkin semua siswa memiliki

Page 20: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

6

karakter yang seperti ini, sebuah kelas yang berisikan banyak siswa yang

memiliki latar belakang yang berbeda, tingkat sosial yang berbeda, jenis

kelamin yang berbeda dan masih banyak perbedaanyaa lainnya yang

membentuk suatu kelas yang berisikan karakteristik siswa yang heterogen.

Dilihat dari aspek-aspek yang telah disebutkan seperti pemilihan

strategi pembelajaran yang tepat dalam mengatasi permasalahan keaktifan

belajar siswa yang kurang sehingga berdampak pada hasil belajar siswa maka

penulis tertarik untuk mengangkat judul ―Implementasi Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Siswa dalam Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Multimedia Kelas X Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK Negeri 1

Cepu)‖.

A. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini diberikan untuk lebih memfokuskan topik

masalah agar dalam pengkajiannya lebih jelas dan terarah. Untuk itu

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia

SMK N 1 Cepu tahun ajaran 2014/2015 dan penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran teknik – teknik

pengambilan gambar produksi multimedia untuk multimedia kompetensi

dasar menata kabel-kabel kamera dan pengoperasian clapperboard untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa dan

hasil belajar siswa.

Page 21: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

7

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu :

1. Adakah perbedaan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam meningkatan keaktifan belajar siswa kelas X Multimedia di

SMK N 1 Cepu?

2. Adakah perbedaan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam meningkatan dan hasil belajar kelas X Multimedia di SMK

N 1 Cepu?

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dan adanya kekeliruan dalam

memahami istilah-istilah yang digunakan peneliti dalam judul penelitian ini

maka disertakan penjelasan singkat mengenai istilah-istilah yang digunakan

dalam pemilihan judul. Istilah-istilah yang dimaksud yaitu :

1. Implementasi

Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah pelaksanaan atau penerapan. Yang dimaksud

pelaksanaan atau penerapan disini adalah penerapan strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan

keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada materi teknik-teknik

pengambilan gambar produksi.

2. Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih

untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan

Page 22: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

8

pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan bahwa strategi

pembelajaran yang dimaksudkan meliputi sikap, lingkup, dan

urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman

belajar kepada peserta didik dikutip dalam sebuah blog yang tulis

oleh Wiwin Juli (Juli, Wiwin. "Definisi Strategi Pembelajaran

Menurut Para Ahli". 22 April 2015. http: //bugurumalas.blogspot

.com/2014/03/definisi-strategi-pembelajaran -menurut. html)

Dalam penelitian ini startegi pembelajaran yang digunakan

adalah strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

3. Strategi pembelajaran kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif adalah metode atau

model pembelajaran dimana siswa belajar bersama, saling

menyumbang pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian

hasil belajar individu dan kelompok, dikutip dari sebuah blog yang

ditulis oleh Safnowandi (Safnowandi. "Model Pembelajaran

Kooperatif". 22 April 2015 .https: //safnowandi.wordpress.com/

2012/02/27/model-pembelajaran-kooperatif/)

Strategi pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe

didalamnya, dalam penelitian ini jenis strategi pembelajaran

kooperatif yang digunakan adalah strategi pembelajarn kooperatif

tipe jigsaw.

4. Strategi pembelajaran jigsaw

Strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan

srategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Elliot Aroson.

Page 23: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

9

Strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model

belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil

yang terdiri dari siswa-siswa yang memiliki karakteristik

heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif

dan bertanggung jawab secara mandiri, dikutip dari sebuah blog

yang ditulis oleh Haryanto (Haryanto."Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw".22 April 2015.

http://belajarpsikologi.com/model-pem-belajaran-kooperatif

jigsaw /)

5. Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk suatu perubahan tingkah laku yang baru

keseluruhan , sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksinya dengan kesimpulan, dikutip dari sebuah blog yang

ditulis oleh Haryanto (Haryanto."Pengertian Belajar Menurut Para

Ahli". 23 April 2015. http://bela-jarpsikologi.com/pengertian-

belajar-me nurut-ahli/)

6. Keaktifan belajar

Dalam menerjemahkan keaktifan belajar akan dilakukan

perkata menurut KBBI. Keaktifan yang berasal dari kata aktif

menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah giat

(bekerja,berusaha) sedangkat keaktifan berarti kegiatan atau

kesibukan.

Page 24: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

10

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk suatu perubahan tingkah laku yang baru

keseluruhan , sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksinyadengan kesimpulan, dikutip dari sebuah blog yang

ditulis oleh Haryanto (Haryanto."Pengertian Belajar Menurut Para

Ahli". 23 April 2015. http://bela-jarpsikologi.com/pengertian-

belajar-menurut-ahli/)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar

adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka

memahami materi yang diberikan baik itu dilakukan sendiri atau

bersama-sama (kelompok). Dalam penelitian ini peneliti ingin

mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan keaktifan siswa

dikelas.

7. Hasil belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil adalah

sesuatu yang diadakan (dibuat, disajikan,dsb) oleh usaha (tanam-

tanaman, sawah, tanah, lading, dsb) atau bias juga hasil diartikan

sebagai pendapatan, perolehan,buah dan akibat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

nilai akhir atau hasil akhir yang didapatkan siswa dalam

memahami suatu materi. Hasil belajar dapat diketahui melalui

sebiah evaluasi atau penilaian. Dalam penelitian ini peneliti ingin

Page 25: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

11

mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kooperati

tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

8. Materi teknik pengambilan gambar produksi.

Materi ini merupakan salah satu materi yang berisikan

bagaimana teknik pengambilan gambar produksi beserta hal-hal

pendukungnya seperti penggunaan clapperboard serta pengenalan

editing video. Materi masuk dalam silabus pengajaran Kelas X

Jurusan Multimedia Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

Berdasarkan dengan penegasan istilah yang telah dijabarkan tiap

frase kata maka ditarik sebuah judul penelitian ―Implementasi Strategi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Keaktifan

Belajar dan Hasil Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Teknik-Teknik

Pengambilan Gambar Produksi Multimedia Kelas X Jurusan Multimedia

(Studi Kasus SMK N 1 Cepu‖. Jika diartikan secara keseluruhan maka

penelitian ini menerapkan suatu strategi pembelajaran dalam hal ini adalah

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam suatu kelas dimana

penerapan strategi pembelajaran ini akan berpengaruh pada tingkat keaktifan

belajar siswa dan hasil belajar yang didapat oleh siswa.

D. Tujuan

Berdasarkan dengan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang diberikan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatan

Page 26: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

12

keaktifan belajar siswa kelas X Multimedia di SMK N 1 Cepu

Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang diberikan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatan

hasil belajar siswa kelas X Multimedia di SMK N 1 Cepu Tahun

Pelajaran 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini dapat dispesifikasikan menjadi dua yaitu

manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk menambahkan

wawasan tentang Seni Broadcasting dan juga dapat menjadi referensi

untuk peneliti selanjutnya yang akan mengangkat topik yang sama

yaitu tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini selain memiliki manfaat teoritis juga memiliki

manfaat secara praktis. Dilihat dari sudut pandang pengajar, penelitian

ini memiliki manfaat untuk mendapat referensi metode pembelajaran

yang dapat digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat

fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan materi yang diberikan

sehingga dapat digunakan disemua mata pelajaran.

Dari sudut pandang siswa, penelitian ini memiliki manfaat untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa, karena didalam strategi

Page 27: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

13

pembelajaran ini siswa berperan penuh guru hanya sebagai

pendungkung sehingga bersamaan dengan meningkatnya keaktifan

siswa dalam mengikuti pembelajaran maka meningkat pula

pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari sehingga

memberi efek pula pada peningkatan hasil belajar siswa.

Sedangkan dari sudut pandang sekolah, penelitian ini memiliki

manfaat untuk menjadi salah satu strategi pembelajaran yang nantinya

dapat menjadi referensi guru pengajar dalam melaksanakan Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di SMK N 1 Cepu

Page 28: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

13

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Dalam bab ini akan dibahas menganai teori-teori yang melandasi

peneliti dalam melakukan penelitian ini. Ada beberapa teori pendukung yang

melandasi strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw . Teori-teori tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Belajar

Perilaku belajar telah dilakukan oleh manusia sejak dia lahir.

Dimulai dari belajar bicara, jalan, berlari dan lain-lain. Belajar

merupakan suaru proses perubahan perilaku yang terjadi pada perilaku

atau pola pikir manusia yang relatif permanen sebagai hasil pengamatan

atau pengalaman yang dilakukan berulang-ulang. Belajar sering kali

dikaitkan dengan stimulus dan respon, jika didalam kelas yang bertindak

sebagai stimulus adalah guru dan siswa memberikan respon terhadap

materi yang disampaikan.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan , sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinyadengan kesimpulan,

dikutip dari sebuah blog yang ditulis Haryanto (Haryanto."Pengertian

Belajar Menurut Para Ahli". 23 April 2015. http://bela-

jarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/), dalam blog yang

sama juga mengemukakan pendapatnya mengenai belajar, belajar

merupakan semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung salam

Page 29: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

14

interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Masih didalam blog yang

sama pula, berpendapat bahwa belajar merupakan proses perbuatan yang

dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan,yang

keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Jika dihubungkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw maka akan seperti yang ditulis oleh Maria Ifa (2013:716) dalam

jurnal yang mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran jigsaw

terhadap hasil belajar dikemukakan bahwa belajar dalam ranah

pendidikan disekolah adalah proses aktif siswa untuk mempelajari dan

memahami konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajak

individu maupun kelompok baik yang baik yang mandiri maupun

dibimbing.

Perubahan perilaku yang terjadi akibat proses belajar tidak hanya

pada pengetahuan saja akan tetapi bisa terjadi perubahan perilaku dari

berbagai ranah seperti kognitif, afektif dan juga psikomotor.

Banyak konsep tentang belajar,(Achmad dan Catharina,2009:82)

mengatakan bahwa ―Konsep tentang belajar mengandung tiga usur utama

yaitu : belajar berkaitan dengan perilaku manusia (1); perubahan perilaku

itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman (2); dan perubahan

perilaku karena belajar bersifat relative permanen (3)‖. Belajar

sepenuhnya merupakan perubahan perilaku manusia kearah yang lebih

baik. Jika dalam lingkungan sekolah perubahan perilaku yang dialami

peserta didik adalah mengacu pada kemampuan mengingat dan

Page 30: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

15

menguasai berbagai materi pembelajaran serta memiliki kecenderungan

perbaikan sikap yang diajarkan oleh pendidik. Seorang peserta didik

bibilang sudah mengalami proses belajar apabila peserta didik tersebut

mengalami perubahan sikap antara sesudah menerima pembelajaran yang

diberikan oleh pendidik dan sebelum diberikan pembelajaran. Belajar

juga merupakan proses pengalaman yang dialami oleh peserta didik.

Peserta didik mengalami secara langsung permasalahan yang ada

kemudian mencoba untuk memecahkan masalah tersebut dengan

pemahamannya yang disusun secara individu. Pemahaman yang didapat

untuk memecahkan masalah dapat berasal dari pendidij atau diskusi

dengan teman sebayanya. Setelah peserta didik mendapatkan jawaban

dari permasalahan yang sudah ada dan dapat menyelesaikannya secara

otomatis peserta didik akan mengingat bagaimana pola permasalahannya

dan bagaiman caranya menyelesaikannya. Apabila ditemui lagi masalah

yang serupa maka peserta didik dapat menggunakan pola pemecahan

masalah yang sama atau dapat dimodifikasi. Perubahan perilaku karena

belajar bagi peserta didik yang menemukan dan menyusun secara

individu pola penyelesaian masalah dan menerapkan dapat relatif lebih

permanen atau dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini dikarenakan

peserta didik mampu untuk memahami konsep permasalahan dan mau

menerapkan.

Pemahaman yang didapat dari berbagai proses latihan dan

pengalaman yang didapat akan direkam oleh siswa untuk kemudian

membentuk suatu pemahaman materi. Proses pemahaman yang seperti

Page 31: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

16

ini biasanya akan lebih kuat dibandingkan dengan pemahaman yang saya

berdasarkan informasi semata tanpa adanya pengalaman atau

eksperimen. Sistem seperti ini yang nantinya disebut dengan teori

konstruktivisme.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa

dalam memahami suatu materi pembelajaran. Siswa dianggap memahami

materi yang diberikan apabila siswa tersebut mampu menyelesaikan soal-

soal yang terkait dalam materi pembelajaran. Hasil belajar siswa

biasanya dapat dilihat setiap semesternya dari nilai rapor per semester

ataukan berdasarkan nilai ulangan tiap akhir pembahasan materi. Hasil

belajar ini juga berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang diberikan. Hal ini dapat diketahui dengan

melakukai evaluasi. Evaluasi ini harus sesuai dengan patokan-patokan

yang sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya. Akan tetapi hasil belajar yang didapat siswa tidak

selamanya dapat dilihat dari angka yang terdapat pada laporan nilai siswa

yang didapatkan tiap semester, ada hal-hal yang tidak dapat dinilai

dengan angka seperti tingkah laku peserta didik dan kehidupan sosial

peserta didik dilingkungannya. Seperti yang dikemukan oleh Benyamin

S. Bloom seperti yang dikutip dari (Achmad dan Catharina,2009:86)

yang menyebutkan bahwa ―Terdapat tiga taksonomi yang disebut dengan

ranah belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif

(affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain)‖.

Page 32: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

17

Semua hal yang berhubungan dengan pengetahuan, kemahiran, dan

kemampuan intelektual termasuk dalam ranah kognitif. Ranah ini

mencangkup semua mengenai pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan penilaian yang kemudian disebut dengan katagori

tujuan belajar peserta didik kognitif. Untuk ranah afektif berkaitan

dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. dalam ranah afektif ini memiliki

katagori tujuan peserta didik berupa penerimaan, penanggapan,

penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup peserta didik.

Untuk ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik yang

dimiliki peserta didik seperti kemampuan motorik dan kemampuan

syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Katagori jenis perilaku

yang termasuk dalam ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson

seperi dikutip dalam (Achmad dan Catharina,2009:89) ―Katagori jenis

perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi (perception), kasiapan

(set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa

(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian

(adaptation) dan kreativitas (originality)‖.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil adalah

sesuatu yang diadakan (dibuat,dijasikan,dsb) oleh usaha (tanam-tanaman,

sawah, tanah, lading, dsb) atau bias juga hasil diartikan sebagai

pendapatan, perolehan,buah dan akibat.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah nilai akhir atau hasil akhir yang didapatkan

siswa dalam memahami suatu materi. Hasil belajar dapat diketahui

melalui sebuah evaluasi atau penilaian.

Page 33: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

18

Penilaian juga dapat disebut dengan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa

(Permendiknas No. 20 Tahun 2007). Yang dimaksud dengan penilaian

bukanlah hanya menyerahkan soal kepada siswa kemudian siswa

mengerjakan, akan tetapi pengajar harus mengolah data berdasarkan

informasi yang didapat dari soal yang dikerjakan siswa. Bias dibilang

bahwa penilaian ini merupakan penggambaran dari hasil belajar yang

didapat siswa.

Dalam Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan disinggung pula mengenai prisip-prinsip dalam penilaian.

Dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa jenjang

pendidikan dasar hingga menengah harus memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut :

a. Sahih

Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

b. Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.

c. Adil

Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena

berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakangagama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

d. Terpadu

Page 34: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

19

Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponene yang tak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

e. Terbuka

Prosedur penilaian, kriterian penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang bersangkutan.

f. Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian oleh pendidik mencangkup semua aspek kompetensi

dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

g. Sistematis

Penialaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku.

h. Beracuan kriteria

Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang

ditetapkan.

i. Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya.

3. Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar siswa menjadi salah satu faktor penting yang

perlu diperhatikan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

kooperatif. Dalam strategi pembelajaran kooperatif ini siswa dituntut

untuk aktif memahami materi yang ada dengan menemukan dan

Page 35: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

20

membentuk suatu pemahaman sendiri. Siswa diakatakan aktif apabila

siswa berinisiatif sendiri untuk mncari informasi mengenai materi yang

sedang dibahas dan aktif untuk mendiskusikannya dengan anggota

kelompok lainnya.

Dalam menerjemahkan keaktifan belajar akan dilakukan perkata

menurut KBBI. Keaktifan yang berasal dari kata aktif menurut Kamu

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah giat (bekerja,berusaha) sedangkat

keaktifan berarti kegiatan atau kesibukan.

Pengertian belajar menurut Gage dan Barliner seperti yang dikutip

dalam (Achmad dan Catharina,2009:89) menyebutkan bahwa belajar

adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena

hasil dari pengalaman.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah

kegiatan yang dilakukan oleh organisme dalam hal ini adalah siswa

dalam rangka memahami materi yang diberikan baik itu dilakukan

sendiri atau bersama-sama (kelompok), dalam proses pemahaman ini

terjadi perubahan perilaku karena hasil dari pengalaman.

Keaktifan belajar siswa dapat dirangsang dengan cara

mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa dan juga melatih siswa

untuk berfikir kritis dan kreatif. Dengan pola pikir yang seperti ini

diharapkan siswa dapat menghasilkan ide-ide baru dan pemahaman baru

dalam memahami materi.

Page 36: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

21

Keaktifan belajar merupakan salah satu faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar. Keaktifan belajar ini masuk kedalam stimulus

yang merangsang siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dianggap dapat

meningkatkan keaktifan siswa dikelas karena dalam pembelajaran ini

siswa dituntut untuk bekerja mandiri tanpa bantuan guru dalam mencari

informasi tentang materi yang sedang dipelajari. Tentu saja siswa harus

bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya. Hal ini juga dapat

meningkatkan hubungan sosial antar siswa. Semakin sering siswa

melakukan interaksi antar anggota maka tingkat keaktifan belajar siswa

juga akan meningkat.

4. Teori Konstruktivisme

Teori konstruktivisme yang merupakan pengembangan dari

psikologi kognitif memandang bahwa belajar adalah mengembangkan

berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh berbagai informasi,

siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut, dan guru

bukan bertindak sebagai pengontrol stimulus, tetapi guru bertindak

sebagai patner siswa dalam menemukan informasi yang diperoleh dalam

pembelajarn yang mereka bahas dan kaji bersama.Dalam (Achmad dan

Catharina,2009:225) disebutkan bahwa ―Esensi pembelajaran

konstruktivistik adalah peserta didik secara individu menemukan dan

mentransfer informasi yang kompleks apabila menghendaki informasi itu

menjadi miliknya. Pembelajaran kontruktivistik memandang bahwa

peserta didik secara terus menerus menerima informasi baru yang

Page 37: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

22

berlawanan dengan aturan-aturan lama dan merevisi aturan-aturan

tersebut jika tidak sesuai‖.

Dalam teori konstruktivistik ini memiliki asumsi pembelajaran.

Dimana setiap aspek yang terlibat dalam pembelajaran memiliki kondisi

khusus yang berkontribusi untuk mempengaruhi jalan dan hasil

pembelajaran. Untuk peserta didik, hakekatnya peserta didik merupakan

individu yang unik. Setiap peserta didik memiliki pola pemikiran yang

berbeda dan memiliki pandangan yang berbeda dalam melihat suatu

permasalahan. Peserta didik juga dianggap sebagai individu yang

kompleks dan dimensional yang membutuhkan informasi baru. Dalam

konstruktivisme, peserta didik secara bebas mementukan cara atau pola

pembelajaran untuk membangun suatu pemahaman atau jalan keluar dari

permasalahan yang sedang dihadapi. selain dari intern peserta didik itu

sendiri latar belakang dan kebudayaan peserta didik juga membantu

membentuk pengetahuan dan kebenaran sehingga peserta didik

menciptakan, menemukan, dan memperoleh proses belajar.

Konstruktivisme sosial mendorong siswa untuk menghindari

kebenarannya sendiri. Suatu konsep yang peserta miliki belum tentu

merupakan suatu kebenaran yang dapat memecahkan masalah. Konsep

ini nantinya akan diolah kembali dengan cara peserta didik melakukan

interaksi kelingkungannya baik dengan individu yang lebih

berpengalaman atau lebih berilmu, dengan sesama peserta didik, dan

dengan dunia fisik. Setelah konsep yang menurutnya benar tadi diolah

dan disesuaikan dengan semua informasi yang didapat barulah konsep ini

Page 38: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

23

menjadi pemecaham masaalah yang sebenarnya. Kebenaran individu

sangat dihindari dalam hal ini karena hal yang dianggap benar oleh

sebuah individu belum berarti benar dalam lingkungan dan budayanya.

Dalam teori ini pula, setiap peserta didik harus memiliki tanggung jawab

belajar. Seberapa keras orang luar berusaha memberikan motivasi untuk

belajar apabila dari individunya sendiri tidak memiliki keinginan untuk

belajar maka akan menjadi hal yang sia-sia. Seperti yang dikemukan oleh

Von Glasefeld yang mengatakan bahwa ―Pentingnya peserta didik

membangun pemahamnya sendiri dan tidak sekedar merefleksikan bahan

belajar yang telah mereka pelajari‖(Achmad dan Catharina,2009:228).

Motivasi belajar juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi dari

teori ini. Motivasi belajar dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun

dari luar. Untuk motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri tergantung

dengan keyakinan peserta didik akan kemampuan belajarnya, apabila

peserta didik sudah pesimis dengan kemampuan belajarnya dan

beranggapan jika tidak mampu menguasai materi maka peserta didik

tersebut tidak dapat mengusai materi dengan maksimal. Untuk motivasi

yang berasal dari luar daoat berasal dari lingkungan belajar peserta didik.

Lingkungan yang memiliki daya saing tinggi antar peserta didik dari segi

positif dapat merangsang peserta didik untuk lebih memahami materi

pembelajaran. Akan tetapi apabila lingkungan peserta didik terdiri dari

peserta-peserta yang tidak memiliki motivasi belajar maka peserta didik

tadi juga ikut tidak memiliki motivasi belajar.

Page 39: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

24

Dalam hakekat proses belajar yang terdapat dalam teori

kontruktivistik ini, peserta didik menganggap bahwa proses belajar

merupakan proses sosial dan aktif. Belajar merupakan proses aktif

dimana peserta didik secara aktif menemukan prinsip, konsep,dan pola

pikir yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

belajar juga termasuk dalam proses sosial dikarenakan belajar merupakan

suatu proses pembentukan pemahaman dari lingkungan sekitas. Jadi

informasi yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan juga dapat

didapat dari lingkungan sekitar. Hakekat proses pemebelajaran

selanjutnya adalah hubungan antara pendidik, peserta didik, dan tugas.

Peserta didik dan pendidik dalam teori ini terlibat secara bersama dalam

kegiatan pembelajaran. Pendidik bertindak sebagai fasilitator bagi peserta

didik dalam membangun pemahaman untuk memecahkan masalah yang

dihadapi. Oleh karena itu, pengalaman, latar belakang pendidikan, dan

kebudayaan peserta didik sangat berpengaruh bagi pendidik untuk

memberikan timbal balik kepada peserta didik. Dalam menghadapi

sebuah tugas, peserta didik akan mulai membandingkan kebenaran yang

mereka dapat dengan kebenaran yang dimiliki oleh pendidik untuk dapat

menghasilkan kebenaran akhir yang sesuai dengan tugas yang ada.

Teori ini dianggap mendukung karena dengan strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dituntut untuk memecahkan

permasalahan yang diberikan dengan caranya sendiri (tanpa bantuan

guru). Siswa dituntut untuk bisa menarik kesimpulan dari kasus yang

telah dipecahkan tadi. Dengan siswa dapat menemukan sendiri jalan

Page 40: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

25

keluar dari permasalahan yang ada dan dapa menarik kesimpulan secara

individual maka pemahaman teori atau materi yang dibahas akan

maksimal, karena siswa memahami dengan caranya sendiri. Sendiri

disini dapat dimaksud sebagai bekerja sama dengan sebuah kelompok

dan tidak tergantung pada guru pengajar. Guru pengajar hanya bertindak

sebagai penyedia materi dan hanya sebatas pemdamping.

5. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang dikembangkan dalam dunia pendidikan. Pembelajaran

kooperatif memiliki ciri pada pelaksanaannya pengajar memberikan

kesempatan pada siswanya untuk saling bekerja sama dengan siswa

lainnya dalam memecahkan kasus-kasus yang diberikan. Kelompok

belajar yang dibuat harus heterogen yang artinya terdiri dari siswa yang

memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tingkat kecerdasan yang

berbeda, jenis kelamin yang berbeda, dsb. Jika dilihat lebih dalam lagi,

strategi pembelajaran kooperatif ini memiliki keunggulan tidak hanya

pada belajar kelompok yang dilakukan pesertanya akan tetapi peserta

didik dituntut untuk karena adanya interaksi terbuka antar anggota

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang bersifat kooperatif sehingga

secara otomatis peserta didik dapat membentuk pemahamannya sendiri

terhadap materi dari berbagai macam perdebatan dan pertukaran

pendapat sebagaimana disebutkan dalam Teori Konstruktivisme.

Tipe pembelajaran ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kerja

sama antar siswa (1), membentuk hubungan positif antar siswa (2),

Page 41: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

26

mengembangkan rasa percaya diri siswa (3), dan juga dapat

meningkatkan kemampuan akademis siswa (4). Didalam sistem

pembelajaran ini pula siswa diajarkan tenyang pemahaman social dimana

siswa diajarkan untuk saling bersosialisasi dengan siswa lainnya untuk

bekerja sama menyelesaikan tugas yang bersifat kooperatif pula.

Kerjasama yang sering dilakukan oleh antar siswa ini yang akan

membangun hubungan positif antar siswa, mustahil bagi siswa yang tidak

memiliki hubungan yang positif bisa melakukan kerja sama dengan baik.

Sehingga apabila ada suatu masalah yang menimpa siswa dan berakibat

pada hubungan social mereka harus segera diselesaikan dengan pengajar

sebagai penengahnya dan nantinya tidak berdampak pada pembelajaran.

Kerjasama juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam

mengemukakan pendapatnya didalam suatu forum. Dalam suatu diskusi

kelompok pasti sering ditemui yang namanya perbedaan pendapat. Siswa

dapat saling bertukar informasi dan saling mengemukakan pendapatnya,

kemudian didiskusikan dan ditarik kesimpulan dari semua pendapat-

pendapat awal yang dikemukan oleh siswa. Dari kegiatan ini pula dapat

meningkatkan kemampuan akademik dikarenakan seperti yang telah

disebutkan sebelumnya bahwa dalam sebuah diskusi pasti banyak terjadi

perdebatan dan siswa saling mengemukakan pendapatnya masing-

masing. Setelah saling bertukar pendapat maka siswa juga akan saling

bertukar informasi yang mereka miliki. Dalam tahap ini siswa akan

saling membantu dalam membentuk pemahamnnya sendiri tentang kasus

yang dihadapi. Karena anggota kelompok diskusi berasal dari tingkatan

Page 42: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

27

pendidikan yang sama serta umur yang relative sama sehingga pola pikir

siswa pun secara keseluruhan sama. Apabila ada anggota kelompok yang

belum bisa membangun pemahamannya sendiri tentang materi yang

dibahas, penjelasan dari teman seumuran lebih mudah diterima oleh

siswa dibandingakn guru. Hal ini karena siswa lain yang menjelaskan

menggunakan tata bahasa yang dapat dipahami siswa tersebut. Tidak

jarang apabila guru yang menjelaskan siswa tidak dapat menerima atau

memahami 100% disebabkan oleh tata bahasa dan pola pikir siswa dan

guru yang berbeda. Aktivitas belajar siswa terpusat pada bentuk diskusi,

mengerjakan tugas bersama, saling membantu dalam memecahkan

masalah. Dengan kata lain, siswa akan lebih termotivasi, percaya diri,

mampu menggunakan strategi berpikir, dan mampu membangun

hubungan interpersonal.

Tingkat keberhasilan strategi pembelajaran ini akan maksimal apa

bila memenuhi 5 unsur model pembelajaran gotong royong,yaitu : saling

ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok. Ketergantungan

secara positif dimaksudkan antar siswa harus memiliki rasa saling

membutuhkan satu sama lain untuk menyelesaikan tugas. Percaya bahwa

rekan kerjanya mampu menyelesaikan masalah bersama dengannya, tapi

bukan dalam artian ketergantungan yang percaya kalau semua pekerjaan

akan dikerjakan oleh orang lain, itu dinamakan ketergantungan secara

negative dan berdampak buruk pada perkembangan siswa. Selain rasa

percaya, siswa juga harus memiliki sifat tanggung jawab terhadap

Page 43: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

28

pekerjaan yang diberikan kepada oleh kelompok dan mengerjakannya

secara maksimal. Tatap muka merupakan cara untuk saling berdiskusi

dan bertukar informasi serta pendapat dalam sebuah kerja kelompok yang

tentunya jika ada tatap muka maka secara otomatis aka nada komunikasi

antar anggota. Dan yang terakhir adalah evaluasi proses kelompok,

kelompok melihat kembali bagaimana kinerja mereka selama diskusi

berjalan dan memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang.

Dalam model pembelajaran kooperatif harus terdapat 4

keterampilan yang dimiliki oleh kelompok diskusi agar diskusi berjalan

lancar dan maksimal, yaitu :

a. Forming (pembentukan) merupakan keterampilan yang digunakan

untuk membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai

dengan norma.

b. Functioning (pengaturan) keterampilan yang digunakan untuk

mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan

menjaga hubungan antar anggota kelompok.

c. Formatting (perumusan) keterampilan sebuah kelompok untuk

memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang

sedang dibahas serta menggali informasi lebih dalam dan

merangsang siswa untuk lebih berfikir kritis.

d. Fermenting (penyerapan) yaitu kemampuan dimana sebuah

kelompok mampu untuk memahami sebuah konsep sebelum terjadi

pembelajaran, mencari lebih banyak informasi serta

Page 44: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

29

mengkomunikasikan semua pemikiran yang ada untuk memperoleh

sebuah kesimpulan.

Inti dari startegi pembelajaran kooperatif adalah kerjasama tim.

Pengajar hanya bertindak sebagai perantara. Menurut Jumrida Husni

dalam blognya, startegi pembelajaran yang termasuk didalam strategi

pembelajaran kooperatif, diantaranya :

a. Jigsaw

b. NHT (Number Heads Together)

c. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

d. TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated

Instructions)

e. Think-Pair-Share

f. Picture and Picture

g. Problem Posing

h. Problem Solving

i. Team Games Tournament (TGT)

j. Cooperative Intergrated Reading and Composition (CIRC)

Kekurangan dari sistem pembelajaran ini adalah kesiapan dari

pihak guru dan pihak siswa. Apabila salah satu pihak belum siap untuk

menjalankan metode ini maka mateode tidak akan berjalan secara

maksimal. Penggunaan metode pembelajaran yang kuno pun dimana

guru menjelaskan siswa mencatat apabila dilakukan perubahan yang

secara mendadak pun akan mengakibatkan kebingunagn dikedua belah

pihak. Akan tetapi untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan

Page 45: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

30

beberapa perbaikan ditiap pihaknya. Dari pihak guru, ketidaksiapan guru

dapat diatasi dengan secara perlahan merubah model pengajarannya serta

mendapatkan pelatihan dan mencari referensi sendiri menganai metode

pembelajaran ini. Apabila guru sudah mulai terbiasa dengan metode

pembelajaran ini maka siswa pun akan ikut terbiasa.

Sedangkan dilihat dari pihak siswa, siswa terkadang masih bingung

menentukan tujuan akhir atau hasil akhir yang diharapkan sehingga guru

hendaknya memberikan gambaran umum tentang pencapaian yang

diharapkan. Pemberian beberapa sumber yang dapat dieksplorasi yang

nantinya dapat dikembangkan sendiri oleh siswa. Kekurangan lainnya

dari sistem pembelajaran ini adalah waktu yang relatif memakan waktu

yang lebih lama dibandingkan dengan metode lain.

6. Strategi Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran yang masuk

kedalam strategi pembelajaran kooperatif. Sama dengan tipe

pembelajaran lainnya yang masuk kedalam golongan pembelajaran

kooperatif yang menitik beratkan pembelajaran pada kerjasama tim atau

kerja kelompok. Yang membedakannya adalah dalam pembelajaran tipe

jigsaw terdapat kelompok khusus yang dinamakan kelompok ahli.

Kelompok ahli ini nantinya akan bertugas untuk membahas satu topik

khusus yang nantinya akan dibawa kembali hasil diskusinya oleh anggota

ahli untuk dipresentasikan di dalam kelompok asal.

Menurut Tiwan,MT(2008:2) menyebutkan bahwa ―Jigsaw

merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif paling

Page 46: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

31

fleksibel. Banyaknya penelitian–penelitian sebelumnya yang dilakukan

semakin menguatkan fakta bahwa strategi pembelajarn ini mampu

meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa‖.

Menurut Tiwan,MT(2008:5) ―Strategi pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw merupakan suatu strategi pembelajaran yang mana siswa dituntun

untuk membentuk suatu kelompok yang anggotanya memiliki

karakteristik yang hetetogen dan mau untuk bekerja sama dan saling

ketergantungan secara positif dan bertanggung jawab untuk

menyelesaikan dan mempelajari tugasnya dalam kelompok dan harus

menyampaikan materi tersebut kepada anggota lainnya‖. Dan alur

pembagian kelompok asal dan kelompok ahli dalam strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat ditunjukan pada Gambar 1.

Ilustrasi kelompok jigsaw.

Gambar 1. Ilustrasi kelompok jigsaw

7. Dinamika Kelompok

a. Teori Dinamika Kelompok oleh Kurt Lewin

Page 47: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

32

Kurt Lewin beserta timnya dalam David W. dan Frank

P.(2012:20) alih bahasa oleh Theresia,SS melakukan serangkaian

penelitian yang bertujuan mengembangkan teori dinamika kelompok.

Seperti dasar ilmiah lainnya, dasar dinamika kelompok merupakan

salah satu penggabungan dari teori, penelitian, dan penerapan. Teori

menggambarkan karakteristik kelompok yang efektif, penelitian

mengesahkan dan melemahkan teori yang ada sedangkan penerapan

prosedur berdasarkan keabsahan teori yang diterapkan untuk melihat

apakah teori tersebut berjalan atau tidak. Kelompok ideal menurut Kurt

Lewin adalah suatu kelompok yang berkumpul bersama untuk

mencapai sebuh tujuan tertentu, saling ketergantungan satu dengan

yang lainnya dalam memecahkan suatu masalah, terjadi interaksi antar

individu, disetiap anggota telah tertanam pola piki kalau mereka berada

dalam satu kelompok, memiliki pengaruh positif antar kelompok, dan

saling memotivasi antar kelompok.

Penelitian yang dilakukan oleh Katzenbach & Smith pada tahun

1993 (David W. dan Frank P.,2012:20 alih bahasa oleh Theresia,SS),

jenis-jenis kelompok dapat digambarkan kedalam suatu kurva prestasi

kelompok. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2 mengenai jurva

prestasi kelompok, dimana kurva ini menggambarkan perbedaan

kelompok yantg efektif dan kelompok yang tidak efektif.

TIN

GK

ATA

N P

RES

TASI

JENIS-JENIS

KELOMPOK

Kelompok Pseudo

Kelompok Tradisional

Kelompok Efektif

Kelompok Prestasi Tingggi

Page 48: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

33

Gambar 2. Kurva prestasi kelompok

Berdasarkan Gambar.2 mengenai kurva prestasi kelompok,

kelompok dibedakan menjadi beberapa bagian, seperti Kelompok

Pseudo yang merupakan kelompok yang anggotanya telah sepakat

untuk membentuk suatu kelompok akan tetapi tidak ada satu pun dari

anggota kelompok yang tertarik untuk menjalankannya. Didalam

kelompok tersebut tidak ada yang dinamakan kerja sama yang ada

hanyalah persaingan antar anggota kelompok. Mereka menganggap

kalau anggota yang lainnya adalah saingan yang harus dikalahkan, tidak

ada pertukaran informasi, mencoba untuk membingungkan anggota lain

dengan memberikan informasi palsu, dan saling mencurigai. Sehingg

tim yang seperti ini akan lebih efektif apabila mereka bekerja secara

individu. Pada kelompok ini anggota kelompok percaya bahwa

penilaian yang mereka dapat berdasarkan anggota yang berprestasi

tinggi ke anggota yang berprestasi rendah.

Kelompok tradisional adalah kelompok yang anggotanya telah

sepakat untuk membentuk sebuah kelompok dan mau menjalankan

semua kewajibannya. Semua anggota kelompok percaya bahwa

penilaian yang mereka terima berdasarkan kinerja individu, bukan

sebagai anggota kelompok. Tugas yang mereka dapatkan telah

Page 49: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

34

terstruktur sehingga kecil kemungkinan untuk adanya diskusi. Setiap

anggota kelompok memiliki bagiannya masing-masing. Diskusi

kelompok hanya akan terjadi pada saat melaporkan hasil kerjanya saja.

anggota bekerja secara terpisah, sehingga anggota yang malas

mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan anggota yang rajin.

Anggota yang rajin merasa dimanfaatkan sehingga kinerjanya

berkurang. Jenis kelompok ini sering dijumpai dalam kelas, dimana

anggota yang rajin akan mengerjakan sebagian besar pekerjaan

kelompok sedangkan anggota yang malas tidak melakukan apapun atau

dalam instilah keseharian adalah hanya titip nama.

Kelompok yang efektif merupakan kelompok yang memiliki hasil

kelompok yang lebih besar dibandingkan dengan hasil individu.

Anggota kelompoknya memiliki komitmen yang besar untuk saling

memaksimalkan kinerja anggota kelompok dan anggota lainnya.

Anggotanya percaya bahwa keberhasilan kelompoknya didasarkan pada

keberhasilan kerja sama semua anggota kelompok. Dalam pengambilan

keputusan pada kelompok ini selalu dilakukan dengan cara berdiskusi

dimana memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk

mengemukakan pemahaman dan pendapatnya. Semua anggota

kelompok memiliki tanggung jawab yang sama dan saling bekerja sama

dalam menyelesaikan tugas yang ada.

Kelompok berprestasi tinggi adalah sebuah kelompok yang

didalamnya beranggotakan orang-orang yang memiliki tingkat

komitmen yang tinggi antar anggotanya dalam mencapai kesuksesan

Page 50: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

35

kelompok. Seperti yang disebutkan oleh Jennifer Futernick ―Anggota

berprestasi tinggi, tim cepat tanggap di Mc Kinsey & Company,

menganggap bahwa emosi yang menyatukan kebersamaan timnya

adalah sebuah bentuk cinta dikutip dalam buku ―Dinamika Kelompok :

Teori Keterampilan, David W. Johnson & Frank P. Johnson‖. Yang

menjadi kunci dalam anggota kelompok ini tidaklah hanya dalam

kepercayaan antar kelompok akan tetapi adanya sifat saling menghargai

dan peduli terhadap anggota kelompok lainnya. Masalah yang dihadapi

oleh satu anggota kelompok akan diselesaikan bersama dengan

kelompok lainnya.

Teori ini dianggap mendukung karena dalam kelompok yang

menjadi inti dari strategi pembelajaran tipe jigsaw, siswa dituntut untuk

mengolah teori yang sudah ada. Sangat tidak dianjurkan untuk para

siswa menelan mentah-mentah teori yang sudah ada. Kemudian setelah

dilakukan penelitian yang nantinya akan menentukan kedudukan teori

tersebut, mengesahkan atau melemahkan teori, dengan demikian siswa

dapat langsung mengetahui dan menilai langsung teori yang ada.

Setelah diangdegap sah maka teori yang ada akan diterapkan. Jika

terjadi kekurangan pada teori maka akan dilakukan perbaikan ulang dan

akan dilakukan penerapan ulang sampai teori dianggap benar.

b. Penelitian Norman Triplett.

Noman Triplett (David W. dan Frank P.,2012:37 alih bahasa oleh

Theresia,SS), Psikolog Universitas Indiana yang melakukan

penelitiannya pada abad ke-19 menitik beratkan penelitiannya pada

Page 51: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

36

berubahan prestasi seseorang ketika orang lain hadir. Triplett mengambil

sampel rekaman Liga Balap dari Para Pembalap Amerika. Triplett

mengamati bahwa para pembalap akan memacu kudanya lebih cepat

apabila ada saingan dari pada mereka sedang sendirian dengan kurun

jarak lintasan yang sama. Triplett menyimpulkan bahwa kehadiran orang

lain (yaitu pesaing) bertindak sebagai pemacu prestasi. Untuk menguji

kesimpulannya kembali Triplett meminta sekelompok anak untuk

menggulung tali pada alat pancing dan membandingkan kecepatan

mereka ketika melakukan sendiri atau bersamaan dengan anak yang

lainnya.

Penelitian ini dianggap sebagai salah satu teori yang mendukung

strategi pembelajaran tipe jigsaw dikarenakan dalam sebuah kelompok

terdiri dari berbagai macam karakteristik siswa yang mana belum tentu

semua tertarik untuk menyelesaikan suatu masalah jika sendiri. Akan

tetapi dengan adanya siswa didalam kelompok yang memiliki

karakteristik untuk memecahkan permasalahan yang diberikan menjadi

salah satu dorongan awal untuk memacu anggota kelompok lainnya

untuk ikut serta memecahkan masalah tersebut. Anggota lain akan

merasa tersaingi dan terpacu untuk ikut serta dalam pembahasan materi.

Memang keberadaan siswa dengan karakteristik seperti ini memegang

peranan penting dalam kelompok karena siswa ini bersikap sebagai

motor untuk menggerakkan anggota yang lain.

Page 52: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

37

B. Kerangka Berfikir

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan tingkat satuan

pendidikan yang menitik beratkan pada kemampuan atau ketrampilan siswanya

dalam bidang tertentu. Siswanya telah difokuskan untuk mendalami suatu

bidang. Jenis pelajaran yang diberikan di SMK juga berbeda dengan SMA

(Sekolah Menengah Atas). Pelajaran di SMK lebih bersifat praktek. Untuk

melakukan sebuah praktek maka pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan haruslah tinggi, mana mungkin siswa akan mempraktekan suatu

materi dengan benar apabila siswa tersebut tidak memahami sepenuhnya

mengenai materi yang diajarkan.

Berdasarkan dengan observasi yang telah dilakukan sebelumnya,

pengajaran yang dilaksanakan di SMK N 1 Cepu masih tradisional dimana

pembelajaran masih terpusat di pengajar atau guru. Guru masih mmenjadi satu-

satunya sumber ilmu dan siswa hanya menerima secara mentah-mentah apa

yang diberikan oleh pengajar. Dalam kenyataannya juga, dengan metode

pembelajaran ceramah dan siswa hanya sekedar mendengarkan dan mencatat

tidak dapat menjamin siswa mengerti sepenuhnya mengenai materi yang

diberikan. Berdasarkan pengamatan justru banyak siswa yang sibuk sendiri dan

tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Guru pun tidak dapat menjangkau

semua siswa, hanya siswa-siswa yang duduk dibarisan depan dan dekat dengan

guru saja yang mendapatkan perhatian dan cenderung mendengarkan

penjelasan guru, akan tetapi bagi mereka yang duduk dibelakang dan tidak

memiliki niatan untuk belajar hanya akan membuat kegaduhan dikelas dengan

mengganggu siswa lainnya.

Page 53: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

38

Dengan tujuan untuk membuat semua siswa terlibat dalam

pembelajaran dikelas dan secara tidak sadar siswa yang awalnya membuat

kegaduhan dikelas akan ikut berkonsertrasi dengan materi maka penggunaan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangatlah tepat. Dalam strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dituntut untuk bekerja sama dengan

siswa lainnya dan membagikan informasi yang dia miliki kepada siswa lainnya

dan juga siswa akan saling ketergantungan secara positif. Guru bukan lagi satu-

satunya sumber ilmu, siswa dapat mencari sumber ilmu yang lain seperti

melalui buku, internet, dan yang paling penting adalah diskusi kelompok.

Dengan cara ini maka semua siswa akan terlibat secara merata dan

juga secara tidak langsung semua siswa akan ikut aktif dalam pembelajaran.

Tingkat keaktifan belajar siswa juga meningkat. Seiring dengan semakin

meningkatnya keaktifan belajar siswa maka pemahaman siswa akan materi

yang diajarkan juga semakin meningkat. Apabila tingkat pemahaman siswa

akan materi meningkat maka hasil belajar yang didapat siswa juga meningkat.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka diduga bahwa

penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menyelesaikan

masalah mengenai keaktifan belajar dan hasil belajar siswa. Sehingga diangkat

judul penelitian ―Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Bidang Studi Teknik-Teknik Pengambilan Gambar Produksi Multimedia Kelas

X Jurusan Multimedia (Studi Kasus SMK N 1 Cepu)‖.

Page 54: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

39

C. Hipotesis

Hipotesis atau yang sering disebut dengan dugaan sementara

merupakan komponen dalam penelitian yang berguna untuk menghubungkan

teori yang sudah ada dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti atau hal

sebaliknya. Selain itu juga hipotesis menggabungkan filsafat induktif yang

bersifat pengamatan dan filsafat deduktif yang menekankan pada penalaran

untuk menghasilkan hal baru atau dengan kata lain hipotesis terdiri dari

penggabungan fakta yang sudah ada dan diambil dari observasi dalam suatu

wilayah dan digabung dengan teori-teori oleh para ahli yang telah

dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan oleh observasi yang telah dilakukan oleh peneliti

dilokasi penelitian yaitu SMK N 1 Cepu dapat diambil dapat dilihat siswa lebih

banyak bermain dan tidak fokus terhadap materi pembelajaran yang diberikan.

Pengajar pun hanya terfokus oleh siswa yang masih masuk dalam

jangkauannya saja yaitu siswa-siswa yang duduk didepan kelas, sedangkan

siswa-siswa yang berada dibelakang kelas tidak mendapatkan perhatian,

sesekali memang mendapatkan teguran tetapi mereka yang berada dibelakang

kelas akan kembali tidak fokus lagi. Peneliti beranggapan bahwa penggunaan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat berperan atau aktif

semua dalam pembelajaran dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini

karena siswa bekerja secara berkelompok dan memiliki tanggung jawab dan

tugasnya masing-masing dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Tingkat

pemahaman siswa akan meningkat karena tiap siswa akan terlibat langsung

dalam kelompok. Seiring dengan tingkat pemahaman siswa yang meningkat

Page 55: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

40

maka hasil belajar siswa pun akan meningkat. Keaktifan siswa pun meningkat,

siswa yang awalnya diam saja dibelakang kelas akan masuk kedalam kelompok

untuk bekerja dalam kelompoknya masing-masing.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah

hasil belajar dan keaktifan siswa akan lebih tinggi dengan penerapan strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan kelas yang tidak

menerapkan strategi pembelajaran ini.

Page 56: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Dilihat dari fokus masalah dan kaitan antara variable yang dilibatkan

maka penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian eksperimen. Hal ini

didasari oleh beberapa faktor antara lain : 1) bertujuan untuk menguji hubungan

kausal antara variable bebas dan variable terikat, 2) membandingkan kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol melalui perbedaan kondisi yang sistematis,

3) mengacu pada terjadinya inovasi yang sengaja dan bertujuan.

A. Metode Penelitian Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah

metode penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan

utama yaitu menguji hipotesis atau dugaan awal yang telah dimiliki. Pengujian

ini dilakukan dengan mengubah setiap variabel yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapai secara sengaja. Perubahan ini nantinya juga

berhubungan dengan variabel lainnya karena setiap variabel yang ada saling

berkesinambungan. (A.Furchan,2007:338) mengatakan bahwa ―Dalam

bentuknya yang paling sederhana, suatu penelitian memiliki tiga ciri yaitu :

suatu variabel bebas dimanipulasi (1), semua variabel lainnya, kecuali varibel

bebas, dipertahankan tetap (2), dan pengaruh manipulasi varibel bebas terhadap

variabel terkait diamati (3). ―

Penelitian eksperimen dapat dilakukan di lapangan atau di

laboraturium. Jika suatu penelitian dilakukan dilaboraturium, peneliti memiliki

kendali penuh dalam membatasi variabel bebas agar tidak terpengaruh dengan

Page 57: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

41

variabel lainnya. Peneliti dapat mengendalikan kondisi penelitiannya secara

penuh sehingga kondisi ini nantinya dapat direplikasi atau ulang jika ingin

mengadakan penelitian lagi dengan memiliki derajat kesamaan yang tinggi.

Penelitian eksperimen yang dilakukan dilapangan memiliki

keuntungan dibandingkan dengan penelitian eksperimen yang dilakukan

dilaboraturium. Menurut (A.Furchan,2007:342) ―…eksperimen lapangan

mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, variabel eksperimental dalam

eksperimen lapangan dapat jauh lebih kuat daripada varibel eksperimental

dalam eksperimen di laboraturium. Di laboraturium, kita sulit untuk

memberikan perlakuan (treatment) yang lebih lama, sedangkan eksperimen

dilapangan dapat mencakup pertemuan kuliah setiap hari sepanjang tahun

akademis. Kedua, karena eksperimen lapangan dilakukan dalam situasi yang

lebih realistis, hasilnya memiliki kemungkinan lebih besar utnuk dapat

memberikan pemecahan bagi persoalan-persoalan yang dihadapi pendidik

secara nyata‖. Untuk penelitian ini, peneliti jelas memilih metode penelitian

eksperimen di lapangan atau dalam kasus ini dilaksanakan didalam kelas. Jenis

penelitian eksperimen didalam kelas yang diterapkan adalah studi mengenai

metode.

Dalam sebuah penelitian eksperimen terdapat unsur-unsur yang

mendapat perhatian khusus yang nantinya hal-hal ini juga menjadi ciri-ciri

sebuah penelitian eksperimen. Unsur-unsur tersebut adalah pengendalian,

menipulasi, dan pengamatan.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimen

selalu ada variabel yang dimanipulasi oleh peneliti. Dalam metode penelitan ini

Page 58: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

42

manipulasi sangat penting untuk dilakukan, hal ini karena manipulasi variabel

dalam metode eksperimen menunjukan bahwa peneliti sengaja mengubah

keadaan sebuah variabel dengan kondisi-kondisi yang beragam disesuaikan

dengan kebutuhan peneliti untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Variabel

yang dimanipulasi adalah variabel bebas. Dalam penelitian ini manipulasi yang

dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan suatu metode tertentu

dalam pemberian pembelajaran didalam kelas. Satu kelas eksperimen dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan dikelas yang

lain yang digunakan sebagai pembanding menggunakan strategi pembelajaran

konvensional. Karena adanya manipulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam

variabel bebas maka akan berdampak pada variabel terikat. Dalam suatu

penelitian eksperimen varibel terikat biasanya merupakan hasil dari manipulasi

yang dilakukan terhadap variabel bebas seperti hasil belajar dan keaktifan

belajar dalam penelitian ini. Ketika adanya hasil maka akan dilakukan

pengamatan untuk memantau hasil dari manipulasi yang telah dilakukan oleh

peneliti

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan aspek yang terlibat dalam

penelitian keseluruhan aspek bisa meliputi keseluruhan pengukuran,

objek, atau individu yang sedang dikaji. Populasi yang dimaksud tidak

sebatas sekelompok atau kumpulan orang-orang melainkan juga dapat

berupa ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi suatu kajian.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa

Page 59: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

43

kelas X jurusan multimedia SMK N 1 Cepu Tahun Pelajaran

2014/2015.

2. Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari sebuah populasi. Suatu sampel

harus dapat mewakili keseluruhan aspek yang ada didalam populasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian siswa kelas X jurusan

Multimedia yang terdiri dari 2 kelas Tahun Ajaran 2014/2015

Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling atau

pemilihan secara acak secara sederhana. Dimana peneliti memilih

secara acak diantara 2 kelas yang ada mana yang akan dijadikan sebagai

kelas yang nantinya akan diterapkan strategi pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dan mana yang dijadikan kelas pembanding atau kelas

kontrol.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa

kelas X MM1 dan X MM2 SMK N 1 Cepu Tahun Ajaran 2014/2015

dalam mata pelajaran Teknik Pengambilan Gambar Produksi. Satu

kelas nantinya akan diberikan perlakuan khusus tentang strategi

pembelajaran ini dan nantinya akan diamati apakah metode

pembelajaran ini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dikelas

tersebut atau tidak.

C. Variabel penelitian

Variabel adalah suatu atribut yang dianggap mancerminkan atau

mengungkapkan semua aspek dalam penelitian. Dalam sebuah penelitian

Page 60: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

44

peneliti memberikan perhatian besar terhadap perubahan (manipulasi) dan

pengendalian (kontrol).u Hal ini disebut dengan variabel. Variabel

dibendakan menjadi dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas adalah suatu variabel pendahulu atau variabel yang

mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode pembelajaran yang diterapkan didalam kelas

yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Variabel terikat adalah variabel yang muncul karena pengaruh dari

variabel bebas. Vairabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hasil belajar siswa dan tingkat keaktifan belajar siswa dikelas.

D. Pengendalian

Pengendalian dalam penelitian ini berfungsi sebagai pembatas atau

mengatur situasi sehingga pengaruh variabel dapat diselidiki. Pengendalian

juga berfungsi untuk mengendalikan dan mengarahkan penelitian variable

agar tidak keluar jalur. Dalam prakteknya banyak aspek-aspek diluar

variabel-variabel pendidikan yang dapat mempengaruhi jalannya penelitian

sehingga dibutuhkan sebuah pengendalian.

Pengendalian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

konvariansi. ―Analisa konvariansi merupakan metode untuk menganalisis

perbedaan variabel terikat diantara kelompok-kelompok eksperimen, sesudah

memperhitungkan setiap perbedaan ukuran antara Pretest atau ukuran

variabel terikat relevan lainnya yang telah ada sebelumnya diantara

kelompok-kelompok tersebut.‖ (A. Furchan,2007;350)

Page 61: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

45

Dalam penelitian ini kelas yang sudah ditetapkan sebagai kelas

eksperimen menggunakan startegi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Untuk

menghindari faktor pembedaan guru maka peneliti bertanggung jawab atas

kelas yang digunakan untuk penelitian. Untuk menjaga materi yang diberikan

seimbang dan berbobot sama maka peneliti bertanggung jawab dalam

menyediakan bahan ajar. Untuk menjamin bobot materi sama maka peneliti

membuat materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

serta soal-soal yang akan digunakan pada saat pembelajara diawal, sebelum

penelitian dilakukan.

E. Metode dan Desain Penelitian

Dalam sebuah jurnal yang berjudul ― Peningkatan Kualitas Proses

dan Hasil Belajar Teknik Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model

Jigsaw‖ oleh Tiwan, MT(2008;6) disebutkan bahwa untuk melaksanakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkah-langkah kelompok

sebagai berikut; (1) pembagian tugas,(2) pemberian lembar ahli, (3)

mengadakan diskusi, (4) mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional adalah :

1. Membaca, siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi

tersebut untuk mendapatkan informasi.

2. Diskusi kelompok ahli, siswa dengan topik-topik ahli yang sama

bertemu untuk mendiskusikan topic tersebut.

3. Diskusi kelompok asal, siswa ahli kembali ke kelompok asalnya untuk

menjelaskan topik kepada kelompok asalnya.

4. Kuis, siswa memperoleh kuis individu yang mencangkup semua topik.

Page 62: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

46

5. Penghargaan kelompok, perhitungan skor kelompok dan menentukan

penghargaan kelompok.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan

desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain Pretest-Posttest

control grup design Pretest-Posttest. Dengan demikian desain penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Grup Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

KE O1 X1 O2

KK O3 X2 O4

Keterangan :

KK : Kelas Kontrol

KE : Kelas Eksperimen

O1 : Pretest yang diberikan kepada Kelas Eksperimen

X1 : KBM dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw

O2 : Posttest yang diberikan pada Kelas Kontrol pada akhir

pembelajaran

O3 : Pretest yang diberikan kepada Kelas Kontrol

X2 : KBM dengan menggunakan Metode pengajaran konvensional

O4 : Posttest yang diberikan pada Kelas Kontrol pada akhir

pembelajaran

Pada penelitian ini, setiap kelompok pada awal kegiatan diberi

pretest (O1,O3), diberi perlakuan dan pada akhir kegiatan diukur dengan

posttest (O2,O4) yang ekuivalen dengan pretest. Sedangkan X1 dan X2

masing-masing merupakan perlakuan yang diterapkan dikelas. Untuk X2

pengajaran seperti biasa sedangkan untuk X1 yaitu Diskusi Kelompok yang

mana didalamnya terdapat Kelompok Asal dan Kelompok Ahli. Kelompok

asal yang terdiri dari 8 orang tiap kelompoknya diberi sebuah materi yang

Page 63: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

47

didalamnya masih terdapat topik-topik tertentu, topik tersebut selanjutnya

disebut dengan topik 1, topik 2, topic 3,dst. Karena dalam satu kelas terdapat

32 siswa maka siswa akan dibagi menjadi 4 kelompok asal yaitu kelompok 1,

kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 4, seperti ditunjukan dalam Gambar

3. Ilustrasi pembagian kelompok asal dan kelompok ahli jigsaw

1 2 3 4

5 6 7 8

Kelompok 1

1 2 3 4

5 6 7 8

Kelompok 3

1 2 3 4

5 6 7 8

Kelompok 2

5 5

5 5

Kelompok Ahli 5

4 4

4 4

Kelompok Ahli 4

3 3

3 3

Kelompok Ahli 3

2 2

2 2

Kelompok Ahli 2

6 6

6 6

Kelompok Ahli 6

1 1

1 1

Kelompok Ahli 1

Page 64: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

48

Gambar 3. Ilustrasi pembagian kelompok asal dan kelompok ahli jigsaw

Keterangan :

: Siswa

: Siswa yang memiliki topik sama yang nantinya

akan masuk kedalam kelompok ahli topik tersebut.

: Kelompok dengan topic yang beragam (kelompok

asal)

Kemudian setelah semua siswa mendapat topiknya masing-masing,

siswa membentuk kelompok lagi sesuai dengan topik ahli yang sama

kemudian kelompok ini disebut dengan kelompok ahli. Kelompok ahli

terdiri dari siswa-siswa yang memiliki topik yang sama. Dalam diskusi

kelompok ahli, siswa dituntut untuk memiliki catatan dan memiliki

informasi sebanyak-banyaknya tentang topik ahli yang nantinya akan

dijelaskan kembali ke kelompok asal.

1 2 3 4

5 6 7 8

Kelompok 4

8 8

8 8

Kelompok Ahli 8

7 7

7 7

Kelompok Ahli 1

1

1 1

1 1

Kelompok Ahli 1

1 2 3 4

5 6 7 8

Kelompok 4

Kelompok Asal Kelompok Ahli

Page 65: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

49

Berdasarkan ilustrasi yang telah digambarkan mengenai proses

pembagian kelompok pada kelas eksperimen aktivitas kelompok sangatlah

penting. Aktivitas dalam kegiatan belajar adalah untuk mengemukakan

suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian mengajukan

pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, awawancara,

diskusi dan interupsi. Sehingga sangatlah penting bagi siswa yang

menjalankan metode pembelajaran ini untuk saling terbuka dan saling

mengemukakan pendapat. Siswa disini diajarkan untuk memiliki sifat

berfikir kritis dan tanggap dengan lingkungan sekitarnya.

Setelah terjadinya diskusi dengan kelompok ahli kemudian anggota

kelompok ahli akan kembali ke kelompok asalnya masing-masing. Pada

tahap ini setiap anak sudah memiliki materiyang cukup mengenai topic yang

menjadi tanggung jawabnya yang nantinya digunakan sebagai bekal untuk

menjelaskan ke teman lainnya. Secara bergantian siswa akan menjelaskan

mengenai topiknya masing-masing, kemudian apabila ada siswa yang

merasa tidak paham atau tidak sependapat dengan penjelasan temannya bias

dilakukan diskusi didalam kelompok asal. Akan tetapi apabila masih tidak

ditemui kesepakatan maka siswa yang memiliki tanggung jawab atas materi

yang didiskusikan lebih baik berkumpul dengan kelompok ahlinya lagi dan

berdiskusi untuk memecahkan persoalan yang ada.

Diskusi dengan kelompok asal telah selesai dan semua

permasalahan yang diajukan oleh guru dapat terselesaikan. Kemudian

selanjutnya secara keseluruhan masing-masing kelompok mengumpulkan

Page 66: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

50

hasil diskusinya bersamaan dengan catatan individu dari tiap anggota ahli

yang terdapat didalamnya.

Pemberian postest diakhir KBM ini untuk mengukur seberapa jauh

tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dibandingakan

dengan nilai pretest yang sudah diambil diawal si`klus tadi. Dan pemberian

penghargaan atau reward kepada kelompok yang mendapatkan nilai

tertinggi dapat merangsang siswa untuk belajar lebih giat lagi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya adalah :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang sumbernya

berasal dari lingkungan sekitar sehingga data yang didapat

berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti. Observasi perlu

dilakukan untuk mengamati semua perilaku yang terjadi didalam

kelas dan nantinya juga dapat menentukan tidakan mana yang tepat

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Hal yang diamati tidak

hanya tingkah laku siswanya saja melainkan juga kinerja guru

pengajar yang bertanggung jawab dalam kelas tersebut. Dalam

proses obeservasi ini nanti terlihat perubahan perilaku siswa dari

awal KBM pembelajaran sampe akhir KBM.

2. Kajian Dokumen

Kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan informasi atau

data berdasarkan sumber-sumber data arsip sekolah atau

Page 67: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

51

perpustakaan. Kajian dokumen ini dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai perangkat pembelajaran yang akan dijadikan

pedoman seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan perangkat pembelajaran lainnya. Nilai siswa pada

materi-materi sebelumnya pun dapat menjadi panduan dalam

melakukan penelitian.

3. Tes

Pada proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini telah

diberikannya tes pada awal KBM yang disebut dengan Pretest dan

poostest yang diberikan diakhir KBM. Dari tes-tes inilah peneliti

dapat mengetahui perubahan pada saat awal KBM dan saat akhir

KBM. Ada atau tidaknya perubahan dan keefektifan matode

pembelajaran dilihat dari hasil tes ini.

G. Alur Penelitian

Penyusunan instrument penelitian mejadi tahapan pertama dalam

melakukan penelitian di SMK N 1 Cepu, setelah instrument selesai disusun

dan siap untuk diujikan kemudian dilakukan pengujian dilokasi penelitian.

Pengujian instrument ini dengan uji coba soal dan uji validitas dari soal

tersebut. Pengujian dilakukan terhadap siswa kelas XI jurusan Multimedia

SMK N 1 Cepu. Setelah soal dianggap valid dan tidak ada kesalahan lagi

kemudian dilakukan implementasi strategi pembelajaran pada kelas X.

Perlakuan didalam kelas yang dijadikan kelas penelitian sama, hanya yang

berbeda adalah metode pembelajaran yang digunakan yaitu menggunakan

Page 68: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

52

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (kelas eksperimen). Setelah hasil

pretest dan Posttest didapat kemudian dilakukan penganalisisan data untuk

menarik kesimpulan. Untuk alur lebih jelasnya ditunjukan pada Gambar 4

Penyusunan Instrumen

Penelitian

Uji Coba Soal dan Uji

Validitas

Eksperimen I

- Pretest

- Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dengan menggunakan

Metode Jigsaw

- Posttest

Eksperimen II

- Pretest

- Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dengan

mengguanakan metode

pembelajaran yang biasa

dilakukan dikelas (Guru

mengajar siswa

mendengarkan)

- Posttest

Analisis Data Penelitian

Kesimpulan

Page 69: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

53

Gambar 4. Alur Penelitian

H. Metode Analisis Instrumen

Setelah dilakukannya proses pembelajaran maka perlu

dilakukannya proses evaluasi atau penilaian. Evaluasi pendidikan dapat

diartikan melalui dua jalur, yaitu evaluasi pendidikan merupakan suatu

proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,

dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. Kemudian evaluasi

pendidikan juga dapat diartikan dengan melakukan usaha untuk

memperoleh informasi berupa umpan (feedback) bagi penyempurnaan

pendidikan (Anas Sudijono,2009;2).

Evaluasi pendidikan dapat dibagi menjadi dua yaitu tes dan non

tes. Tes ( sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam Bahasa

Indonesia ditulis dengan test) merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,

dengancara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,2005;52).

Untuk evaluasi pendidikan dengan non tes, perbedaannya dengan tes jika

saat melakukan tes yang diuji adalah peserta didiknya langsung apabila

non tes proses pengujian dilakukan dengan cara pengamatan (Anas

Sudijono,2009;76).

1. Uji Validitas

Dalam sebuah website (http://dunia-penelitian.blogspot.com

/2011/11/cara-uji-validuitas-dan-reliabilitas.html) yang membahas

mengenai uji validitas dan rebilitas suatu penelitian dijabarkan

tentang beberapa pengertian dan teori tentang validitas penelitian.

Page 70: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

54

Menurut Gronlund dan Linn (1990), validitas merupakan ketepatan

interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2007:64) validitas

merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat

instrumenbersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan

diukur.

Dalam sebuah penelitian, penelitian tersebut dikatakan

absah sering kali hanya dilihat dari uji validitas dan reliabilitasnya.

Menurut Sugiyono (2012: 267), validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan

daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 326), validitas butir

soal dicari dengan rumus korelasi point biserial:

...................................................................... . (1)

Keterangan:

rpbis : Koefisien korelasi point biserial

Mp : Skor rata-rata hitung untuk butir jawaban benar

Mt : Skor rata-rata dari skor total

Sdt : Standar deviasi skor total

p : proporsi siswa yang menjawab benar pada butir yang diuji

validasi

q : proporsi siswa yang menjawab salah pada butir yang diuji

validasi

(Suharsimi Arikunto,2008:79)

Page 71: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

55

Hasil perhitungan rpbis selanjutnya dibandingkan

denganharga ttabel dengan taraf signifikan 5 %. Jika rpbis > rtabel

maka butir soal tersebut valid. (Sugiyono, 2012: 134).

Uji validitas instrument untuk hasil belajar siswa dilakukan

dengan kelas XI Jurusan Multimedia SMK N 1 Cepu yang terdiri

dari 2 kelas yaitu kelas MM1 dan MM2. Siswa akan mengerjakan

soal sebanyak 50 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan empat

opsi dimasing-masing butir soal. Sedangkan untuk uji instrument

keaktifan belajar siswa akan menggunakan lembar observasi.

Peneliti akan mengisi lembar observasi mengenai keaktifan belajar

siswa tiap metodenya.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Dalam sebuah website (http://dunia-penelitian.blogspot.com

/2011/11/cara-uji-validuitas-dan-reliabilitas.html) yang membahas

mengenai uji validitas dan rebilitas suatu penelitian dijabarkan

tentang beberapa pengertian dan teori tentang reliabilitas

penelitian. Menurut Gronlund dan Linn (1990) reliabilitas adalah

ketepatan hasil yang diperoleh dalam suatu pengukuran. Sukadji

(2000) berpendapat bahwa reliabilitas bahwa reliabilitas suatu tes

adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten

sasaran yang dikur. Sedangkan Anastasia dan Susana (1997)

beranggapan bahwa sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor

yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang

dengan tes yang sama pada kesempatan yang bersamaan, atau

Page 72: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

56

dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang

berbeda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda.

Ada beberapa rumus yang dapat digunakan dalam

penentukan hubungan reliabilitas antara setiap butir soal dalam

suatu tes atau tes itu sendiri secara keseluruhan, yaitu :

1. Rumus Spearman Brown (Split Half)

2. Rumus KR 20 21 menurut Kuder-Richardson (KR 21)

3. Rumus Anova Hoyt

Menurut Arief Furchan (2007,323) diantara rumus rumus

tersebut, rumus KR 20 21 dianggap paling mudah untuk diproses

dikarenakan hanya memerlukan jumlah item instrument, mean skor

total, dan variasi total. Berikut ini rumus KR 20 yang digunakan

untuk menghitung reliabilitas suatu penelitian :

Rumusnya adalah sebagai berikut :

(

) (

)……………………………………….(2)

Keterangan :

r1 : relibitiras tes secara keseluruhan

n : banyaknya butir soal yang valid

s2 : standar deviasi tes

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah

N : jumlah siswa

(Arief Furchan,2007:323)

Setelah nilai dari ri sudah diketahui kemudian akan dibandingkan

dengan tabel product moment. Jika nilai ri < rtabel maka instrument

Page 73: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

57

tersebut tidak reliable tetapi jika ri > rtabel maka instrument

dinyatakan reliable.

3. Tarif Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal adalah suatu analisis untuk

mengetahui apakah soal tersebut tergolong soal yang susah atau

mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu susah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkan soal tersebut.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak semangat untuk menyoba lagi karena

diluar jangkauannya (Suharsimi Arikunto 2008:207).

Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat

kesukaran soal digunakan persamaan sebagai berikut :

Keterangan

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal benar

Jx : jumlah seluruh siswa tes.

(Suharsimi Arikunto,2008:208)

Kemudian hasilnya dapat diklarifikasikan dengan tabel klarifikasi

tingkat kesukaran soal berikut :

Tabel 2. Klarifikasi Tingkat Kesungkaran Soal

Rentang Tingkat Kesukaran

0,00<p<0,30 Sukar

0,30<p<0,70 Sedang

Page 74: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

58

0,70<p<1,00 Mudah

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal

untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi

dengan siswa yang berkemampuan rendah. Bagi sebuah soal yang

dapat dijawab benar oleh siswa yang berkemampuan tinggi dan

siswa yang berkemampuan rendah dianggap tidak baik. Hal ini

karena soal tersebut tidak memiliki daya pembeda, demikian pula

sebaliknya. Soal yang baik merupakan sebuah soal yang hanya

dapat dijawab oleh siswa yang berkemampuan tinggi. (Suharsimi

Arikunto,2008:211)

Daya pembeda butir soal dapat dihitung dengan

menggunakan rumua sebagai berikut :

Keterangan :

DP : Indeks daya pembeda

BA : Banyaknya peserta tes kelas atas yang menjawab benar

BP : Banyaknya peserta tes kelas bawah yang menjawab

benar

JA : Banyaknya peserta tes kelas atas

JB : Banyaknya peserta tes kelas bawah

(Suharsimi Arikunto,2008:213)

Kemudian setelah diketahui indeks daya pembeda maka

diklasifikasikan berdasarkat tabel berikut

Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda

Page 75: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

59

Daya Pembeda Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 - 1,00 Baik Sekali

(Suharsimi Arikunto,2008:218)

5. Uji prasyarat analisis

a. Uji normalitas

Dalam sebuah penelitian, uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui apakah data penelitian tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian uji

normalitas yang dilakukan adalah Uji Kolmogorov—mirnov.

Perhitungannya menggunakan softmare SPSS untuk

mengolah datanya. Output yang dihasilkan oleh SPSS

setelah data diolah nantinya yang akan menentukan apakah

data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Data penelitian

tersebut dinyatakan normal apabila nilai Asymp.Sig(2-tailed)

bernilai diatas level signifikansi yaitu 5% atau 0.05.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas adalam sebuah penelitian

dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa data populasi

variannya sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan

adalah uji ANOVA. Asumsi yang mendasari dalama analisis

varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah

sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikasi lebih

dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau

lebih kelompok data adalah sama

Page 76: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

60

6. Uji hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan

mengenai sesuatu yang perlu diuji kebenarannya. Untuk

mengetahui kebenarannya tersebut dilakukan penelitian dan

analisis. Metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis

ini adalah uji t. dimana uji t digunakan untuk mengetahui

apakah variable-variabl independen secara parsial

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen.

Derajat signifikasi yang digunakan dalah 0.05. apabila nilai

signifikasi lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita

menerima hipotesis alternative, yang menyatakan suatu

variabel independen secara parsial berpengaruh pada

variable dependen. Dalam prosesnya uji ini juga

menggunakan software SPSS.

Page 77: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Coba Instrumen

Uji coba soal dilakukan oleh siswa kelas XI jurusan Multimedia.

Terdiri dari 50 soal pilihan ganda.

Tabel 4. Hasil Uji Soal Kelas XI Jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Cepu

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

1 2 3 4 5

Uji Validasi Soal

r hitung

0.4740

5866

0.4132

6325

0.39866

068

0.43185

885

0.49473

486

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 21 25 19 12 18

p (proposi peserta

menjawab benar) 0.7

0.8333

3333

0.63333

333 0.4 0.6

q (proporsi pesserta

menjawab salah) 0.3

0.1666

6667

0.36666

667 0.6 0.4

pq 0.21

0.1388

8889

0.23222

222 0.24 0.24

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r11 0.913119(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 21 25 19 12 18

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran soal ) 0.7

0.8333

3333

0.63333

333 0.4 0.6

Hasil Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya peserta

kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta 15 15 15 15 15

Page 78: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

62

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

1 2 3 4 5

kelas bawah)

BA (Banyak peserta kelas

atas yang menjawab

benar)

14 15 12 8 12

BB (Banyak peserta kelas

bawah yang menjawaab

benar)

7 10 7 4 6

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.4666

6667

0.3333

3333

0.33333

333

0.26666

667 0.4

Hasil Baik Cukup Cukup Cukup Cukup

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

6 7 8 9 10

Uji Validasi Soal

r hitung

0.6342

3172

0.3860

5045

0.3986

6068

0.4470

8134

0.4433

0369

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 22 17 19 10 17

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.7333

3333

0.5666

6667

0.6333

3333

0.3333

3333

0.5666

6667

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.2666

6667

0.4333

3333

0.3666

6667

0.6666

6667

0.4333

3333

pq

0.1955

5556

0.2455

5556

0.2322

2222

0.2222

2222

0.2455

5556

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r1 0.9131 (reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 22 17 19 10 17

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran soal )

0.7333

3333

0.5666

6667

0.6333

3333

0.3333

3333

0.5666

6667

Hasil Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya peserta

kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta 15 15 15 15 15

Page 79: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

63

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

6 7 8 9 10

kelas bawah)

BA (Banyak peserta kelas

atas yang menjawab

benar)

14 10 13 8 12

BB (Banyak peserta kelas

bawah yang menjawaab

benar)

8 7 6 2 5

DP (Indeks Daya

Pembeda) 0.4 0.2

0.4666

6667 0.4

0.4666

6667

Hasil Cukup Jelek Baik Cukup Baik

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

11 12 13 14 15

Uji Validasi Soal

r hitung

0.4508

0617

0.533414

54

-

0.0918

681

0.3948

3029

0.6288

0379

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tidak

Valid Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 11 22

16 14

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.3666

6667

0.733333

33

0.5333

3333

0.4666

6667

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.6333

3333

0.266666

67

0.4666

6667

0.5333

3333

pq

0.2322

2222

0.195555

56

0.2488

8889

0.2488

8889

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 11 22 27 16 14

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.3666

6667

0.733333

33 0.9

0.5333

3333

0.4666

6667

Hasil Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang

Daya Pembeda Soal

Page 80: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

64

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

11 12 13 14 15

JA i(Banyaknya peserta

kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta

kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

9 14 13 11 11

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

2 8 14 5 3

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.4666

6667 0.4

-

0.0666

667

0.4 0.5333

3333

Hasil Baik Cukup Jelek Cukup Baik

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

16 17 18 19 20

Uji Validasi Soal

r hitung

0.54145

211

0.16482

213

0.5578

1018

0.4235

5278

0.6526

8699

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid

Tidak

Valid Valid Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 17

17 7 13

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.56666

667

0.5666

6667

0.2333

3333

0.4333

3333

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.43333

333

0.4333

3333

0.7666

6667

0.5666

6667

pq

0.24555

556

0.2455

5556

0.1788

8889

0.2455

5556

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 17 27 17 7 13

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.56666

667 0.9

0.5666

6667

0.2333

3333

0.4333

3333

Page 81: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

65

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

16 17 18 19 20

Hasil Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya peserta

kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta

kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

12 14 13 7 11

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

5 13 4 0 2

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.46666

667

0.06666

667 0.6

0.4666

6667 0.6

Hasil Baik Jelek Baik Baik Baik

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

21 22 23 24 25

Uji Validasi Soal

r hitung

0.01489

168

0.50856

741

0.35647

428

0.0567

4204

0.3229

6561

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

Validitas

Tidak

Valid Valid Valid

Tidak

Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar)

16 7

19

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.53333

333

0.23333

333

0.6333

3333

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.46666

667

0.76666

667

0.3666

6667

pq

0.24888

889

0.17888

889

0.2322

2222

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 18 16 7 6 19

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

Page 82: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

66

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

21 22 23 24 25

P (tingkat kesukaran

soal ) 0.6

0.53333

333

0.23333

333 0.2

0.6333

3333

Hasil Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya peserta

kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta

kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

9 11 6 3 11

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

9 5 1 3 8

DP (Indeks Daya

Pembeda) 0 0.4 0.3333 0 0.2

Hasil Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

26 27 28 29 30

Uji Validasi Soal

r hitung

0.57007

534

0.54918

781

-

0.02861

49

0.4093

5332

0.5496

3115

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tidak

Valid Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 22 16

24 17

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.73333

333

0.53333

333

0.8 0.5666

6667

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.26666

667

0.46666

667

0.2 0.4333

3333

pq

0.19555

556

0.24888

889

0.16 0.2455

5556

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

Page 83: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

67

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

26 27 28 29 30

B ( jumlah soal benar) 22 16 26 24 17

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.73333

333

0.53333

333

0.86666

667 0.8

0.5666

6667

Hasil Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya

peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya

peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

14 12 13 14 12

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

8 4 13 10 5

DP (Indeks Daya

Pembeda) 0.4

0.53333

333 0

0.2666

6667

0.4666

6667

Hasil Cukup Baik Jelek Cukup Baik

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

31 32 33 34 35

Uji Validasi Soal

r hitung

0.174404

08

0.3028

414

0.38689

732

0.39876

622

0.09651

261

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas

Tidak

Valid

Tidak

Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar)

10 12

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.33333

333 0.4

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.66666

667 0.6

pq

0.22222

222 0.24

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

∑Y

2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Page 84: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

68

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

31 32 33 34 35

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 7 4 10 12 13

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.233333

33

0.1333

3333

0.33333

333 0.4

0.43333

333

Hasil Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya

peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya

peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

5 4 8 9 6

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

2 0 2 3 7

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.2 0.2666

6667 0.4 0.4

-

0.06666

67

Hasil Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

36 37 38 39 40

Uji Validasi Soal

r hitung

0.36501

843

0.5242

4934

0.4234

3216

0.42128

819

-

0.23234

87

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 19 22 22 20

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.63333

333

0.7333

3333

0.7333

3333

0.66666

667

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.36666

667

0.2666

6667

0.2666

6667

0.33333

333

pq

0.23222

222

0.1955

5556

0.1955

5556

0.22222

222

N 30

n 36

s2 67.63222222

∑PQ 7.934444444

∑Y 599

Page 85: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

69

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

36 37 38 39 40

∑Y2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 19 22 22 20 14

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.63333

333

0.7333

3333

0.7333

3333

0.66666

667

0.46666

667

Hasil Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya

peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya

peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

12 13 13 12 5

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

7 9 9 8 9

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.33333

333

0.2666

6667

0.2666

6667

0.26666

667

-

0.26666

67

Hasil Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

41 42 43 44 45

Uji Validasi Soal

r hitung 0.6223 -0.014891 0.5960 0.0256 0.02579

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid

Tidak

Valid Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 16

7

p (proposi peserta

menjawab benar)

0.53333

333

0.2333

3333

q (proporsi pesserta

menjawab salah)

0.46666

667

0.7666

6667

pq

0.24888

889

0.1788

8889

N 30

n 36

s2 67.63222222

Page 86: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

70

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

41 42 43 44 45

∑PQ 7.93444444

∑Y 599

∑Y2 13989

r1

0.9131

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 16 12 7 8 10

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal )

0.53333

333 0.4

0.2333

3333

0.2666

6667

0.33333

333

Hasil Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya

peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya

peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

11 6 7 5 5

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

5 6 0 3 5

DP (Indeks Daya

Pembeda) 0.4 0

0.4666

6667

0.1333

3333 0

Hasil Cukup Jelek Baik Jelek Jelek

Lanjutan Tabel 4

Hasil Uji Soal NOMOR SOAL

46 47 48 49 50

Uji Validasi Soal

r hitung 0.429618 0.4596 -0.0507 -0.001 0.6221

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid Valid

Uji Reabilitas

NP (jumlah peserta

menjawab benar) 24 17

12

p (proposi peserta

menjawab benar) 0.8

0.5666

6667

0.4

q (proporsi pesserta

menjawab salah) 0.2

0.4333

3333

0.6

pq 0.16

0.2455

5556

0.24

N 30

n 36

Page 87: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

71

s2 67.6322222

∑PQ 7.93444444

∑Y 599

∑Y2 13989

r1

0.91311

(reliabel)

Uji Kesukaran Soal

B ( jumlah soal benar) 24 17 13 8 12

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran

soal ) 0.8

0.5666

6667

0.4333

3333

0.2666

6667 0.4

Hasil Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang

Daya Pembeda Soal

JA i(Banyaknya

peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya

peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta

kelas atas yang

menjawab benar)

15 11 6 4 11

BB (Banyak peserta

kelas bawah yang

menjawaab benar)

9 6 7 4 1

DP (Indeks Daya

Pembeda)

0.4 0.3333

3333

-

0.0666

667

0 0.66666

667

Hasil Cukup Cukup Jelek Jelek Baik

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Page 88: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

72

b. Uji Homogenitas

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol

Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

3. Uji Hipotesis

a. Uji hipotesis terhadap hasil belajar siswa

Page 89: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

73

Tabel 9. Uji Hipotesis Hasil Belajar

b. Uji hipotesis terhadap keaktifan belajar siswa

Tabel 10. Uji Hipotesis Keaktifan Belajar

4. Hasil Belajar

a. Pretest Kelas Eksperimen (Kelas X Multimedia 1)

Tabel 11. Hasil Pretest Kelas Eksperimen ( Kelas X Multimedia 1)

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4 TDK TUNTAS

2 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 TDK TUNTAS

3 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5 TDK TUNTAS

4 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4 TDK TUNTAS

5 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 TDK TUNTAS

6 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 TDK TUNTAS

7 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 5 TDK TUNTAS

Page 90: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

74

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 TDK TUNTAS

9 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 TDK TUNTAS

10 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 4 TDK TUNTAS

11 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 TDK TUNTAS

12 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 TDK TUNTAS

13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 TDK TUNTAS

14 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 TDK TUNTAS

15 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 TDK TUNTAS

16 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 TDK TUNTAS

17 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 5 TDK TUNTAS

18 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 TDK TUNTAS

19 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 5 TDK TUNTAS

20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 TDK TUNTAS

21 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 TDK TUNTAS

22 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 TDK TUNTAS

23 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 TDK TUNTAS

24 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 TDK TUNTAS

25 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 TDK TUNTAS

26 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 5 TDK TUNTAS

27 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 4 TDK TUNTAS

28 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6 TDK TUNTAS

29 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 TDK TUNTAS

30 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 TDK TUNTAS

b. Posttest Kelas Eksperimen (Kelas X Multimedia 1)

Tabel 12. Hasil Posttest Kelas Eksperimen (Kelas X Multimedia 1)

NO JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

7 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

10 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Page 91: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

75

NO JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

28 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

Lanjutan Tabel 12

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 19 20 21 22 23 24 25

1 0 1 1 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

2 0 1 1 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

3 0 1 1 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

4 1 1 1 1 1 0 1 9.2 TUNTAS

5 1 1 0 0 0 1 0 6.4 TIDAK TUNTAS

6 0 1 1 1 0 1 0 8 TUNTAS

7 0 1 1 0 0 1 0 6 TIDAK TUNTAS

8 0 1 1 1 1 1 0 8.4 TUNTAS

9 0 1 1 1 0 1 0 8 TUNTAS

10 0 1 0 0 0 0 0 5.6 TIDAK TUNTAS

11 0 1 1 1 0 1 0 7.6 TUNTAS

12 0 1 1 1 0 1 0 8 TUNTAS

13 0 1 1 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

14 0 1 1 0 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

15 0 1 1 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

16 0 1 0 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

17 0 1 1 1 0 1 0 7.6 TUNTAS

18 0 1 1 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

Page 92: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

76

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 19 20 21 22 23 24 25

19 0 1 0 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

20 0 1 1 1 0 1 0 7.6 TUNTAS

21 1 1 1 1 1 0 0 8.4 TUNTAS

22 0 1 1 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

23 0 1 1 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

24 0 1 1 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

25 0 1 1 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

26 0 1 1 1 0 1 1 9.2 TUNTAS

27 0 1 1 1 0 1 0 7.6 TUNTAS

28 0 1 1 0 0 1 0 6.4 TIDAK TUNTAS

29 0 1 1 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

30 1 1 1 0 1 1 1 8 TUNTAS

c. Pretest Kelas Kontrol (X Multimedia 2)

Tabel 13. Hasil Pretest Kelas Kontrol ( Kelas X Multimedia 2)

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Tuntas 3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas

4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 Tuntas 5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas 6 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 Tidak Tuntas 7 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 Tidak Tuntas 8 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas 9 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 Tidak Tuntas 10 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas 11 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 Tidak Tuntas 12 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4 Tidak Tuntas 13 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Tidak Tuntas 14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas 15 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Tidak Tuntas

16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 Tidak Tuntas 17 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Tuntas 18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas 19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Tuntas 20 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Tidak Tuntas 21 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas 22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 4 Tidak Tuntas 23 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 Tidak Tuntas 24 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Tidak Tuntas

Page 93: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

77

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

25 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 Tidak Tuntas 26 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas 27 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 6 Tidak Tuntas 28 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas 29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Tuntas 30 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 Tidak Tuntas 31 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Tuntas

32 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Tidak Tuntas

d. Posttest Kelas Kontrol (X Multimedia 2)

Tabel 14. Hasil Posttest Kelas Kontrol ( Kelas X Multimedia 2)

NO.

Absen

JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

15 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

19 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

20 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1

21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

22 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1

23 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1

25 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

26 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

Page 94: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

78

NO.

Absen

JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

28 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

32 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1

Lanjutan Tabel 14

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 7.2 TIDAK TUNTAS

2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9.2 TUNTAS

3 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6.4 TIDAK TUNTAS

4 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 8 TUNTAS

5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8.8 TUNTAS

6 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 8 TUNTAS

7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9.2 TUNTAS

8 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8.8 TUNTAS

10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

11 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

12 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 8.4 TUNTAS

13 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 8.4 TUNTAS

14 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 6.4 TIDAK TUNTAS

15 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 6 TIDAK TUNTAS

16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8.8 TUNTAS

17 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 7.2 TIDAK TUNTAS

18 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 6.8 TIDAK TUNTAS

19 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6.4 TIDAK TUNTAS

20 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 TIDAK TUNTAS

21 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6.8 TIDAK TUNTAS

22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7.2 TIDAK TUNTAS

23 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 5.2 TIDAK TUNTAS

24 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5.6 TIDAK TUNTAS

25 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5.2 TIDAK TUNTAS

26 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 6.4 TIDAK TUNTAS

27 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 6 TIDAK TUNTAS

28 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 6.8 TIDAK TUNTAS

29 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 6 TIDAK TUNTAS

Page 95: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

79

NO JAWABAN

NILAI KETUNTASAN 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

30 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7.2 TIDAK TUNTAS

31 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6.4 TIDAK TUNTAS

32 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5.2 TIDAK TUNTAS

2. Hasil Observasil Keaktifan Belajar

a. Kelas Eksperimen ( X Multimedia 1)

Tabel 15. Hasil Observasi Kelas Eksperimen

No. Pertanyaan Tanggapan

Nilai NP 5 4 3 2 1

1. Siswa berpatisipasi lebih

semangat dan aktif untuk belajar. V 3 60%

2. Siswa tertarik untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran V 3 60%

3.

Siswa memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi dalam kegiatan

pembelajaran.

V 4 80%

4. Siswa memperhatikan guru saat

pembelajaran berlangsung V 4 80%

5. Siswa mandiri dalam menemukan

materi baru V 2 40%

6.

Siswa mengerjakan soal yang

diberikan guru dengan sungguh-

sungguh

V 4 80%

7. Siswa berani mengajukan

pertanyaan kepada teman V 3 60%

8. Siswa berani mengemukakan

pendapat didepan umum V 4 80%

9.

Menganalisis soal yang diberikan

oleh guru secara tepat dan cermat

(kegiatan emosional)

V 2 40%

10.

Mendengarkan ketika teman

berpendapat (kegiatan

mendengarkan)

V 4 80%

Jumlah 33 66%

b. Kelas Kontrol (X Multimedia 2)

Tabel 16 -. Hasil Observasi Kelas Kontrol

Page 96: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

80

No. Pertanyaan Tanggapan Nilai

NP 5 4 3 2 1

1. Siswa berpatisipasi lebih

semangat dan aktif untuk belajar.

V 3 60%

2. Siswa tertarik untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran

V 3 60%

3. Siswa memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi dalam kegiatan

pembelajaran.

V 2 40%

4. Siswa memperhatikan guru saat

pembelajaran berlangsung

V 2 40%

5. Siswa mandiri dalam menemukan

materi baru

V 1 20%

6. Siswa mengerjakan soal yang

diberikan guru dengan sungguh-

sungguh

V 3 60%

7. Siswa berani mengajukan

pertanyaan kepada teman

V 2 40%

8. Siswa berani mengemukakan

pendapat didepan umum

V 1 20%

9. Menganalisis soal yang diberikan

oleh guru secara tepat dan cermat

V 3 60%

10. Mendengarkan ketika teman

berpendapat

V 4 80%

Jumlah 24 48%

B. Analisis

1. Analisis Uji Soal Siswa

1. Analisis Instrumen

Analisis instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah soal atau

instrument yang digunakan dalam penelitian sudah sesuai atau tidak.

Analisis pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut :

1) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas intrumen dengan menggunakan rumus korelasi

point biserial. Setelah nilai rpbis (koefisien korelasi point

biserial) diketahui kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan

Page 97: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

81

tingkat signifikan sebesar 5%. Dengan nilai n (peserta tes)

sebesar 30 anak sehingga nilai rtabel menjadi 0,3061. Apabila rpbis

> rtabel maka soal valid dam sebaliknya jika rpbis < rtabel maka soal

tidak valid. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dilakukan

perhitungan dan didapatkan hasil seperti berikut ini :

Tabel 17 . Tabel Uji Validitas Soal

No. Soal rpbis Keterangan No. Soal rpbis Keterangan

1. 0.474059 Valid 26. 0.570075 Valid

2. 0.413263 Valid 27. 0.549188 Valid

3. 0.398661 Valid 28. -0.02861 Tidak Valid

4. 0.431859 Valid 29. 0.409353 Valid

5. 0.494735 Valid 30. 0.549631 Valid

6. 0.634232 Valid 31. 0.174404 Tidak Valid

7. 0.38605 Valid 32. 0.302841 Tidak Valid

8. 0.398661 Valid 33. 0.386897 Valid

9. 0.447081 Valid 34. 0.398766 Valid

10. 0.443304 Valid 35. 0.096513 Tidak Valid

11. 0.450806 Valid 36. 0.365018 Valid

12. 0.533415 Valid 37. 0.524249 Valid

13. -0.09187 Tidak Valid 38. 0.423432 Valid

14. 0.39483 Valid 39. 0.421288 Valid

15. 0.628804 Valid 40. -0.23235 Tidak Valid

16. 0.541452 Valid 41. 0.622305 Valid

17. 0.164822 Tidak Valid 42. -0.01489 Tidak Valid

18. 0.55781 Valid 43. 0.59604 Valid

19. 0.423553 Valid 44. 0.025663 Tidak Valid

20. 0.652687 Valid 45. 0.025793 Tidak Valid

21. 0.014892 Tidak Valid 46. 0.429618 Valid

22. 0.508567 Valid 47. 0.459662 Valid

23. 0.356474 Valid 48. -0.05071 Tidak Valid

24. 0.056742 Tidak Valid 49. -0.00183 Tidak Valid

25. 0.322966 Valid 50. 0.622141 Valid

Berdasarkan Tabel 17.Tabel Uji Validitas Soal maka diketahui

dari 50 soal yang disajikan oleh peneliti terdapat 14 soal yang

tidak valid karena rpbis < rtabel sehingga tidak dapat digunakan

dalam proses penelitian. Soal-soal yang masuk dalam katagori

Page 98: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

82

tidak valid adalah soal nomor 13, 17, 21, 24, 28, 31, 32, 35, 40,

42, 44, 45, 48, dan 49.

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan Rumus KR 20

atau juga disebut dengan Kuder Richardson 20.

Maka perhitungannya menjadi seperti berikut :

- n : 36

- N : 30

-

- ∑pq = 7,9344

- (

) (

)

(

) (

)

Diperoleh nilai r1 adalah 0.9. Kemudian denga jumlah

sebanyak 30 siswa sehingga dapat dilihat di rtabel bahwa nilai

rtabel untuk n 30 adalah 0,3061. Dapat dilihat bahwa nilai r1 >

rtabel sehingga data dikatakan reliabel.

3) Taraf Kesukaran Soal

Page 99: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

83

Perhitungan taraf kesukaran soal dilakukan berdasarkan dari

nilai siswa. Soal dikatagorikan dalam 3 tingkatan yaitu :

0,00<p<0,30 : soal sukar

0,30<p<0,70 : soal sedang

0,70<0<1,00 : soal mudah

Berikut pembagian kelompok soal berdasarkan kategorinya

Tabel 18. Hasil perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori

sukar

No. Soal P (Tingkat Kesukaran Soal) Keterangan

26. 0.233333333 Sukar

30. 0.233333333 Sukar

31. 0.2 Sukar

31. 0.233333 Sukar

32. 0.133333 Sukar

43. 0.233333 Sukar

44. 0.266667 Sukar

49. 0.266667 Sukar

Tabel 19. Hasil Perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori

sedang

No. Soal P (Tingkat Kesukaran Soal) Keterangan

3. 0.633333333 Sedang

4. 0.4 Sedang

5. 0.6 Sedang

7. 0.566666667 Sedang

8. 0.633333333 Sedang

9. 0.333333333 Sedang

10. 0.566666667 Sedang

11. 0.366666667 Sedang

14. 0.533333333 Sedang

15. 0.466666667 Sedang

16. 0.566666667 Sedang

18. 0.566666667 Sedang

20. 0.433333333 Sedang

21. 0.6 Sedang

22. 0.533333333 Sedang

25. 0.633333333 Sedang

27. 0.533333 Sedang

Page 100: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

84

No. Soal P (Tingkat Kesukaran Soal) Keterangan

30. 0.566667 Sedang

33. 0.333333 Sedang

34. 0.4 Sedang

35. 0.433333 Sedang

36. 0.633333 Sedang

39. 0.666667 Sedang

40. 0.466667 Sedang

41. 0.533333 Sedang

42. 0.4 Sedang

45. 0.333333 Sedang

47. 0.566667 Sedang

48. 0.433333 Sedang

50. 0.4 Sedang

Tabel 20. Hasil perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori soal

mudah

No. Soal P (Tingkat Kesukaran Soal) Keterangan

1. 0.7 Mudah

2. 0.833333333 Mudah

6. 0.733333333 Mudah

12. 0.733333333 Mudah

13. 0.9 Mudah

17. 0.9 Mudah

26. 0.733333 Mudah

28. 0.866667 Mudah

29. 0.8 Mudah

37. 0.733333 Mudah

38. 0.733333 Mudah

46 0.8 Mudah

Contoh perhitungan taraf kesukaran soal nomor 1 :

Tabel 21. Jawaban Uji Soal Nomor 1

NO.

ABSEN

Jawaban Soal

Nomor 1

NO.

ABSEN

Jawaban Soal

Nomor 1

1 0 16 1

2 0 17 1

3 0 18 1

4 1 19 1

5 1 20 1

6 0 21 1

7 0 22 1

8 1 23 1

9 0 24 1

10 1 25 0

Page 101: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

85

11 1 26 1

12 0 27 1

13 1 28 1

14 0 29 1

15 1 30 1

Berdasarkan Tabel 20. Jawaban Soal Uji No.1 dapat dihitung nilai :

B = 21

Jx = 30

Sehingga perhitungan taraf kesukaran soal untuk soal nomor 1

adalah :

4) Daya Pembeda Soal

Untuk melakukan perhitungan daya pembeda soal,langkah

pertama adalah mengurutkan terlebih dahulu peringkat atau

rangking siswa berdasarkan nilai yang didapatkan siswa.

Kemudian setelah urut, kelas dibagi menjadi 2 kelas atau

katagori dengan jumlah anggota yang sama banyak. Katagori

atau kelas yang dimaksud adalah Kelas Atas dan Kelas Bawah.

Karena jumlah siswa dalam satu kelas adalah 30 anak sehingga

tiap katagori atau kelas beranggotakan 15 anak.

Tabel 22. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Kelompok Atas Kelompok Bawah

Page 102: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

86

No. Absen Nilai No. Absen Nilai

11 80 1 52

8 76 23 50

4 74 25 46

5 74 2 44

9 72 15 44

10 70 22 44

18 68 21 40

26 68 6 38

29 68 30 36

13 66 12 32

28 62 19 32

17 60 3 30

16 58 24 30

20 58 14 28

27 58 7 26

Berdasarkan Tabel 22. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

didapat nilai :

BA = 14

BB = 7

JA = 15

JB = 15

Sehingga perhitungan untuk mencari daya pembeda soal nomor

1 adalah :

Setelah nilai indeks daya pembedanya diketahui kemudian

dibandingkan dengan klasifikasi daya pembeda.

0,00 – 0.20 : jelek

Page 103: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

87

0,21 – 0,40 : cukup

0,41 – 0,70 : baik

0,71 – 1,00 : baik sekali

2. Analisis Hasil Belajar Siswa

a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang didapatkan lebih dari

atau sama dengan 73 (nilai ketuntasan minimal). Berikut ini merupakan

hasil rekapitulasi siswa Kelas Eksperimen (X Multimedia 1).

Tabel 23. Hasil Rekapitulasi Siswa Kelas Eksperimen (X Multimedia 1)

Pretest Posttest

Nilai Tertinggi 8 9,2

Nilai Terendah 3 5,6

Jumlah Nilai 168 234

Rata-Rata 5,6 7,8

Siswa Tuntas (> 73) 0 20

Prosentase Ketuntasan 0 % 66,67 %

Berdasarkan nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat jumlah siswa

yang tuntas sebelum diterapkan metode pembelajaran jigsaw adalah 0

siswa atau 0 %, setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan

dilakukan Posttest jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 20 siswa atau

66,67 %

b. Hasil Belajar Kelas Kontrol

Page 104: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

88

Siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang didapatkan lebih dari

atau sama dengan 73 (nilai ketuntasan minimal). Berikut ini merupakan

hasil rekapitulasi siswa kelas kontrol (X Multimedia 2)

Tabel 24. Hasil Rekapitulasi Siswa Kelas Kontrol (X Multimedia 2)

Pretest Posttest

Nilai Tertinggi 8 9,2

Nilai Terendah 3 4

Jumlah Nilai 207 227,6

Rata-Rata 6,46 7,11

Siswa Tuntas (> 73) 6 12

Prosentase Ketuntasan 18,75 % 40 %

Berdasarkan nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat jumlah siswa

yang tuntas sebelum diterapkan dikelas kontrol adalah 6 siswa atau

18,75%, setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan dilakukan

Posttest jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 12 siswa atau 40%

c. Perbandingan Hasil Belajar Antar Kelas (Metode)

Perbandingan dilakukan dengan menggunakan nilai Posttest dari

setiap tahapannya. Hal ini dilakukan karena nilai Posttest merupakan

representasi dari hasil belajar menggunakan metode pembelajaran yang

diterapkan ditiap kelas. Nilai Pretest dianggap tidak representative

karena nilai Pretest didapatkan sebelum melakukan pembelajaran

menggunakan metode yang sudah ditetapkan ditiap kelasnya.

Page 105: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

89

Gambar 5. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Antar Metode

Pembelajaran

Berdasarkan nilai yang didapat siswa dan Kriterian Ketuntasan

Minimal (KKM) siswa, dari setiap metode pembelajaran dapat dilihat

jumlah siswa yang tuntas (jumlah siswa yang tuntas diambil jumlah

paling banyak pada setiap metodenya) seperti yang tergambar pada

grafik berikut.

Gambar 6.Histogram Selisih Jumlah Siswa Tuntas Tiap Metode

Pembelajaran

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata

Kelas Jigsaw Kelas Kontrol

0

5

10

15

20

25

Siswa Tuntas

Kelas Jigsaw Kelas Kontrol

Page 106: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

90

Berdasarkan Garik -. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Antar Metode

Pembelajaran dan Grafik -. Selisih Jumlah Siswa Tuntas Tiap Metode

Pembelajaran dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan hasil belajar antara

kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan kelas yang

menggunakan metode pembelajaran konvesional atau yang disebut dengan

kelas kontrol. Dilihat dari nilai tertinggi yang didapatkan oleh setiap kelas

tidak perbedaan, ditiap kelasnya terdapat siswa yang mendapatkan nilai

9.2. Untuk nilai terendah kelas yang menerapkan metode pembelajaran

jigsaw memiliki nilai terendah yang lebih tinggi yaitu 5.6 dibandingkan

dengan kelas kontrol yang memiliki nilai terendah 4.5. Jumlah siswa yang

tuntas dari kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw adalah

20 anak dan jumlah siswa yang tuntas dari kelas yang menggunakan

metode pembelajaran konvensional adalah 12 anak.

3. Analisis Keaktifan Belajar Siswa

Observasi untuk mengetahu tingkat keaktifan siswa dalam

mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung, berbeda saat peneliti ingin mengetahui hasil

belajar siswa dimana uji dilakukan diawal dan diakhir pembelajaran.

Peneliti menilai tingkah laku siswa selama dikelas dengan menggunakan

angket yang terdiri dari 10 indikator penilaian. Dan dari observasi tersebut

didapatkan nilai per indikator seperti yang digambarkan oleh grafik berikut

ini.

Page 107: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

91

Gambar 7. Rekapitulasi Tingkat Keaktifan Siswa Tiap Indikator

Seperti yang digambarkan oleh Grafik 7 antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Pada indikator 1

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama memiliki

nilai prosentase 60% dan sama juga untuk indikator 2 yang memiliki

nilai prosentase juga 60%. Untuk indikator 3 kelas eksperimen

memiliki nilai prosentase 80% sedangkan kelas kontrol 40%. Untuk

indikator 4 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80%

sedangkan kelas kontrol 40%. Untuk indikator 5 kelas eksperimen

memiliki nilai prosentase 40% sedangkan kelas kontrol 20%. Untuk

indikator 6 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80%

sedangkan kelas kontrol 60%. Untuk indikator 7 kelas eksperimen

memiliki nilai prosentase 60% sedangkan kelas kontrol 40%. Untuk

indikator 8 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80%

sedangkan kelas kontrol 20%. Untuk indikator 9 kelas eksperimen

memiliki nilai prosentase 40% sedangkan kelas kontrol 60%. Untuk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Ind

ikat

or

1

Ind

ikat

or

2

Ind

ikat

or

3

Ind

ikat

or

4

Ind

ikat

or

5

Ind

ikat

or

6

Ind

ikat

or

7

Ind

ikat

or

8

Ind

ikat

or

9

Ind

ikat

or

10

Kelas Jigsaw Kelas Kontrol

Page 108: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

92

indikator 1 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama

memiliki nilai prosentase 80%.

Setelah nilai prosentase per indikatornya diketahui kemudian

dicari nilai prosentase keseluruhannya per metode untuk mengetahui

perubahan tingkat keaktifan siswa secara keseluruhan. Dari Grafik 7

didapatkan nilai prosentase untuk kelas eksperimen sebesar 66% lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mendapat nilai

prosentase sebesar 48%. Seperti yang digambarkan grafik berikut ini.

Gambar 8. Perbandingan Tingkat Keaktifan siswa antar metode

C. Pembahasan

1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan analisa hasil belajar jumlah siswa yang tuntas

sebelum diterapkan metode pembelajaran jigsaw adalah 0 siswa atau 0%,

setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan dilakukan Posttest

jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 20 siswa atau 66,67%. Sedangkan

05

101520253035404550556065707580859095

100

Kelas Jigsaw Kelas Kontrol

Page 109: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

93

untuk kelas yang menggunakan metode pembelajarn konvensional

berdasarkan nilai analisa hasil belajar untuk kelas kontrol jumlah siswa

yang tuntas sebelum diterapkan metode pembelajaran konvensional adalah

6 siswa atau 18,75%, setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan

dilakukan Posttest jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 12 siswa atau

40%.

Walaupun pada uji Pretest awalnya kelas kontrol yang lebih

unggul akan jumlah siswa yang tuntas 0% untuk kelas eksperimen dan

18,75% untuk kelas kontrol. Tetapi setelah Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) berlangsung perubahan kelas eksperimen adalah 60% dari 0%

menjadi 60%. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya mengalami perubahan

sebesar 21,25% yaitu dari 18,75% menjadi 40%. Hal ini dapat menjadi

dasar bahwa penggunaan metode pembelajarn jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar siswa

Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Belajar

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Tertinggi 8 9,2 8 9,2

Nilai Terendah 3 5,6 3 4

Jumlah Nilai 168 234 207 227,6

Rata-Rata 5,6 7,8 6,46 7,11

Siswa Tuntas (> 73) 0 20 6 12

Prosentase Ketuntasan 0 % 66,67 % 18,75 % 40 %

2. Keaktifan Belajar

Page 110: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

94

Berdasarkan analisa keaktifan belajar maka pembahasan hasil

belajar untuk kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

1) 60% siswa berpatisipasi lebih semangat dan aktif untuk belajar.

2) 60% siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

3) 80% siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan

pembelajaran.

4) 80% siswa memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung.

5) 40% siswa mandiri dalam menemukan materi baru.

6) 80% siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dengan

sungguh-sungguh.

7) 60% siswa berani mengajukan pertanyaan kepada teman.

8) 80% siswa berani mengemukakan pendapat didepan umum.

9) 40% siswa menganalisis soal yang diberikan oleh guru secara

tepat dan cermat.

10) 80% siswa mendengarkan ketika teman berpendapat.

Jika dijumlahkan maka untuk kelas eksperimen memiliki nilai

komulatif sebesar 33 dan memiliki nilai prosentase sebesar 66%.

Sedangkan untuk kelas kontrol berdasarkan analisa keaktifan

belajar maka pembahasan hasil belajar untuk kelas kontrol adalah

sebagai berikut :

1) 60% siswa berpatisipasi lebih semangat dan aktif untuk belajar.

2) 60% siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

3) 40% siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 111: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

95

4) 40% siswa memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung.

5) 20% siswa mandiri dalam menemukan materi baru.

6) 60% siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dengan

sungguh-sungguh.

7) 40% siswa berani mengajukan pertanyaan kepada teman.

8) 20% siswa berani mengemukakan pendapat didepan umum.

9) 60% siswa menganalisis soal yang diberikan oleh guru secara

tepat dan cermat.

10) 80% siswa mendengarkan ketika teman berpendapat.

Jika dijumlahkan maka untuk kelas kontrol memiliki nilai

komulatif sebesar 24 dan memiliki nilai prosentase sebesar 48%.

Untuk perbandingan tingkat keaktifan siswa kelas eksperimen

memiliki tingkat keaktifan sebesar 66% lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol yang hanya memiliki tingkat keaktifan belajar

sebesar 48%. Hal ini dapat menjadi dasar bahwa penerapan atau

implementasi metode pembelajaran jigsaw dapat mengingkatkan

keaktifan belajar siswa.

Tabel 26. Rekapitulasi Keaktifan Belajar

No. Indikator Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1. Siswa berpatisipasi lebih semangat

dan aktif untuk belajar. 60 % 60 %

2. Siswa tertarik untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran 60 % 60 %

3.

Siswa memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi dalam kegiatan

pembelajaran.

80 % 40 %

4. Siswa memperhatikan guru saat

pembelajaran berlangsung 80 % 40 %

5. Siswa mandiri dalam menemukan 40 % 20 %

Page 112: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

96

No. Indikator Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

materi baru

6.

Siswa mengerjakan soal yang

diberikan guru dengan sungguh-

sungguh

80 % 60 %

7. Siswa berani mengajukan

pertanyaan kepada teman 60 % 40 %

8. Siswa berani mengemukakan

pendapat didepan umum 80 % 20 %

9.

Menganalisis soal yang diberikan

oleh guru secara tepat dan cermat

(kegiatan emosional)

40 % 60 %

10.

Mendengarkan ketika teman

berpendapat (kegiatan

mendengarkan)

80 % 80 %

Jumlah 66 % 48 %

3. Uji Prasyarat analisis

a. Uji Normalitas

Dalam uji normalitas dilakukan dalam 2 perhitungan, yaitu

perhitungan dengan menggunakan data kelas eksperimen dan

perhitungan dengan menggunakan data kelas kontrol. Dalam

perhitungan data kelas eksperimen didapat nilai Asymp. Sig(2-tailed)

berupa 0.282 yang mana kemudian dibandingkan dengan alpha atau

signifikasi sebesar 5% atau 0.05. karena didapatkan nilai sig>0.05

sehingga data yang diuji dianggap terdistribusi secara normal.

Sedangkan dalam perhitungan kelas kontrol didapatkan nilai

Asymp. Sig(2-tailed) 0.277 yang kemudian dibandingkan kembali

dengan nilai alpha sebesar 5%. Hasil menunjukan bahwa sig>5%

sehingga data yang diolah juga merupakan data yang terdistribusi

secara normal.

b. Uji Homogenitas

Seperti halnya dengan uji normalitas, uji homogenitas juga

dilakukan terhadapat 2 kelas, yaitu uji homogenitas untuk data kela

jigsaw dan uji homogenitas untuk data kelas kontrol. Untuk pengujian

homogenitas kelas eksperimen didapatkan nilai sig untuk Test of

Homogeneity of Variances adalah 0.170 sedangkan untuk uji ANOVA

Page 113: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

97

memiliki nilai sig. sebesar 0.976. dapat dilihat bahwa nilai semua sig

lebih besar dari alpha sebesar 5%. Ini mengartikan bahwa data kelas

eksperimen yang diolah memiliki data yang variabelnya sama atau

homogen.

Sedangkan untuk pengujian homogenitas kelas kontrol

didapatkan nilai sig untuk Test of Homogeneity of Variances adalah

0.038 sedangkan untuk uji ANOVA memiliki nilai sig. sebesar 0.692

dapat dilihat bahwa nilai sig pada uji ANOVA lebih besar dari alpha

sebesar 5%. Ini mengartikan bahwa data kelas kontrol yang diolah

memiliki data yang variabelnya sama atau homogen.

4. Uji Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis yang dijabarkan, bahwa penelitian

ini memiliki 2 hipotesis yaitu :

a. Strategi pembelajara kooperatif tipe jigsaw dapat memberikan

perbedaan terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Cepu

b. Strategi pembelajara kooperatif tipe jigsaw dapat memberikan

perbedaan terhadap keaktifan belajar siswa di SMK Negeri 1

Cepu

Berdasarkan hipotesis tersebut kemudian dilakukan

pengolahan data yang telah didapatkan dengan menggunakan SPSS.

Pengolah data dilakukan dengan 2 tahap. Untuk hipotesis mengenai

hasil belajar siswa didapatkan nilai sig(2-tailed) sebesar 0.953.

Kemudian nilai itu dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 5% karena

menggunakan derajat kepercayaan sebesar 95% dan mendapatkan hasil

bahwa nilai sig lebih besar dari pada alpha yang berarti hipotesis

mengenai hasil belajar dapat diterima. Sedangkan untuk hipotesis

mengenai keaktifan belajar siswa didapatkan nilai sig(2-tailed) sebesar

1.000. Kemudian nilai itu dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 5%

karena menggunakan derajat kepercayaan sebesar 95% dan

mendapatkan hasil bahwa nilai sig lebih besar dari pada alpha yang

berarti hipotesis mengenai keaktifan belajar dapat diterima.

Page 114: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Cepu

mengenai implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa bidang studi pengambilan

gambar produksi dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

jigsaw mengakibatkan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar

dan keaktifan belajar siswa. Hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Nilai rata-rata yang didapatkan oleh siswa kelas eksperimen adalah

7,8 dengan prosentase ketuntasan sebesar 20 %. Sedangkan pada kelas

kontrol nilai rata-rata siswa adalah 7,11 dengan prosentase ketuntasan

40%. Dapat dilihat jika perubahan prosentase kelulusan mengingat

pada Pretest yang dilakukan sebelum metode diterapkan tidak ada

satupun siswa yang tuntas atau dengan kata lain prosentase

kelulusannya adalah 0 %. Tabel Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat

dilihat pada Tabel 25.

2. Keaktifan Belajar

Pada kelas eksperimen tingkat keaktifan siswwa sebesar 66 %.

Sedangkan untuk kelas kontrol memiliki tingkat keaktifan siswa

sebesar 48%. Kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw

lebih memiliki tingkat keaktifan siswa yang tinggi. Hal ini sudah dapat

membuktikan bahwa metode pembelajaran jigsaw ini memberikan

Page 115: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

99

dapat memberikan perbedaan dalam keaktifan belajar siswa. Tabel

Rekapitulasi keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 26.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Cepu,

peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Stretegi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi metode

pembelajaran rujukan. Baik untuk mata pelajaran pengambilang

gambar produksi atau mata pelajaran yang lainnya.

2. Guru mata pelajaran lainnya diharapkan juga meningkatkan kreatifitas

mereka dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar

siswa tidak merasa bosan dengan KBM sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar dan keaktifan belajar pula.

3. Pengajar dan peneliti lain dapat menggunakan hasil pembelajaran ini

sebagai referansi dalam melaksanakan metode pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw.

Page 116: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

100

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizki. 2015. ―Pengertian,Cara Pengumpulan, dan Jenis-Jenis Data

dan Sample‖.http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/

2013/04/19/penger tian-cara-pengumpulan-dan-jenis-jenis-data-dan-

sample/. 21 April 2015. 10:41 PM

Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi

Aksara

.2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi

Aksara

.2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi

Aksara

.2009.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi

Aksara

David,W.Johnson dan Johnson,P.Frank.2006.Joining Together, ninth

editon.Pearson Education. Theresia. 2012. Edisi Kesembikan

Dinamika Kelompok Teori dan Ketrampilan.Jakarta Barat. Indeks

Eka, Krisnayani .2015. "Konsep Dasar dan Aspek-Aspek Penilaian

(Asesment)".. http://ekarestama.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-

dan -aspek-aspek-penilaian.html 23 April 2015. 09.35PM

Furchan, Afrief. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar

Haryanto."Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw".22 April 2015. http://

belajarpsikologi.com/model-pembelajaran-kooperatif-jigsaw/

Page 117: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

101

Haryanto."Pengertian Belajar Menurut Para Ahli". 23 April 2015. http://

belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/

Husni, Jumrida.2015. ―Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik

Aplikasinya‖. http://jumridahusni.blogspot.in /2013/06/tipe-tipe-

pembelajaran-kooperatif-dan.html?m=1. 18 April 2015.07.45PM

Indah Kusharyati ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan

Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dalam

Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas Xi IS 5 Sma Negeri 8 Surakarta

Tahun Ajaran 2008/2009‖ Skripsi Bidang Studi Pend. Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan

Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta,2009

Juli, Wiwin.2015. "Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Para

Ahli".http://bugurumalas.blogspot.com/2014/03/definisi-strategi-

pembelajaran-menurut.html. 22 April 2015.08.02PM

Lorentya Yulianti Kurnianingtyas dan Mahendra Adhi Nugroho

―Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw

Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas

X Akuntansi 3 Smk Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012‖

Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Halaman 66 – 77, Vol .X,

No.1, Tahun 2012

Maria Ifa ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Smk Negeri 3 Boyolangu

Pada Standar Kompetensi Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan

Page 118: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

102

Kerja ( K3 )‖ Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Halaman 715-722

Volume 2 Nomor 2, Tahun 2013.

Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Guruan. Jakarta:

Depdiknas

Pratowo, Andi .2015."Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian".

http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/cara-uji-validuitas -dan-

reliabilitas.html. 26 April 2015.04.35AM

Rifa’I,Achmad dan Catharina Tri .2009. Psikologi Pendidikan.Semarang.

Universitas Negeri Semarang Pers

Rosyada, Dede. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis “Sebuah Model

Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.Jakarta.

Kencana Penada Media Group.

Safnowandi.2012. "Model Pembelajaran Kooperatif".. https:// safno

wandi.wordpress.com/2012/02/27/model-pembelajaran-kooperatif/.22

April 2015.02.05PM

Sudijono, Anas.2009.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta. Rajawali Pers

Sudjana.2005.Metoda Statistika.Bandung.Tasito

Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung.Alfabeta

Tiwan,MT ―Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Bahan

Teknik Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw‖

Tahun 2008

Page 119: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

103

Lampiran 1. Daftar Siswa Uji Soal (Kelas XI Multimedia) DAFTAR SISWA UJI SOAL (KELAS XI MULTIMEDIA)

NO. NO. INDUK NAMA

1 9381 AHMAD ADITYA

2 9382 ANIFA MAULIDA PUSPITA

3 9383 ANITA

4 9384 APRILIA DWI ANTI

5 9385 ASIH MULYANI

6 9386 CICINDI RISKI UTAMI J

7 9387 DANIEL STEFANUS FIKRI

8 9388 DEFRI PAMUNGKAS

9 9389 DESI PRIYANTINI

10 9390 DINI RETNO CAHYANING

11 9391 DWI SETIYO

12 9393 FEBRIANA NUR LAILY

13 9394 INAYATUL MU'AMALAH

14 9395 ISLAH FADHILLAH

15 9396 ISTIQOMAH

16 9397 IVA DIMIARTI OKTAVIANA

17 9398 JUNAEDI

18 9399 KIKI BINTANG

19 9400 LENI HUSLIN

20 9401 LINTANG PERTIWI

21 9402 LUSI FITRIANI

22 9403 MARFITA IKA NUR AFIFAH

23 9404 MEILEN AKBAR S

24 9405 MUHAMMAD ZAENUL A

25 9406 RIYA WARDHANI

26 9407 SITI PUTRI MEI SHINTA

27 9408 TIYA FERDIANA

28 9409 TWANTRI APRILIA NUR A

29 9410 VINA ISNAENI DEVIA

30 9411 EKO FERRY KURNIAWAN

Page 120: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

104

Lampiran 2. Daftar Siswa Kelas Eksperimen (X Multimedia 1)

DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN

(X MULTIMEDIA 1)

NO. NO. INDUK NAMA

1 9733 ADILA DURI DAMAYANTI

2 9734 AIN SALSABILA

3 9735 ANDIKA

4 9736 ANGGITA FITRI PUSPITA S

5 9737 APRILIYANI CARTURWATI

6 9738 ARTHAMEVIA KRISNA M

7 9739 DESITA FEBYOLANDA

8 9740 EMYLIA AYU WARDANI

9 9741 ERLIN TRIVTYA FERLINA

10 9742 HANA FEBRIANA

11 9743 HERLINDA ANGGRAENI

12 9745 KHARISMA MAYLINIA

13 9746 KORDIYANTO

14 9747 KRISTANTI WAHYU M

15 9748 NIKHOLESIS PUTRI AYU D

16 9749 NOVIA DWI MULIA RIZQI

17 9750 NUR LAILIA

18 9751 NURIL LAILY MAULIDIYAH

19 9752 RANIAH INAS SALSABILA

20 9753 RATNA NINGRUM

21 9754 REKA TAMARA

22 9755 RIBUT RISQIAWAN

23 9756 SANTOSO

24 9757 SHAFIRA AMALINDA F

25 9758 SHINTIA DEWI CANDRA

26 9759 SITI JUNARIA

27 9761 THERESA ROSALINA

28 9762 VENNA ANGGIA

29 9763 WIJI LESTARI

30 9764 YUNI SAHRENI

Page 121: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

105

Lampiran 3. Uji Validitas

UJI VALIDITAS

NO NAMA JAWABAN

1 2 3 4 5

1 AHMAD ADITYA 0 1 1 0 0

2 ANIFA MAULIDA P 0 1 1 0 1

3 ANITA 0 1 0 0 0

4 APRILIA DWI ANTI 1 1 1 1 1

5 ASIH MULYANI 1 1 1 1 1

6 CICINDI RISKI UTAMI J 0 1 0 0 1

7 DANIEL STEFANUS FIKRI 0 1 1 0 0

8 DEFRI PAMUNGKAS 1 1 1 1 1

9 DESI PRIYANTINI 0 1 1 1 1

10 DINI RETNO C 1 1 1 0 1

11 DWI SETIYO 1 1 1 1 1

12 FEBRIANA NUR LAILY 0 0 1 1 0

13 INAYATUL MU'AMALAH 1 1 1 1 1

14 ISLAH FADHILLAH 0 1 0 0 0

15 ISTIQOMAH 1 1 1 0 0

16 IVA DIMIARTI O 1 1 1 0 0

17 JUNAEDI 1 1 0 0 0

18 KIKI BINTANG 1 1 0 0 1

19 LENI HUSLIN 1 0 0 1 0

20 LINTANG PERTIWI 1 1 1 0 1

21 LUSI FITRIANI 1 1 0 0 1

22 MARFITA IKA NUR A 1 0 1 0 0

23 MEILEN AKBAR S 1 0 0 1 1

24 MUHAMMAD ZAENUL A 1 0 1 0 1

25 RIYA WARDHANI 0 1 0 1 0

26 SITI PUTRI MEI SHINTA 1 1 1 1 1

27 TIYA FERDIANA 1 1 0 0 1

28 TWANTRI APRILIA N.A 1 1 1 0 0

29 VINA ISNAENI DEVIA 1 1 1 1 1

30 EKO FERRY K 1 1 0 0 1

r hitung 0.4740 0.4132 0.3986 0.4318 0.4947

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid Valid Valid Valid

Page 122: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

106

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban

6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 1 0 0 0 1 1 1

2 1 1 1 1 0 1 1 1

3 0 0 1 0 1 0 1 1

4 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 0 1 0 1 1

6 1 0 1 0 0 0 1 1

7 0 1 0 0 0 0 0 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 0 1 1

10 1 1 1 0 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 0 1 1

12 1 0 1 0 1 0 0 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1

14 0 0 1 0 0 0 0 1

15 0 0 0 0 0 0 1 1

16 1 0 1 0 0 0 1 1

17 1 1 1 0 1 1 1 1

18 1 0 1 1 1 1 1 1

19 0 0 0 1 0 0 0 1

20 0 1 0 1 0 1 1 1

21 1 1 0 0 0 0 0 1

22 1 0 0 0 0 0 0 1

23 1 1 0 0 1 0 1 1

24 0 0 1 0 1 0 1 1

25 1 1 0 0 0 0 1 1

26 1 0 1 0 1 1 1 0

27 1 0 0 0 1 1 1 1

28 1 0 1 1 1 0 1 1

29 1 1 1 0 0 1 0 0

30 0 1 0 0 1 0 0 0

r hitung 0.6342 0.3860 0.3986 0.4470 0.4433 0.4508 0.5334 -0.0918

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid

Page 123: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

107

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban

14 15 16 17 18 19 20 21

1 1 0 0 1 1 0 0 0

2 1 1 1 1 1 0 1 1

3 1 0 0 0 0 0 0 0

4 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 1 1 0 1 0

6 1 1 0 1 0 0 0 0

7 0 0 0 1 0 0 0 1

8 0 1 1 1 1 1 1 0

9 1 1 1 1 1 0 1 0

10 0 1 1 1 1 0 0 1

11 1 1 1 1 1 0 1 1

12 1 0 0 1 1 0 0 1

13 1 0 1 1 0 1 0 0

14 0 0 0 1 1 0 0 0

15 0 0 0 1 0 0 1 1

16 1 0 1 1 1 1 0 0

17 1 1 1 1 1 1 0 0

18 1 1 0 1 1 0 1 1

19 0 0 1 1 0 0 0 1

20 1 1 0 1 1 0 1 1

21 0 0 0 1 0 0 0 1

22 0 1 1 1 0 0 0 1

23 0 0 1 1 0 0 0 1

24 0 0 0 1 0 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0 0 0

26 1 1 1 1 1 1 1 1

27 0 0 1 1 1 0 1 1

28 0 0 0 1 1 1 1 1

29 1 1 1 0 0 1 1 1

30 0 0 1 0 0 0 0 1

r hitung 0.3948 0.6288 0.5414 0.1648 0.5578 0.4235 0.6526 0.0148

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid Valid

Tdk

Valid Valid Valid Valid

Tdk

Valid

Page 124: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

108

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban

22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 0 1 1 1 0 0 1

2 0 0 0 0 0 0 1 0

3 0 0 0 1 0 0 1 0

4 0 0 0 1 1 1 0 1

5 1 0 0 1 1 1 1 1

6 0 0 1 1 0 0 1 0

7 0 0 0 1 0 0 1 0

8 1 1 0 1 1 1 1 1

9 1 1 0 1 1 1 1 1

10 1 0 0 1 1 1 1 1

11 1 1 0 1 1 1 1 1

12 0 0 0 0 0 0 1 1

13 1 0 0 1 1 1 1 1

14 0 0 0 1 0 1 1 1

15 1 0 0 0 1 1 1 1

16 1 1 0 0 1 1 1 1

17 0 0 0 1 1 1 1 1

18 0 0 1 1 1 1 1 1

19 0 1 0 0 0 0 0 1

20 1 0 1 0 1 0 0 1

21 0 0 0 1 1 0 1 0

22 0 0 0 1 1 1 1 1

23 1 0 1 0 1 0 1 1

24 0 0 0 0 1 0 1 1

25 1 0 0 1 1 1 1 1

26 0 0 0 1 0 0 1 1

27 1 1 0 0 1 1 1 0

28 1 0 1 0 1 1 1 1

29 1 1 0 1 1 0 1 1

30 1 0 0 0 1 0 1 1

r hitung 0.5085 0.356 0.0567 0.3229 0.5700 0.5491 -0.028 0.4093

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tdk

Valid Valid Valid Valid

Tdk

Valid Valid

Page 125: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

109

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban

30 31 32 33 34 35 36 37

1 0 0 0 1 0 1 0 1

2 0 0 0 0 0 1 0 0

3 0 0 0 0 0 1 1 0

4 1 0 0 0 1 1 1 1

5 1 1 0 1 0 0 1 1

6 0 0 0 0 1 1 0 1

7 0 0 0 0 0 0 0 0

8 1 0 0 0 1 0 1 1

9 1 0 0 0 1 0 1 1

10 1 0 0 0 0 0 1 1

11 1 1 0 0 1 1 1 1

12 0 1 0 0 0 0 0 0

13 1 0 0 0 0 1 1 1

14 0 0 0 0 1 0 0 0

15 1 0 0 0 0 1 1 1

16 0 1 0 0 0 1 0 1

17 0 0 0 1 1 0 1 1

18 0 0 1 1 0 1 0 1

19 1 0 0 0 0 0 1 0

20 1 1 1 1 0 0 1 0

21 1 0 0 0 0 0 1 1

22 1 0 0 0 0 1 1 1

23 0 0 0 1 0 1 0 1

24 0 0 0 0 0 0 0 1

25 1 1 0 0 1 0 1 1

26 1 0 1 1 1 0 0 1

27 1 1 0 1 1 0 1 0

28 1 0 0 1 1 1 1 1

29 1 0 1 1 1 0 1 1

30 0 0 0 0 0 0 1 1

r hitung 0.5496 0.174 0.302 0.3868 0.3987 0.096 0.3650 0.5242

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid

Tdk

Valid

Tdk

Valid Valid Valid

Tdk

Valid Valid Valid

Page 126: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

110

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban

38 39 40 41 42 43 44 45

1 1 1 1 1 0 0 0 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 1 0 1 0 0 0

4 1 1 0 1 0 0 0 1

5 1 1 1 1 1 1 0 0

6 0 0 1 0 1 0 0 0

7 0 0 1 0 1 0 1 1

8 1 1 0 1 1 1 0 0

9 0 1 0 1 1 0 1 0

10 1 1 1 1 1 0 1 0

11 1 1 0 1 0 1 0 1

12 0 1 0 0 0 0 0 0

13 1 1 0 0 0 1 1 0

14 1 0 0 0 0 0 1 1

15 1 1 1 1 0 0 0 0

16 1 1 0 1 1 0 1 1

17 1 1 1 1 0 0 0 0

18 1 1 1 1 0 1 0 0

19 1 1 0 0 1 0 0 0

20 0 0 0 0 1 0 1 0

21 1 0 1 1 0 0 0 1

22 1 1 0 1 0 0 0 0

23 1 1 0 1 1 0 1 1

24 0 0 1 0 0 0 0 0

25 1 1 1 0 1 0 0 0

26 1 0 0 1 0 1 0 1

27 1 1 0 0 0 0 0 1

28 1 1 0 0 0 1 0 0

29 1 0 1 1 0 0 0 0

30 1 1 1 0 0 0 0 0

r hitung 0.4234 0.4212 -0.232 0.6223 -0.014 0.5960 0.025 0.025

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tdk

Valid Valid

Tdk

Valid Valid

Tdk

Valid

Tdk

Valid

Page 127: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

111

Lanjutan Uji Validitas…

NO Jawaban Total

benar (Xt) Y

46 47 48 49 50

1 1 1 0 1 0 26 52

2 1 0 1 0 1 22 44

3 1 0 1 1 0 15 30

4 1 1 1 1 1 37 74

5 1 1 0 0 1 37 74

6 1 0 1 0 0 19 38

7 1 0 0 0 0 13 26

8 1 1 0 0 1 38 76

9 1 1 1 0 1 36 72

10 1 1 1 0 1 35 70

11 1 1 1 0 0 40 80

12 1 0 1 0 0 16 32

13 1 1 0 0 0 33 66

14 0 1 0 0 0 14 28

15 1 0 0 0 0 22 44

16 1 1 0 0 0 29 58

17 1 0 0 0 1 30 60

18 1 1 1 0 0 34 68

19 0 0 1 1 0 16 32

20 1 0 1 0 1 29 58

21 0 0 1 1 0 20 40

22 1 1 0 0 0 22 44

23 0 0 0 0 0 25 50

24 1 1 0 0 0 15 30

25 0 1 0 0 0 23 46

26 1 1 0 1 1 34 68

27 1 0 0 1 1 29 58

28 1 0 0 0 1 31 62

29 1 1 0 1 1 34 68

30 0 1 1 0 0 18 36

r hitung 0.4296 0.4596

-

0.0507 -0.001 0.6221 792 1584

r tabel 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061

validitas Valid Valid

Tdk

Valid

Tdk

Valid Valid

Page 128: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

112

Lampiran 4. Uji Reliabilitas

UJI RELIABILITAS

NO NAMA JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7

1 AHMAD ADITYA 0 1 1 0 0 1 1

2 ANIFA MAULIDA PUSPITA 0 1 1 0 1 1 1

3 ANITA 0 1 0 0 0 0 0

4 APRILIA DWI ANTI 1 1 1 1 1 1 1

5 ASIH MULYANI 1 1 1 1 1 1 1

6 CICINDI RISKI UTAMI J 0 1 0 0 1 1 0

7 DANIEL STEFANUS FIKRI 0 1 1 0 0 0 1

8 DEFRI PAMUNGKAS 1 1 1 1 1 1 1

9 DESI PRIYANTINI 0 1 1 1 1 1 1

10 DINI RETNO CAHYANING 1 1 1 0 1 1 1

11 DWI SETIYO 1 1 1 1 1 1 1

12 FEBRIANA NUR LAILY 0 0 1 1 0 1 0

13 INAYATUL MU'AMALAH 1 1 1 1 1 1 1

14 ISLAH FADHILLAH 0 1 0 0 0 0 0

15 ISTIQOMAH 1 1 1 0 0 0 0

16 IVA DIMIARTI OKTAVIANA 1 1 1 0 0 1 0

17 JUNAEDI 1 1 0 0 0 1 1

18 KIKI BINTANG 1 1 0 0 1 1 0

19 LENI HUSLIN 1 0 0 1 0 0 0

20 LINTANG PERTIWI 1 1 1 0 1 0 1

21 LUSI FITRIANI 1 1 0 0 1 1 1

22 MARFITA IKA NUR AFIFAH 1 0 1 0 0 1 0

23 MEILEN AKBAR S 1 0 0 1 1 1 1

24 MUHAMMAD ZAENUL A 1 0 1 0 1 0 0

25 RIYA WARDHANI 0 1 0 1 0 1 1

26 SITI PUTRI MEI SHINTA 1 1 1 1 1 1 0

27 TIYA FERDIANA 1 1 0 0 1 1 0

28 TWANTRI APRILIA NUR A 1 1 1 0 0 1 0

29 VINA ISNAENI DEVIA 1 1 1 1 1 1 1

30 EKO FERRY KURNIAWAN 1 1 0 0 1 0 1

NP (jumlah peserta menjawab benar) 21 25 19 12 18 22 17

p (proposi peserta menjawab benar) 0.7 0.83 0.63 0.4 0.6 0.73 0.56

q (proporsi pesserta menjawab salah) 0.3 0.16 0.36 0.6 0.4 0.26 0.43

pq 0.21 0.13 0.23 0.24 0.24 0.19 0.24

Page 129: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

113

Lanjutan Uji Reliabilitas…

NO JAWABAN

8 9 10 12 14 15 16 18 19 20

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0

2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

3 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0

4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

6 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

10 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

12 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0

13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

14 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

16 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0

17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

20 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1

21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

23 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

24 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

27 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1

28 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

29 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1

30 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

NP 19 10 17 22 16 14 17 17 7 13

p 0.63 0.33 0.56 0.73 0.53 0.46 0.56 0.56 0.23 0.43

q 0.36 0.66 0.43 0.26 0.46 0.53 0.43 0.43 0.76 0.56

pq 0.23 0.22 0.24 0.19 0.24 0.24 0.24 0.24 0.17 0.24

Page 130: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

114

Lanjutan Uji Reliabilitas…

NO JAWABAN

22 23 25 27 29 30 33 34 36 37 38

1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

6 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

12 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

13 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

14 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1

15 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1

16 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

17 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

18 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1

19 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1

20 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0

21 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1

22 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1

23 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1

24 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

25 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

26 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

27 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

28 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

30 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1

NP 16 7 19 16 24 17 10 12 19 22 22

p 0.53 0.23 0.63 0.53 0.8 0.56 0.33 0.4 0.63 0.73 0.73

q 0.46 0.76 0.36 0.46 0.2 0.43 0.66 0.6 0.36 0.26 0.26

pq 0.24 0.17 0.23 0.24 0.16 0.24 0.22 0.24 0.23 0.19 0.19

Page 131: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

115

Lanjutan Uji Reliabilitas…

NO JAWABAN

X X2

39 41 46 47 50

1 1 1 1 1 0 17 289

2 0 0 1 0 1 15 225 N 30

3 0 0 1 0 0 8 64 n 36

4 1 1 1 1 1 29 841 s2 56.43222

5 1 1 1 1 1 29 841 ∑PQ 7.327778

6 0 0 1 0 0 11 121 r11 0.91312

7 0 0 1 0 0 5 25

8 1 1 1 1 1 31 961

9 1 1 1 1 1 29 841

10 1 1 1 1 1 25 625

11 1 1 1 1 0 30 900

12 1 0 1 0 0 10 100

13 1 0 1 1 0 25 625

14 0 0 0 1 0 9 81

15 1 1 1 0 0 15 225

16 1 1 1 1 0 20 400

17 1 1 1 0 1 24 576

18 1 1 1 1 0 22 484

19 1 0 0 0 0 10 100

20 0 0 1 0 1 18 324

21 0 1 0 0 0 11 121

22 1 1 1 1 0 16 256

23 1 1 0 0 0 15 225

24 0 0 1 1 0 10 100

25 1 0 0 1 0 16 256

26 0 1 1 1 1 26 676

27 1 0 1 0 1 20 400

28 1 0 1 0 1 23 529

29 0 1 1 1 1 27 729

30 1 0 0 1 0 13 169

559 12109

NP 20 16 24 17 12

p 0.66 0.53 0.8 0.56 0.4

q 0.33 0.46 0.2 0.43 0.6

pq 0.22 0.24 0.16 0.24 0.24

Page 132: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

116

Lampiran 5. Uji Daya Beda Soal

UJI DAYA BEDA SOAL

No. Absen \ No. Soal 1 2 3 4 5

11 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1

9 0 1 1 1 1

10 1 1 1 0 1

18 1 1 0 0 1

26 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1

28 1 1 1 0 0

17 1 1 0 0 0

16 1 1 1 0 0

20 1 1 1 0 1

27 1 1 0 0 1

1 0 1 1 0 0

23 1 0 0 1 1

25 0 1 0 1 0

2 0 1 1 0 1

15 1 1 1 0 0

22 1 0 1 0 0

21 1 1 0 0 1

6 0 1 0 0 1

30 1 1 0 0 1

12 0 0 1 1 0

19 1 0 0 1 0

3 0 1 0 0 0

24 1 0 1 0 1

14 0 1 0 0 0

7 0 1 1 0 0

JA i(Banyaknya peserta kelas atas) 15 15 15 15 15

JB i(Banyaknya peserta kelas bawah) 15 15 15 15 15

BA (Banyak peserta kelas atas yang menjawab benar)

14 15 12 8 12

BB (Banyak peserta kelas bawah yang menjawaab benar)

7 10 7 4 6

DP (Indeks Daya Pembeda) 0.466 0.333 0.333 0.266 0.4

Hasil Baik Cukup Cukup Cukup Cukup

Page 133: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

117

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 6 7 8 9 10 11 12

11 1 1 1 1 1 0 1

8 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 0 1

5 1 1 1 0 1 0 1

9 1 1 1 1 1 0 1

10 1 1 1 0 1 1 1

18 1 0 1 1 1 1 1

26 1 0 1 0 1 1 1

29 1 1 1 0 0 1 0

13 1 1 1 1 1 1 1

28 1 0 1 1 1 0 1

17 1 1 1 0 1 1 1

16 1 0 1 0 0 0 1

20 0 1 0 1 0 1 1

27 1 0 0 0 1 1 1

1 1 1 0 0 0 1 1

23 1 1 0 0 1 0 1

25 1 1 0 0 0 0 1

2 1 1 1 1 0 1 1

15 0 0 0 0 0 0 1

22 1 0 0 0 0 0 0

21 1 1 0 0 0 0 0

6 1 0 1 0 0 0 1

30 0 1 0 0 1 0 0

12 1 0 1 0 1 0 0

19 0 0 0 1 0 0 0

3 0 0 1 0 1 0 1

24 0 0 1 0 1 0 1

14 0 0 1 0 0 0 0

7 0 1 0 0 0 0 0

JA 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15

BA 14 10 13 8 12 9 14

BB 8 7 6 2 5 2 8

DP 0.4 0.2 0.466 0.4 0.466 0.466 0.4

Hasil Cukup Jelek Baik Cukup Baik Baik Cukup

Page 134: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

118

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 13 14 15 16 17 18 19 20

11 1 1 1 1 1 1 0 1

8 1 0 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 0 1

5 1 1 1 1 1 1 0 1

9 1 1 1 1 1 1 0 1

10 1 0 1 1 1 1 0 0

18 1 1 1 0 1 1 0 1

26 0 1 1 1 1 1 1 1

29 0 1 1 1 0 0 1 1

13 1 1 0 1 1 0 1 0

28 1 0 0 0 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1 0

16 1 1 0 1 1 1 1 0

20 1 1 1 0 1 1 0 1

27 1 0 0 1 1 1 0 1

1 1 1 0 0 1 1 0 0

23 1 0 0 1 1 0 0 0

25 1 0 0 0 1 0 0 0

2 1 1 1 1 1 1 0 1

15 1 0 0 0 1 0 0 1

22 1 0 1 1 1 0 0 0

21 1 0 0 0 1 0 0 0

6 1 1 1 0 1 0 0 0

30 0 0 0 1 0 0 0 0

12 1 1 0 0 1 1 0 0

19 1 0 0 1 1 0 0 0

3 1 1 0 0 0 0 0 0

24 1 0 0 0 1 0 0 0

14 1 0 0 0 1 1 0 0

7 1 0 0 0 1 0 0 0

JA 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15

BA 13 11 11 12 14 13 7 11

BB 14 5 3 5 13 4 0 2

DP -0.067 0.4 0.533 0.4667 0.067 0.6 0.467 0.6

Hasil Jelek Cukup Baik Baik Jelek Baik Baik Baik

Page 135: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

119

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28

11 1 1 1 0 1 1 1 1

8 0 1 1 0 1 1 1 1

4 1 0 0 0 1 1 1 0

5 0 1 0 0 1 1 1 1

9 0 1 1 0 1 1 1 1

10 1 1 0 0 1 1 1 1

18 1 0 0 1 1 1 1 1

26 1 0 0 0 1 0 0 1

29 1 1 1 0 1 1 0 1

13 0 1 0 0 1 1 1 1

28 1 1 0 1 0 1 1 1

17 0 0 0 0 1 1 1 1

16 0 1 1 0 0 1 1 1

20 1 1 0 1 0 1 0 0

27 1 1 1 0 0 1 1 1

1 0 1 0 1 1 1 0 0

23 1 1 0 1 0 1 0 1

25 0 1 0 0 1 1 1 1

2 1 0 0 0 0 0 0 1

15 1 1 0 0 0 1 1 1

22 1 0 0 0 1 1 1 1

21 1 0 0 0 1 1 0 1

6 0 0 0 1 1 0 0 1

30 1 1 0 0 0 1 0 1

12 1 0 0 0 0 0 0 1

19 1 0 1 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 1 0 0 1

24 0 0 0 0 0 1 0 1

14 0 0 0 0 1 0 1 1

7 1 0 0 0 1 0 0 1

JA 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15

BA 9 11 6 3 11 14 12 13

BB 9 5 1 3 8 8 4 13

DP 0 0.4 0.33

3 0 0.2 0.4 0.533 0

Hasil Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Jelek

Page 136: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

120

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 29 30 31 32 33 34 35

11 1 1 1 0 0 1 1

8 1 1 0 0 0 1 0

4 1 1 0 0 0 1 1

5 1 1 1 0 1 0 0

9 1 1 0 0 0 1 0

10 1 1 0 0 0 0 0

18 1 0 0 1 1 0 1

26 1 1 0 1 1 1 0

29 1 1 0 1 1 1 0

13 1 1 0 0 0 0 1

28 1 1 0 0 1 1 1

17 1 0 0 0 1 1 0

16 1 0 1 0 0 0 1

20 1 1 1 1 1 0 0

27 0 1 1 0 1 1 0

1 1 0 0 0 1 0 1

23 1 0 0 0 1 0 1

25 1 1 1 0 0 1 0

2 0 0 0 0 0 0 1

15 1 1 0 0 0 0 1

22 1 1 0 0 0 0 1

21 0 1 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 1 1

30 1 0 0 0 0 0 0

12 1 0 1 0 0 0 0

19 1 1 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 1

24 1 0 0 0 0 0 0

14 1 0 0 0 0 1 0

7 0 0 0 0 0 0 0

JA 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15

BA 14 12 5 4 8 9 6

BB 10 5 2 0 2 3 7

DP 0.266 0.467 0.2 0.266 0.4 0.4 -0.06

Hasil Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek

Page 137: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

121

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 36 37 38 39 40 41 42 43

11 1 1 1 1 0 1 0 1

8 1 1 1 1 0 1 1 1

4 1 1 1 1 0 1 0 0

5 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 0 1 0 1 1 0

10 1 1 1 1 1 1 1 0

18 0 1 1 1 1 1 0 1

26 0 1 1 0 0 1 0 1

29 1 1 1 0 1 1 0 0

13 1 1 1 1 0 0 0 1

28 1 1 1 1 0 0 0 1

17 1 1 1 1 1 1 0 0

16 0 1 1 1 0 1 1 0

20 1 0 0 0 0 0 1 0

27 1 0 1 1 0 0 0 0

1 0 1 1 1 1 1 0 0

23 0 1 1 1 0 1 1 0

25 1 1 1 1 1 0 1 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0

15 1 1 1 1 1 1 0 0

22 1 1 1 1 0 1 0 0

21 1 1 1 0 1 1 0 0

6 0 1 0 0 1 0 1 0

30 1 1 1 1 1 0 0 0

12 0 0 0 1 0 0 0 0

19 1 0 1 1 0 0 1 0

3 1 0 0 0 1 0 1 0

24 0 1 0 0 1 0 0 0

14 0 0 1 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 1 0 1 0

JA 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15

BA 12 13 13 12 5 11 6 7

BB 7 9 9 8 9 5 6 0

DP 0.33 0.267 0.267 0.267 -0.26 0.4 0 0.467

Hasil Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Baik

Page 138: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

122

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 44 45 46 47 48 49

11 0 1 1 1 1 0

8 0 0 1 1 0 0

4 0 1 1 1 1 1

5 0 0 1 1 0 0

9 1 0 1 1 1 0

10 1 0 1 1 1 0

18 0 0 1 1 1 0

26 0 1 1 1 0 1

29 0 0 1 1 0 1

13 1 0 1 1 0 0

28 0 0 1 0 0 0

17 0 0 1 0 0 0

16 1 1 1 1 0 0

20 1 0 1 0 1 0

27 0 1 1 0 0 1

1 0 1 1 1 0 1

23 1 1 0 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0

2 0 0 1 0 1 0

15 0 0 1 0 0 0

22 0 0 1 1 0 0

21 0 1 0 0 1 1

6 0 0 1 0 1 0

30 0 0 0 1 1 0

12 0 0 1 0 1 0

19 0 0 0 0 1 1

3 0 0 1 0 1 1

24 0 0 1 1 0 0

14 1 1 0 1 0 0

7 1 1 1 0 0 0

JA 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15

BA 5 5 15 11 6 4

BB 3 5 9 6 7 4

DP 0.133 0 0.4 0.333 -0.067 0

Hasil Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek

Page 139: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

123

Lanjutan Uji Daya Beda Soal…

No.Absen\No. Soal 50 Total Benar Nilai 11 0 40 80

Kelas A

tas

8 1 38 76

4 1 37 74

5 1 37 74

9 1 36 72

10 1 35 70

18 0 34 68

26 1 34 68

29 1 34 68

13 0 33 66

28 1 31 62

17 1 30 60

16 0 29 58

20 1 29 58

27 1 29 58

1 0 26 52

Kelas B

awah

23 0 25 50

25 0 23 46

2 1 22 44

15 0 22 44

22 0 22 44

21 0 20 40

6 0 19 38

30 0 18 36

12 0 16 32

19 0 16 32

3 0 15 30

24 0 15 30

14 0 14 28

7 0 13 26

JA 15 15

JB 15 15

BA 11

BB 1

DP 0.666667

Hasil Baik

Page 140: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

124

Lampiran 6. Uji Kesukaran Soal

UJI KESUKARAN SOAL

NO. NAMA JAWABAN

1 2 3 4 5

1 AHMAD ADITYA 0 1 1 0 0

2 ANIFA MAULIDA PUSPITA 0 1 1 0 1

3 ANITA 0 1 0 0 0

4 APRILIA DWI ANTI 1 1 1 1 1

5 ASIH MULYANI 1 1 1 1 1

6 CICINDI RISKI UTAMI J 0 1 0 0 1

7 DANIEL STEFANUS FIKRI 0 1 1 0 0

8 DEFRI PAMUNGKAS 1 1 1 1 1

9 DESI PRIYANTINI 0 1 1 1 1

10 DINI RETNO CAHYANING 1 1 1 0 1

11 DWI SETIYO 1 1 1 1 1

12 FEBRIANA NUR LAILY 0 0 1 1 0

13 INAYATUL MU'AMALAH 1 1 1 1 1

14 ISLAH FADHILLAH 0 1 0 0 0

15 ISTIQOMAH 1 1 1 0 0

16 IVA DIMIARTI OKTAVIANA 1 1 1 0 0

17 JUNAEDI 1 1 0 0 0

18 KIKI BINTANG 1 1 0 0 1

19 LENI HUSLIN 1 0 0 1 0

20 LINTANG PERTIWI 1 1 1 0 1

21 LUSI FITRIANI 1 1 0 0 1

22 MARFITA IKA NUR AFIFAH 1 0 1 0 0

23 MEILEN AKBAR S 1 0 0 1 1

24 MUHAMMAD ZAENUL A 1 0 1 0 1

25 RIYA WARDHANI 0 1 0 1 0

26 SITI PUTRI MEI SHINTA 1 1 1 1 1

27 TIYA FERDIANA 1 1 0 0 1

28 TWANTRI APRILIA NUR A 1 1 1 0 0

29 VINA ISNAENI DEVIA 1 1 1 1 1

30 EKO FERRY KURNIAWAN 1 1 0 0 1

B ( jumlah soal benar) 21 25 19 12 18

Jx(Jumlah siswa) 30 30 30 30 30

P (tingkat kesukaran soal ) 0.7 0.83 0.63 0.4 0.6

Hasil Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang

Page 141: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

125

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 1 0 0 0 1 1 1

2 1 1 1 1 0 1 1 1

3 0 0 1 0 1 0 1 1

4 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 0 1 0 1 1

6 1 0 1 0 0 0 1 1

7 0 1 0 0 0 0 0 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 0 1 1

10 1 1 1 0 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 0 1 1

12 1 0 1 0 1 0 0 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1

14 0 0 1 0 0 0 0 1

15 0 0 0 0 0 0 1 1

16 1 0 1 0 0 0 1 1

17 1 1 1 0 1 1 1 1

18 1 0 1 1 1 1 1 1

19 0 0 0 1 0 0 0 1

20 0 1 0 1 0 1 1 1

21 1 1 0 0 0 0 0 1

22 1 0 0 0 0 0 0 1

23 1 1 0 0 1 0 1 1

24 0 0 1 0 1 0 1 1

25 1 1 0 0 0 0 1 1

26 1 0 1 0 1 1 1 0

27 1 0 0 0 1 1 1 1

28 1 0 1 1 1 0 1 1

29 1 1 1 0 0 1 0 0

30 0 1 0 0 1 0 0 0

B 22 17 19 10 17 11 22 27

Jx 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.733333 0.567 0.633 0.333 0.567 0.367 0.733 0.9

Hasil Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah

Page 142: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

126

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

14 15 16 17 18 19 20 21

1 1 0 0 1 1 0 0 0

2 1 1 1 1 1 0 1 1

3 1 0 0 0 0 0 0 0

4 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 1 1 0 1 0

6 1 1 0 1 0 0 0 0

7 0 0 0 1 0 0 0 1

8 0 1 1 1 1 1 1 0

9 1 1 1 1 1 0 1 0

10 0 1 1 1 1 0 0 1

11 1 1 1 1 1 0 1 1

12 1 0 0 1 1 0 0 1

13 1 0 1 1 0 1 0 0

14 0 0 0 1 1 0 0 0

15 0 0 0 1 0 0 1 1

16 1 0 1 1 1 1 0 0

17 1 1 1 1 1 1 0 0

18 1 1 0 1 1 0 1 1

19 0 0 1 1 0 0 0 1

20 1 1 0 1 1 0 1 1

21 0 0 0 1 0 0 0 1

22 0 1 1 1 0 0 0 1

23 0 0 1 1 0 0 0 1

24 0 0 0 1 0 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0 0 0

26 1 1 1 1 1 1 1 1

27 0 0 1 1 1 0 1 1

28 0 0 0 1 1 1 1 1

29 1 1 1 0 0 1 1 1

30 0 0 1 0 0 0 0 1

B 16 14 17 27 17 7 13 18

Jx 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.533 0.467 0.567 0.9 0.5667 0.233 0.433 0.6

Hasil Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang

Page 143: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

127

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 0 1 1 1 0 0 1

2 0 0 0 0 0 0 1 0

3 0 0 0 1 0 0 1 0

4 0 0 0 1 1 1 0 1

5 1 0 0 1 1 1 1 1

6 0 0 1 1 0 0 1 0

7 0 0 0 1 0 0 1 0

8 1 1 0 1 1 1 1 1

9 1 1 0 1 1 1 1 1

10 1 0 0 1 1 1 1 1

11 1 1 0 1 1 1 1 1

12 0 0 0 0 0 0 1 1

13 1 0 0 1 1 1 1 1

14 0 0 0 1 0 1 1 1

15 1 0 0 0 1 1 1 1

16 1 1 0 0 1 1 1 1

17 0 0 0 1 1 1 1 1

18 0 0 1 1 1 1 1 1

19 0 1 0 0 0 0 0 1

20 1 0 1 0 1 0 0 1

21 0 0 0 1 1 0 1 0

22 0 0 0 1 1 1 1 1

23 1 0 1 0 1 0 1 1

24 0 0 0 0 1 0 1 1

25 1 0 0 1 1 1 1 1

26 0 0 0 1 0 0 1 1

27 1 1 0 0 1 1 1 0

28 1 0 1 0 1 1 1 1

29 1 1 0 1 1 0 1 1

30 1 0 0 0 1 0 1 1

B 16 7 6 19 22 16 26 24

Jx 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.533 0.233 0.2 0.633 0.733 0.533 0.867 0.8

Hasil Sedang Sukar Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah

Page 144: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

128

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

30 31 32 33 34 35 36 37

1 0 0 0 1 0 1 0 1

2 0 0 0 0 0 1 0 0

3 0 0 0 0 0 1 1 0

4 1 0 0 0 1 1 1 1

5 1 1 0 1 0 0 1 1

6 0 0 0 0 1 1 0 1

7 0 0 0 0 0 0 0 0

8 1 0 0 0 1 0 1 1

9 1 0 0 0 1 0 1 1

10 1 0 0 0 0 0 1 1

11 1 1 0 0 1 1 1 1

12 0 1 0 0 0 0 0 0

13 1 0 0 0 0 1 1 1

14 0 0 0 0 1 0 0 0

15 1 0 0 0 0 1 1 1

16 0 1 0 0 0 1 0 1

17 0 0 0 1 1 0 1 1

18 0 0 1 1 0 1 0 1

19 1 0 0 0 0 0 1 0

20 1 1 1 1 0 0 1 0

21 1 0 0 0 0 0 1 1

22 1 0 0 0 0 1 1 1

23 0 0 0 1 0 1 0 1

24 0 0 0 0 0 0 0 1

25 1 1 0 0 1 0 1 1

26 1 0 1 1 1 0 0 1

27 1 1 0 1 1 0 1 0

28 1 0 0 1 1 1 1 1

29 1 0 1 1 1 0 1 1

30 0 0 0 0 0 0 1 1

B 17 7 4 10 12 13 19 22

Jx 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.567 0.233 0.133 0.333 0.4 0.433 0.633 0.733

Hasil Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah

Page 145: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

129

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

38 39 40 41 42 43 44 45

1 1 1 1 1 0 0 0 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 1 0 1 0 0 0

4 1 1 0 1 0 0 0 1

5 1 1 1 1 1 1 0 0

6 0 0 1 0 1 0 0 0

7 0 0 1 0 1 0 1 1

8 1 1 0 1 1 1 0 0

9 0 1 0 1 1 0 1 0

10 1 1 1 1 1 0 1 0

11 1 1 0 1 0 1 0 1

12 0 1 0 0 0 0 0 0

13 1 1 0 0 0 1 1 0

14 1 0 0 0 0 0 1 1

15 1 1 1 1 0 0 0 0

16 1 1 0 1 1 0 1 1

17 1 1 1 1 0 0 0 0

18 1 1 1 1 0 1 0 0

19 1 1 0 0 1 0 0 0

20 0 0 0 0 1 0 1 0

21 1 0 1 1 0 0 0 1

22 1 1 0 1 0 0 0 0

23 1 1 0 1 1 0 1 1

24 0 0 1 0 0 0 0 0

25 1 1 1 0 1 0 0 0

26 1 0 0 1 0 1 0 1

27 1 1 0 0 0 0 0 1

28 1 1 0 0 0 1 0 0

29 1 0 1 1 0 0 0 0

30 1 1 1 0 0 0 0 0

B 22 20 14 16 12 7 8 10

Jx 30 30 30 30 30 30 30 30

P 0.733 0.667 0.467 0.533 0.4 0.233 0.267 0.333

Hasil Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang

Page 146: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

130

Lanjutan Uji Kesukaran Soal…

NO JAWABAN

Total Benar 46 47 48 49 50

1 1 1 0 1 0 26

2 1 0 1 0 1 22

3 1 0 1 1 0 15

4 1 1 1 1 1 37

5 1 1 0 0 1 37

6 1 0 1 0 0 19

7 1 0 0 0 0 13

8 1 1 0 0 1 38

9 1 1 1 0 1 36

10 1 1 1 0 1 35

11 1 1 1 0 0 40

12 1 0 1 0 0 16

13 1 1 0 0 0 33

14 0 1 0 0 0 14

15 1 0 0 0 0 22

16 1 1 0 0 0 29

17 1 0 0 0 1 30

18 1 1 1 0 0 34

19 0 0 1 1 0 16

20 1 0 1 0 1 29

21 0 0 1 1 0 20

22 1 1 0 0 0 22

23 0 0 0 0 0 25

24 1 1 0 0 0 15

25 0 1 0 0 0 23

26 1 1 0 1 1 34

27 1 0 0 1 1 29

28 1 0 0 0 1 31

29 1 1 0 1 1 34

30 0 1 1 0 0 18

B 24 17 13 8 12

Jx 30 30 30 30 30

P 0.8 0.566667 0.433333 0.266667 0.4

Hasil Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang

Page 147: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

131

Lampiran 7. Soal Uji Validitas

SOAL UJI VALIDITAS

Nama :

Kelas :

No. Absen :

1. Clapperboard adalah …

a. Sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam

sinkronisasi gambar dan suara, menandai adegan tertentu yang

direkam dalam produksi, serta informasi lainnya mengenai adegan.

b. Jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar

c. Pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian

d. Desain konsep sebuah karya audio visual yang masih berbentuk sketsa

gambar dengan instruksi sutradara.

2. Berikut ini adalah nama lain dari clapperboard, kecuali …

a. Time slate

b. Slate board

c. Cut rhime

d. Film slate

3. Berikut ini yang merupakan clapperboard adalah …

a. b.

Page 148: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

132

c. d.

Gunakan gam bar dibawah ini untuk mengisi soal nomor 4-12!

4. Bagian nomor 1 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

5. Bagian nomor 2 digunakan untuk menerangkan …

a. Tanggal pengambilan gambar b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara d. Judul Film

6. Bagian nomor 3 digunakan untuk menerangkan …

a. Tanggal pengambilan gambar

b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara

d. Judul Film

7. Bagian nomor 4 digunakan untuk menerangkan …

1

1 2

1

9

3

1 4 5

6

7

8

Page 149: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

133

a. Tanggal pengambilan gambar

b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara

d. Judul Film

8. Bagian nomor 5 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

9. Bagian nomor 6 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

10. Bagian nomor 7 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

11. Bagian nomor 8 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

Page 150: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

134

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

12. Bagian nomor 9 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

13. Suatu kegiatan yang dilakukan setelah proses shooting dan menata agar

video yang dihasilkan menjadi lebih bagus disebut ?

a. Proses capture video

b. Proses editing video

c. Proses rendering video

d. Proses importing video

14. Pada saat dilakukan perekaman suatu adegan menggunakan kamera video

maka antara audio dan visualnya akan selaras, ini dikarenakan audio dan

visualnya direkam dalam suatu pita yang sama. Akan tetapi dalam

pembuatan film yang audio dan visualnya direkam secara terpisah. Untuk

menyelaraskannya dengan menggunakan …

a. Camera roll

b. Camera

c. Film loader

Page 151: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

135

d. Clapperboard

15. Cara mengoperasikan clapperboard adalah dengan …

a. pertama kita isikan bagian project, director, judul, scene, take, date

setelah itu biadanya untuk mengaba-abakannya denga cara Camera,

light .... action !!!

b. susunlah komposisi terlebih dahulu. pertimbangkan terlabih dahulu

komposisi foto yang akan dibuat. berjalanlah kebeberapa titik dan

eksplorasilah subyek foto dari angle yang berbeda intiplah melalui

viewfinder jika perlu)

c. carilah permukaan rata untuk pijakan kaki-kakinya sehingga

membantu untuk lebih tenang, kokoh dan stabil. Jika memungkinkan,

hindari permukaan yang gampang memantul seperti platform

kayu/logam yang berada di dekat jalan agar tidak mengganggu proses

pengambilan gambar.

d. Jaga level keseimbangan. pelat tempat kamera menempel sebaiknya

selalu rata dan horisontal, gunakan gelembung yang biasanya ada di

tripod untuk memeriksa level. saat memotret di lereng/permukaan

miring, pendekkan kaki yang ada di permukaan tertinggi dan usahakan

dua kaki yang lain menjejak di sisi terendah untuk stabilitas maksimal.

16. Kamera video adalah …

a. Pengambil gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari

mode gambar analog

b. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat.

Page 152: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

136

c. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara opti c dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya

d. mengambil gambar yang objeknya berupa suatu pemandangan yang

sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat kecil

17. Proses pemindahan video hasil shooting dari dvcamcoder ke personal

computer disebut ?

a. Proses capture video

b. Proses editing video

c. Proses rendering video

d. Proses importing video

18. Video adalah…

a. Pengambil gambar video yang mampu menyimpan gambar digital

dari mode gambar analog

b. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat.

c. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara opti c dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya

d. mengambil gambar yang objeknya berupa suatu pemandangan

yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat kecil

19. Berikut ini adalah performa computer yang dianjurkan untuk editing

video, kecuali…

a. Sound Card, VGA card, CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW

Page 153: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

137

b. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik

menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar

gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.

c. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Po rt Fire Wire

IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder

ke PC.

d. Ram 1GB

20. Kamera DSLR adalah kamera ….

a. kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan

pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa

menuju ke viewfinder.

b. salah satu kategori kamera yang dalam tehnik pengambilan

gambarnya, masih menggunakan film seluloid

c. model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan

kamera setelah dilakukan pemotretan

d. kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar

dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga

mudah dibawa-bawa

21. Kartu yang terdiri atas port firewire yang digunakan untuk memindahkan

video dari dvcomcoder ke komputer disebut ?

a. Sound card

b. VGA card

c. DV capture card

d. Memory card

Page 154: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

138

22. Ketika hendak mengambil gambar yang objeknya berupa suatu

pemandangan yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat

kecil maka teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah …

a. Medium long shot

b. Medium shot

c. Extreme long shot

d. Extreme Close up

23. Berikut ini merupakan posisi camera angle, kecuali…

a. Top angle

b. High angle

c. Eye level

d. Pan

24. Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga kamera harus

mendongak untuk merekam gambar subyek. Posisi ini memberikan kesan

cenderung menambah ukuran tinggi obyek, memberikan kesan kuat,

dominan dan dinamis. Posisi kamera ini disebut :

a. Normal Angel

b. Low Camera Angel

c. Hight Camera Angel

d. Bird Eye View

25. Frog angle adalah ….

a. tinggi mata tokoh / suatu benda dianggap sejajar dengan lensa

kamera

Page 155: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

139

b. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

c. posisi kamera miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak

tegak lurus dengan subjek)

d. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

26. Foto dibawah ini diambil dengan teknik pengambilan gambar …

a. Medium

long shot

b. Medium shot

c. Extreme

long shot

d. Extreme Close up

27. Dolly merupakan gerakan kamera dalam mengambil gambar. Yaitu

dengan gerakan berupa…

a. gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar

dengan subyek yang sedang berjalan.

b. gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan.

Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller

c. gerakan di atas tripot mendekati atau menjauhi subyek

d. gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau

sebaliknya

28. Fitur yang tidak termasuk dalam kelompok key adalah…

a. chroma key

b. RGB difference key

c. luma key

Page 156: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

140

d. screen difference key

29. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara optic dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya adalah teknik pengambilan gambar dengan

gerakan kamera …

a. Pan c. Dolly

b. Tilt d. Zoom

30. Gerakan kamera secara horizontal kekanan dan kekiri disebut dengan …

a. Pan c. Dolly

b. Tilt d. Zoom

31. Untuk memberikan efek motion pada video dengan menggunakan Adobe

Premiere, kita bias membuka menu…

a. video efek

b. audio efek

c. video edit

d. video transition

32. Transisi dalam adobe premiere tidak berfungsi untuk

A. memperhalus gerakan video

B. memperhalus perpindahan antar video

C. memperhalus perpindahan antar sound

D. memberikan variasi perpindahan

33. Sebuah Format video memiliki cirri sebagai berikut :

- Dirilis tahun 1995, menjadi standar umum DVD dengan resulusi 720

x 576 pixel.

Page 157: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

141

- Bandwidth sekitar 100 Mbps

Video yang dimaksuda adalah video dengan format .....

a. MPEG2

b. DAT

c. ANALOG

d. MOV

34. Teknik keying adalah …

a. Untuk mengganti latar belakang clip digunakan teknik keying,

fungsinya untuk membuat transparansi, kemudian mengisi area

transparan tersebut dengan clip lain.

b. Untuk menghilangkan noise audio

c. Untuk menstabilkan warna gambar secara otomatis

d. Untuk merekam video

35. Untuk memberikan efek motion pada video dengan menggunakan Adobe

Primere, kita bisa membuka menu…

a. audio efek

b. video efek

c. video edit

d. video transition

36. Fitur yang tidak termasuk dalam kelompok key adalah

a. chroma key

b. RGB difference key

c. luma key

d. screen difference key

Page 158: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

142

37. Yang dimaksud capturing adalah :

a. Menangkap gambar dari kamera ke dalam computer

b. Mengedit gambar yang ada di dalam computer

c. Memberikan title pada editing video

d. Memproses hasil editing kedalam bentuk satu file video

38. Ciri-ciri File video dengan format MPEG2 adalah :

a. memiliki resolusi 720 x 576 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15

Mbps

b. memiliki resolusi 352 x 486 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15

Mbps

c. memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15

Mbps

d. memiliki resolusi 720 x 576 pixel, dengan data rate/bitratenya 9,8

Mbps

39. Berikut adalah langkah langkah untuk meng-import dalam Adobe

Premiere, kecuali :

a. Ctrl+I

b. Klik dua kali pada project library

c. File Import

d. Alt + I

40. Batas aman/safe margin untuk judul atau tulisan saat diputar di layar TV

disebut …

a. Action safe area

b. Display format

Page 159: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

143

c. Rate

d. Title safe area

41. Link & Unlink terdapat pada menu :

a. File

b. Edit

c. Project

d. Clip

42. Keyboard Costomization terdapat pada menu :

a. File c. Project

b. Edit d. Clip

43. Yang dimaksud rendering adalah :

a. Menangkap gambar dari kamera ke dalam computer

b. Mengolah gambar yang ada di dalam computer

c. Memberikan title pada editing video

d. Memproses hasil editing kedalam bentuk satu file video

44. Untuk mengatur kecepatan dan durasi dari klip digunakan …

a. clip speed/duration

b. keying

c. masking

d. transisi

45. Kumpulan angka hitungan mundur untuk mengawali sebuah tayangan film

disebut ….

a. Sequence

b. bar and tone

Page 160: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

144

c. universal counting leader

d. color matte

46. Berikut ini adalah proses editing, kecuali :

a. Capturing c. Cutting

b. Titling d. Ripling

47. Pemberian text yang dapat bergerak dari bawah ke atas menggunakan Title

type :

a. Roll c. Still

b. Crawl d. Move

48. Pemberian text yang dapat bergerak dari kanan ke kiri menggunakan Title

type :

a. Roll c. Still

b. Crawl d. Move

49. Teknik mengganti latar belakang klip dengan cara menghilangkan latar

warna biru dikenal dengan nama ….

a. green screen key

b. multiply key

c. blue screen key

d. image matte key

50. Dibawah ini adalah Effect untuk menghilangkan background kecuali :

a. Chroma Key

b. Blue Screen Key

c. Green Screen Key

d. Magenta Key

Page 161: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

145

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Uji Validitas

1. A

2. C

3. B

4. D

5. C

6. A

7. B

8. C

9. D

10. A

11. B

12. A

13. A

14. D

15. A

16. A

17. D

18. B

19. D

20. A

21. D

22. C

23. D

24. B

25. D

26. D

27. C

28. A

29. D

30. D

31. A

32. A

33. A

34. A

35. B

36. A

37. A

38. B

39. D

40. D

41. D

42. A

43. C

44. B

45. D

46. A

47. A

48. A

49. C

50. D

Page 162: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

146

Lampiran 9. Soal Pretest

Pretest

Nama :

Kelas :

No. Absen :

1. Clapperboard adalah …

a. Sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam

sinkronisasi gambar dan suara, menandai adegan tertentu yang

direkam dalam produksi, serta informasi lainnya mengenai adegan.

b. Jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar

c. Pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian

d. Desain konsep sebuah karya audio visual yang masih berbentuk sketsa

gambar dengan instruksi sutradara.

2. Berikut ini adalah nama lain dari clapperboard, kecuali …

a. Time slate

b. Slate board

c. Cut rhime

d. Film slate

3. Berikut ini yang merupakan clapperboard adalah …

a. b.

c. d.

Page 163: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

147

4. Pada saat dilakukan perekaman suatu adegan menggunakan kamera video

maka antara audio dan visualnya akan selaras, ini dikarenakan audio dan

visualnya direkam dalam suatu pita yang sama. Akan tetapi dalam

pembuatan film yang audio dan visualnya direkam secara terpisah. Untuk

menyelaraskannya dengan menggunakan …

a. Camera roll

b. Camera

c. Film loader

d. Clapperboard

5. Kamera video adalah …

a. Pengambil gambar video yang mampu menyimpan gambar digital

dari mode gambar analog

b. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat.

c. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara opti c dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya

d. mengambil gambar yang objeknya berupa suatu pemandangan

yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat kecil

6. Kamera DSLR adalah kamera ….

a. kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan

pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa

menuju ke viewfinder.

b. salah satu kategori kamera yang dalam tehnik pengambilan

gambarnya, masih menggunakan film seluloid

Page 164: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

148

c. model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan

kamera setelah dilakukan pemotretan

d. kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar

dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga

mudah dibawa-bawa

7. Berikut ini merupakan posisi camera angle, kecuali…

a. Top angle

b. High angle

c. Eye level

d. Pan

8. Frog angle adalah ….

a. tinggi mata tokoh / suatu benda dianggap sejajar dengan lensa

kamera

b. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

c. posisi kamera miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak

tegak lurus dengan subjek)

d. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

9. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara optic dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya adalah teknik pengambilan gambar dengan

gerakan kamera …

a. Pan

Page 165: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

149

b. Tilt

c. Dolly

d. Zoom

10. Gerakan kamera secara horizontal kekanan dan kekiri disebut dengan …

a. Pan

b. Tilt

c. Dolly

d. Zoom

Page 166: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

150

Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Pretest

1. A

2. C

3. B

4. D

5. A

6. A

7. A

8. D

9. D

10. A

Page 167: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

151

Lampiran 11. Soal Posttest

Posttest

Nama :

Kelas :

No. Absen :

1. Clapperboard adalah …

a. Sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam

sinkronisasi gambar dan suara, menandai adegan tertentu yang

direkam dalam produksi, serta informasi lainnya mengenai adegan.

b. Jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar

c. Pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian

d. Desain konsep sebuah karya audio visual yang masih berbentuk sketsa

gambar dengan instruksi sutradara.

2. Berikut ini adalah nama lain dari clapperboard, kecuali …

a. Time slate

b. Slate board

c. Cut rhime

d. Film slate

3. Berikut ini yang merupakan clapperboard adalah …

a. b.

Page 168: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

152

c. d.

Gunakan gambar dibawah ini untuk mengisi soal nomor 4-12!

4. Bagian nomor 1 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

5. Bagian nomor 2 digunakan untuk menerangkan …

a. Tanggal pengambilan gambar

b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara

d. Judul Film

6. Bagian nomor 3 digunakan untuk menerangkan …

a. Tanggal pengambilan gambar

1

1 2

1 3

1 4

5 6

789

Page 169: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

153

b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara

d. Judul Film

7. Bagian nomor 4 digunakan untuk menerangkan …

a. Tanggal pengambilan gambar

b. Nama penata kamera

c. Nama Sutradara

d. Judul Film

8. Bagian nomor 5 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

9. Bagian nomor 6 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

10. Bagian nomor 7 digunakan untuk menerangkan …

a. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak

b. Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

Page 170: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

154

c. Adegan dilaksanakan di dalam ruangan

d. Adegan dilaksanakan di luar ruangan

11. Bagian nomor 8 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

12. Bagian nomor 9 digunakan untuk menerangkan …

a. Peletakan nomor adegan yang tertera pada scenario

b. Menunjukan jumlah take yang dipakai.

c. Kotak ini menunjukan apakah adegan yang sedang digarap

mengunakan sound atau tidak.

d. Judul Film

13. Pada saat dilakukan perekaman suatu adegan menggunakan kamera video

maka antara audio dan visualnya akan selaras, ini dikarenakan audio dan

visualnya direkam dalam suatu pita yang sama. Akan tetapi dalam

pembuatan film yang audio dan visualnya direkam secara terpisah. Untuk

menyelaraskannya dengan menggunakan …

a. Camera roll

b. Camera

c. Film loader

d. Clapperboard

Page 171: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

155

14. Cara mengoperasikan clapperboard adalah dengan …

a. pertama kita isikan bagian project, director, judul, scene, take, date

setelah itu biadanya untuk mengaba-abakannya denga cara Camera,

light .... action !!!

b. susunlah komposisi terlebih dahulu. pertimbangkan terlabih dahulu

komposisi foto yang akan dibuat. berjalanlah kebeberapa titik dan

eksplorasilah subyek foto dari angle yang berbeda intiplah melalui

viewfinder jika perlu)

c. carilah permukaan rata untuk pijakan kaki-kakinya sehingga

membantu untuk lebih tenang, kokoh dan stabil. Jika memungkinkan,

hindari permukaan yang gampang memantul seperti platform

kayu/logam yang berada di dekat jalan agar tidak mengganggu proses

pengambilan gambar.

d. Jaga level keseimbangan. pelat tempat kamera menempel sebaiknya

selalu rata dan horisontal, gunakan gelembung yang biasanya ada di

tripod untuk memeriksa level. saat memotret di lereng/permukaan

miring, pendekkan kaki yang ada di permukaan tertinggi dan usahakan

dua kaki yang lain menjejak di sisi terendah untuk stabilitas maksimal.

15. Kamera video adalah …

a. Pengambil gambar video yang mampu menyimpan gambar digital

dari mode gambar analog

b. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat.

Page 172: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

156

c. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara opti c dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya

d. mengambil gambar yang objeknya berupa suatu pemandangan

yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat kecil

16. Video adalah…

a. Pengambil gambar video yang mampu menyimpan gambar digital

dari mode gambar analog

b. Rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat.

c. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara opti c dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya

d. mengambil gambar yang objeknya berupa suatu pemandangan

yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat kecil

17. Berikut ini adalah performa computer yang dianjurkan untuk editing

video, kecuali…

a. Sound Card, VGA card, CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW

b. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik

menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar

gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.

c. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Po rt Fire Wire

IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder

ke PC.

d. Ram 1GB

Page 173: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

157

18. Kamera DSLR adalah kamera ….

a. kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan

pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa

menuju ke viewfinder.

b. salah satu kategori kamera yang dalam tehnik pengambilan

gambarnya, masih menggunakan film seluloid

c. model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan

kamera setelah dilakukan pemotretan

d. kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar

dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga

mudah dibawa-bawa

19. Ketika hendak mengambil gambar yang objeknya berupa suatu

pemandangan yang sangat luas dan objek dalam gambar tampak sangat

kecil maka teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah …

a. Medium long shot

b. Medium shot

c. Extreme long shot

d. Extreme Close up

20. Berikut ini merupakan posisi camera angle, kecuali…

a. Top angle

b. High angle

c. Eye level

d. Pan

Page 174: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

158

21. Frog angle adalah ….

a. tinggi mata tokoh / suatu benda dianggap sejajar dengan lensa

kamera

b. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

c. posisi kamera miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak

tegak lurus dengan subjek)

d. tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan

pada variasi paling ekstrem

22. Foto dibawah ini diambil dengan teknik pengambilan gambar …

a. Medium long shot

b. Medium shot

c. Extreme long shot

d. Extreme Close up

23. Dolly merupakan gerakan kamera dalam mengambil gambar. Yaitu

dengan gerakan berupa…

a. gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar

dengan subyek yang sedang berjalan.

b. gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan.

Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller

c. gerakan di atas tripot mendekati atau menjauhi subyek

Page 175: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

159

d. gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau

sebaliknya

24. Gerekan lensa mendekati dan menjauhi objek secara optic dengan

mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut

pandang lebar atau sebaliknya adalah teknik pengambilan gambar dengan

gerakan kamera …

a. Pan

b. Tilt

c. Dolly

d. Zoom

25. Gerakan kamera secara horizontal kekanan dan kekiri disebut dengan …

a. Pan

b. Tilt

c. Dolly

d. Zoom

Page 176: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

160

Lampiran 12. Kunci Jawaban Soal Posttest

1. A

2. C

3. B

4. D

5. C

6. A

7. B

8. C

9. D

10. A

11. B

12. A

13. D

14. A

15. A

16. B

17. D

18. A

19. C

20. D

21. D

22. D

23. C

24. D

25. D

Page 177: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

161

Lampiran 13. Jurnal Mengajar

Page 178: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

162

Page 179: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

163

Lampiran 14. RPP Jigsaw

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

JIGSAW

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cepu

Mata Pelakaran : Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Kelas/semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 pertemuan (3x45 menit)

A. Standar Kompetensi

Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi

B. Kompetensi Dasar

Dasar Pengambilan Gambar Produksi dan Pengoprasian Clapper Board

C. Indikator

1. Pertimbangan pada camera shots dan angles untuk memastikan bahwa

pengambilan gambar mendapatkan hasil seperti yang diinginkan

2. Penggunaan teknik fotografi dan komposisi untuk memenuhi

persyaratan kreatif

3. Dipastikan bahwa gerakan kamera tetap dan halus selama durasi

pembuatan film

4. Penyesuaian dan penggerakan peralatan bila diperlukan, selama

pembuatan film

5. Identifikasi setiap pengambilan film pada buku tulis sesuai dengan

prosedur peusahaan

6. Papan clapper board ditahan dan ditempelkan dengan posisi yang kokoh

7. Dipastikan bahwa pemain yang tampil dan kamera tidak terganggu

dengan pemasangan clapper board.

8. Clapper board ditempelkan dengan kuat sesuai dengan instruksi dari

personil yang relevan dan dipastikan itu masih tetap sarta berubah

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu mengoptrasikan clapperboard dengan baik dan benar,

serta mengmahami bagian-bagian dari clapperboard serta menjelaskan

prosedur kamera dengan benar

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kooperatif

Model : Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw :

1. Pengelompokan kelompok asal

2. Diskusi kelompok ahli

3. Diskusi kelompok asal

4. Laporan tim

5. Tes

Page 180: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

164

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

No. Langkah

Pembelajaran Kegiatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan

Awal

- Salam

- Berdoa yang dipimpin oleh salah satu murid

- Memperkenalkan diri

- Memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat

yang dapat meningkatkan rasa ingin tau

siswa sebelum pembelajaran dimulai

- Pretest

25

menit

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

- Guru mengarahkan siswa membentuk

kelompok secara acak/heterogen yang setiap

kelompoknya beranggotakan 6 orang

(kelompok asal).

- Guru memberikan sub materi yang meliputi

: sudut pengambilan gambar, jenis-jenis

kamera video,jenis-jenis kamera, bidang

pandang saat perekaman gambar, jenis-jenis

kamera, camera angle, (setiap siswa

mendapatkan sub materi yang berbeda

dengan teman satu kelompok asalnya).

60

menit

Elaborasi

- Setelah siswa berkumpul dengan kelompok

asalnya, siswa yang sudah mendapatkan sub

materi yang sama akan membentuk

kelompok baru lagi yang dinamakan

kelompok ahli yang memiliki sub tema yang

sama

- Guru berkeliling untuk memantau jalannya

diskusi kelompok ahli.

Konfirmasi

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai kesulitan dalam

memahami materi yang diberikan

- Guru memberikan tanggapan dang simpulan

tentang matri yang dibahas.

3. Kegiatan

akhir

- Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

agar gemar membaca dengan

menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

- Do’a penutup

5 menit

Pertemuan II.

No. Langkah

Pembelajaran Kegiatan

Alokasi

waktu

Page 181: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

165

No. Langkah

Pembelajaran Kegiatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan

Awal

- Salam

- Berdoa yang dipimpin oleh salah satu murid

- Memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat

yang dapat meningkatkan rasa ingin tau

siswa sebelum pembelajaran dimulai

10

menit

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

- Guru mengarahkan siswa untuk berkumpul

dengan kelompok asalnya.

90

menit

Elaborasi

- Guru mengarahkan siswa untuk

berkelompok kembali berdasarkan

kelompok asal kemudian mendiskusikan

mengenai sub materi yang telah dibahas

sebelumnya oleh kelompok ahli. Tiap siswa

mendapat giliran untuk mengemukakan sub

materinya didepan kelompok masing-

masing dan apabila ada materi yang tidak

dimengerti dapat ditanyakan langsung

kepada siswa yang bertanggung jawab

terhadap sub materi yang tidak dipahami.

- Guru berkeliling untuk memantau jalannya

diskusi kelompok ahli.

Konfirmasi

- Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai kesulitan

dalam memahami materi yang diberikan

- Guru memberikan tanggapan dang simpulan

tentang matri yang dibahas.

3. Kegiatan

akhir

- Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

agar gemar membaca dengan

menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

- Postest

- Do’a penutup

35

menit

G. Alat dan Sumber Belajar

1. Modul

2. Gambar dan video tentang clapperboard

3. Proyektor

4. Internet

5. Clapperboard

H. Materi

Teknik Pengambilan Gambar Produksi dan Clapperboard

Kamera Video

Page 182: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

166

Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang

mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video

termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu

perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog

berupa fr ekuensi sinar dan mengubah kemode digital elektronis.

Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar

dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan -

tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus

gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita

sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut. Berikut ini merupakan

standart broadcast yang digunakan diberbagai negara didunia.

Standart Ragion Frame per second

(FPS)

Secam Prancis, Timur Tengah, dan Afrika 25 fps

PAL Indonesia, China, Australiam Uni Eropa 25fps

NTSC Amerika, Jepang, Kanada, Mexico, dan

Korea 29,97 fps

Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk

sinyal Magnetik pada pita magnetik. Video Digital adalah juga serupa dengan

Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi

menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.

Macam-Macam Kamera Video Macam-macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi :

1. Camera Standar Broadcast

2. Camera Semi Broadcast

3. Camera Home Use

4. Camera handy Cam

Pengambilan Gambar

Macam sudut pengambilan gambar adalah :

1. Normal Angle

Page 183: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

167

2. Hight Camera Angle

3. Low Camera Angle

4. Bird Eye View

5. Subjective Camera Angle

6. Objective Camera Angle

Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :

1. ELS ( Extreme Long Shot)

Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas,

kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek

lainnya nampak sangat kecil dalam hubungan nya dengan latar belakang

Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin

diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas. Sehingga banyak

pembuat film yang membuat shot dengan elemen visual tempat –tempat

yang dikenal oleh masyarakat seperti Monas yang menunjukkan Jakarta,

Patung Liberty yang menunjukkan New York dan lain sebagainya

2. LS (Long Shot)

Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat

dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang

yang lebih luas

Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh

film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ru ang

kantor dan suasana panggung terbuka.

3. MLS (Medium Long Shot)

Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada

long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di

atas kepala

Page 184: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

168

Sering dikenal dengan Ukuran ini sebenarnya digunakan pada film-

film western (koboi) dan fungsinya adalah agar pistol yang ada di bawah

pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton, sebab kalau

menggunakan Full Shot maka pistol tersebut dianggap terlalu jauh.

4. MS (Medium Shot)

Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia

ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang

masih nampak sebanding dengan obyek utama

Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang

menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh

karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur

tokoh terlihat lebih jelas namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi

pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja.

5. MCU (Medium Close Up)

Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas

kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televisi

6. CU (Close UP)

Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini,

latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya

ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala

Page 185: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

169

7. BCU ( Big Close Up)

Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek

mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya

8. ECU ( Extreme Close Up)

Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek

mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.

Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :

1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari

kiri ke kanan atau sebaliknya

Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)

Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)

2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari

bawah ke atas atau sebaliknya

Tilt up : mendongak ke atas

Tilt down : mendongak ke bawah

3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau

menjauhi subyek.

Dolly in : mendekati subyek

Dolly out : menjauhi subyek

4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik

turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.

Pedestal up : kamera dinaikan

Pedestal down : kamera diturunkan

Page 186: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

170

5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan

sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.

Crab left (bergerak ke kiri)

Crab right ( bergerak ke kanan)

6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan

atau sebaliknya

7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek

secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang

sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya

Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up

Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot

Camera Angle

Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka

selanjutnya kita juga wajib mengenal dimana seorang pembuat film

meletakkan kameranya atau dikenal dengan Camera Angle (sudut

pengambilan kamera).

1. Eye Level

Angle disebut eye level apabila tinggi mata tokoh / suatu benda

dianggap sejajar dengan lensa kamera. Secara psikologis angle ini

menganggap sejajar para tokoh

2. High Angle

Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa

kamera dan pada variasi paling ekstrem disebut Bird Eye View atau

Top Anlge. Secara psikologis angle ini menganggap rendah tokoh.

Page 187: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

171

3. Top Angle / Bird Eye View

4. Low Angle

Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa

kamera dan pa da variasi paling ekstrem disebut Frog Eye View /

Worm Eye View

5. Frog Eye View / Worm Eye View

6. Canted Angle / Crazy Angle / Dutch Angle

Namun selain ketiga angle di atas, ada satu macam angle lagi

yang biasa digunakan untuk menggambarkan keadaan yang tidak

stabil. Posisi kamera sebenarnya bisa menggunakan ketiga angle yang

ada, namun dibuat miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak

tegak lurus dengan subjek). Umumnya pembuat film menggunakan

Page 188: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

172

angle ini untuk menunjukkan perasaan yang sedang tidak stabil,

misalnya gundah, galau dan lai sebagainya.

Mengoperasikan Clapperboard

Tentunya kita pernah melihat pengambilan gambar sebuah film, baik

yang sungguhan ataupun versi rekayasa dalam acara TV dan film. Pada tiap

awal sebuah adegan, selalu ada seorang kru film yang menghadap kamera

yang menyampaikan informasi mengenai adegan yang akan diambil

menggunakan sebuah papan. Papan tersebut bias any memiliki semacam

jepitan yang terletak di bagian atasnya, seperti sebuah gunting, dan

mengeluarkan suara `clap` saat keduanya saling diketukkan.

Clapperboard, itulah benda yang dimaksud. Disebut demikian karena

suara yang dihasilkannya seperti orang yang melakukan clap (tepuk tangan).

Benda ini digunakan dalam tiap kali rekaman film, video, atau TV untuk

kemudahan video editing dan juga penyelarasan suara dengan video.

Penggunaannya biasanya diiringi dengan pernyataan dari kru film tentang

detail adegan yang akan diambil, sembari mengayunkan clapperboard ke

depan kamera.

Kenapa benda ini menjadi sangat penting dalam produksi sebuah film?

Karena clapperboard digunakan sebagai rujukan tanda untuk editor film baik

dari aspek gambar, ataupun suara. Dengan adanya suara "clap", sound editor

akan menggunakannya untuk menyelaraskan audio yang diambil dengan

video-nya. Mungkin kita belum tahu, pada produksi film berbudget tinggi,

track audio direkam terpisah dengan track video, sehingga perlu penyelarasan

yang tepat saat proses editing untuk menghasilkan film yang baik.

1. Pengertian clapperboard

Page 189: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

173

Dalam film dan produksi video, clapperboard adalah sebuah perangkat

yang digunakan untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara, selain

itu, clapperboard yang digunakan untuk memilih dan menandai adegan

tertentu dan mengambil direkam selama produksi. Banyak nama lain yang

umum digunakan, termasuk anak genta, papan, batu tulis, papan batu tulis,

sabak sync, batu tulis waktu, tongkat, papan, dan spidol. The bertepuk

"tajam" kebisingan yang clapperboard membuat dapat diidentifikasi dengan

mudah pada jalur audio, dan menutup dari clapstick dapat dilihat pada jalur

visual terpisah. Kedua lagu dapat tepat disinkronisasi dengan mencocokkan

suara dan gerakan. Ketika suara film dan gambar berada di luar sinkronisasi,

ini dikenal sebagai tutup bibir.

Clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis

papan tulis yang menampilkan informasi untuk mengidentifikasi adegan

berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara

dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan

sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain

bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera [1] Kombinasi

keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu

orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka

dan garis LED berwarna pada tongkat.

Clapperboards tradisional digunakan untuk terdiri dari kayu dan batu

tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun,

clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat

kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak

memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca.

Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode

SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan

tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas

bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun

terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia.

Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-

superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata.

Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.

2. Fungsi clapper board

Page 190: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

174

Apa fungsi dari papan atau lebih dikenal dengan CLAPPERBOARDt?

Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam,

gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama.

Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan

nomor urut pengambilan gambar. Clapperboard adalah cara untuk menangani

proses peyelarasan atau sinkronisasi. Kita mungkin pernah melihat proses

pengambilan gambar suatu film atau video klip di televisi. Dalam proses

pengambilan gambar tersebut, kita akan melihat seorang kru membawa

sebuah papan yang diletakkan di depan aktor atau aktris dan mengatupnya

ketika sutradara berteriak Action!!! Taukah kita apa fungsi dari papan

tersebut? Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video

perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita

yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambargambar dan suaranya

direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan

suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah (atau

akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan

suranya direkam pada2 bagian yang berbea, kita memerlukan cara untuk

menyelaraskannya.

3. Bagian clapperboard

Scene : Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.

Page 191: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

175

Take : Menunjukan jumlah take yang dipakai.

Sound : Kotak ini menunjukan apakan adegan yang sedang

digarap mengunakan sound atau tidak.

Prod : Judul Film

Dir : Nama Sutradara

Date : Tanggal syuting

Camera : Nama penata kamera

Int dan Ext : Adegan dilaksanakan didalam atau di luar

I. Penilaian

1. Pretest

2. Posttest

Page 192: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

176

Lampiran 15. Silabus

SILABUS Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cepu

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Multimedia

Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Kode Kompetensi : 072.Kk.5

Alokasi Waktu : 76 X 45 Menit

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR

PENDIDIKAN

KARAKTER PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1. Menjelaskan

Prosedur Kamera

Video

Prosedur

pengoperasian

kamera

Sudut pengambilan

kamera yang sesuai

Pergerakan kamera

Mempertimbangkan

camera shots dan angles

untuk memastikan bahwa

pengambilan gambar

mendapatkan hasil seperti

yang diinginkan

Menggunakan teknik

fotografi dan komposisi

yang sesuai untuk

memenuhi persyaratan

kreatif

Memastikan dengan teliti

bahwa gerakan kamera

tetap dan halus selama

durasi pembuatan film

Menyesuaikan pergerakan

peralatan bila diperlukan

selama pembuatan film

Pertimbangan pada

camera shots dan angles

untuk memastikan

bahwa pengambilan

gambar mendapatkan

hasil seperti yang

diinginkan

Penggunaan teknik

fotografi dan komposisi

untuk memenuhi

persyaratan kreatif

Dipastikan bahwa

gerakan kamera tetap

dan halus selama durasi

pembuatan film

Penyesuaian dan

penggerakan peralatan

bila diperlukan, selama

pembuatan film

Disiplin

Kreatif

Inovatif

Tanggung

jawab

Ujian

praktik

Ujian Tulis

Ujian lisan

Tentang :

Teknik

pengambilan

gambar

produksi

2 x jam

pelajaran

Kamera video

Tripod

Buku

penunjang

Internet

Page 193: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

177

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR

PENDIDIKAN

KARAKTER PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

2. Mengoperasikan

clapperboard

Pengoperasian

clapperboard

Mengidentifikasi dengan

mencatat setiap

pengambilan film

Menahan posisi

clapperboard dan

menempelkannya pada

posisi yang kokoh

Memastikan pemasangan

clapperboard tidak

mengganggu pemain film

Mencatat detail

pengambilan film secara

urut dan terstuktur

Menempelkan clapperboard

dengan kuat sesuai

instruksi dari personil yang

relevan dan dipastikan itu

masih tetap serta tidak

berubah

Identifikasi setiap

pengambilan film pada

buku tulis sesuai dengan

prosedur perusahaan.

Papan clapperboard

ditahan dan ditempelkan

dengan posisi yang

kokoh

Dipastikan bahwa

pemain yang tampil dan

kamera tidak terganggu

dengan pemasangan

clapperboard itu.

Clapperboar

ditempelkan dengan

kuat sesuai instruksi

dari personil yang

relevan dan dipastikan

itu masih tetap serta

tidak berubah

Disiplin

Kreatif

Inovatif

Tanggung jawab

Ujian tulis

Ujian

praktik

Tentang :

Teknik

pengambilan

gambar

produksi

3 x jam

pelajaran

Alat tulis

Calpperboard

Buku

penunjang

Internet

3. Pengenalan

Adobe Premiere

Instalasi Adobe

Premiere

Elemen-elemen

tampilan layar

adobe premiere

Membuat projek

Mengatur tempat

penyimpanan

Capture media

Import media

Insert media video

Peserta ditugaskan untuk

melakukan instalisasi

Adobe Premiere.

Setiap peserta dapat

membuat projek baru

Peserta ditugaskan untuk

mengatur tempat

penyimpanan projek,

melakukan capture dari

media camcorder dan

import clip dengan

Melakukan Proses

Instalisasi

Menjalankan adobe

premiere

Memahami penggunaan

adobe premiere

Mengenal tampilan

layar adobe premiere

Membuat projek baru

Menjelaskan

pengaturan tempat

Disiplin

Kreatif

Inovatif

Tanggung jawab

Ujian tulis

Ujian

praktik

5 x jam

pelajaran

Alat tulis

PC

Adobe

Premiere

Buku

penunjang

Internet

Page 194: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

178

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR

PENDIDIKAN

KARAKTER PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

Efek video

Transisi antar Clip

Editing video

menggunakan projek yang

ada.

Peserta ditugaskan untuk

menyisipkan audio dan

video pada track-track

sesuai dengan clip yang

ada

Peserta ditugas untuk

melakukan cara mengedit

video dan audio dengan

menggunakan tool yang

ada secara lengkap

Setiap peserta ditugaskan

untuk mempraktekan atau

mendemontrasikan

penggunaan efek tersebut

baik video maupun audio

serta transisi antar clip, dan

dapat mengatur efek-efek

tersebut pada window efek

control.

penyimpanan file

Menjelaskan prosedur

cara meng-capture

media dari digital

camcorder

Menjelaskan cara

mengimport clip.

Memahami langkah-

langkah untuk mengatur

clip pada track video

Mengoperasikan

perintah pada track

video

Mengenal fasilitas-

fasilitas yang digunakan

untuk meng-edit video

Mengoperasikan

perintah-perintah untuk

mengedit video

Mengenal macam-

macam jenis efek video

serta transisi antara clip.

Mengoperasikan efek

tersebut dan

mengaturnya pada

window efek control.

Page 195: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

179

Page 196: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

180

Lampiran 16. Permohonan Izin Observasi

Page 197: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

181

Lampiran 17. Surat Permohonan Penelitian

Page 198: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

182

Lampiran 18. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 199: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

183

Lampiran 19. SK Dosen Pembimbing

Page 200: HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI STRATEGI …lib.unnes.ac.id/23308/1/5302411160.pdf · peningkatan yang terjadi dalam implementasi strategi pembelajaran tipe jigsaw terhadap hasil belajar

184

Lampiran 20. SK Dosen Penguji