Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTANWILAYAH VIII DENPASARJl. Kapten Tantular No. 1 Komplek Ni� Mandala RenonKotak Pos 3195, Tlp : ( 0351 ) 227828, 227928Fax : ( 0351 ) 228928, DENPASAR
POTENSI SUMBER DAYA HUTANPROVINSI BALIPenutupan
Lahan Hutan
Hutan Lahan Kering Primer
8 161.98 71.96 25.44 101.82 222.15
Hutan LahanKering Sekunder 8 44.52 39.63 14.05 11.39 77.65
N DataPengukuran
Kluster
3Volume 20 cm up ( m / ha )
Mean Std DevMean
Std ErrorMean
Lower (95%)Mean
Upper (95%)Mean
TABEL POTENSI VOLUME POHONPADA PENUTUPAN LAHAN HUTAN DI PROVINSI BALI( Berdasarkan data PSP )
161.98
44.52
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Hutan Lahan Kering Primer Hutan Lahan Kering Sekunder
VO
LU
ME
(M
3/H
A)
PENUTUPAN LAHAN
VOLUME POHON PADA PENUTUPAN LAHAN
GRAFIK POTENSI RATA-RATA VOLUME POHON PADA PENUTUHAN LAHAN HUTAN DI PROVINSI BALI ( Berdasarkan data PSP )
9336
3039
698 762
640
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
Semai Pancang Tiang 5 cm up 20 cm up
JU
MLA
H (
IND
IVID
U/H
A)
TINGKAT VEGETASI
KERAPATAN VEGETASI HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER
GRAFIK KERAPATAN VEGETASI HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER
21.91
7.52
0
5
10
15
20
25
Hutan Lahan Kering Primer Hutan Lahan Kering Sekunder
LU
AS
BID
AN
G D
AS
AR
(M
2/H
A)
PENUTUPAN LAHAN
LUAS BIDANG DASAR PADA PENUTUPAN LAHAN
GRAFIK LUAS BIDANG DASAR PADA PENUTUPAN LAHAN HUTAN
Menurut BSN tahun 2010, “ Hutan lahan kering primer adalah hutan alam atau hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami, stabil dan belum pernah mengalami gangguan eksploitasi oleh manusia, yang lantai hutannya �dak pernah terendam air baik secara periodik atau sepanjang tahun ” sedangkan “ hutan lahan kering sekunder adalah hutan yang tumbuh secara alami sesudah terjadinya kerusakan/perubahan pada tumbuhan hutan yang pertama. Hutan yang telah mengalami gangguan eksplotasi oleh manusia, biasanya ditandai dengan adanya jaringan jalan ataupun jaringan sistem eksploitasi lainnya. Kenampakan berhutan bekas tebas bakar yang di�nggalkan, bekas kebakaran atau yang tumbuh kembali dari bekas tanah terdegradasi juga dimasukkan dalam kelas ini ”.
Faktor gangguan eksploitasi dari manusia maupun bencana alam mempengaruhi kondisi vegetasi dan penutupan lahan hutan.
Ke�ka pohon terakhir ditebang,Ke�ka sungai terakhir dikosongkan,
Ke�ka ikan terakhir ditangkap,Barulah manusia akan menyadari bahwa dia
�dak dapat memakan uang- Eric Weiner -
Hutan merupakan kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam haya� yang didominasi pepohonan dalam alam persekutuannya, yang satu dengan lainnya �dak dapat dipisahkan. Hutan memiliki fungsi pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan bagi kehidupan manusia. Hutan memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik dari segi ekologi, sos ia l dan ekonomi . Untuk i tu d ibutuhkan penyelenggaraan kehutanan yang bertujuan untuk sebesar - besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Data potensi sumber daya hutan di Provinsi Bali diperlukan sebagai bahan per�mbangan untuk kebijakan pengelolaan hutan serta sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan pemangku kepen�ngan.
LATAR BELAKANG
Potensi sumber daya hutan yang disajikan melipu� kerapatan jenis pohon, luas bidang dasar, dan volume pohon dalam satu hektar pada berbagai penutupan lahan di Provinsi Bali secara spasial dan non spasial. Kelas tutupan lahan yang terdapat plot PSP yaitu Hutan Lahan Kering Primer dan Hutan Lahan Kering Sekunder.
RUANG LINGKUP
11291
3499
713 840127
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
11000
12000
Semai Pancang Tiang 5 cm up 20 cm up
JU
MLA
H (
IND
IVID
U/H
A)
TINGKAT VEGETASI
KERAPATAN VEGETASI HUTAN LAHAN KERING PRIMER
GRAFIK KERAPATAN VEGETASI HUTAN LAHAN KERING PRIMER
No. Klaster
E N
KoordinatEnumerasi Re-enumerasi
2209090
2209095
2209100
2259090
2259095
239095
2409085
2409090
2509080
2509085
2509090
2609080
2909075
2902980
3309085
3409080
220
220
220
225
225
230
240
240
250
250
250
260
290
290
330
340
9090
9095
9100
9090
9095
9095
90085
9090
9080
9085
9090
9080
9075
9080
9085
9080
2000
2000
1992
2000
1999
1999
2008
2000
2000
2008
2000
1991
2000
2009
2000
1992
2004
2010, 2015
1999, 2008, 2013
2010, 2015
2004, 2010
2004, 2010
2014
2008, 2013
2014
2014
2008, 2013
1998, 2010
2008, 2013
2015
2008, 2013
2000
TABEL PERKEMBANGAN KLASTER ENUMERASI/RE-ENUMERASI
Data diperoleh dari hasil pengukuran enumerasi dan re-enumerasi yang dilakukan BPKH Wilayah VIII Denpasar sejak tahun 1991 - 2017 sebanyak 41 kali. Klaster pengukuran tersebar di 16 lokasi di wilayah Provinsi Bali, dimana 8 lokasi klaster berada di hutan lahan kering primer dan 8 lokasi lainnya berada di hutan lahan kering sekunder yang berada di Provinsi Bali.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dan laporan hasil re-enumerasi Provinsi Bali, dimana diambil data terakhir dari 16 lokasi PSP yang berada di Provinsi Bali
Overlay lokasi plot dengan peta penutupan lahan
Pengolahan data yang sudah divalidasi
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Se�ap Permanent Sample Plot (PSP) dibagi menjadi 16 record unit yang berukuran 25 m x 25 m dimana se�ap pohon diukur (sensus) pada areal PSP dan diberi nomor. Pohon dalam record unit (RU) dicatat posisinya dengan menggunakan azimuth dan jarak datar dari ��k pusat RU, sehingga pada pengukuran ulang posisi pohon dapat diketahui letaknya. Vegetasi dengan diameter minimal 5 cm diukur dan dicatat diameter se�nggi dada (DBH), sedangkan vegetasi dengan diameter minimal 20 cm (pohon) yang diukur �nggi bebas cabang dan diameter se�nggi dadanya (DBH).
Klaster terletak di seluruh fungsi kawasan hutan dengan prioritas pada ke�nggian < 1.000 mdpl
Klaster tersebar secara sistema�k dalam grid 5 km x 5 km
Klaster TSP/PSP memper�mbangkan kondisi kawasan hutan dan keterwakilan strata terhadap seluruh areal hutan
DESKRIPSI PLOT PSP
KERANGKA KLASTER TSP/PSP
INVENTARISASI HUTANNASIONAL ( IHN )
PROVINSI BALI
Sistema�s klaster
Plot TSP / PSP
Jarak 5x5km, 10x10km20x20 km
Terdapat 16 Klaster
Jarak 5 x 5 km
Hutan Lahan KeringPrimer dan Sekunder
Berukuran 100m x 100m ( 1 ha )
Memiliki 16 record unit (RU) ukuran 25x25m
Mengukur �nggi (pohon),diameter (�ang dan pohon
Mendata kondisi vegetasi
KLASTER PERMANENTSAMPLE PLOT( PSP )
METODOLOGI