Upload
rizkibachtiar99
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
1/37
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan ini ditandai oleh
meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapangan pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi
(penggaungancupping! serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan
kebutaan.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak .
"iperkirakan ## juta penduduk dunia sampai tahun $%&% akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi
pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan. "i 'ndonesia, glaukoma diderita oleh
) dari total populasi penduduk. *mumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut. Pada
usia diatas +% tahun, tingkat resiko menderita glaukoma meningkat sekitar &%). ampir
separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
Glaukoma tidak hanya disebabkan oleh tekanan yang tinggi di dalam mata. -embilan
puluh persen (%)! penderita dengan tekanan yang tinggi tidak menderita glaukoma,
sedangkan sepertiga dari penderita glaukoma memiliki tekanan normal.
Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis!,
Glaukoma primer sudut tertutup (sempit akut!, Glaukoma sekunder, dan glaukoma
kongenital (Glaukoma pada bayi!.
Glaukoma akut didefenisikan sebagai peningkatan tekanan intraorbita secara
mendadak dan sangat tinggi, akibat hambatan mendadak pada anyaman trabekulum.
Glaukoma akut ini merupakan kedaruratan okuler sehingga harus diwaspadai, karena dapat
terjadi bilateral dan dapat menyebabkan kebutaan tetapi resiko kebutaan dapat dicegah
dengan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. ANATOMI
1
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
2/37
/natomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. 0imbus adalah bagian
yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran descement dan
membran 1owman, lalu ke posterior %,23 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal
schlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. /khir dari membran descement disebut
garis schwalbe.
"i dalam stromanya terdapat serat4serat saraf dan cabang akhir dari a. siliaris
anterior.
1agian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula, yang terdiri dari5
&. 6rabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju
ke belakang, mengelilingi kanal schlemn untuk berinsersi pada sklera.
$. 6rabekula uveal, serabut berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menuju ke skle4
ralspur (insersi dari m. siliaris! dan sebagian ke m. siliaris meridional.
. -erabut berasal dari akhir membran descement (garis schwalbe!, menuju jaringan
pengikat m. siliaris radialis dan sirkularis.
+. 0igamentum pektinatum rudimenter, berasal dari dataran depan iris menuju depan
trabekula.
6rabekula terdiri dari jaringan kolagen, jaringan homogen, elastis dan seluruhnya
diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang, sehingga ada
darah di dalam kanal schlemn, dapat terlihat dari luar.
Kanal schlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi, yang mengelilingi kornea.
"indingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya %.3 mm. Pada dinding sebelah dalam
terdapat lubang4lubang sebesar $ *, sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula
dan kanal schlemn. "ari kanal schlemn, keluar saluran kolektor $%4% buah, yang menuju ke
pleksus vena didalam jaringan sklera dan episklera dan v. siliaris anterior di badan siliar.
II. HUMOR AKUEUS6ekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor akueus dan
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata umor akuos adalah suatu cairan jernih yang
mengisi kamera anterior dan posterior mata.
a. Komposisi humor akueus
umor akueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan
posterior mata, yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa.
7olumenya adalah sekitar $3% 80, dan kecepatan pembentukannya, yang bervariasi diurnal,
adalah &,3 9 $ 80menit. 6ekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma. Komposisi
2
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
3/37
humor akueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat,
piruvat, dan laktatyang lebih tinggi dan protein, urea, dan glukosa yang lebih rendah. 6ekanan
intraokular normal rata4rata yakni &3 mmg pada dewasa, dimana lebih tinggi daripada rata4
rata tekanan jaringan pada organ lain di dalam tubuh. 6ekanan yang tinggi ini penting dalam
proses penglihatan dan membantu untuk memastikan 5
4 Kurvatura dari permukaan kornea tetap halus dan seragam
4 :arak konstan antara kornea, lensa dan retina
4 Keseragaman barisan fotoreseptor di retina dan epitel berpigmen di memran 1ruch;s
dimana normalnya rapi dan halus
b. Pembentukan dan /liran umor /kueus
umor akueus diproduksi oleh badan siliar. *ltrafiltrat plasma yang dihasilkan di
stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel siliaris.
-etelah masuk ke kamera okuli posterior, humor akueus mengalir melalui pupil ke kamera
okuli anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior (sekaligus, terjadi pertukaran
diferensial komponen 9 komponen dengan darah di iris!, melalui jalinan trabekular ke kanal
schlemn menuju saluran kolektor, kemudian masuk kedalam pleksus vena, ke jaringan sklera
dan episklera juga ke dalam v.siliaris anterior di badan siliar. -aluran yang mengandung
cairan camera oculi anterior dapat dilihat di daerah limbus dan subkonjungtiva, yang
dinamakan a
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
4/37
Gambar $.& =isiologi -irkulasi umor /kueus
umor akueus akan mengalir keluar dari sudut >?/ melalui dua jalur, yakni 54 ?utflow melalui jalur trabekular yang menerima sekitar @3) outflow kemudian
akan mengalir kedalan canalis -chlemm. "ari sini akan dikumpulkan melalui $%4
% saluran radial ke pleAus vena episcleral (sistem konvensional!
4 ?utflow melalui sistem vaskular uveoscleral yang menerima sekitar &3) outflow,
dimana akan bergabung dengan pembuluh darah vena
4
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
5/37
Gambar $. :alur /liran umor /kueus
III. GLAUKOMA
1. Definisi
Glaukoma mencangkup beberapa penyakit dengan etiologi yang berbeda dengan
tanda umum adanya neuropathy optik yang memiliki karakteristik adanya kelainan pada
nervus optikus dan gambaran gangguan lapang pandang yang spesifik. Penyakit ini sering
tapi tidak selalu berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular. -tadium akhir dari
glaukoma adalah kebutaan.
2. Epidemioo!i
6erdapat 2% juta orang yang menderita glaukoma di seluruh dunia, dan 2 juta
menjadi buta karena penyakit tersebut. Glaukoma merupakan penyakit kedua tersering
yang menyebabkan kebutaan pada negara berkembang setelah diabetes mellitus. "imana
&34$%) kebutaan mengalami kehilangan pandangan sebagai hasil dari glaukoma. "i
negara :erman, sebagai contohnya kurang lebih &%) dari populasi diatas usia +% tahun
mengalami peningkatan tekanan intraokular. Kurang lebih &%) pasien yang menemui
dokter spesialis mata menderita glaukoma. Pada populasi di negara :erman, @ juta
penduduk memiliki risiko untuk berkembangnya glaukoma, dimana pada @%%.%%% orang
glaikoma tersebut telah berkembang, dan @%.%%% menghadapi kenyataan adanya risiko
untuk menjadi buta apabila glaukoma tidak terdiagnosis dan tidak diobati pada saat itu. "i
'ndonesia, glaukoma menjadi penyebab lebih dari 3%%.%%% kasus kebutaan di 'ndonesia
dan kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma bersifat permanen.
5
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
6/37
". E#ioo!i
Glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler yang dapat disebabkan
oleh bertambahnya produksi humor akueus oleh badan siliar ataupun berkurangnya
pengeluaran humor akueus di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.
6ekanan intraokuler adalah keseimbangan antara produksi humor akueus,
hambatan terhadap aliran akueous dan tekanan vena episklera. Ketidakseimbangan antara
ketiga hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler, akan tetapi hal ini
lebih sering disebabkan oleh hambatan terhadap aliran humor akueus.
Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus
dan retina di bagian belakang mata. /kibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang
sehingga sel4sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan
terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang
pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. :ika tidak diobati, glaukoma pada
akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
$. %&'#o( Resi'o
1eberapa faktor resiko yang dapat mengarah pada glaukoma adalah 5
&. 6ekanan darah rendah atau tinggi
$. =enomena autoimun
. "egenerasi primer sel ganglion
+. *sia di atas +3 tahun3. Keluarga mempunyai riwayat glaukoma
#. Biopia atau hipermetropia
2. Pasca bedah dengan hifema atau infeksi
-edangkan beberapa hal yang memperberat resiko glaukoma adalah 5
&. 6ekanan bola mata, makin tinggi makin berat
$. Bakin tua usia, makin berat
. ipertensi, resiko # kali lebih sering
+. Kerja las, resiko + kali lebih sering
3. Keluarga penderita glaukoma, resiko + kali lebih sering
#. 6embakau, resiko + kali lebih sering
2. Biopia, resiko $ kali lebih sering@. "iabetes melitus, resiko $ kali lebih sering
). K&sifi'&si
-ugar mengklasifikasikan glaukoma menjadi5
&. Glaukoma primer
a. "ewasa
4 Glaukoma simpleks (glaukoma sudut terbuka, glaukoma kronis!
4 Glaukoma akut (sudut tertutup!
b. Kongenitaljuvenil
$. Glaukoma sekunder
a. -udut tertutup
b. -udut terbuka
6
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
7/37
6abel $.& Klasifikasi Glaukoma
2.).1 G&*'om& S*d*# Te(+*'&
Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka. Pada orang normal
jalan keluar cairan mata seimbang, sedangkan pada glaukoma sudut terbuka terjadi
pembendungan. 1ila hal ini terjadi maka cairan akan tertimbun sehingga tekanan bola mata
akan meningkat.
Pada glaukoma sudut terbuka, cairan mata setelah melalui pupil masuk ke dalam bilik
mata depan dan tidak dapat melalui anyaman trabekulum. Keadaan ini mengakibatkan
tekanan bola mata naik yang akan merusak saraf optik.
Patofisiologi peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh mekanisme sudut
terbuka adalah proses degeneratif di jalinan trabekula, termasuk pengendapan bahan ekstrasel
di dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis -chlemm. al ini berbeda dengan
proses penuaan normal. /kibatnya adalah penurunan drainase humor akueus yang
menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokular mendahului
7
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
8/37
kelainan4kelainan diskus optikus dan lapangan pandang. 6erdapat hubungan yang jelas antara
besarnya tekanan intraokular dengan keparahan penurunan penglihatan.
Bekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan hubungannya dengan
tingginya tekanan intraokular masih diperdebatkan. 6eori utama memperkirakan adanya
perubahan4perubahan elemen penunjang struktural akibat tekanan intraokular di saraf optikus
setinggi lamina kribrosa atau di pembuluh yang memperdarahi ujung saraf optikus.
Glaukoma sudut terbuka dapat dalam bentuk primer dan sekunder. Pada glaukoma
sekunder maka penyebabnya dapat diketahui, seperti trauma dan penyakit mata lainnya.
Pada glaukoma sudut terbuka terjadi perubahan di dalam jaringan mata akibat tekanan
yang tinggi merusak serabut penglihatan halus dalam mata yang berguna untuk penglihatan.
-ering glaukoma ini tidak memberikan gejala. 1iasanya penderita tidak menyadari menderita
glaukoma sudut terbuka karena pada permulaannya tidak memberikan keluhan. Pada akhir
darn penyakitnya biasanya baru disadari pasien yang mengeluh pada dokternya bahwa
penglihatannya mulai kabur.
1iasanya glaukoma sudut terbuka mulai timbul keluhan pada usia +% tahun, walaupun
bisa saja terjadi pada usia berapa saja. Penglihatan biasanya baik dan tidak terdapat rasa sakit
pada mata. /kan tetapi bila proses berjalan lanjut maka pasien akan merasakan
penglihatannya menurun. 1enda yang terletak di bagian sentral masih terlihat jelas akan
tetapi yang terletak di perifer tidak terlihat sama sekali. Pada keadaan ini lapang penglihatan
secara perlahan4lahan menyempit. 1ila keadaan ini berlanjut penglihatan akan terus
berkurang sehingga dapat menjadi buta sama sekali.
6ekanan bola mata biasanya lebih dari $3 mmg dan terus4menerus merusak saraf optik
sehingga disebut sebagai maling penglihatan. Glaukoma sudut terbuka tidak memberikan
keluhan dengan tekanan bola mata yang tinggi perlahan4lahan merusak serabut saraf optik,
walaupun tekanan bola mata sudah teratasi penglihatan yang telah hilang tidak dapat
diperbaiki lagi.
Pada pemeriksaan gonioskopi pemeriksaan sudut bilik mata dengan goniolens dapat
dilihat sudut bilik mata depan tempat mengalirnya cairan mata keluar terbuka lebar. 1ila
sudut ini terbuka lebar sedangkan tekanan bola mata tinggi maka dapat diduga
pembendungan cairan mata keluar berada jauh di dalam atau di belakang sudut pengeluaran
ini. "aerah penyaringan keluar cairan mata ini disebut anyaman trabekulum.
Pada glaukoma sudut terbuka primer tidak terlihat kelainan pada anyaman trabekula akan
tetapi mungkin terdapat kerusakan fungsi sel trabekula atau jumlahnya kurang akibat
bertambahnya usia. Pendapat lain adanya gangguan dari enCim pada trabekula.
1ila telah dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan papil saraf optik maka sebaiknya
dilakukan pemeriksaan gonioskopi. Pemeriksaan ini perlu untuk mengetahui apakah
8
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
9/37
glaukoma adalah glaukoma primer sudut terbuka atau sekunder. Gambaran gonioskopi pada
glaukoma sudut terbuka primer memberikan susunan anatomi yang normal.
Pada glaukoma sudut terbuka primer bila telah terjadi kerusakan sel saraf maka akan
berakibat terbentuk skotoma (bercak hitam! disertai penurunan fungsi penglihatan dan lapang
pandangan. 1ila telah terjadi gangguan penglihatan maka keadaan ini bersifat menetap.
Glaukoma sudut terbuka primer merupakan penyakit kronis yang tidak dapat diobati. anya
dapat diperlambat dengan pengobatan. 1iasanya pengobatan tidak dimengerti pasien karena
pasien tidak merasa adanya kelainan pada matanya, apalagi bila harus memakai bermacam
obat seumur hidup dengan efek sampingnya.
*ntuk mendapatkan hasil pengobatan yang efektif maka pengobatan harus dilakukan dini
sesuai dengan yang diperlukan.
2.).2 G&*'om& S*d*# Te(#*#*p
Glaukoma sudut tertutup dapat terjadi
apabila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. al ini menyumbat aliran
humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat,
kemerahan, dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang
sudah mengalami penyempitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada
hipermetrop!. -erangan akut biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring dengan
pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. 6erdapat $ tipe glaukoma sudut
tertutup yaitu 5 akut dan kronis
1. G&*'om& S*d*# Te(#*#*p A'*#
1erbeda dengan glaukoma sudut terbuka primer pada glaukoma sudut tertutup akut
tekanan bola mata naik dengan tiba4tiba. Pada glaukoma sudut tertutup akut terjadi penutupan
pengaliran keluar cairan mata secara mendadak. 6ekanan yang mendadak ini akan
memberikan rasa sakit yang sangat, yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa muntah dan
mual. Kepala seakan4akan dipukul dengan martil pada sisi mata yang dapat serangan akut.
9
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
10/37
Bata menjadi merah, kornea keruh dan edematus, penglihatan kabur disertai dengan
adanya halo (pelangi disekitar lampu!. 1iasanya glaukoma sudut tertutup akut ditemukan
dokter di ruang darurat rumah sakit.
Pemeriksaan rutin gonioskopi dapat dilihat sudut tertutup atau memberikan dugaan
seseorang akan mengalami glaukoma sudut tertutup. Pada pasien yang pada pemeriksaan
gonioskopi sudut bilik matanya terlihat sempit sebaiknya diperingatkan tanda4tanda akut
sehingga is dapat segera mencari pertolongan bila terjadi serangan glaukoma sudut tertutup5
1ila telah di atasi tekanan bola mata yang tinggi maka dapat terlihat 5
D :aringan parut pada trabekula (sinekia! sehingga glaukoma lebih sukar dikontrol
D Katarak
D Kerusakan saraf optik sehingga tajam penglihatan akan tetap rusak
-erangan glaukoma mudah terjadi pada keadaan
D Euang gelap, (bioskop! yang memungkinkan pupil melebar
D /kibat beberapa obat tertentu (antidepresan, influenCa, antihistamin, antimuntah!D ?bat yang melebarkan pupil
Glaukoma akut merupakan suatu keadaan darurat, di mana penglihatan tidak akan
kembali bila tekanan tidak clapat diatasi di dalam beberapa jam. 6ekanan dapat diturunkan
dengan miotika dan obat (asetaColamid! yang mengurangi produksi cairan mata.
1ila tekanan bola mata telah turun maka pengobatan yang terbaik adalah tindakan
pembedahan seperti iridektomi dengan laser atau pembedahan membuang sebagian iris.
'ridektomi membuka aliran dari bilik mata belakang ke bilik mata depan. 'ridektomi juga
dilakukan pada mata yang belum mengalami serangan akut. -erangan glaukoma akut tidak
selamanya berat, dapat ringan yang berulang4ulang. Pasien akan merasakan penglihatan
kabur dengan halo (pelangi, cincin! berwarna di sekitar lampu. 6idak ada rasa sakit ataupun
merah. Keluhan ini hilang bila pasien masuk ruang terang atau tidur karena akan terjadi
miosis yang mengakibatkan sudut bilik mata terbuka.
2. G&*'om& S*d*# Te(#*#*p K(onis.
6idak semua orang dengan glaukoma tertutup akan mengalami serangan akut. 1anyak
yang mengalami glaukoma sudut tertutup kronis. Pada glaukoma tertutup kronis, iris berangsur4angsur menutupi jalan keluar tanpa gejala yang nyata. Pada keadaan ini perlahan4
lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalur keluar cairan mata. 6ekanan bola mata
akan naik bila terjadi gangguan jumlah cairan keluar akibat bertambahnya jaringan parut.
"engan pengobatan pilokarpin maka serangan akut tidak akan terjadi dengan bentuk kronis
yang tetap berjalan. Pengobatan hanya menghindarkan kebutaan yang dapat terjadi pada
glaukoma.
Glaukoma sudut tertutup kronis berjalan perlahan tanpa adanya peringatan. Perlahan4
lahan penglihatan samping atau perifer berkurang dengan penglihatan sentral masih dapat
10
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
11/37
normal. Penglihatan dapat hilang pada keadaan glaukoma lanjut. Pada glaukoma sudut
tertutup kronis keluhan sangat tidak jelas sehingga mereka terlambat untuk mendapatkan
perawatan dokter.
Glaukoma sudut tertutup biasanya bersifat herediter. 0ebih sering terdapat pada pasien rabun
dekat (hipermetropia!. Pada pemeriksaan didapatkan bilik mata depan dangkal. Bakin
dangkal bilik mata makin dekat hubungan iris dengan kornea tepi. Pada gonioskopi terlihat
iris menempel pada tepi kornea. 1ila tekanan mata cukup tinggi iris akan lebih terdorong ke
depan sehingga makin tertutup jalan keluar cairan mata dan akibatnya dapat menimbulkan
serangan glaukoma akut. 'ris terletak dekat anyaman trabekula.
2.)." G&*'om& Usi& M*d&
Glaukoma di usia muda dikenal dalam $
bentuk, yaitu glaukoma kongenital dan glaukoma juvenil.
2.).".1 G&*'om& Kon!eni#&
Glaukoma kongenital atau infantil dapat tidak disertai kelainan mata lain (primer! dan
dapat bergabung dengan suatu sindrom, pasca trauma, pasca operasi, dan radang. Glaukoma
kongenital primer disebabkan oleh gagal atau pembentukan tidak normal dari anyaman
trabekulum.
Glaukoma ini biasanya berjalan sporadik. 6erdapat &%) dengan pola herediter dan diduga
bersifat autosomal resesif. Prognosis buruk bila gejala telah terlihat sejak lahir. 1iasanya
glaukoma kongenital mengenai anak laki.Gejala mulai dilihat oleh ibu pasien dengan tanda4tanda 5
a. 1ola mata membesar
b. Fdema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek
c. 1ayi tidak tahan sinar matahari
d. Bata berair
e. -ilau
f. Benjauhi sinar dengan menyembunyikan mata dengan bantal Pengobatan atau
pembedahan sangat perlu segera dilakukan.
2.).".2 G&*'om& *-eni1iasanya bersifat herediter yang terdapat pada lengan pendek kromosom &.
11
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
12/37
6erlihat sebagai glaukoma sudut terbuka pada usia antara &% 4 3 tahun. 1iasanya 3)
menderita miopia tinggi.
2.).$ G&*'om& se'*nde(
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma akibat keadaan kesehatan lainnya.
Glaukoma sekunder dapat terjadi pada keadaan berikut 5
a. Katarak imatur ataupun hipermatur.
Katarak imatur menimbulkan glaukoma bila terdapat kondisi lensa mencembung
(katarak intumesen! akibat menyerap air sehingga mendorong selaput pelangi yang akan
menutup sudut bilik mata. Katarak hipermatur mengakibatkan glaukoma akibat lensa
yang terlalu matang bahan lensa yang degeneratif akan keluar dari kapsul (bungkusnya!
dan menutup jalan keluar cairan mata pada sudut bilik mata (glaukoma fakolitik!.
b. >edera mata dapat mengakibatkan perdarahan ke dalam bilik mata depan (hifema!
ataupun hal lain yang menutup cairan mata keluar.
c. *veitis, radang di dalam bola mata akan mengakibatkan perlekatan antara iris dengan
lensa (sinekia posterior! atau perlekatan antara pangkal iris dan tepi komea
(goniosinekia!.
d. 6umor di dalam mata.
e. "iabetes yang membangkitkan glaukoma neovaskular.
f. 6etes mata steroid yang dipakai terlalu lama.
2.).) G&*'om& #e'&n&nno(m&
-ebagian kecil pasien dengan kelainan glaukomatosa pada diskus optikus atau
lapangan pandang memiliki tekanan intraokular yang tetap di bawah $$ mm g. Para pasien
ini mengidap glaukoma tekanan normal atau rendah. Patogenesisnya adalah kepekaan yang
abnormal terhadap tekanan intraokular karena kelainan vaskular atau mekanis di kepala saraf
optikus. Perdarahan diskus lebih sering dijumpai pada tekanan normal dibandingkan
pada glaukoma sudut terbuka primer dan sering menandakan progresivitas penurunan
lapangan pandang. -ebelum diagnosis glaukoma tekanan rendah dapat ditegakkan, sejumlah
entitas harus disingkirkan5
(&! Fpisode peningkatan tekanan intraokular sebelumnya, seperti
yang disebabkan oleh iridosiklitis, trauma, atau terapi steroid topikal.($! 7ariasi diurnal yang besar pada tekanan intraokular dengan
peningkatan mencolok, biasanya pada pagi hari.
(! Kelainan postural pada tekanan intraokular dengan
peningkatan mencolok saat pasien berbaring datar.
(+! Peningkatan tekanan intraokular intermiten seperti pada
penutupan sudut subakut.
(3! Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang
lain, termasuk kelainan diskus kongenital dan atrofi didapat akibat tumor atau penyakit
vaskular.
12
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
13/37
2.)./ Hipe(#ensi O'*&(
ipertensi okular adalah peningkatan tekanan intraokular tanpa kelainan diskus
optikus atau lapangan pandang dan lebih sering dijumpai daripada glaukoma sudut terbuka
primer. /ngka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular adalah sekitar 34
&% per &%%% per tahun. Eisiko meningkat seiring dengan peningkatan tekanan intraokular,
bertambahnya usia, riwayat glaukoma dalam keluarga, miopia, diabetes melitus, dan penyakit
kardiovaskular. Eisiko itu juga meningkat pada orang berkulit hitam. 6imbulnya perdarahan
diskus pada pasien dengan hipertensi okular juga mengindikasikan peningkatan risiko
terjadinya glaukoma. Pasien hipertensi okular dianggap tersangka mengidap glaukoma dan
harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai tiga kali setahun! diskus optikus, tekanan
intraokular, dan lapangan pandang.
2./ Ge0&& 'inis !&*'om&
Gejala klinis glaukoma dibagi berdasarkan kelainan anatominya, glaukoma sudut
tertutup dan glaukoma sudut terbuka. 6iga kelainan yang terjadi pada glukoma adalah 5
&. Peningkatan 6'?
$. Kematian serabut saraf optik dan kerusakan diskus optikus
. "efek lapang pandang yang progresif (mula4mula defek di perifer dulu,
seperti melihat lubang kunci!
A. G&*'om& s*d*# #e(+*'&
Penyakit ini merupakan penyakit maling penglihatan yang berjalan perlahan tanpa
rasa sakit. Perjalanan penyakit berlangsung tanpa dirasakan dan tanpa teramati akan
memberikan kerusakan yang berat pada saraf optik. Penderita pada awalnya tidak menyadari
menderita glaukoma karena tidak adanya keluhan, pada akhirnya diketahui penglihatan mulai
kabur. Penglihatan kabur ini baru terjadi setelah %93%) saraf pada nervus optikus rusak.
Glaukoma ini timbul setelah usia +% tahun walaupun bisa terjadi pada usia berapa saja.
Kerusakan sel saraf juga memberikan gambaran skotoma, disertai penurunan fungsi penglihatan dan lapang pandangan. ilangnya penglihatan awalnya baru terlihat di perifer
kemudian penglihatan terus berkurang hingga buta sama sekali. 6ekanan bola mata biasanya
$3 mmg. Gambaran gonioskopi pada glaukoma sudut terbuka primer memberikan
susunan anatomi normal.
B. G&*'om& S*d*# Te(#*#*p
a! Glaukoma sudut tertutup akut
Glaukoma ini merupakan kegawatdaruratan pada mata. Glaukoma akut akan datang
mendadak dengan penglihatan sangat kabur, mata merah, disertai rasa sakit hebat
sekeliling mata, pelangi di sekitar lampu, mual, dan kadang4kadang muntah. 6emuan4
13
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
14/37
temuan lain adalah peningkatan mencolok 6'?, kamera okuli dangkal, kornea
berkabut, pupil terfiksasi berdilatasi sedang, dan injeksi silier.
b! Glaukoma -udut 6ertutup -ubakut
Kunci untuk diagnosa terdapat pada riwayat. /kan dijumpai riwayat serangan nyeri
unilateral berulang kemerahan, dan kekaburan penglihatan yang disertai oleh halo
disekitar cahaya. -erangan ini sering terjadi pada malam hari dan sembuh dalam
semalam. Pemeriksaan diantara serangan hanya memperlihatkan penyempitan sudut
kamera anterior. *ji provokatif kamar gelap dapat membantu mengidentifikasi pasien
penyempitan sudut mana yang beresiko mengalami sudut tertutup. Pada kasus yang
lanjut, akan terdapat sinekia anterior perifer bebercak dan peningkatan tekanan
intraokular kronik.
c! Glaukoma -udut 6ertutup Kronik
Pada glaukoma ini iris berangsur4angsur menutupi jalan keluar humor akueus tanpa
gejala yang nyata. 6'? akan meningkat bila terjadi gangguan jumlah cairan mata.
Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan 6'?, sudut kamera anterior yang sempit
disertai sinekia anterior dengan tingkatan yang bervariasi, serta kelainan diskus
optikus dan lapangan pandang.
/. Peme(i's&&n pen*n0&n!
4 'luminasi oblik dari >?/
>?/ diiluminasi dengan sinar dari lampu tangensial menuju bidang iris. Pada
mata dengan kedalaman >?/ yang normal, iris tampak seragam saat
diiluminasi. Pada mata dengan >?/ yang dangkal dan sudut yang tertutup baik
sebagian ataupun seluruhnya, iris menonjol ke anterior dan tidak seragam saat
diiluminasi.
14
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
15/37
Gambar $.2 Pemeriksaan Kedalaman >?/
4 -lit 0amp
Kedalaman sentral dan perifer dari >?/ harus dievaluasi dengan ketebalan dari
kornea. >?/ yang memiliki kedalam kurang dari kali ketebalan kornea pada
bagian sentral disertai kedalam bagian perifer kurang dari ketebalan kornea
memberikan kesan sudut yang sempit. Gonioskopi penting dilakukan untuk
evaluasi selanjutnya. *ntuk evaluasi kedalaman dari >?/ dengan pemeriksaan
slit lamp biomiocroscop, pengaturan cahaya yang sempit dipilih. >ahaya harus
mengenai mata pada sudut penglihatan yang sempit dari garis cahaya pemeriksa.
/lat untuk imaging dari segmen anterior telah tersedia (7isante ?>6, Heiss!
menyediakan gambaran tomografi dari >?/ dan ukurannya.
15
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
16/37
Gambar $.@ Fvaluasi Kedalaman >?/ dengan -lit 0amp
4 Gonioskopi
-udut dari >?/ dievaluasi dengan gonioskop yang diletakkan secra
langsung pada kornea. Gonioskopi dapat membedakan beberapa kondisi5
-udut terbuka 5 glaukoma sudut terbuka
-udut tertutup 5 glaukoma sufut tertutup
/kses sudut menyempit 5 konfigurasi dengan risiko glaukoma akut sudut
tertutup
-udut teroklusi 5 glaukoma sekunder sudut tertutup, sebagai contoh
disebabkan neovaskularisasi pada rubeosis iridis.
-udut terbuka tetapi disertai deposit sel inflamasi, eritrosit atau pigmen
pada jalinan trabekular 5 glaukoma sekunder sudut terbuka
Gonioskopi merupakan pemeriksaan pilihan untuk mengidentifikasi bentuk
respektif dari glaukoma.
16
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
17/37
Gambar $.&% Gonioskopi
4 Pengukuran 6ekanan 'ntraokular
Palpasi Perbandingan palpasi dari kedua bola mata merupakan
pemeriksaan awal yang dapat mendeteksi peningkatan tekanan
intraokular. :ika pemeriksa dapat memasukkan bola mata dimana pada
saat palpasi berfluktuasi, tekanan kurang dari $% mmg. 1ola mata yang
tidak berpegas tetapi keras seperti batu merupakan tanda tekanannya
sekitar #%42% mmg (glaukoma akut sudut tertutup!.
Gambar $. Pengukuran 6ekanan 'ntraokular dengan Palpasi
17
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
18/37
6onometri -chiotC
Pemeriksaan ini mengukur derajat dari kornea yang dapat diindentasi
pada posisi pasien supine. -emakin rendah tekanan intraokular, semakin
dalam pin tonometri yang masuk dan semakin besar jarak dari jarum bergerak. 6onometri indentasi sering memberikan hasil yang tidak tepat.
-ebagai contohnya kekakuan dari sklera berkurang pada mata miop
dimana akan menyebabkan pin dari tonometer masuk lebih dalam. ?leh
karena itu tonometri indentasi telah digantikan oleh tonometri applanasi.
Gambar $.&& Pemeriksaan 6onometri -chiotC
6onometri /pplanasi
Betode ini merupakan metode yang paling sering dilakukan untuk
mengukur tekanan intraokular. Pemeriksaan ini memungkinkan pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan pada posisi pasien duduk
dalam beberapa detik (metode Goldmann;s!. /tau posisi supine ( metode
"raeger;s!. 6onometer dengan ujung yang datar memiliki diameter .%#
mm untuk applanasi pada kornea diatas area yang sesuai (2,3 mm! .
Betode ini dapat mengeliminasi kekakuan dari sklera yang merupakan
sumber dari kesalahan .
18
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
19/37
Gambar $.&$ Pemeriksaan 6onometri /pplanasi Goldmann
6onometri pneumatik non kontak
6onometer elektronik menembakkan udara ms secara langsung ke
kornea. 6onometer merekam defleksi dari kornea dan mengkalkulasi
tekanan intraokular.
Keuntungan 5 tidak memerlukan penggunaan anestesi topikal,
pengukuran tanpa kontak mengurangi risiko infeksi (dapat dilakukan
pengukuran pada keadaan konjungtivitis!.
Kerugian 5 kalibrasi sulit, pengukuran yang tepat hanya dapat dilakukandiantara tekanan yang rendah dan sedang, tidak bisa digunakan bila
terdapat skar pada kornea, pemeriksaan tidak nyaman untuk pasien,
aliran udara besar, peralatan lebih mahal dibandingkan tonometer
applanasi.
Kurva Pengukaran tekanan $+ jam
Pengukuran dilakukan untuk menganalisis fluktuasi dari tekanan
sepanjang $+ jam pada pasien dengan suspek glaukoma. Pengukuransingle dapat tidak representativ. anya kurva $+ jam yang menyediakan
19
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
20/37
informasi yang tepat mengenai tingkat tekanan. 6ekanan intaokular
berfluktuasi pada gambaran ritmis. /nga tertinggi seringnya timbul pada
malam hari atau awal pagi hari. Pada pasien normal, fluktuasi dari
tekanan intraokular jarang melebihi +4# mmg. 6ekanan diukur pada
pukul %#.%% pagi hari dan pukul %#.%% sore hari, %.%% malam hari dan
tengah malam. Kurva tekanan $+ jam dari pasien rawat jalan tanpa
pengukuran waktu malam hari dan awal pagi hari hasilnya kurang
tepat.
Gambar $.& Kurva 6ekanan $+ :am
Tonometric self-examination
Perkembangan terbaru memungkinkan pasien untuk mengukur tekanan
intraokular sendiri di rumah dimana serupa dengan pengukuran gula
darah dan tekanan darah sendiri. 6onometer pasien memungkinkan untuk
memperoleh kurva tekanan $+ jam dari beberapa kali pemeriksaan pada
kondisi yang normal setiap hari. 6onometr pasien dapat diresepkan untuk
pasien yang sesuai (seperti pasien dengan meningkatnya risiko glaukoma
akut!. 1agaimanapun juga pengggunaan alat memerlukan kemampuan
khusus. Pasien dengan gangguan pada pemakaian tetes mata merupakan
petimbangan yang tepat untuk tidak mencoba menggunakan tonometer
pasien. Pasien muda dan memiliki motivasi yang baik merupakan
kandidat yang baik untuk tonometric self-examination.
20
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
21/37
Gambar $.&+ Tonometer self-examination
Partner Tonometry
6onometer portable peneumatic non contact telah tersedia dan sesuai
untuk tonometri di rumah. al yang perlu dilakukan adalah
menyejajarkan tonometer dengan partner dan pengukurannya sendiri
tidak tergantung pada pemeriksa. asilnya dapat dipercaya. Kekurangan
dari alat ini alah harganya yang mahal.
Gambar $.&3 Partner Tonometry
?ftalmoskop
"iskus optikus memiliki indentasi yang disebut optic cup. Pada keadaan
peningkatan tekanan intraokular yang persisten, optic cup menjadi
membesar dan dapat dievaluasi dengan oftalmoskop. Pemeriksaan
stereoskopik dari diskus optikus melalui slit lamp biomicroscope dicoba
dengan lensa kontak memberikan gambaran dimensi. ?ptic cup dapat
diperiksa stereoskop dengan pupil yang dilatasi. Iervus opticus
memurapakan Jglaucoma memory. Fvaluasi struktur ini akan
21
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
22/37
memberikan informasi pada pemeriksa keruasakan akibat glaukoma
terjadi dan berapa jauh kerusakan tersebut.
?ptic cup normal, anatomi normal dapat berbeda jauh. ?ptic cup besar
yang normal selalu bulat dan elongasi vertikal dari optic cup didapatkan
pada mata dengan glaukoma.
Pengukuran diskus optikus, area diskus optikus, opticus cup dan
pinggiran neuroretinal (jaringan vital diskus optikus! dapat diukur
dengan planimetri pada gambaran $ dimensi dari nervus opticus.
Gambar $. "iskus ?ptikus Iormal
Perubahan glaukomatosa pada nervus opticus, glaukoma menimbulkan
perubahan tipikal pada bentuk dari opticus cup. Kerusakan progresiv dari
serabut saraf, jaringan fibrosa dan vaskular, serta jaringan glial akan
diobservasi. /trofi jaringan ini akan menyebabkan peningkatan pada
ukuran dari optic cup dan wrna diskus optikus menjadi pucat. Perubahan
progresiv dari diskus optikus pada glaukoma berhubungan dekat dengan
peningkatan defek dari lapang pandang.
Gambar $. &2 0esi Glaukomatosa pada Iervus ?pticus
22
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
23/37
6es 0apang Pandang
"eteksi glaukoma sedini mungkin memerlukan dokumentasi gangguan
lapang pandang pada stadium sedini mungkin. -eperti telah diketahui
bahwa gangguan lapang pandang pada glaukoma bermanifestasi padaawalnya di daerah lapang pandang superior paracental nasal atau
jarangnya pada lapang pandang inferior, dimana skotoma relatif nantinya
akan berkembang menjadi skotoma absolut. Gangguan lapangan
pandang akibat glaukoma terutama mengenai %L lapang pandang bagian
tengah. Kelainan pandang pada glaucoma yaitu terjadinya pelebaran
blind spot dan perubahan scotoma menjadi byerrum, kemudian jadi
arcuata dan berakhir dengan pembentukan ring, serta terdapatnya seidel
sign
Computerized static perimetry (pengukuran sensitivitas untuk
membedakan cahaya!pemeriksaan utama dibandingkan metode kinetik
dalam mendeteksi gangguan lapang pandang stadium awal.
Gambar $. &@ 6es 0apang Pandang
4 6es provokasi, dilakukan pada keadaan yang meragukan.
6es yang dilakukan 5 tes kamar gelap, tes midriasis, tes membaca, tes
bersujud (prone test!. *ntuk glaucoma sudut tertutup, yang umum
dilakukan adalah tes kamar gelap (karena pupil akan midriasis dan pada
sudut bilik mata yang sempit, ini akan menyebabkan tertutupnya sudut
23
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
24/37
bilik mata!. >aranya adalah ukur 6'? awal, kemudian pasien masuk
kamar gelap selama #%4% menit. *kur segera 6'? nya. Kenaikan M@
mmg, tes provokasi (N!
. Pen!o+&n
Prinsip dari pengobatan glaukoma yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus
dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan intra
okuler.
Gambar $.& Pilihan 6erapi Bedikamentosa untuk Glaukoma
S*p(esi pem+en#*'&n *mo( &'*e*s
Penghambat adrenergik beta adalah obat yang sekarang paling luas digunakan untuk
terapi glaukoma. ?bat4obat ini dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain.
6imolol maleat %,$3) dan %,3), betaksolol %,$3) dan %,3), levobunolol %,$3) dan %,3)
dan metipranolol %,) merupakan preparat4preparat yang sekarang tersedia. Kontraindikasi
utama pemakaian obt4obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas menahun4terutama asma4
dan defek hantaran jantung. *ntuk betaksolol, selektivitas relatif reseptor O&4dan afinitas
keseluruhan terhadap semua reseptor O yang rendah4menurunkan walaupun tidak
menghilangkan risiko efek samping sistemik ini. "epresi, kacau pikir dan rasa lelah dapat
timbul pada pemakaian obat penghambat beta topikal.
24
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
25/37
Apraklonidin adalah suatu agonis adrenergik $ baru yang menurunkan pembentukan
humor akueus tanpa efek pada aliran keluar. Epinefrin dan dipivefrin memiliki efek pada
pembentukan humor akueus.
nhibitor karbonat anhidrase sistemik4asetaColamid adalah yang paling banyak
digunakan, tetapi terdapat alternatif yaitu diklorfenamid dan metaColamid4 digunakan untuk
glaukoma kronik apabila terapi topikal tidak memberi hasil memuaskan dan pada glaukoma
akut dimana tekanan intraokular yang sangat tinggi perlu segera dikontrol. ?bat4obat ini
mampu menekan pembentukan humor akueus sebesar +%4#%). /setaColamid dapat diberikan
per oral dalam dosis &$34$3% mg sampai tiga kali sehari atau sebagai "iamoA -e
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
26/37
bentuk aktifnya. Fpinefrin dan dipivefrin jangan digunakan untuk mata dengan sudut kamera
anterior sempit.
Pen*(*n&n -o*me 'o(p*s -i#(e*m
?bat4obat hiperosmotik menyebabkan darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik
keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum. -elain itu, terjadi penurunan
produksi humor akueus. Penurunan volume korpus vitreum bermanfaat dalam pengobatan
glaukoma sudut tetutup akut dan glaukoma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa
kristalina ke depan (disebabkan oleh perubahan volume korpus vitreum atau koroid! dan
menyebabkan penutupan sudut (glaukoma sudut tertutup sekunder!.
"liserin #gliserol$ oral, & m0kg berat dalam larutan 3%) dingin dicampur sari lemon
adalah obat yang paling sering digunakan, tetapi pemakaian pada penderita diabetes harus
berhati4hati. Pilihan lain adalah isosorbin oral dan urea atau manitol intravena.
Mio#i', mid(ii' d&n si'ope!i' Kontriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup akut
primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. "ilatasi pupil penting dalam pengobatan
penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior.
/pabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa ke anterior, siklopegik
(siklopentolat dan atropine! dapat digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga
mengencangkan apparatus Conularis dalam usaha untuk menarik lensa ke belakang.
Terapi bedah dan laser
I(ide'#omi d&n i(ido#omi pe(ife(
-umbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara
kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara keduanya menghilang. al ini
dapat dicapai dengan laser neodinium5Y/G atau argon (iridotomi perifer! atau dengan
tindakan iridektomi perifer. Qalaupun lebih mudah, terapi laser memerlukan kornea yang
relatif jernih dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular yang cukup besar,
terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat sinekia luas. 'ridotomi perifer secara bedahmungkin menghasilkan keberhasilan jangka panjang yang lebih baik, tetapi juga berpotensi
menimbulkan kesulitan intraoperasi dan pascaoperasi. 'ridotomi laser Y/G adalah terapi
pencegahan yang digunakan pada sudut sempit sebelum terjadi serangan penutupan sudut.
T(&+e'*op&s#i &se(
Penggunaan laser (biasanya argon! untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu
goniolensa ke jaringan trabekular dapat mempermudah aliran ke luar humor akueus karena
efek luka bakar tersebut pada jaringan trabekular dan kanalis -chlemm serta terjadinya
proses4proses selular yang meningkatkan fungsi jaringan trabekular. 6eknik ini dapat
26
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
27/37
diterapkan untuk berbagai macam bentuk glaukoma sudut terbuka dan hasilnya bervariasi
tergantung pada penyebab yang mendasari. Penurunan tekanan biasanya memungkinkan
pengurangan terapi medis dan penundaan tindakan bedah glaukoma. Pengobatan dapat
diulang. Penelitian4penelitian terakhir memperlihatkan peran trabekuloplasti laser untuk
terapi awal glaukoma sudut terbuka primer.
Gambar $.$% /rgon 0aser 6rabeculoplasty
Bed& d(&in&se !&*'om&
6indakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase normal,
sehingga terbentuk akses langsung humor akueus dari kamera anterior ke jaringan
subkonjungtiva atau orbita dapat dibuat dengan trabekulotomi atau insersi selang drainase.
6rabekulotomi telah menggantikan tindakan4tindakan drainase full-thickness (misalnya
sklerotomi bibir posterior, sklerostomi termal, trefin!. Penyulit utama trabekulotomi adalah
kegagalan bleb akibat fibrosis jaringan epikslera. al ini lebih mudah terjadi pada pasien
berusia muda, berkulit hitam dan pasien yang pernah menjalani bedah drainase glaukoma
atau tindakan bedah lain yang melibatkan jaringan episklera. 6erapi ajuvan dengan
antimetabolit misalnya fluorourasil dan mitomisin berguna untuk memperkecil risiko
kegagaln bleb.
Penanaman suatu selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi
humor akueus adalah tindakan alternatif untuk mata yahg tidak membaik dengan
trabekulektomi atau kecil kemungkinannya berespon terhadap trabekulektomi. Pasien dari
kelompok terakhir adalah mereka yang mengidap glaukoma sekunder, terutama glaukoma
neovaskular, glaukoma yang berkaitan dengan uveitis dan glaukoma setelah tindakan tandur
kornea.
27
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
28/37
-klerostomi laser holmium adalah tindakan baru yang menjanjikan sebagai alternatif
bagi trabekulektomi.
Goniotomi adalah suatu teknik yang bermanfaat mengobati glaukoma kongenital
primer yang tampaknya terjadi sumbatan drainase humor akueus di bagian dalam jalinan
trabekular.
Tind&'&n Si'odes#(*'#if
Kegagalan terapi medis dan bedah dapat menjadi alasan mempertimbangkan tindakan
destruksi korpous siliaris dengan laser atau bedah untuk mengontrol tekanan intraokular.
Krioterapi, diatermik, ultrasonografi frekuensi tinggi dan yang paling mutakhir terapi laser
neodinium5Y/G termalmode, dapat diaplikasikan ke permukaan mata tepat di sebelah
posterior limbus untuk menimbulkan kerusakan korpus siliaris di bawahnya. :uga sedang
diciptakan energi laser argon yang diberikan secara trasnpupilar dan transvitreal langsung ke
prosesus siliaris. -emua teknik siklodestruktif tersebut dapat menyebabkan ftisis dan harus
dicadangkan sebagai terapi untuk glaukoma yang sulit diatasi.
28
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
29/37
BAB III
GLAUKOMA AKUT
I. DE%INISI
Berupakan suatu episode akut dari meningkatnya tekanan intra okular yang terjadi
hingga beberapa kali dikarenakan adanya sumbatan pada pengaliran humor akueous secara
tiba4tiba. Produksi dari humor akueous dan tahanan dari trabekular sendiri normal.
II. Epidemioo!i
'nsidensi pada populasi berusia diatas #% tahun adalah & 5 &%%%. 'nsidensi pada wanita
tiga kali lipat dibandingkan pada pria. Eas eskimo lebih sering terkena penyakit ini
dibandingkan golongan ras yang lainnya, adapun juga penyakit ini jarang mengenai ras
negro.
III. E#ioo!i
-ecara anatomis, adanya predisposisi pada mata dengan >?/ yang dangkal, relatif
berpengaruh terhadap kesukaran aliran dari humor akueus melewati pupil. 1lokade pada
pupil meningkatkan tekanan pada >?P. 6ekanan ini menyenbabkan iris ke anterior ke arah
trabekular, menimbulkan blokade pada aliran humor akueous secara mendadak (sudut
tertutup!. -erangan glaukoma secara tipikal mengenai satu mata (unilateral! dikarenakan
pelebaran dari pupil baik dalam keadaan sekeliling yang gelap dan atau di bawah pengaruh
stress emosional. -ituasi yang tipikal yakni film misteri malam hari di televisi, penggunaan
obat4obatan midriatika, obat psikotropik sistemik juga dapat memicu serangan glaukoma.
I3. %&'#o( P(edisposisi
=aktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah 5
&. 1ulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop. Bakin berat
hipermetropnya makin dangkal bilik mata depannya.
$. 6umbuhnya lensa, menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih dangkal. Pada
umur $3 tahun, dalamnya bilik mata depan rata4rata ,# mm, sedangkan pada
umur 2% tahun ,&3 mm.
. Kornea yang kecil, dengan sendirinya bilik mata depannya dangkal.
+. 6ebalnya iris. Bakin tebal iris, makin dangkal bilik mata depan.
Pada sudut bilik mata yang sempit, letak lensa jadi lebih dekat ke iris, sehingga
aliran cairan bilik mata dari bilik mata belakang ke bilik mata depan tehambat,
inilah yang disebut dengan hambatan pupil. al ini dapat menyebabkan
meningkatnya tekanan di dalam bilik mata belakang dan medorong iris ke depan.
29
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
30/37
Pada sudut bilik mata depan yang memang sudah sempit, adanya dorongan ini
menyebabkan iris menutupi jaringan trabekula, sehingga cairan bilik mata tidak
dapat atau sukar untuk keluar dan terjadilah glaukoma sudut tertutup.
3. Pofisioo!iPada glaukoma sudut tertutup, jalinan trabekular normal, sedangkan tekanan
intraokuler meningkat karena obstruksi mekanik akibat penyempitan sudut bilik mata,
sehingga outflow humor akuos terhambat saat menjangkau jalinan trabekular. Keadaan
seperti ini sering terjadi pada sudut bilik mata yang sempit (kadang4kadang disebut dengan
Jdangerous angle!.
Penting untuk diketahui, jika sudut bilik mata tidak sempit atau sudut terbuka luas,
perifer iris tidak kontak dengan perifer kornea, sehingga sudut bilik mata depan tidak tertutup
dan glaukoma sudut tertutup tidak akan terjadi. 'ni merupakan perbedaan dasar antara
glaukoma sudut terbuka dengan glaukoma sudut tertutup.
Ketika dislokasi lensa sebagai penyebab tertutupnya sudut bilik mata maka keadaan
ini dikenal dengan glaukoma sudut tertutup sekunder . :ika glaukoma sudut tertutup tidak
diketahui penyebabnya, kondisi ini dikenal dengan glaukoma sudut tertutup primer.
/pabila sudut bilik mata depan tertutup secara cepat dan berat, ini dikenal dengan
glaukoma akut yang disertai dengan banyak gejala dan tanda. /pabila penutupan sudut bilik
mata depan tidak sempurna dan kadang4kadang saja terjadi, ini dikenal dengan glaukoma
sudut tertutup intermitten atau glaukoma sudut tertutup kronik , dan disertai dengan sedikit
gejala. /pabila glaukoma sudut tertutup intermitten yang tidak mempunyai gejala, ini dikenal
dengan glaukoma sudut tertutup kreeping .
-atu hal penting untuk diketahui bahwa tidak semua sudut bilik mata sempit akan
berkembang menjadi glaukoma akut, dapat terjadi hanya sebagian kecil saja, terutama pada
mata yang pupilnya berdilatasi sedang (,% 4 +,3mm! yang dapat memungkinkan terjadinya
blok pupil sehingga dapat berlanjut menjadi sudut tertutup.
/kibat terjadinya blok pupil, maka tekanan intraocular lebih tinggi di bilik mata
belakang daripada bilik mata depan. :ika blok pupil semakin berat tekanan intraokuler di bilik
mata belakang semakin bertambah, sehingga konveksivitas iris semakin bertambah juga, ini
dikenal dg iris bombe, yang membuat perifer iris kontak dengan jalinan trabekuler, dan
menyebabkan sudut bilik mata depan tertutup. :ika tekanan intraokuler meningkat secara
drastic akibat sudut tertutup komplit maka akan terjadi glaukoma akut.
Bekanisme lain yang dapat menyebabkan glaukoma akut adalah5 plateau iris dan
letak lensa lebih ke anterior . Pada keadaan seperti ini juga sering terjadi blok pupil.
3I. Ge0&&
30
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
31/37
Gejala Pada onset yang akut didapatkan adanya nyeri yang hebat. Peningkatan
tekanan intra okular berpengaruh terhadap saraf korneal (I. ?pthalmicus atau cabang
pertama dari I.trigeminus! untuk menyebabkan timbulnya nyeri yang tumpul. "imana nyeri
ini dapat menjalar ke pelipis, kepala bagian belakang, dan rahang melalui tiga cabang dari
I.trigeminus dimana dapat menutupi asalnya yakni dari okular.
Bual dan muntah. 6erjadi dikarenakan iritasi pada I.vagus dan dapat menstimulasi
gangguan pada abdomen. Gejala umum seperti nyeri kepala, mual dan muntah dapat
mendominasi dimana nantinya pasien tidak dapat menyadari adanya gejala lokal.
Ketajaman penglihatan berkurang. Pasien menyadari adanya pandangan gelap dan
adanya halo di sekeliling cahaya pada mata yang terkena. Gejala4gejala ini disebabkan karena
edem dari epitel kornea akibat dari peningkatan tekanan.
Gejala prodromal Pasien mengatakan adanya episode transien dari pandangan yang
kabur atau adanya halo yang berwarna disekeliling cahaya sebelum timbulnya serangan.
Gejala prodromal ini dapat tidak disadari atau dinaggap tidak penting oleh pasien pada
episode yang ringan dimana mata akan kembali normal. 'dentifikasi awal dari pasien risiko
tinggi dengan >?/ yang dangkal dan penemuan pada gonioskopi merupakan hal yang
penting karena kerusakan pada struktur dari sudut dapat terjadi lebih lanjut sebelum
timbulnya gejala klinis.
-indrom menyeluruh dari glaukoma akut tidak selalu timbul. Penurunan dari visus
dapat tidak disadari jika mata lainnya memiliki visis yang normal. Persepsi subjektif dari
pasien terhadap nyeri sangatlah bervariasi.
3II. D&s&( Di&!nosis
"iagnosis ditegakan atas dasar tiga gejala dasar yakni 5
Bata merah unilateral dengan injeksi konjungtiva atau silier
Pupil yang dilatasi
1ola mata keras pada palpasi
Penemuan lainnya 5
Kornea pudar dan berkabut dengan edem epitel
>?/ dangkal atau kolaps secara komplit. al ini jelas terlihat saat mata diiluminasi
dengan sumber cahaya yang difokuskan pada sisi lateral dan pada pemeriksaan slit
lamp. 'nspeksi dari >?/ yang dangkal akan sulit. Permukaan dari iris secara detail
akan terlihat dan iris akan tampak pudar.
=undus akan digelapkan oleh karena opasifikasi dari epitel kornea. -aat fundus dapat
divisualisasi karena gejala telah mereda dan kornea jernih, perubahan pada diskus
31
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
32/37
optikus akan bervariasi dari diskus optikus yang normal hingga nervus optikus yang
hiperemia. Pada kasus lebih lanjut, kongesti vena akan timbul. /rteri sentralis dari
retina akan tetlihat berdenyut pada diskus optikus sehingga darah hanya dapat masuk
ke mata selama fase sistolik dikarenakan tekanan intraokular yang tinggi.
7isus akan menurun hingga persepsi dari pergerakan tangan.
Gambar .& Gambaran -erangan /kut Glaukoma
3III. Di&!nosis B&ndin!
Bisdiagnosis dapat terjadi karena banyaknya variasi dari gejala yang dapat
menstimulasi penyakit lainnya.
Gejala umum seperti nyeri kepala, muntah dan mual sering mendominasi dan dapat
dengan mudah terdiagnosis sebagai appendicitis atau tumor otak
Pada iritis dan iridisiklitis, mata juga merah dan iris tampak pudar. -elain itu tekanan
intraokular memiliki tendensi untuk menurun dibandingkan meningkat
I4. Pen!o+&n
-erangan akut glaukoma merupakan suatu kegawat daruratan dan pasien memerlukan
tindakan segera dari dokter spesialis mata. Penyebab dasar dari gangguan ini memerlukan
prosedur pembedahan, meskipun terapi inisial berupa konservatif.
32
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
33/37
Te(&pi Medi'&
6ujuan dari therapi konservatif adalah 5
Benurunkan tekanan intraokular
Bembuat kornea menjadi jernih (penting untuk pembedahan selamjutnya!
Beredakan nyeri
1agan .& Penurunan 6ekanan 'ntraokular
Prinsip 6herapi Bedikal pada Glaukoma primer sudut tertutup
Penurunan osmotik pada volume dari vitreous dilakukan melalui larutan hiperosmotik
sistemik (gliserin oral &4&,3 gramkg11 atau mannitol intravena &4$ gramkg11!
Penurunan produksi humor akueus dengan carbonic anhidrase inhibitor (acetaColamide '7
$3%43%% gramkg11!. Kedua langkah dilakukan pada therapi inisial untuk mengurangi
tekanan intraokular hingga dibawah 3%4#% mmg
'ris ditarik dari sudut >?/ dengan pemberian obat miotika topikal. 6etes mata Pilocarpine
&) diberikan setiap &3 menit dan konsentrasi ditingkatkan hingga +). ?bat miotika
bukan pilihan utama dikarenakan otot sphincter pupillae iskemik pada tekanan +%43%
mmdan tidak akan berespon terhadap obat miotika. Biotika juga membuat serat Conula
menjadi rileA, dimana menyebabkan lensa berpindah ke anterior, selanjutnya akan
mengkompresi >?/. al ini membuat therapi inisial dengan obat hiperosmotik menjadi
penting untuk mengurangi volume dari vitreous.
6herapi simptomatik dengan analgesik, antiemetik, dan sedatif dapat diberikan jika
diperlukan
Inden#&si Me'&ni' d&(i Ko(ne&
'ndentasi yang simpel dan berulang dari sentral kornea dengan pengait otot atau batang kaca
sekitar &34% detik menekan humor akueus ke perifer dari sudut >?/, dimana membuka
sudut. :ika manipulasi ini berhasil untuk membuat trabekular tetap terbuka dalam beberapa
menit, hal ini memungkinkan humor akueus untuk mengalir dan mengurangi tekanan
intraokular. al ini meningkatkan respon terhadap pilocarpine dan membantu kornea menjadi
jernih.
33
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
34/37
Tind&'&n Pem+ed&&n 5s*n# &n#&(& 6OA d&n 6OP7
-aat kornea jernih, penyebab dasar dari gangguan diobati dengan pembedahan yakni melalui
pembuatan shunt antara >?/ dan >?P .
%eodymium&yttrium'aluminum'garnet laser iridotomy #nonincisional procedure$
Id5Y/G laser dapat digunakan untuk menciptakan lubang pada perifer iris (iridotomy!
dengan lisis jaringan tanpa harus membuka bola mata. ?perasi dapat dilakukan dengan
topikal anestesi.
Gambar .$ Ftiologi dan 6herapi Glaukoma /kut -udut 6ertutup
34
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
35/37
Gambar . Id5Y/G laser 'ridotomy
Peripheral iridectomy #incisional procedure$ "imana kornea masih bengkak dengan edem
pada iris dan iris sangat tebal, prosefur terbuka dilakukan untuk membuat suatu shunt. 'ncisi
limbal dilakukan pada posisi arah jam &$ dan pasien diberikan anestesi topikal atau general .
'ridektomi perifer sekarang ini jarang dilakukan.
4. P(ofi&'sis
-aat pasien mengeluhkan gejala prodromal yang jelas dan sudut dati >?/ tampak
konstriksi, profilaksis yang paling aman adalah dengan melakukan Id5Y/G laser iridotomy
atau peripheral iridectomy. :ika satu mata telah mengalami serangan akut, mata lainnya harus
di lakukan tindakan inisial dengan pilocarpine &) tiap +4# jam untuk meminimalisir risiko
serangan glaukoma. Bata kedua nantinya dilakukan Id5Y/G laser untuk mencegah
glaukoma setelah tindakan pembedahan pada mata pertama stabil.
4I. P(o!nosis
-eseorang dapat menghilangakn adanya blokade pada pupil dan tekanan intaokular
yang menurun pada serangan inisial dengan obat4obatan dan pencegahan pertmanen dengan pembedahan. Glaukoma akut sudut tertutup yang rekuren atau glaukoma sudut tertutup yang
berlangsung lebih dari +@ jam dapat menimbulkan sinekhia perifer antara iris dan trabekula.
Kasus ini tidak dapat dilakukan Id5Y/G laser iridotomy atau iridectomy dan sudut tertutup
dapat terus berlangsung meskipun dilakukan pembedahan. ?perasi filtrasi diindikasikan pada
kasus ini. -aat tekanan intaokular terkontrol dan kornea jernih, gonioskopi diindikasikan
untuk melihat bahwa sudut terbuka kembali dan untuk menyingkirkan sudut tertutup yang
persisten.
35
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
36/37
BAB I3
KESIMPULAN
Glaukoma mencangkup beberapa penyakit dengan etiologi yang berbeda dengan
tanda umum adanya neuropathy optik yang memiliki karakteristik adanya kelainan pada
nervus optikus dan gambaran gangguan lapang pandang yang spesifik. Penyakit ini sering
tapi tidak selalu berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular. -tadium akhir dari
glaukoma adalah kebutaan.
Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis!,
glaukoma primer sudut tertutup (sempit akut!, glaukoma sekunder, dan glaukoma
kongenital (glaukoma pada bayi!.
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi apabila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat aliran
humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyeri
hebat, kemerahan dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup primer dapat dibagi
menjadi akut, subakut, kronik, dan iris plateau.
Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditangani
dalam $+ 9 +@ jam. :ika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukoma
sudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif. 6etapi
bila terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta permanen
Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi humor
akueus dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan
intra okuler sesegera mungkin
DA%TAR PUSTAKA
36
8/17/2019 Glaukoma Rizki Mayboc
37/37
&. /merican /cademy of ?phtalmology5 $%%34$%%#. /cute Primary /ngle >losure
Glaucoma in 1asic and >linical -cience >ourse, section &%, , page &$$4&$#
$. =riedmand I:, Kaiser PK, 6rattler Q1. $%%$. ?phtalmology. Philadelphia 5Flsevier
-aunders.
. Gerhard K0, ?scar, Gabriele, "oris, Peter. $%%2. ?phtalmology a short teAtbook.
-econd edition. Iew York5 6hieme -tuttgart..
+. 'lyas, -idartha, dkk. , $%%$. Glaukoma. dalam5 'lmu Penyakit Bata, edisi , :akarta5
1alai Penerbit =K*', hal $&$4$&2
3. 0ang, GK. $%%#. Glaucoma 'n ?phthalmology / Pocket 6eAtbook /tlas $nd edition .
Germany. $4$22
#. Khaw P6, Flkington /E. $%%3. /> ?f Fyes. Fdisi ke4+. 0ondon5 1B: 1ook
2. :ames 1, >hew >, 1ron /. $%%3. 0ecture Iotes ?ftalmologi. Fd :akarta 5 FB-
@. 7aughan, ".G. /sbury, 6. Eiodan4Fva, P. $%%%. Glaukoma. dalam 5 ?ftalmologi
*mum, ed. -uyono :oko, edisi &+, :akarta, Qidya Bedika, , hal 5 $$%4$$
. Iational 'nstitute =or ealth and >are FAcellence (I'>F!. $%%. Glaucoma 5
diagnosis and management, Banchester, p 5 &2
&%. Burray. =, $%&%, ?ptometric >linical Practice Guideline >are ?f 6he Patient Qith
?pen /ngle Glaucoma, $%&&, >hicago, p 5 +3, /merican ?ptometric /ssociation
&&. -chwartC K R 1udenC ", $%%+, >urrent management of glaucoma, Biami, p5 +,
0ippincott Qilliams R Qilkins
&$. Glaucoma Eesearch =oundation, $%&3, *nderstanding and 0iving with Glaucoma,
-an =ransisco, p5 +@,