Upload
dangnguyet
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
GENEALOGI TERORISME DAN
IMPLIKASINYA BAGI STUDI ISLAM
DI INDONESIA
Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.
Guru Besar Bidang Ilmu Studi Islam
Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga
Dosen Prodi S3 PAI UMS
Muasal Teror
atas nama agama
Teror semacam inisudah ada padaabad pertama
masehi.
Kaum Zealot Yahudiyang dikenal
dengan sebutansicarii. Sicariiadalah namasebuah sekteYahudi yang
mematikan. Sekteini suka
memprovokasipemberontakan
terhadappendudukanRomawi yang
hasilnya berupakehancuran.
Kaum Assasin. Antara 1090-1272,
sekte Ismaili inimenjadi momok
karenapembunuhan
bermotif politikatas kaum
bangsawan Muslim dengan
menggunakanpedang sebagai ciri
mereka.
Pada abad 15, kaum Tabor dariBohemia, kaum
Anabaptis abad 16, dan anti-Semit
dalam perang Salibpertama pada
1095, merupakancontoh lain
penggunaan teroruntuk menimbulkan
akibat yang menakutkan.
Apa itu Terorisme?
Inti dari terorisme
adalah “meneror” --
suatu peran yang
secara historis
sering, meski tidak
harus selalu,
dilakukan oleh
“kekuatan
terorganisir”, apakah
oleh negara atau
tentara, atau
setidaknya ketika
negara atau tentara
telah menjadi regim
despotik.
Terorisme Modern Bermula dari Barat
Revolusi Prancis 1789
Revolusi Prancis 1789 telah meruntuhkan semuatatanan status quo, mulai dari sistem monarki mutlak, feodalisme, aristokrasi, dan tradisi gereja Katholik, danmenggantikannya dengan prinsip-prinsip liberte, egalite, fraternite.
Ketakutan akan dampak domino Revolusi Prancis segeramenyebar ke seluruh daratan Eropa, dan merekaberupaya untuk mengembalikan tradisi-tradisi sistemmonarki lama untuk mencegah pemberontakan rakyat. Ini melahirkan siklus teror, konflik dan balas dendamantara pendukung dan penentang revolusi selama duaabad berikutnya.
Government of Terror: Puncak teror terjadi selama masapemerintahan Maximilien Robespiere, Jacobin, danKomite Keamanan Publik (1793-1794). Selama periodeini pemerintahan teror telah menewaskan hingga 40.000 rakyat Prancis.
Revolusi Bolshevik
Rusia 1917
Revolusi Bolshevik Oktober 1917 merupakanrevolusi kaum proletariat yang dipimpin oleh Lenin dan Leon Trotsky. Revolusi ini berhasil mengakhirikekuasaan Tsar Nicholas II dan membunuhnyabeserta keluarganya.
Revolusi ini telah menjadi pintu masuk bagi revolusiproletariat dunia yang merupakan reaksi kelaspekerja internasional terhadap perang imperilis1914-1918.
Pemberontakan Oktober 1917 yang dipimpin partaiBolshevik ini melikuidasi negara borjuis danmemapankan kediktatoran proletariat. Pemerintahandiktator proletariat di bawah Lenin telahmelembagakan militerisasi pekerja, yang semakinmembuat pekerja dieksploitasi dan pengawasan yang sangat ketat dan keras. Disiplin kerja di pabrik-pabrikdiawasi oleh Tentara Merah, dan komite-komite pabrikdidikebiri dan diganti dengan manajemen satu orang.
Fakta menunjukkan bahwa negara proletariat ini telah membuatnegara berada di luar kendali para proletariat itu sendiri. kerjakeras dan upah rendah telah menciptakan teror bagi kaumproletariat – pekerja dan petani -- itu sendiri. KekuasaanPemerintahan Komunis Proletariat ini juga telah melahirkankonflik dan berbalas teror antara pendukung Tsar (Rusia Putih)dan pendukung komunisme (Rusia Merah).
Timothy McVeigh
• Keluarga broken home
• Pemuda teralienasi
• Dendam atas kecerobohan FBI pada peristiwa Waco 1993
Alfred P. Federal
Murragh Building,
Oklahoma
Profesor matematika
Harvard University
Kampanye bom untuk menentang teknologi modern dan pencemaran
lingkungan
18 tahun diburu FBI
Theodore Kaczynski: Pembunuh
Berantai Paling Misterius
Jaringan Al Qaida
Kekuatan Finansial
Terdidik bidang
ekonomi dan manajemen
Pemimpin dan ideologi berpengaruh
AshinWirathu
Kriminal dan dihukum 25 tahun karena ujaran
kebencian dan provokasi anti Muslim Rohingya
Mendapat grasi politik
Memimpin kembali kampanye anti Islam dan Muslim Rohingya
Terorisme di dunia modern-kontemporer memilikikekhasan antara lain: teror tidak bermotif
keagamaan. Dengan kata lain, dalam konteksterorisme, agama tidak menonjolkan dirinya berada di
balik teror hingga pertengahan kedua abad 20.
Terorisme baru ini sering dipraktikkan oleh kelompok-kelompok marjinal yang tidak selalu memiliki tujuan
politik yang benar-benar jelas, sekalipun merekaberhubungan dengan sejumlah kecenderungan yang
luas –anarkis, populis, marxis, fasis, rasis, danseterusnya.
Terorisme Kontemporer
Teroris Yahudi
TerorisZionis
Haganah
Irgun
(Revisionis)
LochmeiHerut Israel
(Gang Stern)
Mayoritas Yahudi Palestina:
kaum buruh; pertahanan
aktif; kerjasama terbatas
dgn Inggris
Teror atas Arab
Palestina dan menolak
kerjasama dgn Inggris
Teror langsung thd Arab
Palestina; kerjasama
terbatas dengan Inggris
Berkaitan dengan tema Islam dan terorisme, tema ini seringkali tidak bisa dilepaskan dari stereotipe dan bias yang sengaja dibangun oleh para akademisi dan pemimpin keagamaan Barat mengenai Islam atau Islamofobia.
• Paus Benedict
• Samuel Huntington: The Clash of Civilization
• Benjamin Barber: Jihad vs McWorld
• Bernard Lewis: incompatibility antara nilai Islam dan Barat
• Daniel Pipes
• Mereka telah melontarkan berbagai pandangan namun dengan tesis yang serupa dalam beberapa dekade terakhir, yaitu bahwa Islam itu lebih keras dan berbahaya daripada agama-agama lain
Mark B. Salter: Peradaban vs Barbarian
Zionis melakukan serangkaian serangan atas bis-bis Arab yang mengakibatkan 24 orang tewas dan melukai 25 lainnya;
S.S.Patria diledakkan oleh teroris Yahudi di pelabuhan Haifa dan berhasil menewaskan 268 imigran Yahudi illegal;
Teroris Zionis dari Gang Stern membunuh Residen Minister Inggris untuk Timur Tengah di Lord Moyne, Cairo;
Teror Zionis pra dan pasca 1945
Zionis meledakkan Hotel King David di Jerusalem, yang merupakan kantor pusat administrasi sipil pemerintahan Palestina, menewaskan dan melukai lebih dari 200 orang. Teroris Irgun secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut, bahkan bukti-bukti menyatakan bahwa kelompok Haganah dan Agen Yahudi terlibat;
Kedutaan Inggris di Roma rusak berat dibom oleh teroris Irgun;
surat-surat yang dikirimkan ke Kabinet Inggris ditemukan berisi bom;
Sebuah bom dikirimkan ke Kantor Perang Inggris dan meledak di ruangan sortir kantor pos di London dan menewaskan dua orang. Insiden ini dilakukan oleh Irgun dan Gang Stern;
Enam orang Arab terbunuh dan 30 luka ketika bom-bom meledak dilemparkan dari truk-truk Yahudi ke bis-bis Arab di Haifa . Six Arabs were killed and 30 wounded when bombs were thrown from Jewish trucks at Arab buses in Haifa;
Teroris Zionis yang dipercaya merupakan anggota Irgun membunuh 18 warga Arab dan melukai hampir 60 orang di wilayah Jerusalem, Jaffa dan Lydda. Di Jerusalem, bom-bom dilemparkan di pasar Arab dekat dengan Gerbang Damaskus; di Jaffa, bom-bom di lemparkan ke Café Arab; di Desa Arab Al-Abbasya, dekat Lydda, 12 warga Arab dibunuh dalam suatu serangan mortar dan senjata otomatis;
Teroris Haganah menyerang desa Arab dekat Safad, meledakkan dua rumah dan menewaskan 10 orang termasuk 5 anak; dll.
Pendudukan seluruhwilayah Palestina
termasuk Jerusalem padaperang 1967 dan
seterusnya hingga era Menachem Begin telah
memberikan gaung besarbagi kelompok Revisionisdan meneguhkan filosofi
radikal mereka.
Rabbi Meir Kahane secaraterbuka menyatakan
pentingnya menyingkirkanseluruh bangsa Palestinadari tanah Palestina. Di
bawah pengaruhretorikanya, ribuan Yahudi
Amerika orotodoksterdorong untuk migrasi
ke Israel untuk mendudukitanah-tanah Palestina,
dan meningkatkanradikalisasi dalam politik
Israel.
Setelah pembunuhanKahane oleh orang Arab di
New York pada 1990, koresponden New York
Times John Kifnermelaporkan bahwa
Kahane telah berhasildalam arti banyakgagasannya telah
berkembang menjadi arusutama di Israel.
Pasca Perang 1967
Dekade 1990an
Revisionis selalu memilikiunsur mesianistik
religius
Kebanyakan kaumradikal penerusnya
berasal dari Yahudi Ultra Ortodoks yang lebihdidorong oleh motif
keagamaan daripadapolitik. Mereka percayabahwa mereka adalah
utusan Tuhan. PembunuhYitzhak Rabin, Yigal Amir,
menyatakan bahwa iamembunuh karena
memperoleh otoritas dariTuhan.
Generasi baru Revisionisini kini merasa memilikihak untuk membunuhatas nama agama dan
nasionalisme. Akhirnya, mereka kurang berminatpada masalah luar negeridan dalam negeri. Minatmereka lebih dijustifikasi
oleh tindakan manusiauntuk persembahan
Tuhan.
Profiling berbasis ras, agama dan
etnisitas sangat tendensius dan
berbahaya
Aktor non-negara selalu
menjadi “kambing hitam”
Kekurangan data primer mengenai
proses radikalisasi
Berasal dari sumber
sekunder, seperti
informasi dari surat kabar dan sumber terbuka
lainnya.
Peristiwa-peristiwa pasca terorisme tidak
akurat mengungkapkan
motivator-motivator
Celah dan Peluang Kajian Terorisme:
Studi Islam Inter-Transdisipliner
Studi Terorisme: Inter-Transdisipliner
Basis
Pendekatan
Disiplin Trayektori
Faktor
Prakondisi Framing Teori
Level
makro
Ilmu politik
Top-down Global Motivasional Toeri Globalisasi,
diasporaSosiologi-
ekonomi
Level
messo
Psikologi sosial
Blended:
top down -
bottom up
State Aktor
Motivasional
dan rasional
Toeri Silber & Bhatt,
Musa & Bendet,
Gartenstein-Ross &
Grossman
Religius
Level
mikro
Psikologis
Bottom up Sosio-kultural Aktor rasional Teori Identitas Sosial,
Toeri Pilihan Rasional,
Tangga metafora
terorisme
Behavioral