Gaya Bahasa Perulangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.

Citation preview

GAYA BAHASA PERULANGAN

GAYA BAHASA PERULANGANANINDYA F. U. (05)Majas penegasan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kata kiasa untuk menegaskan sesuatu .Macam macam majas perulangan1. Pleonasme Majas yang menggunakan kata kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata.Contoh: jangan naik ke atas! disana ada hujan badai. Klimaksmajas yang menyatakan beberapa hal secara berurutan yang makin lama makin kompleks.contoh : Pak RT, pak RW, hingga pak lurah menghadiri acara tersebut.

3. AntiklimaksMajas yang menyatakan hal secara berurutan yang makin lama makin sederhana.contoh : persiapan pemilihan umum telah dilaksanakan secara serentak di ibu kota negara, ibu kota provinsi, kabupaten, kecamatan, dan semua desa di seluruh Indonesi, hingga tingkat RW maupun RT.

4. Restoris Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui penanya.contoh : siapa yang tidak ingin hidup bahagia?

5. AntanaklasisMajas yang mengandung ulangan kata yang sama, dengan makna yang berbeda.contoh : Ada dua buah rumah kaca di halaman rumah Pak Saiman.

7. Repetisi Majas perulangan kata kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.contoh : Bukan uang, bukan mobil, bukan rumah mewah yang aku harapkan dari ayah dan ibu. Aku hanya ingin perhatian.

8. Tautologi Majas perulangan kata kata sebagai penegasan dalam sebuah kalimat.contoh : Ia jadi marah dan murka kepada orang yang menyerempet motor kesayangannya.

Apofasis atau preterisioMajas untuk menegaskan sesuatu dengan cara seolah olah menyangkal hal yang ditegaskan.Contoh : Rasanya berat bibir ini mengatakan bahwa kucing kesayangannya telah mati tertabrak mobil.10. Paralelisme Majas yang memakai kata, frase, atau klausa yang kedudukannya sama atau sejajar.contoh : Segala kupinta tiada kuberi. Segala tanya tiada kau sahuti. 11. ElipsisMajas yang menghilangkan beberapa unsur kalimat dan unsur unsur yang hilang itu mudah ditafsirkan oleh pembaca.

contoh : Aku sudah memberimu modal uang, barang, bahkan waktuku bersama keluarga, tetapi hasilnya12. KoreksioMajas yang pada mulanya menegaskan sesuatu yang dianggap kurang tepat kemudian diperbaiki. Contoh : Kalau tidak salah, saya pernah menyampaikan hal ini dua hari yang lalu. Ah bukan, kemarin.13. Syndeton Majas untuk mengungkapkan kalimat atau wacana yang setiap bagiannya menggunakan kata hubung.a. Polisyndeton Kata hubungnya lebih dari satu.Contoh : Sasa percaya ibu tidak berbohong. Sebab dia buta, dia tidak bisa menangis. Sebab dia buta, dia tidak bisa merasakan kesedihan yang sedang dirasakan ibunya. b. AsyndetonKata hubungnya tidak dinyatakan secara langsung.Contoh : Angin bertiup kencang menebarkan hawa dingin yang cukup menggerogoti tulang sumsumnya. Ia menekuk lutut, (lalu) menautkan pada perut seraya terus duduk meringkuk di dalam becaknya, (dan) mencoba menciptakan kehangatan di tengah badai badi yang semakin menderas.14. Majas pararimabentuk pengulangan nkonsonan awal dan akhir dalam kata.

Contoh : bolak balik, kocar kacir, lika liku.SELESAIIa tenang anak anaknya tak bisa sekolah. Buat apa mereka sekolah? Entar malah jadi kaya, katanya. Kalau mereka tetap miskin, malah banyak gunanya, kan? Biar ada yang terus desak desakan dan saling injak setiap kali ada pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus bisa ditipu setiap menjelang pemilu. Kau tau, itulah sebabnya, kenapa di negeri ini orang miskin terus dikembangbiakan dan dibudidayakan. Di muka rumah itu ia berhenti. Sejenak hatinya gundah. Pintunya tertutup. Mungkin tante sedang tidak di rumah. Ia banyak memiliki teman dan relasi. Biarlah kutunggu, sedikit merepotkan tak apa apa toh ini sangat perlu! pikirnya. Lalu hati hati ia ketuk pintu.terimakasih