84
GAYA BAHASA KIASAN DALAM WACANA “OLE INTERNASIONAL” DI TABLOID BOLA TANGGAL 3 MARET 2006 SAMPAI DENGAN 22 SEPTEMBER 2006 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Disusun oleh : Setiawan Werokila NIM : 014114003 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

GAYA BAHASA KIASAN

DALAM WACANA “OLE INTERNASIONAL”

DI TABLOID BOLA TANGGAL 3 MARET 2006

SAMPAI DENGAN 22 SEPTEMBER 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Disusun oleh :

Setiawan Werokila

NIM : 014114003

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke
Page 3: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke
Page 4: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Jika kesakitan ini atas kehendak-Mu,

itu pula yang aku inginkan…

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Papa dan Mama tercinta (Yustus Yonas Werokila dan Wawa

Widaningsih)

2. Arwin, Yan Peter, Mariana Werokila

3. Alm.Kakek Nie Goan San, Alm.Kakek Arloji Werokila,Alm. Qu Undang

4. Pak Samuel, Bu Anna dan PJ-nya (Shine Jogja)

5. Ibu Ester dan keluarga (Shine Jakarta)

6. Ernawati Ludji

7. Papa dan Mama Fanx

Page 5: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karangan ilmiah.

Yogyakarta,……………2007

Penulis

Setiawan Werokila

Page 6: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Sahabatku, Yesus Kristus, karena perkenan-Nyalah

skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi berjudul “Gaya Bahasa Kiasan dalam

Wacana “Ole Internasional” di Tabloid Bola Tanggal 3 Maret 2006 sampai

dengan 22 September 2006” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana S-1 pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan

Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, kebaikan, dan

dukungan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Kebaikan,

perhatian, bantuan, dan dukungan tersebut sudah dirasakan penulis sejak awal

menjalani perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah membantu dan memperlancar proses penulisan skripsi ini.

1. Bapak Drs. Hery Antono, M.Hum., selaku pembimbing I yang dengan

sabar dan penuh perhatian memberikan dorongan, semangat, masukan, dan

kritikan kepada penulis.

2. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku pembimbing II yang telah

memberi masukan kepada penulis dengan penuh perhatian

3. Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum.,

Ibu Dra. Tjandrasih Adji, M.Hum., Bapak Drs. F.X Santosa, M.Hum.,

Bapak Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., dan Ibu S.E. Peni Adji ,S.S,

M.Hum., atas bimbingannya selama penulis menjalani studi di Universitas

Sanata Dharma.

4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma atas

pelayanannya dalam bidang administrasi.

5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung

penulis selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

Page 7: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

6. Papa dan Mama tercinta (Yustus Yonas Werokila dan Wawa Widaningsih)

yang dalam kesakitannya telah mendoakan, memberi semangat, dukungan

dan usaha keras agar penulis bisa menyelesaikan studi di Universitas

Sanata Dharma.

7. Kakak Arwin Werokila dan keluarga, Kakak Yan Peter Werokila dan

keluarga, Adikku tercinta Mariana Werokila yang senantiasa telah

mendoakan, memberi semangat tak henti-hentinya agar penulis sukses

selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

8. Saudara-saudaraku di Garut dan Sulawesi atas dorongan dan doanya.

9. Alm.Kakek Nie Goan San, Alm.Kakek Arloji Werokila,Alm. Qu Undang

yang semasa hidupnya memberikan dukungan moril kepada penulis.

10. Pak Samuel, Bu Anna dan PJ-nya (Shine Jogja), Ibu Ester dan keluarga

(Shine Jakarta) yang memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani selama

menyelesaikan skripsi (Pertolongan Tuhan memang tepat pada waktunya).

11. Anak-anak Shine Jogja, Surabaya, Jakarta, terima kasih untuk doanya.

12. Teman-teman angkatan 2001, terima kasih atas kebersamaannya selama

belajar di Universitas Sanata Dharma.

13. Matias Gilang, Feri Irawan, Sidhi Pratomo Harja, Kristin Pundong dan

Henry Krisbudi (untuk dukungan materi).

14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Yogyakarta, ……………2007

Penulis

Setiawan Werokila

Page 8: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

ABSTRAK

Werokila, Setiawan. 2007. Gaya Bahasa Kiasan dalam Wacana “Ole

Internasional” di Tabloid Bola Tanggal 3 Maret 2006 sampai

dengan 22 September 2006. Skripsi Strata I (S1) Program Studi

Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini membahas gaya bahasa kiasan dalam wacana “Ole

Internasional” di tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai dengan 22 September

2006. Tujuannya adalah (1) Mendeskripsikan jenis gaya bahasa kiasan yang

digunakan dalam suatu kalimat dalam wacana “Ole Internasional” di tabloid Bola,

dan (2) Mendeskripsikan fungsi gaya bahasa kiasan dalam wacana “Ole

Internasional”. Data diperoleh dari tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai

dengan 22 September 2006.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode simak, yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa dalam wacana “Ole

Internasional” pada tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai dengan 22

September 2006, setiap hari Selasa dan Jumat. Metode simak dilaksanakan

dengan teknik catat yaitu mencatat kalimat yang mengandung gaya bahasa kiasan

pada kartu data.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih yaitu metode

analisis data yang menggunakan unsur bahasa itu sendiri sebagai alat penentunya.

Teknik lanjutan dari metode agih yang dipakai adalah teknik ganti dan teknik

perluas. Teknik ganti digunakan untuk membuktikan gaya bahasa metafora,

simile, hiperbola, personifikasi, oksimoron, sinekdoke pars pro toto. Teknik

perluas untuk membuktikan sinekdoke totem pro parte. Metode penyajian hasil

analisis data yang dipakai dengan menggunakan kata-kata dan tidak menggunakan

rumus-rumus, lambang-lambang, atau diagram.

Page 9: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Hasil penelitian mengenai gaya bahasa kiasan dalam wacana “Ole

Internasional” di tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai dengan 22 September

2006 adalah sebagai berikut. Pertama, sebuah kalimat dapat memiliki lebih dari

satu gaya bahasa. Kedua, pada tabloid Bola, khususnya dalam wacana “Ole

Internasional”, jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya

bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke totem pro parte (ii) sinekdoke pars pro

toto (iii) metafora (iv) simile (v) hiperbola (vi) personifikasi (vii) oksimoron.

Fungsi gaya bahasa metafora untuk meningkatkan efek kalimat dan

memberikan variasi arti. Penggunaan gaya bahasa sinekdoke totem pro parte lebih

pada fungsi praktis yaitu untuk menyingkat sebuah frase menjadi sebuah kata,

sedangkan gaya bahasa sinekdoke pars pro toto, dan simile member variasi dalam

penulisan berita olah raga. Untuk gaya bahasa hiperbola dimunculkan jurnalis

untuk memperhebat dan meningkatkan kesan.

Gaya bahasa metafora dan sinekdoke totem pro parte paling sering hadir

ketika ada pertandingan sepakbola antar negara. Dalam tulisannya, wartawan Bola

langsung menggunakan nama negara untuk mewakili tim sepakbola negara yang

bersangkutan, penulisan semacam itu termasuk ke dalam gaya bahasa sinekdoke

totem pro parte (penyebutan keseluruhan untuk mewakili sebagian). Metafora

dibagi menjadi tiga, yaitu metafora antropomorfis, binatang, dan sinestetik,

sedangkan sinekdoke totem pro parte terbagi menjadi dua yaitu sinekdoke totem

pro parte dengan penyebutan negara dan sinekdoke totem pro parte dengan

penyebutan nama klub. Sedangkan untuk hiperbola terbagi menjadi tiga menjadi

hiperbola kuantitatif, hiperbola kualitatif, hiperbola frekuentif. Simile ditandai

dengan kata pembanding seperti layaknya dan bak.

Page 10: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

ABSTRACT

Werokila, Setiawan, 2007. Metaphors in Ole Internasional News Column of

Bola Tabloid Dated March 13- September 22,2006. Undergraduate

Thesis. Study Program of Indonesian Literary, Indonesian Literature

Course, Sanata Dharma University .

This thesis explains metaphors in Ole International news column of Bola

tabloid dated March 13-September 22, 2006. The aims of this thesis are (1) to

describe the type of metaphors used in a sentence in Ole International news

column of Bola tabloid, and (2) to describe the function of figurative language

style in Ole International news column. The data are derived from Bola tabloid

dates March 13-September 22, 2006.

The data collecting method that is used in this research is simak method, a

method that observe attentively the using of its langue in Ole International news

column of Bola tabloid dated March 13- September 22, 2006 every Tuesday and

Friday. Observe method is executed with the note technic, i.e. noted sentences that

contain metaphors in the data card.

Data analysis method used is agih method. It is an analysis data method

that uses the languages element it self as the determiner. The continued technique

of sharing method are subtitusion technique and broading technique. Subtitusion

technique is used to prove metaphor, simile, hyperbole, personification,

oksimoron, and sinekdoke pars pro toto figurative language. Broading technique

is used to prove sinekdoke totem pro parte. The analytical result from the data is

served with informal method, presented of data analysis method that uses word,

not formulas, symbols, or diagrams.

The research results of metaphors in “Ole International” news column of

Bola tabloid dated on March 13th-September 22nd, 2006 are as follows. First, a

sentence may have more than one language style. Second, in Bola tabloid, Ole

International section in particular, types of language style which are mostly found

Page 11: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

include: (i) sinekdoke totem proparte (ii) sinekdoke pars pro toto (iii) metaphor

(iv) simile (v) hyperbole (vi) personification (vii) oksimoron.

Metaphoric language style to improve sentence’s effect and give meaning

variation. The application of sinekdoke totem pro parte language style is tends to

the practical function, i.e. to sort the phrase into a word, whereas sinekdoke pars

pro toto language styles and simile gives variation in writing process of sport

news. The hyperbole language style appeared by the journalist to improve and

dramatize the impression.

Metaphore and sinekdoke totem pro parte languages style are often used

by Bola journalist for Ole International news column. Sinekdoke totem pro parte

is mostly found when there is a football match between nations. On his/her

writing, sport reporter directly uses word nation to represented the name of the

related football team, automatically that found of writing is included to sinekdoke

totem proparte language style (wholly mentioning to represented some part).

Metaphore is divided into three, i.e., antropomorphosis methapore, animal, and

sinestetik. While sinekdoke totem pro parte with the nation mentioning sinekdoke

totem pro parte with the clubs name mentioning. Hyperbole figurative language is

divided into three type, quantitative hyperbole, qualitative hyperbole, and

frequentive hyperbole. Simile is marked with the comparation word such as

seperti, layaknya, dan bak.

Page 12: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI …………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………….. v

KATA PENGANTAR ………………………………………………. vi

ABSTRAK ………………………………………………………….. viii

ABSTRACT………………………………………………………….. x

DAFTAR ISI ………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 6

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….. 6

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………... 6

1.5 Tinjauan Pustaka…………………………………………... 7

1.6 Landasan Teori…………………………………………….. 11

1.6.1 Pengertian Gaya Bahasa………………………. 11

1.6.2 Jenis-Jenis Gaya Bahasa Kiasan………………. 12

Page 13: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

1.6.3 Pengertian Berita………………………………18

1.7 Metode dan Teknik Penelitian…………………………….19

1.7.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data…………19

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data…………….20

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis……………...22

1.8 Sistematika Penelitian……………………………………..22

BAB II JENIS GAYA BAHASA KIASAN DALAM SUATU KALIMA T

PADA KOLOM BERITA OLE INTERNASIONAL

2.1 Pengantar…………………………………………………24

2.2 Dua Gaya Bahasa dalam Satu Kalimat…………………...24

2.2.1 Sinekdoke totem pro parte dan Metafora………..24

2.2.1.1 Sinekdoke Totem pro parte berupa nama

klub mendahului metafora antropomorfis

berupa verba............................................ 24

2.2.1.2 Sinekdoke totem pro parte berupa nama

klub mendahului metafora antropomorfis

berupa nomina………………………….. 25

2.2.1.3 Sinekdoke totem pro parte berupa

nama klub mendahului metafora

binatang……………………………….... 27

2.2.1.4 Dua Sinekdoke totem pro parte berupa

Page 14: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

nama klub mengapit metafora

antropomorfis berupa verba……………..28

2.2.1.5 Dua Sinekdoke totem pro parte

berupa nama klub mengapit metafora

antropomorfis berupa nomina……………30

2.2.1.6 Sinekdoke totem pro parte berupa

nama negara mendahului metafora

antropomorfis berupa verba……………...31

2.2.1.7 Metafora antropomorfis berupa verba

mendahului Sinekdoke totem pro parte

berupa nama negara……………………...32

2.2.1.8 Metafora antropomorfis berupa verba

mendahului sinekdoke totem pro parte

berupa nama klub…………………………33

2.2.1.9 Metafora antropomorfis berupa nomina

mendahului sinekdoke totem pro parte

berupa nama negara……………………….35

2.2.2 Sinekdoke Totem Pro Parte dan Sinekdoke Pars

pro toto………………………………………….36

2.2.2.1 Sinekdoke Totem pro parte mendahului

Sinekdoke Pars pro toto…………………..36

Page 15: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.2.2 Sinekdoke pro parte mendahului

sinekdoke totem pro parte………………..37

2.2.2.3 Sinekdoke Totem pro parte berupa

nama negara mendahului Sinekdoke

pars pro toto berupa bagian tubuh ………38

2.2.2.4 Sinekdoke pars pro toto berupa

bagian tubuh mendahului sinekdoke

totem pro parte berupa nama negara…….39

2.2.2.5 Sinekdoke totem pro parte berupa

nama klub mendahului sinekdoke pars

pro toto bagian tubuh………………….....40

2.2.3 Sinekdoke totem pro parte dan hiperbola……..41

2.2.3.1 Sinekdoke totem pro parte berupa

nama negara mendahului hiperbola

kuantitatif………………………………..41

2.2.4 Sinekdoke pars pro toto dan metafora ….........42

2.2.4.1 Sinekdoke pars pro toto mendahului

metafora antropomorfis berupa verba …..42

2.2.4.2 Sinekdoke pars pro toto mendahului

metafora binatang ……………………….43

Page 16: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.4.3 Metafora antropomorfis berupa

nomina mendahului sinekdoke pars pro

toto……………………………………. 44

2.2.5 Metafora dan Hiperbola……………………..45

2.2.5.1 Metafora antropomorfis berupa

nomina mendahului hiperbola

kuantitatif……………………………… 45

2.2.5.2 Hiperbola kuantitatif mendahului

metafora binatang …………………….. 46

2.2.5.3 Hiperbola frekuentif mendahului

metafora binatang…………………….. 47

2.2.6 Metafora dan simile………………………… 49

2.2.6.1 Metafora antropomorfis berupa

nomina mendahului simile dengan

kata pembanding seperti……………… 49

2.2.6.2 Metafora sinestetik mendahului simile

dengan kata pembanding seperti

layaknya……………………………….. 50

2.2.6.3 Simile dengan kata pembanding

bak mendahului metafora antropomorfis

berupa verba………………………….. 51

Page 17: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.7 Metafora dan Oksimoron…………………… 52

2.2.7.1 Metafora berupa nomina mendahului

oksimoron…………………………….. 52

2.2.8 Simile dan Personifikasi…………………….. 53

2.2.8.1 Simile yang ditandai dengan kata

pembanding adalah mendahului

personifikasi …………………………. 53

2.2.8.2 Simile yang ditandai dengan kata

pembanding seolah mendahului

personifikasi………………………….. 53

2.2.9 Simile dan Hiperbola……………………….. 54

2.2.9.1 Simile dengan kata pembanding

tak ubahnya mendahului hiperbola

kualitatif……………………………… 54

2.3 Tiga gaya bahasa dalam satu kalimat………………… 55

2.3.1 Simile yang ditandai dengan kata

penghubung bak, metafora antropomorfis

berupa nomina, dan sinekdoke totem pro

parte penyebutan negara………………........ 55

2.3.2 Metafora antropomorfis berupa nomina,

sinekdoke totem pro parte berupa

Page 18: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

penyebutan negara , dan hiperbola

kuantitatif………………………………….. 56

BAB III FUNGSI GAYA BAHASA KIASAN DALAM TABLOID OLA H

RAGA

3.1 Fungsi Gaya Bahasa Kiasan dalam Tabloid

Olahraga Khususnya Tabloid Bola…………………….. 58

3.1.1 Fungsi Metafora……………………………… 58

3.1.2 Fungsi Sinekdoke totem pro parte…………… 59

3.1.3 Fungsi-fungsi Gaya bahasa lainnya………….. 59

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……………………………………………. 62

4.2 Saran…………………………………………………... 63

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 64

LAMPIRAN ………………………………………………………..65

Page 19: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara luas, gaya bahasa mempunyai susunan kata yang terjadi karena timbul

perasaan dalam hati penulis dan memberikan akibat munculnya perasaan tertentu pada

pembaca (Slamet Muljana via Pradopo, 1995:93). Junus (1989:192) mengatakan bahwa

gaya bahasa tidak kosong, tetapi berkaitan dengan suatu ideologi. Pikiran atau ide muncul

lebih dulu, kemudian diutarakan atau dibungkus dengan cara tertentu. Dari beberapa jenis

gaya bahasa, penulis memilih gaya bahasa kiasan sebagai obyek penelitian dan kalimat

yang memiliki gaya bahasa kiasan sebagai data penelitian.

Penulis memilih gaya bahasa kiasan yang ada dalam kolom berita pada “Ole

Internasional” di tabloid Bola karena dijumpai penulisan berita yang menggunakan gaya

bahasa kiasan. Berikut contoh gaya bahasa kiasan di kolom berita tabloid Bola:

(1) Tapi, harian La Stampa, yang bermarkas di Torino, menyebut bahwa

sekarang saat yang tepat bagi Juventus untuk melepas Ibra (Bola, Jumat, 6

April hal. 11).

Pada kalimat (1), metafora ditunjukkan dengan penggunaan verba bermarkas.

Makna denotasi dari markas adalah tempat kedudukan tentara. (Badudu-Zain, 1994:866).

Seperti dalam kalimat,

Page 20: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(1a) Tentara Batalyon Parahyangan bermarkas di Kabupaten Garut.

Dengan demikian, secara implisit ada perbandingan antara harian La Stampa

(sebuah koran harian) dengan tentara atau apapun yang mempunyai markas. Arti

metaforis dari kata bermarkas pada kalimat (1) adalah bertempat tinggal atau beralamat.

Dapat dibuktikan dengan teknik ganti, maka kalimat (1) menjadi,

(1b) Tapi, harian La Stampa, yang beralamat di Torino, menyebut bahwa sekarang

saat yang tepat bagi Juventus untuk melepas Ibra.

Penggantian verba bermarkas dengan verba beralamat, tidak mengubah makna kalimat

(1).

Selain mengandung metafora, kalimat (1) juga mengandung gaya bahasa

Sinekdoke Totemproparte yang ditunjukkan dengan nama klub Juventus. Untuk

membuktikannya digunakan teknik sisip, maka kalimat (1) menjadi,

(1c) Tapi, harian La Stampa, yang bermarkas di Torino, menyebut bahwa sekarang

saat yang tepat bagi manajemen Juventus untuk melepas Ibra.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya adalah

manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti pendukung,

pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Juventus hanya untuk mewakili

manajemen klub Juventus.

(2) Tapi serangan-serangan Argentina gagal sampai akhirnya datang sulap Rodriguez

(Bola, 27 Juni 2006, hal. 14).

Page 21: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Kalimat (2) mengandung gaya bahasa Sinekdoke Totemproparte yang ditunjukkan

dengan kata negara Argentina. Untuk membuktikannya digunakan teknik perluas untuk

unsur Argentina, maka kalimat (2) menjadi,

(2a) Tapi serangan-serangan tim sepakbola Argentina gagal sampai akhirnya datang

sulap Rodriguez.

Dengan demikian, jelas bahwa penggunaan kata Argentina hanya untuk mewakili tim

sepakbola Argentina, bukan keseluruhan warga Argentina.

Selain mengandung Sinekdoke Totemproparte, kalimat (2) juga memiliki gaya

bahasa metafora yang ditunjukkan dengan penggunaan frase sulap Rodriguez. Makna

denotasi dari sulap adalah sejenis permainan yang menggunakan ketangkasan dan

kecepatan gerak tangan sehingga penonton menyaksikan suatu keanehan yang

mengherankan (Badudu-Zain, 1994:1369). Adapun contohnya sebagai berikut,

(2b) Dedi Corbuzier, sang pesulap ternama mempertunjukkan kebolehan sulap

mengubah air menjadi api.

Secara implisit ada perbandingan antara Rodriguez (pemain sepakbola) dengan

orang yang biasa melakukan sulap atau pesulap. Dalam konteks kalimat di atas,

Rodriguez melakukan atraksi dalam sepakbola yang mengherankan penonton. Jadi arti

metaforis sulap dalam kalimat di atas adalah sebuah atraksi dalam sepakbola. Dapat

dibuktikan melalui teknik ganti. Maka kalimat (2) menjadi,

(2c) Tapi serangan-serangan Argentina gagal sampai akhirnya datang atraksi

sepakbola dari Rodriguez.

Page 22: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Penggantian kata sulap oleh frase atraksi sepakbola tidak mengubah makna kalimat (2).

(3) Gol tendangan geledek William Gallas pada menit kedua injury time itu

disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka memenangi sebuah laga

di turnamen dengan sistem gugur (Bola, 14 Maret 2006, hal.18).

Metafora berupa nomina yang mendahului simile ditunjukkan dengan

penggunaan nomina tendangan geledek. Makna denotasi dari geledek adalah guruh atau

guntur yang keras; petir (Badudu-Zain, 1994:439), seperti dalam kalimat,

(3a) Pak Jokir meninggal disambar geledek.

Atau dengan menggunakan teknik sisip, kalimat (3) menjadi

(3b) Gol tendangan bak geledek William Gallas pada menit kedua injury time itu

disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka memenangi sebuah laga

di turnamen dengan sistem gugur.

Dengan demikian terlihat jelas ada perbandingan antara tendangan (kegiatan

manusia) dengan gejala alam seperti geledek. Arti geledek untuk menggambarkan betapa

kerasnya tendangan tersebut.

Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, maka kalimat (3) menjadi,

(3c) Gol tendangan yang keras William Gallas pada menit kedua injury time itu

disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka memenangi sebuah laga

di turnamen dengan sistem gugur.

Penggantian kata geledek dengan kata keras tidak mengubah makna dari kalimat (3).

Page 23: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Pada kalimat (3) penggunaan simile yang didahului oleh metafora ditunjukkan dengan

klausa seperti layaknya mereka memenangi sebuah laga di turnamen dengan sistem

gugur. Dengan demikian ada perbandingan langsung atau secara eksplisit antara

kegembiraan karena terjadi gol di injury time dengan kegembiraan memenangi sebuah

laga di turnamen dengan sistem gugur.

(4) Pasukan Korea bukan hanya harus menjalani wajib militer, tapi juga

menyaksikan publiknya banjir air mata akibat kegagalan di Piala Dunia 2006

(Bola, 27 Juni 2006, hal. 33).

Pada kalimat (4) hiperbola kuantitatif ditunjukkan dengan klausa banjir air mata.

Walaupun warga Korea banyak yang mengeluarkan air mata/menangis karena kegagalan

tim sepakbola Korea di Piala Dunia 2006, namun banyaknya/kuantitas air mata yang

keluar tidak sampai membuat banjir seperti banjir yang melanda Jakarta, maka hiperbola

di atas termasuk ke dalam hiperbola kuantitatif.

(5) Gelsenkirchen adalah kota yang cuek, acuh tak acuh (Bola, 20 Juni 2006,

hal.3).

Pada kalimat (5) personifikasi ditunjukkan dengan penggunaan klausa kota yang cuek,

acuh tak acuh. Cuek, acuh tak cuh adalah sifat yang dimiliki oleh manusia. Pada kalimat

(5), pemakaian kata cuek, acuh tak acuh dipasangkan dengan kota yang notabene adalah

benda mati.

Tabloid Bola adalah tabloid olahraga. Tabloid ini terbagi menjadi tiga yaitu, “Ole

Internasional” (membahas tentang sepak bola luar negeri), “Ole Nasional” (membahas

tentang sepak bola dalam negeri), dan berita olah raga di luar sepak bola. Terbit setiap

Selasa dan Jumat.

Page 24: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah (butir 1.1), masalah yang akan

diteliti sebagai berikut:

1.2.1 Gaya bahasa kiasan apa saja yang muncul dalam suatu kalimat pada kolom berita

“Ole Internasional” ?

1.2.2 Apakah fungsi gaya bahasa kiasan pada kolom berita dalam “Ole Internasional” ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1.3.1 Mendeskripsikan jenis gaya bahasa kiasan apa saja yang digunakan dalam suatu

kalimat di kolom berita pada “Ole Internasional” dalam tabloid Bola.

1.3.2 Mendeskripsikan fungsi gaya bahasa kiasan pada kolom berita dalam “Ole

Internasional”.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara

teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat dalam bidang stilistika, sosiolinguistik, dan

semantik. Dalam bidang stilistik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya

khazanah kajian gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam berita olahraga, sebagai contoh,

penggunaan gaya bahasa hiperbola dalam kalimat,

(6) Pasukan Korea bukan hanya harus menjalani wajib militer, tapi juga

menyaksikan publiknya banjir air mata akibat kegagalan di Piala Dunia 2006

(Bola, 27 Juni 2006, hal. 33).

Page 25: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dalam bidang sosiolinguistik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberi

informasi tentang ragam gaya penulisan berita olahraga khususnya sepak bola. Kata-kata

atau frase seperti hujan gol, penyerang haus gol, penyerang mandul, mematikan sayap

kiri, dsb, hanya akan ditemui dalam lingkup olahraga sepakbola saja. Jadi masyarakat

penggemar sepakbola merupakan suatu kelompok dengan istilah sendiri.

Dalam bidang semantik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna kalimat

dapat diungkapkan dengan berbagai cara yang terwujud dalam gaya bahasa. Sementara

itu, manfaat praktis penelitian ini adalah pengembangan bahasa bidang jurnalistik dalam

penggunaan gaya bahasa kiasan di kolom berita.

1.5 Tinjauan Pustaka

Supratmi (1990) dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Penulisan Berita dalam

Majalah Hai” menyatakan adanya gaya bahasa akibat dari perbedaan arah dan tujuan

serta hal yang dibicarakan. Penggunaan gaya bahasa satu dengan yang lain yang

dibicarakan tentunya akan berbeda. Dalam suasana resmi dan formal akan digunakan

gaya bahasa yang resmi pula. Ini bisa ditemui pada situasi rapat, pidato atau situasi resmi

lainnya. Orang tidak akan bicara seenaknya dalam situasi resmi. Sebaliknya dalam

suasana santai akan terasa kaku apabila digunakan gaya bahasa resmi.

Demikian juga dalam penulisan berita di majalah atau surat kabar. Penulis harus

pandai-pandai memilih gaya bahasa yang dipakai. Pemilihan kalimat dan kosakata sangat

menentukan menarik tidaknya berita yang ditulis. Dengan penyusunan kalimat dan

pemilihan kosakata yang baik dan menarik memungkinkan pembaca akan tertarik pula.

Page 26: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Yuliastuti (1995) dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Tuturan Wacana Iklan

pada Majalah Wanita” membahas truktur kalimat iklan pada majalah wanita yang

menggunakan gaya bahasa sebagai salah satu pendukung pesan, retorik yang digunakan

dalam wacana iklan yang terdapat dalam majalah wanita, sudut pandang yang digunakan

dalam analisis iklan tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah wacana iklan pada

majalah wanita, sedangkan sampelnya pemakaian bahasa iklan dalam majalah wanita.

Pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengambil 3 (tiga) majalah wanita.

Majalah-majalah tersebut adalah Femina, Kartini, dan Sarinah. Data ini diperoleh dengan

mencatat iklan yang terdapat dalam majalah, kemudian dianalisis dengan metode

deskriptif kualitatif dan persentase. Analisis selanjutnya dengan menggunakan metode

padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu dan menggunakan teknik lanjutan,

yaitu teknik hubung banding menyamakan hal pokok. Temuan dari penelitian tersebut

mencakup 3 (tiga) yaitu : pertama, wacana yang bersifat periodik (klimaks). Kedua,

wacana yang kalimatnya mendapat tekanan pada awal kalimat (antiklimaks). Ketiga,

wacana yang mengandung dua bagian kalimat atau lebih yang kedudukannya sama tinggi

dan berimbang termasuk paralelisme, antitesis, anafora, dan epistofora. Retorik yang

ditonjolkan dalam penelitian wacana iklan pada majalah wanita adalah retorik

berdasarkan informasi dan retorik berdasarkan maknanya. Sudut pandang yang

ditonjolkan dalam wacana iklan tersebut meliputi sudut pandang orang pertama, sudut

pandang orang kedua dan sudut pandang orang pertama, kedua dan ketiga (campuran).

Zwesti Fajinggriani (2003) dalam skripsinya “Gaya Bahasa dalam Wacana Iklan

Niaga pada harian Kompas dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di

SLTP”. Berdasarkan analisis yang telah ia lakukan dalam iklan niaga harian Kompas,

gaya bahasa yang terdapat di dalamnya mengandung dua hal, yaitu gaya bahasa

berdasarkan langsung tidaknya makna dan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat.

Page 27: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Gaya bahasa berdasar langsung tidaknya makna yang ia temukan meliputi; gaya bahasa

hiperbola, ellipsis, personifikasi, retoris, aliterasi, polisindenton, asindenton, metonimia,

asonansi, simile, epitet, dan pleonasme. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat

meliputi; gaya bahasa repetisi, klimaks, dan antiklimaks.

Dibanding gaya bahasa yang lain, gaya bahasa hiperbola menduduki urutan

teratas. Gaya bahasa tersebut diklasifikasikan menjadi tujuh macam, yaitu; (i) gaya

bahasa hiperbola yang ditandai oleh kata paling, (ii) gaya bahasa hiperbola yang ditandai

dengan afiks ter-, (iii) gaya bahasa hiperbola yang ditandai oleh kata seba dan segala, (iv)

gaya bahasa hiperbola yang ditandai oleh frase negatif, (v) gaya bahasa hiperbola yang

ditandai oleh kata-kata yang menyatakan kemampuan luas biasa, (vi) gaya bahasa

hiperbola yang ditandai oleh kata pertama dan satu-satunya, dan (viii) gaya bahasa

hiperbola yang ditandai oleh afiks se-.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa

pertama, gaya bahasa sangat tergantung konteksnya. Kapan, di mana dan dengan siapa

digunakan, harus diperhatikan cermat oleh penulis. Untuk itu harus memahami lebih

dalam tentang seluk beluk gaya bahasa. Kedua, gaya bahasa berhubungan erat dengan

kosa kata. Kosa kata yang beragam akan menimbulkan kalimat yang beragam pula. Pada

akhirnya akan menentukan soal keragaman gaya bahasa yang dipakainya pula.

Sebaliknya peningkatan pemakaian gaya bahasa jelas memperkaya kosakata pemakainya.

Dalam penulisan berita, teknik penulisan gaya bahasa harus terus diasah. Ketiga,

keterampilan dan kemampuan berbahasa mengarah pada gaya bahasa yang menjadi

masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya

pemakaian kata, frase atau klausa tertentu untuk menhadapi situasi tertentu. Oleh sebab

itu, persoalan gaya bahasa meliputi semua hierarki kebahasaan: pilihan kata secara

individual, frase, klausa dan kalimat bahkan mencakup pula sebuah wacana . Keempat,

Page 28: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

untuk menarik perhatian para pembaca, berita di surat kabar pun menggunakan berbagai

macam gaya bahasa. Ketepatan pemakaian gaya bahasa sangat menentukan menarik

tidaknya sebuah tulisan.

Dalam penelitian ini, akan dianalisis jenis-jenis gaya bahasa kiasan apa saja yang

muncul dalam satu kalimat. Terdapat dua atau lebih gaya bahasa yang muncul dalam satu

kalimat. Sebagai contoh, gaya bahasa Sinekdoke totem proparte dan metafora yang

muncul bersamaan dalam kalimat,

(7) Tiket ke ronde kedua sudah dipegang Tim Matador saat menjamu Arab

Saudi di laga terakhir grup (Bola, 27 Juni 2006, hal.17).

Arab Saudi mewakili tim sepakbola Arab Saudi dan ronde kias dari babak dalam olahraga

tinju.

Selain itu, dijelaskan pula fungsi gaya bahasa dalam tabloid olahraga. Sebagai contoh,

gaya bahasa sinekdoke totem pro parte berfungsi untuk menyingkat, misalnya

penggunaan kata negara untuk mewakili tim sepakbolanya.

1.6 Landasan Teori

Untuk keperluan penelitian ini, digunakan landasan teori sebagai berikut: (i)

pengertian gaya bahasa, (ii) jenis-jenis gaya bahasa kiasan, dan (iii) pengertian berita.

1.6.1 Pengertian Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek

dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu

dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan gaya bahasa

tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale,1971: 220 Via

Tarigan, 1985:5). Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinasi

Page 29: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja (Warriner, 1977:602).

Gaya bahasa merupakan bentuk retorik yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan

menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. Keempat, gaya

bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang

memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa

yang baik harus mengandung 3 (tiga) unsur berikut: kejujuran, sopan santun, dan menarik

(Keraf, 1985:113).

Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan diri sendiri baik melalui bahasa

maupun tingkah laku dan sebagainya. Gaya bahasa adalah bahasa yang indah yang

dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih

umum. Penggunaan gaya bahasa dapat mengubah serta menimbulkan konotasi berbicara

dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca (Dale,

1970:20 dalam Tarigan, 1985:5). Menurut Kridalaksana (1983:49), gaya bahasa adalah

suatu pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur kata atau menulis.

Menurut Keraf (2002:113) style atau gaya bahasa dapat dibatasi dengan cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan

kepribadian penulis (pemakai bahasa).

1.6.2 Jenis-Jenis Gaya Bahasa Kiasan

Teori-teori tentang jenis-jenis gaya bahasa kiasan menurut Keraf (2002:121-128).

Jenis-jenis gaya bahasa kiasan mencakup:

a. Persamaan atau Simile

Persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Perbandingan yang

bersifat eksplisit ini dimaksudkan bahwa langsung menyatakan sesuatu sama

Page 30: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

dengan hal yang lain. Untuk itu memerlukan upaya yang secara eksplisit

menunjukkan kesamaan itu, misalnya: seperti, sama, sebagai, bagaikan,

laksana, dsb.

b. Metafora

Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yaitu membandingkan 2 hal atau

lebih, secara implisit dan sekedar memberikan sugesti adanya suatu

perbandingan. Konteks metafora hanya merupakan fragmen dan dapat berdiri

sendiri. Konteks dalam sebuah metafora justru membatasi arti dari metafora

itu. Bila dalam sebuah metafora, kita masih dapat menentukan makna asli

dari konotasinya sekarang ini, maka metafora itu masih hidup; tetapi kalau

sudah tidak bisa menentukan konotasinya maka metafora itu sudah mati,

sudah merupakan klise.

Perahu itu menggergaji ombak

Mobilnya batuk-batuk sejak pagi tadi

Pemuda dan pemudi adalah bunga bangsa

Kata-kata menggergaji, batuk-batuk, bunga dan bangsa masih hidup

dengan arti kata aslinya. Sebab itu penyimpangan makna seperti terdapat

dalam kalimat-kalimat di atas merupakan metafora yang hidup. Namun

proses penyimpangan semacam itu pada suatu saat dapat membawa pengaruh

lebih lanjut dalam perubahan makna kata. Kebanyakan perubahan makna

kata mula-mula terjadi karena metafora. Lama- kelamaan orang tidak lagi

memikirkan tentang metafora itu, sehingga arti yang baru itu dianggap

sebagai arti kata yang kedua atau ketiga dalam kata tersebut: berlayar,

Page 31: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

berkembang, dsb. Metafora semacam ini merupakan metafora mati. Dengan

matinya sebuah metafora kita berada kembali di depan sebuah kata yang

mempunyai denotasi baru. Metafora semacam ini bisa berbentuk sebuah kata

kerja, kata sifat, kata benda atau frasa atau klausa: menarik hati, memegang

jabatan, mengembangkan, menduga dsb., banyak sedikitnya merupakan

metafora pada mulanya (Keraf 2002:124-125).

Metafora adalah pemakaian kata atau ungkapan lain untuk obyek atau konsep

lain berdasarkan kias atau persamaan; mis. kaki gunung, kaki meja,

berdasarkan kias pada kaki manusia.

Metafora pengabstrakan adalah metafora berupa pemakaian kata atau

bentuk lain yang bersangkutan dengan obyek konkret untuk obyek atau

konsep abstrak; mis. namanya harum (bandingkan dengan bunga itu harum),

sambutan yang dingin (bandingkan dengan air dingin) (Harimurti

Kridalaksana 1982: 106).

Leksem-leksem yang membentuk ungkapan metafora sangat beragam

Pateda (1989:114) merinci metafora menjadi tiga golongan, yaitu metafora

antropomorfis, metafora binatang, dan metafora sinestetik. Metafora

antropomorfis ialah metafora yang berhubungan dengan diri manusia,

misalnya mulut sungai. Mulut merupakan salah satu bagian tubuh manusia

yang terletak di kepala bagian depan. Selain itu, mulut berfungsi untuk

memasukkan atau mengeluarkan makanan. Kata mulut jika diasosiasikan

dengan mulut sungai. Maka asosiasiya mengacu pada tempat yang di depan.

Demikian juga dengan sungai. Sungai adalah tempat berkumpulnya air,

tempat keluar masuk air. Selain itu, tempat yang di depan pada sebuah sungai

Page 32: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

adalah muara. Jadi mulut sungai diasosiasikan untuk menyebut muara

sungai. Metafora binatang ialah metafora yang membandingkan sifat-sifat

binatang dan sifat-sifat manusia yang menampak, misalnya Tulisanmu cakar

ayam. Tulisanmu cakar ayam diasosiasikan untuk menyatakan tulisan yang

buruk. Metafora sinestetik ialah metafora yang didasarkan pada perubahan

kegiatan dari indera satu ke indera yang lain, misalnya dari indera

penghilatan ke indera perasa yang menghasilkan metafora, misalnya warna

yang manis. Warna yang manis diasosiasikan untuk mengatakan warna yang

cocok atau serasi.

c. Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda

mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat

kemanusiaan. Benda-benda itu bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia.

Misalnya, Rembulan tersenyum-senyum.

d. Alusi adalah acuan yang berusaha untuk mensugestikan kesamaan antara

orang, tempat atau peristiwa. Biasanya alusi ini merupakan suatu referensi

yang eksplisit atau implisit kepada peristiwa-peristiwa atau tokoh-tokoh

dalam kehidupan nyata, mitologi, atau tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa

dalam karya-karya sastra yang terkenal. Misalnya, Bandung adalah Paris

Jawa.

e. Metonimi

Metonimi berasal dari kata Yunani meta yang berarti menunjukkan

perubahan; onoma yang berarti nama. Dengan demikian metonimia adalah

suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan

suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Hubungan itu

Page 33: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

dapat berupa: akibat untuk sebab, sebab untuk akibat, isi untuk menyatakan

kulitnya, dan sebagainya. Misalnya, Ia membeli sebuah chevrolet.

f. Sinekdoke

Sinekdoke berasal dari kata Yunani synekdechesthai yang berarti menerima

bersama-sama. Sinekdoke adalah bahasa figuratif yang mempergunakan

sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhannya (pars pro toto)

atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro

parte). Misalnya, Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp.100,-

g. Hiperbol

Adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang

berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.

Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak aku.

h. .Paradoks

Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang

nyata dengan fakta-fakta yang ada. Juga berarti semua hal yang menarik

perhatian karena kebenarannya.

Musuh sering merupakan kawan yang akrab.

i. Oksimoron

Oksimoron (oksy= tajam, moros=gila, tolol) adalah suatu acuan yang

berusaha untuk menggabungkan kata-kata untuk mencapai efek yang

bertentangan. Atau dapat juga dikatakan oksimoron adalah gaya bahasa yang

mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang

Page 34: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

berlawanan dalam frasa yang sama, dan sebanb itu sifatnya lebih padat dan

tajam dari paradoks.

Keramah-tamahan yang bengis.

j. Hipalase

Hipalase adalah semacam gaya bahasa di mana sebuah kata tertentu

digunakan untuk menerangkan sebuah kata, yang seharusnya dikenakan pada

pada sebuah kata yang lain.

Ia berbaring di atas bantal yang gelisah. (Yang gelisah adalah

manusianya, bukan bantal)

k. Eponim

Adalah suatu gaya di mana seseorang yang namanya begitu sering

dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu diapakai untuk

menyatakan sifat itu, misalnya: Hercules, untuk menyatakan kekuatan; Helen

dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

l. Epitet

Adalah semacam acuan yang berbentuk sebuah frasa deskriptiff yang

menjelaskan atau menggantikan nama seseorang atau suatu barang.

Lonceng pagi untuk ‘ayam jantan’.

m. Pun atau paranomasia

Adalah permainan kata-kata yang didasarkan pada kemiripan bunyi, tetapi

terdapat perbedaan besar dalam maknanya.

Tanggal dua gigi saya tanggal dua.

Page 35: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

1.6.3 Pengertian Berita

Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, berita adalah:

a) Laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat

b) Informasi (terutama yang resmi)

c) Laporan pers.

Menurut Badudu dan Zain (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia 1994:195), berita

adalah kabar, warta yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain juga merupakan

laporan peristiwa yang dituliskan dalam surat-surat kabar, misalnya:

a) Berita acara adalah laporan polisi tentang suatu peristiwa atau perkara tentang

dimana, bila terjadi, bagaimana kejadiannya, dsb.

b) Berita keluarga adalah berita tentang keluarga misalnya kematian, kehilangan,

penculikan, dsb.

c) Berita kriminal, berita tentang kejahatan yang didapat dari polisi.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta (1992:

219), berita adalah;

a) Kabar; warta; misalnya , tidak ada kabar beritanya artinya tidak ada kabarnya

sama sekali.

b) Rencana (laporan tentang suatu hal)

c) Pemberitahuan; misalnya berita redaksi artinya pengumuman dari redaksi.

Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu

laporan peristiwa yang hangat berupa informasi, pemberitahuan yang dituliskan di dalam

surat kabar.

Page 36: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yakni : (i) penyediaan data, (ii)

analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis. Berikut diuraikan metode dan teknik untuk

masing-masing tahap penelitian ini.

1.7.1 Metode danTeknik Penyediaan Data

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa kiasan pada “Ole Internasional” dalam

Tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai 22 September 2006. Objek penelitian ini

berada dalam data yang berupa kalimat dalam kolom berita. Data diperoleh dari sumber

tertulis, yaitu tabloid Bola tanggal 3 Maret 2006 sampai 22 September 2006. Tabloid

Bola terbit 2 (dua) kali dalam seminggu yaitu hari Selasa dan Jumat.

Data yang dikumpulkan adalah berupa kalimat yang mengandung gaya bahasa

kiasan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak., yaitu

menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:133). Teknik yang digunakan dalam

tahap pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau teknik simak bebas lihat cakap

dengan mengamati dan mencatat data berupa kolom berita yang mengandung gaya bahasa

kiasan yang terdapat dalam tabloid Bola pada kartu data (Sudaryanto, 1993:132-133).

Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan jenisnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah data diklasifikasikan, kemudian dianalisis dengan metode agih yaitu

metode analisis data yang menggunakan bahasa yang bersangkutan itu sebagai alat

penentunya (Sudaryanto, 1993:15). Teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung

atau teknik BUL yaitu membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau

Page 37: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

unsur; dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung

membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 31).

Teknik lanjutan dari metode agih yang dipakai adalah teknik ganti dan teknik

perluas.

Teknik ganti dilaksanakan dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual

dengan unsur tertentu yang lain di luar satuaan lingual yang bersangkutan. Teknik ganti

digunakan untuk mengetahui kadar kesamaan kelas antara unsur terganti dengan unsur

pengganti. Bila dapat digantikan atau saling menggantikan berarti kedua unsur itu dalam

kelas atau kategori yang sama (Sudaryanto, 1993:48-49). Sebagai contoh,

(8) Namun, belakangan Chelsea ikut memburu striker Atletico Madrid

tersebut (Bola, 27 Juni 2006, hal.40).

Pada kalimat (8), metafora berupa verba ditunjukkan dengan penggunaan verba

memburu. Makna denotasi dari memburu adalah mencari untuk menangkap binatang

(Badudu-Zain, 1994:232). Seperti dalam kalimat,

(8b) Pangeran Henry biasa memburu harimau di dekat istananya.

Secara implisit ada perbandingan antara striker Atletico Madrid (seorang

manusia) dengan binatang atau apapun yang biasa diburu. Arti metaforis memburu dalam

konteks kalimat (8) adalah menawar (karena dalam urusan jual beli yang melibatkan

manajemen klub). Dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (8) menjadi,

(8c) Namun, belakangan Chelsea ikut menawar striker Atletico Madrid tersebut.

Page 38: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Penggantian verba memburu oleh verba menawar tidak mengubah makna kalimat. Verba

memburu bersifat tidak langsung (implisit) sedangkan verba menawarkan bersifat

eksplisit (langsung).

Teknik perluas dilaksanakan dengan memperluas satuan lingual yang

bersangkutan ke kanan atau ke kiri dan perluasan itu menggunakan unsur tertentu. Teknik

perluas digunakan untuk menentukan segi-segi kemaknaan satuan lingkungan tertentu

yaitu untuk mengetahui kadar kesinoniman bila menyangkut dua satuan atau dua unsur

satuan yang berlainan tetapi diduga bersinonim satu sama lain. Dalam hal ini, sinonim

berarti sama informasinya, sama maknanya. Selain itu tataran ke kata dan kata majemuk

atau frase, teknik diperluas digunakan untuk menentukan kadar kesamaan jenis satuan

lingual (Sudaryanto, 1993: 55-59). Sebagai contoh,

(9) Perancis punya segudang pengalaman dalam hal turnamen-turnamen besar (Bola,

11 Juli 2006, hal.30).

Pada kalimat (9) penggunaan Sinekdoke Totem pro parte ditunjukkan dengan

penyebutan negara Perancis. Dibuktikan dengan menggunakan teknik perluas ke kiri,

maka kalimat (9) menjadi,

(9a) Tim sepakbola Perancis punya segudang pengalaman dalam hal turnamen-

turnamen besar.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penyebutan negara Prancis hanya untuk

mewakili tim sepakbola Perancis, bukan keseluruhan warga Prancis.

Page 39: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil

analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode

informal, yaitu metode penyajian analisis data dengan kata-kata biasa, artinya penyajian

hasil analisis tidak menggunakan rumus, lambing-lambang atau diagram (Sudaryanto,

1993:145).

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian hasil laporan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I

berisi Pendahuluan, yang mencakup: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik

penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II berisi tentang jenis gaya bahasa kiasan apa saja yang muncul dalam suatu

kalimat pada kolom berita pada “Ole Internasional” dalam tabloid Bola tanggal 3 Maret

2006 sampai 22 September 2006. Bab III berisi tentang fungsi gaya bahasa kiasan dalam

kolom berita pada tabloid olahraga. Bab IV berisi penutup yang mencakup kesimpulan

dan saran.

Page 40: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

BAB II

JENIS GAYA BAHASA KIASAN DALAM SUATU KALIMAT

PADA KOLOM BERITA OLE INTERNASIONAL

2. 1 Pengantar

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis gaya bahasa kiasan yang digunakan

dalam sebuah kalimat di kolom berita “Ole Internasional”. Penelitian ini khusus

meneliti gaya bahasa kiasan yang muncul dalam satu kalimat, tidak hanya satu

tetapi dua sampai tiga gaya bahasa. Jenis-jenis gaya bahasa kiasan adalah simile,

metafora, personifikasi, alusi, metonimi, sinekdoke, hiperbola, paradoks,

oksimoron, hipalase, hiponim, epitet, dan paranomosia (Keraf, 2002:121).

2.2 Dua Gaya Bahasa dalam Satu Kalimat

2.2.1 Sinekdoke totem pro parte dan Metafora

2.2.1.1 Sinekdoke Totem pro parte berupa nama klub mendahului metafora

antropomorfis berupa verba

(10) Namun, belakangan Chelsea ikut memburu striker Atletico Madrid

tersebut (Bola, 27 Juni 2006, hal.40).

Pada kalimat (10) terdapat gaya bahasa Sinekdoke totem pro parte dengan

penyebutan nama klub yang mendahului metafora antropomorfis berupa verba,

yaitu kata Chelsea. Dapat dibuktikan dengan teknik sisip, maka kalimat (10)

menjadi,

Page 41: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(10a) Namun, belakangan manajemen Chelsea ikut memburu striker Atletico

Madrid tersebut.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

pendukung, pemain, ofisial tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Chelsea hanya

untuk mewakili manajemen klub Chelsea.

Sedangkan metafora antropomorfis berupa verba yang didahului sinekdoke

totem pro parte berupa nama klub, ditunjukkan dengan penggunaan verba

memburu. Memburu adalah kegiatan manusia Makna denotasi dari memburu

adalah mencari untuk menangkap binatang (Badudu-Zain, 1994:232). Seperti

dalam kalimat,

(10b) Pangeran Henry biasa memburu harimau di dekat istananya.

Secara implisit ada perbandingan antara striker Atletico Madrid (seorang

manusia) dengan binatang atau apapun yang biasa diburu. Arti metaforis memburu

dalam konteks kalimat (10) adalah menawar (karena dalam urusan jual beli yang

melibatkan manajemen klub). Dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (10)

menjadi,

(10c) Namun, belakangan Chelsea ikut menawar striker Atletico Madrid

tersebut.

2.2.1.2 Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub, mendahului metafora

antropomorfis berupa nomina

Page 42: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(11) Sepertinya kali ini Madrid hanya ingin agar dagangannya cepat

laku dan tidak menuntut keuntungan (Bola, 29 Agustus 2006,

hal.13).

Pada kalimat (11) terdapat gaya bahasa Sinekdoke Totemproparte berupa

nama klub yang mendahului metafora antropormofis berupa nomina, yaitu kata

Madrid. Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat (11)

menjadi,

(11a) Sepertinya kali ini manajemen Madrid hanya ingin agar dagangannya

cepat laku dan tidak menuntut keuntungan.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya adalah

manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

pendukung, pemain, ofisial tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Madrid hanya

untuk mewakili manajemen klub Madrid.

Pada kalimat (11), metafora antropomorfis berupa nomina yang didahului

sinekdoke totemp pro parte berupa nama klub, adalah kata dagangan. Dagangan

adalah obyek dari sebuah transaksi perdagangan, perdagangan sendiri adalah

kegiatan yang erat hubungannya dengan manusia. Makna denotasi dari dagangan

adalah apa-apa yang dijual sebagai barang niaga; barang sebagai obyek dagang

(Badudu-Zain, 1994:300). Seperti dalam kalimat,

Page 43: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(11b) Dari tadi belum ada dagangannya yang laku.

Jadi secara implisit ada perbandingan antara pemain sepakbola dengan

barang dagangan, itu dikarenakan pemain sepakbola pun dapat dijual atau dibeli

seperti barang dagangan. Arti metaforis dari dagangan adalah pemain sepakbola

yang siap atau akan dijual Dibuktikan melalui teknik ganti maka kalimat (11)

menjadi,

(11c) Sepertinya kali ini manajemen Madrid hanya ingin agar pemain yang

akan dijual cepat laku dan tidak menuntut keuntungan.

2.2.1.3 Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub mendahului metafora

binatang

(12) Beberapa tahun lampau, Diego Tristan pernah dibanderol 50 juta pound

oleh La Coruna untuk mengenyahkan lalat-lalat peminat (Bola, 18 Juli

2006, hal. 19).

Gaya bahasa Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub yang

mendahului metafora binatang yang terkandung dalam kalimat (12) adalah kata

La Coruna. Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat

(12) menjadi,

(12a) Beberapa tahun lampau, Diego Tristan pernah dibanderol 50 juta pound

oleh manajemen La Coruna untuk mengenyahkan lalat-lalat peminat.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

Page 44: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

pendukung, pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata La Coruna

hanya untuk mewakili manajemen klub La Coruna.

Pada kalimat (12), metafora binatang yang didahului sinekdoke totemp pro

parte berupa nama klub, adalah nomina lalat-lalat peminat. Makna denotasi dari

lalat-lalat adalah semacam serangga yang hinggap di makanan atau benda-benda

yang busuk, pada luka dan sebagainya. (Badudu-Zain, 1994:758). Seperti dalam

kalimat,

(12b) Bak sampah yang tidak terawat mengundang lalat-lalat hijau.

Jadi secara implisit ada perbandingan antara manajemen klub peminat

dengan lalat. Karena lalat berukuran kecil, arti metaforis lalat-lalat peminat

adalah manajemen klub-klub kecil. Dibuktikan melalui teknik ganti maka kalimat

(12) menjadi,

(12c) Beberapa tahun lampau, Diego Tristan pernah dibanderol 50 juta

pound oleh La Coruna untuk mengenyahkan manajemen klub-klub

kecil.

Contoh kalimat lainnya yang memiliki pola serupa adalah,

(a) Sepertinya kali ini Madrid hanya ingin agar dagangannya cepat laku dan

tidak menuntut keuntungan (Bola, 29 Agustus 2006, hal.13).

2.2.1.4 Dua Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub mengapit metafora

antropomorfis berupa verba

Page 45: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(13) Dengan Chelsea yang juga siap membajak Alessandro Nesta

(Milan) dan Gianluca Zambrotta (Juventus), praktis cuma Arsenal

yang relatif pasif menanggapi gejala eksodus tersebut (Bola, 18 Juli

2006, hal. 21).

Pada kalimat (13) terdapat dua Sinekdoke Totem pro parte berupa nama

klub yang mengapit metafora antropomorfis berupa verba adalah kata Chelsea

dan Arsenal. Untuk membuktikannya digunakan teknik sisip, maka kalimat (13)

menjadi,

(13a) Dengan manajemen Chelsea yang juga siap membajak Alessandro Nesta

(Milan) dan Gianluca Zambrota (Juventus), praktis cuma manajemen

Arsenal yang relatif pasif menanggapi gejala eksodus tersebut.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

pendukung, pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Chelsea dan

Arsenal untuk mewakili manajemen klub bersangkutan.

Sedangkan gaya bahasa metafora antropomorfis berupa verba yang diapit

dua sinekdoke totem pro parte berupa nama klub, adalah verba membajak.

Membajak adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Makna denotasi dari

kata bajak adalah merampok seperti yang dilakukan oleh perompak (Badudu-Zain

1994: 110). Seperti dalam kalimat,

Page 46: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(13b) Para TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan para perompak yang

hendak membajak kapal feri Senopati.

Dengan demikian, secara implisit manajemen Chelsea dibandingkan

dengan pembajak atau perompak atau siapapun yang biasa melakukan kegiatan

membajak. Arti metaforis dari membajak dalam konteks kalimat di atas adalah

membeli pemain sebelum masa kontraknya habis. Untuk membuktikannya

digunakan teknik ganti dan teknik perluas, maka kalimat (13) menjadi,

(13c) Dengan Chelsea yang juga siap membeli Alessandro Nesta (Milan) dan

Gianluca Zambrotta (Juventus) sebelum masa kontraknya habis, praktis

cuma Arsenal yang relatif pasif menanggapi gejala eksodus tersebut.

2.2.1.5 Dua Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub mengapit metafora

antropomorfis berupa nomina

(14) Pada akhir Juni lalu, Benfica memang telah sempat memberi lampu

hijau pada sang pemain untuk bernegoisasi dengan Valencia seusai

Piala Dunia 2006 (Bola, 18 Juli 2006, hal.10).

Pada kalimat (14) terdapat dua Sinekdoke Totemproparte berupa nama

klub yaitu klub Benfica dan Valencia. Untuk membuktikannya digunakan teknik

sisip, maka kalimat (14) menjadi,

(14a) Pada akhir Juni lalu, manajemen Benfica memang telah sempat memberi

lampu hijau pada sang pemain untuk bernegoisasi dengan manajemen

Valencia seusai Piala Dunia 2006.

Page 47: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

pendukung, pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Benfica dan

Valencia hanya untuk mewakili manajemen klub bersangkutan.

Sedangkan metafora antropomorfis berupa nomina yang diapit dua

sinekdoke totem pro parte berupa nama klub yaitu nomina lampu hijau. Lampu

hijau dalam keseharian dikenal dalam rambu-rambu lalu lintas yang berarti boleh

jalan. (Badudu-Zain, 1994:763) dan tentu saja berhubungan erat dengan kegiatan

manusia. Seperti dalam kalimat,

(14b) Di jalan Adi Sucipto menunggu lampu hijau setelah lampu merah sangat

lama.

Secara implisit ada perbandingan antara manajemen klub dengan rambu-

rambu lalu lintas yang bisa menyala warna merah, kuning, hijau. Arti metaforis

lampu hijau dalam kalimat (14) adalah kebebasan, kesempatan. Untuk

membuktikannya digunakan teknik ganti, maka kalimat (14) menjadi,

(14c) Pada akhir Juni lalu, Benfica memang telah sempat memberi kebebasan

pada sang pemain untuk bernegoisasi dengan Valencia seusai Piala

Dunia 2006.

Contoh kalimat lain yang memiliki pola serupa adalah,

(a) Adakah Valencia punya kesabaran menunggu pinangan dari Tottenham

Hotspur? (Bola, 8 Agustus 2006, hal. 17)

Page 48: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.1.6 Sinekdoke totem pro parte berupa nama negara mendahului metafora

antropomorfis berupa verba

(15) Salah satu syarat untuk mengalahkan Prancis adalah dengan

mematikan Zinedine Zidane (Bola, 11 Juli 2006, hal.15).

Pada kalimat (15) terdapat Sinekdoke Totem pro parte berupa nama negara

mendahului metafora antropomorfis berupa verba, yaitu kata Prancis. Untuk

membuktikannya digunakan teknik sisip untuk unsur Perancis, maka kalimat (15)

menjadi,

(15a) Salah satu syarat untuk mengalahkan tim sepakbola Prancis adalah

dengan mematikan Zinedine Zidane.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penggunaan kata Prancis hanya

untuk mewakili tim sepakbola Prancis, bukan keseluruhan warga Prancis.

Pada kalimat (15) terkandung metafora antropomorfis berupa verba yaitu

kata mematikan. Mematikan adalah kegiatan manusia. Makna denotasi dari

mematikan adalah membuat menjadi mati, membunuh; atau memadamkan lampu.

(Badudu-Zain, 1994:877). Seperti dalam kalimat,

(15b) Ular Cobra memiliki bisa mematikan.

(15c) Lampu teras dimatikan mulai pukul 06.00

Secara implisit Zinedine Zidane (pemain sepak bola) dibandingkan dengan

siapa dan apapun yang biasa dimatikan. Arti metaforis dari mematikan dalam

Page 49: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

konteks sepak bola adalah menjaga ketat pergerakan. Dapat dibuktikan melalui

teknik ganti. Maka kalimat (15) menjadi,

(15d) Salah satu syarat untuk mengalahkan Prancis adalah dengan

menjaga ketat pergerakan Zinedine Zidane.

Contoh kalimat lainnya yang memiliki pola serupa yaitu:,

(a) Sebaiknya Mesir hanya mampu membalas melalui satu gol yang lahir dari

tendangan penalti Samir Ibrahim pada menit 70 (Bola, 28 Juli 2006, hal.

22).

(b) Sebelumnya, 50 negara UEFA akan bertarung memperebutkan 14 tiket

(Bola, 1 September 2006, hal. 2).

2.2.1.7 Metafora antropomorfis berupa verba mendahului Sinekdoke totem pro

parte berupa nama negara

(16) Tiket ke final, diperoleh dengan melumpuhkan perlawanan

Uruguay (Bola, 28 April 2006, hal. 18).

Metafora antropomorfis berupa verba yang terkandung dalam kalimat (16)

yaitu kata melumpuhkan. Melumpuhkan bereratan dengan manusia. Makna

denotasi dari melumpuhkan adalah membuat lumpuh; lumpuh adalah tak dapat

berjalan karena kaki lemah. (Badudu-Zain, 1994:834). Seperti dalam kalimat,

Page 50: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(16a) Polisi berhasil melumpuhkan para penjahat dengan menembak kakinya.

Dengan demikian terlihat, secara implisit ada perbandingan antara tim

sepakbola (tim yang mengalahkan Uruguay) dengan polisi atau siapapun yang

melakukan kegiatan melumpuhkan. Arti metaforis melumpuhkan adalah

mengalahkan. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (16) menjadi,

(16b) Tiket ke final, diperoleh dengan mengalahkan perlawanan Uruguay.

Sedangkan Sinekdoke totem pro parte berupa nama negara yang didahului

metafora berupa verba, adalah kata Uruguay. Untuk membuktikannya digunakan

teknik sisip, maka kalimat (16) menjadi,

(16a) Tiket ke final, diperoleh dengan melumpuhkan perlawanan tim sepak

bola Uruguay.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penggunaan kata Uruguay hanya

untuk mewakili tim sepakbola Uruguay, bukan keseluruhan warga Uruguay.

Contoh kalimat lain yang memiliki pola serupa yaitu,

(a) Terlepas dari hasil yang direguk The Republic melawan Swedia pada Rabu

(3/1), Keane merasa sangat tersanjung dipercaya mengemban tanggung

jawab itu (Bola, 3 Maret 2006, hal.8).

2.2.1.8 Metafora antropomorfis berupa verba mendahului sinekdoke totem pro

parte berupa nama klub

Page 51: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(17) Tapi, harian La Stampa, yang bermarkas di Torino, menyebut

bahwa sekarang saat yang tepat bagi Juventus untuk melepas Ibra

(Bola, Jumat, 6 April hal. 11).

Pada kalimat (17) terkandung metafora antropomorfis berupa verba yang

mendahului Sinekdoke totem pro parte yaitu kata bermarkas. Makna denotasi

dari markas adalah tempat kedudukan tentara. (Badudu-Zain, 1994:866). Seperti

dalam kalimat,

(17a) Tentara Batalyon Parahyangan bermarkas di Kabupaten Garut.

Dengan demikian, secara implisit ada perbandingan antara Harian La

Stampa (Sebuah koran harian) dengan tentara atau apapun yang mempunyai

markas. Arti metaforis dari kata bermarkas pada kalimat (17) adalah bertempat

tinggal atau beralamat. Dapat dibuktikan dengan teknik ganti, maka kalimat (17)

menjadi,

(17b) Tapi, harian La Stampa, yang beralamat di Torino, menyebut bahwa

sekarang saat yang tepat bagi Juventus untuk melepas Ibra.

Sedangkan Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub yang didahului

metafora yaitu kata Juventus. Untuk membuktikannya digunakan teknik sisip,

maka kalimat (17) menjadi,

(17c) Tapi, harian La Stampa, yang bermarkas di Torino, menyebut bahwa

sekarang saat yang tepat bagi manajemen Juventus untuk melepas Ibra.

Page 52: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

pendukung, pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penggunaan kata Juventus

hanya untuk mewakili manajemen klub Juventus.

2.2.1.9 Metafora antropomorfis berupa nomina mendahului sinekdoke totem pro

parte berupa nama negara

(18) Tiket ke ronde kedua sudah dipegang Tim Matador saat menjamu

Arab Saudi di laga terakhir grup (Bola, 27 Juni 2006, hal.17).

Metafora antropomorfis berupa nomina yang terkandung dalam kalimat

(18) adalah frase ronde kedua. Makna denotasi dari frase ronde adalah babak

dalam pertandingan tinju yang berlangsun 3 menit. (Badudu-Zain, 1994:1177).

Seperti dalam kalimat,

(18a) Pertandingan tinju Chris John melawan Jose Rojas berlangsung dalam

12 ronde.

Jadi secara implisit teradapat perbandingan babak dalam sepakbola dengan

babak dalam tinju. Arti metaforis dari ronde kedua dalam konteks kalimat (18)

adalah putaran kedua yang berarti babak knock out/ sistem gugur. Dapat

dibuktikan dengan teknik ganti, maka kalimat (18) menjadi,

(18b) Tiket ke sistem gugur sudah dipegang Tim Matador saat menjamu Arab

Saudi di laga terakhir grup.

Page 53: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Penggantian nomina ronde kedua dengan sistem gugur tidak mengubah makna

dari kalimat (18).

Pada kalimat (18) penggunaan Sinekdoke Totemproparte dengan

penyebutan nama negara yang didahului metafora berupa nomina, ditunjukkan

dengan penyebutan negara Arab Saudi. Dapat dibuktikan dengan penggunaan

teknik sisip, maka kalimat (18) menjadi,

(18c) Tiket ke ronde kedua sudah dipegang Tim Matador saat menjamu tim

sepakbola Arab Saudi di laga terakhir grup.

Dengan demikian penggunaan kata Arab Saudi hanya untuk mewakili tim

sepakbola Arab Saudi, bukan keseluruhan warga Arab Saudi.

2.2.2 Sinekdoke Totem Pro Parte dan Sinekdoke Pars pro toto

2.2.2.1 Sinekdoke Totem pro parte mendahului Sinekdoke Pars pro toto

(19) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru yang

disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani (Bola, 1

September 2006, hal. 4).

Pada kalimat (19) terkandung gaya bahasa Sinekdoke Totemproparte yang

mendahului Sinekdoke Pars pro toto yaitu kata Yunani. Dapat dibuktikan dengan

menggunakan teknik sisip, maka kalimat (19) menjadi,

Page 54: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(19a) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru

yang disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi tim sepak

bola Yunani.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penggunaan kata Yunani

hanya untuk mewakili tim sepakbola Yunani, bukan keseluruhan warga Yunani.

Sedangkan sinekdoke pars pro toto yang didahului sinekdoke totem pro

parte adalah nomina muka baru. Dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti,

maka kalimat (19) menjadi,

(19b) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah pemain baru

yang disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang disisipkan dalam skuad

bayangan McClaren, namun keseluruhan tubuhnya. Kata muka mewakili tubuh

keseluruhan.

Contoh kalimat lainnya yang polanya serupa adalah,

(a) Musim ini Milan mendatangkan dua muka baru di lini pertahanan (Bola,

9 Mei 2006, hal. 20)

(b) Semua pergerakan Ekuador bermula dari kakinya (Bola, 28 Juli 2006,

hal. 16)

Page 55: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.2.2 Sinekdoke pro parte mendahului sinekdoke totem pro parte

(20) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru yang

disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani (Bola, 1

September 2006, hal. 4).

Pada kalimat (20) sinekdoke pars pro toto yang mendahului sinekdoke

totem pro parte, adalah nomina muka baru. Dibuktikan dengan menggunakan

teknik ganti, maka kalimat (20) menjadi,

(20a) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah pemain baru

yang disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang disisipkan dalam skuad

bayangan McClaren, namun keseluruhan tubuhnya. Kata muka mewakili tubuh

keseluruhan.

Pada kalimat (20) terkandung Sinekdoke totem pro parte yang didahului

sinekdoke pars pro toto yaitu kata Yunani. Dibuktikan dengan menggunakan

teknik sisip, maka kalimat (20) menjadi,

(20b) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru

yang disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi tim sepak

bola Yunani.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penggunaan kata Yunani

hanya untuk mewakili tim sepakbola Yunani, bukan keseluruhan warga Yunani.

Page 56: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Contoh kalimat lainnya yang memiliki pola serupa,

(a) Robert Donadoni berani memainkan muka-muka baru dan non langganan

timnas dalam laga debut melawan Kroasia pada Agustus lalu (Bola, 8

September 2006, hal.2).

2.2.2.3 Sinekdoke Totem pro parte berupa nama negara mendahului Sinekdoke

pars pro toto berupa bagian tubuh

(21) Semua pergerakan Ekuador bermula dari kakinya (Bola, 28 Juli 2006,

hal. 16).

Pada kalimat (21) terkandung Sinekdoke Totemproparte berupa nama

negara yang mendahului sinekdoke pars pro toto berupa bagian tubuh, yaitu kata

Ekuador. Dibuktikan dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat (21)

menjadi,

(21a) Semua pergerakan tim sepakbola Ekuador bermula dari kakinya.

Dengan demikian akan semakin jelas bahwa penggunaan kata Ekuador untuk

mewakili tim sepakbola Ekuador, bukan keseluruhan warga Ekuador.

Pada kalimat (21) terdapat sinekdoke pars pro toto berupa bagian tubuh

yang didahului sinekdoke totem pro parte berupa nama negara yaitu kata kakinya.

Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik lesap, maka kalimat (21) menjadi,

(21b) Semua pergerakan Ekuador bermula darinya.

Page 57: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dengan demikian, pergerakan tim sepak bola Ekuador bukan dari kakinya

saja, tapi keseluruhan tubuhnya pun ikut terlibat. Kata kaki mewakili tubuh

keseluruhan.

2.2.2.4 Sinekdoke pars pro toto berupa bagian tubuh mendahului sinekdoke totem

pro parte berupa nama negara

(22) Robert Donadoni berani memainkan muka-muka baru dan non

langganan timnas dalam laga debut melawan Kroasia pada Agustus lalu

(Bola, 8 September 2006, hal.2).

Pada kalimat (22) terdapat sinekdoke pars pro toto berupa bagian tubuh

mendahului sinekdoke totem pro parte berupa nama negara, yaitu nomina muka-

muka baru. Dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, maka kalimat (22)

menjadi,

(22a) Robert Donadoni berani memainkan pemain-pemain baru dan non

langganan timnas dalam laga debut melawan Kroasia pada Agustus

lalu.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang dimainkan Robert

Donadoni, namun keseluruhan tubuhnya. Penyebutan kata muka mewakili tubuh

keseluruhan.

Sedangkan Sinekdoke Totemproparte berupa nama negara yaitu kata

Kroasia. Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat (22)

menjadi,

Page 58: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(22a) Robert Donadoni berani memainkan muka-muka baru dan non

langganan timnas dalam laga debut melawan tim sepakbola Kroasia

pada Agustus lalu.

Dengan demikian penggunaan kata Kroasia hanya untuk mewakili tim

sepakbola Kroasia, bukan keseluruhan warga Kroasia.

Contoh kalimat lain yang memiliki pola serupa,

(a) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru yang

disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani (Bola, 1

September 2006, hal. 4).

2.2.2.5 Sinekdoke totem pro parte berupa nama klub mendahului sinekdoke pars

pro toto bagian tubuh

(23) Musim ini Milan mendatangkan dua muka baru di lini pertahanan. (Bola,

9 Mei 2006, hal. 20).

Pada kalimat (23) terdapat Sinekdoke Totemproparte berupa nama klub

yang mendahului sinekdoke pars pro toto yaitu kata Milan. Dibuktikan melalui

teknik sisip, maka kalimat (23) menjadi,

(23a) Musim ini manajemen Milan mendatangkan dua muka baru di lini

pertahanan.

Dalam hal jual beli pemain sebuah klub sepakbola, yang mengaturnya

adalah manajemen klub tersebut. Jadi tidak keseluruhan komponen klub, seperti

Page 59: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

pendukung, pemain, official tim, dan pelatih. Jadi penyebutan klub Milan hanya

untuk mewakili manajemen klub bersangkutan.

Sedangkan sinekdoke pars pro toto berupa bagian tubuh yang didahului

sinekdoke totem pro parte, yaitu nomina muka baru. Dibuktikan dengan

menggunakan teknik ganti, maka kalimat (23) menjadi,

(23b) Musim ini manajemen Milan mendatangkan dua pemain baru di lini

pertahanan.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang didatangkan

manajemen Milan, namun keseluruhan tubuhnya. Kata muka mewakili tubuh

keseluruhan.

2.2.3 Sinekdoke totem pro parte dan Hiperbola

2.2.3.1 Sinekdoke totem pro parte berupa nama negara mendahului hiperbola

kuantitatif

(24) Perancis punya segudang pengalaman dalam hal turnamen-

turnamen besar (Bola, 11 Juli 2006, hal.30).

Pada kalimat (24) terdapat gaya bahasa Sinekdoke Totem pro parte berupa

nama negara yang mendahului hiperbola kuantitatif yaitu kata Perancis.

Dibuktikan dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat (24) menjadi,

(24a) Tim sepakbola Perancis punya segudang pengalaman dalam hal

turnamen-turnamen besar.

Page 60: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dengan demikian, penyebutan negara Prancis hanya untuk mewakili tim

sepakbola Perancis, bukan keseluruhan warga Prancis.

Sedangkan gaya bahasa hiperbola kuantitatif yang didahului sinekdoke

totem pro parte dengan penyebutan nama negara, adalah kata segudang.

Dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, kalimat (24) menjadi,

(24b) Tim sepakbola Perancis punya banyak pengalaman dalam hal turnamen-

turnamen besar.

Ada perbandingan antara kata banyak dengan segudang. Tim sepak bola

Perancis memang memiliki banyak pengalaman di turnamen besar namun dari

segi kuantitas, banyaknya tidak mencapai satu gudang. Dalam konteks kalimat di

atas yang dilebihkan adalah kuantitas pengalamannya, maka termasuk dalam jenis

hiperbola kuantitatif.

2.2.4 Sinekdoke pars pro toto dan metafora

2.2.4.1 Sinekdoke pars pro toto mendahului metafora antropomorfis berupa verba

(25) Wajah-wajah yang kerap menghiasi timnya kembali dipanggil (Bola, 1

September 2006, hal.7)

Kalimat (25), mengandung sinekdoke pars prototo yang mendahului

metafora antropomorfis yaitu kata Peter Lovenkrands. Dibuktikan dengan

menggunakan teknik ganti, maka kalimat (25) menjadi,

(25a) Pemain-pemain yang kerap menghiasi timnya kembali dipanggil.

Page 61: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Dengan demikian bukan hanya wajahnya saja yang menghiasi tim, namun

keseluruhan tubuhnya. Kata wajah mewakili tubuh keseluruhan.

Selain Sinekdoke pars pro toto terdapat pula gaya bahasa metafora

antropomorfis yaitu verba menghiasi. Menghiasi adalah kegiatan manusia. Makna

denotasi dari menghiasi adalah mempercantik, memperbagus dengan benda-benda

yang bagus (Badudu-Zain, 1994: 508) . Seperti dalam kalimat,

(25b) Pernak-pernik bintang laut menghiasi kamarnya.

Jadi, ada perbandingan antara pemain sepak bola dengan benda-benda

bagus atau cantik yang biasa digunakan untuk menghias. Arti metaforis dari

menghiasi adalah memperkuat. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka

kalimat (25) menjadi,

(25c) Wajah-wajah yang kerap memperkuat timnya kembali dipanggil.

Contoh kalimat lain yang memiliki pola serupa yaitu,

(a) Tapi, buat bomber tajam Peter Lovenkrands, yang tersingkir oleh

Villareal, niat membantai Killmarnock pekan ini adalah awal bisnis serius

untuk kembali ke LC musim depan (Bola, 10 Maret 2006, hal. 22).

2.2.4.2 Sinekdoke pars pro toto mendahului metafora binatang

(26) Gerrard cs juga tidak bisa menutup mata bahwa Toon Army bisa saja

mencuatkan kejutan di Anfield lantaran sejumlah muka baru di kubu

Page 62: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

seberang itu mulai menunjukkan taringnya (Bola, 19 September 2006,

hal.8).

Sinekdoke pars pro toto yang terkandung dalam kalimat (26), adalah kata muka.

Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, maka kalimat (26) menjadi,

(26a) Gerrard cs juga tidak bisa menutup mata bahwa Toon Army bisa saja

mencuatkan kejutan di Anfield lantaran sejumlah pemain baru di kubu

seberang itu mulai menunjukkan taringnya.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang masuk ke dalam tim, namun

keseluruhan tubuhnya juga. Kata muka mewakili tubuh keseluruhan.

Sedangkan metafora binatang yang didahului sinekdoke pars pro toto

adalah menunjukkan taringnya. Menunjukkan taring adalah kebiasaan yang

dilakukan oleh hewan-hewan buas. Jadi ada perbandingan secara implisit antara

pemain sepak bola dengan dengan hewan buas. Arti metaforis dari menunjukkan

taring adalah memperlihatkan kemampuannya atau kapasitasnya. Dapat

dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (26) menjadi,

(26b) Gerrard cs juga tidak bisa menutup mata bahwa Toon Army bisa saja

mencuatkan kejutan di Anfield lantaran sejumlah muka baru di kubu

seberang itu mulai memperlihatkan kemampuannya.

2.2.4.3 Metafora antropomorfis berupa nomina mendahului sinekdoke pars pro

toto

Page 63: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(27) Tambahan amunisi dalam daftar skuad kian melesakkan keyakinan

karena muka-muka baru cukup menjanjikan (Bola, 22 September 2006,

hal. 8).

Pada kalimat (27) terdapat metafora antropomorfis berupa nomina yang

mendahului sinekdoke pars pro toto yaitu nomina amunisi. Makna denotasi dari

amunisi adalah bahan peledak atau bahan pengisi senjata api (KBBI 1989: 30).

Seperti dalam kalimat,

(27a) Karena kehabisan amunisi bazoka, pasukan Inggris akhirnya kalah.

Dengan demikian ada perbandingan secara implisit antara tim sepakbola dengan

senapan yang diisi amunisi. Maka makna metaforis dari amunisi adalah pemain

sepakbola itu sendiri. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (18)

menjadi,

(27b) Tambahan pemain dalam daftar skuad kian melesakkan keyakinan

karena muka-muka baru cukup menjanjikan.

Pada kalimat (27) terdapat pula sinekdoke pars prototo berupa bagian

tubuh, yaitu kata ulang muka-muka. Dibuktikan dengan menggunakan teknik

ganti, maka kalimat (27) menjadi,

(27c) Tambahan amunisi dalam daftar skuad kian melesakkan keyakinan

karena pemain-pemain baru cukup menjanjikan.

Dengan demikian bukan hanya mukanya saja yang cukup menjanjikan, namun

keseluruhan tubuhnya juga. Kata muka mewakili tubuh keseluruhan.

Page 64: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.5 Metafora dan Hiperbola

2.2.5.1 Metafora antropomorfis berupa nomina mendahului hiperbola kuantitatif

(28) Pasukan Korea bukan hanya harus menjalani wajib militer, tapi juga

menyaksikan publiknya banjir air mata akibat kegagalan di Piala Dunia

2006 (Bola, 27 Juni 2006, hal. 33).

Metafora antropomorfis berupa nomina yang muncul pada kalimat (28)

yaitu nomina pasukan Korea. Makna denotasi dari pasukan adalah kelompok,

kumpulan, kawanan bisa dikatakan pada tentara, polisi, pramuka. (Badudu-Zain,

1994:1010). Seperti dalam kalimat,

(28a) Para pasukan Palestina tewas mengenaskan.

Secara implisit, ada perbandingan antara pemain sepakbola dengan tentara

yang notabene memakai peralatan perang dan suka melakukan peperangan.

Dalam konteks kalimat di atas, arti metaforis dari pasukan-pasukan adalah

para pemain sepakbola karena ada bagian disebutkan Piala dunia 2006 yang

berarti menunjuk pada sepakbola. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka

kalimat (28) menjadi,

(28b) Pemain sepak bola Korea bukan hanya harus menjalani wajib

militer, tapi juga menyaksikan publiknya banjir air mata akibat

kegagalan di Piala Dunia 2006.

Page 65: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Pada kalimat (28) hiperbola kuantitatif yang didahului metafora

ditunjukkan dengan klausa banjir air mata. Walaupun warga Korea banyak yang

mengeluarkan air mata/ menangis karena kegagalan tim sepakbola Korea di Piala

Dunia 2006, namun banyaknya/ kuantitas air mata yang keluar tidak sampai

membuat banjir seperti banjir yang melanda Jakarta, maka hiperbola di atas

ternasuk ke dalam hiperbola kuantitatif.

2.2.5.2 Hiperbola kuantitatif mendahului metafora binatang

(29) Jadi, logisnya Torres punya segudang alasan untuk melirik tuan lain

yang jelas bakal merumput di arena LC (Bola, 28 Juli 2006, hal.17).

Pada kalimat (29) terdapat hiperbola kuantitatif yang mendahului metafora

yaitu kata segudang. Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, kalimat

(29) menjadi,

(29a) Jadi, logisnya Torres punya banyak alasan untuk melirik tuan lain yang

jelas bakal merumput di arena LC.

Ada perbandingan antara kata banyak dengan segudang. Torres memang

punya banyak untuk melirik tuan lain, namun dari segi kuantitas, banyaknya tidak

mencapai satu gudang. Dalam konteks kalimat di atas yang dilebihkan adalah

kuantitas alasannya, maka hiperbola di atas termasuk ke dalam hiperbola

kuantitatif.

Pada kalimat (29) terdapat pula Metafora binatang yang didahului

hiperbola yaitu verba merumput. Makna denotasi dari merumput adalah makan

Page 66: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

rumput seperti yang dilakukan oleh hewan. (Badudu-Zain, 1994:1186-1187).

Seperti dalam kalimat,

(29b) Sapi itu sedang merumput.

Secara implisit, ada perbandingan antara pemain sepakbola dengan hewan

pemakan rumput atau sesuatu yang berhubungan dengan rumput. Dalam konteks

kalimat di atas, arti metaforis dari merumput adalah bermain sepakbola di atas

lapangan rumput. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (29)

menjadi,

(29c) Jadi, logisnya Torres punya segudang alasan untuk melirik tuan lain

yang jelas bakal bermain di arena LC.

2.2.5.3 Hiperbola frekuentif mendahului metafora binatang

(30) Publik tampak belum usai membanjiri Lionel Messi dengan pujian,

Barcelona sudah kembali menelurkan produk baru bernama Giovanni

Dos Santos (Bola, 1 Agustus 2006, hal. 15).

Hiperbola frekuentif yang terdapat dalam kalimat (30) adalah verba

membanjiri. Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, kalimat (30)

menjadi,

(30a) Publik tampak belum usai memberi banyak Lionel Messi dengan pujian,

Barcelona sudah kembali menelurkan produk baru bernama Giovanni

Dos Santos.

Page 67: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Publik memang memberi banyak pujian untuk Lionel Messi, namun tidak

terus menerus sehingga terjadi banjir pujian, karena itu gaya bahasa hiperbola

dalam kalimat di atas termasuk ke dalam hiperbola frekuentif (tingkat keseringan).

Sedangkan metafora binatang yang didahului hiperbola, yaitu verba

menelurkan. Makna denotasi dari menelurkan adalah mengeluarkan telur yang

berarti bisa dilakukan oleh sesuatu yang biasa mengeluarkan telur seperti ayam,

unggas, dan sebagainya. Seperti dalam kalimat,

(30b) Pagi tadi ayam milik kakek kembali menelurkan telur yang berwarna

kuning.

Namun dalam konteks di atas sebuah klub sepakbola tidak mungkin

mengeluarkan telur seperti ayam atau hewan lainnya, arti metaforis dari

menelurkan adalah menghasilkan. Secara implisit, ada perbandingan antara klub

sepakbola dengan hewan yang bertelur. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti

maka kalimat (30) menjadi,

(30c) Publik tampak belum usai membanjiri Lionel Messi dengan pujian,

Barcelona sudah kembali menghasilkan produk baru bernama Giovanni

Dos Santos.

2.2.6 Metafora dan simile

2.2.6.1 Metafora antropomorfis berupa nomina mendahului simile dengan kata

pembanding seperti

Page 68: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(31) Jika sampai pasukan McClaren kebobolan satu gol saja di Riverside,

target lolos ke semifinal akan terlihat seperti puncak Everest, yang harus

didaki dengan susah payah (Bola, 4 April 2006, hal.9).

Metafora antropomorfis yang mendahului simile adalah nomina pasukan

Mclaren Nomina pasukan kias dari pasukan dalam arti sebenarnya. Makna

denotasi dari pasukan adalah kelompok, kumpulan, kawanan bisa dikatakan

kepada tentara, polisi, pramuka. (Badudu-Zain, 1994:1010). Seperti dalam

kalimat,

(31a) Pasukan Palestina banyak yang terkena radiasi bom atom akibat

serangan tentara Israel.

Ada perbandingan secara implisit antara pemain sepakbola dengan

pasukan dalam arti sebenarnya. Makna metaforis dari pasukan adalah para pemain

sepakbola yang memiliki semangat bertempur. Dapat dibuktikan melalui teknik

ganti, maka kalimat (31) menjadi,

(31b) Jika sampai para pemain McClaren kebobolan satu gol saja di

Riverside, target lolos ke semifinal akan terlihat seperti puncak

Everest, yang harus didaki dengan susah payah.

Sedangkan gaya bahasa simile yang didahului metafora yaitu klausa

seperti puncak Everest, yang harus didaki dengan susah payah. Dengan demikian

ada perbandingan langsung atau secara eksplisit antara target lolos ke semifinal

dengan puncak Everest yang harus didaki dengan susah payah.

Page 69: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.6.2 Metafora sinestetik mendahului simile dengan kata pembanding seperti

layaknya

(32) Gol tendangan geledek William Gallas pada menit kedua injury time itu

disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka memenangi

sebuah laga di turnamen dengan sistem gugur (Bola, 14 Maret 2006,

hal.18).

Metafora sinestetik yang mendahului simile dalam kalimat (32) yaitu

nomina tendangan geledek. Makna denotasi dari geledek adalah guruh atau guntur

yang keras; petir. (Badudu-Zain, 1994:439). Seperti dalam kalimat,

(32a) Bunyi geledek memekkakan telinga.

Atau dengan menggunakan teknik sisip, kalimat (32) menjadi

(32b) Gol tendangan bak geledek William Gallas pada menit kedua injury

time itu disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka

memenangi sebuah laga di turnamen dengan sistem gugur.

Dengan demikian terlihat jelas ada perbandingan antara tendangan dengan

gejala alam seperti geledek. Tendangan yang bisa dirasakan oleh indera peraba

berubah ke indera pendengaran berupa geledek. Arti metaforis dari geledek atau

geledek untuk menggambarkan betapa kerasnya tendangan tersebut.

Dapat dibuktikan dengan menggunakan teknik ganti, maka kalimat (32) menjadi,

Page 70: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(32c) Gol tendangan yang keras William Gallas pada menit kedua injury time

itu disambut gembira tuan rumah seperti layaknya mereka memenangi

sebuah laga di turnamen dengan sistem gugur.

Sedangkan gaya bahasa simile yang didahului oleh metafora adalah klausa seperti

layaknya mereka memenangi sebuah laga di turnamen dengan sistem gugur.

Dengan demikian ada perbandingan langsung atau secara eksplisit antara

kegembiraan karena terjadi gol di injury time dengan kegembiraan memenangi

sebuah laga di turnamen dengan sistem gugur.

2.2.6.3 Simile dengan kata pembanding bak mendahului metafora antropomorfis

berupa verba

(33) Benar saja, bak memakan umpan Pele, kapten Carlos Alberto datang

untuk menghantamkan bola dengan keras (Bola, 28 April 2006, hal. 18).

Pada kalimat (33) terkandung simile yang mendahului metafora yaitu

klausa bak memakan umpan pele. Dengan demikian ada perbandingan langsung

atau secara eksplisit antara menendang (menghantamkan bola) dengan memakan

umpan Pele.

Sedangkan metafora antropomorfis berupa verba yang didahului simile

ditunjukkan dengan penggunaan verba menghantamkan. Menghantamkan adalah

kegiatan manusia. Makna denotasi dari menghantamkan adalah meninjukan atau

memukulkan. (Badudu-Zain, 1994:493). Seperti dalam kalimat,

Page 71: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

(33a) Mike Tyson menghantamkan jab-jab yang mampu meruntuhkan lawan-

lawannya.

Bola yang seharusnya ditendang diibaratkan ditinju untuk membandingkan

secara implisit antara pemain sepakbola dengna orang yang biasa melakukan

hantaman. Arti metafois menghantamkan dalam konteks kalimat di atas adalah

menendang. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (33) menjadi,

(33b) Benar saja, bak memakan umpan Pele, kapten Carlos Alberto datang

untuk menendang bola dengan keras.

2.2.7 Metafora dan Oksimoron

2.2.7.1 Metafora berupa nomina mendahului oksimoron

(34) Fase Grup Liga Champion kali ini memunculkan beberapa reuni

menyedihkan(Bola, 12 September 2006, hal. 17).

Pada kalimat (34) terdapat metafora antropomorfis berupa nomina yang

mendahului oksimoron adalah nomina reuni. Reuni adalah pertemuan kembali

setelah sekian lama berpisah seperti antara teman sekolah atau teman

seperjuangan. (Badudu-Zain 1994: 1165). Seperti dalam kalimat,

(34a) Reuni Akbar Alumni UGM dilaksanakan di Graha Saba Pramana.

Dengan demikian, secara implisit ada perbandingan antara Liga Champions

(sebuah turnamen sepakbola) dengan universitas atau lembaga yang biasa

mengadakan reuni. Arti metaforis dari reuni dalam konteks kalimat di atas adalah

Page 72: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

pertandingan ulangan. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (34)

menjadi,

(34b) Fase Grup Liga Champion kali ini memunculkan beberapa

pertandingan ulangan yang menyedihkan.

Sedangkan oksimoron yang didahului metafora dalam kalimat (34) adalah

frase reuni menyedihkan. Kata reuni umumnya menimbulkan sesuatu yang

menyenangkan. Tetapi pada kalimat (34) kata reuni dipasangkan dengan kata

yang berlawanan yaitu kata menyedihkan dan bertempat pada frase yang sama.

2.2.8 Simile dan Personifikasi

2.2.8.1 Simile yang ditandai dengan kata pembanding adalah mendahului

personifikasi

(35) Gelsenkirchen adalah kota yang cuek, acuh tak acuh simile-personifikasi

(Bola, 20 Juni 2006, hal.3).

Pada kalimat (35) Simile yang ditandai dengan penghubung adalah yaitu

klausa adalah kota yang cuek, acuh tak acuh. Ada perbandingan langsung atau

secara eksplisit antara Gelsenkirchen (kota di Jerman) dengan kota yang cuek,

acuh tak acuh.

Sedangkan personifikasi yang didahului simile adalah klausa kota yang

cuek, acuh tak acuh. Cuek, acuh tak cuh adalah sifat yang dimiliki oleh mahkluk

hidup, manusia. Pada kalimat (35), pemakaian kata cuek, acuh tak acuh

dipasangkan dengan kota yang notabene adalah benda mati.

Page 73: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

2.2.8.2 Simile yang ditandai dengan kata pembanding seolah mendahului

personifikasi

(36) Kiper berusia 24 tahun itu seolah memiliki banyak tangan untuk

memuntahkan bola-bola yang datang mengancam gawangnya (Bola, 4

April 2006, hal. 14).

Pada kalimat (36) terdapat simile yang ditandai dengan penghubung

seolah yang mendahului personifikasi yaitu klausa seolah memiliki banyak

tangan. Ada perbandingan langsung atau secara eksplisit antara kiper dengan

sesuatu yang memiliki banyak tangan.

Sedangkan gaya bahasa personifikasi yang didahului simile yaitu klausa

bola-bola yang mengancam. Dalam kalimat (36), bola seolah-olah menjadi hidup

dengan mengancam gawang. Padahal bola adalah benda mati.

2.2.9 Simile dan Hiperbola

2.2.9.1 Simile dengan kata pembanding tak ubahnya mendahului hiperbola

kualitatif

(37) Prestasi, konon, tak ubahnya heroin bikin kecanduan (Bola, 11 Juli

2006, hal.20).

Pada kalimat (37) terdapat gaya bahasa simile yang mendahului hiperbola

yaitu frase seperti layaknya. Dengan demikian ada perbandingan secara eksplisit

atau secara langsung antara prestasi dengan heroin.

Page 74: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Sedangkan gaya bahasa hiperbola yang didahului simile adalah nomina

heroin. Untuk membuktikannya maka digunakan teknik ganti, kalimat (37)

menjadi,

(37a) Prestasi, konon, tak ubahnya rokok: bikin kecanduan.

Untuk menggambarkan kecanduan sebenarnya ada yang lebih rendah

intensnya dibawah heroin yaitu rokok. Maka hiperbola kalimat di atas, termasuk

ke dalam jenis hiperbola kualitatif.

2.3 Tiga gaya bahasa dalam satu kalimat

Ditemukan 2 kalimat yang masing-masing memiliki 3 gaya bahasa,

dengan rincian sebagai berikut:

2.3.1 Simile yang ditandai dengan kata penghubung bak, metafora

antropomorfis berupa nomina, dan sinekdoke totem pro parte penyebutan

negara

(38) Bak singa kelaparan, pasukan Inggris mengalahkan Yunani dengan skor

4-0 (Bola, 21 Mei 2006, hal. 5).

Pada kalimat (38) gaya bahasa yang paling awal muncul adalah simile

yaitu kata bak. Dengan demikian ada perbandingan secara eksplisit antara para

pemain sepakbola Inggris dengan singa kelaparan.

Juga terdapat gaya bahasa metafora antropomorfis yang berada di tengah-

tengah, yaitu nomina pasukan Inggris. Pasukan dalam arti sebenarnya adalah

Page 75: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

kelompok, kumpulan, kawanan yang bisa dikatakan kepada tentara, polisi,

pramuka (Badudu-Zein 1994: 1010). Dengan demikian ada perbandingan secara

implisit antara pemain sepakbola dengan tentara. Arti metaforis dari tentara adalah

para pemain sepakbola yang siap bertanding atau bertempur layaknya tentara

sebenarnya. Dapat dibuktikan melalui teknik ganti, maka kalimat (38) menjadi,

(38a) Bak singa kelaparan, pemain sepak bola Inggris mengalahkan Yunani

dengan skor 4-0.

Pada kalimat (38), gaya bahasa yang didahului oleh simile dan metafora

adalah sinekdoke totem pro parte, yaitu kata Yunani. Dapat dibuktikan dengan

menggunakan teknik sisip, maka kalimat (38) menjadi,

(38a) Bak singa kelaparan, pasukan Inggris mengalahkan tim sepakbola

Yunani dengan skor 4-0.

Dengan demikian penggunaan kata Yunani hanya untuk untuk mewakili tim

sepakbola Yunani, bukan keseluruhan warga Yunani.

2.3.2 Metafora antropomorfis berupa nomina, sinekdoke totem pro parte berupa

penyebutan negara , dan hiperbola kuantitatif

(39) Setelah pasukan Jerman berhasil mengalahkan Portugal dan

memastikan tempat ketiga, tak ada seseorangpun warga Jerman yang

rela menghabiskan sisa malam itu di tempat tidur (Bola, 11 Juli 2006,

hal. 7).

Page 76: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Pada kalimat (39) gaya bahasa yang mendahului gaya bahasa lainnya

adalah gaya bahasa metafora antropomorfis yaitu nomina pasukan Jerman.

Pasukan dalam arti sebenarnya adalah kelompok, kumpulan, kawanan yang bisa

dikatakan kepada tentara, polisi, pramuka (Badudu-Zein 1994: 1010). Dengan

demikian ada perbandingan secara implisit antara pemain sepakbola dengan

tentara. Arti metaforis dari tentara adalah para pemain sepakbola yang siap

bertanding atau bertempur layaknya tentara sebenarnya. Dapat dibuktikan dengan

menggunakan teknik ganti, maka kalimat (39) menjadi,

(39a) Setelah pemain sepak bola Jerman berhasil mengalahkan Portugal dan

memastikan tempat ketiga, tak ada seseorangpun warga Jerman yang

rela menghabiskan sisa malam itu di tempat tidur.

Pada kalimat (39) gaya bahasa yang diapit atau berada di tengah-tengah

adalah gaya bahasa Sinekdoke totem pro parte yaitu kata Portugal. Dibuktikan

dengan menggunakan teknik sisip, maka kalimat (39) menjadi,

(39b) Setelah pasukan Jerman berhasil mengalahkan tim sepakbola Portugal

dan memastikan tempat ketiga, tak ada seseorangpun warga Jerman

yang rela menghabiskan sisa malam itu di tempat tidur.

Dengan demikian penggunaan kata Portugal hanya untuk mewakili tim sepakbola

Portugal, bukan keseluruhan warga Portugal.

Gaya bahasa yang terakhir adalah gaya bahasa hiperbola. Hiperbola

tersebut adalah klausa tak ada seorang pun warga Jerman yang rela

Page 77: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

menghabiskan sisa malam itu di tempat tidur. Setelah mengalahkan tim sepakbola

Portugal dan memastikan tempat ketiga di Piala Dunia 2006, publik Jerman

memang dilanda euforia dan mungkin tidak tidur semalaman untuk merayakan

kemenangan itu, tapi tidak semua warga Jerman seperti yang ditulis pada kalimat

(39), hanya pecinta sepakbola saja yang tidak tidur,itupun mungkin tidak semua.

Hiperbola semacam ini termasuk ke dalam hiperbola kuantitatif (menyangkut

jumlah).

Page 78: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

BAB III

FUNGSI GAYA BAHASA KIASAN DALAM

TABLOID OLAH RAGA

3.1 Fungsi Gaya Bahasa Kiasan Dalam Tabloid Olahraga Khususnya Tabloid

Bola

Dalam tabloid Bola, gaya bahasa yang paling sering muncul atau

digunakan adalah gaya bahasa metafora dan sinekdoke totem pro parte. Bola,

sebagai tabloid olahraga tampaknya sangat memanfaatkan gaya bahasa kiasan

khususnya metafora dan sinekdoke totem pro parte.

3.1.1 Fungsi Metafora

Jenis-jenis metafora yang digunakan adalah metafora antropomorfis,

binatang, dan metafora sinestetik. Diantara ketiga jenis di atas, metafora

antropomorfis paling mendominasi sebagai contoh,

(40) Namun, belakangan Chelsea ikut memburu striker Atletico Madrid

tersebut (Bola, 27 Juni 2006, hal.40).

Metafora antropomorfis berupa verba memburu pada kalimat (31), selain

meningkatkan efek kalimat juga dapat memberikan variasi pengungkapan.

Manajemen sepakbola diibaratkan para pemburu yang siap memburu para pemain.

Verba memburu dapat memiliki arti membeli pemain yang sudah tidak terikat

kontrak atau menawar pemain yang masih dalam kontrak, bersaing untuk

mendapatkan. Contoh kalimat lainnya yang memiliki metafora antropomorfis,

(41) Salah satu syarat untuk mengalahkan Prancis adalah dengan

mematikan Zinedine Zidane (Bola, 11 Juli 2006, hal.15).

Page 79: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Penggunaan verba mematikan untuk menggantikan verba menjaga ketat seorang

pemain dipakai oleh jurnalis untuk menggambarkan betapa kerasnya permainan

sepakbola.

Contoh metafora binatang adalah,

(42) Gerrard cs juga tidak bisa menutup mata bahwa Toon Army

(Newcastle) bisa saja mencuatkan kejutan di Anfield lantaran sejumlah

muka baru di kubu seberang itu mulai menunjukkan taringnya (Bola,

19 September 2006, hal.8).

Klausa menunjukkan taring memberi kesan betapa buasnya para pemain

baru Newcastle seperti hewan yang memiliki taring.

Untuk metafora sinestetik, contoh yang digunakan sebagai berikut,

(43) Gol Lionel Messi pada menit kedua injury time tersebut, memekakan

hati 23.000 penonton di Annoeta (Bola, 20 Mei 2006, hal.18).

Efek kalimat meningkat ketika ada perubahan indera. Verba memekakan

yang biasa digunakan untuk indera pendengaran disandingkan dengan nomina hati

yang berhubungan dengan kulit.

3.1.2 Fungsi Sinekdoke totem pro parte

Penggunaan sinekdoke totem pro parte lebih pada fungsi praktis yaitu untuk

menyingkat sebuah frase menjadi sebuah kata ,misalnya, penggunaan negara

Swedia pada kalimat

(44) Terlepas dari hasil yang direguk The Republic melawan Swedia pada

Rabu (3/1), Keane merasa sangat tersanjung dipercaya mengemban

tanggung jawab itu (Bola, 3 Maret 2006, hal.8).

Penyebutan negara Swedia untuk menggantikan frase tim sepakbola Swedia

karena wartawan Bola yakin pembaca telah mengerti bahwa penyebutan negara

Swedia sudah barang tentu mengarah pada tim sepakbolanya. Oleh karena itu

Page 80: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

gaya bahasa sinekdoke totem pro parte akan sering muncul ketika jurnalis meliput

pertandingan sepakbola antar negara.

3.1.3 Fungsi-fungsi Gaya bahasa lainnya

Gaya bahasa lain yang muncul adalah sinekdoke totem pars pro toto

seperti dalam kalimat,

(45) Dalam 24 nama yang dipanggil McClaren, ada sejumlah muka baru

yang disisipkan dalam skuad bayangan saat menghadapi Yunani (Bola,

1 September 2006, hal. 4).

Penyebutan muka baru sebagai pengganti pemain-pemain baru memberi variasi

dalam penulisan berita olahraga.

Gaya bahasa simile, juga sering dipakai jurnalis sebagai variasi penulisan.

Gaya bahasa ini otomatis memunculkan tiga unsur dalam satu kalimat yaitu

sesuatu yang dibandingkan, kata pembanding, dan sesuatu yang digunakan

jurnalis untuk membandingkan. Hal ini menuntut jurnalis untuk berpikir

pembanding apa yang akan digunakan untuk menarik perhatian pembaca. Seperti

dalam kalimat,

(46) Jika sampai pasukan McClaren kebobolan satu gol saja di Riverside,

target lolos ke semifinal akan terlihat seperti puncak Everest, yang harus

didaki dengan susah payah (Bola, 4 April 2006, hal.9).

Terlihat bagaimana cerdiknya jurnalis Bola dengan membuat perbandingan antara

target lolos ke semifinal dengan puncak Everest untuk menggambarkan betapa

sulitnya mencapai target tersebut.

Selain itu gaya bahasa hiperbola dimunculkan jurnalis untuk memperhebat

dan meningkatkan kesan seperti dalam kalimat,

(47) Pasukan Korea bukan hanya harus menjalani wajib militer, tapi juga

menyaksikan publiknya banjir air mata akibat kegagalan di Piala

Dunia 2006 (Bola, 27 Juni 2006, hal. 33).

Page 81: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Kuantitas air mata yang jatuh atau orang yang menangis ditingkatkan untuk

menimbulkan kesan betapa bersedihnya para pendukung pemain Korea. Ada hal

yang menarik mengenai hiperbola seperti banjir air mata dan hujan gol. Kata-kata

ini seperti menjadi wajib dalam setiap tulisan usai pertandingan sepakbola. Banjir

air mata digunakan atau identik dengan pihak yang kalah baik pemain maupun

pendukung dan hujan gol digunakan apabila ada tim yang kemasukan lebih dari

tiga gol.

Untuk personifikasi seperti dalam kalimat,

(48) Gelsenkirchen adalah kota yang cuek, acuh tak acuh simile-

personifikasi (Bola, 20 Juni 2006, hal.3).

Dipakai oleh jurnalis untuk menghantar pembaca pada gambaran atau penilaian

benda mati seperti dalam benak penulis. Dalam kalimat di atas ada kemungkinan

jurnalis merasa tidak mendapat sambutan hangat dari warga kota tersebut.

Page 82: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

sebuah kalimat dapat memiliki lebih dari satu gaya bahasa. Pada tabloid Bola,

khususnya bagian “Ole Internasional”, jenis gaya bahasa yang paling banyak

ditemukan adalah gaya bahasa kiasan, meliputi: (i) sinekdoke totem pro parte (ii)

sinekdoke pars pro toto (iii) metafora (iv) simile (v) hiperbola (vi) personifikasi

(vii) oksimoron.

Gaya bahasa metafora dan sinekdoke totem pro parte paling sering

digunakan para jurnalis Bola dalam kolom beritanya di Ole Internasional. Gaya

bahasa sinekdoke totem pro parte paling sering hadir ketika ada pertandingan

sepakbola antar negara. Dalam tulisannya, wartawan Bola langsung menggunakan

kata negara untuk mewakili penyebutan tim sepakbola negara yang bersangkutan,

yang otomatis, penulisan semacam itu termasuk ke dalam gaya bahasa sinekdoke

totem pro parte (penyebutan keseluruhan untuk mewakili sebagian). Sementara

itu, gaya bahasa metafora berupa perbandingan secara implisit dengan hal di luar

sepakbola, digunakan untuk meningkatkan efek kalimat sehingga menarik

perhatian juga agar pembaca tidak serta merta menjadi bosan karena tidak melulu

menggunakan istilah-istilah sepakbola. Sebagai contoh, penggunaan verba

membunuh yang dipasangkan atau dilakukan oleh pemain sepakbola yang

menimbulkan efek tersendiri bagi pembaca.

Dalam penelitian ini metafora dibagi menjadi tiga, yaitu metafora

antropomorfis, binatang, dan sinestetik, serta sinekdoke totem pro parte terbagi

menjadi dua yaitu sinekdoke totem pro parte dengan penyebutan negara dan

sinekdoke totem pro parte dengan penyebutan nama klub. Sedangkan untuk

Page 83: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

hiperbola terbagi menjadi tiga menjadi hiperbola kuantitatif, hiperbola kualitatif,

hiperbola frekuentif. Simile ditandai dengan kata pembanding seperti layaknya

dan bak.

Berita adalah kabar, warta yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain

juga merupakan laporan peristiwa yang dituliskan dalam surat-surat kabar seperti

yang dikatakan J.S. Badudu dan Sutan Muhammad Zain (Kamus Umum Bahasa

Indonesia 1994:195), yang berarti menjadi ruang publik, membutuhkan sesuatu

yang dapat menarik perhatian, dan membuat pembacanya tidak serta merta

menjadi bosan. Dalam hal ini, gaya bahasa, gaya bahasa kiasan khususnya

memegang peranan yang cukup penting. Dunia sepakbola memang hidup dengan

berbagai kata kiasan dan sebuah tulisan tentu akan mati/ kering tanpa kiasan.

4.2 Saran

Masih banyak hal tentang gaya bahasa yang belum dikaji dalam hal

penelitian terhadap gaya bahasa dalam kolom berita di surat kabar ini, untuk itu,

penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan, misalnya dengan menganalisis lebih

ke arah bidang jurnalis seperti penyebutan julukan, nama tempat, nama stadion,

atau bahkan logika perang yang digunakan para jurnalis untuk mneambah

kenikmatan membaca.

Page 84: GAYA BAHASA KIASAN DI TABLOID BOLA SKRIPSI - core.ac.uk · Internasional” , jenis gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi: (i) sinekdoke

Daftar Pustaka

Badudu, J.S dan Prof. Sutan Mohammad Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Fajinggriani, Zwesti. 2003. Gaya Bahasa Dalam Wacana Iklan Niaga pada

Harian Kompas dan Revelansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia

di SLTP. Yogyakarta: Skripsi fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kompas Gramedia. Tabloid Olahraga Bola edisi 3 Maret 2006 s.d. 22 September

2006. Jakarta.

Pateda, Mansoer. 1989. Semantik Leksikal. Flores: Nusa Indah.

Sudaryanto. 1984. Metode Linguistik Bagian Pertama: Metode dan Aneka Teknik

Pengumpulan Data. Yogyakarta: UGM.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik.Yogyakarta : Duta

Wacana University Press.

Tarigan, Henry Guntur . 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.

Jakarta : Balai Pustaka.

Ver Haar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.