175
GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA (Suatu Tinjauan Stilistika) STYLE LANGUAGE IN THE NOVEL NEW NOTES TO THE HEART OF A WIFE WORKS ASMA NADIA (An Overview Stilistika) Tesis Oleh: NURLIAH SAMAD Nomor Induk Mahasiswa : 04.08.879.2013 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2015

GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA

(Suatu Tinjauan Stilistika)

STYLE LANGUAGE IN THE NOVEL

NEW NOTES TO THE HEART OF A WIFE WORKS ASMA NADIA (An Overview Stilistika)

Tesis

Oleh: NURLIAH SAMAD

Nomor Induk Mahasiswa : 04.08.879.2013

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2015

Page 2: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

ii

GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA

(Suatu Tinjauan Stilistika)

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Magister

Program Studi

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun dan Diajukan oleh

Nurliah Samad Nomor Induk Mahasiswa: 04.08.879.2013

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2015

Page 3: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

iii

TESIS

GAYA BAHASA DALAM NOVEL

NEW CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA (Suatu Tinjauan Stilistika)

Yang disusun dan diajukan oleh

Nurliah Samad NIM: 04.08.879.2013

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Tesis

pada tanggal 31 Mei 2015

Menyetujui

Komisi Pembimbing Pembimbing I,

Prof. Dr. Anshari, M.Hum.

Pembimbing II,

Dr. St. Aida Azis, M.Pd.

Mengetahui

Direktur Program Pascasarjana Unismuh Makassar

Prof. Dr. H. M. Ide Said. D.M., M.Pd. NBM. 988463

Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Abdul Rahman Rahim, M.Hum. NBM.922699

Page 4: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

iv

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI

Judul Tesis : Gaya Bahasa dalam Novel New Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia (Suatu Tinjauan stilistika) Nama : Nurliah Samad NIM : 04.08.879.2013

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program : Pascasarjana

Telah diuji dan dipertahankan di depan panitia Penguji Tesis pada tanggal 31

Mei 2015 dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia pada Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 1 Juni 2015

TIM Penguji :

Prof. Dr. H. M. Ide Said D.M., M.Pd. ......................................................

(Ketua/ Penguji)

Dr. Abd. Rahman Rahim, M.Hum. ......................................................

( Sekretaris/Penguji)

Prof. Dr. Anshari, M.Hum. .....................................................

( Pembimbing)

Dr. Siti Aida Azis, M.Pd. ....................................................

( Pembimbing)

Page 5: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

v

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Dengan penuh kesadaran, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurliah Samad

NIM : 04.08.879.2013

Prog. Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Tesis : Gaya Bahasa dalam Novel New Catatan Hati Seorang istri Karya Asma Nadia (Suatu Tinjauan Stilistika)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang penulis buat

adalah benar karya sendiri.Jika di kemudian hari terbukti bahwa tesis ini

merupakan duplikat atau plagiat, maka saya bersedia dituntut secara

hukum.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Makassar, 1 Juni 2015 Yang Berjanji, Nurliah Samad

Page 6: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI ...................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ........................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................ xi

ABSTRACT .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9

A. Tinjuan Pustaka .................................................................... 9

1. Pengertian Novel .............................................................. 9

2. Jenis-jenis Novel .............................................................. 10

3. Unsur Pembangun Novel ................................................. 12

4. Gaya Bahasa dan Majas ................................................ 20

5. Stilistika Sastra ................................................................ 25

Page 7: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

vii

6. Pendekatan Stilistika Sastra ............................................ 27

B. Penelitian yang Relevan ........................................................ 34

C. Nilai Pendidikan dalam Novel New Catatan Hati Seorang Istri ......................................................................... 35

D. Kerangka Pikir ..................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 40

A. Jenis Penelitian ................................................................... 40

B. Batasan Istilah ...................................................................... 41

C. Data dan Sumber Data ......................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 42

E. Teknik Analisis Data ............................................................. 43

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .......................................... 46

A. Hasil Penelitian..................................................................... 46

1. Gaya Bahasa atau Majas Perbandingan .......................... 46

2. Gaya Bahasa atau Majas Penegasan .............................. 72

3. Gaya Bahasa atau Majas Majas Pertentangan ................ 143

4. Gaya Bahasa Atau Majas Sindiran .................................. 152

B. Pembahasan ........................................................................ 152

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 158

A. Simpulan ............................................................................... 158

B. Saran ..................................................................................... 158

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 160

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 163

Page 8: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

viii

LAMPIRAN KORPUS DATA .................................................................... 164

LAMPIRAN SINOPSIS ............................................................................. 201

Page 9: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt, atas limpahan taufik

dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan tesis ini dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Dalam penulisan

tesis ini banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun atas izin

Allah Swt., dorongan serta bimbingan dari banyak pihak, baik moral maupun

materil yang tulus dan ikhlas sehingga semua kesulitan dan hambatan dapat

penulis hadapi.

Prof. Dr. Anshari, M.Hum. dan Dr. St. Aida Azis, M.Pd. masing-

masing pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

saran dan dorongan kepada penulis, sejak penyusunan proposal sehingga

penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

kepada ayahanda Abd. Samad Dg. Nompo dan Ibunda Sinar Dg. Bau yang

telah membesarkan, mendidik, menyekolahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi pada jenjang starata dua.

Dalam penulisan tesis ini, penulis juga banyak memeroleh dorongan

dan bimbingan suami tercinta Hasim, S.Pd., yang banyak memberi

semangat serta dorongan kepada penulis demi membangun kelanjutan

pendidikan pada Program Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di Unismuh Makassar serta ananda tercinta Jihan Aulia

Page 10: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

x

Hasim yang telah memberi semangat dan doa atas kelangsungan

perkuliahan penulis hingga sampai pada tahap penyusunan tesis ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih.

Selanjutnya, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa Indonesia serta para karyawan Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Semua pihak yang terlibat demi terselesaikannya tesis ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala saran dan

semangat yang telah tercurah untuk penulis. Akhirnya, semoga apa yang

telah Bapak/Ibu berikan dalam terlaksananya penelitian jurusan ini bernilai

ibadah di sisi Allah Swt. Semoga Allah Swt. membalas-Nya dengan berkah

dan rahmat yang tiada terhitung Amin.

Makassar, 1 Juni 2015

Penulis

Page 11: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

xi

ABSTRAK

Nurliah Samad 2015. Analisis Gaya Bahasa dalam Novel New Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia (Suatu Tinjauan Stilistika). Karya Asma Nadia dibimbing oleh Anshari dan Aida Azis Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan tujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan aspek gaya bahasa dalam novel Catatan Hati Seorang istri. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berasal dari kutipan isi novel New Catatan Hati Seorang Istri yang mengandung majas. Dari novel setebal tiga ratus halaman tersebut diambil data sejumlah seratus delapan puluh buah dari empat belas catatan secara acak. Dari seratus delapan puluh data yang dianalisis terdapat lima puluh empat data yang mengandung majas perbandingan yang terbagi dalam delapan jenis majas (simile, personifikasi, sinestesia, alusio, antonomasia, depersonifikasi, metafora, dan alegori), seratus dua data mengandung majas penegasan yang terbagi dalam sembilan jenis majas (repetisi, retoris, elipsis, polisindenton, pararima, tautologi, pleonasme, antiklimaks, dan apofasis), dua puluh tiga data mengandung majas pertentangan yang terdiri dari tiga jenis majas (hiperbola, antitesis, dan kontradiksi interminus), dan satu data mengandung jenis majas sindiran (sarkasme). Asma Nadia menggunakan dua puluh satu jenis majas dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri. Berdasarkan hasil pengkajian peneliti maka disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: gaya bahasa perbandingan di lima puluh empat data yang terbagi dalam delapan jenis majas yaitu majas simile, personifikasi, sinestesia, alusio, antonomasia, depersonifikasi, metafora, dan alegori. Penegasan seratus dua data yang terbagi dalam sembilan jenis majas yaitu repetisi, retoris, elipsis, polisindenton, pararima, tautologi, pleonasme, antiklimaks, dan apofasis. Pertentangan di dua puluh tiga data yang terdiri dari tiga jenis majas yaitu hiperbola, antitesis, dan kontradiksi interminus. Sindiran di satu data yang bermajas sarkasme.

Page 12: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

xii

ABSTRACT

NURLIAH SAMAD 2015. Analysis of Language Style in Novels “Catatan Hati Seorang Istri” Written by Asma Nadia (Stylistics Overview). written by Asma Nadia, Supervised by Anshari and Aida Aziz. The research was research library with the aimed to assess and describe the stylistic aspects of the novel “Catatan Hati Seorang Istri” The data analyzed in this study was derived from the contents of the novel excerpt “New Catatan Hati Seorang Istri” containing the figure of speech. There were three hundred pages thick novel was taken the data amount of one hundred and eighty pieces of fourteen random notes. The one hundred and eighty analyzed data contained fifty-four data containing comparison figure of speech which was divided into eight kinds of figure of speech (simile, personification, synesthesia, allusion, antonomasia, depersonification, metaphors, and allegories), the data contains two hundred assertion figure of speech which was divided into nine kinds of figure of speech (repetition, rhetorical, ellipsis, polisindenton, pararima, tautology, redundancy, anticlimactic, and apophasis), twenty-three opposition figure of speech which contains the data consists of three types of figure of speech (hyperbole, antithesis, and contradictions interments), and one data contains a type of figure of speech satire (sarcasm). Asma Nadia using twenty-one type of figure of speech in the New “Catatan Hati Seorang Istri”. Based on the assessment results, the researchers concluded the following results: stylistic comparisons in fifty-four data were divided into eigth kinds of figure of speech that figure of speech simile, personification, synesthesia, allusion, antonomasia, depersonification, metaphors, and allegories. The assertion hundred two data types were divided into nine figure of speech that were repetition, rhetorical, ellipsis, polisindenton, pararima, tautology, redundancy, anticlimactic, and apophasis. Contention in the twenty-three data consisted of three types of figure of speech that was hyperbole, antithesis, and contradictions interments. Satire in the data figure as sarcasm.

Page 13: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelangsungan Interaksi sosial di masyarakat akan terbangun dengan

baik jika kemampuan masyarakat tersebut menggunakan bahasa yang baik

dan memudahkan penutur dan petuturnya memahami bahasa tersebut.

Sebagai alat komunikasi yang paling efektif di masyarakat, bahasa memiliki

sifat universal dan arbitrer, artinya bahasa dapat digunakan oleh penuturnya

berdasarkan kondisi sosial yang berlangsung atau sesuai dengan tradisi

berbahasa yang berlaku di dalam masyarakat tersebut. Selain itu, tentu

bahasa dapat dikatakan sebagai media efektif karena bahasa merupakan

produk yang lahir berdasarkan sarana konvensi yang berlaku di masyarakat.

Kehidupan ini tidak dapat dipungkiri bahwa peran bahasa sangat

dirasakan, hampir dalam semua kegiatan manusia memerlukan kegiatan

bantuan bahasa. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi,

seseorang dapat saling berinteraksi dan berhubungan dengan masyarakat

dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, manusia dapat mengungkapkan

pikiran, gagasan, isi hati, ataupun perasaan melalui bahasa, kemudian

ditangkap oleh orang lain kemudian terjadi hubungan timbal balik antara

manusia dan kehidupan sosial.

1

Page 14: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

2

Bahasa yang digunakan dalam suatu kelompok masyarakat atau

kelompok sosial tertentu muncul atas kesepakatan dan perjanjian

masyarakat. Interaksi antar kelompok tidak akan terjalin dengan baik tanpa

mereka memaknai dan mengerti bahasa yang digunakan. Bahkan bahasa

bukan sekadar berupa kumpulan unsur-unsur yang tersusun secara tidak

beraturan, melainkan bahasa merupakan suatu sistem yang tersusun.

Masyarakat sebagai pengguna bahasa, tentu terdapat hubungan erat

di antara keduanya. Dikatakan memiliki hubungan yang erat oleh karena

bahasa merupaka sarana pengungkap kebudayaan yang terbangun dalam

masyarakat. Kebudayaan akan terungkap melalui keberadaan bahasa

sebagai alat yang paling efektif yang berlaku di masyarakat. Bahasa menjadi

media utama untuk saling memahami antara satu dengan yang lainnya.

Dengan bahasa seseorang dapat diketahui identitasnya. Seperti orang

Makassar dengan simbol bahasanya yang berbeda dengan bahasa Jawa,

Orang Bugis dengan simbol bahasanya berbeda dengan simbol bahasa

orang Bima. Dengan demikian, bahasa dapat dikatakan sebagai sebuah

simbol yang digunakan berkomunikasi sehari-hari dan merupakan cerminan

kebudayaan yang dapat membedakannya dengan setiap pengguna bahasa

yang berbeda. Menurut Syamsuri (2011:15) bahasa merupakan lambang

identitas serta alat pemersatu antar masyarakat. Apa yang dikatakan oleh

Syamsuri sejalan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai

Page 15: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

3

bahasa nasional yaitu bahasa pemersatu antar seluruh warga negara

Indonesia. Sebagai bahasa nasional tentu mengikat keseluruhan kelompok

pengguna bahasa daerah di tanah air Indonesia ini dan menjadi simbol

kebudayaan masyarakat Indonesia. Sebagai sarana pengungkap

kebudayaan bahasa merupakan sebuah sistem simbol yang berlaku di setiap

kelompok pengguna bahasa seprti bahasa yang berjalan dalam setiap

rumpun warga, suku ataupun komunitas

Bahasa sebagai sebuah sistem, merupakan kekhasan bagi

masyarakat penggunanya. Karena dengan bahasa, maka akan tercermin

budaya seseorang. Dengan bahasa akan menampakkan identitas seseorang,

hal itu sejalan dengan pendapat Brown yang menyatakan bahwa fungsi

bahasa untuk mengungkapkan isi dideskripsikan sebagai fungsi bahasa

transaksional, sedangkan fungsi bahasa yang terlibat dalam pengungkapan

hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi dideskripsikan sebagai fungsi

bahasa interaksional (Brown, 1996: 1). Apa yang dikemukakan oleh Brown

dapat dilihat dalam praktik kehidupan sosial bagaimana bahasa digunakan

oleh kelompok sosial seperti bahasa Makassar dan Bugis digunakan untuk

mengungkap simbol-simbol kebudayaannya.

Bahasa sebagai suatu simbol, merupakan kekhasan bagi masyarakat

penggunanya yang dijadikan sebagai media interaksi untuk menyampaikan

ide, pesan, ekspresi juga bersifat universal. Oleh karena sifat, universal

Page 16: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

4

bahasa tersebut, maka di dalam mengekspresikan sebuah pesan pengguna

bahasa dapat menggunakan bahasa berdasarkan standar penggunanya. Hal

itu dapat dijumpai dalam bahasa sastra yang digunakan oleh seorang

sastrawan untuk menyampaikan ekspresinya kepada khalayak (Azis

2011:77-78). Oleh Azis diuraikan bahwa bahasa karya sastra seperti novel

dibangun dari beberapa unsur, seperti tema, plot, latar, karakter/penokohan,

titik pengisah dan gaya bahasa. Ketujuh unsur tersebut dapat dibedakan,

tetapi sukar dipisahkan. Artinya, dalam sebuah novel ketujuh unsur ini dapat

ditemukan namun tidak berdiri sendiri. Pemunculan dalam cerita ada yang

bersamaan, namun mungkin ada salah satu diantaranya yang mendapat

perhatian khusus dari pengarang. Unsur gaya bahasa memiliki peran yang

dapat menentukan sebuah ekspresi yang dimaksudkan oleh pengarangnya.

Unsur keindahan dalam bahasa (gaya bahasa) merupakan

penopang terjadinya komunikasi yang berarah pada praktik retorik yang

dapat menyenangkan pembacanya atau pendengarnya demi tersalurkannya

pesan dengan baik. Pembicaraan tentang gaya bahasa selalu identik dengan

keindahan bahasa. Dalam karya sastra misalnya, penulis sastra harus

didukung dengan bahasa untuk menunjang karyanya. Bahasa sebagai media

dalam mencipta karya sastra sehingga efek dari sastra yang dicipta oleh

pengarangnya mula-mula dirasakan oleh pembaca lewat gaya bahasa yang

Page 17: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

5

digunakan pengarang. Istilah gaya bahasa diangkat dari istilah style yang

berasal dari bahasa stilus dan mengandung arti leksikal alat untuk menulis.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa bahasa merupakan alat yang

paling efektif untuk menyampaikan ekspersi atau alat interakasi yang paling

dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam sastra pengarang menyampaikan

pesannya melalui sajian bahasanya. Gaya bahasa adalah alat untuk

manampilkan ide atau gagasan yang memiliki nilai estetik dan dapat menarik

pembacanya. Penggunaan gaya bahasa, selain untuk menimbulkan nilai

estetika juga merupakan wahana menyampaikan pesan ke arah yang lebih

menarik sehingga tujuan utama dari sebuah ide dapat terealisasi

berdasarkan pemahaman makna oleh pembaca. Pembicaraan tentang gaya

bahasa dalam sastra seperti, novel, puisi dan cerpen selalu identik dengan

keindahan bahasa. Dalam karya sastra, penulis sastra harus didukung

dengan bahasa untuk menunjang karyanya.

Penulis novel banyak menggunakan bahasa figuratif untuk mewakilkan

suatu pesan kepada pembaca. Bahasa figuratif (majas) adalah bahasa yang

digunakan pengarang untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak

biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna, kata atau

bahasanya bermakna kias atau makna lambang. Bahasa figuratif

menyebabkan karya sastra menjadi prismatis artinya memancarkan banyak

makna atau kaya akan makna. Pengarang umumnya menggunakan struktur

Page 18: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

6

sintaksis pada larik-larik atau kalimat yang berurutan untuk memperoleh efek

tertentu. Dengan pandangan tersebut tentu dalam karya sastra terdapat gaya

bahasa. Untuk itu, melalui asumsi-asumsi tersebut, penulis bermaksud

mengkaji gaya bahasa pada novel New Catatan Hati seorang Istri karya

Asma Nadia.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian pada latar belakang di atas maka, penulis

merumuskan masalah pokok yaitu bagaimanakah unsur yang terdapat dalam

novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia. Masalah unsur

akan dianalisis berdasarkan gaya bahasa perbandingan, penegasan,

pertentangan,dan gaya bahasa sindiran. Untuk itu penulis menetapkan sub

masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat

dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia?

1. Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa model penegasan yang

terdapat dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia?

2. Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa model pertautan yang

terdapat dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia?

Page 19: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

7

3. Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa model sindiran yang

terdapat dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia?

C. Tujuan Penelitian

Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan

deskripsi tentang:

1. Penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam novel

New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

2. Penggunaan gaya bahasa model penegasan yang terdapat dalam

novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

3. Penggunaan gaya bahasa model pertautan yang terdapat dalam novel

New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

4. Penggunaan gaya bahasa model sindiran yang terdapat dalam ovel

New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, baik bersifat teoretis

maupun bersifat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 20: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

8

a. Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi bagi pengkaji

sastra dan praktisi.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan pengembangan teori

pengkajian kesusastraan.

c. Hasil penelitian ini dapat pula dijadikan pembanding bagi penelitian

selanjutnya pada objek yang sama tetapi menggunakan kajian

yang berbeda.

2. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Bagi mahasiswa, sebagai masukan untuk mendalami kajian

tentang gaya bahasa melalui kajian stilistika.

b. Bagi pembaca, diharapkan menjadi referensi terbaru yang

dapat memberi informasi demi pengembangan kajian

kesusastraan.

c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan,

pengalaman, dan meningkatkan kemampuan apresiasi

terhadap karya sastra.

Page 21: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Novel

Kata novel berasal dari bahasa Inggris yaitu novelet yang berarti

sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang,

namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiantoro 2007:9-10). Nurgiantoro

memandang bahwa novel merupakan karya fiksi yang dibangun dengan

unsure intrinsik dan unsur ekstrinsik. Selanjutnya Abrams (dalam

Nurgiantoro, 2007:9) mengatakan bahwa, novel dan cerpen mengandung

pengertian yang sama yaitu karya prosa fiksi.

Novel adalah karya fiksi yang memunyai ruang gerak yang luas,

jalan cerita tentang pelaku lebih panjang. Novel tidak memusatkan pada

salah satu fokus cerita, melainkan memuat perincian yang lebih lengkap.

Menurut Wellek dan Werren, (2014: 216) novel adalah suatu lukisan

kehidupan dan perilaku yang sesungguhnya, dan lukisan tentang waktu pada

saat novel tersebut ditulis.

Dalam sebuah novel, dapat muncul berbagai aspek kehidupan yang

di dalamnya terdapat amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang pada

pembaca. Oleh karena itu, sebuah novel pada dasarnya merupakan cerita

atau laporan mengenai kejadian atau suatu pengalaman.

9

Page 22: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

10

Novel bertujuan menunjukan motif-motif dan pengaruh-pengaruh

yang menguasai kehidupan manusia, efek-efek pilihan pribadi terhadap

watak dan nasib seperti itulah novel yang benar. Dengan demikian novel

membuka suatu bidang yang lebih luas, lebih menarik dari tipe sastra lainnya

dan adapun wujud novel adalah konsentrasi, pemusatan atau memfokuskan

kehidupan dalam suatu krisis yang menentukan. Disisi lain novel hanya

menceritakan salah satu sendi kehidupan sang tokoh yang benar-benar

istimewa yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib, baik segi

ceritanya, ketamakannya, dan kerakusannya.

2. Jenis-Jenis Novel

Menurut hasil penelitian Hamsidar (2003: 7), novel dapat dibagi

menjadi tiga golongan besar, yakni novel percintaan, novel petualangan,

novel fantasi, kemudian diperinci lagi sebagai berikut:

a. Novel percintaan

Novel percintaan melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara

seimbang, bahkan kadang-kadang peran wanita lebih dominan.

b. Novel petualangan

Novel petualangan, sedikit sekali memasukkan peranan wanita.

Jenis petualangan ini adalah bacaan kaum pria, karena tokoh di dalamnya

dengan sendirinya melibatkan masalah laki-laki yang tidak ada

hubungannya dengan wanita. Meskipun dalam jenis novel ini sering ada

Page 23: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

11

percintaan, namun hanya bersifat sampingan belaka, artinya novel itu

tidak semata-mata berbicara soal cinta.

c. Novel fantasi

Novel fantasi bercerita tentang hal tidak realistis dan serba tidak

mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari jenis novel ini mementingkan

ide konsep, dan gagasan sastrawannya yang hanya dapat jelas kalau

diutarakan dalam bentuk cerita fantastisnya artinya menyalahi hukum

empiris, hukum pengalaman sehari-hari.

Berdasarkan isinya, novel dapat dibedakan menjadi :

1) Novel sosial adalah novel yang isinya menceritakan tentang kehidupan

dan penghidupan masyarakat, adat istiadat, kepercayaan, masyarakat

kota dan masyarakat desa. Dapat pula menceritakan kepentingan

masyarakat.

2) Novel bertendens adalah novel yang isinya mengungkapkan tendens

atau tujuan tertentu untuk membuat keadaan menjadi baik atau lebih

baik.

3) Novel sejarah adalah novel yang ceritanya erat atau berhubungan

peristiwa sejarah.

4) Novel psikologi adalah novel yang mengutamakan pengungkapan

tokoh, pelaku dari aspek kejiwaannya mengungkapkan pergolakan

jiwa, batin, dan pendirian para tokoh dalam cerita.

Page 24: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

12

5) Novel detektif adalah novel yang isinya mengungkapkan peristiwa

yang bersifat detektif. Menceritakan kelihaian pelaku, melakukan taktik

tertentu untuk membantu dan menenangkan pihak yang hancur.

6) Novel adat adalah novel yang berisi masalah adat biasanya

mengisahkan pertentangan adat istiadat dengan perubahan yang

diinginkan muda-mudi sebagai upaya merombak tradisi berkemajuan.

7) Novel percintaan adalah novel yang mengisahkan hubungan

percintaan antara pria dan wanita dengan berbagai rintangan dan

cobaan.

8) Novel anak-anak adalah novel yang isinya menceritakan dunia anak

biasanya mengenai perilaku anak-anak kecerdikannya pengalaman

dan suka dukanya.

9) Novel simbolik adalah novel yang isinya melambangkan disimbulkan

terhadap sesuatu yang dikisahkan atau diceritakan.

3. Unsur Pembangun Novel

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah karya sastra

dikaji dan dianalisis berdasarkan atas unsurnya. Unsur sastra (novel) ada

dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang

secara langsung membangun cerita dari dalam novel itu sendiri, seperti

tema, amanah, alur, tokoh, latar, sudut pandang (point of view) gaya

Page 25: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

13

bahasa. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra

itu, seperti ekonomi, politik agama, kebudayaan dan adat istiadat.

b. Tema

Menurut Semi (1989: 42), tema ialah masalah yang menjadi

pokok pembicaran atau yang menjadi inti topik dalam suatu pembahasan.

Di dalam suatu novel merupakan pokok persoalan yang menguasai

pikiran pengarang sehingga mempengaruhi semua unsur cerita

c. Amanat

Perwujudan pengarang, ekspresi dan tanggapan pengarang

menghadapi suatu permasalahan menarik karya sastra yang merupakan

dasar bagi pengarang menuangkan ide, tanggapan, pesan, dan kesan

bahkan melalui karya sastra, sastrawan menggambarkan dari sebuah

permasalahan

Dengan demikian, dalam karya sastra ada pesan khusus yang ingin

pengarang sampaikan kepada pembaca, pesan khusus yang dimaksud

adalah pesan yang dapat dijadikan pengarang agar lebih aktif dalam

meniti hidup seandainya pembaca mengalami, menemui dan menghadapi

permasalahan yang sama dengan cerita dalam karya itu. Pesan khusus

itulah yang disebut amanah.

Page 26: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

14

d. Alur cerita/plot

Plot merupakan sesuatu yang cukup di dalam karya satra berbentuk

prosa. Berhasil tidaknya sebuah roman, novel, atau cerita pendek

ditentukan pula oleh plot di dalam karya tersebut. Plot secara tradisional

merupakan susunan cerita

Sebuah cerita merupakan rangkaian peristiwa. Peristiwa yang

dirangkaikan itu adalah susunan peristiwa yang lebih kecil novel misalnya

terdiri dari bagian-bagian atau bab ini merupakan rangkaian alinea yang

berisi peristiwa-peristiwa yang lebih kecil. Peristiwa-peristiwa itu oleh

pengarang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah

cerita. Penyusunan tidak hanya sekedar membariskan peristiwa, tetapi

memilih dan mengatur menjadi rangkaian sebab akibat. Jadi dapat

disimpulkan bahwa plot adalah struktur penyusunan kejadian-kejadian

yang disusun secara logis.

Junaede dalam Yuliani (2000: 8) mengemukakan bahwa alur adalah

rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk

satu kesatuan yang utuh. Hubungan unsur cerita yang satu dengan

peristiwa yang lain bersifat logis, juga mengandung hubungan kualitas,

yaitu peristiwa yang satu menjadi penyebab timbulnya peristiwa yang lain.

Sedangkan menurut Atmaja (1993: 38), cara menentukan alur cerita

dilakukan dengan menguji sebab akibat peristiwa pokok. Sebab alur cerita

Page 27: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

15

adalah sambung-sinambung peristiwa berdasarkan hubungan sebab

akibat.

e. Latar

Dengan karya fiksi, latar bukan hanya berfungsi logis melainkan pula

memiliki fungsi psikologis sehingga latar pun mampu menuangkan makna

tertentu. Sastra mampu menciptakan suasana-suasana tertentu yang

menggerakkan emosi atau aspek kejiwaan pembacanya.

Menurut Aminuddin (1991: 67), latar adalah peristiwa dalam karya

fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa, serta memiliki fungsi

fisikal dan fungsi psikologis. Latar dalam karya fiksi bukan hanya berupa

tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan

tertentu, melainkan juga dapat berupa suasana yang berhubungan

dengan sikap, jalan pikiran prasangka, maupun gaya hidup suatu

masyarakat dalam menanggapi suatu problema tertentu.

f. Perwatakan/penokohan

Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan

sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku

yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu

mampu menjalin suatu cerita disebut tokoh. Sedangkan cara pengarang

menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan penokohan.

Page 28: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

16

Tokoh dalam karya sastra adalah manusia yang ditampilkan oleh

pengarang dan memiliki sifat-sifat yang ditafsirkan dan dikenal

pembacanya melalui apa yang mereka katakan atau apa yang mereka

lakukan. Forster (dalam Tang, 2008: 34), mengemukakan bahwa tokoh

dalam sebuah cerita biasanya manusia; hewan-hewan pun pernah

diperkenalkan tetapi dengan tingkat keberhasilan yang terbatas karena

tidak banyak dipahami menyangkut masalah psikologinya.

Watak sering disamakan dengan karakter. Karakter adalah sifat batin

manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan perasaannya. Tokoh

dalam cerita seperti halnya dengan manusia dalam kehidupan sehari-hari

selalu memiliki watak-watak tertentu.

Menurut Boulton dalam Aminuddin (1995: 79) cara pengarang

menggambarkan atau memunculkan tokohnya itu dapat berbagai macam.

Mungkin pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku yang hanya

hidup di alam mimpi, pelaku yang memiliki semangat perjuangan dalam

mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara sesuai dengan

kehidupan manusia yang sebenarnya maupun yang egois, kacau dan

mementingkan diri sendiri.

Sehubungan dengan watak itu, telah diketahui pelaku protogonis

yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik dan pelaku antagonis yaitu

pelaku yang memiliki watak yang jahat.

Page 29: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

17

g. Sudut Pandang (point of view)

Menurut Brooks (dalam Tang, 2008:24), penggunaan satu istilah

dalam makna cukup membingungkan. Oleh karena itu, ia menyarankan

agar point of view digunakan untuk menyatakan gagasan atau sikap batin

pengarang di jelmakan di dalam karya sastranya. Sedangkan kalau kita

berbicara tentang siapa yang mengamati peristiwa dan menyampaikan

cerita, sebaiknya digunakan istilah fokus pengisahan atau Focus of

narration. Jadi, menurut Brooks, Point of view bertautan dengan

pengarang yang bertalian dengan pendidikannya, keadaan sosialnya,

moral masyarakat ketika karya diciptakan; pendeknya dengan hal-hal di

luar karya sastra itu sendiri. Ada pun mengenai focus or narration, hal ini

bertautan dengan pencerita dan kisahannya.

Brooks kemudian membedakan empat perwujudan fokus pengisahan,

yaitu: 1) tokoh utama menyampaikan kisah diri, jadi, kisahan oleh tokoh

utama dengan sorotan pada tokoh utama pula; 2) tokoh bawahan

menyampaikan kisah tentang tokoh utama; jadi, kisahan oleh tokoh

bawahan dengan sorotan pada tokoh utama; 3) pengarang pengamat

(observer-author) menyampaikan kisah; sorotan terutama pada tokoh

utama; 4) pengarang serba tahu (ommmscient author) menyampaikan

kisah dari segala sudut, sorotan utama pada tokoh utama (Brooks dalam

Tang, 2008).

Page 30: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

18

Sehubungan dengan masalah sudut pandang tersebut, dapat

dikatakan bahwa pencerita menyampaikan dari sudut pandangannya

sendiri. Pencerita yang berbeda memiliki sudut pandang yang berbeda

pula, dan sudut pandang yang berbeda itu biasanya melahirkan versi

cerita yang berbeda pula.

Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku

dalam cerita yang dipaparkannya. Sudut pandang atau biasa diistilahkan

dengan point of view atau titik kisah meliputi (1) narator omniscient (2)

narator observer, penjelasan lebih lanjut dari sejumlah jenis titik pandang

sebagai berikut.

Narator omniscient adalah narator atau pengisah yang juga berfungsi

sebagai pelaku cerita, karena pelaku juga adalah pengisah, maka

akhirnya pengisah juga merupakan penutur yang serba tahu tentang apa

yang ada dalam benak pelaku utama maupun sejumlah pelaku lainnya,

baik secara fisikal maupun psikologis.

Narator observer adalah bila pengisah hanya berfungsi sebagai

pengamat terhadap pemunculan para pelaku serta hanya tahu dalam

batas tertentu dalam perilaku batiniah para pelaku narator observer

pengarang menyebutkan nama pelaku dengan ia, dia, nama-nama lain

maupun dengan mereka.

Page 31: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

19

h. Gaya Bahasa

Istilah gaya bahasa diangkat dari istilah style yang berasal dari

bahasa stilus dan mengandung arti leksikal “alat untuk menulis”. Dalam

karya sastra istilah gaya mengandung pengertian cara seorang

pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media

bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan makna dan

suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca.

Novel sebagai karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang

berisi modal kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun

melalui berbagai unsur. Novel dapat juga memberikan ide atau wawasan

yang lebih luas dari sekedar fakta yang bersifat pengetahuan. Dari novel

mungkin manusia akan mendapatkan nilai-nilai dari sesuatu yang

mungkin di luar perhatian manusia. Nilai-nilai yang dimaksudkan dalam

novel adalah persepsi dan beberapa pengertian yang diperoleh pembaca

lewat sastra seperti nilai “pendidikan, agama, budaya dan lain-lain.

Beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

dapat ditarik kesimpulan isi novel Cinta Dalam Gelas dengan nilai-nilai

religius karena itu, dalam penelitian ini penulis dapat pula memberikan

gambaran pengertian religi untuk ajaran agama.

Page 32: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

20

4. Gaya Bahasa dan Majas

Mengkaji aspek gaya bahasa atau majas maka seseorang harus

terlebih dahulu memahami bahasa secara umum, oleh karena bahasa yang

digunakan dalam sastra adalah sebuah sistem yang dibangun untuk

mewakilkan simbol dan makna. Bahasa menurut para pakar bahasa pada

masa pergantian abad ini (abad XIX ke abad XX) mencoba mencari jawaban

atas pertanyaan “apa bahasa itu?” dengan membandingkannya dengan objek

fisik. Mereka sudah tidak tertarik pada pemerian fase awal perkembangan

bahasa yang disebut oleh Ferdinand de Saussure pendekatan diakronik.

Mereka berusaha menerangkan bahasa secara sinkronik yang melihat

struktur bahasa masa sekarang.

Saussure membedakan bahasa atas langage, langue, dan parole.

Langue adalah bahasa yang umumnya. Dalam konteks ilmu bahasa, bahasa

sama pergertiannya dengan langage menurut Saussure. Bahasa dalam

konteks tersebut menyangkut semua bahasa karena ilmu bahasa tidak

terbatas pada penelitian satu atau beberapa meneliti karakteristik serta

menunjukkan kesamaannya sehingga generalisasi terhadapnya dapat ditarik.

Langage mengandung pengertian bahasa yang paling abstrak. Langue dan

parole keduanya merujuk pengertian bahasa tertentu. Dalam konteks bahasa

Indonesia kata bahasa disini mencangkup baik langue maupun parole.

Page 33: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

21

Pemisahan antara langue dan parole oleh Saussure dilihat orang

persamaannya dengan pandangan linguist Amerika, Noam Chomsky dan

para pengikutnya sekitar tahun 1960-an. Chomsky (dalam Hambali 2005: 18)

memisahkan perilaku bahasa atas competence dan performance adalah

pengetahuan pemakai bahasa yang ideal tentang kaidah gramatika,

sedangkan performance adalah realisasi nyata pengetahuan penutur dalam

tuturan, dan di dalamnya mencangkup berbagai faktor sosial, fisik, dan

kejiwaan.

Chomsky dan Saussure terlihat sedikit perbedaan, Saussure

memberikan langue sebagai produk masyarakat, yakni kumpulan

kesepakatan yang penting-penting yang diakui oleh kelompok, sedangkan

competence merupakan kualitas pikiran individu yang dikembangkan dalam

rangka proses pendewasaan secara umum. Akan tetapi, baik de Saussure

dan Chomsky keduanya memiliki pendapat bahwa tujuan utama studi

linguistik terhadap bahasa adalah menggambarkan karakteristik aturan

regular atau gramatikal umum dan tidak bermaksud memberikan tuturan

yang beraneka ragam yang dihasilkan oleh setiap pemakai bahasa baik itu

lisan maupun tulisan.

Selanjutnya bahasa sebagai sebuah sistem juga memuat bidang

kajian yang sangat luas seperti tataran fonologi dan bunyi bahasa.

Kedudukan fonologi dalam studi bahasa dapat dilihat dari hubungan antara

Page 34: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

22

bentuk dan makna dalam bahasa. Jika bahasa dibagi secara sederhana atas

dua ranah: bentuk dan makna, maka fonologi berada pada tataran bentuk.

Bahasa juga dapat dibagi atas tiga tataran, yakni: pengucapan

(pronunciation), tatabahasa (grammar) dan semantik (semantics). Dari

perefektif ini fonologi ditempatkan pada tataran pertama. Pembagian yang

lebih eksplisit menempatkan fonologi dalam linguistik adalah pengembangan

terhadap pembagian terakhir sebelumnya menjadi empat tataran, dengan

memecah tataran pengucapan kepada fonetik dan fonologi.

Menurut Halliday, fonologi merupakan penghubung antara substansi

bahasa dan bentuk bahasa. Substansi bahasa adalah fonetik sementara

bentuk bahasa adalah tatabahasa (grammar) dan leksis (lexis). Halliday

sendiri membagi bahasa atas lima tataran, yang terdiri atas tiga tataran

utama, yaitu: isi (substance), bentuk (form), dan situasi ekstralinguistik

(extralinguistik situation), ditambah dua tataran antara (interlevels), yakni

fonologi dan konteks.

Crystal membagi bahasa kepada enam tataran, yaitu: fonetik, fonologi,

morfologi, sintaksis, leksikon, dan wacana. Fonetik dan fonologi berada pada

kelompok tataran medium transmisi; morfologi dan sintaksis pada kelompok

tataran tatabahasa; leksikon dan wacana pada kelompok tataran makna.

Crystal menempatkan fonologi bersama dengan fonetik sebagai medium

transmisi antara tatabahasa dan makna bahasa.

Page 35: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

23

Sebagai teori yang digunakan dalam pengkajian ini, peneliti akan

menguraikan berbagai pendapat pakar tentang pengertian gaya bahasa dan

majas. Gaya bahasa digunakan dalam setiap penggunaan bahasa baik itu

secara lisan maupun tulisan (Munira, 2004:32). Selnjutnya Aida Asis 2011: 54

mengatakan bahwa setiap pengarang tidak dapat dipisahkan dari

kemampuannya menyajikan gaya bahasa dalam karangannya.

Dengan gaya bahasa, seorang penyair dapat memperkaya makna

sehingga ia dapat menggapai pesan yang diinginkan secara lebih intensif

hanya dengan sedikit kata. Keraf (2009: 117) mengungkapkan bahwa

berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa mempersoalkan kata mana yang

paling tepat dan sesuai untuk posisi-posisi tertentu dalam kalimat, serta tepat

tidaknya penggunaan kata-kata dilihat dari lapisan pemakaian bahasa dalam

masyarakat. Artinya, gaya bahasa mempersoalkan ketepatan dan

kesesuaian dalam menghadapi situasi tertentu.

Menurut Siswantoro (2010: 115), gaya bahasa (figure of speech)

adalah suatu gerak membelok dari bentuk ekspresi sehari-hari atau aliran

ide-ide yang biasa untuk menghasilkan suatu efek yang luar biasa. Dengan

demikian gaya adalah kualitas bahasa yang merupakan ekspresi langsung

pikiran dan perasaan. Tanpa adanya proses hubungan yang harmonis antara

kedua gejala tersebut, maka gaya bahasa tidak ada. Dalam aktivitas kreatif

komunikasi antara pikiraan dan perasaan diproduksi secara terus-menerus

Page 36: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

24

sejak awal hingga akhir cerita, sehingga keseluruhan karya dapat dianggap

sebagai memiliki gaya bahasa.

Aminuddin (2008) menegaskan bahwa gaya merupakan perwujudan

penggunaan bahasa seorang penulis untuk mengemukakan gambaran,

gagasan, pendapat, dan membuahkan efek tertentu bagi penanggapnya

sebagaimana cara yang digunakannya. Dalam penelitian ini, fokus kajian

adalah aspek agaya bahasa atau majas perbandingan, majas pertentangan,

majas penegasan dan majas sindiran.

a. Majas Perbandingan

Majas perbandingan meliputi, personifikasi, hiperbola, metafora,

eufemisme, sinekdok, litotes, asosiasi, metonimia, alegori, alusio dan

simbolik.

b. Majas Penegasan

Khusus kajian majas penegasan peneliti memfokuskan pada aspek,

pleonasme, retorik, paralelisme, repetisi, klimaks, antiklimaks,

asidenton, polisidenton, dan tautologi.

c. Majasa Pertentangan

Majas pertentangan meliputi: antithesis, paradok, kontradiksi

intermimis.

d. Majas Sindiran. Majas sindiran meliputi: ironi, sinisme dan sarkasme.

Page 37: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

25

5. Stilistika Sastra

Stilistika menurut Wellek dan Werren (2014: 206), Stilistika merupakan

bagian ilmu sastra, dan akan menjadi bagian penting, hanya metode

stilistikalah yang dapat menggambarkan ciri-ciri khusus karya sastra. Ada

dua kemungkinan pendekatan stelistika semacam itu, yang pertama di mulai

dengan analisis sistematis tentang sistem linguistik karya sastra, dilanjutkan

dengan interpretasi tentang ciri-cirinya dilihat dari tujuan estetis karya

tersebut sebagai ”makna total” di sini gaya akan muncul sebagai sistem

linguistik yang khas dari karya atau sekolompok karya.

Pendekatan yang kedua yang bertentangan dengan yang pertama

mempelajari sejumlah ciri khas perbedaan sistem satu dengan sistem-sistem

yang lain di sini, metodenya adalah mengontraskan. Kita mengamati deviasi

dan distorsi terhadap pemakaian bahasa yang normal dan berusaha

menemukan tujuan estetisnya dalam bahasa untuk komunikasi biasa,

perhatian tidak diarahkan pada bunyi atau kata, atau susunan kata (di dalam

bahasa Inggris, susunan kata dimulai dari pelaku, diikuti oleh tindakan) atau

struktur kalimat (enumerative, koordinat). Langkah pertama yang lazim

diambil dalam analisis stilistika adalah mengamati deviasi-deviasi seperti

pengulangan bunyi. Inverse susunan kata, susunan hierarki klausa yang

semuanya mempunyai fungsi estetis seperti penekanan, atau membuat

Page 38: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

26

kejelasan, atau justru sebaliknya: usaha estesis untuk mengaburkan dan

membuat makna menjadi tidak jelas.

Kajian Stilistika merupakan bentuk kajian yang menggunakan

pendekatan objektif. Dinyatakan demikian karena ditinjau dari sasaran kajian

dan penjelasan yang dibuahkan, kajian stilistika merupakan kajian yang

berfokus pada wujud penggunaan sistem tanda dalam karya sastra yang

diperoleh secara rasional-empirik dapat dipertanggung jawabkan. Landasan

empirik merujuk pada kesesuian landasan konseptual dengan cara kerja

yang digunakan bila dihubungkan dengan karakteristik fakta yang dijadikan

sasaran kajian. Sedangkan menurut Rene Wellek dan Austin Warren,

Stilistika perhatian utamanya adalah kontras sistem bahasa pada zamannya

(Wellek dan Warren : 1990 : 221).

Stilistika menurut Sudjiman (dalam Satoto, 1995: 6) adalah ilmu yang

meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra. Sangat

menarik bahwa dalam perkembangan linguistik terapan munculnya minat

bahkan kesungguhan hati para pakar linguis untuk menerapkan teori dan

pendekatan linguistik dalam rangka pengkajian sastra (Satoto, 1995:6).

Begitu eratnya pengkajian bahasa dan sastra, sehingga bidang studi stilistika

menjadi incaran yang menggairahkan bagi para ahli bahasa dan ahli sastra.

Stilistika adalah studi yang menjembatani pengkajian bahasa dan sastra

Page 39: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

27

dengan mengkaji apa sebenarnya hubungan antara bahasa dan sastra

(Satoto, 1995:6).

Ciri khas sebuah karya sastra tidak saja dilihat berdasarkan genrenya,

tetapi dapat pula dilihat melalui konvensi sastra maupun konvensi

bahasanya. Khusus dalam kaitan bahasa dalam sastra, pengarang

mengeksploitasi potensi-potensi bahasa untuk menyampaikan gagasannya

dengan tujuan tertentu. Menurut Aminuddin (2008), gaya merupakan

perwujudan penggunaan bahasa oleh seorang penulis untuk mengemukakan

gambaran, gagasan, pendapat, dan membuahkan efek tertentu bagi

penanggapnya sebagaimana cara yang digunakannya. Sebagai wujud cara

menggunakan kode kebahasaan, gaya merupakan relasional yang

berhubungan dengan rentetan kata, kalimat dan berbagai kemungkinan

manifestasi kode kebahasaan sebagai sistem tanda. Jadi, gaya merupakan

simbol verbal. Stilistika dalam kajian karya sastra mamiliki hubungan yang

sangat erat karena dalam sebuah karya sastra terdapat style sedangkan

stilistika merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji tantang style atau

gaya.

6. Pendekatan Stilistika dalam Sastra

Penelitian sastra sering disejajarkan dengan kajian, telaah, studi, dan

kritik akademis. Istilah-istilah ini sebenarnya mengacu pada penelitian sastra.

Hanya saja, yang sedikit berbeda adalah kritik sastra. Sedangkan kajian,

Page 40: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

28

telaah, dan studi kurang lebih memiliki tujuan yang sama yaitu memahami

karya sastra. Sastra adalah manifestasi kehidupan manusia. Potret tata laku

manusia dalam bingkai budayanya terangkum utuh dalam sebuah karya

sastra. Dalam sastra potret segala sendi kehidupan manusia dari segala sisi.

Sastra merupakan bagian suatu masyarakat. Seluruh persoalan masyarakat

dibicarakan dalam karya sastra, tidak bisa dilepaskan dari latar belakang

kebudayaan yang melatarbelakanginya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan

jika sebuah sastra melibatkan secara intensif berbagai aspek kultural.

Untuk mengkaji sastra dengan menggunakan pendekatan stlistika,

seorang peneliti harus memiliki kekayaan referensi terhadap khasanah

linguistik. Dikatakan demikian oleh karena stilistika menganut paham bahwa

unsur pokok sastra adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya

sastra itu mempunyai kaitan pula dengan sastrawan. Sastrawan

mengerahkan kemampuan dan kreativitas masing-masing dalam

menciptakan karya mereka. Dengan demikian pendekatan stilistika

merupakan pendekatan yang menyaran pada kajian kebahasaan.

Seorang peneliti yang ingin menggunakan pendekatan stilistika dalam

menguraikan sebuah karya sastra, harus menguasai dengan baik konsep-

konsep linguistik. Konsepsi dan kriteria pendekatan stilistika dalam kritik

sastra adalah sebagai berikut: Pendekatan stilistika memberikan perhatian

Page 41: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

29

utama terhadap tampilan bahasa di dalam karya sastra. Hal-hal yang terkait,

yaitu:

a. Bentuk dan variasi kalimat, klausa, frase, kata, bunyi, dan majas.

b. Bentuk-bentuk penyimpangan dari struktur bahasa natural.

c. Manipulasi bunyi, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana dalam

penciptaan gaya.

d. Pilihan kata yang tepat.

e. Pencampuran berbagai gaya dalam suatu karya sastra.

f. Analisis pemakaian kata dalam kalimat, kalimat dalam paragraf, dan

paragraf dalam wacana.

g. Pemakaian dialek daerah atau ragam bahasa nonformal.

h. Aspek makna.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memfokuskan pada aspek

gaya bahasa dengan memfokuskan pada kajian gaya bahasa perbandingan,

pertautan, penegasan dan sindiran. Dengan demikian, dari kedelapan fokus

kajian stilistika yang telah di uraikan di atas, tidak secara keseluruhan akan

diakomodasi untuk dikaji oleh karena stilistika merupakan kajian yang

memfokuskan kada keseluruhan aspek linguistik dalam sastra. Menurut

Welllek dan Werren (2014:199), studi linguistik tidak hanya penting untuk

memahami kata-kata atau frasa. Sastra terkait pada semua aspek bahasa

karya sastra pertama-tama adalah suatu sistem bunyi, jadi, merupakan

Page 42: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

30

seleksi sistem bunyi bahasa tertentu. Pembahasan terdahulu tentang efoni,

irama, dan matra menunjukkan bahwa pendekatan lingustik penting untuk

memecahkan sejumlah masalah sastra. Fonemik tidak dapat ditinggalkan

dalam studi matra perbandingan dan analisis pola bunyi.

Dalam analisis satra, unsur fonetik bahasa tidak dapat dipisahkan dari

makna. Sebaliknya, struktur makna cocok untuk analisis linguistik, kita dapat

menyusun gramatika karya sastra atau kelompok karya sastra, mulai dari

fonologinya, bentuk kata, lalu berlanjut ke perbendaharaan kata (barbaris,

pronvialisme, arkaisme, neologisme) dan meningkat ke studi sistansis

(inverse, antithesis, paralelisme).

Ada dua sudut pandang yang mempelajari bahasa karya sastra, kita

dapat memakai karya sastra sebagai dokumen sejarah lingustik, misalnya,

the owl and the nightingale dan sir Gawain and the Green Knight dapat

menunjukkan ciri-ciri dialek bahasa Inggris pertengahan. Dalam karya-karya

penulis seperti Skelton, Nashe dan Ben Jonson tersedia bahan yang kaya

untuk penelitian sejarah bahasa Inggris. Sebuah penelitian karya A.H. King

dari Swedia memakai karya Ben Jonson, Poetaster, sebagai analisis dialek

sosial dan kelas zaman itu. Wilhelm Framz membuat penelitian tentang

Shakespeare grammatik secara mendalam. Lazare Zainean menulis dua jilid

buku tentang bahasa Rabelais. Dalam penelitian ini, karya sastra dipakai

sebagai sumber dan dokumen untuk linguistik. Tapi studi linguistik hanya

Page 43: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

31

bermanfaat untuk studi sastra kalau bertujuan meneliti efek estesis bahasa

singkatnya, ketika ia menjadi stalistika (paling tidak dalam salah satu

pengertian istilah ini).

Tentu saja stilistika tidak dapat diharapkan dengan baik tanpa dasar

linguistik yang kuat, karena salah satu perhatian utamanya adalah kontraks

sistem bahasa karya sastra dengan penggunaan bahasa pada zamannya.

Tanpa pengetahuan untuk menentukan mana bahasa sehari-hari, mana

bahasa yang bukan sastra, dan pengetahuan tentang berbagai langgam

sosial zamannya, statistika tidak lebih dari sekedar impresionisme belaka.

Asumsi bahwa kita sudah mengenal dengan baik perbedaan bahasa sehari-

hari dan deviasi artistik pada, periode-periode awal kesusastrawa, sayang

sekali, tidaklah berdasar. Kita masih harus mengadakan penelitian yang lebih

mendalam tentang stratifikasi ujaran pada masa lalu, sebelum kita

mendapatkan latar yang tepat untuk menilai diksi pengarang atau gerakan

kesusastrawan.

Berdasarkan pandangan Wellek dan Werren di atas, kajian sastra

dengan menggunakan pendekatan stilistika merupakan kajian yang

berorientasi pada keseluruhan aspek linguistik. Warren memandang dalam

mengkaji sastra dengan kajian stilistika butuh kajian mendalam demi

tercapainya keutuhan kajian, sehingga segala piranti dan aspek yang

terdapat dalam sastra dapat dipahami secara objektif. Bagi Wellek dan

Page 44: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

32

Werren, sastra tidak semata-mata menjadi sebuah karya yang hanya dapat

dipahami dari unsur-unsur pembangun sastra semata melainkan sastra dapat

dipahami hanya dengan kedalam kajian pengkajinya.

Selanjutnya fokus lain dalam kajian stilistika adalah tataran diksi. Bagi

penutur bahasa pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata–kata yang

sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Saat berbicara, kadang kita

tidak sadar dengan kata–kata yang digunakan. Maka dari itu, tidak jarang

orang yang diajak berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.

Peran penggunaan diksi bagi pengarang merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dalam sebuah produk sastranya. Diksi, merujuk pula pada gaya

ekspresi oleh penulis atau pembicara, dan yang lebih umum digambarkan

sebagai seni berbicara jelas, sehingga setiap kata dapat didengar dan

dipahami. Hal tersebut mengacu pada pengucapan dan intonasi, serta

pemilihan kata dan gaya.

Diksi dapat pula diartikan sebagai gaya bahasa, ungkapan-ungkapan

pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Keraf (2010:24) menuliskan

beberapa butir-butir penting tentang diksi, yaitu : (1) Pilihan kata atau diksi

mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai

suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang

tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling

baik digunakan dalam suatu situasi. (2) Pilihan kata atau diksi adalah

Page 45: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

33

kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan

yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang

sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok

masyarakat pendengar. (3) Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya

dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau

perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud

perbendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata

yang dimiliki suatu bahasa.

Sebelum menguraikan beberapa penelitian yang relevan dengan

pengkajian ini, penulis akan megurai aspek-aspek yang mendukung minat

penulis mengkaji novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

Pertama: berdasarkan hasil pembacaan awal peneliti, New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia disajikan dengan bahasa yang khas yaitu

mengandung unsur gaya bahasa yang tinggi yang mampu memberi efek bagi

pembacanya. Kedua: novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia ditulis oleh seorang penulis yang tidak berlatar belakang pendidikan

kebahasaan. Ketiga: novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia merupakan novel yang sangat populer yang mampu memikat penikmat

sastra baik itu usia sekolah maupun di kalangan akademisi maupun

masyarakat umum.

Page 46: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

34

Selanjutnya novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

melalui studi pembacaan terlebih dahulu oleh calon peneliti, memandang

sebagai novel yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang syarat

dengan struktur gaya bahasa untuk memperoleh efek tertentu sehingga

memiliki daya tarik untuk dikaji.

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti yang pernah meneliti gaya bahasa dalam penelitian sastra

seperti kajian majas adalah sebagai berikut:

a. Andi Darmawati tahun 2010 dengan judul Gaya Bahasa pada Novel

Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian

yang diperoleh oleh Andi Darmawati tahun 2010 menunjukkan bahwa

kelompok gaya bahasa perbandingan meliputi gaya bahasa

perumpamaan/simile, metafora, personifikasi, alegori. Penggunaan

gaya bahasa pertentangan meliputi gaya bahasa hiperbola (yang

paling sering digunakan), litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks,

antiklimaks, dan sarkasme. Kelompok gaya bahasa pertautan meliputi

gaya bahasa metonimia, sinekdoke, erotis, paralelisme, gradasi,

asindeton dan polisendeton. Penggunaan kelompok gaya bahasa

perulangan meliputi gaya bahasa aliterasi, asonansi, anafora,

simploke, apanaplepsis, anadiplosis, kontradiksio in terminis.

Page 47: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

35

b. Aritonang pada tahun 2002 yang mengkaji tentang Lirik Lagu Pop

Batak Toba: Suatu Kajian Stilistika dan Pragmatik Sastra. Penelitian

ini menekankan pada karakteristik pengucapan bunyi, pemakaian

ungkapan khas dan keanekaan kesan emotif dan ajaran moral

c. Nurfatana Mashud, 2013, Analisis Stilistikah dan Nilai-nilai Moral

Nyayian Rakyat Bugis pada Kumpulan Teks Elong Ugi. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Nurfatana Mashud, 2013, difokuskan

pada pengkajian gaya bahasa dan diksi.

d. Sitti Hadellia, 2013. Penggunaan Adjektiva dalam Novel Ranah 3

Warna karya Ahmad Fuadi (suatu tinjauan stilistika). Penelitian yang

dilakukan oleh Sitti Hadellia difokuskan pada kajian unsur Adjektiva

dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

C. Nilai Pendidikan dalam Novel New Catatan Hati Seorang Istri

Novel New Catatan Hati Seorang Istri merupakan novel yang syarat

dengan nilai pendidikan. Penulis merefleksikan keadaan kejiwaan dan

pengalaman sosialnya sebagai potret dalam karya tersebut. Novel New

Catatan Hati Seorang Istri yang ditulis oleh Asma Nadia dengan

menyajikan pesan pendidikan yang sangat menggugah bagi pembaca.

Pengarang mengilustrasikan pesan pendidikannya melalui bingkai rumah

tangga. Hal itu dapat dilihat dengan kepiawaian seorang penulis

Page 48: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

36

menggunakan latar bangunan keluarga sebagai potret pembelajaran bagi

pembaca dan penikmat sastra. Nilai pendidikan yang terbangun dalam

novel New Catatan Hati Seorang Istri yang ditulis oleh Asma Nadia

seperti pada kutipan “Alhamdulillah, suami masih menjaga ibadahnya

seperti ketika dia masih aktivis rohis di kampus. Shalatnya masih tepat

waktu. Tidak hanya itu, kebiasaan shalat malamnya tidak hilang. Pun

puasa Senin Kamis. Jadi apa yang harus saya khawatirkan? Setiap hari

lelaki itu tetap pulang tepat waktu. Memang ada beberapa kali dalam

sebulan, agenda keluar kota, biasanya ke Bogor, tetapi semua murni

terkait pekerjaan” hal ini membuatnya tak pernah menaruh rasa curiga

terhadap suaminya (Asma Nadia 2013).

Berdasarkan kutipan tersebut nilai pendidikan yang terkandung

dalam New Catatan Hati Seorang Istri bahwa disiplin waktu, karakter yang

baik serta bangunan sosial yang humanis baik itu dalam lingkungan

keluarga maupun rumah tangga harus selalu terjaga dan dipupuk di

dalam kehidupan setiap manusia. Novel New Catatan Hati Seorang Istri

juga syarat dengan nilai religiusitas, oleh karena pengarang menyajikan

potret kehidupan agamais yang berlatar tekun ibadah dengan banyak

mengaktualisasikan akhlak yang baik ke sesama manusia dalam

lingkungan sosial tempat melangsungkan kehidupan.

Page 49: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

37

Selanjutnya pesan pendidikan juga dapat terlihat dibeberapa kutipan

dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri “Begitulah kisah seorang

wanita yang merasa bahwa dirinya adalah wanita yang beruntung. Suami

yang baik, anak-anak yang lucu, keluarga yang mapan, hidup dalam

suasana keluarga yang religius. Setidaknya itu yang dirasakannya.

Walaupun hubungannya dengan sang suami tidak dimulai dengan

pacaran, tetapi kehidupan rumah tangganya harmonis, hidup bahagia

bersama dengan empat anaknya yang lucu. Sifat sang suami yang

dikenal dengan tipe family man yang lebih banyak menghabiskan

waktunya di rumah selepas pulang kerja dan tak pernah keluyuran

membuatnya jauh dari pikiran negative terhadap suaminya. Tak ada yang

perlu dikhawatirkan katanya, setiap teman-temannya menasehati.

Kepercayaan terhadap suami yang terlampau besar membuatnya hidup

dalam rumah tangga yang harmonis”. Kutipan tersebut menyiratkan pesan

bahwa dalam kehidupan dunia manusia harus terbiasa dalam prespektif

positif jauh dari sifat iri hati, hasut, dengki dan sifat-sifat yang tidak terpuji.

D. Kerangka Pikir

Bahasa sebagai media utama yang gunakan oleh pengarang dalam

mengekspresikan segala imaji, perasaan dan pengalaman batinnya ke dalam

karangannya. Sebagai karya yang memiliki genre dan tensi, sastra diproduksi

Page 50: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

38

atas otonomi pengarang dengan sajian bahasa yang indah dan mengandung

nilai estetik. Sastra lahir atas kreasi seorang pengarang dalam bentuk

pengimajian dan pesan batin yang dikemas dengan menggunakan sajian

bahasa tersendiri oleh pengarangnya.

Bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan

pesannya syarat dengan makna dan gaya tersendiri demi mencapai

keinginan pengarang atas pembacaan batin dan kondisi sosial pengarang.

Bahasa sastra disajikan dengan style tersendiri dengan menggunakan variasi

kalimat, klausa, frase, kata, bunyi, dan majas untuk memudahkan

tersalurkannya pesan kepada pembaca. Selain itu sebagi produk sosial

sastra juga tidak dapat dipisahkan dari kondisi sosial pengarangnya dengan

kata lain ada bangunan secara ekstrinsik yang memengaruhi keberadaan

sastra tersebut.

Sebagai karya yang bermutu tinggi dan mengandung nilai estetik,

novel disajikan dengan bahasa tersendiri yang dapat berupa terapan diksi

oleh pengarangnya. Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

merupakan produk sastra yang disajikan dengan bahasa yang syarat dengan

gaya bahasa tersendiri. Peneliti bermaksud mengkaji aspek gaya bahasa

perbandingan, penegasan, pertentangan dan sindiran dengan menggunakan

pendekatan stilistika dengan kerangka pikir sebagai berikut :

Page 51: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

39

Bagan Kerangka Penelitian

Karya Sastra

Gaya Bahasa atau Majas

Analisis

Temuan

Perbandingan Penegasan Pertentangan Sindiran

Stilistika

Page 52: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif.

Penelitian ini berorientasi pada pengkajian gaya bahasa atau majas dalam

novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia. Dilihat dari jenisnya

penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research). Pemilihan jenis

penelitian ini berdasarkan pendapat Burhan Bugin: 2012:74 yang

menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang

menggunakan data tertulis dan data lisan.

Dalam penelitian kualitatif, data merupakan sumber teori atau

teori berdasarkan data. Kategori-kategori dan konsep-konsep

dikembangkan oleh peneliti di lapangan. Teori juga dapat lahir dan

berkembang di lapangan. Data lapangan dimanfaatkan untuk verifikasi

teori yang timbul di lapangan dan terus menerus disempurnakan

selama proses penelitian berlangsung. Penelitian kualitatif berhubungan

erat dengan pemerian fenomena yang terjadi secara alamiah tanpa

intervensi dari suatu eksprimen dan perlakuan yang dibuat-buat.

40

Page 53: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

41

B. Batasan Istilah

Untuk menghindari salah tafsir dalam penelitian ini maka penelitia

memberikan batasan istilah sebagai berikut:

1. Novel Asma Nadia: Novel Asma Nadia berjudul New New Catatan Hati

Seorang Istri yang diterbitkan oleh AsmaNadia Publishing House yang

berjumlah 300 halaman.

2. Gaya bahasa: dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan

bahwa gaya bahasa adalah sinonim dari kata majas sehingga aspek

yang akan dikaji tuntas dalam penelitian ini adalah aspek gaya bahasa

atau majas perbandingan, pertentangan, penegasan dan sindiran.

3. Stilistika: pendekatan stilistika merupakan pendekatan yang menyaran

pada kajian kebahasaan. Pendekatan stilistika di mulai dengan

analisis sistematis tentang sistem linguistik karya sastra, dilanjutkan

dengan interpretasi tentang ciri-cirinya dilihat dari tujuan estetis karya

tersebut sebagai ”makna total” di sini gaya akan muncul sebagai

sistem linguistik yang khas dari karya atau sekolompok karya. Dengan

demikian dalam pengkajian ini yang menjadi fokus utama adalah

aspek system linguistik yang menyaran pada aspek gaya bahasa.

Page 54: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

42

C. Data dan Sumber Data

Adapun data dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data

Penelitian ini bertujuan mengungkap aspek gaya bahasa atau

majas dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini adalah aspek

majas atau gaya bahasa yang terdapat dalam novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia.

2. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Sumber data adalah objek dari mana data diperoleh yang

menjadi dasar pengambilan atau tempat untuk memperoleh data yang

diperlukan. Dengan demikian, sumber data dalam penelitian ini adalah

novel yang berjudul New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House yang berjumlah

300 halaman.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, sehingga dalam

pelaksanaannya dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik

Page 55: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

43

inventarisasi, baca simak, dan pencatatan. Untuk lebih jelasnya berikut

diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

menjaring data sebagai berikut :

a. Teknik inventarisasi

Teknik inventarisasi dilakukan dengan cara mencari dan

mengumpulkan sejumlah data, hal ini adalah novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia yang menjadi sumber penelitian

b.Teknik baca simak

Setelah diadakan teknik inventarisasi, maka peneliti melakukan

teknik baca simak yakni membaca dengan seksama dan berulang-

ulang novel yang menjadi sumber penelitian untuk memperoleh

informasi yang lebih akurat.

c.Teknik pencatatan

Setelah dilakukan teknik baca simak pada novel tersebut,

hasil yang diperoleh dicatat dalam lembar catatan yang telah disiapkan

satu per satu untuk melihat penggunaan gaya bahasa pada novel New

Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia.

E. Teknik Analisis Data

Pada dasarnya analisis data merupakan penyusunan data sesuai

dengan tema dan kategori untuk mendapatkan jawaban atas perumusan

masalah dengan jalan mengumpulkan data, mereduksi dan memaparkannya.

Page 56: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

44

Oleh karena itu, data yang dihasilkan haruslah seaktual dan sedalam

mungkin, jika dimungkinkan menggali data sebanyak-banyaknya untuk

mempertajam dalam proses penganalisisan. Hal tersebut merupakan ciri

khas dari penelitian kualitatif bahwa realita dan data sebagai fakta .

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik dengan cara mereduksi data lalu menganalisis data

tersebut kemudian menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Adapun

tahap-tahap tersebut dapat diuraikan berikut ini.

1. Tahap identifikasi data, yaitu tahap untuk menyeleksi, memfokuskan, dan

mengutip langsung data yang terdapat dalam novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia.

2. Tahap klasifikasi data, yaitu tahap yang dilakukan dengan

mengelompokkan data sesuai dengan kategori-kategori unsur gaya

bahasa yang terdiri dari gaya bahasa perbandingan, pertautan,

penegasan, dan sindiran dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri

karya Asma Nadia.

3. Tahap analisis data, yaitu tahap untuk menganalisis dan menginterpretasi

data sesuai dengan data yang ada yang menjadi temuan selama proses

penelitian

Page 57: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

45

4. Tahap deskripsi/laporan, yaitu menggambarkan hasil analisis data dan

menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang

diajukan atau yang ingin dipecahkan.

Page 58: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitan

Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia dianalisis

oleh peneliti dari segi penggunaan gaya bahasa kiasan (majas). Adapun

gaya bahasa yang ditemukan dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri

ini dijabarkan berdasarkan jumlah identifikasi data yang terdapat dalam

novel. Penjabarannya adalah sebagai berikut.

1. Gaya Bahasa atau Majas Perbandingan

Dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia,

majas perbandingan yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut.

a. Alegori

Majas alegori adalah interpretasi sebuah bentuk yang dipahami

berlawanan dengan simbol yang menyimpang (Junus, 1989: 207). Majas

ini merupakan majas perbandingan yang bertautan satu dengan lainnya

dalam kesatuan utuh yang dinyatakan melalui kiasan dan penggambaran.

Data 1 Semoga Allah lindungi iman setiap perempuan, setiap ibu. Allah jaga setiap lelaki, setiap ayah, dari mata yang terbuka dan mudah tergoda, yang membawa luka pada bening mata anak-anak kita. (AN: 267)

46

Page 59: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

47

Majas alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu

dengan lainnya dalam kesatuan utuh yang dinyatakan melalui kiasan dan

penggambaran. Pada data 1 ditandai dengan hubungan antara kalimat

pembangun data yang saling bertaut dan meninggalkan pesan moral bagi

semua perempuan dan lelaki agar tidak menyakiti hati anak dengan

perbuata-perbuatan saling menyakiti antarpasangan (menyakiti pasangan

sama saja menyakiti anak).

b. Alusio

Menurut Sembodo (2009: 72), majas alusio adalah gaya bahasa

berupa penyugestian sesuatu dengan menggunakan penamaan yang

khas/ungkapan. Ungkapan yang digunakan sudah dikenali.

Data 2 Tingkahnya benar-benar bikin makan hati. Keluarga besar sempat menyuruh cerai, tapi sang kakak memang luar biasa sabar! (AN: 32)

Gaya bahasa alusio pada data 2 ditandai dengan ungkapan makan

hati. Makan hati yang dimaksud pada data adalah sakit hati bukan makan

hati makna sesungguhnya (makan makanan dari hati ayam atau sapi atau

hewan yang layak konsumsi lainnya).

Data 3 Tetapi di luar itu tidak pernah Arief berlaku kasar apalagi hingga main tangan. (AN: 38)

Majas alusio pada data 3 ditandai dengan penggunaan ungkapan

main tangan yang jika dimaknai satu persatu berarti memainkan tangan

Page 60: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

48

untuk mengisi waktu luang tetapi pada data ungkapan main tangan

bermakna memukul. Tokoh Arief digambarkan tidak pernah melakukan

tindakan memukul.

Data 4 Saya terpukul, otak saya menarik benang merah dari sosok gadis di video itu. (AN: 41)

Pada data 4 benang merah bukan merupakan benang berwarna

merah untuk menjahit tetapi benang merah pada data adalah ungkapan

yang bermakna titik terang (garis tengah penunjuk yang menghubungkan

sesuatu). Penggunaan ungkapan pada data 4 menggolongkannya

sebagai majas alusio.

Data 5 Jangan sampai para gadis terlena oleh janji manis yang sepertinya hanya isapan jempol. (AN: 48) Majas alusio pada data 5 ditandai dengan penggunaan ungkapan

isapan jempol yang bermakna bohong atau janji palsu atau sesuatu yang

tidak bisa diwujudkan dan hanya sebatas ucapan atau angan-angan.

Pada data, para gadis sepertinya hanya terlena pada janji palsu lewat

kata-kata manis. Diksi isapan jempol sudah biasa digunakan sehingga

sudah dipahami secara umum oleh masyarakat.

Data 6 “Kasihan Kasih, mestinya ia mendapat suami yang lebih baik, tidak bermulut ember seperti Igo,” begitu komentar orang di sekitar Kasih.(AN: 50)

Page 61: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

49

Majas alusio pada data 6 ditandai dengan penggunaan ungkapan

bermulut ember yang bermakna suka berbicara bohong dan suka

membeberkan sesuatu yang semestinya bisa dirahasiakan. Kegemaran

membeberkan aib menyebabkan mulut si empunya diibaratkan ember

yang permukaan atasnya luas sehingga mudah menumpahkan apa saja

termasuk aib.

Data 7 *Suami saya yang kondisi imannya masih bolak-balik akan lebih mudah dimasuki ilmu hitam tersebut. (AN: 73) Majas alusio digunakan pada data 7 dengan penanda ungkapan

ilmu hitam. Ilmu hitam bukan ilmu yang berwarna hitam secara kasat mata

tetapi yang dimaksud pada data adalah ilmu pelet atau guna-guna yang

dikirimkan oleh seseorang dengan niat jahat untuk menyakiti orang lain.

Kata ilmu ditautkan dengan hitam karena hitam adalah warna yang

biasanya diidentikkan dengan kejahatan yang berbeda dengan putih

(suci).

Data 8 *Kedua orangtua si muslimah adalah pejabat teras kala itu. (AN: 82) Data 8 menggunakan majas alusio yang ditandai dengan

penggunaan ungkapan pejabat teras yang bermakna pejabat tinggi yang

dihormati dan berpengaruh di masyarakat. Ungkapan pejabat teras sudah

lazim digunakan dalam percakapan antarmasyarakat.

Page 62: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

50

Data 9 Bahkan tak pernah peduli dengan darah dagingnya sendiri! (AN:84) Majas alusio pada data 9 ditandai dengan penggunaan ungkapan

darah daging yang secara leksikal bermakna darah dan daging. Pada data

9, darah daging bermakna anak kandung atau buah hati yang merupakan

ungkapan sehari-hari masyarakat dalam mendeskripsikan anak kandung.

Data 10 Ditinggal geulisnya tercinta, Aki seperti kehilangan separuh nyawa. (AN: 104) Majas alusio pada data 10 ditandai dengan penggunaan ungkapan

separuh nyawa yang berarti jiwa atau hilangnya kebahagiaan, hidup tapi

seakan mati. Rasa hampa yang dialami tokoh Aki sepeninggal istrinya

tercinta.

Data 11 Ternyata cinta monyet kami harus berakhir bersamaan dengan kelulusan saya dari SMP. (AN: 156) Penggunaan diksi cinta monyet yang berarti cinta masa remaja

pada data 11 menggolongkan data tersebut sebagai majas alusio. Diksi

cinta monyet sudah dikenal oleh orang umum dan sering dipergunakan

untuk menggambarkan kisah cinta anak-anak (remaja).

Data 12 Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itulah yang selanjutnya terjadi dalam hidup kami. (AN: 159)

Penggunaan peribahasa sepandai-pandainya tupai melompat pasti

akan jatuh juga menandakan data 12 sebagai majas alusio. Penggunaan

Page 63: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

51

peribahasa atau ungkapan yang lazim digunakan di kalangan masyarakat

adalah salah satu ciri dari majas alusio.

Data 13 *Pendarahan di otak terlalu parah, ada kemungkinan setelah operasi dilakukan, kalaupun selamat maka akan menimbulkan cacat mental, dalam pengertian suami Inge nanti akan berbicara dan bersikap tak ubahnya anak-anak. Tetapi jika tidak dioperasi maka Inge dan anak anak tinggal menunggu waktu, hanya bisa pasrah menyaksikan lelaki terkasih itu berpulang. (AN: 205) Data 13 menggunakan majas alusio yang ditandai dengan diksi

cacat mental (ungkapan) yang sudah dipahami artinya oleh khalayak.

Cacat mental bermakna tidak sehat secara mental biasanya ditandai

dengan tingkah laku yang aneh. Cacat mental pada data akan dialami

oleh tokoh jika ia selamat dari masa kritis pascakecelakaan.

Data 14 *Saya tidak kuat membayangkan jika harus berada di posisi Inge saat itu. Terlebih mengingat tiga buah hati mereka, Jihan yang masih berusia tiga tahun, Salsabila yang baru dua tahun dan si bungsu Hamzah yang baru berusia dua bulan, ketiganya masih sangat kecil. (AN: 206) Data 14 menggunakan majas alusio dengan penanda buah hati.

Diksi buah hati sudah dipahami oleh khalayak yang berarti anak kandung

hasil pernikahan seorang laki-laki dan perempuan dengan tidak

menjelaskan jenis kelamin sang anak.

Data 15 Mata kami menjadi saksi betapa ibu lagi dan lagi harus membanting tulang.... (AN: 229) Membanting tulang merupakan ungkapan untuk menggambarkan

kerja keras seseorang yang sudah sering digunakan dalam pertuturan

Page 64: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

52

antarmasyarakat. Pada data, seseorang yang bekerja keras tersebut

adalah sosok tokoh ibu yang disaksikan oleh anak-anaknya. Ungkapan

membanting tulang yang ditemukan pada data 15 menyebabkan data

dikategorikan sebagai majas alusio.

Data 16 Saudariku sayang, saya tidak mengenalmu. Tetapi semoga Allah memberi kemudahan dan kekuatan, untuk tidak pernah menuruti kehendak lelaki yang telah kehilangan mata hati. (AN: 261) Data 16 menggunakan majas alusio dengan ungkapan mata hati.

Secara leksikal, hati berkaitan dengan perasaan dan mata adalah indra

untuk melihat. Mata hati pada data bukan hati yang dilengkapi mata

seperti layaknya sepasang mata yang dimiliki manusia untuk melihat

melainkan rasa belas kasih kepada sesama manusia. Pada data tokoh

lelaki digambarkan tidak memiliki rasa belas kasih.

Data 17 Dek maaf ya...tapi mbak rasa kurang bijak membeberkan di multiply hal-hal seperti itu atau memang Ayah suka main tangan ke kamu kalau seandainya kamu bicara baik-baik? (AN: 269)

Majas alusio pada data 17 ditandai dengan penggunaan ungkapan

main tangan. Main tangan secara leksikal bermakna bermain dengan

menggunakan kedua tangan dengan maksud mencari hiburan sedangkan

ungkapan pada data bermakna perbuatan kasar (memukul) tokoh ayah

yang ditanyakan oleh penulis.

Data 18 Sewaktu pernikahan para tanteku, buah hati mereka, alhamdulilah, Jidda sudah njalanken amanah Jiddi. (AN: 272)

Page 65: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

53

Penggunaan ungkapan buah hati yang bermakna anak kandung

pada data 18 mengkategorikan data sebagai majas alusio. Anak kandung

diberi penamaan khas buah hati yang secara umum telah diketahui oleh

khalayak.

c. Simile

Nurgiyantoro (2007: 298) berpendapat bahwa majas simile

menyaran pada adanya perbandingan yang langsung dan eksplisit,

dengan menggunakan kata-kata tugas tertentu sebagai penanda

keeksplisitan seperti: seperti, bagai, bagaikan, sebagai, laksana, mirip,

dan sebagainya.

Data 19 Semoga Allah kucurkan kasih sayang seluas samudra untuk disampaikan kepada ananda tercinta. (AN: 4) Data 19 menggunakan majas perbandingan jenis simile yang

ditandai dengan kehadiran prefiks se- secara eksplisit pada kata seluas

yang berarti sama luasnya. Pada data 19, kasih sayang yang diharapkan

diberikan oleh Allah kepada ananda sama dengan luasnya samudra yang

berarti sangat besar dan luas hingga kita tak menemukan ujung dan

akhirnya. Pilihan kata pada data 19 mengharapkan ananda dicintai Allah.

Data 20 Apalagi suami benar-benar memperlakukan saya seperti ratu. (AN:13)

Page 66: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

54

Majas simile pada data 20 ditandai dengan penggunaan kata tugas

seperti. Pada data, tokoh saya diperlakukan baik dan terhormat sama

halnya dengan ratu oleh suami.

Data 21 Saya seperti disambar petir. Na’udzubillahi min dzalik.(AN 69) Data 21 menggunakan majas simile dengan membandingkan

perasaan tokoh saya dengan petir melalui penggambaran kata tugas

seperti secara eksplisit. Perasaan saya diibaratkan sama dengan

disambar petir yang berarti sakit dan tiba-tiba terjadi karena kaget dan

shock.

Data 22 Sungguh, mendengar itu rasa geram dan marah seakan sampai di ubun-ubun. ( AN: 70) Penggunaan majas simile pada data 22 ditandai dengan

penggunaan prefiks se- pada kata seakan yang berarti seolah-olah. Rasa

geram dan marah yang diungkapkan pada data 22 seolah-olah telah

sampai diubun-ubun akibat marah yang luar biasa seseorang ketika

mendengar suatu berita.

Data 23 *Wajah muslimah tersebut sumringah. Senyumnya terus mengembang, dan keriangan di matanya seperti kerlip bintang yang bisa saya lihat saat menengadah dari halaman rumah. (AN: 80)

Penggunaan majas simile pada data 23 ditandai dengan

penggunaan kata tugas seperti yang membandingkan antara keriangan di

matanya dan kerlip bintang. Penggunaan kata seperti secara eksplisit

Page 67: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

55

digunakan untuk menyamakan keriangan di mata tokoh muslimah dengan

kerlip bintang yang indah. Pancaran matanya yang sedang berbahagia

sama indahnya dengan pancaran kerlip bintang.

Data 24 Keesokan paginya aku bangun dengan jiwa yang segar seperti baju yang baru keluar dari loundry. (AN: 93) Majas simile pada data 24 ditandai dengan penggunaan kata tugas

seperti secara eksplisit untuk membandingkan jiwa yang segar setelah

bangun di keesokan harinya dengan segarnya baju yang baru keluar dari

loundry.

Data 25 Hari itu pertengkaran kami akhirnya merembet ke mana-mana, bagai air bah yang mengaliri seluruh penjuru daerah yang lebih rendah. (AN: 96) Majas simile pada data 25 ditandai dengan penggunaan kata tugas

bagai secara eksplisit. Penggunaan kata tugas bagai untuk menyamakan

pertengkaran yang merembet kemana-mana dengan air bah yang

mengaliri seluruh penjuru daerah yang lebih rendah. Pertengkaran yang

merembet diibaratkan air bah yang meluap lalu mengalir ke mana-mana.

Penyamaan itu didasarkan pada kesamaan sifatnya yang seolah-olah

terpencar.

Data 26 Ditinggal geulisnya tercinta, Aki seperti kehilangan separuh nyawa. (AN: 104) Penggunaan kata seperti pada data 26 menjadikannya digolongkan

sebagai majas simile yang membuat seolah-olah Aki kehilangan separuh

Page 68: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

56

nyawa. Separuh nyawa yang dimaksud pada data adalah kehilangan

kebahagiaan yang disebabkan meninggalnya kekasih hati atau belahan

jiwa tokoh (geulisnya).

Data 27 Kaum lelaki berbagai usia, bermacam suku dalam sekejap mengerubung seperti laron yang terpikat lampu neon. (AN: 108) Penggunaan majas simile pada data 27 ditandai dengan

penggunaan kata tugas seperti secara eksplisit yang menyamakan kaum

lelaki dengan laron. Kaum lelaki mengerubungi kawasan pelacuran sama

dengan laron yang mengerubungi lampu neon pada malam hari. Laki-laki

dari berbagai golongan usia dan suku pada novel dipandang gemar

mendatangi tempat pelacuran.

Data 28. Lelaki yang telah membuatnya merasa seperti seorang putri, jatuh cinta lagi. (AN: 114) Majas simile pada data 28 ditandai dengan penggunaan kata tugas

seperti secara eksplisit untuk menyamakan perlakuan yang diterima

tokoh-nya dengan perlakuan terhadap putri. Tokoh lelaki memperlakukan

tokoh-nya layaknya seorang putri di kerajaan yang dilayani, dihormati, dan

dimanja.

Data 29 Tiba-tiba seperti ditelan bumi. Menghilang dan meski susah payah saya mencarinya dalam tahun-tahun yang tenggelam, saya belum berhasil menemukan jejaknya. (AN: 133) Data 29 menggunakan kata tugas seperti secara eksplisit yang

menandakan adanya majas simile. Kata tugas seperti digunakan untuk

Page 69: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

57

menyamakan hilangnya tokoh (–nya) dengan sesuatu yang ditelan bumi,

hilang lenyap, tidak ada kabar berita tentangnya.

Data 30 Suasana rumah kian memanas. Rumah tangga kami sudah seperti neraka. (AN: 180) Penggambaran kekacauan atau ketidakrukunan rumah tangga

(keluarga) pada data 30 dengan menyamakannya neraka yang ditandai

dengan kata tugas seperti mengkategorikan data sebagai majas simile.

Neraka yang sudah diasosiasikan sebagai tempat yang penuh

kesengsaran disamakan dengan kondisi rumah tangga seorang tokoh

dalam novel yang berarti rumah tangga tokoh kami tidak bahagia.

Data 31 Waktu terasa berjalan selambat butiran air yang jatuh satu-satu dari ketinggian, ketika akhirnya telepon berdering. (AN: 207) Majas simile pada data 31 ditandai dengan pemakaian kata tugas

se- secara eksplisit pada kata selambat dengan maksud membandingkan

dua kejadian yang sama-sama berlangsung perlahan-lahan atau tidak

cepat yaitu antara waktu yang berjalan lambat dengan butiran air yang

jatuh satu-satu dari ketinggian.

Data 32 Seperti berada dalam perahu yang diayun-ayun ombak. Saya dengan dokter berbicara. (AN: 213) Penggunaan majas simile pada data 32 ditandai dengan

ditemukannya kata tugas seperti yang diikuti diksi berada dalam perahu

yang di ayun-ayun ombak. Diksi di kalimat pertama tersebut digunakan

Page 70: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

58

untuk menyandingkan rasa pusing (hilang kesadaran) dengan perasaan

saat di ayun-ayun oleh ombak di dalam perahu.

Data 33 Setelah sampai dan dilakukan pemeriksaan yang teliti, dokter mengucapkan kata-kata yang seolah menggoda kepalaku dengan keras. Badanku luluh lantak. Persendianku terasa copot. Jantungku bagai berhenti berdenyut. (AN: 253) Majas simile yang digunakan pada data 33 ditandai dengan kata

tugas bagai yang berfungsi menggambarkan suasana kaget dan shock

yang dialami tokoh saat mendengar berita dari dokter. Penggambaran

suasana hati tokoh dilakukan oleh penulis dengan diksi jantung yang

berhenti berdenyut. Jantung yang berhenti berdenyut umumnya dimaknai

telah meninggal.

Data 34 Tanpamu, setiap hari aku berjalan bagai tak menapak, limbung dan kehilangan arah. (AN: 255)

Penggunaan diksi bagai tak menapak bermakna seolah tidak

berpijak di bumi (kaki tidak sampai di tanah karena ada yang hilang yaitu

kamu yang digambarkan melalui diksi tanpamu). Penggunaan kata tugas

bagai secara eksplisit pada data 34 merupakan penanda kehadiran majas

simile.

d. Metafora

Metafora adalah gaya perbandingan yang bersifat tidak langsung

dan implisit. Hubungan antara sesuatu yang dinyatakan pertama dengan

yang kedua hanya bersifat sugestif, tidak ada kata-kata penunjuk

Page 71: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

59

perbandingan eksplisit sehingga pokok pertama langsung dihubungkan

dengan pokok kedua (Nurgiyantoro, 2007: 299).

Data 35 Malah pipi cucunya -suamiku sang manager keuangan di sebuah perusahaan multinasional itu- dicubitnya gemas, membuat ekspresi es batu lelaki itu mencair. (AN: 89) Data 35 menggunakan majas metafora yang ditandai dengan

penggunaan diksi ekspresi es batu. Penyamaan ekpresi kaku, dingin, dan

beku dengan es batu tanpa menggunakan kata tugas secara eksplisit.

Hubungan antara sesuatu yang dinyatakan pertama dengan yang kedua

hanya bersifat sugestif, tidak ada kata-kata penunjuk perbandingan

eksplisit sehingga pokok pertama (pipi cucunya) langsung dihubungkan

dengan pokok kedua (es batu).

Data 36 Bagi lima orang anaknya, ibu adalah batu karang kokoh. (AN: 216) Penggunaan diksi batu karang kokoh untuk menggambarkan sosok

seorang ibu dari lima orang anak pada data 36 yang kuat secara mental

dalam menjalani tanggung jawab sebagai seorang ibu dalam

membesarkan lima orang anaknya. Kekuatan dan kehebatan ibu tersebut

serupa dengan batu karang kokoh di pantai yang menggolongkan data

sebagai majas metafora.

Data 37 Sehari dalam seminggu, Jidda menjadi ratu. Itu membuatnya menghadapi enam hari lain dengan penuh cinta. (AN: 273)

Page 72: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

60

Majas metafora pada data 37 ditandai dengan diksi Jidda menjadi

ratu. Jidda diibaratkan ratu sekali seminggu. Ratu disayangi dan dihormati

tanpa direpotkan dengan berbagai pekerjaan rumah tangga yang bisa

membuatnya keletihan sehingga kehilangan kecantikan.

e. Antonomasia

Junus (1989: 213) mengartikan antonomasia sebagai majas yang

menggunakan pelukisan dengan nama sebagai bentuk khusus dari

parafrasa, penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai

nama jenis.

Data 38 Tingkahnya benar-benar bikin makan hati. Keluarga besar sempat menyuruh cerai, tapi sang kakak memang luar biasa sabar! (AN: 32)

Gaya bahasa antonomasia pada data 38 ditandai dengan

penggunaan nama diri sang kakak. Sang kakak bukannya tidak memiliki

nama tetapi digelari sang kakak berdasarkan kedudukannya dalam

keluarga yang memiliki adik. Sang kakak adalah sebutan untuk

menggantikan nama tokoh yang diungkapkan oleh tokoh lain.

Data 39 Kasih pun mengantar Ayu dan si kecil Bagas ke rumah eyangnya. (AN: 56)

Majas antonomasia pada data 39 ditandai dengan pemberian

julukan si kecil untuk menyebut anak kedua bernama Bagas yang masih

Page 73: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

61

kecil berdasarkan kedudukan dari segi usia dan kedudukannya sebagai

anak dalam keluarga.

Data 40 Julukan kepada si istri yang bersalah pun diberikan. .... Kuntilanak itu nggak usah ditanya-tanya. Udah pergi! (AN: 62) Majas antonomasia digunakan pada data 40 dengan diksi nama

diri si istri. Penggelaran si istri berdasarkan statusnya sebagai seorang

istri di keluarga. Diksi lain yang menandakan majas antonomasia adalah

kuntilanak yang bermakna tidak layak untuk menyebut seseorang karena

kemarahan terhadap orang tersebut. Penggelaran kuntilanak seolah-olah

menyamakan orang dengan sifat kuntilanak yang menakutkan atau

ditakuti sehingga orang yang diberi julukan kuntilanak tersirat ditakuti

karena perbuatannya yang tidak baik.

Data 41 *Wajah muslimah tersebut sumringah. Senyumnya terus mengembang, dan keriangan di matanya seperti kerlip bintang yang bisa saya lihat saat menengadah dari halaman rumah. (AN: 80) Penggunaan majas antonomasia pada data 41 ditandai dengan

diksi muslimah. Muslimah merupakan julukan atau nama diri yang

diberikan kepada tokoh perempuan muslim yang masih muda

berdasarkan statusnya sebagai umat muslim yang sebenarnya memiliki

nama diri pemberian dari orangtuanya.

Data 42 *Kedua orangtua si muslimah adalah pejabat teras kala itu. (AN: 82)

Page 74: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

62

Penamaan diri si muslimah menggolongkan data 42 sebagai majas

antonomasia. Penjuluki tokoh perempuan muslim berdasarkan statusnya

sebagai umat muslim lengkap dengan busana muslimnya dengan

panggilan si muslimah.

Data 43 *Juga perasaan hati yang bertanya-tanya, di manakah dia ketika bersama si kecil tanganmu sibuk membuat ketupat dan kue kering menjelang lebaran? (AN 146) Penggunaan majas antonomasia pada data 43 ditandai dengan

kata si kecil yang merupakan penamaan diri berdasarkan kedudukannya

dalam keluarga dan usianya yang masih muda. Si kecil berarti anak yang

masih kecil biasanya berusia balita hingga usia sekolah dasar.

Data 44 *Eh, itu istri tuanya si anu kan? (AN: 151) Penggunaan majas antonomasia pada data 44 ditandai dengan

kehadiran nama diri istri tua kepada seorang tokoh dalam novel

berdasarkan statusnya sebagai istri pertama dari seorang suami yang

memiliki istri lebih dari satu.

Data 45 Sepulang bekerja, dalam keadaan lelah, aku masih harus mengajari si sulung pelajaran sekolahnya dan menunda waktu bersama si tengah dan si bungsu. (AN: 168) Data 45 menggunakan majas antonomasia dengan penanda nama

diri untuk menggantikan nama pemberian orangtua kepada seseorang.

Nama diri yang digunakan pada data 45 adalah si sulung (anak pertama),

Page 75: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

63

si tengah (anak kedua), dan si bungsu (anak ketiga). Penamaan diri itu

diberikan berdasarkan kedudukan orang tersebut dalam keluarga yaitu

sebagai anak. Penjabaran nama diri tersebut secara berurut dari anak

tertua hingga anak termuda menandakan bahwa keluarga tersebut

dikaruniai tiga orang anak.

Data 46 *Pendarahan di otak terlalu parah, ada kemungkinan setelah operasi dilakukan, kalaupun selamat maka akan menimbulkan cacat mental, dalam pengertian suami Inge nanti akan berbicara dan bersikap tak ubahnya anak-anak. Tetapi jika tidak dioperasi maka Inge dan anak anak tinggal menunggu waktu, hanya bisa pasrah menyaksikan lelaki terkasih itu berpulang. (AN: 205) Majas antonomasia pada data digunakan dengan diksi suami inge

(orang yang dimaksud memiliki nama diri namun digelari suami Inge

berdasarkan statusnya sebagai seorang suami dari seseorang bernama

Inge) dan lelaki (penggelaran untuk tokoh berdasarkan jenis kelaminnya).

Data 47 *Saya tidak kuat membayangkan jika harus berada di posisi Inge saat itu. Terlebih mengingat tiga buah hati mereka, Jihan yang masih berusia tiga tahun, Salsabila yang baru dua tahun dan si bungsu Hamzah yang baru berusia dua bulan, ketiganya masih sangat kecil. (AN: 206) Penggunaan diksi si bungsu yang merupakan penggelaran atau

nama diri untuk memanggil anak tidak dengan nama berdasarkan

kedudukannya sebagai anak terakhir dari beberapa bersaudara dalam

keluarga menggolongkan data 47 sebagai majas antonomasia.

Data 48 Dia mau tuh turun bantu si kecil bersih-bersih. Terus setiap kali anaknya bilang airnya dingin dan minta air hangat. (AN: 207)

Page 76: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

64

Penggunaan majas antonomasia pada data 48 ditandai dengan

penggunaan nama sebagai gelar atau nama diri berdasarkan sifat dari

usia atau kedudukannya dalam keluarga (si kecil). Kata si kecil berasal

dari kata kecil yang pada data berarti usia masih muda (anak-anak) yang

ditambahkan dengan kata si sebagai penunjuk berdasarkan sifat kecil).

Data 49 2 x 24 jam. Ternyata memang sesingkat itulah kebersamaan mereka dengan Taufik; suami, ayah, anak, menantu, dan ipar yang dicintai. (AN: 208) Penggunaan majas antonomasia pada data 49 ditandai dengan

penggunaan kata penunjuk pada satu orang yaitu tokoh Taufik dengan

sebutan suami, ayah, anak, menantu, dan ipar yang dicintai. Penggelaran

digunakan berdasarkan status tokoh Taufik di dalam keluarga. Dia adalah

suami dari istrinya, ayah dari anak-anaknya, anak dari kedua

orangtuanya, menantu dari kedua mertuanya, dan ipar dari saudara-

saudara istrinya.

Data 50 Si bapak terlihat hati-hati. Sekilas pandang, saya yang melintas, bisa melihat wajah si bapak tua yang berkilat oleh keringat, seolah telah menempuh perjalanan jauh. (AN: 234) Majas antonomasia pada data 50 ditandai dengan penamaan si

bapak untuk seorang lelaki dan si bapak tua untuk menjuluki sosok

seorang lelaki yang sudah berusia lanjut (tua). Penamaan diri pada data

50 didasarkan pada kondisi fisik dan jenis kelamin tokoh yang

dimaksudkan.

Page 77: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

65

Data 51 Fidaan, si bungsu, mengatakan tidak mungkin orang lain bisa menempati tempat Ibu di hati kami. (AN: 244) Data termasuk majas antonomasia dengan penggunaan kata si

bungsu yang mengikuti nama seseorang tokoh (Fidaan) menunjukkan

bahwa Fidaan adalah anak bungsu (anak terakhir di keluarganya). Si

bungsu merupakan penamaan diri sebagai julukan atau penggelaran

kepada seseorang (Fidaan) berdasarkan kedudukannya dalam keluarga

sebagai anak terakhir.

Data 52 Jika perlu sampaikan hal ini pada suami, bahwa kebawelan kita meminta nafkah adalah upaya seorang ibu dalam menjaga agar sosok si ayah tetap baik di mata anak-anaknya. (AN: 292) Majas antonomasia pada data 52 ditandai dengan penamaan diri

kepada seorang tokoh berdasarkan statusnya dalam keluarga yang telah

memiliki anak (si ayah). Nama diri si ayah diberikan kepada sosok laki-laki

yang sudah dikarunia anak.

f. Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda-

benda mati atau barang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat

kemanusiaan (Keraf dalam Siswantoro, 2010: 15).

Data 53 Ketika membaca SMS-SMS balasan berikutnya, perasaan saya semakin diremas-remas. Kedua kaki saya seakan lumpuh dan tidak bertenaga. Sementara kepala semakin berdenyut-denyut. (AN: 18)

Page 78: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

66

Majas pada data 53 termasuk jenis majas personifikasi yang

ditandai dengan penggunaan diksi ketika membaca sms-sms balasan

berikutnya, perasaan saya semakin diremas-remas. Padahal kegiatan

membaca tidak memiliki tangan (lazimnya tangan digunakan untuk

meremas-remas sesuatu). Pada data 53 kegiatan membaca sms

diibaratkan memiliki tangan (seperti manusia) hingga dapat meremas

perasaan. Perasaan saya semakin diremas-remas bermakna sakit hati

karena cemburu membaca sms-sms.

Data 54 Dan beribu 'kalau saja' lainnya yang kadang menari-nari dalam kepalaku. (AN: 29) Gaya bahasa personifikasi yang ditemukan pada data 54 adalah

pemanusiaan pikiran-pikiran dengan diksi menari-nari. Kegiatan menari

biasanya hanya dilakukan oleh manusia dengan gerakan-gerakan indah

namun pada data yang dimaksudkan sedang menari adalah pikiran ‘kalau

saja’ yang menandakan pengandaian-pengandaian. Pada data 54

menyiratkan banyaknya pikiran-pikiran tokoh aku (-ku).

Data 55 Namun ketika malam merangkak, kursi-kursi panjang diletakkan melintangi jalur kereta api, setelah kereta api terakhir berlalu. (AN: 107) Majas personifikasi pada data 55 ditandai dengan penggunaan

kata merangkak yang seolah-olah dilakukan oleh malam. Padahal

Page 79: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

67

merangkak lazimnya dilakukan oleh manusia dengan menggunakan kaki.

Pada data malam seolah-olah memiliki kaki untuk merangkak.

Data 56 Tiba-tiba seperti ditelan bumi. Menghilang dan meski susah payah saya mencarinya dalam tahun-tahun yang tenggelam, saya belum berhasil menemukan jejaknya. (AN: 133)

Majas personifikasi pada data 56 ditandai dengan penggunaan

diksi ditelan bumi. Bumi digambarkan dapat menelan seperti halnya

manusia yang sedang memasukkan makanan ke dalam mulut. Penulis

dengan menggunakan diksi tersebut berupaya memanusiakan bumi

dengan dapat menelan untuk membandingkan hilangnya seseorang tanpa

jejak.

Data 57 Usia perkawinan Inge dan Taufik Rahman baru menginjak tahun ke lima ketika peristiwa pahit itu terjadi. (AN: 205) Majas personifikasi digunakan pada data 57 dengan penanda kata

menginjak yang pada data dilakukan oleh usia perkawinan tokoh Inge dan

Taufik Rahman padahal menginjak identik dilakukan dengan

menggunakan kaki (milik manusia) sehingga seolah-olah usia perkawinan

dipandang dapat melakukan kegiatan layaknya manusia. Kata menginjak

pada data berarti memasuki atau mendekati.

Data 58 Setelah sampai dan dilakukan pemeriksaan yang teliti, dokter mengucapkan kata-kata yang seolah menggoda kepalaku dengan keras. Badanku luluh lantak. Persendianku terasa copot. Jantungku bagai berhenti berdenyut. (AN: 253)

Page 80: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

68

Majas personifikasi pada data 58 ditandai dengan kata menggoda

(kegiatan merayu yang biasa dilakukan oleh manusia terutama yang

berjenis kelamin perempuan dengan kata-kata manis dan manja). Yang

dimaksudkan pada data sedang melakukan aktivitas menggoda adalah

kata-kata berisi berita duka bukan manusia sehingga penulis terkesan

berupaya memanusiakan kata-kata dengan memberikan kemampuan

manusia.

g. Depersonifikasi

Tarigan (2009: 21) mengatakan depersonifikasi atau pembendaan

merupakan kebalikan dari majas personifikasi. Gaya bahasa ini terdapat

dalam kalimat pengandaian yang secara eksplisit sebagai penjelas

gagasan atau sapaan.

Data 59. Aku cuma ingin merasa berbunga-bunga. (AN: 54)

Data 59. menggunakan majas depersonifikasi yang ditandai

dengan diksi merasa berbunga-bunga yang berarti membendakan

sesuatu. Perasaan yang notabenenya adalah milik manusia (tokoh aku)

diungkapkan berbunga-bunga (jenis tanaman). Merasa berbunga-bunga

bermakna senang hati karena jatuh cinta yang ingin dialami oleh tokoh

aku.

Data 60 Keesokan paginya aku bangun dengan jiwa yang segar seperti baju yang baru keluar dari loundry. (AN: 93)

Page 81: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

69

Majas depersonifikasi pada data 60 ditandai dengan perasaan

manusia (tokoh aku) yang diibaratkan dengan baju yang baru keluar dari

loundry. Penyamaan perasaan segar yang lazimnya dialami oleh manusia

yang disandingkan dengan baju (benda) berarti membendakan hal-hal

yang hanya bisa dilakukan atau dirasakan oleh manusia.

Data 61 Keadaan ini mengetuk hati seorang pedagang jamu yang kasihan melihat pasangan muda tersebut. (AN: 217)

Majas depersonifikasi pada data 61 ditandai dengan kata

mengetuk hati. Hati diketuk pada data adalah hati seorang pedagang

(manusia) sedangkan lazimnya sesuatu yang diketuk adalah benda

(pintu). Data 61 bermaksud membendakan sesuatu (manusia).

h. Sinestesia

Majas sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang

berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain

(Sadikin, 2011: 33).

Data 62 Ketika membaca SMS-SMS balasan berikutnya, perasaan saya semakin diremas-remas. Kedua kaki saya seakan lumpuh dan tidak bertenaga. Sementara kepala semakin berdenyut-denyut. (AN: 18) Majas pada data 62 digolongkan majas sinestesia dengan ditandai

oleh penggunaan diksi semakin berdenyut-denyut yang ditujukan pada

kepala. Padahal yang biasanya berdenyut adalah nadi atau jantung. Diksi

Page 82: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

70

kepala semakin berdenyut-denyut bermakna marah dan cemburu tokoh

saya sangat besar.

Data 63 Menatap senyum getir lelaki itu, seketika ingatan saya terlempar pada kalimat terakhir Pak Haris, beberapa tahun lalu.(AN: 24) Data 63 menggunakan majas sinestesia yang ditandai dengan

diksi senyum getir. Senyum biasanya tersungging dari bibir menandakan

perasaan senang sedangkan pada data justru senyum tidak bahagia yang

digambarkan lewat indra perasaan yaitu getir. Senyum lazimnya dapat

dinikmati oleh indra penglihatan orang lain namun pada data justru

mempengaruhi indra perasaan secara naluri bagi yang melihatnya.

Data 64 Waktu bergulir. Selama itu tidak pernah sekalipun terdengar berita tidak sedap dari pasangan, yang kini sudah dikaruniai dua orang anak. (AN: 31)

Data 64 menggunakan gaya bahasa sinestesia (ungkapan yang

berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain) yang

ditandai dengan kata tidak sedap yang diperuntukkan untuk indra

pendengaran dengan diksi tidak pernah sekalipun terdengar berita tidak

sedap padahal kata tidak sedap lazimnya diperuntukkan untuk indra

pengecap. Tidak sedap pada data 64 bermakna tidak enak untuk

didengar. Semua berita tentang mereka selalu menyenangkan.

Data 65 Usia perkawinan Inge dan Taufik Rahman baru menginjak tahun ke lima ketika peristiwa pahit itu terjadi. (AN: 205)

Page 83: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

71

Data 65 menggunakan majas perbandingan jenis sinestesia yang

ditandai dengan penggunaan kata pahit padahal yang dimaksud bukan

makanan tetapi suatu peristiwa menyedihkan. Lazimnya, rasa sedih

dialami oleh indra perasaan namun pada data justru digambarkan dengan

menggunakan rasa pahit yang biasanya dirasakan oleh indra pengecap.

Rasa pahit berhubungan dengan indra pengecap namun pada data 65

diperuntukkan untuk indra perasaan.

i. Metonimia

Metonimia merupakan majas pengganti nama yang berupa

penggunaan atribut sebuah objek atau penggunaan sesuatu yang sangat

dekat berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut

(Altenbernd dalam Pradopo, 2010: 77).

Data 66 *Ketika mata suami terkait perempuan lain, dan hari-harinya di keluarga terasa sebagai pelengkap. Saat suami kehilangan ketertarikan terhadap istri dan anak-anak, karena ada sosok lain yang menyita perhatiannya. Saat handphone dan balckberry tidak pernah terlepas dari genggaman, karena itulah yang menjembatani rindu akan perempuan lain, apa yang harus dilakukan seorang istri? (AN: 280)

Majas metonimia ditemukan pada data 66 dengan penanda kata

untuk menyebutkan sesuatu dari mereknya (blackberry) sebagai

pengganti benda tersebut. Blackberry adalah sejenis telepon genggam

yang berfungsi sebagai alat komunikasi untuk berkirim pesan.

Page 84: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

72

2. Gaya Bahasa atau Majas Penegasan

Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

mengandung majas penegasan sebagai berikut:

a. Pleonasme

Gaya dengan acuan yang menggunakan kata-kata lebih banyak

daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan

(Keraf, 2009:133) adalah majas pleonasme.

Data 67 *Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, bahkan harus membolos dari tempat tugas sebagai librarian, dengan alasan tidak sehat. (AN: 124)

Majas pleonasme pada data 67 ditandai dengan penggunaan kata

tempat tugas yang maknanya tidak berubah jika hanya menggunakan kata

tugas saja dengan menghilangkan kata tempat yang dilengkapi oleh kata

keterangan (sebagai librarian). Ditambah bila kata yang berlebihan itu

dihilangkan, arti atau maknanya tetap utuh.

b. Repetisi

Sadikin (2011: 37) menjelaskan bahwa majas repetisi adalah majas

dengan perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama untuk menegaskan

sesuatu.

Data 68 *Sanggupkah dia, dalam kecewa, dalam kemarahan, dalam kesedihan, tetap memainkan peran sebaik mungkin sebagai ibu? Tetap bermain, tetap berjuang agar batin anak-anak sehat agar

Page 85: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

73

mereka tumbuh dalam atmosfer yang utuh sekalipun compang-camping? (AN: 4) Majas repetisi pada data 68 ditandai dengan penggunaan kata

dalam (berarti berada di suatu situasi) secara berulang pada kalimat

pertama yang menegaskan keadaan atau kondisi perasaan yang dialami

tokoh dia, pengulangan kata tetap pada kalimat pertama dan kedua yang

menegaskan tokoh dia sebagai seorang ibu tidak meninggalkan

kewajibannya meskipun sedang dirundung sedih, dan pengulangan kata

agar yang menegaskan harapan-harapan tokoh dia terhadap anak-

anaknya.

Data 69 Meski banyak lalai kami, meski tidak terhitung dosa kami, meski menggunung kesalahan-kesalahan kami. (AN: 5) Penggunaan majas repetisi (majas dengan perulangan kata, frasa,

dan klausa yang sama untuk menegaskan sesuatu) ditandai dengan

pengulangan kata meski sebanyak tiga kali di kalimat yang sama pada

data 69. Pengulangan kata meski tersebut untuk menegaskan perlakuan

baik yang tetap didapatkan walaupun banyak kekurangan atau kesalahan

yang dimiliki.

Data 70 Siapa tahu suami berubah sikap...melunak setelah mengetahui betapa tersiksanya hati sang istri selama ini. Betapa sikapnya, meski tidak melukai secara fisik, telah menghancurkan mental pasangan. Betapa tidak bahagianya kita, sebagai istrinya. (AN: 10)

Majas repetisi pada data 70 ditandai dengan penggunaan kata

betapa secara berulang yang ditemukan pada kalimat pertama, kedua,

Page 86: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

74

dan ketiga. Pengulangan kata betapa tersebut untuk menegaskan

alangkah sedihnya menjadi istri seorang suami yang dikisahkan pada data

70.

Data 71 *"Dan itu bukan karena menolong, bukan karena kasihan, atau alasan lain. Saya lelaki. Dan kalau saya menikah lagi itu murni karena saya suka dengan gadis itu. Saya jatuh cinta. Titik. " (AN: 22) Majas repetisi pada data 71 ditandai dengan penggunaan kata

bukan karena secara berulang pada kalimat pertama untuk menegaskan

alasan-alasan sehingga melakukan suatu tindakan atau perbuatan.

Data 72 *Sekarang, bagaimana saya melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen? (AN: 23) Data 72 menggunakan majas repetisi yang ditandai dengan

pengulangan kata pasti sebanyak dua kali untuk menegaskan keyakinan

akan terjadinya sesuatu dengan memastikannya.

Data 73 Mungkin karena kami berbeda ras. Mungkin karena aku bukan keturunan orang kaya seperti mereka. (AN: 26)

Penggunaan majas repetisi pada data 73 ditandai dengan

pengulangan kata mungkin karena di masing-masing kalimat pembangun

data. Pemilihan diksi mungkin karena menyiratkan tokoh aku sedang

menebak-nebak alasan (berbeda ras dan bukan keturunan orang kaya)

sehingga suatu hal buruk terjadi pada dirinya.

Page 87: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

75

Data 74 Salahkah aku bila aku begitu marah dan kecewa hingga memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua? Salahkah aku bila aku kehilangan rasa percaya yang selama dua tahun ini kupupuk dengan begitu susah payah? (AN: 28)

Penggunaan kata salahkah aku bila aku secara berulang di masing-

masing kalimat pembangun data 74 menggolongkannya sebagai majas

repetisi. Pengulangan diksi salahkah aku bila aku ditemukan di masing-

masing kalimat pada data 74 untuk menegaskan perasaan menyalahkan

diri sendiri tokoh terhadap keputusan yang diambilnya.

Data 75 *Kalau saja dulu aku bersikap lebih dewasa, mungkinkah aku kini masih mengasuh anakku? Kalau saja dulu aku tak sedemikian cemburu, mungkin kini aku tak perlu menahan rindu untuk hanya bisa bertemu sulungku empat bulan sekali. (AN: 29) Majas repetisi di data 75 ditandai dengan penggunaan kata kalau

saja secara berulang di kalimat pertama dan kedua yang menegaskan

pengandaian pada tindakan terdahulu yang tidak dipilih sehingga

mengesankan penyesalan.

Data 76 *Tetapi saya pun mengerti, betapa berlikunya jalan menuju keikhlasan. Betapa berat menjaga suasana hati yang sudah terkondisi agar tidak terkotori. (AN: 37) Majas repetisi pada data 76 ditandai dengan penggunaan kata

betapa secara berulang. Kata betapa pada data digunakan untuk

menegaskan hal yang sulit dilakukan dan dipahami.

Page 88: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

76

Data 77 *Jarang lelaki itu keluar rumah kalau tidak perlu sekali. Jarang pula menghabiska waktu sekadar ngurnpul-ngurnpul dengan teman lelaki lain di kantor. (AN: 40) Data 77 mengandung majas repetisi (perulangan kata, frasa, dan

klausa yang sama untuk menegaskan sesuatu) dengan ditandai

pengulangan kata jarang di masing-masing kalimat untuk menegaskan

kebiasaan lelaki itu.

Data 78 Mereka seolah tak berada di frekuensi yang sama. Berbeda dunia, beda pemikiran, beda prioritas. (AN: 51) Majas repetisi pada data 78 ditandai dengan pengulangan kata

berbeda/beda sebanyak tiga kali untuk menegaskan perbedaan yang

terjadi di antara mereka yang menimbulkan kesenjangan pada jarak.

Mereka tidak bisa bersama.

Data 79 *Bagaimana dua orang yang dulu amat sangat mencintai kini sanggup saling menyakiti. Bagaimana mereka bisa saling membenci dan mengibarkan bendera permusuhan? Begitu mudahkah cinta yang telah mengakar tercerabut tanpa bekas? AN: 62) Majas repetisi (majas dengan perulangan kata, frasa, dan klausa

yang sama untuk menegaskan sesuatu) pada data 79 ditandai dengan

pengulangan kata bagaimana di kalimat pertama dan kedua untuk

menegaskan pertanyaan yang berkecamuk di hati orang yang

mengajukan pertanyaan.

Page 89: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

77

Data 80 *Kenapa saya harus dihancurkan oleh seorang perempuan yang secara fisik, materi, dan intelektual berada di bawah saya? Dan kenapa dia merebut suami saya di saat saya tengah berusaha mengenalkannya pada ajaran Islam? Saya benar-benar tak bisa terima. (AN: 68) Majas repetisi ditandai dengan penggunaan kata tanya kenapa

secara berulang di kalimat kalimat pertama dan kedua untuk menegaskan

teka-teki pertanyaan yang berupa ungkapan kekecewaan di tokoh saya

terhadap perempuan yang merebut suaminya, perempuan yang

dipandangnya tidak lebih baik dari dirinya.

Data 81 *Berkali-kali saya ajak, berkali-kali pula ia menolak. (AN: 73) Penggunaan majas repetisi pada data 81 ditandai dengan

pengulangan kata berkali-kali sebanyak dua kali dalam kalimat yang sama

meski berbeda fungsi dan maksud atau berkebalikan maksud.

Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan seringnya tokoh

saya mengajak sebanding dengan seringnya ia ditolak yang menegaskan

bahwa tokoh saya belum pernah berhasil mengajak.

Data 82 Euis ingin suami yang fasih membaca Alquran, Pak, Euis ingin suami yang berasal dari lingkungan pesantren! (AN: 92) Majas repetisi pada data 82 ditandai dengan penggunaan diksi

Euis ingin suami yang sebanyak dua kali dalam satu kalimat yang

menegaskan harapan sekaligus permintaan tokoh Euis kepada ayahnya

Page 90: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

78

yang dipanggil dengan Pak. Ia ingin menikah dengan orang yang fasih

membaca Alquran dan berasal dari lingkungan pesantren.

Data 83 *Makin sakit hati, makin sulit memaafkannya, makin besar peluang masuk surgaNya kalau kita berhasil memaafkan pasangan. (AN: 97) Penggunaan majas repetisi pada data 83 ditandai dengan

penggunaan kata makin secara berulang untuk menegaskan kian

bertambah atau besarnya manfaat yang dipetik ketika kita berupaya ikhlas

atas sebuah peristiwa menyakitkan yang menimpa.

Data 84 *Apakah dia merasa putus asa ketika mengetahui bahwa gaji suaminya yang masih kuliah itu hanya 200 ribu rupiah per bulan? Apakah dia putus asa ketika mereka harus berpindah-pindah kontrakan dari satu rumah mungil ke rumah mungil yang lain? Apakah perempuan itu mengeluh, ketika berbulan-bulan hanya makan tahu dan sayur, yang masing-masing dibeli beberapa ribu rupiah di warung, ketika sang suami cukup lama tak bekerja? (AN: 111) Penggunaan majas repetisi pada data 84 ditandai dengan

pengulangan diksi apakah dia merasa putus asa ketika sebanyak dua kali

yang ditemukan pada kalimat tanya pertama dan kedua untuk

menegaskan keuletan dan kebulatan tekad untuk setia kepada suami

meskipun hidup dengan segala kekurangan yang digambarkan pada data.

Data 85 *Sedikitpun tidak menyesal telah menikah dengan lelaki pilihannya. Lelaki yang dia cintai karena kecerdasan dan kegigihannya. Lelaki yang amat dia hormati, yang dia tahu selalu berupaya sungguh-sungguh untuk membahagiakan keluarga mereka. (AN: 112)

Page 91: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

79

Data 85 menggunakan majas repetisi yang ditandai dengan

penggunaan kata lelaki di masing-masing kalimat pembangun data

dengan maksud menegaskan orang yang dimaksud sebagai pilihan tokoh

dia untuk menikah, orang yang dicintai dan dihormatinya. Pengulangan

kata yang ditemukan di kalimat ketiga sebanyak dua kali.

Data 86 *Satu peristiwa, satu hati yang berdarah. Satu hati yang belum juga sembuh. (AN: 116) Penggunaan kata satu secara berulang ditambah dengan

pengulangan diksi satu hati menandai adanya majas repetisi (majas

dengan perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama untuk menegaskan

sesuatu) pada data 86. Pengulangan kata satu untuk menegaskan

seseorang (satu pihak) yang mengalami sakit hati karena suatu peristiwa

menyakitkan (disakiti dan dikhianati oleh orang yang disayangi dan

dicintai).

Data 87 *Apakah dia bahagia? Apakah suaminya bahagia? Kenapa tidak bercerai dan sama-sama memulai yang baru. Sebagian orang mungkin akan berpikir begitu. Hidup terlalu singkat untuk larut dalam ketidakbahagiaan. (AN: 117) Data 87 menggunakan majas repetisi yang ditandai dengan

pengulangan kata tanya apakah secara dua kali di kalimat tanya pertama

dan kedua yang menegaskan informasi mengenai perasaan tokoh dia dan

suaminya yang ingin diketahui oleh si penanya.

Page 92: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

80

Data 88 *Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, bahkan harus membolos dari tempat tugas sebagai librarian, dengan alasan tidak sehat. (AN: 124) Penggunaan majas repetisi pada data 88 ditandai dengan

pengulangan diksi tidak bisa secara berurut di kalimat yang sama untuk

menegaskan ketidaksanggupan dan hilangnya selera (tidur dan makan)

karena pikiran yang diakibatkan oleh suatu peristiwa.

Data 89 *Dulu aku menerima saja jawabannya, tetapi sekarang? Kesedihan perlahan berganti warna menjadi kemarahan. Bagaimana bisa dia menjawab seperti itu? Aku kalah penting oleh rekening? Yang benar aku kalah oleh perempuan itu! (AN: 126) Majas repetisi ditandai dengan pengulangan diksi aku kalah yang

ditemukan pada kalimat keempat dan kelima yang menegaskan sikap

menyerah dan penerimaan tokoh aku pada takdir dirinya.

Data 90 Ya pengin berhenti juga sih kadang Mbak, malu sama Yang di Atas. Malu sama anak-anak kalau sampai tahu. (AN: 129)

Penggunaan majas repetisi ditandai dengan pengulangan kata

malu sama yang ditemukan di kalimat pertama dan kedua. Pengulangan

diksi malu sama menegaskan perasaan malu yang dimiliki oleh tokoh saya

hingga ia ingin berhenti.

Data 91 *Tetapi bisakah saya begitu saja menyalahkan profesinya yang kerap mengancam ketenangan setiap istri? Berkata seharusnya perempuan itu lebih kuat, seharusnya dia kembali saja kepada

Page 93: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

81

keluarganya di kampung. Bukankah lebih baik menganggur daripada melacur? (AN: 130)

Majas repetisi ditandai dengan penggunaan kata seharusnya

secara berulang di kalimat kedua untuk menegaskan anjuran atau saran

yang diberikan kepada perempuan itu (pelacur).

Data 92 Tiga tahun yang membahagiakan. Tiga tahun di mana kemesraan terasa berlimpah. (AN: 135) Data 92 menggunakan majas repetisi yang ditandai dengan

kehadiran diksi tiga tahun di masing-masing kalimat pembangun data

yang menegaskan waktu yang sama yaitu selama tiga tahun menikmati

suasana bahagia dan penuh kemesraan sekaligus. Tiga tahun adalah

waktu-waktu membahagiakan dan penuh kemesraan yang dilalui.

Data 93 Lalu kapankah cinta mulai kehilangan warna? Bagimu uniknya bukan pada saat ekonomi menjadi masalah. Bukan saat nyaris tidak punya harta benda berharga di rumah. Bukan juga saat papa, mama, serta saudara-saudara kandungmu menatap iba. (AN: 138) Majas repetisi pada data 93 terlihat dengan penggunaan diksi

bukan pada saat/bukan saat/ bukan juga saat. Penggunaan diksi-diksi

tersebut untuk menegaskan waktu atau keadaan yang menjadi sebab

suatu keadaan baru lainnya.

Data 94 Mungkin dia capek. Mungkin banyak masalah di kantor. Mungkin kepalanya pening dan stres saking banyaknya tuntutan atasan. Mungkin dia sedang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan proyek dan harus lebih sering berada di kantor. (AN: 139)

Page 94: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

82

Majas repetisi pada data 94 ditandai dengan penggunaan kata

mungkin di masing-masing kalimat pembangun data. Kata mungkin secara

berulang digunakan untuk menegaskan keragu-raguan dan ketidakpastian

alasan yang mendukung suatu pendapat. Diksi-diksi pada data 94

merupakan perkiraan-perkiraan yang bermain di alam pikiran penutur

dalam upaya membangun pikiran positif.

Data 95 *Tak ada istri yang tak luka menyaksikan tangan menggelayut manja melingkari pinggang suami tercinta. Tak ada istri yang hatinya tak berdarah membayangkan di mana adegan boncengan tadi berakhir... di ranjang perempuan lain itukah? (AN: 141) Penggunaan majas repetisi pada data 95 nampak dengan

pengulangan diksi tak ada istri yang sebanyak dua kali yang terdapat

pada kalimat pertama dan kedua. Pengulangan tersebut dimaksudkan

untuk menegaskan bahwa tidak seorang pun istri di dunia yang senang

melihat suaminya bermesraan (selingkuh) dengan perempuan lain.

Data 96 *Siapa yang salah, Lisa? Siapa yang harus berjuang membuktikan kebenaran? (AN: 142) Penggunaan kata tanya siapa secara berulang menandakan majas

repetisi. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan

penanggung jawab atas sesuatu (orang).

Data 97 *Setiap menit, setiap detik, saya sudah tidak sanggup untuk hidup bersamanya. (AN: 149)

Page 95: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

83

Majas repetisi juga digunakan pada data 97 dengan penanda

penggunaan kata setiap secara berulang untuk menegaskan keterangan

waktu yang terasa berat dilewati karena ketidaksanggupan lagi untuk

hidup bersama.

Data 98 *Apakah saya terlalu penurut? Atau saya terlalu dibutakan cinta? Atau letih karena sepertinya apapun yang saya katakan, Mas Aryo tetap bertahan untuk tidak menceraikan saya? (AN: 160) Majas repetisi pada data 98 ditandai dengan pengulangan kata

atau yang terdapat di kalimat kedua dan ketiga untuk menegaskan pilihan-

pilihan untuk menyatakan perasaan tokoh saya.

Data 99 *Tak ada lagi saling menjemput dan mengingatkan waktu pulang. Tak ada lagi rumah yang menjadi tujuan bersama. Tak ada lagi suami dan istri. Yang ada hanyalah pribadi-pribadi. Dia dan aku. Tak ada lagi 'kami'. (AN: 166) Penggunaan majas repetisi pada data 99 ditandai dengan hadirnya

diksi tak ada lagi sebanyak empat kali untuk menegaskan berakhirnya

hubungan tokoh (dia dan aku) sebagai pasangan suami istri.

Data 100 *Aku iri melihat para istri yang berderet di depan ATM pada hari gajian suami-suami mereka. Aku iri melihat para ibu dengan tenang mengantar anak-anak mereka ke sekolah setelah melepas suami pergi bekerja. Aku iri melihat para ibu sibuk menyiapkan penganan sore hari untuk suami yang baru pulang bekerja, kemudian duduk bersantai di depan rumah sembari memandangi dan sesekali menertawai kelucuan perilaku anak-anak mereka yang bermain di halaman. (AN: 168) Majas repetisi pada data 100 ditandai dengan penggunaan diksi

aku iri melihat para istri/ibu secara berulang yang ditemukan pada kalimat

Page 96: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

84

pertama, kedua, dan ketiga secara berurut. Pengulangan diksi tersebut

digunakan untuk menegaskan tidak adanya hak yang diperoleh tokoh aku

sebagai seorang istri dari suaminya (suami tidak bertanggung jawab

kepadanya).

Data 101 *Aku tak pernah berpikir untuk melawan, aku malah berpikir bagaimana cara menebus dan memperbaiki semua kesalahanku. Bagaimana cara membuatnya tenang dan mau berbaik-baik denganku. Bagaimana caranya agar ia mencintaiku lagi. (AN: 172) Majas repetisi pada data 101 ditandai dengan penggunaan kata

tanya bagaimana cara (lazimnya jika disesuaikan dengan konteks data,

kata tanya bagaimana digunakan untuk menanyakan cara menciptakan

nuansa kasih sayang di keluarga) secara berulang. Pada data kata tanya

tersebut bukan pada situasi bertanya melainkan sebagai pelengkap untuk

menegaskan usaha-usaha yang diupayakan tokoh aku untuk memperbaiki

hubungannya dengan suami.

Data 102 *Oh, Tuhanku... apa yang telah kulakukan? Bersalahkah aku? Berdosakah aku telah membuat anak-anakku terpisah dengan ayah rnereka? Egoiskah aku? Benarkah aku memberikan yang terbaik bagi anak-anakku? Benarkah aku melakukan semua ini demi ketenangan mereka, demi perkembangan jiwa mereka yang telah kerap menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran, mendengar ancaman demi ancaman? Benarkah? Benarkah? (AN: 182) Majas repetisi pada data 102 ditandai dengan pengulangan kata

benarkah sebanyak empat kali untuk menegaskan keraguan tokoh akan

sesuatu yang telah dilakukannya. Tokoh merasa khawatir dengan

keputusan yang telah diambilnya, ia merasa bersalah.

Page 97: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

85

Data 103 *Tentu, tak seorang perempuan pun ingin diceraikan apalagi menceraikan, tak seorang perempuan pun ingin ditinggal mati suaminya, tak seorang perempuan pun ingin berjuang sendirian karena suami tiba-tiba jatuh sakit, tak seorang perempuan pun ingin menjadi janda. (AN: 187) Majas repetisi pada data 103 ditandai dengan penggunaan diksi

tak seorang perempuan pun ingin secara berulang untuk menegaskan

bahwa semua perempuan ingin bahagia hidup bersama pasangan

hidupnya.

Data 104 *Betapa saya bersyukur setiap pagi bisa terbangun dari tidur dan menemukan anak-anak di sisi. Menemani Caca sarapan pagi hingga jemputan sekolah datang dan melepasnya pergi setelah mencium tangan saya. Betapa saya bersyukur mendapatkan kecupan di kening setiap pagi oleh Adam ketika dia berpamitan ke sekolah. Betapa saya bersyukur bisa berada di sisi mereka ketika mereka ada masalah. Bahkan ketika keduanya bertengkar dan mencari saya sebagai hakim. Betapa saya bersyukur ada di dekat Caca, setiap kali dia sedih dan berlari ke arah saya dengan tangan terkembang untuk sebuah pelukan. Betapa saya bersyukur bisa mendengar kalimat: I love u Bunda (Caca), love u Mama (Adam), atau mendapatkan tatapan Adam yang memandang dalam sebelum berkata: Bunda tahu nggak? Adam tuh cinta sekali sama Bunda! .... Betapa saya bersyukur bisa membaca lembar demi lembar tulisan Caca yang dicoretnya di diary ibu dan anak yang kami miliki, di mana hanya kami berdua yang memiliki akses untuk membacanya. Betapa saya bersyukur bisa berada di sana, ketika Caca berkata: Menurut Bunda, aku sebaiknya pakai baju apa ya hari ini? Betapa saya bersyukur bisa bermain kartu tebak-tebakan bersama mereka, bisa mendongeng (meski kadang di tengah kantuk), bisa berjalan sambil menggandeng keduanya di sisi kiri dan kanan saya. (AN: 193) Majas repetisi pada data ditandai dengan penggunaan diksi betapa

saya bersyukur sebanyak delapan kali yang ditemukan pada kalimat

pertama, ketiga, keempat, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, dan

Page 98: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

86

sepuluh dengan maksud menegaskan kesyukuran yang dimiliki seorang

tokoh (saya) akan cinta dan kebiasaan keluarga yang senantiasa

dirindukannya saat jauh dari keluarga.

Data 105 *Namun pernahkah saya melihat sedikit saja Mami mengeluh kepada kami, anak-anaknya? Tidak! Pernahkah sedikit saja terbersit perasaan menyesal telah menikah dengan Papa? Tidak! Pernahkah Mami termenung-menung lama bernostalgia dengan masa lalunya sebagai gadis cantik dari keluarga amat berada? Tidak. (AN: 197)

Majas repetisi pada data 105 ditandai dengan pengulangan kata

pernahkah sebanyak tiga kali untuk menegaskan keuletan dan kegigihan

tokoh mami membesarkan anak-anaknya serta menjalani hidupnya dalam

kehidupan pas-pasan (tidak seperti kehidupannya sebelum menikah dan

memiliki anak) dan kata tidak untuk menjawab pertanyaan dari kata tanya

pernahkah.

Data 106 *Meski harus berhutang ke kanan kiri, meski harus bolak balik ke sekolah meminta keringanan, meski harus berjuang hingga kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki?(AN: 198) Penggunaan kata meski secara berulang juga menandai

digunakannya majas repetisi pada data 106 untuk menegaskan keuletan

seorang tokoh dalam berjuang.

Data 107 Terima kasih ya, sayang. Mami doakan semoga kamu sekeluarga sehat dan diberikan kelapangan rejeki. Terima kasih banyak, Rani... membantu sekali. Terima kasih banyak Evy... Padahal pemberian kami tidak seberapa. Padahal Mami layak mendapatkan lebih dari itu. (AN: 201)

Page 99: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

87

Penggunaan majas repetisi pada data 107 ditandai dengan

pengulangan kata terima kasih sebanyak tiga kali untuk menegaskan

kerajinan tokoh mami mengucapkan terima kasih kepada anak-anaknya

padahal hal wajar yang dilakukan anak-anak kepadanya (bukan sesuatu

yang luar biasa). Dan kata padahal sebanyak dua kali untuk menunjukkan

pertentangan antara bagian-bagian yang dirangkaikan untuk menegaskan

rasa kurang yang diberikan untuk membalas kebaikan dan kerja keras

tokoh mami.

Data 108 *Betapa tabahnya Inge. Betapa tawakalnya dia. Betapa hebat perempuan muda itu mengemas air matanya! (AN: 209) Penggunaan majas repetisi pada data 108 ditandai dengan

pengulangan kata betapa sebanyak tiga kali untuk menegaskan rasa

kagum pada sikap sosok tokoh Inge menghadapi kesedihan.

Data 109 Betapapun hatinya menangis, betapapun gamang karena sejak itu dia akan hidup dan membesarkan anak-anak tanpa ayah. (AN: 210)

Majas repetisi pada data 109 ditandai dengan penggunaan kata

betapapun secara berulang untuk menegaskan keuletan tokoh dia

ditinggal mati oleh suaminya. Meski tokoh sedang bersedih dan takut

menghadapi kenyataan hidup ia tetap berjuang dan tidak putus asa.

Data 110. Hari pertama menjadi ibu. Hari pertama ketika menerima hadiah terbaik yang Allah limpahkan kepada setiap perempuan. (AN: 215)

Page 100: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

88

Penggunaan diksi hari pertama secara berulang di kalimat pertama

dan kedua pada data 110 menggolongkan data ke dalam majas repetisi.

Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan rasa bahagia

yang disertai kesyukuran kepada Allah saat pertama kali berstatus

sebagai seorang ibu untuk melengkapi kesempurnaan sebagai

perempuan.

Data 111 *Apa arti berkeluarga jika suami tidak memiliki tanggung jawab? Apa arti pernikahan jika pasangan tidak memberikan kasih sayang dan saling menghargai? (AN: 228) Data 111 dikategorikan sebagai majas repetisi karena

menggunakan diksi secara berulang. Penggunaan diksi apa arti yang

diikuti kata yang bermakna negatif/perbuatan buruk (tidak memiliki

tanggung jawab dan tidak memberikan kasih sayang) dimaksudkan untuk

menyindir peran sosok suami di dalam keluarga yang tidak dilakonkan

sebagaimana seharusnya.

Data 112 *Berbagai pertanyaan itu, kenapa ibu mendiamkan saja perbuatan bapak? Kenapa ibu tidak minggat, misalnya? Apalagi ketika ibu masih muda. (AN: 230) Kalimat pada data 112 digunakan untuk menegaskan keuletan dan

ketangguhan sosok ibu yang senantiasa selalu sabar menghadapi

perbuatan tercela tokoh bapak. Keuletan tokoh ibu diungkapkan oleh

tokoh lain ditandai dengan pengulangan diksi kenapa ibu menandakan

Page 101: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

89

majas repetisi (majas dengan perulangan kata, frasa, dan klausa yang

sama untuk menegaskan sesuatu) sekaligus.

Data 113 *Sebab kalian...anak-anak adalah tanggung jawab Ibu, sampai Ibu dipanggil Allah. Sampai napas terakhir Ibu. (AN: 232) Majas repetisi pada data 113 ditandai dengan penggunaan kata

ibu secara berulang untuk menegaskan arti penting hadirnya dalam

keluarga terutama bagi anak-anaknya. Penanda lain majas repetisi pada

data 113 adalah kata sampai yang digunakan sebanyak dua kali untuk

menegaskan batas akhir ibu harus bertanggung jawab pada anak-

anaknya secara lahir dan batin di dunia.

Data 114 *Hati saya berdesir. Ah, cinta seperti apa yang mempertemukan mereka? Cinta seperti apa pula yang tidak kunjung memisahkan keduanya? (AN: 237) Majas yang ditemukan pada data adalah majas repetisi yang

ditandai dengan penggunaan diksi secara berulang yaitu diksi cinta seperti

apa untuk menambah keyakinan tokoh saya akan kekuatan perasaan

cinta pasangan yang disaksikannya.

Data 115 *Mungkin mereka membicarakan hal-hal yang lucu. Mungkin juga bergembira membayangkan hasil mengemis hari itu. Entahlah. Tapi kebersamaan keduanya sungguh di luar nalar saya. Dalam keadaan cacat fisik dan kekurangan materi, apakah yang menjadi sumber kebahagiaan keduanya? (AN: 238) Majas repetisi pada data 115 ditandai dengan penggunaan kata

mungkin secara berulang di kalimat pertama dan kedua untuk

Page 102: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

90

menegaskan ketidakyakinan atau tebakan-tebakan yang dilakukan

(diungkapkan) oleh tokoh saya mengenai situasi yang dialami tokoh

dengan pronomina mereka yang sedang mengemis.

Data 116 *Memang hanya dua kata yang dikeluarkannya, tetapi saya benar-benar takluk. Saya benar-benar tidak berdaya dibuatnya. Saya ketakutan. Saya benar-benar tidak siap dengan reaksi keras atas permintaan yang saya sampaikan dengan penuh ketulusan. (AN: 241) Pengkategorian data 116 sebagai majas repetisi dilakukan dengan

alasan bahwa data menggunakan diksi saya benar-benar secara berulang

untuk menegaskan bahwa situasi yang dialami tokoh saya setelah

mendengar dua kata yang dikeluarkan tokoh -nya di luar harapan (ia

ketakutan).

Data 117 *Tidak semua lelaki jahat. Seperti tidak semua perempuan baik. Tetapi seperti saya, bagaimanakah Anda akan mencerna cerita ini? (AN: 259)

Majas repetisi pada data 117 ditandai dengan pengulangan diksi

tidak semua yang ditemukan pada kalimat pertama dan kalimat kedua

yang menegaskan lelaki dan perempuan ditakdirkan memiliki aneka sifat

dan perilaku (ada yang baik dan ada yang jahat).

Data 118 *Di mana nurani? Di mana ketulusan? Di manakah moralitas? (AN: 260) Majas repetisi pada data 118 ditandai oleh kata tanya dimana

yang digunakan secara berulang sebagai kata tanya di kalimat tanya

Page 103: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

91

pembangun data. Pengungkapan kata tanya secara berulang

menegaskan bahwa pembicara sangat kecewa dengan keadaan yang

disebutkannya.

Data 119 *Hingga tanpa ada permasalahan yang jelas, suaminya menjatuhkan talak. Cerai. Begitu saja. Tidak ada pertengkaran hebat, tidak ada perempuan lain, setidaknya dalam pengetahuan teman saya ini. Lalu di mana yang salah? (AN: 263) Majas repetisi ditemukan dengan pengulangan diksi tidak ada

pada kalimat keempat. Pengulangan tersebut menegaskan bahwa cerai

yang dijatuhkan tokoh suami kepada tokoh teman saya tidak memiliki

alasan kuat meskipun cerai tetap dilakukan sehingga tokoh teman saya

cukup menyesalinya.

Data 120 *Tak ada nafkah. Tak ada kasih sayang. Tak ada pemenuhan kewajiban apapun. Dan seolah sudah demikian seharusnya, sahabat saya hanya diam. Tidak protes, tidak menuntut ini itu yang menjadi haknya. Hanya diam. (AN: 265) Majas repetisi yang nampak pada data 120 ditandai oleh

penggunaan kata tak ada sebanyak tiga kali untuk menegaskan hak-hak

yang tidak diperoleh tokoh sahabat saya. Selain itu, penanda majas

repetisi lain adalah penggunaan diksi hanya diam sebanyak dua kali yang

ditemukan pada kalimat keempat dan keenam untuk menegaskan sikap

penerimaan tokoh sahabat saya pada segala perlakuan terhadapnya.

Data 121 *Ketika mata suami terkait perempuan lain, dan hari-harinya di keluarga terasa sebagai pelengkap. Saat suami kehilangan

Page 104: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

92

ketertarikan terhadap istri dan anak-anak, karena ada sosok lain yang menyita perhatiannya. Saat handphone dan balckberry tidak pernah terlepas dari genggaman, karena itulah yang menjembatani rindu akan perempuan lain, apa yang harus dilakukan seorang istri? (AN: 280)

Data 121 menggunakan majas repetisi yang ditandai oleh

pengulangan kata saat sebanyak dua kali yang ditemukan pada kalimat

kedua dan ketiga untuk menegaskan waktu-waktu atau keadaan yang

menyebabkan kecurigaan tokoh istri kepada suaminya.

Data 122 *Amati adakah perubahan sikap pasangan terhadap keluarga? Adakah perubahan dari rutinitasnya? Jika pasangan sering beralasan tugas keluar kota, pastikan ini memang tugas kantor. Lalu, apakah selalu ke kota yang sama? (AN: 282) Penggunaan majas repetisi pada data 122 ditandai dengan

pengulangan adakah perubahan sebanyak dua kali yang menegaskan

hal-hal yang harus diamati. Diksi adakah perubahan bermakna

pengamatan terhadap perubahan sikap, kebiasaan, dan tingkah laku

pasangan.

Data 123 *Apakah ada kegugupan, apakah amarahnya langsung melonjak (defensif), atau dengan cepat mengalihkan persoalan? (AN: 283) Penggunaan majas repetisi pada data 123 ditandai dengan

kehadiran kata tanya apakah yang dimunculkan sebanyak dua kali.

Penggunaan kata secara berulang dimaksudkan untuk menegaskan

tanda-tanda perubahan sikap yang bisa dicurigai.

Page 105: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

93

c. Apofasis

Majas apofasis adalah majas penegasan dengan cara seolah-olah

menyangkal yang ditegaskan (Sadikin, 2011: 37).

Data 124 *Hingga tanpa ada permasalahan yang jelas, suaminya menjatuhkan talak. Cerai. Begitu saja. Tidak ada pertengkaran hebat, tidak ada perempuan lain, setidaknya dalam pengetahuan teman saya ini. Lalu di mana yang salah? (AN: 263)

Penggunaan majas apofasis ditandai dengan penggunaan diksi

setidaknya pada kalimat keempat yang berupaya melemahkan keyakinan

dengan menyangkal apa yang diungkapkan sebelumnya tentang

ketiadaan masalah serius dalam rumah tangga hingga perceraian terjadi.

Data 125 *Sahabat saya yang ayu, kenapa harus tersangkut menjadi istri kedua? Bukankah dia bisa memilih? (AN: 264) Majas apofasis ditemukan dengan penanda kata bukankah yang

dapat membantah alasan tokoh sahabat saya menjadi istri kedua sebab ia

digambarkan bisa memilih bukan sebaliknya terjebak dalam status

sebagai istri kedua.

d. Antiklimaks

Majas antiklimaks merupakan pemaparan pikiran atau hal secara

berturut-turut dari yang kompleks atau lebih penting menurun pada hal

yang sederhana atau kurang penting (Sadikin, 2011: 39).

Page 106: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

94

Data 126 *Setiap menit, setiap detik, saya sudah tidak sanggup untuk hidup bersamanya. (AN: 149) Data 126 menggunakan majas antiklimaks dengan penanda

dipaparkannya keterangan waktu secara berturut-turut dari yang kompleks

atau lebih penting menurun pada hal yang sederhana yaitu dari menit

menjadi detik.

e. Pararima

Sadikin (2011: 38) mengatakan majas pararima adalah majas

dengan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian

kata yang berlainan.

Data 127 *Sanggupkah dia, dalam kecewa, dalam kemarahan, dalam kesedihan, tetap memainkan peran sebaik mungkin sebagai ibu? Tetap bermain, tetap berjuang agar batin anak-anak sehat agar mereka tumbuh dalam atmosfer yang utuh sekalipun compang-camping? (AN: 4) Majas pararima (majas dengan pengulangan konsonan awal dan

akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan) ditandai dengan kata

compang-camping pada kalimat kedua. Kata ulang compang-camping

bermakna leksikal kain robek di segala sisi, tidak beraturan. Namun, pada

data yang dimaksudkan compang-camping adalah keadaan batin

seseorang (tokoh ibu) yang tidak bahagia dan sedang tersakiti hatinya.

Data 128 Pernikahan memang seringkali hanya terlihat dalam warna-warni pelangi. (AN: 6)

Page 107: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

95

Penggunaan majas pararima pada data 128 ditandai dengan kata

ulang warni-warni. Kata ulang tersebut ditautkan dengan pelangi

mengandung makna indah sehingga maksud yang ingin disampaikan

pada data 128 adalah pernikahan seringkali hanya terlihat indah-indahnya

saja apalagi di awal pernikahan atau saat merencanakan pernikahan.

Data 129. *Suami saya yang kondisi imannya masih bolak-balik akan lebih mudah dimasuki ilmu hitam tersebut. (AN: 73) Penggunaan kata bolak-balik pada data 129 menggolongkan data

dalam majas pararima dengan pengulangan konsonan awal dan akhir

dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

Data 130 *Meski harus berhutang ke kanan kiri, meski harus bolak balik ke sekolah meminta keringanan, meski harus berjuang hingga kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki? (AN: 198) Majas pararima (majas dengan pengulangan konsonan awal dan

akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan) ditandai dengan

penggunaan kata bolak-balik yang berarti seringkali ke sekolah. Aktivitas

yang dilakukan berulang kali di waktu yang tidak lama karena sebuah

tujuan.

Data 131 Bapak menghabiskan uang, ibu pontang-panting membayarnya dan membangun usaha kembali, itulah yang terjadi. (AN: 226) Majas pararima (majas dengan pengulangan konsonan awal dan

akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan) pada data 131 ditandai

Page 108: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

96

dengan penggunaan kata ulang pontang-panting untuk menggambarkan

usaha keras yang dilakukan di sisa-sisa tenaga dan kekuatan yang dimiliki

tokoh ibu untuk membayar utang suami sekaligus membangun usaha

tanpa bantuan suami.

f. Tautologi

Majas tautologi adalah majas dengan pengulangan kata yang

menggunakan sinonimnya (Sadikin, 2011: 38).

Data 132 *Jarang lelaki itu keluar rumah kalau tidak perlu sekali. Jarang pula menghabiskan waktu sekadar ngurnpul-ngurnpul dengan teman lelaki lain di kantor. (AN: 40) Data 132 menggunakan majas tautologi dengan ditemukannya

kata bersinonim antara keluar rumah dengan di kantor. Kedua keterangan

tempat tersebut sama-sama tidak di rumah.

Data 133 *Kemarahan, kebencian, sikap saling tuduh, dan menyerang itu mampir lagi di ingatan. Juga kejadian perselingkuhan yang berakibat perceraian yang dialami saudara kami baru-baru ini, seperti slideshow yang berulang-ulang ditayangkan. (AN: 64) Penggunaan majas tautologi pada data 133 ditandai dengan

penggunaan kata bermakna sama yaitu kemarahan, kebencian, sikap

saling tuduh, dan menyerang. Semuanya bermakna saling memusuhi.

Data 134 Sementara saya mungkin akan bersikap seperti kebanyakan perempuan yang hanya bisa menangis, tergugu, dan tiba-tiba merasa kehilangan pegangan, jika suami harus membagi kasih, cinta, dan perhatiannya pada perempuan lain. (AN: 78)

Page 109: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

97

Penggunaan majas tautologi pada data 134 ditandai dengan

penggunaan kata bersinonim antara menangis dan tergugu yang sama-

sama bermakna meratapi nasib tanpa melihat makna di balik peristiwa

menyakitkan yang sedang dialami. Diksi penunjuk majas tautologi juga

ditemukan dengan kata bersinonim antara kasih dan cinta (bermakna

sayang).

Data 135 *Wajah muslimah tersebut sumringah. Senyumnya terus mengembang, dan keriangan di matanya seperti kerlip bintang yang bisa saya lihat saat menengadah dari halaman rumah. (AN: 80) Penggunaan kata bersinonim sumringah dan senyuman yang

mengembang menandakan kehadiran majas tautologi pada data 135.

Sumringah sama saja dengan senyum mengembang saking bahagia dan

senangnya karena perasaan berbunga-bunga oleh cinta. Perasaan

senang yang tercermin di wajah yang penuh senyuman.

Data 136 *Kakak jangan hancur ya? Nggak boleh hancur. Jangan sampai tugas-tugas berantakan. (AN: 123) Majas tautologi ditandai dengan diksi bersinonim antara jangan

hancur dan nggak boleh hancur yang keduanya sama-sama berupa

sebuah permintaan.

Data 137 Tiba-tiba seperti ditelan bumi. Menghilang dan meski susah payah saya mencarinya dalam tahun-tahun yang tenggelam, saya belum berhasil menemukan jejaknya. (AN: 133)

Page 110: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

98

Majas tautologi ditandai dengan penggunaan diksi ditelan bumi di

kalimat pertama dan kata menghilang di kalimat kedua yang kedua-

duanya sama-sama bermakna menghilang.

Data 138 *Luputkah suami melihat hal ini, Lisa? Karunia yang seharusnya disyukuri dengan sepenuh hati? Anugerah terindah yang menambah kedekatan kita kepada Yang Kuasa? (AN: 140)

Majas tautologi terlihat dengan penggunaan kata bersinonim

karunia dan anugerah di kalimat berbeda. Kedua kata bersinonim tersebut

bermakna pemberian Tuhan.

Data 139 *Aku iri melihat para istri yang berderet di depan ATM pada hari gajian suami-suami mereka. Aku iri melihat para ibu dengan tenang mengantar anak-anak mereka ke sekolah setelah melepas suami pergi bekerja. Aku iri melihat para ibu sibuk menyiapkan penganan sore hari untuk suami yang baru pulang bekerja, kemudian duduk bersantai di depan rumah sembari memandangi dan sesekali menertawai kelucuan perilaku anak-anak mereka yang bermain di halaman. (AN: 168) Penggunaan kata ganti istri (kalimat pertama) dan ibu (kalimat

kedua) yang merupakan kata bersinonim untuk menunjukkan status

perempuan yang sudah berkeluarga merupakan alasan digolongkannya

data 139 sebagai majas tautologi.

Data 140 *Betapa tabahnya Inge. Betapa tawakalnya dia. Betapa hebat perempuan muda itu mengemas air matanya! (AN: 209)

Page 111: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

99

Majas tautologi dengan penggunaan kata bersinonim antara kata

tabahnya dan tawakalnya (sama-sama bermakna berserah diri dan pasrah

pada kehendakNya).

Data 141 *Sebab kalian...anak-anak adalah tanggung jawab Ibu, sampai Ibu dipanggil Allah. Sampai napas terakhir Ibu. (AN: 232) Data 141 mengandung majas tautologi yang ditandai dengan

penggunaan kata bersinonim antara kata dipanggil Allah dan napas

terakhir (keduanya bermakna meninggal dunia).

Data 142 *Hingga tanpa ada permasalahan yang jelas, suaminya menjatuhkan talak. Cerai. Begitu saja. Tidak ada pertengkaran hebat, tidak ada perempuan lain, setidaknya dalam pengetahuan teman saya ini. Lalu di mana yang salah? (AN: 263) Data 142 menggunakan majas tautologi dengan penanda kata

bersinonim antara kata talak dan cerai yang keduanya bermakna

perpisahan antara hubungan suami istri.

Data 143 *Tak ada nafkah. Tak ada kasih sayang. Tak ada pemenuhan kewajiban apapun. Dan seolah sudah demikian seharusnya, sahabat saya hanya diam. Tidak protes, tidak menuntut ini itu yang menjadi haknya. Hanya diam. (AN: 265) Majas tautologi ditandai dengan penggunaan kata penggunaan

kata bersinonim antara kata tidak protes dan tidak menuntut (bermakna

diam dan menerima saja sebagai takdir). Penggunaan diksi bersinonim

(tidak protes dan tidak menuntut) sebagai penegas keluasan hati tokoh

sahabat saya menerima takdir hidupnya.

Page 112: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

100

Data 144 Saya berduka karenanya. Sebab Adinda kita harusnya ceria, gembira di usia remaja. (AN: 266)

Penggunaan majas tautologi pada data 144 ditandai dengan

penggunaan kata bersinonim ceria dan gembira untuk menegaskan

keseharian yang seharusnya dinikmati oleh tokoh Adinda di usia

remajanya. (kedua diksi tersebut menggambarkan suasana suka cita dan

hati yang senang).

Data 145 *Ketika mata suami terkait perempuan lain, dan hari-harinya di keluarga terasa sebagai pelengkap. Saat suami kehilangan ketertarikan terhadap istri dan anak-anak, karena ada sosok lain yang menyita perhatiannya. Saat handphone dan balckberry tidak pernah terlepas dari genggaman, karena itulah yang menjembatani rindu akan perempuan lain, apa yang harus dilakukan seorang istri? (AN: 280)

Majas pada data 145 adalah majas tautologi dengan penanda kata

handphone dan blackberry yang sama-sama alat komunikasi (handphone

adalah jenis alat komunikasi sedangkan blackberry adalah merek alat

komunikasi).

g. Retoris

Majas retoris adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya

terkandung dalam pertanyaan tersebut (Sadikin, 2011: 39). Tujuannya

memberikan penegasan pada masalah yang diuraikan untuk meyakinkan

ataupun sebagai sindiran.

Page 113: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

101

Data 146 *Sanggupkah dia, dalam kecewa, dalam kemarahan, dalam kesedihan, tetap memainkan peran sebaik mungkin sebagai ibu? Tetap bermain, tetap berjuang agar batin anak-anak sehat agar mereka tumbuh dalam atmosfer yang utuh sekalipun compang-camping? (AN: 4) Majas retoris pada data ditandai dengan kata tanya sanggupkah

secara eksplisit pada kalimat pertama dan secara tersirat pada kalimat

kedua tetapi dipahami bahwa kalimat kedua juga merupakan kalimat

pertanyaan yang sama-sama tidak membutuhkan jawaban hanya sekadar

menegaskan.

Data 147 *Tetapi tiba-tiba saya merasa hati teriris-iris. Protes. Ah, Ve..., apa kesalahanmu hingga harus mengalami pelecehan seperti ini? (AN: 8) Majas retoris pada data 147 ditandai dengan kata tanya apa pada

kalimat ketiga yang menanyakan jenis kesalahan yang dilakukan tokoh

Ve. Kata tanya pada data hanya sebatas mengungkapkan protes tokoh

terhadap takdir (dilecehkan) yang dialami tokoh Ve.

Data 148 Lalu apakah mereka dijodohkan, sehingga pernikahan yang terjadi memang di luar kehendak suami? Itukah yang mendorongnya bersikap kasar. Mungkinkah itu caranya menyalahkan istri yang menjadi penyebab dia tidak bisa menikah dengan perempuan yang benar-benar dicintainya? (AN: 9) Majas retoris pada data ditandai dengan penggunaan kata tanya

apakah pada kalimat pertama dan kata tanya mungkinkah pada kalimat

ketiga yang sama-sama digunakan untuk menegaskan informasi yang

ingin diketahui. Informasi yang ingin diketahui adalah perasaan bertanya-

Page 114: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

102

tanya sekaligus curiga tokoh istri terhadap perasaan tokoh suami

terhadapnya meskipun kalimat tanya pada data tidak mencari jawaban.

Kalimat tanya hanya sekadar pengungkapan perasaan.

Data 149 Sementara dengan hati suram, bagaimana saya bisa memaksimalkan merawat anak-anak dan suami? Belum lagi mengerjakan order-order ilustrasi yang sering datang tiba-tiba? (AN: 16)

Majas retoris pada data 149 ditandai dengan penggunaan kata

tanya bagaimana pada kalimat tanya pertama yang sekadar menegaskan

upaya yang dilakukan tokoh untuk tetap merawat keluarga meski sedang

berjuang melawan kecamuk hati. Tokoh berupaya tidak membuat hatinya

suram sebab ia tahu dengan hati suram ia tidak bisa merawat keluarga

dengan baik.

Data 150 Tiga tahun waktu yang lama, apa saja yang sudah terjadi di antara mereka? Hancur hati saya membayangkannya. (AN: 20) Penggunaan majas retoris pada data 150 ditandai dengan

penggunaan kata tanya apa saja (untuk menanyakan hal-hal yang telah

dilakukan) tetapi pada data penulis sekadar melukiskan untuk

menegaskan banyak kemungkinan yang bisa sudah terjadi dalam kurun

waktu tiga tahun. Diksi pada data hanya berupa kecurigaan dengan

bertanya pada diri sendiri yang tidak untuk mencari jawaban.

Page 115: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

103

Data 151 *Sekarang, bagaimana saya melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen? (AN: 23) Majas retoris pada data 151 ditandai dengan penggunaan kata

tanya bagaimana untuk menanyakan akibat suatu tindakan dari cara

melakukannya tetapi tidak dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban.

Pertanyaan hanya sekadar menegaskan akibat yang timbul ketika

melakukan sesuatu tindakan.

Data 152 Salahkah aku bila aku begitu marah dan kecewa hingga memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua? Salahkah aku bila aku kehilangan rasa percaya yang selama dua tahun ini kupupuk dengan begitu susah payah? (AN: 28)

Kata tanya salahkah yang menyuratkan pertanyaan di masing-

masing kalimat pembangun data 152 menggolongkannya majas retoris.

Kata tanya yang jawabannya mengandung jawaban yang tersirat pada

kalimat tanya tersebut sehingga tidak ditujukan kepada siapapun dan tidak

membutuhkan jawaban apapun. Pertanyaan sekadar untuk meyakinkan

diri tokoh yang bertutur sendiri.

Data 153 *Kalau saja dulu aku bersikap lebih dewasa, mungkinkah aku kini masih mengasuh anakku? Kalau saja dulu aku tak sedemikian cemburu, mungkin kini aku tak perlu menahan rindu untuk hanya bisa bertemu sulungku empat bulan sekali. (AN: 29) Majas retoris pada data 153 ditandai dengan penggunaan kata

tanya mungkinkah yang jawabannya tersirat pada data yang jika

membutuhkan jawaban hanya jawaban ya atau tidak.

Page 116: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

104

Data 154 Tidak cantik dan karenanya tidak bisa mencintai? Tapi mereka sudah dikaruniai empat orang anak, bagaimana mungkin? (AN: 36) Majas retoris pada data 154 ditandai dengan penggunaan kalimat

tanya dengan penanda kata tanya bagaimana mungkin yang diletakkan

diakhir kalimat tanya kedua untuk meyakinkan diri penutur saja bukan

untuk mencari jawaban dari lawan bicara.

Data 155 *Saya katakan, jika memang orang sudah berbuat salah, apa yang harus kita lakukan? Apakah menjerumuskannya lebih jauh kepada dosa, atau memaafkannya? Sekarang adalah tugas bersama untuk menjaga pihak masing-masing. (AN: 44) Majas retoris pada data 155 ditandai dengan penggunaan kata

tanya apa/apakah di kalimat pertama dan kedua yang menegaskan

sesuatu untuk meyakinkan sehingga kata tanya pada data tidak

diperuntukkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan.

Data 156 *Siapakah yang paling terluka? Hubungan suami saya dan Dian baru berkisar hitungan bulan. Belum lagi mencapai tahun. Lantas bagaimana dengan saya? Tujuh belas tahun pernikahan, dengan tiga orang anak di belakang saya. Tidakkah saya juga terluka, lebih terluka? (AN: 45) Majas retoris pada data 156 ditandai dengan penggunaan kata

tanya siapakah untuk menanyakan orang yang paling terluka pada kalimat

pertama, kata tanya bagaimana untuk menanyakan keadaan tokoh saya

dibandingkan Dian pada kalimat keempat dan kata tanya tidakkah untuk

menegaskan terlukanya tokoh saya pada kalimat keenam. Penggunaan

Page 117: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

105

kata tanya pada data tidak dimaksudkan untuk bertanya, ketiga kata tanya

yang digunakan sekadar untuk menegaskan perasaan kecewa tokoh

saya.

Data 157 Jika Allah memaafkan, kenapa saya tidak? Meski memaafkan juga tidak berarti melupakan. (AN: 47) Majas retoris pada data 157 ditandai dengan penggunaan kata

tanya kenapa untuk menegaskan kelegowoan tokoh dalam memaafkan

yang membandingkan dirinya dengan Tuhan yang Maha Pemaaf. Kalimat

tanya pada data mengandung jawaban atas pertanyaan.

Data 158 *Kalau menikah dengan Rendi, apa aku akan bahagia? Memiliki Bagas yang gesit dan Ayu yang kreatif? (AN: 58) Penggunaan majas retoris pada data 158 ditandai dengan

penggunaan kata tanya apa pada kalimat pertama untuk menegaskan

keraguan-raguan tokoh aku akan rasa bahagia dan pemilikan anak-

anaknya yang lucu jika seandainya menikah tokoh Rendi.

Data 159 *Bagaimana dua orang yang dulu amat sangat mencintai kini sanggup saling menyakiti. Bagaimana mereka bisa saling membenci dan mengibarkan bendera permusuhan? Begitu mudahkah cinta yang telah mengakar tercerabut tanpa bekas? AN: 62) Penggunaan majas retoris pada data 159 ditandai dengan kata

tanya bagaimana di kalimat tanya pertama dan kedua serta kata tanya

mudahkah di kalimat ketiga. Ketiga kalimat pembangun data

Page 118: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

106

menggunakan kata tanya yang jawabannya terkandung di kalimat

tersebut, kehadirannya hanya untuk meyakinkan diri penutur terhadap

masalah yang diungkapkannya.

Data 160 *Kenapa saya harus dihancurkan oleh seorang perempuan yang secara fisik, materi, dan intelektual berada di bawah saya? Dan kenapa dia merebut suami saya di saat saya tengah berusaha mengenalkannya pada ajaran Islam? Saya benar-benar tak bisa terima. (AN: 68) Penggunaan majas retoris pada data 160 ditandai dengan

penggunaan kata tanya kenapa di kalimat pertama dan kedua yang

secara eksplisit digunakan dengan jawaban tersirat pada pertanyaan yang

diungkapkan.

Data 161 *Apa yang bisa saya katakan, ketika melihat seorang gadis bersama rombongan keluarganya datang dan melamar suami saya? (AN: 77) Majas retoris pada data 161 ditandai dengan penggunaan kata

tanya apa yang jawabannya tidak dibutuhkan. Kalimat tanya pada data

hanya sekadar menegaskan kebimbangan hati sekaligus luka hati

seorang istri yang didatangi keluarga perempuan lain untuk melamar

suaminya.

Data 162 Malu juga sebenarnya mendengar tutur mertua. Apakah seterbaca itu cuaca hatiku lewat mimik wajahku, ya? (AN: 87) Majas retoris pada data 162 ditandai dengan penggunaan kata

tanya apakah yang diperuntukkan untuk menegaskan informasi yang ingin

Page 119: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

107

diketahui oleh penutur sendiri. Pertanyaan yang tidak diperuntukkan untuk

mencari jawaban layaknya kalimat pertanyaan yang biasa diajukan.

Data 163 Bagaimana Ene’ dapat memaafkan kesalahan Aki? Lalu bagaimana kelanjutannya? Di mana gadis kubu itu sekarang berada? (AN: 101) Majas retoris pada data 163 ditandai dengan penggunaan kata

tanya bagaimana di kalimat pertama dan kedua serta kata tanya di mana

di kalimat ketiga. Kata tanya pada data hanya menegaskan informasi yang

ingin diketahui oleh tokoh yang bertutur meski tidak ditujukan untuk

mendapatkan jawaban secara langsung. Kata tanya digunakan secara

eksplisit dengan jawaban yang diimplisitkan pada kalimat pertanyaan

tersebut.

Data 164 *Bagaimana lelaki bisa mudah berhubungan intim dengan perempuan yang tidak dia kenal? Saya tahu, kalimat itu bisa saja dibalikkan, Apa bedanya dengan para pelacur yang melakukan itu dengan lelaki asing? (AN: 109) Majas retoris pada data 164 ditandai dengan penggunaan kata

tanya di masing-masing kalimat pembangun data. Kata tanya bagaimana

sebagai penanya untuk menanyakan penilaian atas pendapat bahwa lelaki

mudah berhubungan dengan perempuan yang tidak dikenalnya di kalimat

pertama dan kata tanya apa di kalimat kedua yang menanyakan

perbedaan antara pelacur dan laki-laki yang sama-sama tidak saling

mengenal namun bersedia berhubungan layaknya suami-istri.

Page 120: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

108

Data 165 *Apakah dia merasa putus asa ketika mengetahui bahwa gaji suaminya yang masih kuliah itu hanya 200 ribu rupiah per bulan? Apakah dia putus asa ketika mereka harus ber pindah-pindah kontrakan dari satu rumah mungil ke rumah mungil yang lain? Apakah perempuan itu mengeluh, ketika berbulan-bulan hanya makan tahu dan sayur, yang masing-masing dibeli beberapa ribu rupiah di warung, ketika sang suami cukup lama tak bekerja? (AN: 111) Kalimat tanya yang digunakan pada data menandakan hadirnya

majas retoris sebab kalimat tanya pada data 165 tidak menuntut untuk

dijawab oleh pendengar tetapi sekadar menegaskan bahwa tokoh dia

(perempuan itu) sangat kuat, legowo, dan ikhlas menerima keadaan

suaminya meskipun harus hidup susah.

Data 166 *Apakah dia bahagia? Apakah suaminya bahagia? Kenapa tidak bercerai dan sama-sama memulai yang baru. Sebagian orang mungkin akan berpikir begitu. Hidup terlalu singkat untuk larut dalam ketidakbahagiaan. (AN: 117) Data 166 menggunakan pengulangan kata tanya apakah sebanyak

dua kali di kalimat tanya pertama dan kedua yang menegaskan informasi

mengenai perasaan tokoh dia dan suaminya yang ingin diketahui oleh si

penanya. Kata tanya tersebut sebagai penanda penggunaan majas

retoris pada data ditambah dengan kata tanya kenapa di kalimat ketiga.

Ketiga kalimat yang menggunakan kata tanya digunakan untuk

menegaskan informasi yang ingin diketahui yang di kalimat tanya tersebut

telah disiratkan jawabannya sehingga tidak perlu dijawab dan memang

tidak diperuntukkan untuk dijawab.

Page 121: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

109

Data 167 *Bukan maksudku membuat teman-teman baruku kebingungan. Tapi bagaimana aku sanggup membuka pintu? Bagaimana bisa membiarkan orang asing melihat kekacauanku? (AN: 119) Majas retoris (ungkapan pertanyaan yang jawabannya terkandung

dalam pertanyaan tersebut bertujuan memberikan penegasan pada

masalah yang diuraikan untuk meyakinkan ataupun sebagai sindiran).

Penggunaannya pada data 167 ditandai dengan kata tanya secara

eksplisit yang jawabannya diimplisitkan pada kalimat tanya tersebut. Kata

tanya yang digunakan pada data adalah kata tanya bagaimana

(bermaksud menegaskan perasaan bingung tokoh aku dalam menghadapi

kebingungan teman-temannya) yang lazimnya sesuai konteks pada data

digunakan untuk meminta pendapat lawan tutur.

Data 168 Bagaimana aku bisa bertanya tanpa ragu dibohongi? Di sisi yang lain, aku juga mencoba menjaga kepala agar tetap dingin, sambil berpikir sudah cukupkah alasan bagiku untuk merasa dikhianati? (AN: 122)

Data 168 menggunakan majas retoris yang ditandai dengan

penggunaan kata tanya bagaimana (sesuai konteks data digunakan untuk

meyakinkan diri penanya sendiri tentang yang ditanyakannya) dan kata

tanya cukupkah (sesuai konteks pada kutipan data dimaksudkan untuk

menegaskan alasan-alasan yang dapat dijadikan tolok ukur

pengkhianatan yang diterima tokoh aku). Kedua kata tanya tersebut

digunakan untuk menegaskan perasaan tokoh aku yang selalu curiga

dibohongi hingga meyakinkan dirinya untuk tidak lagi percaya.

Page 122: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

110

Data 169 *Kakak jangan hancur ya? Nggak boleh hancur. Jangan sampai tugas-tugas berantakan. (AN: 123)

Majas retoris pada data 169 ditandai oleh penggunaan kalimat

tanya dengan kata tanya yang diimplisitkan. Kalimat tanya pada data

adalah kalimat permintaan dari tokoh yang memanggil salah satu tokoh

dengan sebutan kakak.

Data 170 *Dulu aku menerima saja jawabannya, tetapi sekarang? Kesedihan perlahan berganti warna menjadi kemarahan. Bagaimana bisa dia menjawab seperti itu? Aku kalah penting oleh rekening? Yang benar aku kalah oleh perempuan itu! (AN: 126) Data 170 menggunakan majas retoris yang ditandai dengan

penggunaan kata tanya secara implisit di kalimat pertama dan kalimat

keempat dan kata tanya bagaimana di kalimat ketiga untuk meyakinkan

diri tokoh aku sendiri terhadap perilaku tokoh dia terhadapnya.

Data 171 *Tetapi bisakah saya begitu saja menyalahkan profesinya yang kerap mengancam ketenangan setiap istri? Berkata seharusnya perempuan itu lebih kuat, seharusnya dia kembali saja kepada keluarganya di kampung. Bukankah lebih baik menganggur daripada melacur? (AN: 130) Majas retoris pada data 171 ditandai dengan penggunaan kata

tanya bisakah di kalimat pertama dan bukankah di kalimat kedua yang

keduanya hanya untuk menegaskan informasi yang ingin diketahui

penutur dan disiratkan terjawab di kalimat tanya tersebut. Informasi

tersebut adalah tentang pekerjaan melacur.

Page 123: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

111

Data 172 Lalu kapankah cinta mulai kehilangan warna? Bagimu uniknya bukan pada saat ekonomi menjadi masalah. Bukan saat nyaris tidak punya harta benda berharga di rumah. Bukan juga saat papa, mama, serta saudara-saudara kandungmu menatap iba. (AN: 138) Penggunaan majas retoris pada data 172 ditandai dengan kata

tanya yang menanyakan waktu (kapankah) di kalimat pertama meskipun

tidak menunggu jawaban dari pertanyaan. Kalimat tanya tersebut

digunakan sebagai ungkapan sindiran terhadap diri sendiri.

Data 173 *Luputkah suami melihat hal ini, Lisa? Karunia yang seharusnya disyukuri dengan sepenuh hati? Anugerah terindah yang menambah kedekatan kita kepada Yang Kuasa? (AN: 140) Majas retoris pada data 173 terlihat dengan penggunaan kata

tanya luputkah di kalimat pertama yang mempertegas masalah yang

diuraikan tentang sikap tokoh suami untuk meyakinkan.

Data 174 *Tak ada istri yang tak luka menyaksikan tangan menggelayut manja melingkari pinggang suami tercinta. Tak ada istri yang hatinya tak berdarah membayangkan di mana adegan boncengan tadi berakhir... di ranjang perempuan lain itukah? (AN: 141) Penggunaan kata tanya di mana pada kalimat kedua menandakan

majas retoris. Kalimat kedua yang merupakan kalimat tanya dimaksudkan

untuk menegaskan rasa cemburu seorang istri sebab jawaban atas

pertanyaan tersebut ada di kalimat itu sendiri.

Data 175 *Siapa yang salah, Lisa? Siapa yang harus berjuang membuktikan kebenaran? (AN: 142)

Page 124: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

112

Kalimat pertama dan kedua pada data menggunakan kata tanya

siapa yang menanyakan nomina insan yang menandakan kehadiran

majas retoris pada data 175.

Data 176 *Juga perasaan hati yang bertanya-tanya, di manakah dia ketika bersama si kecil tanganmu sibuk membuat ketupat dan kue kering menjelang lebaran? (AN 146) Penggunaan majas retoris pada data 176 ditandai dengan kata

tanya di manakah untuk menanyakan keberadaan tokoh suami sebagai

penegasan kehilangan sosoknya di moment-moment penting seperti

lebaran.

Data 177 *Namun di manakah hati seorang lelaki ketika menyaksikan hancurnya kebahagiaan seorang perempuan? Saat istrinya berlari ke dalam kamar, mencoba mengunci dan melukai diri sendiri...memutuskan nadi agar kehidupan berhenti? ( AN: 147) Majas retoris pada data 177 ditandai dengan penggunaan kata

tanya di manakah pada kalimat pertama untuk menanyakan posisi

keberadaan sosok lelaki (suami) saat istri sedang bersedih karena terlukai

hatinya oleh perbuatan suami. Kalimat tanya pertama menggunakan kata

tanya secara eksplisit untuk menyindir laki-laki yang tak acuh pada

istrinya. Kalimat tanya kedua tidak menggunakan kata tanya secara

eksplisit namun mengandung pertanyaan di dalamnya meski digunakan

untuk menegaskan rasa kecewa istri diperlakukan tidak baik oleh

suaminya.

Page 125: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

113

Data 178 *Eh, itu istri tuanya si anu kan? (AN: 151) Majas pada data 178 adalah majas retoris dengan penanda

kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya secara eksplisit.

Kalimat tanya tersebut dimaksudkan untuk menegaskan pendapat pribadi

si penutur itu sendiri dalam rangka meyakinkan dirinya akan sosok

seseorang yang berkedudukan sebagai istri pertama dari tokoh yang

digambarkan sebagai si anu.

Data 179 Ya Allah, benarkah yang dikatakan Rani? Tapi kenapa Mas Aryo tidak pernah menyinggung hal ini sama sekali? (AN: 157)

Penggunaan majas retoris pada data 179 ditandai dengan kata

tanya benarkah pada kalimat pertama yang dimaksudkan untuk

meyakinkan diri tokoh (penutur sendiri) terhadap perkataan tokoh lain

(Rani) dan kata tanya kenapa pada kalimat kedua yang digunakan untuk

menanyakan alasan yang sebenarnya dimaksudkan untuk menegaskan

kecurigaan tokoh terhadap tokoh Mas Aryo.

Data 180 *Apakah saya terlalu penurut? Atau saya terlalu dibutakan cinta? Atau letih karena sepertinya apapun yang saya katakan, Mas Aryo tetap bertahan untuk tidak menceraikan saya? (AN: 160) Majas retoris pada data 180 ditandai dengan penggunaan kata

tanya apakah pada kalimat pertama untuk meyakinkan diri penutur atas

sikapnya sendiri, kalimat tanya kedua dan ketiga dengan kata tanya yang

diimplisitkan untuk menegaskan perasaan tokoh saya.

Page 126: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

114

Data 181 *Lalu apa yang kita harapkan dari sosok laki-laki yang menjadikan kita yang kedua dan tidak mendekatkan kita kepada bau surgaNya? (AN: 164)

Majas retoris pada data 181 ditandai dengan penggunaan kata

tanya apa untuk menyindir sosok laki-laki yang tidak bertanggung jawab

secara rohani kepada kita. Lazimnya kata tanya apa pada konteks kalimat

pada data digunakan untuk sekadar mendahului kalimat tanya.

Data 182 *Dalam hati, sering muncul pertanyaan, mengapa suamiku sepertinya membenciku? Apakah ia tidak mencintaiku lagi? Lalu, sisi hati yang lain membantah, tentu ia mencintaimu. Bukankah ia suamimu? Tapi jika memang ia mencintaiku, mengapa ia selalu bersikap memusuhiku? Kata sisi hati lainnya. (AN: 173) Data 182 menggunakan majas retoris dengan penanda kata tanya

mengapa (kalimat pertama), apakah (kalimat kedua), bukankah (kalimat

keempat), dan mengapa (kalimat kelima) yang kesemuanya digunakan

bukan untuk mendapatkan jawaban melainkan sekadar menegaskan

keraguan tokoh aku (-ku) terhadap perasaan suaminya sebagai upaya

tokoh aku (-ku) untuk menepis pikiran-pikiran negatif bahwa perasaan

cinta suami telah hilang terhadapnya.

Data 183 *Bagaimana mungkin aku terus hidup dengan orang yang mengkhianatiku? Yang membohongiku? Yang menyia-nyiakanku? (AN: 176)

Penggunaan majas retoris pada data 183 ditandai dengan

ditemukannya kalimat tanya di semua kalimat pembangun data. Kata

tanya tersebut adalah kata tanya bagaimana di kalimat pertama

Page 127: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

115

(menanyakan perbuatan) dan munculnya kalimat dengan kata tanya yang

diimplisitkan di kalimat kedua dan ketiga. Semua kalimat tanya pada data

digunakan untuk meyakinkan diri tokoh aku sebagai orang yang

mengeluarkan pertanyaan meski ditujukan kepada dirinya sendiri.

Data 184 *Tidakkah Ibu merasa heran dengan tindakan suami Ibu yang mengambil semua milik Ibu? Membeli rumah dan tanah dan mengatasnamakannya dengan namanya sendiri meski semua itu dibeli sepenuhnya dengan uang Ibu? (AN: 179) Majas retoris pada data 184 ditandai dengan penggunaan kata

tanya tidakkah di kalimat pertama dan kalimat kedua dengan kata tanya

yang diimplisitkan. Kedua kalimat tanya pada data digunakan untuk

menegaskan perasaan curiga tokoh yang dipanggil ibu terhadap

perbuatan dan perilaku suaminya.

Data 185 *Oh, Tuhanku... apa yang telah kulakukan? Bersalahkah aku? Berdosakah aku telah membuat anak-anakku terpisah dengan ayah rnereka? Egoiskah aku? Benarkah aku memberikan yang terbaik bagi anak-anakku? Benarkah aku melakukan semua ini demi ketenangan mereka, demi perkembangan jiwa mereka yang telah kerap menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran, mendengar ancaman demi ancaman? Benarkah? Benarkah? (AN: 182) Data 185 menggunakan majas retoris dengan penanda kata tanya

apa di kalimat pertama, bersalahkah di kalimat kedua, berdosakah di

kalimat ketiga, egoiskah di kalimat keempat, benarkah di kalimat kelima,

keenam, ketujuh, dan kedelapan yang kesemuanya digunakan untuk

menegaskan rasa bersalah tokoh aku terhadap anak-anaknya yang

mengganggu pikirannya.

Page 128: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

116

Data 186 Apakah yang paling dirindukan seorang perempuan ketika jauh dari tanah airnya? (AN: 190) Data 186 menggunakan majas penegasan jenis retoris yang

ditandai dengan penggunaan kata tanya apakah. Kata tanya tersebut

berfungsi menanyakan benda bukan manusia yang pada data tidak

bermaksud bertanya tetapi sekadar menegaskan kerinduan seorang

perempuan pada yang ditinggalkannya di negara asal.

Data 187 Apakah anaknya nomor dua itu tidak pernah berbuat salah? Bagaimana dia sempat menyakiti atau bikin dosa kepada saya jika sehabis bertemu selalu mencium tangan dan minta maaf? (AN: 202) Data 187 menggunakan majas retoris karena mengungkapkan

pertanyaan yang jawabannya terkandung dalam pertanyaan tersebut.

Tujuan hal yang diungkapkan pada data adalah memberikan penegasan

pada masalah yang diuraikan untuk meyakinkan bahwa anak yang

dimaksud tidak pernah menyakiti hati orangtuanya. Si anak yang

dimaksud rajin meminta maaf atas kesalahan yang disengaja ataupun

tidak disengaja olehnya. Kata tanya yang digunakan adalah kata apakah

dan bagaimana.

Data 188 Bayi... bayi saya? Apa semuanya lengkap, Dok? Jari-jarinya? Tubuhnya? (AN: 214) Majas retoris pada data 188 digunakan untuk meyakinkan diri

tokoh saya tentang keadaan fisik bayi yang baru dilahirkannya.

Page 129: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

117

Pengungkapan itu untuk menjawab rasa penasaran tokoh saya yang

diungkapkan dengan menggunakan kalimat tanya. Kalimat pertanyaan ini

bukan menunggu jawaban melainkan hanya sekadar sebagai ungkapan

menegaskan rasa khawatir pada hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.

Data 189 Ya...perempuan mana yang bisa mengerti kekasaran tiba-tiba seorang suami? Tidak bolehkah seorang istri bertanya? Pikir ibu lugu. (AN: 219) Majas retoris pada data 189 ditandai dengan kalimat tanya

perempuan mana di kalimat pertama (untuk menunjukkan atau

menegaskan bahwa tidak ada perempuan yang bisa mengerti suami yang

tiba-tiba berlaku kasar kepadanya) dan kata tanya tidak bolehkah di

kalimat kedua (untuk menunjukkan rasa kecewa istri yang tidak bisa

meminta penjelasan tentang perlakuan kasar yang tiba-tiba dialaminya).

Kedua kalimat tanya tersebut tidak membutuhkan jawaban karena

jawabannya tersirat di kalimat pertanyaan itu sendiri.

Data 190. Apa yang dilakukan suamimu setiap malam? Siapa yang menemaninya hingga pagi menjelang? Pelukan siapa yang menahannya dari kembali kepada istri dan ketiga anaknya? (AN: 221) Penggunaan kalimat tanya untuk membangun data 190

menandakan kehadiran majas retoris. Kalimat tanya yang ditandai

dengan kehadiran kata tanya secara eksplisit (apa, siapa) untuk

menegaskan rasa curiga tokoh istri kepada suaminya. Kecurigaan itu

Page 130: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

118

karena suami jarang pulang dan rela meninggalkan istri dan anak

beberapa hari tanpa kabar.

Data 191 *Apa arti berkeluarga jika suami tidak memiliki tanggung jawab? Apa arti pernikahan jika pasangan tidak memberikan kasih sayang dan saling menghargai? (AN: 228) Diksi yang digunakan pada data merupakan kata tanya “apa arti”

yang sekaligus menjadi penanda majas retoris. Penggunaan diksi apa arti

yang diikuti kata yang bermakna negatif/perbuatan buruk (tidak memiliki

tanggung jawab dan tidak memberikan kasih sayang) dimaksudkan untuk

menyindir peran sosok suami di dalam keluarga yang tidak dilakonkan

sebagaimana seharusnya.

Data 192 *Berbagai pertanyaan itu, kenapa ibu mendiamkan saja perbuatan bapak? Kenapa ibu tidak minggat, misalnya? Apalagi ketika ibu masih muda. (AN: 230) Kalimat pertanyaan pada data 192 digunakan untuk menegaskan

keuletan dan ketangguhan sosok ibu yang senantiasa selalu sabar

menghadapi perbuatan tercela tokoh bapak. Kalimat pertanyaan pada

data ditandai dengan kata tanya kenapa (ungkapan pertanyaan yang

jawabannya terkandung dalam pertanyaan tersebut).

Data 193 Nduk, kalau ibu mau balas dendam, katakanlah bermain dengan lelaki lain? Lalu apa yang akan ibu dapat? (AN: 231) Penggunaan majas retoris pada data 193 ditandai dengan

kehadiran kalimat tanya yang diimplisitkan (meniadakan kata tanya).

Page 131: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

119

Pilihan kata pada data dimaksudkan untuk menegaskan sosok tokoh ibu

yang senantiasa legowo dan ikhlas menerima perlakuan suami.

Keikhlasannya dikarena ia tidak yakin akan manfaat yang diterima jika

melakukan hal buruk yang serupa dengan perbuatan suaminya.

Data 194 *Hati saya berdesir. Ah, cinta seperti apa yang mempertemukan mereka? Cinta seperti apa pula yang tidak kunjung memisahkan keduanya? (AN: 237) Penggunaan majas retoris pada data 194 ditandai dengan

ditemukannya kata tanya apa di masing-masing kalimat pembangun data

yang menanyakan sesuatu yang menjadi alasan mereka tetap bersama.

Kalimat pertanyaan pada data digunakan sekadar untuk menegaskan

kekaguman tokoh saya pada kebersamaan tokoh lain sebagai pasangan

(tokoh yang dilukiskan dengan pronomina mereka).

Data 195 *Mungkin mereka membicarakan hal-hal yang lucu. Mungkin juga bergembira membayangkan hasil mengemis hari itu. Entahlah. Tapi kebersamaan keduanya sungguh di luar nalar saya. Dalam keadaan cacat fisik dan kekurangan materi, apakah yang menjadi sumber kebahagiaan keduanya? (AN: 238) Majas retoris pada data 195 terdapat di kalimat kelima dengan

penanda kata tanya apakah yang jawabannya ada pada data itu sendiri.

Pertanyaan diajukan untuk menegaskan pendapat pribadi tokoh yang

bertanya meskipun pertanyaan hanya dilontarkan dalam hati bukan pada

lawan tutur.

Page 132: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

120

Data 196 Kadang saya berpikir, lagi-lagi dengan pesimis, berapa lamakah waktu yang diperlukan lelaki untuk siap menikah lagi, setelah istri mereka berpulang? (AN: 240) Data 196 menggunakan majas retoris dengan penanda kata tanya

berapa lamakah yang lazimnya menanyakan durasi waktu yang pada data

justru digunakan bukan untuk bertanya melainkan sebagai sindiran pada

lelaki yang tidak tahan berlama-lama menduda setelah istrinya berpulang

(meninggal dunia).

Data 197 Ah, di manakah semua ketabahan dan ketegaran yang Aba miliki itu? (AN: 242) Data 197 digolongkan majas retoris setelah ditemukannya kata

tanya di manakah untuk menanyakan tempat/letak sesuatu. Sesuatu yang

dimaksud pada data adalah ketabahan dan ketegaran tokoh Aba.

Penggunaan kata tanya pada data tidak dimaksudkan untuk mencari

jawaban tetapi hanya sebatas menegaskan duka mendalam yang dialami

tokoh Aba sehingga tidak nampak lagi ketabahan dan ketegaran yang

selalu ditunjukkannya.

Data 198 Tahukah cinta, betapa tampan dan berseri-serinya wajahmu malam itu? Saat kau meminta maaf berulang-ulang. (AN: 251) Penggunaan kata tanya tahukah pada data 198 untuk menegaskan

rasa kagum tokoh terhadap wajah tampan dan berseri-seri tokoh lain yang

dipanggilnya dengan sebutan cinta saat tokoh lain tersebut berulang-ulang

meminta maaf. Kalimat tanya data diajukan sekadar sebagai

Page 133: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

121

penyampaian pendapat bukan meminta jawaban sehingga

menggolongkannya sebagai majas retoris.

Data 199 Kepergianmu yang tiba-tiba, bagaimana bisa? Usiamu baru 40 tahun, sehat dan tidak kurang apa pun sebelumnya. (AN: 254) Penggunaan kata tanya bagaimana bisa sebagai penanda kalimat

tanya pada kalimat pertama digunakan sebagai ungkapan

ketidakpercayaan atas meninggalnya secara tiba-tiba tokoh dengan

pronomina–mu yang masih berusia 40 tahun, sehat dan tidak kurang apa

pun. Penggunaan kalimat pertanyaan yang jawabannya termaktub pada

kalimat tanya tersebut menggolongkan data 199 ke dalam majas retoris.

Data 200 *Tidak semua lelaki jahat. Seperti tidak semua perempuan baik. Tetapi seperti saya, bagaimanakah Anda akan mencerna cerita ini? (AN: 259)

Majas retoris yang ditemukan pada data 200 ditandai dengan

penggunaan kata tanya bagaimanakah di kalimat ketiga untuk

menegaskan kebingungan tokoh saya memahami sebuah cerita.

Data 201 *Di mana nurani? Di mana ketulusan? Di manakah moralitas? (AN: 260) Majas retoris pada data 201 ditandai dengan penggunaan kata

tanya dimana sebagai pembangun data. Penggunaan kata tanya di

manakah dimaksudkan untuk mengungkapkan sebuah sindiran pada

hilangnya rasa belas kasih.

Page 134: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

122

Data 202 *Hingga tanpa ada permasalahan yang jelas, suaminya menjatuhkan talak. Cerai. Begitu saja. Tidak ada pertengkaran hebat, tidak ada perempuan lain, setidaknya dalam pengetahuan teman saya ini. Lalu di mana yang salah? (AN: 263)

Majas retoris pada data 202 ditandai dengan penggunaan kata

tanya di mana untuk menegaskan rasa ingin tahu tokoh saya tentang

penyebab perceraian antara tokoh lelaki dan tokoh teman saya.

Data 203 *Sahabat saya yang ayu, kenapa harus tersangkut menjadi istri kedua? Bukankah dia bisa memilih? (AN: 264)

Majas retoris pada data 203 ditandai dengan penggunaan kata

tanya kenapa dan bukankah untuk menegaskan keheranan bercampur

kekecewaan tokoh saya terhadap keputusan yang diambil tokoh sahabat

saya yang ayu meskipun tokoh saya tetap menerima keputusan tersebut.

Data 204 Saida, Allah sudah ngasih kesembuhan buat Saida. Apa pantas diratapi? Jangan jadi orang yang ndak mampu bersyukur, tegas Jiddi. (AN: 277) Majas retoris pada data 204 ditemukan dengan penanda kata

tanya apa di kalimat kedua yang menegaskan peringatan tokoh Jiddi

kepada Jidda (tokoh Saida) agar tidak bersedih dan meratapi nasib

setelah diberi kesembuhan oleh Allah. Peringatan itu disampaikan secara

tegas oleh tokoh Jiddi.

Page 135: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

123

Data 205 Mungkinkah sebenarnya papa dan perempuan itu sudah menikah diam-diam? Jika benar apakah mama lebih ikhlas bila demikian? Apakah kamu akan lebih tenang? (AN: 270) Data 205 menggunakan majas retoris dengan penanda kata tanya

mungkinkah di kalimat pertama dan apakah di kalimat kedua untuk

menegaskan kemungkinan-kemungkinan yang sudah dan akan terjadi

berdasarkan tanda-tanda yang ada.

Data 206 *Amati adakah perubahan sikap pasangan terhadap keluarga? Adakah perubahan dari rutinitasnya? Jika pasangan sering beralasan tugas keluar kota, pastikan ini memang tugas kantor. Lalu, apakah selalu ke kota yang sama? (AN: 282) Majas retoris pada data 206 ditandai dengan penggunaan kata

tanya adakah secara eksplisit di kalimat pertama dan kedua untuk

menegaskan hal-hal yang bisa menimbulkan kecurigaan yang meskipun

disampaikan melalui kalimat pertanyaan tetap tidak menunggu jawaban

karena jawaban sudah disiratkan dalam pertanyaan.

Data 207 *Apakah ada kegugupan, apakah amarahnya langsung melonjak (defensif), atau dengan cepat mengalihkan persoalan? (AN: 283) Penggunaan majas retoris pada data 207 ditandai dengan

kehadiran kata tanya apakah. Penggunaan kata tanya apakah secara

berulang dimaksudkan untuk menegaskan tanda-tanda perubahan sikap

yang bisa dicurigai sebagai usaha menutup sebuah aib atau kesalahan.

Page 136: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

124

Data 208 *Benarkah poligami tersebut dilakukan seseorang yang memiliki pemahaman agama dan berakhlak baik (implementasi iman)? Bukan sekadar dilakukan orang yang merasa jatuh cinta dan mencari wadah agar maksiat yang mungkin malah sudah terjadi menjadi halal? (AN: 287)

Data 208 menggunakan majas retoris dengan penanda kata tanya

benarkah secara eksplisit di kalimat pertama dan kalimat tanya kedua

dengan kata tanya yang diimplisitkan untuk menyindir lelaki yang

berpoligami.

h. Elipsis

Sadikin (2011: 39), majas elipsis adalah penghilangan satu atau

beberapa unsur kalimat yang dalam susunan normal unsur tersebut

seharusnya ada.

Data 209 Sanggupkah dia, dalam kecewa, dalam kemarahan, dalam kesedihan, tetap memainkan peran sebaik mungkin sebagai ibu? Tetap bermain, tetap berjuang agar batin anak-anak sehat agar mereka tumbuh dalam atmosfer yang utuh sekalipun compang-camping? (AN: 4) Majas elipsis ditandai dengan penghilangan kata tanya

sanggupkah pada kalimat tanya kedua sehingga kalimat tanya kedua tidak

menggunakan kata tanya tetapi tetap dipahami sebagai kalimat

pertanyaan berdasarkan tautan pemahaman dari kalimat pertama.

Data 210 *Tetapi tiba-tiba saya merasa hati teriris-iris. Protes. Ah, Ve..., apa kesalahanmu hingga harus mengalami pelecehan seperti ini? (AN:8)

Page 137: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

125

Data 210 menggunakan majas elipsis dengan penanda pada

kalimat kedua yang hanya terdiri dari satu kata yaitu protes. Unsur kalimat

yang dihilangkan adalah unsur subjek (saya) yang terdapat pada kalimat

pertama padahal subjek (saya) sangat penting kedudukannya dalam

kalimat yaitu sebagai penanda pelaku protes.

Data 211 *"Dan itu bukan karena menolong, bukan karena kasihan, atau alasan lain. Saya lelaki. Dan kalau saya menikah lagi itu murni karena saya suka dengan gadis itu. Saya jatuh cinta. Titik. " (AN: 22) Majas elipsis pada data 211 ditandai dengan penghilangan

beberapa unsur kalimat pada kalimat keempat sehingga kalimat tersebut

hanya terdiri dari satu kata yaitu kata titik untuk menegaskan tidak adanya

alasan lain yang bisa membantah.

Data 212 *Siapakah yang paling terluka? Hubungan suami saya dan Dian baru berkisar hitungan bulan. Belum lagi mencapai tahun. Lantas bagaimana dengan saya? Tujuh belas tahun pernikahan, dengan tiga orang anak di belakang saya. Tidakkah saya juga terluka, lebih terluka? (AN: 45) Majas elipsis ditemukan pada kalimat ketiga dengan penghilangan

unsur kalimat (hubungan suami saya dan Dian). Yang dimaksud pada

kalimat keempat belum lagi mencapai tahun adalah hubungan suami

tokoh saya dengan Dian.

Data 213 *Kakak jangan hancur ya? Nggak boleh hancur. Jangan sampai tugas-tugas berantakan. (AN: 123)

Page 138: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

126

Penggunaan majas elipsis pada data 213 ditandai dengan

penghilangan unsur subjek (kakak) pada kalimat kedua sehingga

menyebabkan kalimat kedua tidak lengkap secara struktur. Tokoh yang

dilarang hancur atau diwanti-wanti tidak hancur oleh adiknya adalah tokoh

kakak.

Data 214 *Dulu aku menerima saja jawabannya, tetapi sekarang? Kesedihan perlahan berganti warna menjadi kemarahan. Bagaimana bisa dia menjawab seperti itu? Aku kalah penting oleh rekening? Yang benar aku kalah oleh perempuan itu! (AN: 126) Majas elipsis (majas dengan penghilangan satu atau beberapa

unsur kalimat yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya

ada) pada data 214 ditandai dengan penghilangan kata tanya apakah

pada kalimat keempat (diimplisitkan) padahal kalimat keempat merupakan

kalimat pertanyaan. Diksi di kalimat keempat digunakan untuk menyindir

diri tokoh aku sendiri.

Data 215 *Luputkah suami melihat hal ini, Lisa? Karunia yang seharusnya disyukuri dengan sepenuh hati? Anugerah terindah yang menambah kedekatan kita kepada Yang Kuasa? (AN: 140) Majas elipsis nampak di kalimat tanya kedua dan ketiga yang

menghilangkan unsur kata tanya luputkah suami melihat padahal yang

dimaksudkan pada kalimat adalah pertanyaan tersebut. Kalimat

pertanyaan tersebut untuk menegaskan kekecewaan terhadap tokoh

suami sekaligus menyindir sikap tokoh suami.

Page 139: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

127

Data 216 *Namun di manakah hati seorang lelaki ketika menyaksikan hancurnya kebahagiaan seorang perempuan? Saat istrinya berlari ke dalam kamar, mencoba mengunci dan melukai diri sendiri...memutuskan nadi agar kehidupan berhenti? ( AN: 147) Majas elipsis pada data 216 digunakan dengan penanda

penghilangan kata tanya di kalimat tanya kedua. Seharusnya kalimat

tanya kedua menggunakan diksi di manakah hati seorang lelaki sebagai

pelengkap kalimat tanya tersebut untuk menegaskan keterangan perilaku

seorang perempuan (istri) pada saat sedang sakit hati (hancur hatinya).

Data 217 *Tak ada lagi saling menjemput dan mengingatkan waktu pulang. Tak ada lagi rumah yang menjadi tujuan bersama. Tak ada lagi suami dan istri. Yang ada hanyalah pribadi-pribadi. Dia dan aku. Tak ada lagi 'kami'. (AN: 166) Majas elipsis pada data 217 terdapat pada kalimat kelima (dia dan

aku). Pada kalimat kelima tersebut penulis menghilangkan unsur kalimat

(yang ada hanyalah), padahal unsur tersebut seharusnya ada untuk

melengkapi kalimat tersebut (dia dan aku).

Data 218 *Bagaimana mungkin aku terus hidup dengan orang yang mengkhianatiku? Yang membohongiku? Yang menyia-nyiakanku? (AN: 176)

Majas elipsis yang ditemukan pada data 218 ditandai dengan

penghilangan unsur kalimat tanya (bagaimana mungkin aku terus hidup

dengan orang) yang seharusnya tetap digunakan pada kalimat kedua dan

ketiga agar kalimat tanya menjadi jelas kata tanya dan subjeknya.

Page 140: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

128

Data 219 *Tidakkah Ibu merasa heran dengan tindakan suami Ibu yang mengambil semua milik Ibu? Membeli rumah dan tanah dan mengatasnamakannya dengan namanya sendiri meski semua itu dibeli sepenuhnya dengan uang Ibu? (AN: 179) Penggunaan majas elipsis terlihat pada kalimat kedua yang

menghilangkan unsur kata tanya (mengimplisitkan kata tanya) tidakkah

Ibu merasa heran dengan tindakan suami Ibu. Kalimat tanya pada kalimat

pertama dijawab dengan memberi penjabaran alasan di kalimat kedua.

Pemberi keterangan adalah penanya itu sendiri dengan tidak mengikutkan

lagi kata tanya.

Data 220 *Betapa saya bersyukur setiap pagi bisa terbangun dari tidur dan menemukan anak-anak di sisi. Menemani Caca sarapan pagi hingga jemputan sekolah datang dan melepasnya pergi setelah mencium tangan saya. Betapa saya bersyukur mendapatkan kecupan di kening setiap pagi oleh Adam ketika dia berpamitan ke sekolah. Betapa saya bersyukur bisa berada di sisi mereka ketika mereka ada masalah. Bahkan ketika keduanya bertengkar dan mencari saya sebagai hakim. Betapa saya bersyukur ada di dekat Caca, setiap kali dia sedih dan berlari ke arah saya dengan tangan terkembang untuk sebuah pelukan. Betapa saya bersyukur bisa mendengar kalimat: I love u Bunda (Caca), love u Mama (Adam), atau mendapatkan tatapan Adam yang memandang dalam sebelum berkata: Bunda tahu nggak? Adam tuh cinta sekali sama Bunda! .... Betapa saya bersyukur bisa membaca lembar demi lembar tulisan Caca yang dicoretnya di diary ibu dan anak yang kami miliki, di mana hanya kami berdua yang memiliki akses untuk membacanya. Betapa saya bersyukur bisa berada di sana, ketika Caca berkata: Menurut Bunda, aku sebaiknya pakai baju apa ya hari ini? Betapa saya bersyukur bisa bermain kartu tebak-tebakan bersama mereka, bisa mendongeng (meski kadang di tengah kantuk), bisa berjalan sambil menggandeng keduanya di sisi kiri dan kanan saya. (AN: 193)

Majas elipsis ditandai dengan diksi I love u Bunda (Caca), love u

Mama (Adam). Penggunaan tanda kurung menegaskan bahwa yang

Page 141: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

129

mengatakan I love u Bunda adalah anak bernama Caca begitupun oleh

Adam dengan panggilan sayang love u Mama untuk ibu yang

melahirkannya. Penjelas keterangan untuk Caca dan Adam diimplisitkan

oleh penulis.

Data 22 *Memang hanya dua kata yang dikeluarkannya, tetapi saya benar-benar takluk. Saya benar-benar tidak berdaya dibuatnya. Saya ketakutan. Saya benar-benar tidak siap dengan reaksi keras atas permintaan yang saya sampaikan dengan penuh ketulusan. (AN: 241) Majas elipsis pada data 221 ditandai dengan penghilangan unsur

kalimat (benar-benar) pada kalimat ketiga padahal kalimat lain sebelum

dan setelah kalimat ketiga menggunakan kata (benar-benar) untuk

melengkapi kalimat agar menegaskan pertautan bentuk antara kalimat

satu dengan kalimat lainnya pada data 221.

Data 222 *Hingga tanpa ada permasalahan yang jelas, suaminya menjatuhkan talak. Cerai. Begitu saja. Tidak ada pertengkaran hebat, tidak ada perempuan lain, setidaknya dalam pengetahuan teman saya ini. Lalu di mana yang salah? (AN: 263) Majas elipsis pada data 222 ditandai dengan penghilangan

beberapa unsur kalimat pada kalimat kedua yang menjadikannya hanya

terdiri dari satu kata (kalimat minor). Unsur kalimat yang dihilangkan

adalah unsur subjek (tokoh suaminya) sebagai pelaku perbuatan dan

unsur predikat (menjatuhkan) sebagai perbuatan yang dilakukan tokoh

yang melakukan cerai.

Page 142: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

130

i. Polisindenton

Majas yang mengungkapkan suatu kalimat atau wacana dengan

kata penghubung (Sadikin, 2011: 39).

Data 223 *Sanggupkah dia, dalam kecewa, dalam kemarahan, dalam kesedihan, tetap memainkan peran sebaik mungkin sebagai ibu? Tetap bermain, tetap berjuang agar batin anak-anak sehat agar mereka tumbuh dalam atmosfer yang utuh sekalipun compang-camping? (AN: 4) Majas polisindenton pada data 223 ditandai dengan penggunaan

kata hubung agar. Kata hubung agar dimaksudkan untuk menandai

harapan kepada pertumbuhan yang baik anak-anak di tengah kondisi

keluarga yang sedang rusak atau tidak normal.

Data 224 Meski banyak lalai kami, meski tidak terhitung dosa kami, meski menggunung kesalahan-kesalahan kami. (AN: 5) Majas polisindenton (majas yang mengungkapkan suatu kalimat

atau wacana dengan kata penghubung) pada data ditandai dengan

penggunaan kata hubung meski yang menandai perlawanan makna

antara hal yang diungkapkan sebelum data dengan hal yang diungkapkan

pada data 224.

Data 225 *Tetapi tiba-tiba saya merasa hati teriris-iris. Protes. Ah, Ve..., apa kesalahanmu hingga harus mengalami pelecehan seperti ini? (AN: 8) Penggunaan majas polisindenton pada data 225 ditandai dengan

kata hubung tetapi pada awal kalimat pertama yang berfungsi sebagai

Page 143: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

131

penghubung antarkalimat yang menyatakan hal yang tidak selaras. Hal

yang tidak selaras tersebut adalah hal yang diungkapkan sebelum data

dengan perasaan tokoh (merasa hati teriris-iris).

Data 226 Lalu apakah mereka dijodohkan, sehingga pernikahan yang terjadi memang di luar kehendak suami? Itukah yang mendorongnya bersikap kasar. Mungkinkah itu caranya menyalahkan istri yang menjadi penyebab dia tidak bisa menikah dengan perempuan yang benar-benar dicintainya? (AN: 9) Data 226 menggunakan majas polisindenton yang ditandai

dengan kata hubung sehingga yang merupakan penghubung intrakalimat

pertama yang menandai hubungan akibat. Kata hubung dengan pada

kalimat ketiga menyatakan hubungan sebagai pembanding perasaan

seseorang terhadap dua perempuan yaitu perempuan yang dinikahi dan

perempuan yang dicintai.

Data 227 *Siapa tahu suami berubah sikap...melunak setelah mengetahui betapa tersiksanya hati sang istri selama ini. Betapa sikapnya, meski tidak melukai secara fisik, telah menghancurkan mental pasangan. Betapa tidak bahagianya kita, sebagai istrinya. (AN: 10) Majas polisindenton pada data ditandai dengan penggunaan kata

hubung meski untuk menandai perlawanan makna yang menyatakan

bahwa kekerasan yang dilakukan tokoh suami walaupun tidak melukai

secara fisik.

Data 228 *"Dan itu bukan karena menolong, bukan karena kasihan, atau alasan lain. Saya lelaki. Dan kalau saya menikah lagi itu murni

Page 144: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

132

karena saya suka dengan gadis itu. Saya jatuh cinta. Titik. " (AN:22) Penggunaan majas polisindenton ditandai dengan kata hubung

dan di kalimat pertama dan kedua yang masing-masing terletak di awal

kalimat untuk menandakan hubungan kesetaraan antarkalimat.

Data 229 *Sekarang, bagaimana saya melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen? (AN: 23) Majas polisindenton pada data 229 ditandai dengan penggunaan

kata dengan (keuntungan-resiko) dan dan (kerusakan pasti-permanen)

yang menandakan hubungan kesetaraan antar bagian kalimat. Semua

unsur kalimat pembangun data memiliki kedudukan yang sama.

Data 230 *Tidak cantik dan karenanya tidak bisa mencintai? Tapi mereka sudah dikaruniai empat orang anak, bagaimana mungkin? (AN: 36) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

secara eksplisit. Kata hubung tersebut adalah kata hubung dan (penunjuk

kesetaraan unsur kalimat yang berada di antara kata hubung dan

tersebut) dan kata hubung tapi sebagai penghubung antarkalimat untuk

menyatakan hal yang bertentangan dari yang diungkapkan sebelumnya.

Kata tapi digunakan untuk menepis pernyataan tidak mencintai tapi sudah

dikaruniai anak.

Page 145: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

133

Data 231 *Tetapi saya pun mengerti, betapa berlikunya jalan menuju keikhlasan. Betapa berat menjaga suasana hati yang sudah terkondisi agar tidak terkotori. (AN: 37) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

tetapi sebagai penghubung antarkalimat yang menyatakan hal yang

bertentangan. Hal yang bertentangan yang dimaksudkan pada data 231

adalah rasa mengerti dan hal yang diungkapkan sebelumnya.

Data 232 *Saya katakan, jika memang orang sudah berbuat salah, apa yang harus kita lakukan? Apakah menjerumuskannya lebih jauh kepada dosa, atau memaafkannya? Sekarang adalah tugas bersama untuk menjaga pihak masing-masing. (AN: 44) Penggunaan majas polisindenton pada data 232 ditandai dengan

kata hubung jika di kalimat pertama yang menyatakan hubungan syarat

dan kata hubung atau di kalimat kedua yang menandai pilihan di antara

dua pilihan yaitu menjerumuskan pada dosa atau memaafkan.

Data 233 *Siapakah yang paling terluka? Hubungan suami saya dan Dian baru berkisar hitungan bulan. Belum lagi mencapai tahun. Lantas bagaimana dengan saya? Tujuh belas tahun pernikahan, dengan tiga orang anak di belakang saya. Tidakkah saya juga terluka, lebih terluka? (AN: 45) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

(dan, dengan) di kalimat kedua dan kalimat keempat yang menyatakan

kesetaraan unsur kalimat subjek (saya, Dian).

Data 234 *Kalau menikah dengan Rendi, apa aku akan bahagia? Memiliki Bagas yang gesit dan Ayu yang kreatif? (AN: 58)

Page 146: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

134

Kata hubung antarkalimat kalau yang digunakan di awal kalimat

pertama untuk menegaskan pengandaian yang dilakukan tokoh aku

menggolongkan data 234 sebagai majas polisindenton.

Data 235 *Kemarahan, kebencian, sikap saling tuduh, dan menyerang itu mampir lagi di ingatan. Juga kejadian perselingkuhan yang berakibat perceraian yang dialami saudara kami baru-baru ini, seperti slideshow yang berulang-ulang ditayangkan. (AN: 64) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dan sebagai penghubung yang menyatakan hubungan kesetaraan dan

bertipe sama meski memiliki fungsi berbeda.

Data 236 *Apa yang bisa saya katakan, ketika melihat seorang gadis bersama rombongan keluarganya datang dan melamar suami saya? (AN: 77) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dan yang menyatakan kesetaraan antara dua aktivitas yaitu aktivitas

datang bersama rombongan dan aktivitas melamar yang dilakukan oleh

seorang gadis dan keluarganya ke rumah seseorang.

Data 237 *Makin sakit hati, makin sulit memaafkannya, makin besar peluang masuk surgaNya kalau kita berhasil memaafkan pasangan. (AN: 97) Majas polisindenton ditandai dengan kata hubung intrakalimat

kalau yang menegaskan hubungan syarat. Memaafkan pasangan yang

telah menyakiti pada data dinyatakan sebagai syarat untuk memiliki

peluang besar masuk surgaNya.

Page 147: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

135

Data 238 *Bagaimana lelaki bisa mudah berhubungan intim dengan perempuan yang tidak dia kenal? Saya tahu, kalimat itu bisa saja dibalikkan, Apa bedanya dengan para pelacur yang melakukan itu dengan lelaki asing? (AN: 109) Penggunaan majas polisindenton yang ditemukan pada data 238

ditandai dengan kata hubung dengan yang terdapat di kalimat pertama

dan kedua data menyatakan keselarasan antara unsur kalimat lelaki dan

perempuan.

Data 239 *Apakah dia merasa putus asa ketika mengetahui bahwa gaji suaminya yang masih kuliah itu hanya 200 ribu rupiah per bulan? Apakah dia putus asa ketika mereka harus ber pindah-pindah kontrakan dari satu rumah mungil ke rumah mungil yang lain? Apakah perempuan itu mengeluh, ketika berbulan-bulan hanya makan tahu dan sayur, yang masing-masing dibeli beberapa ribu rupiah di warung, ketika sang suami cukup lama tak bekerja? (AN: 111) Majas polisindenton ditemukan dengan penggunaan kata hubung

ketika yang menandai kejadian/suasana/peristiwa di waktu yang

bersamaan antara yang diungkapkan sebelum kata hubung ketika dan

yang diungkapkan setelah kata hubung ketika tersebut.

Data 240 *Sedikitpun tidak menyesal telah menikah dengan lelaki pilihannya. Lelaki yang dia cintai karena kecerdasan dan kegigihannya. Lelaki yang amat dia hormati, yang dia tahu selalu berupaya sungguh-sungguh untuk membahagiakan keluarga mereka. (AN: 112) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dengan di kalimat pertama yang menyatakan hubungan kata kerja

menikah dengan kata pelengkap lelaki pilihannya dan kata hubung karena

Page 148: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

136

(menandai hubungan sebab atau alasan) dan dan (yang menandai

hubungan kesetaraan antara kata sifat kecerdasan dan kegigihan) di

kalimat kedua.

Data 241 *Bukan maksudku membuat teman-teman baruku kebingungan. Tapi bagaimana aku sanggup membuka pintu? Bagaimana bisa membiarkan orang asing melihat kekacauanku? (AN: 119) Penggunaan majas polisindenton ditandai dengan penggunaan

kata hubung tapi (tetapi) pada kalimat kedua yang merupakan kata

hubung antarkalimat yang menyatakan hal yang bertentangan atau tidak

selaras antara kalimat pertama dan kalimat kedua. Hal yang bertentangan

tersebut adalah perasaan belum siap bertemu teman-teman dengan

perasaan tidak mau membuat teman-teman (tokoh) bingung.

Data 242 *Dulu aku menerima saja jawabannya, tetapi sekarang? Kesedihan perlahan berganti warna menjadi kemarahan. Bagaimana bisa dia menjawab seperti itu? Aku kalah penting oleh rekening? Yang benar aku kalah oleh perempuan itu! (AN: 126) Majas polisindenton yang ditemukan pada data 242 ditandai

dengan penggunaan kata hubung tetapi di kalimat pertama yang

menandai perlawanan/perbedaan antara penerimaan yang dilakukan

tokoh aku di waktu dulu dan di waktu sekarang.

Data 243 *Tetapi bisakah saya begitu saja menyalahkan profesinya yang kerap mengancam ketenangan setiap istri? Berkata seharusnya perempuan itu lebih kuat, seharusnya dia kembali saja kepada keluarganya di kampung. Bukankah lebih baik menganggur daripada melacur? (AN: 130)

Page 149: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

137

Penggunaan majas polisindenton pada data 243 ditandai dengan

kata hubung antarkalimat tetapi di awal kalimat pertama yang menyatakan

hal bertentangan dengan yang diungkapkan sebelumnya.

Data 244 Lalu kapankah cinta mulai kehilangan warna? Bagimu uniknya bukan pada saat ekonomi menjadi masalah. Bukan saat nyaris tidak punya harta benda berharga di rumah. Bukan juga saat papa, mama, serta saudara-saudara kandungmu menatap iba. (AN: 138)

Kehadiran majas polisindenton pada data 244 ditandai dengan

kata hubung serta di kalimat keempat yang menghubungkan antara

satuan bahasa yang setara dan bertipe serta berfungsi sama yaitu antara

diksi mama dan diksi saudara-saudara kandungmu.

Data 245 *Apakah saya terlalu penurut? Atau saya terlalu dibutakan cinta? Atau letih karena sepertinya apapun yang saya katakan, Mas Aryo tetap bertahan untuk tidak menceraikan saya? (AN: 160) Majas polisindenton ditandai dengan kata hubung atau di kalimat

tanya kedua dan ketiga yang menandakan pilihan di antara beberapa

pilihan yang menjelaskan perasaan tokoh saya terhadap tokoh mas Aryo

(perasaan terlalu dibutakan cinta dan perasaan letih meminta perceraian).

Data 246 *Lalu apa yang kita harapkan dari sosok laki-laki yang menjadikan kita yang kedua dan tidak mendekatkan kita kepada bau surgaNya? (AN: 164)

Majas polisindenton pada data ditandai dengan penggunaan kata

hubung dan untuk menghubungkan klausa yang setara, bertipe sama, dan

memiliki fungsi yang sama (penjelas atau pewatas sosok lelaki).

Page 150: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

138

Data 247 *Tak ada lagi saling menjemput dan mengingatkan waktu pulang. Tak ada lagi rumah yang menjadi tujuan bersama. Tak ada lagi suami dan istri. Yang ada hanyalah pribadi-pribadi. Dia dan aku. Tak ada lagi 'kami'. (AN: 166) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dan di kalimat pertama (untuk menghubungkan klausa yang setara yaitu

klausa saling menjemput dan klausa mengingatkan waktu pulang).

Data 248 *Aku tak pernah berpikir untuk melawan, aku malah berpikir bagaimana cara menebus dan memperbaiki semua kesalahanku. Bagaimana cara membuatnya tenang dan mau berbaik-baik denganku. Bagaimana caranya agar ia mencintaiku lagi. (AN: 172) Majas polisindenton pada data 248 ditandai dengan digunakannya

kata hubung dan di kalimat pertama (untuk menghubungkan satuan

bahasa yang setara yaitu antara menebus dan memperbaiki), kata hubung

dan di kalimat kedua (untuk menandai hubungan kesetaraan antara kata

tenang dan mau), kata hubung agar di kalimat ketiga sebagai penanda

harapan tokoh aku mendapatkan kembali cinta suaminya (ia).

Penggunaan kata hubung pada data 248 untuk menegaskan keterkaitan

unsur-unsur kalimat yang dihubungkan dengan kata hubung.

Data 249 *Dalam hati, sering muncul pertanyaan, mengapa suamiku sepertinya membenciku? Apakah ia tidak mencintaiku lagi? Lalu, sisi hati yang lain membantah, tentu ia mencintaimu. Bukankah ia suamimu? Tapi jika memang ia mencintaiku, mengapa ia selalu bersikap memusuhiku? Kata sisi hati lainnya. (AN: 173)

Page 151: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

139

Majas polisindenton pada data ditandai dengan penggunaan kata

hubung secara eksplisit pada data. Kata hubung tersebut adalah kata

hubung tapi di awal kalimat kelima sebagai penghubung antarkalimat yang

menyatakan hal yang bertentangan yaitu antara tidak mencintaiku dan jika

memang ia mencintaiku.

Data 250 *Tidakkah Ibu merasa heran dengan tindakan suami Ibu yang mengambil semua milik Ibu? Membeli rumah dan tanah dan mengatasnamakannya dengan namanya sendiri meski semua itu dibeli sepenuhnya dengan uang Ibu? (AN: 179) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dengan di kalimat pertama untuk menyatakan keselarasan, kata hubung

dan di kalimat kedua sebanyak dua kali untuk menghubungkan satuan

bahasa yang setara antara rumah dan tanah.

Data 251 *Oh, Tuhanku... apa yang telah kulakukan? Bersalahkah aku? Berdosakah aku telah membuat anak-anakku terpisah dengan ayah rnereka? Egoiskah aku? Benarkah aku memberikan yang terbaik bagi anak-anakku? Benarkah aku melakukan semua ini demi ketenangan mereka, demi perkembangan jiwa mereka yang telah kerap menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran, mendengar ancaman demi ancaman? Benarkah? Benarkah? (AN: 182) Majas polisindenton yang ditemukan pada data 251 ditandai

dengan kata hubung dengan di kalimat ketiga untuk menghubungkan

unsur kalimat yang setara yaitu anak-anak dan ayah.

Data 252 *Tentu, tak seorang perempuan pun ingin diceraikan apalagi menceraikan, tak seorang perempuan pun ingin ditinggal mati suaminya, tak seorang perempuan pun ingin berjuang sendirian

Page 152: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

140

karena suami tiba-tiba jatuh sakit, tak seorang perempuan pun ingin menjadi janda. (AN: 187) Majas polisindenton pada data ditandai dengan kata hubung

karena untuk menandai hubungan sebab atau alasan yang menjadikan

seorang perempuan harus berjuang sendirian menghadapi hidup yang

harus terus berlanjut.

Data 253 *Betapa saya bersyukur setiap pagi bisa terbangun dari tidur dan menemukan anak-anak di sisi. Menemani Caca sarapan pagi hingga jemputan sekolah datang dan melepasnya pergi setelah mencium tangan saya. Betapa saya bersyukur mendapatkan kecupan di kening setiap pagi oleh Adam ketika dia berpamitan ke sekolah. Betapa saya bersyukur bisa berada di sisi mereka ketika mereka ada masalah. Bahkan ketika keduanya bertengkar dan mencari saya sebagai hakim. Betapa saya bersyukur ada di dekat Caca, setiap kali dia sedih dan berlari ke arah saya dengan tangan terkembang untuk sebuah pelukan. Betapa saya bersyukur bisa mendengar kalimat: I love u Bunda (Caca), love u Mama (Adam), atau mendapatkan tatapan Adam yang memandang dalam sebelum berkata: Bunda tahu nggak? Adam tuh cinta sekali sama Bunda! .... Betapa saya bersyukur bisa membaca lembar demi lembar tulisan Caca yang dicoretnya di diary ibu dan anak yang kami miliki, di mana hanya kami berdua yang memiliki akses untuk membacanya. Betapa saya bersyukur bisa berada di sana, ketika Caca berkata: Menurut Bunda, aku sebaiknya pakai baju apa ya hari ini? Betapa saya bersyukur bisa bermain kartu tebak-tebakan bersama mereka, bisa mendongeng (meski kadang di tengah kantuk), bisa berjalan sambil menggandeng keduanya di sisi kiri dan kanan saya. (AN: 193) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dan (pada kalimat pertama, kedua, kelima, keenam, kedelapan) untuk

menyatakan kesetaraan, kata hubung bahkan pada awal kalimat kelima

dengan maksud menyatakan penguatan terhadap yang disebutkan pada

kalimat sebelumnya, dan kata hubung atau pada kalimat ketujuh dengan

maksud menandai pilihan terakhir di antara pilihan yang telah disebutkan.

Page 153: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

141

Data 254 *Namun pernahkah saya melihat sedikit saja Mami mengeluh kepada kami, anak-anaknya? Tidak! Pernahkah sedikit saja terbersit perasaan menyesal telah menikah dengan Papa? Tidak! Pernahkah Mami termenung-menung lama bernostalgia dengan masa lalunya sebagai gadis cantik dari keluarga amat berada? Tidak. (AN: 197) Penggunaan kata hubung namun pada awal kalimat pertama data

254 menandai penggunaan majas polisindenton dengan maksud

menandai perlawanan dari pernyataan sebelumnya. Data menyangkal dan

melemahkan hal yang diungkapkan sebelum data.

Data 255 *Meski harus berhutang ke kanan kiri, meski harus bolak balik ke sekolah meminta keringanan, meski harus berjuang hingga kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki? (AN: 198) Data 255 menggunakan majas polisindenton yang ditandai

dengan penggunaan kata hubung meski yang menandai perlawanan

makna dari yang disebutkan secara tersurat dan kata hubung dan yang

menyatakan kesetaraan unsur kalimat antara kaki menjadi kepala dan

kepala menjadi kaki.

Data 256 *Mungkin mereka membicarakan hal-hal yang lucu. Mungkin juga bergembira membayangkan hasil mengemis hari itu. Entahlah. Tapi kebersamaan keduanya sungguh di luar nalar saya. Dalam keadaan cacat fisik dan kekurangan materi, apakah yang menjadi sumber kebahagiaan keduanya? (AN: 238) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

antarkalimat tapi untuk menyatakan hubungan yang bertentangan atau

Page 154: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

142

tidak selaras antara hal yang telah diungkapkan dengan yang akan

diungkapkan setelahnya.

Data 257 *Memang hanya dua kata yang dikeluarkannya, tetapi saya benar-benar takluk. Saya benar-benar tidak berdaya dibuatnya. Saya ketakutan. Saya benar-benar tidak siap dengan reaksi keras atas permintaan yang saya sampaikan dengan penuh ketulusan. (AN: 241) Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

intrakalimat yaitu tetapi sebagai penanda hubungan ketidakselarasan

antara unsur kalimat yang dihubungkan.

Data 258. *Tidak semua lelaki jahat. Seperti tidak semua perempuan baik. Tetapi seperti saya, bagaimanakah Anda akan mencerna cerita ini? (AN: 259)

Penggunaan majas polisindenton pada data 258 nampak dengan

penggunaan kata hubung antarkalimat tetapi yang terletak di awal kalimat

ketiga untuk menghubungkan hal yang tidak selaras yaitu antara kalimat

sebelum kata tetapi dan kalimat yang mengandung kata hubung tetapi

tersebut.

Data 259 *Apakah ada kegugupan, apakah amarahnya langsung melonjak (defensif), atau dengan cepat mengalihkan persoalan? (AN: 283) Majas polisindenton pada data 259 ditandai dengan penggunaan

kata hubung atau yang menyatakan hubungan pilihan di antara pilihan lain

yang diletakkan sebagai pilihan terakhir. Penggunaan kata atau pada data

Page 155: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

143

adalah untuk menentukan sesuatu berdasarkan ciri-ciri yang nampak

secara kasat mata.

Data 260 *Benarkah poligami tersebut dilakukan seseorang yang memiliki pemahaman agama dan berakhlak baik (implementasi iman)? Bukan sekadar dilakukan orang yang merasa jatuh cinta dan mencari wadah agar maksiat yang mungkin malah sudah terjadi menjadi halal? (AN: 287)

Majas polisindenton ditandai dengan penggunaan kata hubung

dan di kalimat pertama (menyatakan kesetaraan antara unsur kalimat

yaitu agama dan akhlak baik) serta kata hubung dan di kalimat kedua

(menyatakan hubungan unsur kalimat yang setara antara jatuh cinta dan

mencari wadah agar halal).

3. Gaya Bahasa atau Majas Pertentangan

Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

mengandung majas pertentangan yang terdapat pada data-data sebagai

berikut.

a. Hiperbola

Moeliono 1999: 14 mengatakan bahwa majas hiperbola merupakan

ungkapan yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan

mengenai jumlahnya, ukurannya, dan sifatnya.

Data 261 Menangislah, tumpahkan keluh kesah. Pindahkan beban permasalahan yang ada di pundak kepadaNya. (AN: 2)

Page 156: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

144

Data 261 menggunakan majas hiperbola yang membesar-

besarkan jumlah keluh kesah dengan penggunaan diksi tumpahkan yang

menyiratkan banyaknya keluh kesah yang ingin dikeluarkan. Majas ini

mengesankan tidak masuk akal.

Data 262 *Tetapi tiba-tiba saya merasa hati teriris-iris. (AN: 8)

Penggunaan majas hiperbola pada data 262 ditandai dengan hati

teriris-iris sehingga terkesan tidak masuk akal karena hati manusia tidak

bisa diiris apalagi saat masih hidup, diiris berarti mematikan. Pemilihan

diksi hati teriris-iris menyiratkan perasaan sakit hati yang luar biasa tiba-

tiba dialami tokoh saya.

Data 263 Dan apa yang kulihat di sana membakar rasa cemburuku. (AN: 27)

Penggunaan majas hiperbola pada data 263 ditandai diksi

membakar rasa cemburu. Pemilihan diksi tersebut terkesan melebih-

lebihkan sebab rasa cemburu berkaitan dengan perasaan bukan sesuatu

yang bisa dibakar dengan api. Data melebih-lebihkan rasa cemburu tokoh

aku (-ku) dari segi sifatnya.

Data 264 Emosi saya kali ini benar-benar mencapai titik zenit. Jangankan tidur nyenyak, makan sebutir nasi pun saya tak sanggup. .... Otak saya panas tak bisa berpikir jernih. ( AN: 71) Majas hiperbola pada data 264 ditandai oleh penulis dengan

melebih-lebihkan emosi tokoh saya dengan pilihan kata mencapai titik

Page 157: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

145

zenit (titik puncak) penanda emosi yang sudah maksimal. Tidak ada lagi

kemarahan di atas kemarahan tokoh saya. Selain itu, penggunaan diksi

otak saya panas tak bisa berpikir jernih juga menguatkan penggunaan

majas hiperbola sebab otak tidak bisa panas, kata panas hanya untuk

melebih-lebihkan emosi tokoh saya. Otak panas tidak bermakna leksikal

sebab otak tidak dipanaskan dengan api lazimnya kegiatan memanaskan

air.

Data 265 Cemburuku berkobar-kobar. Hatiku menggelegak. (AN: 95) Penggunaan kata berkobar-kobar pada data 265 untuk

menggambarkan cemburu dimaksudkan untuk melebih-lebihkan rasa

cemburu tokoh –ku. Kata berkobar-kobar biasanya merupakan sifat api

yang membesar sehingga mengibaratkan cemburu sama dengan api yang

berkobar berdasarkan sifat api. Kata hatiku menggelegak berarti hatiku

bergelora oleh rasa cemburu. Kedua kalimat pembangun data berkesan

tidak masuk akal namun tetap dipahami sebagai penggambaran atas

luapan cemburu yang menggolongkan data dalam majas hiperbola.

Data 266 Bintang-bintang keperakan berkilauan tumpah ruah berserakan. (AN: 98)

Penggunaan kata tumpah ruah berserakan menjadi penanda majas

hiperbola yang menggambarkan bintang-bintang. Bintang seberapa

banyakpun tidak akan tumpah sebab yang biasa tumpah atau meluap

Page 158: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

146

adalah air. Tumpah berarti terbuang sedangkan bintang bukan terbuang

melainkan menghiasi langit dengan jumlahnya yang banyak.

Data 267 Ketika hujan lebat mengguyur, guntur menggelegar, Ene’ selalu ingat Aki kemudian tersungkur bersujud, memohon keselamatan Aki pada Allah. (AN: 100) Penggunaan majas hiperbola pada data 267 ditandai dengan diksi

guntur menggelegar penanda cuacu buruk yang sedang terjadi.

Penggunaan diksi menggelegar yang bermakna bergemuruh

dimaksudkan untuk menggambarkan bunyi guntur dengan membesar-

besarkan efek guntur itu. Kehadiran diksi gelegar menambah kesan bunyi

guntur yang berlebihan.

Data 268 *Satu peristiwa, satu hati yang berdarah. Satu hati yang belum juga sembuh. (AN: 116) Penggunaan diksi satu hati yang berdarah untuk menggambarkan

sakit hati yang dialami oleh suatu peristiwa pahit. Diksi hati yang berdarah

digunakan untuk membesar-besarkan perasaan sakit hati tersebut

sehingga terkesan tidak masuk akal. Hati yang berdarah berarti dilukai

oleh benda tajam jika dikaji secara leksikal. Pembesar-besaran terhadap

sakit hati yang diungkapkan menyebabkan data 268 digolongkan sebagai

majas hiperbola.

Data 269 Di luar pintu kami yang tertutup, terdengar gelak tawa dan lengking suara musik dangdut. (AN: 128)

Page 159: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

147

Penggunaan majas hiperbola pada data 269 ditandai dengan kata

lengking (bermakna bunyi yang nyaring dan keras) untuk

mendeskripsikan volume suara musik secara berlebih-lebihan.

Data 270 Lalu air mata yang tumpah saat bersimpuh di kaki mama. (AN: 136) Penggunaan diksi air mata yang tumpah pada data 270 dilakukan

untuk mendeskripsikan banyaknya air mata yang keluar saat menangis

meminta maaf dengan cara bersimpuh di kaki mama. Pemilihan kata

tumpah dimaksudkan untuk membesar-besarkan banyaknya air mata

yang keluar sehingga mengesankan tidak masuk akal yang menjadikan

data dikategorikan sebagai majas hiperbola.

Data 271 Air mata saya tumpah. Berat sungguh permintaan itu karena saya masih mencintainya. (AN: 158) Penggunaan majas hiperbola pada data 271 ditandai dengan diksi

air mata saya tumpah. Air mata digambarkan tumpah dengan maksud

membesar-besarkan volume air mata sehingga bisa tumpah. Biasanya air

yang tumpah, keluar dari wadah dikarenakan berlebihan.

Data 272 Gelegar suara Aba Agil pada saya ketika sarapan pagi membuat saya mengerut ketakutan. (AN: 241) Majas hiperbola pada data 272 ditandai dengan kata gelegar suara

sebagai upaya untuk melebih-lebihkan bunyi yang ditimbulkan oleh suara

Aba. Gelegar bermakna bunyi sangat keras/bergemuruh serupa bunyi

Page 160: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

148

meriam atau bom. Pada data suara Aba digambarkan sangat keras

dengan diksi gelegar sehingga terkesan tidak masuk akal sebab

seseorang dalam kondisi marah sekalipun tidak bisa berteriak keras

sekeras bom.

Data 273 Aba langsung berdiri di depan saya, dan dengan suara yang keras menembus gendang telinga saya aba membentak saya. "Pakai Otak!" (AN: 246) Suara yang keras menembus gendang telinga terlalu berlebihan

untuk menggambarkan kerasnya suara seseorang yang sedang marah.

Sekeras apapun suara manusia yang sedang marah tidak mampu

menembus gendang telinga (merusak pendengaran) apalagi telinga orang

dewasa sehingga diksi yang digunakan pada data 273 menggolongkan

data dalam majas hiperbola.

Data 274 Dari obrolan selama nyaris dua puluh menit itu, ada satu cerita yang saya rasakan mengiris hati dan lagi-lagi membuat saya tidak bisa mengerti benak laki-laki. (AN: 258) Majas hiperbola pada data 274 ditandai dengan diksi mengiris hati.

Satu cerita hasil obrolan yang terdapat pada data tidak memiliki ketajaman

selayaknya benda tajam yang bisa mengiris sesuatu. Diksi tersebut

sekadar membesar-besarkan efek rasa sedih yang dialami tokoh saya

setelah kisah diceritakan dalam obrolan dua puluh menit itu.

Data 275 Jangan masuk dalam percakapan jika emosi masih memenuhi kepala.(AN: 285)

Page 161: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

149

Majas hiperbola nampak dengan digunakannya diksi emosi

memenuhi kepala. Emosi berupa kemarahan yang mencapai titik klimaks

dilukiskan secara berlebihan dengan memenuhi kepala seseorang.

Padahal, emosi bukan sebuah benda yang dapat mengambil posisi dalam

suatu ruangan atau pada data adalah kepala.

b. Antitesis

Majas antitesis adalah pengungkapan dengan menggunakan kata-

kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya (Sadikin: 2011: 41).

Data 276 Kecil atau besar, anak-anak selalu membutuhkan ibunya untuk memberi matahari ketika langit gelap dan memberikan kehangatan saat udara di sekitar terasa begitu dingin. (AN: 4) Data 276 menggunakan majas antitesis (pengungkapan dengan

menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya)

yang ditandai dengan diksi kecil atau besar (berlawanan arti), matahari

dan langit gelap (matahari berarti terang dan langit gelap berarti

sebaliknya), dan kata hangat yang berlawanan dengan dingin.

Data 277 *Sekarang, bagaimana saya melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen? (AN: 23)

Data 277 menggunakan majas antitesis (pengungkapan dengan

menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya)

dengan kata berlawanan arti keuntungan dan kerusakan (kerusakan

Page 162: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

150

diibaratkan kerugian) sebagai akibat dari suatu tindakan. Keuntungan

yang dimaksud pada data 277 adalah maslahat atau kebaikan yang

ditimbulkan jika melakukan tindakan yang dijelaskan pada kisah dan

kerusakan sebagai mudharat jika melakukannya.

Data 278 Kadang, jujur masih lebih baik daripada munafik. (AN: 25) Majas antitesis pada data 278 ditandai dengan penggunaan kata

berlawanan arti antara kata jujur (bermakna apa adanya) dan kata

munafik (bermakna sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatan atau

bermuka dua).

Data 279 Aku merasa tubuhku menyusut, makin kecil, semakin kecil dibanding wanita mungil namun perkasa di hadapanku itu. (AN: 102) Majas pertentangan jenis antitesis ditemukan pada data 279

dengan penanda kata mungil dan perkasa yang berlawanan arti. Kecil dari

segi ukuran dan perkasa dari segi kekuatan. Kecil identik dengan tidak

memiliki kekuatan besar (tidak perkasa) dan perkasa identik dengan tubuh

besar sehingga digolongkan kata berantonim.

Data 280 Allah, Maha Besar Tuhanku yang telah melapangkan hati hambaNya seluas hati Ene’ kami. Hati istri shalihah, angkasa raya pun terasa sempit dibandingkan dengannya! (AN: 103)

Penggunaan kata luas pada kata seluas di kalimat pertama dan

penggunaan kata sempit yang merupakan lawan dari kata luas di kalimat

Page 163: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

151

kedua menjadikan data 280 digolongkan sebagai majas antitesis

(pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti

satu dengan yang lainnya).

Data 281 Tentu, aku tak mengatakan bahwa diriku benar. Aku memang salah, sungguh tak kutampik kenyataan itu. (AN: 171) Data 281 menggunakan majas antitesis dengan penanda kata

berlawanan arti benar dan salah. Benar digunakan di kalimat pertama dan

salah di kalimat kedua. Kedua kata itu untuk mempertentangkan yang

disampaikan melalui pilihan kata tersebut.

Data 282 Sumber dari semua keceriaan, di saat hati diam-diam menangis. (AN: 215)

Penggunaan kata berantonim atau berlawanan arti pada data 282

yaitu antara kata keceriaan dan menangis menandakan kehadiran majas

antitesis (pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang

berlawanan arti satu dengan yang lainnya). Ceria merupakan ekspresi

rasa bahagia sedangkan menangis merupakan ekspresi kesedihan.

c. Kontradiksi Interminus

Data 283 Yang paling menyedihkan adalah saya tidak menemukan buku kecuali buku tulis di rumah mereka. (AN: 199) Data 283 menggunakan majas kontradiksi interminus karena

menyangkal yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tidak menemukan

Page 164: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

152

buku tetapi ternyata menemukan buku tulis. Memang yang tidak

ditemukan adalah buku bacaan tetapi karena penulis tidak menerangkan

sehingga tersampaikan semua jenis buku tidak ditemukan.

4. Gaya Bahasa atau Majas Sindiran

Penggunaan majas sindiran pada novel New Catatan Hati Seorang

Istri karya Asma Nadia adalah sebagai berikut.

a. Majas Sarkasme

Majas sarkasem menurut Tarigan (2009: 92) adalah sindiran

langsung dan kasar dengan ciri utama mengandung kepahitan dan celaan

yang getir, menyakiti hati, dan kurang enak didengar.

Data 284 “Dasar bodoh! Kalau jadi ibu, tidak ada istirahatnya,” ucapnya suatu waktu. (AN: 52) Penggunaan diksi dasar bodoh secara eksplisit atau langsung

secara kasar pada data 284 menandakan penggunaan majas sarkasme.

Diksi dasar bodoh digunakan sebagai sindiran langsung dan kasar yang

mengandung kepahitan dan celaan yang getir, menyakiti hati, dan kurang

enak didengar.

B. Pembahasan

Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia berupa

kumpulan catatan-catatan yang terdiri dari empat belas catatan.

Page 165: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

153

Pemakaian gaya bahasa kiasan (majas) dalam novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia setelah dilakukan teknik analisis data,

ditemukan penggunaan empat jenis majas yaitu majas perbandingan,

majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindiran.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini berasal dari kutipan isi

novel New Catatan Hati Seorang Istri yang mengandung majas. Dari

novel setebal tiga ratus halaman tersebut diambil data sejumlah 284 buah

data dari empat belas catatan secara acak. Kutipan yang digunakan

sebagai data dapat menggunakan satu atau lebih jenis majas.

Dari 284 data yang dianalisis terdapat enam puluh enam data yang

mengandung majas perbandingan yang terbagi dalam sembilan jenis

majas (alegori, alusio, simile, metafora, antonomasia, personifikasi,

depersonifikasi, sinestesia, dan metonimia); 194 data mengandung majas

penegasan yang terbagi dalam sembilan jenis majas (pleonasme, repetisi,

apofasis, antiklimaks, pararima, tautologi, retoris, elipsis, dan

polisindenton); dua puluh tiga data mengandung majas pertentangan yang

terdiri dari tiga jenis majas (hiperbola, antitesis, dan kontradiksi

interminus); dan satu data mengandung jenis majas sindiran (sarkasme).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tababel 1.4 halaman 153.

Novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia sesuai

dengan temuan peneliti bahwa pengarang memiliki kekayaan gaya

bahasa dalam mengekspresikan imajinasinya. Asma Nadia

mengeksploitasi potensi-potensi bahasa untuk menyampaikan

Page 166: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

154

gagasannya dan imajinasinya demi memberikan kepuasan bagi

pembacanya. Sekaitan dengan hal tersebut tentu sejalan dengan

pendapat Aminuddin (2008), bahwa gaya merupakan perwujudan

penggunaan bahasa oleh seorang penulis untuk mengemukakan

gambaran, gagasan, pendapat, dan membuahkan efek tertentu bagi

penanggapnya sebagaimana cara yang digunakannya. Sebagai wujud

cara menggunakan kode kebahasaan, gaya merupakan relasional yang

berhubungan dengan rentetan kata, kalimat dan berbagai kemungkinan

manifestasi kode kebahasaan sebagai sistem tanda. Jadi, gaya

merupakan simbol verbal. Stilistika dalam kajian karya sastra mamiliki

hubungan yang sangat erat karena dalam sebuah karya sastra terdapat

style sedangkan stilistika merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji

tantang style atau gaya.

Dengan demikian berdasarkan hasil pengkajian novel New Catatan

Hati Seorang Istri karya Asma Nadia, ditemukan bahwa pengarang

memiliki kekayaan gaya bahasa dalam karyanya. Hal itu dibuktikan

dengan ditemukannya data gaya bahasa sebanyak 284 data. Berdasarkan

temuan tersebut tentu dapat dinyatakan bahwa novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia syarat dengan kekayaan gaya bahasa

sehingga peneliti memandang bahwa novel New Catatan Hati Seorang

Istri karya Asma Nadia merupakan novel yang bermutu tinggi dengan

menggunakan sajian gaya bahasa yang mampu menggugah

pembacanya. Dengan demikian Asma Nadia dalam karyanya berupaya

Page 167: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

155

menyampaikan pesannya dengan menggunakan sarana bahasa sebagai

sistem simbol tanpa mengindahkan sarana bahasa yang estetis.

Untuk mendukung bahwa temuan dalam penelitian ini pengarang

syarat dengan gaya bahasa (style) dalam menyampaikan pesannya,

Asma Nadia menggunakan dua puluh dua jenis majas dalam novel New

Catatan Hati Seorang Istri. Jenis gaya bahasa atau majas yang ditemukan

dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia, diuraikan

sebagai berikut.

1. Gaya Bahasa atau Majas Perbandingan

Majas perbandingan yang ditemukan dalam novel New Catatan

Hati Seorang Istri karya Asma Nadia ada sembilan jenis majas yaitu majas

alegori, majas alusio, majas simile, majas metafora, majas antonomasia,

majas personifikasi, majas depersonifikasi, majas sinestesia, dan majas

metonimia. Di antara sembilan majas tersebut, majas yang dominan

(paling sering muncul) adalah majas alusio dengan kemunculan di tujuh

belas data dari enam puluh enam data majas perbandingan.

2. Gaya Bahasa atau Majas Penegasan

Majas penegasan yang ditemukan dalam novel New Catatan Hati

Seorang Istri karya Asma Nadia ada sembilan jenis majas yaitu majas

pleonasme, majas repetisi, majas apofasis, majas antiklimaks, majas

pararima, majas tautologi, majas retoris, majas elipsis, dan majas

polisindenton. Di antara sembilan majas tersebut, majas yang dominan

Page 168: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

156

(paling sering muncul) adalah majas retoris dengan kuantitas kemunculan

di enam puluh tiga data dari 194 data sampel majas penegasan.

Dominannya majas retoris dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri

karya Asma Nadia mengisyaratkan bahwa penulis memiliki daya imajinasi

yang sangat tinggi dan mampu member efek kepada pembaca serta

membawa pembaca kedalam hasil imajinasi ataupun pengalaman batin

penulis yang diekspresikan kedalam karyanya.

3. Gaya Bahasa atau Majas Pertentangan

Ada tiga jenis majas pertentangan yang ditemukan dalam novel

New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia yaitu majas hiperbola,

majas antitesis, dan majas kontradiksi interminus. Majas yang dominan

(paling sering muncul) di antara majas tersebut adalah majas hiperbola

dengan kemunculan di lima belas data dari dua puluh tiga data majas

pertentangan.

4. Gaya Bahasa atau Majas Sindiran

Pada novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

ditemukan sebuah majas sindiran yaitu majas sarkasme. Berdasarkan

hasil analisis data, novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma

Nadia menggunakan sejumlah dua puluh dua jenis majas dari 284 data

yang dianalisis. Dari dua puluh dua majas, ternyata majas yang dominan

ditemukan pada novel New Catatan Hati Seorang Istri karya Asma Nadia

adalah majas penegasan jenis majas retoris.

Page 169: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

157

Tabel Korpus Data dan Kuantitas Kemunculan Majas pada Novel New Catatan Hati Seorang Istri dapat dilihat pada tabel 4.1.

Catatan: Satu data terdiri dari satu atau lebih jenis majas.

No

Penggunaan Majas

Majas Perbandingan

Majas Penegasan

Majas Pertentangan

Majas Sindiran

Jenis Kuantitas Jenis Kuantitas Jenis Kuantitas Jenis Kuantitas

1 Alegori 1 Pleonasme 1 Hiperbola 15 Sarkasme 1

2 Alusio 17 Repetisi 56 Antitesis 7

3 Simile 16 Apofasis 2 Kontradiksi Interminus 1

4 Metafora 3 Antiklimaks 1

5 Antonomasia 15 Pararima 5

6 Personifikasi 6 Tautologi 14

7 Depersonifikasi 3 Retoris 63

8 Sinestesia 4 Elipsis 14

9 Metonimia 1 Polisindenton 38

Page 170: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

158

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, novel New Catatan Hati Seorang

Istri karya Asma Nadia menggunakan gaya bahasa (majas):

1. Majas perbandingan di enam puluh enam data yang terbagi dalam

sembilan jenis majas yaitu alegori, alusio, simile, metafora,

antonomasia, personifikasi, depersonifikasi, sinestesia, dan

metonimia.

2. Majas penegasan di 194 data yang terbagi dalam sembilan jenis

majas yaitu majas pleonasme, majas repetisi, majas apofasis,

majas antiklimaks, majas pararima, majas tautologi, majas retoris,

majas elipsis, dan majas polisindenton.

3. Majas pertentangan di dua puluh tiga data yang terdiri atas tiga

jenis majas yaitu hiperbola, antitesis, dan kontradiksi interminus.

4. Majas sindiran terdapat satu data yang bermajas sarkasme.

B. Saran

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa

dan sastra Indonesia di sekolah, terutama untuk memberi pembelajaran

yang berkaitan dengan novel dan majas. Pada materi yang berkaitan

dengan novel guru bisa memanfaatkan novel New Catatan Hati Seorang

Istri karya Asma Nadia sebagai media dalam pembelajaran. Sementara

158

Page 171: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

159

itu, untuk menjelaskan materi mengenai majas guru bisa menjadikan

majas yang terdapat dalam novel New Catatan Hati Seorang Istri karya

Asma Nadia sebagai contoh untuk memperdalam pemahaman siswa.

Temuan ini sangat penting dipahami dan dipedomani oleh guru

bahasa dan sastra Indonesia agar guru dapat menambah wawasan

tentang majas dan novel. Guru dapat menggunakan novel lama atau

novel terbaru sebagai referensi dalam pembelajaran majas di sekolah,

sehingga pembelajaran majas lebih menarik dan tidak terkesan monoton.

Selanjutnya, kepada peneliti lain hendaknya meneliti majas menggunakan

objek yang berbeda untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca.

Page 172: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

160

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991. Gambaran Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru. Aminuddin. 1995. Stilistika, Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya

Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.

Aminuddin. 2008. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.

Aritonang, Buha. 2002. Lirik Lagu Batak Toba, Suatu Kajian Stilistika

dan Paradigmatik Sastra. Jakarta : Pusat Bahasa.

Atmaja, Jiwa. 1993. Novel Eksperimental Putu Widjaya. Bandung Angkasa.

Azis, St. Aida. 2011, Apresiasi dan Kajian Puisi. Surabaya: Bintang Surabaya.

Brown, Yule, G. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bugin, Burhan 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta Rajawali Press.

Darmawati, Andi.2010. Gaya Bahasa pada Novel Ayat- Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Tesis Unismuh Makassar.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori,dan Aplikasi.Yogyakarta. FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Hadellia, Sitti. 2013. Penggunaan Adjektiva dalam Novel Ranah 3 Warnah Karya Ahmad Fuadi (Suatu Tinjauan Stilistika). Tesis tidak diterbitkan Unismuh Makssar.

Hamsidar. 2003. Analisis Nilai Religius Novel Kubah Karya Ahmad Tohari. “Skripsi”. Makassar: Unismuh Makassar.

Hasan Alwi, dkk, 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Keraf, Gorys. 2009. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Page 173: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

161

Keraf, Gorys. 2010. Komposisi. Jakarta: Gramedia.

Mashudi, Nurfatana. 2013. Analisis Stilistikah dan Nilai-Nilai Moral Nyanyian Rakyat Bugis pada Kumpulan Teks Elong Ugi. Tesis Tidak DIterbitkan Unismuh Makassar.

Moeliono, Anton Moedardo dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka

Munirah. 2004. Menulis. Bahan Ajar Tidak Diterbitkan. Unismuh Makassar.

Nadia, Asma. Catatan Hati Seorang Istri. Depok: Asma Nadia Publishing House.

Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poewardarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta : CV Lukman.

Sadikin, Mustafa. 2011. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta: Gudang Ilmu.

Satato, Sudiro. 1995. Stilistika. Surakarta: STSI Surakarta.

Sembodo, Edi. 2009. Contekan Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Hikmah Mizan Publikan.

Semi, M. Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syamsuri, Andi Sukri. 2011 Pencendikiaan Bahasa Indonesia Sejak Kongres Bahasa Indonesia 1 Hingga Reformasi. Makassar. Alauddin University Press.

Tang, M. Rapi, 2008. Sosiologi Sastra, Penerapan Kajian Sastra Materi Bahan Kuliah. Makasar: Universitas Negeri Makasar.

Tarigan, Henry Guntur. 2009 Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wahid, Sugirah. 1981. Kapita Selekta Kritik Sastra. Universitas Negeri Makassar; Makassar.

Page 174: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

162

Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Bugiantoro.

Yuliani. 2000.”Analisis Unsur Intrinsik Novel Keberangkatan” Karya Nurhayati Dini. Skripsi Makassar: Unismuh Makassar.

Page 175: GAYA BAHASA DALAM NOVEL NEW CATATAN HATI SEORANG …

163

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nurliah Samad dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1972 di

Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Ia adalah putri ketiga

dari lima bersaudara pasangan Abd. Samad Dg. Nompo (Ayah) dan Saniar Dg. Bau.

Tamat pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1985 dan SLTP pada

tahun 1988 di SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Pendidikan berikutnya dijalani di SPG Negeri I Ujung Pandang dan

tamat pada Tahun 1991. Selama dua tahun lamanya, tahun (1991-

1993) ia mengabdi di SD Inpres Maccini Ayo Sungguminasa. Setahun

kemudian (1994) ia berhasil lulus sebagai PNS (guru).Tahun 2005

mengikuti Lomba Guru Berprestasi Tingkat Kecamatan dan berhasil

menjadi juara I kemudian di tahun yang sama ia mengikuti Guru

Berprestasi Tingkat Kabupaten Gowa dan berhasil sebagai juara III.

Tahun 1995 ia melanjutkan kuliah ke Universitas Muhammadiyah

Makassar (UNISMUH) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan selesai S1

pada tahun 1999.

Tahun 2012 ia diberi amanah sebagai Kepala Sekolah di SD

Inpres Bakung Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten

Gowa sampai sekarang. Tahun 2013 ia melanjutkan studi Program

Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada

Universitas Muhammadiyah Makassar.