12 Tip Mudah Menjadi Pribadi Dambaan Hati

Abu Salman Farhan Al Astary

TeTap Tenang, Sampai allah Berikan JawaBan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi (1)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara

Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau

pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang (2)

Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan

Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/

atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang (3)

Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan

Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun

dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang (4)

dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama

10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00

(empat miliar rupiah).

12 Tip Mudah Menjadi Pribadi Dambaan Hati

Abu Salman Farhan Al Astary

TeTap Tenang, Sampai allah Berikan JawaBan

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Tetap Tenang Sampai Allah Berikan Jawaban

Abu Salman Farhan Al Astary

© 2019, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Hak cipta dilindungi undang‑undang

Diterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kompas—Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

719100146

ISBN: 978‑602‑04‑8949‑0

978‑602‑04‑8950‑6 (Digital)

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak

sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi di luar tanggung jawab percetakan

v

Pengantar ..................................................................................vii

Prolog: Allah dan Manusia Menanti Pribadi

yang Bisa Dicintai ..........................................................ix

Bab Satu: Rezeki sang Pencuri .................................................... 1

Bab Dua: Pribadi 3 M ..................................................................29

Bab Tiga: 12 Tip Menjadi Pribadi Dambaan Hati ........................45

Bab Empat: Pribadi Kontroversial atau Konvensional .............97

Bab Lima: Mudahnya Menjadi Pribadi Dambaan Hati ............ 123

Proil Penulis ........................................................................... 128

Daftar Pustaka ......................................................................... 129

Daftar Isi

Tetap Tenang, Sampai Allah Berikan Jawaban

2

S eorang lelaki berjalan mengendap. Dengan pakaian serba hitam, ia mencoba masuk ke sebuah rumah dengan cara memanjat dinding. Selesai memanjat, ia menjejak-

kan kaki dengan pelan sekali. Perlahan, ia keluarkan beberapa alat dari tasnya. Setelah dapat, ia mencongkel pintu. Kemudian masuk ke kamar. Nahas baginya, pemilik rumah terjaga dari ti-dur. Tanpa sepengetahuan si pencuri, pemilik rumah memukul-nya dengan tongkat hingga pencuri itu pingsan.

Pemilik rumah mengikatnya. Setelah sadar, pencuri pun diintro-gasi.

“Kamu mau mencuri di rumahku?” tanya pemilik rumah.

“Nggak, Pak.”

“Lalu, kenapa masuk malam-malam begini? Nyongkel pintu lagi? Ngaku!” bentak pemilik rumah sambil memukul kepala pencuri.

Si pencuri menjawab, “Aku mau menjemput rezeki dari Allah. Kalau saja kalian tidak menghalangiku tentu aku sudah dapat rezeki itu sekarang!”

Pemilik rumah terdiam. Perkataan itu membungkamnya. Ia ber-lalu mencari bantuan untuk menangkap pencuri itu. Si Pencuri

Rezeki sang Pencuri

3

merasa menang karena argumentasinya mematahkan pertanya-an pemilik rumah. Namun, pemilik rumah kembali dengan ce-pat. Ia memukulkan kursi ke kepala pencuri. Pencuri seketika merasakan kepalanya bergetar dan sakit. Darah me ngucur dari pelipisnya.

“Sekali lagi kamu ngomong begitu, aku gantung pakai ini,” pe-kik pemilik rumah. Dengan berkunang-kunang, pencuri mem-balasnya,

“Apa Anda muslim?”

“Iya,” jawab pemilik rumah mantap.

“Kalau begitu Anda menghalangi rezeki yang Allah berikan untuk saya!”

Sekitar 15 jam sebelum saya menulis bab awal ini, sebuah koran online merilis pernyataan pemerkosa di India. Pemerkosa itu mengatakan, “Seharusnya dia tidak melawan saat diperkosa sehingga nggak akan dibunuh paling-paling dipukul lalu diantar pulang.”

Dalam novel berjudul Di Bawah Lindungan Kakbah, Buya Hamka seorang ulama dan sastrawan membuat sebuah kasus untuk

Tetap Tenang, Sampai Allah Berikan Jawaban

4

menyindir kakunya adat di Minangkabau kala itu. Dikisahkan seorang lelaki menolong wanita yang tenggelam dengan cara memberikan napas buatan. Padahal, kalau tidak segera diberi napas buatan gadis itu akan mati. Yang dipermasalahkan oleh tetua adat adalah cara memberi napas buatan dengan me-nempelkan bibir lalu meniupkan napas sebanyak-banyaknya. Jika Anda pernah menonton film ini, tentu tahu adegan yang saya maksud. Setelah itu, si pemuda disidang oleh tetua adat. Sebagai hukuman nya, ia diusir dari kampung. Padahal, orang-tua si gadis juga mengatakan, “Kalau tidak ada pertolongan itu, anaknya sudah mati.”

Dalih menyelamatkan nyawa ditolak oleh tetua adat. Perbuatan-nya tetap dianggap sebagai perbuatan haram yang terkutuk. Lalu, apa yang harus dilakukan jika menghadapi situasi seperti ini? Harus mencari sesama wanita meski nyawanya lebih ter-ancam, kah? Bayangkan! Jika Anda mendapati pencuri seperti kasus di atas, apa yang akan Anda lakukan?

Manusia dilahirkan dengan energi inti yang disebut juga energi hati. Energi hati terletak di dalam inti jiwa. Meski begitu, energi hati hasil perpaduan dari otak dan rasa, maka disebut juga de-ngan perasaan. Jika tidak dikelola dengan baik energi hati bisa menjerumuskan pemiliknya. Energi hati bisa menjadi kekuatan

Rezeki sang Pencuri

5

dahsyat yang membinasakan. Dalam bahasa singkat, energi hati akan membawa sukses jika diolah dengan jalan kontroversial bukan konvensional.

Trevlor Bayle menegaskan bahwa kunci sukses adalah mengam-bil risiko untuk memikirkan hal-hal yang tidak konvensional. Ka-rena konvensional adalah musuh dari kemajuan. Selama manu-sia hanya memiliki persepsi pada sebungkus roti, selama itu pula manusia tidak akan mendapatkan sesuatu. Perkara konven-sional juga dilakukan oleh pencuri di ilustrasi sebelumnya kare-na ia hanya memikirkan “tentang” saja. Alhasil, ia mengambil cara termudah untuk mendapatkan uang tanpa memikirkan aturan yang dilanggar. Di dalam agama Islam inilah yang disebut dengan maksiat.

Perkara konvensional tentu tidak mengundang tanya lagi. Da-lam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konvensional memiliki arti se suatu menurut kesepakatan umum, seperti salat lima waktu yang sudah menjadi kesepakatan umum, dan banyak lagi. Oleh karena itu, jarang yang memperhatikan kandungan salat.

Sesuatu yang bersifat konvensional tidak akan dipertanyakan lagi. Seperti gelapnya malam, rasa gula manis, atau rasa garam asin. Bahkan pribadi konvensional pun banyak terjadi. Umum-

Tetap Tenang, Sampai Allah Berikan Jawaban

6

nya, manusia menganggap kepribadian sebagai hal konven-

sional. Makanya, sedikit dari mereka yang ingin berubah men-

jadi lebih baik.

Kesabaran konvensional adalah kesabaran yang terbatas se-

hingga muncul istilah “sabar ada batasnya.” Dengan begitu,

argumentasi si pencuri salah. Karena rezeki tidak akan pernah

tertukar, hanya manusianya saja yang berbeda dalam menjem-

putnya. Jika menjemputnya dengan cara melanggar aturan,

maka rezeki nya termasuk rezeki terlarang.

Tentu peran pribadi baiklah yang membawa seseorang untuk

melanggar aturan atau tidak. Al-Qur’an menerangkan tentang

keuntungan memiliki pribadi yang baik.

م خ�شعون ين ه ف صلت �ٱلمؤمنون )١( �ٱلذ �فلح قد ه ين و�ٱلذ )٣( معرضون ذغو �ٱلل عن ه ين و�ٱلذ )٢(

لذ م ح�فظون )٥( � ين ه لفروج كوة ف�علون )٤( و�ٱلذ للزذ

م غي ملومن )٦( نذم �و م� ملكت �يم�نم ف� ج �زو عل

Rezeki sang Pencuri

7

ين و�ٱلذ )٧( �ٱلع�دون ه ف�ول�ئك ل ذ ور�ء �ٱبتغى فمن

م ت ين ه عل صلو عون )٨( و�ٱلذ م وعهده ر م�ن�ت ه ل�فظون )٩( ي

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)

orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya. Dan orang-

orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)

yang tiada berguna. Orang-orang yang menunaikan zakat.

Orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap is-

teri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesung-

guhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari

yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melam-

paui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat

(yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memeli-

hara sembahyangnya.” (QS. Al-Mukminun: 1—9)

Pribadi yang baik menolong seseorang dari kebangkrutan. Nabi

telah menjelaskan sejak 1.400 tahun lebih yang telah lalu. Beliau

menerangkan ketika sedang duduk bersama para sahabatnya

dan diabadikan dalam hadis.

128

A bu Salman Farhan Al-Atsary lahir 34 tahun lalu. Tinggal dan dilahirkan di kota Wonosobo, Jawa Tengah. Ingin menjadi hamba yang taat dan juga paham tentang Islam. Melalui

buku, ia mencoba meraih pahala. Dan juga ingin menyebarkan ilmu agama Islam. Menyukai hobi back packer sekaligus men-cari ilmu. Maka, tak heran jika hendak bepergian dalam rangka menghadiri pengajian selalu membawa bekal laiknya seorang back packer.

Bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha sukses di bidang write preneurship. Makanya, ia juga memperdalam ilmu soal menulis buku. Harapan satu-satunya dari menulis buku ada-lah bisa menjadi lading amal saleh di kemudian hari. Karyanya, Sebuah Jalan Cinta (2017) Quanta, Sebuah Mahar Cinta (2017) Quanta, Antara Dua Arah Cinta (2017) Quanta, Mukjizat Alquran yang Harus Diketahui Setiap Muslim (2016) Mutiara Media: Yogya-karta, Mozzart Effect vs Alquran Effect (2017) Mutiara Media: Yog-yakarta, Kita Terlahir untuk Bahagia (2015) Kalila (Gramedia).

Profil Penulis