Hati Seorang Chinden''' Book Report

Embed Size (px)

Citation preview

SOSIOLOGI POLITIKA.A Said Gatara, M.Si. Moh. Dzulkiah Said. M.Si Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Seminar Pendidikan Politik Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dari : Prof. Dr.H.Endang Komara, M.Si

Disusun oleh : Nurhayati NPM. 07500057

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PASUNDAN CIMAHI 2011

1

KATA PENGANTARAssalamu alaikum Wr.Wb Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT Yang telah

memberiakn ahmat dan karunia-NYA kepada kami dapat menyelesaikan Book Rep ort ini,Penyusunan laporan ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Keberhasilan penyusun dalam penyusunan Laporan Buku ini di tunjang oleh berbagai pihak. Untuk penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Prof Dr.H.Endang Komara, M. Si. Yaitu Dosen yaang selalu memberikan pengajaran dan bimbingan kepada kami selaku anak didiknya. 2. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam pembuatan Laporan buku ini. 3. Orang tua dan kekasih tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa,khususnya kepada saya sendiri selaku anaknya.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang masih membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Untuk itu saya harapkan masukan-masukan dan saran serta kritik dari semua pihak,sehingga laporan ini menjadi lebih baik.

2

Akhir kata,penyusun berharap semoga Allah SWT,meridoi dan selalu melindungi apa yang telah kami lakukan,sehingga akhirnya saya mengharapkan laporan ini bermanfaat bagi saya,selaku penyusun yang membutuhkan nya,umumnya untuk orang lain yang membacanya. Amin...

Wassallamualaikum Wr.Wb

.

Cimahi,16 April 2011

Penyusun

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

.................................................................... ...........i ....................................... ....................... ...............iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Identitas Buku

...................................... ............................ .1 ............................ ..............................1 .............................................1

1.2 Alasan Pengambilan Buku 1.3 Sistematika Penulisan BAB II ISI RINGKASAN

................................................. ......1

....................................................................

2.1 Isi Ringkasan BAB I ..................... ....................................... 2.2 Isi Ringkasan BAB 2 2.3 Isi Ringkasan BAB 3 2.4 Isi Ringkasan BAB 4 2.5 Isi Ringkasan BAB 5 2.6 Isi Ringkasan BAB 6 2.7 Isi Ringkasan BAB 7 BAB III KOMENTAR ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................ ........................................... ................. .............................................................

........................................................................

BAB IV KESIMPULAN .......................................................................... DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku y y y y y Judul Buku Penulis Penerbit Tahun Terbitan Jumlah Halaman : Sosiologi Hukum : A.A Said Gatara, M.Si : Pustaka Setia : 2007 : 203 Halaman

2.1 Alasan Pengambilan Buku Alasan saya mengambil buku ini berjudul Gatara,M.Si.karen isi Sosiologi Politik A.A Said

buku ini sangat baik sekali,apalagi kita sebagai calon

pendidik harus mampu bahkan harus bisa mempunyai strategi sendiri dalam proses pembelajaran.Maka dari itu buku ini sangat cocok untuk dipelajari apalagi oleh calon para pengajar atau pandidik. 1.3 Sistematika Penulisan KATA PENGANTAR DAFTAR IS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Identitas Buku 1.2 Alasan Pengambilan Buku 1.3 Sistematika Penulisan

5

BAB II ISI RINGKASAN BAB III KOMENTAR BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

6

BAB II ISI

2.1 Definisi Sosiologi Politik A. Definisi Sosiologi Polotik Dalam upaya mempelajari atau memahami sosiologi politik kita bisa

berangkat terlebih dahulu dari langkah memahami tentang definisi sosiologi politik,ini artinya sebelum memahami lebih jauh perihal sosiologi politik,langkah pertama yang harus ditempuh adalah mengetahui pengertian atau definisi sosiologi politik. Berikut ini akan di uraikan tentang pengertian sosiologi,politik,dan sosiologi politik. 1. Berdasarkan etimologi,sosiologi berasal dari kata sofie yang berarti bercocok tanam,kemudian berkembang menjadi socius,dalam bahasa latin berarti teman,kawan.berkembang lagi menjadi kata social,artinya

berteman,bersama berserikat (Bungin : 2006 : 27) 2. Pitrim Sorokin (dalam Soekanto,2003 : 9),menjelaskan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: a. Hubungan dan timbal balik antara berbagai macam gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dan agama,kelurga dan moral,hukum dan ekonomi,gerak masyarakat dan politik). b. Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial (misalnya gejala geografis,biologis,biologis,ekologis). c. Ciri ciri umum semua jenis gejala sosial. 3. Sebagaimana diketahui bahwa soiologi merupakan ilmu yang tergolong baru atau muda.August Comte,sosiologi prancis dalam bukunya positive philosophy

7

yang di terbitkan tahun 1838 memperkenalkan sosiology ia mendiskripsikan bahwa ilmu sosiologi adalah ilmu yang di dasarkan pada observasi dan klasifikasi yang bersifat sistematis dan empirik.

Sosiologi bukan di dasarkan atas logika kekuasaan dan bentuk -bentuk spekulasi yang berkembang saat ini.Pernyataan comte dianggap luar biasa dan baru.hal ini karena masyarakat eropa baru saja keluar dari dominasi kekuasaan neegara yang dengan be ekerja sama dengan gereja untuk melakukan penindasan dan pengekangan terhadap masyarakat. Dalam mengkaji masyarakat,comte membagi sosiologi dalam dua kategori, yakni: a. Static sosial (sosial statis terkait dengan statika social atau struktur sosial),mencakup struktur sosial masyarakat berupa kelompok,lembagalembaga sosial,lapisan,dan kekuasaan. b. Dynamic sosial (sosial dinamis;terkait dengan dinamika sosial atau perubahan sosial).Sosial dinamis adalah fungsi -fungsi masyarkat yang terlibat dalam proses sosial,perubahan sosial,atau interaksi dan konflik yang terjadi antar individu atau antar kelompok. Comte berpandangan bahwa setia manusia memiiki dua sistem kehidupan yang berbeda.hal ini karena manusia tidak di batasi dalam satu peranan saja,tetapi mungkin lebih dari dua per anan. 4. Hearbert Spencer,sosiolog perancis,dalam bukunya Principle of

sociology (1876) mengadopsi teori evolusi organik untuk diaplikasikan pada masyarakat.ia membentuk sebuah teori evolusi sosial,yang banyak di jadikan rujukan dan landasan secara luas pad a masa sesudahnya. 5. Leaster F.Ward,sosiologi amerika daliciologi dalam bukunya Dynamic sociology (1883) memaparkan posisi penting bagi para sosiolog untuk

8

mengarahkan tindakan

tindakan sosial dalam melakukan perubahan

sosial.ia memiliki tugas untuk mengumpulkan,mengklarifikasi sekaligus menyusun data-data sosial yang berguna untuk merumuskan teori sosial yang benar. B. Objek Kajian Sosiologi Politik Adapun sebagai disiplin ilmu yang bemuara dari dua disiplin ilmu,yakni sosiologi dan ilmu politik.sosiolo gi politik mempunyai objek atau area kajian yang merupakan persentuhan dari kedua objek disiplin ilmu tersebut. Objek kajian sosiologi politik di atasdapat diklasifikasikan pada dua kategori objek kajian. 1. Objek materi atau pokok persoalan (lokus),yakni masyarakat,negara dan kekuasaan. 2. Objek formal atau fokus perhatian,yakni hubungan masyarakat dengan lembaga-lembaga politik. Para ahli sosiologi politik belum memiliki kesamaan dalam menyusun dan menyajikan lingkup pembahasan sosiologi politik. Duverget misalnya menyodorkan lingkup pembahasan sosiologi politik sekitar hubungan struktur politik dan struktur masyarakat.ditambah lagi dengan lingkup antagonisme,konflik,dan integrasi.hal menarik dari Duverget adalah pandangan yang kuat bahwa tidak ada perbedaan antara ilmu politi dan sosiologi politik.ini artinya sosiologi politik sama saja. Proses penyelidikan terhadap fenomena dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah yang meliputi : 1. Penentuan masalah dan judul penelitian 2. Perumusan masalah penelitian

9

3. Perumusan tujuan peeitian 4. Penelusuran secara teori 5. Penyusunan instrument penelitian 6. Penentuan sumber data; populasi dan sampel 7. Penentuan metode pengumpulan data 8. Pengumpulan data 9. Pengolahan dn penganalisisan data 10. Penulisan laporan

Pendekatan penelitian sosiologi politik yang paling sering di guna kan dianggap populer adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

C. Metode Kajian Sosiologi Politik Penggunaan pendekatn dan metode ini di tentukan oleh pembuktian yang disajikan yang besifat ilmiah. Beberapa pendekatan dalam metode kajian sosiologi politik,diantaranya : 1. Pendekatan historis 2. Pendekatan komparatif 3. Pendekatan institusional, 4. Pendekatan behavioral Pendekatan-pendekatan di atas termasuk pendekatan post

behavioral,harus k bergantung pada orientasi dan sifat permasahan yang tengah di teliti atau yang di kaji.

10

D.Hubungan Sosiologi Politik D engan Disiplin Ilmu lain Bangunan sosiologi politik sebagai di siplin ilmu memiliki hubungan yang erat dengan sosiologi dan ilmu politik.keduanya ibarat dua sisi mata uang yang bisa dibedakan tetapi tidak bisa di pisahkan satu sama lain.sosiologi merupakan variabel bebas.semua ilmu sosial tersebut mempunyai objek penyelidikan (khususnya objek materia)yang sama yaitu masyarakat.

E. Manfaat Mempelajari Sosiologi Politik Manfaat suatu bangunan disiplin ilmu merupakan syarat penting sebagai landasan aksiologis dari ilmu pengetahuan.bangunan disiplin sosiologi politik ini tentunya juga mengandung potensi manfaat yang bisa dapatdikembangkan.

2.2 Konsep

Konsep Sosiologi Politik

Sosiologi politik dipandang sebagai ilmu pengetahuan atau di siplin ilmu karena memiliki tiga landasan bangunan ilmu pengetahuan,yakni landasan , ontologis,epistimologis,dan aksiologis.alasan lainnya adalah ia memiliki ciri-ciri yang sama dengan ilmu pengetahuan lainnya,antara lain : 1. Sistematis, yaitu penyusun dengan cara tertentu sehingga mudah dipelajari,dicari kembali. 2. Metodis, yaitu dengan metode-metode tertentu yang di pergunakan

untuk mendapatkan kebenaran yang refresentatif dan objektif. 3. Rasional / logis, yaitu pernyataan kebenaran sesuatu di dasarkan atas pemikiran yang sehat / wajar, serta masuk akal. 4. Empiris, yaitu hasil dari pengalaman yang berdasarkan pengalaman.

11

5. Akumulatif, yaitu kemajuan yang di capai berkembang secara berlipat dan berkaitan secara terus menerus. Konsep-konsep sari definisi sosiologi politik ini setidaknya dapat dik etahui dan dijelajahi dari definisi ataupun objek kajian itu sendiri.di titik ini kita bisa melihat bahwa sosiologi politik dapat dikatakan sebagai satu jembatan teoretis,sekaligus jembatan metologis antara sosiologi dan ilmu politik. Konseptual sosiologi politik tersebut adalah : 1. Masyarakat 2. Negara 3. Kekuasaaan 4. Stratifikasi sosial 5. Perubahan sosial 6. Sosialisasi politik 7. Partisipasi politik 8. Rekruitmen politik 9. Komunikasi politik 10. Konflik politik 11. Civic siciety 12. Demokrasi 13. Budaya politik 14. Partai politik 2.3 Perkembangan Sosiologi politik A. Sejarah Sosiologi Politik Perkembangan sosiologi politik salah satunya dapat ditelesuri melalui penyimakan dinamika yang melekat dalam sejarah atau asal mula lahirnya disiplin ilmu tersebut.berbicara tentang sejarahnya,sosiologi lahir dinamika

12

tesis,antitesis,sintesis.Sosiologi politik merupakan disiplin ilmu yang muncul dari sintesis ilmu sosiologi dan ilmu politik.Sejarah kelahiran sosiologi politik sangat sulit di lakukan .namun demikian ,bila melihat perkembangan sosiologi dan politik,bisa di ketahui bahwa konsep sosiologi politik berkembang pasca -abad 19, 1839 mulai mendapat posisi di beberapa perguruan tinggi . B. Dinamika Pemikiran Tokoh Selain melalui penelusuran dinamika tradisi logika dan

mainstream,mengetahui perkembangan sosiologi politik, dapat juga di telusuri melalui dinamika kontribusi tokoh terhadap disiplin ilmu ini.Konflik yang dikembangkan olek Karl Marx,dianggap sangat besar pengaruhnya,yang tidak hanya berkaitan dengan sosiologi politik saja.Sumbangan pemikirannya bisa di golongkan menjadi tiga bidang yaitu, teori umum,teori khusus,dan metodologi . Kekuatan kekuatan ekonomi yang saling bertentangan,yang pada akhirnya

menghancurkan sistem kapitalisme dan penciptaan satu masyarakat kelas. Konflik yang di kembangkan oleh Karl Marl di dasarkan pada dua asumsi, yaitu 1. Kegiatan ekonomi sebagai faktor penentu utama kegiatan masyarakat. 2. Melihat masyarakat manusia dari sudutkonflik di sepanjang sejarahnya. Paradigma ini di masuki oleh tiga teori,yaitu teori aksi (dari weber),Teori Fenomenologis yang di kembangkan oleh Alfred Schuzt, dan Teori

Interasionalisme Simbolis yang tokoh poulernya adalah G..H.Mead Menurut Ritzer (1985),teori adalah: 1. Teori fungsionalisme struktural 2. Teori konflik 3. Teori sistem 4. Teori sosiologi teori yang mendukung paradigma fakta sosial ini

13

2.4 Stratifikas Dan Perubahan Sosial A. Stratifikasi Sosial : Pengertian dan Perkembangannya Stratifikasi sosial adalah struktur sosial yang memiliki lapisan-lapisan dalam suatu masyarakat.lapisan di sini adalah adanya strata mulai dari yang paling bawah hingga paling atas. Kedudukan stratifikasi dalam masyarakat bukan bukan sebagai

subsistem,melainkan sebagai suatu aspek umum dari struktur dalam sistem sosial yang kompleks.muncul dalam kehidupan kelompok yang telah menjadi naluri manusia sejak lahir,naluri untuk hidup secara berkelompok sebetulnya tumbuh sejak manusia masih kecil.untuk memenuhi naluriah ini, setiap manusis melibatkan dirinya dengan orang lain dan lingkungannya.

B. Pola-Pola Stratifikasi Sosial Menurut Soejono Soekanto adanya sistem lapisan sosial dalam masyarakat bisa terbentuk menurut dua pola,yakni : y Pertama yaitu,secara sadar dirancang untuk mencapai suatu tujuan bersama y Kedua dalam proses pertumbuhan masyarakat Faktor faktor yang saling mempengaruhi hingga tercipta sistem

stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat, di antaranya : y Perkembangan struktur ekonomi masyarakat yakni dari pola masyarakat agraris ke pola masyarakat industrial yang memiliki dampak luar biasa dalam perkembangan struktur sosial ekonomi masyarakat. Pembagian kerja (defision of labour) dan spesialis sasi yang melekat pada pola masyarakat industrial mempengaruhi lapisan lapisanyang ada dengan

14

ukuran berlaku. y

ukuran tertentu berdasarlan nilai,norma, dan aturan yang

Perkembangan struktur sosial politik masyarakat,yakni dari pola masyarakat feodal agraris ke masyarakat industri-demokratis

mempengaruhi bagaimana cara dasar stratifikasi,yakni hal yang di pandang berharga didistribusikan di antar negara.

C. Perubahan Sosial: Pengertian dan Perkembangan Perubahan sosial merupakan proses sosial yang di alami oleh anggota masyarakat serta unsur budaya dan sistem sosial,di mana suatu tingkat kehidupan masyarakat meninggalkan pola kehidupan lama,berubah pada pola kehidupan baru.pola kehidupan di sini bisa meliputi budaya dan sistem sosial. Perubahan sosial terjadi karena adanya kehendak dan kesediaan anggota masyarakat untuk mengubah unsur budaya dan sistem sosial yang lama dan beralih menyesuaikan dengan unsur-unsur budaya dan sosial yang

baru.perubahan ini melibatkan semua komponen masyarakat baik pda tingkat individual maupun pada tingkat yang lebih luas. Perubahan sosial menyangkut aspek-aspek sebagai berikut : y y y y Perubahan pola pikir masyarakat Perubahan pola pikir manusia Perubahan budaya masyarakat dan Perubahan aturan hukum masyarakat

15

D. Fase Fase Perubaan Sosial Masyarakat memulai kehidupan nya dalam beberapa fase berikut : 1. Fase primitif , yaitu manusia hidup secara nomaden dan terisolasi dengan lingkungan alam dan sumber daya makanan yang menentukan kelangsungan hidupnya.fase primitif ini di cirikan oleh kehidupan manusia dalam kelompok-kelompok kecil. 2. Face bercocok tanam Fase ini dilakukan ketika pola pikir manusia mulai bertambah,yaitu hidup menetap dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada di lingkungan nya. 3. Fase tradisional : di jalani masyarakat dengan hidup secara menetap di tempat tertentu guna memenuhi berbagai kehidupan hidupn ya,seperti di pinggir sungai,gunung,dataran rendah,lereng dan sebagainya. 4. Fase transisi : pada masyarakat transisi terdapat ambigu antara menjalankan sistem kehidupan lama dan menyesuaikan dengan sistem kehidupan baru.fase yang dominan pada fase ini adalah terjadi proses asimilasi budaya dan sosial yang belum tuntas dan terlihat masih canggung dalam semua dimensi kehidupan. 5. fase modern ini :lebih konkret untuk meninggalkan fase

transisi.masyarakat sudah menunjukan kehidupan kosmopolitannya dengan ciri yang paling dominan yaitu menonjolkan karakter individualis dan profesional. 6. Fase pastmodern : suatu fase perkembangan masyarakat yang mulai di introdusir di amerika serikat pada penghujung tahun 1980 -an ,masyarakat pastmodern dengan kelebihan tertentu yang mampu nenciptakan pola pikir,pola sikap,dan pola perilaku terhadap diri dan lingkungan sosialnya yang berbeda dengan masyarakat sebelumnya.

16

Konsep masyarakat post-industri dapat dipahami melalui analisis lima di mensi atau komponen. y y y y y Menyangkut sektor ekonomi Terjadi di lapangan pekerjaan Pemusatan pengetahuan teoretis Orientasi masa depan Mencakup pengambilan keputusan dan penciptaan teknologi intelektual

2.5 Negara dan Masyarakat Banyak filosof atau para pemikir yang mengkaji eksisitensi serta perkembangan hubungan masyarakat dan negara.diantara mereka adalah Emile Durkheim pemikiran nya tentang masyarakat,negara dan hubungan antara keduanya.berkaitan dengan itu,secara umum,menurut soejono soekanto (1990),mazhab pemikiran sosiologi itu dapat di kelompokan sebagai berikut : 1. Mazhab geografis dan lingkungan 2. Mazhab organis dan evalusuoner 3. Mazhab formal 4. Mazhab hukum

A. Masyarakat Berkenaan dengan pandangan Durkheim tentang konsep masyarakat, Peter Belharz (2002 : 105) menyebutkan bahwa : Durkheim berpendapat bahwa masyarakat bukan lah individu , dan bahwa sekedar jumlah total

sistem yang di bentuk oleh bersatunya mereka misalnya

merupakan realitas spesifik yang memiliki karakteristik sendiri

17

suatu partai politik atau gereja,di samping tersendiri dari anggota-anggota individual,juga memilki struktur,sejarah pandangan dunia dan kultur yang terlembaga,yang tidak dapat di terangkatkan dalam kerangka psikologi individual. B. Negara Banyak definisi atau pengertian tentang negara yang di kemukakan oleh para ilmuwan,di antaranya adalah sebagai berikut: y George Jellinek : negara merupakan organisasi tertinggi dari bangunan hukum satu sisi dan bangunan masyarakat di sisi lain. y Robert A Dahl : the state is the ultimate regular of the legitimate use of force wrihin its territory. y Harold J. Laski : Negara adalah suatu masyarakat yang di integrasikan karena mempunyai wenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung dari pada individu atau merupakan kelompok yang merupakan dari bagian dari masyarakat itu. y Roger H.Soltau :Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan atas nama masyarakat. y Max Weber : Masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. y Robert M. Maclver : Negara adalah asosiasi yang persoalan bersama

menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang di selenggarakan suatu pemerintah yang untuk maksud tertentu di beri kekuasaan memaksa. y Prof Mr. Soekarno :Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya.18

y O. Notohamidjojo : Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah tangan suatu pemerintah yang sama.

TABEL 1 ASPEK ASPEK NEGARA

ASPEK KONTEKS

URAIAN Kondisi Struktural : Fakta dominasi,pengaturan kekayaan,hubungan sosial,ekonomi dan politik kekuatan produksi,baik secara nasional maupun internasional

JENIS Feodalisme, Kapitalisme, Sosialisme, Dan sebagainya.

PELAKSANAAN

1. pemerintah : aparat politik dan birokrasi 2. aspek personel,dari negara 3. rezim : sistem politik 4. cara penyelenggaraan kekuasaan

Totaliter, otoriter SemiDemokrasi demokrasi

Namun demikian ,menurut penulis meskipun sebatas contoh atau sebutan saja, dari fokus pemikirannya tentang negara,ia hanya memerhatikan tiga sisi yakni, 1. Konteks masyarakat,moralitas dan hukum 2. Sosialisme dan peran negara; 3. Negara korporasi dan demokrasi langsung

19

Adapun keterkaitan antara negara dan masyarakat - dalam hal ini masyarakat kontenporer- dan hal hal yang bersifat politik. Mengacu dari sekelumit paparan mengenai negara di awal ,setidaknya ada tiga komponen yang menjadi analisis Durkheim : 1. Adanya otoritas yang di limpahkan 2. Di laksanakan untuk masyarakat yang tidak memiliki ke anekaragaman struktural ; dan 3. Di terapkan oleh pejabat tertentu

2.6 Sosialisasi Politik A. Definisi sosiologi politik Sosiologi politik merupakan bagian dari kajian politik dalam pengertian proses,oleh karena itu sosiologi politik berkaitan dengan segenap proses dalam kehidupan politik,untuk mengetahui pengertian sosiologi politik,alangkah baiknya bila kita ketahui terlebih dahulu tentang definisi sosialisasi. Bertolak dari definisi tersebut mengatkan bahwa sosialisasi cukup signifikan dalam politik.keduanya beragumen bahwa pentingnya sosialisasi dalam politik adalah : 1. Sosialisasi secara mendasar adalah proses hasil belajar dari suatu pengalaman 2. Sosialisasi memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dalam batas yang luas,baik terkait dengan pengetahuan atau

informasi,motif atau nilai maupun sikap

20

3. Sosialisai bukan hanya di berikan selama masa kanak-kanak dan masa remaja,melainkan juga di berikan kepada semua lapisan usia dan berlanjut sepanjang kehidupan.

B. Bentuk dan Metode Sosialisasi Politik Dari segi bentuk dan metode penyampain pesan politik,sosialisasi Politik di bagi dua kategori yaitu: pendidikan politik dan indoktrinisasi politik.pendidikan politik cenderung hidup dan berkembang dalam masyarakat dan sistem politik demokrasi,fungsi lembaga-lembaga politik yang bernaung dalam payung sistem politik demokrasi adalah pendidikan politik.lembaga politik yang berfungsi seperti itu di antaranya adalah partai politik,dalam konteks sistem politi

demokrasi,partai politik sesungguhnya memiliki fungsi sosialisasi politik,khususnya dalam metode pendidikan politik. C. Media dan Perkembangan Sosialisasi Politik Media atau sarana sosialisasi sangat berpengaruh pada

perkembangan sosialisasi politik.untuk melihat lebih jauh perkembangan pada masa anak-anak dan remaja,kita dapat memulai dari batasan yang disebut anakanak dan batasan yang di sebut remaja. Easton dan dennis mengemukakan empat tahap perkembangan dalam sosialisasi politik dari anak-anak,yakni: y Pengenalan otoritas melalui individu tertentu,seperti orang tua,presiden dan polisi y Perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah;

21

y

Pengenalan mengenai institusi politik yang impersonal,seperti kongres,mahkamah agung dan pemungutan suara (pemilihan umum)

y

Perkembangan perbedaan antara instusi politik dan mereka terlibat dalam aktivitas yang di sosialisasikan dengan institusi ini,sehingga gambaran yang di idealisasikan mengenai pribadi khususnya seperti presiden atau seorang anggota kongres yang dan Althoff 2003 -57-58 )

D. Pengaruh Kelompok Dalam Sosialisasi Politik Kelompok yang di yakini sebagai salah satu element penting yang sosiologi politik.Kelompok bisa mempunyai dampak yang besar pada tingkah laku seseorang. Ada tiga jenis kelompok yang dianggap penting kaitannya dengan pengaruh perilaku politik ini,yaitu : 1. Kelompok primer yaitu kelompok yang melibatkan perkumpulan yang anggotanya bertemu langsung dengan akrab dalam jangka waktu lama. 2. Kelompok acuan yaitu kelompok yang di kenali dan di gunakan sebagai standar acuan,namun tidak mesti di miliki. 3. Kelompok kasual sekelompok orang yang terbentuk satu kali saja dan anggotanya tidak saling mengenal satu sama lainnya sebelum mereka berkumpul. Pengaruh sosial kelompok kadang-kadang dapat di gunakan sebagai agen atau instrumen perubahan.penelitian yang dilakukan oleh Weeight Watchers kelompok merupakan bagian yang sangat erat dari proses yang bekerja di dan beberapa kelompok yang membantu orang untuk membantu orang untuk berhenti merokok.prinsip-prinsip norma dan tekanan kelompok sering berhasil dalam upaya-upaya ini

22

2.7 Partisipasi Politik Weiner mengemukakan lima penyebab (rangsangan) timbulnya gerakan ke arah partisipasi yang lebih luas dalam proses politik yaitu sebagai berikut : y Adanya modernisasi di semua bidang yang menyebabkan masyarakat semakin banyak berpartisipasi dalam politik. y Perubahan-perubahan struktur kelas sehingga timbul pertanyaan mengenai siapa yang berhak berpartisipasidan pembuatan keputusan y demokratisasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup matang. y Konflik antar kelompok pemimpin politik.bila muncul konflik antarelit,yang dicari adalah dukungan rakyat. y Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial,ekonomi,dan kebudayaan.hal ini sering merangsangtimbulnya tuntutan tuntutan

yang terorganisasi untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

Definisi Partisipasi Politik Persoalan pertama yang hendak di jelaskan adalah defini konsep partisipasi politik.Untuk mengetahuinya,berikut ini adalah tab el yang menjelaskan definisi partisipasi politik.

23

TABEL 2 Definisi Partisipasi Politik Sarjana Samuel P.hutington & Joan M. Nelson (1984 : 5) Definisi Partisipasi politik ...kegiatan warga preman (private citizen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh pemerintah. y y y Indikator Berupa kegiatan bukan sikap sikap dan kepercayaan Memilki tujuan mempengaruhi kebijakan publik Dilakukan warga negara preman (biasa). Michael Rush & Philip Althoff (2003 : 23) Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai macam-macam tingkatan di dalam sistem politik Herbert Mc Closky (dalam Miriam, 1994 : 183-184) Partisipasi politik ialah kegiatan-kegiatan sukarela (voluntary) dari warga masyarakat melalui cara mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pemilihan penguasa,dalam y y y y Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik Memiliki tingkatan tingkatan partisipasi y Berupa kegiatankegiatan sukarela Dilakukan warga negar Warga negara terlibat dalam proses-proses politik

24

proses pembuatan atau pembentukan kebijakan umum. Kevin R. Hardwic (dalam Frank N Magil 1996) Politik memberi perhatian cara-cara warga negara berupa menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabatpejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingankepentingan tersebut Miriam Budi Arjo (1994:183) Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang serta secara aktif dalam kehidupan politik,yakni dengan cara memilih pimpinan negara dan,secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (publik policy) y y Berupa kegiatan individu atau kelompok Bertujuan ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik,memilih pimpinan publik atau mempengaruhi kebijakan publik. y y Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah Terdapat usaha warga negara untuk mempengaruhi pejabat publik

25

TABEL 3 Bentuk Partisipasi Poiltik Versi Milbarth Kegiatan gladiator (Gladiator Activities) kegiatan sebagai y y y y Holding public and party office Being a candidate for office Attending a caucus or a strategi meeting Becoming an acticve member in political party y Kegiatan kegiatan transisi y y Contributing time in a political campaign Attending a political meeting or rally Making a monetary contribution to party or candidate y Contacting a public official or a political learder Kegiatan kegiatansebagai penonton (spectator activities) y y Wearning a button or putting a sticker on one s car Atempting to talk another into voting a certain way y y y Apatis (apathetic) Initiating a political discussion Voting Exposing oneself to political stimuli

(transition activities)

Klaisifikasi partisipasi versi Milbarth tersebut menggunakan analogi permainan gulat di zaman roma yang terkenal , yakni gladiator.sebelumnya ada tiga peran penting dalam permainan itu,yakni : y y Yang bermain (gladiator) Yang menonton (spectator)

26

y

Transisi yang menuju ketingkat tertinggi(transition),yakni gladiator.

Berkenaan dengan beragamnya bentuk dan tingkatan partisipasi politik di atas, Gabriel A.Almond membedakan patisipasi politik menjadi dua bentuk aksi yaitu: 1. Partisipasi politik konvensional yaitu : bentuk partisipasi politik yang norma dalam demokrasi modern. 2. Partisipasi politik non-konvensional yaitu:kegiatan ilegal dan bahkan penuh kekerasan (violence) dan revolusioner (mochtar mas oed dan mac andrew, 1995 : 48).

27

BAB III K0MENTAR

Menurut pendapat saya tentang isi buku yang berjudul sosiologi politik karangan A.A Said Gatara, M.Si isinya sangat bagus sekali,karena dalam buku ini menyajikan berbagai macam atau ragam strategi Sosiologi politik dalam kehidupan masyarakat terutama menyangkut masalah kependidikan.sosiologi politik juga struktur sosial yang di dalam nya terdapat struktur geografis,fisikal dan struktur demografis. Oleh karena itu wajar bila ilmuwan mendiskripsikan sosiologi politik sebagai ilmu tentang kekuasaan,pemerintah,otoritas,komando dalam semua masyarakat manusia yang bukan saja di dalam masyarakat nasional,tetapi juga masyarakat lokal dan masyarakat internasional.

3.1 Buku Pembanding Pertama Menurut pendapat saya bahwa karangan Bambang Cipto Partai Politik isinya juga sangat baik,tapi tetap saja yang namanya buku memiliki kekurangan maupun kelebihan,namun yang di jelaskan dalam buku ini secara

umumnyamembahas tentang definisi partai politik yang di dalam nya merupakan kumpulan dari sekelompok orang dalam masyarakat yang berusaha untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan suatu pemerintah atau negara. 3.2 Buku Pembanding Kedua Buku karangan G.H.Sabine yang berjudul Teori teori politik menurut saya

menjelaskan secara detail atau komprehensif politik yang meliputi intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses penyaluran segala tuntutan yang28

diajukan atau di organisasi oleh masyarakat.yang menerjemahkan atau mengonversi tuntutan-tuntutan tersebut sehingga menjadi kebijakan yang sifatnya otoritatif.

3.3 Buku Pembanding Ketiga Buku karangan Michael Rush yang berjudul Pengantar sosiologi politik Menurut saya fokusnya mengupas tentang suatu proses pengenalan sistem politik pada seseorang,kelompok,atau masyarakat,serta respons yang mereka berikan terhadap gejala-gejala politik yang ada dan mereka hadapi.sosiologi politik sangat di pengaruhi kondisi lingkungan sosial,ekonomi,budaya,bahan politik.

3.4 Buku Pembanding Ke empat Buku karangan Ramlan Surbakti yang berjudul Tujuan mempelajari sosiologi politik Menurut pendapat saya tidak jauh berbeda karena syarat penting sebagai landasan aksiologis,sosiologi politik ini tentunya juga mengandung potensi tujuan serta manfaat yang bisa di dapatkan sekaligus di kembangkan,sehingga mempelajarinya pun akan memiliki konstribusi nyata.

3.5 Buku Pembanding Ke lima Buku karangan Hanif Suranto yang berjudul Partisipasi politik menurut pendapat saya merupakan kegiatan seseorang,kelompok,atau masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik,yakni dengan cara memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung,tindakan partisipasi politik ini juga bisa pemberian suara dalam pemilihan umum atau politik,partisipasi politik juga menjadi sangat penting pada masa demokrasi yang dapat mempengaruhi sekaligus mengontrol pengelolaan negara yang dilakukan oleh pemerintah.

29

3.6 Buku Karangan Ke Enam Buku karangan George soros yang berjudul Budaya politik menurut pendapat saya mengaitkan dengan orientasi dan sikap politik seseorang terhadap sistem politik.budaya politik merupakan deskrip si konseptual yang menggambarkan komponen-komponen budaya politik tataran masif (dalam jumlah besar) sehingga hal tersebut berkenaan dengan pemahaman bahwa budaya politik merupakan refleksi perilaku warga negara secara massal,yang memiliki peran besar bagi terciptanya sistem politik yang ideal.

3.7 Buku Karangan Ke tujuh Buku karangan Deddy Ismatullah yang berjudul Komunikasi politik menurut pendapat saya komunikasi politik terdapat tiga unsur penting yaitu : sumber informasi,saluran (media),penerima informasi (audience).komunikasi juga sumber kegiatan untuk kegiatan penyampain pesan (pemberitaan,wacana,gagasan). Sebuah sumber dan penerima,pesan,media komunikasi,dan tanggapan yang di sajikan untuk menganalisis komunikasi politik.

30

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Bab 1 Kajian ilmu-ilmu sosial,seperti sosiologi politik terbilang sangat dinamis dan konstruktif,dikatakan dinamis karena kajian ilmu-ilmu sosial tidak pernah sepi dari ketegangan kreatif para pemikirnya,juga karena di topang oleh kondisi sosial yang selalu berubah.sosiologi politik mampu menawarkan secara kolektif pada arus publik. Bila sosiologi politik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan relasi sosial.sedangkan ilmu politik di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari negara,sosiologi politik memiliki kajian wilayah yang menjembatani antara di siplin sosiologi. Pertama,secara akademis sosiologi poltik ini bisa mendorong akselerasi perkembangan ilmu ke arah yang lebih membumi (grounded). Kedua, sosiologi politik ini dapat menjadi bahan ajar bagi para mahasiswa yang mengkaji problematika sosial-politik merupakan bahan ajar dan peningkatan referensi merupakan suatu conditio sine qua non. Ketiga, sosiologi politik juga diharapkan menarik perhatian para praktisi politik dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan wawasan dan sumber pengetahuan publik melahirkan ide,gagasan yang bisa di manifestisikan secara nyata dalam realitas kehidupan.

31

4.2 BAB 2 Disamping memiliki landasan dan ciri-ciri yang relatif lengkap,sosiologi politik di katakan sebagai ilmu pengetahuan apabila di lihat dari sisi bahwa sosiologi senantiasa memiliki atau di lingkari oleh sejumlah konsep,baik konsep yang berakarkan pada sosiologi maupun konsep yang berakarkan pada sosiologi maupun konsep yang berakarkan ilmu politik.konsep-konsep ini menjadi pijakan penting ketika disiplin ilmu ini terus dikaji dan mengalami perkembangan . Sebagai mana di uraikan di bagian awal bahwa sosiologi politik mempelajari mata rantai antara masyarakat dan politik.baik seperti kelembagaan seperti antara struktur sosial dan struktur politik maupun proses -proses seperti antara tingkah laku sosial dan tingkah laku politik.

4.3 BAB 3 Proses sintesis ilmu,seperti penggabungan sosiologi dan politik menjad i sosiologi politik telah menggejala dikalangan ilmuan.mereka mulai banyak memikirkan cara melihat suatu realita dengan analisis perspektif penggabungan disiplin ilmu,misalnya,psikologi po litik,politik ekonomi,sosiologi ekonomi,komunikasi politik,sosiologi komunikasi,dan sebagai nya. Kelahiran sosiuologi politik sangat sulit dilakukan,namun demikian,bila melihat perkembangan sosiologi politik,bisa di ketahui bahwa konsep sosiologi politik berkembang sosiologi politik berkembang pasca-abad 19,terutama setelah konsep sosiologi yang di perkenalkan August Comte tahun 1839 mulai mendapat posisi di beberapa perguruan tinggi dan di kalangan ilmuwan sosial,dalam ilmuilmu sosial yang didasarkan pada hakikat dari masyarakat-masyarakatyang membahas negara bangsa.

4. 4 BAB 4 Dalam kehidupan masyarakat bersama kontenporer,stratifika yaitu sosial memiliki dua bentuk yaitu kelas dan status.namun ada juga yang mengatakan

32

dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosial lain yaitu suatu pembagian kelas sosial didasarkan atas kelompok penguasa,tanpa harus memerhatikan apakah mereka menyadari posisinya atau tidak.tingkat posisi atau kelompok yang di tentukan oleh berbagai faktor.

4.5 BAB 5 Unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solidaritas,yakni di bedakannya antara solidaritas mekanis dan non mekanik.masyarakat modern serbakompleks,dalam kesehariannya bersentuhan dengan negara.karena itu,pada masyarakat model tersebut tidak berarti di masyarakat sederhana tak sama sekali bersentuhan dengan negara negara menempati posisi penting . Negara juga dapat di uraikan dari segi aspekyang melekat.seorang ahli ,ilmuwan sosial,seperti dikutip Arief budiman memperkenalkan empat aspek negara yang di anggap penting untuk di pilah-pilah,yaitu negara,rezim,aparat birokrasi dan kebijakan. Dibawah ini di uraikan ke empat aspek negara tersebut : 1. Negara . larson,seperti dikutipkan oleh Stephani bahwa negara adalah sebuah konsep inklusif yang meliputi semua aspek pembuatan kebijakan dan pelaksaan sanksi hukumnya,melaksakan kebijakan negara dalam arti pemerintah,melainkan merupakan sebuah fakta domonasi dari satu atau beberapa kelompok bagi masyarakat untuk tujuan tertentu.negara kapitalis misalnya,bertujuan mengembangkan sistem kapitalisme bagi rakyat yang dipimpinnya.negara sosialis bertujuan menjalankan sistem komunisme atau sosialisme bagi rakyat yang dipimpinnya. 2. Rezim adalah pemerintahan yang berkuasa.sementara dalam pengertian populernya,rezim sering di artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang menguasai negara. 3. Aparat birokrasi,secara etimologis,birokrasi berasal dari kata biro (bureau) yang berarti kantor atau dinas dan kata krasi (cracy kratie) yang berarti pemerintahan.sementara dalam kamus politik,birokrasi memiliki aneka pengertian dan ragam catatan. 4. Kebijakan memiliki pengertian yang bervariasi.dalam kamus politik disebutkan bahwa:

33

y

y

Kebijakan adalah rangkaiankonsep dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,kepemimpinan dalam pemerintahan atau organisasi. Kebijakan juga di artikan sebagai pernyataan cita-cita,tujuan,prinsip atau maksud sebagai garis pedoman dalam mencapai sasaran.

4.6 BAB 6 .......Pola-pola mengenai aksi sosial atau aspek tingkah laku,yang menanamkan pada individu berbagai keterampilan (termasuk ilmu pengetahuan) motif,dan sikap , yang perlu untuk menampilkan peranan yang sekarang atau sedang di antisipasikan....(dan terus berkelanjutan) sepanjang kehidupan manusia norma dan peranan-peranan baru masih harus di pelajari . .......segenap proses pada individu,yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku aktualnya yang di batasi dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaan dan biasa diterima olehnya standar dari kelompok nya . Dengan demikian proses sosialisasi politik sangat di tentukan oleh kondisi lingkungan , oleh karena itu wajar bila sosialisasi politik banyak di anggap sebagai salah satu konsep kunci dalam sosiologi politik.

4.7 BAB 7 Hubungan antara kedua kreteria ini cenderung di wujudkan dalam hubungan berbanding terbaik . Lingkup partisipasi politik yang besar biasanya terjadi dalam intensitas yang kecil atau rendah,misalnya partisipasi dalam pemilihan umum.jika lingkup partisipasi politik rendah atau kecil,intensitasnya semakin tinggi. Bentuk partisipasi dapat di ukur dengan gambar yang menunjukan atas taraf dan luasnya herarki yang paling sederhana yang didasarkan atas taraf dan luasnya partisipasi . Bagian yang terendah adalah mereka yang apatis mereka sebetulnya tidak termasuk dalam piramida karena tidak mengikuti permainan tersebut.agak sulit mengabaikan bentuk ini mengingat politik dalam realitas politik,kelompok itu memang eksis dan terkadang membawa pengaruh politik. Masih berkaitan dengan partisipasi rutin dalam konteks pemilu dan politik sehari hari dalam bentuk berikut:

34

1. 2. 3. 4. 5.

Memapari dirinya sendiri dengan artikel pemilu politik Mendiskusikan politik dan pemilu Menjadi opinion learder Menggunakan simbol-simbol partai Menghadiri pertemuan politik

Partisipasi politik aktif menunjukkan kegiatan yang berorientasi pada proses infut dan output politik.kategori partisipasi politik aktif maupun partisipasi politik pasif,yang munc ul di dasarkan pada pandangan mereka yang menganggap masyarakat dan sistem politik yang ada telah menyimpang dari apa yang mereka cita-citakan,mereka disebut sebagai kelompok apatis atau golongan putih (golput).

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman Surjomiharjo, Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di indonesia. Jakarta : Kompas. 2002 B.N Marbun . Kamus Politik. Jakarta: Sinar Harapan 1996 Budi Suryadi. Sosiologi Politik : Sejarah,Definisi,dan Perkembangan Konsep.Yogyakarta : IRCiSoD. 2007 F.Iswara,Pengantar Ilmu Politik. Second Edition. Bandung: Bina Cita.1982 Deden Faturahman & Wawan Sobari . Pengantar Ilmu Politik. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.2002 Sidney Verba.Budaya Politik: Tingkah Laku Politik.Jakarta : Bina Aksara, Co.1984 Miriam Bidiardjo.Partisipasi dan Partai Politik.Jakarta:Gramedia.1981

36