Upload
monicaadriani
View
227
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Pembimbing : dr. Noer Saelan Tadjudin,Sp.KJ
Kepaniteraan Ilmu Penyakit JiwaPeriode 24 Agustus 2009 – 28
September 2009
Gangguan bipolar merupakan gangguan mood dimana seseorang dapat menampilkan episode manik dan/atau depresi, hipomanik, atau pergantian mood secara ekstrim antara depresi dan euphoria dari manik (campuran). Pergeseran yang ekstrim dari mood, motivasi dan energi tersebut dapat menimbulkan disabilitas jika dibiarkan tanpa terapi.
PENDAHULUAN
Gangguan bipolar = Gangguan Manik-Depresif
Penyakit ini mengenai sekitar 1% hingga 1,5% dari total populasi
Sekitar 2% jika gejala-gejala bipolar II diikutsertakan
Wanita = laki-laki Kelainannya seringkali muncul pada
saat masa remaja atau dewasa awal (dengan rata-rata usia 25 hingga 35 tahun)
EPIDEMIOLOGI
Mood yang elevated / m↑(mania) :Sikap meluap-luap, flight of ideas, p↓ kebutuhan hidup, p↓ kebutuhan tidur, p↑ harga diri & gagasan kebesaran
Mood m↓(depresi) :Hilangnya energi & minat, perasaan bersalah, kesulitan b’konsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran ttg kematian / bunuh diri
GEJALA GANGGUAN BIPOLAR Gejala manik euphoria peningkatan kepercayaan diri bicara cepat pikiran yang berlomba-lomba iratabilitas yang berlebihan peningkatan energi berkurangnya kebutuhan untuk
tidur
GEJALA GANGGUAN BIPOLAR Gejala depresi
Kesedihan hilangnya minat pada aktifitas sehari-hari cepat lelah adanya pikiran-pikiran tentang kematian
ETIOLOGI Tidak diketahui dengan pasti Tiga faktor penyebab yang saling
berinteraksi dan berkaitan yaitu :- Faktor biologis- Faktor genetik - Faktor psikososial
Faktor biologis hipotesis katekolamin mengemukakan
bahwa defisiensi katekolamin (terutama norepinefrin) berhubungan dengan retardasi motor dan depresi, dimana kelebihan katekolamin dapat menghasilkan kegairahan dan euphoria
Perubahan pada fungsi dopaminergik, regulasi GABA dan ketidak-seimbangan sistem adrenergik-kolinergik telah ditemukan ketika episode manik
Faktor genetik Jika 1 orang tua memiliki penyakit
gangguan afek mayor, resiko bagi keturunannya adalah sekitar 25% hingga 30%
Jika dua orang tua memiliki penyakit gangguan afek dan satunya adalah bipolar resiko penyakit gangguan afek pada keturunannya dapat menjadi sebesar 50% hingga 75%.
Faktor Psikososial pasien bipolar dalam episode manik
secara eksplisit melaporkan adanya rasa percaya diri yang lebih tinggi dibanding dengan individu yang berada dalam episode depresif
KLASIFIKASI
Terdapat empat tipe dari gangguan bipolar, yaitu:
Ganguan Bipolar I (296.xx), Gangguan Bipolar II (296.89), Gangguan Siklotimik (301,12) Gangguan Bipolar Tidak Terspesifikasi
Dibawah Gangguan Bipolar I terdapat 6 set kriteria yang terpisah yaitu :
Episode Manik tunggal (296.0x) Episode Sekarang Hipomanik (296.40) Episode Sekarang Campuran (296.6x) Episode Sekarang Depresi (296.5x) Episode Sekarang Tidak Terspesifikasi
(296.7)
Gangguan Bipolar II
Gejala Sedang memiliki atau pernah memiliki setidaknya satu
Episode Depresif Mayor Sedang memiliki atau pernah memiliki setidaknya
Episode Hipomanik Individu tersebut tidak pernah memiliki Episode Manik
atau Campuran
Gangguan Bipolar II
Gejala-gejalanya tidak dapat dijelaskan
dengan gangguan mental lainnya. Gejalanya menyebabkan stress pada
kehidupan social, kerja dan area penting
lainnya dari seseorang individu.
Gangguan Siklotimik Untuk setidaknya dua tahun atau satu tahun pada
anak terdapat banyak periode dari hipomanik dan gejala depresif yang tidak sesuai dengan criteria dari Episode Depresif Mayor
Selama periode dua tahun atau satu tahun dari masa
kanak,orang tersebut dapat menjalaninya tanpa
gejala yang telah disebutkan dalam criteria 1 untuk
lebih dari dua bulan
Tidak terdapat Episode Depresif Mayor, Manik atau Campuran yang nampak selama 2 tahun pertama dari diagnosis atau 1 tahun dari diagnosis untuk seorang anak
Gangguan Bipolar Tidak Terspesifikasi
Individu tersebut tidak dapat memenuhi kriteria untuk Gangguan Bipolar spesifik manapun, tetapi memiliki gejala serupa
Seperti perubahan yang sangat cepat yang dapat diklasifikasikan sebagai gejala manik dan depresi jika mereka memenuhi durasi waktu yang diperlukan untuk diagnosis Gangguan Bipolar
Pedoman Klinis Episode Mania Suatu episode abnormalitas mood yang
menetap berupa peningkatan (elevated), meluas (expansive) atau mood yang irritable (irritable mood) berlangsung sedikitnya selama 1 minggu
Pedoman Klinis Episode Mania Selama berlangsungnya episode abnormalitas mood,
disertai 3 atau lebih gejala berikut: Harga diri yang melambung (grandiosity) Berkurangnya kebutuhan ingin tidur Banyak bicara disbanding biasanya Ide yang melompat-lompat (flight of idea) Perhatian mudah teralih (Distractibility) Meningkatnya perilaku agitasi atau gaduh gelisah
(psychomotor agitation) Meningkatnya perilaku berisiko tinggi
Pedoman Klinis Episode Mania
Gangguan mood tersebut mengakibatkan hendaya (impairment) dalam fungsi pekerjaan, aktivitas sosial, membutuhkan perawatan di Rumah Sakit untuk mencegah perilaku menyakibatkan diri sendiri atau orang lain hingga di jumpai gambaran gejala psikotik.
Gejala tersebut bukan disebabkan efek fisiologis
langsung dari zat psikoaktif (drug of abuse),
akibat medikasi atau akibat kondisi medik umum
(hipertyroidism)
Pedoman Klinis Episode Hipomania
Suatu episode abnormalitas mood yang menetap berupa peningkatan (elevated), meluas (expansive) atau mood yang irritable (irritable mood) berlangsung sedikitnya 4 hari yang jelas berbeda dari hari-hari biasanya
Pedoman Klinis Episode Hipomania Selama berlangsungnya episode abnormalitas mood,
disertai 3 atau lebih gejala berikut: Harga diri yang melambung (grandiosity) Berkurangnya kebutuhan ingin tidur Banyak bicara disbanding biasanya Ide yang melompat-lompat (flight of idea) Perhatian mudah teralih (Distractibility) Meningkatnya perilaku agitasi atau gaduh gelisah
(psychomotor agitation) Meningkatnya perilaku berisiko tinggi
Pedoman Klinis Episode Hipomania
Gangguan mood tersebut belum sampai mengakibatkan hendaya (impairment) daslam fungsi pekerjaan, aktivitas sosial, belum membutuhkan perawatan di Rumah Sakit untuk mencegah perilaku menyakiti diri sendiri atau orang lain serta tidak di jumpai gambaran gejala psikotik.
Gejala tersebut bukan disebabkan efek fisiologis
langsung dari zat psikoaktif (drug of abuse), akibat
medikasi atau akibat kondisi medik umum
(hipertyroidism)
Pedoman Klinis ganguan depresi
Mood depresi hampir sepanjang hari, setiap hari Berkurangan keingina atau minat beraktivitas
hampir sepanjang hari, setiap hari Meningkatnya atau menurunnya nafsu makan Meningkatnya atau menurunnya kebutuhan akan
tidur
Lima atau lebih dari gejala berikut, berlangsung selama lebih dari 2 minggu:
Berkurangnya energi tenaga Gaduh gelisah (agitasi) psikomotor atau
melambatnya psikomotor (psychomotor
retardation) Rasa bersalah/perasaan tidak berharga Konsentrasi buruk Berulangnya pikirin tentang kematian/bunuh
diri
Pedoman Klinis Episode Campuran (Mixed Episode)
Kriteria memenuhi gambaran episode mania maupun episode depresif hampir setiap hari selama paling sedikitnya satu minggu
Gangguan mood tersebut mengakibatkan hendaya(impairment) dalam fungsi pekerjaan, aktivitas sosial, membutuhkan perawatan di Rumah Sakit untuk mencegah perilaku menyakibatkan diri sendiri atau orang lain hingga di jumpai gambaran gejala psikotik
Pedoman Klinis gejala psikotik Suatu episode berat dari mania atau depresi dapat
disertai gejala psikotik
Gejala psikotik yang biasa dijumpai adalah: Halusinasi (halusinasi dengar dan lainnya) Waham (perhatian budaya) Kehilangan kemampuan berkomunikasi karena cepatnya
berbicara, melambat, distorsi proses pikir, flight of idea
Diagnosa banding
Gangguan medis Ganggua mental
Terapi Farmakoterapi Lithium Antikonfulsan (karbamazepin, sodium divalproat dan
lamotrigine) Agen antipsikotik atypikal
Psikoterapi Terapi wicara Terapi perilaku Terapi kognitif Terapi Interpersonal Terapi ritme sosial
Prognosa
Pasien dengan gangguan bipolar I memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan pasien dengan gangguan depresif berat
Kira-kira 40 sampain 50 % pasien gangguan bipolar I memiliki episode manik kedua dalam waktu 2 tahun setelah episode pertama