Upload
metta-sari
View
273
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nnnmnmnmnmnmnmn
Citation preview
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JUMLAH PARITAS,
PERAN SUAMI SIAGA DAN PENGETAHUAN
IBU HAMIL TRIMESTER III USIA 20-25 TAHUN
TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN
TERHADAP KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
(Di Sitopeng Kota Cirebon)
EFFECT OF LEVEL OF EDUCATION, PARITY, THE ROLE OF
STANDBY HUSBAND AND KNOWLEDGE OF PRAGNANT
TRIMESTER III AGED 20-25 YEARS ABOUT EXAMINATION
ANTENATAL CARE TOWARDS OBEDIENCE EXAMINATION
ANTENATAL CARE
(In Health Center Sitopeng, Cirebon City)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Karya Tulis Ilmiah
Pada Program Studi Akademik Pendidikan Dokter
Oleh
METTA SARI SEPTIANY DJALI NPM. 112170051
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, JUMLAH PARITAS,
PERAN SUAMI SIAGA DAN PENGETAHUAN
IBU HAMIL TRIMESTER III USIA 20-25 TAHUN
TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN
TERHADAP KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
(Di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon)
EFFECT OF LEVEL OF EDUCATION, PARITY, THE ROLE OF
STANDBY HUSBAND AND KNOWLEDGE OF PREGNANT
TRIMESTER III AGED 20-25 YEARS ABOUT EXAMINATION
ANTENATAL CARE TOWARDS OBEDIENCE EXAMINATION
ANTENATAL CARE
(In Health Center Sitopeng, Cirebon City)
Disusun Oleh
METTA SARI SEPTIANY DJALI NPM. 112170051
Telah Disetujui
Cirebon, November 2015
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Catur Setiya Sulistiyana, dr., M.Med.Ed Ignatius Hapsoro Wirandoko, dr., M.Si
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Metta Sari Septiany Djali
NPM : 112170051
Alamat : Perumahan Korpri Blok G No. 3 Kecamatan Neglasari
Tangerang Banten
Dengan ini menyatakan bahwa,
1. Karya tulis ilmiah saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Unswagati maupun di
perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ilmiah (KTI) ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian
saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di Unswagati.
Cirebon, November 2015
Yang membuat pernyataan
Metta Sari Septiany Djali
NPM. 112170051
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini.
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian karya tulis ilmiah di Fakultas
Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kami menyadari
sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan karya tulis ilmiah
sampai dengan terselesaikannya laporan hasil penelitian ini. Bersama ini kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Swadaya Gunung
Jati Cirebon.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang
telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
3. Catur Setiya Sulistiyana, dr., M.Med.Ed selaku dosen Pembimbing 1 yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Ignatius Hapsoro Wirandoko, dr., M.Si selaku dosen Pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Orang tua beserta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan moral
maupun material.
6. Para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
7. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya tulis ilmiah
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Cirebon, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA .................................................................................. ix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ x
DAFTAR ISTILAH ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................. 1
1.2 Permasalahan Penelitian................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................... 4
1.4.1 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan..................... 4
1.4.2 Manfaat Untuk Pelayanan Kesehatan................ 4
1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat............................... 4
1.4.4 Manfaat Untuk Peneliti ..................................... 4
1.5 Orisinalitas.................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.............................................................. 6
2.1.1. Tingkat Pendidikan ............................................ 6
2.1.2 Jumlah Paritas .................................................... 6
2.1.2.1 Definisi................................................... 6
2.1.2.2 Klasifikasi............................................... 6
2.1.3 Peran Suami Siaga ............................................... 7
2.1.4 Pengetahuan......................................................... 7
2.1.4.1 Definisi..................................................... 7
2.1.4.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan.................. 8
2.1.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 9
2.1.5 Usia Ibu Hamil .................................................... 11
2.1.6 Pemeriksaan Kehamilan ...................................... 12
2.1.6.1. Definisi Pemeriksaan Kehamilan.......... 12
2.1.6.2 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan............ 12
2.1.6.3 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan.......... 12
2.1.6.4 Jumlah Pelayanan Pemeriksaan
Kehamilan.............................................. 13
2.1.6.5 Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan....... 13
2.2 Kerangka Teori.............................................................. 15
2.3 Kerangka Konsep ......................................................... 16
2.4 Hipotesis ....................................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 17
3.2 Tempat dan waktu penelitian ....................................... 17
3.3 Jenis dan rancangan penelitian ..................................... 17
3.4 Populasi dan Sampel .................................................... 18
3.4.1 Populasi Target................................................ 18
3.4.2 Populasi Terjangkau ....................................... 18
3.4.3 Sampel Penelitian ........................................... 18
3.4.3.1 Kriteria Inklusi.................................... 18
3.4.3.2 Kriteria Eksklusi.................................. 18
3.4.4 Cara Sampling ................................................ 19
3.4.5 Besar sampel................................................... 19
3.5 Variabel Penelitian ....................................................... 20
3.5.1 Variabel Bebas ............................................... 20
3.5.2 Variabel Terikat ............................................. 20
3.6 Definisi Operasional ..................................................... 20
3.7 Cara Pengumpulan Data ............................................... 21
3.7.1 Alat dan Bahan .................................................... 21
3.7.2 Prosedur Penelitian ............................................. 22
3.8 Alur Penelitian .............................................................. 24
3.9 Analisis Data ................................................................ 24
3.10 Etika Penelitian ............................................................ 25
3.11 Jadwal Penelitian........................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian ………………………………………. 5
Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………………....... 19
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian …………………………………................ 26
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 2.1 Kerangka Teori ……………………………………………. 15
Skema 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………….. 16
DAFTAR ISTILAH
Cross Sectional : Belah Lintang
Dependent Variable : Variabel Terikat
Independent Variable : Variabel Bebas
Purposive Sampling : Pengambilan sampel
bedasarkan pertimbangan
tertentu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antenatal care/ ANC (pemeriksaan kehamilan) merupakan salah satu
tindakan skrining pada ibu hamil untuk mencegah komplikasi selama
kehamilan dan persalinan nanti, sehingga diperlukan asuhan antenatal yaitu
untuk upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik dalam
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan.(1)
Pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan itu masih
rendah, apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang
resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu hamil tersebut akan
berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari
atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut sehingga ibu hamil
memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan
ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan itu berkaitan dengan tingkat
pendidikan pada ibu hamil tersebut, semakin tingkat pendidikan rendah
semakin pula pengetahuan tentang melakukan pemeriksaan keehamilan tidak
begitu penting. (2)
Jumlah paritas ditentukan apabila telah memiliki jumlah anak banyak
maka kemungkinan selanjutnya, kadang malas untuk memeriksakan
kehamilannya. Kemudian ibu hamil trimester III pada usia 20-25 tahun itu
cenderung banyak yang menikah lebih dini karena dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan yang rendah sehingga saat hamil, pengetahuan untuk
memeriksakan kehamilannya itu kurang begitu tahu. Peran suami tidak hanya
berupa pengambilan keputusan dalam pertolongan persalinan namun juga
dalam hal pemeriksaan kehamilan yang hasilnya tercatat dalam buku
kesehatan ibu dan anak (KIA). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan minimal sebanyak empat kali dalam masa
kehamilan dan dicatat dalam buku KIA. (3)
Buku KIA sering disalah artikan oleh pasangan suami istri karena
dianggap hanya sebagai buku untuk melakukan pemeriksaan, pencatatan
kehamilan dan tumbuh kembang bayi yang hanya perlu diketahui oleh bidan
dan istri, sehingga suami kurang memanfaatkan materi maupun info yang
terdapat dalam buku KIA. Dengan membaca dan memahami buku KIA suami
akan paham keadaan kesehatan istri dan apa saja yang harus diketahui serta
apa yang harus dilakukan dalam mendampingi kehamilan istri hingga
kelahiran anaknya. Pada dukungan suami dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi dukungan suami kemungkinan kejadian pada stress ibu hamil semakin
rendah.(4)
Kurangnya perhatian dan kesiapsiagaan suami dalam mendampingi ibu
hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan itu akan menyebabkan
kurangnya pengawasan dalam menjaga kandungan ibu hamil tersebut yang
diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan serta kesibukkan seorang suami
dalam bekerja sehingga tidak dapat mengantar istrinya untuk melakukan
perawatan dan pemeriksaan kehamilan, menurut World Health Organization
(WHO) sekitar 44% yang hanya didampingi oleh suaminya, di kawasan Asia
Tenggara menunjukkan data sekitar 38% ibu hamil yang didampingi oleh
suaminya. Indonesia termasuk dalam high burden countries karena hanya
sekitar 36% dalam peranan suami saat mendampingi istrinya dalam
melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan.(5)
Di Provinsi Jawa Barat terdapat sekitar 34% suami yang mendampingi
istrinya dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan, di
Kabupaten Cirebon prevalensinya hanya 32% suami yang mengantar istrinya
dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan, termasuk
Puskesmas Sitopeng sekitar 40% suami yang mengantar seorang istrinya
untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan kehamilan.(6)
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan
pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap kepatuhan
pemeriksaan kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
1.2 Permasalahan Penelitian
Sesuai latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini “Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami
siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap
kepatuhan pemeriksaan kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan
pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas,
peran suami siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25
tahun tentang pemeriksaan kehamilan terhadap kepatuhan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu hamil trimester III usia 20-
25 tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon.
2. Untuk mengetahui jumlah paritas ibu hamil trimester III usia 20-25
tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon.
3. Untuk mengetahui peran suami siaga tentang kepatuhan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25
tahun tentang kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon.
5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas,
peran suami siaga dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25
tahun terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan
Penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa untuk
meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemeriksaan kehamilan dan
juga dapat menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian yang serupa
secara lebih mendalam.
1.4.2 Manfaat untuk pelayanan kesehatan
Penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk
lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan sehingga dapat
tercapai tujuan yang diharapkan yaitu terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang bermutu, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat
Penelitian ini dapat mengubah perilaku masyarakat sehingga
menjadi lebih antusias untuk memeriksakan kehamilan.
1.4.4 Manfaat untuk peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
ada tidaknya hubungan karakteristik ibu hamil trimester III usia 20-25
tahun dengan kepatuhan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Sitopeng Cirebon. Penelitian ini dapat dijadikan referensi
dan perbandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
1.5 Orisinalitas Penelitian yang Terkait
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian yang Terkait
No.Nama Peneliti dan Judul Penelitian
Metode dan Desain Penelitian
Hasil Penelitian
1. Hasnaeni (2011), Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Antang Raya Makasar
Cross Sectional Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar berpengetahuan baik dengan persentase 87% atau 27 responden sedangkan yang terendah pengetahuan kurang dengan persentase 12,9% atau 4 responden, sebagian besar yaitu sikap baik dengan persentase 94% atau 29 responden sedangkan yang terendah dengan sikap kurang dengan persentase 6%
2.
3.
Irnawati (2011), Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kehamilan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Nailan Kabupaten Ponorogo
Leni Susilawati (2012), Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di RB. Marga Waluya Surakarta
Korelasi
Deskriptif kuantitatif
atau 2 responden dan Kepatuhan patuh dengan presentase 84% atau 26 responden sedangkan yang terendah dengan kepatuhan tidak patuh dengan persentase 16% atau 5 responden.
Didapatkan sebagian besar (66,67%) atau 18 ibu primigravida pengetahuannya baik, hampir setengahnya (33,33%) atau 12 ibu primigravida berpengetahuan cukup. Dan untuk sebagian kecil seluruhnya (86,67%) atau 26 responden patuh dan hampir setengahnya (13,33%) atau 4 responden tidak patuh. Sedangkan hasil uji statistik didapatkan p: 0,014 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan melaksanakan ANC.
Tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan pada kategori baik sebanyak 5 responden (16,67%), kategori cukup sebanyak 20 responden (66,66%), kartegori kurang sebanyak 5 responden (16,67%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.(7)
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima
informasi baik dari orang lain maupun dari media massa.(7,8) Pendidikan
dibagi dalam beberapa tingktan, yaitu SD, SLTP, SLTA, PT, dan lain-
lain. (8)
2.1.2 Jumlah paritas
2.1.2.1 Definisi jumlah paritas
Jumlah paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang
dipunyai oleh seorang wanita.(9,10) Paritas dapat dibedakan
menjadi primipara, multipara dan grande multipara.(9)
2.1.2.2 Klasifikasi jumlah paritas
1. Primigravida
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama
kalinya,(9,10,11) Masa kehamilan ini dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. (10)
2. Multigravida
Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi
viabel (hidup) lebih dari satu kali.(9,10,11)
Grande multipara adalah wanita yang telah melahirkan
lebih dari lima orang anak.(9,10,11)
2.1.3 Peran suami siaga
Suami siaga (siap, antar, jaga) merupakan suami yang selalu siap
jika sang istri membutuhkannya, selalu mengantar istri ke mana pun,
khususnya ketika memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta
menjaga kesehatan istri dan calon bayi. Menjadi suami siaga adalah
bukti nyata bahwa suami mendukung sepenuhnya kehamilan sang istri.
Dukungan penuh dan peran nyata suami terhadap istri yang sedang
hamil dapat meningkatkan kesiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan. Bahkan, produksi ASI juga akan meningkat ketika masa
menyusui dimulai. (12)
Suami harus siap mengantar dan menjaga istri sepanjang masa
kehamilan sampai melahirkan. Kurangilah beban kerja di kantor agar
memiliki lebih banyak waktu di rumah bersama istri. Usahakan untuk
selalu mendampingi istri dalam semua kunjungan pemeriksaan
kehamila ke dokter atau bidan. (12)
Kehamilan istri memang menjadi salah satu perekat hubungan
antara suami dan istri. Keberadaan dan kebersediaan suami
mendampingi dan mensupport dengan sepenuh hati selama kehamilan
adalah kebahagiaan baginya. Tidak ada wanita hamil yang tidak
bahagia karena pendampingan suami dari awal kehamilan hingga
persalinan nanti. (12)
2.1.4 Konsep pengetahuan
2.1.4.1 Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui
proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek
tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior).(7,13)
2.1.4.2 Kriteria tingkat pengetahuan
Notoatmodjo mengemukakan yang dicakup dalam domain
kognitif yang mempunyai enam tingkatan, pengetahuan
mempunyai tingkatan sebagai berikut:(8,14,15)
1. Tahu (know)
Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah.
Tahu artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan wanita tentang pemeriksaan kehamilan
yang baik akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin
selama kehamilan, saat persalinan maupun setelah kehamilan.
2. Memahami (comprehension)
Memahami merupakan kemampuan untuk
menginterpretasikan dan menjelaskan dengan benar tentang
objek yang diketahui.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata atau
saat menggunakan hukum-hukum, rumus, metode dalam
situasi yang sebenarnya.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan objek ke
dalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masi di dalam suatu
struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.
Ukuran kemampuan adalah ia dapat menggambarkan,
membuat bagan, membedakan, memisahkan, membuat bagan
proses adopsi perilaku dan dapat membedakan pengertian
psikologi dan fisiologi dari pemeriksaan kehamilan.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis yaitu kemampuan untuk menghubungkan
bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan
kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penelitian
terhadap suatu materi atau objek tersebut berdasarkan suatu
cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang sudah ada.
2.1.4.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
adalah sebagai berikut:(8,13)
1. Faktor internal
a. Jasmani
Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera
seseorang.
b. Rohani
Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis,
intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif
individu.
2. Faktor eksternal
a. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan menentukan
dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari
luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi
respon yang lebih rasional terhadap informasi yang
datang, akan berpikir sejauh mana keuntungan yang
mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
Ibu dengan pendidikan yang tinggi akan lebih mudah
memahami pentingnya pemeriksaan kehamilan maka dari
itu ibu dengan kehamilan resiko tinggi lebih mudah
terdeteksi sejak dini.
b. Paparan media massa
Melalui berbagai media, baik cetak maupun
elektronik, berbagai informasi dapat diterima oleh
masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar
media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain-lain)
akan memperoleh informasi lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar
informasi media.
Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
c. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun
kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang
baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga
dengan status ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi
pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder.
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam
kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang
lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu
akan lebih besar terpapar informasi, sementara faktor
hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu
sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media.
e. Pengalaman
Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses
perkembangannya, misalnya seseorang mengikuti
kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti seminar dan
berorganisasi, sehingga dapat memperluas
pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan
tersebut, informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.
2.1.5 Usia ibu hamil
Usia adalah waktu ibu sejak dilahirkan sampai dilaksanakanya
penelitian yang dinyatakan dengan tahun. Usia >20 tahun dinamakan
remaja, dimana menurut piaget secara psikologi, masa remaja adalah
usia dimana induvidu berinteraksi dengan masyarakat dewasa dan
termasuk juga perubahan intekektual yang mencolok.(14)
Pada masa remaja terjadi perubahan sikap dan prilaku, sebagian
besar remaja bersikap ambivalen tehadap setiap perubahan. Usia 18-40
tahun dinamakan dewasa dini dimana kemampuan mental mencapai
puncaknya dalam usia 20 tahun untuk mempelajari dan menyesuaikan
diri pada situasi-situasi baru seperti pada misalnya mengingat hal-hal
yang pernah dipelajari, penalaran analogis dan berfikir kreatif. Pada
masa dewasa ini sering mencapai puncak prestasi.(13,14)
Umur >40 tahun dinamakan usia madya dini dimana pada masa
tersebut pada akhirnya ditandai perubahan-perubahan jasmani dan
mental pada masa ini seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang
telah dicapainya pada usia dewasa.(14)
2.1.6 Pemeriksaan kehamilan
2.1.6.1 Definisi pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan kehamilan
yang ditujukan untuk memonitor dan mendukung keadaan ibu
dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap kegawatan yang ditemukan. Pemeriksaan kehamilan
memiliki fungsi penting yaitu menginformasikan kepada ibu
mengenai tanda-tanda dan gejala yang termasuk kedalam
keadaan gawat darurat, memberikan informasi mengenai status
kesehatan ibu beserta janinnya dan mengenai tempat kelahiran
yang sesuai dengan kondisi ibu dan janin.(9,10,16)
2.1.6.2 Tujuan pemeriksaan kehamilan
Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia
sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik
akan tetapi juga mental.(10)
2.1.6.3 Manfaat pemeriksaan kehamilan
Menurut Prawirohardjo, bahwa manfaat pelayanan
pemeriksaan kehamilan untuk : (10,16)
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu dan bayi,
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum,
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin,
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2.1.6.4 Jumlah pelayanan pemeriksaan kehamilan
Menurut Depkes RI, upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan
dalam pemberian pelayanan pemeriksaan kehamilan
sekurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan waktu
minimal. (16)
2.1.6.5 Pelayanan pemeriksaan kehamilan
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar
pelayanan antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari:(10,16)
1. Kunjungan Pertama
a. Catat identitas ibu hamil
b. Catat kehamilan sekarang
c. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
d. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
e. Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
f. Pemeriksaan obstetrik
g. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium,
multivitamin, dan mineral lainnya serta obat-obatan
khusus sesuai indikasi.
i. Penyuluhan/konseling pada ibu hamil.
2. Jadwal kunjungan ibu hamil
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang
bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil
memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
kehamilan:(16)
a. Satu kali kunjungan selama trimester satu (<14 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara
minggu 14-28).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara
minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan
ada gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12
jam.
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan
informasi yang sangat penting, yaitu:(10,16)
a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dan ibu hamil.
2) Mendeteksi masalah kehamilan dan menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan.
4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi.
5) Mendorong ibu untuk melakukan perilaku yang sehat.
b. Trimester kedua sebelum minggu ke 28
Sama seperti kunjungan sebelumnya, ditambah
kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu
tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan
ganda).
c. Trimester ketiga antara minggu ke 28-36
Sama seperti kunnjungan sebelumnya, dtambah
pemeriksaan leopold untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda.
d. Trimester ketiga setelah 36 minggu
Sama seperti kunjungan sebelumnya, ditambah
deteksi posiai bayi yang tidak normal, atau kondisi lain
yang tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan
normal.
2.2 Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dari
beberapa tinjauan pustaka yang ada yaitu sebagai berikut :
Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian
6. Pemeriksaan Kehamilana. Definisi Pemeriksaan
Kehamilanb. Tujuan Pemeriksaan
Kehamilanc. Manfaat Pemeriksaan
Kehamiland. Jumlah Pemeriksaan
Kehamilane. Pelayanan Pemeriksaan
Kehamilan
Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan4. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuanb. Kriteria Pengetahuanc. Faktor yang Mempengaruhi
1. Tingkat Pendidikan
2. Jumlah Paritasa. Definisi Jumlah Paritasb. Klasifikasi Jumlah Paritas
5. Usia Ibu Hamil
3. Peran Suami Siaga
2.3 Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan
antara pengaruh tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga
dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun terhadap
kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
Jumlah Paritas
Pengetahuan Ibu Hamil
Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
Usia Ibu Hamil
Peran Suami Siaga Kepatuhan
Pemeriksaan Kehamilan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua bidang keilmuan yaitu Ilmu
Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Ilmu Kandungan. Penelitian ini merupakan
penelitian non eksperimental dengan responden penelitian ini adalah ibu
hamil trimester III usia 20-25 tahun.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan yaitu bertempat di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon pada bulan
Juli-November 2015.
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan
deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional dimana data
yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat, akan dikumpulkan
dalam waktu yang bersamaan.
Metode deskriptif analitik adalah suatu metode dalam penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Jadi tujuan penelitian deskriptif analitik adalah untuk membuat
penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Dalam penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan melihat
rekam medik dan wawancara langsung pengisian kuesioner oleh responden
ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.
Setelah data diperoleh, kemudian hasilnya akan diolah dan dipaparkan
secara deskriptif analitik. Apabila ditinjau dari segi waktu, penelitian ini
termasuk penelitian cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dalam
satu saat tertentu tanpa melakukan tindak lanjut terhadap penelitian yang
dilakukan.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan
diteliti.
3.4.1 Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil.
3.4.2 Populasi terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester
III usia 20-25 tahun di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
3.4.3 Sampel penelitian
Sampel merupakan sebagian dari objek yang diteliti dan dianggap
mewakili populasi.
3.4.3.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek
penelitian yang layak untuk dilakukan penelitian atau dijadikan
subjek. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
1. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.
2. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.
3. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun memeriksakan
kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota
Cirebon.
3.4.3.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan subjek penelitian yang tidak
dapat mewakili sampel karena alasan tertentu. Kriteria eksklusi
pada penelitian ini adalah :
1. Yang bersedia menjadi responden tetapi tidak dapat hadir
sewaktu pelaksanaan penelitian.
2. Ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun yang mempunyai
penyakit berat atau kecacatan.
3.4.4 Cara sampling
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu
didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
3.4.5 Besar sampel
Besar sampel di tentukan bedasarkan rumus Slovin yaitu sebagai
berikut :
n= N
1+ne2
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Total populasi ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun yang
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon
didapatkan :
n= N
1+ne2
37n =
1 + (0,05)2
n = 36,9
Jadi total sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah n =
36,9 orang atau dibulatkan menjadi n = 37 orang responden.
3.5 Variabel penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan dimiliki oleh
kelompok lain dengan kata lain merupakan suatu obyek penelitian atau apa
yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian(3).
3.5.1 Variabel bebas (independen variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap
menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan faktor
resiko, prediktor serta kausa/ penyebab.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh tingkat
pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan pengetahuan ibu
hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan.
3.5.2 Variabel terikat
Variabel terikat disebut juga kejadian, manfaat, efek, atau dampak.
Variabel terikat dari penelitian ini adalah kepatuhan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No.Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur Cara UkurHasil
Ukur/skorSkala
Independent
1.
2.
3.
Tingkat pendidikanIbu hamil trimester III usia 20-25 tahun
Jumlah paritas
Peran suami siaga
Jenjang pendidikan formal ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun
Jumlah persalinan yang pernah dialami oleh wania
Peran yang diberikan oleh suami dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam dua kategori
Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 2 kategori
Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 5 kategori
1. Rendah (SD-SMP)
2. Tinggi (SMA-PT)
1. Primigravida, ibu yang mengalami khamilan pertama
2. Multigravida, ibu yang menalami kehamilan >1 kehamilan
1:Kurang, jika skor >12
2: Cukup, jika skor 13-24
3: Baik, jika skor >24
Nominal
Nominal
Nominal
4. Pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan
Pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi, dan menetapkan risiko kehamilan
Kuesioner Melihat hasil kuesioner dan dibagi dalam 3 kategori.
1:Kurang, jika skor >12
2: Cukup, jika skor 13-24
3. Baik, jikaskor >24
Nominal
Dependent
1. Kepatuhan pemeriksaan kehamilan
Kepatuhan pemeriksaan kehamilan ibu hamil trimester III ke pelayanan kesehatan dengan kunjungan minimal 4 kali
Buku KIA Melihat hasil kuisioner dan buku KIA, dibagi dalam 2 kategori
1: Tidak patuh, jika kunjungan pemeriksaan kehamilan <4 kali
2: Patuh, jika kunjungan pemeriksaan kehamilan ≥ 4 kali atau lebih
Nominal
3.7 Cara Pengumpulan Data
3.7.1 Bahan dan alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Daftar pertanyaan untuk responden (kuesioner)
2. Lembar informed consent untuk melakukan persetujuan dengan
responden ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun.
Teknik data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengambil
kasus atau responden ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun di
tahun 2015 kemudian dilakukan wawancara langsung dengan ibu
hamil trimester III usia 20-25 tahun mulai dari identitas responden
dan riwayat kelahiran terhadap responden dan keluarga yang
mendampinginya.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner
yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat
pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga dan pengetahuan ibu
hamil trimester III usia 20-25 tahun tentang pemeriksaan kehamilan
terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan.
2. Data sekunder
Data sekunder diambil dari melihat daftar nama yang sudah
tercantum dan mendapat buku KIA untuk melihat kepatuhan
pemeriksaan kehamilan ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun
tersebut pada tahun 2015 di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
3.7.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dimulai dengan berbekal surat pengantar dari
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, peneliti
langsung mulai mengurus keperluan administrasi di kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon. Setelah mendapat
surat pengantar dari Kesbangpol Kota Cirebon, kemudian meminta
rekomendasi penelitian melalui Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
Selanjutnya menghubungi Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon
yang akan diteliti serta meminta izin penelitian kepada kepala
Puskesmas yang bersangkutan. Prosedur penelitian ini dilaksanakan
dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Menentukan bidang yang akan diteliti dan tempat penelitian
serta penetapan sasaran
b. Menyiapkan proposal penelitian
c. Melakukan studi pendahuluan
d. Konsultasi kepada pembimbing
e. Mengurus surat izin dan melaporkan kegiatan penelitian pada
instansi yang berwenang, kemudian melakukan koordinasi
dengan kepala instansi terkait (Dinas Kesehatan Cirebon,
Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon)
f. Menetapkan jadwal penelitian (tanggal 1 – 30 November 2016)
g. Mempersiapkan perlengkapan penelitian dan instrument
penelitian (kuesioner penelitian) serta pengumpulan data.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengumpulkan responden di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon
dengan bantuan petugas kesehatan di KIA (2 orang Bidan yang
bertugas di KIA)
b. Menentukan sampel sesuai kriteria inklusi
c. Mendapatkan informed consent (persetujuan dari responden)
d. Memberikan informasi singkat tentang tujuan, manfaat dan peran
serta responden dalam penelitian
e. Melakukan wawancara terhadap responden secara face to face
dengan panduan kuesioner tentang identitas pasien dan riwayat
kehamilan
f. Melakukan pengumpulan data
g. Melakukan pengecekan kelengkapan substansi data
h. Melakukan pengolahan data dan analisa data.
2. Tahap penyelesaian
a. Mengolah data dan menganalisis data
b. Menyusun laporan penelitian
c. Penyajian hasil penelitian.
3.8 Alur Penelitian
Skema 3.1 Alur Penelitian
3.9 Analisis Data
3.9.1 Pengolahan Data
1. Editing (pengeditan data)
Melakukan pekerjaan meneliti atau menyunting data yang
diperoleh sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera
diperbaiki, meliputi kelengkapan jawaban dari pertanyaan yang
disediakan, kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang
disediakan, maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.
2. Coding (pengkodean data)
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data
termasuk dalam pengelompokan kategori dan pemberian skor.
3. Processing
Processing adalah memproses data dengan menggunakan
komputer atau secara manual agar dapat dianalisis.
Melakukan
Informed consent
kepada responden.
Mengumpulkan data
primer dan data
sekunder.
Memilih sampel
sesuai dengan kriteria
inklusi.
Diberikan penjelasan singkat
mengenai tujuan dan manfaat
pemeriksaan kehamilan.
Mengolah data dan
menganalisa data.
Memberikan kuesioner
kepada responden.
Menyusun laporan
penelitian.
Mengumpulkan responden di
Puskesmas Sitopeng Kota
Cirebon dengan bantuan
petugas kesehatan.
4. Tabulating
Tabulating yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang
diteliti agar memudahkan analisis data.
5. Entry
Memasukkan data yakni memasukkan jawaban responden
yang sudah berbentuk kode ke dalam program atau software
komputer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan perangkat
lunak komputer.
6. Cleaning
Cleaning merupakan proses pengkoreksian atau pembetulan
data-data yang dalam pemeriksaan ulang ditemukan adanya
kesalahan, kekeliruan dalam pengkodean atau ketidaklengkapan dan
sebagainya.
3.9.2 Analisis Data
1. Analisis data univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
distribusi dan frekuensi dari dependent variable dan independent
variable. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan.
2. Analisis multivariat
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
analisis biavariat yang dilakukan terhadap tiga variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis data ini dapat juga
dilakukan dengan cara komputerisasi dengan menggunakan
program SPSS for windows, tahap analisis adalah :
a. Analisis proporsi terjadi atau presentase dengan membandingkan
distribusi silang antara empat variabel yang bersangkutan.
b. Analisis dari hasil uji statistik chi square test. Dari hasil uji
statistic ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua
variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna jika ρvalue ≤ a
(x2hitung x2
tabel) maka Ho ditolak artinya signifikan ada hubungan
antara dua variabel yang akan penulis teliti. Dari hasil uji
statistic ini dapat terjadi, misalnya antara dua variabel tersebut
secara presentase berhubungan tetapi secara statistic hubungan
tersebut tidak bermakna.
c. Analisis keeratan hubungan antara empat variabel tersebut,
dengan melihat nilai Odd Ratio (OR, besar kecilnya nilai OR
menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara dua variabel
yang diuji.
3.10 Etika Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang menggunakan
subyek manusia, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian ini perlu
adanya persetujuan etik terlebih dahulu dari Komite Etika Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Gunung Jati.
Kemudian surat permohonan dan persetujuan juga dimintakan kepada
kantor Kesbangpol dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon, yang pada intinya berisi :
1. Izin dan persetujuan untuk melakukan penelitian di Puskesmas Sitopeng
Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat.
2. Pemberitahuan dan rekomendasi kepada penulis untuk melakukan
penelitian terhadap ibu hamil trimester III usia 20-25 tahun Puskesmas
Sitopeng Kota Cirebon.
Seluruh responden diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan
dilakukan yaitu tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan jaminan terhadap
kerahasiaan semua informasi dan data diri responden.
Kemudian responden yang bersedia secara sukarela ikut dalam
penelitian ini diminta persetujuan secara tertulis dengan mengisi surat
persetujuan (informed consent). Etika penelitian ini meliputi :
1. Informed consent
Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan
responden, pada penelitian ini informed consent diberikan secara verbal
dan tertulis dimana peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang
tujuan penelitian yang akan dilakukan dan meminta menjadi responden
dalam penelitian ini, responden mempunyai hak untuk menyetujui atau
bersedia menjadi responden dan mempunyai hak untuk menolak menjadi
responden. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian.
2. Anonimnity (tanpa nama)
Anonimnity (tanpa nama) merupakan etika dalam penelitian dimana
responden tidak menuliskan nama responden pada kesioner dan hanya
diberikan kode atau nomor responden.
3. Confidentiality
Confidentiality yang merupakan kerahasiaan mengacu pada
tanggungjawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan
dari responden.
3.11 Jadwal Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon. Hal ini
dilakukan karena tingkat pendidikan, jumlah paritas, peran suami siaga
dan pengetahuan ibu hamil trimester III usia 20-25 tentang pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon masih rendah sehingga
prevalensi kepatuhan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas tersebut masih kurang.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015.
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No KegiatanBulan
7 8 9 10 11 12
1.Penyusunan
proposal
2. Ujian proposal
3.Penyusunan instrumen
4.Persiapan ke
lapangan
5.Pengumpulan
data
6. Analisis data
7.Penyusunan
skripsi
8. Ujian skripsi
DAFTAR PUSTAKA
1. Yulianti, Devi. 2005. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan
Persalinan, jakarta : EGC.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Panduan Pelaksanaan
Strategi Making Pregnacy Safer And Child Survival. Jakarta. Departemen
Kesehatan.
3. Manuaba, I. B.G., Manuaba, I. A. C., Manuaba I. B. G. F. 2007.
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
4. Saifuddin, A.B. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Panduan Pelayanan
Antenatal. Jakarta. Depatemen Kesehatan.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2012. Data Kesehatan Provinsi
Jawa Barat. Bandung, Dinas Kesehatan
7. Hurlock, B.E. 2012. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi 5. Jakarta. Erlangga.
8. Sukmadinata, N, S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
9. Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta : YBP-SP
10. Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
11. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
12. Ryan Andrianto.2014. Suami Siaga , Yogyakarta: Penerbit Laksana
13. Notoadmojo. S.2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.
PT.Rineka Cipta
14. Sugeng, H. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang. UPT MKDK
Unnes.
15. Joyomartono, Mulyono. 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan.
Semarang: UNNES PRESS.
16. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu. Depatemen Kesehatan