22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbedaan farmasi dulu dan sekarang - Dulu Merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyediaan, peracikan, dan penyerahaan obat untuk terapi. - Sekarang Suatu sistem yang memberikan pelayanan kesehatan dengan perhatian khusus pada pengetahuan tentang obat dan efek pada mahluk hidup. Catat : farmasi bukanlah ilmu murni melainkan ilmu terapan. Farmasetika dasar merupakan pokok-pokok bahasan yang memberikan pengetahuan obat dari masa ke masa berbagai istilah yang tercantum dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia, menerjemahkan resep, menentukan nama-nama bahan obat dan bahan tambahan serta bentuk sediaan farmasi. Resep sendiri merupakan permintaaan tertulis dari seorang dokter kepada Apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep ialah : dokter, dokter gigi, dokter hewan. Resep harus ditulis secara lengkap. Apabila resep tidak lengkap tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep. 1

Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbedaan farmasi dulu dan sekarang

- Dulu

Merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyediaan, peracikan, dan penyerahaan

obat untuk terapi.

- Sekarang

Suatu sistem yang memberikan pelayanan kesehatan dengan perhatian khusus pada

pengetahuan tentang obat dan efek pada mahluk hidup.

Catat : farmasi bukanlah ilmu murni melainkan ilmu terapan.

Farmasetika dasar merupakan pokok-pokok bahasan yang memberikan pengetahuan obat dari

masa ke masa berbagai istilah yang tercantum dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia,

menerjemahkan resep, menentukan nama-nama bahan obat dan bahan tambahan serta bentuk

sediaan farmasi.

Resep sendiri merupakan permintaaan tertulis dari seorang dokter kepada Apoteker untuk

membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep ialah :

dokter, dokter gigi, dokter hewan. Resep harus ditulis secara lengkap. Apabila resep tidak

lengkap tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan

kepada dokter penulis resep.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana penyimpanan resep di apotik ?

b. Bagaimana pemusnahan resep dan obat di apotik ?

c. Sebutkan dan jelaskan istilah-isilah dan definisi obat ?

d. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis obat yang beredar di masyarakat ?

1

Page 2: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui tentang penyimpanan resep di apotik yang baik dan benar.

2. untuk mengetahui tentang cara-cara pemusnahaan resep dan obat di apotik.

3. untuk mengetahui istilah-istilah dan definisi obat.

4. untuk mengetahui jenis-jenis obat yang beredar di masyarakat.

2

Page 3: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

BAB II

PEMBAHASAN

a. Penyimpanan resep

Resep yang telah di terima dan dikerjakan dapat disimpan dengan ketentuan dan tata cara

sebagai berikut :

1. Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomor

penerimaan/pembuatan resep.

2. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai garis

merah dibawah nama obatnya.

3. Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun dapat dimusnahkan dan cara

pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai.

4. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker pengelola bersama dengan sekurang-

kurangnya seorang petugas apotik.

sedangkan psikotropika di beri tanda garis biru untuk mempermudah dalam pengecekan dan

pelaporan. Setiap resep yang masuk di analisa keabsahannya. Hal ini juga mengantisipasi

apabila ada pemalsuan dalam penulisan resep. Selain itu setiap bulan jumlah lembar resep

yang mengandung generik berlogo dihitung. Resep tersebut dihitung berdasarkan nomor urut

dan urutan tanggalnya. Resep biasanya disimpan sampai jangka waktu tiga tahun atau jangka

waktu yang ditentukan oleh apotik atau rumah sakit yang bersangkutan.

b. Pemusnahan Resep dan Obat.

Pada pemusnahaan resep harus dibuat berita acara pemusnahaan resep harus dibuat berita

acara pemusnahaan sesuai dengan yang telah ditentuakan dalam rangkap empat dan

ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotik (APA) dan seorang petugas apotik yang ikut

memusnahkan.

Berita acara pemusnahan ini harus disebutkan :

1. Hari dan tanggal pemusnahaan.

2. Tanggal yang terawal dan yang terakhir resep.

3. Berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram.

Biasanya resep dimusnahkan dengan 2 cara :

a. Dengan cara di bakar

3

Page 4: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

b. Dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek bersama-sama

dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.

Sedangkan pada pemusnahan obat, pemusnahaan obat dan perbekalan kesehatan farmasi

dilakukan karna rusak, dilarang. Pemusnahaan dilakukan dengan cara, Apoteker pengelola

melaporkan tertulis kepada Kakanwil dengan mencantumkan :

a. Nama dan alamat apotek

b. Nama Apoteker Pengelola Apotik (A.P.A)

c. Perincian obat dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi yang akan dimusnahkan.

d. Rencana tanggal pemusnahan.

e. Cara pemusnahaan.

Namun, pada obat narkotika dan psikotropika berita Acara Pemusnahan yang memuat antara

lain :

Hari, tanggal, bulan dan tahun

Nama pemegang izin khusus (APA atau Dokter)

Nama saksi (1 orang dari pemerintah dan 1 orang dari baan atau instansi yang

bersangkutan)

Nama dan jumlah obat narkotika dan psikotropika yang akan dimusnahkan

Cara pemusnahan (obat-obat yang berbentuk tablet di rendam dalam air kemudian di

tumbuk dan atau dikubur supaya tidak mencemari lingkungan)

Tanda tangan penanggung jawab apotek atau pemegang izin khusus atau dokter

pemilik obat narkotika dan psikotropika

cara pemusnahaan obat sendiri terbagi atas 2 :

Retur Dimusnahkan sendiri (dengan cara dibakar atau ditanam)

c. Istilah-istilah dan Definisi Obat

Obat

Secara sempit :

Suatu substansi yang dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis, mengobati,

meringankan rasa nyeri, promotif, preventif atau merehabilitasi suatu penyakit.

Secara luas :

4

Page 5: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Suatu zat kimia yang dapat mempengaruhi faal tubuh manusia yang diperoleh dari

hewan, tumbuh-tumbuhan, mineral atau bahan-bahan sintesis.

Obat Tradisional

Merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan

mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut.

Cara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (Per. Menkes

No. 179/Menkes/-Per/VII/1976).

Obat Jadi

Merupakan obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep,

tablet, pil, suppositoria, atau bentuk lain yang mempunyai teknis sesuai dengan Farmakope

Indonesia atau buku lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Obat Paten

Merupakan obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang

dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dan pabrik yang memproduksinya.

Obat Baru

Merupakan obat yang terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yang berkhasiat ataupun

yang tidak berkhasiat. Misalnya lapisan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain, yang

belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan penggunanya.

Obat Essensial

Merupakan obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat terbanyak

dan tercantum dalam Daftar Obat Essensial yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN)

          Daftar Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan

kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan

tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.

          Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan, keamanan,

kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan

hasil guna biaya yang tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas, memeratakan

5

Page 6: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. DOEN merupakan dasar

untuk pedoman perencanaan dan pengadaan obat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan

pemerintah seperti puskesmas, rumah sakit , dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik di

tingkat pusat maupun daerah (kabupaten/kota). 

        Menurut No 791/Menkes/ SK/VIII/2008: Daftar Obat Essensial Nasional

(DOEN),merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan dan yang harus tersedia di

UnitPelayanan Kesehatan sesuai dengan fungsidan tingkatnya .

Obat Generik Berlogo

Merupakan obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat

berkhasiat yang dikandungnya.

Obat Wajib Apotek (OWA)

OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA)

kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persayaratan yang

harus dilakukan dalam penyerahan OWA.Selain itu , OWA memperluas keterjangkauan obat

untuk masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam DOWA adalah obat yang

diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi

(asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep

oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.

Peraturan mengenai OWA    

• Permenkes no.919/MENKES/PER/X/1993 tentang criteria OWA

• Kepmenkes no.347/MENKES/SK/VII/1990 tentang OWA no.1

• Permenkes no.924/MENKES/PER/X/1993 tentang OWA no.2

• Permenkes no.925/MENKES/PER/X/1993 tentang perubahan golongan OWA

noBerdasarkan Keputusan  Mentri Kesehatan RI

Kriteria " Permenkes no.919/MENKES/PER/X/1993 " OWA

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2

tahun dan orang tua di atas 65 tahun.

2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan

penyakit.

3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga

6

Page 7: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

kesehatan.

4. Penggunaannya diperlukan

untuk penyakit yang

prevalensinya tinggi di

Indonesia.

5. Obat dimaksud memiliki

rasio khasiat keamanan yang

dapat dipertanggungjawabkan

untuk pengobatan sendiri,

d. Pengertian dan

Jenis Obat yang

Beredar

. Obat Daftar O (Narkotika)

Obat Daftar O merupakan

obat yang diberikan kepada

pasien harus dengan resep

dokter dan lengkap dengan

7

Contoh :  Obat Wajib Apotek No. 1

Nama ObatJumlah Tiap Jenis Obat Per Pasien

Aminofilin Supp. maks 3 supp.

Asam Mefenamatmaks 20 tabsirup 1 botol

Asetilsistein maks 20 dusAstemizoleBetametason maks 1 tubeBisakodil Supp. maks 3 supp.

Bromhexinmaks 20 tabsirup 1 botol

Desoksimetason maks 1 tubeDexchlorpheniramine maleatDifluocortolon maks 1 tubeDimethinden maleatEkonazol maks 1 tubeEritromisin maks 1 botolFramisetna SO4 maks 2 lembarFluokortolon maks 1 tubeFopredniliden maks 1 tubeGentamisin SO4 maks 1 tubeGlafenin maks 20 tabHeksakklorofene maks 1 botolHexetidine maks 1 botolHidrokortison maks 1 tubeHidroquinon maks 1 tubeHidroquinon dgn PABA maks 1 tubeHomochlorcyclizin HCl

Karbosisteinmaks 20 tabsirup 1 botol

Ketotifenmaks 10 tabsirup 1 botol

Kloramfenikol maks 1 tubeLidokain HCl maks 1 tubeLinestrenol 1 siklus

Mebendazolmaks 6 tabsirup 1 botol

Mebhidrolin maks 20 tab

Metampironmaks 20 tabsirup 1 botol

Metoklopramid HCl maks 20 tabMikonazol nitrat maks 1 tubeNeomisin SO4 maks 1 tubeNistatin maks 1 tubeOksitetrasiklin maks 1 tubeOksolamin Sitrat maks sirup 1 botolOxomemazin

Pheniramin hidrogen maleatmaks 20 tab biasa3 tab pip lambat.

Salbutamolinhaler 1 tabungmaks 20 tabsirup 1 botolmaks 20 tab

Page 8: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

tanda tangan dokter. Obat ini tidak dijual bebas. Obat Daftar O tidak boleh diberikan secara

berulang tanpa resep dokter.  

Narkotika. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan. Pengaruh tersebut berupa

pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-

khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Contoh : Opiod, Kokain,

Cannabis

Obat Daftar O biasanya di apotek akan disimpan dalam lemari khusus dan terkunci rapat. 

Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada

bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang

didalamnya terdapat huruf  “K” yang menyentuh garis tepi. Obat yang masuk ke dalam

golongan obat keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara

parenteral, baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan

merobek jaringan, obat baru yang belum tercantum dalam kompendial/farmakope terbaru

yang berlaku di Indonesia serta obat-obat yang ditetapkan sebagai obat keras melalui

keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia. diperlukan informasi lengkap terkait

penggunaan obat ini karena jika tidak digunakan secara tepat dapat menimbulkan efek

samping yang tidak baik bagi tubuh sebaiknya konsultasikan kepada Apoteker jika anda

mendapatkan obat-obat berlabel obat keras dari resep dokter, penggunaan obat yang terpat

akan meningkatkan efektivitas obat terhadap penyakit dan meminimalkan efek sampingnya.

Contoh Obat Keras : Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam, Clobazam,

Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam, Nitrazepam, Midazolam, Estrazolam,

Fluoxetine, Sertraline HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa, Benzeraside,

Ibuprofen, Ketoprofen dll.

8

Page 9: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Obat bebas terbatas

Atau obat daftar W (Waarschuwing) dari bahasa Belanda yang artinya Peringatan.

Maksudnya obat yang pada penjualannya disertai dengan tanda peringatan.

Contoh Obat:

P No 1 = Difenhidramin Tablet

P No 2 = Gargarisma Kan

P No 3 = Obat luka : Mercurochroom

P No 4 = Asma Sigaret

P No 5 = Sulfanilamid Puyer Steril 5 gr

P No 6 = Suppositoria Antihemoroid

9

Page 10: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Obat Bebas

Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan

lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Dalam kemasan obat disertakan brosur

yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis, aturan pakai, efek

samping ,nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara

penyimpanannya. penandaan akan berubah pada produk obat bebas terbatas

Contoh Obat Bebas adalah Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin

HCL, Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid,

Gasflat, Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi)

10

Page 11: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

BAB III

Pertanyaan dan Jawaban

Sesi I

Pertanyaan

Nama : Widya Dwi Saputri (0661 11 086)

Apa yang dimaksud dengan retur ?

Apa yang dimaksud dengan pemusnahaan sendiri ?

Apa yang dimaksud dengan sediaan galenik ?

Jawab :

Retur adalah pengembalian obat yang mengalami kerusakan kepada distributor selaku

pemasok barang.

Yang dimaksud pemusnahaan sendiri ialah dilakukannya pemusnahaan terhadap obat

atau resep dengan cara dibakar atau ditanam.

Sediaan galenik adalah sediaan yang pembuatan sediaannya (preparat) obat dengan

cara sederhana dan dibuat dari alam (tumbuhan dan hewan). Tujuan dari sediaan

galenik memisahkan obat2 yang terkandung dalam simplisia dan bagian lain yang

dianggap tidak bermanfaat.

11

Page 12: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Penjawab :

Yuniati 0661 11 154

Anthoni Basit Erlangga 0661 11 157

Nama : Ardiansyah H.S (0661 11 163)

Jika dalam obat tradisional terdapat sedikit zat kimia, maka obat tersebut masih dapat disebut

obat tradisional ?

Jawab :

Seperti pada pengertian obat tradisional yang merupakan bahan atau ramuan bahan

yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran

dari bahan-bahan tersebut. Maka jika dalam obat tersebut terdapat sedikit saja bahan kimia s

Penjawab :

Ardelia Nurhaida 0661 11 158

Fransiska Vita H. 0661 11 126

Nama : Raditya. R (0661 11 101)

Perlu kah tempat khusus untuk memusnahkan/membakar resep ?

Jawab :

Sebenarnya dalam membakar resep, tidak diperlukan tempat khusus atau tempat

tersendiri. Hanya saja yang perlu di perhatikan tempat tersebut harus jauh dari pemukiman

warga, agar tidak mengganggu warga setempat. Serta jauh dari jangkauan anak-anak, agar

proses pemusnahaan resep dapat berjalan dengan lancar.

Penjawab :

Fransiska Vita H. 0661 11 126

Anthoni Basit Erlangga 0661 11 157

Sesi II

Nama : Teguh Fajarullah (0661 11 167)

Sebutkan dan jelaskan penggolongan obat tradisional ?

Jawab :

Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

1.Jamu (Empirical based herbal medicine)

Logo Jamu :

12

Page 13: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk

serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun

jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan

mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang

jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak

memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.

Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan

mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk

tujuan kesehatan tertentu.

2. Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)

Logo Obat Herbal terstandar :

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat

berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini

membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga

kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain

proses produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan

pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan

berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional

yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

3.Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Logo Fitofarmaka :

13

Page 14: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat

disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang

telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik

pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi

medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.

Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena

manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.

Penjawab :

Witdiastuti 0661 11 113

Nama : Aldi Ramadhan (0661 11 145)

Bagaimana pengadaan obat di apotik ?

Jawab :

Pengadaan Obat dan Alkes Apotek melalui BM dengan menyertakan BPBA (bon

permintaan barang Apotek), PBF (pedagang besar farmasi) memesan barang melalui telepon

di BM obat yang di pesan tersebut merupakan obat golongan pareto C dan dapat pula melalui

Apotek lain. Sedangkan pemesanan narkotika menggunakan SP (surat pesanan) rangkap

empat. Surat pesanan narkotika lembar satu dan dua di kirim ke PBF, lembar tiga di berikan

ke Apotek administrator dan lembar empat untuk arsip apotek. Untuk psikotropika di buat

rangkap dua dan di tandatangani oleh Apoteker, kemudian di kirim ke PBF yang ditunjuk.

Penjawab :

Vania Dainoya P. 0661 11 159

Nama : Sugeng Rahmanto (0661 11 125)

Bagaimana pertimbangan pengadaan Obat Wajib Apotik (OWA) ?

Jawab :

14

Page 15: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

Kriteria “ Permenkes no.919/MENKES/PER/X/1993 “ OWA

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2

tahun dan orang tua di atas 65 tahun.

2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan

penyakit.

3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga

kesehatan.

4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.

5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk

pengobatan sendiri,

Penjawab :

Fitriani Awaliah 0661 11 138

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan :

Resep atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep ialah :

dokter, dokter gigi, dokter hewan. Resep harus ditulis secara lengkap. Apabila resep tidak

lengkap tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan

kepada dokter penulis resep. Penyimpanan resep dilakukan biasanya tiga tahun. Pemusnahan

yang telah ditetapkan. Obat memiliki istilah dan definisi berbeda disetiap kategorinya. Ada

empat jenis obat yang beredar di pasaran yaitu :

1. Obat bebas.

2. Obat bebas terbatas.

3. Obat keras.

4. Obat narkotik.

15

Page 16: Farmaseutik Dasar - Kelompok II Isi

DAFTAR PUSTAKA

Moh. Anief . Ilmu meracik obat . Yogyakarta : Gajah Mada University Press

http://www.ptphapros.co.id/article

Rabu, 11 Oktober 2012 Jam 19:57

http://farmatika.blogspot.com/p/obat-keras.html#ixzz29e1pjixm

Rabu, 11 Oktober 2012 Jam 20:02

16