21
TINJAUAN PUSTAKA Pengambilan Keputusan Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses pengambilan keputusan adalah rangkaian delapan langkah yang mencakup mengidentifikasi masalah, memilih alternatif dan mengevaluasi efektivitas keputusan (Gambar 2). Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah. Proses pengambilan keputusan berawal dengan adanya masalah atau lebih tepat kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki. Sebelum sesuatu dapat disebut sebagai masalah, para pengambil keputusan harus sadar akan masalahnya, tertekan untuk bertindak dan harus mempunyai sumberdaya untuk bertindak. Maka untuk memulai proses keputusan, masalah itu harus mampu menimbulkan tekanan terhadap pengambil keputusan untuk bertindak. Tekanan dapat mencakup kebijakan organisasi, batas waktu, krisis keuangan, keluhan pelanggan atau anak buah, harapan atasan atau evaluasi kinerja yang akan dilangsungkan (Robbins dan Coulter 2004). Gambar 2 Proses keputusan pembelian Robbins and Coulter Evaluasi Efektivitas Keputusan Implementasi Alternatif Pemilihan Alternatif Analisis Alternatif Penyusunan Alternatif Alokasi Bobot ke Kriteria Identifikasi Kriteria Keputusan Identifikasi Masalah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

  • Upload
    votuong

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

TINJAUAN PUSTAKA

Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih.

Proses pengambilan keputusan adalah rangkaian delapan langkah yang mencakup

mengidentifikasi masalah, memilih alternatif dan mengevaluasi efektivitas

keputusan (Gambar 2). Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah. Proses

pengambilan keputusan berawal dengan adanya masalah atau lebih tepat

kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki. Sebelum

sesuatu dapat disebut sebagai masalah, para pengambil keputusan harus sadar

akan masalahnya, tertekan untuk bertindak dan harus mempunyai sumberdaya

untuk bertindak. Maka untuk memulai proses keputusan, masalah itu harus

mampu menimbulkan tekanan terhadap pengambil keputusan untuk bertindak.

Tekanan dapat mencakup kebijakan organisasi, batas waktu, krisis keuangan,

keluhan pelanggan atau anak buah, harapan atasan atau evaluasi kinerja yang akan

dilangsungkan (Robbins dan Coulter 2004).

Gambar 2 Proses keputusan pembelian Robbins and Coulter

Evaluasi Efektivitas Keputusan

Implementasi Alternatif

Pemilihan Alternatif

Analisis Alternatif

Penyusunan Alternatif

Alokasi Bobot ke Kriteria

Identifikasi Kriteria Keputusan

Identifikasi Masalah

Page 2: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

8

Langkah kedua adalah mengidentifikasi kriteria keputusan. Setelah

pengambil keputusan mengidentifikasi masalah yang membutuhkan perhatian,

kriteria keputusan yang penting untuk memecahkan masalah tersebut haruslah

diidentifikasi, artinya para pengambil keputusan harus menentukan apa yang

relevan dalam mengambil keputusan (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah ketiga adalah memberi bobot ke kriteria. Kriteria yang

diidentifikasi dalam langkah kedua tidak semuanya sama penting. Oleh karenanya

para pengambil keputusan harus memberi bobot ke butir-butir tersebut untuk

memberinya prioritas yang tepat dalam keputusan itu. Idenya adalah

menggunakan preferensi pribadi pengambil keputusan untuk memberi prioritas

kepada kriteria yang pengambil keputusan identifikasi dalam langkah kedua

dengan memberi bobot ke masing-masing kriteria itu (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah keempat adalah menyusun alternatif. Langkah keempat menuntut

para pengambil keputusan membuat daftar sejumlah alternatif yang dapat

menyelesaikan masalah itu. Tidak ada usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi

alternatif-alternatif itu, hanya mendaftar saja (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah kelima adalah menganalisis alternatif. Setelah alternatif-alternatif

itu teridentifikasi, pengambil keputusan secara kritis harus menganalisis masing-

masing alternatif itu. Kekuatan dan kelemahan masing-masing alternatif

dievaluasi dengan cara membandingkannya dengan kriteria yang ditetapkan dalam

langkah kedua dan ketiga. Dari perbandingan itu, kekuatan dan kelemahan

masing-masing alternatif menjadi jelas (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah keenam adalah memilih sebuah alternatif. Langkah keenam

merupakan tindakan penting yakni memilih alternatif terbaik dari alternatif yang

dipertimbangkan. Pengambil keputusan telah menentukan semua faktor yang

terkait dalam keputusan itu, meberi bobot dan mengidentifkasi serta menganalisis

alternatif-alternatif yang bisa berhasil. Sekarang pengambil keputusan semata-

mata harus memilih alternatif yang menghasilkan angka paling tinggi dalam

langkah kelima (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah ketujuh adalah mengimplementasikan alternatif terpilih. Meskipun

proses pemilihan itu telah selesai dalam langkah terdahulu, keputusan tersebut

masih dapat gagal jika tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,

Page 3: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

9

langkah ketujuh membahas upaya melaksanakan keputusan tersebut menjadi

tindakan. Implementasi mencakup penyampaian keputusan itu kepada orang-

orang yang terpengaruh dan mendapatkan komitmen mereka atas keputusan

tersebut (Robbins dan Coulter 2004).

Langkah kedelapan adalah mengevaluasi efektivitas keputusan. Langkah

terakhir dalam proses pengambilan keputusan mencakup menilai hasil keputusan

tersebut untuk melihat apakah masalahnya telah terpecahkan (Robbins dan

Coulter 2004).

Dalam memilih dan menentukan alternatif keputusan biasanya ada dua

macam proses, yaitu proses pengambilan keputusan yang rasional dan yang hanya

menggunakan intuisi. Proses pengambilan keputusan yang rasional mencakup

proses berikut ini, yaitu: 1) memahami pentingnya suatu keputusan yang harus

diambil; mengumpulkan informasi dan mempertimbangkan alternatif-alternatif

yang sesuai sebelum menentukan keputusan, pengumpulan berbagai alternatif

keputusan yang sesuai perlu dilakukan; dan 3) memilih alternatif yang tepat

(Guhardja et al 1992). Teori pengambilan keputusan lain berasal dari John A

Howard dan Jagdish N Sheth. Keduanya mengembangkan sebuah model

pengambilan keputusan konsumen yang dikenal sebagai Howard and Sheth Model

(Gambar 3). Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi

produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu (a) kegiatan

pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya, (b) faktor

perbedaan individu konsumen, (c) faktor lingkungan konsumen. Proses keputusan

konsumen terdiri atas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian infomasi, evaluasi

alternatif, pembelian dan kepuasan konsumen. Pemahaman terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada

pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik

(Engel et al 1994).

Page 4: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

10

Gambar 3 Keputusan Konsumen Howard and Sheth Model

Istilah kelompok acuan (refence group) didefinisikan sebagai orang atau

kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu.

Kelompok acuan memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi

perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku

(Engel et al 1994).

Terdapat tiga cara dasar di mana kelompok acuan mempengaruhi pilihan

konsumen, yaitu pengaruh utilitarian, pengaruh ekspresif nilai dan pengaruh

informasi. Pengaruh utilitarian (utilitarian influence), yaitu tekanan yang

diterapkan oleh kelompok acuan kepada individu untuk patuh dengan norma

kelompok. Pengaruh ekspresif nilai (value-expresive influence) adalah tekanan

untuk mengalami asosiasi psikologis dengan suatu kelompok melalui penyesuaian

dengan norma, nilai-nilai atau perilakunya, walaupun tidak berusaha menjadi

anggotanya. Pengaruh informasi (informational influence) adalah pengaruh teman

atau juru bicara, yang konsumen sering terima sebagai pemberian bukti yang

dapat dipercaya dan dibutuhkan megenai realitas (Engel et al 1994).

IMPLIKASIStrategi PemasaranKebijakan Publik

Pendidikan Konsumen

STRATEGIPEMASARAN

PerusahaanPemerintahOrganisasi NirlabaPartai Politik

PERBEDAANINDIVIDU

1. Kebutuhan danMotivasi

2. Kepribadiaan3. Pengolahan

Informasi danPersepsi

4. Proses Belajar5. Pengetahuan6. Sikap

FAKTORLINGKUNGAN1. Budaya2. Karakteristik

Sosial Ekonomi3. Keluarga dan

Rumahtangga4. Kelompok

Acuan5. Situasi

Konsumen

PROSESKEPUTUSAN

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian dan Kepuasan

Page 5: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

11

Dilihat dari keterlibatan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan

terdapat tiga tipe pengambilan keputusan dalam keluarga, yaitu: 1) pengambilan

keputusan konsesus dimana keputusan diambil secara bersama-sama oleh anggota

keluarga; 2) pengambilan keputusan akomodatif dimana keputusan diambil oleh

orang yang dominan berdasarkan pendapat orang yang dominan tersebut; dan 3)

pengambilan keputusan de facto dimana keputusan diambil karena terpaksa

(Guhardja et al 1992).

Pola pengambilan keputusan dalam keluarga menyangkut kewenangan

suami istri dalam mengambil keputusan. Ada dua pola pengambilan keputusan,

yaitu pola tradisional dan pola modern. Pengambilan keputusan pada pola

tradisional dilakukan oleh suami, sedangkan sang istri hanya sebagai pendukung

dari keputusan. Pengambilan keputusan dalam pola modern dilakukan keluarga

secara bersama-sama dimana ada semacam hak istri tanpa menghilangkan peran

masing-masing (Guhardja et al 1992).

Jenis-Jenis Energi

Energi adalah sumberdaya yang mempunyai potensi untuk melaksanakan

kegiatan, secara ringkas dapat pula dikatakan sebagai sumber tenaga. Dilihat dari

sifat sumbernya energi terdiri atas sumber tenaga yang dapat diperbaharui

(renewable) dan tidak dapat diperbaharui (not renewable) (Guhardja et al 1992).

Energi yang tidak dapat diperbaharui (not renewable) umumnya bersifat

terbatas karena tidak dapat diperbaharui atau ditambah bila telah berkurang atau

habis terpakai, sebagai contoh adalah energi yang berasal dari minyak bumi

(termasuk minyak tanah, bensin, dan solar), gas alam, batubara, nuklir, dan lain-

lain. Permintaan terhadap energi not renewable ini umumnya tidak terbatas,

selama manusia melakukan kegiatan, maka selama itu pula terdapat permintaan

terhadap energi ini, oleh karena itu diberlakukan perlindungan dan pemeliharaan

terhadap penggunaan energi, yang dikenal dengan istilah ”konservasi energi”

(Guhardja et al 1992).

Energi terbaharui berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti sinar

matahari, angin, air yang mengalir, proses biologi, dan gheotermal (Wikipedia

2008), sedangkan menurut Blackburn (1988) sumber-sumber energi terbaharui

yang selalu tersedia adalah panas matahari secara langsung, tenaga air, tenaga

Page 6: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

12

angin, atau energi yang berasal dari fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Energi ini

berbeda dari energi yang berasal dari energi fosil, yang bila telah dibakar akan

habis dan tidak dapat lagi kita pakai.

Energi surya yang juga muncul secara tidak langsung sebagai hujan, angin

atau bahan-bahan organik (biomassa). Biomassa ini dapat langsung digunakan

sebagai energi atau diubah dahulu menjadi energi cair atau gas. Aliran energi

terbaharui nonsurya berasal dari panas yang ada dalam kerak bumi (energi

geotermal) atau dari pergerakan air pasang (Blackburn 1988).

Menurut Prasad (2000) energi renewable di Fiji diantaranya solar, angin,

hydro, dan biomassa. Biomassa ditemukan dengan sangat ekstensif yang

digunakan untuk memasak, pengeringan, dan listrik di pabrik gula.

Dasar-Dasar Teknologi Biogas

Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses

fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup

dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa

diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik

(padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang

cocok untuk sistem biogas sederhana. Disamping itu juga sangat mungkin

menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi atau WC ke dalam sistem

Biogas. Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu,

tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam

sistem Biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di

sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal

dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik yang diproses sangat

mempengaruhi produktivitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain

seperti temperatur digester, pH, tekanan dan kelembaban udara (Anonim 2008).

Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan

masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan

Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Beberapa percobaan yang telah dilakukan

oleh intial surface absorption test (ISAT) menunjukkan bahwa aktivitas

metabolisme dari bakteri methanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar

8-20. Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut

Page 7: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

13

digester) sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut

yang kemudian menghasilkan gas (disebut Biogas). Biogas yang telah terkumpul

di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tabung

penyimpan gas atau langsung ke lokasi penggunaannya (Anonim 2008).

Pada akhir abad ke-19 telah dilakukan beberapa riset mengenai biogas.

Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia dan

beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama

Perang Dunia II banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester

kecil untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor.

Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun

1950-an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di negara-negara

berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu

ada. Kegiatan produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat

pencerna anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. (FAO 1981 dalam

Rahman 2005).

Negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan

Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit

biogas dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang kedap udara

dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan

bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa

penyaluran biogas yang terbentuk (Rahman 2005).

Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk

menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas,

mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan

untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan kompor gas

sebagaimana halnya elpiji (Rahman 2005)

Adapun tahapan pembentukan biogas adalah: a) Buat campuran kotoran

ternak dan air dengan perbandingan 1:1 (bahan biogas); b) masukan bahan biogas

ke dalam reaktor melalui tempat pengisian, selanjutnya akan berlansung proses

produksi biogas di dalam reaktor; c) Setelah kurang lebih sepuluh hari reaktor

dan penampung biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena adanya

biogas yang dihasilkan; d) Biogas sudah dapat digunakan sebagai energi untuk

Page 8: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

14

memasak dan penerangan; e) Sekali-sekali reaktor digoyangkan supaya terjadi

penguraian yang sempurna dan gas yang terbentuk di bagian bawah naik ke atas,

lakukan juga pada pengisian reaktor; dan f) Pengisian bahan biogas dapat

dilakukan setiap hari setiap pagi dan sore hari (Lampiran 3). Sisa pengolahan

bahan biogas berupa sludge (lumpur) secara otomatis akan keluar dari reaktor

setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas

tersebut dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan

basah maupun kering (Anonim 2008).

Perkembangan Digester Biogas di Wilayah Provinsi Jawa Barat

Wilayah Provinsi Jawa Barat yang sangat potensial untuk pengembangan

digester yang menghasilkan energi biogas, yaitu Bandung, Ciamis, Tasikmalaya,

Garut, Cianjur dan Sukabumi, Bogor, Cianjur, Sumedang, dan Kuningan. Adapun

secara garis besar rata-rata spesifikasi digester biogas di Provinsi Jawa Barat dapat

dilihat pada Tabel 2 (Nurhasanah et al 2006).

Tabel 2 Spesifikasi rata-rata digester biogas di wilayah Provinsi Jawa Barat

No. Spesifikasi Keterangan1. Tipe digester 1. Tipe plastik (Kab. Bandung, Garut)

2. Tipe fixed dome (Kab. Bogor, Cianjur)2. Kapasitas 1. untuk 1-2 sapi potong (Bandung)

2. untuk 6 – 12 sapi potong/sapi perah (Bogor)3. Kepemilikan 1. Milik sendiri (peternak) (Bandung)

2. Bantuan Dinas peternakan Kab. Bogor4. Kegunaan 1. Untuk memasak (rumahtangga) (Bandung)

2. Untuk memasak dan penerangan (Bogor)5. Waktu pembangunan digester 1. Tahun 2005 (Bandung)

2. Tahun 2000 (Bogor)6. Sumber biomasa Kotoran sapi potong dan sapi perah

Bila diamati menurut kabupaten yang berkembang saat ini, dapat dilihat

perkembangan biogas pada masing-masing daerah seperti penjelasan berikut ini:

1. Kabupaten Bogor

Perkembangan pengolahan kotoran ternak menjadi energi biogas di

wilayah Kebon Pedes, Kabupaten Bogor sudah cukup baik, karena didukung oleh

instansi pemerintah, yaitu Dinas Peternakan Kabupaten Bogor. Disini digester

dikelola oleh kelompok peternak secara mandiri. Masing-masing peternak rata-

rata memiliki 6 sapi, apabila peternak hanya memiliki 1-2 sapi, maka bergabung

dengan tetangganya sehingga satu digester untuk beberapa rumah. Digester

Page 9: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

15

merupakan jenis fixed dome. Gas yang dihasilkan digunakan oleh masyarakat

untuk memasak dan penerangan lampu (Nurhasanah et al 2006).

Selain itu di wilayah Cibanteng Ciampea Kabupaten Bogor, juga sudah

ada digester di Pondok Pesantren Darul Fallah yang merupakan hasil kerjasama

antara Ponpes dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong,

Tanggerang. Digester ini dibuat untuk kapasitas 10-12 ekor sapi dan jenis disain

fixed dome dengan gas dihasilkan sekitar 6 m³ per hari. Gas yang dihasilkan

digunakan untuk proses memasak dan penerangan lampu (Nurhasanah et al 2006).

2. Bandung

Menurut Andreas (2006) dalam Nurhasanah et al (2006) proyek

pengembangan biogas telah dilakukan beberapa tahun yang lalu, namun

perkembangannya sampai saat ini kurang signifikan, karena masyarakat lebih

memilih energi fosil sebagai energi, kendala yang dihadapi adalah kurangnya

perawatan dan harga BBM yang cukup murah, sehingga apabila digunakan untuk

keperluan memasak saja hal ini dirasakan kurang manfaatnya, disamping itu untuk

pembuatan digester diperlukan investasi awal yang cukup mahal, sehingga

peternak enggan mengembangkannya. Mempertimbangkan keadaan tersebut

Andreas mencoba membuat digester dengan bahan plastik, ini bertujuan menekan

biaya investasi awal sehingga masyarakat khususnya peternak sapi tertarik untuk

memanfaatkan energi biogas dengan pertimbangan murah dan tersedia bahan yang

semula hanya diperuntukan sebagai pupuk kompos saja. Hasil gas perharinya

dari digester dengan volume reaktor 5.000 liter akan setara dengan 2.5 liter

minyak tanah jadi jumlah perbulannya setara dengan 75 liter minyak tanah.

Sedangkan investasi yang diperlukan untuk pembuatan seperangkat alat biogas

sekitar 1,75 juta rupiah.

Dengan investasi yang cukup murah diharapkan masyarakat akan tertarik

untuk menggantikan bahan fosil ke bahan biogas, namun harapan tersebut juga

kurang direspon oleh masyarakat, karena penggunaan biogas dianggap kurang

praktis dibandingkan dengan bahan fosil yang murah dan mudah didapatkan.

Setelah pemerintah melakukan kebijakan pengurangan subsidi BBM akhir tahun

2005 yang membuat harga bahan fosil meningkat tajam barulah masyarakat

Page 10: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

16

melirik penggunaan bahan biogas. Hal ini terlihat dari permintaan masyarakat

terhadap reaktor biogas tahun 2005 yang cukup besar, yaitu sekitar 200 buah.

Keuntungan Ekonomis dengan Penggunaaan Biogas

Kotoran ternak menjadi sangat berharga, oleh karena itu para petani akan

rajin merawat ternaknya sehingga kondisi kandang menjadi bersih dan kesehatan

ternak menjadi lebih baik, pada akhirnya membawa keuntungan dengan penjualan

ternak yang lebih cepat dan berharga lebih tinggi. Keluarga petani yang biasanya

menggunakan pupuk kimia untuk menanam, kini bisa menghemat biaya produksi

pertaniannya karena sudah tersedia pupuk organik dalam jumlah yang memadai

dan kualitas pupuk yang lebih baik (Anonim 2008).

Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa merupakan suatu

tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan

wawasan yang mereka miliki. Terlebih lagi pada penerapan teknologi biogas.

Tidak pernah terbayangkan bahwa kotoran lembu bisa menghasilkan api. Selain

itu juga mereka merasa jijik terhadap makanan yang dimasak menggunakan

Biogas. Di Desa Plangkrongan, perlu waktu 2 tahun hanya untuk membangun

sebuah unit biogas percontohan. Metode yang dipergunakan untuk

mensosialisasikan biogas adalah dengan memilih sebuah keluarga sebagai

khalayak sasaran antara (KSA) yang diharapkan menjadi pelopor dan bisa

mengembangkan biogas itu kepada masyarakat sebagai khalayak sasarannya

(Anonim 2008).

Beberapa Negara yang Memanfaatkan Biogas

1. Cina

Sejak tahun 1975 "biogas for every household". Pada tahun 1992, sebanyak

5.000.000 rumahtangga di China menggunakan biogas. Reaktor biogas yang

banyak digunakan adalah model sumur tembok dengan bahan baku kotoran ternak

dan manusia serta limbah pertanian (Anonim 2008).

2. India

Dikembangkan sejak tahun 1981 melalui "The National Project on Biogas

Development" oleh Departemen Sumber Energi non-Konvensional. Tahun 1999,

sebanyak 3.000.000 rumahtangga menggunakan biogas. Reaktor biogas yang

Page 11: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

17

digunakan model sumur tembok dan drum serta dengan bahan baku kotoran

ternak dan limbah pertanian (Anonim 2008).

3. Indonesia

Mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an, selanjutnya pada tahun 1981

melalui Proyek Pengembangan Biogas dengan dukungan dana dari FAO dibangun

contoh instalasi biogas di beberapa provinsi. Penggunaan biogas belum cukup

berkembang luas antara lain disebabkan oleh karena masih relatif murahnya harga

BBM yang disubsidi, sementara teknologi yang diperkenalkan selama ini masih

memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa konstruksi beton dengan

ukuran yang cukup besar. Mulai tahun 2000-an telah dikembangkan reaktor

biogas skala kecil (rumahtangga) dengan konstruksi sederhana, terbuat dari plastik

siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang relatif murah (Anonim 2008).

Penggunaan Energi

Bentuk penerapan konservasi energi berupa usaha membatasi pemakaian

energi guna kelangsungan hidup manusia, yang pada akhirnya berdampak pada

lingkungan sekitarnya. Dengan melakukan pembatasan terhadap pemakaian

energi seperti bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor dapat menghemat

energi bahan bakar minyak serta dapat mengurangi pencemaran asap kendaraan

bermotor terhadap lingkungan. Sebagai contoh dari pemakaian energi yang

berbentuk pemakaian kendaraan bermotor di DKI Jakarta, yang demikian padat

seiring dengan laju peningkatan penduduk dan pembangunan telah menyebabkan

permintaan terhadap BBM juga meningkat. Hal ini menyebabkan eksploitasi

terhadap sumber BBM baik di wilayah perairan maupun daratan yang diduga

merupakan sumber BBM, sehingga menyebabkan lingkungan di sekitar turut

berubah dengan adanya pengeboran terhadap sumber BBM, disamping itu

peningkatan volume kendaraan menyebabkan volume asap kendaraan bermotor

juga meningkat, sehingga udara yang dihisap manusia disekitarnya bukan lagi

udara bersih yang layak dihirup sesuai standar kesehatan. Dengan demikian

pemakaian energi berlebihan mempengaruhi bukan saja kualitas lingkungan tetapi

juga kualitas manusianya (kesehatan manusia) (Guhardja et al 1992).

Page 12: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

18

Prinsip Penggunaan Energi

Secara alami setiap kegiatan memerlukan energi untuk menggerakkannya,

dalam hal ini energi merupakan input yang harus selalu ada dalam proses untuk

memperoleh output. Input energi dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik

sumber energi yang ”renewable” maupun ”not renewable”. Sumber energi

renewable merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui dalam jangka waktu

relatif pendek, contohnya energi kayu bakar dapat diperbaharui atau ditambah

kuantitasnya melalui penanaman pohon penghasil kayu (Guhardja et al 1992).

Konsumen atau pemakai energi memerlukan biaya untuk memperoleh

energi. Demikian pula dalam upaya konservasi energi diperlukan biaya,

tergantung pada kapasitas usaha konservasi itu sendiri. Bagi Pemerintah Indonesia

khususnya PLN (Perusahaan Listrik Negara) upaya ini dilakukan dengan

penyuluhan pada masyarakat yang terdiri atas konsumen rumahtangga,

perusahaan, instansi, pabrik/industri skala besar maupun kecil melalui media

massa (televisi, radio, leaflet, poster dan lain-lain) yang berisi pesan untuk

melakukan penghematan penggunaan listrik. Upaya konservasi energi adalah

untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, biasanya biaya untuk upaya ini

dikeluarkan pemakai energi sebagai kompensasi atas limbah energi yang

menyebabkan lingkungan tercemar. Oleh karena bumi tidak sanggup untuk

menyerap seluruh polutan (zat yang menimbulkan polusi) maka konsumen

khususnya industri wajib mengawasi pembuangan limbah. Untuk memelihara

lingkungan tersebut, melalui analisa terhadap kadar pencemaran, yang dikenal

sebagai AMDAL (Analisa mengenai dampak lingkungan) (Guhardja et al 1992).

Dalam memacu perkembangan pembangunan di Indonesia, di satu sisi

penggunaan teknologi dan industri merupakan salah satu prasyarat, yang pada sisi

lain memungkinkan adanya cemaran/polutan pada lingkungan guna mengimbangi

hal ini diperlukan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yang biasa disebut

“sustainable development” Emil Salim (1989) dalam Guhardja et al (1992).

Dengan demikian dalam merencanakan penggunaan teknologi dan industri telah

dimasukkan biaya kompensasi terhadap lingkungan (Guhardja et al 1992).

Page 13: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

19

Konsumsi Energi dalam Rumahtangga

Penggunaan energi dalam rumahtangga bervariasi, namun digunakan

sebagai sumber tenaga panas untuk memasak, menghangatkan tubuh, menyetrika

(kayu bakar, minyak tanah, gas elpiji), sebagai tenaga penerangan (minyak tanah,

listrik), sebagai tenaga pemacu mesin: televisi, radio, kulkas, mobil (listrik,

bensin, solar) (Guhardja et al 1992).

Variasi penggunaan energi tergantung pada pendapatan (tinggi atau rendah),

cuaca (musim dingin, musim panas khusus untuk Negara beriklim empat), harga

energi, besar keluarga dan struktur keluarga (umur), dan lain-lain, bisa juga faktor

sosial budaya; adat (Guhardja et al 1992).

Manajemen Keuangan dan Energi Keluarga

Menurut Guhardja et al (1992) sesuai dengan fungsinya sebagai sumber

tenaga dan sumber penggerak aktivitas, maka sumberdaya energi akan senantiasa

dibutuhkan manusia guna kelangsungan hidup, kesehatan dan kesejahteraan umat

manusia pada umumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan

pengelolaaan terhadap input yang berupa:

a. Pengaturan kebutuhan akan energi, serta mengutamakan kebutuhan

daripada keinginan.

b. Pengaturan standar penggunaan energi, artinya menciptakan gaya hidup

yang tidak boros.

Pengaturan sumberdaya termasuk upaya konservasi energi yang menjaga

kelestarian sumber energi dan lingkungan hidup manusia serta pengaturan

sumberdaya lain misalnya individu yang terlibat(Guhardja et al 1992).

Uang merupakan suatu sumberdaya dan sekaligus merupakan alat pengukur

dari sumber daya. Besarnya uang yang dimiliki oleh seseorang atau keluarga

menunjukkan berapa banyak sumberdaya yang dimilikinya. Sumberdaya yang

dimiliki keluarga umumnya terbatas, baik dari segi kuantitas maupun kualitas

(Guhardja et al 1992).

Pemilikan sumberdaya uang dalam suatu keluarga akan relatif terbatas,

tergantung kepada jumlah dan kualitas orang yang berpartisipasi dalam pencarian

pendapatan serta pemilikan asset lainnya. Sedangkan di lain pihak, keinginan dan

kebutuhan setiap keluarga dan anggotanya relatif tidak terbatas. Bahkan keinginan

Page 14: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

20

dan kebutuhan akan barang atau jasa dari setiap keluarga dan anggotanya dari

waktu ke waktu selalu berubah dan cenderung bertambah banyak. Pemenuhan dari

keinginan dan kebutuhan dari setiap keluarga dan anggotanya pada dasarnya

merupakan bagian dari tujuan setiap keluarga. Dengan demikian pemanfaatan

sumberdaya uang yang terbatas tersebut mencapai optimum diperlukan usaha

manajemen keuangan yang baik dan efektif. Walaupun manajemen tidak bisa

membuat sumberdaya yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan menjadi cukup, akan tetapi manajemen dapat membantu menetapkan

penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk item yang disetujui oleh semua

kepala keluarga (Guhardja et al 1992).

Cashflow atau arus kas adalah aliran uang yang mengalir mulai dari kita

mendapatkan uang tersebut, menyimpannya, mengembangkannya, dan

mengeluarkannya dengan secara teratur, bijak dan disiplin. Pengetahuan akan

cashflow wajib diketahui agar keuangan keluarga kita tidak akan kacau balau dan

terpantau. Ada sebuah ungkapan yang cukup menarik “tidak peduli keuangan

Anda sedang defisit, yang penting Anda tahu kemana mengalirnya uang tersebut”

(Kiyosaki dan Lechter 2006).

Pendapatan

Pendapatan (income) adalah kegiatan yang bertujuan memasukkan

uang/harta. Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua aktivitas, yaitu gaji dan

investasi. Gaji diperoleh dari status kita sebagai pegawai/karyawan/

professional/konsultan. Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa diperoleh oleh suami

dan istri yang bekerja (Kiyosaki dan Lechter 2006).

Menurut Sumarwan (2003) pendapatan merupakan imbalan yang diterima

oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah.

Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumber

daya material penting bagi konsumen. Karena dengan pendapatan itulah,

konsumen bisa membiayai kegiatan konsumsinya.

Hasil Investasi diperoleh dari aktivitas kita dalam mengembangkan

uang/harta dalam berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan

berinvestasi yaitu Deposito, Properti, Saham, Hasil Usaha, Reksadana, Obligasi,

Page 15: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

21

dan lain-lain. Seluruh pendapatan kita tersebut biasanya disimpan dalam bentuk

tunai atau di bank/ATM (Kiyosaki dan Lechter 2006).

Perencanaan

Perencanaan didefinisikan sebagai tindakan yang telah diperhitungkan

sebelumnya, dan merupakam realitas dari keputusan-keputusan tentang standar

dan urutan tindakan untuk mencapai tujuan (Guhardja et al 1992). Perencanaan

mencakup kegiatan mendefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi

menyeluruh untuk mencapai sasaran itu dan menyusun serangkaian rencana yang

menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan

organisasi. Perencanaan menyangkut hasil (apa yang harus dikerjakan) dan sarana

(bagaimana cara melakukannya). Pengambil keputusan dapat mengidentifikasi

sekurang-kurangnya empat alasan untuk merencana. Perencanaan memberi arah,

mengurangi dampak perubahan, meniminalkan pemborosan dan kegiatan rangkap

dan menjadi standar yang digunakan dalam pengawasan (Robbins dan Coulter

2004).

Perencanaan sering disebut fungsi manajemen primer karena menjadi dasar

bagi semua fungsi lain yang dilakukan para manajer. Rencana adalah dokumen

yang merangkum cara mencapai sasaran dan biasanya menggambarkan alokasi

sumber daya, penyusunan jadwal dan tindakan lain yang diperlukan untuk

mencapai sasaran itu (Robbins dan Coulter 2004). Kegunaan dari perencanaan

adalah a) sebagai pedoman untuk mencapai tujuan; b) menyelenggarakan

pekerjaan secara terarah untuk mencapai tujuan; c) mengalokasikan sumberdaya

secara efektif dan efisien; dan d) mempermudah evaluiasi/menilai pekerjaan yang

dilakukan (Guhardja et al 1992).

Individu-individu mungkin berbeda dalam keahlian membuat perencaan

karena perbedaan dalam kualitas demografi, orientasi waktu, pandangan ke masa

depan dan kontrol internal atau eksternal. Ciri-ciri rencana, yaitu jelas isinya,

tujuan terinci dengan baik, strandar yang khusus urutan jelas dan realiostik serta

siap untuk disesuaikan apabila ada perubahan selama pelaksanaan

[implementation] (Guhardja et al 1992).

Page 16: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

22

Alokasi Pengeluaran Rumahtangga

Konsep pendapatan per kapita digunakan untuk mengembangkan pengertian

yang lebih baik mengenai peranan pendapatan dalam menentukan pengeluaran

keseluruhan untuk berbagai produk. Pendapatan per kapita yang disesuaikan

menurut jumlah anggota keluarga, mungkin meningkatkan kemungkinan

peramalan pembelian karena berhubungan dengan pendapatan (Engel et al 1994).

Kekayaan yang diukur menurut aset atau nilai bersih berkorelasi dengan

pendapatan. Keluarga kaya menghabiskan uang mereka untuk pelayanan,

perjalanan, minat dan investasi yang lebih banyak daripada yang dihabiskan oleh

keluarga yang lebih rendah kelas sosialnya (Engel et al 1994). Pengeluaran berarti

seluruh kegiatan yang mengakibatkan uang kita berkurang. Dari diagram kita bisa

melihat banyak sekali kebutuhan akan pengeluaran keluarga kita, sehingga bila

tidak diatur dengan baik maka akan membuat keuangan keluarga menjadi kacau

dan bila sudah kronis dapat menuju ke jurang kebangkrutan (Kiyosaki dan Lechter

2006).

Secara umum sebuah keluarga memiliki beberapa pengeluaran seperti

pengeluaran rumahtangga, cicilan utang, premi asuransi, pembantu rumahtangga,

keperluan anak, transportasi, zakat/pajak, hiburan/rekreasi, kegiatan sosial,

fashion, dan sebagainya (Kiyosaki dan Lechter 2006).

Bila kita perhatikan selama ini, kesalahan yang sering dilakukan oleh

kebanyakan keluarga adalah hanya berkutat pada pendapatan yang berasal dari

gaji yang terus-menerus dikuras untuk menutupi pengeluarannya. Sangat sedikit

dari keluarga kita yang mulai melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai

sumber pendapatan keluarganya. Padahal bila kita rajin melakukan investasi,

maka hasil dari investasi tersebut sebenarnya sudah dapat menutupi segala macam

pengeluaran kita, bahkan bisa jauh lebih besar dari gaji yang kita terima selama

ini (Kiyosaki dan Lechter 2006).

Uraian di atas adalah sebuah kondisi ideal yang selayaknya dicapai oleh

setiap keluarga. Bila keluarga Anda saat ini masih bergantung sepenuhnya pada

aliran pemasukan dari gaji setiap bulan, maka sudah waktunya untuk sedikit demi

sedikit menyisihkan uang Anda agar bisa membuat aliran pemasukan baru yang

berasal dari investasi (Kiyosaki dan Lechter 2006).

Page 17: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

23

Engel (1983) dalam Sumarwan (2003) menyatakan bahwa semakin sejahtera

seseorang, maka semakin kecil persentase pendapatannya untuk membeli pangan.

Sesuai dengan hukum tersebut BPS (2002) dalam Samon (2005) menyebutkan

bahwa di negara yang sedang berkembang persentase pengeluaran terbesar pada

rumahtangga adalah pengeluaran untuk pangan. Hal ini berbeda dengan negara

maju yang memiliki persentase pengeluaran rumahtangga terbesar untuk

pengeluaran barang dan jasa seperti perawatan kesehatan, pendidikan, rekreasi

dan lainnya. Keadaan ini juga terjadi di rumahtangga.

Pengeluaran keluarga menurut Biro Pusat Statistik (2008) dalam Shinta

(2008) dibedakan atas pengeluaran untuk pangan dan pengeluaran nonpangan.

Pengeluaran untuk pangan meliputi tindakan konsumsi terhadap bahan pangan

kelompok padi-padian, ikan, daging, telur, sayuran, kacang-kacangan, buah-

buahan, minyak dan lemak, minuman, serta makanan jadi. Komoditi pangan yang

berpengaruh sangat besar terhadap pergeseran garis kemiskinan adalah beras, gula

pasir, telur, tahu, tempe, mie instant dan minyak goreng (BPS 2008 dalam Shinta

2008).

Sementara pengeluaran untuk nonpangan meliputi biaya untuk perumahan,

energi, penerangan, air, barang dan jasa, pakaian dan barang-barang tahan lama

lainnya. Pengeluaran untuk biaya transportasi, listrik, energi dan perumahan

merupakan kebutuhan yang berpengaruh terhadap pergeseran garis kemiskinan

bukan makanan (BPS 2008 dalam Shinta 2008).

Menurut Mangkuprawira (1985) secara naluriah seseorang atau keluarga

akan terlebih dahulu menggunakan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan

pangan baru kemudian untuk kebutuhan nonpangan. Walaupun demikian perilaku

tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendapatan, jumlah anggota

keluarga, musim, tempat tinggal, dan berbagai faktor lainnya.

Teori ekonomi mengasumsikan bahwa seseorang bertindak secara rasional

dalam mencapai tujuannya dan mengambil keputusan yang konsisten demi tujuan

tersebut. Soembodo (2004) dalam Shinta (2008) mengemukakan beberapa macam

kebutuhan pokok manusia untuk dapat hidup secara wajar, yaitu:

1. Kebutuhan pangan atau kebutuhan akan makanan.

2. Kebutuhan sandang atau pakaian.

Page 18: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

24

3. Kebutuhan papan atau tempat berteduh.

4. Kebutuhan pendidikan untuk menjadi manusia bermoral dan berbudaya.

Pelaksanaan

Pelaksanaan (implementing) adalah melaksanakan (actuating) rencana dan

prosedur standar dan urutannya serta pengawasan (controlling) dari kegiatan-

kegiatan, yaitu pengecekan atau pembandingan antara kegiatan pelaksanaan dan

rencana-rencana, jika perlu diadakan penyesuaian standar dan urutan-urutan yang

tercantum dalam perencanaan agar peluang keberhasilan mencapai hasil

meningkat (Guhardja et al 1992). Pengawasan adalah proses memantau kegiatan

untuk memastikan bahwa kegiatan itu diselesaikan seperti yang telah

direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.

Pengawasan itu penting karena merupakan kaitan terakhir dalam fungsi

manajemen. Pengawasan merupakan satu-satunya cara manajer mengetahui

apakah sasaran organisasi itu tercapai atau tidak dengan disertai alasannya.

Kenyataannya manajemen merupakan proses yang berlangsung terus dan kegiatan

pengawasan menyajikan kaitan kembali yang amat penting ke perencanaan

(Gambar 4). Jika para manajer tidak melakukan pengendalian, manajer tidak

mempunyai cara untuk mengetahui apakah sasaran dan rencana manajer itu sesuai

target dan apa tindakan di masa depan yang harus diambil (Robbins dan Coulter

2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan, yaitu: karakteristik

individu, karakteristik keluarga, karakteristik lingkungan, dan karakteristik tugas

(Guhardja et al 1992).

Gambar 4 Proses pelaksanaan manajemen

Perencanaan- Sasaran- Tujuan- Strategi- Perencanaan

Memimpin- Motivasi- Kepemimpinan- Komunikasi- Perilaku individu

dan kelompok

Pengawasan- Standar- Ukuran- Perbandingan- Tindakan

Pengorganisasian- Struktur- Manjer

sumbedayamanusia

Page 19: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

KERANGKA PEMIKIRAN

Pengambilan keputusan adalah suatu proses menetapkan suatu keputusan

yang terbaik, logis, rasional dan ideal berdasarkan fakta, data dan informasi dari

sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan

resiko terkecil, efektif dan efisien, yang akan dilaksanakan pada masa yang akan

datang (Guhardja et al 1992). Proses keputusan konsumen dalam membeli atau

mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu (1)

kegaiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya, (2)

faktor perbedaan individu konsumen dan (3) faktor lingkungan konsumen

(Sumarwan 2003). Dua dari tiga faktor diatas diamati dalam penelitian ini, yaitu

faktor perbedaan individu konsumen dan faktor lingkungan konsumen.

Dalam proses pengambilan keputusan itu, selain faktor pribadi dan

lingkungan, akses informasi juga sangat penting. Oleh karena itu, dalam penelitian

ini diteliti pengaruh akses informasi terhadap pengambilan keputusan.

Perbedaan individu konsumen yang diamati dalam hal ini adalah

pengetahuan ibu mengenai biogas, sedangkan faktor lingkungannya adalah

karakteristik keluarga. Karakteristik keluarga meliputi usia suami dan istri, tingkat

pendidikan suami dan istri, pekerjaan suami dan istri, besar keluarga, pendapatan

per kapita per bulan dan pengeluaran untuk energi memasak. Selain karakteristik

keluarga dilihat pula pengaruh akses informasi terhadap pengambilan keputusan

penggunaan biogas.

Pengambilan keputusan dalam keluarga akan terkait dengan manajemen

sumberdaya keluarga. Sebelum diakukan pengambilan keputusan, biasanya

dilakukan perencanaan-perencanaan terkait dengan keputusan tersebut. Dalam

penelitian ini manajemen sumberdaya keluarga yang diteliti mencakup

perencanaan dan pelaksanaan manajemen keuangan dan energi. Perencanaan

meliputi jenis energi yang akan digunakan keluarga, jenis pengeluaran yang

dilakukan keluarga dan lain-lain.

Menurut Guhardja et al 1992 faktor yang mempengaruhi perencanaan

keluarga adalah umur, tahapan siklus keluarga (sangat berkorelasi dengan umur),

pengalaman dan pendidikan. Selain itu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen sumberdaya keluarga adalah karakteristik individu, karakteristik

Page 20: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

26

keluarga (siklus hidup keluarga, umur anak-anak, dan besar keluarga),

karakteristik lingkungan serta karakteristik tugas.

Dalam kegiatan keluarga kadang proses pengambilan keputusan diawali

dengan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan, baru dilakukan pengambilan

keputusan. Kadang pula dilakukan proses pengambilan keputusan terlebih dahulu,

lalu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan.

Page 21: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ... · Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua alternatif atau lebih. Proses ... ke dalam reaktor melalui tempat ... Cianjur

27

Gambar 5 Kerangka Pemikiran

Pengambilan KeputusanPenggunaan Energi

- Biogas- Nonbiogas

Manajemen Keuangan dan Energi(Perencanaan dan Pelaksanaan)

90

Akses Informasi

Karakteristik Keluarga Usia suami dan istri Tingkat pendidikan suami

dan istri Pekerjaan suami dan istri Pengetahuan istri mengenai

biogas Besar keluarga Pendapatan per kapita per

bulan Pengeluaran untuk energi

memasak