102
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONEISA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E ) Oleh : MOHAMAD IQBAL AKBARI NIM: 1112046100186 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

  • Upload
    docong

  • View
    260

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONEISA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )

Oleh :

MOHAMAD IQBAL AKBARI

NIM: 1112046100186

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

i

ABSTRACT

Mohamad Iqbal Akbari, 1112046100186, The Factors That Affect The Capital

Buffer In Sharia Commercial Banks In Indonesia. Sharia Banking Studies

Program, Economic and Business Faculty, State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

This study aims to determine the factors that affect the Capital buffer. Capital

buffer is difference between ratio of the bank‟s capital to the minimum capital

adequacy ratio that appropriate with central bank‟s regulation. Capital buffer

can be used by banks as buffer in adverse economic shocks. This study aims to

examine the influence of Return on Equity (ROE), Non Performing Finance

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), and Bank Size to capital buffer level of

Sharia Banking in Indonesia. Sharia Banks in Indonesia during the period 2012-

2016 have an average CAR of 21,59% which means that above the requirements

have been imposed. CAR is too high is not too good for the banks because the

capital can be used for development and profit. In this study the population is 13

sharia banks were listed on Otoritas Jasa Keuangan. The selection of the sample

is by using purposive sampling method with some specific criteria and sample that

used are 11 sharia banks were listed on Otoritas Jasa Keuangan period 2012-

2016. The analysis method is by using multiple linear regression analysis. The

result show that Return on Equity (ROE) has negative correlation and

insignificant with capital buffer. Non Performing Finance (NPF) has negative

correlation and significant with capital buffer. Financing to Deposit Ratio (FDR)

has negative correlation with capital buffer and significant. Bank size has

negative and insignificant correlation with capital buffer. The result of regression

estimation show whole variable have ability of model prediction is 80,5%, while

remaining is 19,5% influenced by other faktors outside the model.

Keywords : Capital Buffer, Return On Equity, Non Performing Finance,

Financing to Deposit Ratio, Bank Size

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

ii

ABSTRAK

Mohamad Iqbal Akbari, 1112046100186, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Capital Buffer Pada Bank Umum Syariah di Indonesia, Program Studi Perbankan

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Capital buffer. Capital Buffer adalah selisih antara rasio modal bank terhadap

rasio kecukupan modal minimum yang sesuai dengan peraturan bank sentral

Capital Buffer dapat digunakan oleh bank sebagai penyangga dalam guncangan

ekonomi yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Return

on Equity (ROE), Non Performing Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio

(FDR), dan Ukuran Bank terhadap tingkat Capital Buffer Perbankan Syariah di

Indonesia. Bank Syariah di Indonesia selama periode 2012-2016 memiliki CAR

rata-rata 21,59% yang berarti di atas persyaratan yang telah ditentukan. CAR yang

terlalu tinggi tidak terlalu bagus bagi bank karena modal bisa digunakan untuk

pengembangan dan keuntungan. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan

adalah 13 bank syariah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Pemilihan sampel

dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria

tertentu dan sampel yang digunakan adalah 11 bank syariah yang terdaftar pada

Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2016. Metode analisisnya adalah dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian menunjukkan bahwa

Return on Equity (ROE) memiliki korelasi negatif dan tidak signifikan dengan

Capital Buffer. Non Performing Finance (NPF) memiliki korelasi negatif dan

signifikan dengan Capital Buffer. Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki

korelasi negatif dengan Capital Buffer dan signifikan. Bank size memiliki korelasi

negatif dan tidak signifikan dengan Capital Buffer. Hasil estimasi regresi

menunjukkan variabel bebas memiliki kemampuan prediksi model sebesar 80,5%,

sedangkan sisanya 19,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Kata Kunci: Capital Buffer, Return On Equity, Non Performing Finance,

Financing to Deposit Ratio, Bank Size

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia, rahmat,

ridho, dan dukungan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Skripsi dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Capital Buffer

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia ini merupakan prasyarat guna meraih

gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan,

dukungan, bimbingan, saran, petunjuk, serta dorongan, baik secara moril maupun

spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada MA, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak A.M Hasan Ali, Ma., selaku Ketua Prodi Muamalat dan Bapak

Abdurrauf, M.A., selaku Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan arahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku ketua Prodi Perbankan

Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si. selaku Sekretaris Prodi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan dan membantu

penulis secara tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

iv

6. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang bersedia

meluangkan waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis

mengerjakan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd., selaku Dosen Penasehat

Akademik.

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat untuk penulis.

9. Seluruh staf akademik dan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Kedua orang tua, Bapak Mohamad Taufiq dan Ibu Euis Ana Sulfiyana

Fajriah Ilyas, adik tercinta Azora Qurratul Ainina serta keluarga besar

penulis yang berkat dukungan, arahan, motivasi dan doa’anya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Elis Khairunnisa, yang selalu setia menemani, memberi semangat,

memberi inspirasi dan membantu penulis dalam proses pembuatan naskah

skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat Pemuda Istiqomah selama masa kuliah, Hasbi Curtis,

Nurhasanudin, Imaduddin Afiyan, Ihsan Baik Siregar dan Ahmad Fadhli

Ajib Naufal yang senantiasa saling mendukung satu sama lain dalam

menyelesaikan skripsi masing-masing.

13. Keluarga besar Muamalat angkatan 2012 dan 2013 yang telah bersama-

sama berjuang dari awal masuk kuliah hingga akhir kuliah.

14. Anggota dan rekan-rekan pelatih Marching Band Nada Syiar Daar El

Qolam Corps, yang selalu membantu penulis menghilangkan rasa lelah

dengan bermain musik.

15. Teman-teman KKN Smart 2016, yang selalu memberi semangat dan

mendukung satu sama lain.

16. Semua pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu

atas segala bantuannya kepada penulis.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

v

Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis memohon maaf dan pengertian sebesar-

besarnya apabila terdapat kekeliruan, kesalahan, ataupun segala kekurangan

dalam penulisan skripsi ini, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

dan pihak-pihak lainnya.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 17 Maret 2018

Penulis

Mohamad Iqbal Akbari

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

Halaman

ABSTRACT ........................................................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Batasan Masalah ......................................................................................... 5

E. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

F. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 6

G. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 7

BAB II: LANDASAN TEORI ........................................................................... 9

A. Modal Bank ................................................................................................ 9

1. Pengertian Modal Bank .......................................................................... 9

B. Perjanjian Basel Terkait Modal Internasional ............................................ 11

1. Sejarah Lahirnya Komite Basel ............................................................ 11

a. Basel Capital Accord I ......................................................................... 13

b. Basel Capital Accord II ........................................................................ 15

c. Basel Capital Accord III ....................................................................... 17

C. Teori Terkait Capital Buffer ...................................................................... 18

1. Pecking Order Theory .......................................................................... 18

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

vii

2. Charter Value Theory ........................................................................... 20

3. Too Big To Fail Consensus................................................................... 20

D. Capital Buffer ........................................................................................... 22

1. Pengertian Capital Buffer ..................................................................... 22

2. Pengukuran Capital Buffer ................................................................... 22

E. Return on Equity (ROE) ............................................................................ 23

1. Pengertian Return on Equity (ROE) ...................................................... 23

F. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................ 24

1. Pengertian Financing to Deposit Ratio (FDR) ...................................... 24

G. Non Performing Finance (NPF) ................................................................ 25

1. Pengertian Non Performing Finance (NPF) .......................................... 25

H. Bank Size (Ukuran Bank) .......................................................................... 26

1. Pengertian Bank Size (Ukuran Bank) .................................................... 26

I. Review Studi Terdahulu ............................................................................ 27

J. Alur Kerja Penelitian ................................................................................ 32

K. Hipotesis ................................................................................................... 33

1. Financing to Deposit Ratio (FDR) ........................................................ 33

2. Bank Size.............................................................................................. 33

3. Non Performing Finance (NPF) ........................................................... 33

4. Return on Equity (ROE) ....................................................................... 33

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 34

B. Jenis Penilitian .......................................................................................... 34

C. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................................. 35

1. Populasi ............................................................................................... 35

2. Sampel ................................................................................................. 36

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 36

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 37

1. Dependen (Y) ....................................................................................... 37

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

viii

2. Independen (X) .................................................................................... 37

G. Metode Analisis Data ................................................................................ 38

H. Estimasi Model Data Panel ....................................................................... 40

1. Commont Effect .................................................................................... 41

2. Fixed Effect .......................................................................................... 42

3. Random Effect ...................................................................................... 43

I. Tahap Analisis .......................................................................................... 44

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel ..................................... 44

a. Uji Chow.............................................................................................. 44

b. Uji Hausman ........................................................................................ 46

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 47

a. Uji Normalitas ...................................................................................... 47

b. Uji Multikoliniertitas ............................................................................ 48

c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 49

d. Uji Autokorelasi ................................................................................... 50

3. Uji Statistik .......................................................................................... 52

a. Uji Koefesien Determinasi ................................................................... 52

b. Uji Statistik F ....................................................................................... 53

c. Uji Statistik t ........................................................................................ 54

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 56

B. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 57

1. Financing to Deposit Ratio (FDR) ........................................................ 57

2. Non Peforming Finance (NPF) ............................................................. 58

3. Return on Equity (ROE) ....................................................................... 59

C. Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik ......................................... 60

1. Uji Chow.............................................................................................. 60

2. Uji Hausman ........................................................................................ 61

D. Uji Asumsi Klasik..................................................................................... 62

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 62

2. Uji Multikolinieritas ............................................................................. 63

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

ix

3. Uji Heterokedastisitas........................................................................... 64

4. Uji Autokorelasi ................................................................................... 65

E. Uji Signifikansi ......................................................................................... 66

1. Uji Koefesien Determinasi ................................................................... 66

2. Uji Statistik F ....................................................................................... 67

3. Uji Statistik t ........................................................................................ 67

4. Persamaan Model Regresi .................................................................... 69

F. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 70

1. Pengaruh Financing to Deposit Ratio Terhadap Capital Buffer ............. 70

2. Pengaruh Non Performing Finance Terhadap Capital Buffer ................ 71

3. Pengaruh Return on Equity Terhadap Capital Buffer ............................ 72

4. Pengaruh Bank Size Terhadap Capital Buffer........................................ 73

BAB V: PENUTUP .......................................................................................... 74

A. Kesimpulan............................................................................................... 74

B. Saran ........................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76

LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Daftar Sampel BUS ........................................................................... 36

Tabel 3.2: Kriteria Durbin Watson ..................................................................... 52

Tabel 4.1: Proses Seleksi Sampel ....................................................................... 56

Tabel 4.2: Hasil Uji Chow.................................................................................. 61

Tabel 4.3: Hasil Uji Hausman ............................................................................ 62

Tabel 4.4: Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 63

Tabel 4.5: Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 64

Tabel 4.6: Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 65

Tabel 4.7: Hasil Uji Koefesien Determinasi ....................................................... 66

Tabel 4.8: Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 67

Tabel 4.9: Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 68

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Skema Alur Kerja Penelitian ..................................................................... 32

Gambar 4.1: Financing to Deposit Ratio ............................................................ 57

Gambar 4.2: Non Performing Finance ............................................................... 58

Gambar 4.3: Return on Equity ............................................................................ 59

Gambar 4.4: Bank Size ....................................................................................... 60

Gambar 4 5: Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 62

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi dan menjadi

sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter Bank

Indonesia. Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai

financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai agent of

trust, agent of development dan agent of service.1

Dalam rangka menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus memiliki

kecukupan modal, kualitas asset yang baik, pengelolaan yang baik dan harus

berdasarkan prinsip kehati-hatian, serta menghasilkan keuntungan. Oleh karena

bank merupakan institusi yang memiliki peran penting dalam perekonomian, bank

sentral selaku regulator perlu melakukan pengawasan terhadap kessehatan dan

stabilitas perbankan. Agar mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan

bermanfaat bagi perekonomian nasional.

Salah satu indikator bahwa suatu bank dikatakan sehat dapat dinilai dari

kecukupan modal yang dimiliki. Bank perlu menyediakan kecukupan modal untuk

menjaga tingkat kepercayaan nasabah terhadap aktivitas perbankan. Oleh karena

itu bank sentral selaku regulator yang memiliki kewenangan dalam mengawasi

industri perbankan mengeleuarkan aturan perbankan mengenai permodalan. Bank

Indonesia dalam melaksanakan prinsip kehati-hatian menetapkan kewajiban

penyediaan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. Hal tersebut bertujuan

untuk memperkuat sistem perbankan dan sebagai penyangga terhadap potensi

kerugian.2

Dasar peraturan yang digunakan oleh bank sentral dalam hal ini Bank

Indonesia adalah dengan mengadopsi peraturan dari Basel Comitee on Banking

1 Y. Sri Sulio, et. al, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Salemba Empat, 2000

cet ke-1 hal. 6. 2 Diakses Pada 1 Agustus 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-

statistik/booklet-perbankan-indonesia

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

2

Supervisio (BCBS). Pada tahun 1988 BCBS mengeluarkan konsep awal mengenai

permodalan bank beserta perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

(ATMR) khusus untuk resiko kredit yang kemudian disempurnakan pada tahun

1996 dengan menambahkan Tier 3 dan penghitungan ATMR risiko pasar. Konsep

mengenai permodalan yang dikeluarkan oleh BCBS ini lebih dikenal dengan

Basel Accord 1 di mana dalam aturan tersebut bank diwajibkan untuk memiliki

modal paling sedikit sama dengan 8 persen dari ATMR. BCBS memiliki tiga

tujuan utama dalam mengembangkan Basel 1, yaitu3:

1. Untuk memperkuat keandalan dan stabilitas dari system perbankan

internasional.

2. Menciptakan kerangka yang adil dalam mengukur kecukupan modal bank

internasional.

3. Berusaha untuk mengembangkan kerangka yang dapat diimplementasikan

secara konsisten dengan tujuan untuk mengurangi persaingan diantara bank

internasional.

Pada tahun 2006 BCBS kembali mengeluarkan aturan mengenai Basel II.

Aturan pada Basel II dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan Basel I. Dalam

Basel II terdapat kerangka penghitungan modal yang bersifat lebih sensitif

terhadap risiko (sensitif risk). Basel II bertujuan untuk meningkatkan keamanan

dan kesehatan sistem keuangan yang berfokus pada perhitungan modal yang

berbasis pada risiko, supervisory review process, dan market discipline. Secara

umum kerangka Basel II terdiri dari tiga pilar yaitu Pilar 1 mengenai kecukupan

modal minimum (minimal capital requirements), Pilar 2 tentang proses review

oleh pengawas (supervisory review process), dan Pilar 3 berkaitan dengan disiplin

pasar (market discipline). Dengan pengimplementasian Basel II pada perbankan di

Indonesia diharapkan industri perbankan di Indonesia akan lebih sehat dan

mampu bertahan dalam kondisi krisis.4

3 Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2006) hal. 18. 4 Diakses Pada 1 Agustus 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-

statistik/booklet-perbankan-indonesia

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

3

Adanya krisis keuangan global 2008/2009 mendorong BCBS mengeluarkan

paket reformasi keuangan global atau lebih dikenal dengan Basel III untuk

memperkuat ketahanan pada sisi mikro maupun makro. Peningkatan ketahanan

dalam sisi mikro dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas

permodalan bank yang lebih tinggi serta perlunya tersedia kecukupan cadangan

(buffer) modal yang harus dimiliki oleh bank dengan mewajibkan pembentukan

conservation buffer sebesar 2,5% dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

yang dimiliki oleh bank, buffer tersebut berguna untuk menyerap kerugian saat

terjadi krisis.

Sementara itu peningkatan ketahanan pada sisi makro dilakukan dengan

melakukan reformasi terhadap pengaturan makro untuk memantau tingkat

procyclicality sistem keuangan. Penguatan pada sisi makro tersebut dilakukan

dengan mensyaratkan bank untuk menyediakan countercyclical capital buffer

pada saat keadaan ekonomi baik (boom period) yang bertujuan untuk menyerap

kerugian saat terjadi krisis (boost period) akibat dari pertumbuhan kredit yang

berlebihan sehingga dapat mengganggu sistem keuangan.

Besarnya countercyclical capital buffer yang disyaratkan yaitu sebesar 0%-

2,5% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang dimiliki oleh bank.

Selain itu, diperlukan juga capital surcharge untuk D-SIB (Domestic Systemically

Important Bank) atau bank yang ditetapkan memiliki dampak sistemik, yang

mana kisaran besaran yang disyaratkan untuk capital surcharge sebesar 1%

sampai dengan 2,5% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Dengan

menerapkan Basel III di Indonesia diharapkan industri perbankan akan lebih kuat

dan mampu menjalankan operasi bisnisnya meskipun di tengah krisis ekonomi.5

Sesuai dengan substansi di atas, Basel III secara mendasar menyajikan

reformasi yang dilakukan oleh BCBS untuk memperkuat permodalan dan standar

likuiditas dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan sektor perbankan

terhadap krisis. Kemampuan sektor perbankan menyerap shock yang terjadi

5 Diakses Pada 1 Agustus 2017 dari http://www.bi.go.id/id/perbankan/implementasi-

basel/consultative-papers

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

4

karena tekanan keuangan dan perekonomian diharapkan dapat mengurangi

penyebaran risiko dari sektor keuangan terhadap perekonomian.

Capital buffer merupakan selisih lebih dari Capital Adequacy Ratio (CAR)

atau rasio kecukupan modal dengan CAR minimum yang telah ditetapkan (8%).

Fungsi capital buffer dalam industri perbankan adalah untuk mengantisipasi

peningkatan kerugian di masa depan.6

Sebagai contoh, rata-rata CAR bank umum syariah di Indonesia pada tahun

2014 adalah 15,74%, sedangkan minimum modal yang ditetapkan regulator

adalah 8%, ini artinya jika rata-rata CAR bank umum syariah dikurangi

kecukupan modal minimum menghasilkan 7,74%. Hasil ini menimbulkan

pertanyaan tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi besarnya modal yang

harus ditahan oleh bank yang nantinya mempengaruhi tingkat permodalan bank.

Sebagai tambahan, nilai tersebutlah yang merupakan kelebihan modal untuk

penyangga atau disebut capital buffer.

Capital buffer inilah yang akan melindungi bank apabila terjadi guncangan

risiko di masa yang akan datang. Namun, memiliki capital buffer yang tinggi

berarti memiliki CAR yang tinggi pula, sementara nilai CAR yang terlalu tinggi

tidak baik untuk industri perbankan, dikarenakan kelebihan modal tersebut dapat

digunakan untuk menyalurkan kredit atau investasi guna memaksimalkan

keuntungan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengtahui lebih

lanjut yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan skripsi.

Dengan segala pertimbangan penulis akan mengambil judul “FAKTOR -

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA”

6 Fikri & Erman, “Determinants of Comercial Banks’ Capital buffer in Indonesia”

Diponegoro Journal of Management Volume No. 1, (Semarang, 2012): hal. 4.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bank Syariah memiliki keterbatasan modal baik dalam aset yang masih

rendah.

2. Persaiangan usaha industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap

kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti

keterbatasan modal dan sumber dana.

3. Keadaan ekonomi yang terus berubah dari waktu ke waktu mempengaruhi

struktur modal.

4. Terjadinya perbedaan hasil penelitian antara penelitian terdahulu yang mana

hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan yang lain.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk:

1. Menganalisis pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap capital buffer

Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2016

2. Menganalisis pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap capital

buffer Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2016

3. Menganalisis pengaruh Bank Size terhadap capital buffer Bank Umum

Syariah di Indonesia tahun 2012-2016

4. Menganalisis pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap capital

buffer Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2016

D. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan arah penelitian dan memudahkan analisa, maka

penulis perlu membuat batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasannya

meliputi:

1. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel.

2. Jangka waktu penelitian adalah tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

3. Objek penelitian ini adalah bank syariah yang beroperasi di Indonesia.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

6

4. Bank syariah yang dijadikan objek penelitian ini adalah bank umum syariah

yang telah beroperasi pada tahun 2012 dan masih beroperasi pada tahun

2016 serta menyediakan laporan keuangan tahunan di website resminya.

5. Variabel terikat penelitian yang digunakan adalah Capital Buffer.

6. Variabel bebas penelitian yang digunakan adalah:

(1) Return On Equity (ROE)

(2) Financing to Deposit Ratio (FDR)

(3) Ukuran Bank (size)

(4) Non Performing Finance (NPF)

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan sebelumnya yang telah diuraikan, maka

permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Return on Equity (ROE) mempengaruhi capital buffer Bank Umum

Syariah di Indonesia?

2. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) mempengaruhi capital buffer

Bank Umum Syariah di Indonesia?

3. Apakah Bank Size mempengaruhi capital buffer Bank Umum Syariah di

Indonesia?

4. Apakah Non Performing Finance (NPF) mempengaruhi capital buffer Bank

Umum Syaria di Indonesia?

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank-Bank Umum Syariah yang telah

beroperasi menjadi Bank Umum Syariah di Indonesia sejak tahun 2012 sampai

dengan 2016, yaitu sebanyak 11 Bank Umum Syariah.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan untuk menganalisis pengaruh

dan seberapa besar pengaruh Financing to Deposit Ratio, Return on Equity, Non

Performing Finance, Size (Ukuran Bank) terhadap Capital Buffer pada bank

syariah di Indonesia. Penelitian ini dibatasi dengan menganalisis laporan

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

7

keuangan tahunan yang telah diaudit bank-bank syariah yang menjadi objek

penelitian dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2016.

G. Manfaat Penelitian

1. Akademis

Pemikiran, literatur dan hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya

khazanah keilmuan sehingga dapat dimanfaatkan untuk referensi bagi yang

ingin melakukan penelitian yang mendalam terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi capital buffer pada bank umum syariah di Indonesia.

2. Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan dan masukan

bagi pemerintah selaku pengambil kebijakan dalam upayanya menjaga

Capital Buffer bank syariah di Indonesia.

3. Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan evaluasi

bagi para praktisi di bank syariah untuk menjaga Capital Buffer

perusahaannya.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi”

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Penulis

menyusun lima bab uraian, dimana setiap bab memiliki sub-sub bab untuk

melengkapi penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, merupakan pendahuluan yang mengantarkan kepada

pokok-pokok permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Dalam bab ini diuraikan

mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori , bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dan

definisi yang terkait dengan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi captital

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

8

buffer. Selain itu, di bab ini juga dicantumkan studi terdahulu, kerangka konsep

dan juga hipotesis.

BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini, diuraikan ruang lingkup

penelitian, jenis penelitian, jenis data dan sumber data, populasi dan teknik

pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik

analisis data dan operasional variabel.

BAB IV Hasil dan Pembahasan, bab ini adalah inti dari permasalahan

yang akan dibahas dalam skripsi ini. Hasil penelitian yang meliputi, hasil

pengujian asumsi klasik, pengujian model, pengujian hipotesis, serta interpretasi

inti hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, bab ini menjelaskan kesimpulan yang

berisi dari uraian pembuktian dalam penelitian dan saran untuk pemanfaat

penelitian.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Modal Bank

1. Pengertian Modal Bank

Modal adalah sesuatu yang mewakili pemilik dalam perusahaan.

Berdasarkan nilai buku modal didefenisikan sebagai kekayaan bersih (net

worth), yaitu selisih nilai buku aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban

(liabilities).1

Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan

operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu

neraca, yaitu: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.2

Modal adalah setiap bentuk kekayaan yang dimiliki untuk memproduksi

lebih banyak kekayaan. Pada suatu bisnis, modal, terdapat dalam berbagai bentuk

termasuk kas, persediaan, peralatan, pabrik dan sebagainya.3

Bank pada umumnya dan bank syariah pada khususnya adalah lembaga

yang didirikan dengan orientasi laba. Untuk mendirikan lembaga yang demikian

perlu didukung dengan aspek permodalan yang kuat, kekuatan aspek permodalan

akan membangun kepercayaan dari masyarakat, karena bank merupakan lembaga

kepercayaan.Untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat itu perangkat yang

strategis yang harus digunakan adalah permodalan yang cukup memadai, karena

modal merupakan faktor yang penting dalam perkembangan dan kemajuan bank

sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Dalam penciptaan aktiva selain

menciptakan keuntungan juga memungkinkan terjadinya resiko, oleh karena itu

modal harus bisa digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko

1Drs Zainul Arifin MBA, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Azkia

Publisher,2009) Hal. 159. 2 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: ANDI,

2008) hal. 115. 3 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar‟iyyah Modern, (Yogyakarta:

ANDI, 2011), hal. 217.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

10

kerugian atas aktiva , terutama dana-dana yang berasal dari pihak ketiga atau

masyarakat.

Menurut Johnson and Johnson, modal bank mempunyai tiga fungsi, antara

lain4 :

1. Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian

lainnya. Dalam fungsi ini, modal memberikan perlindungan terhadap

kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan para

deposan.

2. Sebagai dasar untuk menetapkan batas maksimum pemberiaan kredit. Hal

ini merupakan pertimbangan operasional bagi bank sentral, sebagai

regulator, untuk membatasi jumlah pemberian kredit kepada setiap individu

nasabah bank. Melalui pembatasan ini bank sentral memaksa bank untuk

melakukan diversifikasi kredit mereka agar dapat melindungi diri terhadap

kegagalan kredit dari satu individu debitur.

3. Sebagai dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi

tingkat kemampuan bank secara relatif untuk menghasilkan keuntungan.

Tingkat keuntungan bagi para investor diperkirakan dengan

membandingkan keuntungan bersih dengan ekuitas. Para partisipan pasar

membandingkan return on investment diantara bank-bank yang ada.

Sementara itu, Brenton C. Leavitt, staf dewan gubernur bank sentral

amerika, kaitannya dalam fungsi dari modal bank, menekankan ada empat hal

yaitu5:

1. Untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan, pada saat bank dalam

keadaan insolvable dan likuidasi.

2. Untuk menyerap kerugian yang tidak diharapkan guna menjaga kepercayaan

masyarakat bahwa bank dapat terus beroprasi.

4 Frank P. Johnson dan Richard D Johnson, Commerial Bank Menagement, New York: The

Dryden Press, 1985, hal. 331-332. 5 Gorge H. Hempel, Alan B. Coleman dan Donal G. Simonson, Bank Management, Text

and Case, New York: John Wiley dan Sons, 1986, hal. 168-169.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

11

3. Untuk memperoleh sarana fisik dan kebutuhan dasar lainnya yang

diperlukan untuk menerapkan pelayanan bank.

4. Sebagai alat pelaksana peraturan pengendalian ekspansi aktiva yang tidak

tepat.

Melihat fungsi modal pada suatu bank yang disampaikan diatas

menunjukkan bahwa kedudukan modal merupakan hal penting yang harus

dipenuhi terutama pendiri bank dan para menajemen bank selama beroperasinya

bank tersebut.

Untuk memastikan bahwa industri perbankan memililki modal yang cukup

untuk menjalankan kegaiatan usahanya, otoritas pengawas bertanggungjawab

untuk menetapkan jumlah minimum permodalan yang harus dimiliki bank dengan

mengeluarkan ketentuan mengenai permodalan minimum atau regulatory capital

sebagai acuan bagi industri perbankan setempat. Sehubungan dengan itu, Komite

Basel telah menetapkan dalam Capital Accord 1988 mengenai perhitungan

kewajiban modal minimum yang memperhitungkan eksposur risiko kredit yang

ditambahkan dengan komponen modal bank, yaitu modal tambahan serta

memperhitungkan pula eksposur pasar.

B. Perjanjian Basel Terkait Modal Internasional

1. Sejarah Lahirnya Komite Basel

The Basel Committee on Banking Supervision atau yang biasa dikenal

dengan sebutan Komite Basel didirikan sebagai Committee on Banking

Regulations and Supervisory Practies oleh para gubernur bank sentral yang

merupakan anggota dari Group of Ten (G-10) pada akhir tahun 1974 setelah

kehancuran mata uang inernasional dan juga pasar bank yang ditandai dengan

kehancuran Bankhaus Herstatt di Jerman Barat. Negara yang tergabung dalam G-

10 adalah Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Luxemburg, Belanda,

Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. Petemuan pertama dari Komite Basel

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

12

diadakan pada bulan Februari 1975 dan sejak itu pertemuan diadakan secara rutin

sebanyak 3-4 kali dalam setahun.6

Pertemuan dilakukan di sekretariat Bank for International Settlement di

Basel, Swiss. Nama dari kota tempat berkumpulnya para gubernur bank sentral

tersebut inilah yang akhirnya menjadi nama kelompok tersebut dan juga kemudian

menjadi nama bagi produk-produk kesepakatan yang dihasilkannya. Antara

Komite Basel sendiri dan Bank for International Settlement tidak terdapat

hubungan organisatoris karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda dan satu-

satunya fungsi dari Bank for International Settlement adalah memfasilitasi

dukungan kesekretariatan kepada Komite Basel.7

Komite Basel dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya berhubungan

dengan berbagai otoritas pengawas di berbagai Negara anggota G-10 dan dunia

onternasional. Komite Basel juga berupaya untuk meyakinkan semua negara

betapa pentingnya memperkuat sistem pengawasan prudential terhadap sektor

perbankan. Hal tersebut dilakukan dengan membangun kerjasama erat dengan

negara-negara di luar G-10 yang akan senantiasa meningkatkan kualitas

pengawasan pebankan di negara-negara anggota.8

Tujuan dari Komite Basel sendiri adalah melakukan kerjasama dan

harmonisasi dalam pengawasan perbankan secara internasional. Komite Basel

juga bertujuan sebagai suatu forum diskusi yang bersifat rahasia terkait dengan

penanganan masalah-masalah khusus, mengkoordinasikan tanggung jawab

pengawasan terhadap bank-bank internasional, dan untuk meningkatkan rambu-

rambu kehati-hatian.9 Dengan adanya harmonisasi standar internasional dalam

pengaturan dan pengawasan perbankan, maka diharapkan semakin terintegrasinya

6 Basel Committee on Banking Supervision, History of the Basel Committee and its

Membership (Swiss, Basel Committee on Banking Supervision, 2009), hal. 1. 7 Permadi Gandapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2004), hal. 37. 8 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia), hal. 196. 9 Charles Freeland, The Work of The Basel Committee, 1994, hal. 231.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

13

sistem finansial dunia sehingga dapat memperbaiki iklim dan lingkungan operasi

bagi bank-bank yang senantiasa aktif bertransaksi internasional.10

Dalam prakteknya, Komite Basel senantiasa melakukan kerjasama yang erat

dengan otoritas perbankan di luar G-10, yaitu Cili, Cina, Republik Ceko, Hong

Kong, Meksiko, Rusia, dan Thailand. Selain itu juga terdapat sembilan negara-

negara yang terlibat cukup erat dalam penyusunan dan pembahasan rancangan

tersebut, yaitu Argentina, Brasil, Hungaria, india, Indonesia, Korea, Malaysia,

Polandia, dan Singapura. Penyusunan prinsip-prinsip tersebut dilakukan setelah

konsultasi yang intensif dengan berbagai pihak lainnya termasuk International

Monetary Fund (IMF) dan World Bank.11

Dalam perkembangannya Komite Basel telah berhasil menghasilkan empat

buah produk yang relevan terkait dengan kerjasama dan harmoniasasi pengaturan

dan pengawasan bank secara internasional dan menyeluruh. Empat produk

tersebut adalah International Convergence of Capital Measurement and Capital

Standards atau biasa dikenal dengan Basel Capital Accord I, Core Principles for

Effectove Banking Supervision, Consultative Documeny Overview of the New

Basel Capital Accord atau biasa disebut dengan Basel Capital Accord II, dan

International Regulatory Framework for Banks atau Basel Capital Accord III.12

a. Basel Capital Accord I

Melalui Basel Capital Accord I, Komite Basel menetapkan

metodologi yang dibakukan dalam perhitungan besarnya modal berdasarkan

risiko (risk-based capital) suatu bank yang perlu disediakan dengan

mengacu kepada minimum capital standard atau capital adequacy ratio

(CAR) sebesar 8%. Tujuan utama dikembangkannya Basel Capital Accord I

adalah untuk memperkuat keandalan dan stabilitas dari sistem perbankan

10 Permadi Gandapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2004), hal. 37. 11 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia), hal. 196.

12 Basel Committee on Banking Supervisions, Publications, diunduh dari

http://www.bis.org/list/bcbs/index.htm pada Senin, 18 Desember 2017 Pukul 11:02 WIB.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

14

internasional, menciptakan kerangka yang adil dalam mengukur kecukupan

modal bank internasional, dan membentuk kerangka yang dapat

diaplikasikan secara seragam dan konsisten dengan tujuan untuk

mengurangi ketidaksetaraan dalam persaingan antara bank-bank yang aktif

secara internasional.13

Dalam perkembangannya terdapat banyak kasus

kebangkrutan yang berawal dari tidak dikelolanya risiko pasar.

Basel Capital Accord I mendapat banyak kritik, diantaranya adalah

belum diakomodasinya pendekatan portofolio, eksposur mengenai risiko

pasar yang masih diregulasi secara samar-samar, dan memberikan

pembobotan pada bobot risiko aktiva yang sama terhadap semua pinjaman

korporat tanpa mempertimbangkan peringkat kreditur dan debitur. Akan

tetapi, Basel Capital Accord I telah berhasil mencapai dua sasaran utama,

yaitu untuk menjaga tingkat kecukupan modal dalam sistem perbankan

internasional dan juga menciptakan iklim persaingan yang seimbang melalui

pemeliharaa modal yang cukup diantara perbankan internasional dan telah

diterapkan di lebih dari seratus negara.14

Begitu banyaknya krisis dan kritik yang masih belum bisa diakomodir

melalui Basel Capital Accord I, maka pada tahun 1999 Komite Basel

mengeluarkan proposal baru berlandaskan kepada hasil penelitian dan kajian

Komite Basel yang berhasil mengidentifikasi berbagai tantangan baru dalam

kegiatan perbankan internasional yang sudah tidak dapat disolusikan lagi

melalui Basel Capital Accord I. Berdasarkan hal tersebut, Komite Basel

memperlihatkan adanya kerjasama dengan bank-bank anggota dalam

pengembangan kesepakatan modal yang baru. Tujuan dari Komite Basel

tersebut adalah untuk mengarahkan semua risiko ke dalam suatu kerangk

13 Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2006) hal. 18. 14 Yustinus Dalle Edhie, Basel Capital Accord II (Wealth Indonesia) diakses melalui

http://www.wealthindonesia.com/basel-accord-ii.html pada tanggal 18 Desember 2017 Pukul

13:00 WIB.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

15

pemikiran kecukupan modal serta komperehensif. Kesepakatan yang baru

ini dikenal dengan Basel Capital Accord II.15

b. Basel Capital Accord II

Dasar pertimbangan Komite Basel untuk membuat kesepakatan Basel

Capital Accord II ini adalah menjadikan pengembangan dan peningkatan

metode kuantitatif oleh bank sebagai pijakan yang kokoh dalam mengukur

dan melaporkan risiko kredit dan portofolio aktiva. Dalam

pengembangannya, Komite Basel juga menggunakan pendekatan konsultatif

guna memastikan regulasi yang baru diterapkan berdampak positif dan

sebagai upaya meyakinkan bank bahwa kesepakatan yang dibuat adalah

benar.16

Terdapat beberapa perbedaan antara Basel Capital Accord I dan Basel

Capital Accord II. Pertama, Basel Capital Accord I lebih berfokus kepada

sebuah pengunaan pengukuran tunggal yaitu risiko kredit, sedangkan Basel

Capital Accord II lebih berfokus kepada metodologi internal, kaji ulang dari

pengawasan bank dan disiplin pasar. Kedua, Basel Capital Accord I

memliki pendekatan sederhana terhadap sensitivitas risiko, sedangkan Basel

Capital Accord II memiliki tingkat sensitivitas terhadap risiko yang tinggi.

Ketiga, Basel Capital Accord I menggunakan pendekatan „one single fits

all‟ atas risiko dan modal, sedangkan Basel Capital Accord II memliki

pendekatan yang lebih fleksibel dan menawarkan berbagai pendekatan yang

dapat disesuaikan dengan kebutuhan bank yang berbeda-beda.17

Tujuan dari proposal Basel Capital Accord II adalah:18

15 Ferry N, Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Kesepakatan Basel II

terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanannya di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008) hal. 40. 16 Ferry N, Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Kesepakatan Basel II

terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanannya di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008) hal. 42.

17 Risk Based Capital: Dari Basel I menuju Basel II (Bank Indonesia: Direktorat Penelitian

dan Pengaturan Bank) hal. 5. 18 Permadi Gandapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2004), hal. 52.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

16

Melanjutkan upaya peningkatan keamanan dan kesehatan system

finansial.

Melanjutkan upaya untuk lebih meningkatkan keseimbangan

persaingan dalam aktivitas perbankan internasional.

Memberikan landasan yang lebih menyeluruh dalam hal

menempatkan dan menilai berbagai risiko dalam perbankan.

Memberikan pedoman yang berisikan pendekatan terhadap kecukupan

modal bank yang lebih sesuai dari segi sensitivitas terhadap tingkat

risiko yang melekat dalam posisi dan kegiatan bank.

Memliki fokus kepada bank-bank yang aktif di tingkat internasional,

walaupun dari segi prinsip yang melandasinya harus cocok untuk

diterapkan di bank-bank yang tingkat kompleksitas dan

kecanggihannya bervariasi.

Basel Capital Accord II menggunakan pendekatan baru untuk

penilaian dan pengawasan bank melalui kerangka Basel Capital Accord II

yang terdiri atas tiga pilar. Pilar 1 Basel Capital Accord II adalah mengenai

kewajiban penyediaan modal minimum yang memperbaiki dan memperluas

aturan sebelumnya pada Basel Capital Accord I. Pilar 2 mengenai

pengkajian ulang berdasarkan regulasi dari kecukupan modal dari masing-

masing bank dan proses penilaian internal. Pilar 3 menyangkut disiplin

pasar yang efektif sebagai pengungkit untuk memperkuat pengungkapan dan

mendorong agar bank lebih terbuka dan aman dalam praktiknya.19

Basel Capital Accord II diharapkan mencapai tujuan melalui tiga pilar

yang saling menguatkan untuk keseimbangan antara modal yang sesuai

persyaratan dengan modal yang ekonomis, mendorong integrasi pengukuran

risiko dalam proses manajemen, mencapai sensitivitas risiko kredit yang

lebih tinggi, menciptakan fleksibilitas dalam memilih pendekatan yang

sesuai dengan penerapan modal sebagaimana dipersyaratkan, membuat

metode pengukuran risiko yang dinamis dalam penerapan modal sesuai

19 Risk Based Capital: Dari Basel I menuju Basel II (Bank Indonesia: Direktorat Penelitian

dan Pengaturan Bank) hal. 5.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

17

dengan persyaratan, mengadopsi teknik perhitungan risiko yang lebih

canggih untuk diterapkan, menerapkan tambahan modal eksplisit bagi risiko

operasional dan risiko lain-lain.

Basel Capital Accord II dapat terlaksana karena mengizinkan bank

untuk menggunakan perangkat internal dan konsep modal ekonomis dalam

pengukuran modal yang sesuai dengan persyaratan bagi risiko kredit,

menetapkan tambahan modal spesifik terhadap risiko operasional dan

mewajibkan bank untuk mempublikasikan informasi sebagai dasar penilaian

harga saham dan peringkat kredit.20

c. Basel Capital Accord III21

Terjadinya krisis pada tahun 2008/2009 mendorong BCBS untuk

memperkuat sistem permodalan dalam perbankan. Pada tahun tersebut

ditenggarai merupakan dampak dari kondisi dimana sektor perbankan di

berbagai negara memiliki tingkat leverage yang tinggi, baik di on balance

sheet maupun off balance sheet yang kemudian menggerus kualitas modal

bank. Sementara itu, terdapat keterkaitan risiko terutama antar systemically

important financial institutions (SIFIs) yang di sisi lain tidak didukung

dengan likuiditas yang memadai sebagai buffer. Faktor lain yang turut

berpengaruh juga diantaranya permasalahan dalam kualitas corporate

governance, kualitas manejemen risiko dan transparasi. Mencermati akar

permasalahan krisis yang ada maka dirasakan kebutuhan untuk

menyempurnakan kembali kerangka permodalan yang ada (Basel II) dan

dari pembahasan di berbagai forum internasional (G20, Financial Stabilty

Board/FSB dan Basel Committee on Banking Supervision/BCBS), kerangka

Basel III pada akhirnya menjadi inisiatif baru. Dokumen “Basel III: Global

Regulatory Framework for More Resilient Banks and Banking Systems”

20 Ferry N, Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Kesepakatan Basel II

terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanannya di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008) hal. 21. 21 CONSULTATIVE PAPER, BASEL III: Global Regulatory Framework For More Resilient

Banks And Banking Systems (Bank Indonesia: Departemen Penilitian dan Pengaturan Perbankan,

2012)

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

18

yang dipublikasikan oleh BCBS pada akhir tahun 2010 secara prinsip

bertujuan untuk mengatasi masalah perbankan.

Melalui Basel III diharapkan dapat memperkuat sisi pengaturan

mikroprudensial untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan individual

bank dalam menghadapi krisis. Dalam konteks mikroprudensial kerangka

Basel III mensyaratkan definisi kualitas dan level permodalan yang lebih

tinggi dengan fokus utama pada komponen common equity dan pentingnya

tersedia kecukupan cadangan (buffer) modal yang harus dimiliki oleh

individual bank yaitu dengan mensyaratkan pembentukan conservation

buffer.

Selain itu, Basel III juga mencakup aspek makroprudensial dengan

mengembangkan indikator untuk memantau procyclicality sistem keuangan

dan mensyaratkan bank terutama bank/institusi keuangan yang bersifat

sistemik untuk menyiapkan buffer di saat ekonomi baik (boom period) guna

dapat menyerap kerugian saat terjadi krisis (boost period) yaitu

countercyclical capital buffer, serta juga capital surcharge bagi institusi

lembaga keuangan yang dipandang sistemik. Keterkaitan antara aspek mikro

dan makro tersebut sangat erat sehingga perlu dimonitor secara

berkesinambungan.

C. Teori Terkait Capital Buffer

Teori yang terkait dengan capital buffer yang digunakan sebagai landasan

teori peneliti merujuk pada Pecking Order Theory, Charter Value Theory, dan

Too Big To Fail Consensus. Penelitian mengenai capital buffer memliki

kedekatan dengan struktur modal, sehingga penelitian ini juga berdasarkan pada

teori struktur modal.

1. Pecking Order Theory

Pecking Order Theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh

suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara menjual asset yang

dimilikinya. Seperti menjual gedung, tanah, peralatan yang dimilikinya dan aset-

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

19

aset lainnya. Termasuk dengan menerbitkan dan menjual saham di pasar modal

dan dana yang berasal dari laba ditahan (retained earnings). Pada kebijakan

Pecking Order Theory artinya perusahaan melakukan kebijakan dengan cara

mengurangi kepemilikan aset yang dimilikinya karena dilakukan kebijakan

penjualan. Dampak lebih jauh, perusahaan akan mengalami kekurangan aset

karena dipakai untuk membiayai rencana aktivitas perusahaan baik yang sedang

berjalan maupun yang akan datang.22

Berdasarkan teori pecking order, di dalamnya terdapat pemikiran sebagai

berikut. Pertama, perusahaan memilih sumber pendanaan internal karena dana

tersebut diperoleh tanpa mengangkibatkan sinyal negatif yang dapat menurunkan

harga saham. Kedua, ketika perusahaan membutuhan sumber pendanaan

eksternal, maka tahap pertama adalah menerbitkan hutang, sedangkan penerbitan

ekuitas dilakukan sebagai langkah terakhir. Hal ini menunjukan penerbitan hutang

lebih kecil kemugkinannya dipandang sebagai sinyal buruk oleh para investor.23

Pecking Order Theory pertama kali diperkenalkan oleh Donaldson pada

tahun 1961. Teori ini menunjukan urut-urutan pendanaan sebagai berikut (Brealey

dan Myers dalam versi Devi Verena Sari):24

Perusahaan lebih menyukai internal financing.

Perusahaan akan berusaha menyesuaikan resiko pembagian dividen dengan

kesempatan investasi yang dihadapi dan berupaya untuk tidak melakukan

perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.

Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang

diperoleh mengakibatkan dana internal terkadang berlebih atau kurang

investasi.

Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan

22 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2014) hal. 195. 23 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar‟iyyah Modern, (Yogyakarta:

ANDI, 2011), hal. 302. 24 Devi Verena Sari, “Pengaruh Profatiblitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2008-2010”. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Vol. 2, No.

3 (2010), hal. 2.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

20

sekuritas akan dimulai dengan penerbitan obligasi yang dapat dikonversikan

menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru.

2. Charter Value Theory

Dikutip dari Noreen dkk, teori charter value yang dibuat oleh Marcus pada

tahun 1984 menjelaskan bahwa bank senantiasa menahan ekstra modal untuk

mengamankan mereka dari penurunan stabilitas dan menangani risiko kegagalan

usaha. Teori ini juga meramalkan bahwa bank akan menghadapi kerugian atas

pendapatannya di masa yang akan datang jika kebangkrutan terjadi dan dampak

kerugian tersebut menerpa banyak pihak termasuk para pemegang saham. Oleh

karena itu, bank akan mempertahankan modal yang dimilikinya melebihi modal

minimum yang disyaratkan.25

3. Too Big To Fail Consensus

Jika“too big to fail” diartikan secara harfiah dalam Bahasa Indonesia artinya

adalah terlalu besar untuk gagal dan merupakan suatu istilah di bidang ekonomi

dan keuangan yang merujuk pada beberapa institusi atau entitas bisnis. Dalam

Cambrige Dictionaries Online, too big to fail diartikan sebagai istilah untuk

menggambarkan sebuah bank yang sangat penting bagi perekonomian suatu

negara, karena itu pemerintah akan memberikan uang rakyat untuk mencegahnya

gagal (bangkrut).26

Sedangkan dalam Investopedia, too big to fail dijelaskan

sebagai sebuah gagasan bahwa suatu bisnis telah menjadi begitu besar dan begitu

mengakar dalam perekonomian, sehingga pemerintah akan memberikan bantuan

untuk mencegah kegagalannya (kebangkrutannya). "Terlalu besar untuk gagal"

menggambarkan keyakinan bahwa jika sebuah perusahaan besar gagal, maka akan

memiliki efek gelombang bencana terhadap seluruh perekonomian.27

25 Umara Noreen, dkk, “Capital buffers and Bank Risk: Empirical Study of Adjustment of

Paskitani Banks”,International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 4 (2016), hal.

1800-1801. 26 Cambridge Dictionaries Online, Too Big To Fail, diakses melalui

https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/big?q=too+big+to+fail pada tanggal 18

Desember 2017 Pukul 15:39 WIB 27 Investopedia, Too Big To Fail, diakses melalui

https://www.investopedia.com/terms/t/too-big-to-fail.asp pada tanggal 18 Desember 2017 Pukul

16:00 WIB

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

21

Istilah Too Big To Fail pertama kali dilontarkan oleh Stewart Mc Kinney

ditahun 1984. Beliau adalah salah satu anggota senat Amerika Serikat yang

membidangi pengawasan perbankan dan lembaga keuangan. Stewart melihat

bahwa adanya fenomena yang mencurigakan akan konspirasi di sektor keuangan

yang dilakukan oleh industri keuangan papan atas yang beraset sangat besar yang

menguasai aset industri keuangan nasional lebih dari 70% dan menurutnya

institusi tersebut semakin sulit diatur karena keberadaanya sudah masuk kategori

global dan saling terkait dengan industri global lainnya.

Olehnya, karena sifat dan kondisinya yang sangat global yang menguasai

lebih dari 70% aset industri keuangan serta akan berdampak sistemik keseluruh

sendi-sendi negara ,maka oleh Stewart diistilahkan Too Big To Fail (TBTF).

Menurutnya pemerintah harus memberikan perlindungan terhadap bank-bank

yang berstatus TBTF demi manjaga stabilitas ekonomi nasional dan sejak

penemuan istilah TBTF tersebut maka mulailah pemerintah mengeluarkan

kebijakan tentang bank-bank yang berstatus TBTF.28

Edward J. Kane29

dan Federich S. Miskhin30

menyatakan perilaku bank-

bank besar yang cenderung memiliki capital buffer yang lebih rendah

dibandingkan bank-bank kecil dikarenakan sifat terlalu besar untuk gagal (Too

Big To Fail). Selain itu, bank-bank besar mudah dalam mendapatkan pendanaan

mereka dari pasar modal, dan memiliki keunggulan komparatif untuk mengatasi

masalah informasi terkait pemantauan yang mendorong mereka mencapai

keseimbangan antara cost supervision dan cost of equity. Bank akan mengurangi

cost of equity dengan mengurangi cadangan modalnya. Sifat Too Big To Fail

berkaitan dengan ukuran (size) dari suatu bank, dimana capital buffer sangat

terkait dengan ukuran bank.

28 M. Sobarsyah, “Analisa Kebijakan Risiko Keuangan Terhadap Industri Perbankan Di

Indonesia Yang Berstatus Too Big To Fail (TBTF)” Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Informatika Vol. 13 No. 3 (2017), hal. 138-139

29 Edward J. Kane, “Incentive for Banking Megamergers: What Motives Might Regulators

Infer from Event-Study Evidence” Journal of Money, Credit and Banking, 32, (August 2000, Part

2), hal. 24. 30 Federich S. Miskhin, “How Big a Problem is Too Big To Fail” NBER Working Paper

No. 11814, (December, 2005) hal. 2.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

22

D. Capital Buffer

1. Pengertian Capital Buffer

Fikri dan Erman mendefinisikan capital buffer sebagai selisih antara rasio

modal yang dimiliki oleh bank dengan rasio modal minimum yang dipersyaratkan

oleh pengambil kebijakan.31

Tak jauh berbeda, Wibowo mengartikan capital

buffer sebagai“selisih antara rasio modal yang dimiliki oleh bank dengan

kebutuhan modal minimum yang dipersyaratkan yang digunakan sebagai ukuran

kekuatan modal bank dalam meredam risiko yang dapat mengancam stabilitas

bank”.32 Oleh sebab itu, dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

capital buffer adalah modal penyangga yang berasal dari kelebihan modal yang

dimiliki oleh bank atas ketentuan modal minimal yang disyaratkan oleh

pengambil kebijakan didasarkan pada profil risiko yang dihadapi oleh bank.

Capital buffer berfungsi untuk menyerap kerugian akibat munculnya risiko

sistemik yang tidak diharapkan. Umumnya, risiko tersebut berasal dari krisis

keuangan ataupun instabilitas kondisi politik suatu negara. Dengan capital buffer

yang memadai, operasional kegiatan bisnis bank secara keseluruhan tidak mudah

terganggu dan dapat terus berjalan dalam berbagai kondisi ekonomi yang berbeda-

beda.

2. Pengukuran Capital Buffer

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, rasio kebutuhan modal minimum

sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Peraturan tersebut berlaku

hingga kurun waktu tahun 2014. Penerbitan POJK No. 21/POJK.03/2014 tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah, menyebabkan

perubahan modal minimum yang dipersyaratkan pada tahun berikutnya. Secara

sederhana formula penghitungan capital buffer adalah sebagai berikut:

31 Fikri & Erman, “Determinants of Comercial Bank‟s Capital buffer in Indonesia”

Diponegoro Journal of Management Vol. 1, (Semarang, 2012), hal. 4. 32 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi

Sumber Pendapatan: Analisis Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi

Vol. 15. No.2 (2016), hal. 183.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

23

BUF = CB – CM

Di mana:

BUF : capital buffer

CB : rasio kecukupan modal bank syariah

CM : rasio kecukupan modal minumum sesuai profil risiko

E. Return on Equity (ROE)

1. Pengertian Return on Equity (ROE)

ROE merupakan rasio yang biasanya dipakai untuk mengukur kinerja

keuangan bank. Rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.33

Dari

pandangan pemilik, ROE merupakan ukuran yang lebih penting karena

merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka.34

Jika dikaitkan dengan keuntungan bisnis syariah dalam ekonomi dapat

dilihat dari sisi teori bahwa perusahaan sekarang ini menekankan pemaksimalan

laba untuk pemegang saham. Jadi Return on Equity merupakan indikator yang

amat penting bagi pemilik saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen.

Apabila terjadi kenaikan rasio, maka terjadi kenaikan laba bersih dari bank

bersangkutan.35

Rumus yang digunakan adalah36

:

33 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 298. 34 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 67. 35 Veithzal Rivai,dkk, Bank and Financial Instituion Management (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007), hal. 747. 36 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Yogyakarta: Penerbit

GPFE, 2010), hal. 45.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

24

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian Rasio ROE

Peringkat Kriteria Predikat

1 ROE > 23% Sangat Baik

2 18% < ROE < 23% Baik

3 13% < ROE < 18% Cukup Baik

4 8% < ROE < 13% Kurang Baik

5 ROE < 8% Tidak Baik

Sumber: Bank Indonesia

F. Financing to Deposit Ratio (FDR)

1. Pengertian Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio FDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah pembiayaan

yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh depossan dengan

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Oleh

karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan

likuiditas bank tersebut. Hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai pembiayaan menjadi semakin besar. Rasio ini juga merupakan

indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi

menyepakati bahwa batas aman dari Financing to Deposit Ratio suatu bank adalah

sekitar 80%. Namun batas tolearansi antara 85% dan 100%.37

Rumus yang digunakan adalah:

37 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal.

116-117.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

25

Tabel 2.2

Kriteria Penilaian Rasio FDR

Peringkat Kriteria Predikat

1 50% < FDR < 75% Sangat Sehat

2 75% < FDR < 85% Sehat

3 85% < FDR < 100% Cukup Sehat

4 100% < FDR < 120% Kurang Sehat

5 FDR > 120% Tidak Sehat

Sumber: Bank Indonesia

G. Non Performing Finance (NPF)

1. Pengertian Non Performing Finance (NPF)

Pembiayaan sering digunakan untuk aktifitas utama lembaga keuangan

syariah. Pada dasarnya istilah pembiayaan memiliki pengertian yang sama dengan

istilah kredit. Salah satu risiko yang dihadapi oleh bank adalah risiko tidak

terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau sering disebut risiko

pembiayaan. Pada saat pembiayaan tidak mustahil terjadi pembiayaan bermasalah

dikarenakan beberapa alasan. Rasio yang digunakan bank syariah untuk mengukur

risiko tersebut biasa dikenal dengan nama Non Performing Finance (NPF).

Non Performing Finance merupakan rasio yang mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Semakin tinggi rasio

ini, menunjukan kualitas pembiayaan bank syariah yang semakin buruk. Bank

syariah dengan rasio NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan

aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian

bank.38

Besarnya rasio NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah maksimal

5%, jika melibihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang

38 Dwi Nur’aini Ihsan, “ Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah “ (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2013), hal. 96.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

26

bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor yang diperoleh. Sesuai dengan PBI

No. 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip

syariah, rasio NPF dapat dirumuskan sebagai berikut:

Adapun kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.3

Kriteria Peningkatan Penilaian Rasio NPF

Peringkat Kriteria Predikat

1 NPF > 2% Sangat Baik

2 2% < NPF < 5% Baik

3 5% < NPF < 8% Cukup Baik

4 8% < ROE < 12% Kurang Baik

5 ROE <12% Tidak Baik

Sumber: Bank Indonesia

H. Bank Size (Ukuran Bank)

1. Pengertian Bank Size (Ukuran Bank)

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Renniwaty, “size of bank

atau ukuran bank adalah skala usaha yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran bank

terlihat dari dari jumlah aset atau aktiva perusahaan.39 Definisi tersebut dipertegas

oleh Ardi dan Lana yang menyatakan “nilai aktiva relatif lebih stabil

dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan dalam mengukur

39 Renniwaty Siringoringo, “Karakter dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia”,

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 15 (2012), hal. 68.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

27

ukuran perusahaan.” 40

Jadi, didasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa ukuran bank adalah skala usaha yang dimiliki oleh bank ditinjau dari sisi

aktiva yang dimiliki.

Dikarenakan ukuran bank dipresentasikan oleh total aset (aktiva) dalam

bentuk rupiah, maka perlu ditransformasi dalam bentuk logarithm. Tujuannya

adalah agar data ukuran bank menjadi satuan yang sama dengan data variabel

lainnya untuk mempersempit keragaman. Oleh karena itu, ukuran bank dapat

diketahui dengan menghitung melalui rumus sebagai berikut:

Bank Size (Ukuran Bank) = Logarithm (Total Aset)

I. Review Studi Terdahulu

Penelitian yang berjudul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Capital

Buffer Pada Bank Umum Syariah di Indonesia” ini memerlukan beberapa

peninjauan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan judul, yaitu:

1. Penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Capital Buffer”

(Studi Kasus pada Bank Umum Konvensional yang Terdaftar di BEI Tahun

2011-2014) yang ditulis oleh Nanda Arum Fauzia pada tahun 2016 dalam

Diponegoro Journal Of Management Vol. 5. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi capital buffer pada

perbankan konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2011-2014. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analis liniear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa variabel ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

capital buffer, NPL dan GDPG berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap capital buffer dan untuk variabel LOTA berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap capital buffer serta variabel BUFFt-1 berpengaruh

positif dan signifikan terhadap capital buffer. Sementara itu, berdasarkan uji

F diperoleh bahwa kelima variabel yaitu ROE, NPL, LOTA, GDPG, dan

40 Ardi dan Lana, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe

Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan keuangan Tahunan”,

Proceeding PESAT Vol. 2 (2007), hal. 54.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

28

BUFFt-1 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap capital buffer.

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya pengaruh

variabel independen (ROE, NPL, LOTA, GDPG, dan BUFFt-1) dalam

menjelaskan variabel dependen (capital buffer) yaitu sebesar 51,7% dan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian. Perbedaan

penelitian ini terletak pada variabel yang digunakan dan objek penelitian.

Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah Financing to Deposit Ratio,

Non Performing Finance, Return on Equity, dan Bank Size. Sedangkan

objek penlitian dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Penelitian “The Determinants of Capital Buffer in Turkish Banking System”

yang ditulis oleh Gonca Atici dan Gurner Gursoy pada tahun 2012 dalam

International Business Research Vol. 6. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor penentu capital buffer pada sistem perbankan di Turki

dan untuk mengestimasi siklisitas capital buffer. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi data panel. Secara

keseluruhan, hasil penelitiannya menunjukan bahwa bufft-1, profit, LOTA

dan GDPG berpengaruh positif dan siginfikan terhadap capital buffer.

Sedangkan ROE, size, LOG, merger, dan NPL berpengaruh negatif dan

signifikan. Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang digunakan

dan objek penelitian. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah

Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Return on Equity,

dan Bank Size. Sedangkan objek penlitian dilakukan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

3. Penelitian “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Capital Buffer Perbankan

Di Indonesia (Studi Pada Bank-Bank Konvensional Go Public Periode

2010-2013)” yang ditulis oleh Vaditra Bayuseno pada tahun 2014 dalam

Diponegoro Journal Of Management Vol. 3. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi capital buffer pada

perbankan konvensional yang yang sudah go public pada tahun 2010-2013.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

29

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan regresi

linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ROEt-1 dan

BUFFt-1 memiliki pengaruh positif signifikan. NPLt-1 memiliki pegaruh

positif namun tidak signifikan. Rasio LOTA memiliki pengaruh negatif

namun tidak signifikan. Sedangkan Bank Share Assets memiliki pengaruh

negatif signifikan. Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang

digunakan dan objek penelitian. Variabel yang digunakan oleh peneliti

adalah Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Return on

Equity, dan Bank Size. Sedangkan objek penlitian dilakukan pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

4. Penelitian “Determinants of Comercial Banks‟ Capital Buffer in Indonesia

(Study on 16 Biggest Comercial Banks Period 2004-2010)” yang ditulis

oleh Moh. Romizul Fikri pada tahun 2012 dalam Diponegoro Journal Of

Management Vol. 1. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penentu

capital buffer pada 16 bank komersial terbesar di Indonesia pada tahun

2004-2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa ROEt-1 dan VLOAN memliki pengaruh negatif

signifikan terhadap capital buffer. Rasio NPL memiliki pengaruh positif

signifikan. Kenaikan capital buffer memiliki pengaruh positif namum tidak

signifikan. Sedangkan Bank Share Assets memiliki pengaruh negatif tidak

signifikan. Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang digunakan

dan objek penelitian. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah

Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Return on Equity,

dan Bank Size. Sedangkan objek penlitian dilakukan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

5. Penelitian “Pengaruh Risiko, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Ukuran,

dan Likuiditas Bank Terhadap Capital Buffer” yang ditulis oleh Legi

Andiani pada tahun 2017 dalam Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 6.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

30

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko, profitabilitas,

kebijakan dividen, ukuran bank dan likuiditas bank terhadap tingkat capital

buffer bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode analisis

regresi linier berganda. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Non

Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap capital buffer. Hal ini

dikarenakan bank konvensional di Indonesia memiliki rata-rata nilai NPL

yang cukup aman yaitu sebesar 1,9 % dimana nilai NPL ini masih tergolong

aman dan membuat risiko yang dimiliki bank juga tergolong rendah

sehingga kondisi inilah yang membuat risiko bank berupa risiko kredit tidak

berpengaruh terhadap capital buffer. Return on Equity (ROE) berpengaruh

negatif terhadap capital buffer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pertumbuhan ROE dapat menurunkan besarnya capital buffer yang tersedia,

karena dalam hal ini bank lebih memilih untuk melakukan investasi guna

mendapatkan tingkat pengembalian yang diinginkan perusahaan. Dividen

Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap capital buffer. Hal ini

dikarenakan kebijakan dividen dapat cenderung berubah setiap waktu,

perubahan kebijakan dividen ini terjadi karena manajemen tidak dapat

mempertahankan tingkat pembayaran dividen tertentu secara tetap, Bank

Size tidak berpengaruh terhadap capital buffer. Hal ini dikarenakan terdapat

peran regulator dalam mengatur permodalan bank sehingga bank tidak akan

melakukan aktivitas dengan risiko yang tinggi. Loan to Deposit Ratio

(LDR) tidak berpengaruh terhadap capital buffer. Hal ini dikarenakan bank

konvensional di Indonesia memiliki rata-rata nilai LDR yang cukup aman

yaitu sebesar 87,762 %. Bank dengan tingkat likuiditas yang tergolong

aman mengindikasikan bahwa kebutuhan likuiditas bank, baik itu berupa

tarikan dana nasabah dan juga kredit masih mampu ditopang oleh DPK.

Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang digunakan dan objek

penelitian. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah Financing to

Deposit Ratio, Non Performing Finance, Return on Equity, dan Bank Size.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

31

Sedangkan objek penlitian dilakukan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

32

J. Alur Kerja Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka

dapat dibuat skema alur kerja penelitian yang ditunjukan gambar berikut:

Gambar 2.1: Skema Alur Kerja Penelitian

FDR (X1) Bank Size (X2) NPF

(X3) ROE (X4)

Capital Buffer

(Y)

Bank Umum Syariah

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji Asumsi Klasik

Heteroskedastisitas Autokorelasi Multikolinieritas Normalitas

Uji Hipotesis

Uji Adjusted R2

Uji t Uji F

Interpretasi

Kesimpulan

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

33

K. Hipotesis

Didasarkan pada latar belakang masalah, landasan teori dan penelitian

terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Financing to Deposit Ratio

terhadap Capital Buffer pada bank umum syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan Financing to Deposit Ratio terhadap

Capital Buffer pada bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Bank Size

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Bank Size terhadap Capital

Buffer pada bank umum syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan Bank Size terhadap Capital Buffer

pada bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Non Performing Finance (NPF)

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Non Performing Finance

terhadap Capital Buffer pada bank umum syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan Non Performing Finance terhadap

Capital Buffer pada bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Return on Equity (ROE)

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Return on Equity terhadap

Capital Buffer pada bank umum syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan Return on Equity terhadap Capital

Buffer pada bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank-Bank Umum Syariah yang telah

beroperasi menjadi Bank Umum Syariah di Indonesia sejak tahun 2012 sampai

dengan 2016, yaitu sebanyak 11 Bank Umum Syariah.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan untuk menganalisis pengaruh

dan seberapa besar pengaruh Financing to Deposit Ratio, Return on Equity, Non

Performing Finance, Size (Ukuran Bank) terhadap Capital Buffer pada bank

syariah di Indonesia. Penelitian ini dibatasi dengan menganalisis laporan

keuangan tahunan yang telah diaudit bank-bank syariah yang menjadi objek

penelitian dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2016.

B. Jenis Penilitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

dirasiokan dan diolah dengan metode statistika. Tujuan dari penelitian kuantitatif

adalah untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan

statistik, menunjukkan hubungan antarvariabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman, atau mendeskripsikan

banyak hal.1

C. Jenis dan Sumber Data

Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka).2 Data dalam penelitian ini

1 Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Yogyakarta: Penerbit Andi

Offset, 2006), hal. 141. 2 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2009), hal. 145.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

35

adalah data sekunder yang bersumber dari Laporan Keuangan Tahunan yang

menjadi objek penelitian tahun 2012-2016 yang didownload di website resmi bank

syariah yang menjadi objek penelitian dan situs internet lainnya yang relevan.

Selain itu, data dalam penelitian ini juga bersumber dari sumber pustaka.

Sumber pustaka adalah sumber-sumber bacaan atau sumber referensi yang

bertalian dengan tulisan/karangan ilmiah. Menurut isinya, sumber pustaka

dibedakan menjadi sumber pustaka umum dan sumber pustaka khusus. Sumber

pustaka umum dapat berbentuk buku-buku teks, ensiklopedia, monograf dan

sejenisnya. Sumber pustaka khusus berbentuk jurnal, buletin, majalah ilmiah,

skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya.3 Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini mencakup buku, skripsi, majalah ilmiah, tesis, disertasi, buletin,

media massa dan elektronik, serta jurnal terkait dengan judul penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik dokumen. Teknik

dokumen adalah teknik menganalis buku, jurnal, majalah, catatan historis, sebagai

pokok kajian.4 Teknik ini meliputi penghimpunan informasi dan data, studi

pustaka serta laporan keuangan bank-bank syariah yang menjadi objek penelitian.

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga

bukan sekadar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.5

3 Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, hal. 271.

4 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hal. 198-199. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2007), hal. 80.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

36

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank syariah yang terdaftar pada

Bank Indonesia.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.6 Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Bank

Umum Syariah (BUS).

Tabel 3.1: Daftar Sampel BUS

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.7

6 Ibid., hal. 81. 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2007), hal. 81.

No Nama Bank Umum Syariah

1 Bank Syariah Mandiri

2 Bank Muamalat Indonesia

3 Bank Central Asia Syariah

4 Bank Rakyat Indonesia Syariah

5 Bank Negara Indonesia Syariah

6 Bank Mega Syariah

7 Bank Bukopin Syariah

8 Bank Panin Syariah

9 Bank Jabar dan Banten Syariah

10 Maybank Syariah Indonesia

11 Bank Victoria Syariah

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

37

Kriteria yang digunakan sebagai berikut:

Bank syariah adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.

Bank syariah yang telah beroperasi pada tahun 2012 dan masih beroperasi

pada tahun 2016.

Bank syariah tersebut telah membuat dan mempublikasikan laporan

keuangannya pertahun pada periode 2012 sampai dengan 2016 di website

resmi milik bank secara lengkap.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Capital Buffer. Capital

buffer adalah modal penyangga yang berasal dari kelebihan modal yang dimiliki

oleh bank atas ketentuan modal minimal yang disyaratkan oleh pengambil

kebijakan yang didasarkan pada profil risiko yang dihadapi oleh bank.

2. Independen (X)

Variabel indpenden dalam penelitian ini berjumlah 4, yaitu:

a. X1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah istilah dalam perbankan

syariah atau yang dikenal dengan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR)

dalam perbankan konvensional merupakan rasio yang menyatakan seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengendalikan kredit/pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

b. X2. Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Finance (NPF) adalah suatu kondisi pembiayaan

dimana ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali

pembiayaan yang menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau

kemungkinan potensial loss.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

38

c. X3. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah rasio antara laba setelah pajak

terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran pemilik

modal, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh

perusahaan.

d. X4. Ukuran Bank/Size (Logsize)

Ukuran bank adalah skala usaha atau besaran aset yang dimiliki.

Dikarenakan ukuran bank direpresentasikan oleh total aset dalam bentuk

rupiah, maka perlu ditransformasi dalam bentuk logarithm agar menjadi

satuan yang sama dengan data variabel lainnya untuk mempersempit

keragaman.

G. Metode Analisis Data

Dikarenakan data dalam penelitian dikumpulkan dari waktu ke waktu (time

series) pada beberapa obyek (cross section) maka metode analisis yang digunakan

adalah analisis regresi data panel. Regresi data panel adalah regresi yang

menggunakan panel data atau pool data yang merupakan kombinasi dari data time

series dan data cross section. Data dalam penilitian ini termasuk data panel

seimbangan (balanced panel), dikarenakan setiap unit cross section-nya memiliki

jumlah observasi time series yang sama.8

Uji regresi panel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yang terdiri dari Financing to Deposit Ratio, Return on Equity, Non

Performing Finance, Size (Ukuran Bank) terhadap Capital Buffer. Untuk

memudahkan analisis data ini, peneliti akan menggunakan alat bantu berupa

software pengolah data statistik yaitu Eviews 9.0 dan Microsoft Excel.

Penggunaan data panel dalam analisis data memiliki kelebihan

dibandingkan ketika menggunakan data time series maupun cross section secara

murni, yaitu data panel dapat menjangkau permasalahan yang lebih luas dan

kompleks dibanding menggunakan data cross section dan time series secara

8 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 229.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

39

murni. Kedua, data panel dapat mengetahui bagaimana variabel-variabel dan

hubungan antar variabel berubah secara dinamis sepanjang waktu. Hal ini sulit

dilakukan ketika hanya menggunakan data time series dikarenakan memerlukan

observasi yang cukup banyak untuk menghasilkan suatu hipotesis yang bermakna.

Tetapi ketika menggunakan data panel, jumlah observasi yang ingin

digunakan dalam analisis dapat mudah dicapai dengan mengkombinasikan data

time series dan cross section, sehingga meningkatkan degrees of freedom dan

kekuatan hasil uji yang didukung dari penggunaan informasi tentang perilaku

dinamis banyaknya bank syariah di waktu yang sama.

Ditambah lagi variasi yang dihasilkan dari data panel dapat membantu

untuk memitigasi masalah multikolineritas yang mungkin meningkat jika hanya

menggunakan data time series saja. Terakhir, dengan menggunakan model analisis

regresi yang tepat untuk data panel (common effect, fixed effect atau random

effects), maka dapat membuat hasil regresi tidak bias.9

Selain itu, ketika data panel digunakan untuk mengobservasi variabel

perusahaan, individu ataupun rumah tangga secara mikro, maka perkiraan yang

dihasilkan lebih akurat. Hasil bias dari melibatkan banyak perusahaan dalam

observasi mungkin akan dikurangi atau bahkan dieliminasi.10

Berdasarkan Hsio, model regresi panel secara umum dapat dinyatakan

dalam bentuk berikut:11

Yit = α it + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (1)

Di mana:

Yit : unit cross section ke-i untuk periode waktu ke-t

9 Chris Brooks, Introductory econometrics for Finance Second Edition (New York:

Cambridge University Press, 2008), hal. 488-489. 10 Badi H. Baltagi, Econometric Analysis of Panel Data Third Edition (Chicester: John

Wiley & Sons, 2005), hal. 7. 11 Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan

Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika, Fakultas Matematika & Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November (2013): hal. 1.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

40

β : vektor konstanta

X : vektor observasi pada variabel independen

αit :intersep objek ke-i waktu ke-t

μit : error regresi untuk grup ke-i, waktu ke-t

μit ~ IIDN (0, σ2)

H. Estimasi Model Data Panel

Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan sesuai, maka data panel ini perlu

untuk diestimasi berdasarkan beberapa asumsi sehingga dapat disimpulkan

metode regresi yang paling sesuai dengan data yang tersedia. Hal tersebut

dikarenakan pada saat menggunakan data panel seringkali menghadapi adanya

koefisien slope dan intersepsi yang berbeda pada setiap bank syariah dan setiap

periode waktunya. Oleh karena itu, asumsi intersepsi, slope, dan error-nya perlu

dipahami karena ada beberapa kemungkinan yang muncul, yaitu:12

Koesifien slope dan intersep konstan untuk wilayah setiap individu

sepanjang waktu dan error term mampu menangkap perbedaan karakteristik

individu dan waktu penelitian.

Koefisien slope konstan, tetapi koefisien intersepsi bervariasi pada setiap

individu.

Koefisien slope itu konstan, tetapi koefisien intersepsi verariasi pada setiap

individu dan waktu.

Semua koefisien, baik slope maupun intersepsi, bervariasi pada setiap

individu.

Semua koefisien, baik slope maupun intersepsi bervariasi sepanjang waktu,

pada setiap individu.

Beberapa kemungkinan tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak

variabel penjelasnya, semakin kompleks estimasi parameternya sehingga

12 Damodar N. Gujarati, Basic Econometrics Fourth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2004), hal. 640-641.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

41

diperlukan beberapa metode untuk melakukan estimasi parameternya, seperti

pendekatan model common effect, fixed effect, dan random effects.13

1. Commont Effect

Asumsi ini merupakan asumsi yang paling sederhana dan mungkin terlalu

naif. Pada asumsi ini, dimensi waktu dan ruang diabaikan, sehingga bisa langsung

menggunakan regresi ordinary least square (OLS).14

Persamaan regresi yang

terbentuk dari asumsi ini adalah:

Yit = α + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (2)

Di mana:

i = Unit cross section

t = Periode waktu

Permasalahan utama dari model ini adalah ketidakmampuan untuk

membedakan variasi setiap bank syariah dan juga tak mampu menjelaskan apakah

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen selama waktu

penelitian adalah sama untuk setiap bank syariah. Dengan kata lain,

menggabungkan data bank-bank syariah yang jelas berbeda dan diwaktu yang

berbeda pula telah menyamarkan heterogenitas yang mungkin ada pada setiap

bank syariah. Selain itu, sangat mungkin dikatakan bahwa term error berkorelasi

dengan variabel-variabel penelitian yang dimasukkan dalam model persamaan

dikarenakan adanya gangguan term error yang melekat pada masing-masing

karakteristik bank syariah sehingga koefisien perkiraan akan menjadi bias dan

tidak konsisten.15

Permasalahan lainnya yang sering muncul dalam penerapan

13 Setiawan & Dwi, Ekonometrika (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hal. 183. 14 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 231. 15 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), h. 594.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

42

model ini adalah seringkali terjadi autokorelasi. Hal tersebut diduga terjadi karena

nilai intersepsi dari semua bank syariah diasumsikan sama.16

2. Fixed Effect

Regresi panel data memungkinkan untuk dapat mengetahui intersep masing-

masing individu karena adanya perubahan keadaan pada masing-masing unit cross

section. Dengan kata lain, model ini diasumsikan bahwa nilai slope masing-

masing variabel adalah tetap namun nilai intersep berbeda-beda untuk setiap unit

cross section dan tetap untuk setiap unit time series. Model ini dikenal dengan

sebutan Fixed Effect (Least Square Dummy Variables). Persamaan dasar untuk

model regresi panel ini adalah:17

Yit = αi + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (3)

Di mana:

i : Unit cross section (bank syariah)

t : Periode waktu

Persamaan regresi di atas hampir sama dengan persamaan regresi model

common effect. Perbedaanya terdapat pada peletakkan lambang i di depan intersep

(α) yang artinya bahwa intersep dari unit cross section mungkin berbeda satu

sama lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan karakteristik masing-masing bank

syariah, seperti perbedaan gaya dan filosofi manajemen serta jenis pangsa pasar

setiap bank syariah.18

16 Setiawan & Dwi, Ekonometrika (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hal. 185. 17 Setiawati & Setiawan, Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan

Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial, hal. 2. 18 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), h. 596.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

43

3. Random Effect

Model alternatif untuk fixed effect yang telah dijelaskan di atas adalah

random effects model, yang mana seringkali diketahui sebagai model komponen

error. Seperti fixed effect, pendekatan random effects menggunakan intersep yang

berbeda untuk setiap unit dan intersep ini adalah konstan sepanjang waktu, dengan

hubungan antara variabel independen dan dependen diasumsikan sama secara

cross section dan temporal.19

Oleh karena itu, dikarenakan asumsi intersep dan

semua koefisien bervariasi untuk setiap individu bank, maka persamaan yang

secara umum digunakan adalah sebagai berikut:20

Yit = α0 + β’Xit + qit ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (4)

Di mana:

qit : Ɛi + μ it

Ɛi : error cross section

μit : kombinasi komponen error cross section dan time series

Model random effect ini hanya perlu memperkirakan nilai mean intersep

dan variansinya tanpa harus memperkirakan intersep keseluruhan unit cross

section-nya. Oleh karena itu, intersep model ini umumnya merepresentasikan nilai

mean (mean value) dari semua intersep bank syariah dan komponen error (Ɛi)

menunjukkan deviasi (acak) intersep masing-masing bank syariah dari nilai mean-

nya. Perlu diketahui, Ɛi tidak teramati secara langsung, sehingga Ɛi dianggap

sebagai variabel tak teramati (unobservable variable) maka lebih tepat digunakan

pada situasi di mana intersep (acak) dari setiap bank syariah tidak berkorelasi. Jika

ingin mengabaikan korelasi intersep antar bank syariah, maka model Generalized

Least Squares (GLS) lebih tepat digunakan.21

19 Chris Brooks, Introductory econometrics for Finance Second Edition (New York:

Cambridge University Press, 2008), hal. 498. 20 Setiawati & Setiawan, Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan

Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial, hal.2. 21 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), hal. 603.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

44

Generalized Least Squares adalah sebuah metode yang efisien untuk

mengestimasi koefisien yang tak diketahui (unknown coeficient) model regresi

linear ketika variabel-variabel memiliki variansi yang tak seimbang dan terdapat

tingkat kepastian korelasi antar variabel.22

Sederhananya, Generalized Least

Squares adalah Ordinary Least Squares yang variabelnya ditransformasi untuk

memenuhi asumsi standar least squares.23

I. Tahap Analisis

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

Berdasarkan beberapa uraian alternatif model yang dapat digunakan untuk

mengestimasi koefisien slope dan intersepsi dari data panel maka diperlukan

metode untuk memilih model terbaik yang akan digunakan dalam menganalisis

variabel penelitian. Analisis model menggunakan uji Chow dan uji Hausman

diperlukan untuk memastikan akurasi model yang akan digunakan dalam

mengolah data panel.

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model yang terbaik antara

common effect dengan fixed effect. Uji ini dibangun berdasarkan hipotesis:

H0 = Penggunaan common effect model

Ha = Penggunaan fixed effect model

Untuk menguji hipotesis di atas maka digunakan metode

perbandingan antara nilai F model Chow dengan nilai F tabel.

Penghitungannya didasarkan rumus sebagai berikut:24

22 Yeliz Kantar, “Generalized Least Square and Weight Least Square Estimation Methods

for Distributional Parameters”, REVSTAT Statistic Journal Vol. 13 No. 13 (November 2015): hal.

269. 23 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), hal. 372. 24 Badi H. Baltagi, Econometric Analysis of Panel Data Third Editon, (England: John

Wiley & Sons Ltd, 2005) hal. 13.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

45

F0 = (RRSS – URSS) / 𝑁−1

URSS / (𝑁. −𝑁− )

Di mana:

RRSS = Restricted residual sums of squares (RRSS) dari common

effect model (pooled ordinary least square)

URSS = Restricted residual sums of squares (RRSS) dari fixed

effect model (least dummy square variables)

N = Jumlah unit bank syariah

T = Jumlah runtut waktu

K = Jumlah variabel dependen dan independen

Sedangkan F tabel dicari dengan df: α,(k-1), (n-k).

Di mana:

df = Degree of Freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

k = Jumlah variabel (independen dan dependen)

Apabila nilai uji F model Chow lebih besar dibanding F tabel maka

H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan model terbaik

untuk mengestimasi persamaan penelitian ini adalah model fixed effect.

Sebaliknya, jika nilai uji F model Chow lebih kecil dibanding F tabel maka

H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

common effect lebih tepat digunakan.25

Cara lainnya adalah dengan melihat

nilai probabilitas (Prob.) untuk cross-section F. Jika nilainya > 0,05

(ditentukan di awal sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model

25 Chris Brooks, Introductory econometrics for Finance Second Edition (New York:

Cambridge University Press, 2008), hal. 181.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

46

yang terpilih adalah common effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang

terpilih adalah fixed effect.26

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menguji apakah variabel penjelas tidak

berkorelasi dengan efek model. Model efek acak dianggap tidak bias apabila

tidak berkorelasi dengan variabel penjelas. Dengan kata lain, uji ini

bertujuan untuk melihat apakah terdapat efek random di dalam panel

data.yaitu dengan menguji hipotesis berbentuk:

H0 : Penggunaan random effect model

Ha: Penggunaan fixed effect model

Dalam perhitungan statistik uji Hausman diperlukan asumsi bahwa

banyaknya kategori cross section lebih besar dibandingkan jumlah variabel

independen (termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut, dalam estimasi

statistik uji Hausman diperlukan estimasi variansi cross-section yang positif,

yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh model. Apabila kondisi-kondisi ini

tidak dipenuhi maka hanya dapat digunakan model fixed effect.27

Alternatif

lainnya untuk melakukan uji Hausman adalah dengan cara membandingkan

nilai probability cross section random (p value) dengan tingkat signifikansi

awal. Jika nilainya lebih besar dari 0,05 (tingkat signifikansi awal) maka

model yang terpilih adalah random effect, tetapi jika lebih kecil dari 0,05

maka model yang terpilih adalah fixed effect.28

26 Tim Dosen Perbanas, Operasionalisasi Regresi Data Panel dengan Eviews 8, (Jakarta:

Perbanas, 2014). Hal. 16. 27 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews,

(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012). hal. 274. 28 Chris Brooks, Introductory econometrics for Finance Second Edition (New York:

Cambridge University Press, 2008), hal. 509.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

47

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas29

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang

telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai

residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi

tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Nilai residual

terstandarisasi yang berdistribusi normal jika digambarkan dengan bentuk

kurva akan membentuk gambar lonceng (bell-shaped curve) yang kedua

sisinya melebar sampai tidak terhingga. Berdasarkan pengertian uji

normalitas tersebut maka uji normalitas di sini tidak dilakukan per variabel

(univariat) tetapi hanya terhadap nilai residual terstandarisasinya

(multivariat). Pelanggaran atas asumsi normalitas pada model regresi akan

menimbulkan konsekuensi bahwa nilai prediksi yang diperoleh akan bias

dan tidak konsisten.

Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi

normal atau tidak, maka dapat digunakan uji Jarque-Bera. Uji ini merupakan

uji normalitas dengan berdasarkan pada koefisien keruncingan (kurtosis)

dan koefisien kemiringan (skewness). Hipotesis dalam uji ini adalah:

H0 = Berdistribusi normal

Ha = Berdistribusi tidak normal

Uji ini dilakukan dengan membandingkan statistik Jarque-Bera (JB)

dengan nilai X2 tabel. Untuk menghitung nilai statistik Jarque-Bera (JB)

digunakan rumus berikut:

(

)

29 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 69-78.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

48

Di mana:

JB = Statistik Jarque-Bera

S = Koefisien skewness

K = Koefisien kurtois

Jika nilai Jarque-Bera (JB) lebih kecil dari X2 tabel maka H0 diterima

dan Ha ditolak. Dengan kata lain nilai residual terstandarisasi dinyatakan

berdistribusi normal.

b. Uji Multikoliniertitas

Pengertian kolinearitas sering dibedakan dengan multikolinearitas.

Kolinearitas berarti terjadi korelasi linier yang mendekati sempurna antar

dua variabel bebas. Sedangkan multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linier yang mendekati sempurna antar lebih dari dua variabel bebas. Uji

multikolinearitas sendiri bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara

variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat

korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model

regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinearitas. Terjadinya

multikolinearitas dapat menyebabkan penaksir-penaksir OLS dan kesalahan

bakunya cenderung tidak stabil dan sangat sensitif bila ada perubahan data

meskipun sangat kecil.30

Selain itu, nilai standard error dari koefisien

menjadi tidak valid sehingga hasil uji signifikansi dengan uji t tidak valid31

serta hasil estimasi menjadi tidak efisien.32

Uji multikolinearitas ini secara

singkat dapat dinyatakan hipotesis berikut:

30 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 81&92. 31

Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews,

(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012). hal. 52. 32 Setiawan & Dwi, Ekonometrika (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hal. 192.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

49

H0 = Tidak terjadi multikolinieritas dalam model

Ha = Terjadi multikolinieritas dalam model

Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan cara melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Regresi yang bebas

multikolinearitas memiliki VIF di sekitar satu tolerance mendekati satu. Jika

untuk suatu variabel independen nilai VIF > 10 maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga dapat dikatakan terjadi kolinearitas yang kuat

antarvariabel independen.33

Sebagai alternatif uji ini adalah dengan melihat

pair-wise correlations antar variabel bebas tinggi. Apabila nilainya melebihi

0,8 maka H0 yang menyatakan tidak terjadinya multikolinearitas dalam

model ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa telah terjadi

multikolinearitas dalam model.34

c. Uji Heteroskedastisitas

Jika varian dari error adalah konstan maka disebut dengan

homokedastisitas. Sebaliknya, jika error tidak memiliki variansi konstan

maka dikatakan sebagai heteroskedasitisitas.35

Pada dasarnya terjadinya

permasalahan heteroskedastisitas tidak memiliki pengaruh terhadap bias

atau ketidakkonsistenan penaksir OLS, namun dikarenakan standar error

OLS didasarkan langsung terhadap variansi tersebut, maka hasil perkiraan

OLS terhadap interval kepercayaan menjadi tak dapat dipercaya dan nilai

statistik menjadi tak valid.36

Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan heteroskedastisitas

dapat digunakan uji White, yaitu dengan meregresikan semua variabel

bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel bebas

33 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews,

(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012). hal. 52-53. 34 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), hal. 338. 35 Chris Brooks, Introductory econometrics for Finance Second Edition (New York:

Cambridge University Press, 2008), hal. 132. 36 Jeffrey M. Woorldrige, Introductory Econometrics A Modern Approach, (Mason: South

Western Cengage Learning, 2009), hal. 265.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

50

terhadap nilai residual kuadratnya, sehingga persamaan yang digunakan

sebagai berikut:

Ui2 = α + β1X1 + β2X2 + β3X1

2 + β4X2

2 + β5X1X2 + μi

Keterangan:

Ui = Nilai residual

Xi = Variabel bebas

Hipotesis dalam uji ini ialah:

H0 = Asumsi homoskedastisitas dari komponen error terpenuhi

Ha = Asumsi error bersifat heteroskedastik

Untuk menguji hipotesis White dapat dilakukan dengan cara

membandingkan nilai X2 hitung dengan nilai X

2 tabel. Nilai X

2 hitung

dalam metode ini diperoleh dari n x R2, di mana n = jumlah pengamatan,

sedangkan R2 merupakan koefisien determinasi regresi. Nilai X

2 tabel dicari

dengan rumus df = α, jumlah variabel bebas. Jika nilai X2 hitung lebih besar

dari X2 tabel dengan df = α, jumlah variabel bebas, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan kata lain dalam model terdapat masalah

heteroskedastisitas.37

Apabila terjadi permasalahan heteroskedastisitas dalam model, maka

dapat diatasi dengan menerapkan metode Weighted Least Square (atau

secara umum, Generalized Least Square) terhadap model yang terpilih.38

d. Uji Autokorelasi39

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota

serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau

ruang (cross section). Terjadinya autokorelasi dalam model akan membuat

37 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 107. 38 Ibid., hal. 54. 39 Ibid., hal. 125-140.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

51

penaksir Ordinary Least Square tidak lagi efisien (mempunyai varian

minimum), baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar. Selain itu,

nilai R2 yang dihasilkan akan lebih tinggi daripada yang seharusnya

sehingga R2 tersebut tidak dapat dipercaya. Selain itu, nilai variance dan

kesalahan baku yang akan digunakan untuk peramalan tidak akan efisien.

Untuk mengetahui ada tidaknya dalam permasalahan autokorelasi dalam

model ini, maka digunakan uji Durbin-Watson. Hipotesis dalam uji ini

adalah:

H0 = Tidak terdapat korelasi serial pada residual

Ha: Terdapat korelasi serial pada residual

Untuk menguji hipotesis di atas adalah dengan melihat nilai Durbin-

Watson dengan nilai dL dan dU. Nilai Durbin-Watson dicari dengan rumus:

DW = ⅀(e – et-1)2 / ⅀et

2

Di mana:

DW = Nilai Durbin-Watson

e = Nilai residual

et-1 = Nilai residual satu periode sebelumnya

Sedangkan tabel daerah kritik dari statistik Durbin-Watson digunakan

untuk melihat nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas dan n =

ukuran sampel. Dasar untuk mengambil keputusan uji autokorelasi adalah

dengan melihat tabel kriteria pengujian autokorelasi dengan Uji Durbin-

Watson, yaitu:

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

52

Tabel 3.2: Kriteria Durbin Watson

DW Kesimpulan

<dL Ada autokorelasi (+)

dL s.d 4 – dU Tanpa kesimpulan

dU s.d. 4 – dL Tidak ada autokorelasi

4 – dU s.d. 4 – dL Tanpa kesimpulan

> 4 – dL Ada autokorelasi (-)

Jika nilai Durbin-Watson dU dengan 4 – dU, maka H0 diterima

sedangkan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi tidak mengandung masalah autokorelasi.

3. Uji Statistik

a. Uji Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi merepresentasikan besaran dari variasi total

yang dapat dijelaskan oleh model. Dengan kata lain, koefisien determinasi

menunjukkan total besaran pengaruh variabel independen yang digunakan

terhadap variabel dependen. Apabila nilai R2 mendekati angka 1, maka

ketepatannya semakin akurat.40

Kelemahan dari koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Apabila

model ditambahkan jumlah variabel bebas dan pengamatan maka

berdampak terhadap peningkatan nilai R2 meskipun variabel yang

ditambahkan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel

dependennya. Oleh sebab itu, koefisien determinasi yang telah disesuaikan

(adjusted R square) digunakan agar nilai koefisien determinasi yang

disesuaikan juga memiliki kemungkinan untuk naik ataupun turun apabila

terdapat penambahan variabel ataupun pengamatan baru dalam model.

40 Setiawan & Dwi, Ekonometrika (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hal. 64.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

53

Formula untuk menghitung koefisien determinasi yang disesuaikan adalah

sebagai berikut:

2adj =

Di mana:

R2 = Koefisien determinasi

(Y- Ŷ)2 = Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y prediksi

(Y- Ȳ)2 = Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y prediksi

41

b. Uji Statistik F

Pada dasarnya, uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersamasama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji

adalah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang

signifikan terhadap variabel dependen sedangkan hipotesis alternatifnya

(Ha) tidak semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menyimpulkan apakah

model masuk kategori cocok (fit) atau tidak, maka yang harus dilakukan

yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.42

Untuk menghitung besarnya nilai F hitung digunakan formula berikut:

41 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 59. 42 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3 (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2009), hal. 239.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

54

Di mana:

F = Nilai F Hitung

R2 = Koefesien Determinasi

K = Jumlah Variabel

n = Jumlah Pengamatan

Sedangkan untuk mencari nilai F tabel yaitu dengan rumus:

df: α,(k-1), (n-k)

Di mana:

df = Degree of Freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah Pengamatan

k = Jumlah variabel (indpenden dan dependen)

Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka hipotesis

alternative yang menyatakan bahwa semua variabel indpenden secara

simultan merupakan variabel yang mempengaruhi signifikan terhadap

variabel dependen diterima. 43

c. Uji Statistik t

Uji statistik t memperlihatkan seberapa besar pengaruh suatu variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen. Hipotesis yang

hendak diuji adalah H0, yaitu apabila suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel depnden. Sedangkan

hipotesis alternatifnya adalah Ha, yaitu apabila variabel tersebut merupakan

43 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 61.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

55

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara untuk menguji

kedua hipotesis tersebut yaitu dengan membandingkan nilai statistik t

dengan titik kritis menurut tabel.44

Untuk menghitung besarnya statistik t digunakan rumus berikut:

ti =

Di mana:

t = Nilai t hitung

bj = Koefesien regresi

Sbj = Kesalahan baku koefesien regresi

Sedangkan untuk mencari nilai t tabel yaitu jika menggunakan satu

ujung maka df: α. n-k, tetapi jika menggunakan dua ujung maka derajat

bebasnya adalah df: α/2. n-k.

Di mana:

df = Degree of freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

k = Jumlah variabel (independen dan dependen)

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen

diterima. 45

44 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3 (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2009), hal. 238. 45 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), hal. 62.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS)

yang ada di Indonesia. Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang

dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan Mei 2017, jumlah Bank

Umum Syariah di Indonesia sebanyak 13 BUS. Periode penelitian yang digunakan

adalah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Alasan periode tahun tersebut

digunakan dalam penelitian ini karena data pada periode tahun tersebut dapat

memberikan gambaran tentang kondisi perbankan syariah di Indonesia.

Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling denga proses seleksi sampel disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1: Proses Seleksi Sampel

No. Kriteria Jumlah

1. BUS di Indonesia menurut data statistik

Perbankan Syariah

13

2. BUS yang terdaftar selama periode tahun

2012-2016

11

3. BUS yang tersedia data lengkap dan laporan

keuangan dipublikasi

11

Jumlah Sampel Tiap Periode 11

Periode Penelitian 5

Jumlah Sampel Akhir 55

Sumber: Data diolah

Berdasarkan proses seleksi sampel Bank Umum Syariah diatas berhasil

diperoleh jumlah BUS yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 11 BUS, dimana

penelitian dilakukan dalam periode 5, sehingga jumlah sampel akhir yang didapat

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

57

sebanyak 55. Data penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi dari

masing-masin Bank Umum Syariah.

B. Analisis Statistik Deskriptif

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 97,7 99,2 96,4 94,1 94,4

Std Deviasi 36,7071 18,8688 20,8403 8,33472 14,992

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Gambar 4.1: Financing to Deposit Ratio

Gambar 4.1 memperlihatkan financing to deposit ratio masing masing bank

syariah yang diteliti dalam penilitian ini setiap tahunnya. Rata-rata nilai tertinggi

bank syariah di Indonesia berada di nilai 99,2% yang terjadi pada tahun 2013.

Sedangkan rasio FDR dengan rata-rata terendah terjadi pada tahun 2015 dengan

nilai 94,1%. Sementara itu bank syariah dengan rasio FDR tertinggi adalah

Maybank Syariah Indonesia dengan rasio sebesar 197,7% pada tahun 2012.

Sedangkan bank syariah dengan rasio FDR terendah adalah Bank Victoria Syariah

yaitu sebesar 42% pada tahun 2012.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

58

2. Non Peforming Finance (NPF)

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 1,56 1,99 2,94 3,28 2,80

Std Deviasi 1,23325 1,51584 1,79411 1,46344 1,46419

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Gambar 4.2: Non Performing Finance

Gambar 4.2 memperlihatkan non performing finance masing-masing bank

syariah yang diteliti dalam penilitian ini setiap tahunnya. Rata-rata nilai tertinggi

bank syariah di Indonesia berada di nilai 3,28% yang terjadi pada tahun 2015.

Sedangkan rasio NPF dengan rata-rata terendah terjadi pada tahun 2013 dengan

nilai 1,99%. Sementara itu bank syariah dengan rasio NPF tertinggi adalah Bank

Jabar Syariah dengan rasio sebesar 4,94% pada tahun 2016. Sedangkan bank

syariah dengan rasio NPF terendah adalah Bank Central Asia Syariah yaitu

sebesar 0% pada tahun 2012 dan tahun 2013. Dan Maybank Syariah Indonesia

yaitu sebesar 0% pada tahun 2013.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

59

3. Return on Equity (ROE)

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 14,3 9,32 1,84 -0,43 -3,96

Std Deviasi 17,18847 6,71518 7,252608 12,36914 19,30224

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Gambar 4.3: Return on Equity

Gambar 4.3 memperlihatkan return on equity masing-masing bank syariah

yang diteliti dalam penilitian ini setiap tahunnya. Rata-rata rasio ROE Bank

Umum Syariah mengalami penurunan setiap tahunnya. Rata-rata nilai rasio ROE

tertinggi bank syariah di Indonesia berada di nilai 14,3% yang terjadi pada tahun

2012. Sedangkan rasio ROE dengan rata-rata terendah terjadi pada tahun 2016

dengan nilai -3,96%. Sementara itu bank syariah dengan rasio ROE tertinggi

adalah Bank Mega Syariah dengan rasio sebesar 57,98% pada tahun 2012.

Sedangkan bank syariah dengan rasio ROE terendah adalah Bank Jabar Syariah

yaitu sebesar -49,05% pada tahun 2016.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

60

4. Bank Size (Ukuran Perusahaan)

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Gambar 4.4: Bank Size

Gambar di atas menunjukkan sebagian besar total aset yang dimiliki bank

syariah meliputi Bank Syariah Mandiri, Bank Central Asia Syariah, Bank Jabar

dan Banten Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia

Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin Syariah terus meningkat setiap

tahun. Sedangkan bank yang lain cenderung fluktuatif total asetnya sepanjang

periode penelitian. Selain itu, grafik tersebut menunjukkan bahwa bank dengan

total aset terbesar pada tahun 2016 adalah Bank Syariah Mandiri dengan total aset

mencapai ±79 triliun rupiah. Sedangkan bank dengan total aset terendah adalah

Bank Victoria Syariah dengan total aset ±1,5 triliun rupiah.

C. Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

1. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model terbaik antara common effect

dengan fixed effect. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F model Chow

dengan nilai F tabel. Apabila nilai uji F model Chow lebih besar dibanding F tabel

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, model terbaik untuk

mengestimasi penelitian ini adalah fixed effect. Sebaliknya, jika nilai F model

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

61

Chow lebih kecil dibanding F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, maka dapat

disimpulkan bahwa model common effect lebih tepat digunakan.

Uji Chow juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (Prob.)

untuk cross-section F. Jika nilainya lebih besar dari 0,05 (ditentukan di awal

sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih adalah common

effect. Tetapi jika lebih rendah dari 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed

effect.

Tabel 4.2: Hasil Uji Chow

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

(Prob.) untuk cross-section F adalah 0,0000, lebih rendah dari tingkat signifikansi

sebesar 0,05. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

model fixed effect lebih tepat digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Hausman

Dikarenakan hasil uji Chow memperlihatkan bahwa model fixed effect lebih

baik dibandingkan dengan model common effect, maka perlu dilakukan uji

Hausman untuk mengetahui model terbaik antara model fixed effect dengan model

random effect. Uji Hausman dilakukan dengan cara membandingkan nilai

probability cross section random (p value) dengan tingkat signifikansi awal. Jika

nilainya lebih besar dari 0,05 (tingkat signifikansi awal) maka model yang terpilih

adalah random effect, tetapi jika lebih kecil dari 0,05 maka model yang terpilih

adalah fixed effect

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7.685530 (10,40) 0.0000

Cross-section Chi-square 58.963134 10 0.0000

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

62

Tabel 4.3: Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 29.353756 4 0.0000

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan hasil output uji Hausman di atas dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas (Prob.) untuk cross-section F adalah 0,0000, lebih rendah dari tingkat

signifikansi sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih

tepat digunakan dalam penelitian ini dibandingkan dengan model random effect.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal

atau tidak, maka dapat digunakan uji Jarque-Bera. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Jika nilai Jarque-

Bera (JB) lebih kecil dari X2 tabel dan nilai probability lebih besar dari nilai

signifikansi 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

0

1

2

3

4

5

6

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2016

Observations 55

Mean -5.80e-18

Median 0.017445

Maximum 0.248769

Minimum -0.263463

Std. Dev. 0.130861

Skewness -0.158409

Kurtosis 1.955851

Jarque-Bera 2.728506

Probability 0.255571

Sumber: Output Eviews

Gambar 4 5: Hasil Uji Normalitas

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

63

Berdasarkan penghitungan di atas diperoleh nilai Jarque-Bera sebesar

2,728506 sedangkan nilai X2 tabel dengan df: 0,05, 4 adalah 9,48773, dan nilai

probability sebesar 0,255571. Dikarenakan nilai Jarque-Bera (2,728506) lebih

kecil dari nilai X2 tabel (9,48773) dan nilai probability sebesar 0,255571 lebih

besar dari nilai signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan

Ha ditolak. Artinya nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinearitas dapat dikatakan terjadi dalam model regresi apabila

terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel independen.

Terjadinya multikolinearitas dapat menyebabkan nilai standard error dari

koefisien menjadi tidak dipercaya sehingga hasil uji t tidak valid dan hasil

estimasi menjadi tidak efisien. Hipotesis uji multikolinearitas ini yaitu H0 apabila

tidak terjadi multikolinearitas dalam model dan Ha = Terjadi multikolinearitas

dalam model.1 Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan cara melihat

pair-wise correlations antar variabel bebas. Apabila nilainya melebihi 0,8 maka

H0 yang menyatakan tidak terjadinya multikolinearitas dalam model ditolak.

Artinya, model regresi mengandung masalah multikolinearitas.2

Tabel 4.4: Hasil Uji Multikolinieritas

FDR NPF ROE SIZE

FDR 1.000000 -0.004175 -0.148380 -0.269019

NPF -0.004175 1.000000 -0.470693 0.032002

ROE -0.148380 -0.470693 1.000000 0.351791

SIZE -0.269019 0.032002 0.351791 1.000000

Sumber: Output Eviews

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki

korelasi tinggi melebihi 0,80 dengan variabel bebas lainnya. Oleh karena itu,

1 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews

(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012), hal. 52. 2 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill

Companies, 2009), hal. 338.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

64

dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan terjadinya multikolinearitas dalam

model ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas

dalam model.

3. Uji Heterokedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan heteroskedastisitas dapat

digunakan uji White, yaitu dengan meregresikan semua variabel bebas, variabel

bebas kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel bebas terhadap nilai residual

kuadratnya.

Untuk menguji hipotesis White dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai X2 hitung dengan nilai X

2 tabel. Nilai X

2 hitung dalam metode ini diperoleh

dari n x R2, di mana n = jumlah pengamatan, sedangkan R

2 merupakan koefisien

determinasi regresi. Nilai X2 tabel dicari dengan rumus df = α, jumlah variabel

bebas. Jika nilai X2 hitung lebih besar dari X

2 tabel dengan df = α, jumlah variabel

bebas, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain dalam model terdapat

masalah heteroskedastisitas. Dengan kata lain dalam model terdapat masalah

heterokedastisitas.

Tabel 4.5: Hasil Uji Heteroskedastisitas

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.533093 Mean dependent var 0.017781

Adjusted R-squared 0.159567 S.D. dependent var 0.021593

S.E. of regression 0.019795 Akaike info criterion -4.703774

Sum squared resid 0.011756 Schwarz criterion -3.791349

Log likelihood 154.3538 Hannan-Quinn criter. -4.350932

F-statistic 1.427192 Durbin-Watson stat 2.749256

Prob(F-statistic) 0.176712

Sumber: Output Eviews

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

65

Berdasarkan output di atas, X2 hitung adalah n x R

2 = 55 x 0,533 = 29,31,

sedangkan nilai X2 tabel dengan df = 0,05, 4 = 9,48773. Dikarenakan nilai X

2

hitung (29,31) lebih besar dari X2 tabel (9,48773), maka dapat disimpulkan bahwa

Ha ditolak dan H0 diterima. Dengan kata lain, model ini terkena masalah

heteroskedastisitas. Hal ini tidak terlalu mengejutkan mengingat data unit cross

section (bank syariah) dengan heterogenitasnya yang digunakan dalam penelitian

ini cukup beragam, maka sulit untuk mempertahankan homogenitas bank syariah.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota

serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang

(cross section). Untuk mengetahui ada tidaknya dalam permasalahan autokorelasi

dalam model ini, maka digunakan uji Durbin-Watson. Uji ini dilakukan dengan

melihat nilai Durbin-Watson dengan nilai dL dan dU.

Tabel daerah kritik dari statistik Durbin-Watson digunakan untuk melihat

nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas dan n = ukuran sampel. Jika

nilai Durbin-Watson dU dengan 4 – dU, maka H0 diterima sedangkan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak mengandung

masalah autokorelasi.

Tabel 4.6: Hasil Uji Autokorelasi

Weighted Statistics

R-squared 0.855634 Mean dependent var 1.315659

Adjusted R-squared 0.805106 S.D. dependent var 0.833445

S.E. of regression 0.152047 Sum squared resid 0.924729

F-statistic 16.93383 Durbin-Watson stat 2.274483

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan output di atas, nilai Durbin-Watson adalah 2,274483,

sedangkan nilai dL dan dU dengan K = 4 dan n = 55 adalah nilai dL = 1,4136,

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

66

sedangkan nilai dU = 1,7240, sehingga nilai 4 – dL = 4 –1,4136 = 2,5864

sedangkan nilai 4 - dU = 4 – 1,7240 = 2,2760. Nilai Durbin-Watson tersebut

(2,274483) berada di antara nilai dU (1,7240) dan nilai 4 – dL (2,5864), maka

dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Dengan kata lain, model

regresi ini tidak mengandung autokorelasi.

E. Uji Signifikansi

1. Uji Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi (Adjusted R Square) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependennya. Nilai Adjusted R Square yang mendekati nilai satu maka berarti

kemampuan variabel-varibel independen semakin besar untuk menjelaskan

pengaruhnya terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7: Hasil Uji Koefesien Determinasi

Weighted Statistics

R-squared 0.855634 Mean dependent var 1.315659

Adjusted R-squared 0.805106 S.D. dependent var 0.833445

S.E. of regression 0.152047 Sum squared resid 0.924729

F-statistic 16.93383 Durbin-Watson stat 2.274483

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan output regresi model fixed effect di atas, diperoleh nilai

adjusted R-squared sebesar 0,805 atau 80,5%. Hal ini menunjukkan bahwa

Capital Buffer bank syariah dapat dijelaskan oleh Financing to Deposit Ratio,

Non Performing Finance, Return on Equity, dan Bank Size sedangkan sisanya

sebesar 19,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam

penelitian ini.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

67

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel terikat. Apabila nilai F hitung > F tabel maka Ha

diterima sedangkan H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

secara simultan mempengaruhi variabel dependennya. Apabila nilai F hitung < f

tabel, maka Ha ditolak sedangkan H0 diterima dan dapat disimpukan bahwa tidak

ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya.

Tabel 4.8: Hasil Uji Statistik F

Weighted Statistics

R-squared 0.855634 Mean dependent var 1.315659

Adjusted R-squared 0.805106 S.D. dependent var 0.833445

S.E. of regression 0.152047 Sum squared resid 0.924729

F-statistic 16.93383 Durbin-Watson stat 2.274483

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai F hitung yang dihasilkan

adalah sebesar 16,93, sedangkan nilai F tabel dengan df: 0,05, (5-1), (55-5) adalah

2,56. Dikarenakan nilai F hitung (16,93) lebih besar dari nilai F tabel (2,56) maka

dapat disimpulkan bahwa Ha diterima sedangkan H0 ditolak. Hal ini menunjukan

bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependennya.

Dengan kata lain, persamaan regresi yang terbentuk dianggap memenuhi kriteria

fit (cocok).

3. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

68

variabel dependennya. Cara melakukan uji t adalah dengan cara membandingkan

nilai statistik t hitung dengan t tabel. Apabila nilai t hitung > t tabel maka Ha

diterima sedangkan H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

secara parsial mempengaruhi variabel dependennya. Apabila nilai t hitung < t

tabel, maka Ha ditolak, sedangkan H0 diterima dan dapat disimpukan bahwa

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependennya.

Tabel 4.9: Hasil Uji Statistik t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGFDR -0.901904 0.295557 -3.051538 0.0040

LOGNPF -0.230738 0.058978 -3.912290 0.0003

LOGROE -0.001320 0.070735 -0.018664 0.9852

LOGSIZE -0.116344 0.082033 -1.418256 0.1639

C 4.324710 1.199167 3.606430 0.0009

Sumber: Output Eviews

Tabel di atas menunjukkan masing-masing nilai statistik t, sedangkan t tabel

dengan df: 0,05, (55-5) adalah 2,0086. Berikut adalah hasil uji t untuk masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen:

a. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Capital Buffer

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Financing

to Deposit Ratio sebesar -3,0515 lebih besar dari nilai t tabel (2,0086), dengan

nilai signifikan (Prob.) sebesar 0,0040 lebih kecil dari tingkat signifikansi

(0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel Financing to Deposit Ratio

berpengaruh terhadap Capital Buffer. maka artinya Ha diterima dan H0 ditolak.

b. Pengaruh Non Performing Finance terhadap Capital Buffer

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Non

Performing Finance sebesar -3,9122 lebih besar dari nilai t tabel (2,0086),

dengan nilai signifikan (Prob.) sebesar 0,0003 lebih kecil dari tingkat

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

69

signifikansi (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel Non Performing

Finance berpengaruh negatif signifikan terhadap Capital Buffer. maka artinya

Ho ditolak dan Ha diterima.

c. Pengaruh Return on Equity terhadap Capital Buffer

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Return on

Equity sebesar -0,0186 lebih kecil dari nilai t tabel (2,0086), dengan nilai

signifikan (Prob.) sebesar 0,9852 lebih besar dari tingkat signifikansi (0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Equity tidak berpengaruh

terhadap Capital Buffer. maka artinya Ho diterima dan Ha ditolak.

d. Pengaruh Bank Size terhadap Capital Buffer

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Bank Size

sebesar -1,4182 lebih kecil dari nilai t tabel (2,0086), dengan nilai signifikan

(Prob.) sebesar 0,1639 lebih besar dari tingkat signifikansi (0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Bank Size tidak berpengaruh terhadap Capital

Buffer. maka artinya Ho diterima dan Ha ditolak.

4. Persamaan Model Regresi

Didasarkan output hasil regresi model fixed effect generalized least square,

maka model persamaannya adalah:

CB = 4,324710 + -0,901904 FDRit + -0,230738 NPFit + -0,001320

ROEit + -0,116344 SIZEit+ μit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 4,324710 menunjukkan bahwa jika variabel independen

yang meliputi Financing to Deposit Ratio, Non Prforming Finance, Return

on Equity, dan Bank Size pada observasi ke i dan periode ke t adalah nol,

maka nilai CB yang merepresentasikan Capital Buffer senilai 4,324710.

b. Nilai koefisien variabel Financing to Deposit Ratio adalah sebesar -

0,901904. Artinya, apabila nilai Financing to Deposit Ratio meningkat

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

70

sebanyak 1%, maka CB mengalami penurunan secara signifikan sebesar -

0,901904 %.

c. Nilai koefisien variabel Non Prforming Finance adalah sebesar -0,230738.

Artinya, apabila nilai Non Prforming Finance meningkat sebanyak 1%,

maka CB mengalami penurunan secara signifikan sebesar -0,230738%.

d. Nilai koefisien variabel Return on Equity adalah sebesar -0,001320. Artinya,

apabila nilai Return on Equity meningkat sebanyak 1%, maka CB

mengalami penurunan secara tidak signifikan sebesar -0,001320%.

e. Nilai koefisien variabel Bank Size adalah sebesar -0,116344. Artinya,

apabila nilai Bank Size meningkat sebanyak 1%, maka CB mengalami

penurunan secara tidak signifikan sebesar -0,116344 %.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Financing to Deposit Ratio Terhadap Capital Buffer

Hasil uji t menunjukkan bahwa Financing to Deposit Ratio berpengaruh

negatif signifikan terhadap Capital Buffer. Dengan kata lain, apabila rasio FDR

meningkat maka Capital Buffer menurun. Pada bank syariah rasio FDR adalah

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Sehingga semakin besar rasio ini memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank.

Adanya pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Capital Buffer

dalam penelitian ini menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah pembiayaan yang

diberikan lebih besar dari pada pertumbuhan jumah dana yang dihimpun sehingga

mengindikasiansemakin rendahnya kemampuan likuiditas bank. Maka bank untuk

memenuhi kebutuhan pembiayaan masyarakat tidak cukup hanya ditopang dana

dari dana pihak ketiga sehingga akan berdampak pada permodalan bank. Semakin

jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah, semakin besar pula

risiko yang akan diterima oleh bank apabila para nasabah tidak sanggup

membayar kewajibannya.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

71

Dengan semakin tingginya FDR sebagai dampak dari pertumbuhan jumlah

penyaluran pembiayaan lebih besar dari pertumbuhan jumlah dana diterima, maka

akan membuat kondisi likuiditas bank semakin berisiko. Karena terbatasnya

jumlah dana yang dimiliki bank dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka

pendeknya. Kondisi tersebut akan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan

masyarakat pada suatu bank. Untuk itu, dalam upaya menjaga kepercayaan

masyarakat pada bank diperlukan penyediaan jumlah dana yang besar yang

kemungkinan diambilkan dari modal bank guna penyediaan likuiditasnya.

Disamping itu, akibat dari penyaluran pembiayaan yang besar maka akan

membuat nilai Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) akan semakin besar,

sehingga kemampuan modal bank dalam menganggulangi kemungkinan

terjadinya risiko yang diakibatkan oleh kegiatan operasional bank akan semakin

rendah. Oleh karena itu, meningkatnya FDR akan menurunkan Capital Buffer

bank.

2. Pengaruh Non Performing Finance Terhadap Capital Buffer

Hasil uji t menunjukkan bahwa Non Performing Finance berpengaruh

negatif signifikan terhadap Capital Buffer. Dengan kata lain, apabila rasio NPF

meningkat maka Capital Buffer menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Sugeng Haryanto (2016), Gonca Atici dan Gurner Gursoy (2013),

D'Avack dan Levasseur (2007), Alfon (2005), dan Prastyantoko dan Soedarmo

(2010), yang menyatakan bahwa Non Performing Finance berpengaruh

signifikan terhadap Capital Buffer.

Semakin tinggi rasio NPF, maka akan menggerus permodalan bank.

Sehingga ketika permodalan bank semakin kecil maka Capital Buffer bank akan

menjadi kecil juga. Semakin tinggi rasio NPF bank akan menutup kerugian

tersebut dengan permodalan bank, sehingga permodalan bank akan mengalami

penurunan.

Menurut D’Avack (2007) dan Alfon (2005) bahwa adanya hubungan negatif

antara NPF sebagai proxy risiko terhadap Capital Buffer dikarenakan adanya

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

72

perilaku “moral hazard” di bank dimana dengan tingkat risiko yang lebih tinggi,

bank cenderung memegang Capital Buffer yang rendah. Hal itu dikarenakan bank

kurang menerapkan prinsip kehati-hatian pada penyaluran pembiayaan sehingga

menyebabkan tingkat NPF meningkat, tingginya tingkat NPF menunjukkan risiko

yang terealisasi tinggi sehingga memaksa bank untuk mengurangi Capital Buffer

untuk menutup risiko tersebut. Oleh karena itu NPF menghasilkan pengaruh yang

negatif terhadap Capital Buffer.

3. Pengaruh Return on Equity Terhadap Capital Buffer

Hasil uji t menunjukkan bahwa Return on Equity berpengaruh negatif

namun tidak signifikan terhadap Capital Buffer. Dengan kata lain, apabila rasio

ROE meningkat maka Capital Buffer menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh, Legi Andiani (2007), Gonca Atici & Gurner

Gursoy (2013), Moh. Romizul Fikri & Erman Denny Arfianto (2012), Alfon

(2004), Jokipii dan Milne (2008, dan Ayuso (2004), menunjukkan bahwa Return

on Equity berpengaruh negatif terhadap Capital Buffer.

Rasio ROE adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.

Rasio ini merupakan indikator yang amat penting bagi para investor untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan

dengan pembayaran deviden. Perusahaan perbankan jelas memiliki perbedaan

mendasar dengan perusahan-perushaan lain. Tujuan utama bank dari modal adalah

untuk menciptakan keseimbangan dan menyerap kerugian.

Bank akan berusaha meminimalisir biaya termasuk baiaya modal dan

memaksimalkan pendapatan untuk mencapai suatu efektifitas usaha. Hal ini sesuai

dengan tujuan klasik perusahaan yaitu mendapatkan laba sebanyak-banyaknya

dengan modal seminimal mungkin. Kenaikan ROE dapat menyebabkan

penurunan modal apabila tingkat pertumbuhan pendapatan tidak sejalan dengan

pertumbuhan modal bank. Apabila diasumsikan pendapatan perusahaan tidak

mengalami kenaikan namun tingkat ROE meningkat, maka dapat disimpulkan

bahwa tingkat modal mengalami penurunan. Meskipun ROE meningkat tetapi jika

modal tersebut digunakan untuk menghasilakn laba dan digunakan untuk hal hal

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

73

lain seperti melakukan ekspansi usaha sehingga menurunkan labanya, termasuk

laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

4. Pengaruh Bank Size Terhadap Capital Buffer

Hasil uji t menunjukkan bahwa Bank Size berpengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap Capital Buffer. Dengan kata lain, apabila Bank Size

meningkat, maka Capital Buffer akan menurun. Hasil penelitian sejalan dengan

hasil penelitian Juni Purwati (2016), Moh. Romizul Fikri & Erman Denny

Arfianto (2012), Jokipii dan Milne (2011), Prasetyo dan Soedarmono (2010), dan

Gonca Atici & Gurner Gursoy (2013).

Penelitian ini sependapat dengan teori Too Big To Fail yang menyatakan

bahwa bank besar lebih memilih untuk menjaga Capital Buffer-nya lebih rendah.

Hal ini karena bank-bank besar memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan

dengan bank-bank kecil. Bank-bank besar juga akan cenderung melakukan

aktivitas dengan risiko yang lebih rendah sehingga Capital Buffer yang dihasilkan

juga akan semakin rendah. Selain itu, bank-bank besar juga percaya bahwa bank

akan memperoleh bantuan berupa tambahan modal dari regulator apabila

kesulitan.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi capital buffer pada bank umum syariah di Indonesia,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan

antara variabel Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance,

Return on Equity, dan Bank Size terhadap Capital Buffer pada bank umum

syariah di Indonesia.

2. Nilai koefisien determinasi adjusted R-Squared yang diperoleh adalah

sebesar 0,805 atau 80,5%. Hal ini menunjukkan bahwa Capital Buffer dapat

dijelaskan oleh Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance,

Return on Equity, dan Bank Size sedangkan sisanya sebesar 19,5%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

3. Variabel Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh negatif siginifikan

terhadap Capital Buffer bank syariah.

4. Variabel Non Performing Finance memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap Capital Buffer bank syariah.

5. Variabel Return on Equity memiliki pengaruh negatif tidak signifikan

terhadap Capital buffer bank syariah. Hasil ini menandakan bahwa teori

Pecking Order Theory adalah benar.

6. Variabel Bank Size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Capital

Buffer. Hasil ini membuktikan bahwa teori Too Big To Fail adalah benar.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

75

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut beberapa saran

yang diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

1. Bagi bank syariah, sebaiknya menentukan besaran modal yang harus ditahan

dengan cermat dan tepat. Agar bank syariah dapat memenuhi perjanjian

standar modal internasional.

2. Bagi pemegang kebijakan, sebaiknya terus mengawasi dan mengevaluasi

kebijakannya terkait besaran modal yang wajib dimiliki bank syariah,

kegiatan usaha yang dilakukan oleh perbankan syariah maupun

konvensional.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mampu memperluas analisis terkait

faktor determinan yang mempengaruhi Capital Buffer bank syariah secara

mendalam. Penelitian selanjutnya dapat menambah ruang lingkup variabel

penelitian. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat menambah variabel

penelitian seperti variabel makroekonomi, efisiensi dan rasio keuangan

lainnya serta memperluas rentang waktu dan objek penelitian.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

76

DAFTAR PUSTAKA

Ardi dan Lana, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe

Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan

keuangan Tahunan”, Proceeding PESAT Vol. 2 (2007), hal. 54.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia Publisher,

2009.

Atmaja, Lukas Setia. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

ANDI, 2008.

Baltagi, Badi H. Econometric Analysis of Panel Data Third Edition. Chicester:

John Wiley & Sons, 2005.

Basel Committee on Banking Supervision. History of the Basel Committee and its

Membership. Swiss: Basel Committee on Banking Supervision, 2009.

Brooks, Chris. Introductory econometrics for Finance Second Edition. New York:

Cambridge University Press, 2008.

Consultative Paper Basel III. Global Regulatory Framework For More Resilient

Banks And Banking Systems. Bank Indonesia: Departemen Penilitian dan

Pengaturan Perbankan, 2012.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010.

Edhie, Yustinus Dalle. “Basel Capital Accord II”. Diakses pada tanggal 18

Desember 2017 dari http://www.wealthindonesia.com/basel-accord-

ii.html.

Fahmi, Irfan. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2014.

Fikri, Moh. Romazul & Erman Denny Arfianto. “Determinants of Comercial

Banks’ Capital Buffer in Indonesia.” Diponegoro Journal of Management

Vol. 1 (2012): hal. 4.

Freeland, Charles. The Work of The Basel Committee. 1994.

Gandapradja, Permadi. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Gujarati, Damodar N & Dawn C Porter. Basic Econometrics Fifth Edition. New

York: The McGraw-Hill. 2009.

Hardanto, Sulad Sri. Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2006.

Idroes, Ferry N. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Kesepakatan Basel

II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanannya di Indonesia. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2008.

Ihsan, Dwi Nur’aini. Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2013.

Johnson, Frank P, Johnson dan Richard D. Commerial Bank Menagement. New

York: The Dryden Press, 1985.

Kane. Edward J. “Incentive for Banking Megamergers: What Motives Might

Regulators Infer from Event-Study Evidence” Journal of Money, Credit

and Banking, 32, (August 2000, Part 2), hal. 24.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

77

Kantar, Yeliz Mert. “Generalized Least Square and Weight Least Square

Estimation Methods for Distributional Parameters.” REVSTAT Statistic

Journal Vol. 13 No. 13 (November 2015): hal. 269.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Kuncoro, Mudradjad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2009.

Miskhin, Federich S. “How Big a Problem is Too Big To Fail” NBER Working

Paper No. 11814, (December, 2005) hal. 2.

Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar‟iyyah Modern,

(Yogyakarta: ANDI, 2011.

Noreen, Umara, dkk. “Capital buffers and Bank Risk: Empirical Study of

Adjustment of Paskitani Banks”,International Journal of Economics and

Financial Issues Vol. 4 (2016), hal. 1800-1801.

Risk Based Capital: Dari Basel I menuju Basel II. Bank Indonesia: Direktorat

Penelitian dan Pengaturan Bank

Rivai, Veithzal, dkk. Bank and Financial Instituion Management. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007.

Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

Penerbit GPFE, 2010.

Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews.

Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012.

Sari, Devi Verena. “Pengaruh Profatiblitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran

Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Vol. 2, No. 3 (2010),

hal. 2.

Setiawan & Dwi, Ekonometrika. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010.

Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur

dengan Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika,

Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi

Sepuluh November (2013): hal. 1.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2010.

Simoson, Gorge H. Hempel, Alan B. Coleman dan Donal G. Bank Management,

Text and Case. New York: John Wiley dan Sons, 1986.

Siringoringo, Renniwaty. “Karakter dan Fungsi Intermediasi Perbankan di

Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 15 (2012), hal.

68.

Sulio, Y, Sri. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cet.1. Jakarta : Salemba

Empat, 2000.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2007.

Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS . Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

78

Sobarsyah, M. “Analisa Kebijakan Risiko Keuangan Terhadap Industri Perbankan

Di Indonesia Yang Berstatus Too Big To Fail (TBTF)” Jurnal Bisnis,

Manajemen, dan Informatika Vol. 13 No. 3 (2017), hal. 138-139.

Tim Dosen Perbanas, Operasionalisasi Regresi Data Panel dengan Eviews 8.

Jakarta: Perbanas, 2014

Wibowo, Buddi. “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan

Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis Per Kelompok Bank di

Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016), hal. 183.

Wiratha, Made. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset, 2006.

Woorldrige, Jeffrey M. Introductory Econometrics A Modern Approach. Mason:

South Western Cengage Learning, 2009.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

SUMBER LAINNYA

Bank Indonesia, diakses pada 1 Agustus 2017 dari

http://www.bi.go.id/id/perbankan/implementasi-basel/consultative-papers.

Basel Committee on Banking Supervisions, diakses pada 18 Desember 2017 dari

http://www.bis.org/list/bcbs/index.htm

Cambridge Dictionaries Online, diakses pada 18 Desember 2017 dari

https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/big?q=too+big+to+fail

Investopedia, diakses pada 18 Desember 2017 dari

https://www.investopedia.com/terms/t/too-big-to-fail.asp

Otoritas Jasa Keuangan, diakses pada 1 Agustus 2017 dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/booklet-

perbankan-indonesia

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

79

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

BANK TAHUN LOGSZIE LOG ROE LOG NPF LOG BUFF LOG FDR

BMI

2012 13.64547684 1.46478752 0.257678575 0.552668216 1.975431809

2013 13.73028883 1.057285644 0.193124598 0.781755375 1.999565488

2014 13.7952557 0.342422681 0.685741739 0.771587481 1.924795996

2015 13.75694492 0.444044796 0.62324929 0.301029996 1.95568775

2016 13.74652832 0.477121255 0.146128036 0.437750563 1.978180517

BSM

2012 13.73423477 1.39880773 0.056904851 0.764922985 1.974971994

2103 13.80594721 1.18582536 0.359835482 0.785329835 1.950851459

2014 13.82578736 1.18582536 0.632457292 0.786751422 1.914343157

2015 13.84738575 0.772321707 0.607455023 0.45484486 1.913283902

2016 13.89670101 0.764176132 0.495544338 0.603144373 1.898176483

BMS

2012 12.91188534 1.763278211 0.120573931 0.741151599 1.948412966

2013 12.96024289 1.418798291 0.161368002 0.698100546 1.969881644

2014 12.84785559 0.397940009 0.257678575 1.051538391 1.971275849

2015 12.74506069 0.206825876 0.499687083 1.031004281 1.992995098

2016 12.78783169 1.07809415 0.44870632 1.162265614 1.978636948

BRIS

2012 13.14887752 0.892651034 0.320146286 0.592176757 2.012837225

2013 13.24056649 1.008600172 0.5132176 0.812244697 2.011570444

2014 13.308373 -0.356547324 0.562292864 0.689308859 1.972665592

2015 13.38435784 0.80140371 0.589949601 0.693726949 1.924795996

2016 13.44227885 0.86923172 0.503790683 1.065579715 1.910624405

BSB

2012 12.55824133 0.864511081 0.661812686 0.679427897 1.963315511

2013 12.6377111 0.882524538 0.565847819 0.491361694 2.000867722

2014 12.71269319 0.378397901 0.523746467 0.832508913 1.967547976

2015 12.76545646 0.728353782 0.437750563 0.919601024 1.956648579

2016 12.84631228 0.711807229 0.434568904 0.954242509 1.944975908

BNIS

2012 13.02715844 0.968949681 0.152288344 1.052693942 1.92890769

2013 13.1675685 0.984527313 0.053078443 0.931457871 1.990338855

2014 13.2898589 1.034628457 0.017033339 1.031812271 1.966610987

2015 13.3620613 1.056523724 0.164352856 0.943494516 1.963315511

2016 13.45200391 1.077004327 0.214843848 0.925312091 1.926856709

BJBS

2012 12.6273094 1.077004327 0.004321374 1.116939647 1.943988875

2013 12.67164374 0.667452953 0.648360011 0.999565488 1.988558957

2014 12.78486596 0.571708832 0.59439255 0.893761762 1.924279286

2015 12.80888357 -0.036212173 0.648360011 1.061829307 2.019946682

2016 11.94270286 -0.036212173 0.693726949 0.916453949 1.994317153

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

80

BCAS

2012 12.20471157 0.447158031 0.693726949 1.371067862 1.902546779

2013 12.30993212 0.633468456 0.693726949 1.158362492 1.921686475

2014 12.47631694 0.462397998 -1 1.334453751 1.959994838

2015 12.63844733 0.491361694 -0.301029996 1.419955748 1.960946196

2016 12.69858821 0.544068044 -0.698970004 1.457881897 1.954724791

BVS

2012 11.18336666 0.950851459 0.382017043 1.302763708 1.662757832

2013 11.19677971 0.568201724 0.519827994 1.017033339 1.927626962

2014 11.270372 0.568201724 0.67669361 0.861534411 1.978180517

2015 11.21126013 0.568201724 0.683047038 0.788168371 1.978636948

2016 11.2885388 0.568201724 0.638489257 0.776701184 2.002597981

MSI

2012 11.97811155 0.692846919 0.096910013 1.74733411 2.296006669

2013 11.99703715 0.703291378 0.096910013 1.711047604 2.184123354

2014 12.02065831 0.834420704 0.632457292 1.644733927 2.197831693

2015 11.87771968 0.834420704 0.692846919 1.45331834 2.043362278

2016 11.77240313 0.834420704 0.662757832 1.663323934 2.129367596

BPS

2012 12.3305116 0.913813852 -0.721246399 1.383815366 2.023663918

2013 12.6077241 0.64738297 -0.113509275 1.108226656 1.95616843

2014 12.79284706 0.845718018 -0.537602002 1.247727833 1.973127854

2015 12.85334741 0.693726949 0.28780173 1.053078443 1.984077034

2016 12.94240314 0.245512668 0.269512944 0.962369336 1.963315511

Lampiran 2: Hasil Uji Common Effect

Dependent Variable: LOGBUFF

Method: Panel Least Squares

Date: 03/28/18 Time: 19:47

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGFDR 1.193149 0.392505 3.039833 0.0038

LOGNPF -0.311581 0.084468 -3.688759 0.0006

LOGROE -0.016719 0.088506 -0.188904 0.8509

LOGSIZE -0.228415 0.045065 -5.068548 0.0000

C 1.655095 1.044519 1.584552 0.1194

R-squared 0.528469 Mean dependent var 0.981641

Adjusted R-squared 0.490746 S.D. dependent var 0.331645

S.E. of regression 0.236669 Akaike info criterion 0.042199

Sum squared resid 2.800608 Schwarz criterion 0.224683

Log likelihood 3.839538 Hannan-Quinn criter. 0.112767

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

81

F-statistic 14.00937 Durbin-Watson stat 0.872727

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3: Hasil Uji Random Effect

Dependent Variable: LOGBUFF

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/28/18 Time: 19:48

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGFDR 0.282513 0.337747 0.836465 0.4069

LOGNPF -0.237810 0.066823 -3.558801 0.0008

LOGROE -0.019750 0.063911 -0.309027 0.7586

LOGSIZE -0.228236 0.049034 -4.654664 0.0000

C 3.430683 0.979811 3.501373 0.0010

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.101975 0.3026

Idiosyncratic random 0.154811 0.6974

Weighted Statistics

R-squared 0.324608 Mean dependent var 0.551389

Adjusted R-squared 0.270577 S.D. dependent var 0.222525

S.E. of regression 0.190051 Sum squared resid 1.805963

F-statistic 6.007780 Durbin-Watson stat 1.046425

Prob(F-statistic) 0.000500

Unweighted Statistics

R-squared 0.466184 Mean dependent var 0.981641

Sum squared resid 3.170541 Durbin-Watson stat 0.596051

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

82

Lampiran 4: Hasil Uji Fixed Effect

Dependent Variable: LOGBUFF

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 04/04/18 Time: 17:55

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGFDR -0.901904 0.295557 -3.051538 0.0040

LOGNPF -0.230738 0.058978 -3.912290 0.0003

LOGROE -0.001320 0.070735 -0.018664 0.9852

LOGSIZE -0.116344 0.082033 -1.418256 0.1639

C 4.324710 1.199167 3.606430 0.0009

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.855634 Mean dependent var 1.315659

Adjusted R-squared 0.805106 S.D. dependent var 0.833445

S.E. of regression 0.152047 Sum squared resid 0.924729

F-statistic 16.93383 Durbin-Watson stat 2.274483

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.835348 Mean dependent var 0.981641

Sum squared resid 0.977935 Durbin-Watson stat 1.852896

Lampiran 5: Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIXED

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7.685530 (10,40) 0.0000

Cross-section Chi-square 58.963134 10 0.0000

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

83

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: LOGBUFF

Method: Panel Least Squares

Date: 03/28/18 Time: 19:48

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGFDR 1.193149 0.392505 3.039833 0.0038

LOGNPF -0.311581 0.084468 -3.688759 0.0006

LOGROE -0.016719 0.088506 -0.188904 0.8509

LOGSIZE -0.228415 0.045065 -5.068548 0.0000

C 1.655095 1.044519 1.584552 0.1194

R-squared 0.528469 Mean dependent var 0.981641

Adjusted R-squared 0.490746 S.D. dependent var 0.331645

S.E. of regression 0.236669 Akaike info criterion 0.042199

Sum squared resid 2.800608 Schwarz criterion 0.224683

Log likelihood 3.839538 Hannan-Quinn criter. 0.112767

F-statistic 14.00937 Durbin-Watson stat 0.872727

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6: Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 29.353756 4 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

LOGFDR -0.771290 0.282513 0.060786 0.0000

LOGNPF -0.201272 -0.237810 0.001392 0.3275

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

84

LOGROE -0.035633 -0.019750 0.000597 0.5158

LOGSIZE -0.058974 -0.228236 0.017145 0.1961

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: LOGBUFF

Method: Panel Least Squares

Date: 03/28/18 Time: 19:49

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.349805 2.021534 1.657061 0.1053

LOGFDR -0.771290 0.418161 -1.844482 0.0725

LOGNPF -0.201272 0.076536 -2.629764 0.0121

LOGROE -0.035633 0.068426 -0.520751 0.6054

LOGSIZE -0.058974 0.139818 -0.421791 0.6754

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838593 Mean dependent var 0.981641

Adjusted R-squared 0.782101 S.D. dependent var 0.331645

S.E. of regression 0.154811 Akaike info criterion -0.666222

Sum squared resid 0.958658 Schwarz criterion -0.118768

Log likelihood 33.32111 Hannan-Quinn criter. -0.454517

F-statistic 14.84435 Durbin-Watson stat 1.787812

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

85

Lampiran 7: Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2016

Observations 55

Mean 0.000000

Median 0.018497

Maximum 0.269228

Minimum -0.247296

Std. Dev. 0.133240

Skewness -0.144234

Kurtosis 2.351192

Jarque-Bera 1.155380

Probability 0.561193

Lampiran 8: Hasil Uji Multikolinieritas

LOGFDR LOGNPF LOGROE LOGSIZE

LOGFDR 1.000000 -0.047388 -0.061951 -0.184990

LOGNPF -0.047388 1.000000 -0.188799 -0.085722

LOGROE -0.061951 -0.188799 1.000000 0.233752

LOGSIZE -0.184990 -0.085722 0.233752 1.000000

Lampiran 9: Hasil Uji Heterokedastisitas

Dependent Variable: RESID^2 Method: Panel Least Squares

Date: 04/04/18 Time: 21:26

Sample: 2012 2016 Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.873984 5.837247 0.663666 0.5120

LOGFDR 1.160285 1.408485 0.823782 0.4166 LOGFDR^2 -0.301204 0.315854 -0.953617 0.3479

LOGFDR*LOGNPF -0.155536 0.222054 -0.700443 0.4890

LOGFDR*LOGROE -0.276450 0.370564 -0.746026 0.4615 LOGFDR*LOGSIZE 0.026710 0.095749 0.278955 0.7822

LOGNPF 0.278957 0.731839 0.381173 0.7058

LOGNPF^2 0.031813 0.023577 1.349328 0.1873

LOGNPF*LOGROE 0.010249 0.052428 0.195497 0.8463

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

86

LOGNPF*LOGSIZE 0.002014 0.032614 0.061754 0.9512

LOGROE 0.852910 0.854301 0.998372 0.3261

LOGROE^2 -0.001687 0.020273 -0.083204 0.9342

LOGROE*LOGSIZE -0.022493 0.022849 -0.984444 0.3328 LOGSIZE -0.872547 0.865193 -1.008500 0.3213

LOGSIZE^2 0.033467 0.031049 1.077884 0.2897

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.533093 Mean dependent var 0.017781

Adjusted R-squared 0.159567 S.D. dependent var 0.021593

S.E. of regression 0.019795 Akaike info criterion -4.703774

Sum squared resid 0.011756 Schwarz criterion -3.791349

Log likelihood 154.3538 Hannan-Quinn criter. -4.350932 F-statistic 1.427192 Durbin-Watson stat 2.749256

Prob(F-statistic) 0.176712

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

87