Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR DEMOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI MADRASAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pengkajian Islam
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab
Oleh:
Asep Muhammad Saepul Islam
NIM. 13.2.00.1.18.01.0015
Promotor
Dr. Muhbib, MA.
SEKOLAH PASCASARJANA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M/1436 H
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya milik Allah yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
‚Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah‛ini. Tesis ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pengkajian Islam
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penyusunan tesis ini, tentunya banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung sehingga proses penyelesaian dapat berjalan dengan baik dan lancar. Untuk
itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala
kebijakan dan fasilitas yang diberikan selama penulis menyelesaikan studi.
2. Prof. Dr. Masykuri Abdillah (Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta), Prof. Dr. Didin Saepuddin, MA (Ketua Program Doktor SPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta) dan Dr. J.M. Muslimin, MA (Ketua Program Magister Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), atas kebijakan dan dorongannya
kepada penulis untuk menuntaskan karya ini.
3. Prof. Dr. Azyumardi Azra, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2013-2015, atas bimbingan dan perhatiannya kepada para mahasiswa
untuk segera menyelesaikan studinya. Tak lupa kepada duet Prof. Dr. Suwito dan Dr.
Yusuf Rahman, kritik dan komentar dari keduanya sangat berharga bagi tumbuhnya
tradisi akademik penulis.
4. Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Aziz Fachrurrozi, MA, dan Dr. Ahmad Dardiri,
MA, atas kritik dan saran berharganya pada saat ujian Pendahuluan dan Promosi
Tesis.
5. Dr. Muhbib, MA, promotor yang begitu sabar dan perhatian dalam membimbing
penulis sehingga akhirnya tesis ini dapat terselesaikan dengan lancar. Terima kasih
juga atas dorongan yang meremotivasi semangat penulis dalam menyelesaikan
penyusunan tesis ini.
6. Seluruh dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, atas ilmu dan wawasan
yang telah diberikan. Juga kepada staf sekretariat SPS terutama kang Arief, mas
Adam dan mbak Imma, atas bantuannya selama penulis menyelesaikan studi.
7. Eko Prasetyo, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
Kementerian Keuangan RI, atas beasiswa penuh berupa Beasiswa Pendidikan
Indonesia yang telah diamanahkan kepada penulis. Juga kepada jajaran pimpinan dan
staf LPDP: Pak Kahar, Mas Lukman dan Bu Ratna yang sering direpotkan oleh
penulis terutama terkait dengan pencairan dana beasiswa.
8. Drs. H. Dede Kamaluddin, M.M>.Pd (Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Tanggeung), Enang Juhendi, S.Ag, Ahmad Ripai, M.Pd dan Cecep, S.Pd beserta staf
madrasah yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan
penelitian di lokasi tersebut dan juga atas perkenan mereka menjadi narasumber.
9. Abah Lili Jalaludin dan Mamah Atik Hermawati, tanpa doa dan didikan keduanya,
penulis tidak mungkin bisa sampai ke tahap ini. Mereka yang mengajari dan mendidik
penulis alif sampai ya> kehidupan. Semoga tesis ini menjadi perantara pahala yang
terus mengalir bagi keduanya. Rabbi irh{amhuma> kama> rabbaya>ni> s}aghi>ran.
iv
10. Ane Saidatuddaroeni, S.Pd, istri sekaligus ibu dari anak-anak penulis, mitra diskusi
dan sahabat setia dalam menjalani suka duka kehidupan. Doa dan motivasinya
senantiasa dinantikan penulis sebagai energi yang berkesinambungan dalam bersama-
sama mengarungi samudera kehidupan. Kita sepakat bahwa ‚in God, impossible is nothing.‛ Juga kepada keempat buah hati kami: Maria Zakiyya Safwawidadi, Alfath
Zaki Mushoffa Yahya, Yasin Zaki Musyaffa Isa dan si bungsu (sementara) Sajda
Zakiyya Najmakausar yang senantiasa memompa semangat penulis dengan cara
mereka masing-masing. Semoga Allah menjadikan mereka sebagai qurrata a’yundi
dua dunia.
11. Adik-adik kandung dan ipar penulis: Akbar M. Saiful Ilzam, S.Th.I dan Iis Sapuroh,
S.Pd.I, Imam M. Abdullah Masih, S.H.I dan Emma Ratna Komala, S.Sy, Fahmi M.
Nur Ibrahim, S.Pd, dan Faruq M. Bahrudin Ali, S.H.I (Candidate), atas dukungan dan
motivasi mereka, penulis dapat menuntaskan amanah ini. Tak lupa juga kepada
keluarga besar Pondok Pesantren Al-Kautsar Cibeber Cianjur, semoga karya ini dapat
menjadi sumbangsih yang ada manfaatnya.
12. Saepul Kamil, teman seperjuangan ketika menempuh pendidikan sarjana di UPI.
Pesannya di media sosial akhir Maret 2013 menjadi langkah awal menggapai mimpi
ini.
13. Ahmad Munjin, Irham, Ali Eseren, Gus Aqib Malik, Firman Mansir, Aceng Abdul
Kodir, Saparudin, Lia Kian, yang telah rela berbagi tempat dan cerita saat penulis
menjadi aktivis nomaden dari kost ke kost.
14. Iredho Fani Reza, MA.Psi, lulusan pertama angkatan 2013 dengan predikat Cum Laude, atas inspirasinya dalam semangat terus mengejar mimpi dan cita-cita tanpa
batas. Terima kasih atas segalanya, dan juga warisan kunci 021-nya.
15. Awardee LPDP UIN Syarif Hidayatullah, baik dari Program Doktor (Asep Sopian,
Hakim, Karim, Hasan) dan Program Magister (Zain, Masna, Rista, Ali Geno, Didik,
Mirzon, Anwar, Haris, Abdurrahman, Risal), penulis mendoakan agar tetap semangat
dalam mengemban amanah dan menuntaskan misi mulia ini.
16. Mahasiswa SPS UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2013: Aufa, Adi, Ayu, Amie, kak
Hilda, teh Yayah, Niki, Ahmad Nur, Azwin, Anwar, Sanurdi, Abror, Romo Greg dan
teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
17. U. Sudrajat, Endi Rokhimat, Isep Ubaidillah, Irwan Hadiansyah dan rekan-rekan
seperjuangan lainnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai sesama abdi
madrasah.
18. Dan kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan tesis ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat menantikan kritik dan saran yang konstruktif
demi perbaikan tesis ini di masa yang akan datang. Namun, dengan segala keterbatasan
yang dimiliki, semoga saja tesis ini dapat memberikan sesuatu yang layak dan ada
manfaatnya.
Ciputat, Oktober 2015
Penulis,
Asep Muhammad Saepul Islam
v
PERNYATAAN PERBAIKAN SETELAH VERIFIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Asep Muhammad Saepul Islam
NIM : 13.2.00.1.18.01.0015
Jenjang Pendidikan : Program Magister (S2)
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi : Pendidikan Bahasa Arab
Promotor : Dr. Muhbib, MA.
Menyatakan bahwa tesis ini yang terdiri dari Bab 1–Bab 5 beserta
kelengkapan lainnya yang mendukung hasil penelitian, telah diverifikasi oleh Prof.
Dr. Didin Saepuddin, MA pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015. Adapun tesis
ini telah diperbaiki sesuai dengan saran verifikasi meliputi:
1. Penelitian terdahulu yang relevan agar lebih diuraikan lagi
Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat dijadikan pertimbangan
untuk menempuh Ujian Promosi.
Jakarta,
Saya yang membuat pernyataan,
Asep Muhammad Saepul Islam
NIM. 13.2.00.1.18.01.0015
vi
vii
PERNYATAAN PERBAIKAN SETELAH VERIFIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Asep Muhammad Saepul Islam
NIM : 13.2.00.1.18.01.0015
Jenjang Pendidikan : Program Magister (S2)
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi : Pendidikan Bahasa Arab
Promotor : Dr. Muhbib, MA.
Menyatakan bahwa tesis ini yang terdiri dari Bab 1–Bab 5 beserta
kelengkapan lainnya yang mendukung hasil penelitian, sebelum diverifikasi oleh
dosen lain, telah diverifikasi dan disetujui pembimbing dalam tesis ini, yaitu oleh
Dr. Muhbib, MA pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015. Adapun tesis ini telah
diperbaiki sesuai dengan saran verifikasi meliputi:
1. Penulisan abstrak
Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat dijadikan pertimbangan
untuk menempuh Ujian Promosi Tesis.
Jakarta, 13 Agustus 2015
Saya yang membuat pernyataan,
Asep Muhammad Saepul Islam
NIM. 13.2.00.1.18.01.0015
viii
ix
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Asep Muhammad Saepul Islam
NIM : 13.2.00.1.18.01.0015
Jenjang Pendidikan : Program Magister (S2)
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi : Pendidikan Bahasa Arab
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul ‚Faktor
Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah‛ adalah hasil karya
saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabila di
dalamnya terdapat kesalahan dan kekeliruan, maka sepenuhnya menjadi tanggung
jawab saya sendiri. Selain itu apabila di dalamnya terdapat plagiasi, maka saya
siap dikenakan sanksi yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 29 Juli 2015
Yang membuat pernyataan,
Asep Muhammad Saepul Islam
NIM. 13.2.00.1.18.01.0015
x
xi
SURAT PERSETUJUAN PROMOTOR
Setelah diadakan pembimbingan tesis dengan judul ‚Faktor Demotivasi
dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah‛ yang ditulis oleh:
Nama : Asep Muhammad Saepul Islam
NIM : 13.2.00.1.18.01.0015
Jenjang Pendidikan : Program Magister (S2)
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi : Pendidikan Bahasa Arab
Tesis ini telah melalui Ujian Work in Progress (WIP) Tesis 1 dan 2, Ujian
Pendahuluan Tesis dan telah diperbaiki sesuai saran sebagaimana mestinya, maka
saya menyetujui untuk diajukan dalam Ujian Promosi Magister.
Jakarta, Agustus 2015
Promotor,
Dr. Muhbib, MA.
xii
xiii
PERSETUJUAN HASIL UJIAN PROMOSI MAGISTER
Tesis dengan judul ‚Faktor Demotivasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di
Madrasah‛ yang ditulis oleh Asep Muhammad Saepul Islam, NIM
13.2.00.1.18.01.0015, pada konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab telah dinyatakan
lulus pada Ujian Promosi Magister yang diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal
11 September 2015.
Tesis ini telah diperbaiki sesuai saran dan komentar para penguji sehingga layak
untuk diterbitkan dengan ISBN oleh penerbit yang kredibel.
Jakarta, ……………………
Tim Penguji:
No Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Prof. Dr. Masykuri Abdillah
(Ketua Sidang/merangkap penguji)
2. Prof. Dr. Aziz Fachrurrozi, MA
(Penguji 1)
3. Dr. Ahmad Dardiri, MA
(Penguji 2)
4. Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA
(Pembimbing/merangkap penguji)
xiv
xv
ABSTRAK
Demotivasi merupakan salah satu faktor krusial dalam pembelajaran
bahasa asing. Tesis ini menunjukkan bahwa faktor dominan yang menyebabkan
terjadinya demotivasi dalam pembelajaran bahasa asing bersumber dari aspek
eksternal pembelajar.
Temuan ini didukung oleh hasil tabulasi pernyataan esei yang disebar
kepada 67 siswa madrasah. Faktor eksternal muncul sebanyak 63,7% yang terdiri
dari: (1) karakteristik bahasa Arab (32,5%), (2) metodologi dan materi
pembelajaran (21,2%), (3) lingkungan dan fasilitas belajar sebesar (7,5%), dan (4)
perilaku dan kepribadian guru sebesar (2,5%). Sementara itu faktor internal
demotivasi muncul sebanyak 36,3%, dengan kontribusi dari (1) kemampuan dasar
dan pengalaman sebelumnya (31,3%), dan (2) sikap negatif terhadap bahasa Arab
sebesar (5,0 %). Hasil ini juga didukung analisis deskriptif kuesioner survei yang
menghasilkan mean skor indikator faktor eksternal (3,00) lebih tinggi dibanding
mean skorindikator faktor internal (2,52).
Penelitian ini sependapat dengan temuan Aladdin (2013) yang
menyebutkan bahwa karakteristik bahasa asing, guru, lingkungan kelas, dan durasi
waktu sebagai faktor eksternal yang memicu demotivasi.Temuan ini juga senada
dengan Kikuchi (2009) dan Dornyei (2011) yang menempatkan guru sebagai
faktor eksternal dalam demotivasi pembelajaran bahasa asing.
Dalam konteks demotivasi pembelajaran bahasa asing di jenjang sekolah
menengah, penelitian ini berbeda dengan temuan Chen (2013), Ghadirzadeh dkk.
(2013), dan Hamada (2011) yang menyebutkan bahwa kurangnya kepercayaan diri
dan rendahnya motivasi intrinsik sebagai faktor internal yang berdampak pada
munculnya demotivasi.
Posisi tesis ini mendukung hasil penelitian beberapa peneliti terdahulu
yang menyebutkan bahwa karakteristik bahasa asing, guru, materi pembelajaran,
fasilitas dan lingkungan belajar adalah faktor eksternal yang dominan bagi
munculnya demotivasi pembelajaran bahasa asing. Tesis ini menolak anggapan
bahwa faktor dominan tumbuh dan turunnya motivasi belajar bahasa asing berasal
dari internal pembelajar itu sendiri.
Sumber data penelitian terdiri dari dua jenis: primer dan sekunder. Data
primer diperoleh dari hasil survei, wawancara dan observasi di lapangan. Lokasi
penelitian mengambil tempat di salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang berada
di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sementara data sekunder penelitian ini
diperoleh dari literatur yang relevan dan dokumen lain yang mendukung terhadap
data primer tesis ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dengan strategi triangulasi konkuren yang mengumpulkan data kuantitatif
dan kualitatif secara bersamaan. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif, kemudian dikomparasikan dengan analisis data kualitatif yang
diperoleh dari lapangan.
Kata kunci: demotivasi, pembelajaran bahasa Arab, madrasah
xvi
xvii
ABSTRACT
Demotivation is one of the crucial factors in foreign language learning.
This thesis shows the dominant factors that cause demotivation in foreign
language learning sourced from external aspects of the learner. This was proven
by tabulation result of short essay statement and descriptive analysis from
questionnaire that given to 67 pupils.
Totally, the external factors was shown on 62,3% entries from all
statement data,and contained these factors: (1) Arabic language characteristic
(32,5%), (2) methodology and learning materials (15,0%), (3) environment and
learning facility (7,5%) and (4) teacher’s attitude and personality (2,5%). While
the internal factors was shown on 36,7% from all datas collected which was
contributed from: (1) basic skill and learning experience (31,3%) and (2) negative
attitude to Arabic language (5,0%). This result supports descriptive analysis of
survey questionnaire which resulted mean score of all external factor indicators
(2,90) was higher than mean score of all internal factor indicators (2,55).
This study agrees with the findings of Aladdin (2013) which states that
the characteristics of a foreign language, teachers, class envireonment and lesson
time are several external factors that trigger demotivation. This finding is also in
line with Kikuchi (2009) and Dörnyei (2011) which puts the teacher as external
factors in foreign language learning demotivating process.
In the context of foreign language learning demotivation at high school
level, this thesis is in contrast with the findings of Chen (2013), Ghadirzadeh et al. (2013), and Hamada (2011) studies which state that the lack of confidence and
low intrinsic motivation as internal factors from learner’s itself have an impact on
the emergence of demotivation.
The position of this thesis supports the results of previous studies from
several researchers who said that the characteristics of a foreign language,
teachers, learning materials, facilities and learning environment are the dominant
external factors for the emergence of foreign language learning demotivation. This
thesis rejected the notion that the dominant factor of growth and decline in
motivation to learn a foreign language is derived from the internal learner itself.
The source of research data consists of two types: primary and secondary.
Primary data obtained from surveys, interviews and observations in the field.
Location of the study took place in one of Madrasah Aliyah (Islamic Senior High
School) which is located in Cianjur, West Java. While this study’s secondary data
are obtained from the relevant literature and other documents that support for this
thesis primary data source. The method used in this research is mixed method
with concurrent triangulation strategy that collects quantitative and qualitative
data simultaneously. Quantitative data were analyzed using descriptive statistics,
then compared with analysis of qualitative data obtained from the field
Keywords: demotivation, Arabic learning, madrasa
xviii
xix
ملخص البحث
ؿو خدل ذ اهدراشج. نب فلدا اهخحفز ي اهـايل اهييج ف ؿيوج خـوى اهوغج الأستج
أ اهـايل اهرئشج اهخ خؤد إه فلدا اهخحفز ف خـوى اهوغج الأستج خظدر ي اهساة كد ذتح ذهم ي خلال سدهج اهخسج هتببح اهيلبل اهلظر اهخحول اهظف . اهخبرسج هويخـوى
.ث اهذبج الإشلايج اهحنيجيدرسالخويذا ف 67ؿو ي الاشختببح اهخ زؿح
خظبئط اهوغج (1): ٪ خخن ي 63,7كد ؼرح اهـايل اهخبرسج ؿو اهتئج اهيرافق (3)، (٪21,2)رلج اهخدرس اهياد اهدراشج ػ( 2)، (٪32,5)اهـرتج
ؼرح اهـايل اهداخوج ؿو . (٪2,5)يكف اهيـوى ضخظخ (4) (٪7,5)اهخـويج (٪31,3)اهيبراح الأشبشج اهختراح اهخـويج (1): ٪ ي سيؾ اهتببح خخن ي 36,3
ذ اهخسج أند ؿوب اهخحول اهظف ي . (٪5,0)اهيكف اهشوت ؿو اهوغج اهـرتج (2)نب أنتر ي (3,00)الاشختببح اهخ خدل ؿو أ يخشػ اهدرسبح ي اهـايل اهخبرسج
.(2,52)يؤضراح اهـايل اهداخوج
اهخ خدل ؿو أ خظبئط اهوغج (2013)خافق ذ اهدراشج يؾ خبئز ؿلا اهد الأستج، اهيـوى، تئج اهخـوى، يدث اهحظجنبح ي اهـايل اهخبرسج اهخ خؤد إه فلدا
اهيـوى ف ا غؾااهذ (2011)درب (2009)ذا الاشخخبر افق ننخض . اهخحفز .اهـايل اهخبرسج اهرئشج اهخ خؤد إه فلدا اهخحفز خلال ؿيوج خـوى اهوغج الأستج
ف شبق فلدا اهخحفز ف خـوى اهوغج الأستج هد يشخ اهيدرشج اهذبج، خبكع اهخ خدل (2011)، حيبدا (2013)، غبدرزاد آخر (2013) خص ذ اهدراشج خبئز
ؿو أ ؿدى اهذلج اخفبع اهدافؾ اهذاخج ي اهـايل اهداخوج ي اهيخـوى فش اهخ هب .خأذر نتر ؿو فلدا اهخحفز
إ خظبئط أندح ذ اهدراشج ؿو خبئز اهدراشبح اهشبتلج ي ؿدث اهتبحذ اهذ كبهااهوغج الأستج، اهيـوي اهياد اهيرافق اهخـويج تئج اهخـوى اهـايل اهخبرسج هفلدا
ؿ الأراء اهخ خدل ؿو أ اهـبيل اخخوفح ذ اهدراشج. اهخحفز ف خـوى اهوغج الأستج .اهرئش ف ي اهدافـج اخفبغب هخـوى اهوغج الأستج خظدر ي اهيخـوى فش
اهتببح . اهرئشج اهذبج: ف ذ اهدراشج ي ؿ خن يظدر تببح اهتحدأخذح . ي الاشختببح اهيلبتلاح اهيلاحؼبح ي اهيسبل اهخ اشخفبدب اهتبحد اهرئشج
اهخ خلؾ ث اهحنيث الإشلايثاهذبث ي اهيدارس اهيدرس إحد ذ اهدراشج يكؾ اهتحد فهذ اهدراشج ي ف ح، خى اهحظل ؿو اهتببح اهذبج. ف خضئبسر تسب اهغرتج
. غؽ اهدراشج غرب ي اهذبئق اهخ خدؿى هذا اهيظدر اهرئشئاهيظفبح اهخ هب ظوج تىهػرلج اهيشخخديج ف ذا اهتحد اهػرلج اهيخخوػج يؾ اشخراخسج اهخذود اهيخزايج اهخ ا
كد خى خحول اهتببح اهنيج تبشخخداى . خلى تسيؾ تببح اهنيج اهؿج ف فس اهكحالإحظبءاح اهظفج، ذى أسر اهتبحد اهيلبرج يؾ خحول اهتببح اهؿج اهخ خى اهحظل
.ؿوب ي اهيدا
، تعلم العربية، المدرسة فقدان التحفيز :كلمات البحث
xx
xxi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterasi Arab-Latin dalam Tesis ini mengacu pada pedoman ALA-
LC Romanization Tables, sebagaimana berikut:
b = ب
t = ت
th = ث
j = ج
h{ = ح
kh = خ
d = د
dh = ذ
r = ر
z = ز
s = س
sh = ش
s{ = ص
d{ = ض
t{ = ط
z{ = ظ
ع = ‘
gh = غ
f = ف
q = ق
k = ك
l = ل
m = م
n = ن
h = ه
w = و
y = ي
Short : a = ´ ; i = ; u =
Long : a< = ا ; i> = ي ; ū = و
Diphthong : ay =يا ; aw = وا
xxii
xxiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
PERNYATAAN PERBAIKAN SETELAH VERIFIKASI .............................. v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................ ix
PERSETUJUAN PROMOTOR ........................................................................ xi
PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................................. xiii
ABSTRAK ........................................................................................................ xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvii
xix ......................................................................................................... ملخص البحث
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... xxi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xxiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xxv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xxv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xxvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxvi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Permasalahan ................................................................................... 9
1. Identifikasi Masalah ................................................................... 9
2. Pembatasan Masalah ................................................................... 10
3. Perumusan Masalah .................................................................... 10
C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan .............................................. 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 13
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 13
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 14
E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 14
1. Jenis dan Metode Penelitian ....................................................... 14
2. Sumber Data .............................................................................. 15
3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 15
4. Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 17
5. Teknik Penulisan......................................................................... 18
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 18
BAB II: DIALEKTIKA MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ASING A. Teori Pembelajaran Bahasa dalam Perdebatan ............................ 19
B. Motivasi Pembelajaran: Intrinsik vs Ekstrinsik ........................... 22
C. Urgensi Motivasi dalam Pembelajaran Bahasa Asing ................. 25
D. Amotivasi dan Demotivasi dalam Pembelajaran
Bahasa Asing ................................................................................ 28
E. Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Asing ............... 29
1. Guru Pemicu Demotivasi dalam Riset Oxford ..................... 30
xxiv
2. Faktor Pengalaman Belajar ................................................... 31
3. Metode Pengajaran dalam Penelitian Ushioda ..................... 32
4. Demotivator Dominan menurut Dornyei .............................. 33
5. Temuan Sakai dan Kikuchi: Kasus Jepang ........................... 35
6. Demotivasi Berdasarkan Kemampuan Pembelajar ............... 36
BAB III\: DINAMIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI MADRASAH
A. Perkembangan Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah ............. 43
B. Fenomena Penurunan Motivasi Belajar Bahasa Arab ............. 48
C. Faktor Eksternal Demotivasi dalam Pembelajaran
Bahasa Arab ............................................................................. 50
1. Kompleksitas Bahasa Arab dalam
Perspektif Pembelajar ........................................................ 50
2. Bahan Ajar dan Metode Pembelajaran
sebagai Faktor Lain Demotivasi ....................................... 57
3. Guru Sebagai Demotivator ................................................ 63
4. Lingkungan dan Fasilitas Belajar ...................................... 68
D. Faktor Internal Demotivasi dalam Pembelajaran
Bahasa Arab .............................................................................. 72
1. Kemampuan Dasar dan Pengalaman Belajar ..................... 72
2. Sikap Negatif terhadap Bahasa Arab ................................ 78
3. Sikap Negatif terhadap Penutur Bahasa Arab ................... 82
E. Eksternal vs Internal: Mencari Demotivator Dominan ........... 84
BAB IV: REMOTIVASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI MADRASAH
A. Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Arab ............................ 91
B. Formulasi Disain, Metode dan Evaluasi Pembelajaran ............ 98
C. Penciptaan Lingkungan Berbahasa ........................................... 107
D. Meninjau Ulang Kebijakan Kurikulum ..................................... 112
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 117
B. Saran dan Rekomendasi .............................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 119
GLOSARIUM .................................................................................................. 129
INDEKS ........................................................................................................... 133
BIOGRAFI PENULIS
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Faktor Utama Demotivasi Menurut Dornyei ................................................... 33
Tabel 2.2.
Faktor Demotivasi Pembelajaran Bahasa Asing .............................................. 38
Tabel 2.3.
Faktor Demotivasi Pembelajaran Bahasa Arab ................................................ 41
Tabel 3.1.
Jumlah dan Persentase Madrasah Berdasarkan Jenis Lembaga ........................ 44
Tabel 3.2.
Jumlah Madrasah Berdasarkan Akreditasi ....................................................... 45
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1.
Persentase Rentang Skor Jawaban Karakteristik Bahasa Arab
sebagai Pemicu Demotivasi .............................................................................. 52
Grafik 3.2.
Persentase Rentang Skor Jawaban Materi dan Metode Pembelajaran
sebagaiFaktor Demotivasi ................................................................................ 58
Grafik 3.3.
Persentase Rentang Skor Jawaban Perilaku dan Kepribadian Guru
sebagai Faktor Demotivasi ............................................................................... 61
Grafik 3.4.
Persentase Rentang Skor Jawaban Lingkungan dan Fasilitas Belajar
sebagai Faktor Demotivasi ............................................................................... 65
Grafik 3.5.
Persentase Rentang Skor Jawaban Kemampuan Dasar dan Pengalaman
Belajar sebagai Faktor Demotivasi ................................................................... 68
Grafik 3.6.
Persentase Rentang Skor Jawaban Sikap Negatif terhadap Bahasa Arab
sebagai Faktor Demotivasi ............................................................................... 72
Grafik 3.7.
Persentase Rentang Skor Jawaban Sikap Negatif terhadap Penutur
Bahasa Arab sebagai Faktor Demotivasi .......................................................... 73
xxvi
DAFTAR SINGKATAN
KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi
KKM : Kriteria Ketuntasan Minimal
KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LKS : Lembar Kegiatan Siswa
MA : Madrasah Aliyah
MAN : Madrasah Aliyah Negeri
MI : Madrasah Ibtidaiyah
MTs : Madrasah Tsanawiyah
PBB : Perserikatan Bangsa-bangsa
UAM : Ujian Akhir Madrasah
UAM-BN : Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
UAS : Ujian Akhir Semester
UKK : Ulangan Kenaikan Kelas
UNESCO : United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A:
Instrumen dan Hasil Analisis Data Penelitian
Tabel Esei Singkat Partisipan
Analisis Esei Singkat Partisipan
Wawancara dengan Kepala Madrasah
Contoh Kuesioner Survei
Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen
Pengolahan Data Kuesioner dari Total Partisipan
Tabel Skor Mean Tiap Item Indikator
Kuesioner Asli Chen
Lampiran B:
Surat Keterangan Yang Berkenaan dengan Pelaksanaan Penelitian
Berita Acara Ujian Proposal Tesis
SK Pembimbing Tesis
Surat Izin Penelitian dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Surat Izin Penelitian dari Lokasi Penelitian
Notulasi Ujian Work In Progress Thesis 1
Hasil Ujian Work In Progress Thesis 1
Notulasi Ujian Work In Progress Thesis 2
Hasil Ujian Work In Progress Thesis 2
Hasil Ujian Komprehensif
Notulasi Ujian Pendahuluan Tesis
Hasil Ujian Pendahuluan Tesis
xxvii
Hasil Cek Plagiasi
Hasil Ujian TOEFL
Hasil Ujian TOAFL
Transkrip Nilai Sementara dari Semester 1-Semester 4
Lembar Konsultasi Bimbingan Tesis
Daftar Hadir Ujian-Ujian
Daftar Lembar Verifikasi Tesis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah konsep yang sering muncul dalam pembicaraan sehari-
hari. Motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan pendorong yang
memberikan energi dan mengarahkan perilaku manusia. Beberapa variabel
internal seseorang termasuk emosi, pembelajaran, pemecahan masalah, dan
pemrosesan informasi sangat terkait dengan motivasi.1 Secara sederhana, studi
tentang motivasi terfokus kepada alasan seseorang terlibat dalam suatu
perilaku.2 Oleh karena itu, dalam konteks pembelajaran, motivasi berkontribusi
besar dalam menumbuhkan minat pembelajar.
Demikian juga dalam pembelajaran bahasa, Robert C. Gardner
menyatakan bahwa motivasi memainkan peranan penting dengan beragam
caranya dalam proses pembelajaran bahasa asing.3 Zoltan Dörnyei, sebagaimana
dikutip Ebrahim Khodady dan Gholam Hassan Khajavy, menyebutkan bahwa
motivasi merupakan daya dukung utama untuk menginisiasi pembelajar bahasa
asing dan kemudian menjadi kekuatan pendorong untuk bertahan pada saat
proses pembelajaran bahasa sering kali membuat bosan.4 Sementara itu, Peter
MacIntyre menyebutkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang penting dalam
mengkombinasikan strategi belajar yang harus dilakukan siswa dalam belajar
bahasa.5 Meskipun pada beberapa kasus, peranan motivasi dalam proses belajar
bahasa kedua belum dapat dipastikan.6
Dari tinjauan psikologi sosial, motivasi merupakan salah satu faktor
utama dalam pembelajaran bahasa dan kunci sukses untuk meningkatkan
1Lihat Eva Dreikurs Ferguson, ‚Motivation‛ dalam W. Edward Craighead and
Charles B. Nemeroff (eds), The Concise Corsini Encyclopedia of Psychology and Behavioral Science: Third Edition (New Jersey: John Wiley & Sons, 2004), 585-587.
2Jenni Muhonen, ‚Second Language Demotivation: Factors That Discourage
Pupils From Learning The English Language,‛tesis di University Of Jyväskylä, 2004, 5. 3Robert C. Gardner, ‚Motivation and Second Language Acquisition,‛Porta
Linguarum 8 (2007): 9-20. 4Ebrahim Khodady dan Gholam Hassan Khajavy, ‚Exploring the Role of
Anxiety and Motivation in Foreign Language Achievement: A Structural Equation
Modeling Approach,‛Porta Linguarum 20(2013): 269-286. 5Peter MacIntyre, ‚Toward a social psychological model of strategy use,‛
Foreign Language Annals 27 (2) (1994): 185-195. 6Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
252.
2 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
intensitas belajar dan memilih strategi belajar.7 Penelitian tentang motivasi
pembelajaran bahasa asing tertuju pada apa yang menjadikan seseorang ingin
mempelajari bahasa asing dan apa yang menjaga dia untuk senantiasa
termotivasi untuk mempelajari bahasa asing tersebut. Meski demikian, motivasi
mempelajari bahasa asing merupakan masalah yang kompleks, mengingat
bahasa selalu terikat konteks sosial dan budaya, dan karena itu sedikit berbeda
dari kajian lain. Lebih spesifik lagi, penguasaan bahasa asing juga merupakan
peristiwa sosial yang selalu diiringi oleh unsur-unsur kebudayaan dari bahasa
asing itu sendiri.8
Pada umumnya, penelitian tentang motivasi pembelajaran bahasa asing
hanya menaruh perhatian pada pengaruh-pengaruh positif yang mendorong
ketertarikan belajar bahasa dan upaya untuk memelihara minat tersebut.
Padahal, terdapat juga sisi lain motivasi yang mungkin dialami oleh setiap
pembelajar. Kondisi tersebut adalah kehilangan motivasi untuk sementara
waktu. Pengaruh inilah yang kemudian disebut sebagai pengaruh demotivasi.
Berbeda dengan kekuatan positif yang mendorong terjaganya motivasi selama
bertindak, kekuatan demotivasi justru mengurangi motivasi ketika melakukan
suatu tindakan. Demotivasi inilah yang sering kali diabaikan dalam penelitian
bahasa asing. Demotivasi menjadi wilayah kajian yang masih membutuhkan
perhatian, mengingat hal ini berpengaruh langsung terhadap pendidikan pada
umumnya.
Terkait hal ini, Zoltan Dörnyei dan Ema Ushioda menyatakan bahwa
demotivasi adalah sejumlah pengaruh negatif yang dapat menggagalkan
motivasi yang sedang tumbuh.9 Seorang pembelajar yang terdemotivasi adalah
seseorang yang pernah termotivasi namun kemudian kehilangan komitmen atau
minat belajarnya dikarenakan beberapa alasan. Kegagalan pembelajaran bahasa
merupakan fenomena yang sering muncul dan studi tentang penyebab-
penyebabnya sering dikaitkan dengan demotivasi.10
Pertanyaan yang sering diajukan dalam studi terhadap fenomena
demotivasi ini adalah tentang faktor yang mempengaruhi terjadinya demotivasi
pada pembelajar bahasa asing. Sebagai contoh, dengan menggunakan
wawancara terstruktur terhadap 50 orang siswa sekolah menengah yang
ditengarai sedang terdemotivasi, Dörnyei menemukan beberapa faktor. Faktor-
7Martha Nyikos dan Rebbeca Oxford, ‚A Factor Analytic Study of Language
Learning Strategy Use: Interpretations from Information-Processing Theory and Social
Psychology.‛ Modern Language Journal 77, (1993): 11-22. 8Muhonen, ‚Second Language Demotivation,‛ 5.
9Zoltan Dörnyei dan Ema Ushioda, Teaching and Researching Motivation (2nd
ed.) (Harlow, England: New York, Longman, 2011), 139. 10
Dörnyei& Ushioda, Teaching and Researching Motivation, 142.
Bab I Pendahuluan | 3
faktor tersebut antara lain meliputi guru, fasilitas sekolah, kurangnya percaya
diri, sikap negatif terhadap bahasa asing dan komunitasnya, kewajiban
mempelajari bahasa asing, sikap kelompok, dan juga buku ajar yang digunakan
dalam kelas.11
Sementara itu, Joseph Falout dan Mika Maruyama12
merancang
kuesioner berdasarkan faktor-faktor demotivasi yang dikemukakan oleh
Dörnyei. Keduanya menyimpulkan adanya perbedaan antara pembelajar bahasa
Inggris dengan tingkat kemahiran yang tinggi dibanding dengan pembelajar
dengan tingkat kemahiran yang rendah. Dalam riset lainnya, K. Arai
menemukan bahwa guru sebagai faktor utama demotivasi.13
Keita Kikuchi dan
Hideki Sakai mengidentifikasi lima faktor demotivasi yaitu bahan ajar,
kompetensi dan gaya guru, fasilitas sekolah yang kurang memadai, kurangnya
motivasi intrinsik dan skor tes.14
Yo Hamada dan Kazuya Kito juga menemukan
lima faktor demotivasi yaitu lingkungan belajar, gaya dan kompetensi guru,
rendahnya motivasi intrinsik, metode pengajaran yang tidak komunikatif dan
bahan ajar.15
Dalam konteks pembelajaran bahasa asing di jenjang sekolah menengah,
Hasegawa mengidentifikasi bahwa alasan utama para siswa tidak menyukai
bahasa Inggris terkait erat dengan faktor kompetensi dan perilaku guru.16
Hal ini
senada dengan Rebbeca L. Oxford yang menemukan bahwa faktor-faktor
demotivasi meliputi faktor guru, buku ajar, aktivitas kelas yang negatif,
perangkat belajar defektif dan tugas-tugas yang tidak sesuai.17
Sementara itu, dalam konteks demotivasi pembelajaran bahasa Arab di
Malaysia, Ashinida Aladdin menyebutkan sembilan faktor pemicunya, masing-
masing sebagai berikut: karakter bahasa Arab itu sendiri, guru, lingkungan
kelas, sikap negatif terhadap bahasa asing, bahan ajar, kewajiban mempelajari
11
Dörnyei & Ushioda, Teaching and Researching Motivation, 150–155. 12
Joseph Falout dan Mika Maruyama. ‚A Comparative Study of Proficiency and
Learner Demotivation.‛The Language Teacher, 28 (2004):3-9. 13
Arai, K. ‚What ‘demotivates’ language learners? Qualitative study on
demotivational factors and learners' reactions. Bulletin of Toyo Gakuen University, 12,
(2004): 39-47. 14
Keita Kikuchi dan Hideki Sakai, ‚Japanese Learners’ Demotivation to Study
English: A Survey Study,‛JALT Journal Vol. 31, No. 2 (2009): 183-204 15
Yo Hamada dan Kazuya Kito, ‚Demotivation in Japanese high schools‛ in
K.Bradford-Watts (Ed.), JALT 2007 Conference Proceeding, (2008): 168-178. 16
Hasegawa, ‚Student Demotivation in the Foreign Language
Classroom,‛Takushoku Language Studies, 107, (2004): 119-136. 17
Rebbeca L. Oxford, ‚The Unravelling Tapestry: Teacher and Course
Characteristics Associated with Demotivation in the Language Classroom.
Demotivation in Foreign Language Learning.‛Paper presented at the TESOL ’98
Congress, Seattle (1998).
4 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
bahasa Arab, durasi waktu, kurangnya kesempatan untuk berkomunikasi dalam
bahasa Arab dan kurangnya kemampuan berbahasa.18
Pada bulan November 2013, British Council merilis sebuah laporan
tentang fenomena menurunnya motivasi belajar bahasa asing di kalangan orang
Inggris. Worne dari British Council mengemukakan bahwa Inggris
membutuhkan orang yang menggunakan bahasa baru seperti Arab, Cina dan
Jepang. Sebuah jajak pendapat di Inggris menemukan bahwa 75% orang dewasa
di Inggris tidak menguasai satu pun dari sepuluh bahasa asing yang dianggap
penting untuk dipelajari. Sekitar 15% dari populasi Inggris mengatakan mereka
dapat berbicara dalam bahasa Prancis. Tapi hanya 6% yang juga bisa bercakap-
cakap dalam bahasa Jerman, 4% dalam bahasa Spanyol dan 2% dalam bahasa
Italia.19
Dari laporan tersebut, temuan yang menarik adalah bahasa Arab
dianggap sebagai bahasa kedua yang penting untuk dipelajari oleh warga Inggris
setelah bahasa Spanyol. Dalam laporan bertajuk The Languages for the Future,
British Council menyebutkan bahasa Spanyol, Arab, Perancis, Mandarin,
Jerman, Portugis, Italia, Rusia, Turki dan Jepang sebagai bahasa yang paling
penting bagi warga Inggris untuk 20 tahun ke depan.20
Secara teoretis, Aziz Fakhrurrozi menyatakan bahwa paling tidak ada
dua problem yang sedang dan akan terus kita hadapi dalam pembelajaran bahasa
Arab, yaitu problem kebahasaan dan problem nonkebahasaan.21
Problem
kebahasaan dalam pengajaran bahasa tidak sekompleks problem nonkebahasaan,
karena problem-problem kebahasaan tersebut cenderung lebih mudah untuk
diidentifikasi dan dibatasi, karena hanya terkait dengan faktor kebahasaan saja.
Sedangkan problem nonkebahasaan tidak demikian, karena hal ini sangat
kompleks dan variatif, terkait dengan banyak faktor dan banyak pihak.22
18
Ashinida Aladdin, ‚Demotivating Factors in the Arabic Language Clasroom:
What demotivates non-Muslim Malaysian learners when it comes to learningArabic?‛ Procedia - Social and Behavioral Sciences 93 ( 2013), 1652 – 1657.
19Lihat ‚Inggris kekurangan tenaga ahli bahasa,‛BBC Indonesia, 20 November
2013.http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/11/131120_majalahlain_ahlibahasa.
shtml.(diakses pada 13 Desember 2013) 20
Bahasa-bahasa ini dipilih berdasarkan faktor ekonomi, geopolitik, budaya dan
pendidikan termasuk kebutuhan bisnis negara Inggris, target perdagangan luar negeri
Inggris, prioritas keamanan dan diplomatik, serta prevalensi di internet. (Lihat
http://www.britishcouncil.org/organisation/publications/languages-future (diakses 13
Desember 2013). Untuk laporan selengkapnya, lihat Teresa Tinsley dan Kathryn Board,
Languages for the Future:Which Languages the UK Needs Most and Why (British
Council, 2013), 3. 21
Aziz Fakhrurrozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab(Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2012), 6. 22
Fakhrurrozi dan Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, 9.
Bab I Pendahuluan | 5
Problem nonkebahasaan yang dimaksud atau mushkila>t ghayr
lughawiyyah adalah persoalan-persoalan yang tidak terkait langsung dengan
bahasa yang dipelajari siswa tetapi ikut berperan bahkan dominan
mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kegagalan dari pembelajaran bahasa.
Diantara problem nonkebahasaan dalam pembelajaran bahasa adalah masalah
yang terkait dengan faktor psikologi seperti motivasi (dawa>fi‘) dan minat
belajar (muyu>l).23
Rendahnya minat dan motivasi belajar merupakan salah satu tantangan
dalam pengembangan pendidikan bahasa Arab. Muhbib menyatakan bahwa
faktor penyebab kesulitan belajar bahasa Arab lebih disebabkan faktor
psikologis, edukatif dan sosial.24
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan oleh Jamsuri Muhammad Syamsuddin dan Mahdi Mas’ud terhadap 30
mahasiswa Ilmu Politik (Humaniora) pada International Islamic University
Malaysia mengenai kesulitan belajar bahasa Arab.
Hasil temuan ini menunjukkan bahwa penyebab kesulitan belajar bahasa
Arab ternyata bukan sepenuhnya pada substansi atau materi bahasa Arab,
melainkan pada ketiadaan minat (100%), tidak memiliki latar belakang belajar
bahasa Arab (87%), materi/kurikulum perguruan tinggi (83%), kesulitan
memahami materi bahasa Arab (57%), dan lingkungan kelas yang tidak kondusif
(50%).25
Fenomena rendahnya motivasi belajar bahasa Arab juga terjadi di
kalangan madrasah.26
Moch. Ainin menyebutkan bahwa dalam konteks
pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, akhir-akhir ini disinyalir sedang terjadi
fenomena demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah, terutama di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).27
23
Fakhrurrozi dan Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, 9. 24
Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), 114-115.
25Wahab, Epistemologi dan Metodologi , 115.
26Madrasah atau dalam bahasa Inggris dieja dengan kata madrasa merujuk
kepada sekolah keagamaan yang memiliki jenjang kelas dan kurikulum terstandar yang
sebagian besar berisikan mata pelajaran umum (Lihat Martin van
Bruinessen,‛Traditionalist and Islamist Pesantrens in Contemporary Indonesia‛ dalam
Farish A. Noor, Yoginder Sikand & Martin van Bruinesssen (eds), The Madrasa in Asia: Political Activism and Transnational Linkages (Amsterdam: Amsterdam University
Press, 2008), 222). Lihat juga Robert W. Hefner, ‚Islamic Schools, Social Movements,
and Democracy in Indonesia‛ dalam Robert W. Hefner (ed.) dalam Making Modern Muslims: The Politics of Islamic Education in Southeast Asia (Honolulu: Universityof
Hawai’i Press, 2009), 59. 27
Moch. Ainin, ‚Fenomena Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di
Madrasah: Penyebab dan Alternatif Pemecahannya,‛pidato pengukuhan guru besar
6 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Selanjutnya, Ainin menjelaskan bahwa pada tahun sebelum sembilan
puluhan, keberadaan mata pelajaran bahasa Arab di madrasah merupakan mata
pelajaran prestisius. Mata pelajaran bahasa Arab selalu mendapat apresiasi yang
tinggi dari pihak madrasah sekaligus sebagai mata pelajaran kebanggaan. Akan
tetapi, setelah tahun sembilan puluhan, secara perlahan namun pasti, keberadaan
mata pelajaran bahasa Arab di madrasah, baik di MI, MTs, maupun MA kurang
mendapatkan apresiasi yang proporsional. Gejala demotivasi ini lebih terlihat
pada madrasah-madrasah negeri dengan adanya pengurangan alokasi jam
pelajaran dari yang semula 4 jam menjadi 2-3 jam per minggu.28
Padahal dalam konteks internasional, bahasa Arab semakin diakui
eksistensinya. Sebagai contoh, pada tahun 2012, UNESCO menetapkan tanggal
18 Desember sebagai World Arabic Language Day. Inisiatif ini diprakarsai oleh
Maroko and Saudi Arabia. Bahasa Arab merupakan bahasa dari 22 negara
anggota UNESCO dan termasuk salah satu bahasa resmi organisasi tersebut.
Bahasa Arab juga termasuk dalam bahasa yang paling banyak digunakan di
dunia dengan kurang lebih 422 juta penutur yang mayoritas tinggal di Timur
Tengah dan Afrika Utara. Bahasa Arab mulai menjadi bahasa resmi PBB sejak
tanggal 18 Desember 1973.29
Belum lagi jika eksistensi bahasa Arab dikaitkan dengan Alquran. Ibn
Rasla>n menyebutkan bahwa salah satu karakteristik bahasa Arab adalah
korelasinya dengan Alquran sejak empat belas abad yang lalu. Melalui bahasa
Arab yang menjadi bahasa pengantar Alquran, peradaban bangsa Arab dibangun
dengan berbagai peristiwa yang mengiringinya.30
Muhbib Abdul Wahab
mengemukakan bahwa sepanjang sejarahnya bahasa Arab dan peradaban Islam
tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi bahasa Arab bisa berkembang maju karena
Alquran, dan di sisi lain, bahasa Arab perlu dikembangkan sebagai ilmu karena
dibutuhkan untuk melayani kajian Alquran. Ilmu-ilmu bahasa Arab dan
sebagai Guru Besar dalam bidang Pembelajaran Bahasa Arab pada Fakultas Sastra (FS)
Universitas Malang (UM), Kamis, 28 April 2011, 3. 28
Ainin, ‚Fenomena Demotivasi,‛3. 29
Untuk lebih memperkuat keanekaragaman bahasa dan budaya, maka pada
tanggal 19 Februari 2010, PBB melalui Department of Public Information
mengumumkan peringatan hari internasional untuk keenam bahasa resmi PBB, masing-
masing Prancis (setiap 20 Maret), Inggris (23 April), Rusia (6 Juni), Spanyol (12
Oktober), China (13 November) dan Arab (18 Desember), lihat ‚18 December - World
Arabic Language Day,‛ 24 Oktober 2012, http://www.unesco.org/new/en/media-
services/single-view/news/world_arabic_language_day/ (diakses pada 14 Desember
2013. 30
Muh}ammad ibn Sa‘i>d ibn Rasla>n, Fad}l al-‘Arabiyyah wa wuju>b ta‘allumiha> ‘ala al-Muslimi>n (Menofia, 2010), 164.
Bab I Pendahuluan | 7
keislaman bisa berkembang, antara lain, karena adanya inspirasi dan motivasi
dari Alquran yang berbahasa Arab.31
Dalam konteks Indonesia, relasi bahasa Arab dengan bangsa Indonesia
sudah terjalin sejak beberapa abad lalu. Karel A. Steenbrink mengutip Natsir
menyebutkan bahwa terdapat hubungan orang Indonesia sejak berabad-abad
lamanya dengan bahasa Arab dan frekuensi studi bahasa Arab di Indonesia.
Dalam hubungan ini terdapat beberapa alasan yang dikemukakan untuk
menunjukkan pentingnya bahasa Arab di luar motif agama, antara lain: (1)
bahasa Arab kaya sekali dengan kosa kata dan struktur bahasanya; (2) bahasa
Arab mempunyai referensi besar di semua bidang ilmu pengetahuan; (3) bahasa
Arab merupakan tempat pertemuan ilmu pengetahuan dan sastra modern baik
dalam bahasa asli maupun terjemahan; (4) bahasa Arab merupakan bahasa dari
kelompok terbesar dunia ketiga; dan (5) bahasa Indonesia mempunyai banyak
kata serapan yang berasal dari bahasa Arab.32
Meskipun demikian, pada kenyataannya pendidikan kolonial tidak
memberikan tempat pada bahasa Arab sebagai bahasa asing yang diajarkan di
sekolah menengah seperti bahasa Perancis, Jerman dan Inggris. Kebijakan ini
berlanjut pada zaman Indonesia merdeka, ketika bahasa Inggris menjadi bahasa
asing pertama yang diwajibkan bagi para murid di sekolah menengah. Praktis
hanya ada beberapa SMP dan SMA di bawah organisasi swasta Islam yang
memasukkan bahasa Arab dalam kurikulum. Pada sistem madrasah, perhatian
besar diberikan pada bahasa Arab sejak tingkat ibtida>’iyah. Namun, pengajaran
di sana hanya diarahkan pada kepustakaan dan terminologi agama Islam.33
Lebih lanjut, Steenbrink mengemukakan bahwa mayoritas orang
menganggap bahwa bahasa Arab sangat sukar dipelajari karena strukturnya yang
kompleks, padahal masalah bahasa Arab ini lebih terletak pada penghargaan
sosial dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia tidak merasa termotivasi untuk
mempelajari bahasa Arab, seperti orang belajar bahasa Belanda pada zaman dulu
atau orang belajar bahasa Inggris sekarang ini.34
Studi bahasa Arab dan Islam di
Indonesia hampir merupakan hal yang sama, meskipun cukup banyak keberatan
yang diajukan terhadap posisi dominan bahasa Arab dalam studi dan praktik
Islam di Indonesia.35
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Arab berperan sebagai
bahasa komunikasi internasional dan juga bahasa yang berkaitan erat dengan
31
Muhbib Abdul Wahab, ‚Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan
Peradaban Islam,‛ Arabiyat, Vol. I, No. 1, Juni 2014, 18. 32
Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Moderen (Jakarta: LP3ES, 1986), 176-177.
33Steenbrink, Pesantren, 178.
34Steenbrink, Pesantren, 179.
35Steenbrink, Pesantren, 199.
8 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
nuansa-nuansa keagamaan mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama
Islam.36
Sementara itu, dari sisi bentuk dan lembaga pembelajaran bahasa Arab
di Indonesia, Roviin menyebutkan bahwa hal tersebut sangatlah beragam.
Sebagaimana dikemukakan oleh Effendy, terdapat beberapa bentuk dan lembaga
pendidikan bahasa Arab di Indonesia, yaitu: 1) pembelajaran bahasa Arab
verbalistik yang bertujuan untuk menguasai keterampilan membaca Alquran; 2)
pembelajaran bahasa Arab yang berkaitan erat dengan pemahaman keilmuan
bahasa Arab dan agama; 3) pembelajaran bahasa Arab secara utuh yang
bertujuan untuk mengajarkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi
disamping sebagai bahasa agama; 4) pembelajaran dengan kurikulum yang
ditentukan oleh pemerintah, yaitu di MI, MTs dan MA; 5) pembelajaran bahasa
Arab dengan tujuan keahlian dan profesionalisme, dan 6) pembelajaran bahasa
Arab untuk tujuan khusus (li al-aghra>d} al-kha>s}s}ah).37
Terkait kegagalan siswa sekolah menengah dalam studi bahasa asing,
baik Arab maupun Inggris, Azhar Arsyad menyimpulkan bahwa hal tersebut
lebih disebabkan karena para siswa tidak produktif dan sikap mereka yang
terlalu defensif. Selain itu, tidak adanya komunikasi humanistik antara pihak
yang terlibat dalam proses pembelajaran di dalam kelas, perhatian yang tidak
terfokus dan tidak terlibat secara utuh juga menjadi penyebab kegagalan
pembelajaran bahasa asing di tingkat menengah.38
Demotivasi telah menjadi fenomena yang sering terjadi dalam
pembelajaran bahasa asing. Demotivasi merupakan hal yang perlu diperhatikan
oleh para praktisi pengajaran. Hal ini menjadi isu yang kompleks dan kajian
terkini belum banyak melakukan pembahasan mengenai ini.39
Dalam perspektif
psikologis, Ainin \menegaskan bahwa jika fenomena demotivasi dibiarkan, maka
pembelajaran bahasa Arab pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
terutama di MI, MTs, dan MA akan tinggal nama tanpa makna. Padahal dalam
konteks pendidikan di madrasah yang berbasis pada nilai-nilai keislaman,
36
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), 6. 37
Roviin, ‚Manajemen Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah,‛ 12 Februari
2013, http://stainsalatiga.ac.id/manajemen-pembelajaran-bahasa-arab-di-madrasah/
(diakses pada 23 Desember 2013). Selengkapnya tentang lembaga pembelajaran bahasa
Arab, lihat Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang:
Misykat, 2009), 22-27. 38
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003), 132. 39
Omid Tabatabaei dan Ahmad Molavi, ‚Demotivating Factors Affecting EFL
Learning of Iranian Seminary Students.‛ International Education Studies Vol. 5, No. 1
(2012): 186.
Bab I Pendahuluan | 9
seharusnya mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran andalan
untuk mencapai visi dan misi madrasah.40
Fenomena demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab ini juga
ditengarai tengah terjadi di Madrasah Aliyah Negeri Tanggeung sebagai salah
satu madrasah di selatan Cianjur. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran bahasa Arab menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa
bahasa Arab masih menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian
siswa. Meskipun fasilitas belajar seperti laboratorium bahasa sudah ada di
madrasah ini, namun pemanfaatannya belum optimal. Belum lagi kompetensi
pengajar bahasa Arab di madrasah terkait yang masih perlu ditingkatkan baik
secara akademik maupun profesional.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengkaji lebih dalam mengenai fenomena demotivasi pembelajaran bahasa Arab
yang disinyalir tengah terjadi di madrasah berikut faktor-faktor penyebabnya.
Setelah diketahui faktor-faktor penyebabnya, maka dimungkinkan adanya
upaya-upaya remotivasi pembelajaran bahasa Arab di madrasah. Hal ini
dipandang perlu karena materi bahasa Arab di madrasah merupakan salah satu
mata pelajaran wajib sekaligus kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang
pembelajar untuk memahami kajian-kajian keislaman pada tingkatan
selanjutnya dan juga sebagai bahasa pergaulan internasional.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Penulis mencoba mengidentifikasi beberapa masalah yang muncul dari
latar belakang di atas. Identifikasi ini berguna untuk penegasan batas-batas
permasalahan sehingga cakupan penelitian tidak keluar dari tujuannya.
Karena penulis mengambil tema judul penelitian tentang ‚Faktor
Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah,‛ maka permasalahan
pada penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Metodologi dan materi pembelajaran yang masih belum efektif dan
efisien dalam meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.
b. Rendahnya kompetensi guru yang memungkinkan kekurangtepatan dan
stagnasi dalam pemilihan bahan ajar dan metodologi pembelajaran.
c. Latar belakang pendidikan siswa di jenjang sebelumnya kurang
mendukung kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di
madrasah.
d. Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam menunjang proses
pembelajaran bahasa Arab di madrasah.
40
Ainin, Fenomena Demotivasi, 3.
10 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
e. Alokasi waktu pembelajaran bahasa Arab yang masih terbatas di kelas.
f. Kurangnya dukungan lingkungan berbahasa sehingga siswa kurang
maksimal dalam mempraktikkan keterampilan berbahasanya.
2. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada faktor-faktor
dominan yang memicu terjadinya demotivasi pembelajaran bahasa Arab di
madrasah.
3. Perumusan Masalah
Kajian ini dilatarbelakangi oleh fenomena demotivasi dalam
pembelajaran bahasa Arab yang disinyalir sedang terjadi di kalangan siswa
madrasah. Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis mencoba merumuskan
beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana proses munculnya demotivasi dalam pembelajaran bahasa
Arab di madrasah?
b. Faktor-faktor dominan apa saja yang memicu terjadinya demotivasi
dalam pembelajaran bahasa Arab di madrasah?
C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Dalam penelitian yang berjudul ‚Motivational Factors and Persistence
in Foreign Language Study,‛ Katherine Ramage menemukan bahwa motivasi
intrinsik memiliki kontribusi lebih besar terhadap penguasaan bahasa asing
dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.41
Pada tahun 1996, Schmidt, Boraie &
Kassabgy dalam penelitiannya yang bertajuk ‚Foreign Language Motivation:
Internal Structure and External Connections‛ mengidentifikasi dua fenomena
yang saling terkait antara motivasi dan demotivasi yang diteliti dari warga Arab
yang mempelajari bahasa Inggris. Dalam penelitian tentang motivasi di
kalangan warga Mesir yang mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing,
diantara faktor yang lain, maka tiga dimensi motivasi yaitu pengaruh (affect),
orientasi tujuan (goal orientation) dan harapan (expectancy) menjadi faktor
utama motivasi.42
41
Katherine Ramage, ‚Motivational Factors and Persistence in Foreign
Language Study‛, in Language Learning, 40, (1990):189-219. 42
Richard Schmidt, Deena Boraie, & Omneya Kassabgy, ‚Foreign Language
Motivation: Internal Structure and External Connections.‛ dalam Rebbeca Oxford (ed.),
Language Learning Motivation: Pathways to the New Century (Technical Report 11) Honolulu: University of Hawai‘i, Second Language Teaching & Curriculum Center
(1996): 9–70.
Bab I Pendahuluan | 11
Dalam bukunya yang berjudul ‚Teaching and Researching Motivation,‛
Dörnyei melakukan penelitian terhadap 50 orang siswa sekolah menengah di
Budapest yang sedang belajar bahasa Inggris dan Jerman sebagai bahasa asing.
Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur. Hasil temuannya adalah
bahwa guru, kurangnya rasa percaya diri, sikap negatif terhadap bahasa asing,
kewajiban mempelajari bahasa asing, pengaruh bahasa lain, sikap negatif
terhadap komunitas bahasa asing, sikap anggota kelas, buku ajar dan fasilitas
sekolah yang kurang memadai merupakan sembilan faktor penyebab
demotivasi.43
Malcolm melalui kajiannya, Investigating Successful English Learners
in Arab Medical Schools melakukan survei tentang bagaimana para mahasiswa
kedokteran Arab terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris setelah mereka
menyelesaikan kursus bahasa Inggris yang diwajibkan oleh program studi
mereka. Sebagai pembelajar bahasa yang sukses, tidaklah mengejutkan bahwa
hampir semua dari mereka merasa bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi
kepentingan studi mereka saat ini dan karir di masa depan.
Yang lebih menarik adalah bahwa 80% dari mereka menyebutkan
beberapa alasan yang bersifat personal, seperti berkomunikasi dengan teman,
yang menjadikan bahasa Inggris penting bagi mereka. Malcolm menyimpulkan
bahwa kelompok mahasiswa kedokteran ini memiliki motivasi yang kuat untuk
bisa berbahasa Inggris dengan baik.44
Keblawi dalam Demotivation among Arab Learners of English as a
Foreign Language meminta para siswa Israel untuk membuat tulisan tentang
faktor yang membuat mereka terdemotivasi dalam mempelajari bahasa Inggris.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dua kategori umum terlihat dominan. Faktor
demotivasi kontekstual lebih dipengaruhi oleh guru dan teman kelas, sedangkan
faktor demotivasi dari sisi subjek pembelajaran berasal dari kesulitan tatabahasa
dan kosakata bahasa Inggris.45
Studi Keblawi ini melibatkan 294 orang pembelajar bahasa Inggris
sebagai bahasa asing di Israel. Para partisipan diminta untuk menuliskan faktor-
faktor yang menyebabkan demotivasi dalam pembelajaran bahasa Inggris.
43
Dörnyei& Ushioda, Teaching and Researching Motivation, 148. 44
Diane Malcolm, ‚Investigating Successful English Learners in Arab Medical
Schools,‛ Supporting Independent Learning in the 21st Century: Proceedings of the Inaugural Conference of the Independent Learning Association, Melbourne (2003): 13–
14. 45
Faris Keblawi, ‚Demotivation among Arab Learners of English as a Foreign
Language,‛ dipresentasikan pada the Second International Online Conference on Second and Foreign Language Teaching and Research, United States: The Reading Matrix Inc,
(2005): 49-78.
12 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Wawancara juga dilakukan terhadap 25 orang siswa dan 10 orang guru bahasa
Inggris. Hasil temuan menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris direferensikan
baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai pemicu demotivasi oleh
sebagian besar siswa.46
Dalam disertasi yang berjudul Motivation Among Learners of English in
the Secondary Schools in the Eastern Coast of UAE, Qashoa menguji motivasi
instrumental dan integratif di kalangan siswa sekolah menengah yang
mempelajari bahasa Inggris. Penelitian ini menemukan bahwa motif
instrumental lebih tinggi preferensinya dibanding motif integratif.Temuan ini
juga mengindikasikan bahwa kesulitan mempelajari aspek bahasa Inggris seperti
kosa kata, struktur bahasa dan ejaan dianggap sebagai faktor utama dalam
demotivasi.47
Di tempat lain, Trang and Baldauf Jr., melalui kajiannya yang bertajuk
Demotivation: Understanding Resistance to English Language Learning: the
Case of Vietnamese Students, menemukan bahwa diantara empat kategori yang
berhubungan dengan guru, metode penyampaian guru merepresentasikan sumber
utama demotivasi para siswa Vietnam untuk mempelajari bahasa Inggris.48
Dalam penelitiannya yang berjudul Determinants of EFL Achievement
among Arab College-Bound Learners, Ghaith and Diab mempelajari pengaruh
faktor spesifik dalam perkembangan kemampuan para mahasiswa Saudi.
Temuan yang menarik dari kajian ini adalah adanya hubungan antara motivasi
dengan partisipasi kelas. Temuan ini juga menekankan perlunya latihan-latihan
yang sesuai dengan perkembangan siswa dengan mengacu pada bahan ajar yang
menarik, memotivasi dan mudah dipelajari.49
Pada tahun 2009, at-Tamimi> and Shuib meneliti beberapa siswa Yaman
dalam hal motivasi dan sikap mereka terhadap bahasa Inggris sebagai
persyaratan masuk universitas. Hasil temuannya adalah para siswa lebih
46
Faris Keblawi, ‚Demotivation among Arab Learners,‛ 49 \. 47
Suleiman Hussein Qashoa, ‚Motivation among Learners of English in the
Secondary Schools in the Eastern Coast of UAE, disertasi pada British University,
Dubai, UAE, 2006. 48
Tran Thi Thu Trang dan Richard B. Baldauf Jr., ‚Demotivation:
Understanding Resistance to English Language Learning – the Case of Vietnamese
Students.‛ The Journal of Asia TEFL, 4 (1), (2007):79–105. 49
Ghaith dan Diab,‚Determinants of EFL Achievement among Arab College-
Bound Learners.‛Education, Business and Society Contemporary Middle Eastern Issues,
1(4)(2008): 278–286.
Bab I Pendahuluan | 13
termotivasi secara instrumental namun tidak terlalu termotivasi secara
integratif.50
Dalam konteks Indonesia, Ainin mengemukakan temuannya bahwa
faktor demotivasi pembelajaran bahasa Arab terbagi menjadi dua sebab, internal
dan eksternal. Faktor demotivasi yang berasal dari internal pembelajaran terdiri
dari kemampuan awal bahasa Arab siswa input yang rendah, buku ajar atau buku
teks, kualifikasi guru bahasa Arab, penekanan aspek learning dibanding
acquisition, metode pembelajaran yang kurang variatif, pengabaian media
pembelajaran, dan model penilaian masih berbasis hasil.51
Sementara itu, faktor eksternal demotivasi dapat berasal dari
pemberlakuan regulasi yang tidak mencantumkan bahasa Arab sebagai salah
satu pelajaran yang diujikan secara nasional, dan komitmen kepala madrasah
yang masih rendah dan kurang peduli terhadap eksistensi bahasa Arab.52
Dari beberapa kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
tentang demotivasi masih mendapat sedikit perhatian dari para peneliti.Terlebih
lagi kajian mengenai demotivasi pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing
di negara yang bukan penutur aslinya. Hal inilah yang mendorong penulis
memfokuskan penelitian dalam kajian ini. Perbedaan dari riset lainnya adalah
penelitian ini memfokuskan pada demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
yang terjadi di madrasah, di mana bahasa Arab diajarkan sebagai bahasa asing.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengelaborasi secara mendalam fenomena
demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya di tingkat Madrasah
Aliyah (MA) berikut faktor-faktor yang menyebabkannya.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk: 1) menganalisis terjadinya demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
di madrasah; 2) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab di madrasah,dan 3) merumuskan
alternatif solusi untuk meremotivasi pembelajaran bahasa Arab di madrasah.
50
At-Tamimi dan Shuib, ‚Motivation and Attitudes towards Learning English:
A study of petroleum engineering undergraduates at Hadhramout University of Sciences
and Technology.‛ GEMA Online Journal of Language Studies, 9(2)(2009): 29–55. 51
Ainin, ‚Fenomena Demotivasi,‛4-7. 52
Ainin, ‚Fenomena Demotivasi,‛8.
14 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
terhadap kajian tentang demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab pada
khususnya, dan kajian language learning motivation pada umumnya. Penelitian
ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bagi para peneliti selanjutnya
untuk lebih mengelaborasi fenomena demotivasi dalam pembelajaran bahasa
Arab dari berbagai pendekatan.
Bagi para pengajar dan praktisi pembelajaran bahasa asing, penelitian
ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai psikologi pembelajaran
bahasa. Dengan adanya penelitian ini, setidaknya para pengajar sudah
mengetahui tantangan sekaligus peluang dalam mengembangkan bahan ajar
yang dapat memotivasi pembelajar.
Dalam lingkup lebih luas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pihak pemegang kebijakan, dalam hal ini
Kementerian Agama, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
mengembangkan dan menetapkan kurikulum bahasa Arab di madrasah.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian dalam tesis ini merupakan penelitian kombinasi atau
mixed method53 dengan strategi triangulasi konkuren.54
Dalam penelitian ini
pada tahap pertama peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif
dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Kemudian tahap kedua peneliti
menganalisis data kuantitatif terlebih dahulu, dilanjutkan menganalisis data
kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini. Data
kuantitatif dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan untuk crosscheck
dengan data kualitatif dan bukan untuk dikorelasikan, akan tetapi digunakan
untuk proses triangulasi data.
Karena tema demotivasi masih menjadi hal yang baru dalam ranah
penelitian dan belum tersedianya teori yang lengkap, maka sangat penting untuk
memulai penelitian dengan mengeksplorasi fenomena yang terjadi dengan
menggunakan metode kualitatif. Tujuan dari metode kualitatif ini adalah untuk
menemukan informasi deskriptif tentang sumber demotivasi. Sebagai contoh,
53
Penelitian kombinasi adalah prosedur penelitian yang mengumpulkan,
menganalisis dan mencampurkan metode kuantitatif dan kualitatif dalam studi tunggal
atau serangkaian penelitian untuk memahami masalah penelitian (John W. Creswell,
Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (terj. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. Third Edition) (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), 307-308. 54
Creswell, Research Design, 320-321.
Bab I Pendahuluan | 15
Oxford pada tahun 1998 menggunakan analisis konten terhadap 250 esei.
Sedangkan Dörnyei pada tahun yang sama menggunakan wawancara terstruktur
dalam penelitiannya.55
2. Sumber Data
Sumber data primer bagi penelitian ini adalah hasil wawancara,
kuesioner dan catatan singkat dari para siswa sebagai pembelajar bahasa Arab
pada Madrasah Aliyah Negeri Tanggeung Kabupaten Cianjur. Demikian juga
hasil wawancara dengan staf tim pengembang kurikulum, guru mata pelajaran
bahasa Arab, dan orang tua siswa. Untuk diketahui, terdapat tiga madrasah
aliyah negeri di Kabupaten Cianjur. Alasan pemilihan lokasi penelitian dengan
madrasah ini adalah bahwa madrasah aliyah negeri ini dianggap sebagai
representasi madrasah aliyah di selatan Cianjur. Terdapat dua madrasah aliyah
negeri di utara Cianjur dan satu madrasah aliyah negeri di selatan Cianjur.
Secara demografis, ketiga madrasah ini sekaligus mencerminkan kondisi
sosioekonomi para peserta didiknya.
Data sekunder yang diteliti adalah dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan proses pembelajaran bahasa Arab seperti daftar nilai, rencana
pelaksanaaan pembelajaran dan format evaluasi. Data sekunder lainnya adalah
data yang diperoleh melalui literatur dan dokumen yang relevan dengan kajian
penelitian ini, seperti jurnal-jurnal, tesis, disertasi, dan data pendukung lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah
dengan cara observasi, pengisian kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Jenis
observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak
berstruktur. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi sehingga pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.56
Wawancara mendalam (in depth interview) digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini. Jenis wawancara ini secara umum didefinisikan
oleh Bungin sebagai proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.57
Wawancara
55
Muhonen, ‚Second Language Demotivation,‛ 36. 56
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), 116.
57Bungin, Penelitian Kualitatif, 109.
16 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
mendalam ini dilakukan kepada wakil kepala bidang kurikulum, guru mata
pelajaran, orang tua siswa dan siswa pembelajar bahasa Arab di madrasah yang
dijadikan objek penelitian.
Sementara itu, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua jenis, tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup menggunakan 48 item
pernyataan yang terkait dengan faktor demotivasi dalam pembelajaran bahasa
Arab. Kuesioner ini diadopsi dari riset terdahulu yang meneliti faktor
demotivasi dalam pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh Sakai,
Kikuchi, dan Chen.58
Kuesioner ini menggunakan skala Likert yang berisi
pilihan jawaban untuk pernyataan yang terdapat dalam kuesioner tersebut.
Pengisian kuesioner ini melibatkan partisipasi 67 orang siswa partisipan.
Pengisian kuesioner terbuka dilakukan dengan cara meminta siswa
menuliskan catatan singkat mengenai faktor yang dapat menyebabkan
munculnya demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab di kalangan siswa.
Sementara kuesioner tertutup memuat tujuh faktor yang diasumsikan menjadi
penyebab munculnya demotivasi dalam pembelajaran bahasa asing. Ketujuh
faktor dimaksud adalah karakteristik bahasa Arab, materi dan metodologi
pembelajaran, perilaku dan kepribadian guru, lingkungan dan fasilitas belajar,
kemampuan dasar dan pengalaman belajar sebelumnya, sikap negatif terhadap
bahasa Arab dan sikap negatif terhadap penutur bahasa Arab.
Indikator-indikator dari masing-masing faktor tersebut tersebar dalam
48 item pernyataan dengan rincian sebagai berikut: (1) karakteristik bahasa
Arab (nomor 1 s.d. 6), (2) materi dan metodologi pembelajaran (nomor 7 s.d. 16,
(3) perilaku dan kepribadian guru (nomor 17 s.d. 22), (4) lingkungan dan
fasilitas belajar (nomor 23 s.d. 28), (5) kemampuan dasar dan pengalaman
sebelumnya (nomor 29 s.d. 37), (6) sikap negatif terhadap bahasa Arab (nomor
38 s.d. 43), dan (7) sikap negatif terhadap penutur bahasa Arab (nomor 44 s.d.
48).59
Instrumen lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data historis.60
Data-data
historis dimaksud berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran bahasa Arab di madrasah, baik itu yang berhubungan dengan
desain pembelajaran, perangkat pembelajaran, proses kegiatan belajar mengajar
58
Lihat lampiran Contoh Kuesioner. Kuesioner ini diadopsi dari riset Pin Yu
Chen, ‚An Analysis of Demotivating Factors among EFL High School Students in
Central Taiwan,‛ tesis di Chaoyang University of Technology, 2013. 59
Lihat lampiran Contoh Kuesioner 60
Bungin, Penelitian Kualitatif, 121.
Bab I Pendahuluan | 17
maupun evaluasi. Data dokumentasi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan
memperkuat temuan dari instrumen-instrumen sebelumnya.
4. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam proses pengolahan data penelitian digunakan dua jenis analisis.
Untuk data hasil wawancara dan observasi diolah dan dianalisis secara
kualitatif. Sedangkan hasil kuesioner diolah secara kuantitatif dengan analisis
statistik deskriptif sederhana menggunakan bantuan software SPSS 15. Proses
analisis data kualitatif menurut Seiddel sebagaimana dikutip Moleong berjalan
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) proses mencatat yang menghasilkan
catatan lapangan; b) mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya, dan c) berpikir,
dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan
umum.61
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasil observasi, kuesioner,
wawancara dengan informan dan dokumentasi dianalisis dan disajikan dalam
bentuk uraian. Pengolahan ini bertujuan memperoleh gambaran tentang faktor
demotivasi pembelajaran bahasa Arab berdasarkan frekuensi respon dari para
partisipan. Sementara itu untuk catatan singkat dalam kuesioner terbuka,
penulis mentabulasikan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh siswa
partisipan kemudian dianalisis berdasarkan konten pernyataan. Hasil tabulasi ini
kemudian dianalisis berdasarkan faktor-faktor demotivasi dalam pembelajaran
bahasa asing. Langkah selanjutnya, data dikategorisasi berdasarkan frekuensi
pernyataan yang dikemukakan sehingga menghasilkan gambaran umum faktor
demotivasi siswa berdasarkan catatan singkat partisispan.
Hasil wawancara penulis dengan para narasumber kemudian
ditranskripsikan dan dianalisis berdasarkan teori faktor-faktor demotivasi dalam
pembelajaran bahasa asing. Dari analisis ini, penulis memperoleh data yang
kemudian menjadi hasil penelitian, kesimpulan dan rekomendasi. Data
dikontekstualisasikan dalam dua faktor demotivasi pembelajaran bahasa Arab
yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Kedua faktor ini akan menjadi dasar
dalam pembahasan mencari alternatif gagasan untuk remotivasi pembelajaran
bahasa Arab di madrasah.
61
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007), 248.
18 | Faktor Demotivasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
5. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam tesis ini mengacu pada buku ‚Pedoman
Penulisan Bahasa Indonesia, Transliterasi, dan Pembuatan Notes dalam Karya
Ilmiah‛ yang diterbitkan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembahasan, penulis menyusun penelitian ini
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, penelitian
terdahulu yang relevan, tujuan dan manfaat penelitian. Bab ini juga membahas
tentang metode penelitian yang mencakup metode pengumpulan data dan teknik
penulisan serta sistematika pembahasan penelitian.
Pada Bab II akan dijabarkan kerangka teori tentang demotivasi dalam
pembelajaran bahasa asing. Bab ini dimulai dari dialektika teori-teori motivasi
dalam pembelajaran pada umumnya, kemudian masuk ke dalam pembahasan
spesifik mengenai urgensi motivasi dalam pembelajaran bahasa asing. Kemudian
akan dibahas juga tentang teori demotivasi dalam pembelajaran bahasa asing
berikut perdebatan akademik di seputar tema ini.
Bab III menjelaskan pembahasan temuan di lapangan terkait fenomena
demotivasi dalam pembelajaran bahasa Arab di madrasah dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya, baik internal maupun eksternal. Bab ini juga
membahas posisi mata pelajaran bahasa Arab dalam konteks kurikulum
madrasah.
Pada Bab IV akan dipaparkan upaya-upaya alternatif yang dapat
ditempuh untuk meremotivasi pembelajaran bahasa Arab di madrasah. Upaya
remotivasi ini didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
demotivasi yang dijelaskan di bab sebelumnya, baik faktor internal maupun
eksternal.
Sebagai penutup, Bab V berisi kesimpulan dan saran serta masukan bagi
para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji tema sejenis pada
penelitian ini secara lebih mendalam lagi.