15
Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM KEPEGAWAIAN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE COBIT 5 Lestari 1 , Megawaty 2 dan Iin Seprina 3 Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang Pos-el : [email protected] , [email protected] , [email protected] Sistem Kepegawaian (SIMPEG) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk pengolahan data pada Subbag Kepegawaian guna membantu proses pelayanan yang ada dikantor DISDIKPORA Kota Palembang. Setelah dilakukan wawancara terhadap kinerja SIMPEG diketahui permasalahan seperti menu laporan dengan menu surat usul tidak sinkronisasi. metode yang digunakan dalam melakukan Evaluasi kinerja SIMPEG yaitu metode COBIT 5.0 pada domain Evaluate, Direct, and Monitor (EDM). Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi yang penulis peroleh berdasarkan rekapitulasi tanggapan kuesioner pada lima domain proses IT diketahui bahwa tingkat kemampuan atau Capability Level kinerja SIMPEG yaitu skala 3 (Established Process) proses tersebut telah diimplementasikan menggunakan proses tertentu yang telah ditetapkan, yang mampu mencapai outcome yang diharapkan. Kata Kunci : SIMPEG, DISDIKPORA, COBIT 5, EDM., Capability Level, Established Process Personnel System (SIMPEG) is a system used for data processing in the Personnel Section, to assist the process of existing services office Disdikpora Palembang. After the interviews on the performance SIMPEG known problems such as the reports menu to menu proposal letter is not syncing. the methods used in conducting the performance evaluation SIMPEG the method of COBIT 5.0 in domain Evaluate, Direct, and Monitor (EDM). While based on the evaluation that the authors obtained by recapitulation of questionnaire responses on five domains IT processes that the level of ability or Capability Level performance SIMPEG namely scale 3 (Established Process) process has been implemented using certain processes that have been established, which is capable of achieving the desired outcome. Keywords: SIMPEG, Disdikpora, COBIT 5, EDM., Capability Level, Established Process I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan yang sangat pesat penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi telah menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan maupun instansi. Penerapan Teknologi Informasi juga sangat membantu sebuah instansi dalam melakukan perkembangan dan menghadapi persaingan. Beberapa hal penting yang dijadikan faktor- faktor penentu agar sebuah sistem yang berjalan dapat berfungsi dengan baik dan benar adalah penggunaan sistem dan solusi teknologi sudah memadai. Tanpa memiliki sistem yang memadai, sulit bagi sebuah

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

  • Upload
    vankhue

  • View
    229

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM

KEPEGAWAIAN PADA DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA KOTA

PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE COBIT 5

Lestari1, Megawaty

2 dan Iin Seprina

3

Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang

Pos-el : [email protected], [email protected],

[email protected]

Sistem Kepegawaian (SIMPEG) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk pengolahan data

pada Subbag Kepegawaian guna membantu proses pelayanan yang ada dikantor DISDIKPORA

Kota Palembang. Setelah dilakukan wawancara terhadap kinerja SIMPEG diketahui permasalahan

seperti menu laporan dengan menu surat usul tidak sinkronisasi. metode yang digunakan dalam

melakukan Evaluasi kinerja SIMPEG yaitu metode COBIT 5.0 pada domain Evaluate, Direct, and

Monitor (EDM). Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi yang penulis peroleh berdasarkan

rekapitulasi tanggapan kuesioner pada lima domain proses IT diketahui bahwa tingkat kemampuan

atau Capability Level kinerja SIMPEG yaitu skala 3 (Established Process) proses tersebut telah

diimplementasikan menggunakan proses tertentu yang telah ditetapkan, yang mampu mencapai

outcome yang diharapkan.

Kata Kunci : SIMPEG, DISDIKPORA, COBIT 5, EDM., Capability Level, Established Process

Personnel System (SIMPEG) is a system used for data processing in the Personnel Section, to

assist the process of existing services office Disdikpora Palembang. After the interviews on the

performance SIMPEG known problems such as the reports menu to menu proposal letter is not

syncing. the methods used in conducting the performance evaluation SIMPEG the method of

COBIT 5.0 in domain Evaluate, Direct, and Monitor (EDM). While based on the evaluation that

the authors obtained by recapitulation of questionnaire responses on five domains IT processes

that the level of ability or Capability Level performance SIMPEG namely scale 3 (Established

Process) process has been implemented using certain processes that have been established, which

is capable of achieving the desired outcome.

Keywords: SIMPEG, Disdikpora, COBIT 5, EDM., Capability Level, Established Process

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan

teknologi pada era globalisasi saat ini

tidak dapat dihindari, dengan

kemajuan yang sangat pesat

penggunaan dan pemanfaatan

Teknologi Informasi telah menjadi

suatu hal yang penting untuk

meningkatkan proses bisnis

perusahaan maupun instansi.

Penerapan Teknologi Informasi juga

sangat membantu sebuah instansi

dalam melakukan perkembangan dan

menghadapi persaingan. Beberapa

hal penting yang dijadikan faktor-

faktor penentu agar sebuah sistem

yang berjalan dapat berfungsi dengan

baik dan benar adalah penggunaan

sistem dan solusi teknologi sudah

memadai. Tanpa memiliki sistem

yang memadai, sulit bagi sebuah

Page 2: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

instansi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan.

Adapun instansi yang telah

memanfaatkan Teknologi Informasi

tersebut adalah Dinas Pendidikan dan

Olahraga (DISDIKPORA) di Kota

Palembang Provinsi Sumatera

Selatan. DISDIKPORA Kota

Palembang Provinsi Sumatera

Selatan merupakan sebuah lembaga

instansi pemerintahan yang berada di

daerah, mempunyai fungsi

melaksanakan kewenangan tugas

desentralisasi dan tugas

dekonsentrasi dibidang pemuda dan

olahraga. Kantor DISDIKPORA

Kota Palembang memiliki beberapa

sistem guna mendukung pelayanan

masyarakat seperti Sistem

Kepegawaian, Sistem Pendapatan,

Absensi Karyawan dan lain-lain.

Sistem Kepegawaian

(SIMPEG) adalah sebuah sistem

yang digunakan untuk pengolahan

data pada Subbag kepegawaian guna

membantu proses pelayanan yang

ada dikantor DISDIKPORA Kota

Palembang. SIMPEG sendiri sudah

digunakan sejak tahun 2013. Subbag

Kepegawaian memiliki 13 pegawai

yang sehari-harinya mengoperasikan

secara langsung SIMPEG tersebut.

Pada tampilan SIMPEG terdapat

beberapa menu seperti Agenda, Surat

Tugas, Surat Pernyataan, Surat

Usulan, Kasus Pegawai, Absensi,

Kenaikan Gaji Berkala, Permohonan

Izin, Penetapan Angka Kredit,

Biodata Pegawai, Master Referensi,

Laporan, Manajemen Operator, dan

Ubah Password. Namun terdapat

kendala pada SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang,

yaitu pada menu laporan dan menu

Surat Usulan tidak Sinkronisasi.

Oleh sebab itu, perlu untuk dilakukan

sebuah evaluasi guna mengukur

kinerja sistem tersebut. Adapun

metode yang digunakan dalam

evaluasi kinerja sistem di

DISDIKPORA Kota Palembang

adalah menggunakan metode COBIT

5.

Menurut Sarno (2009) COBIT

merupakan kerangka kerja yang

menyediakan standar dalam

kerangka kerja domain yang terdiri

dari sekumpulan proses TI yang

mempresentasikan aktivitas yang

dapat dikendalikan dan terstruktur.

Berdasarkan masalah diatas,

maka penulis mengangkat penelitian

tentang Evaluasi Tingkat

Kematangan Kinerja Sistem

Kepegawaian di Kantor

DISDIKPORA Kota Palembang

Provinsi SUMSEL Menggunakan

metode kerangka kerja COBIT 5.0

dengan domain Evaluate, Direct, and

Monitoring (EDM). Dari hasil

penelitian ini, diharapkan nantinya

dapat meningkatkan kualitas Sistem

Kepegawaian yang ada di

DISDIKPORA Kota Palembang

Provinsi SUMSEL dimasa yang akan

datang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang

telah penulis uraikan diatas maka

rumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Berapakah tingkat kapabilitas

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang berdasarkan

kerangka kerja COBIT 5 ?

2. Bagaimana cara evaluasi

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang menggunakan

kerangka kerja COBIT 5 ?

Page 3: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

3. Domain apa saja yang dipilih

untuk melakukan evaluasi

kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang menggunakan

kerangka kerja COBIT 5.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan evaluasi terhadap

kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang.

2. Menggunakan tools/framework

COBIT 5 untuk mengevaluasi.

3. Evaluasi hanya dilakukan pada

domain EDM (Evaluatu,

Direct, Monitor).

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengukur tingkat kapabilitas

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang berdasarkan

kerangka kerja COBIT 5.

2. Menentukan tingkat

kemampuan saat ini, tingkat

kemampuan yang diharapkan,

dan analisa kesenjangan pada

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang berdasarkan

kerangka kerja COBIT 5.

3. Mengevaluasi SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi

terhadap SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang.

1. 5 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui cara mengevaluasi

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang menggunakan

kerangka kerja COBIT 5

2. Meningkatkan efisiensi dan

produktifitas pada Kinerja

Sistem Kepegawaian di

DISDIKPORA Kota

Palembang Provinsi SUMSEL

guna meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat

menggunakan kerangka kerja

COBIT 5.

3. Menjadikan penelitian ini

sebagai referensi yang dapat

digunakan oleh DISDIKPORA

Kota Palembang Provinsi

SUMSEL dalam memperbaiki

kekurangan pada Sistem

Kepegawaian dengan

Menggunakan Kerangka kerja

COBIT 5.

II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Data Penelitian

2.1.1 Jenis Data

Penelitian ini didasarkan pada

analisa kombinasi data yaitu

kualitatif dan kuantitatif. Data yang

bersifat kuantitatif adalah data-data

yang terkait dengan evaluasi tingkat

kematangan yang diperoleh dari

penyebaran kuisoner, sedangkan

untuk mengetahui informasi tentang

tujuan bisnis pada kerangka kerja

COBIT yang dapat diaplikasikan

terhadap sistem kepegawaian yang

ada di DISDIKPORA adalah dengan

cara melakukan wawancara terhadap

Kasubbag Kepegawaian.

2.1.2 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh

penulis sebagai informasi untuk

penelitian yang dilakukan adalah

Page 4: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

data primer. Data primer merupakan

data yang diperoleh langsung dari

objek penelitian. Data yang diperoleh

yaitu data tentang bagaimana kinerja

sistem kepegawaian yang ada di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Data primer yang di peroleh oleh

penulis yaitu data dari responden

langsung yaitu pegawai yang ada di

Subbag Kepegawaian, selain itu

penulis juga memperoleh data dari

data observasi sistem kepegawaian di

DISDIKPORA Kota Palembang, dan

dari telaah dokumen bisnis (proses

untuk melakukan peninjauan sejarah

perusahaan / instansi sebagai objek

yang akan diteliti).

.2.2 Metode Pengumpulan Data

2.2.1 Populasi dan Sampel

Pada penelitian evaluasi kinerja

sistem kepegawaian di

DISDIKPORA Kota Palembang,

penulis memerlukan populasi dan

sampel guna mengetahui jumlah

pegawai yang ada di DISDIPORA

Kota palembang Subbag

Kepegawaian yang akan dijadikan

responden.

Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini yaitu teknik

Sampling Jenuh. Menurut

(Sugiyono,2007:78) sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Teknik ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang.

Populasi dalam penelitian yang

penulis lakukan yaitu meliputi

seluruh pegawai yang ada di Subbag

Kepegawaian di DISDIKPORA Kota

Palembang yang berjumlah 14 orang,

sedangkan sampel pada penelitian ini

adalah seluruh populasi yang ada di

Subbag Kepegawaian di

DISDIKPORA Kota Palembang

dijadikan sampel yaitu berjumlah 14

orang dikarenakan penelitian ini

menggunakan teknik sampling jenuh.

2.2.2 Kuesioner

Penelitian yang penulis

lakukan menggunakan metode

COBIT 5.0, untuk mengetahui

tentang kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

penulis menggunakan metode

pengumpulan data dengan cara

menyebarkan Kuesioner untuk

mengetahui tingkat kematangan

kinerja sistem kepegawaian yang

telah digunakan oleh DISDIKPORA

Kota Palembang dengan melihat

tanggapan dari pengguna dan

pembuatan saran melalui

perbandingan antara kondisi yang

dialami dengan harapan yang

dinginkan dimasa yang akan datang.

Penyebaran kuesioner dilakukan di

Kantor DISDIKPORA Kota

Palembang, dan responden yang

akan dipilih untuk pengisian

kuisioner adalah pegawai yang

mengoperasikan SIMPEG secara

langsung. Responden yang dipilih

oleh penulis ditentukan berdasarkan

tabel RACI (Responsible,

Accountable, Consulted, Informed).

Berdasarkan ketentuan tabel

RACI dapat diketahui bahwa jumlah

responden yang dipilih untuk

pengisian kuesioner adalah 14 orang.

Berdasarkan ketentuan yang

diperoleh dari RACI tersebut bisa

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Responden

Berdasarkan RACI Roles No Responden Jumlah

Page 5: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

1 Kepala Kasubbag

Kepegawaian 1

2 operator komputer 3

3 pengumpul data 3

4 analisis anggaran 2

5 Agendaris 3

6 pengolah data

kepegawaian 2

Total 14

2.2.3 Wawancara

Wawancara yang dilakukan

penulis adalah wawancara yang

dilakukan secara langsung kepada

kepala Subbag Kepegawaian guna

mendapatkan informasi secara

langsung dari pengguna, pakar dan

pihak pengelola langsung sistem

kepegawaian yang ada di Kantor

DISDIKPORA Kota Palembang.

4.4.4 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner untuk

memberikan pernyataan mengenai

tentang seberapa efektif proses-

proses yang ada di SIMPEG dan

memberikan pernyataan mengenai

kondisi kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

pada saat ini.

Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala likert.

Dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono,2007:86).

Jawaban setiap instrumen yang

menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat

efektif sampai dengan sangat tidak

efektif, yaitu sebagai berikut :

a. Nilai 1 untuk sangat tidak efektif

b. Nilai 2 untuk tidak efektif

c. Nilai 3 untuk sedikit efektif

d. Nilai 4 untuk efektif

e. Nilai 5 untuk sangat efektif

2.3 Metode Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data

yang dibuat adalah pengolahan data

yang diperoleh dari hasil wawancara

dan juga hasil kuesioner sehingga

data benar-benar terdapat dari kantor

DISDIKPORA Kota Palembang.

Setelah data diperoleh melalui

penyebaran kuesioner, data tersebut

diolah dengan cara sebagai berikut :

1. Perhitungan rata-rata terhadap

masing-masing atribut jawaban

dari semua responden.

2. Penilaian tingkat proses

kapabilitas tersebut diperoleh

dengan melakukan perhitungan

rata-rata semua atribut.

3. Representasi kondisi tersebut

kedalam grafik.

Persamaan untuk menentukan

nilai indeks yaitu sebagai berikut :

Sumber : Ignatius (2010)

Keterangan :

Jawaban Kuesioner : Hasil Rata-

Rata Penilaian Pada Seluruh Proses

Pertanyaan Kuesioner:Jumlah

Domain Proses

III. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada

penelitian ini adalah hasil yang

diperoleh dari wawancara dan

kuesioner berdasarkan metode

Page 6: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

COBIT 5.0 pada domain Evaluate,

Direct, and Monitoring (EDM) yang

memiliki tujuh tahap implementasi

dalam metode COBIT 5.0 yang

penulis gunakan. Berikut ini adalah

hasil dan pembahasan dari penelitian

ini yaitu :

3.1 Tahap 1 – Apa Penggeraknya ?

Pada tahap pertama dalam

melakukan evaluasi kinerja SIMPEG

di DISDIKPORA Kota Palembang

menggunakan metode COBIT 5, hal

yang harus dilakukan yaitu

mengidentifikasi sesuatu yang

berkaitan dengan kepemimpinan

yang ada di Subbag Kepegawaian di

DISDIKPORA Kota Palembang

dijelaskan bahwa kepemimpinan

yang ada di DISDIKPORA telah

terstruktur dan telah terlaksana

dengan baik. Pada tahap pertama

yang diidentifikasi selanjutnya

adalah identifikasi struktur organisasi

yang ada di Subbag Kepegawaian

dijelaskan bahwa struktur organisasi

yang ada di DISDIKPORA Kota

Palembang telah disesuaikan dengan

Subbag masing-masing yang ada di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Terakhir yang harus diidentifikasi

yaitu kondisi kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota. Berdasarkan

hasil wawancara dan hasil kuesioner

diketahui bahwa Perkembangan

SIMPEG sudah cukup bagus dan

sudah memenuhi keinginan atau

harapan dari pengguna (user).

SIMPEG juga sudah berjalan sesuai

dengan apa yang direncanakan oleh

DISDIKPORA Kota Palembang.

Seperti spesifikasi alat dan

komputernya telah diatas standar

yang direkomendasikan oleh

pemerintah.

Selain dari hasil wawancara

kondisi kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota palembang

dapat dilihat dari hasil kuesioner.

Agar lebih mudah memahami dan

lebih jelas maka penulis akan

menjelaskan deskripsi kuesioner

berdasarkan domain COBIT 5.0

secara tabel maupun grafik supaya

lebih mudah dipahami dan

dimengerti.

1. Pada proses EDM01 dimana

proses ini telah memastikan

terdapat pengaturan dan

pemeliharaan kerangka kerja

dari kinerja SIMPEG dan

Adapun hasil perhitungan pada

keseluruhan proses yang ada

pada EDM01 memperoleh

tingkat kematangan sebesar 3,42

yaitu Established Process yang

berarti bahwa pada proses

Ensure Governance Framework

Setting and Maintenance proses

tersebut telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome yang

diharapkan. Adapun berikut ini

hasil perhitungan pada domain

EDM01 yaitu proses Ensure

Governance Framework Setting

and Maintenance sebagai

berikut :

Tabel 1 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM01

Domai

n

Proses Rata-rata

Responden

EDM 01

EDM01

01

3,35

EDM01

02

3,28

EDM01

03

3,64

Rata-rata Subproses 10,27

Rata-rata Proses 3,42

Page 7: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

Adapun grafik hasil perhitungan

pada domain EDM01 bisa dilihat

dari gambar berikut ini :

Gambar 1 Hasil Perhitungan

Pada Domain EDM01

2. Evaluate, Direct, and Monitor

(EDM02)

Dimana proses ini adalah

memastikan mendapat

keuntungan, Hasil perhitungan

keseluruhan pada domain

Ensure Benefits Delivery

memperoleh tingkat kematangan

sebesar 2,45 yaitu Managed

Process yaitu berarti proses

tersebut telah dijalankan seperti

diatas telah diimplementasikan

dalam cara yang lebih teratur

(direncanakan, dipantau,

disesuaikan) dan produk yang

dihasilkan telah ditetapkan,

dikendalikan, dan dijaga dengan

baik. Hasil perhitungan pada

domain EDM02 yaitu proses

Ensure Benefits Delivery sebagai

berikut :

Tabel 2 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM02

Domain Proses Rata-rata

Responden

EDM 02

EDM02

01

3,07

EDM02

2,07

02

EDM02

03

2,21

Rata-rata Subproses 7,35

Rata-rata Proses 2,45

Adapun grafik hasil perhitungan

pada domain EDM02 bisa dilihat

dari gambar berikut ini :

Gambar 2 Hasil Perhitungan

Pada Domain EDM02

3. Evaluate, Direct, and Monitor

(EDM03)

Proses ini adalah memastikan

optimalisasi resiko Hasil

perhitungan kuesioner pada

domain Ensure Risk Optimisation

memperoleh tingkat kematangan

sebesar 2,93 yang berarti

Established Process yaitu proses

tersebut telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome yang

diharapkan. Hasil perhitungan

pada domain EDM03 yaitu proses

Ensure Risk Optimisation sebagai

berikut :

Tabel 3 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM03

Domai

n

Proses Rata-rata

Responde

Page 8: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

n

EDM

03

EDM0

3 01

3,42

EDM0

3 02

2,21

EDM0

3 03

3,34

Rata-rata

Subproses

8,77

Rata-rata Proses 2,93

Adapun grafik hasil perhitungan

pada domain EDM03 bisa dilihat

dari gambar berikut ini :

Gambar 3 Hasil Perhitungan

Pada Domain EDM03

4. Evaluate, Direct, and Monitor

(EDM04)

Pada proses ini adalah

memastikan sumber daya, dan

Dari hasil rekapitulasi kuesioner

berdasarkan subdomain di

peroleh tingkat kematangan pada

proses Ensure Resource

Optimisation sebesar 3,35 yang

berarti Established Process

yaitu proses tersebut telah

diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome yang

diharapkan. Adapun berikut ini

hasil perhitungan pada domain

EDM04 yaitu proses Ensure

Resource Optimisation sebagai

berikut :

Tabel 4 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM04

Domain Prose

s

Rata-rata

Responde

n

EDM 04

EDM

04 01

3,00

EDM

04 02

3,85

EDM

04 03

3,21

Rata-rata

Subproses

10,06

Rata-rata Proses 3,35

Adapun grafik hasil perhitungan

pada domain EDM03 bisa dilihat

dari gambar berikut ini :

Gambar 4 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM04

5. Evaluate, Direct, and Monitor

(EDM05)

Proses ini adalah memastikan

transparansi stakeholder Dari

hasil perhitungan kuesioner

berdasarkan persubdomain pada

proses Ensure Stakeholder

Page 9: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

Transparency yaitu tingkat

kematangan sebesar 3,30 yang

berarti bahwa Established

Process yaitu proses tersebut

telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome yang

diharapkan. Hasil perhitungan

pada domain EDM04 yaitu

proses Ensure Stakeholder

Transparency sebagai berikut :

Tabel 5.Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM05

Domai

n

Proses Rata-rata

Responde

n

EDM

05

EDM05

01

3,57

EDM05

02

3,21

EDM05

03

3,34

Rata-rata

Subproses

9,92

Rata-rata Proses 3,30

Adapun grafik hasil perhitungan

pada domain EDM03 bisa dilihat

dari gambar berikut ini :

Gambar 5 Hasil Perhitungan Pada

Domain EDM05

Dari penjelasan diatas maka

diperoleh hasil pengukuran tingkat

kapabilitas pada SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

dengan proses TI dijelaskan pada

tabel berikut ini :

Tabel 6 Hasil Pengukuran

Tingkat Kapabilitas Proses TI

Control Proses

TI

Kondisi

TI Saat

ini Tingkat Model

Capability Rata-

Rata Per

Proses TI

Memastikan

pengaturan dan

perawatan pada

kerangka kerja

(EDM01)

3,42

Established

Process

Memastikan

Keuntungan

Langsung

(EDM02)

2,45

Managed

Process

Memastikan

Resiko telah

Teroptimasi

(EDM03)

2,93

Established

Process

Memastikan

Sumber Daya

Telah

Teroptimasi

(EDM04)

3,35

Established

Process

Memastikan

tanggung jawab

stakeholde

(EDM05)

3,30

Established

Process

Total Tingkat

Capability 3,09

Established

Process

Jadi dari hasil dekripsi yang

dipaparkan bahwa setiap proses

EDM01 sampai dengan EDM05

mempunyai tingkat kapabilitas yang

sama yaitu lebih kurang 3 berada

ditingkat Established Process

dimana bahwa SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

telah merencanakan Fungsi SIMPEG

di DISDIKPORA Kota Palembang

dalam hal melakukan implementasi

menggunakan proses tertentu yang

telah ditetapkan, yang mampu

mencapai outcome yang diharapkan.

3.2 Tahap 2 – Dimana Kita

Sekarang ?

Pada tahap sebelumnya penulis

melakukan identifikasi kondisi

kinerja SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang baik melalui hasil

Page 10: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

wawancara maupun hasil kuesioner.

Selanjutnya pada tahap 2 penulis

melakukan identifikasi terhadap

seluruh proses-proses TI yang

diperoleh berdasarkan hasil

kuesioner dengan nilai yang

diperoleh cukup rendah di setiap

proses pada domain EDM di

framework COBIT 5. Kemudian

proses-proses tersebut dipetakkan ke

proses-proses yang didefinisikan ke

dalam framework COBIT 5.0,

berikut ini hasil pemetaan dari

proses-proses TI yang ada di

DISDIKPORA Kota Palembang

dengan proses-proses TI berdasarkan

framework COBIT, hal ini dilakukan

untuk mendapatkan kaitan antara

proses TI yang terjadi pada

DISDIKPORA Kota Palembang

dengan proses TI yang terjadi pada

framework COBIT :

Tabel 7 Pemetaan Proses TI di

DISDIKPORA Kota Palembang

terhadap proses TI dengan

framework COBIT 5 Proses TI di

DISDIKPORA Kota

Palembang

Framework

COBIT 5

Memastikan bahwa

laporan yang dibuat

pada sistem

kepegawaian dapat

diselesaikan tepat waktu

EDM02-01 -

Evaluate The

Governance

System

Memastikan pada saat

penerbitan surat tidak

terjadi kesalahan pada

sistem kepegawaian

EDM02-02 -

Direct The

Governance

System

Memastikan pada saat

pengarsipan dan

perekapan data

terselesaikan tepat

waktu

EDM02-03 -

Monitor The

Governance

System

Memastikan bahwa

sistem sudah berjalan

secara efektif

EDM03-01 -

Evaluate The

Governance

System

Memastikan sistem

kepegawaian tidak

terjadi kesalahan

EDM03-02 -

Direct The

Governance

System

Memastikan sistem

kepegawaian sudah

sesuai dengan harapan

dari pengguna (user)

EDM03-03 -

Monitor The

Governance

System

3.3 Tahap 3 – Dimana Kita Ingin

Berada ?

Setelah mengidentifikasi

kondisi kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang dan

melakukan pemetaan proses TI yang

ada , maka selanjutnya pada tahap 3

penulis mengukur nilai dan resiko TI

terhadap kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Berdasarkan hasil yang diperoleh

dari pengumpulan data dengan cara

melakukan wawancara dan

penyebaran kuesioner diketahui

bahwa setiap proses EDM01 sampai

dengan EDM05 mempunyai tingkat

kapabilitas yang sama yaitu lebih

kurang 3 hal tersebut dapat dilihat

pada tabel 5.8 Hasil Pengukuran

Tingkat Kapabilitas Proses TI dan

berada pada tingkat Established

Process dimana bahwa SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

telah merencanakan Fungsi SIMPEG

di DISDIKPORA Kota Palembang

dalam hal melakukan implementasi

menggunakan proses tertentu yang

telah ditetapkan, yang mampu

mencapai outcome yang diharapkan.

3.4 Tahap 4 – Apa yang harus

dilakukan ?

Berdasarkan hasil dari tahap

sebelumnya yaitu (pengukuran nilai

dan resiko TI) maka dapat diukur dan

dipilih proses TI yang kritikal bagi

kinerja SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang. Kinerja SIMPEG

di prioritaskan pada proses TI yang

kritikal adalah proses-proses TI yang

tergolong dalam kategori “tinggi”.

Dengan demikian dalam

Page 11: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

penerapannya, untuk kinerja

SIMPEG di DISDIKPORA Kota

Palembang antara lain yang termasuk

proses kritikal adalah :

Tabel 8 Proses TI yang Tergolong

Dalam Kategori “Tinggi” pada

Kinerja SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang

No Proses COBIT Kategori

EDM 01 (Ensure Governance Framework

Setting and Maintenance

01

Memastikan bahwa

sistem kepegawaian

dilakukan perbaikan dan

perawatan di setiap

waktu

“Tinggi”

02

Memastikan bahwa

sistem kepegawaian

sudah sesuai dengan

harapan dan kriteria dari

stakeholder (pemangku

kepentingan)

“Tinggi”

03

Memastikan bahwa alat

sistem kepegawaian dan

pegawai yang ada sudah

memadai

“Tinggi”

EDM 02 (Ensure Benefits Delivery)

01

Memastikan bahwa

laporan yang dibuat

pada sistem

kepegawaian dapat

diselesaikan tepat waktu

“Tinggi”

EDM 03 (Ensure Risk Optimisation)

01

Memastikan bahwa

sistem sudah berjalan

secara efektif

“Tinggi”

03

Memastikan sistem

kepegawaian sudah

sesuai dengan harapan

dari pengguna (user)

“Tinggi”

EDM 04 (Ensure Resource Optimisation)

01

Kebutuhan sistem

kepegawaian telah

terpenuhi dengan

kemampuan yang secara

optimal.

“Tinggi”

02

Memastikan sumber

daya telah terpenuhi

sesuai dengan

keterbatasan anggaran

yang tersedia

“Tinggi”

03 Memonitor sistem dari

manajemen resiko serta “Tinggi”

mengetahui beberapa

gangguan pada sistem

yang diidentifikasikan,

dilacak, dilaporkan dan

dilakukan perbaikan

EDM 05 (Ensure Stakeholder

Transparency)

01 Laporan stakeholder

sesuai dengan

permintaan stakeholder

“Tinggi”

02 Laporan Lengkap, tepat

waktu, dan akurat “Tinggi”

03 Komunikasi secara

efektif dan stakeholder

merasa puas ,

“Tinggi”

5.5 Tahap 5 – Bagaimana Kita

Sampai Kesana ?

Setelah mendapatkan proses TI

yang kritikal bagi kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

maka tahap berikut nya adalah

melakukan pengukuran tingkat

kemampuan atau tingkat kapabilitas

terhadap kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Pengukuran tingkat kapabilitas

terdapat 2 pengukuran yaitu tingkat

kemampuan saat ini dan tingkat

kemampuan yang diharapkan. Agar

lebih mudah dipahami, berikut ini

penjelasan tentang pengukuran

tingkat kemampuan saat ini dan

tingkat kemampuan yang diharapkan

yaitu :

a. Tingkat Kemampuan saat ini

Pengukuran pada tingkat

kemampuan saat ini dilakukan

dengan cara menganalisa hasil

kuesioner terhadap jawaban

responden pada kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Berdasarkan data yang telah

diperoleh diketahui bahwa tingkat

kemampuan saat ini pada domain

EDM01 benilai 3,42, EDM 02

bernilai 3,42, EDM03 bernilai 2,93,

EDM04 bernilai 3,35, dan pada

domain EDM05 diketahui bernilai

Page 12: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

3,3. Yang berarti bahwa pada setia

domain EDM01 sampai dengan

EDM05 diketahui bahwa tingkat

kapabilitas pada setia domain rata-

rata bernilai 3 yaitu Established

Process yang berarti SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

telah merencanakan Fungsi

SIMPEG dalam hal melakukan

implementasi menggunakan proses

tertentu yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome yang

diharapkan. Berikut ini tabel dan

grafik hasil dari pengukuran tingkat

kemampuan saat ini :

Tabel 9 Tingkat Kemampuan Saat

ini

Adapun grafik hasil

perhitungan tingka Kapabilitas bisa

dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 6 Nilai Kemampuan Saat

ini

b. Tingkat Kemampuan yang

Diharapkan

penulis melakukan

penyesuaian terhadap apa yang

terjadi pada SIMPEG saat ini dan

dikembangkan dengan harapan

kinerja SIMPEG di DISDIKPORA

memperoleh nilai atau tingkat

proses mencapai nilai 5 yaitu

Optimising Process yaitu untuk

mencapai proses terus ditingkatkan

secara berkelanjutan guna

memenuhi tujuan bisnis saat ini dan

masa yang akan datang. Proses

yang diharapkan diharapkan dapat

memperoleh keuntungan dalam hal

pekerjaan dan mempermudah

pekerjaan pengelola dan pengguna

SIMPEG di DISDIKPORA Kota

Palembang. Untuk mencapai

tingkat proses tersebut penulis

menggunakan kerangka kerja

COBIT 5.0 terutama pada domain

Evaluate, Direct, and Monitor

(EDM), agar sesuai dengan kinerja

SIMPEG yang ada di

DISDIKPORA Kota Palembang.

Dari data yang penulis peroleh

baik Adapun Tingkat harapan pada

proses kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

dapat dilihat dari tabel dan grafik

dibawah ini :

Tabel 10 Tingkat Kemampuan

yang Diharapkan

Berikut ini adalah grafik dari

tingkat kemampuan yang diharapkan

bisa dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 7 Tingkat Kemampuan

yang Diharapkan

Page 13: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

5.6 Tahap 6 – Apakah Kita

Sampai Kesana ?

Pada tahap sebelumnya di

peroleh hasil pengukuran tingkat

kapabilitas dengan tingkat

kemampuan saat ini dan tingkat

kemampuan yang diharapkan maka

langkah selanjutnya penulis

mengetahui tingkat kesenjangan

antara keduanya. Pada analisa

kesenjangan saat ini terjadi diantara

Established Process dan Optimising

Process. Untuk lebih jelas tentang

analisa kesenjangan / gap dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.13 Analisa Kesenjangan

(gap)

Adapun grafik dari analisa

kesenjangan bisa dilihat dari gambar

berikut ini :

Gambar 5.8 Kesenjangan /

Gap

5.7 Tahap 7 – Bagaimana Kita

Menjaga Momentumnya ?

Berdasarkan hasil-hasil yang

didapat sebelumnya yaitu hasil

identifikasi kondisi kinerja SIMPEG

di DISIKPORA Kota Palembang,

regulasi, dan hasil pengukuran

tingkat kemampuan dan analisa

kesenjangan maka hal yang harus

dilakukan penulis yaitu membuat

aktivitas perbaikan dari kinerja

SIMPEG dan penulis membuat

Kertas kerja yang berisikan dari no

aktivitas yang berisi aktivitas dari

EDM02 dan aktivitas COBIT 5.0

yaitu isi dari kerangka kerja COBIT

5.0 dan yang terakhir adalah aktivitas

perbaikan terhadap kinerja SIMPEG

di DISDIKPORA Kota Palembang.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan proses evaluasi

yang telah penulis lakukan maka

diperoleh kesimpulan bahwa dari

hasil rekapitulasi tingkat model

capability skala penelitian evaluasi

pada kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota Palembang

yaitu :

1. Dari hasil perhitungan

kuesioner berdasarkan

subdomain EDM01 yaitu pada

proses Ensure Governance

Framework Setting and

Maintenance memperoleh nilai

sebesar 3,42 yaitu Established

Process. Nilai ini sudah hampir

mendekati nilai pada level

yang diharakan. Pada level ini

berarti bahwa proses tersebut

telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome

yang diharapkan.

2. Tingkat kemampuan kinerja

SIMPEG pada domain

Evaluate, Direct, Monitor

(EDM) pada proses EDM02

yaitu Ensure Benefits Delivery

berdasarkan hasil perhitungan

kuesioner diperoleh nilai

sebesar 2,45 yaitu Managed

Process yaitu berarti proses

tersebut telah dijalankan seperti

Page 14: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

diatas telah diimplementasikan

dalam cara yang lebih teratur

(direncanakan, dipantau,

disesuaikan) dan produk yang

dihasilkan telah ditetapkan,

dikendalikan, dan dijaga

dengan baik.

3. Pada domain EDM03 yaitu

proses Ensure Risk

Optimisation pada evaluasi

kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang berdasarkan

perhitungan hasil kuesioner

diperoleh nilai sebesar 2,93

yang berarti Established

Process yaitu proses tersebut

telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome

yang diharapkan.

4. Berdasarkan hasil perhitungan

kuesioner pada domain

EDM04 yaitu pada proses

Ensure Resource Optimisation

diperoleh nilai tingkat

kemampuan sebesar 3,35 yang

berarti Established Process

yaitu proses tersebut telah

diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome

yang diharapkan.

5. Pada domain EDM05 yaitu

proses Ensure Stakeholder

Transparency pada evaluasi

kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang berdasarkan

perhitungan hasil kuesioner

diperoleh nilai sebesar 3,30

yang berarti Established

Process yaitu proses tersebut

telah diimplementasikan

menggunakan proses tertentu

yang telah ditetapkan, yang

mampu mencapai outcome

yang diharapkan.

6. Berdasarkan framework

COBIT 5.0, kinerja SIMPEG

di DISDIKPORA Kota

Palembang pada saat ini

memiliki indeks kapabilitas

kinerja SIMPEG yang cukup

baik yaitu sebesar 3,09 di

tingkat Established Process

yang berarti dimana proses

kinerja SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang telah

diimplementasikan secara

berhasil “ direncanakan,

disesuaikan, dan di monitor”

dan produk kerjanya tepat

didirikan dikendalikan,

dipelihara dan proses pada

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota palembang sudah

mendekati atau sudah tidak

terlalu jauh dari kondisi yang

diharapkan pada tingkat paling

tinggi yaitu tingkat 5

(Optimising Process), dengan

kesenjangan / gap sebesar 1,1.

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang

dapat diberikan penulis adalah

sebagai berikut yaitu :

1. Pihak Subbag Kepegawaian

pada DISDIKPORA Kota

Palembang diharapkan perlu

untuk segera membuat rencana

strategis tentang pengelolaan

dan pengembangan kinerja

SIMPEG di DISDIKPORA

Kota Palembang.

2. Tindakan yang perlu untuk

dilakukan oleh pihak Subbag

Kepegawaian diantaranya yaitu

Page 15: EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN KINERJA SISTEM …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal Lestari.pdf · teknologi pada era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dengan kemajuan

Evaluasi Tingkat Kematangan Kinerja Sistem Kepegawaian Pada Dinas

Pendidikan Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Metode COBIT 5

dimulai dengan mengenali

kebutuhan,

mendokumentasikan dengan

baik segala sesuatu yang

berhubungan dengan data yang

ada di SIMPEG di

DISDIKPORA Kota

Palembang, pengukuran dan

evaluasi yang dilakukan secara

terus menerus dan secara

berkala.

3. Mengadopsi framework untuk

mengetahui kinerja SIMPEG

yang telah berstandar

Internasional.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar

Mengajar Mikro Teaching.

Ciputat: Quantum Teaching.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur

Penelitian Suatu pendekatan

praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djaali, Pudji. 2008. Pengukuran

Dalam Bidang Pendidikan.

Jakarta: Grasindo

Hakim, Abdul. 2014. Evaluasi Tata

Kelola Teknologi Informasi

Dengan Framework COBIT 5

Di Kementerian ESDM (Studi

Kasus Pada Pusat Data dan

Teknologi Informasi ESDM).

ISACA, 2012. COBIT 5 A Business

Framework for the

Governance and

Management of Enterprise

IT.

Kusnandar, 2013. Evaluasi Tata

Kelola Sumber Daya

Teknologi Informasi

menggunakan COBIT 5 Pada

PT. Pertamina EP REGION

Sumatera Prabumulih.

Mastan, Ignatius Adrian. 2010. Audit

Sistem Informasi

Perpustakaan STIKOM

Surabaya Menggunakan

Standar COBIT. SNASTI

2010. OSIT – 49. Surabaya.

Prabowo, Muhammad Wibowo

2008. Analisa Tingkat

Kematangan (Maturity Level)

Pengawasan dan Evaluasi

Kinerja Teknologi Informasi

Otomasi Perpustakaan

dengan COBIT (Control

Objective For Information

and Related Technology)

STUDI KASUS di

Perpustakaan Universitas

Indonesia.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat

Olah Data Statistik dengan

SPSS. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Sarno, 2009. Audit sistem &

teknologi informasi, ITS

Press. Surabaya.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian

Bisnis. Bandung :

CV.Alfabeta.

Surendro, Krisdanto 2009.

Implementasi Tata Kelola

Teknologi Informasi.

Bandung: informatika.