PERANGKAT LUNAK INFORMASI LOKASI KEBAKARAN HUTAN …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-SIPI.pdf · kebakaran hutan seperti BPBD Provinsi maupun ... berperan aktif dalam upaya mengatasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERANGKAT LUNAK INFORMASI LOKASI KEBAKARAN HUTAN DI

    PROVINSI SUMATERA SELATAN BERBASIS WEB

    Jemmy Farhanudy 1, Usman Ependi 2, Nia Oktaviani 3 Mahasiswa Universitas Bina Darma 1 Dosen Universitas Bina Darma 2,3

    Jl. A. Yani No.12 Plaju, Palembang 30624 email : [email protected] 1

    [email protected] 2, [email protected] 3

    Abstrack : Forest fires that occur in Indonesia one of them in the South Sumatera Province is alarming. The active role region disaster management agencies as side who has the authority in execution of regional disaster management including forest fires such as provincial disaster management agency or local disaster management agency districts/city and communities currently constrained by lack of information the location of forest fires in the South Sumatera region. Information of forest fires in the South Sumatera region processed by Technical Implementation Unit of the department of forest and land fire control. However the distribution of information located of forest fires still use conventional methods such as prints report and newspaper. it resulted in the information location forest fires being slow spread. The software that is made in this study is expected to be a solution to the spread of forest fires location information more effectively and efficiently

    Keyword : Information, Locate, Forest Fires, South Sumatera

    Abstrak : Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan sangat memprihatinkan. Peran aktif Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku pihak yang memiliki kewenangan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana termasuk kebakaran hutan seperti BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten/Kota serta masyarakat saat ini terkendala dengan kurangnya informasi lokasi kebakaran hutan yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Informasi kebakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan diolah oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (UPTD PKHL). Namun pendistribusian informasi lokasi kebakaran hutan masih menggunakan cara yang bersifat konvensional seperti dalam laporan cetak dan koran. Hal tersebut mengakibatkan informasi lokasi kebakaran hutan menjadi lambat tersebar. Perangkat lunak yang dibuat pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi penyebaran informasi lokasi kebakaran hutan yang lebih efektif dan efisien.

    Kata kunci : Informasi, Lokasi, Kebakaran Hutan, Sumatera Selatan

    1. PENDAHULUAN Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem

    berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam

    hayati yang didominasi pepohonan dalam

    persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan

    yang lainnya tidak dapat dipisahkan (UU Nomor

    41 Tahun 1999). Melihat pengertian hutan yang

    disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang

    meliputi: suatu kesatuan ekosistem; berupa

    hamparan lahan; berisi sumber daya alam hayati

    beserta alam lingkungannya yang tidak dapat

    dipisahkan satu dengan yang lainnya dan mampu

    memberi manfaat secara lestari. Dengan

    demikian dapat dikatakan bahwa manusia

    sangatlah tergantung terhadap hutan.

    Namun kondisi saat ini yang terjadi di

    Indonesia terutama di Provinsi Sumatera Selatan

    sangatlah memprihatinkan. Hal tersebut

    mengingat saat ini banyaknya terjadi kebakaran

    hutan dan lahan di wilayah Provinsi Sumsel.

  • Melihat kondisi tersebut tentunya sebagai salah

    satu instansi pemerintah, Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah (BPBD) selaku pihak yang

    memiliki kewenangan penanggulangan bencana

    baik itu BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota

    dan Dinas terkait lainnya bahkan masyarakat

    tidak boleh hanya berpangku tangan dengan

    kondisi yang ada. Semua komponen harus ikut

    berperan aktif dalam upaya mengatasi dan

    melakukan pemadaman api kebakaran hutan dan

    lahan yang ada. Hal ini dikarenakan kebakaran

    hutan dan lahan dapat mengakibatkan kerusakan

    ekosistem alam serta mengancam habitat satwa-

    satwa yang ada didalamnya, selain itu asap yang

    berasal dari kebakaran hutan dapat berdampak

    buruk bagi kesehatan masyarakat sekitarnya dan

    dapat dapat menggangu aktivitas lainya seperti

    di bidang penerbangan dan pelayaran. Oleh

    karena itu kebakaran hutan dan lahan harus

    ditanggulangi secara cepat dan tepat.

    Peran aktif BPBD Provinsi dan BPBD

    Kabupaten/Kota, Dinas terkait serta masyarakat

    saat ini terkendala dengan kurangnya informasi

    lokasi kebakaran yang ada di wilayah Sumatera

    Selatan. Sedangkan jika dilihat informasi

    semacam ini merupakan informasi yang sangat

    mendasar dalam hal penanggulangan kebakaran

    hutan dan lahan. Saat ini informasi kebakaran

    hutan dan lahan yang ada di Provinsi Sumsel

    diolah oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas

    Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

    (UPTD PKHL) dibawah Dinas Kehutanan

    Provinsi Sumatra Selatan. Namun ada beberapa

    hal yang kurang baik terjadi saat ini yaitu

    berkaitan dengan pendistribusian informasi

    berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan

    baik yang ditujukan untuk BPBD Provinsi,

    BPBD Kabupaten/Kota, Dinas terkait dan

    kepada masyarakat secara umum. Hal itu

    dikarenakan informasi yang diberikan oleh

    UPTD PKHL kepada BPBD Provinsi, BPBD

    Kabupaten/Kota, Dinas terkait dan masyarakat

    tentang kebakaran hutan masih menggunakan

    cara yang bersifat konvensional seperti dalam

    laporan cetak dan koran. Hal tersebut

    mengakibatkan informasi menjadi lambat

    tersebar ke pihak-pihak tersebut yang berkaitan

    tentang lokasi kebakaran yang terjadi. Informasi

    dasar seperti itu seharusnya dapat disebarluaskan

    secara cepat dengan harapan tindakan

    penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

    dapat dilakukan sedini mungkin sehingga semua

    dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan

    seperti yang dijelaskan tadi dapat ditekan sekecil

    mungkin.

    Berdasarkan uraian dan ulasan diatas

    maka dalam penelitian ini penulis tertarik akan

    melakukan pembuatan Perangkat Lunak

    Informasi Lokasi Kebakaran Hutan di Provinsi

    Sumatera Selatan bebasis web. Dimana

    perangkat lunak ini nantinya dapat diakses

    melalui website agar memudahkan pihak-pihak

    terkait terutama BPBD Provinsi Sumsel, BPBD

    Kabupaten/Kota serta masyarakat dalam

    mengakses informasiyang berkaitan tentang

    informasi lokasi kebakaran hutan dan lahan yang

    terjadi. Dengan harapan perangkat lunak yang

    penulis buat ini nantinya akan membantu pihak

    UPTD PKHL Provinsi Sumsel dalam

    penyebaran informasi kepada BPBD Provinsi

    Sumsel, BPBD Kabupaten/Kota, Dinas Terkait

    serta masyarakat luas berkaitan dengan lokasi

    kebakaran hutan sehingga pihak-pihak tersebut

    dapat meningkatkan peranan mereka menjadi

  • lebih optimal dalam hal penanggulangan

    kebakaran secara cepat dan tepat.

    2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian

    deskriptif adalah salah satu metode penelitan

    yang banyak digunakan pada penelitian yang

    bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian.

    Seperti yang dikemukakan oleh Moh. Nazir

    (2003) bahwa Penelitian desktiptif adalah suatu

    metode dalam meneliti status sekelompok

    manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

    sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa

    pada masa sekarang.

    2.1 Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang

    digunakan pada penelitian adalah yang berjudul

    Perangkat Lunak Informasi Lokasi Kebakaran

    Hutan di Provinsi Sumatera Selatan Berbasis

    Web ini yaitu sebagai berikut:

    1. Studi Pustaka Mengumpulkan data dan mempelajari

    buku, artikel, jurnal, dan situs-situs internet yang

    berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat.

    Selain itu, mempelajari beberapa teori lainnya

    yang dirasakan perlu.

    2. Dokumentasi Mencari dokumen-dokumen seperti nama-

    nama kantor yang ada hubungannya dengan

    pembahasan masalah-masalah serta melengkapi

    data-data yang diperlukan dalam penulisan

    penelitian ini.

    3. Kunjungan Lapangan Pada tahap ini penulis melakukan

    kunjungan lapangan terhadap objek penelitian

    untuk mendapatkan data lokasi kebakaran.

    2.2 Data Penelitian Data penelitian yang menjadi objek

    penelitian adalah berbagai entitas dari Perangkat

    Lunak Informasi Lokasi Kebakaran Hutan di

    Provinsi Sumatera Selatan Berbasis Web yaitu;

    1. Data Jenis Kebakaran, Kabupaten/Kota,

    diperoleh dari UPTD PKHL Dinas

    Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.

    2. Data Kebakaran dan lokasi kebakaran,

    diperoleh dari survei lapangan dan pihak

    pendataan kebakaran Provinsi Sumatera

    Selatan.

    2.3 Metode Pengembangan Sistem Menurut Pressman (2010) model waterfall

    adalah model klasik yang bersifat sistematis,

    berurutan dalam membangun software.

    Sumber : Pressman (2010)

    Gambar 1. Waterfall Pressman

    Fase-fase dalam model waterfall

    menurut referensi Pressman adalah sebagai

    berikut :

    1. Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap

    kebutuhan software, dan tahap untuk

    mengadakan pengumpulan data dengan

    melakukan pertemuan dengan customer,

  • maupun mengumpulkan data-data

    tambahan baik yang ada di jurnal, artikel,

    maupun dari internet.

    2. Planning Tahapan ini akan menghasilkan dokumen

    user requirement atau biasa dikatakan

    sebagai data yang berhubungan dengan

    keinginan user dalam pembuatan

    software, termasuk rencana yang akan

    dilakukan.

    3. Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan

    syarat kebutuhan ke sebuah perancangan

    software yang dapat diperkirakan sebelum

    dibuat coding. Proses ini berfokus pada

    rancangan struktur data, arsitektur

    software, representasi interface, dan detail

    (algoritma) prosedural.

    4. Construction Construction merupakan proses membuat

    kode. Coding atau pengkodean merupakan

    penerjemahan desain dalam bahasa yang

    bias dikenali oleh komputer. Tahapan

    inilah yang merupakan tahapan secara

    nyata dalam mengerjakan suatu software.

    Setelah pengkodean selesai maka akan

    dilakukan testing terhadap sistem yang

    telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah

    menemukan kesalahan-kesalahan terhadap

    sistem tersebut untuk kemudian bisa

    diperbaiki.

    5. Deployment Tahapan ini bias dikatakan final dalam

    pembuatan sebuah software atau sistem.

    Setelah melakukan analisis, desain dan

    pengkodean maka sistem yang sudah jadi

    akan digunakan oleh user. Kemudian

    software yang telah dibuat harus

    dilakukan pemeliharaan secara berkala.

    2.4 Perancangan Perancangan dibangun dengan bahasa

    pemodela Unfied Modeling Language (UML)

    menggunakan Use Case Diagram sebagai

    berikut :

    Gambar 2. Perancangan Use Case Diagram

    3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil

    Hasil dari penelitian ini berupa Perangkat

    Lunak Informasi Lokasi Kebakaran Hutan di

    Provinsi Sumatera Selatan Berbasis Web yang

    dapat diakses secara luas melalui internet.

    Perangkat lunak ini dibangun menggunakan

    bahasa pemrograman PHP yang didukung

    dengan database MySQL. Metode Penelitian

    yang digunakan adalah metode Deskriptif.

    Dalam mengumpulkan data dan bahan-bahan

  • yang dibutuhkan untuk penelitian penulis

    menggunakan metode kepustakaan,

    dokumentasi, dan kunjungan lapangan guna

    memperoleh data yang akurat dalam

    membangun Perangkat Lunak Informasi Lokasi

    Kebakaran Hutan di Provinsi Sumatera Selatan

    Berbasis Web ini. Dalam pengembangan

    perangkat lunak ini penulis menggunakan

    metode pengembangan sistem Waterfall

    Pressman (2010). Dimana dalam metode

    pengembangan sistem waterfall Pressman (2010)

    ada beberapa fase yang akan dilakukan yaitu :

    communication, planning, modeling,

    construction dan deployment.

    Perangkat lunak ini akan menghasilkan

    informasi kebakaran hutan yang terjadi di

    wilayah Provinsi Sumatera Selatan berupa titik

    koordinat yang ditampilkan memanfaatkan

    Google Maps API. Perangkat lunak ini juga akan

    menghasilkan informasi-informasi lainnya yang

    berkaitan tentang kebakaran hutan.

    3.1.1 Implementasi Perangkat Lunak Informasi Lokasi

    Kebakaran Hutan di Provinsi Sumatera Selatan

    Berbasis Web ini pada dasarnya memiliki 4 jenis

    pengguna berdasarkan level hak akses terhadap

    fitur perangkat lunak yaitu UPTD PKHL, BPBD

    Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota dan

    Masyarakat.

    a. Halaman Utama Halaman utama ini adalah halaman awal

    yang dapat diakses secara luas tanpa harus login

    terlebih dahulu yang diperuntukkan untuk

    masyarakat luas. Pada implementasi secara lokal

    halaman ini dapat diakses dengan mengetikkan

    http://localhost/kebakaran pada URL browser.

    pada halaman ini terdapat menu-menu untuk

    menuju halaman-halaman lainnya seperti Profil

    UPTD PKHL, Peraturan PKHL, Hotspot

    Kebakaran, Fasilitas Kesehatan dan Tempat

    Evakuasi. Halaman utama dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini.

    Gambar 3. Halaman Utama

    b. Halaman Profil UPTD PKHL Halaman profil Unit Pelaksana Teknis

    Dinas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

    (UPTD PKHL) adalah halaman yang dapat

    diakses oleh pengguna level masyarakat, pada

    halaman ini akan dimuat informasi tentang

    gambaran umum UPTD PKHL serta tugas pokok

    dan fungsinya. Halaman profil UPTD PKHL

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 4. Halaman Profil UPTD PKHL

  • c. Halaman Peraturan PKHL Halaman peraturan PKHL adalah halaman

    yang isinya memuat peraturan-peraturan beserta

    pasal-pasal yang berlaku tentang kebakaran

    hutan serta sanksi-sanksi yang dapat diterima

    oleh pelaku kebakaran hutan, halaman ini lebih

    menekankan proses edukasi kepada masyarakat

    yang diharapkan dapat menekan angka

    kebakaran sebagai langkah awal pencegahan

    bencana kebakaran hutan dan lahan. Halaman

    peraturan PKHL dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 5. Halaman Peraturan PKHL

    d. Halaman Hotspot Kebakaran Halaman hotspot kebakaran merupakan inti

    dari perangkat lunak pada penelitian ini,

    halaman ini dapat di akses oleh pengguna level

    masyarakat. Pada halaman ini akan ditampilkan

    informasi titik api berupa koordinat pada peta

    pertanggal kejadian kebakaran dan ketika kursor

    kita arahkan ke titik api tersebut akan muncul

    informasi lebih detil tentang titik api tersebut.

    Halaman ini memanfaatkan plugin Google Maps

    API sebagai penampil peta. Halaman hotspot

    kebakaran dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 6. Halaman Hotspot Kebakaran

    Selain halaman hotspot kebakaran berupa

    titik pada peta, pada perangkat lunak ini terdapat

    halaman hotspot dalam bentuk tabel yang

    memuat informasi kebakaran hutan beserta nama

    hotspot, lokasi, jenis lahan, tanaman,

    kelembaban, kategori kebakaran serta nama

    kabupaten dan kecamatan tempat terjadinya

    kebakaran hutan. Halaman hotspot kebakaran

    berupa tabel dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 7. Halaman Hotspot Kebakaran

    e. Halaman Fasilitas Kesehatan Halaman fasiltas kesehatan adalah halaman

    yang dapat diakses oleh pengguna level

    masyarakat, dimana pada halaman ini terdapat

    informasi tentang lokasi fasilitas kesehatan

    seperti rumah sakit dan fasiltas kesehatan

    lainnya. Informasi fasilitas kesehatan ini berupa

    titik yang ketika diarahkan akan muncul

    informasi lebih detail. Halaman ini

  • memanfaatkan Google Maps API. Halaman

    fasilitas kesehatan dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 8. Halaman Fasilitas Kesehatan

    f. Halaman Tempat Evakuasi

    Halaman tempat evakuasi adalah halaman

    yang dapat diakses oleh pengguna level

    masyarakat, dimana pada halaman ini terdapat

    informasi tentang lokasi tempat evakuasi seperti

    tenda penampungan, rumah singgah maupun

    jenis tempat evakuasi lainnya. Informasi tempat

    evakuasi ini berupa titik yang ketika diarahkan

    akan muncul informasi lebih detail. Halaman ini

    memanfaatkan Google Maps API. Halaman

    tempat evakuasi dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 9. Halaman Tempat Evakuasi

    g. Halaman Login

    Halaman login adalah halaman yang harus

    dilewati ketika pengguna akan masuk kedalam

    sistem sebagai pengguna yang memiliki hak

    akses lebih tinggi seperti UPTD PKHL sebagai

    administrator, BPBD Provinsi dan BPBD

    Kabupaten/Kota.

    Halaman login dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 10. Halaman Login

    h. Halaman Utama UPTD PKHL

    Halaman utama UPTD PKHL adalah

    halaman awal ketika penguna masuk kedalam

    sistem sebagai pengguna UPTD PKHL

    (administrator). Pada halaman ini terdapat

    menu-menu seperti data kategori, data

    kabupaten, data kecamatan, data hotspot, data

    pengguna dan menu keluar untuk logout sebagai

    pengguna UPTD PKHL. Halaman utama UPTD

    PKHL dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 11. Halaman Utama UPTD PKHL

    i. Halaman Data Kategori Halaman data kategori adalah halaman pada

    pengguna UPTD PKHL yang memiliki

  • fungsionalitas untuk menentukan kategori

    kebakaran yang lebih lanjut akan digunakan

    pada data hotspot nantinya. Pada bagian bawah

    halaman ini akan ditampilkan semua data

    kategori yang telah dimasukkan dengan menu

    Ubah dan Hapus sebagai aksi lanjutan. Halaman

    data kategori dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 12. Halaman Data Kategori

    j. Halaman Data Kabupaten

    Halaman data kabupaten adalah halaman

    pada pengguna UPTD PKHL yang memiliki

    fungsionalitas untuk menyimpan data semua

    kabupaten yang ada di wilayah provinsi

    Sumatera Selatan yang lebih lanjut akan

    digunakan pada data hotspot nantinya. Pada

    bagian bawah halaman ini akan ditampilkan

    semua data kabupaten yang telah dimasukkan

    dengan menu Ubah dan Hapus sebagai aksi

    lanjutan. Halaman data kabupaten dapat dilihat

    pada gambar dibawah ini.

    Gambar 13. Halaman Data Kabupaten

    k. Halaman Data Kecamatan Halaman data kecamatan adalah halaman

    pada pengguna UPTD PKHL yang memiliki

    fungsionalitas untuk menyimpan data semua

    kecamatan dari masing-masing kabupaten yang

    ada di wilayah provinsi Sumatera Selatan yang

    lebih lanjut akan digunakan pada data hotspot

    nantinya. Pada bagian bawah halaman ini akan

    ditampilkan semua data kecamatan yang telah

    dimasukkan dengan menu Ubah dan Hapus

    sebagai aksi lanjutan.halaman data kecamatan

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 14. Halaman Data Kecamatan

    l. Halaman Data Hotspot

    Halaman data hotspot adalah halaman pada

    pengguna UPTD PKHL yang memiliki

    fungsionalitas memasukkan data hotspot

    kedalam sistem. Dalam memasukkan data

    hotspot atribut seperti tanggal kejadian, kategori

    kebakaran, nama kabupaten dan kecamatan

    lokasi kebakaran dimasukkan dengan optional

    menu sedangkan atribut seperti nama hotspot,

    jenis lahan, tanaman, kelembaban, lintang dan

    bujur dimasukkan dengan cara mengetikkan

    data. Halaman data hotspot dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini.

  • Gambar 15. Halaman Data Hotspot

    Pada halaman data hotspot terdapat sebuah

    link bernama Lihat Data Hotspot yang jika

    diklik akan mengarah ke halaman lihat data

    hotspot. Pada halaman tersebut kita dapat

    melihat semua data hotspot yang telah kita

    masukkan beserta semua atributnya dalam

    bentuk tabel. Halaman lihat data hotspot dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 16. Halaman Lihat Data Hotspot

    m. Halaman Data Pengguna

    Halaman data pengguna adalah halaman

    pada pengguna UPTD PKHL yang memiliki

    fungsionalitas memasukkan data calon pengguna

    kedalam sistem. Klasifikasi pengguna adalah

    berdasarkan BPBD kabupaten/kota. Atribut

    pengguna adalah nama kabupaten, username dan

    password. Pada bagian bawah halaman ini akan

    ditampilkan semua data pengguna yang telah

    dimasukkan dilengkapi dengan menu Ubah dan

    Hapus pada setiap pengguna sebagai aksi

    lanjutan. Halaman data pengguna dapat dilihat

    pada gambar dibawah ini.

    Gambar 17. Halaman Data Pengguna

    n. Halaman Utama BPBD Provinsi

    Halaman utama BPBD provinsi adalah

    halaman awal yang akan tampil ketika pengguna

    masuk ke dalam sistem sebagai pengguna BPBD

    Provinsi. Pada halaman ini terdapat menu seperti

    lokasi semua hotspot, lokasi hotspot kabupaten,

    fasilitas kesehatan, tempat evakuasi dan menu

    keluar untuk logout dari sistem sebagai BPBD

    provinsi. Halaman utama BPBD provinsi dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 18. Halaman Utama BPBD Provinsi

    o. Halaman Lokasi Semua Hotspot

    Halaman lokasi semua hospot adalah

    halaman pada pengguna BPBD provinsi yang

    memiliki fungsionalitas melihat lokasi kebakaran

    hutan secara keseluruhan. Informasi kebakaran

    disajikan menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk

  • titik pada peta Google Maps API dan dalam

    bentuk tabel. Pada halaman ini, data kebakaran

    hutan disajikan pertanggal kemudian

    dikelompokkan berdasarkan kabupaten/kota dan

    terdapat jumlah hotspot dari masing-masing

    kabupaten/kota pertanggal tersebut. Halaman

    lokasi semua hotspot dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 19. Halaman Lokasi Semua Hotspot

    p. Halaman Lokasi Hotspot Kabupaten Halaman lokasi hotspot adalah halaman

    pada pengguna BPBD provinsi yang memiliki

    fungsionalitas melihat lokasi kebakaran hutan

    berdasarkan kabupaten/kota. Informasi

    kebakaran hutan yang ditampilkan dalam bentuk

    titik pada peta Google Maps API data kebakaran

    hutan disajikan pertanggal kemudian

    dikelompokkan berdasarkan semua kecamatan

    dalam sebuah kabupaten yang ditentukan dan

    terdapat jumlah hotspot dari masing-masing

    kecamatan pertanggal tersebut. Pada nama

    masing-masing kecamatan akan terdapat link

    page yang jika diklik akan mengarahkan ke

    sebuah halaman yang berisi rincian dari

    kebakaran tersebut seperti tanggal kejadian

    kebakaran, nama kecamatan serta jumlah

    kebakaran berdasarkan kategori. Halaman lokasi

    hotspot kabupaten dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 20. Halaman Lokasi Hotspot

    Kabupaten

    q. Halaman Utama BPBD Kab/Kota Halaman utama BPBD kab/kota adalah

    halaman awal yang akan tampil ketika pengguna

    masuk ke dalam sistem sebagai pengguna BPBD

    kab/kota. Pada halaman ini terdapat menu seperti

    data fasilitas, data tempat evakuasi, hotspot

    kabupaten, hotspot kecamatan dan menu keluar

    untuk logout dari sistem sebagai BPBD

    kab/kota. Halaman utama BPBD kab/kota dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 21. Halaman Utama BPBD

    Kab/Kota

    r. Halaman Data Fasilitas Kesehatan Halaman data fasilitas kesehatan adalah

    halaman pada pengguna BPBD kab/kota yang

    memiliki fungsionalitas memasukkan data

    fasilitas kesehatan kedalam sistem. Dalam

    memasukkan data fasilitas kesehatan, atribut

  • nama kecamatan dimasukkan dengan optional

    menu sedangkan atribut seperti nama fasilitas

    kesehatan, telepon, alamat, lintang dan bujur

    dimasukkan dengan cara mengetikkan data.

    Halaman data fasilitas kesehatan dapat dilihat

    pada gambar dibawah ini.

    Gambar 22. Halaman Data Fasilitas

    Kesehatan

    Pada halaman data fasilitas kesehatan

    terdapat sebuah link bernama Lihat Data

    fasilitas kesehatan yang jika diklik akan

    mengarah ke halaman lihat data fasilitas

    kesehatan. Pada halaman tersebut kita dapat

    melihat semua data fasilitas kesehatan yang telah

    kita masukkan beserta semua atributnya dalam

    bentuk tabel. Halaman lihat data fasilitas

    kesehatan dapat dilihat pada gambar dibawah

    ini.

    Gambar 23. Halaman Lihat Fasilitas

    Kesehatan

    s. Halaman Data Tempat Evakuasi Halaman data tempat evakuasi adalah

    halaman pada pengguna BPBD kab/kota yang

    memiliki fungsionalitas memasukkan data

    tempat evakuasi kedalam sistem. Dalam

    memasukkan data tempat evakuasi, atribut nama

    kecamatan dimasukkan dengan optional menu

    sedangkan atribut seperti nama tempat evakuasi,

    telepon, penanggug jawab, lintang dan bujur

    dimasukkan dengan cara mengetikkan data.

    Halaman data tempat evakuasi dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini.

    Gambar 24. Halaman Data Tempat Evakuasi

    Pada halaman data tempat evakuasi terdapat

    sebuah link bernama Lihat Data Tempat

    Evakuasi yang jika diklik akan mengarah ke

    halaman lihat data tempat evakuasi. Pada

    halaman tersebut kita dapat melihat semua data

    tempat evakuasi yang telah kita masukkan

    beserta semua atributnya dalam bentuk tabel.

    Halaman lihat data tempat evakuasi dapat dilihat

    pada gambar dibawah ini.

  • Gambar 25. Halaman Lihat Tempat Evakuasi

    3.2 Pembahasan

    Perangkat Lunak Informasi Lokasi

    Kebakaran Hutan di Provinsi Sumatera Selatan

    Berbasis Web yang telah selesai dibuat

    selanjutnya akan melalui tahapan pengujian,

    sebelum Perangkat Lunak Informasi Lokasi

    Kebakaran Hutan di Provinsi Sumatera Selatan

    Berbasis Web ini di serahkan dan digunakan oleh

    pengguna yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas

    Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

    (UPTD PKHL) Dinas Kehutanan Provinsi

    Sumatera Selatan yang merupakan objek

    penelitian ini. Pengujian akan dilakukan dengan

    menggunakan black box testing.

    3.2.1 Pengujian

    Perangkat Lunak yang telah selesai

    dibuat akan dilakukan pengujian menggunakan

    black box testing. Pengujian black box

    digunakan untuk mengetahui fungsionalitas dari

    masing-masing komponen yang ada, pengujian

    juga digunakan untuk menemukan kesalahan-

    kesalahan. Berikut adalah komponen-komponen

    yang akan diuji menggunakan black box :

    a. Pengujian Menu Kategori Tabel 1. Pengujian Menu Kabupaten

    Kelas Uji Skenario Pegujian

    Kesimpulan

    Menu Kategori

    Tambah data kategori

    Berhasil Tidak Berhasil

    Ubah data kategori

    Hapus data kategori

    b. Pengujian Menu Kabupaten Tabel 2. Pengujian Menu Kabupaten

    Kelas Uji Skenario Pengujian

    Kesimpulan

    Menu Kabupaten

    Tambah data kabupaten

    Berhasil Tidak Berhasil

    Ubah data kabupaten

    Hapus data kabupaten

    c. Pengujian Menu Kecamatan Tabel 3. Pengujian Menu Kecamatan

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Kecamatan

    Tambah data kecamatan

    Berhasil Tidak Berhasil

    Ubah data kecamatan

  • Hapus data kecamatan

    d. Pengujian Menu Hotspot Tabel 4. Pengujian Menu Hotspot

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Hotspot

    Tambah data hotspot

    Berhasil Tidak Berhasil

    Ubah data hotspot

    e. Pengujian Menu Fasilitas Kesehatan Tabel 5. Pengujian Menu Fasilitas Kesehatan

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Fasilitas Kesehatan

    Tambah data fasilitas kesehatan

    Berhasil Tidak Berhasil

    Ubah data fasilitas kesehatan

    Hapus data fasilitas kesehatan

    f. Pengujian Menu Tempat Evakuasi Tabel 6. Pengujian Menu Temp Evakuasi

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Tambah data tempat evakuasi

    Berhasil Tidak

    Menu Tempat Evakuasi

    Ubah data tempat evakuasi

    Berhasil

    Hapus data tempat evakuasi

    g. Pengujian Menu Lihat Hotspot Kabupaten

    Tabel 7. Pengujian Menu Lihat Hotspot

    Kabupaten

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Lihat Hotspot Kabupaten

    Tampilkan Hotspot Kabupaten

    Berhasil Tidak Berhasil

    h. Pengujian Menu Lihat Hotspot Kecamatan

    Tabel 8. Pengujian Menu Lihat Hotspot

    Kecamatan

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Lihat Hotspot Kecamatan

    Tampilkan Hotspot Kecamatan

    Berhasil Tidak Berhasil

    i. Pengujian Menu Lihat Fasilitas Kesehatan

    Tabel 9. Pengujian Menu Lihat Fasilitas

    Kesehatan

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Lihat Fasilitas Kesehatan

    Tampilkan Fasilitas Kesehaan

    Berhasil Tidak Berhasil

  • j. Pengujian Menu Lihat Tempat Evakuasi Tabel 10 Pengujian Menu Lihat Tempat

    Evakuasi

    Kelas Uji Skenario Uji

    Kesimpulan

    Menu Lihat Tempat Evakuasi

    Tampilkan Tempat Evakuasi

    Berhasil Tidak Berhasil

    4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan mengenai pengembangan perangkat

    lunak informasi lokasi kebakaran hutan Provinsi

    Sumatera Selatan berbasis web dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut:

    1. Perangkat lunak informasi lokasi

    kebakaran hutan Provinsi Sumatera

    Selatan berbasis web telah dikembangkan

    dengan menggunakan bahasa

    pemrograman PHP dan basis data MySQL

    serta proses pengembangan menggunakan

    metode waterfall.

    2. Perangkat lunak informasi lokasi

    kebakaran hutan Provinsi Sumatera

    Selatan berbasis web memilik empat hak

    akses pengguna yaitu masyarakat, UPTD

    PKHL, BPBD Provinsi Sumatera Selatan

    dan BPBD kabupaten/kota serta

    masyarakat dapat memberikan informasi

    lokasi kebakaran hutan dan lahan dalam

    bentuk peta dan tabel.

    3. Perangkat lunak informasi lokasi

    kebakaran hutan Provinsi Sumatera

    Selatan berbasis web telah berjalan sesuai

    dengen fungsinya hal tersebut ditunjukkan

    dari hasil pengujian yang menyatakan

    semua fungsional sistem dapat diterima.

    Maka dapat dikatakan bahwa perangkat

    lunak informasi lokasi kebakaran hutan

    Provinsi Sumatera Selatan berbasis web

    telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    DAFTAR RUJUKAN

    Pressman, Roger S. 2010. Software

    Engineering : a practitioners

    approach, McGraw-Hill : New York.

    Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian,

    Ghalia Indonesia : Jakarta.

    Undang Undang Republik Indonesia Nomor

    41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.