20
Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2015 EKI ASMINDO - FILDA IMANIA - HENNY FERNIZA

Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Mitigasi BencanaKebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2015EKI ASMINDO - FILDA IMANIA - HENNY FERNIZA

Page 2: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

OUT LINE

A. KARAKTERISTIK/ TIPOLOGI BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

B. KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DITINJAU DARI:1.ASPEK BAYAHA (Hazard)2. ASPEK KERENTANAN (vulnerability)3. ASPEK RESIKO (Risk)

C. MITIGASI BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Page 3: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

A. KARAKTERISTIK/ TIPOLOGI BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Kebakaran hutan atau lahan adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang menyebabkan kurang berfungsinya hutan atau lahan dalam menunjang kehidupan yang berkelanjutan sebagai akibat dari penggunaan api yang tidak terkendali maupun faktor alam yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan atau lahan

Penyebab Kebakaran hutan dan lahan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia yang sengaja melakukan pembakaran dalam rangka penyiapan lahan. Di samping itu juga bisa terjadi kebakaran akibat kelalaian, serta faktor alam.

Kebakaran hutan terjadi pada wilayah yang memiliki resiko tinggi kebakaran seperti kawasan bergambut, kawasan dengan intensitas hujan sangat rendah dan kawasan ladang

Page 4: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

A.

KARAKTERISTIK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI JAMBI

• Wilayah Provinsi Jambi dibagi menjadi 3 Karakteristik Wilayah, Dataran Tinggi di Hulu, Dataran sedang di tengah dan Dataran rendah di Hilir

• Gunalahan Dominan Adalah Kawasan Hutan Dengan berbagai Hirarki serta perkebunan terutama di wilayah tengah dan hilir

• Provinsi Jambi Memiliki daerah bergambut seluas 736.244 hektar Yang tersebar 4 kabupaten di wilayah hilir

• Perkebunan secara masif diwilayah tengah dan hilir mengganggu keseimbangan hidrologi

• 2015 terjadi anomali dimana musim kemarau jauh lebih panjang dari kondisi normal

• Provinsi Jambi bersebelahan dengan prov. Sumsel yang karakteristik guna lahan dan fisik alamnya hampir sama yaitu memiliki ancaman kebakaran hutan tinggi

KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI

JAMBI

KABUT ASAP PROVINSI JAMBI 2015

Page 5: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Kebakaran Hutan dan Lahan di Prop. Jambi

Kebakaran terjadi di konsesi PT WKS, di area Hutani Lestari, Tumbuh Gemilang Abadi, Bumi Andalas, Puri Hijau Lestari, Era Sakti Wira Forestama, Bara Eka Prima dan Bina Makmur Bestari. Selebihnya kebakaran gambut juga terjadi di kawasan areal penggunaan lain.

Hot spot' sepanjang tahun 2015 juga meningkat yakni sebanyak 711 dengan konfidence level 80 persen," dengan luas kebakaran data sampai 20 Oktober 2015 adalah menjacapai 137.853 ha  dengan kerugian mencapai Rp. 913 MilarSumber LAPAN diakses pada http://elshinta.com/news/29069/2015/10/11/lapan-identifikasi-2127-hotspot-di-indonesia

Page 6: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

KARAKTERISTIK/TIPOLOGIKABUT ASAP

PROV. JAMBI

KABUT ASAP PROVINSI JAMBI

Titik ApiMenghasilkan Asap

Asap KirimanDari Luar WIlayah

Page 7: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

KARAKTERISTIK/TIPOLOGIKABUT ASAP

PROV. JAMBI LAPAN, 8 November LAPAN, 5 November

LAPAN, 6 November

CITRA MODIS TERRA

Page 8: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

DAMPAK BENCANA KARHUTLA dan KABUT

ASAPPROVINSI JAMBI 2015

FISIK EKONOMI

SOSIAL LINGKUNGAN

Page 9: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

1. ASPEK BAHAYA (Hazard)- Sebuah Kondisi dimana berpotensi mengalami bencana- Keberadaan kondisi tersebut berpeluang menimbulkan korban jiwa, kerusakan bangunan, dan lingkungan

• Kanalisasi lahan gambut untuk HTI

• Kanalisasi lahan gambut untuk budidaya pertanian

• Ekploitasi besar besaran wilayah tengah Prov. Jambi mengganggu siklus hidrologi

• Perkembangan perkotaan diwilayah hilir prov. Jambi berbasis kanalisasi

• Pembukaan lahan cara masyarakat tradisional

• Anomali musim kemarau akibat Climate Change skala global

• Kebakaran Hutan• Asap yang timbul oleh

kebakaran hutan

Hazard

Page 10: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Lahan Gambut Seluas 736.244 hektar Ha skala provinsi 11.8% wilayah bergambut Pulau Sumatera.

Perkotaan yang berada disekitar daerah rawan bencana kebakaran hutan.

Pola aliran angin pada kurun waktu terjadinya kebakaran bergerak dari tenggar ke barat laut dan diatas provinsi jambi bergerak menuju utara.

Jenis tanaman yang sejenis dan memiliki titik bakar yang rendah serta hutan yang terdegradasi menyebabkan semakin rentan terhadap bencana kebakaran.

Regulasi yang membolehkan pembukaan lahan dengan cara dibakar Ratio usia ketergantungan sebesar 50.6 % (RTRW Prov. Jambi diolah)

2. ASPEK KERENTANAN (Vulnerability)

Suatu kondisi orang atau proses hasil dari faktor fisikal, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menentukan kemungkinan dan skala kerusakan terhadap dampak dari suatu bahaya

Fisik Lingkungan

Sosial Ekonomi

Vulnerability

Page 11: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

3. ASPEK RESIKO (Risk)Suatu peluang untuk rugi, kemungkinan kehilangan/ / ketidak pastian kemungkinan kejadian yang merugikan akibat bencana

Hilangnya mata pencaharian warga yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan/ lahan

Aktivitas sehari-hari terganggu Memusnahkan aneka jenis tumbuh-tumbuhan dan satwa Tebalnya asap mengganggu transportasi udara Menyebabkan polusi dan pencemaran udara Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer;  Persediaan oksigen manjadi menipis Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran

pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru Bertambahnya pengeluaran uang negara

Risk

Page 12: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

C. MITIGASI BENCANA (Pra Bencana)

MASYARAKAT PEMERINTAH STAKEHOLDER LAINNYA

1. Mengikuti Pelatihan Pembinaan pencegahan kebakaran dan bencana alam, dampak lingkungan serta percontohan penerapan PLTB

2. Membentuk KTPA3. Menyediakan peralatan untuk

kebakaran di wilayah rawan (selang air, ember, dll)

4. Tidak melakukan pembukaan lahan dencan cara bakar

5. Melaksanakan gerakan stop membakar jerami

6. Menggunakan Pupuk Organik7. Melakukan pemantauan

terhadap tanda-tanda akan terjadinya kebakaran dan melaporkannya pada pemerintah setempat

1. Pembuatan Peta Rawan Kebakaran Hutan Dan Lahan dan Zona Musim

2. Deteksi dini melalui pemantauan hotspot dilakukan setiap hari.

3. Memberikan informasi hotspot kepada Posko Dalkarlahut

4. Sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat penggunalahan.

5. Patroli kebakaran lahan dan hutan.

6. Gelar regu dalam rangka kesiap siagaan kebakaran lahan dan hutan.

7. Menyiapkan peralatan kebakaran lahan dan hutan.

8. Monitoring peralatan pada perusahaan bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan.

9. Menyebarluaskan maklumat FORKOPIMDA Prov. Jambi tentang pencegahan kebakaran lahan dan hutan.

10. Pembuatan leaflet/ booklet untuk kampanye pencegahan kebakaran lahan dan hutan

1. Memberikan bantuan alat Pemantau Kualitas Udara pada daerah-daerah rawan

Page 13: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Menyiapkan Peta Rawan Kebakaran

Hutan LahanSosialisasi Pencegahan dan Penanggullangan Kebakaran

Hutan

Menyiapkan Alat Pemantau kualitas

udara

Simulasi kebakaran dengan masyarakat dan

stakeholder Pemantauan terhadap cikal bakal kebakaran

Penyiapan tenaga kebakaran dan perlengkapan

MITIGASI BENCANA (Pra Bencana)

Page 14: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

MITIGASI BENCANA (Saat Bencana)

MASYARAKAT PEMERINTAH STAKEHOLDER TERKAIT

1. Mengisolasi api agar tidak merembet deaerah lain.

2. Memadamkan api dengan alat pemadam sederhana, misal selang air, sekop, dan ember logam, dll

3. Jangan masuk ke semak-semak jika ada asap dan api di daerah itu

4. Tutup kaca kendaraan selama perjalanan

5. Pakai masker khusus6. Membantu orang terdekat terutama

manula dan anak-anak yang terkena asap

7. Melaporkan kebakaran ke instansi berwenang 

8. Penentuan jalur dan evakuasi penduduk lokasi kebakaran

9. Segera menuju titik evakuasi yang sudah ditentukan dan ikuti instruksi berwenang

1. Melaksanakan pemadaman kebakaran lahan dan hutan

2. Menyiapkan lokasi pos tenda kesehatan sementara

3. Menyiapkan tempat hunian sementara

4. Menyiapakan peralatan kesehatan dan obat – obatan

5. Menyiapkan bahan logistik6. Meliburkan sekolah, kantor,

serta pusat kegiatan lainnnya

7. Penegakan hukum8. Mengungsikan para korban

ke tempat pengungsian yang lebih aman

9. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait

1. Membagikan masker dan obat-obatan

2. Pemberian informasi yang aktual mengenai kebakaran maupun dampak kepada masyarakat

Page 15: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Pemadaman Api Oleh Petugas Pemadam

Kebakaran

Pemadaman api oleh Tim Pemadam

Kebakaran

Pemadaman api dengan menggunakan

Amphibious Fire Fighting Aircraft

Posko KesehatanPenggunaan Masker diluar ruangan dan

menghidupkan lampu Sekolah-sekolah di

liburkan

MITIGASI BENCANA (Saat Bencana)

Page 16: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

MITIGASI BENCANA (Pasca Bencana)

MASYARAKAT PEMERINTAH STAKEHOLDER TERKAIT

1. Pembersihan lahan dengan kemampuan seadanya.

2. Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Adatngun, Muaro Jambi, Batanghari, TanjungJabung Barat, Merangin, dan Kerinci.

1. Pembersihan lahan bekas kebakaran dengan menggunakan alat berat

2. Pengumpulan bahan keterangan pada areal yang terbakar dengan menggunakan data titik panas yang terpantau, pengumpulan contoh tanah, tumbuhan, dan bukti lainnya di areal yang terbakar.

3. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran, luas kebakaran, tipe vegetasi yang terbakar, pengaruhnya terhadap lingkungan dan ekosistem. 

4. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau kegiatan pengendalian kebakaran yang telah dilakukan

5. Penegakan hukum,pengumpulan bahan dan keterangan yang berkaitan dengan terjadinya pelanggaran

6. Menginventarisasi kerugian;7. Menginventarisasi penyakit yang belum

sembuh dan memerlukan perawatan, pengobatandan pengamatan terus menerus

8. Melaporan terhadap kejadian bencana secara menyeluruh

1. Pembersihan lahan bekas kebakaran dengan menggunakan alat berat

2. Membantu korban bencana seperti dalam perawatan akibat asap

3. Menganalisis program pemulihan akibat dampak kebakaran hutan;

4. Membuat kanal bagi perusahaan-perusahaan

5. Pengembangan Hutan Tanaman Pola Kemitraan dengan Masyarakat

6. Rehabilitasi dan Reboisasi hutan

Page 17: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

Pembersihan lahan bekas kebakaran

Identifikasi areal keakaran

Pembuatan kanal di sekitar hutan/ lahan

Inventarisasi dan laporan bencana Penyembuhan korban

asap Reboisasi

MITIGASI BENCANA (Pasca Bencana)

Page 18: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

D. KESIMPULAN DAN SARAN

• Provinsi Jambi memiliki semua aspek kebencanaan kebakaran hutan mulai dari karakteristik wilayah, aktivitas ekonomi, kondisi lingkungan sampai dengan keterkaitan wilayah dengan wilayah berbatasan.

• Kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Jambi dipicu karakteristik wilayah Provinsi Jambi yang aktivitas perekonomiannya masih didominasi oleh sektor primer.

• Kabut asap Provinsi Jambi disebabkan oleh asap dari kebakaran hutan di Provinsi Jambi dan Asap dari kebakaran hutan provinsi tetangga yang terbawa oleh angin

• Aktivitas pembukaan lahan secara tradisional masih sulit dirubah karena belum tersedianya teknologi pembukan lahan tanpa bakar yang murah dan cepat.

• Kanalisasi sebagai upaya peningkatan nilai daya dukung lahan untuk ekonomi belum diseimbangkan dengan keseimbangan hidrologi hulu dan hilir di Provinsi Jambi

• Mitigasi Pra, On Going dan Pasca Bencana telah dilakukan oleh stake holder, namun isu peningkatan ekonomi masih menjadi aspek dominan dalam kerangka kebakaran hutan di Provinsi Jambi

• Peran serta masyarakat, pemerintah dan stake holder lainnya perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar dari kondisi saat ini

• Penanggulangan kebakaran hutan sebagai sebuah proses berulang belum disikapi dengan sebuah system pemantauan dini berbasis satelit yang dapat diakses jam per jam oleh stake holder.

Page 19: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Permasalahan Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan RekomendasiAkses ke lokasi dan sumber air Membangun jalur evakuasi dan

Membuat embung

Sistem pengendalian kebakaran belum bakuMenyusun regulasi dan rencana aksi PKHL

Luasnya lahan gambut yang mudah terbakarMelaksanakan deteksi dini karlahut dan menyebarkan regu disetiap titik rawan

Kurangnya SDM, anggaran dan peralatan kebakaran lahan dan hutan yang tidak memadai

Mengingat kejadian ini merupakan kejadian berulang, sinkronisasi program antar tingkatan pemerintahan perlu di tingkatkan.

Penegakan hukum bagi pelaku pembakaran belum optimal karena keterbatasan kemampuan SDM/ Polhut.

Penguatan Kapasitas Aparatur Penegakan Hukum dan Polhut.

Keterbatasan akses karena kewenangan Manggala Agni dalam melakukan operasi pemadaman kebakaran di luar kawasan hutan konservasi, sedangkan kondisi saat ini yang sudah siap untuk melaksanakan operasi tersebut di ProvinsiJambi adalah Manggala Agni

Penguatan regulasi terkait kewenangan Manggala Agni sebagai sumberdaya yang benar-benar sudah siap sebagai

Page 20: Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi

TERIMA KASIH

SAMO SAMO KITO JAGO

HUTAN KITO