3
Pengangguran Oleh : M. Reza Raka A. NIM : 1401025166 Pengangguran, bukanlah masalah baru bagi Indonesia. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia semakin serius. Masalah pengangguran ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana pengangguran ini akan berkaitan langsung dengan aspek sosial, ekonomi budaya, dan aspek-aspek lainnya. Pengangguran terus menjadi masalah fenomenal dibelahan dunia, khususnya Indonesia yang merupakan negara berkembang. Masalah pengangguran yang begitu kompleks, membuat pemerintah kesulitan untuk menanganinya. Akan tetapi Pemerintah bukanlah faktor utama dalam masalah ini. Melainkan pengangguran itu sendiri. Mengapa? Seperti yang kita tahu, ada beberapa faktor penyebab pengangguran, dan kebanyakan faktor-faktor itu mengacu pada pengangguran itu sendiri, dibanding pemerintah. Faktor-faktor tersebut adalah Kualitas Tenaga Kerja, Upah Kerja Minimum, dan minimnya keinginan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Kualitas Tenaga Kerja, merupakan faktor penentu utama tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Kualitas Tenaga Kerja Indonesia yang masih rendah membuat peluang mereka semakin kecil untuk mendapatkan pekerjaan. Upah Kerja Minimum 1 , merupakan salah satu faktor tenaga kerja yang membuat pengangguran meningkat. Dengan upah yang rendah, calon tenaga kerja akan merasa ogah untuk melamar pekerjaan. Ditambah dengan kasus buruh yang selalu meminta kenaikan gaji setiap tahunnya membuat perusahaan keberatan 1 Gregory Mankiw, MAKROEKONOMI (Edisi Keenam), 2008, hlm. 161.

Essay Pengangguran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Essay tentang pengangguran berdasarkan lingkungan sekitar

Citation preview

Page 1: Essay Pengangguran

PengangguranOleh : M. Reza Raka A.

NIM : 1401025166

Pengangguran, bukanlah masalah baru bagi Indonesia. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia semakin serius.

Masalah pengangguran ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana pengangguran ini akan berkaitan langsung dengan aspek sosial, ekonomi budaya, dan aspek-aspek lainnya. Pengangguran terus menjadi masalah fenomenal dibelahan dunia, khususnya Indonesia yang merupakan negara berkembang.

Masalah pengangguran yang begitu kompleks, membuat pemerintah kesulitan untuk menanganinya. Akan tetapi Pemerintah bukanlah faktor utama dalam masalah ini. Melainkan pengangguran itu sendiri. Mengapa? Seperti yang kita tahu, ada beberapa faktor penyebab pengangguran, dan kebanyakan faktor-faktor itu mengacu pada pengangguran itu sendiri, dibanding pemerintah. Faktor-faktor tersebut adalah Kualitas Tenaga Kerja, Upah Kerja Minimum, dan minimnya keinginan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri.

Kualitas Tenaga Kerja, merupakan faktor penentu utama tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Kualitas Tenaga Kerja Indonesia yang masih rendah membuat peluang mereka semakin kecil untuk mendapatkan pekerjaan.

Upah Kerja Minimum1, merupakan salah satu faktor tenaga kerja yang membuat pengangguran meningkat. Dengan upah yang rendah, calon tenaga kerja akan merasa ogah untuk melamar pekerjaan. Ditambah dengan kasus buruh yang selalu meminta kenaikan gaji setiap tahunnya membuat perusahaan keberatan karena permintaan mereka tidak sebanding dengan hasil produksi yang dihasilkan dan terciptalah PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.

Kurangnya para tenaga kerja untuk menciptakan lapangan pekerjaan juga menambah jumlah pengangguran. Terlalu berharapnya para calon tenaga kerja yang ada terhadap jumlah lapangan pekerjaan minim yang membuat kurangnya jumlah wirausahawan di Indonesia. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjadi wirausaha, karena untuk menjadi wirausahawan dibutuhkan skill yang memadai, dan juga modal. Modal menjadi penentu seseorang untuk menjadi wirausahawan. Akan tetapi untuk menjadi wirausahawan sangat sulit di Indonesia, proses yang berbelit-belit yang membuat mereka sukar untuk membuka lapangan kerja baru. Jadi, jika kita melihat ke lingkungan sekitar, Pemerintah yang mengebu-gebu para rakyatnya untuk membuka

1 Gregory Mankiw, MAKROEKONOMI (Edisi Keenam),  2008, hlm. 161.

Page 2: Essay Pengangguran

lapangan kerja baru, akan dihadapkan dengan situasi dengan proses yang sulit, dan tentu juga pajak yang bisa dibilang cukup tinggi, sehingga Program Kerja pemerintah yang baik, menjadi rusak karena kebijakannya sendiri.

Diatas tadi adalah beberapa faktor penyebab pengagguran dari sisi pengangguran itu sendiri. Sekarang saya akan membahas tentang faktor penyebab pengangguran dari sisi pemerintah. Faktor-faktor tersebut adalah kurangnya pendekatan pemerintah dengan calon tenaga kerja dan sebaliknya, kebijakan pemerintah yang merugikan pemerintah itu sendiri, dan tunjangan pengangguran.

Pendekatan antara pemerintah dengan calon tenaga kerja sangat diperlukan karena pemerintah tidak mencoba untuk mengerti kebutuhan para calon tenaga kerja, dan juga sebaliknya. Walaupun pendekatan secara individu itu sangatlah sulit untuk dilakukan, akan tetapi pasti ada acara untuk membagi tenaga kerja sesuai kebutuhannya. Dan walupun sudah ada, sudah seharusnya bagi calon tenaga kerja untuk terus memantau dan memenuhi berbagai kebijakan dan persyaratan yang diberikan, karena informasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Kebijakan Pemerintah juga menghambat proses perkembangan Indonesia itu sendiri. Seperti Pajak yang tinggi membuat para calon wirausaha untuk membuka lapangan kerja baru, dan kebijakan-kebijakan yang lain yang tidak jelas kapan berhasilnya, hanya membuang-buang dana anggaran tanpa menunjukkan hasil yang jelas.

Tunjangan Pengangguran2 juga dapat meningkatkan jumlah pengangguran friksional, baik sengaja maupun tidak, kompensasi yang diterima bisa membuat para pengangguran tersebut ogah kembali untuk mencari pekerjaan.

Kesimpulannya, penyebab pengangguran bukan hanya dari tenaga kerja itu sendiri, akan tetapi ada juga dari pemerintah. Dari pihak Pemerintah yang kebingungan dengan cara mengatasinya, dan dari pihak pengangguran itu sendiri yang hanya bisa menuntut dan menyalahkan pemerintah, walaupun merekalah yang merupakan sumber masalahnya.

Daftar Pustaka2  Gregory Mankiw, MAKROEKONOMI (Edisi Keenam),  2008, hlm. 158-159.

Page 3: Essay Pengangguran

Gregory Mankiw, 2008, MAKROEKONOMI, edisi keenam, (diterjemahkan oleh : Fitria Liza, S.E., Imam Nurmawan, S.E.), Jakarta : Penerbit Erlangga.