Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU
DAN KARYAWAN PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU
(SDIT) IQRA’ 2 KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
GelarSarjana Ekonomi (S.E)
OLEH:
SEPTO EKIYOSO
NIM: 2123619536
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN, 2017 M/1438 H
MOTTO
Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka
siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
(Q.S ALI IMRAN 160)
السعا د ة طول ا لعمر نى طا عة اللهالسعا د ة كل
“Suatu kebahagiaan bahkan seluruh kebahagiaan itu adalah panjangnya umur berada dalam kataatan pada Allah”.
( H.R. Qodlo’i )
Faktor yang mempengaruhi kesuksessan atau keberhasilan adalah ikhtiar dan doa.
(Septo Ekiyoso)
PERSEMBAHAN
Segenap ketulusan dan doa, skripsi ini kupersembahkan kepada
orang-orang yang sangat aku sayangi dan aku cintai:
1. Ayahku Subagio (ALM) dan Ibundaku Eli Sasmita yang telah
memberikan bimbingan, kesabaran, doa, serta kasih sayang yang luar
biasa untukku.
2. Adikku Arif Jaksono yang tercinta dan tersayang yang selalu ada untuk
memberikan semangat dalam menjalani hari-hariku.
3. Bibi dan Pamanku tersayang yang selalu memberikan motivasi dan
nasihat.
4. Andri Nurhalim, Elian Zayadi, Wijie Agnesia, Sahasim, Zazili Mustofa,
dan Yogi Trianto sahabatku yang selalu membantu, memberikan
motivasi serta doa hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Pembimbing I Drs. Nurul Hak, MA yang telah membimbingku selama
pembuatan skripsi.
6. Pembimbing II Yosy Arisandy, MM yang selalu membimbing dan
memotivasi atas kebaikan skripsiku
7. Semua teman-teman Ekis reguler II seangkatan dan seperjuangan.
8. Teman-teman kerja yang selalu membeikan motivasi dan doanya.
ABSTRAK
Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Guru dan Karyawan pada
Sekolah Dasar Islam Terpadu Iqra’ 2 (SDIT Iqra’2) Kota Bengkulu oleh Septo
Ekiyoso NIM 2123619536
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh kompensasi terhadap
displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu, dan 2) Besarnya
pengaruh kompensasi terhadap displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2
Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan
pendekatan langsung di lapangan, yang dianalisis dengan analisis regresi linier
sederhana. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh kompensasi terhadap
disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu yang dapat dilihat
dari nilai persentase R2 yang realiabel sebesar 42,6% dan nilai t-hitung sebesar
7,588 dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil disbanding α = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan kompensasi dapat meningkatkan disiplin kerja
guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu.
Kata Kunci: Kompensasi, Disiplin Kerja
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang yang
berjudul “Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Guru dan Karyawan
pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Iqra’ 2. Kota Bengkulu”.
Shalawat serta salam untuk kekasih Allah SWT NABI Muhammad
SAW, yang telah memperjuangkan Islam dan tersebar ke seluruh penjuru
dunia hingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang di Ridhoi Allah
SWT.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat guna untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Ekonomi Islam
(Ekis) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses
penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, M.H, berperan selaku Rektor IAIN
Bengkulu.
2. Dr. Asnaini, MA, Berperan selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
3. Eka Sri Wahyuni, SE, MM, berperan selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam
dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
4. Drs. Nurul Hak, MA, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran.
5. Yosy Arisandy, MM, selaku pembimbing II yang banyak memberikan
saran, arahan dan bimbingan sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan untuk kesuksesanku.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
yang telah mengajar dan membimbingku selama ini dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan.
8. Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam hal adminitrasi.
9. Teman seperjuangan Ekis yang selalu setia memberi semangat dan
motivasi. Terima kasih teman.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari akan banyak
kelemahan dan kekurangan dalam berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
skripsi ini ke depan Untuk itu, saran dan kritikan yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Bengkulu, 16 Maret 2017 M
17 Jumadil Akhir 1438 H
Septo Ekiyoso
NIM 2123619536
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Kegunaan Penelitian ............................................................. 9
F. Penelitian Terdahulu ............................................................. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................... 12
1. Kommpensasi ................................................................... 12
2. Disiplin Kerja ................................................................... 19
B. Kerangka Berfikir .................................................................. 25
C. Hipotesis Penelitian ............................................................... 25
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ............................. 27
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................. 27
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 28
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 28
E. Definisi Operasional Variabel ................................................ 30
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 31
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu ........................................ 38
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 45
C. Pembahasan ........................................................................... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 59
B. Saran ...................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi atau perusahaan tentu memilliki tujuan yaitu untuk
mencapai kesuksesan di dalam bidang masing-masing. Untuk mendukung
tujuan itu maka organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya
manusia yang baik dan berkompeten agar dapat menjalankan operasional.
Organisasi yang berhasil merupakan organisasi yang mengombinasikan
sumber dayanya guna menerapkan strategi-strateginya secara efektif dan
efisien. Hal tersebut yang menjadi pusat bagi setiap strategi untuk setiap
penggunaan sumber daya adalah karyawan-karyawan yang merencanakan dan
melaksanakan strategi-strategi sebuah organisasi. Akan tetapi, karyawan yang
berkompeten atau ahli sekalipun yang dapat menjalankan sumber daya sesuai
dengan strategi, tidak dapat menjamin suatu organisasi atau perusahaan akan
menjadi sukses apabila karyawan tersebut tidak memiliki kedisiplinan dalam
bekerja.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun
kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati
semuaperaturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.1
1 H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, PT Bumi Aksara,
2006), h.193.
Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin
baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang
utama yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap pegawai yang tidak
mau berubah sifat dan perilakunya. Sehingga seorang pegawai dikatakan
memiliki disiplin kerja yang baik jika pegawai tersebut memiliki rasa
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
Hasibuan mengemukakan bahwa disiplin kerja harus ditegakkan dalam
suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin kerja karyawan
yang baik sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.2
Susanto
mengemukakan bahwa disiplin kerja dapat dilihat dari sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya.3
Berdasarkan pendapat di atas, maka dengan adanya disiplin kerja pada
setiap karyawan yang ada di dalam perusahaan, akan memudahkan perusahaan
untuk mencapai tujuannya, karena dengan adanya setiap karyawan yang
berdisiplin dalam melakukan pekerjaan tentunya akan dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang ada di dalam perusahaan tersebut walaupun tidak secara
2 H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.193.
3 Susanto. Manajemen Personalia, (Bandung: Gunung Agung , 2009), h. 278.
keseluruhan menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Tetapi dalam jangka
waktu tertentu karyawan akan melaksanakan pekerjaannya menjadi lebih baik.
Berdasarkanuraian-uraian di atas, makadapatdiketahuibahwadisiplin
adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan
yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan
ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.Dalam ajaran Islam banyak ayat
Al Qur’an dan Hadist yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada
peraturan yang telah ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat 59:
ٱءامىىا أطيعىا لذيهٱيأيها مىكم فئن لأمزٱوأولي لزسىلٱوأطيعىا لل
ٱفزدوي إل ىزعتم في شيءت ٲإن كىتم تؤمىىن ب لزسىلٱو لل لل
٩٥تأويلا هوأحس ذلك خيز لأخزٲليىمٱوArtinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Surat An Nisa ayat 59menunjukkanbahwamentaati Allah, Rasullullah,
danUlilAmrimerupakankeutamaanbagiumatmanusia. Bersikap taat terhadap
peraturan merupakansalahsatubentukdisiplin.Tinggi rendahnya disiplin kerja
karyawan dapat dilihat dari tingkah laku karyawan dalam mengerjakan tugas-
tugasnya. Dimana dalam menjalankan tugas tersebut terdapat peraturan-
peraturan yang berlaku. Sebagaimana diungkapkan oleh Nitisemito bahwa
disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.4
Salah satu hal yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah
kompensasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Hasibuan bahwa salah tujuan
dari kompensasi adalah disiplin kerja, dimana dengan pemberian balas jasa
yang cukup besar maka disiplin pegawai semakin baik, mereka akan
menyadari serta mentaati peraturan yang berlaku.5
Berdasarkan pendapat di atas, maka dengan memberikankompensasi,
maka diharapkan disiplin kerja dari pegawai akan meningkat, sehingga dapat
dikatakan bahwa kompensasimempunyai pengaruh dalam meningkatkan
disiplin kerja karyawan,dengan cara pemberian kompensasi yang adil oleh
perusahaan. Apabila kompensasi dikelola dengan benar maka akan
membantuorganisasi mencapai tujuannya dan memperoleh, memelihara dan
mempertahankan tenaga kerja yang produktif. Sebagaimana dijelaskan dalam
Surat AnNajm ayat 39-42 berikut:
وأن ٩٥وأن ليس للئوسه إلا ما سع ثم ٠٤سىف يزي ۥسعي
٠٤ لمىتهٱوأن إل ربك ٠٤ لأوفٱلجزاءٱيجزيArtinya: 39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya 40.dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihatkan (kepadanya) 41.Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna 42 dan
bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segalasesuatu)
4 Nitisemito, Alex, S, Manajemen Personalia, (Jakarta: Ghalia, 2006), h. 263.
5 H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.137-138
Surat di atasmenunjukkanbahwasetiap orang memperolehapa yang
diperolehnyasesuaidengan yang diperbuatnya.Namundemikianbesar kecilnya
kompensasi dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan, para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan
balas jasa yang setimpal dengan balas jerih payahnya yang telah
dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia menerima konpensasi yang memadai,
mereka akan bekerja dengan tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja
dengan sebaik-baiknya. Bila konpensasi yang diterima jauh dari memadai,
maka ia akan berpikir mendua, dan berusaha mencari tambahan penghasilan
lain dari luar, sehingga menyebabkan ia sering mangkir dan sering minta izin
keluar.6
Menurut Sastrohardiwiryo kompensasi adalah imbalan jasa atau balas
jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga
kerja tersebut telah memberikan sumbangantenaga dan fikiran demi kemajuan
perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.7 Adapun bentuk-
bentuk kompensasi atau balas jasa yang dapat diberikan kepada tenaga kerja
menurut Hariandja berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya
seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan
lain-lain.8
Berdasarkan pendapat di atas, maka pemberian kompensasi tidak
semata memberikan reward atas keberhasilansuatu pekerjaan yang telah
tercapai, tetapi juga untuk meningkatkan proseskerja, kompetensi sebagai
6Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), h.86.
7B.Siswanto Sastrohadiwiryo,Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif
dan Operasional,(Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 181. 8Hariandja, Marihot T.E, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2002), h.
224.
upaya untuk memberikan penghargaan atas usahapekerjaan yang telah
dilakukan seseorang.
Demikian pula pada SDIT Iqra’ 2 yang merupakan lembaga
pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Fidasangat
memperhatikan kedisiplinan guru dan karyawannya. Bahkan untuk
menegakkan disiplin kerja, lembaga ini memberikan berbagai kompensasi
bagi guru dan karyawannya. Kompensasi yang selalu diberikan kepada guru
dan karyawan adalah berupa gaji. Selanjutnya untuk memotivasi guru dan
karyawan agar memiliki disiplin kerja yang tinggi, yayasan Akl-Fida SDIT
Iqra’2 memberikan kompensasi berupa insentif, dimana guru dan karyawan
yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan memperoleh insentif penuh
setiap hari, yang akan dibayar setiap bulan bersama gaji.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dipaparkan di atas, maka disiplin
kerja dan kompensasi guru dan karyawan SDIT Iqra’2 dapat dilihat dari hasil
masing-masing indikator variabel penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuisioner pada penelitian awal pada 30 guru dan pegawai SDIT Iqra’2 yang
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Disiplin Kerja dan Kompensasi pada Guru dan Karyawan
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Disiplin Kerja Kompensasi
Kriteria Jumlah
(orang)
Kriteria Jumlah
(orang)
Baik 20 Besar 0
Cukup 10 Sedang 22
Tidak Baik 0 Kecil 8
Sumber : Hasil Kuisioner Pendahuluan pada Guru dan Karyawan SDIT Iqra’ 2, Mei 2016
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dapat kita ketahui bahwa berdasarkan
hasil jawaban untuk disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 paling
banyak pada kriteria baik sebanyak 20 orang, dan tidak terdapat disiplin kerja
dengan kriteria tidak baik.. Selanjutnya untuk kompensansi terhadap guru dan
karyawan SDIT 2 didominasi dengan kriteria besar kecil adalah sebanyak 8,
kompensasi dengan kriteria sedang sebanyak 22 orang orang, dan tidak
terdapat kompensasi dengan kriteria besar.
Berdasarkan hasil jawaban terhadap kuisioner di atas, maka dapat
diketahui bahwa guru dan pegawai SDIT Iqra’2 sudah merasa memiliki
disiplin kerja yang baik, namun kompensasi yang diberikan oleh sekolah
masih dikategorikan sedang. Oleh karena itu untuk lebih meningkatkan
disiplin kerja guru dan pegawai SDIT Iqra’2 salah satunya adalah dengan
meningkatkan kompensasi.
Melihat dari fenomena yang terjadi di atas, penulis merasa tertarik
untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai kompensasi dan disiplin
kerja,sehingga mendorong penulisan proposal dengan judul: “Pengaruh
Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Guru dan Karyawan pada Sekolah
Dasar Islam Terpadu Iqra’ 2 (SDIT Iqra’2) Kota Bengkulu”
B. Batasan Masalah
Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan
menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok
permasalahan yang hendak diteliti, maka penulis membatasi permasalahan
yang hendak pada dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas berupa
kompensasi yang diberikan oleh SDIT Iqra’ 2 dan variabel terikat berupa
disiplin kerja. Adapun sampel penelitian adalah karyawan dan guru SDIT
Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kompensasiterhadap displin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu?
2. Seberapa besarpengaruh kompensasi terhadap displin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini
secara umum adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kompensasi
terhadap disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 kota Bengkulu.
Sedangkan secara khusus, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Pengaruh kompensasi terhadap displin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
2. Besarpengaruh kompensasi terhadap displin kerja guru dan karyawan
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
D. Kegunaan Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wacana pengetahuan
tentang pengelolaan sumber daya manusia, sehingga pada gilirannya dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam pengelolaan sumber daya manusia
khususnya di SDIT Iqra’ 2 dan organisasi perusahaan lain pada umumnya.
Secara praktis, penelitian ini merupakan sumbangan penting bagi SDIT
Iqra’ 2 dalam pengembangan disiplin guru dan karyawan di lingkungan
sekolah, yang kemudian penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan dalam pembentukan guru dan karyawan yang disiplin.
E. Penelitian Terdahulu
Judul skripsi yang akan saya teliti, sebelumnya sudah terdapat
penelitian terdahulu yang membahas tentang disiplin kerja, antara lain:
1. Penelitian Maristiana Ayu yang berjudul: hubungan kompensasi dengan
disiplin kerja karyawan pada PT. Rizka Tama Line di Bandar Lampung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab tingginya absensi
karyawan sebagai indikasi menurunnya disiplin kerja dan untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara kompensasi dengan disiplin kerja
karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis
dengan menyebarkan kuisioner pada sampel sebanyak 37 karyawan. Hasil
analisis kuantitatif diperoleh nilai rxy= 0,897 yang dibandingkan dengan
nilai rxypada tabel Product Moment, dengan n= 37 dengan taraf signifan 5
% = 0.325 maupun pada taraf signifan 1 % = 0,418 menunjukan nilai
0.897 > 0.325;0.418. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi bahwa
kompensasi mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan
disiplin kerja karyawan pada PT. Rizka Tama Line di Bandar Lampung
dapat diterima. Selanjutnya nilai kadar persentase yang diperoleh sebesar
80,46 % ini menunjukkan bahwa hubungan kompensasi dengan disiplin
kerja pada PT. Rizka Tama Line di Bandar Lampung sebesar 80,46 %
dansisanya sebesar 19,54 % berhubungan dengan faktor lain. Berdasarkan
perhitungan t test diperoleh nilai thitung = 3,96 pada n = 37. Bila bandingkan
nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % (α=5 %) ternyata hasil hitung
lebih besar dari t tabel yaitu : t hitung = 3,96 > t0,05 ( n – 2 ) = 1.684,
artinya kompensasi mempunyai hubungan yang positif
terhadappeningkatan disiplin kerja karyawan.9
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah meneliti
hubungan kompensasi dengaaan disiplin kerja. Sedangkan perbedaan
penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tempat penelitian yaitu pada
PT. Rizka Tama Line di Bandar Lampung dengan menggunakan 37
sampel dan menggunakan analisis data Product Moment.
2. Penelitian Dhista Adi Prabowo yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan
Pengawasan Pimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batang.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis pengaruh kompensasi
9 Maristiana Ayu, 2012, Hubungan Kompensasi dengan Disiplin Kerja Karyawan pada PT.
Rizka Tama Line di Bandar Lampung, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol.2, No:2 (111-119)
Oktober 2012.
terhadap disiplin kerja pegawai; (2) Untuk menganalisis pengaruh
pengawasan pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai; (3) Untuk
mengetahui faktor yang paling kuat mempengaruhi disiplin kerja pegawai.
Berdasarkan analisis data statistik, indikator-indikator dalam penelitian ini
bersifat valid dan reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi
bebas multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas dan berdistribusi
normal. Variabel yang paling besar yaitu variabel pengawasan pimpinan
sebesar 0,560, sedangkan variabel yang paling kecil yaitu
variabelkompensasi sebesar 0,345. Hasil penelitian mendapatkan bahwa
seluruh variabel independenberpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependennya.10
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah meneliti
pengaruh kompensasi terhadap variabel lain, selain itu penelitian ini juga
menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi sederhana. Selanjutnya
perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tempat penelitian
yaitu pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Batang dengan menggunakan variabel pengawasan pimpinan
terhadap disiplin kerja
10
Dhista Adi Prabowo, 2014,Pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Pimpinan terhadap
Disiplin Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Batang, Tesis (Tidak Diterbitkan), (Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dipenogoro)
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Kompesansi
a. Pengertian Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memeroleh uang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan
mulai menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas
terhadap perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan
penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan
memberikan kompensasi.
Kompensasi seringkali disebut sebagai penghargaan dan dapat
didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan pada
pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisas. Kompensasi ialah sesuatu yang diterima oleh pekerja
sebagai balas jasa atas kerja mereka. Kompensasi berkaitan dengan
konsistensi internal dan eksternal. Konsistensi internal berkaitan
dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi sedang konsistensi
eksternal berkaitan dengan tingkat relatif struktur penggajian dalam
suatu organisasi dibanding dengan struktur penggajian yang berlaku di
luar organisasi.11
11
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.118-119.
Menurut Mangkunegara kompensasi sebagai sistem reward
atau imbalan, merupakan keseluruhan paket keuntungan sehingga
organisasi bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi anggotanya
serta diikuti bagaimana mekanisme dan prosedur imbalan
didistribusikan. Sistem imbalan bisa mencakup gaji, penghasilan, uang
pensiun, uang liburan, promosi ke posisi yang lebih tinggi. Juga berupa
asuransi keselamatan kerja, transfer secara horisontal untuk mendapat
posisi yang lebih menantang atau ke posisi utama untuk pertumbuhan
dan pengembangan berikutnya, serta berbagai macam bentuk
pelayanan.12
Simamora mengemukakan kompensasi merupakan apa yang
diterima oleh para karyawan sebagai ganti konstribusi mereka kepada
organisasi.13
Sedangkan menurut Rachmawati kompensasi adalah
salah satu cara organisasi untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi,
dan kepuasan kerja pada karyawan.14
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kompensasi atau remunation bukanlah hanya
imbalan yang berbentuk uang saja tetapi dalm bentuk lainnya.
Menurut Hariandja menyatakan bahwa kompensasi adalah
keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat
12
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), h. 83. 13
Henry Simamora,Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, (Yogyakarta: STIE
YKPN, 2004), h.. 442. 14
Ike Kusdyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : ANDI,
2008), h. 144.
pelaksanaan pekerjaan diorganisasi dalam bentuk uang atau lainnya,
yaitu dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya
seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang
cuti dan lain-lain.15
Lebih lanjut menurut Sastrohardiwiryo mengemukakan bahwa
kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah
memberikan sumbangan tenaga dan fikiran demi kemajuan perusahaan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang
diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan pekerjaan
di organisasi dalam bentuk uang dan juga dalam bentuk–bentuk
lainnya, yang dapat berupa gaji, bonus, insentif, dan tunjangan, seperti
tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang, makan, cuti, dan lain-
lain.
b. Tujuan Kompensasi
Sedarmayanti berpendapat bahwa pemberian kompensasi
dalam suatu organisasi harus diatur agar menjadi sistem yang baik
dalam organisasi. Tujuan kompensasi yang baik adalah sebagai berikut
:
15
Hariandja, Marihot T.E, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2002), h.
224. 16
B.Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen ..., h. 181.
1) Menghargai prestasi kerja, dimana pemberian kompensasi yang
memadai adalah suatu penghargaan orang terhadap prestasi kerja
para pegawainya sesuai yang diinginkan organisasi.
2) Menjamin keadilan, dimana dengan adanya sistem imbalan yang
baik, akan menjamin adanya keadilandiantara pegawai dalam
organisasi
3) Mempertahankan pegawai, dimana dengan sistem imbalan yang
baik, maka para pegawai akan lebih betah bertahan bekerja pada
organisasi.
4) Memperoleh pegawai yang bermutu
5) Pengendalian Biaya, dimana dengan sistem imbalan yang baik,
akan mengurangi seringnya pelaksanaan recruitment. Hal ini
berarti penghematan biaya untuk recruitment dan seleksipegawai
baru.
6) Memenuhi peraturan17
Sementara itu Hasibuan mengemukakan bahwa tujuan dari
kompensasi, antara lain:
1) Ikatan kerjasama
Agar terjalin ikatan kerjasama antara majikan dengan pegawai,
dimana pegawai harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,
sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar kompensasi
sesuai dengan perjanjian.
17
Sedarmayanti,Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (Jakarta: Mandar Maju,
2001), h.24-25.
2) Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, pegawai akan dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga ia
memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya itu.
3) Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar maka pengadaan
pegawai yang berkualitas untuk organisasi itu akan lebih mudah.
4) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan memotivasi bawahannya cukup
besar, manajemen akan lebih mudah memotivasi bawahannya.
5) Stabilitas kerja
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas pegawai
lebih terjamin karena turn over relatif kecil.
6) Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
pegawai semakin baik, mereka akan menyadari serta mentaati
peraturan yang berlaku.
7) Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh
dapat dihindarkan dan pegawai akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
8) Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi itu sesuai dengan Undang-Undang
Perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka
campur tangan pemerintah secara berlebihan dapat dihindarkan.18
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari pemberian kompensasi tersebut saling terkait, artinya apabila
pemberian kompensasi tersebut mampu mengundang orang-orang
yang potensial untuk bergabung dengan organisasdan membuat
pegawai yang baik untuk tetap bertahan di organisasi, serta mampu
memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya, berarti
produktivitas juga akan meningkat dan organisasi dapat menghasilkan
produk dengan harga yang kompetitif, sehingga organisasi lebih
dimungkinkan untuk dapat mencapai sasaran strategisnya yaitu
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha
c. Bentuk Kompensasi
Salah satu tujuan pokok pegawai dalam bekerja adalah untuk
memperoleh kompensasi yang seringkali berupa gaji yang diterima
pegawai secara periodik. Kompensasi diadakan agar pegawai dapat
memenuhi seluruh atau sebagian kebutuhan dan keinginannya.
Organisasi / organisasi memberikan kompensasi sebagai salah satu
bentuk penghargaan atas jasa yang telah diberikan oleh pegawai
18
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.137-138.
melalui hasil kerja. Kompensasi tidak selalu berbentuk imbalan yang
bersifat finansial/keuangan.
Simamora memetakan bentuk kompensasi dalam dua kelompok
yaitu:
1) Kompensasi Langsung
Kompensasi dapat berupa kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung dapat berupa
upah, premi, dan insentif. Upah adalah suatu bentuk pemberian
kompensasi yang bersifat ”finansial” dan merupakan yang utama
dari bentuk kompensasi yang ada. Upah dibagi menjadi empat
bagian yakni upah menurut prestasi kerja, upah menurut lama
kerja, upah menurut senioritas dan upah menurut kebutuhan.
Sementara insentif adalah suatu sarana motivasi yang diberikan
kepada seseorang sebagai perangsang atau pendorong yang
diberikan secara sengaja kepada pegawai agar mendapat semangat
yang lebih besar untuk berprestasi.
2) Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah cakupan tunjangan (benefit) yang luas.
Tunjangan pegawai adalah (employee benefit) adalah pembayaran
(payment) dan jasa (service) yang melindungi dan melengkapi gaji
pokok, dan organisasi membayar semua atau sebagian dari
tunjangan. Dari kedua bentuk kompensasi diatas dapat disimpulkan
bahwa jika kompensasi disuatu organisasi dapat diterapkan dngan
baik maka kinerja karyawan akan termotivasi dan lebih
meningkat.19
2. Disiplin Kerja
a. Pengertian Disiplin
Disiplin kerjamenurut Wursanto yaitu keadaan yang
menyebabkan/memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat
dan melakukan segalakegiatan sesuai dengan norma-norma / peraturan
yang telah ditetapkan.20
Sedangkan menurut Nitisemito disiplin kerja adalah sikap, dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaanbaik tertulis
maupun tidak tertulis.21
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati,
menghargai, patuhdan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,
baik yang tertulismaupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan tidak mengelakuntuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia
melanggar tugas danwewenang yang diberikan kepadanya.22
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin
kerjaadalah ketekunan, ketaatan, kegiatan, sikap yang sangat hormat
yangnampak sesuai dengan tata aturan yang telah disepakati bersama
antaraorganisasi dan pegawainya.
19
Henry Simamora, Manajemen ..., h. 436-450. 20
Wursanto, Manajemen Kepegawaian, (Yogyakarta: Kanisius,2000), h. 108. 21
Nitisemito, Alex, S, Manajemen Personalia,(Jakarta: Ghalia, 2006), h. 263. 22
Susanto. Manajemen Personalia, (Bandung: Gunung Agung , 2009), h. 278.
Disiplin kerja menurut Rivai adalah:
”Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.”23
Sinungan menjelaskan bahwa disiplin kerja itu merupakan
sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau perorangan,
kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap
peraturan-peraturan yang ditetapkan baik oleh pemerintah etik, norma,
dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu.24
Selanjutnya Keith Davis yang di kutip oleh Mangkunegara
mengemukakan bahwa ”Dicipline is management action to enforce
organization standar” (Disiplin kerja diartikan sebagai pelaksanaan
manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi).25
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja adalah sikap mental yang
tercermin dalam perbuatan perorangan maupun kelompok berupa
kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan
untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-
23
Veithzal Rivai,Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari. Teori ke
Praktik, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 444. 24
Muchdarsyah Sinungan,Produktivitas Apa dan Bagaimana, (Jakarta: Bumi Askara, 2000),
h. 146. 25
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen ..., h. 129.
peraturan yang berlaku, baik yang tertulismaupun tidak tertulis serta
sanggup menerima sanksi-sanksinya
b. Bentuk-bentuk Disiplin Kerja
Berikut ini adalah bentuk-bentuk disiplin kerja menurut Rivai:
1) Disiplin retributif adalah berusaha menghukum orang yang berbuat
salah
2) Disiplin korektif adalah berusaha membantu karyawan
mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat.
3) Perspektif hak-hak individu adalah berusaha melindungi hak-hak
dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner.
4) Perspektif utilitarian adalah berfokus kepada penggunaan disiplin
hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin
melebihi dampak-dampak negatifnya.26
Selanjutnya jenis disiplin kerja dapat timbul dari dalam diri
sendiri dan juga dari perintah terdiri dari atas:
1) Self imposed dicipline, yaitu kedisiplinan yang timbul dari diri
sendiriatas dasar kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar
paksaan.Disiplin ini timbul karena seseorang merasa terpenuhi
kebutuhannyadan merasa telah mejadi bagian dari organisasi
sehingga orang akantergugah hatinya untuk sadar dan secara
sukarela memenuhi segalaperaturan yang berlaku.
26
Veithzal Rivai, Manajemen ..., h. 444.
2) Command dicipline, yaitu disiplin yang timbul karena
paksaan,perintah dan hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini
bukan timbulkarena perasaan ikhlas dan kesadaran akan tetapi
karena adanyapaksaan atau ancaman dari orang lain.Command
dicipline, yaitu disiplin yang timbul karena paksaan,perintah dan
hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan timbulkarena
perasaan ikhlas dan kesadaran akan tetapi karena adanyapaksaan
atau ancaman dari orang lain.27
Dalam setiap organisasi atau instansi yang diinginkan
adalahjenis disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan
dankesadaran. Namun kenyataan selalu menunjukkan bahwa disiplin
itulebih banyak disebabkan adanya paksaan dari luar. Untuk
tetapmenjaga agar disiplin terpelihara maka perlu melaksanakan
kegiatanpendisiplinan. Kegiatan pendisiplinan itu terdiri dari:
1) Disiplin Preventif
Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan maksud
untukmendorong para pegawai agar secara sadar mentaati berbagai
standar dan aturan, sehingga dapat dicegah berbagai
penyelewengan dan pelanggaran. Lebih utama dalam hal ini adalah
dapat ditumbuhkan “Self Dicipline” pada setiap pegawai tanpa
kecuali. Untuk memungkinkan iklim yang penuh disiplin tanpa
paksaan tersebut perlu kiranya standar itu sendiri bagi setiap
27
Winardi, Azas-azas Manajemen, (Bandung : Alumni, 2003), h.218
pegawai, dengan demikian dapat dicegah kemungkinan-
kemungkinan timbulnya pelanggaran-pelanggaran atau
penyimpangan dari standar yang ditentukan.
2) Disiplin Korektif
Disiplin ini merupakan kegiatan yang diambil
untukmenangani pelanggaran yang telah terjadi terhadap aturan-
aturandan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih
lanjut.Kegiatan korektif ini dapat berupa suatu hukuman atau
tindakanpendisiplinan (disiplin action) yang wujudnya berupa
scorsing.28
c. Pendekatan Disiplin Kerja
Dalam pelaksanaan tindakan disipliner, Veitzal Rivai
menjelaskan tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1) Aturan tungku panas (hot stove rule). Pendekatan tungku panas ini
terfokus pada perilaku masa lalu.
2) Tindakan disiplin progresif (progressive discipline). Tindakan ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa terdapat hukuman minimal
yang tepat terhadap setiap pelanggaran. Tujuan tindakan ini adalah
membentuk program disiplin yang berkembang mulai dari
hukuman yang ringan hingga yang sangat keras. Disiplin progressif
28
Hani.T.Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya ManusiaEdisi Kedua,
(Yogyakarta : BPFE , 2001), h. 176.
dirancang untuk memotivasi karyawan agar mengkoreksi
kekeliruannya secara sukarela.
3) Tindakandisiplin positif (positive discipline). Disiplin positif
tertumpukan pada konsep bahwa para karyawan mesti memikul
tanggung jawab atas pribadi mereka dan persyaratan-persyaratan
pekerjaan.29
3. Hubungan Kompensasi dan Disiplin Kerja
Kompensansi merupakan salah satu bentuk perhatian yang dapat
diberikan organiasi kepada karyawan dalam mensejahterakan dan untuk
memotivasi pegawainya. Pemberian kompensasi tidak semata memberikan
reward atas keberhasilan suatu pekerjaan yang telah tercapai, tetapi juga
untuk meningkatkan proses kerja, kompetensi sebagai upaya untuk
memberikan penghargaan atas usaha pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang. Dengan memberikan kompensasi, maka diharapkan disiplin
kerja dari pegawai akan meningkat.
Hasibuan mengemukakan bahwa salah tujuan dari kompensasi
adalah disiplin kerja. Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka
disiplin pegawai semakin baik, mereka akan menyadari serta mentaati
peraturan yang berlaku.30
Lebih lanjut Hasibuan menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah tujuan dan
29
Veithzal Rivai, Manajemen ..., h. 445. 30
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.137-138.
kemampuan, teladan kepemimpinan, balas jasa, keadilan, sanksihukum,
ketegasan dan hubungan kemanusiaan.31
Demikian pula Singodimenjo dalam Sutrisno menyatakan bahwa
salah satu hal yang mempegaruhi disiplin pegawai adalahbesar kecilnya
pemberian kompensasidimana karyawan akan mematuhi segala peraturan
yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal
dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.32
Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihat bahwa kompensasi atau
balas jasa mempunyai hubungan terhadap disiplin kerja karyawan, dimana
kompensasi memberikan pengaruh positf terhadap disiplin kerja karyawan,
yaitu dengan meningkatnya kompesasi akan meningkatkan disiplin kerja
karyawan.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan judul penelitian yang penulis teliti yaitu “Pengaruh
kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota
Bengkulu, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui mengenai pandangan
guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu terhadap kompensasi dan
disiplin kerja, serta mengetahui pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja
guru dan karyawan. Oleh karena itu, kerangka berpikir penelitian ini adalah
sebagaimanapadaGambar 2.1.
31
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.194. 32
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), h.89.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap disiplin kerja
guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2.
Kompensasi (X)
Indikator:
1. Gaji
2. Bonus
3. Insentif
4. Tunjangan
Sumber: Hariandja, 2002
Disiplin kerja (Y)
Indikator:
1. Menghormati peraturan
2. Menghargai peraturan
3. Patuh terhadap peraturan
4. Taat terhadap peraturan,
5. sanggup menerima
sanksi.
Sumber:Susanto, 2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan
langsung di lapangan (field research) yaitu dengan meneliti langsung guru dan
karyawan di SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu. Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara
dua variabel atau lebih.33
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 20 Januari
sampai dengan 20 Februari tahun 2017.
2. Tempat Penelitian
SDIT Iqra’ 2 yang berada di jalan Merawan RT 25 RW 07 Kelurahan
Sawah Lebar Kota Bengkulu. dipilihnya SDIT Iqra’ 2 sebagai tepat
penelitian, karena SDIT Iqra’ 2 merupakan salah satu sekolah swasta
Islam yang terkemuka di Kota Bengkulu, sehingga disiplin guru dan
karyawan sangat penting ditingkatkan.
33
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),
(Jakarta : GP Press, 2008), h. 63-64.
C. Populasi dan Sampel
Apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2
yang berjumlah 79 orang.
Adapun pengambilan sampel penelitian didasarkan pada pendapat
Arikunto yang mengemukakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih
baik diambil semua.34
Dengan demikian pada sampel penelitian adalah seluruh
populasi penelitian yaitu seluruh guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 yang
berjumlah 79 orang.
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Pengumpulan Data
Adapun sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dariu
guru dan karyawan sebagai sampel penelitian dengan menyebarkan
kuisioner sehingga diperoleh data mengenai variabel penelitian berupa
kompensasi dan disiplin kerja.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari SDIT Iqra’2 dalam bentuk
yang sudah siap disusun atau diolah, dapat berbentuk tabel atau laporan
lainnya, antara lain data absen guru, profil sekolah seperti struktur
34
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta. Penerbit
Rineka Cipta, 2006), h. 134.
organisasi, jumlah guru, jumlah karyawan, jumlah siswa, sarana dan
prasarana, dan lain-lain.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengambil data serta informasi dilakukan dalam penelitian
ini maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuisioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka.35
Kuisioner yang
digunakan dalam penelitian yang digunakan dalam adalah kuesioner
tertutup, dimana pertanyan yang terdapat di dalam kuisioner telah
memiliki alternatif jawaban untuk disiplin kerja adalah baik dengan
skor 3, cukup dengan skor 2, dan tidak baik dengan skor 1. Sedangkan
alternatif jawaban untuk kompensasi adalah besar dengan skor 3,
sedang dengan skor 2, dan kecil dengan skor 1.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen
yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan,
notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
35
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 142
lainnya.36
Metode pengumpulan dokumentasi pada penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan data-data sekunder berupa data absen
guru, profil sekolah seperti struktur organisasi, jumlah guru, jumlah
karyawan, jumlah siswa, sarana dan prasarana, dan lain-lain.
E. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional merupakan penyajian pengertian secara
operasional berbentuk ungkapan yang diukur atau penerepan dari yang
didefenisikan.37
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel,
yaitu:
1. Kompensasi (X)
Kompesansi adalah keseluruhan balas jasa yag diterima oleh guru dan
karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu sebagai balas jasa dari
pelaksanaan pekerjaan di SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dalam bentuk
uang. Indikator kompensasi adalah: (a) gaji, (b) bonus, (c) insentif, dan
(d) tunjangan. Masing-masing indikator kompensasi akan diukur dengan
skala Likert yang terdiri dari 3 alternatif pilihan yaitu: besar dengan skor
3, sedang dengan skor 2, dan kecil dengan skor 1. 38
36
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 87. 37
Kasmadi dan Nia Siti Sunairah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 82. 38
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 93.
2. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan guru
dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu berupa kepatuhan atau
ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh SDIT Iqra’2
Kota Bengkulu untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.
Adapun indikator disiplin kerja adalah: (a) menghormati peraturan, (b)
menghargai peraturan, (c) patuh terhadap peraturan, (d) taat terhadap
peraturan, (e) sanggup menerima sanksi. Masing-masing indikator
disiplin kerja akan diukur dengan skala Likert yang terdiri dari 3
alternatif pilihan yaitu: baik dengan skor 3, cukup dengan skor 2, dan
tidak baik dengan skor 1. 39
F. Instrumen Penelitian
Berdasarkan teknik pengumpulan data, maka isntrumen penelitian ini
terdiri dari dua macam yaitu, yaitu:
1. Kuisioner
Kuisioner digunakan untuk memperoleh data dari responden
penelitian mengenai variabel penelitian, yaitu kompensasi dan disiplin
kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu. Untuk
mempermudah penyusunan penelitian maka disusun kisi-kisi kuisioner
berdasarkan indikator variabel, yaitu:
39
Sugiyono, Statistika ..., h. 93.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
No Variabel Penelitian Indikator No. Item
Kuesioner
1 Kompensasi (X) 1. Gaji 1
2. Bonus 2
3. Insentif 3
4. Tunjangan 4
2 Disiplin Kerja (Y) 1. Menghormati peraturan 1, 2, 3
2. Menghargai peraturan 4, 5, 6
3. Patuh terhadap peraturan 7, 8
4. Taat terhadap peraturan 9, 10, 11
5. Sanggup menerima
sanksi
12, 13
2. Daftar Dokumentasi
Pedoman dokumentasi merupakan instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data-data yang bersumber pada data sekunder berupa data
absen guru, profil sekolah seperti struktur organisasi, jumlah guru, jumlah
karyawan, jumlah siswa, sarana dan prasarana, dan lain-lain. Dafar
dokumentasi berupa daftar check list data, untuk mengetahui data-data yang
sudah diperoleh atau belum.
G. Teknik Analisa Data
1. Pengujian Kualitas Data
a. Uji Validitas dan Uji Reliabitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
Pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Adapun metode yang digunakan pada
uji validitas inimenggunakan korelasi Pearson Correlation dimana
alat ukur dikatakan valid jika “Sig < α (0,05)”.40
Uji reliabilitas dugunakan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap kosisten jika pengukuran tersebut diulang.41
Dimana alat ukur
dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha ˃ 0,50.42
b. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi normal,
artinya data tersebut didapatkan dari beberapa sampel yang berasal
dari populasi yang sama. Metode yang digunakan untuk menguji data
untuk dikatakan normal adalah dengan menggunakan metode
Kolmogrof Smirnov43
pada signifikansi uji (α) = 0,05 dengan kriteria
kenormalan pada Signifikansi uji (α) = 0,05 adalah sebagai berikut:
- Jika Sig.˃ α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
- Jika Sig.< α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
40
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program, (semarang: Universitas
Diponegoro, 2013), h. 53. 41
Lembaga Pendidikan Keterampilan Komputer IAIN Bengkulu, Panduan Praktikum
Semester IV : SPSS, (Bengkulu: LPKK IAIN Bengkulu, 2012), h. 15. 42
Rina Puspitasari, Skripsi dengan Judul Pegaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Nasabah Dalam Menggunakan Jasa Layanan Gadai Syariah, Bengkulu, 2015, h. 37 43
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi , Regresi dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta:
Gava Media, 2013), h.38.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihat bahwa dua
atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama. Metode yang digunakan untuk uji homogenitas
data dalam penelitian ini adalah dengan uji Levene yaitu tes uji Of
Homogenity Of Variance untuk menentukan homogenitas pada
signifikansi uji (α) = 0,05 dengan hipotesis sebagai berikut:
- Jika Sig. ˃ α , maka variansi setiap sampel sama (homogen)
- Jika Sig. < α , maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak
homogen).44
2. Pengujian Hipotesis
Teknik statistik analitik yang digunakan adalah regresi linier.
Regresi ini digunakan untuk melihat atau memperkirakan variabel yang
satu atas variabel yang lainnya, seperti sumbangan variabel, pengaruh
variabel, hubungan sebab akibat antara variabel tidak terikat terhadap
variabel terikat. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Regresi Linier Sederhana karena penelitian ini terdiri dari satu variabel
bebas dan satu variabel terikat dengan model dasar sebagai berikut:
Y = f (X)
Dengan kaidah-kaidah garis regresi selanjutnya rumusan tersebut
menjadi:
44
Duwi Priyatno, Analisis..., h.38
Y = a + βX + e
Dimana :
Y = Disiplin kerja
X = Kompensasi
a = Nilai Konstanta
β = koefisien regresi
e = Variabel pengganggung
Hipotesis persamaan model analisis regresi diuji adalah sebagai
berikut:
a. Uji t (Parsial)
Pengujian uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
hubungan satu variabel penjelas secara signifikan individual dalam
menerangkan variabel terikatnya. Alat ini untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas. Hipotesis yang digunakan untuk uji t adalah:
Ho: β1 = 0, tidak ada hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat
Ha: β1 ≠ 0, ada hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
Kriteria pengujian:
- Jika Sign. (probabilitas) ˃ α (5%) maka Ho diterima sedangkan
Ha ditolak
- Jika Sig (probabilitas) < α (5%) maka Ho ditolak sedangkan Ha
diterima.45
b. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian koefisien determinasi (R2) ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh hubungan variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Nilai R2 mempunyai range antara 0-1. Jika nilai
R2 mendekati 0 (nol) maka dimaksudkan antara variabel bebas dan
variabel tidak bebas tidak ada keterkaitan tetapi jika nilai R²
mendekati 1 maka dimaksudkan antara variabel bebas dan variabel
tidak bebas ada keterkaitan atau dengan kata lain hasil estimasi akan
semakin mendekati sebenarnya.
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mencari pengaruh
kompensasi terhadap disiplin guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota
Bengkulu, jika hasil perhitungan menunjukkan 0 ≤ R² ≤ 1. Jika r
mendekati 1 maka variabel Y mendekati kebenaran, dan dapat
memberikan informasi yang cukup.46
Hanley dan Spash dalam Melati
merekomendasikan 15% atau 0,15 sebagai batas minimum dari R2
yang realibel.47
45
Lembaga Pendidikan Keterampilan Komputer IAIN Bengkulu, Panduan Praktikum
Semester IV : SPSS, (Bengkulu: LPKK IAIN Bengkulu, 2012), h. 15. 46
Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, (Yogyakarta: Andi, 2010), h. 64. 47
Aisya Nadhira Melati, Analisis Ekonomi Lingkungan Bandara Soekarno Hatta, (Bogor:
ITB, 2013), h. 31.
Untuk mempermudah proses perhitungan hasil penelitian,
maka analisis penelitian ini, baik analisis pengujian data dan analisis
pengujian hipotesis akan menggunakan Software SPSS Versi 16.0.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
1. Sejarah Singkat SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu dan SDIT Iqra’ 1 Kota Bengkulu
yang dahulunya bernama SDIT Iqra’ digagas oleh para pendiri Yayasan Al
Fida, yaitu M. Syahfan Badri, Dani hamdani, Hamdani Nasution, M.
Syamlan dan Dede Kusyana di Kota Bengkulu pada tahun 1999. Pendirian
sekolah ini digerakkan oleh keprihatinan terhadap anak-anak mereka yang
akan memasuki usia Sekolah Dasar yang kesulitan untuk menemukan
sekolah berkualitas, baik dari sisi pembinaan wawasan keilmuan maupun
pembinaan mental, moral dan agamanya. Pada saat itu telah ada TKIT
Auladuna yang juga di bawah naungan Yayasan Al Fida.
Berangkat dari kondisi tersebut beberapa orang tersebut bersepakat
untuk mengembangkan sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu, yang
akhirnya diberi nama SDIT Iqra’. Belajar dari beberapa sekolah yang
menggunakan konsep Sekolah Islam Terpadu yang telah lebih dahulu
tumbuh di Sumatera (Adzkia-Padang), Jawa (Nurul Fikir–Depok) dan
lainnya para pendiri memulai langkahnya dengan tahapan berikut:
a. Mensosialisasikan gagasan pendirian SDIT, terutama kepada
lingkungan terdekat.
b. Menjadikan Yayasan Al Fida (YAF) yang akan menaungi lembaga
SDIT Iqra’, dengan dewan pendiri adalah M. Syahfan Badri, Dani
Hamdani, Hamdani Nasution, M. Syamlan dan Dede Kusyana melalui
akte notaris Nomor 11 tanggal 13 September 1991 di hadapan notaris
Irawan, SH.
c. Menentukan lokasi tempat sekolah tersebut akan didirikan.
d. Melaksanakan persiapan teknis penyelenggaraan sekolah, di antaranya
adalah menginventarisasi calon siswa dan membuka pendaftaran calon
siswa, menyeleksi calon guru dan lain-lain.
e. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk pertama
kalinya pada bulan Juli 1999 dengan 31 orang siswa dan dua orang
guru, yaitu Tusman hayadi, S.Pd (merangkap Kepala Sekolah) dan Sri
Astuti, A.Ma (merangkap wali kelas), dan pada bulan September
ditambah dengan Nadiah, A.Ma dan Musyanto S.Ag.
f. Pada kesempatan selanjutnya pengembangan dilakukan terus baik dari
sisi kemampuan manajemen, penyediaan sarana-prasarana,
peningkatan kualitas penyelenggaraan KBM, pembinaan SDM dan
siswa.
Saat ini SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu setiap tahunnya menerima
banyak peminat yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah ini.
Dengan fasilitas dan sarana prasarana yang dibilang cukup lengkap dan
memadai, ruang kelas yang banyak serta lingkungan yang asri, bersih dan
kondusif, SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu menjadi pilihan utama bagi orang
tua yang ingin menyekolahkan anaknya.
2. Letak Geografis SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu terletak di Jalan Merawan 19, RT. 25,
RW. 07, Sawah Lebar, Ratu Agung, Kota Bengkulu dengan batasan-
batasan sebagai berikut:
a. Sebelah Timur berbatasan dengan perumahan.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Merawan.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan perumahan.
d. Sebelah Utara berbatasan dengan perumahan.
Dengan lokasi yang demikian ini, menjadikan SDIT Iqra’ 2 Kota
Bengkulu berada dalam posisi yang strategis karena mudah dicapai dari
berbagai wilayah dalam Kota Bengkulu.
3. Visi dan Misi SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu mempunyai visi, misi, dan jaminan
kualitas tersendiri yang diuraikan, yaitu:
a. Visi SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu
Terwujudnya Generasi Islami, Berprestasi, Mandiri, dan
Berwawasan Lingkungan.
b. Misi SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu
1) Membimbing pembentukan aqidah yang lurus, ibadah yang benar
dan akhlak yang mulia.
2) Menyelenggarakan pendidikan siswa yang berprestasi, mandiri dan
berwawasan lingkungan.
c. Jaminan Kualitas SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
1) Terbiasa melaksanakan sholat lima waktu.
2) Hafal 2 Juz Al Qur’an.
3) Berakhlak Islami.
4) Hafal 40 hadits pilihan.
5) Hafal dzikir dan doa setelah sholat.
6) Senang membaca dan belajar.
7) Bersih, Rapi, Sehat dan Disiplin.
8) Mampu berbicara Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dasar.
9) Menguasai kemampuan dasar matematis.
10) Tuntas 5 mata pelajaran utama.
4. Keadaan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Siswa pada SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu berjumlah 833 orang yang
terbagi dalam 6 kelas. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa SDIT Iqra’ 2
Kota Bengkulu dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Keadaan Siswa SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu pada Tahun
Pelajaran 2016/2017
Kelas Rombonga
n Belajar Laki-Laki Perempuan Jumlah
I 4 80 46 126
II 5 86 58 144
III 5 89 69 158
IV 5 83 58 141
V 5 70 62 132
VI 5 71 61 132
Jumlah 29 479 354 833 Sumber: Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa pada tahun pelajaran
2016/2017 jumlah seluruh siswa di SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu adalah
833 siswa, dengan rincian 479 siswa laki-laki dan 354 siswa perempuan.
Siswa tersebut terbagi dalam 6 kelas dengan 29 rombongan belajar,
dimana pada kelas I memiliki 4 rombongan belajar, sedangkan kelas II
hingga VI masing-masing memiliki rombongan belajar.
5. Keadaan Guru dan Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Jumlah personil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu, yaitu guru dan
karyawan berjumlah 79 orang. Untuk lebih lengkapnyanya dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Guru dan Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Guru/Staf Jumlah
Kepala Sekolah 1
Guru Tetap 36
Guru Tidak Tetap 27
Tata Usaha 4
Pustakawan 1
Penjaga Kantin 1
Penjaga Sekolah 1
Tukang Kebun 1
Satpam 2
Lainnya/Cleaning Service 5
Jumlah 79 Sumber: Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Berdasarkan Tabel 1 di atas, secara terperinci jumlah personil
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu terdiri dari guru berjumlah 64 orang, yang
terdiri dari kepala sekolah 1 orang, guru tetap 36 orang dan guru tidak
tetap 27 orang. Selanjunta karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
berjumlah 15 orang yang terdiri dari tata usaha sebanyak 4 orang, tata
usaha, pustakawan, penjaga kantin, penjaga sekolah, dan tukang kebun
masing-masing 1 orang, sedangkan satpan berjumlah 2 orang dan lain-
lain/cleaning service berjumlah 5 orang.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Sarana dan Prasarana SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu terdiri dari
tanah, ruangan, serta alat kantor dan alat keterampilan. Untuk sarana
prasarana tanah yang dimiliki oleh SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu adalah
seluas 26.870 m2, dengan luas bangunan seluas 582 m
2, lapangan olahraga
seluas 480 m2, kebun seluas 1.500 m
2, dan pemakian lain-lain seluas 254
m2. Selanjutnya keadaan sarana dan prasarana ruangan yang dimiliki oleh
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu dipaparkan sebagai pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Keadaan Ruangan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
No Ruangan Jumlah Luas (m2)
1. Ruang Teori/Kelas 30 60
2. Lab. IPA 1 2
3. Ruang Perpustakaan 1 64
4. Ruang UKS/Pramuka 1 24
5. Ruang Kepsek 1 42
6. Ruang Guru 1 56
7. Ruang Tata Usaha 1 12
8. Ruang Koperasi 1 36
9. Rumah Penjaga Sekolah 1 42
10. Ruang Ibadah 1 72
11. Km Mandi/WC Guru 4 4
12. Km Mandi/WC Murid 10 4
13. Kantin Sekolah 1 8
14. Bangsal Kendaraan 1 32
15. Gudang 1 12
16. Dapur Sekolah 1 24 Sumber: Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Berdasarkan Tabel 4.3, sarana dan prasarana berupa ruangan pada
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu terdiri dari 30 ruangan kelas dan juga
terdapat masing-masing 1 ruangan laboratorium IPA, perpustakaan, tata
usaha, UKS/Pramuka, kepala sekolah, guru dan tata usaha, dan ruangan
lainnya.
Untuk sarana dan prasarana lapangan yang dimiliki oleh SDIT
Iqra’ 2 Kota Bengkulu adalah 2 lapangan olah raga dengan bidang 20x20
m2, 2 lapangan bola kaki/futsal dengan bidang 20x20 m
2, 1 lapangan bulu
tangkis dengan bidang 12x15 m2, dan 2 lapangan upacara dengan bidang
25x20 m2.
Adapun sarana dan prasarana perabotan belajar yang dimiliki oleh
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Keadaan Perabotan Belajar SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
No Ruangan Jumlah
1. Meja Siswa 833
2. Kursi Siswa 833
3. Meja Guru 56
4. Kursi Guru 56
5. Lemari/Rak Buku 25
6. Lemari/Rak Alat Pembelajaran 5
7. Papan Tulis 28
8. Papan Panel / Mading 3
9. Sound system 28 Sumber: Profil SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Berdasarkan Tabel 4.4, maka sarana sarana dan prasarana
perabotan belajar yang dimiliki oleh SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu sudah
memadai dan dalam kondisi yang baik untuk menjalankan kegiatan belajar
mengajar dengan baik dan lancar.
B. Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini akan memaparkan mengenai
kompensasi yang diberikan kepada kompensasi yang diberikan kepada
guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu, disiplin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu, dan pengaruh kompensasi
terhadap displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
Hasil penelitian dideskripsikan melalui hasill jawaban responden
penelitian terhadap kuisioner penelitian.
1. Kompensasi yang diberikan kepada guru dan karyawan SDIT
Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Untuk melihat kompensasi yang diberikan kepada guru dan
karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu Tanggapan menurut responden
penelitian dengan sampel sebanyak 79 responden dapat dilihat dari
rata-rata jumlah responden yang memilih salah satu alternatif jawaban
pada masing-masing indikator variabel penelitian.
Tanggapan responden terhadap kompesansi yang diberikan
kepada guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota digambarkan melalui
indikator (a) gaji, (b) bonus, (c) insentif, dan (d) tunjangan sebagaimana
disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Kompensasi yang diberikan kepada guru dan karyawan
SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
K S B
1. Nominal gaji yang saya terima dari SDIT 2
Kota Bengkulu
2 34 43
2. Nominal bonus yang saya terima dari SDIT
2 Kota Bengkulu
7 50 22
3. Nominal insentif yang saya terima dari SDIT
2 Kota Bengkulu
12 51 16
4. Nominal tunjangan yang saya terima SDIT 2
Kota Bengkulu
12 45 22
Jumlah 33 180 103
Rata-Rata 8,25 45,00 25,75 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Berdasarkan perhitungan rata-rata pada Tabel 4.4 di atas
menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap indikator variabel
kompensasi menunjukkan bahwa guru dan karyawan SDIT Iqra’2
nominal kompensasi yang sedang, dengan rata-rata jumlah responden
sebanyak 45 orang. Untuk masing-masing indikator, dapat diketahui
bahwa untuk indikator “Nominal gaji yang saya terima dari SDIT 2 Kota
Bengkulu” paling banyak dipilih dengan alternatif jawaban besar dengan
jumlah 43 responden. Sedangkan untuk indikator lainnya, responden
paling banyak memilih alternatif sedang. Hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu
mengganggap bahwa kompensasi yang diperoleh saat bekerja di SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu berada dalam kategori sedang, terutama untuk gaji
responden merasa bahwa gaji yang diberikan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu
dalam kategori besar.
2. Disiplin Kerja Guru dan Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Tanggapan responden terhadap disiplin kerja di SDIT Iqra’2
dengan indikator (a) gaji, (b) bonus, (c) insentif, dan (d) tunjangan dapat
dilihat melalui perhitungan rata-rata jawaban responden terhadap
kuisioner penelitian yang disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Disiplin Kerja Guru dan Karyawan SDIT Iqra’ 2
Kota Bengkulu
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
TP K S
Menghormati Peraturan
1. Saya mengingat seluruh peraturan sekolah yang ada. 0 9 70
2. Saya menjunjung tinggi peraturan sekolah yang
dibuat sekolah.
0 7 72
3. Saya menjalankan semua peraturan yang ada di
sekolah.
0 11 68
Rata-Rata 0 9,00 70,00
Menghargai Peraturan
4. Peraturan sekolah sangat penting dalam menjalankan
pekerjaan.
0 11 68
5. Adanya peraturan sekolah membuat saya bekerja
dengan lebih baik.
0 13 66
6. Peraturan sekolah membuat saya mengetahui apa
yang tidak boleh saya lakukan dalam pekerjaan.
0 14 65
Rata-Rata 0 12,67 66,33
Patuh terhadap Peraturan
7. Saya tunduk terhadap peraturan yang telah ditetapkan
oleh sekolah.
0 20 59
8. Saat bekerja saya memperhatikan peraturan yang
ditetapkan.
0 19 60
Rata-Rata 0 19,50 59,50
Taat terhadap Peraturan
9. Saya datang ke sekolah dan pulang sesuai dengan
waktu yang ditentukan
0 16 63
10. Saya mengenakan seragam yang telah ditetapkan
sekolah
0 14 65
11. Saya akan memberitahukan pihak sekolah jika akan
absen.
0 22 57
Rata-Rata 0 17,33 61,67
Bersambung…
Tabel 4.6 (Sambungan)
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
TP K S
Sanggup menerima sanksi
12. Saya bersedia menerima sanksi jika melakukan
pelanggaran.
0 13 66
13. Saya menjalankan sanksi yang diberikan oleh
sekolah.
0 8 71
Rata-Rata 0 10,50 68,50
Rata-Rata Total 0 13,62 65,38
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Berdasarkan perhitungan rata-rata pada Tabel 4.6 di atas
menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap indikator variabel
disiplin guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu secara
keseluruhan adalah “selalu” menjalankan indikator-indikator disiplin
tersebut, dengan rata-rata jumlah responden sebanyak 68,38 orang.
Indikator yang paling banyak dipilih oleh responden dengan alternatif
pilihan “selalu” adalah indikator menghormati peraturan yaitu dengan
rata-rata responden sebanyak 70 orang. Sedangkan indikator yang
paling sedikit memperoleh alternatif jawaban “selalu” adalah patuh
terhadap peraturan yaitu dengan rata-rata responden sebanyak 59,50
orang.
Hasil di atas menunjukkan bahwa guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu sudah berusaha untuk menjalankan tugasnya
masing-masing dengan disiplin sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Displin Kerja Guru dan
Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
a. Pengujian Kualitas Data
1) Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian, maka
data hasil ujicoba instrumen diuji dengan uji korelasi Product
Moment. Hasil uji validitas masing-masing variabel penelitian
secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Uji Validitas
No. Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Kompensasi
1. Nominal gaji yang saya terima
dari SDIT 2 Kota Bengkulu
0,686 0,219 Valid
2. Nominal bonus yang saya terima
dari SDIT 2 Kota Bengkulu
0,794 0,219 Valid
3. Nominal insentif yang saya terima
dari SDIT 2 Kota Bengkulu
0,847 0,219 Valid
4. Nominal tunjangan yang saya
terima SDIT 2 Kota Bengkulu
0,840 0,219 Valid
Disiplin
1. Saya mengingat seluruh peraturan
sekolah yang ada.
0,471 0,219 Valid
2. Saya menjunjung tinggi peraturan
sekolah yang dibuat sekolah.
0,460 0,219 Valid
3. Saya menjalankan semua
peraturan yang ada di sekolah.
0,533 0,219 Valid
4. Peraturan sekolah sangat penting
dalam menjalankan pekerjaan.
0,487 0,219 Valid
5. Adanya peraturan sekolah
membuat saya bekerja dengan
lebih baik.
0,476 0,219 Valid
6. Peraturan sekolah membuat saya
mengetahui apa yang tidak boleh
saya lakukan dalam pekerjaan.
0,544 0,219 Valid
7. Saya tunduk terhadap peraturan
yang telah ditetapkan oleh
sekolah.
0,521 0,219 Valid
8. Saat bekerja saya memperhatikan
peraturan yang ditetapkan.
0,483 0,219 Valid
Sambungan...
Tabel 4.7 (Sambungan)
No. Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
9. Saya datang ke sekolah dan
pulang sesuai dengan waktu yang
ditentukan
0,470 0,219 Valid
10. Saya mengenakan seragam yang
telah ditetapkan sekolah
0,445 0,219 Valid
11. Saya akan memberitahukan pihak
sekolah jika akan absen.
0,476 0,219 Valid
12. Saya bersedia menerima sanksi
jika melakukan pelanggaran.
0,491 0,219 Valid
13. Saya menjalankan sanksi yang
diberikan oleh sekolah.
0,500 0,219 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa bahwa seluruh
item pernyataan pada variabel penelitian baik variabel
kompensasi dan variabel disiplin kerja memiliki r-hitung
product moment lebih besar dari r-tabel product moment pada n
= 79 dan taraf signifikan 5% yaitu 0,219. Hasil ini menunjukkan
bahwa seluruh item pernyataan pada setiap variabel penelitian
adalah valid.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen
penelitian dilakukan dengan menguji data hasil penelitian
menggunakan uji korelasi Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas
dari variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Variabel
Penelitian
Jumlah
Pernyataan
Koefesien
Alpha
Cronbach
Keterangan
1 Kompensasi 4 0,729 Reliabel
2 Disiplin Kerja 13 0,804 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai koefesien
Alpha Cronbach instrumen penelitian variabel penyalahgunaan
kompensasi memiliki reliabilitas sebesar 0,729 dan variabel
kompensasi memiliki reliabilitas sebesar 0,804, yang masing-
masing koefisien realibilitas lebih besar dibandingkan nilai
ketentuan reliable jika nilai Cronbach Alpha ˃ 0,50. Oleh karena
itu, instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.
2) Normalitas
Untuk menguji bahwa model regresi penelitian ini
memiliki data yang terdistribusi normal, maka dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan metode Kolmogrof Smirnov, yang
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Uji Normalitas
Uji Normalitas Nilai dan Keterangan
Kolmogrof Smirnov 0,697
Sig. 0,716
Keterangan Normal Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa nilai sig. yang
diperoleh dari analisis Kolmogrof Smirnov sebesar 0,716 lebih
besar dibanding α = 0,05, Sesuai dengan hipotesi bahwa jika sig.˃
α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal,
yang menunjukkan bahwa model regresi penelitian yang meneliti
pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan karyawan
SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu memiliki data yang terdistribusi
normal. Artinya data tersebut didapatkan dari beberapa sampel
yang berasal dari populasi yang sama, sehingga model regresi
linear dapat digunakan untuk menguji hipotesis.
3) Homogenitas
Untuk menguji homogenitas yang menunjukkan bahwa
kelompk sampel yang memberikan data penelitian baik dari
variabel kompensasi maupun disiplin kerja berasal dari data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama
digunakan uji Levene yaitu tes uji Of Homogenity Of Variance
yang disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Nilai dan Keterangam
Nilai Levene 1,123
Sig. 0,356
Keterangan Homogen Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa nilai sig. yang
diperoleh dari analisis Levene sebesar 0,356 lebih besar dibanding
α = 0,05. Sebagaimana hipotesis untuk uji homogentitas bahwa jika
sig.˃ α, maka variansi setiap sampel sama (homogen), yang
menunjukkan bahwa variasi sampel pada kedua variabel penelitian
adalah homogen. Artinya data tersebut didapatkan dari data sampel
yang berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama,
sehingga data kedua variabel penelitian dapat digunakan untuk
menguji hipotesis.
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan statistik
analitik regresi linier sederhana untuk memperkirakan pengaruh
variabel kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu. Hasil analisis data regresi sederhana disajikan
pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Analisis Data Regresi Sederhana
Pengujian Hipotesis Nilai dan Keterangam
Konstanta 29,476
Koefesien Regresi 0,820
R 0,653
R2 0,426
t-hitung 7,558
Sig. 0,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2017.
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis, maka model regresi
analisis sederhana yang diperoleh dari hasil analisis adalah:
Y = 29,476 + 0,820X + e
Selanjutnya dilakukan uji kriteria statistic dengan
menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji ketepatan model
yang dipilih tersebut dalam menjelaskan pengaruh variabel kompensasi
terhadap disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu
mencakup Uji Parsial (Uji t) untuk menguji pengaruh kompensasi
terhadap displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
dan Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk mengetahui besarnya
pengaruh kompensasi terhadap displin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’ 2 Kota Bengkulu.
1) Pengaruh Kompensasi terhadap Displin Kerja Guru dan
Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu (Uji t)
Untuk mengetahui adanya pengaruh kompensasi terhadap
displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
Pengujian digunakan uji t. Uji t (parsial) digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh hubungan satu variabel penjelas secara
signifikan individual dalam menerangkan variabel terikatnya.
Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu
kompensasi yang diberikan kepada guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu terhadap variabel terikat yaitu disiplin kerja
guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai t-hitung yang
diperoleh adalah sebesar 7,588 dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil
dibanding α = 0,05. Berdasarkan hipotesis untuk uji t bahwa jika
sig. < 0,05 maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
yang signifikan. Hal in berarti bahwa terdapat pengaruh
kompensasi yang diberikan kepada guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu terhadap disiplin kerja guru dan karyawan
SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu.
2) Besarnya Pengaruh Kompensasi terhadap Displin Kerja Guru
dan Karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu (Uji Koefisien
Determinasi-R2)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi terhadap
displin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’ 2 Kota Bengkulu
dilakukan pengujian koefesien determinasi. Uji koefesien korelasi
determinasi (R2) dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh
hubungan variabel bebas (X) yaitu kompensasi yang diberikan
kepada guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu terhadap
variabel terikat (Y) yaitu disiplin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu.
Hasil analisis regresi yang terlihat pada Tabel 4.10 terlihat
bahwa nilai R2 sebesar 0,426, ini berarti variasi perubahan variabel
kompensasi yang diberikan kepada guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu berpengaruh terhadap variasi disiplin kerja
guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu sebesar 42,6% dan
sisanya yaitu sebesar 47,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model atau tidak diteliti dalam
penelitian ini yang merupakan faktor pengganggu. Nilai nilai
persentase R2 sebesar 42,6% tersebut juga menunjukkan bahwa
kompensasi memiliki pengaruh yang reliabel terhadap disiplin
kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu karena
persentase nilai R2 lebih besar dibanding 15%.
C. Pembahasan
Berdasarkan data penelitian mengenai kompensasi dan disiplin kerja
guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu tersebut, dilakukan analisis
data untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu, dimana diperoleh nilai t-hitung sebesar
7,588 dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dibanding α = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kompensasi terhadap
disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu. Hal ini berarti
kompensasi dapat meningkatkan disiplin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu. Selanjutnya besarnya pengaruh kompensasi terhadap
disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dapat diketahui
dari uji koefesien korelasi determinasi (R2), dimana diperoleh hasil nilai
persentase R2 yang realiabel sebesar 42,6%.
Hasil di atas sejalan dengan pendapat Hasibuan yang menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah tujuan dan
kemampuan, teladan kepemimpinan, balas jasa, keadilan, sanksi hukum,
ketegasan dan hubungan kemanusiaan48
Lebih lanjut Hasibuan
mengemukakan bahwa salah tujuan dari kompensasi adalah disiplin kerja.
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin pegawai
semakin baik, mereka akan menyadari serta mentaati peraturan yang berlaku.49
Berdasarkan teori di atas, maka dapat diketahui balas jasa atau
kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
48
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.194. 49 H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen ..., h.137-138.
seorang pegawai. Adanya pemberian kompensasi yang mencukupi kebutuhan
seorang pegawai akan memerikan motivasi kepada pegawai untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik yang salah satu caranya adalah dengan
mentaati peraturan yang diberlakukan oleh organisasi tempatnya bekerja.
Pendapat di atas juga sejalan dengan pendapat Singodimenjo dalam
Sutrisno yang menyatakan bahwa salah satu hal yang mempegaruhi disiplin
pegawai adalah besar kecilnya pemberian kompensasi. Besar kecilnya
kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan
balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikannya
bagi perusahaan.50
Pendapat di atas menunjukkan bahwa besar kecilnya kompensasi yang
diberikan suatu perusahaan dapat memepengaruhi tegaknya disiplin seorang
karyawan, karena dengan besarnya kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan akan berusaha membalas kompensasi yang diberikan perusahaan
tersebut dengan mematuhi peraturan yang diberlakukan oleh perusahaan,
dengan demikian mereka juga dapat memepertahankan kompensasi yang akan
diterima selanjutnya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka untuk meningkatkan
disiplin kerja guru, maka perlu adanya peningkatan kompensasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota
Bengkulu mengganggap bahwa kompensasi yang diperoleh saat bekerja di
50 Edy Sutrisno, Manajemen …, h.86.
SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu berada dalam kategori sedang, namun untuk gaji
responden merasa bahwa gaji yang diberikan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu
dalam kategori besar. Selanjutnya disiplin kerja guru dan karyawan SDIT
Iqra’2 Kota Bengkulu sudah baik dimaina para guru dan karywan berusaha
untuk menjalankan tugasnya masing-masing dengan disiplin sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah
diuraikan pada Bab IV sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang
dapat diuraikan adalah:
1. Terdapat pengaruh signifikan kompensasi terhadap disiplin kerja guru
dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dengan nilai t-hitung sebesar
,588 dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dibanding α = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan kompensasi dapat meningkatkan
disiplin kerja guru dan karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu.
2. Besarnya pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru dan
karyawan SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dilihat dari nilai persentase R2
sebesar 42,6%, dimana sisanya sebesar 57,4% dipengaruhi variabel lain di
luar penelitian ini
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran-saran yang dapat
diajukan adalah:
1. SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dapat meningkatkan kompensasi yang
diberikan kepada guru dan karyawannya, terutama untuk bonus, insentif
dan tunjangan, agar disiplin kerja guru dan karyawan semakin
meningkat.
2. SDIT Iqra’2 Kota Bengkulu dapat memberikan insentif dan bonus yang
lebih besar kepada guru dan karyawannya yang menunjukkan tingkat
disiplin yang tinggi sehingga dapat menjadi motivasi bagi guru dan
karyawan lainnya untuk meningkatkan disiplin kerja..
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
Penerbit Rineka Cipta. 2006.
Ayu, Maristiana. Hubungan Kompensasi dengan Disiplin Kerja Karyawan pada
PT. Rizka Tama Line di Bandar Lampung. Jurnal Organisasi dan
Manajemen. Vol.2. No:2 (111-119) Oktober 2012.
Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program. Semarang:
Universitas Diponegoro. 2013.
Handoko, Hani.T.. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi
Kedua. Yogyakarta : BPFE . 2001.
Hariandja. Marihot T.E. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
2002.
Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia. 2002.
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta : GP Press. 2008.
Kasmadi dan Nia Siti Sunairah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta. 2013.
Lembaga Pendidikan Keterampilan Komputer IAIN Bengkulu. Panduan
Praktikum Semester IV : SPSS. Bengkulu: LPKK IAIN Bengkulu. 2012.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001.
Nitisemito, Alex. S. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia. 2006.
Prabowo, Dhista Adi. Pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Pimpinan
terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan. Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batang. Tesis (Tidak
Diterbitkan). Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Dipenogoro. 2014.
Priyatno, Duwi. Analisis Korelasi . Regresi dan Multivariate dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media. 2013.
Puspitasari, Rina. Pegaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam Menggunakan Jasa Layanan Gadai Syariah. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Bengkulu: Fakultas. 2015.
Rachmawati, Ike Kusdyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
ANDI. 2008.
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
Maju. 2001.
Setiawan dan Dwi Endah Kusrini. Ekonometrika. Yogyakarta: Andi. 2010.
Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
STIE YKPN. 2004.
Sinungan, Muchdarsyah. Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Askara. 2000.
Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
2011.
Susanto. Manajemen Personalia. Bandung: Gunung Agung. 2009.
Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. dari. Teori
ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. . 2005
Winardi. Azas-azas Manajemen. Bandung : Alumni. 2003.
Wursanto. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius. 2000.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2010.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2011.
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pendahuluan
KUISIONER PENELITIAN PENDAHULUAN
PENGANTAR
Assalamuallaikum. Wr.Wb.
Sebelumya saya mohon maaf karena kegiatan saya mengganggu aktivitas
Bapak/Ibu. Berhubung saat ini sedang menyelesaikan skripsi pada Program Studi
Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, dengan mengadakan penelitian dengan judul
“PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU
DAN KARYAWAN PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU
(SDIT) IQRA’ 2 KOTA BENGKULU”. Oleh karena itu, mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner di bawah ini. Saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu dapat memberi jawaban secara jujur sesuai dengan kenyataan yang ada.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya berterima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :
Nama Inisial : …………………………………
Umur : …………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Masa Kerja : …………………………………
Pendidikan : …………………………………
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihan jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda
silang (X) pada salah satu alternatif jawaban
A. Kompensasi
1. Menurut saya nilai gaji yang saya terima dari SDIT 2 Kota Bengkulu adalah...
a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
2. Bonus yang saya terima dari SDIT 2 Kota Bengkulu memiliki nilai yang....
a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
3. SDIT 2 Kota Bengkulu memberikan saya insentif yang bernilai....
a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
4. Tunjangan yang saya terima SDIT 2 Kota Bengkulu memiliki nilai yang....
a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
B. Disiplin Kerja
1. Saya menghormati peraturan yang berlaku di SDIT 2 Kota Bengkulu
dengan....
a. Baik
b. Cukup
c. Tidak Baik
2. Saya menghargai semua peraturan yang ada di SDIT 2 Kota Bengkulu
dengan....
a. Baik
b. Cukup
c. Tidak Baik
3. Saya mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di SDIT 2 Kota Bengkulu
dengan....
a. Baik
b. Cukup
c. Tidak Baik
4. Saya taat terhadap peraturan yang berlaku di di SDIT 2 Kota Bengkulu
dengan....
a. Baik
b. Cukup
c. Tidak Baik
5. Saya sanggup menerima sanksi yang diberikan jika melakukan pelanggaran
terhadap peraturan yang ada di SDIT 2 Kota Bengkulu dengan....
a. Baik
d. Cukup
e. Tidak Baik
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
PENGANTAR
Assalamuallaikum. Wr.Wb.
Sebelumya saya mohon maaf karena kegiatan saya mengganggu aktivitas
Bapak/Ibu. Berhubung saat ini sedang menyelesaikan skripsi pada Program Studi
Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu, dengan mengadakan penelitian dengan judul
“PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU
DAN KARYAWAN PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU
(SDIT) IQRA’ 2 KOTA BENGKULU”. Oleh karena itu, mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner di bawah ini. Saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu dapat memberi jawaban secara jujur sesuai dengan kenyataan yang ada.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya berterima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :
Nama Inisial : …………………………………
Umur : …………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Masa Kerja : …………………………………
Pendidikan : …………………………………
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihan jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda
check () pada salah satu alternatif jawaban, yaitu:
Disiplin Kerja: Kompensasi:
S = Selalu B = Besar
K = Kadang-kadang S = Sedang
TP = Tidak Pernah K = Kecil
A. Kompensasi
No Pernyataan
Alternatif
Jawaban
K S B
1. Nominal gaji yang saya terima dari SDIT 2 Kota
Bengkulu
2. Nominal bonus yang saya terima dari SDIT 2 Kota
Bengkulu
3. Nominal insentif yang saya terima dari SDIT 2 Kota
Bengkulu
4. Nominal tunjangan yang saya terima SDIT 2 Kota
Bengkulu
B. Disiplin Kerja
No Pernyataan
Alternatif
Jawaban
TP K S
Menghormati Peraturan
1. Saya mengingat seluruh peraturan sekolah yang ada.
2. Saya menjunjung tinggi peraturan sekolah yang dibuat
sekolah.
3. Saya menjalankan semua peraturan yang ada di
sekolah.
Menghargai Peraturan
4. Peraturan sekolah sangat penting dalam menjalankan
pekerjaan.
5. Adanya peraturan sekolah membuat saya bekerja
dengan lebih baik.
6. Peraturan sekolah membuat saya mengetahui apa yang
tidak boleh saya lakukan dalam pekerjaan.
Patuh terhadap Peraturan
7. Saya tunduk terhadap peraturan yang telah ditetapkan
oleh sekolah.
8. Saat bekerja saya memperhatikan peraturan yang
ditetapkan.
No Pernyataan
Alternatif
Jawaban
TP K S
Taat terhadap Peraturan
9. Saya datang ke sekolah dan pulang sesuai dengan
waktu yang ditentukan
10. Saya mengenakan seragam yang telah ditetapkan
sekolah
11. Saya akan memberitahukan pihak sekolah jika akan
absen.
Sanggup menerima sanksi
12. Saya bersedia menerima sanksi jika melakukan
pelanggaran.
13. Saya menjalankan sanksi yang diberikan oleh sekolah.
Mahasiswa yang menyatakan,
Septo Ekiyoso
NIM: 2123619536
Mengetahui:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Nurul Hak, MA Yosy Arisandy, MM
NIP.1996303192000032003 NIP. 19850801201403200