Upload
dinhphuc
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS PERTANIAN Jl. Raya Soreang Km 17 Bandung Telp. (022) 5891703 Fax (022) 5891703 e-mail [email protected] website www.distan.bandungkab.goid
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BANDUNG
NOMOR :
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasar 3 dan Pasal 4
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan
Kepala Dinas Pertanian tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintah
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara
Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/141/2007 tentang
Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
7. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bandung Tahun 2016-2021;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016
Nomor 12;
9. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 62);
10. Keputusan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Bandung Nomor 521.1/2144/Prog/2016 tanggal 25
Oktober 2016 tentang Penetapan Rencana Strategis Perubahan
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Dinas Pertanian Kabupaten
Bandung Pada Tahun 2016-2020 ialah sebagai berikut :
a. Produksi Pertanian
b. Populasi Ternak
c. Persentase peningkatan pasca panen produk unggulan pertanian
d. Persentase kelompok tani terbina.
KEDUA : Mencabut Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
Nomor 521.1/87/prog/2017 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
KETIGA : Selanjutnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian
Kabupaten Bandung sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini, merupakan acuan yang digunakan pada Dinas
Pertanian Kabupaten Bandung untuk menetapkan rencana kinerja
tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun
dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas
kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen perencanaan;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di : Soreang Pada Tanggal : Juni 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BANDUNG,
Ir. H. A. TISNA UMARAN, MP
Pembina Utama Muda
NIP. 19640923 199203 1 005
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
a. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
b. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................. 1
c. Landasan Hukum Penyusunan .............................................................................................. 2
BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA ...................................................................................... 3
a. Definisi Indikator Kinerja ......................................................................................................... 3
b. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja ..................................................................................... 4
c. Tipe dan Jenis lndikator Kinerja ............................................................................................. 4
BAB III GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG ................................ 5
a. Visi dan Misi .............................................................................................................................. 5
b. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................................................ 5
BAB IV PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ......................................................................... 8
BAB V PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
1
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah, dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, menyebabkan
banyak perubahan dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan baik dalam skala
Nasional maupun Penyelenggaraan Pemerintahan di daerah pada khususnya. Hal pokok
dari perubahan tersebut adalah cara pandang penyelenggaraan Pemerintahan yang
dahulu cenderung bersifat sentralistik menjadi pemerintahan desentralistik dengan
ditandai oleh pemberian otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada daerah,
selain itu pula diarahkan pada penyelenggaraan pemerintahan dengan mengacu pada
good governance. Sistem pemerintahan ini melibatkan semua pihak baik pemerintah,
sektor swasta maupun masyarakat sebagai komponen utama yang berperan secara aktif
dan sejajar sebagai mitra dalam pembangunan. Salah satu langkah mewujudkan hal
tersebut diperlukan upaya terpadu dan sinergis menciptakan pemerintahan yang baik dan
bersih, masyarakat maju dan mandiri serta dunia usaha yang tangguh. Good Governance
memiliki ciri-ciri efisien, efektif, demokratis, partisipatif, transparan, akuntabel, dan
berlandaskan kerangka hukum yang adil. Salah satu bentuk pertanggungjawaban dan
pelaksanaan pencapaian good governance ialah dengan melaporkan pelaksanaan
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi dan pelaporan tentunya memerlukan suatu standar
atau indikator yang dijadikan tolak ukur keberhasilan dari suatu prose pembangunan atau
kinerja yang dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun suatu indikator
pada Dinas Pertanian yang dapat menggambarkan hasil kinerja dinas serta menunjukan
peran serta eksistensi dinas sesuai dengan tugas dan pungsi yang dibebankan pada
Dinas Pertanian sesuai dengan aturan yang ada. Indikator kinerja yang ditetapkan selain
digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja suatu perangkat daerah, ukuran tersebut
merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban dinas pada masyarakat.
b. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penetapan Indikator Kinerja Utama pada Dinas
Pertanian ialah sebagi berikut:
1. Mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan serta sasaran strategis
dari Dinas Pertanian.
2. Bentuk Pertanggungjawaban Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dalam
melaksanakan tugas dan fungsi yang berdampak pada pembangunan Kabupaten
Bandung serta bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bandung
3. Sebagai alat evaluasi untuk perbaiikan dan peningkatan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas/transparansi kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
2
c. Landasan Hukum Penyusunan
Peraturan dan dasar hukum dalam penyusunan IKU Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bandung ialah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/141/2007 tentang Pedoman Penyusunan
Indikator Kinerja Utama;
7. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 12);
9. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2016 Nomor 62);
10. Keputusan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Bandung Nomor 521.1/2144/Prog/2016 tanggal 25 Oktober 2016 tentang
Penetapan Rencana Strategis Perubahan Dinas Pertanian Kabupaten
Bandung Tahun 2016-2021.
3
BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
a. Definisi Indikator Kinerja
Dewasa ini sistem perencanaan, monitoring evaluasi, dan pelaporan suatu
kegiatan pembangunan yang dilakukan olehgg pemerintah haruslah berbasis kinerja
(hasil, manfaat) bukan hanya output saja yang menjadi ukuran. Sehingga dalam rangka
peningkatan kinerja serta lebih menekankan akuntabilias kinerja, setiap Instansi
Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (IKU) di lingkungan instansi
masing-masing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran/ gambaran keberhasilan dari
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian tentang indikator kinerja sangat lah banyak diantaranya:
lndikator adalah variabel-variabel yang mengindikasikan atau rnernberi petunjuk
kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk
mengukur perubahan (Green, 1992)
lndikator adalah variabel yang rnernbantu kita dalarn mengukur perubahan-
perubahan yang terjadi baik secara langsung rnaupun tidak langsung (WHO,
1981),
Sehingga berdasarkan beberapa definis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
indikator ialah suatu uikuran yang memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan
yang terjadi baik yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Indikator
juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan perencanaan yang lebih terarah dan
sesuai dengan kondisi yang ada pada masa yang akan datang.
Berdasarkan pengertian-pengertian atau definisi-definisi di atas, rnaka pengertian
'indikator kinerja' dapat dipahami seperti di bawah ini:
lndikator kinerja adalah sesuatu yang dijadikan alat ukur kinerja atau hail yang dicapai.
lndikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang 'rnenggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. lndikator kinerja
memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, mengenai
apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan sudah tercapai.
lndikator kinerja adalah sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya kinerja yang
diinginkan.
lndikator kinerja adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui
perkernbangan upaya dalam mencapai hasil dan hasil kerja yang dicapai .
lndikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan organisasi.
Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik
dalam tahap perencanaan (ex-ante),tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan
selesai dan berfungsi (ex-post). Selain itu, indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan
bahwa kinerja hari demi hari organisasi unit kerja yang bersangkutan menunjukkan
4
kemajuan dalam rangka menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk
menilai kinerja (keberhasilan atau ketidakberhasilan) kebijakan/program/kegiatan dan
pada akhirnya sulit juga untuk menilai kinerja instansifunit kerja pelaksananya..
b. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja
Agar suatu proses pembangunan atau kegiatan yang dilakukan kinerjanya dapat
terdefinisikan dengan baik maka diperlukan indicator-indikator yang bersifat exact dan
terukur dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka Indikator yang baik haruslah memiliki
criteria sebagai berikut:
1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang
berbeda.
2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/ dikuantifikasi secara obyektif
3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan
diukur Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur
4. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat memberikan
informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen
kinerja secara baik, dan sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama dalam pencapaian
target.
c. Tipe dan Jenis lndikator Kinerja
Berdasarkan tipenya, indikator kinerja dapat dibagi menjadi:
Kualitatif,menggunakan skala (misal: baik, cukup, kurang)
Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30 orang, 80 unit)
Persentase: menggunakan perbandingan angka absolut dari yg diukur dengan
populasinya (misal: 50%, 100%)
Rasio: rnembandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait (misal:
rasio jurnlah guru dibandingkan jurnlah rnurid)
Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian (misal: rata-rata
biaya pelatihan per peserta dalarn suatu diklat)
Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu rumus
tertentu (misal: indeks harga saharn, indeks pembangunan manusia)
5
BAB III GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
a. Visi dan Misi
Proses pembangunan pertanian tidak terlepas dari program pembangunan
pemerintah Kabupaten Bandung. Tahun 2016 merupakan tahun awal pembangunan
pada rencana jangka menengah Kabupaten Bandung yaitu tahun 2016-2021. Sebagai
panduan dalam pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu menengah maka disusun
Renstra Tahun 2016-2021 sesuai dengan yang diamanatkan dalam peraturan maupun
perundang-undangan. Tujuan dari penyusunan Renstra itu sendiri ialah sebagai acuan
pelaksanaan kebijakan dan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada dinas-dinas yang
menangani Urusan Pertanian.
Berdasarkan peraturan perundangan yang baru maka Visi dan Misi hanya dibuat
pada level kepala daerah (Kabupaten/Kota), sehingga Dinas Pertanian juga
menggunakan Visi Misi Kepala daerah terpilih yaitu:
Visi : Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan
Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan’.
Misi :
1. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan
2. Misi Kedua : Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan
3. Misi Ketiga : Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang
wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan
4. Misi Keempat : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
5. Misi Kelima : Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif
6. Misi Keenam : Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup
7. Misi Ketujuh : Meningkatkan Kemandirian Desa
8. Misi Kedelapan : Meningkatkan reformasi birokrasi
9. Misi Kesembilan : Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah
Adapun Dinas Pertanian termasuk pada misi ke-lima dimana yang menjadi
sasaran utamanya yaitu : ”Berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal
dan mampu berdaya saing”.
b. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi Dinas Pertanian
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:
1
1
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 94 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi,
dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Bandung adalah
sebagai berikut:
1. KEPALA DINAS
Tugas Pokok:
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pertanian
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. SEKERTARIS
Tugas Pokok :
Sekertaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi
pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta
pengelolaan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Distan;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Sekretariat
3. BIDANG TANAMAN PANGAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Tanaman Pangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Tanaman
Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Tanaman Pangan,
meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan
2
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan, meliputi serealia, aneka
kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang
Tanaman Pangan, meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan
perlindungan tanaman pangan.
4. BIDANG HORTIKULTURA
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Hortikultura,
meliputi Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan
Tanaman Hortikultura;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Hortikultura, meliputi Sayuran, Buah-buahan,
Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan Tanaman Hortikultura;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Hortikultura, meliputi Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan
Perlindungan Tanaman Hortikultura.
5. BIDANG PERKEBUNAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang Perkebunan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Perkebunan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang perkebunan,
meliputi pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Perkebunan, meliputi pengembangan dan
pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Perkebunan, meliputi pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen
usaha perkebunan
3
6. BIDANG PRASARANA DAN PENYULUHAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di Bidang Prasarana dan
Penyuluhan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Prasarana dan
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Prasarana dan
Penyuluhan, meliputi prasarana, sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta
metoda dan informasi;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Prasarana dan Penyuluhan, meliputi
prasarana, sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta metoda dan informasi;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Prasarana dan Penyuluhan, meliputi seksi prasarana, seksi sumber daya penyuluhan
dan kelembagaan serta seksi metoda dan informasi;
7. BIDANG PETERNAKAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang Peternakan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Peternakan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang peternakan, meliputi
Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan Produksi
Peternakan.
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang peternakan, meliputi Pembibitan Ternak,
Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan Produksi Peternakan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Peternakan, meliputi Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan
Usaha dan Produksi Peternakan
8. BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Bidang
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi :
4
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan
penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan
hewan
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, kesehatan
masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan hewan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan
pelayanan kesehatan hewan.
9. UPT PENGEMBANGAN USAHA TANI
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pelayanan dan pengembangan usaha tani
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pengembangan
Usaha Tani, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengembangan
usaha tani;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengembangan usaha tani;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
10. UPTD PERBIBITAN TANAMAN
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan perbibitan tanaman.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pembibitan
Tanaman, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan tanaman;
5
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan perbibitan tanaman;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
.
11. UPTD PERBIBITAN TERNAK
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan perbibitan ternak.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Perbibitan
Ternak, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan ternak;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan perbibitan ternak;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
12. UPTD RUMAH POTONG HEWAN RUMINANSIA DAN UNGGAS
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Rumah Potong
Hewan Ruminansia dan Unggas, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pelayanan dan
pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
13. UPTD PASAR HEWAN
6
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan pasar hewan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pasar Hewan,
menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pasar
hewan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pasar hewan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
14. UPTD PUSAT KESEHATAN HEWAN DAN LABORATORIUM
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Puskeswan dan
Laboratorium, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pusat
kesehatan hewan dan laboratorium;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
15. UPT PELAKSANA PROGRAM PENYULUHAN
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
bidang pengendalian program penyuluhan;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pelaksana
Program Penyuluhan, menyelenggarakan fungsi :
7
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengendalian
program penyuluhan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengendalian program penyuluhan
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
8
INDIKATOR KINERJA UTAMA (Hasil FGD indikator Kinerja)
TUJUAN RENSTRA : Tercapainya produksi pangan, promosi dan mutu produk sebagai upaya peningkatan pendapatan petani
No
Sasaran/Outcome /Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama Penjelasan/Alasan/ Formulasi Perhitungan
1 Tercapainya produksi pangan 1. Produksi pertanian (ton) Menjumlahkan produksi komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
a) Jumlah Produksi komoditiTanaman Pangan (Ton)
Menjumlahkan produksi padi, Jagung, Ubikayu dari tiap kecamatan
b) Jumlah Produksi Hortikultura Unggulan (Ton) Menjumlahkan produksi bawang merah, cabe, Kubis, Kentang, Tomat, Jeruk, Alpukat, Strawberry, jambu air dan jambu biji bulanan dari tiap kecamatan
c) Jumlah Produksi komoditi perkebunan (Ton) Menjumlahkan produksi kopi, cengkeh dan tembakau dari tiap kecamatan
2. Populasi ternak (ekor) Menjumlahkan populasi ternak ruminansia besar, ruminansia kecil dan unggas tiap kecamatan
a) Jumlah Populasi Ternak Ruminansia Besar (Ekor)
Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan
b) Jumlah Populasi Ternak Ruminansia Kecil (Ekor)
Menjumlahkan populasi ternak domba dan kambing tiap kecamatan
c) Jumlah Populasi Ternak Unggas (Ekor) Menjumlahkan populasi ternak ayam ras pedaging, Ayam buras, Ayam ras petelur dan itik tiap kecamatan
2 Meningkatnya promosi dan mutu hasil produksi pertanian
Persentase peningkatan pasca panen produk unggulan pertanian (%)
Jumlah Kelompok terbina dlm penerapan teknologi pasca panen x 100% Jumlah total kelompok pertanian
3 Meningkatnya Penyuluhan Pertanian
Persentase kelompok tani terbina (%)
Jumlah kelompok terbina penyuluhan x 100% Total kelompok pertanian kabupaten
Ditetapkan di : Soreang Pada Tanggal : Juni 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BANDUNG,
Ir. H. A. TISNA UMARAN, MP
Pembina Utama Muda
NIP. 19640923 199203 1 005
9
BAB V PENUTUP
Indikator Kinerja Utama (IKU) di instansi pemerintah khususnya dilingkungan Dinas
Pertanian Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai dasar untuk menilai atau mengukur tingkat
kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja. Pengukuran Kinerja dilakukan untuk mengelola
kinerja agar organisasi dapat mencapai sasaran yang sudah ditetapkan dengan hasil yang baik
dan kinerja yang tinggi.
Setelah ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal, maka diharapkan akan
dapat diukur mengenai kinerja sehingga dengan IKU tersebut maka penyelenggaraan manajemen
kinerja dilakukan secara baik, dengan hasil yang lebih baik. Selain itu, Informasi yang diperoleh
akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan,
mempertahankan keberhasilan dan meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
10