Diagnostik Dan Remedial Teaching

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    1/22

    MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)

    DIAGNOSTIK DAN REMEDIALTEACHING

    Dosen Pengampu : Ust. Sapari. Mpd

    Disusun Oleh;

    Landayani /NIRM :

    Sriwoyo /NIRM : 4671010113041

    SEMESTER 6

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY SYUKRIYYAH

    TANGERANG

    2016

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    2/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    1 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    BAB I

    PENDAHULUAN

     A.  Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan

    pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

    beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

    pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

    dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

     jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan secara

    definitif adalah memanusiakan manusia yang didalamnya memuat

    kegiatan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang meliputi transfer

    materi pembelajaran dan pengalaman yang bertujuan untuk

    memanusiakan manusia itu sendiri. 

    Dalam proses belajar mengajar tersebut yang menjadi objeknya

    adalah siswa atau peserta didik. Proses belajar mengajar dalam sebuah

    pendidikan bertujuan untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan

    siswanya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut agar tercapainya

    tujuan pendidikan nasional.

    Terlepas dari itu semua, untuk mewujudkan pelaksanaan

    pendidikan tersebut maka diperlukan suatu sistem bimbingan belajar

    untuk mengatasi setiap permasalahan yang menjadi sebuah kesulitan

    belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut, dan untuk mengatasi

    permasalahan yang dialami siswa tersebut yaitu dengan mendiagnostik

    kesulitan yang dialami siswa serta melaksanakan remedial teaching

    kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.Dari uraian di atas, maka

    penyusun menuangkan hal tersebut dalam makalah ini, namun dalam

    batasan mengenai “Langkah-langkah operasional diagnostik dan remedial

    kesulitan belajar siswa”.

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    3/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    2 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    B. RUMUSAN MASALAH

     A.  DIAGNOSTIK BELAJAR

    1.  Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar

    2.  Pengertian Kesulitan Belajar

    3.  Faktor – faktor penyebab kesulitan belajar

    4.  Prosedur dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar

    5.  Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 

    B.  PENGAJARAN PERBAIKAN (REMEDIAL TEACHING)

    1.Pengertian Pengajaran Perbaikan ( Remedial Teaching )

    2. Remedial Kesulitan Belajar Siswa

    3. Macam – Macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan

    4. Prosedure Pelamksanaan Pengajaran Perbaikan

    5. Contoh Remedial Teaching

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    4/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    3 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    BAB II

    PEMBAHASAN

     A. DIAGNOSTIK BELAJAR

    1. Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar

    Menurut Abin (2003:309), diagnostik kesulitan belajar adalah suatu

    proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang

    kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan

    berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga

    memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta

    mencari alternative kemungkinan pemecahannya.1

    Sedangkan menurut Thorndike dan Hagen (Abin, 2003:307),

    diagnostik dapat diartikan sebagai:

     

    Melalui adanya diagnostik terhadap permasalahan siswa terutama yang

    berkaitan dengan proses belajar siswa dilingkungan pendidikan, maka

    seorang pendidik ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan siswa

    yang mengalami kegagalan tersebut, dapat mengupayakan adanya

    pemberian bantuan berupa layanan bimbingan kepada siswa tersebut agar

    dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapinya sehingga

    siswa dapat mencapai hasil yang diharapkan serta dapat mencapai tugas

    perkembangannya dengan baik. 

    2

    a. 

    Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit(weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui

    1 Artikel Diagnostik –kesulitan – belajar

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html,  27-04-16. 23.01

    2 Artikel Diagnostik –kesulitan – belajar

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html,  27-04-16. 23.01

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    5/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    4 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya

    (symptons); 

    b.  Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk

    menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya

    yang esensial; 

    c.  Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang

    saksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal. 

    Dari ketiga pengertian itu tersimpul secara implisit konsep

    prognosis. Pekerjaan diagnosis bukan hanya sekedar mengidetifikasi jenis

    dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau

    penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk

    meramalkan (predicting) kemugkinan dan menyarankan tindakan

    pemecahannya. 

    Dilihat dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

    diagnostik kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam

    memecahkan masalah kesulitan belajar dengan mengidentifikasi jenis dan

    karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan

    tertentu, sehingga dapat mengambil kesimpulan dan keputusan untuk

    pemecahan masalahnya.

    2.  Pengertian Kesulitan Belajar 

    Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat dilihat dari adanya

    kegagalan siswa dalam mengikuti proses belajar, dalam mencapai hasil

    belajar itu sendiri. Menurut Burton dalam Abin (2003), kegagalan

    didefinisikan sebagai:3

    a.  Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang

    bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat

    3 Artikel Diagnostik –kesulitan – belajar

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html,  27-04-16. 23.01

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    6/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    5 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    penguasaan (level of mastery ) minimal dalam pelajaran tertentu,

    seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru (criterion

    reverenced ). 

    b.  Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat

    mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya (berdasarkan

    ukuran tingkat kemampuannya: inteligensi, bakat). 

    c.  Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat

    mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian social

    sesuai dengan pola organismiknya (his organismic pattern) pada fase

    perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok social dan

    usia yang bersangkutan (norm- reverenced). 

    d. 

    Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak berhasil

    mencapai tingkat penguasaan (level of mastery ) yang diperlukan

    sebagai prasyarat (prerequisite ) bagi kelanjutan (continuity ) pada

    tingkat pengajaran berikutnya. 

    Selanjutnya Abin menyimpulkan bahwa “seorang siswa diduga

    mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil

    mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu”. Hal tersebut berdasarkan

    ukuran kriteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK atau

    ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan dalam program pelajaran time

    allowed  dan atau tingkat perkembangannya. 

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar

    merupakansuatu kondisi dimana terdapat suatu jarak antara prestasiakademik yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh ditandai oleh

    adanya hambatan tertentu.

    3. Faktor – faktor penyebab kesulitan belajar

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    7/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    6 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar

    terdiri atas dua macam, yakni “faktor intern siswa dan faktor ekstern

    siswa” 4

    a.  yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

    kapasitas intelektual/ intelegensi siwa;

    1. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-

    fisik siswa, yakni (Syah, 2008:185):

    b.  yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi

    dan sikap;

    c.  yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti

    terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan

    telinga).

    2. Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan

    sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan

    ini meliputi (Syah, 2008:185):

    a.  Lingkungan keluarga , contohnya: ketidakharmonisan hubungan

    antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomikeluarga.

    b.  Lingkungan perkampungan/ masyarakat , contohnya: wilayah

    perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan

    (peer group) yang nakal.

    c.  Lingkungan sekolah , contohnya: kondisi dan letak gedung

    sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-

    alat belajar yang berkualitas rendah.

    4. Prosedur dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar

    Teknik dan instrument yang digunakan dalam diagnosis menurutBurton dalam Abin (2003:310) adalah sebagai berikut:5

     4 Artikel makalah-diagnostik-kesulitan belajar , http://www.rifalnurkholiq.com/2013/06/

    makalah-diagnostik-kesulitan belajar.html, 26-04-16, 20:27

    5

      Artikel makalah –bk-belajar ,http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html,  26-04-16, 23:30

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    8/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    7 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    1.  General diagnosi, menggunakan tes baku untuk menemukan siswayang mengalami kelemahan tertentu. 

    2.  Analysistic diagnostic, menggunakan tes diagnostic untukmengetahui letak kelemahannya. 

    3. 

    Psychological diagnosis, teknik-teknik yag digunakan antara lain: a.  Observasi b.   Analisis karya tulis c.   Analisis proses dan respon lisan d.   Analisis berbagai catatan objektif  

    e.  Wawancara 

    f.  Pendekatan laboratories dan klinis g.  Studi kasus 

    5.  Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Berbagai variabel yang mempengaruhi proses belajar – mengajar

    menurut loree (1970:121-133) terdiri atas; 1) Stimulus atau learningvariables, 2) Organismic Variables, 3) response Variable.6

     6 Artikel makalah –bk-belajar ,

    1. Learning Variables, Mencakup 

    a. Learning Experience Variables, antara lain mengenai 1). Method Variables, menyangkut kuat lemahnya motivasiuntuk belajar, intensif – tidaknya bimbingan guru dan ada –

    tidaknya kesempatan untuk praktikum. 2). Task Variables, mencakup menarik-tidaknya apa yang

    harus dipelajari, bermakna- tidaknya apa yang dipelajari dantersedia-tidaknya fasilitas belajar yang memadai. 

    b. Enviromental Variables, yang menyangkut iklim belajar yangbergantung pada faktor tersedianya waktu yang cukup untukbelajar dan tersedianya fasilitas belajar yang memadai

    2. Organismic Variables, mencakup a. Characteristic of the learners, antara lain tingkatan inttelegensi,usia dan taraf kematangan, jenis kelamin dan kesiapan untukbelajar. 

    b. Mediating Processes, kondisi yang lazim terdapat dalam diriswasta, antara lain, intelegensi, persepsi, motivasi, takut, cemasdan tekanan batin yang sebagainya turut berperan dalam prosesberperilaku belajar. 

    3. Response Variables, Jika dikelompokkan berdasarkan tujuanpendidikan dapat dilihat sebagai berikut. 

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html,  26-04-16, 23:30

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    9/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    8 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    a. Tujuan – tujuan kognitif , seperti pengetahuan, konsep –konsep dan keterampilan pemecahan masalah. b. Tujuan – tujuan afektif , seperti sikap – sikap, nilai – nilai,minat dan apresiasi. 

    c. Tujuan – tujuan pola pola bertindak, antara lain ; - Keterampilan psikomotoris, seperti menulis, mengetik, melukis,dsb. 

    B. PENGAJARAN PERBAIKAN (REMEDIAL TEACHING) 

    1.Pengertian

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Remedial berarti pertama,

    berhubungan dengan kebaikan, pengajaran ulang bagi murid yang hasil

    belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan.

    Sedangkan teaching yang berarti “pengajaran” yang berarti:

    1.  Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan 

    2.  Perihal, segala sesuatu mengenai mengajar.

    Menurut arti katanya, remedial  berarti bersifat menyembuhkan atau

    membetulkan atau membuat baik. Remedial Teaching  adalah suatu

    bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau

    pengajaran yang membuat jadi baik.7

    Menurut Ischak S.W dan Warji R. dalam bukunya Remedial Teaching

    sebagai berikut:

     

    8

    “kegiatan perbaikan dalam proses belajar mengajar adalah salah satu

    bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses

    7 Artikel makalah –bk-belajar ,

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html,  26-04-16, 23:308 Artikel makalah –bk-belajar ,

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html,  26-04-16, 23:30

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    10/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    9 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun

    secara sistematis”  

    Menurut M. Entang:9

    a.  Diferennya gambaran yang lebih definitive mengenai

    karakteristik kasus serta permasalahannya 

    “segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis

    sifat kesulitan belajar. Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan

    kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan) maupun

    secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang

    subyektif mungkin”  

    Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan

    bahwa remedial teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan

    tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau

    menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui

    pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu

    menemukan alternative solusi kesulitannya. 

    2. Remedial Kesulitan Belajar Siswa

    Berikut ini terdapat beberapa langkah pendeskripsian fungsi,

    tujuan/sasaran, dan kegiatan remedial kesulitan belajar sebagai berikut. 

    1.  Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya 

    Sasaran pokok langkah ini ialah: 

    b.  Diperolehnya gambaran lebih defintif mengenai fasibilitas

    alternative tindakan remedial yang direkomendasikan 

    2.  Menentukan alternative pilihan tindakan 

    9  Artikel makalah –bk-belajar ,

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html,  26-04-16, 23:30

    http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    11/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    10 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    Langkah ini merupakan lanjutan logis dari langkah pertama. Dari

    hasil penelaahan yang kita lakukan pada langkah pertama itu akan

    diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok, yaitu : 

    a)  Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat

    dikategorikan pada salah satu dari tiga kemungkinan dibawah ini : 

    1.  Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping

    memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan

    pola/strategi/metode/teknik belajar yang lebih sesuai, efektif

    dan efisien. 

    2.  Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping

    memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan

    pola, strategi, metode, teknik belajar yang lebih sesuai,

    efektif dan efisien itu, juga dihadapkan kepada hambatan –

    hambatan ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-

    psikologis dalam penyesuaian dengan dirinya dan

    lingkungannya. 

    3. 

    Kasus yang bersangkutan disimpulkan telah memilikikecenderungan ke arah kemampuan menemukan dan

    mengembangkan pola – pola strategi namun terhambat oleh

    ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis dan

    faktor instrumental-enviromental lainnya. 

    3.  Layanan bimbingan dan konseling / psikoterapi 

    Diantara sekian banyak masalah kesulitan penyesuaian, yang masihdapat ditangani para guru pada umunnya antara lain : 

    a)  kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya

    motivasi dan minat belajar. 

    b)  Kasus kesulitan belajar yang berlatar belakang sikap

    negative terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar. 

    c)  Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan

    belajar yang salah. 

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    12/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    11 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    d) 

    Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang

    ketidakserasian antara kondisi objektif keragaman pribadinya

    dengan kondisi objektif instrumental input dan

    lingkungannya. 

    4.  Melaksanakan pengajaran remedial 

    Sasaran pokok dari setiap pengajaran remedial ini ialah tercapainya

    peningkatan prestasi atau kemampuan penyesuaian diri sesuai dengan

    kriteria keberhasilan yang ditetapkan. 

    5.  Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali 

    Diadakan pengukuran kembali, hasilnya akan memberikan informasi

    seberapa jauh atau seberapa besar perubahan telah terjadi, baik dalam

    arti kuantitatif maupun kualitatif. 

    6.  Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik  

    Hasil penafsiran dan pertimbangan ini akan membawa tiga

    kemungkinan kesimpulan : 

    a)  Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan

    penyesuaian dirinya dengan mencapai kriteria keberhasilan

    minimum seperti yang diharapkan. 

    b)  Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan

    penyesuaian dirinya namun masih belum sepenuhnya memadai

    kriteria keberhasilan minimum yang diharapkan. 

    c)  Kasus belum menunjukan perubahan yang berarti, baik dalam segi

    prestasinya maupun dalam kemampuan penyesuaian dirinya. 

    7.  Remedial pengayaan dan atau pengukuran (tambahan) 

    Sasaran pokok langkah ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna

    dengan diadakan pengayaan dan pengukuhan

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    13/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    12 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    3. Macam – Macam Pendekatan Pengajaran Perbaikan

    Dalam sub bab bahasan ini dibagi menjadi tiga macam pendekatan

    pengajaran perbaikan. Yakni :

    1. Pendekatan Kuratif ;

    pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya siswa yang gagal

    dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada pendekatan ini ada tiga

    strategi yg bisa dikembangkan oleh guru, yakni :

    a. strategi Pengulangan

    b. strategi Pengayaan dan Pengukuhan

    c. Strategi percepatan

    2. Pendekatan Preventiv ;

    pendekatan yang ditujukan pada siswa yang pada awal belajar di duga

    telah mengalami kesulitan belajar. Strategi yang dapat dilakukan dalam

    pendekatan ini yaitu kelompok homogen, individual, dan kelas khusus.

    3. Pendekatan Pengembangan ;

    pendekatan yang didasarkan pada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus

    diketahui guru sedini mungkin agar dapat diberikan bantuan untukmencapai tujuan secara efektif dan efisien.

    Menurut Wiwik Crisnayanti Metode yang dipakai dalam pengajaran

    remedial juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa yang

    mengalami kesulitan belajar.

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    14/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    13 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    Beberapa metode yang dapat dipergunakan adalah metode pemberian

    tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran

    individual.10 

    Mengenai teknik yang lain, kami memaparkan Dalam literatur

    Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem yang ditulis oleh

    Prof. DR. Oemar Hamalik yang menyebutkan bahwasannya teknik

    perbaikan terdiri atas ; 11

    1.  Perbaikan hasil belajar dengan memberikan pengajaran

    remedial, tutorial system, diskusi kelompok, latihan dan

    ulangan, pemberian tugas, review pengajaran, pengajaran

    individual, dan sebagainya.

    2.  Bantuan kesulitan dan pemecahan masalah dengan cara

    memberikan bimbingan dan layanan, baik perorangan

    maupun kelompok, latihan memecahkan masalah dan

    sebagainya.

    3.  Perbaikan kualifikasi guru dengan cara belajar mandiri, studi

    lanjutan, diskusi kelompok, supervise, pengembangan staf,

    dll.

    4.  Peningkatan efisiensi program pengajaran dengan cara

    pengkajian dan penyusunan rencana pengajaran lebih

    seksama dan lebih akurat. Dan juga menilai setiap

    komponen dalam program tersebut secara spesifik.

    5.  Perbaikan kemampuan awal dengan cara melakukan

     Assessment secara lebih saksama terhadap komponen –

    10 Artikel Evaluasi pembelajaran , http://kuliahku-

    kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.html, 23-04-16, 11:32

    11 Artikel Evaluasi pembelajaran , http://kuliahku-

    kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.html, 23-04-16, 11:32

    http://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.html

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    15/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    14 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    komponen entry behavior para sisswa, mengembangkan

    kerjasama dengan rekan kerjadan sekolah – sekolah yang

    lebih rendah.

    4. Prosedure Pelaksanaan Pengajaran Perbaikan

    Ketika membahas procedure maka yang akan muncul adalah langkah –

    langkah apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Remedial Teaching

    dengan Step By Step, maka bisa kami jelaskan sedikit mengenai langkah –

    langkah apa saja yang akan dilakukan dengan menggunakan dua

    argument dari massofa dan ahmad sudrajat.

     Ahmad sudrajat berpendapat bahwa langkah-langkah yang perlu

    dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah

    pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua

    memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.

    1. Diagnosis Kesulitan Belajar

    a. Tujuan : Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk

    mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik.

    Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang

    dan berat.

     

    Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didikyang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.

      Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang

    mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri

    peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat

    tinggal, pergaulan, dsb.

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    16/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    15 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

      Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang

    mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu,

    tuna netra¸tuna daksa, dsb.

    b. Teknik : Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis

    kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan,

    prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan,

    dsb.

      Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui

    apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan

    kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi

    prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.

      Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta

    didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam

    mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami

    kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan,

    pembagian, atau perkalian.

     Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisandengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai

    kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.

      Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara

    cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut

    diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan

    belajar peserta didik.

    2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Setelah diketahui kesulitan

    belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah

    memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk

    pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:

    •  Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang

    berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara

    penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    17/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    16 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian

    besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar

    atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan

    penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media

    yang lebih tepat.

    •  Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan

    perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik

    mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa

    pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan

    perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor.

    Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa

    peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.

    •  Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka

    menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu

    diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam

    mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif

    (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.•  Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas

    yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan

    untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami

    kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik

    yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

    Diatas sudah dijelaskan tentang langkah – langkah pelaksanaan Remidial

    Teaching menurut ahmad sudrajat.

    Maka sangatlah berbeda dengan pendapatnya massofa yang memaparkan

    pendapatnya mengenai langkah – langkah pelaksanaan dalam Remidial

    Teaching secara To The Point dan ringkas dengan urut – urutannya, yakni

    ;

    1.  analisis hasil diagnosis kesulitan belajar.

    2. 

    menemukan penyebab kesulitan.

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    18/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    17 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    3.  menyusun rencana kegiatan remedial.

    4.  melaksanakan kegiatan remedial.

    5.  menilai kegiatan remedial.

    5. Contoh Remedial Teaching

    Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas,

    dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi

    atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran

    menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi,

    pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi

    metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media

    audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset

    audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb.

    Contoh lain dengan memberikan bimbingan secara khusus, misalnya

    bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik

    mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa

    pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan

    merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial

    dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang

    belum berhasil mencapai ketuntasan.

    Contoh lagi dengan Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam

    rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perludiperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam

    mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill)

    untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.

    Tambahan contoh yang lain yakni dengan Pemanfaatan tutor sebaya.

    Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih.

    Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    19/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    18 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan

    peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan

    akrab.

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    20/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    19 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    BAB III

    PENUTUP

     A.  Kesimpulan 

    Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan

    dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang

    tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil

    dalam mencapai tujuan belajar. 

    Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

    menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak

    dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai berikut. 

    1. 

    Nilai mata pelajaran di bawah sedang. 

    2.  Nilai yang diperoleh siswa atau mahasiswa sering dibawah nilai

    rata-rata kelas. 

    3.  Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi

    yang dimiliki. 

    4. 

    Perasaan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan 5.

      Kondisi kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan. 

    remedial teaching  adalah segala bentuk usaha terprogram dan

    tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau

    menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui

    pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu

    menemukan alternative solusi kesulitannya

    B.  Saran 

    Untuk para pembaca yang budiman pada akhirnya bahwa keputusan

    dan penentuan alternatiflah yang sangat perperan penting untuk

    mengatisi kesulitan belajar. Maka dalam mendiagnostik kesulitan belajar

    harus secara bijak dan arif. Supaya hasil dan keputusan dalam mengatasi

    masalah tersebut bermakna dan tepat guna. 

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    21/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    20 | P a g e A s y S y u k r i y a h - 2 0 1 6  

    Bagi penyusun Manusia adalah tempatnya salah maka tidak

    dipungkiri dalam penyusunan makalah ini terdapat salah dan kurang.

    Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan masukan dan saran yang

    membangun. Dengan begitu bisa melakukan perubahan kepada kebaikan. 

  • 8/17/2019 Diagnostik Dan Remedial Teaching

    22/22

    Makalah Bimbingan dan Konseling

    21 | P a g e A s y S y u k r i y a h 2 0 1 6

    DAFTAR  PUSTAKA 

    1.  http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-

    belajar-dan.html, 27-04-16, 23:01

    2.  http://www.rifalnurkholiq.com/2013/06/ makalah-diagnostik-

    kesulitan belajar.html, 26-04-16, 20:27

    3.  http://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-

    belajar.html, 26-04-16, 23:30

    4.  http://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-

    pembelajaran.html, 23-04-16, 11:32

    http://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://kuliahku-kuliahku.blogspot.co.id/2011/05/evaluasi-pembelajaran.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://ayuputriningsih1996.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bk-belajar.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.htmlhttp://spodaru.blogspot.co.id/2014/05/diagnostik-kesulitan-belajar-dan.html