12
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448 139 PENGARUH REMEDIAL TEACHING METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SANGGAU Vivian Ardilah Dewi * , Dedeh Kurniasih dan Fitriani Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat *Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan remedial teaching metode tutor sebaya dengan siswa yang diajar menggunakan remedial teaching metode ceramah terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau dan untuk mengetahui besarnya pengaruh remedial teaching metode tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Semu ( Quasy Eksperimental Research) dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran, observasi, wawancara dan teknik dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes berbentuk essay berupa ulangan harian struktur atom dan remedialtest. Hasil analisis data remedialtest menggunakan uji U Mann Whitney dengan software SPSS 17.0 for windows diperoleh taraf sebesar 5% diperoleh angka probabilitas, yaitu P value (0,043) < (0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan Effect Size (ES) diperoleh ES sebesar 0,66 yang tergolong dalam kategori sedang dan jika dilihat dari Tabel Z memberikan pengaruh sebesar 24,54% terhadap hasil belajar. Kata Kunci: Remedial Teaching, Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar ABSTRACT This study aimed at finding out not only the difference of students’ learning outcomes taught by using peer tutor remedial teaching method and lecturing remedial teaching method on Atomic Structure class at grade XI IPA SMA Negeri I Sanggau but also the influence of the peer tutor remedial teaching methodon Atomic Structure class. Using quasi experimental and Nonequivalent Control Group Designs, this study employed 2 classes as the samples; grade XI IPA 2 class as the experiment group and grade XI IPA I class as the control group. The data collection technique used were measurement, observation, interview, and documentation. While the instruments used were Atomic Structure essay test and remedial test. The results of U Mann Whitneydata analysis obtained level of 5%, and probability score of P value (0,043) < (0,05), so that the Ho was rejected dan and the Ha was accepted. In other words, there were significant differences of experiment and control groups. It could be seen from the Effect Size (ES) count of 0,66which considered in average category and Z table which indicated the significant effect to the students’ learning achievement (24,54%) terhadap hasil belajar. Keywords: Remedial Teaching, Peer Tutor Method and Learning Outcomes

PENGARUH REMEDIAL TEACHING METODE TUTOR SEBAYA …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

139

PENGARUH REMEDIAL TEACHING METODE TUTOR SEBAYA

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

STRUKTUR ATOM KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 SANGGAU

Vivian Ardilah Dewi*, Dedeh Kurniasih dan Fitriani

Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak

Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

remedial teaching metode tutor sebaya dengan siswa yang diajar menggunakan remedial teaching

metode ceramah terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri

1 Sanggau dan untuk mengetahui besarnya pengaruh remedial teaching metode tutor sebaya

terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Semu (Quasy

Eksperimental Research) dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI

IPA 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran,

observasi, wawancara dan teknik dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes

berbentuk essay berupa ulangan harian struktur atom dan remedialtest. Hasil analisis data

remedialtest menggunakan uji U Mann Whitney dengan software SPSS 17.0 for windows diperoleh

taraf sebesar 5% diperoleh angka probabilitas, yaitu Pvalue (0,043) < (0,05), sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Perhitungan Effect Size (ES) diperoleh ES sebesar 0,66 yang tergolong dalam

kategori sedang dan jika dilihat dari Tabel Z memberikan pengaruh sebesar 24,54% terhadap hasil

belajar.

Kata Kunci: Remedial Teaching, Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar

ABSTRACT

This study aimed at finding out not only the difference of students’ learning outcomes taught by

using peer tutor remedial teaching method and lecturing remedial teaching method on Atomic

Structure class at grade XI IPA SMA Negeri I Sanggau but also the influence of the peer tutor

remedial teaching methodon Atomic Structure class. Using quasi experimental and Nonequivalent

Control Group Designs, this study employed 2 classes as the samples; grade XI IPA 2 class as the

experiment group and grade XI IPA I class as the control group. The data collection technique

used were measurement, observation, interview, and documentation. While the instruments used

were Atomic Structure essay test and remedial test. The results of U Mann Whitneydata analysis

obtained level of 5%, and probability score of Pvalue (0,043) < (0,05), so that the Ho was

rejected dan and the Ha was accepted. In other words, there were significant differences of

experiment and control groups. It could be seen from the Effect Size (ES) count of 0,66which

considered in average category and Z table which indicated the significant effect to the students’

learning achievement (24,54%) terhadap hasil belajar.

Keywords: Remedial Teaching, Peer Tutor Method and Learning Outcomes

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

140

PENDAHULUAN

Ilmu kimia merupakan ilmu yang

diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

eksperimen yang mencari jawaban atas

pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana

gejala-gejala alam; khususnya yang

berkaitan dengan komposisi, struktur dan

sifat, transformasi, dinamika dan

energetika zat (Pusat Kurikulum, 2003:

7).

Karakteristik ilmu kimia yang berisi

konsep-konsep abstrak dan perhitungan

menyebabkan banyak siswa yang

menganggap kimia itu sulit. Arifiani

(2012: 130) mengatakan beberapa

kesulitan yang dialami siswa karena sifat

ilmu kimia berisi konsep yang dipelajari

sangat banyak, dan konsep yang satu

merupakan prasyarat bagi konsep

berikutnya. Nauli (2007: 15) menyatakan

bahwa mata pelajaran kimia merupakan

mata pelajaran yang sangat sulit,

sehingga tidak jarang siswa sudah

terlebih dahulu merasa tidak mampu

mempelajarinya.

Mukaromah, Sugiharto dan Sulistyo

(2013: 41) mengatakan bahwa dalam

kimia, apabila siswa tidak menguasai

konsep dasar, maka siswa sulit untuk

menguasai materi selanjutnya. Kesulitan

dalam mempelajari konsep dasar ini

dibuktikan persentase ketuntasan ulangan

harian semester ganjil kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Sanggau tahun ajaran

2014/2015. Hasil data nilai

memperlihatkan bahwa siswa memiliki

persentase ketuntasan paling rendah pada

materi Struktur atom yaitu hanya 35%

pada kelas XI IPA 1 dan 40% pada kelas

XI IPA 2. Struktur atom merupakan

materi dasar dalam mempelajari materi

selanjutnya seperti Sistem Periodik Unsur

dan Ikatan Kimia. Metode pengajaran

yang guru gunakan juga masih sederhana

yaitu dengan metode ceramah sehingga

siswa menjadi kurang aktif dalam belajar

karena yang menjadi pusat belajar adalah

guru.

Kesulitan belajar yang dialami siswa

menyebabkan banyak siswa tidak mampu

mencapai ketuntasan belajar. Oleh

karena itu diperlukan metode

pembelajaran yang dapat membantu

siswa mengatasi kesulitan belajar

tesebut. Remedial teaching dapat

membantu siswa mengatasi kesulitan

belajarnya karena hakikat dari

pembelajaran remedial merupakan

pemberian layanan pendidikan kepada

peserta didik untuk memperbaiki prestasi

belajarnya sehingga mencapai kriteria

ketuntasan yang ditetapkan (Amri dan

Ahmadi, 2010: 81).

Remedial teaching atau pengajaran

perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran

yang bersifat menyembuhkan,

membetulkan atau dengan singkat

pengajaran yang membuat menjadi lebih

baik (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 152).

Remedial teaching menjadi suatu bentuk

pengajaran yang dapat memperbaiki hasil

belajar.

Untuk mencapai hasil kegiatan

remedial yang maksimal, maka guru

harus memahami, menguasai dan

mengimplementasikan langkah-langkah

kegiatan remedial. Suciati (2007: 61)

menggunakan langkah-langkah yang

harus dilakukan guru dalam melakukan

kegiatan remedial adalah sebagai berikut

: (1) analisis hasil diagnosis kesulitan

belajar, (2) menemukan penyebab

kesulitan, (3) menyusun rencana kegiatan

remedial, (4) melaksanakan kegiatan

remedial dan (5) menilai kegiatan

remedial.

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

141

Pembelajaran remedial agar dapat

berlangsung aktif, efektif, dan

menyenangkan maka dilakukan

pendekatan dengan metode tutor

sebaya. Dossuwanda (2008: 14)

menyatakan bahwa metode tutor sebaya

adalah pemberian bantuan belajar yang

dilakukan oleh siswa seangkatan yang

ditunjuk oleh guru. Siswa yang

memiliki kemampuan lebih cepat

menyerap materi pelajaran dan

memiliki kemampuan komunikasi yang

bagus serta mampu menerangkan,

membantu siswa yang kurang cepat

menyerap materi pelajaran. Melalui tutor

sebaya siswa bukan hanya dijadikan

sebagai objek pembelajaran tetapi

menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa

diajak untuk menjadi tutor atau

sumber belajar dan tempat bertanya bagi

temannya.

Rusmansyah (2003: 42) menyatakan

bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep-

konsep yang sulit apabila siswa saling

mendiskusikan konsep-konsep tersebut

dengan teman sebayanya. Mengkaji

permasalahan di atas maka penulis

mencoba untuk menerapkan

pembelajaran remedial metode tutor

sebaya pada materi struktur atom di SMA

Negeri 1 Sanggau. Pembelajaran

remedial dengan menggunakan metode

tutor sebaya diharapkan dapat

memberikan pengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa pada materi struktur

atom.

METODE PENELITIAN

Bentuk dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Jenis penelitian yang

digunakan adalah eksperimen semu

(Quasy Eksperimental). Pada penelitian

ini, kelas kontrol diberikan perlakuan

remedial teaching dengan metode

ceramah, sedangkan kelas eksperimen

diberikan perlakuan remedial teaching

dengan metode tutor sebaya. Akibat dari

kedua perlakuan ini akan dilakukan

perbandingan terhadap hasil belajar siswa

pada kedua kelas tersebut.

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel Bebas : Remedial teaching

metode tutor sebaya pada materi

struktur atom dan Remedial teaching

metode ceramah pada materi struktur

atom.

2. Variabel Terikat : Hasil belajar siswa

pada materi struktur atom dengan

menggunakan remedial teaching

metode tutor sebaya dan hasil belajar

siswa pada materi struktur atom

dengan menggunakan remedial

teaching metode ceramah.

3. Variable Kontrol : Guru dan waktu

pelaksanaan pembelajaran.

Populasi, Sampel dan Subjek

Penelitian

Populasi dan Sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini

digunakan teknik sampling jenuh dengan

kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan

kelas XI IPA 2 sebagai kelas

eksperimen. Subjek penelitian ini adalah

siswa yang memperoleh nilai kurang dari

KKM 75 pada ulangan harian struktur

atom tahun pelajaran 2015/2016 dengan

jumlah siswa pada kelas kontrol 18 orang

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

142

siswa dan kelas eksperimen 19 orang

siswa.

Prosedur Penelitian

1. Tahap awal : wawancara, observasi,

pengumpulan data nilai dan analisis

ulangan harian siswa.

2. Tahap persiapan : membuaat

perangkat pembelajaran, instrument

penelitian, melakukan validasi,

merivisi perangkat pembelajaran, uji

coba soal, menentukan reliabilitas dan

menentukan kelas eksperimen dan

kontrol.

3. Tahap pelaksnaan : mengadakan

ulangan harian, perlakuan, remedial

test dan wawancara.

4. Tahap akhir : menganalisis data,

membahas dan menyusun laporan.

Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul Data

a. Pengukuran

Pengukuran dalam penelitian ini

adalah tes struktur atom sebelum

dan setelah dilakukan

pembelajaran.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan

oleh peneliti yaitu observasi

sistematis, dengan menggunakan

instrumen pengamatan.

c. Wawancara

Wawancara yang dilakukan

adalah wawancara langsung yang

dilakukan terhadap siswa setelah

dilakukan penelitian.

d. Teknik Dokumentasi

Analisis data tentang data

nilai ulangan harian siswa pada

materi struktur atom kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Sanggau tahun

ajaran 2015/2016.

2. Alat pengumpulan Data

Alat pengumpul data yang

digunakan dalam penelitian ini

berupa tes hasil belajar, lembar

observasi, wawancara langsung dan

dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tahap Persiapan

Pembuatan instrumen penelitian

berupa RPP dan tes hasil belajar siswa.

Sebelum digunakan sebagai instrumen

penelitian, RPP dan tes hasil belajar

divalidasi terlebih dahulu. Setelah

dinyatakan valid, tes hasil belajar

dilakukan uji coba pada siswa kelas XII

IPA SMA Negeri 1 Sanggau. Uji coba

dilakukan dikelas XII IPA yang telah

mempelajari materi struktur atom. Hasil

uji coba dikelas XII IPA dihitung

reliabilitasnya dengan siswa yang terdiri

dari 24 siswa, hasil perhitunganya

reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,646

dengan kriteria tinggi.

Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdiri atas 4

tahap yaitu melakukan ulangan harian

struktur atom oleh guru kimia SMA

Negeri 1 Sanggau, memberikan

perlakuan yaitu pembelajaran remedial

teaching, remedial test dan wawancara

oleh peneliti.

1. Ulangan harian struktur atom

Tahap awal pelaksanaan dimulai

dengan pemberian ulangan harian

terhadap kedua kelas, yaitu kelas

ekperimen dan kelas kontrol. Hasil

ulangan harian menunjukkan bahwa

pada kelas kontrol 18 orang siswa

tidak tuntas dan pada kelas

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

143

eksperimen 19 orang siswa tidak

tuntas. Siswa yang tidak tuntas pada

ulangan harian struktur atom

digunakan sebagai subjek dalam

pelaksanaan remedial teaching.

Adapun nilai rata-rata ulangan

harian struktur atom untuk siswa

yang tidak tuntas kelas kontrol

adalah 56,05 dan kelas eksperimen

adalah 57,84. Nilai ulangan harian

struktur atom antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol

kemudian dilakukan uji Kolmogrov-

Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov

berfungsi untuk mengetahui

normalitas data dengan nilai α (0,05).

Hasil uji kolmogrov

menunjukkan bahwa nilai ulangan

harian struktur atom kelas kontrol

adalah 0,004 nilai ini lebih kecil dari

nilai α maka data tidak terdistribusi

normal. Nilai signifikan ulangan

harian struktur atom pada kelas

eksperimen adalah 0,000 nilai

tersebut lebih kecil dari nilai α maka

data dikatakan tidak terdistribusi

normal.

Oleh karena kedua data tidak

terdistribusi normal maka dilanjutkan

dengan uji statistik nonparametrik

yaitu uji U Mann-Whitney.

Berdasarkan uji U Mann-Whitney,

diperoleh hasil 0,430 nilai ini lebih

besar dari nilai signifikan α artinya

tidak ada perbedaan hasil belajar

yang signifikan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2. Remedial teaching

Perlakuan yang diberikan dalam

penelitian ini adalah dengan

penerapan remedial teaching metode

tutor sebaya pada kelas eksperimen

dan metode ceramah pada kelas

kontrol.

a. Kelas kontrol

Kelas kontrol dalam penelitian ini

adalah kelas XI IPA 1 yang

berjumlah 32 siswa dengan 14

siswa tuntas dan 18 siswa tidak

tuntas pada ulangan harian struktur

atom. Kelas kontol menerapkan

pembelajaran remedial dengan

metode ceramah. Proses penelitian

dilakukan pada tanggal 10

September 2015. Siswa yang tuntas

pada ulangan harian struktur atom

kelas kontrol tetap mengikuti

kegiatan remedial teaching untuk

memperdalam pemahaman

materinya. Namun siswa yang tuntas

dan tidak tuntas dipisahkan dalam

kelompok yang berbeda pada saat

kegiatan remedial teaching

berlangsung. Akhir kegiatan siswa

tuntas diberikan tugas pengayaan

sedangkan siswa tidak tuntas

diberikan remedial test.

Data ulangan harian struktur

atom kelas kontrol yang dianalisis

yaitu 24 lembar ulangan harian dari

32 lembar ulangan harian

dikarenakan sebagian dari lembar

ulangan harian telah hilang. Analisis

ini dapat digunakan karena data yang

dianalisis lebih dari 70% dari jumlah

data sebenarnya.

Hasil analisis ulangan harian

struktur atom kelas kontrol

menunjukkan bahwa pada soal

nomor 1 dengan sub materi teori

atom Niels Bohr dan teori atom

modern diperoleh persentase

keberhasilan menjawab soal sebesar

95,83%. Artinya 23 siswa dari 24

siswa berhasil menjawab soal dengan

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

144

benar. Pada soal nomor 2 dengan sub

materi konfigurasi elektron,

diperoleh persentase keberhasilan

menjawab soal sebesar 91,67%.

Artinya 22 siswa dari 24 siswa

berhasil menjawab soal dengan

benar.

Soal nomor 3 dengan sub materi

nomor atom, diperoleh persentase

keberhasilan menjawab soal sebesar

83,33%. Artinya 20 siswa dari 24

siswa berhasil menjawab soal dengan

benar. Soal nomor 4 dengan sub

materi bilangan kuantum, diperoleh

persentase keberhasilan menjawab

soal sebesar 37,50%. Artinya hanya

9 siswa dari 24 siswa yang berhasil

menjawab soal dengan benar.

Sedangkan pada soal nomor 5

dengan sub materi bilangan kuantum,

diperoleh persentase keberhasilan

menjawab soal sebesar 20,83%.

Artinya hanya 5 siswa dari 24 siswa

yang berhasil menjawab soal dengan

benar.

Persentase keberhasilan

menjawab soal paling rendah terlihat

pada soal nomor 4 dan soal nomor 5

yaitu pada sub materi bilangan

kuantum. Berdasarkan hasil

diagnosis kesulitan belajar siswa

melalui lembar jawaban ulangan

harian siswa, diketahui banyak siswa

mengalami kesulitan pada sub materi

bilangan kuantum.

Kesulitan yang dialami siswa

dikarenakan siswa kurang

memahami cara menentukan

bilangan kuantum suatu unsur

berdasarkan jumlah elektron suatu

atom dan menentukan nomor atom

suatu unsur berdasarkan bilangan

kuantumnya, sehingga pada remedial

teaching sub materi yang dipilih

untuk dipelajari lebih mendalam

adalah pada sub materi bilangan

kuantum.

Kegiatan pendahuluan dimulai

dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Guru kemudian

memberikan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan kepada

siswa tentang materi yang dipelajari

sebelumnya untuk membuat siswa

termotivasi mempelajari kembali

materi struktur atom.

Tahap berikutnya kegiatan inti,

dimana guru menjelaskan materi

dengan metode ceramah. Guru

melanjutkan pembelajaran dengan

menjelaskan pengertian bilangan

kuantum dan jenis-jenis bilangan

kuantum serta memberikan contoh

bagaimana menyelesaikan soal

perhitungan.

Guru memberikan waktu kepada

siswa untuk bertanya selama 10

menit dan memberikan soal untuk

siswa kerjakan. Guru berkeliling

sambil mengawasi dan membimbing

siswa mengerjakan soal latihan.

Setelah selesai mengerjakan soal,

guru meminta siswa untuk

menuliskan jawabannya di papan

tulis dan membahasnya bersama-

sama.

Tahap akhir yaitu siswa yang

tidak tuntas pada ulangan harian

struktur atom diminta untuk

mengerjakan soal remedial test

selama 20 menit. Kemudian guru

bersama siswa menarik kesimpulan

dari hasil pembelajaran dan menutup

pelajaran dengan salam.

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

145

b. Kelas eksperimen

Kelas eksperimen dalam

penelitian ini adalah kelas XI IPA 2

yang berjumlah 32 siswa dengan 13

siswa tuntas dan 19 siswa tidak

tuntas pada ulangan harian struktur

atom. Proses penelitian dilakukan

pada tanggal 14 September 2015.

Kelas eksperimen menerapkan

pembelajaran remedial dengan

metode tutor sebaya. Siswa yang

tuntas pada ulangan harian struktur

atom kelas eksperimen digunakan

sebagai tutor atau asisten guru untuk

membantu temannya yang belum

tuntas dalam belajar.

Data ulangan harian struktur

atom kelas eksperimen yang

dianalisis yaitu 22 lembar ulangan

harian dari 32 lembar ulangan harian

dikarenakan sebagian dari lembar

ulangan harian telah hilang. Analisis

ini dapat digunakan karena data yang

dianalisis lebih dari 70% dari jumlah

data sebenarnya.

Hasil analisis ulangan harian

struktur atom kelas kontrol

menunjukkan bahwa pada soal

nomor 1 dengan sub materi teori

atom Niels Bohr dan teori atom

modern diperoleh persentase

keberhasilan menjawab soal sebesar

100%. Artinya 22 siswa dari 22

siswa berhasil menjawab soal dengan

benar. Pada soal nomor 2 dengan sub

materi konfigurasi elektron,

diperoleh persentase keberhasilan

menjawab soal sebesar 86,36.

Artinya 19 siswa dari 22 siswa

berhasil menjawab soal dengan

benar.

Soal nomor 3 dengan sub

materi nomor atom, diperoleh

persentase keberhasilan menjawab

soal sebesar 100%. Artinya 22 siswa

dari 22 siswa berhasil menjawab soal

dengan benar. Soal nomor 4 dengan

sub materi bilangan kuantum,

diperoleh persentase keberhasilan

menjawab soal sebesar 45,45%.

Artinya hanya 10 siswa dari 22 siswa

yang berhasil menjawab soal dengan

benar. Sedangkan pada soal nomor 5

dengan sub materi bilangan kuantum,

diperoleh persentase keberhasilan

menjawab soal sebesar 27,27%.

Artinya hanya 6 siswa dari 22 siswa

yang berhasil menjawab soal dengan

benar.

Persentase keberhasilan

menjawab soal paling rendah terlihat

pada soal nomor 4 dan soal nomor 5

yaitu pada sub materi bilangan

kuantum. Berdasarkan hasil

diagnosis kesulitan belajar siswa

melalui lembar jawaban ulangan

harian siswa, diketahui banyak siswa

yang mengalami kesulitan pada sub

materi bilangan kuantum.

Kesulitan yang dialami siswa

dikarenakan siswa kurang

memahami cara menentukan

bilangan kuantum suatu unsur

berdasarkan jumlah elektron suatu

atom dan menentukan nomor atom

suatu unsur berdasarkan bilangan

kuantumnya, sehingga pada remedial

teaching sub materi yang dipilih

untuk dipelajari lebih mendalam

adalah pada sub materi bilangan

kuantum.

Kegiatan pendahuluan dimulai

dengan penyampaian tujuan

pembelajaran oleh guru. Kemudian

guru memberikan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan kepada

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

146

siswa tentang materi yang dipelajari

sebelumnya untuk membuat siswa

termotivasi mempelajari kembali

materi struktur atom.

Tahap berikutnya kegiatan inti,

pada tahap ini guru menjelaskan

secara singkat pengertian bilangan

kuantum dan jenis-jenis bilangan

kuantum serta memberikan contoh

bagaimana menyelesaikan soal

perhitungan. Selanjutnya guru

mengorganisasikan siswa ke dalam 6

kelompok. 5 kelompok belajar

berjumlah 3 siswa dengan dipimpin

2 tutor dan 1 kelompok belajar

berjumlah 4 siswa dengan dipimpin

1 tutor. Guru menugaskan siswa

untuk mengerjakan latihan yang

terdapat dalam LKS secara

berkelompok dengan bantuan tutor

masing-masing. Guru memantau

kegiatan diskusi dengan berkeliling

dan membantu jika tutor mengalami

kesulitan. Selanjutnya guru meminta

siswa mengumpulkan hasil pekerjaan

kelompoknya dan membahasnya

secara bersama-sama.

Proses berikutnya guru

memberikan soal remedial test untuk

siswa yang tidak tuntas pada ulangan

harian struktur atom. Selesai

melaksanakan tes soal, guru

memberikan penguatan konsep

berdasarkan jawaban siswa dan

memberikan kesimpulan

pembelajaran lalu guru menutup

pelajaran dengan salam.

3. Remedial test

Pelaksanaan remedial test

dilaksanakan setelah siswa

mempelajari materi struktur atom

dengan menerapkan remedial

teaching metode ceramah di kelas

kontrol dan remedial teaching

metode tutor sebaya di kelas

eksperimen. Hasil remedial test

menunjukkan bahwa nilai rata-rata

kelas kontrol adalah 82,50 sedangkan

rata-rata remedial test kelas

eksperimen adalah 87,73.

Nilai remedial test antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol

kemudian dilakukan uji Kolmogrov-

Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov

berfungsi untuk mengetahui

normalitas data dengan nilai α (0,05).

Hasil uji tersebut menunjukkan

bahwa nilai signifikan remedial test

kelas eksperimen adalah 0,012 nilai

ini lebih kecil dari nilai α maka data

tidak terdistribusi normal. Namun

nilai signifikan remedial test pada

kelas kontrol adalah 0,068 karena

nilai tersebut lebih besar dari nilai α

maka data dikatakan terdistribusi

normal.

Oleh karena salah satu tidak

terdistribusi normal maka dilanjutkan

dengan uji statistik nonparametrik

yaitu uji U Mann-Whitney. Hasil uji

yang diperoleh 0,043, nilai ini lebih

kecil dari nilai signifikan α artinya

ada perbedaan hasil belajar yang

signifikan antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Hasil nilai

remedial test yang dilakukan di kelas

eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.

4. Wawancara

Tujuan dari wawancara adalah

untuk mengetahui pendapat siswa

setelah dilaksanakannya kegiatan

remedial teaching metode ceramah

di kelas kontrol dan remedial

teaching metode tutor sebaya di

kelas eksperimen. Hasil wawancara 2

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

147

siswa dengan ketuntasan tinggi di

kelas kontrol mengatakan bahwa

pembelajaran remedial metode

ceramah tidak ada bedanya dengan

pembelajaran biasa karena guru

hanya menjelaskan materi kemudian

memberikan tugas.

Sedangkan hasil wawancara 2

siswa dengan ketuntasan sedang di

kelas kontrol mengatakan bahwa

pembelajaran remedial metode

ceramah kurang menjadikan siswa

aktif karena guru masih menjadi

fokus pembelajaran. Remedial

teaching metode ceramah dianggap

tidak menarik, karena siswa belajar

sendiri memahami materi yang guru

ajarkan meskipun ada kesempatan

bertanya yang diberikan oleh guru.

Hasil wawancara 2 siswa

dengan ketuntasan tinggi di kelas

eksperimen mengatakan bahwa

pembelajaran remedial metode tutor

sebaya, berbeda dari pembelajaran

remedial yang pernah dilakukan

oleh guru. Pembelajaran remedial

metode tutor sebaya memanfaatkan

siswa yang lebih memahami materi

pembelajaran untuk dapat membantu

siswa lainya yang belum memahami

materi pembelajaran tersebut

sehingga pembelajaran lebih aktif.

Pembelajaran remedial metode tutor

sebaya membantu siswa memahami

lebih mendalam materi pelajaran.

Hasil wawancara 2 siswa

dengan ketuntasan sedang di kelas

eksperimen juga mengatakan bahwa

pelajaran yang ditempuh dengan

pembelajaran remedial metode tutor

sebaya terasa berbeda dengan metode

yang biasanya hanya ceramah. Dalam

pembelajaran ini teman sebaya bertindak

sebagai guru dalam diskusi sehingga

siswa tidak merasa segan dan antusias

dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan

remedial dengan mengunakan metode

tutor sebaya menjadikan diskusi yang

dilakukan lebih asik dan menyenangkan.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil ulangan harian

struktur atom dan remedial test pada

kelas kontrol diperoleh perbedaan hasil

belajar. Nilai rata-rata hasil ulangan

harian struktur atom pada kelas kontrol

adalah 56,05 dan nilai rata-rata hasil

remedial test adalah 82,50. Peningkatan

hasil belajar diketahui dari nilai selisih

antara nilai ulangan harian struktur atom

dan remedial test sebesar 26,45.

Sebanyak 18 siswa kelas kontrol yang

mengikuti remedial semuanya mengalami

peningkatan hasil belajar setelah

diberikan perlakuan.

Kelas eksperimen diperoleh data

hasil tes tertulis ulangan harian struktur

atom dan remedial test yang

menggunakan metode tutor sebaya.

Terdapat perbedaan hasil belajar dengan

rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen sebelum dan sesudah

perlakuan mengalami perubahan dari

57,84 menjadi 87,73. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa sebesar 29,89. Pada kelas

ini seluruh siswa mengalami peningkatan

hasil belajar pada materi struktur atom

setelah diberikan remedial dengan

metode tutor sebaya. Adapun

perbandingan nilai ulangan harian

struktur atom dan remedial test kelas

eksperimen dan kelas kontrol

diperlihatkan pada Gambar 1.

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

148

Gambar 1. Grafik Perbandingan

Ulangan Harian Struktur Atom-

Remedial Test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Gambar 1. menunjukkan bahwa nilai

remedial test kelas eksperimen lebih

tinggi yaitu 87,73 dibandingkan kelas

kontrol 82,50. Perbandingan hasil belajar

antar kelas kontrol dan kelas eksperimen

ini meningkat secara signifikan yaitu

sebesar 5,23.

Pengaruh Remedial Teaching Metode

Tutor Sebaya

Effect Size dihitung untuk

mengetahui besarnya pengaruh remedial

teaching metode tutor sebaya pada materi

struktur atom. Perhitungan effect size

menggunakan data remedial test,

dikarenakan hasil ulangan harian struktur

atom kelas kontrol dan eksperimen yang

telah dianalisis secara statistik

menggunakan SPSS 17,0 for windows

diperoleh hasil yang tidak sama (tidak

terdapat perbedaan kemampuan awal

siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen). Nilai rata-rata remedial test

kelas kontrol sebesar 82,50 sedangkan

nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar

87,73 dengan standar deviasi kelas

kontrol sebesar 7,821.

Hasil perhitungan Effect size

diklasifikasikan sedang yaitu 0,66. Hal

ini menunjukkan bahwa pembelajaran

remedial dengan menggunakan metode

tutor sebaya memberikan pengaruh yang

sedang terhadap peningkatan hasil belajar

siswa. Dengan demikian persentase

peningkatan hasil belajar siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Sanggau dengan

metode tutor sebaya pada materi struktur

atom sebesar 24,54% dilihat dari Tabel Z.

Miharty dan Armiyus (2009) dalam

penelitiannya yang berjudul pembelajaran

remedial metode tutor sebaya pada mata

pelajaran kimia pokok bahasan hidrolisis

garam, menyatakan dari hasil analisa data

ditemukan bahwa pembelajaran remedial

metode tutor sebaya dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dengan besarnya

pengaruh 22,7% jika dibandingkan

dengan pengajaran biasa pada materi

hidrolisis garam.

Berdasarkan hasil nilai remedial

test, hasil wawancara dan penelitian

pendukung di atas membuktikan bahwa

pembelajaran remedial menggunakan

metode tutor sebaya lebih baik jika

dibandingkan dengan pembelajaran

remedial metode ceramah. Pembelajaran

remedial metode tutor sebaya dapat

membuat siswa menjadi lebih aktif dan

antusias dalam belajar. Siswa tidak lagi

merasa segan untuk bertanya karena yang

bertindak sebagai guru dalam

kelompoknya adalah teman sebayanya.

KESIMPULAN

1. Terdapat perbedaan antara hasil

belajar siswa yang diajarkan

remedial teaching metode tutor

sebaya dengan siswa yang

diajarkan remedial teaching

metode ceramah terhadap hasil

0

20

40

60

80

100

Kontrol Eksperimen

ulanganharianremedialtest

87,73 82,50

56,05 57,84

nila

i

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

149

belajar siswa pada materi struktur

atom kelas XI SMA Negeri 1

Sanggau.

2. Remedial teaching metode tutor

sebaya memberikan pengaruh

sebesar 24,54% dengan klasifikasi

yang sedang terhadap hasil belajar

siswa pada materi struktur atom

kelas XI SMA Negeri 1 Sanggau.

DAFTAR PUSTAKA

Arifiani, R. (2012). Pengaruh

Pembelajaran Kolaborasi Guided

Discovery-Experiential Learning

Berbantuan Lembar Kerja Siswa.

Jurnal Chemistry in Education.

Vol 1 No 2. (Online).

(Journal.unnes.ac.id).

Ahmadi, H. A., dan Supriyono, W.

(2004). Psikologi Belajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Amri, S., dan Ahmadi, L. K. (2010).

Konstruksi Pengembangan

Pembelajaran: Pengaruhnya

Terhadap Mekanisme dan Praktik

Kurikulum. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Dossuwanda. (2008). Penggunaan

Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Kemampuan dan

Kreatifitas Siswa dalam Belajar

Microsoft Excel di Kelas VIII

SMP Negeri 1 Rangkasbitung.

Jurnal Pendidikan dan

Komunikasi. (Online).

(Repository.unri.ac.id).

Miharty, T., dan Armiyus, S. (2009).

Pembelajaran Remedial Metode

Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran

Kimia Pokok Bahasan Hidrolisis

Garam. Jurnal Repository. ISBN :

978-9832267. (Online).

Mukaromah, Sugiharto, dan Sulistyo, S.

(2013). Efektivitas Pemberian

Problem Posing pada

Pembelajaran (TGT) Teams

Games Tournament Terhadap

Hasil Belajar Kimia pada Materi

Pokok Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan Kelas XI Semester 2

SMA Negeri 4 Surakarta. Jurnal

Pendidikan Kimia. Vol. 3, No,4.

(Online). (Fkip.uns.ac.id).

Nauli, R. ( 2007). Upaya Peningkatan

Interaksi dan Hasil Belajar Siswa

SMA melalui Belajar Kooperatif

dengan Menggunakan Media Peta

Konsep dan Alat Peraga. Jurnal

Pendidikan Matematika dan

Sains. ISSN: 1907-7157. (Online).

(Isjd.pdii.lipi.go.id).

Pusat Kurikulum. (2003). Standar

Kompetensi Mata Pelajaran

Kimia SMA dan MA. Jakarta:

Balitbang Depdiknas.

Rusmansyah. (2003). Implementasi

Model Student Teams

Achievment Division (STAD)

dalam Pembelajaran Konsep Laju

Reaksi di Kelas II SMA Negeri 1

Banjarmasin. Jurnal Ilmu

Pendidikan. No 2 : 34-35.

(Online). (Portalgaruda.org).

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

150

Suciati, D. (2007). Belajar dan

Pembelajaran 2. Jakarta:

Universitas Terbuka.