Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
139
PENGARUH REMEDIAL TEACHING METODE TUTOR SEBAYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
STRUKTUR ATOM KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 SANGGAU
Vivian Ardilah Dewi*, Dedeh Kurniasih dan Fitriani
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
remedial teaching metode tutor sebaya dengan siswa yang diajar menggunakan remedial teaching
metode ceramah terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri
1 Sanggau dan untuk mengetahui besarnya pengaruh remedial teaching metode tutor sebaya
terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur atom kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Semu (Quasy
Eksperimental Research) dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
IPA 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran,
observasi, wawancara dan teknik dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes
berbentuk essay berupa ulangan harian struktur atom dan remedialtest. Hasil analisis data
remedialtest menggunakan uji U Mann Whitney dengan software SPSS 17.0 for windows diperoleh
taraf sebesar 5% diperoleh angka probabilitas, yaitu Pvalue (0,043) < (0,05), sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Perhitungan Effect Size (ES) diperoleh ES sebesar 0,66 yang tergolong dalam
kategori sedang dan jika dilihat dari Tabel Z memberikan pengaruh sebesar 24,54% terhadap hasil
belajar.
Kata Kunci: Remedial Teaching, Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar
ABSTRACT
This study aimed at finding out not only the difference of students’ learning outcomes taught by
using peer tutor remedial teaching method and lecturing remedial teaching method on Atomic
Structure class at grade XI IPA SMA Negeri I Sanggau but also the influence of the peer tutor
remedial teaching methodon Atomic Structure class. Using quasi experimental and Nonequivalent
Control Group Designs, this study employed 2 classes as the samples; grade XI IPA 2 class as the
experiment group and grade XI IPA I class as the control group. The data collection technique
used were measurement, observation, interview, and documentation. While the instruments used
were Atomic Structure essay test and remedial test. The results of U Mann Whitneydata analysis
obtained level of 5%, and probability score of Pvalue (0,043) < (0,05), so that the Ho was
rejected dan and the Ha was accepted. In other words, there were significant differences of
experiment and control groups. It could be seen from the Effect Size (ES) count of 0,66which
considered in average category and Z table which indicated the significant effect to the students’
learning achievement (24,54%) terhadap hasil belajar.
Keywords: Remedial Teaching, Peer Tutor Method and Learning Outcomes
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
140
PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan ilmu yang
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
eksperimen yang mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam; khususnya yang
berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, transformasi, dinamika dan
energetika zat (Pusat Kurikulum, 2003:
7).
Karakteristik ilmu kimia yang berisi
konsep-konsep abstrak dan perhitungan
menyebabkan banyak siswa yang
menganggap kimia itu sulit. Arifiani
(2012: 130) mengatakan beberapa
kesulitan yang dialami siswa karena sifat
ilmu kimia berisi konsep yang dipelajari
sangat banyak, dan konsep yang satu
merupakan prasyarat bagi konsep
berikutnya. Nauli (2007: 15) menyatakan
bahwa mata pelajaran kimia merupakan
mata pelajaran yang sangat sulit,
sehingga tidak jarang siswa sudah
terlebih dahulu merasa tidak mampu
mempelajarinya.
Mukaromah, Sugiharto dan Sulistyo
(2013: 41) mengatakan bahwa dalam
kimia, apabila siswa tidak menguasai
konsep dasar, maka siswa sulit untuk
menguasai materi selanjutnya. Kesulitan
dalam mempelajari konsep dasar ini
dibuktikan persentase ketuntasan ulangan
harian semester ganjil kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Sanggau tahun ajaran
2014/2015. Hasil data nilai
memperlihatkan bahwa siswa memiliki
persentase ketuntasan paling rendah pada
materi Struktur atom yaitu hanya 35%
pada kelas XI IPA 1 dan 40% pada kelas
XI IPA 2. Struktur atom merupakan
materi dasar dalam mempelajari materi
selanjutnya seperti Sistem Periodik Unsur
dan Ikatan Kimia. Metode pengajaran
yang guru gunakan juga masih sederhana
yaitu dengan metode ceramah sehingga
siswa menjadi kurang aktif dalam belajar
karena yang menjadi pusat belajar adalah
guru.
Kesulitan belajar yang dialami siswa
menyebabkan banyak siswa tidak mampu
mencapai ketuntasan belajar. Oleh
karena itu diperlukan metode
pembelajaran yang dapat membantu
siswa mengatasi kesulitan belajar
tesebut. Remedial teaching dapat
membantu siswa mengatasi kesulitan
belajarnya karena hakikat dari
pembelajaran remedial merupakan
pemberian layanan pendidikan kepada
peserta didik untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang ditetapkan (Amri dan
Ahmadi, 2010: 81).
Remedial teaching atau pengajaran
perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran
yang bersifat menyembuhkan,
membetulkan atau dengan singkat
pengajaran yang membuat menjadi lebih
baik (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 152).
Remedial teaching menjadi suatu bentuk
pengajaran yang dapat memperbaiki hasil
belajar.
Untuk mencapai hasil kegiatan
remedial yang maksimal, maka guru
harus memahami, menguasai dan
mengimplementasikan langkah-langkah
kegiatan remedial. Suciati (2007: 61)
menggunakan langkah-langkah yang
harus dilakukan guru dalam melakukan
kegiatan remedial adalah sebagai berikut
: (1) analisis hasil diagnosis kesulitan
belajar, (2) menemukan penyebab
kesulitan, (3) menyusun rencana kegiatan
remedial, (4) melaksanakan kegiatan
remedial dan (5) menilai kegiatan
remedial.
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
141
Pembelajaran remedial agar dapat
berlangsung aktif, efektif, dan
menyenangkan maka dilakukan
pendekatan dengan metode tutor
sebaya. Dossuwanda (2008: 14)
menyatakan bahwa metode tutor sebaya
adalah pemberian bantuan belajar yang
dilakukan oleh siswa seangkatan yang
ditunjuk oleh guru. Siswa yang
memiliki kemampuan lebih cepat
menyerap materi pelajaran dan
memiliki kemampuan komunikasi yang
bagus serta mampu menerangkan,
membantu siswa yang kurang cepat
menyerap materi pelajaran. Melalui tutor
sebaya siswa bukan hanya dijadikan
sebagai objek pembelajaran tetapi
menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa
diajak untuk menjadi tutor atau
sumber belajar dan tempat bertanya bagi
temannya.
Rusmansyah (2003: 42) menyatakan
bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-
konsep yang sulit apabila siswa saling
mendiskusikan konsep-konsep tersebut
dengan teman sebayanya. Mengkaji
permasalahan di atas maka penulis
mencoba untuk menerapkan
pembelajaran remedial metode tutor
sebaya pada materi struktur atom di SMA
Negeri 1 Sanggau. Pembelajaran
remedial dengan menggunakan metode
tutor sebaya diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa pada materi struktur
atom.
METODE PENELITIAN
Bentuk dan Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Jenis penelitian yang
digunakan adalah eksperimen semu
(Quasy Eksperimental). Pada penelitian
ini, kelas kontrol diberikan perlakuan
remedial teaching dengan metode
ceramah, sedangkan kelas eksperimen
diberikan perlakuan remedial teaching
dengan metode tutor sebaya. Akibat dari
kedua perlakuan ini akan dilakukan
perbandingan terhadap hasil belajar siswa
pada kedua kelas tersebut.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel Bebas : Remedial teaching
metode tutor sebaya pada materi
struktur atom dan Remedial teaching
metode ceramah pada materi struktur
atom.
2. Variabel Terikat : Hasil belajar siswa
pada materi struktur atom dengan
menggunakan remedial teaching
metode tutor sebaya dan hasil belajar
siswa pada materi struktur atom
dengan menggunakan remedial
teaching metode ceramah.
3. Variable Kontrol : Guru dan waktu
pelaksanaan pembelajaran.
Populasi, Sampel dan Subjek
Penelitian
Populasi dan Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Sanggau. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini
digunakan teknik sampling jenuh dengan
kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen. Subjek penelitian ini adalah
siswa yang memperoleh nilai kurang dari
KKM 75 pada ulangan harian struktur
atom tahun pelajaran 2015/2016 dengan
jumlah siswa pada kelas kontrol 18 orang
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
142
siswa dan kelas eksperimen 19 orang
siswa.
Prosedur Penelitian
1. Tahap awal : wawancara, observasi,
pengumpulan data nilai dan analisis
ulangan harian siswa.
2. Tahap persiapan : membuaat
perangkat pembelajaran, instrument
penelitian, melakukan validasi,
merivisi perangkat pembelajaran, uji
coba soal, menentukan reliabilitas dan
menentukan kelas eksperimen dan
kontrol.
3. Tahap pelaksnaan : mengadakan
ulangan harian, perlakuan, remedial
test dan wawancara.
4. Tahap akhir : menganalisis data,
membahas dan menyusun laporan.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpul Data
a. Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini
adalah tes struktur atom sebelum
dan setelah dilakukan
pembelajaran.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan
oleh peneliti yaitu observasi
sistematis, dengan menggunakan
instrumen pengamatan.
c. Wawancara
Wawancara yang dilakukan
adalah wawancara langsung yang
dilakukan terhadap siswa setelah
dilakukan penelitian.
d. Teknik Dokumentasi
Analisis data tentang data
nilai ulangan harian siswa pada
materi struktur atom kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Sanggau tahun
ajaran 2015/2016.
2. Alat pengumpulan Data
Alat pengumpul data yang
digunakan dalam penelitian ini
berupa tes hasil belajar, lembar
observasi, wawancara langsung dan
dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tahap Persiapan
Pembuatan instrumen penelitian
berupa RPP dan tes hasil belajar siswa.
Sebelum digunakan sebagai instrumen
penelitian, RPP dan tes hasil belajar
divalidasi terlebih dahulu. Setelah
dinyatakan valid, tes hasil belajar
dilakukan uji coba pada siswa kelas XII
IPA SMA Negeri 1 Sanggau. Uji coba
dilakukan dikelas XII IPA yang telah
mempelajari materi struktur atom. Hasil
uji coba dikelas XII IPA dihitung
reliabilitasnya dengan siswa yang terdiri
dari 24 siswa, hasil perhitunganya
reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,646
dengan kriteria tinggi.
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri atas 4
tahap yaitu melakukan ulangan harian
struktur atom oleh guru kimia SMA
Negeri 1 Sanggau, memberikan
perlakuan yaitu pembelajaran remedial
teaching, remedial test dan wawancara
oleh peneliti.
1. Ulangan harian struktur atom
Tahap awal pelaksanaan dimulai
dengan pemberian ulangan harian
terhadap kedua kelas, yaitu kelas
ekperimen dan kelas kontrol. Hasil
ulangan harian menunjukkan bahwa
pada kelas kontrol 18 orang siswa
tidak tuntas dan pada kelas
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
143
eksperimen 19 orang siswa tidak
tuntas. Siswa yang tidak tuntas pada
ulangan harian struktur atom
digunakan sebagai subjek dalam
pelaksanaan remedial teaching.
Adapun nilai rata-rata ulangan
harian struktur atom untuk siswa
yang tidak tuntas kelas kontrol
adalah 56,05 dan kelas eksperimen
adalah 57,84. Nilai ulangan harian
struktur atom antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
kemudian dilakukan uji Kolmogrov-
Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov
berfungsi untuk mengetahui
normalitas data dengan nilai α (0,05).
Hasil uji kolmogrov
menunjukkan bahwa nilai ulangan
harian struktur atom kelas kontrol
adalah 0,004 nilai ini lebih kecil dari
nilai α maka data tidak terdistribusi
normal. Nilai signifikan ulangan
harian struktur atom pada kelas
eksperimen adalah 0,000 nilai
tersebut lebih kecil dari nilai α maka
data dikatakan tidak terdistribusi
normal.
Oleh karena kedua data tidak
terdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji statistik nonparametrik
yaitu uji U Mann-Whitney.
Berdasarkan uji U Mann-Whitney,
diperoleh hasil 0,430 nilai ini lebih
besar dari nilai signifikan α artinya
tidak ada perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Remedial teaching
Perlakuan yang diberikan dalam
penelitian ini adalah dengan
penerapan remedial teaching metode
tutor sebaya pada kelas eksperimen
dan metode ceramah pada kelas
kontrol.
a. Kelas kontrol
Kelas kontrol dalam penelitian ini
adalah kelas XI IPA 1 yang
berjumlah 32 siswa dengan 14
siswa tuntas dan 18 siswa tidak
tuntas pada ulangan harian struktur
atom. Kelas kontol menerapkan
pembelajaran remedial dengan
metode ceramah. Proses penelitian
dilakukan pada tanggal 10
September 2015. Siswa yang tuntas
pada ulangan harian struktur atom
kelas kontrol tetap mengikuti
kegiatan remedial teaching untuk
memperdalam pemahaman
materinya. Namun siswa yang tuntas
dan tidak tuntas dipisahkan dalam
kelompok yang berbeda pada saat
kegiatan remedial teaching
berlangsung. Akhir kegiatan siswa
tuntas diberikan tugas pengayaan
sedangkan siswa tidak tuntas
diberikan remedial test.
Data ulangan harian struktur
atom kelas kontrol yang dianalisis
yaitu 24 lembar ulangan harian dari
32 lembar ulangan harian
dikarenakan sebagian dari lembar
ulangan harian telah hilang. Analisis
ini dapat digunakan karena data yang
dianalisis lebih dari 70% dari jumlah
data sebenarnya.
Hasil analisis ulangan harian
struktur atom kelas kontrol
menunjukkan bahwa pada soal
nomor 1 dengan sub materi teori
atom Niels Bohr dan teori atom
modern diperoleh persentase
keberhasilan menjawab soal sebesar
95,83%. Artinya 23 siswa dari 24
siswa berhasil menjawab soal dengan
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
144
benar. Pada soal nomor 2 dengan sub
materi konfigurasi elektron,
diperoleh persentase keberhasilan
menjawab soal sebesar 91,67%.
Artinya 22 siswa dari 24 siswa
berhasil menjawab soal dengan
benar.
Soal nomor 3 dengan sub materi
nomor atom, diperoleh persentase
keberhasilan menjawab soal sebesar
83,33%. Artinya 20 siswa dari 24
siswa berhasil menjawab soal dengan
benar. Soal nomor 4 dengan sub
materi bilangan kuantum, diperoleh
persentase keberhasilan menjawab
soal sebesar 37,50%. Artinya hanya
9 siswa dari 24 siswa yang berhasil
menjawab soal dengan benar.
Sedangkan pada soal nomor 5
dengan sub materi bilangan kuantum,
diperoleh persentase keberhasilan
menjawab soal sebesar 20,83%.
Artinya hanya 5 siswa dari 24 siswa
yang berhasil menjawab soal dengan
benar.
Persentase keberhasilan
menjawab soal paling rendah terlihat
pada soal nomor 4 dan soal nomor 5
yaitu pada sub materi bilangan
kuantum. Berdasarkan hasil
diagnosis kesulitan belajar siswa
melalui lembar jawaban ulangan
harian siswa, diketahui banyak siswa
mengalami kesulitan pada sub materi
bilangan kuantum.
Kesulitan yang dialami siswa
dikarenakan siswa kurang
memahami cara menentukan
bilangan kuantum suatu unsur
berdasarkan jumlah elektron suatu
atom dan menentukan nomor atom
suatu unsur berdasarkan bilangan
kuantumnya, sehingga pada remedial
teaching sub materi yang dipilih
untuk dipelajari lebih mendalam
adalah pada sub materi bilangan
kuantum.
Kegiatan pendahuluan dimulai
dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru kemudian
memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada
siswa tentang materi yang dipelajari
sebelumnya untuk membuat siswa
termotivasi mempelajari kembali
materi struktur atom.
Tahap berikutnya kegiatan inti,
dimana guru menjelaskan materi
dengan metode ceramah. Guru
melanjutkan pembelajaran dengan
menjelaskan pengertian bilangan
kuantum dan jenis-jenis bilangan
kuantum serta memberikan contoh
bagaimana menyelesaikan soal
perhitungan.
Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk bertanya selama 10
menit dan memberikan soal untuk
siswa kerjakan. Guru berkeliling
sambil mengawasi dan membimbing
siswa mengerjakan soal latihan.
Setelah selesai mengerjakan soal,
guru meminta siswa untuk
menuliskan jawabannya di papan
tulis dan membahasnya bersama-
sama.
Tahap akhir yaitu siswa yang
tidak tuntas pada ulangan harian
struktur atom diminta untuk
mengerjakan soal remedial test
selama 20 menit. Kemudian guru
bersama siswa menarik kesimpulan
dari hasil pembelajaran dan menutup
pelajaran dengan salam.
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
145
b. Kelas eksperimen
Kelas eksperimen dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPA 2
yang berjumlah 32 siswa dengan 13
siswa tuntas dan 19 siswa tidak
tuntas pada ulangan harian struktur
atom. Proses penelitian dilakukan
pada tanggal 14 September 2015.
Kelas eksperimen menerapkan
pembelajaran remedial dengan
metode tutor sebaya. Siswa yang
tuntas pada ulangan harian struktur
atom kelas eksperimen digunakan
sebagai tutor atau asisten guru untuk
membantu temannya yang belum
tuntas dalam belajar.
Data ulangan harian struktur
atom kelas eksperimen yang
dianalisis yaitu 22 lembar ulangan
harian dari 32 lembar ulangan harian
dikarenakan sebagian dari lembar
ulangan harian telah hilang. Analisis
ini dapat digunakan karena data yang
dianalisis lebih dari 70% dari jumlah
data sebenarnya.
Hasil analisis ulangan harian
struktur atom kelas kontrol
menunjukkan bahwa pada soal
nomor 1 dengan sub materi teori
atom Niels Bohr dan teori atom
modern diperoleh persentase
keberhasilan menjawab soal sebesar
100%. Artinya 22 siswa dari 22
siswa berhasil menjawab soal dengan
benar. Pada soal nomor 2 dengan sub
materi konfigurasi elektron,
diperoleh persentase keberhasilan
menjawab soal sebesar 86,36.
Artinya 19 siswa dari 22 siswa
berhasil menjawab soal dengan
benar.
Soal nomor 3 dengan sub
materi nomor atom, diperoleh
persentase keberhasilan menjawab
soal sebesar 100%. Artinya 22 siswa
dari 22 siswa berhasil menjawab soal
dengan benar. Soal nomor 4 dengan
sub materi bilangan kuantum,
diperoleh persentase keberhasilan
menjawab soal sebesar 45,45%.
Artinya hanya 10 siswa dari 22 siswa
yang berhasil menjawab soal dengan
benar. Sedangkan pada soal nomor 5
dengan sub materi bilangan kuantum,
diperoleh persentase keberhasilan
menjawab soal sebesar 27,27%.
Artinya hanya 6 siswa dari 22 siswa
yang berhasil menjawab soal dengan
benar.
Persentase keberhasilan
menjawab soal paling rendah terlihat
pada soal nomor 4 dan soal nomor 5
yaitu pada sub materi bilangan
kuantum. Berdasarkan hasil
diagnosis kesulitan belajar siswa
melalui lembar jawaban ulangan
harian siswa, diketahui banyak siswa
yang mengalami kesulitan pada sub
materi bilangan kuantum.
Kesulitan yang dialami siswa
dikarenakan siswa kurang
memahami cara menentukan
bilangan kuantum suatu unsur
berdasarkan jumlah elektron suatu
atom dan menentukan nomor atom
suatu unsur berdasarkan bilangan
kuantumnya, sehingga pada remedial
teaching sub materi yang dipilih
untuk dipelajari lebih mendalam
adalah pada sub materi bilangan
kuantum.
Kegiatan pendahuluan dimulai
dengan penyampaian tujuan
pembelajaran oleh guru. Kemudian
guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
146
siswa tentang materi yang dipelajari
sebelumnya untuk membuat siswa
termotivasi mempelajari kembali
materi struktur atom.
Tahap berikutnya kegiatan inti,
pada tahap ini guru menjelaskan
secara singkat pengertian bilangan
kuantum dan jenis-jenis bilangan
kuantum serta memberikan contoh
bagaimana menyelesaikan soal
perhitungan. Selanjutnya guru
mengorganisasikan siswa ke dalam 6
kelompok. 5 kelompok belajar
berjumlah 3 siswa dengan dipimpin
2 tutor dan 1 kelompok belajar
berjumlah 4 siswa dengan dipimpin
1 tutor. Guru menugaskan siswa
untuk mengerjakan latihan yang
terdapat dalam LKS secara
berkelompok dengan bantuan tutor
masing-masing. Guru memantau
kegiatan diskusi dengan berkeliling
dan membantu jika tutor mengalami
kesulitan. Selanjutnya guru meminta
siswa mengumpulkan hasil pekerjaan
kelompoknya dan membahasnya
secara bersama-sama.
Proses berikutnya guru
memberikan soal remedial test untuk
siswa yang tidak tuntas pada ulangan
harian struktur atom. Selesai
melaksanakan tes soal, guru
memberikan penguatan konsep
berdasarkan jawaban siswa dan
memberikan kesimpulan
pembelajaran lalu guru menutup
pelajaran dengan salam.
3. Remedial test
Pelaksanaan remedial test
dilaksanakan setelah siswa
mempelajari materi struktur atom
dengan menerapkan remedial
teaching metode ceramah di kelas
kontrol dan remedial teaching
metode tutor sebaya di kelas
eksperimen. Hasil remedial test
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
kelas kontrol adalah 82,50 sedangkan
rata-rata remedial test kelas
eksperimen adalah 87,73.
Nilai remedial test antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
kemudian dilakukan uji Kolmogrov-
Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov
berfungsi untuk mengetahui
normalitas data dengan nilai α (0,05).
Hasil uji tersebut menunjukkan
bahwa nilai signifikan remedial test
kelas eksperimen adalah 0,012 nilai
ini lebih kecil dari nilai α maka data
tidak terdistribusi normal. Namun
nilai signifikan remedial test pada
kelas kontrol adalah 0,068 karena
nilai tersebut lebih besar dari nilai α
maka data dikatakan terdistribusi
normal.
Oleh karena salah satu tidak
terdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji statistik nonparametrik
yaitu uji U Mann-Whitney. Hasil uji
yang diperoleh 0,043, nilai ini lebih
kecil dari nilai signifikan α artinya
ada perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hasil nilai
remedial test yang dilakukan di kelas
eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol.
4. Wawancara
Tujuan dari wawancara adalah
untuk mengetahui pendapat siswa
setelah dilaksanakannya kegiatan
remedial teaching metode ceramah
di kelas kontrol dan remedial
teaching metode tutor sebaya di
kelas eksperimen. Hasil wawancara 2
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
147
siswa dengan ketuntasan tinggi di
kelas kontrol mengatakan bahwa
pembelajaran remedial metode
ceramah tidak ada bedanya dengan
pembelajaran biasa karena guru
hanya menjelaskan materi kemudian
memberikan tugas.
Sedangkan hasil wawancara 2
siswa dengan ketuntasan sedang di
kelas kontrol mengatakan bahwa
pembelajaran remedial metode
ceramah kurang menjadikan siswa
aktif karena guru masih menjadi
fokus pembelajaran. Remedial
teaching metode ceramah dianggap
tidak menarik, karena siswa belajar
sendiri memahami materi yang guru
ajarkan meskipun ada kesempatan
bertanya yang diberikan oleh guru.
Hasil wawancara 2 siswa
dengan ketuntasan tinggi di kelas
eksperimen mengatakan bahwa
pembelajaran remedial metode tutor
sebaya, berbeda dari pembelajaran
remedial yang pernah dilakukan
oleh guru. Pembelajaran remedial
metode tutor sebaya memanfaatkan
siswa yang lebih memahami materi
pembelajaran untuk dapat membantu
siswa lainya yang belum memahami
materi pembelajaran tersebut
sehingga pembelajaran lebih aktif.
Pembelajaran remedial metode tutor
sebaya membantu siswa memahami
lebih mendalam materi pelajaran.
Hasil wawancara 2 siswa
dengan ketuntasan sedang di kelas
eksperimen juga mengatakan bahwa
pelajaran yang ditempuh dengan
pembelajaran remedial metode tutor
sebaya terasa berbeda dengan metode
yang biasanya hanya ceramah. Dalam
pembelajaran ini teman sebaya bertindak
sebagai guru dalam diskusi sehingga
siswa tidak merasa segan dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan
remedial dengan mengunakan metode
tutor sebaya menjadikan diskusi yang
dilakukan lebih asik dan menyenangkan.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil ulangan harian
struktur atom dan remedial test pada
kelas kontrol diperoleh perbedaan hasil
belajar. Nilai rata-rata hasil ulangan
harian struktur atom pada kelas kontrol
adalah 56,05 dan nilai rata-rata hasil
remedial test adalah 82,50. Peningkatan
hasil belajar diketahui dari nilai selisih
antara nilai ulangan harian struktur atom
dan remedial test sebesar 26,45.
Sebanyak 18 siswa kelas kontrol yang
mengikuti remedial semuanya mengalami
peningkatan hasil belajar setelah
diberikan perlakuan.
Kelas eksperimen diperoleh data
hasil tes tertulis ulangan harian struktur
atom dan remedial test yang
menggunakan metode tutor sebaya.
Terdapat perbedaan hasil belajar dengan
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen sebelum dan sesudah
perlakuan mengalami perubahan dari
57,84 menjadi 87,73. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa sebesar 29,89. Pada kelas
ini seluruh siswa mengalami peningkatan
hasil belajar pada materi struktur atom
setelah diberikan remedial dengan
metode tutor sebaya. Adapun
perbandingan nilai ulangan harian
struktur atom dan remedial test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
diperlihatkan pada Gambar 1.
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
148
Gambar 1. Grafik Perbandingan
Ulangan Harian Struktur Atom-
Remedial Test Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Gambar 1. menunjukkan bahwa nilai
remedial test kelas eksperimen lebih
tinggi yaitu 87,73 dibandingkan kelas
kontrol 82,50. Perbandingan hasil belajar
antar kelas kontrol dan kelas eksperimen
ini meningkat secara signifikan yaitu
sebesar 5,23.
Pengaruh Remedial Teaching Metode
Tutor Sebaya
Effect Size dihitung untuk
mengetahui besarnya pengaruh remedial
teaching metode tutor sebaya pada materi
struktur atom. Perhitungan effect size
menggunakan data remedial test,
dikarenakan hasil ulangan harian struktur
atom kelas kontrol dan eksperimen yang
telah dianalisis secara statistik
menggunakan SPSS 17,0 for windows
diperoleh hasil yang tidak sama (tidak
terdapat perbedaan kemampuan awal
siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen). Nilai rata-rata remedial test
kelas kontrol sebesar 82,50 sedangkan
nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar
87,73 dengan standar deviasi kelas
kontrol sebesar 7,821.
Hasil perhitungan Effect size
diklasifikasikan sedang yaitu 0,66. Hal
ini menunjukkan bahwa pembelajaran
remedial dengan menggunakan metode
tutor sebaya memberikan pengaruh yang
sedang terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Dengan demikian persentase
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Sanggau dengan
metode tutor sebaya pada materi struktur
atom sebesar 24,54% dilihat dari Tabel Z.
Miharty dan Armiyus (2009) dalam
penelitiannya yang berjudul pembelajaran
remedial metode tutor sebaya pada mata
pelajaran kimia pokok bahasan hidrolisis
garam, menyatakan dari hasil analisa data
ditemukan bahwa pembelajaran remedial
metode tutor sebaya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dengan besarnya
pengaruh 22,7% jika dibandingkan
dengan pengajaran biasa pada materi
hidrolisis garam.
Berdasarkan hasil nilai remedial
test, hasil wawancara dan penelitian
pendukung di atas membuktikan bahwa
pembelajaran remedial menggunakan
metode tutor sebaya lebih baik jika
dibandingkan dengan pembelajaran
remedial metode ceramah. Pembelajaran
remedial metode tutor sebaya dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif dan
antusias dalam belajar. Siswa tidak lagi
merasa segan untuk bertanya karena yang
bertindak sebagai guru dalam
kelompoknya adalah teman sebayanya.
KESIMPULAN
1. Terdapat perbedaan antara hasil
belajar siswa yang diajarkan
remedial teaching metode tutor
sebaya dengan siswa yang
diajarkan remedial teaching
metode ceramah terhadap hasil
0
20
40
60
80
100
Kontrol Eksperimen
ulanganharianremedialtest
87,73 82,50
56,05 57,84
nila
i
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
149
belajar siswa pada materi struktur
atom kelas XI SMA Negeri 1
Sanggau.
2. Remedial teaching metode tutor
sebaya memberikan pengaruh
sebesar 24,54% dengan klasifikasi
yang sedang terhadap hasil belajar
siswa pada materi struktur atom
kelas XI SMA Negeri 1 Sanggau.
DAFTAR PUSTAKA
Arifiani, R. (2012). Pengaruh
Pembelajaran Kolaborasi Guided
Discovery-Experiential Learning
Berbantuan Lembar Kerja Siswa.
Jurnal Chemistry in Education.
Vol 1 No 2. (Online).
(Journal.unnes.ac.id).
Ahmadi, H. A., dan Supriyono, W.
(2004). Psikologi Belajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Amri, S., dan Ahmadi, L. K. (2010).
Konstruksi Pengembangan
Pembelajaran: Pengaruhnya
Terhadap Mekanisme dan Praktik
Kurikulum. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Dossuwanda. (2008). Penggunaan
Metode Tutor Sebaya
Meningkatkan Kemampuan dan
Kreatifitas Siswa dalam Belajar
Microsoft Excel di Kelas VIII
SMP Negeri 1 Rangkasbitung.
Jurnal Pendidikan dan
Komunikasi. (Online).
(Repository.unri.ac.id).
Miharty, T., dan Armiyus, S. (2009).
Pembelajaran Remedial Metode
Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran
Kimia Pokok Bahasan Hidrolisis
Garam. Jurnal Repository. ISBN :
978-9832267. (Online).
Mukaromah, Sugiharto, dan Sulistyo, S.
(2013). Efektivitas Pemberian
Problem Posing pada
Pembelajaran (TGT) Teams
Games Tournament Terhadap
Hasil Belajar Kimia pada Materi
Pokok Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan Kelas XI Semester 2
SMA Negeri 4 Surakarta. Jurnal
Pendidikan Kimia. Vol. 3, No,4.
(Online). (Fkip.uns.ac.id).
Nauli, R. ( 2007). Upaya Peningkatan
Interaksi dan Hasil Belajar Siswa
SMA melalui Belajar Kooperatif
dengan Menggunakan Media Peta
Konsep dan Alat Peraga. Jurnal
Pendidikan Matematika dan
Sains. ISSN: 1907-7157. (Online).
(Isjd.pdii.lipi.go.id).
Pusat Kurikulum. (2003). Standar
Kompetensi Mata Pelajaran
Kimia SMA dan MA. Jakarta:
Balitbang Depdiknas.
Rusmansyah. (2003). Implementasi
Model Student Teams
Achievment Division (STAD)
dalam Pembelajaran Konsep Laju
Reaksi di Kelas II SMA Negeri 1
Banjarmasin. Jurnal Ilmu
Pendidikan. No 2 : 34-35.
(Online). (Portalgaruda.org).