31
Cor Pulmonale ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan Karolus refan dake 102010275 D7

Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

enjoy it

Citation preview

Page 1: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Cor Pulmonale ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Karolus refan dake

102010275

D7

Page 2: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Anamnesis

• terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga dan sosial ekonomi.

• Mengidentifikasi Data Pribadi Pasien• Nama : Tn. IM• Usia : 46 tahun• Jenis kelamin : laki-laki• Status pernikahan : menikah• Tempat tinggal : Cililitan • Status pendidikan : - • Pekerjaan : pedagang bakso• Agama : Islam

Page 3: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Karakter Perikarditis Infark miokard

Deskripsi nyeri Tajam, terletak retrosternal

(dibawah sternum) atau left

precordial

Nyeri diremas-remas, seperti

tertekan, dan nyeri berat

Radiasi Nyeri menyebar e trapesius

atau tidak ada penjalaran

Nyeri menjalar ke rahang, atau

lengan kiri atau mungkin tidak

menjalar

Usaha (pengerahan tenaga) Tidak mengubah nyeri Bias meningkatkan rasa nyeri

Posisi Posisi diperburuk pada posisi

supinasi atau pada saat

inspirasi

Tidak terpengaruh posisi

Onset/durasi Nyeri tiba-tiba, dalam

beberapa jam sampai hari

sebelum dating ke IGD

Tiba-tiba atau perburukan

nyeri kronik yang bias hilang

timbul atau dalam beberapa

jam sebelum pasien dating ke

IGD

Page 4: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

1. Memastikan kemunculan gejala dalam hubungannya dengan pekerjaan;

a) Apakah gejala yang timbul membaik saat istirahat atau liburan?

b) Apakah terdapat pekerja lain yang menderita gejala yang sama dilingkungan kerja?

c) Apakah terjadi pajanan debu, uap, atau partikel-partikel zat kimia yang beracun di lingkungan kerja?

1. Pertanyaan kronologis tentang pekerjaan terdahulu sampai yang sekarang,mengenai:

a) Deskripsikan lingkungan tempat kerja

b) Informasi tentang bahan mentah yang dipakai, proses kerja, produk yang dihasilkan serta tata cara penanganan limbah industri.

c) Lama bekerja di masing-masing tempat kerja.

d) Deskripsi tugas dan jadwal waktu kerja/shift.

e) Jumlah hari absen dan alasanya.

f) Pengunaan alat pelindung diri.

g) Prosedur pemeriksaan fisik sebelum masuk kerja.

h) Adanya pekerjaan lain disampinga pekerjaan utama(misalanya kerja malam)

Page 5: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

1. Pertanyaan spesifik yang ada hubungannya dengan pajanan penyakit akibat kerja

a) Pernah bekerja dengan ditempat kerja yang bising/terlalu panas atau menggunakan produk asbes/sinar radioaktif/alat yang menimbulkan vibrasi?

b) Factor stress ditempat kerja (jemu,konflik dengan atasan/bawahan/teman kerja, dan lain-lain)

c) Pernah bertugas dibidang militer

d) Hobi(olahraga, berkebun, melukis, perkerjaan rumah tangga/pertukanag atau las)

e) Pekerjaan istri/suami

a) Riwayat reproduksi (riwayat abortus, jumlah anak, lahir mati, riwayat kehamilan terdahulu, kesukaran saat melahirkan bayi, perubahan libido atau siklus menstruasi)

b) Riwayat kesehatan lingkungan

c) Informasi mengenai industri lain di sekeliling tempat kerja (tingkat polusi lingkungan, pajanan limbah industri/percikan zat beracun dari tempat lain

Page 6: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pemeriksaan fisik

1. Tanda vital• Nadi : 88 kali per

menit, irama teratur(N)• Pernafasan : 28 kali

per menit(apnea)• Tekanan darah :

140/90 mmHg(H DER 1)

• Suhu badan : 36,4 derajat celcius(N)

• Status gizi• Tinggi badan : 160

cm• Berat badan : 55 kg• IMT : berat

badan (kg) / tinggi badan (m) x tinggi

• badan (m) 21,48

Page 7: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

1. Status lokalis• Inspeksi :simetris statis

dinamis, retraksi (-), ictus cordis terlihat.

• Palpasi : fremitus kanan=kiri.

• Perkusi :sonor,batas jantung kiri 2 jari lateral dari midklavikula ICS 4.

• Auskultasi : vesikuler,ronki +/+,wheezing +/+, bunyi jantung I-II normal, murmur(-), gallop(-)

• Kelenjar tiriod normal• Jugularis venosus

pressure meningkat.

Page 8: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium• Pada penderita cor pulmonal pemeriksaan fungsi

paru menunjukan kelainan restriktif atau obstruktif berat (atau gabungan keduanya).

• Pemeriksaan analisis gas darah dapat menunjukkan adanya hipoksia dan atau hiperkapnea/asidosis respiratorik

• Pada penderita CP dengan hipoksia yang bermakna (saturasi oksigen arterial < 90%)

Page 9: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Radiologi • Gambaran radiologi

hipertensi pulmonal adalah dilatasi arteri pulmonalis utama dan cabang-cabangnya, meruncing ke perifer, dan lapang paru perifer tampak relatif oligemia

• rontgen thoraks PA sebagai pembesaran batas kanan jantung, pergeseran kearah

lateral batas jantung kiri dan pembesaran bayangan jantung ke anterior,

ke daerah retrosternal pada foto dada lateral

Page 10: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Elektrokardiogram

1. Gambaran abnormal kor pulmonal pada pemeriksaan EKG dapat berupa:

a) Deviasi sumbu ke kanan. Sumbu gelombang p + 900 atau lebih.

b) Terdapat pola p pulmonal di sadapan 2,3, dan aVF

c) Terdapat pola S1 Q3 T3 dan right bundle branch block komplet atau inkomplet.

d) Gelombang QRS dengan voltase lebih rendah terutama pada PPOK karena adanya hiperinflasi.

Page 11: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Ekokardiografi

• Salah satu pencitraan yang bisa digunakan untuk melakukan penegakan diagnosis kor pulmonal adalah dengan ekokardiografi.

• Dari hasil ekokardiografi dapat ditemukan dimensi ruang ventrikel kanan yang membesar, tapi struktur dan dimensi ventrikel kiri normal.

Page 12: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pemeriksaan Tempat Kerja

• Guna dari pemeriksaan ke tempat kerja ini untuk menemukan pajanan apa saj yang bisa dialami oleh pasien. Terdapat beberapa faktor pajanan yang bisa menyebabkan penyakit akibat kerja, yakni pajanan fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan psikososial.

• Faktor ini menjadi penyebab pokok dan menentukan terjadinya penyakit

Page 13: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pajanan yang dialamia) Bahaya kimia. Bahaya kimia meliputi konsentrasi uap, gas, atau

aerosol dalam bentuk debu atau fume yang berlebihan dilingkungan kerja

b) Bahaya fisik. Bahaya fisik mencakup kebisingan, vibrasi, suhu lingkungan kerja yang terlau ekstrem (terlalu panas/dingin), radiasi,dan tekanan udara

c) Bahaya biologis. Serangga, jamur, bakteri, virus,

d) Bahaya ergonomis. seperi desain peralatan kerja, mesin dan tempat kerja yang buruk, aktivitas mengangkat beban gerakan yang berulang-ulang secara berlebihan dengan/tanpa posisi yang janggal

e) Bahaya psikologis. Komunikasi yang ditidak adekuat, konflik antar personal kurangnya kekuasaan dan/atau sumber daya untuk penyelesaian masalah pekerjaan, beban tugas yang terlalu padat atau sangat kurang, kerja lembur/shift malam

Page 14: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Hubungan pajanan dengan penyakit

• Tn TM juga mempunyai riwayat pada masa mudanya pernah sakit paru yang sudah lama dan mempunyai riwayat merokok yang lama.

• Tn TM seorang pedagang bakso selam 15 tahun dengan jam kerja dari jam 03.00 pagi hingga pukul 20.00 malam yang memungkinkan Tn TM terpapar oleh berbagai pajanan debu, polusi dll

Page 15: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Merokok merupakan faktor risiko terpenting terjadinya PPOK. Prevalensi tertinggi terjadinya gangguan respirasi dan penurunan faal paru adalah pada perokok

• Polusi udara terdiri dari polusi di dalam ruangan (indoor) seperti asap rokok, asap kompor, asap kayu bakar, dan lain-lain, polusi di luar ruangan (outdoor), seperti gas buang industri, gas buang kendaraan bermotor, debu jalanan, dan lain-lain, serta polusi di tempat kerja, seperti bahan kimia, debu/zat iritasi, gas beracun, dan lain-lain.

• Pajanan yang terus menerus oleh polusi udara merupakan faktor risiko lain PPOK

• Status sosioekonomi merupakan faktor risiko untuk terjadinya PPOK, kemungkinan berkaitan dengan polusi, ventilasi yang tidak adekuat pada tempat tinggal, gizi buruk atau faktor lain yang berkaitan dengan sosioekonomi

Page 16: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Dikarenakan paru berkorelasi dalam sirkuit kardiovaskuler antara ventrikel kanan dengan bagian kiri jantung, perubahan pada struktur atau fungsi paru akan mempengaruhi secara selektif jantung kanan.

• Patofisiologi akhir yang umum yang menyebabkan kor pulmonal adalah peningkatan dari resistensi aliran darah melalui sirkulasi paru dan mengarah pada hipertensi arteri pulmonal

Page 17: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Insidens yang tepat dari kor pulmonal tidak diketahui karena seringkali terjadi tanpa dapat dikenali secara klinis. Diperkirakan insidens kor pulmonal adalah 6% sampai 7% dari seluruh penyakit jantung

• Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kor pulmonal adalah penyakit yang secara primer menyerang pembuluh darah paru dan penyakit yang mengganggu aliran darah paru

Page 18: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Berdasarkan penelitian lain di Ethiopia, menemukan penyebab terbanyak kor pulmonal berturut-turut adalah asma bronkial, tuberkulosis paru, bronkitis kronik, emfisema, penyakit interstisial paru, bronkiektasis, obesitas, dan kifoskoliosis.

• Menurut penelitian sekitar 80-90% pasien kor pulmonal mempunyai PPOK dan 25 % pasien dengan PPOK akan berkembang menjadi kor pulmonal

• Kebanyakan pasien PPOK adalah laki-laki.Hal ini disebabkan lebih banyak ditemukan perokok pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2001 menunjukkan bahwa sebanyak 62,2% penduduk laki-laki merupakan perokok dan hanya 1,3% perempuan yang merokok

Page 19: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pajanan yang di alami cukup besar

• Beban kerja melebihi kapasitas• Jam istirahat yang kurang• Tidak adanya pengaturan shift/kerja yang baik• Waktu kerja yang lama lebih dari 8 jam/hari

• Diagnosis Klinis: Cor Pulmonale, merupakan penyakit paru dengan hipertrofi dan atau dilatasi ventrikel kanan akibat gangguan fungsi dan atau struktur paru.

Page 20: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Patofisiologi

Penyakit paru kronis

Kerusakan paru & semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang mengembang

Hipoksia alveolar

Asidosis dan hiperkapnia

Berkurangnya vascular bed paru

Vasokonstriksi

Polisitemia dan hiperviskositas darah

Hipertensi Pulmonal

Hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan

Kor pulmonal

kronis

Page 21: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Bukti epidemiologis

• Prevalensi pasti kor pulmonal sulit dipastikan karena dua alasan.

a) Pertama, tidak semua kasus penyakit paru kronis menjadi kor pulmonal, dan,

b) kedua, kemampuan kita untuk mendiagnosa hipertensi pulmonal dan kor pulmonal dengan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium tidaklah sensitif.

Page 22: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Penyakit yang mendasari terjadinya kor pulmonal dapat digolongkan menjadi 4 kelompok :

a) Penyakit pembuluh darah paru.

b) Penekanan pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum, aneurisma, granuloma atau fibrosis.

c) Penyakit neuro muskular dan dinding dada.

d) Penyakit yang mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), penyakit paru interstisial dan gangguan pernafasaan saat tidur.

• Penyakit yang menjadi penyebab utama dari kor pulmonal kronis adalah PPOK, diperkirakan 80-90% kasus

Page 23: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Faktor Individu

• Status kesehatan: Dalam skenario dikatakan pasien bekerja selama 15 jam dalam sehari dan hanya beristirahat selama 2 jam, selama berjualan pasien posisi berdiri/duduk dan tidak disebutkan adanya riwayat sakit lainnya dan riwayat keluarga kecuali kedua orantua mempunyai riwayat hipertensi.

• Status kesehatan mental :Tidak diketahui secara jelas. Tetapi pasien yang mengalami pajanan di tempat kerja biasanya lama-lama akan menimbulkan stress kerja dikarenakan pajanan tersebut telah mengurangi efisiensi kinerjanya

• Higiene perorangan : apakah ada riwayat infeksi yang biasa menjadi faktor penyebab sakit pasien. Higiene perorangan yang kurang dan tingkat pengetahuan yang kurang (taraf pendidikan), serta kesadaran akan perlunya pemakaian APD (Alat Pelindung taraDiri) yang kurang,sangat meningkatkan resiko terkena infeksi

Page 24: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Faktor Lain di luar Pekerjaan

• Hobi : Di skenario pasien tidak mempunyai hobi.

• Gaya Hidup Kurang Gerak : Orang-orang yang tidak banyak bergerak memiliki resiko serangan jantung yang lebih tinggi. Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka tanpa aktif secara fisik dan tidak berolahraga dengan teratur

Page 25: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

• Kebiasaan : kebiasaan sering begadang, minum kopi dan mempunyai riwayat merokok tapi sudah berhenti sejak 1 tahun yang lalu, Ditakutkan rokok ini akan mempengaruhi tekanan darah dan pembuluh darah pasien nantinya.

• Pajanan yang ada di rumah : Tidak diketahui. Pajanan di rumah bisa berupa ke psikisnya yakni stres bila ada permasalahan di rumah atau debu dirumah.

• Pekerjaan sambilan : Tidak diketahui

Page 26: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Diagnosis Okupasi

• Diagnosis okupasi untuk pasien skenario ini adalah penyakit akibat kerja (tipe B) yakni Cor Pulmonale ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan.

• Diagonis yakni Cor Pulmonale ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan ini ditegakkan berdasarkan riwayat pajanan terhadap nikotin (rokok) dan polusi udara di tempat kerja dan tidak di tempat lainnya.

Page 27: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Perbedaan klinis dan hasil pemeriksaan spirometripada PPOK, asma bronkial dan gagal jantung kronik 

PPOK Asma Bronkial Gagal jantung kronik

Onset usia > 45 tahun Segala usia Segala usia

Riwayat keluarga Tidak ada Ada Tidak ada

Pola sesak napas Terus menerus,

bertambah berat dengan

aktivitas

Hilang timbul Timbul pada waktu

aktivitas

Ronki Kadang-kadang + ++

Mengi Kadang-kadang ++ +

Vesikular Melemah Normal Meningkat

Spirometri Obstruksi ++

Restriksi +

Obstruksi ++ Obstruksi +

Restriksi ++

Reversibilitas < ++ +

Pencetus Partikel toksik Partikel sensitif Penyakit jantung

Page 28: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Penatalaksanaan

–Tirah Baring dan Pembatasan Garam • Tirah baring sangat penting untuk mencegah

memburuknya hipoksemia, yang nantinya akan lebih menaikkan lagi tekanan arteri pulmonalis– Terapi Oksigen

• (1) terapi oksigen mengurangi vasokontriksi dan menurunkan resistensi vaskuler paru yang kemudian meningkatkan isi sekuncup ventrikel kanan,

• (2) terapi oksigen meningkatkan kadar oksigen arteri dan meningkatkan hantaran oksigen ke jantung, otak, dan organ vital lainnya

Page 29: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

– Diuretika

• Diuretika diberikan untuk mengurangi tanda-tanda gagal jantung kanan.– Vasodilator

• seperti nitrat, hidralazin, antagonis kalsium, agonis alfa adrenergik, ACE-I. Vasodilator dapat menurunkan tekanan pulmonal pada kor pulmonal kronik,

Page 30: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

– Digitalis• Digitalis hanya digunakan pada pasien kor pulmonal

bila disertai gagal jantung kiri, digoksin bisa meningkatkan fungsi ventrikel kanan. Pada pemberian digitalis perlu diwaspadai resiko aritmia– Antikoagulan

• Diberikan untuk menurunkan resiko terjadinya tromboemboli akibat disfungsi dan pembesaran ventrikel kanan dan adanya faktor imobilisasi pada pasien

Page 31: Cor Pulmonale Ec PPOK Yang Diperberat Oleh Pekerjaan

Pencegahan

• Pengurangan atau Penghentian Kebiasaan Merokok

• Alkohol• Olah Raga dan Fitness• Program Penapisan• Ubah aspek kehidupan sosialnya dalam kaitan

dengan pekerjaan: shift,cuti kerja, berlibur dan agama