Case Morbili Vina

8/16/2019 Case Morbili Vina

http://slidepdf.com/reader/full/case-morbili-vina 1/23



LAPORAN KASUS VINAWINE P N [406148048]

ter)adi lebih luas dan lebih berat+ Setiap orang yang telah terkena *ampak akan memiliki

imunitas seumur hidup+ Praktek pemberian ( dosis aksin *ampak hidup yang dilemahkan

untuk anak&anak untuk men*egah 3abah *ampak sekolah dilaksanakan ketika aksin

pertama kali berlisensi pada tahun $57!+ Program imunisasi mengakibatkan penurunan

lebih dari 551 dalam ke)adian yang dilaporkan+(

8irus penyebab *ampak mengalami keadaan yang paling stabil pada kelembaban

diba3ah 2'1+ Kebanyakan kasus *ampak ter)adi pada akhir musim dingin dan a3al musim

semi di negara dengan empat musim dengan pun*ak kasus ter)adi pada bulan 4aret dan

April+ Lain halnya dengan di negara tropis dimana kebanyakan kasus ter)adi pada musim

panas+$

Ke)adian kematian karena *ampak lebih tinggi pada kondisi malnutrisi, tetapi

belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap kega3atan penyakit *ampak dan

efek yang ditimbulkan penyakit *ampak terhadap nutrisi yang dikarenakan penurunan

selera makan dan kemampuan untuk men*erna makanan+ Ketika ter)adi defisiensi itamin

A, kematian atau kebutaan menyertai penyakit *ampak+ Apapun urutan ke)adiannya,

kematian yang berhubungan dengan penyakit *ampak men*apai tingkat yang tinggi,

biasanya lebih dari $'1 ter)adi pada keadaan malnutrisi+ $

III. Eti!"i

8irus *ampak, genus 4orbilliirus, family Paramy9oiridae, berbentuk bulat

dengan tepi yang kasar dan bergaris tengah $2' nm, dibungkus oleh selubung luar yang

terdiri dari lemak dan protein+ i dalamnya terdapat nukleokapsid yang berbentuk bulat

lon)ong, terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam nukleat #RNA%+ Salah satu

protein yang berada di selubung luar berfungsi sebagai hemaglutinin+

$

8irus *ampak berada di sekret nasofaring dan di dalam darah, minimal selama

masa tunas dalam 3aktu yang singkat sesudah timbulnya ruam, tetap aktif minimal !2 )am

Universitas Tarumanagara | Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak, RSPelabuhan Jakarta

Periode 3 Agustus ! " #ovember $%&

$




dalam temperatur kamar, $/ minggu dalam penga3etan beku, minimal 2 minggu disimpan

dalam temperatur !/oC, dan beberapa hari di suhu ' oC 8irus tidak aktif pada p: rendah+$

IV. $a%a penu!a%an

Penularan *ampak ter)adi se*ara droplet melalui udara, se)ak $&( hari sebelum

timbul ge)ala klinis sampai 2 hari setelah timbul ruam+$

V. Pat"enesis

Per)alanan klinik dia3ali dengan infeksi epitel saluran napas bagian atas oleh

irus+ 8irus kemudian akan masuk ke dalam lifatik lokal, bebas maupun berhubungan

dengan sel mononuklear, kemudian men*apai kelen)ar getah bening regional+ isini irus

memperbanyak diri dan menyebar ke sel )aringan limforetikuler seperti limpa+ Sel

mononuklear yang terinfeksi menyebabkan terbentukna sel raksasa berinti banyak #sel

;arthin%, sedangkan limfosit&. #termasuk .&supressor dan .&helper% yang rentan terhadap

infeksi, turut aktif membelah+ 1

<ambaran ke)adian a3al di )aringan limfoid masih belum diketahui se*ara

lengkap, tetapi /&7 hari setelah infeksi a3al, terbentuklah fokus infeksi yaitu ketika irus

masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan epitel orofaring,

kon)ungtia, saluran nafas, kulit, kandung kemih, dan usus+ 1

Pada hari ke 5&$', fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan

kon)ungtia, akan menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis sel+ Pada

saat itu irus dalam )umlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah dan memnimbulkan

manifestasi klinis dari sistem saluran nafas dia3ali dengan keluhan batuk pilek disertai

selaput kon)ungtia yang tampak merah+ Respon imun yang ter)adi ialah proses

peradangan epitel pada sistem saluran pernafasan diikuti dengan manifestasi klinis berupa

demam tinggi, anak tampak sakit berat dan tampak suatu ulsera ke*il pada mukosa pipi

yang disebut ber*ak Koplik, yang dapat tanda pasti untuk menegakkan diagnosis+ 1



3




Selan)utnya daya tahan tubuh menurun+ Sebagai akibat respon delayed

hypersensitiitiy terhadap antigen irus, mun*ul ruam makulopapular pada hari ke&$2

sesudah a3al infeksi dan pada saat itu antibodi humoral dapat dideteksi pada kulit+

Ke)adian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel&.+ 1

VI. Tanda dan &eja!a

• 4asa inkubasi #$'&$( hari%(

• Stadium prodromal #(&2 hari%+ emam tinggi terus menerus #= !6,/'C% yang disertai

batuk, pilek, faring hiperemis, dan nyeri menelan, stomatitis, serta mata merah

#kon)ungtiitis% dan fotofobia+ .anda patogmonik ialah enantema mukosa pipi di depan

molar tiga, yang disebut ber*ak Koplik+ Kadang&kadang stadium ini disertai )uga

dengan diare+ (

• Stadium erupsi+ Pada demam hari ke 2 atau /, mun*ul ruam makulopapular, didahului

oleh peningkatan suhu dari sebelumnya+ Ruam se*ara bertahap mun*ul dari batas

rambut belakang telinga lalu menyebar ke 3a)ah, dan akhirnya ke ekstremitas+ Ruam

tersebut bertahan selama /&7 hari+ (

• Stadium penyembuhan+ Setelah ! hari, ruam berangsur&angsur menghilang sesuai

urutan timbulnya+ Ruam akan men)adi kehitaman #hiperpigmentasi% dan mengelupas,

serta baru akan menghilang setelah $&( minggu+ Penderita *ampak sangat infeksius

se)ak $&( hari sebelum stadium prodromal hingga 2 hari setelah ruam menghilang+ (

VII. Peme%iksaan Penunjan"

Laboratorium hematologi rutin" )umlah leukosit normal atau sedikit meningkat

#apabila disertai infeksi sekunder%+ Pemeriksaan untuk komplikasi" ensefalitis> ensefalopati



'




#pemeriksaan *airan *erebrospinal, analisis gas darah dan elektrolit%? enteritis #analisis

feses lengkap%? atau bronkopneumonia #rontgen toraks dan analisa gas darah% (

VIII. Dia"nsis (andin"

Penyakit lainnya yang disebabkan oleh infeksi irus dengan karakteristik demam

yang disertai ruam makulopapular" Rubela, Roseola infe*tiosum #:erpes 8irus 7 dan 0%,

@rythema infe*tiosum, <ianotti&Crosti syndrome!

I). Penata!aksanaaan

Tata!aksana $ampak tanpa kmp!ikasi

Pada umumnya tidak memerlukan ra3at inap+2

eri 8itamin A+ .anyakan apakah anak sudah mendapat itamin A pada bulan Agustus dan

Bebruari+ ika belum, berikan /' ''' -U #)ika umur anak D 7 bulan%, $'' ''' -U #7E$$

bulan% atau ('' ''' -U #$( bulan hingga / tahun%+ Untuk pasien giFi buruk berikan itamin

A tiga kali+ 2

Pe%a*atan penunjan"

ika demam, berikan parasetamol+ erikan dukungan nutrisi dan *airan sesuai dengan

kebutuhan+ Perawatan mata untuk kon)ungtiitis ringan dengan *airan mata yang )ernih,

tidak diperlukan pengobatan+ ika mata bernanah, bersihkan mata dengan kain katun yang

telah direbus dalam air mendidih, atau lap bersih yang direndam dalam air bersih+ Oleskan

salep mata kloramfenikol>tetrasiklin, ! kali sehari selama 0 hari+ angan menggunakan

salep steroid+ Perawatan mulut dengan men)aga kebersihan mulut, beri obat kumur

antiseptik bila pasien dapat berkumur+2

+unjun"an ,!an"



&




4inta ibu untuk segera memba3a anaknya kembali dalam 3aktu dua hari untuk melihat

apakah luka pada mulut dan sakit mata anak sembuh, atau apabila terdapat tanda bahaya+ 2

). Pen-u!it

•Laringitis akut

Laringitis timbul karena adanya edema hebat pada mukosa saluran nafas, yang bertambah

parah pada saat demam men*apai pun*aknya+ itandai dengan adanya distres nafas, sesak,

sianosis, dan stridor+ Ketika demam turun keadaan akan membaik dan ge)ala akan

menghilang+$

•ronkopneumonia

apat disebabkan oleh irus *ampak maupun akibat inasi bakteri+ itandai dengan batuk,

meningkatnya frekuensi nafas, dan adanya ronki basah halus+ Pada saat suhu turun apabila

disebabkan oleh irus, ge)ala pneumonia akan menghilang+ Namun bila disebabkan bakteri,

pneumonia dapat memburuk bila tidak diberikan antibiotik+ $

•Ke)ang demam

Ke)ang dapat timbul pada periode demam, umumnya pada pun*ak demam saat ruam

keluar+ $

•@nsefalitis

.er)adinya ensefalitis dapat melalui mekanisme imunologik maupun melalui inasi

langsung irus *ampak ke dalam otak+ <e)ala ensefalitis dapat berupa ke)ang, letargi,

koma, iritabel, nyeri kepala, frekuensi nafas meningkat, twitching , disoerientasi+

Pemeriksaan *airan serebrospinal menun)ukkan pleositosis ringan, dengan predominan sel

mononuklear, peningkatan protein ringan, sedangkan kadar glukosa dalam batas normal+$

•SSP@ #Subacute Sclerosing Panencephalitis)

Kelainan degeneratif SSP yang )arang disebabkan oleh irus *ampak+ Risiko lebih besar

pada usia yang lebih muda, dengan masa inkubasi rata&rata 0 tahun+ <e)ala SSP@ didahului



(




dengan gangguan tingkah laku dan intelektual yang progresif, diikuti oleh inkoordinasi

motorik, ke)ang umumnya bersifat mioklonik+ Laboratorium menun)ukkan peningkatan

globulin dalam *airan serebrospinal, antibodi terhadap *ampak dalam serum #CB dan :A-%

meningkat #$"$(6'%+ $

•Otitis media

<endang telinga biasanya hiperemis pada fase prodromal dan stadium erupsi+ ika ter)adi

inasi bakteri akan ter)adi otitis media purulenta+ $

•@nteritis

eberapa anak yang menderita *ampak mengalami muntah dan men*ret pada fase

prodromal akibat inasi irus ke dalam sel mukosa usus+ apat pula menimbulkan protein

losing enteropathy. $

•Kon)ungtiitis

itandai dengan mata merah, pembengkakan kelopak mata, lakrimasi, dan fotofobia+ ila

ter)adi defisiensi itamin A keadaan ini dapat memburuk+ $

•Sistem kardioaskuler

•Adenitis serikal

•Purpura trombositopenik dan non&trombositopenik

•Aktiasi tuberkulosis

•Pneumomediastinal

•<angguan giFi sampai k3ashiorkor

)I. Pene"a/an

Pene"a/an Tin"kat A*a! Primordial Prevention

Pen*egahan tingkat a3al berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih dalam tahap

prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat dilakukan dengan memantapkan



"




status kesehatan balita dengan memberikan makanan bergiFi sehingga dapat meningkatkan

daya tahan tubuh+ $

Pene"a/an Tin"kat Pe%tama Primary Prevention)

Pen*egahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk men*egah seseorang terkena

penyakit *ampak, yaitu " $

a+ 4emberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi

*ampak untuk semua bayi+

b+ -munisasi dengan irus *ampak hidup yang dilemahkan, yang diberikan pada semua

anak berumur 5 bulan, karena dapat melindungi sampai )angka 3aktu 2&/ tahun+

Pene"a/an Tin"kat +edua Secondary Prevention)

Pen*egahan tingkat kedua ditu)ukan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk

mendapatkan pengobatan yang tepat+ engan demikian pen*egahan ini sekurang&

kurangnya dapat menghambat atau memperlambat progrefisitas penyakit, men*egah

komplikasi, dan membatasi kemungkinan ke*atatan, yaitu " $

a+ 4enentukan diagnosis *ampak dengan benar baik melalui anamnesis dan pemeriksaan

fisik+

b+ 4en*egah perluasan infeksi+ Anak yang menderita *ampak )angan masuk sekolah

selama empat hari setelah timbulnya rash+ 4enempatkan anak pada ruang khusus atau

mempertahankan isolasi di rumah sakit dengan melakukan pemisahan penderita pada

stadium kataral yakni dari hari pertama hingga hari keempat setelah timbulnya rash

yang dapat mengurangi keterpa)anan pasien&pasien dengan risiko tinggi lainnya+

*+ Pengobatan simptomatik diberikan untuk mengurangi keluhan penderita yakni

antipiretik untuk menurunkan panas dan )uga obat batuk+ Antibiotika hanya diberikan

bila ter)adi infeksi sekunder untuk men*egah komplikasi+

d+ iet dengan giFi tinggi kalori dan tinggi protein bertu)uan untuk meningkatkan daya

tahan tubuh penderita sehingga dapat mengurangi ter)adinya komplikasi *ampak yakni

bronkitis, otitis media, pneumonia, ensefalomielitis, abortus, dan miokarditis yang

reersibel+



)




Pene"a/an Tin"kat +eti"a Tertiary Prevention)

Pen*egahan tingkat ketiga bertu)uan untuk men*egah ter)adinya komplikasi dan kematian+

Adapun tindakan&tindakan yang dilakukan pada pen*egahan tertier yaitu " $

a+ Penanganan akibat lan)utan dari komplikasi *ampak+

b+ Pemberian itamin A dosis tinggi

Dafta% Pustaka

$+ Soedarmo S, <arna :, :adinegoro S, dkk+ uku A)ar -nfeksi G Pediatri .ropis+ @disi

Kedua+ -A-, akarta " ('$', $'5&$$6+

(+ Chen SS+ 4easles, iunduh dari http">>333 emedi*ine+meds*ape+*om>arti*le >577(('&

oerie3+ iakses pada '$ anuari ('$/+

!+ 4ans)oer A, Suprohaita, ;ardani ;, dkk+ Kapita Selekta kedokteran+ ilid $+ 4edia

Aes*ulapius BKU-, akarta " ('''+

2+ ;orld :ealth Organitation #;:O%+ uku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah

Sakit+ epartemen Kesehatan Republik -ndonesia , akarta" (''6

/+ ;olfB K, ohnson R+ BitFpatri* Color Atlas and synopsis of Clini*al ermatology+ Si9th

@dition+ 4* <ra3 :ill, USA" (''5



*






A7A5

Nama lengkap " imas ;ilyanto

.anggal lahir #umur% " (5 esenber $566 #(7 tahun%

Suku bangsa " a3a

Alamat " l+ Kebanten --- no $, R. '/, R; '2+ Semper timur, Cilin*ing

Agama " -slam

Pendidikan " !

Peker)aan " Pega3ai U4N

I,

Nama lengkap " Noa :ardianti

.anggal lahir #umur% " (/ esember $55! #(( tahun%

Suku bangsa " Sunda

Alamat " l+ Kebanten --- no $, R. '/, R; '2+ Semper timur, Cilin*ing

Pendidikan " S4A

Peker)aan " Pega3ai s3asta






9IWA7AT PEN7A+IT

+e!u/an utama emam se)ak / hari yang lalu smrs

+e!u/an tam(a/an atuk #H%? Pilek #H%? intek kemerahan di hamper seluruh badan

9i*a-at Pe%ja!anan pen-akit

Pada hari Kamis, ! September ('$/ paseien datang dengan neneknya ke U< RS

Pelabuhan akarta dengan keluhan demam se)ak / hari yang lalu+;alaupun sudah

diberikan obat penurun panas oleh neneknya namun demam pasien tidak kun)ung turun+

Saat di U< suhu tubuh pasien men*apai !6o C+ Se)ak kemarin di seluruh tubuh pasien

)uga timbul ber*ak&ber*ak kemerahan yang tidak disertai rasa gatal, ber*ak kemerahan

mun*ul pertama kali di 3a)ah kemudian menyebar ke leher, dada, lengan, dan paha bagian

atas+ Keluhan disertai batuk berdahak dan pilek se)ak ! hari yang lalu A konsistensi

lunak, 3arna kuning ke*oklatan, lender #&%, darah #&%+ AK lan*ar,3arna kuning muda,

tidak ada darah+ Pasien gelisah dan re3el )uga sulit untuk makan maupun minum

9i*a-at Pen-akit Da/u!u

Pasien pernah mengalami keluhan diare saat berumur 2 bulan

9IWA7AT +E5AI3AN DAN +E3A5I9AN

+e/ami!an

Pera3atan antenatal " Rutin periksa di bidan

Penyakit kehamilan " &

+e!a/i%an

.empat kelahiran " Puskesmas



$




Penolong persalinan " idan

Cara persalinan " Spontan

4asa gestasi " 5 bulan ( minggu

Keadaan bayi "

• erat badan lahir " !6'' gram

• Pan)ang badan lahir " 25 *m

• Lingkar kepala " lupa

• 4enangis " langsung menangis

• ;arna " kemerahan

• Skor AP<AR " tidak tahu

• Kelainan ba3aan " &

9IWA7AT PE9+EAN&AN

Pertumbuhan gigi pertama " 6 bulan

Psikomotor "

• .engkurap " 2 bulan

• uduk " 0 bulan

• erdiri " 6 bulan

• er)alan " $( bulan

• erbi*ara " $( bulan

• 4emba*a dan menulis " &

9IWA7AT I,NI2A2I

-munisasi ;aktu Pemberian

ulan #ooster% .ahun

' $ ( ! 2 / 7 5 $( $6 / $' $(

C< -



3




P. - --

Polio #OP8% - -- ---

:epatitis - --

Campak &

9IWA7AT A+ANAN

,,9

(u!anA2I:PA2I

2usu

;%mu!aiskuit:(ua/

u(u%

2usu

Nasi

Tim

0 < = 8 > > > >

= < 4 & 8 > > >

4 < 6 & 8 8 & >

6 < 8 > 8 8 8 >

8 < 10 > 8 8 8 8

10 < 1= > 8 8 8 8

?ENI2 A+ANAN ;9E+,EN2I DAN ?,3A5N7A

Nasi > Pengganti !9 > hari , $ porsi

Sayur $&!9 > hari, $ porsi

aging $9 > hari, $ porsi.elur $&(9 > hari, $ butir

-kan $&!9 > hari, $ porsi

.ahu $&(9 > hari, $&( potong

.empe $&(9 > hari, $&( potong

Susu !9> hari $('ml

9IWA7AT PEN7A+IT 7AN& PE9NA5 DIDE9ITA

PEN7A+IT ,,9 PEN7A+IT ,,9

iare 2 bulan 4orbili &

Ke)ang & Parotitis &

Otitis & emam &



'




berdarah

Radang Paru & emam tifoid &

.uberkulosis & Ca*ingan &

<in)al & Alergi &

antung & Ke*elakaan &

arah & Operasi &

ifteri & Lain E lain &

9IWA7AT +E3,A9&A

$%ak %ep%duksi

N

.

Tan""a!

!a/i%umu%

?eniske!amin 5idup 3a/i%mati A(%tus

ati

se(a(

1

.> > > > > >

=

.> > > > > >

@

.> > > > > >

DATA +E3,A9&A

A7A5 I,

Perka3inan ke 1 1

Umur saat menikah =4 ta/un 1 ta/un

Konsanguinitas > >

Keadaan kesehatan >

penyakit> >

9IWA7AT PEN7A+IT DA3A +E3,A9&A >

9IWA7AT PEN7A+IT PADA AN&&'TA +E3,A9&A 3AIN : '9AN& 3AIN

2E9,A5 >



&




DATA PE9,A5AN

+epemi!ikan %uma/ 4ilik nenek pasien

+eadaan %uma/ Lingkungan rumah *ukup nyaman untuk ditinggali,

entilasi baik

+eadaan !in"kun"an Lingkungan padat penduduk, banyak teman main pasien yang

menderita *ampak

PEE9I+2AAN ;I2I2

.anggal " ! September ('$/

am " pk+ (!+''

PEE9I+2AAN ,,

Keadaan umum " tampak sakit ringan

Kesadaran " *ompos mentis

.anda ital

Brekuensi nadi " $$'9>menit

.ekanan darah " &

Brekuensi napas " !!9>menit

Suhu tubuh " !6,(IC

DATA ANT9'P'ET9I

erat badan " $$ kg

.inggi badan " 0( *m



(




PEE9I+2AAN 2I2TEATI2

+EPA3A

•entuk dan Ukuran " Normo*ephal, ben)olan H ,

•Rambut " Rambut hitam terdistribusi merata, dan tidak mudah patah

dan tidak mudah di*abut

•4ata " entuk bola mata normal, kedudukan bola mata simetris,

mata tidak *ekung, Kon)ungtia anemis #&>&%, Sklera ikterik #&>&%, Pupil bulat isokor !mm,

Refle9 *ahaya #H>H%+# Kon)ungtia hiperemis H>H

•.elinga " Normotia, is*harge &>&, nyeri tekan tragus #&>&%, nyeri tarik

aurikuler #&>&%

•:idung " entuk normal, @pistaksis &, sekret H>H, hiperemis H>H•ibir " Sianosis & , anemis &, sumbing E

•<igi E geligi " Karies E

•4ulut " Perdarahan gusi E

•Lidah " Lidah kotor E

•.onsil " .$&.$

•Baring " :iperemis H

3E5E9

•Pembesaran K< " .idak ada pembesaran K<

T'9A+2

•inding .oraks

o -nspeksi " Simetris kanan dan kiri, ikut pergerakan napas

o Palpasi " tidak dilakukan pemeriksaan stem fremitus

•Paru

o Perkusi " Sonor di kedua lapang paru

o Auskultasi " Suara dasar esikuler H>H , 3h &>&, rh &>&

•antung

o unyi antung " - dan -- normal

o unyi tambahan " S! & , S2 &, murmur &, gallop &

o -rama " Reguler

o Brekuensi " $$'9 > menit



"




AD'EN " atar, supel, nyeri tekan #&% epigastrium, U #H% normal, hepatomegali

#&%

AN,2 DAN 9E+T, " alam batas normal

&ENITA3IA " alam batas normal

AN&&'TA &E9A+ " Akral hangat, @dema #&%

T,3AN& E3A+AN& " alam batas normal

+,3IT " Sa3o matang, sianosis #&%, ikterus #&%, pu*at #&%, turgor kulit normal,

terdapat makula eritematosa berukuran lentikular sampai miliar berbatas tidak tegas

tersebar merata pada muka, leher, dada, punggung, lengan, dan paha atas

PEE9I+2AAN NE,9'3'&I2 " Rangsang meningeal" Kaku kuduk #&%, rudFinski- #&%, rudFinski -- #&%, rudFinski -- #&%, KernigJs sign #&%, Laseue #&%

PEE9I+2AAN 3A'9AT'9I,

• arah rutin "

3a(%at%ium@ 2eptem(e%

=01B

Lekosit 6,'7

E%it%sit 3 4#1@

5em"!(in 3 11#C

5ematk%it 3 @@#4

.rombosit (5/

$V 3 81

4C: (6

4C:C !/

R;&S 2!,'



)




$9P 5 0#C

• Air seni "&

• .in)a "&

• Lain& lain "&9IN&+A2AN

Anamnesis

.elah di periksa seorang anak laki&laki berusia (/ bulan dengan keluhan demam

tinggi / hari yang lalu, disertai ber*ak&ber*ak kemerahan di hampir seluruh tubuh yang

baru timbul sehari yang lalu dan dengan keluhan lain yaitu batuk berdahak dan pilek se)ak

! hari yang lalu dan smrs+

Peme%iksaan ;isik

Keadaan umum " tampak sakit ringan

Kesadaran " *ompos mentis

.anda ital

Brekuensi nadi " $$'9>menit

.ekanan darah " &

Brekuensi napas " !!9>menit

Suhu tubuh " !6,(IC

4ata " Kon)ungtia hiperemis #H>H%

:idung " hiperemis, sekret #H>H%

Baring " hiperemis

Kulit " makula eritematosa berukuran lentikular sampai miliar berbatas

tidak tegas tersebar merata pada muka, leher, dada, punggung, lengan, dan paha atas

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan eritrosit, :b, :t, dan 4C8+ an

adanya peningkatan dari CRP

Peme%iksaan Penunjan"



*




3a(%at%ium = ?uni =01B

E%it%sit 3 4#1@

5em"!(in 3 11#C

5ematk%it 3 @@#4

$V 3 81$9P 5 0#C

DIA&N'2I2 +E9?A

4orbili

DIA&N'2I2 ANDIN&

Rubela

Roseola infe*tiosum #:erpes 8irus 7 dan 0%

@rythema infe*tiosum

<ianotti&Crosti syndrome

AN?,9AN PEE9I+2AAN PEN,N?AN&

>

P9'&N'2I2

Ad itam " ad bonam

Ad fun*tionam " bonam

Ad sanationam " bonam

PENATA3A+2ANAAN

• 4edikamentosa

o -8B KA@N - $( tetes per menit

o 8it A 29 /'+''' Unit

o Bramadol flash ! 9 $/' mg

o 4O Sol

o Ceftria9one $ 9 6'' mg

TINDA+ 3AN?,T

• 4onitor keluhan subyektif dan tanda&tanda ital

• Ukur intake dan output *airan

• Kompres )ika suhu =!6oC

• An)urkan keluarga untuk memberi banyak minum



$%




Kamis, 3

September 2015

Jumat, 4

September 2015

Sabtu, 5

September 2015

S + demam -. ,

batuk berdahak -.,

pilek -., ruam

men/ebar sampai ke

paha, men0ret 1.,,

re2el, tidak mau

minum, mukosa bibir

kering, imunisasi

0ampak 1.

+

Suhu 4 3),$o5

#adi 4 %67menit

RR 4 3367menit

8idung sekret -.,

hiperemis -.

9aring hiperemis

8ematom di pelipis

kanan

Paru dalam batas

S + demam -. ,

batuk berdahak -.,

pilek -., :A: ; :AK

lan0ar, mukosa bibir

kering, akral hagat

+

Suhu 4 3)o5

#adi 4 $%67menit

RR 4 $$67menit

8idung sekret -.

hiperemis -.

9aring hiperemis

8ematom di pelipis

kanan

Paru dalam batas

normal

Abd 4 supel, :U -.

S + demam naik

turun , batuk

berdahak -., pilek

-., :A: men0ret 36

kening ke0oklatan

lendir 1, darah 1

+

Suhu 4 3"o5

#adi 4 %%67menit

RR 4 $%67menit

8idung sekret -.

hiperemis -.

9aring hiperemis

8ematom di pelipis

kanan

Paru dalam batas

normal

Abd 4 supel, :U -.



$




normal

Abd 4 supel, :U -.

;'33'W ,P

Minggu, 6

September 2015

Senin, 7

September 2015

Selasa, 8

September 2015

S = demam (!

,batu" pile"ber"urang, ma"an

minum bai",

men#ret ($!,

mu"%sa mulut

lembab

S + demam 1. ,batuk

pilek berkurang,na<su makan

berkurang, men0ret

-. 36, kuning

ke0oklatan, mukosa

S + demam 1. ,batuk

pilek berkurang,na<su makan

berkurang, men0ret

1., mukosa mulut

lembab, akral hagat



$$




& =

Su'u 36%

)adi 100*+menit

22*+menit

-idung se"ret

ber"urang,

-iperemis ($!

.aring -iperemis

($!

/aru dalam batas

n%rmal

bd supel,

($!

-emat%m di pelipis

"anan

mulut lembab

+

Suhu 3(,&o5

#adi *)67menit

RR $%67menit

8idung sekret

berkurang, 8iperemis

-.

9aring 8iperemis -.

Paru dalam batas

normal

Abd 4 supel, :U -.

8ematom di pelipis

kanan

+

Suhu 4 3(o5

#adi 4 %67menit

RR 4 $%67menit

8idung sekret 1.

hiperemis 1.

9aring merah muda

8ematom di pelipis

kanan

Paru dalam batas

normal

Abd 4 supel, :U -.



$3

Documents

Case Morbili Vina