43
CAIRAN IV By M.D

CAIRAN IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cairan

Citation preview

Page 1: CAIRAN IV

CAIRAN IV

By M.D

Page 2: CAIRAN IV

Cairan Infus

• Secara umum keadaan-keadaan yang dapat

memerlukan pemberian cairan infus adalah:

• Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan

tubuh dan komponen darah)

• Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan

tubuh dan komponen darah)

• Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul)

dan femur (kehilangan cairan tubuh dan komponen

darah)

Page 3: CAIRAN IV

Cont…

• “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan

cairan tubuh pada dehidrasi)

• Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)

• Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan

tubuh)

• Semua trauma kepala, dada, dan tulang

punggung (kehilangan cairan tubuh dan

komponen darah)

Page 4: CAIRAN IV

Jenis-Jenis Cairan

Page 5: CAIRAN IV

Berdasarkan Osmolaritas

Cairan hipotonik

Cairan isotonik

Cairan hipertonik

Page 6: CAIRAN IV

Cairan Hipotonik

Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan

serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah

dibandingkan serum), sehingga larut dalam

serum, dan menurunkan osmolaritas serum.

Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah

keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan

berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas

tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang

dituju.

Page 7: CAIRAN IV

Cont…

Digunakan pada keadaan sel “mengalami”

dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis)

dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia

(kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis

diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah

perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh

darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan

peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada

beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan

Dekstrosa 2,5%.

Page 8: CAIRAN IV

Cairan Isotonik

Osmolaritas (tingkat kepekatan)

cairannya mendekati serum (bagian cair

dari komponen darah), sehingga terus

berada di dalam pembuluh darah.

Bermanfaat pada pasien yang

mengalami hipovolemi (kekurangan

cairan tubuh, sehingga tekanan darah

terus menurun).

Page 9: CAIRAN IV

Cont…

Memiliki risiko terjadinya overload

(kelebihan cairan), khususnya pada

penyakit gagal jantung kongestif dan

hipertensi. Contohnya adalah cairan

Ringer-Laktat (RL), dan normal

saline/larutan garam fisiologis (NaCl

0,9%).

Page 10: CAIRAN IV

Cairan Hipertonik

Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan

serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari

jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu

menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi

urin, dan mengurangi edema (bengkak).

Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik.

Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik,

Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl

0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Page 11: CAIRAN IV

Berdasarkan Molekul Cairan

• Kristaloid

• Koloid

Page 12: CAIRAN IV

Kristaloid

Merupakan larutan dengan air (aqueous) yang

terdiri dari molekul-molekul kecil yang dapat

menembus membran kapiler dengan mudah. Biasanya

volume pemberian lebih besar, onset lebih cepat,

durasinya singkat, efek samping lebih sedikit dan harga

lebih murah.

Yang termasuk cairan kristaloid antara lain salin

(salin 0,9%, ringer laktat, ringer asetat), glukosa (D5%,

D10%, D20%), serta sodium bikarbonat.

Page 13: CAIRAN IV

Cont…

Mekanisme secara umum larutan kristaloid

menembus membran kapiler dari kompartemen

intravaskuler ke kompartemen interstisial, kemudian

didistribusikan ke semua kompartemen ekstra vaskuler.

Hanya 25% dari jumlah pemberian awal yang tetap berada

intravaskuler, sehingga penggunaannya membutuhkan

volume 3-4 kali dari volume plasma yang hilang. Bersifat

isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah cairan

kedalam pembuluh darah dengan segera dan efektif untuk

pasien yang membutuhkan cairan segera.

Page 14: CAIRAN IV

Koloid

Merupakan larutan yang terdiri dari

molekul-molekul besar yang sulit

menembus membran kapiler, digunakan

untuk mengganti cairan intravaskuler.

Umumnya pemberian lebih kecil, onsetnya

lambat, durasinya lebih panjang, efek

samping lebih banyak, dan lebih mahal.

Page 15: CAIRAN IV

Cont…

Mekanisme secara umum memiliki sifat

seperti protein plasma sehingga cenderung

tidak keluar dari membran kapiler dan tetap

berada dalam pembuluh darah, bersifat

hipertonik dan dapat menarik cairan dari

pembuluh darah. Oleh karena itu

penggunaannya membutuhkan volume yang

sama dengan jumlah volume plasma yang

hilang. Digunakan untuk menjaga dan

meningkatkan tekanan osmose plasma.

Page 16: CAIRAN IV

Kristaloid

Page 17: CAIRAN IV

Normal Saline (NaCl)

• Komposisi (mmol/l) : Na = 154 Cl = 154

• Kemasan 100, 250, 500, 1000 ml

• Indikasi :

- Resusitasi

Pada kondisi kritis, sel-sel endotelium pembuluh darah

bocor, diikuti oleh keluarnya molekul protein besar ke

kompartemen interstisial, diikuti air dan elektrolit yang

bergerak ke intertisial karena gradien osmosis. Plasma

expander berguna untuk mengganti cairan dan elektrolit

yang hilang pada intravaskuler

Page 18: CAIRAN IV

Cont…

- Diare

- Luka bakar

Manifestasi luka bakar adalah syok hipovolemik,

dimana terjadi kehilangan protein plasma atau

cairan ekstraseluler dalam jumlah besar dari

permukaan tubuh yang terbakar. Untuk

mempertahankan cairan dan elektrolit dapat

digunakan cairan NaCl, ringer laktat, atau

dekstrosa

Page 19: CAIRAN IV

Cont…

- Gagal ginjal akut

Penurunan fungsi ginjal akut mengakibatkan

kegagalan ginjal menjaga homeostasis

tubuh. Keadaan ini juga meningkatkan

metabolit nitrogen yaitu ureum dan kreatinin

serta gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit. Pemberian normal saline dan

glukosa menjaga cairan ekstra seluler dan

elektrolit.

Page 20: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraindikasi : hipertonik uterus, hiponatremia,

retensi cairan. Digunakan dengan pengawasan

ketat pada CHF, insufisiensi renal, hipertensi,

edema perifer dan edema paru.

• Adverse Reaction : edema jaringan pada

penggunaan volume besar (biasanya paru-

paru), penggunaan dalam jumlah besar

menyebabkan akumulasi natrium.

Page 21: CAIRAN IV

Ringer Laktat

• Komposisi (mmol/100ml) : Na = 130-140, K = 4-5,

Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq/l

• Kemasan : 500, 1000 ml

• Indikasi : mengembalikan keseimbangan elektrolit

pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik.

Ringer laktat menjadi kurang disukai karena

menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik,

karena akan menyebabkan penumpukan asam

laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.

Page 22: CAIRAN IV

Cont…

• Cara Kerja Obat : keunggulan terpenting dari larutan

Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan

konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang

dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan

kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan

osmotik. Klorida merupakan anion utama di plasma darah.

Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan

berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-

elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan

cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk

syok perdarahan

Page 23: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraindikasi : hipernatremia, kelainan ginjal,

kerusakan sel hati, asidosis laktat.

• Adverse Reaction : edema jaringan pada

penggunaan volume yang besar, biasanya paru-

paru.

• Peringatan dan Perhatian : ”Not for use in the

treatment of lactic acidosis”. Hati-hati pemberian

pada penderita edema perifer pulmoner, heart

failure/impaired renal function  & pre-eklamsia

Page 24: CAIRAN IV

Dekstrosa

• Komposisi : glukosa = 50 gr/l (5%), 100 gr/l

(10%), 200 gr/l (20%).

• Kemasan : 100, 250, 500 ml.

• Indikasi : sebagai cairan resusitasi pada terapi

intravena serta untuk keperluan hidrasi

selama dan sesudah operasi. Diberikan pada

keadaan oliguria ringan sampai sedang (kadar

kreatinin kurang dari 25 mg/100ml).

Page 25: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraindikasi : Hiperglikemia.

• Adverse Reaction : Injeksi glukosa

hipertonik dengan pH rendah dapat

menyebabkan iritasi pada pembuluh

darah dan tromboflebitis

Page 26: CAIRAN IV

Ringer Asetat

• Larutan ini merupakan salah satu cairan kristaloid

yang cukup banyak diteliti. Larutan RA berbeda dari

RL (Ringer Laktat) dimana laktat terutama

dimetabolisme di hati, sementara asetat

dimetabolisme terutama di otot. Sebagai cairan

kristaloid isotonik yang memiliki komposisi elektrolit

mirip dengan plasma, RA dan RL efektif sebagai

terapi resusitasi pasien dengan dehidrasi berat dan

syok, terlebih pada kondisi yang disertai asidosis.

Page 27: CAIRAN IV

Cont…

• Metabolisme asetat juga didapatkan lebih cepat 3-4 kali

dibanding laktat. Dengan profil seperti ini, RA memiliki

manfaat-manfaat tambahan pada dehidrasi dengan

kehilangan bikarbonat masif yang terjadi pada diare.

• Penggunaan Ringer Asetat sebagai cairan resusitasi

sudah seharusnya diberikan pada pasien dengan

gangguan fungsi hati berat seperti sirosis hati dan

asidosis laktat. Hal ini dikarenakan adanya laktat dalam

larutan Ringer Laktat membahayakan pasien sakit berat

karena dikonversi dalam hati menjadi bikarbonat.

Page 28: CAIRAN IV

Cont…

• Ringer Asetat telah tersedia luas di berbagai

negara. Cairan ini terutama diindikasikan sebagai

pengganti kehilangan cairan akut (resusitasi),

misalnya pada diare, DBD, luka bakar/syok

hemoragik; pengganti cairan selama prosedur

operasi; loading cairan saat induksi anestesi

regional; priming solution pada tindakan pintas

kardiopulmonal; dan juga diindikasikan pada

stroke akut dengan komplikasi dehidrasi

Page 29: CAIRAN IV

Koloid

Page 30: CAIRAN IV

Albumin

• Komposisi : Albumin yang tersedia untuk

keperluan klinis adalah protein 69-kDa yang

dimurnikan dari plasma manusia (contoh:

albumin 5%).

• Albumin merupakan koloid alami dan lebih

menguntungkan karena : volume yang

dibutuhkan lebih kecil, efek koagulopati lebih

rendah, resiko akumulasi di dalam jaringan pada

penggunaan jangka lama yang lebih kecil

dibandingkan starches dan resiko terjadinya

anafilaksis lebih kecil

Page 31: CAIRAN IV

Cont…

• Indikasi :

- Pengganti volume plasma atau protein pada keadaan

syok hipovolemia, hipoalbuminemia, atau

hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary

bypass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut, pancretitis,

mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar.

- Pengganti volume plasma pada ARDS (Acute Respiratory

Distress Syndrome). Pasien dengan hipoproteinemia dan

ARDS diterapi dengan albumin dan furosemid yang

dapat memberikan efek diuresis yang signifikan serta

penurunan berat badan secara bersamaan

Page 32: CAIRAN IV

Cont…

- Hipoalbuminemia yang merupakan manifestasi

dari keadaan malnutrisi, kebakaran, operasi

besar, infeksi (sepsis syok), berbagai macam

kondisi inflamasi, dan ekskresi renal berlebih.

- Pada spontaneus bacterial peritonitis (SBP)

yang merupakan komplikasi dari sirosis. Sirosis

memacu terjadinya asites/penumpukan cairan

yang merupakan media pertumbuhan yang baik

bagi bakteri.

Page 33: CAIRAN IV

Cont…

Terapi antibiotik adalah pilihan utama, sedangkan

penggunaan albumin pada terapi tersebut dapat

mengurangi resiko renal impairmentdan kematian.

Adanya bakteri dalam darah dapat menyebabkan

terjadinya multi organ dysfunction syndrome(MODS),

yaitu sindroma kerusakan organ-organ tubuh yang

timbul akibat infeksi langsung dari bakteri.

• Kontraindikasi : gagal jantung, anemia berat.

• Produk : Plasbumin 20, Plasbumin 25

Page 34: CAIRAN IV

HES (Hydroxyetyl Starches)

• Komposisi : Starches tersusun atas 2 tipe

polimer glukosa, yaitu amilosa dan

amilopektin.

• Indikasi : Penggunaan HES pada resusitasi

post trauma dapat menurunkan

permeabilitas pembuluh darah, sehingga

dapat menurunkan resiko kebocoran kapiler.

Page 35: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraindikasi : Cardiopulmonary bypass, dapat

meningkatkan resiko perdarahan setelah operasi, hal

ini terjadi karena HES berefek antikoagulan pada dosis

moderat (>20 ml/kg). Sepsis, karena dapat

meningkatkan resiko acute renal failure (ARF).

Penggunaan HES pada sepsis masih terdapat

perdebatan.

• Muncul spekulasi tentang penggunaan HES pada kasus

sepsis, dimana suatu penelitian menyatakan bahwa

HES dapat digunakan pada pasien sepsis karena :

Page 36: CAIRAN IV

Cont…

- Tingkat efikasi koloid lebih tinggi dibandingkan kristaloid,

disamping itu HES tetap bisa digunakan untuk menambah

volume plasma meskipun terjadi kenaikan  permeabilitas.

- Pada syok hipovolemia diperoleh innvestigasi bahwa HES dan

albumin menunjukkan manifestasi edema paru yang lebih

kecil dibandingkan kristaloid.

- Dengan menjaga COP, dapat mencegah komplikasi lebih

lanjut seperti asidosis refraktori.

- HES juga mempunyai kemampuan farmakologi yang sangat

menguntungkan pada kondisi sepsis yaitu menekan laju

sirkulasi dengan menghambat adesi molekuler.

Page 37: CAIRAN IV

Cont…

- Edema paru tetap terjadi baik setelah penggunaan

kristaloid maupun koloid (HES), yang manifestasinya

menyebabkan kerusakan alveoli.

- HES tidak dapat meningkatkan sirkulasi splanchnic

dibandingkan dengan gelatin pada pasien sepsis dengan

hipovolemia.

- HES mempunyai resiko lebih tinggi menimbulkan gangguan

koagulasi, ARF, pruritus, dan liver failure. Hal ini terutama

terjadi pada pasien dengan kondisi iskemik reperfusi

(contoh: transplantasi ginjal).

- Resiko nefrotoksik pada HES dua kali lebih tinggi

dibandingkan dengan gelatin pada pasien dengan sepsis.

Page 38: CAIRAN IV

Cont…

• Adverse reaction : HES dapat terakumulasi

pada jaringan retikulo endotelial jika

digunakan dalam jangka waktu yang lama,

sehingga dapat menimbulkan pruritus.

• Contoh : HAES steril, Expafusin.

Page 39: CAIRAN IV

Dextran

• Komposisi : dextran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis

dari bakteri Leuconostoc mesenteroides, yang ditumbuhkan

pada media sukrosa.

• Indikasi :

- Penambah volume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis,

iskemia miokard, iskemia cerebral, dan penyakit vaskuler

perifer.

- Mempunyai efek anti trombus, mekanismenya adalah

dengan menurunkan viskositas darah, dan menghambat

agregasi platelet. Pada suatu penelitian dikemukakan bahwa

dextran-40 mempunyai efek anti trombus paling poten jika

dibandingkan dengan gelatin dan HES.

Page 40: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraidikasi : pasien dengan tanda-tanda kerusakan

hemostatik (trombositopenia, hipofibrinogenemia), tanda-

tanda gagal jantung, gangguan ginjal dengan oliguria

atau anuria yang parah.

• Adverse Reaction : Dextran dapat menyebabkan syok

anafilaksis, dextran juga sering dilaporkan dapat

menyebabkan gagal ginjal akibat akumulasi molekul-

molekul dextran pada tubulus renal. Pada dosis tinggi,

dextran menimbulkan efek pendarahan yang signifikan.

• Contoh : hibiron, isotic tearin, tears naturale II,

plasmafusin.

Page 41: CAIRAN IV

Gelatin

• Komposisi : Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen

bovine.

• Indikasi : Penambah volume plasma dan

mempunyai efek antikoagulan,

• Pada sebuah penelitian invitro dengan

tromboelastropgraphy diketahui bahwa gelatin

memiliki efek antikoagulan, namun lebih kecil

dibandingkan HES

Page 42: CAIRAN IV

Cont…

• Kontraindikasi : haemacel tersusun atas sejumlah

besar kalsium, sehingga harus dihindari pada

keadaan hiperkalsemia.

• Adverse reaction : dapat menyebabkan reaksi

anafilaksis. Pada penelitian dengan 20.000 pasien,

dilaporkan bahwa gelatin mempunyai resiko

anafilaksis yang tinggi bila dibandingkan

dengan starches.

• Contoh : haemacel, gelofusine.

Page 43: CAIRAN IV

Terima Kasih