24
Benign prostat hiperthropy Pembimbing: Dr. H. Usman Wahid. Sp.B Dimas Dwityo Previanto

bph stase bedah

  • Upload
    depe35

  • View
    32

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stase bedah

Citation preview

Page 1: bph stase bedah

Benign prostat hiperthropy

Pembimbing: Dr. H. Usman Wahid. Sp.B

Dimas Dwityo Previanto

Page 2: bph stase bedah

BPH merupakan pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak yang hanya timbul pada laki-laki yang biasanya pada usia pertengahan atau lanjut. 1

Di rumah sakit cipto mangunkusumo setiap tahun ditemukan 200-300 pasien baru dengan hiperplasia prostat 2

DEFINISI

Page 3: bph stase bedah

Tahapan pembentukan prostat :• Testosteron janin merangsang mesenkim

sinus urogenital melalui reseptor androgen• Mesenkim sinus urogenital beraksi pada

epitel diatasnya untuk merangsang proliferasi sel

• Epitel sinus urogenital kemudian membentuk sumber duktus prostat, tunas (bakal) epitel prostat.

• Tunas prostat kemudian tumbuh menjadi mesenkim sinus urogenital

EMBRIOLOGY3

Page 4: bph stase bedah

• Prostat merupakan organ kelenjar fibromuskular yang mengelilingi urethra pars prostatica.

• Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa.• Di luar capsula terdapat selubung fibrosa yang

merupakan bagian lapisan visceral fascia pelvis. • Prostat yang berbentuk kerucut mempunyai basis

prostatae yang terletak di superior dan berhadapan dengan collum vesicae dan apex prostatae yang terletak di inferior dan berhadapan dengan diaphragm urogenitale.

• Kedua ductus ejaculatorius menembus bagian atas facies posterior prostatae untuk bermuara ke urethra pars prostatica pada pinggir lateral utriculus prostaticus.3

ANATOMI 4

Page 5: bph stase bedah

WebMD, Men’s Health, Human Anatomy section, topic of Prostate Gland, Subject of Prostate Picture, Definition, Function, Condition, Test, and Treatment. Last reviewed on April 28th 2010 by WebMD, downloaded from http://men.webmd.com/picture-of-the-prostate. on April 2th 2011.

Page 6: bph stase bedah
Page 7: bph stase bedah

BPH terutama terjadi di zona transisi kelenjar prostat.

Zona transisionalMerupakan bagian terkecil dari prostat, yaitu kurang lebih 5% tetapi dapat melebar bersama jaringan stroma fibromuskular anterior menjadi benign prostat hyperplasia (BPH)

Page 8: bph stase bedah

Epidemiologi 5 BPH merupakan tumor jinak yang paling sering pada laki-laki dan insidennya berdasarkan dari umur.• 20% Pada Laki-laki usia 41-50 tahun• 50% Pada laki-laki usia 51-60 tahun• > 90% Pada laki-laki usia > 80 tahun• Pada umur 55 tahun, kira-kira sebanyak 25% pria

mengeluhkan gejala voiding symptoms. • Pada umur 75 tahun, 50% dari pria mengeluhkan

penurunan dari pancaran dan jumlah dari pembuangan urin…

Page 9: bph stase bedah

Etiologi 7

Terdapat 2 faktor yang erat kaitannya dengan BPH yaitu; • Peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses aging

(menjadi tua). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah :1) Teori dihidrotestoteron, 2) Adanya ketidakseimbangan antara estrogen dan

testosteron,3) Interaksi antara sel stroma dan sel epitel

prostat, 4) Berkurangnya kematian sel (apoptosis) dan 5) Teori stem sel

Page 10: bph stase bedah

Etiologi 6

• Hormon • Usia • Ras• Riwayat keluarga• Aktifitas seksual

Page 11: bph stase bedah

PatofisiologiHiperplasia

Prostat

Penyempitan Lumen uretra

posterior

Tekanan intravesikal Meningkat

Lower Urinary tract symptom

(LUTS)

Page 12: bph stase bedah

LUTS (Lower urinary tract symptoms)7

Obstruksi Iritasi

Hesitansi

Pancaran Miksi Lemah

Intermitensi (Kencing tiba-tiba

berhenti dan lancar kembali)

Miksi Tidak Puas

Menetes setelah miksi

Frekuensi (Anyanganyangan)

Nokturia (Sering kencing

malam hari)

Urgensi (Merasa ingin kencing

yang tidak bisa ditahan)

Disuria ( Rasa tidak enak saat

kencing)

Page 13: bph stase bedah

Sistem skoring I-PSS terdiri atas tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien. 9

Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0 sampai dengan 5, sedangkan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi nilai dari 1 hingga 7.

Page 14: bph stase bedah
Page 15: bph stase bedah

Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat

(1)Ringan : 0 -7 – Watchfull waiting,

(2)Sedang : 8 - 19 – Medikamentosa,

(3)Berat : 20 - 35 – Operasi.

Page 16: bph stase bedah

Digital rectal examination 8

• Konsistensi pada pembesaran prostat kenyal• Adakah asimetri• Adakah nodul pada prostat• Apakah batas atas dapat diraba dan apabila

batas atas masih dapat diraba biasanya besar prostat diperkirakan <60 gr.

Page 17: bph stase bedah

• Pada BPH akan ditemukan prostat yang lebih besar dari normal permukaan licin dan konsistensi kenyal

Page 18: bph stase bedah

Pemeriksaan penunjang 8

Laboratorium Sedimen urine diperiksa untuk mencari kemungkinan

adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih Faal ginjal diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya

penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atasPencitraan

Foto polos abdomen berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batu/kalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunjukkan bayangan buli-buli yang penuh terisi urine, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine

Page 19: bph stase bedah

TerapiPenatalaksanaan

• Jika gejala masih ringan, sebaiknya dilakukan pengamatan lebih lanjut. • Pada keadaan tidak dapat buang

air kecil (berarti sumbatan sudah total), maka pertolongan pertama yang dilakukan adalah pemasangan kateter.

Page 20: bph stase bedah

TerapiPengobatan oral 1. α blockers 7

Kelenjar prostat memiliki suatu reseptor yang dinamakan α 1 adrenoreseptor, dengan menghambat reseptor ini, maka kontraksi kelenjar prostat dapat dikurangi sehingga dapat mengurangi gejala pada pasien BPH. Contoh obatnya adalah fenoxibenzamin dan prazosin.

2. 5 α reduktase inhibitor 7

5 α reduktase inhibitor adalah obat yang mencegah pengubahan testoteron menjadi dihidrotestoteron. Contoh obat ini adalah finasteride.

3. Fitoterapi 7

Beberapa tumbuhan yang digunakan antara lain saw palmetto berry, kulit kayu tumbuhan Pygeum africanuum, akar Echinacea purpurea dan Hypoxis rooperi, serta ekstrak serbuk sari. Mekanisme dari fitoterapi ini sebagian besar tidak diketahui dan belum dilakukan uji coba mengenai efektivitas dan keamanan dari penggunaan obat-obatan ini.

Page 21: bph stase bedah

Operasi 9

Bedah Konvensional 1. Pembedahan terbuka• Indikasi absolut yang memerlukan pembedahan terbuka dibanding pilihan bedah lainnya

adalah terdapatnya keterlibatan kandung kemih yang perlu diperbaiki seperti adanya divertikel atau batu kandung kemih yang besar. Prostat yang melebihi 80-100 cm3 biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan pengangkatan prostat secara terbuka. Pembedahan terbuka mempunyai nilai komplikasi setelah operasi seperti tidak dapat menahan buang air kecil dan impotensi. Perbaikan klinis yang terjadi sebesar 85-100%.

2. Transurethral resection of the prostate (TURP)• TURP merupakan metode paling sering digunakan dimana jaringan prostat yang

menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang dimasukkan melalui uretra (saluran kencing). Secara umum indikasi untuk metode TURP adalah pasien dengan gejala sumbatan yang menetap, progresif akibat pembesaran prostat, atau tidak dapat diobati dengan terapi obat lagi. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi regional atau umum dan membutuhkan perawatan inap selama 1-2 hari.

3. Transurethral incision of the prostate (TUIP)• Metode ini digunakan pada pasien dengan pembesaran prostat yang tidak terlalu besar

dan umur relatif muda.

Page 22: bph stase bedah

Terapi invasif minimalLaserDua sumber energy utama yang digunakan pada operasi

dengan sinar laser adalah Nd :YAG dan Holomium : YAG

Keuntungan operasi dengan sinar laser :• Keuntungan operasi dengan sinar laser adalah :• Kehilangan darah minimal• Dapat mengobati pasien yang sedang menggunakan

antikoagulan• Dapat dilakukan out patient procedureKerugian operasi laser • Sedikit jaringan untuk pemeriksaan patologi• Pemasangan kateter postoperasi lebih lama• Lebih iritatif• Biaya besar

Page 23: bph stase bedah

Terapi Invasi Minimal

• Transurethral needle ablation of the prostate (TUNA)• Transurethral electrovaporization of the prostate • High Intensity Focused Ultrasound• Intraurethral stents• Transurethral balloon dilation of the prostate

Page 24: bph stase bedah

Referensi1. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2004 Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed.2, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hal: 672 – 675

2. rahardjo D. prostat hipertrofi , kumpulan kuliah bedah FKUI 2011. hal 1613. UNSW Embriology, Categories of Genital, Prostate, Subject of Prostate development

Overview. Last modified on October 28th 2010 by Dr Mark Hill, downloaded from http://php.med.unsw.edu.au./embryology/index.php/title=prostate_development on April 2nd 2011

4. Snell, Richard S. Clinical Anatomy For Medical Students 6th edition in cavitas Pelvis Part II.Lippincot William & Wilkins Inc. 2006. USA. Pg.350-352.

5. Mansjoer A, Suprahaita, Wardhani. 2000. Pembesaran Prostat Jinak. Dalam: Kapita selekta Kedokteran. Media Aesculapius, Jakarta ; 329-344.

6. Umbas, R. 1995. Patofisiologi dan Patogenesis Pembesaran Prostat Jinak. Yayasan penerbit IDI, Jakarta ; 1-52.

7. Rahardjo, J. 1996. Prostat Hipertropi. Dalam : Kumpulan Ilmu Bedah. Binarupa aksara, Jakarta ; 161-703.

8. Umbas, R. 1995. Patofisiologi dan Patogenesis Pembesaran Prostat Jinak. Yayasan penerbit IDI, Jakarta ; 1-52.

9. Schwartz.Manual of Surgery,in Urology, Benign Prostatic Hyperplasia.Mc Graw Hills Companies. 2006. Pg. 106110.